jurnal abdimas tgd - ojs.trigunadharma.ac.id

10
JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17 ISSN : - (Media Online) Page | 8 Pemanfaatan Web and Mobile Based Test Untuk Optimalisasi Ujian Online dan Metode Multi RNG Sebagai Pola pengacakan Soal Di SMAIP Adzkia Dalam Menghadapi Masa Pandemi Covid-19 Dicky Nofriansyah 1 , Jaka Prayudha 2 , Saiful Nurarif 3 Iskandar Zulkarnain 4 , Muhammad Syahril 5 1,2,5 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma 3,4 Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma Email : 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], 4 [email protected], 5 [email protected], Abstrak Pandemi Covid-19 mengakibatkan sekolah-sekolah melaksanakan pembelajaran daring. Seluruh elemen pembelajaran dilaksanakan secara daring baik penyampaian materi ajar, tugas, maupun ujian. Sekolah-sekolah saat ini banyak mempersiapkan Learning Management System (LMS) salah satunya adalah ujian online. Ujian online ini dibutuhkan agar pelaksanaannya dapat di lakukan secara daring di rumah siswa. Ujian online ini dapat menyelesaikan permasalahan orang tua dan siswa di dalam upaya menerapkan protokol kesehatan yaitu menghindari kerumunan. Ujian online yang dilakukan juga mengadopsi Metode Multi Random Number Generator yang diharapkan dapat melakukan pengacakan soal sehingga siswa yang ujian pada waktu bersamaan tidak dapat bekerjasama dikarena soal yang muncul berbeda satu dengan yang lain pada waktu yang sama. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah sebuah manajemen sistem pembelajaran yang mampu mengatasi masalah sekolah, orang tua, dan siswa dalam proses ujian harian, ujian mingguan, ujian tengah semester dan ujian semester. Diharapkan manajemen sistem pembelajaran yang dibangun menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang menerapkan pembelajaran secara daring. Kata kunci: Covid-19, Sekolah Daring, Web Based Test, Ujian Online, LMS Abstract The Covid-19 pandemic has forced schools to carry out online learning. All elements of learning are carried out online, both delivery of teaching materials, assignments, and exams. Many schools are currently preparing a Learning Management System (LMS), one of which is online exams. This online exam is needed so that its implementation can be done online at the student's home. This online exam can solve the problems of parents and students in an effort to implement health protocols, namely avoiding crowds. The online exams carried out also adopt the Multi Random Number Generator Method which is expected to be able to randomize questions so that students taking exams at the same time cannot work together because the questions that appear are different from one another at the same time.The result of this community service is a learning system management that is able to overcome the problems of schools, parents, and students in the process of daily exams, weekly exams, midterm exams and semester exams. It is hoped that the management of the learning system that is built will be a solution for schools that implement online learning. Keywords: Covid-19, Online School, Web Based Test, Online Exam, LMS 1. PENDAHULUAN Di tengah gelombang pandemi global, ada peningkatan e-learning yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada 1 April, hampir 1.5 miliar anak di 173 negara yang mengalami kendala pembelajaran akibat Coronavirus (Covid-19) selain itu terdapat banyak penutupan sekolah. Penutupan sekolah karena COVID-19 telah membawa gangguan signifikan pada pendidikan di seluruh Eropa. Bukti yang muncul dari beberapa negara berpenghasilan tertinggi di kawasan ini menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kerugian pembelajaran dan peningkatan ketidaksetaraan. Untuk mengurangi dan membalikkan efek negatif jangka panjang, negara-negara berpenghasilan menengah-bawah yang kurang makmur lainnya, yang kemungkinan akan terkena dampak lebih parah, perlu menerapkan

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

ISSN : - (Media Online)

Page | 8

Pemanfaatan Web and Mobile Based Test Untuk Optimalisasi Ujian Online dan Metode

Multi RNG Sebagai Pola pengacakan Soal Di SMAIP Adzkia Dalam Menghadapi

Masa Pandemi Covid-19

Dicky Nofriansyah 1, Jaka Prayudha 2, Saiful Nurarif 3

Iskandar Zulkarnain 4 , Muhammad Syahril 5

1,2,5Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma 3,4Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma

Email : [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], 4 [email protected], 5 [email protected],

Abstrak

Pandemi Covid-19 mengakibatkan sekolah-sekolah melaksanakan pembelajaran daring. Seluruh

elemen pembelajaran dilaksanakan secara daring baik penyampaian materi ajar, tugas, maupun ujian.

Sekolah-sekolah saat ini banyak mempersiapkan Learning Management System (LMS) salah satunya

adalah ujian online. Ujian online ini dibutuhkan agar pelaksanaannya dapat di lakukan secara daring di

rumah siswa. Ujian online ini dapat menyelesaikan permasalahan orang tua dan siswa di dalam upaya

menerapkan protokol kesehatan yaitu menghindari kerumunan. Ujian online yang dilakukan juga

mengadopsi Metode Multi Random Number Generator yang diharapkan dapat melakukan pengacakan

soal sehingga siswa yang ujian pada waktu bersamaan tidak dapat bekerjasama dikarena soal yang

muncul berbeda satu dengan yang lain pada waktu yang sama. Hasil dari pengabdian masyarakat ini

adalah sebuah manajemen sistem pembelajaran yang mampu mengatasi masalah sekolah, orang tua,

dan siswa dalam proses ujian harian, ujian mingguan, ujian tengah semester dan ujian semester.

Diharapkan manajemen sistem pembelajaran yang dibangun menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang

menerapkan pembelajaran secara daring.

Kata kunci: Covid-19, Sekolah Daring, Web Based Test, Ujian Online, LMS

Abstract

The Covid-19 pandemic has forced schools to carry out online learning. All elements of learning are

carried out online, both delivery of teaching materials, assignments, and exams. Many schools are

currently preparing a Learning Management System (LMS), one of which is online exams. This online

exam is needed so that its implementation can be done online at the student's home. This online exam

can solve the problems of parents and students in an effort to implement health protocols, namely

avoiding crowds. The online exams carried out also adopt the Multi Random Number Generator

Method which is expected to be able to randomize questions so that students taking exams at the same

time cannot work together because the questions that appear are different from one another at the

same time.The result of this community service is a learning system management that is able to

overcome the problems of schools, parents, and students in the process of daily exams, weekly exams,

midterm exams and semester exams. It is hoped that the management of the learning system that is

built will be a solution for schools that implement online learning.

Keywords: Covid-19, Online School, Web Based Test, Online Exam, LMS

1. PENDAHULUAN

Di tengah gelombang pandemi global, ada peningkatan e-learning yang belum pernah terjadi

sebelumnya. Pada 1 April, hampir 1.5 miliar anak di 173 negara yang mengalami kendala

pembelajaran akibat Coronavirus (Covid-19) selain itu terdapat banyak penutupan sekolah. Penutupan

sekolah karena COVID-19 telah membawa gangguan signifikan pada pendidikan di seluruh Eropa.

Bukti yang muncul dari beberapa negara berpenghasilan tertinggi di kawasan ini menunjukkan bahwa

pandemi menimbulkan kerugian pembelajaran dan peningkatan ketidaksetaraan. Untuk mengurangi

dan membalikkan efek negatif jangka panjang, negara-negara berpenghasilan menengah-bawah yang

kurang makmur lainnya, yang kemungkinan akan terkena dampak lebih parah, perlu menerapkan

Page 2: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 9

program pemulihan pembelajaran, melindungi anggaran pendidikan, dan bersiap menghadapi

guncangan di masa depan dengan “membangun kembali lebih baik(Rahmah, 2015).

Pada puncak pandemi, 45 negara di kawasan Eropa dan Asia Tengah menutup sekolahnya,

berdampak pada 185 juta siswa. Mengingat situasi yang tiba-tiba, guru dan administrasi tidak siap

untuk transisi ini dan dipaksa untuk segera membangun sistem pembelajaran jarak jauh darurat. Salah

satu keterbatasan pembelajaran jarak jauh darurat adalah kurangnya interaksi pribadi antara guru dan

siswa. Dengan siaran, ini sama sekali tidak mungkin. Namun, beberapa negara menunjukkan inisiatif

dengan menggunakan metode lain untuk meningkatkan pengalaman pendidikan jarak jauh, termasuk

media sosial, email, telepon, dan bahkan kantor pos.

Kegiatan yang melibatkan kelompok masyarakat, seperti pergi ke sekolah, bekerja dan

beribadah, kini mulai dibatasi. Pemerintah telah menghimbau dan mengeluarkan aturan kerja, belajar

dan sholat di rumah untuk mengurangi jumlah pasien terpapar COVID-19 dan menurunkan prevalensi

di Indonesia. Menteri Nadym Anwar Makalim mengumumkan Surat Edaran Nomor tentang Satuan

Pendidikan Tahun 2020 dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan

Pendidikan di Masa Darurat Wabah. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara online untuk mencegah

penyebaran penyakit virus corona (Covid19). Dampak pandemi Covid 19 di Indonesia membuat

pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang secara resmi menghapuskan ujian nasional (UN) pada

tahun 2020(Zulkarnain et al., 2020). Dari tingkat dasar (SD) hingga studi sekolah menengah (SMA)

dibebaskan dari ujian. Pemerintah menghapuskan ujian nasional (UN) sebagai langkah awal untuk

menekan penyebaran virus Covid-19 dan mempermudah siswa sehingga ada upaya literasi

digital(Rahmah, 2015),(Chan & Chiu, 2017).

Upaya literasi digital untuk kondisi saat ini sangatlah penting dikarenakan pendidikan

membutuhkan media untuk menyampaiakan materi secara kompleks kepada pelajar(Supratman &

Wahyudin, 2017). Banyak penelitian-penelitian yang telah dan sedang dilakukan terkait literasi digital

pada bidang pendidikan. Mengenai pengembangan keterampilan literasi digital dari masing-masing

peserta, tabel 3 merangkum tingkat literasi digital sebelum dan sesudah penyelesaian penceritaan

digital oleh tiga peserta. Secara umum, kompetensi digital (Tingkat I) meningkat dari yang muncul

dari dasar atau kompeten, dan dari dasar ke advanced; penggunaan digital (Tingkat II) meningkat dari

yang baru ke tingkat dasar atau kompeten, dan transformasi digital (Tingkat III) meningkat dari yang

baru ke tingkat dasar atau kompeten(Hodges et al., 2020).

Di Indonesia, literasi digital dan pendidikan literasi TIK dilakukan dalam kurikulum TI di

sekolah untuk teknis keterampilan dan blog atau portal informal untuk pengetahuan umum dalam TIK.

Karena pembelajar perlu menjadi pembelajar mandiri dalam lingkungan yang dibentuk oleh TIK, tidak

dapat dihindari bahwa mereka akan didorong untuk beradaptasi dengan semakin kompleksnya lanskap

TIK. Namun, implementasinya dibatasi oleh masalah ekonomi Indonesia, rumit oleh kuantitas dan

kualitas infrastruktur TIK yang terbatas, dan rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat

tentang TIK(Dhawan, 2020).

Indonesia menghadapi era digital dengan lebih dari 43 juta akun Facebook pada Januari 2012

dan 19 juta akun di Twitter, lonjakan hampir 400% hanya dalam satu tahun (Matt,Abud: 2012) .

Terkait dengan fakta ini, ada proyeksi yang menyatakan bahwa jumlah penetrasi gadget di Indonesia

akan melampaui jumlah orang Indonesia. Sejalan dengan tren peningkatan utilitas gadget, akses

Internet menjadi dinamis dan praktis. Survei oleh PEW Research Center (2013) menyatakan bahwa

data kepemilikan smartphone di Indonesia pada rentang usia 18-29 tahun mencapai 18%, dan 9%

dalam rentang usia 30-49 tahun. Statistik ini menunjukkan bahwa warga negara Indonesia telah

mengadopsi teknologi digital dengan media digital berbasis internet yang diakses melalui gadget,

khususnya ponsel. Literasi digital dalam konteks utilitas perangkat digital dapat disimpulkan sebagai

moderat cenderung tinggi. Seiring dengan kemampuan ini, pengguna gadget harus disertai dengan

pemahaman bagaimana menggunakan teknologi digital dengan bijaksana(Orabona, 2019).

Dalam pelaksanaan pembelajaran, selain pemilihan model pembelajaran yang tepat tetapi juga

sebagai pengajar tentunya harus dapat memilih media pembelajaran juga yang tepat. Untuk kondisi

saat ini, media pembelajaran memiliki peranan yang amat penting dalam penyajian informasi dan

pengetahuan terkait pembelajaran. Media ini bisa media dalam bentuk cetak atau aplikasi daring.

Melihat dari perkembangan yang ada media yang banyak di adopsi saat ini adalah media online yang

secara realtime dapat di akses. Pemanfaatan media pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam

Page 3: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 10

pembelajaran pada tingkatan perguruan tinggi, tetapi seiring perkembangan zaman sudah melingkupi

seluruh aspek dan jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak sampai pendidikan tinggi.

Kebijakan yang dicanangkan pemerintah Indonesia untuk merespon pandemi adalah dengan

menerapkan prinsip social distancing di seluruh lapisan masyarakat. PSBB (Pembatasan Sosial Utama)

juga berlaku di beberapa kota besar di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus

ini. Kebijakan ini berdampak besar pada proses pembelajaran dunia pendidikan Indonesia, khususnya

siswa SMA. Penerapan social distancing di sekolah dasar dan menengah, sekolah menengah atas dan

konferensi akan berlanjut hingga kondisi yang menguntungkan dan aman dinyatakan. Sekolah

diliburkan selama pandemi, namun proses pendidikan dan pembelajaran harus tetap berjalan agar

siswa tidak terlambat dalam menimba ilmu dari pendidik. Untuk institusi yang telah melakukan

transisi untuk menggunakan 100% sumber daya online, siswa dapat berharap untuk belajar

menggunakan kombinasi sumber daya teknologi mutakhir tanpa perlu bepergian untuk menghadiri

kuliah, ujian, atau sesi diskusi langsung(Rasmitadila et al., 2020).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi

(Kemendikbud) telah menyusun kebijakan terkait ujian kenaikan pangkat yang dilaksanakan pada saat

wabah Covid-19. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),

mencontohkan sekolah boleh saja memiliki ujian akhir semester (UAS), tetapi tidak ada bentuk ujian

yang mewajibkan penerimaan siswa. Prosedur UAS dikecualikan berdasarkan kapasitas sekolah.

Pemberitahuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan bahwa

kenaikan pangkat dapat berupa rapor sekolah dan daftar prestasi sebelumnya. Selain itu, sekolah dapat

menyerahkan pekerjaan rumah secara online dan mengikuti ujian secara online. Bentuk penilaian lain

juga diperbolehkan selama dilakukan secara langsung(Adnan & Anwar, 2020).

Ujian akhir semester dan akhir semester dirancang untuk mendorong kegiatan belajar yang

bermakna. Pembelajaran online mungkin merupakan pengalaman yang benar-benar baru bagi siswa-

siswa di sekeolah. Tetapi kondisi pandemi saat ini mengharuskan setiap sekolah untuk mengikuti

pelaksanaan pembelajaran secara daring salah satu adalah ujian secara daring dan hal ini juga

diterapkan di SMA Islam Plus Adzkia. SMA Islam Plus Adzkia yang merupakan satu-satunya sekolah

menengah atas yang fokus untuk meluluskan siswanya di Sekolah Kedinasan, Tahfidz Qur’an,

Kewirausahaan dan Kuliah Keluar Negeri. Salah satu yang menjadi masalah di sekolah ini adalah

teknik pelaksanaan ujian yang efektif dari sebelumnya yang menggunakan google classroom menjadi

konsep web based test.

Mekanisme Web Based Test (WBT) sangat mudah, dengan hanya mengklik opsi yang tepat

untuk soal tertentu. Format pertanyaan seperti pertanyaan pilihan berganda pada umumnya. Misalnya

meng-Klik pilihan A jika jawabannya A atau klik D jika jawabannya D. Metode evaluasi terdiri dari

pemberian nilai negatif pada jawaban yang salah, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Ada dua

cara untuk mengakhiri tes: 1. Tunggu sampai waktu habis, yang berarti pertanyaan akan otomatis

ditutup ketika waktu habis, jadi tidak perlu melakukan apapun. Biasanya layar akan memperingatkan

ketika waktunya kurang dari 3 menit, tetapi periksa dulu apakah jawabannya pasti, lalu periksa apakah

telah melakukan kesalahan dan 2. Akhiri tes dengan mengklik selesai(Roever, 2006).

Tes Berbasis Web dapat di artikan sebagai sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan

evaluasi. Karakteristik dari WBT ini hampir sama dengan tes pada umumnya. Yang membedakan

antara konsep WBT dan yang lain adalah pada perspektif penyampaiannya. Kalau konsep

konvensional menggunakan konsep paperless tetapi kalau WBT sudah mneggunakan aplikasi yang

terintegrasi seperti konsep skoring atau koreksi direct langsung dilakukan oleh komputer(Roever,

2001).

Terdapat ada beberapa jenis model WBT yaitu : (1) Open Mode Test. Model ini merupakan

model dimana setiap orang dapat mengakses dan mengikutinya tanpa perlu adanya verifikasi atau

registrasi terlebih dahulu. (2) Controlled Mode Test Model ini hampir sama dengan Model Terbuka,

tapi dalam model ini peserta tes hanya diperuntukkan bagi end user atau pengguna yang sudah

terverifikasi ditandai dengan mampu mengakses username dan passwordnya secara benar. (3)

Supervision Mode Test. Konsep dari model ini terdapat Supervisor yang dapat mengidentifikasi

peserta tes untuk diautentikasi Dan (4) Managed Mode Model. Pada model ini biasanya tes dilakukan

secara tersentralisasi dimana biasanya pada model ini di atur oleh organisasis. Dalam model ini

biasanya membutuhkan staff atau operator untuk mengaktualisasikan dan mengoperasikan model tes

Page 4: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 11

ini. Dalam aplikasi ujian online ini mengadopsi metode Multi Random Number Generator (MRNG).

Multiplicative RNG merupakan pembangkit bilangan acak yang banyak digunakan dalam program

komputer. Bilangan acak yang dibangkitkan oleh komputer (bersifat acak semu), dibangkitkan

menggunkan rumus matematika yang dikerjakan berulang-ulang sesuai kebutuhan(Lambić et al.,

2018).

2. METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan Web Based Test ini di awali dengan kerjasama kemudian tim membangun aplikasi

ujian onlinenya. Adapun model pengembangan dari perangkat lunak ini adalah model air terjun seperti

terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Waterfall Algorithm.

Adapun mekanisme dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1. Admin Akademik

Adapun mekanisme pelaksanaa pengabdian masyarakat adalah pertama admin akademik

memberikan setingan jadwal ujian di dashboard admin seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Interface be smart school.

Kemudian pada dashboar admin akan terlihat, bahwasanya jenis ujian akhir semester (UAS 2021)

telah di tambahkan seperti terlihat pada gambar di 3 di bawah ini:

Page 5: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 12

Gambar 3. Tampilan data jenis ujian

Kemudian dari admin akademik menginputkan jenis soal dari ujian akhir semester tersebut seperti

terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Tampilan halaman kategori

Data soal dari masing-masing paket ujian semester akan diinputkan soalnya, kemudian

dikumpulkan untuk dilaksanakan ujian daring seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5. Tampilan data soal

Page 6: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 13

Selanjutnya pihak admin akademik menginputk data siswa yang dapat diizinkakn mengikut ujian

berbasis web based test seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6.Tampilan jadwal

2. Siswa

Untuk siswa yang melaksanakan ujian secara daring harus mengakses https://smaipadzkia.sch.id/

kemudian melakukan login atau mahasiswa mendownload SMAIP Adzkia di playstore.

Gambar 7. Tampilan login akun

Kemudian siswa mengakses Ujian atau Kuis yang ditampil dihalaman siswa tersebut seperti terlihat

pada gambar di bawah ini:

Gambar 8.Tampilan halaman kuis

Page 7: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 14

Untuk selanjutnya siswa melaksanakan ujian atau kuis dan terlihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar 9. Tampilan halaman ujian harian

Dan setelah melakukan ujian hasil ujian dari setiap siswa akan terlihat baik kelulusan dan

kegagalan siswa saat mengerjakan soal tersebut seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 10. Tampilan halaman pembahasan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukannya pengabdian kepada masyarakat dan dilaksanakan ujian daring, terdapat

banyak hal positif yang didapatkan diantaranya adalah siswa terlihat bisa konsentrasi dan banyak

waktu untuk mengerjakan soal seperti terlihat pada dokumentasi pelaksanaan ujian di bawah ini:

Page 8: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 15

Gambar 11.Dokumentasi

Dari pengabdian masyarakat ini juga terlihat juga tingkat analisis pre-test dan post-test siswa di

kelas eksperimen (pengabdan masyarakat) seperti terlihat pada tabel dan gambar di bawah ini:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pre-Test Dari Data Kelas Kontrol

No Kelas Interval Frekuensi Absolut Persentase Frekuensi Absolut (%)

1 45 - 50 10 31.25

2 51 - 56 5 15.625

3 57 - 63 5 15.625

4 64 - 69 0 0

5 70 - 75 12 37.5

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Post-Test Dari Data Kelas Eksperimen

No Kelas Interval Frekuensi Absolut Persentase Frekuensi Absolut (%)

1 65 - 71 8 25.00

2 72 - 78 7 21.88

3 79 - 85 10 31.25

4 86 - 92 5 15.63

5 93 -100 2 6.25

Page 9: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 16

Dan berikut ini adalah histogram dari masing-masing kelas Eksperimen baik pre-test

dan post-test.

Gambar 12. Hasil Pre post

4. KESIMPULAN

Berdasarkan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Metode MRNG sangat tepat dalam melakukan pengacakan soal pada waktu yang bersamaan

2. Ujian Daring dapat mempermudah sekolah dan guru untuk memantau hasil ujian secara realtime

3. Ujian Daring merupakan solusi sekolah dalam tata kelola pembelajaran menghadapi masa

pandemi Covid-19.

5. SARAN

Adapun saran yang diberikan dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu:

1. Sekolah-sekolah lain dapat mengadopsi model ujian ini dalam membantu proses pembelajaran

2. Peneliti berikutnya dapat mengembangkan LMS yang ada

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada STMIK Triguna Dharma dan SMAIP Adzkia yang

telah memberi dukungan financial dan moril terhadap publikasi dan pengabdian masyarakat ini.

DAFTAR PUSTAKA Adnan, M., & Anwar, K. (2020). Ed606496. 2(1), 2–8.

Chan, B. S. K., & Chiu, T. K. F. (2017). Digital Literacy Learning In Higher Education Through

Digital Storytelling Approach. Journal of International Education Research, 13(1), 1–16.

http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1144564.pdf

Dhawan, S. (2020). Online Learning: A Panacea in the Time of COVID-19 Crisis. Journal of

Educational Technology Systems, 49(1), 5–22. https://doi.org/10.1177/0047239520934018

Hodges, C., Moore, S., Lockee, B., Trust, T., & Bond, A. (2020). Remote Teaching and Online

Learning. Educause Review, 1–15. https://er.educause.edu/articles/2020/3/the-difference-

between-emergency-remote-teaching-and-online-

learning%0Ahttps://er.educause.edu/articles/2020/3/the-difference-between-emergency-remote-

teaching-and-

Lambić, D., Janković, A., & Ahmad, M. (2018). Security Analysis of the Efficient Chaos Pseudo-

random Number Generator Applied to Video Encryption. Journal of Electronic Testing, 34(6),

709–715. https://doi.org/10.1007/s10836-018-5767-0

Page 10: JURNAL ABDIMAS TGD - ojs.trigunadharma.ac.id

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli 2021. pp: 8-17

https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/adbimasiptek Page | 17

Orabona, F. (2019). A Modern Introduction to Online Learning. http://arxiv.org/abs/1912.13213

Rahmah, A. (2015). Digital Literacy Learning System for Indonesian Citizen. Procedia Computer

Science, 72, 94–101. https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.109

Rasmitadila, Aliyyah, R. R., Rachmadtullah, R., Samsudin, A., Syaodih, E., Nurtanto, M., &

Tambunan, A. R. S. (2020). The perceptions of primary school teachers of online learning during

the covid-19 pandemic period: A case study in Indonesia. Journal of Ethnic and Cultural Studies,

7(2), 90–109. https://doi.org/10.29333/ejecs/388

Roever, C. (2001). Concerns with Computerized Adaptive Oral Proficiency Assessment. Language

Learning & Technology, 5(2), 84–94. http://llt.msu.edu/vol5num2/roever/default.html

Roever, C. (2006). Validation of a web-based test of ESL pragmalinguistics. Language Testing, 23(2),

229–256. https://doi.org/10.1191/0265532206lt329oa

Supratman, L. P., & Wahyudin, A. (2017). Digital Media Literacy to Higher Students in Indonesia.

International Journal of English Literature and Social Sciences, 2(5), 51–58.

https://doi.org/10.24001/ijels.2.5.7

Zulkarnain, Z., Heleni, S., & Thahir, M. (2020). Digital literacy skills of math students through e-

learning in COVID-19 era: A case study in Universitas Riau. Journal of Physics: Conference

Series, 1663(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1663/1/012015