jurnal 2

Upload: resti-syafitri

Post on 09-Mar-2016

55 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN SERTA SUHU PENYIMPANAN TERHADAP PH DANERITROSIT URIN

    The Influence of Analysis Delayed and Storage Temperature For Ph and Erytrocite Urine

    Ismy Zahrin1, Nyoman Wande2, Nur Vita Purwaningsih11 Program Studi Analis Kesehatan STIKes Wira Medika Bali1

    2 RSUP Sanglah Denpasar Bali2

    ABSTRAKPendahuluan: Urinalisis merupakan pemeriksaan yang paling sering dilakukan. Selain karena sampel yang mudahdidapat, pemeriksaanya mudah dilakukan. Pemeriksaan Urinalisis sebaiknya dilakukan 0,05) sedangkan pada suhu penyimpanan menunjukkan ada pengaruh terhadap pH dan eritrosit urin(p0,05) while there isexisting influence of storage temperature toward the value of pH and Erytrocite(p

  • Klinika Laboratory Juli Vol. 2 No. 1 2015

    32

    yang harus diperiksa, sehingga hasil yangdidapatkan seringkali tidak sesuai dengankondisi klinis dari pasien tersebut (Rosita, 2011).

    Menurut Soebrata 2009 pada bukuPenuntun Laboratorium Klinik jika urin disimpan,kemungkinan terjadi perubahan susunan olehkuman-kuman. Kuman-kuman biasanya adakarena urin untuk pemeriksaan biasanya tidakdikumpulkan dan tidak ditampung secarasteril.Kuman-kuman mencerai ureum denganmembentuk amoniak dan karbondioksida.Amoniak menyebabkan pH urin menjadi lindidan terjadilah pengendapan kalsium danmagnesium fosfat. Reaksi lindi juga dapatmerusak eritrosit dan silinder.Sebagian dariamoniak hilang ke udara sehingga urin tersebuttidak dapat digunakan lagi untuk menentukanureum. Selain itu juga glukosa akan dicerai olehkuman-kuman sehingga hilang dari urin.

    Urin yang disimpan juga berubahsusunanya tanpa adanya kuman, asam urat dangaram-garam urat mengendap, teristimewapada suhu rendah.Selain itu, urin simpananberubah susunannya pada proses-prosesoksidasi, hidrolisis, dan oleh pengaruh cahaya(fotodegradasi) (Soebrata, 2009).

    Menurut Rosita 2011 penundaan waktupemeriksaan urinalisis mengakibatkanperubahan hasil urinalisis yaitu pH, glukosa,eritrosit, keton dan urobilinogen.Keempatparameter tersebut memiliki perbedaanbermakna pada uji statistiknya.Hasil negatifpalsu pada glukosa diakibatkan oleh hasil dariglikolisis bakteri.

    Menurut penelitian Sutyasih 2012 bahwapenundaan hasil pemeriksaan urinmenyebabkan perubahan hasil pada beberapaparameter, yaitu berat jenis, pH dan eritrositurin.Sehingga dari dua penelitian diatas penulisingin melanjutkan penelitian dan lebihmengkhususkan untuk parameter kimia, yaitupH (Potensial Hidrogen).Sedangkan untukparameter mikroskopis pada penelitian ini yaitueritrosit urin.Hal-hal yang mempengaruhi nilaipH dan eritrosit pada sampel adalah terjadikontaminasi oleh kuman dan bahan kimia,terjadi metabolisme sel-sel hidup padaspesimen, terjadi penguapan, pengaruh suhudan terkena paparan sinar matahari.

    Sehingga berdasarkan uraian yang telahtertulis di atas, penulis berkeinginan untukmelakukan penelitian dengan judul pengaruhpenundaan pemeriksaan serta suhupenyimpanan terhadap pH dan eritrosit urin.Dengan harapan karya tulis ilmiah ini dapat

    bermanfaat bagi pengembangan ilmupengetahuan dan sebagai acuan untuk klinisiguna mengurangi penundaan terhadappemeriksaan specimen khususnya dalampemeriksaan urinalisis.

    BAHAN DAN METODEPenelitian ini dilakukan dengan

    menggunakan jenis penelitian eksperimentallaboratorium untuk mengetahui pengaruhpenundaan pemeriksaan serta suhupenyimpanan terhadap pH dan eritrositurin.Penelitian ini dilakukan di LaboratoriumKimia Klinik STIKes Wira Medika Bali padatanggal 12-16 Mei 2014.Dengan populasipenelitian yaitu urin pagi seluruh mahasiswaSTIKes Wira Medika Bali dengan sampel yangdiperiksa yaitu sampel urin pagi 10 orangmahasiswa STIKes Wira Medika PPNI Bali.

    Alat yang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut: Wadah penampung urinyang bermulut lebar dan tertutup rapat, bersihdan kering kemudian wadah diberi label: nama,nomor dan tangga, selanjutnya reagen stripcarik celup Dirui A10, tabung reaksi, rak tabungreaksi, mikroskop, centrifuge, tabung centrifuge,cover glass, object glass serta label. Dan bahanyang digunakan yaitu sampel urin pagi

    Penelitian ini dimulai dengan pemisahansampel urin kedalam tabung, sampel urin pagiyang diperoleh ditampung dalam wadah yangbersih dan kering, diberi label: Nama, Nomordan tanggal, selanjutnya dilakukan pemeriksaankimia untuk parameter pH dan sedimen urinuntuk parameter eritrosit. Sisa sampel urin yangditampung tersebut ditutup rapat dan diletakkandalam box sampel.Kemudian diperiksa lagisetelah 30 menit, 60 menit, 90 menit dan 120menit.Sampel yang ditunda pemeriksaannyadibagi menjadi dua bagian, bagian yangpertama disimpan pada lemari es dengan suhu4oC dan bagian lain disimpan pada suhuruangan 25oC.

    Untuk pemeriksaan kimia urin dilakukandengan menggunakan reagen strip denganpertama-tama menghomogenkan urin pasienyang telah ditampung. Kemudian urin sebanyak 3 ml dimasukkan dalam tabung reaksi, sisasampel urin yang masih di wadah penampungtersebut ditutup rapat, diletakkan dalam boxsampel serta tidak terpapar cahaya.Reagenstrip carik celup dicelupkan sekejap ke dalamurin yang terdapat di tabung hingga semuaparameter terendam sampai tanda batas.

  • Ismy Zahrin, dkk: Pengaruh Penundaan Pemeriksaan serta

    33

    Kelebihan urin yang melekat pada strip carikcelup dengan menyentuhkan pinggir carik celupke pinggir tabung.Ditiriskan diatas tissue.Selanjutnya strip carik celup dipegang denganposisi horizontal untuk menghindarikemungkinan tercampurnya zat kimia ataureagen.Dilakukan pembacaan dengan alat semiautomatik. Pemeriksaan diulang denganlangkah-langkah yang sama setelah 30 menit,60 menit, 90 menit dan 120 menit.

    Kemudian dilakukan pemeriksaanmikroskopis atau disebut juga pemeriksaansedimen urin pada sampel urin pasien dilakukandengan prosedur sebagai berikut : Memasukkanurin kedalam tabung centrifuge sebanyak Tabung, kemudian dilakukan sentrifugasidengan kecepatan 1500 rpm selama 15 menit.Supernatan dari urin setelah sentrifugasi

    dibuang dengan membalikkan tabung secaracepat sehingga sedimen berada di dasartabung.Sedimen dihomogenkan, kemudianditeteskan satu tetes diatas objek glass danditutup dengan cover glass. Dilakukanpengamatan dibawah mikroskop denganperbesaran lensa objektif 10 x dan 40 x.

    Selanjutnya data yang diperoleh kemudiandilakukan tabulasi dan dipresentasikan dalambentuk tabel.Untuk mengetahui pengaruhpenundaan pemeriksaan serta suhupenyimpanan terhadap pH dan eritrositurin.Kemudian dilakukan analisis statistikdengan spss version 16 dengan uji regresi linieruntuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruhpenundaan pemeriksaan serta suhupenyimpanan terhadap pH dan eritrosit urin.

    HASILTabel 1. Pengaruh penundaan pemeriksaan dan suhu penyimpanan terhadap pH dan eritrosit urin

    No Sampel Segera

    Perbedaan PerlakuanSuhu 25oC Suhu 4o C

    30menit

    60menit

    90menit

    120menit

    30menit

    60menit

    90menit

    120menit

    1 S1 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,52 S2 5 5 5 5 5 5 5 5 53 S3 8 8 8 8 8 8 8 8 84 S4 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,55 S5 5,5 5,5 5,0 5,0 5,0 5,5 5,5 5,5 5,56 S6 6,5 6,0 6,5 6,5 6,5 6,0 6,5 6,5 6,57 S7 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,58 S8 5,0 5,5 5,0 5,5 5,0 5,5 5,0 5,0 5,09 S9 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,510 S10 5 5 5 5 5 5 5 5 5Rerata 5,8 5,75 5,8 5,75 5,8 5,8 5,85 5,85 5,85

    Sd 0,9547 0,9204 0,9547 0,9789 0,9487 0,947 0,9144 0,9144 0,9144

    Tabel 2. Hasil pengaruh rentang waktu penundaan dan suhu penyimpanan terhadap hasil pemeriksaan eritrositurin.

    No Sampel Segera

    Perbedaan PerlakuanSuhu 25o Suhu 4o C30menit

    60menit

    90menit

    120menit

    30menit

    60menit

    90menit

    120menit

    1 S1 3 3 2 3 2 3 3 3 32 S2 7 7 4 4 4 7 7 7 63 S3 3 2 1 1 1 3 3 3 24 S4 3 3 2 3 2 4 4 4 35 S5 5 5 3 2 2 5 5 5 56 S6 1 1 1 2 2 1 2 2 27 S7 3 3 2 3 2 3 3 3 28 S8 2 2 2 2 2 2 2 2 2

  • Klinika Laboratory Juli Vol. 2 No. 1 2015

    34

    9 S9 2 2 2 2 2 2 2 2 210 S10 7 7 4 4 4 7 6 6 6Rerata 3.6 3,5 2,3 2,6 2,3 3,7 3,7 3,7 3,3Sd 2,066 2,121 0,949 0,966 0,949 2,058 1,767 1,767 1,303

    Dengan uji statistik sebagai berikut :Tabel 3. Uji statistik pengaruh penundaan pemeriksaan dan suhu penyimpanan terhadap nilai pH dan eritrositurin

    PEMBAHASANData yang diperoleh dari penelitian ini

    disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisisdengan program SPSS for windows versi 16.0.Analisis data dengan program SPSS terlebihdahulu dilakukan uji normalitas, untukmengetahui distribusi data yang yang diperolehnormal atau tidak.Adapun uji normalitas yangdigunakan adalah Saphiro-Wilk. Berdasarkanhasil uji normalitas data dengan menggunakanuji Saphiro-Wilk,diperoleh dengan nilaisignifikansi untuk variabel pH (p) = 0,093. Hal inimenunjukan bahwa data tersebut berdistribusinormal.Untuk mengetahui adanya pengaruhpenundaan pemeriksaan serta suhupenyimpanan terhadap pH dan eritrosit urindigunakan uji Regresi Linier. Hasil nilai p darioutput untuk penundaan pemeriksaan adalah0,506 yang artinya p > 0,05 maka Ho diterimadan Ha ditolak. Sedangkan untuk suhupenyimpanan nilai p output adalah 0,026 yangartinya p < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterimaSehingga dapat dinyatakan bahwa adapengaruh secara parsial penundaanpemeriksaan dan suhu penyimpanan terhadappH urin.

    Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwadari hasil uji normalitas nilai p output adalah0,061 dan lebih besar dari > 0,05 sehinggadapat disimpulkan bahwa data terdistribusinormal dan dapat dilanjutkan dengan uji statistikselanjutnya, yaitu uji regresi linier. Uji regresilinier merupakan analisis statistik untukmengetahui adanya pengaruh yang dihasilkandari suatu variabel bebas terhadap variableterikatnya, baik pengaruh sangat kecil yang

    tidak menyebabkan perbedaan yang signifikanmaupun pengaruh yang besar yang dapatmenyebabkan perbedaan yang signifikan.Dengan uji regresi linier untuk pengaruhpenundaan pemeriksaan dan suhupenyimpanan terhadap nilai pH dan eritrosit urindidapatkan nilai p output untuk penundaanpemeriksaan adalah 0,058 yang artinya p > 0,05maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkanuntuk suhu penyimpanan nilai p output adalah0,008 yang artinya p < 0,05 maka Ho ditolak Haditerima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa adapengaruh secara parsial penundaanpemeriksaan serta suhu penyimpanan terhadaperitrosit urin.

    Berdasarkan tabel 1 pengaruh penundaanpemeriksaan dan suhu penyimpanan terhadaphasil pemeriksaan kimia dengan parameter nilaipH dapat dilihat hasilnya yaitu segera diperiksadidapatkan nilai rata-rata yaitu 5,75,pemeriksaan dengan penundaan 30 menitdalam suhu 25oC dengan rata-rata 5,8,pemeriksaan dengan penundaan 60 menit suhu25oC dengan rata-rata 5,8, pemeriksaan denganpenundaan 90 menit suhu 25oC dengan rata-rata 5,75, dan pemeriksaan dengan penundaan120 menit suhu 25oC dengan rata-rata 5,8.Sedangkan untuk penundaan 30 menit, 60menit, 90 menit, 120 menit pada suhu 4o Cmemiliki rata-rata berturut-turut 5,8 ; 5,85 ; 5,85; dan 5,85.

    Berdasarkan tabel 2 untuk pemeriksaansedimen urin dengan parameter eritrositurindapat dilihat hasilnya yaitu segera diperiksadidapatkan nilai rata-rata yaitu 3,6, pemeriksaandengan penundaan 30 menit dalam suhu 25oCdengan rata-rata 3,5, pemeriksaan dengan

    No Uji pH Nilai poutput

    1 Normalitas 0,0932 Regresi Linier

    Penundaan Pemeriksaan0,506

    3 Regresi Linier SuhuPenyimpanan

    0,026

    No Uji Eritrosit Nilai poutput

    1 Normalitas 0,0612 Regresi Linier

    Penundaan Pemeriksaan0,058

    3 Regresi Linier SuhuPenyimpanan

    0,008

  • Ismy Zahrin, dkk: Pengaruh Penundaan Pemeriksaan serta

    35

    penundaan 60 menit suhu 25oC dengan rata-rata 2,3, pemeriksaan dengan penundaan 90menit suhu 25oC dengan rata-rata 2,6, danpemeriksaan dengan penundaan 120 menitsuhu 25oC dengan rata-rata 2,3. Sedangkanuntuk penundaan 30 menit, 60 menit, 90 menit,120 menit pada suhu 4oC memiliki rata-rataberturut-turut 3,7 ; 3,7 ; 3,7 ; dan 3,3.

    Dari hasil uji statistik menyatakan bahwaada pengaruh secara parsial penundaanpemeriksaan dan suhu penyimpanan terhadappH dan eritrosit urin.Pengaruh ini dapatdisebabkan oleh berbagai faktor. PanduanPraktek Laboratorium yang Benar DepKesRepublik Indonesia menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimenantara lain : terjadi kontaminasi oleh kuman danbahan kimia, terjadi metabolisme sel-sel hiduppada spesimen, terjadi penguapan, pengaruhsuhu dan terkena paparan sinar matahari.Penyimpanan spesimen harus memperhatikanjenis spesimen yang akan diperiksa.

    Soebrata (2009) menyatakan bahwa jikaurin disimpan dan tidak segera diperiksakemungkinan akan menyebabkan kuman-kuman mencerai ureum dengan membentukamoniak dan karbondioksida. Sehinggamenyebabkan terjadinya peningkatan pH danpH menjadi alkalis. Bakteri juga akan lebihcepat berkembang biak jika sampel dibiarkanterbuka pada suhu ruangan sehingga lebihrentan menyebabkan pH menjadi alkalis.

    Menurut Riswanto 2010 nilai eritrositmengalami perubahan dikarenakanberhubungan dengan nilai pH yang jugamengalami perubahan.Urin yang tidak segeradiperiksa dan disimpan terlalu lama, maka pHakan berubah menjadi basa. Urin dengan pHbasa dapat menyebabkan hasil negatif atautidak memadai terhadap albuminuria dan unsur-unsur mikroskopik sedimen urin, sepertieritrosit, silinder yang akan mengalami lisis.Eritrosit yang lisis tentunya akan mempengaruhihasil pemeriksaan dari nilai eritrosit padasampel tersebut. Dari uji statistik yang dilakukansuhu penyimpanan yang berbeda hanyamempengaruhi sedikit dari nilai pH dan eritrositurin.Jika dilihat nilai uji statistik yang dilakukanpengaruh yang dihasilkan dari perbedaan suhupenyimpanan sangat kecil sehingga tidakmenyebabkan perbedaan yang signifikan padahasil pemeriksaan pH maupun eritrosit urin.

    Berdasarkan Panduan PraktekLaboratorium stabilitas pemeriksaan urin akanstabil pada penyimpanan suhu 25oC selama 1

    jam sedangkan pada suhu penyimpanan suhu4oC dapat menjaga stabilitas urin selama 1 hari.Penundaan dengan suhu penyimpanan yangsesuai akan mendapatkan hasil pemeriksaanyang lebih stabil dan memiliki validitas yangbaik, sehingga seharusnya penundaanpemeriksaan terhadap sampel khususnya urinharus diminimalisir dan jika memang harusditunda dapat dilakukan penyimpanan padasuhu 4oC (Labkes, 2010).

    SIMPULAN DAN SARANSimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian tentangpengaruh penundaan pemeriksaan dan suhupenyimpanan terhadap pH dan eritrosit urindapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:Ada pengaruh secara parsial penundaanpemeriksaan serta suhu penyimpanan terhadapnilai pH urin dan eritrosit urin. Namun pengaruhyang dihasilkan dari penundaan pemeriksaanserta suhu penyimpanan sangat kecil sehinggatidak menyebabkan perbedaan yang signifikanterhadap hasil pemeriksaannya.

    SaranDari penelitian ini penulis menyarankan

    bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapatmeneliti pengaruh suhu penyimpanan denganparameter yang lain. Dan bagi petugaslaboratorium baik di rumah sakit ataupunlaboratorium klinik sebaiknya dapat menyimpansampel pada suhu lemari es (4oC) jika sampeltidak segera diperiksa untuk menjaga stabilitassampel.

    KEPUSTAKAANChairlan, L.E., 2011. Pedoman Teknik Dasar

    Untuk Laboratorium Kesehatan: BukuKedokteran: Jakarta: EGC.

    Fever dan Lee K., 2007. Pedoman PemeriksaanLaboratorium dan Diagnostik. Jakarta:EGC

    George, W., 2011. Dahsyatnya Terapi Urine.Surabaya: Berlian Media.

    Kaidir, M., 2006. Jurnal Kesehatan Masyarakat.(Online),(http://www.jurnalkesmas.com/index.php/kesmas/view/20/15)

  • Klinika Laboratory Juli Vol. 2 No. 1 2015

    36

    Labke, 2010. Stabilitas dan Nilai Normal Darahdan Komponen Urin. Jakarta:Diagnostika.

    Lyndon, 2002. Patologi umum: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro: Semarang

    Nugroho, W., 2012. Laboratorium Klinik 2(Pemeriksaan Urin).Hipstastic.schoolrack.comfiles.seri25632333288: Lab Klinik

    Pearce EC., 2006. Anatomi dan Fisiologi untukParamedis. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

    Riswanto, 2010. Pemeriksaan Glukosa Urinedalam Urinalisis. Jakarta: Labkes.

    Rosita, L., 2011. Pengaruh Penundaan Waktuterhadap hasil Urinalisis, (Online),(http://lsjd.pdii.go.id/admin.jurnal/12096269.pdf).

    Soebrata dan Ganda, 2009. PenuntunPraktikum Laboratorium Klinik.Jakarta: Dian Rakyat.

    Sutyasih, Ni Luh, 2012. Pengaruh PenundaanWaktu Pemeriksaan terhadap kadaranalit Kimia Urin Sewaktu. KTI tidakdipublikasikan. STIKES Wira medikaBali.

    Syaifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi untukMahasiswa Keperawatan : Edisi 3.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

    Wahyudiana, T., 2010. Laporan Kimia KlinikDasar Urinalisis (Online),(http//:laporanurinalisis/admin.jurnal/8859522051301025.pdf)