jumal pcrlindungan tanaman indonesia, vol. 16, no.2, 2010

8

Upload: others

Post on 29-Dec-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jumal Pcrlindungan Tanaman Indonesia, Vol. 16, No.2, 2010: 95-101

URET PERUSAK AKAR PADA RUMPUT HALAMAN KAMPUS

WHITE GRUB PROBLEMS ON THE CAMPUS LAWN

Tri Harjaka*J, Edhi Martono, dan Witjaksono

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

*}Penu/is untuk korespondensi. E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The study aims to identifY of white grub attacking lawn in the park of campus of University of Gadjah Mada (UGM),Yogyakarta. Observations were conducted since July 2008 until January 2010. The results showed that Lepidiotastigma is a pest cause damage to the grass in the UGM park. The presence of beetles occurred in October of the samebeginning of the rainy season. Flight and lay eggs period lasted from October 2009 until January 2010. First instarlarvae ofL. stigma began there in November and the third instar in the month of January 2010. Factors supportingthe attack ofL. stigma in the college environment is the availability of grass throughout the year, as the lights and thepresence of trees as shelter for adult beetles.

Key word: campus lawn, white grub

INTISARI

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasijenis met perusak akar rumput halaman di lingkungan taman kampusUniversitas Gadjah Marla (UGM), Yogyakarta.Pengamatan dilakukan di halaman Kantor Pusat Tata Usaha (KPTU)UGM sejak bulan Juli 2008 sampai Januari 2010. Hasil menunjukan bahwa Lepidiota stigma merupakan hama pe-nyebab kerusakan akar rumput di lingkungan taman kampus UGM. Kehadiran kumbang L. stigma di halaman tamanterjadi pada bulan Oktober bersamaan awal musim hujan. Periode penerbangandan peneluran berlangsung sejak bulanOktober2009sampaidenganJanuari2010.UretL.stigmainstarpertamamulaiadabulanNovemberdanberkembangsampai instar ketiga di bulan Januari 2010. Faktor pendukung serangan met L. stigma di lingkungan kampus adalahketersediaan rumput sepanjang tahun, lampu penerangan sebagai penarik kehadiran dan pepohonan sebagai tempatberlindung kumbang dewasa.

Kata kunci: rumput halaman kampus, met perusak akar

PENGANTAR

Rumput merupakanjenis tumbuhan Famili Poa-ceae yang menutup sebagianbesar permukaan bumipada berbagai tipe vegetasi dan dengan karaktermorfologinya yang beragam menjadikan sebagianjenisnya dimanfaatkan untuk menghiasi lingkungantaman seperti di perumahan, kampus, tempat re-kreasi dan juga lapangan golf. Hamparan pertana-man rumput di lingkungan taman selain memilikinilai keindahan, juga berperan dalam penurunanpencemaran C02 dan menyediakan habitat untukkehidupan serangga, burung, dan herbivora lainnya(Gibson, 2009). Menurut Greiler & Tscharrntke(1995), serangga yang berasosiasi dengan rumputterdiri atas Orthoptera (41%), Lepidoptera (6%),Hymenoptera (6%) dan Coleoptera (2%). Meskipunproporsinya relatif kecil, sebagian Coleoptera khu-susnya Scarabaeidae merupakan kelompok pentingpada rumput yang dibudidayakan.

Uret (white grub) adalah larva Scarabaeidaeyang sebagianjenisnya berpotensi sebagaihama pe-rusak akar rumput di lingkungan taman. Di negara-

-- -- ---

negara subtropis, serangga tersebut dilaporkan se-bagai hama perusak akar di padang rumput (pas-ture), rumput halaman (lawn) dan padang golf (turlgrass) (East et al., 1981; Fenemore, 1966;Hatsukade, 1996; Hardy, 1976; King & Watson,1982; Poter & Braman, 1991; Reinert & Read,2001; Lee et al., 2007). Beberapa spesies uret yangdilaporkan sebagai hama perusak akar rumputmeliputiAphodiuspseudotasmaniae, A. tasmaniae,Adiophorus couloni, Costelytra zelandica,Hetronychus orator, Popilia japonica, Sericesthisnigrolineata, S. nigra, dan Scitala siricans. DiAmerika Serikat disebutkan bahwa P japonicamerupakan hama perusak akar rumput di lapangangolf, halaman, dan pembibitan (Potter & Held,2002).

Jenis-jenis uret perusak akar yang ada di Indo-nesia jarang dilaporkan sebagai hama pada ham-paran rumput penghias taman, tetapi lebih banyakdisebut sebagaihama pada tanamanpadi gogo, tebu,jagung, dan perkebunan tahunan (Anonim, 1985;Kalshoven, 1981; Suhartawan, 1995; Harjaka,

---

96 Jumal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol. 16 No.2

2006; Anonim, 2010). Serangan uret pada tanamanpadi gogo dan tebu di Jawa disebutkan diawalidengan masa penerbangan kumbang di awal musimpenghujan sekitar bulan Oktober dan gejala serang-an muncul pada bulan Januari sampai bulan Apriltahun berikutnya. Pada bulan Juli 2008 diinformasi-kan bahwa pertanaman rumput di lingkungankampus Universitas Gadjah Mada (UGM) meng-alami kerusakan akibat serangan uret (Anonim,2008). Hama tersebut diinformasikan telah ada se-belum tahun 2008 dan selalumenimbulkankerusak-an mulai bulan Januari sampai Mei tiap tahunnya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurun-kan seranganhama tersebut, tetapi masih belumber-hasil. Sebelum tahun 2008 dilakukan pengendalianmenggunakan insektisida karbofuran pada awalmusim hujan, kemudian dilanjutkan dengan peng-ambilan hama pada saat terjadi serangan. Padatahun 2009 juga pernah dilakukan pengendaliandengan cara memasang pecahan genting pada ke-dalaman 30 cm di bawah permukaan tanah tanah,akan tetapi tetap belum bisa menghambat perkem-bangan populasi hama. Faktor-faktor yang mendu-kung perkembangan populasi hama tersebut jugabelum diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukanidentifikasiterhadapuret sebagaihama perusak akarrumput halaman berikut faktor pendukung kehadir-annya di lingkungan kampus UGM di Yogyakarta.

BAHAN DAN METODE

Penelitian diawali denganpengamatan gejala se-rangan uret perusak akar rumput di halaman Kan-tor Pusat Tata Usaha (KPTU) Universitas GadjahMada (UGM) seluas 3200 m2pada bulan Juli 2008.Pengamatan ditujukanuntuk mengetahui kerusakanakar rumput yang menunjukan gejala spot-spot ke-keringan. Pada bagian spot yang kering dibukauntuk melihat keberadaan uret di daerah perakaranberikut gejala kerusakan akar akibat serangannya.Uret yang ditemukan diambil dan dibawa ke Labo-ratorium Pengendalian Hayati Fakultas PertanianUGM untuk diidentifikasi. Karakter morfologi uretdiidentifikasi berdasarkan pola perambutan padaujung abdomen (Ritcher, 1966;Ananda et af. 1975;Kalshoven, 1981). Tanah di lokasi serangan diam-bil, dimasukkankantong plastik volume 2000 gram,dan dianalisis di Laboratorium Tanah Umum Fa-kultas Pertanian UGM untuk mengetahui sifat fisiktanah.

Tahap penelitian kedua dilakukan mulai bulanMaret 2009 ketika serangan uret muncul kembali dihalaman Kantor Pusat UGM. Uret penyebab keru-sakan akar rumput diambil, dimasukkan ke dalam

ember plastik berikut tanahnya, dan dibawa ke la-boratorium untuk dipelihara sampai berhasil men-capai dewasa.Pengambilansampeluret juga dilaku-kan di pertanaman tebu di Kecamatan Ketawang(Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah) untuk me-ngetahui kemungkinan kesamaanjenis uret perusakakar rumput di UGM dengan uret perusak akar tebupada umurnnya.Pemeliharaanuret dilakukanmeng-gunakan stoples plastik bening (merk Alvana vo-lume 500 ml) dengan media tanah setempat dandiberi pakan wortel segar. Setiap stoples diisidengan satu ekor uret, 500 gram tanah dan 5,0 gramwortel. Pemberian pakan dilakukan setiap satuminggu dan untuk menjaga kelembapan tanah di-berikan air sampai kapasitas lapang. Morfologilarva, pupa, dan dewasa diamati sampai seranggatersebut muncul kembali ke permukaan tanah. Ka-rakter morfologipupa diidentikasiberdasarkanben-tuk dan ukuran (Kuniata & Young, 1992) dankumbang diklarifikasi dengan pembanding koleksistandar yang ada di Museum Entomologi FakultasPertanian UGM.

Tahap penelitian berikutnya adalah untuk me-ngetahui periode awal serangan uret perusak akarrumput di lingkungan kampus UGM. Pengamatandilakukan tiap hari terhadap kumbang Scarabaeidaeyang hinggap pada pohon cemara (Casuarinacunninghamiana) dan pohon beringin (Ficusbenyamina) di halaman KPTU UGM pada bulanOktober 2009 sampai dengan Januari 2010. Kum-bang ditangkap dan dibawa ke laboratorium untukdipelihara dalam kurungan kawat ukuran 100x100x60 cm dan di dalarnnya disediakan mediatanah setempat dalam pot plastik volume 3,0 litersebagai tempat peneluran. Untuk menjaga kelem-bapan, tanah disiram air sampai kapasitas lapang.Pemeliharaan kumbang dilakukan sampai mengha-silkan telur dan mati. Masa penerbangan dan pene-luran dicatat sebagai awal serangan uret.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Serangan uret pada rumput di halaman tamanKPTU UGM menyebabkan kematian rumput dansebagian rumput yang masih hidup menguning.Hasil pengamatan pada bulan Juli 2008 bahwa ko-loni rumput yang menunjukkan gejala kekeringandan kekuningandisebabkanrusaknyaperakaran aki-bat serangan uret. Kerusakan akar rumput menye-babkan koloni rumput dapat diangkat denganmudah dan digulung seperti karpet. Pada bulanMaret2009seranganuret terjadilagi dan menye-babkan kerusakan mencapai lebih dari 50% luastaman (Gambar la). Populasi uret penyebab keru-

Harjaka el al.: Ure! Perusak Akar pada Rumput Halaman Kampus

sakan dapat diamati dengan mudah di bawah kolonirumput yang menunjukkan gejala kekuningan, te-tapi pada koloni yang telah mati tidak mudah dite-mukan karena sudah berpindah ke koloni yangperakarannya masih ada (Gambar lb).

Uret yang ditemukan pada bulan Maret sudahmasuk instar ketiga, berukuran mencapai panjang5-7 cm, warna putih kekuningan dan pada ujungab-domen terdapat pola perambutan sejajar (Gambarlc). Berdasarkan morfologi kepala menunjukkanbahwa uret tersebut termasuk dalam subfamili

Melollonthinae (Ritcher, 1966) dan berdasarkanpola perambutan pada ujung abdomen menunjuk-kan bahwa uret tersebut adalah Lepidiota stigma F.(Ananda et al., 1975;Kalshoven, 1981).Selamape-meliharaan di laboratoriurn, uret tidak lagi menga-lami pergantian instar dan mampu berpupa dalamtanah. Stadia pupa dapat ditemukan dalam pemeli-haraan sejak bulan lulL Pupa berwarna kekuningandengan panjang sekitar 50-60 mm, dan ketikamenjelang dewasa berubah menjadi keeoklatan.HasH pengamatan morfologi pupa menunjukkan

97

bahwa ujung abdomen terdapat tanda pembeda an-tara jantan dan betina yang dimiliki oleh genusLepidiota (Kuniata & Young, 1992). Setelah pupaberubah menjadi kumbang masih berada dalam selkokon dalam tanah sampai kutikulanya mengeras.Kumbang berukuran 3-5 em, berwarna kremdan abu-abu dan pada bagian ujung sayap depan(elytra) terdapat noktah putih (Gambar ld). Menu-rut Kalshoven (1981) dan kumbang pembandingyang ada di Museum Entomologi di Fakultas Per-tanian UGM bahwa karakter morfologi sayap depantersebut adalah eiri yang dimiliki oleh kumbangL. stigma.

Kondisi tanah di lingkungan taman kampusUGM sangat sesuai untuk kehidupan uret L. stigma.Hasil analisis sifat fisik tanah menunjukkan bahwakelas tanah di halaman KPTU UGM termasuk pasirgeluhan (pasir 78,26%, debu 14,76% dan lempung6,97%). Kondisi demikian menurut Mahrub (1975)sangat sesuai untuk kelangsungan hidup uret L.stigma karena hama tersebut lebih sesuai untuktanah berpasir. Cherry & Allsopp (1991) juga

Gambar 1. Gejala serangan uret Lepidiota stigma perusak akar pada rumput di halaman Kantor PusatTata Usaha Universitas Gadjah Mada tahun 2009 (a); populasi uret L. stigma perusak akar dibawah koloni rumput yang bergejala mengering (b); pola perambutan pada ventral ruas terakhirabdomen uret L. stigma (e); tanda noktah berwarna putih pada bagian ujung sayap depan L.stigma (d)

---

--- ---

98 Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol. 16 No.2

melaporkan bahwa pada pertanaman tebu diAustralia, uret Antrotrogus parvulus dan Lepidiotanegatoria juga lebih banyak ditemukan pada tanahberpasir (kadar pasir 40%-60%).

Kumbang L. stigma.yang ditemukan pada masapenerbangan di awa1 musim hujan 2009 sarna de-ngan kumbang hasi1 pemeliharaan di laboratorium.Kumbang tersebut pada pertanaman tebu dilapor-kan penerbangannya di awal musim hujan (Ka1sho-ven, 1981; Suhartawan, 1995). Masa penerbangankumbang L. stigma di lingkungan taman kampusUGM berlangsung lebih dari dua bulan. Kumbangaktif terbang pada malam hari, muncul dari permu-kaan tanah sejak matahari terbenam dan tertarik ca-haya lampu yang berwama putih. Pada pagi sampaisore hari kumbang hinggap pada tiang lampu pene-rangan, tembok yang berdekatan dengan lampu pe-nerangan, di pohon cemara, dan pohon beringin disekitar taman KPTU UGM. Puncak penerbanganterjadi selama bulan November dan pada bulan De-sember 2009 cenderung menurun sampai akhirbulan Januari 2010 (Gambar 2).

Kumbang yang tertangkap dan dipelihara di la-boratorium mampu menghasilkan te1ur. Te1urdiletakkan satu per satu da1am rongga dalam tanahyang lembap. Te1ur yang baru diletakkan berwamaputih kekuningan, berlendir, berbentuk bulat me-manjang, berukuran 3,0--4,0 mm dan secara ber-tahap membesar sampai 6,0-7,0 mm pada saatmenjelang menetas. Satu induk betina mampubertelur berkisar 7-32 butir dalam satu peri odepeneluran. Selama masa penerbangan didapatkantelur dalam pemeliharaan dan peri ode peneluranmencapai tiga bulan dari November 2009 sampaidengan Januari 2010. Pene1uran terbanyak terjadi dibulan November 2009 (Gambar 3).

Uret instar pertama yang baru menetas berku-rang panjang berkisar 10-12 mm dan berat kurangdari 0,10 g (berkisar 0,07-0,09 g). Setelah masukinstar ketiga ukuran panjang bisa mencapai 96 mmdan berat 10,16 g. Uret instar pertama mulai me-limpah di bulan November 2009 dan instar keduadi bulan Desember 2009. HasHpemeliharaan uretinstar pertama yang menetas di awal bulan Novem-ber 2009 dapat mencapai instar ketiga di bu1anJanuari 2010 (Gambar 4).

Informasi sebelumnya menyebutkan bahwa L.stigma lebih banyak di1aporkan sebagai hama diperkebunan tebu (Kalshoven, 1981;Anonim, 1985;Suhartawan, 1995; Anonim, 2010). HasH pemeli-haraan menunjukkan bahwa uret yang menyerangpertanaman tebu di Kabupaten Purworejo JawaTengah juga L. stigma. Kehadiran hama tersebutsebagai hama pada rumput halaman tidak berbedadengan yang ada di pertanaman tebu, yaitu di awalmusim hujan. Uret L. stigma termasuk dalamkelompok fitofagus mumi dan tidak berperan seba-gai pemakan bahan organik, setelah telur menetasuret langsung makan akar (Ritcher, 1958). Selamafase larva (uret) aktifmakan akar rumput di musimhujan dan memasuki musim kemarau di bulan Juliberubah jadi pupa. Hal itu menunjukkan bahwa L.stigma potensial sebagai hama perusak akar rumputhalaman di kampus UGM.

Siklus hidup L. stigma sebagai hama perusakakar rumput halaman di 1ingkungankampus UGMtermasuk dalam kelompok univoltine. Kehadirankumbang L. stigma dan periode peneluran dilingkungan pertanaman tidak sembarang waktu,tetapi dipengaruhi oleh awal musim hujan. Ke1em-bapan tanah disebutkan berpengaruh terhadap ak-tivitas penerbangan, perilaku oviposisi, survival

5045

'@; 40(1)en

.g i3 35._ 0..~ B 30I:: (1)

~ a 25dO

s~ 20;:1<'">-'1:;

] 15(1)

'-' 10

5

o~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

<.;:s (V<.;:s <.;:s <.;:s <.;:s <.;:s <.;:s (V'3 <.;:s <.;:s \:\ \:\ \:\ \:\~'V ~ ~'V ~'V ~'V ~'\V ~'V ~ q}'V ~'V ~'V ~'V ~'\V ;,>'V

~"'- ~'? ,-.$ ~' ~'V ~"'- ,.v rV' ,,-v; ,,\\- ~ ~ ~, ~"'-"" '" "V ,vTanggal pengamatan

Gambar 2. Periode kemuncu1an kumbang Lepidiota stigma di lingkungan taman kampus UGM

Harjaka et aJ.: Urct Pcrusak Akar pada Rumput Halaman Kampus 99

o~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~RS RS RS RS RS RS RS RS RS RS R\ R\ R\ R\

~'" ~'" ~'" ",\'J ~'" (\\'J ~'" ,,'" <t>-'"~\'J ,,'" ~'" ~'" rV'"~"" ~'" ,~ ,,' ,,'" ,,"" ,-V y' y' ",\,- " ~ ,,' ,,"""" '" "'V

Tanggal pengamatan

Gambar 3. Peri ode peneluran kumbang Lepidiota stigma di lingkungan taman kampus UGM

500

450

400

350

300

250

200

150

100

50

o~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~RS RS RS RS RS RS RS RS RS RS R\ R\ R\ R\

~'" ~'" ~'" '>}'" ~'" (\\'J ~'" ,,'" <t>-'"~\'J ,,'" ~'" ~\'J rV'"~"" ~'" ,~ ,,' ,,'" ,,"" ,-V ,,~ ,,\' ",\,- " ~ ,,' ,,"""" '" 'v 'v 'v

~ Instar I

~ InstarII

-.- Insmm

Tanggalpengamatan

Gambar 4. Peri ode uret Lepidiota stigma instar pertama, instar kedua dan instar ketiga di lingkungan tamankampus UGM

telur, larva, dan kemunculan imago kumbangScarabaeidae. Pada kondisi kering telur Scarabaei-dae dapat mengalami mortalitas dan tidak menetas(Poter, 1983). Periode penerbangan kumbang L.stigma tidak terjadi di akhir musim kemarau (bulanMei), sebaliknya fase pupajuga tidak ditemukan dibulan Januari sampai denganApril. Periode kemun-culan hama tersebut sejak masa penerbangan sam-pai dengan berpupa sangat penting untukmenentukan strategi pengendalian yang tepat.

Uret hama perusak akar relatif tidak mudahdikendalikan karena berhabitat dalam tanah danketika dewasa aktif malam han (Jackson & Klein,

2006). Penangkapan kumbang L. stigma umumnyadilakukan pada saat penerbangan dengan lampuperangkapmaupun secaramanual di siang hari padatempat-tempat perlindungan (Suhartawan, 1995).Penangkapan secara manual terhadap uret instarkedua dan instar ketiga juga dapat dilakukan saathama tersebut aktif makan akar rumput, akan tetapicara tersebut berisiko karena harus membongkarkoloni rumput dan cenderung memperparah ke-rusakan. Pengendalian terhadap telur dan pupa L.stigma juga tidak mudah dilakukan karena keber-adaannya dalam tanah sulit diamati. Oleh karena ituperIu diupayakan strategi pengendalian secara ter-

400

350---"60 300Q)en....Q)

....c:>.. 250..2....Q)Q)

200

]8 150..,<"'1.....1:E 100e.

50

--- -

100 Jumal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol. 16 No.2

padu melalui penerapan teknik penangkapan kum-bang di awal musim hujan sampai akhir periodepenerbangan, pemanfaatan patogen serangga yangefektif sebagai faktor penyebab mortalitas biotik,dan pemupukan tanaman sebagai upaya mening-katkan toleransi rumput halaman di lingkungantaman kampus UGM terhadap serangan uret.

KESIMPULAN

1. Kerusakan akar rumput halaman di lingkungantaman kampus UGM disebabkan oleh seranganuret L. stigma.

2. Kehadiran L. stigma sebagai hama pada rumputhalaman didukung oleh kesesuaian sifat fisiktanah, keberadaan lampu penerangan sebagai pe-narik dan pohon cemara dan beringin sebagaitemp at perlindungan serangga dewasa.

DAFTAR PUS TAKA

Ananda, K., Rasdiman, S. & M. Rosyid. 1975. Iden-tifikasi Macam-Macam Uret dari Famili Rutelidaedan Melollonthidae di Tanah Tegal Kalasan danBoyolali. Fakultas Pertanian Universitas GadjahMada, Yogyakarta. 28 p.

Anonim. 1985. Studi Pengendalian Terpadu HamaTebu di Yogyakarta dan Jawa Tengah. FakultasPertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 32p.

Anonim. 2008. Berharap Solusi untuk RumputLayu. http://www.ugm.ac.id/index.php. diakses10/6/08.

Anonim. 2010. Kaji Terap Teknologi TerpaduPengendalian Hama Lepidiota stigma padaTanaman Tebu. http://www.dirjenbun.deptan.go.id/bpp2tpsur/index.php, diakses 9/4/10.

Cherry, R.H. & P.G. Allsopp. 1991. Soil Texture andthe Distribution of Antrittrogus parvulus Briton, Le-pidiota crinita Brenske and L. negatoria Blackburn(Coleoptera: Scarabaeidae) in South QueenslandSugar Cane Fields. Journal of Australian Entomo-logy Society 30: 89-92.

East, R., King, P.D., & R.N. Watson. 1981. Popu-lation Studies of Grass Grub (Costelytrazealandica) and Black Beetle (Heteronycgusorator) (Coleoptera: Scarabaeidae). New ZealandJournal of Ecology 4: 56-64.

Fenemore, P.G. 1966. Effect of Grass Grub Infesta-tions on Pasture. Proceeding of New ZealandEcology Society 13: 75-78.

Gibson, D.J. 2009. Grasses & Grassland Ecology.Oxford University Press Inc., New York. 308 p.

Greiler, H.J & T.Tscharntke. 1995. Insect Commu-nities, Grasses, and Grasslands. Annual Review ofEntomology 40: 535-538.

Hardy, R.J. 1976. The Biology and Behaviorof the Pasture Beetle Scitala sericans Erichson(Scarabaeidae: Melolonthinae). Journal of Aus-tralian Entomology Society 15: 433-440.

Harjaka, T. 2006. Isolasi Jamur Metarhiziumanisopliae pada Hama Uret Perusak Akar PadiGogo, p. 200-205. Prosiding Seminar Hasil Pene-litian Pertanian, Fakultas Pertanian UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta.

Hatsukade, M. 1996. Control of Turf Grass InsectPest with an Entomopathogenic Nematodes inJapan, p. 78-85. In G. Grey (ed.), Proceeding of theInternational Symposiumon "The Useof BiologicalControl Agents under Integrated Pest Manage-ment", Food and Fertilizer Technology Center forthe Asian and Pacific Region, Taipei.

Jackson, T.A. & M.G. Klein. 2006. Scarabs asPests: A Continuing Problem. The ColeopteristsBulletin 60: 102-119.

Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in In-donesia. PT.Ichtiar BaruVanHoeve, Jakarta. 701p.

King, P.D. & R.N. Watson. 1981. Prediction andMonitoring of Black Beetle, Heteronycus arator(Coleoptera: Scarabaeidae), Outbreak in NewZealand. New Zealand Entomologist 7: 227-231.

Kuniata, L.S. & G.R. Young. 1992.The Biology ofLepidiota reuleauxi Brenske (Coleoptera:Scarabaeidae), a Pest of Sugarcane in Papua NewGuinea. Journal of Australian Entomology Society31: 339-343.

Lee, D.W., Choo, H.Y., Smithly,D.R. & S.M. Lee.2007. Distribution and Adults Activity of Popiliaquardriguttata (Coleoptera: Scarabaeidae) on GolfCourses in Korea. Journal of Economic Entomo-logy 100: 103-109.

Mahrub, E., Rasdiman, S. & M. Prawirodisastro.1975. Penelitian Biologi Lepidiota stigma di Labo-ratorium. Fakultas Pertanian Universitas GadjahMada, Yogyakarta.22 p.

Poter, D.A. 1983.Effect of Soil Moisture on Ovipo-sition, Water Absorption and Survival of SouthernMasked Chafer (Coleoptera: Scarabaeidae) Eggs.Journal of Environmental Entomology 12: 1223-1227.

Poter, D.A. & S.K. Braman. 1991. Ecology andManagement of Turf Grass Insects. Annual Reviewof Entomology 36: 383-406.

Poter, D.A. & D.W. Held. 2002. Biology andManagementof the JapaneseBeetle.Annual Reviewof Entomology 47: 175-205.

Hatjaka el af.: Ure! Perusak Akar pada Rumpu! Halaman Kampus

Reinert, J.A. & J.e. Read. 2001. Host Resistance toWhite Grubs (Phyllophaga spp.) among Genotypesof Poa arachnifera x.p. pratensis Hybrids. Inter-national Turfgrass Society Research Journal 9:802-804.

Ritcher, P.O. 1958. Biology of Scarabaeidae.Annual Review of Entomology 3: 311-334.

101

Ritcher, P.O. 1966. White Grubs and Their Allies.Oregon State University Press. Corvallis, Oregon,USA. 219 p.

Suhartawan. 1995. Upaya Pengendaliaan HamaUret Lepidiota stigma F. secara Mekanis di PG.Madukismo. Majalah Penelitian Gula Indonesia31: 45-53.