jurnal kardio

19
JURNAL SINDROM KORONARI AKUT : PROGRAM REHABILITASI JANTUNG DAN KUALITAS HIDUP Disusun Oleh : Lois Yunike Lisa Agusfina Eni Susilawati Oktu Monica

Upload: lois-yunike

Post on 19-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pembahasan jurnal ACS

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL KARDIO

JURNALSINDROM KORONARI AKUT : PROGRAM REHABILITASI JANTUNG DAN KUALITAS HIDUP

Disusun Oleh :

Lois Yunike

Lisa Agusfina

Eni Susilawati

Oktu Monica

Page 2: JURNAL KARDIO

Pendahuluan1. Pengertian Rehabilitasi Jantung ( WHO 1969 )

A process by which a person is restored to an optimal physical, medical, psychological, social, emotional, sexual,vocational and economic status.”

Preserve or resume when lost, as normal a place as possible in the society”.

2. Penurunan kualitas hidup yang menyeluruh pada pasien dengan akut koronari sindrom

- Fisik

- Psikologis

- Sosial

- Pekerjaan

Page 3: JURNAL KARDIO

Tujuan

Melalui penelitian ini kita dapat menilai kualitas hidup pasien yang masuk rumah sakit dengan akut koronari sindrom yang dirawat di rumah sakit kemudian mengikuti rehabilitasi jantung.

WHY ?Dalam manajemen dan perawatan tidak hanya difokuskan pada outcome dari pengkajian fisik tetapi yang juga penting adalah pengkajian mengenai kesejahteraan dan kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidupnya.

Page 4: JURNAL KARDIO

RESUME JURNALNAMA PENULIS

Dominic S. K. Chan, PhD RN RPN, Lecturer, School of Nursing, Australian Cfatholic University, Melbourne, Victoria, Australia

Janita P. C. Chau Mphil RN and Associate Professor, The Nethersole School of Nursing, The University of Hong Kong, Shatin, NT, Hongkong

Anne M. Chang PhD RNProfessor, queensland University of Technology, Mater Helath Service, Brisbane, Queensland, Australia

Page 5: JURNAL KARDIO

RESUME JURNALTEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Hongkong, China. Penelitian dilakukan selama 12 bulan yaitu antara tahun 2002 hingga tahun 2003

Page 6: JURNAL KARDIO

RESUME JURNALTujuan penelitian adalah untuk menilai :

Kualitas hidup pasien yang dirawat di Rumah sakit di Hongkong dengan akut koronari sindrom

Perubahan kualitas hidup dari sejak masuk hingga 6 bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Hubungan antara kualitas hidup dan karakteristik sosiodemografik

Penyerapan pelayanan rehabilitasi jantung

Page 7: JURNAL KARDIO

RESUME JURNALMETODE PENELITIAN

Metode penelitian menggunakan metode prospektif, dengan melakukan studi pretest dan post test.

Data kemudian dikumpulkan selama lebih dari perode 6 bulan dengan sampel yaitu 182 partisipan.

Data dasar didapatkan selama 1 minggu setelah perawatan di rumah sakit untuk pasien yang mengalami akut koronari sindrom.

Fase kedua dari pengumpulan data dimulai pada 6 bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Total periode pengumpulan data diambil selama lebih dari 12 bulan antara tahun 2002 dan tahun 2003.

Versi China dari SF-36 digunakan untuk mengkaji kualitas hidup dan data demografi dan tingkat partisipasi pasien dalam program rehabilitasi jantung.

Page 8: JURNAL KARDIO

RESUME JURNALSARAN PENELITIAN

Partisipasi pada program rehabilitasi jantung tidak memberikan efek yang nyata pada subejk persepsi kualitas hidup.

Studi lebih lanjut menggunakan penyakit dan kesehatan umum yang secara spesifik berhubungan dengan pelaksanaan kualitas hidup dan menggunakan kelompok kontrol.

Peningkatan terus menerus pada program rehabilitasi jantung dan pertimbangan cara penyediaan layanan publik lainnya daripada pelayanan tradisional pada pelayanan rawat jalan

Page 9: JURNAL KARDIO

RESUME JURNAL-KorelasiKORELASI ANTARA ISI JURNAL DENGAN REALITAS

Pada jurnal dikatakan hanya 25 % partisipan yang mengikuti paling sedikit 1 kali pertemuan dari program rehabilitasi jantung.

Peningkatan yang signifikan terjadi pada semua pasien yang menjadi sadar akan kualitas hidup dalam 6 bulan setelah masuk rumah sakit.

Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok yang sadar akan kualitas hidup yang ditemukan berdasarkan pada pasien yang menggunkan pelayanan rehabilitasi jantung atau tidak.

Page 10: JURNAL KARDIO

RESUME JURNAL - KorelasiPELAKSANAAN REHABILITASI JANTUNG DI RUMAH SAKIT DI INDONESIA

Di RS Dr. Sardjito, Jogjakarta, pelayanan rehabilitasijantung dikolaborasikan Bagian Kardiologi dengan Bagian Rehabilitasi Medik. Pada tahun 2008, mereka sudahmulai melayani 29 pasien baru di fase II untuk menjalaniprogram latihan fisik tersupervisi di rumah sakit dengan total kunjungan keseluruhan 307 kunjungan.

Di RS Hasan Sadikin, Bandung, pelayanan latihanfisik tersupervisi di rumah sakit juga telah dimulai,dan pada tahun 2008 telah melayani 23 pasien barufase II dan 4 pasien masuk ke fase III, dengan jumlah total 283 kunjungan, Aktifitas pelayanan di klinik Kardiologi dikolaborasikan bersama dokter spesialis rehabilitasi medik di RS tersebut.

Di RSCM dan di RS Fatmawati Jakarta, program latihan fisik sebagai bagian dari rehabilitasi jantung sudah mulai dalam waktu yang lama, dan pada fasilitas ini pada umumnya adalah program rehabilitasi pada fase III. Saat ini beberapa pusat pelayanan atau pendidikan sedang mempersiap kan fasilitas dan program untuk rehabilitasi jantung.

Page 11: JURNAL KARDIO

RESUME JURNAL – Korelasi KENDALA

- kesulitan-kesulitan dalam hal transportasi,

- ketersediaan fasilitas rehabilitasi di RS

UPAYA :

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan :

- program rehabilitasi jantung dikembangkan ke arah “group-base”, “home-base”, atau “community-base” rehabilitation terutama untuk mereka yang termasuk dalam stratifikasi risiko rendah atau mereka yang melanjutkan program.

- Pemantauan dapat dilakukan dengan teknologi trans-telefonik atau telekardiologi, kunjungan supervisi oleh perawat atau dokter.

- program pengkajian pasien, stratifikasi risiko, edukasi dan konseling, serta evaluasi program dapat tetap dilakukan di rumah sakit atau dengan bantuan media elektronik seperti internet.

Page 12: JURNAL KARDIO

PEMBAHASANPelaksanaannya program rehabilitasi jantung dikelompokan kedalam beberapa fase:

Fase I adalah upaya yang segera dilakukan disaat pasien masih dalam masa perawatan, tujuan utama fase ini adalah mengurangi atau menghilangkan efek buruk dari ‘dekondisi’ akibat tirah baring lama, melakukan edukasi dini dan agar pasien mampu melakukan aktifitas hariannya secara mandiri dan aman.

Fase II, yang dilakukan segera setelah pasien keluar dari RS, merupakan program intervensi untuk mengembalikan fungsi pasien seoptimal mungkin, segera mengontrol faktor risiko, edukasi dan konseling tambahan mengenai gaya hidup sehat.

Fase III dan IV merupakan fase pemeliharaan, dimana diharapkan pasien tersebut telah mampu melakukan program rehabilitasi secara mandiri, aman, dan mempertahankan pola hidup sehat untuk selamanya, dibantu atau bersama-sama keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Page 13: JURNAL KARDIO

DISKUSI Dari 182 partisipan, 65 % menyatakan tertarikdengan

program rehabilitasi jantung. Setelah 6 bulan difollow up kembali hanya 145 data partisipan yang didapatkan. Dan sangat disayangkan karena hanya 25 % yang datang paling tidak 1 sesi pertemuan dan hanya 7,5 % yang mengikuti program rehabilitasi jantung hingga tuntas.

Dari kuesioner yang diberikan diperoleh data sebagai berikut

- Persepsi pasien

- Usia

- Status Pekerjaan

- Status Perkawinan

- Ambang Nyeri

Page 14: JURNAL KARDIO

KERUGIAN DAN KEUNTUNGANKERUGIAN :

Proses pemulihan pasien tidak terpantau dengan baik.

Kemungkinan pasien akan kembali ke pola hidup sebelumnya.

Kemungkinan kondisi pasien yang mengarah ke gagal jantung kongestif lebih besar

KEUNTUNGAN

Pasien akan teredukasi secara berkelanjutan mengenai gizi, pengobatan, aktivitas dan pola hidup yang baik.

Jantung akan terlatih dengan aktivitas melalui tahap-tahap yang diatur melalui program fisiotherapy

Status kesehatan pasien terpantau dengan baik seperti : tanda vital, irama jantung, pemeriksaan laboratorium, dll.

Page 15: JURNAL KARDIO

IMPLIKASIBAGI RUMAH SAKIT

Rumah sakit sebaiknya memiliki kebijakan khusus untuk pelaksanaan program rehabilitasi jantung

Hasil dari program rehabilitasi ini sebaiknya dapat diukur dan dimonitor

Dibutuhkan perhatian yang besar terhadap status psikososial pasien untuk melengkapi pengetahuan dari kemajuan manajemen medis dan keperawatan.

Diperlukan rujukan dan rekomendasi dari dokter

Diperlukan transportasi untuk membantu pasien mencapai lokasi rehabilitasi.

Page 16: JURNAL KARDIO

IMPLIKASIBAGI PASIEN

Diperlukan dukungan sosial dari keluarga

Diperlukan semangat dari diri pasien sendiri untuk mengikuti program rehabilitasi jantung.

BAGI PERAWAT

Diperlukan edukasi ( discharge planning ) sejak pasien masuk rumah sakit pada :keluarga yang merawat keluarganya yang sudah tua.

Pasien perempuan sehingga tingkat kesadaran terhadap kualitas hidup dapat meningkat

Pasien- pasien yang masih bekerja untuk menjaga keseimbangan aktivitas nutrisi dan pola hidup yang baik.

Perawat juga perlu meyakinkan kepada pasien akut koronari sindrom yang telah keluar dari rumah sakit bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini perawat mendampingi dan memantau perubahan yangt terjadi mulai dari tanda vital hingga gejala/ tanda yang mungkin muncul selama latihan.

Page 17: JURNAL KARDIO

KESIMPULAN Rehabilitasi kardiovaskular komprehensif tidak hanya

mencakup program latihan fisik, tetapi harus mencakup pengkajian pasien, stratifikasi risiko, edukasi dan konseling dan program pengontrolan faktor risiko.

Beberapa pusat pelayanan atau RS di Indonesia telah memulai menjalankan program rehabilitasi kardiovaskular ini walaupun jumlah penderita yang dilayani masih terbatas.

Oleh karena itu rendahnya kehadiran dan pemanfaatan pelayanan rehabilitasi jantung merupakan perhatian umum.

Cara penyediaan layanan publik selain kehadiran di layanan rawat jalan rumah sakit juga perlu ditelusuri lebih lanjut.

Page 18: JURNAL KARDIO

SARAN

Peran perawat dalam program rehabilitasi ini sangat penting yaitu memberikan edukasi sebelum pasien keluar di rumah sakit untuk meningkatkan kesadaran pasien akan kualitas hidup sehingga kehadiran pasien dalam program rehabilitasi jantung lebih baik dengan demikian tidak hanya gejala saja yang diminimalkan terjadi ulang tetapi juga fungsi jantung diharapkan dapat lebih baik dengan pola aktivitas dan nutrisi yang teratur.

Page 19: JURNAL KARDIO

REFERENSI

www.eprints.qut.edu.au “ Acute Coronary Syndromes : Cardiac Rehabilitation Programmes and Quality Of Life “ - Journal of Advances Nursing Volume 49 ( 6 ) pp 591 – 299, March 2005.

TERIMAKASIH – SEMOGA BERMANFAAT