jik. 2019;8(2): 34 - 46 j u r nal i lmu komputer

13
E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X JIK, Vol. 8, No. 2 Oktober 2019 34 Yulisman, at al Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web JIK. 2019;8(2): 34 - 46 J U R NAL I LMU KOMPUTER (COMPUTER SCIENCE JOURNAL) http://jik.htp.ac.id SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB Yulisman 1 Monalisa 2 1,2 Sistem Informasi, STMIK Hang Tuah Pekanbaru Email: [email protected] 1 , [email protected] 2 Abstract Dengue hemorrhagic fever is a disease caused by the dengue virus. This disease is transmitted through the bite of Aedes aegepty and Aedes albopictus mosquitoes. Dengue hemorrhagic fever is an infectious disease that often causes outbreaks and causes death. Usually dengue fever is diagnosed late. The purpose of this study is to design and create an expert system that is able to diagnose early and provide solutions for dengue fever according to the knowledge of an expert. This expert system is web-based using the programming language PHP and MySQL as the database. The method used is forward chaining, which is an advanced method based on the premises in the rules and facts given by the user. The method used in the manufacture and development of expert systems is the waterfall system method which consists of five phases. Test results based on advanced sequences, namely the system is able to obtain clinical diagnosis results and the system is able to provide information and solutions about dengue fever based on the knowledge and abilities of the doctor. Keywords: Expert Systems, Dengue Hemorrhagic Fever, Forward Chaining Abstrak Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus. Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian. Biasanya penyakit demam berdarah dengue terlambat didiagnosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa sejak dini serta memberikan solusi untuk penyakit demam berdarah dengue sesuai dengan pengetahuan dari seorang pakar. Sistem pakar ini berbasis web menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai basis data. Metode yang digunakan adalah forward chaining yaitu metode runut maju berdasarkan premis-premis dalam aturan dan fakta yang diberikan oleh user. Metode yang digunakan dalam pembuatan dan pengembangan sistem pakar adalah metode sistem waterfall yaitu terdiri dari lima fase. Hasil pengujian berdasarkan runut maju yaitu sistem mampu memperoleh hasil diagnosa secara klinis dan sistem mampu memberikan informasi dan solusi tentang penyakit demam berdarah dengue berdasarkan pengetahuan dan kemampuan dari dokter. Kata Kunci :Sistem Pakar, Demam Berdarah Dengue, Forward Chaining

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201934

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

JIK. 2019;8(2): 34 - 46

J U R NAL I LMU KOMPUTER(COMPUTER SCIENCE JOURNAL)

http://jik.htp.ac.id

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

Yulisman1 Monalisa2

1,2Sistem Informasi, STMIK Hang Tuah PekanbaruEmail: [email protected], [email protected]

Abstract

Dengue hemorrhagic fever is a disease caused by the dengue virus. This disease is transmitted through the bite of Aedesaegepty and Aedes albopictus mosquitoes. Dengue hemorrhagic fever is an infectious disease that often causes outbreaksand causes death. Usually dengue fever is diagnosed late. The purpose of this study is to design and create an expert systemthat is able to diagnose early and provide solutions for dengue fever according to the knowledge of an expert. This expertsystem is web-based using the programming language PHP and MySQL as the database. The method used is forwardchaining, which is an advanced method based on the premises in the rules and facts given by the user. The method used inthe manufacture and development of expert systems is the waterfall system method which consists of five phases. Test resultsbased on advanced sequences, namely the system is able to obtain clinical diagnosis results and the system is able to provideinformation and solutions about dengue fever based on the knowledge and abilities of the doctor.

Keywords: Expert Systems, Dengue Hemorrhagic Fever, Forward Chaining

Abstrak

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan melaluigigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus. Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular yangsering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian. Biasanya penyakit demam berdarah dengue terlambat didiagnosa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa sejak dini sertamemberikan solusi untuk penyakit demam berdarah dengue sesuai dengan pengetahuan dari seorang pakar. Sistem pakar iniberbasis web menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai basis data. Metode yang digunakan adalahforward chaining yaitu metode runut maju berdasarkan premis-premis dalam aturan dan fakta yang diberikan oleh user.Metode yang digunakan dalam pembuatan dan pengembangan sistem pakar adalah metode sistem waterfall yaitu terdiri darilima fase. Hasil pengujian berdasarkan runut maju yaitu sistem mampu memperoleh hasil diagnosa secara klinis dan sistemmampu memberikan informasi dan solusi tentang penyakit demam berdarah dengue berdasarkan pengetahuan dankemampuan dari dokter.

Kata Kunci :Sistem Pakar, Demam Berdarah Dengue, Forward Chaining

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201935

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

PENDAHULUAN

Penerapan ilmu komputer semakin meluas keberbagai bidang, seperti bidang geografis, pertanian,pariwisata, kedokteran, dan lain sebagainya. Seiringpesatnya perkembangan teknologi dan informasi, jugaberdampak positif pada bidang kesehatan salah satunyabagian kedokteran. Pemanfaatan teknologi pada bidangkesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan yanglebih baik. Penerapan teknologi kesehatan oleh seorangdokter bisa kita lihat dari perangkat yang digunakan untukmemeriksa kesehatan pasiennya. Seorang pasien juga bisamemanfaatkan teknologi kesehatan dengan sebuah sistemyang bisa memberikan informasi tentang kondisikesehatannya lebih awal. Sistem adalah setiap sesuatuterdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, ataukomponen-komponen yang berkaitan dan berhubungansatu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsurtersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan ataupengolahan data dengan tujuan tertentu. (Raharjo,Damiyana, & Hidayatullah, 2016).

Masalah kesehatan masyarakat saat ini sangatlahbanyak, berbagai penyakit yang menyebar, seperti demamberdarah dengue (DBD). Demam berdarah dengue (DBD)adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virusdengue. DBD adalah penyakit akut dengan manifestasiklinis perdarahan yang menimbulkan syok yang berujungkematian. DBDdisebabkan oleh salah satu dari empatserotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksisilang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe(hiperendemisitas) dapat terjadi. Virus ini bisa masuk kedalam tubuh manusia dengan perantara nyamuk Aedesaegypti dan Aedes albopictus.(Sukohar, 2014)

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan KotaPekanbaru bahwa tejadi penurunan kejadian DBD daritahun 2016-2018, yaitu dari 873 kasus DBD dan 10 kasuskematian pada tahun 2016 menjadi 598 kasus DBD dan 3kasus kematian pada tahun 2017 dan pada tahun 2018kasus DBD menjadi 358 kasus dengan 2 kasus kematian.Walaupun dari tahun 2016-2018 terjadi penurunan jumlahkasus, tetapi perlu pengawasan terhadap lingkungan, danmengetahui penyebab terjadi penyakit demam berdarah.(Dinkes Kota Pekanbaru, 2018)

Akibat minimnya pengetahuan pasien terhadap gejalapenyakit demam berdarah sering kali tidak ditanganidengan segera dan tepat, pasien harus tahu gejala-gejalapenyakit demam berdarah dengan cepat, jika masihmenggunakan metode konvensional (mendeteksi secaramanual) akan membutuhkan waktu yang lama sehinggabanyaknya pasien yang mengantri untuk berkonsultasiatau berobat kepada dokter yang juga akan mengeluarkanbiaya yang relatif mahal hanya untuk sekali konsultasi.Demikian juga seorang dokter yang ahli ia juga sebagai

manusia biasa yang juga memiliki keterbatasan sepertidaya ingat, stress atau kelelahan karna terlalu banyakpasien yang harus ditangani tentu akan memperlambatpekerjaan dalam menangani pasien yang terkena penyakitdemam berdarah. Sistem pakar bisa menjadi salah satusolusi untuk permasalahan di atas. Seorang dokter jugabisa memanfaatkan sebuah sistem denganmengimplementasikan ilmu dan keahliannya.

Sistem pakar adalah sistem yang berupayamengadopsi dan menerapkan pengetahuan atau keahlianmanusia ke sistem komputer, agar sistem komputer dapatdan mampu menyelesaikan masalah layaknya yangdilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baikdirancang dan dibangun agar saat proses penyelesaiansuatu permasalahan tertentu dengan dapat meniru carakerja dari para ahli. Dengan sistem pakar, orangbiasa/awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukupsulit atau rumit dan sebenarnya hanya dapat diselesaikandengan bantuan para ahli. (Octavina & Fadlil, 2014).

Penerapan dan penelitian Sistem Pakar sudah banyakdilakukan oleh peneliti sebelumnya, dengan hasilpenelitian bahwa sistem pakar mampu memberikankemudahan bagi penderita untuk mencari penyebabpenyakit malaria (Sitorus, 2017). Penelitian sistem pakaryang berkaitan lainnya menghasilkan sistem pakar denganmenggunakan metode inferensi forward

chaining dan teori Certainty Factor (CF) yang mampupendiagnosa awal penyakit Tuberkulosis Paru dan EkstraParu mempunyai tingkat akurasi diagnosa penyakitsebesar 85% (Aini, Ramadiani, & Hatta, 2017). Penelitianyang berhubungan tentang sistem pakar dengan metodeinferensi forward

chaining menghasilkan sistem pakar dapat melakukandiagnosa terhadap gejala penyakit yang dirasakan olehpasien. Seperti Faringitis, Asma, Influenza (Flu),Emfisema, Sinusitis, Tuberculosis (TBC), Pneumonia,Renitis, dan Tonsilitis dan memberikan solusi terhadappenyakit yang di derita oleh user atau pasien yangselanjutnya dapat dikonsultasikan lebih lanjut pada dokter(Harison & Kardo, 2017).

METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan dalam pembuatan

sistem pakar mendiagnosis penyakit demam berdarahdengue (DBD) adalah metode forward chaining. Metodeforward chaining menurut Tutik (2009) merupakanmetode pencarian atau teknik pelacakan ke depan yangdiawali dengan pengumpulan informasi yang ada tentangsuatu objek dan penggabungan rule untuk menghasilkansuatu kesimpulan atau tujuan. Forward chainingmenggunakan pendekatan berorientasi data dan dimulaidari informasi yang tersedia, atau dari pendapat dasardengan mencoba melakukan pengambaran kesimpulan.Komputer akan menganalisa permasalahan denganmencari fakta yang cocok dengan bagian If dari aturan If-

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201936

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

Then. Berikut aturan dasar dari forwardchaining (Dhiaksa, 2016):

Rule base workspaceR1: If A And B Then D A, BR2: If B Then CR3: If C And D Then E

Gambar 2. Rule Dasar Forward ChainingSumber : (Dhiaksa, 2016)

Gambar 3. Algoritma Forward ChainingSumber : (Dhiaksa, 2016)

Dalam beberapa metode yang digunakan oleh sistempakar mempunyai kelebihan dan kelemahan, termasukmetode forward chaining, seperti berikut(Dhiaksa,2016):Kelebihan Metode Forward Chaining1. Kelebihan utama dari forward chaining yaitu

metode ini akan bekerja dengan baik ketikaproblem bermula dari mengumpulkan/ menyatukaninformasi lalu kemudian mencari kesimpulan apayang dapat diambil dari informasi tersebut.

2. Metode ini mampu menyediakan banyak sekaliinformasi dari hanya jumlahkecil data.

Kelemahan Metode Forward Chaining:1. Kelemahan utama metode ini yaitu kemungkinan tidak

adanya cara untuk mengenali dimana beberapafakta lebih penting dari fakta lainnya.

2. Sistem bisa saja menanyakan pentanyaan yang tidakberhubungan. Walaupun jawaban dari pentanyaantersebut penting. Namun hal ini akan membingungkanuser untuk menjawab pada subjek yang tidak

berhubungan.Menurut Sutojo dkk (2013) Sistem Pakarmenjadi

sangat popular karena sangat banyakkemampuan danmanfaat yang diberikan, di antaranya (Tuslaela &Permadi, 2018):1. Meningkatkan produktivitas, karena Sistem Pakar

dapat bekerja lebih cepat daripada manusia.2. Membuat seseorang yang awam bekerja seperti

layaknya seorang pakar.3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat

yang konsisten dan mengurangi kesalahan.4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran

seseorang.5. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.6. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.7. Andal. Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan

kelelahan atau sakit.8. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Integrasi

Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuatsistem lebih efektif dan mencakup lebih banyakaplikasi.

9. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalampelatihan. Pengguna pemula yang bekerja denganSistem Pakar akan menjadi lebih berpengalamankarena adanya fasilitas penjelas yang berfungsisebagai guru.

10. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikanmasalah karena Sistem Pakar mengambil sumberpengetahuan dari banyak pakar.

Menurut Kursini (2008) Sistem pakar mempunyaitujuan utama dari sistem pakar adalah menjadikanprogram komputer sebagai tiruan proses pemikiran danpengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalahtertentu. Pengalihan keahlian dari paraahli ke komputeruntuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukanahli, merupakantujuan utama dari sistem pakar. Proses inimembutuhkan 4 aktivitas, yaitu: tambahan pengetahuan,representasi pengetahuan, inferensi pengetahuan danpengalihan pengetahuan kepengguna. Pengetahuan yangdisimpan ke komputer disebut sebagai basispengetahuan.(Nurkholis & Lestari, 2016)

Gambar 1. Diagram Alur Sistem PakarSumber: (Nurkholis & Lestari, 2016)

Metode dalam pembuatan dan pengembangan sistempakar mendiagnosis penyakit demam berdarah dengue(DBD) ini menggunakan motode waterfall yangmerupakan bagian dari SDLC (System Develoment LifeCylcle) dan bagian yang penting dalam tahapan

StudiLiteratur

Pengetahuan

Representasi

Pengetahuan

InferensiPengetahu

an

Pengalihan

Pengetahuan

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201936

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

Then. Berikut aturan dasar dari forwardchaining (Dhiaksa, 2016):

Rule base workspaceR1: If A And B Then D A, BR2: If B Then CR3: If C And D Then E

Gambar 2. Rule Dasar Forward ChainingSumber : (Dhiaksa, 2016)

Gambar 3. Algoritma Forward ChainingSumber : (Dhiaksa, 2016)

Dalam beberapa metode yang digunakan oleh sistempakar mempunyai kelebihan dan kelemahan, termasukmetode forward chaining, seperti berikut(Dhiaksa,2016):Kelebihan Metode Forward Chaining1. Kelebihan utama dari forward chaining yaitu

metode ini akan bekerja dengan baik ketikaproblem bermula dari mengumpulkan/ menyatukaninformasi lalu kemudian mencari kesimpulan apayang dapat diambil dari informasi tersebut.

2. Metode ini mampu menyediakan banyak sekaliinformasi dari hanya jumlahkecil data.

Kelemahan Metode Forward Chaining:1. Kelemahan utama metode ini yaitu kemungkinan tidak

adanya cara untuk mengenali dimana beberapafakta lebih penting dari fakta lainnya.

2. Sistem bisa saja menanyakan pentanyaan yang tidakberhubungan. Walaupun jawaban dari pentanyaantersebut penting. Namun hal ini akan membingungkanuser untuk menjawab pada subjek yang tidak

berhubungan.Menurut Sutojo dkk (2013) Sistem Pakarmenjadi

sangat popular karena sangat banyakkemampuan danmanfaat yang diberikan, di antaranya (Tuslaela &Permadi, 2018):1. Meningkatkan produktivitas, karena Sistem Pakar

dapat bekerja lebih cepat daripada manusia.2. Membuat seseorang yang awam bekerja seperti

layaknya seorang pakar.3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat

yang konsisten dan mengurangi kesalahan.4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran

seseorang.5. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.6. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.7. Andal. Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan

kelelahan atau sakit.8. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Integrasi

Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuatsistem lebih efektif dan mencakup lebih banyakaplikasi.

9. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalampelatihan. Pengguna pemula yang bekerja denganSistem Pakar akan menjadi lebih berpengalamankarena adanya fasilitas penjelas yang berfungsisebagai guru.

10. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikanmasalah karena Sistem Pakar mengambil sumberpengetahuan dari banyak pakar.

Menurut Kursini (2008) Sistem pakar mempunyaitujuan utama dari sistem pakar adalah menjadikanprogram komputer sebagai tiruan proses pemikiran danpengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalahtertentu. Pengalihan keahlian dari paraahli ke komputeruntuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukanahli, merupakantujuan utama dari sistem pakar. Proses inimembutuhkan 4 aktivitas, yaitu: tambahan pengetahuan,representasi pengetahuan, inferensi pengetahuan danpengalihan pengetahuan kepengguna. Pengetahuan yangdisimpan ke komputer disebut sebagai basispengetahuan.(Nurkholis & Lestari, 2016)

Gambar 1. Diagram Alur Sistem PakarSumber: (Nurkholis & Lestari, 2016)

Metode dalam pembuatan dan pengembangan sistempakar mendiagnosis penyakit demam berdarah dengue(DBD) ini menggunakan motode waterfall yangmerupakan bagian dari SDLC (System Develoment LifeCylcle) dan bagian yang penting dalam tahapan

StudiLiteratur

Pengetahuan

Representasi

Pengetahuan

InferensiPengetahu

an

Pengalihan

Pengetahuan

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201936

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

Then. Berikut aturan dasar dari forwardchaining (Dhiaksa, 2016):

Rule base workspaceR1: If A And B Then D A, BR2: If B Then CR3: If C And D Then E

Gambar 2. Rule Dasar Forward ChainingSumber : (Dhiaksa, 2016)

Gambar 3. Algoritma Forward ChainingSumber : (Dhiaksa, 2016)

Dalam beberapa metode yang digunakan oleh sistempakar mempunyai kelebihan dan kelemahan, termasukmetode forward chaining, seperti berikut(Dhiaksa,2016):Kelebihan Metode Forward Chaining1. Kelebihan utama dari forward chaining yaitu

metode ini akan bekerja dengan baik ketikaproblem bermula dari mengumpulkan/ menyatukaninformasi lalu kemudian mencari kesimpulan apayang dapat diambil dari informasi tersebut.

2. Metode ini mampu menyediakan banyak sekaliinformasi dari hanya jumlahkecil data.

Kelemahan Metode Forward Chaining:1. Kelemahan utama metode ini yaitu kemungkinan tidak

adanya cara untuk mengenali dimana beberapafakta lebih penting dari fakta lainnya.

2. Sistem bisa saja menanyakan pentanyaan yang tidakberhubungan. Walaupun jawaban dari pentanyaantersebut penting. Namun hal ini akan membingungkanuser untuk menjawab pada subjek yang tidak

berhubungan.Menurut Sutojo dkk (2013) Sistem Pakarmenjadi

sangat popular karena sangat banyakkemampuan danmanfaat yang diberikan, di antaranya (Tuslaela &Permadi, 2018):1. Meningkatkan produktivitas, karena Sistem Pakar

dapat bekerja lebih cepat daripada manusia.2. Membuat seseorang yang awam bekerja seperti

layaknya seorang pakar.3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat

yang konsisten dan mengurangi kesalahan.4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran

seseorang.5. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.6. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.7. Andal. Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan

kelelahan atau sakit.8. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Integrasi

Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuatsistem lebih efektif dan mencakup lebih banyakaplikasi.

9. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalampelatihan. Pengguna pemula yang bekerja denganSistem Pakar akan menjadi lebih berpengalamankarena adanya fasilitas penjelas yang berfungsisebagai guru.

10. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikanmasalah karena Sistem Pakar mengambil sumberpengetahuan dari banyak pakar.

Menurut Kursini (2008) Sistem pakar mempunyaitujuan utama dari sistem pakar adalah menjadikanprogram komputer sebagai tiruan proses pemikiran danpengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalahtertentu. Pengalihan keahlian dari paraahli ke komputeruntuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukanahli, merupakantujuan utama dari sistem pakar. Proses inimembutuhkan 4 aktivitas, yaitu: tambahan pengetahuan,representasi pengetahuan, inferensi pengetahuan danpengalihan pengetahuan kepengguna. Pengetahuan yangdisimpan ke komputer disebut sebagai basispengetahuan.(Nurkholis & Lestari, 2016)

Gambar 1. Diagram Alur Sistem PakarSumber: (Nurkholis & Lestari, 2016)

Metode dalam pembuatan dan pengembangan sistempakar mendiagnosis penyakit demam berdarah dengue(DBD) ini menggunakan motode waterfall yangmerupakan bagian dari SDLC (System Develoment LifeCylcle) dan bagian yang penting dalam tahapan

StudiLiteratur

Pengetahuan

Representasi

Pengetahuan

InferensiPengetahu

an

Pengalihan

Pengetahuan

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201937

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

pembuatan dan pengembangan sistemnantinya. Menurut Pressman Metode waterfall merupakanmodel pengembangan sistem informasi yang sistematikdan sekuensial(Sasmito, 2017). Pemilihan dan penetapanmetode sistem ini memudahkan peneliti dalam pembutandan pengembangan sistem, agar pembahasan masalah dantujuan penelitian tidak keluar dari konteks, karena penelitiharus mengikuti tahap per tahap dari motede tersebut.Berikut gambaran waterfall dibawah ini:

Gambar 4. Model Waterfall Menurut Pressman (Sasmito,2017)

Berikut tahapan-tahapan motode Waterfall yangditerapkan dalam aktivitas penelitian :1. Definisi Kebutuhan (Requirments Definition)

Pendefinisian kebutuhan sistem peneliti mulai darianalisis permasalahan yang akan dibahas adalahmembuat suatu sistem berdasarkan data yang diperolehdari pakar dalam hal ini dr. H. Zet Muliady. Untukmendiagnosa gejala-gejala penyakit DBD diperlukankonsultasi ke pakar/dokter yang bepengalaman, namunkarena biaya konsultasi sangat mahal, maka perludibuatkan suatu program komputer berupa sistempakar. Penerapan sistem pakar masalah penyakit DBDyang meliputi pengumpulan gejala, masalah penyakitdan pencegahannya.

Berdasarkan analisa permasalahan tersebut penelitimelakukan beberapa langkah untuk memperoleh datayang akurat terhadap kebutuhan sistem, berikuttahapannya:a. Wawancara, peneliti melakukan wawancara

dengan seorang dokter yang menjadi pakar padapenelitian ini, dimana peneliti memperoleh datatentang gejala penyakit demam berdarah dengue(DBD). Berikut peneliti juga melakukanwawancara dengan pasien yang pernah mengalamipenyakit demam berdarah dengue (DBD) untukmendapatkan data lebih tentang gejala awal daripenyakit DBD.

b. Studi Pustaka, dimana peneliti melakukan studipustaka dengan memperoleh landasan teori pokokpermasalahan menggunakan buku-buku dan artikelyang berhubungan dengan tema/topikpermasalahan dalam penelitian.

Selanjutnya pada tahapan ini peneliti jugamenetapkan dan menentukan kebutuhan sistem baru.Penentuan kebutuhan sistem yang baru menggunakanspesifikasi logis dan persyaratan fisik untuk memilihsumber daya software, hardware, dan brainware untukmenerapkan sistem baru. (Sutabri, 2012a)

2. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak (System andSoftware Design)

Tahap perancangan sistem ini merupakan proseduruntuk mengkonversikan spesifikasi logis ke dalamsebuah desian yang dapat diimplementasikan padasistem komputer (Sutabri, 2012b). Perancangan inidikerjakan setelah tahapan defenisi kebutuhan selesaidikumpulkan secara lengkap, kemudian penelitimenentukan tahapan perancangan sistem pakarmendiagnosis demam berdarah dengue (DBD) yangdiawali dari:

a. Representasi pengetahuanSistem diagnosa yang akan dibuat adalah sistemdiagnosa aturan. Pengetahuan direpresentasikandengan menggunakan aturan bentuk IF-THEN.Sistem diagnosa bekerja untuk mendapatkan solusipencegahan berdasarkan gejala-gejala awal yangdirasakan. Representasi pengetahuan yangdigunakan yaitu tabel gejala, tabeltahapan, pohongejala dan tahapan penyakit yang diderita. Berikutdibawah ini adalah tabel tahapan penyakit DemamBerdarah Dengue (DBD):

Tabel 1. Tahapan Penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD)

No Kode Tahapan Tahapan penyakit1 TH001 Ringan / Demam

Berdarah2 TH002 Waspada / Demam

Berdarah Dengue3 TH003 Bahaya / Syndrome

Syok Dengue (SSD)

Setelah tabel tahapan penyakit demam berdarahdengue (DBD), selanjutnya peneliti menentukangejala penyakit demam berdarah dengue (DBD)berdasarkan dari pakar, seperti pada tabel 2 berikut:

Requirementsdefinition

System andsoftware design

Implementationand unit testing

Integration andsystem testing

Operational andmaintenance

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201938

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

Tabel 2. Gejala Penyakit DemamBerdarah Dengue (DBD)

No KodeGejala

Gejala Penyakit DBD

1 GE001 Demam tinggi mencapai 38derajat celcius (4-7 hari)

2 GE002 Sakit kepala parah

3 GE003 Hilang nafsu makan4 GE004 Nyeri pada bagian mata5 GE005 Mual dan muntah6 GE006 Nyeri pada sendi, otot, dan

tulang7 GE007 Nyeri ulu hati8 GE008 Pendarahan hidung, dan gusi9 GE009 Muntah berkepanjangan10 GE010 Sesak nafas11 GE011 Kerusakan pembuluh darah dan

kelenjar getah bening12 GE012 Bintik-bintik kemerahan yang

timbul sekitar 2-5 hari13 GE013 Hilang kesadaran14 GE014 Keringan dingin, kulit pucat

dan lembab15 GE015 Nyeri parah dibagian perut atau

muntah terus-menerus16 GE016 Kebocoran diluar pembuluh

darah17 GE017 Penurunan jumlah trombosit

Dari proses metode forward chaining (runut maju)berdasarkan premis-premis dalam aturan dan faktayang diberikan oleh user. Fakta yang ditemukandalam penyakit demam berdarah adalah sebagaiberikut:

Tabel 3. Basis Pengetahuan Penyakit Demam BerdarahDengue (DBD)

NoKerusakan

GejalaRingan Waspada Bahaya

1 GE001 √ √ √2 GE002 √ √ √3 GE003 √ √ √4 GE004 √5 GE005 √6 GE006 √ √ √7 GE007 √ √8 GE008 √ √9 GE009 √10

GE010 √ √

11 GE011 √12 GE012 √ √13 GE013 √14 GE014 √15 GE015 √16 GE016 √ √17 GE017 √

Selanjutnya membuat pohon keputusan (DecisionTree) yang dalam analisis pemecahan masalahpengambilan keputusan data gejala, data tahapandan solusi yang diperoleh, selanjutnya pohonkeputusan tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan yang akan mempengaruhialternatif-alternatif keputusan tersebut, disertaidengan penilaian hasil akhir yang akan didapat bilamengambil alternatif keputusan tersebut, berikutgambaran keputusan (Decision Tree) sistem pakarmediagnosa penyakit demam berdarah dengue(DBD):

Gambar 5. Pohon Keputusan (Decision Tree)

Diagnosa PenyakitDBD

GE001

TH001

GE002

GE001

GE006

GE003

GE004

GE005

TH002 TH003

GE007

GE003

GE006

GE008

GE002

GE001

GE002

GE003

GE006

GE008

GE010

GE012

GE013

GE007

GE009

GE010

GE011

GE012

GE016

GE014

GE015

GE016

GE017

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201939

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

b. Perancangan dataTahap perancangan data terdapat dua jenis datayang dilakukan proses yang pertama, data masukan(input data): Data masukan dihasilkan dariwawancara kepada pakarnya untuk mendapatkandata gejala (id_gejala dan gejala) dan data tahapan(idt, tahapan, dan solusi) yang akan diproses.Kedua, data keluaran (output data): Data keluaranyang dihasilkan oleh sistem berupa tabel yangmenampilkan laporan konsultasi dan data-data yangada di tabel tersebut adalah data konsultasi yang di-input-kan oleh pengguna.

a. Perancangan penggunaPerancangan pengguna untuk sebuah sistemmerupakan salah satu bagian terpenting, denganmerancang dan menganalisis pengguna sistem, kitadapat mengetahui siapa saja yang terlibat langsungdan mempunyai hak untuk mengakses sistem,berikut analisis pengguna sistem pakarmendiagnosis penyakit demam berdarah dengue(DBD):1) Administrator

Administrator dalam sistem pakar ini adalahpengguna utama dan pengguna yang mengelolahal-hal yang berhubungan dengan konfigurasisistem secara keseluruhan, seperti menambah,mengubah, dan menghapus data dan lain-lain.Administrator pada sistem ini adalah pakar daripenyakit demam berdarah dengue (DBD).

2) PasienPasien dalam sistem pakar ini adalah penggunayang akan melakukan konsultasi tentangpenyakit demam berdarah dengue (DBD).

b. Perancangan Model SistemTujuan perancangan model sistem untuk

memberikan gambaran secara umum hubunganpengguna (user)dengan sistem pakar mendiagnosapenyakit demam berdarah dengue (DBD).Pemodelan perancangan sistem menggunakanUML (Unified modeling language) model. UML(Unified modeling language) merupakan bahasavisual untuk pemodelan dan komunikasi mengenaisebuah sistem dengan menggunakan diagram danteks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untukmelakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidakterbatas pada metodologi tertentu, meskipun padakenyataannya UML paling banyak digunakan padametodologi berorientasi objek(Sukamto &Shalahuddin, 2013), seperti use case diagram danactivity diagram, class diagram dan perancangandatabase, Berikut perancangan model sistem pakarmendiagnosa penyakit demam berdarah dengue(DBD):1) Use Case Diagram

Use case diagram didefenisikan sebagai sebuahkegiatan yang menggambarkan apa yangdilakukan oleh sistem dan biasanya akanmenanggapi permintaan dari pengguna system(Triandini & Suardika, 2012), berikutperancangan use case diagram:

Gambar 6. Use Case Diagram

2) Diagram Aktivitas (Activity Diagram)Diagram aktivita smerupakan gambaranaktivitas dan alur hak akses pengguna (user)terhadap semua modul, fungsi dan menu yangada di dalam sistem sesuai dengan levelpengguna(user)(Suendri, 2018). Berikutbeberapa perancangan diagram aktivitas userpada sistem :

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201940

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

a) Diagram Aktivitas PasienDBD

Gambar 7. Diagram Aktivitas Pasien

Gambar.7 menjelaskan tentang diagram aktivitaspasien. Dalam proses ini aktor yang berperanadalah pasien. Untuk dapat melakukankonsultasi, pasien terlebih dahulu harus loginjika sudah login masuk ke halam konsultasi jikabelum melakukan konsultasi dengan memilihmenu “register”. Setelah itu form untukpertanyaan konsultasi ditampilkan oleh sistem.Tahap berikutnya pasien menjawab pertanyaankonsultasi yang diminta sistem. Apabila data-data yang dimasukan sesuai dengan permintaansistem maka data jawaban konsultasi akandisimpan ke dalam database, kemudian datahasil konsultasi ditampilkan oleh sistem.

b) Diagram AktivitasLogin Pakar

Gambar 8. Diagram Aktivitas Login Pakar

Gambar 8 menjelaskan tentang diagram aktivitaslogin pakar. Dalam proses ini aktor yangberperan adalah pakar. Untuk dapat masuk keberanda, pakar terlebih dahulu harus melakukanlogin dengan memasukkan username danpassword. Jika username dan password yangdimasukan valid maka sistem akan menampilkanberanda, jika tidak sistem akan menampilkanpesan kesalahan dan pakar harus memasukkanusername dan password yang sesuai.

c) Diagram Aktivitas Relasi

Gambar 9. Diagram Aktivitas Relasi

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201941

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

Gambar 9 menjelaskantentang proses diagram aktivitas menu relasi.Dalam proses ini aktor yang berperan adalahpakar. Untuk dapat melakukan create yaitu inputdata, pakar terlebih dahulu harus memilih menu“relasi”. Setelah itu form untuk input relasiakanditampilkan oleh sistem. Tahap berikutnya pakarmen-input data relasi gejala dan Kerusakan yangdiminta sistem. Jika data relasi yang di-input-kan tidak sesuai maka pakar dapat menormalkanrelasi.

d) Diagram Aktivitas Menu Lihat Relasi

Gambar 10. Diagram Aktivitas Menu Lihat Relasi

Gambar 10 menjelaskan tentang proses diagramaktivitas menu lihat relasi. Dalam proses iniaktor yang berperan adalah pakar. Untuk dapatmelakukan read yaitu menampilkan relasitahapan dan gejala, pakar terlebih dahulu harusmemilih menu “lihat relasi”. Setelah itu formuntuk gejala per tahapan akan ditampilkan olehsistem. Tahap berikutnya pakar memilihKerusakan dan menekan “tampilkan”, kemudiansistem menampilkan lihat relasi.

3) Diagram Kelas (Class Diagram)Tahap selanjutnya adalah pembuatan classdiagram. Class diagram merupakan diagrammenggambarkan hubungan antar kelas denganstrukur yang statis dan penjelasan detail tiap-tiapkelas di dalam model desain visual dari suatusistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dantanggung jawab entitas yang menentukanperilaku sistem(Urva & Siregar, 2015).Tujuan akhir dari class diagram untukmemudahkan programmer malakukan codingprogram dan menyesuaikan dengan bahasapemrograman. Berikut diagram kelas (class

diagram) sistem pakar mendiagnosa penyakitdemam berdarah dengue (DBD):

Gambar 11. Class Diagram

Pada class diagram ini menggambarkan tentangstruktur statis class pada sistem. Dimana padadatabase terdapat beberapa tabel yangmempresentasiskan sesuatu yang ditanganipada sistem pakar mendeteksi penyakit demamberdarah. Class yang dapat berhubungandengan yang lain melalui cara yang salingberhubungan satu sama lain.

4) Perancangan Basis Data (Database)Perancangan basis data (database) ataumanajemen tabel yang mempunyai relasi yangmenghubungkan setiap tabel yang ada di sistembasis data (database). Menurut Azzolini (2004)Basis data atau database adalah kumpulan datayang disimpan secara sistematik di dalamkomputer. Basis data juga dapat diolah ataudimanipulasi menggunakan perangkat lunakatau program aplikasi untuk menghasilkansuatu informasi. Pendefinisian basis datameliputi spesifikasi berupa tipe data, strukturdata, dan juga batasan-batasan data yang akandisimpan.(Supartini & Hindarto, 2016)Basis data (database) sistem pakarmendiagnosa penyakit demam berdarah dengue(DBD) dengan metode forward chainingberbasis web menggunakan MySQL yangmerupakan bagian dari aplikasi XAMPP.XAMPP merupakan singkatan dari X(empatsistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP,Perl. XAMPP merupakan tool yangmenyediakan paket perangkat lunak ke dalamsatu buah paket. Dalam paketnya sudahterdapat Apache (web server), MySQL

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201942

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

(database), PHP (server sidescripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin danberbagai pustaka bantu lainnya. Denganmenginstall XAMPP maka tidak perlu lagimelakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP dan MySQL secaramanual.(Yulisman & Senopati, 2019)Perancangan basis data (database) sistem pakarmendiagnosa penyakit demam berdarah dengue(DBD) dengan metode forward chainingberbasis web terdapat 6 tabel diantaranya : tabelpasien, tabel tahapan, tabel relasi, tabel kontak,tabel gejala dan tabel diagnosa.

5) Perancangan antarmuka (interface)Perancangan antarmuka merupakan bagianyang paling penting dari merancang suatusistem. Proses perancangan antarmuka, kita bisaatau mungkin saja tidak bisa memisahkannyadari seluruh proses pembangunan sebuah sistematau aplikasi. Antarmuka atau user interfaceadalah merupakan proses pengiriman pesan duaarah antara pengguna (user) dengan sistem.Antarmuka pemakai (User Interface) dapatmenerima informasi dari pengguna (user) danmemberikan informasi kepada pengguna (user)untuk membantu mengerahkan alur penelusuranmasalah hingga ditemukannya suatu solusi.Dalam Proses perancangan antarmuka, fokusterletak pada elemen-elemen antarmuka danobjek-objek yang pengguna lihat dan gunakan,dibandingkan dengan kemampuan sebuahprogram, karena perancangan antarmukabertujuan untuk memberikan gambaran tentangaplikasi yang akan dibangun, sehingga akanmempermudah dalam mengimplementasikansistem atau aplikasi. Antarmuka merupakansalah satu bagian dari perangkat lunak yangberhubungan langsung dengan pengguna.Pengguna berinteraksi dengan sistem perangkatlunak melalui antarmuka pengguna. Sistempakar adalah sistem komputer yang ditujukanuntuk meniru semua aspek (emulates)kemampuan pengambilan keputusan (decisionmaking) seorang pakar. Sistem pakarmemanfaatkan secara maksimal pengetahuankhusus selayaknya seorang pakar untukmemecahkan masalah.(Rosnelly, 2012)Perancangan antarmuka sistem pakarmendiagnosa penyakit demam berdarah dengue(DBD) menggunakan metode forward chainingberbasis web ini terdiri dari rancangan masukan(input) yang terdiri dari antarmuka menu awal,daftar pasien, menu diagnosa, login pakar,

beranda pakar, data pasien, menu tahapan,menu relasi, menu gejala, dan kotak masuk.Rancangan keluaran (output) yang hanya terdiridari rancangan antarmuka hasil diagnosa.

3. Penerapan dan Pengujian Unit (Implementation andUnit Testing)

Penerapan merupakan tahap dimana sistem telahselesai dirancang sebelumnya. Langkah pertama dalampenerapan sistem pakar mendiagnosis penyakit demamberdarah dengue (DBD) ini yaitu menganalisis danmendefenisikan hasil perancangan sistem, baikpenerapan algoritma metode forward chaining,perancangan pemodelan sistem, perancangan data danpengguna, maupun perancangan antarmuka kedalamcoding program dengan bahasa pemrograman PHP,yang sebelumnya telah ditentukan untuk membangunsistem. Tahap ini juga dilakukan pembuatan danpenerapan basis data dengan aplikasi XAMPP dan toolMySQL.

Selanjutnya dilakukan pengujian merupakan suatutahapan penting dalam pembangunan perangkat lunak.Pengujian dilakukan perunit dengan cara mengevaluasikofigurasi perangkat lunak secara keseluruhan yangterdiri dari spesifikasi kebutuhan, deskripsiperancangan dan sistem yang dihasilkan.

4. Pengujian Sistem dan Integrasi (Integration andSystem Testing)

Pengujian sistem adalah proses menjalankan danmengevaluasi sebuah sistem secara manual maupunotomatis untuk menguji apakah sistem sudahmemenuhi persyaratan yang sesuai dengan keinginanpengguna atau belum, atau untuk menentukanperbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasilsebenarnya. Pelaksanaan pengujian sistem biasanyadisesuaikan dengan metodologi pembuatan ataupembangunan sistem yang digunakan.

Pengujian dilakukan secara menyeluruh pada sistemdengan menggunakan metode pengujian. Metodepengujian sistem pakar mendiagnosa penyakit demamberdarah dengue (DBD) adalah menggunakan metodepengujian Black Box. Black Box Testing merupakanmetode pengujian sistem dengan memandang sistemsebagai kotak hitam dimana tidak mementingkanproses data masukan didalam sistem untukmenghasilkan keluaran. Berikut hasil dari pengujianterlihat pada tabel 4:

Tabel 4. Pengujian Black BoxNo Skenario Test

CaseKesimpulan

1 Login Admin : Mengisi Gambar Valid

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201943

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

username dan password. 12

2

Menu Utama : Terdiri dariMenu home, DemamBerdarah Dengue,Pencegahan, Hubungi danLogin.

Gambar13 Valid

3Form Daftar: Halamanuntuk mengisi kelengkapandata pasien.

Gambar14 Valid

4Form Login Pasien:Mengisi username danpassword pasien.

Gambar15 Valid

5

Form Diagnosa : Terdiridaftar pertanyaan gejalayang terjadi pada penyakitDBD.

Gambar16 Valid

6FormKesimpulan : Terdiridari hasil diagnosa yangdilakukan pasien.

Gambar17 Valid

7Form Menu Admin/Pakar :Halaman utama yang dapatdiakses oleh Admin/Pakar.

Gambar18 Valid

8Form InputRelasi :Halaman untuk menambahRelasi pada penyakit DBD.

Gambar19 Valid

9Form InputTahapan :Halaman untuk menambahtahapan penyakit DBD.

Gambar20 Valid

10

Form Input Gejala :Halaman untuk menambahgejala penyakit DBD.

Gambar21 Valid

Pengujian Black Box juga digunakan untuk mengujiunit-unit, modul dan fungsi-fungsi khusus dari sistematau aplikasi yang telah dirancang dirancangapakahmasih ada terdapat kesalahan yang menyebabkanaplikasi tidak berjalan sesuai keinginan pengguna.Pengujian perangkat pendukung sistem sangat perludilakukan, seperti pengujian perangkat keras danperangkat lunak juga dilakukan untuk mengetahuispesifikasi perangkat sesuai dengan kemampuansistem.

5. Pengoperasian dan Pemeliharan (Operational andMaintenance)

Sebelum pengoperasian dan pemeliharaan sistemdilakukan peneliti harus menentukan metode migrasisistem yang digunakan. Metode migrasi sistem yangcocok dengan sistem pakar mendiagnosa penyakitdemam berdarah dengue(DBD) adalah metode migrasiparalel, yaitu strategi suatua migrasi dimana sistemlama dan sistem baru berjalan bersama untuk satuperiode tertentu. Selama periode tersebut kedua sistem

informasi mengolah data yang sama. Hasilnya dapatdiperbandingkan dan dianalisa untuk memastikanbahwa keluaran sistem lama dan baru konsisten.(Sarosa, 2017)

Untuk tahapan pemeliharaan sistem pakarmendiagnosa penyakit demam berdarah dengue (DBD)ini berjalan dengan baik maka diperlukan perawatan.Parawatan (maintenance)sistem dilakukan secaraberkontinu dengan mengecek sistem secara berkala,mulai dari antarmuka sistem, program coding danperangkat pendukung (hardware dansoftware),meningkatnya keahlian seorang pakar atauberdasarkan perkembangan teknologi informasi, danatau karenagejala terbaru dari penyakit demamberdarah dengue (DBD)yang meningkat dan semakinberkembang serta saran dan kritik dari pasien.

HASILI DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan merupakan tampilan dari sistempakar mendiagnosa demam berdarah dengue (DBD) yangtelah dibagun, dioperasikan dan promosikan kepadapasien, berikut tampilan dari sistem:

1. Tampilan Form Login Admin/PakarTampilan login digunakan untuk masuk ke menuutama Admin/pakar, jika salah satu data (Username,Password) yang dimasukkan salah maka tidak akanbisa masuk ke menu utama Admin/pakar. Admin/pakardapat merubah data yang ada pada halaman adminseperti input gejala, input tahapan penyakit, dan inputrelasi. Adapun tampilan menu login dapat dilihat padagambar 12.

Gambar 12. Form Login Admin/Pakar

2. Tampilan Form Menu Utama Sistem PakarTampilan menu utama ini merupakan halaman awalyang dapat diakses pengguna dari sistem untukdiagnosa penyakit DBD. Pada halaman utama sistempakar ini terdapat beberapa menu antara lain menuhome, demam berdarah dengue, pencegahan, hubungi

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201944

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

dan login, Adapun tampilan menuutama sistem pakar dapat dilihat pada gambar 13berikut:

Gambar 13. Form Menu Utama Sistem Pakar

3. Tampilan Form Daftar PasienGambar berikut ini adalah tampilan menu Daftarinimerupakan halaman untuk melakukan Daftar sebelumlogin dan melakukan diagnosa. Pada halaman inipasien diminta untuk mengisi biodata seperti alamatemail, password, nama lengkap, nomor telepon danjenis kelamin.

Gambar 14. Form Daftar Pasien

4. Tampilan Form Login PasienPada gambar 15 berikut adalahtampilan menu Loginpasien ini merupakan halaman untuk melakukan loginpasien. Pada halaman ini pasien diminta untuk mengisiemail dan password.

Gambar 15. Form Login Pasien

5. Tampilan Form Diagnosa PasienTampilan menu Diagnosa pasienini merupakanhalaman untuk melakukan diagnosa penyakit DBDbagipasien yang telah mendaftar dan mengisi data padasistem.Pada halaman ini terdapat gejala-gejala penyakitDBD yang dapat dipilih oleh pasien untuk melakukandiagnosa. Adapun tampilan form diagnosa dapat dilihatpada gambar 16 berikut:

Gambar 16. Form Diagnosa Pasien

6. Tampilan Form Output KesimpulanGambar berikut adalah tampilan ini merupakanhalaman untuk mengetahui hasil diagnosa penyakitDBD, pada halaman ini menghasilkan output namapasien, gejala yang terjadi pada pasien, tahapanpenyakit, dan solusi.

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201945

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

Gambar 17. FormOutputKesimpulan

7. Tampilan Form Menu Utama Admin/PakarTampilan menu utama admin/pakar ini merupakanhalaman awal yang dapat diakses oleh admin/pakaruntuk menginput data dari sistem untuk diagnosepenyakit DBD. Pada halaman utama admin/pakar initerdapat beberapa menu Antara lain menu data pasien,tahapan, relasi dan gejala.

Gambar 18. Form Menu Utama Admin/Pakar

8. Tampilan Form Input TahapanTampilan ini merupakan halaman untuk menambahtahapan penyakti DBD. Halaman input tahapan dapatdilihat pada gambar 19 berikut:

Gambar 19.Form Input Tahapan

9. Tampilan Form Input RelasiTampilan ini merupakan halaman untuk menambahrelasi penyakit DBD, terlihat pada gambar 20 dibawahini:

Gambar 20. Form Input Relasi

10. Tampilan Form Input GejalaTampilan ini merupakan halaman untuk menambahgejala penyakit DBD. Halaman input gejala dapatdilihat pada gambar 21 berikut:

Gambar 20.Form Input Gejala

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,

yang didukung dengan penerapan metode penelitiandalam membangun sistem pakar mendiagnosa penyakitDemam Berdarah Dengue (DBD) menggunakan metodeforward chaining dengan berbasis web maka diperolehkesimpulan:1. Aplikasi sistem pakar ini dapat melakukan diagnosa

menggunakan metode runut maju (Forward Chaining)yaitu dengan menginputkan atau memilih gejala-gejalake sistem sesuai dengan kondisi yang sedang dialamioleh pasien, kemudian sistem akan memproses tahapanpenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sesuaidengan premis-premis dalam aturan dan fakta untukmendapatkan hasil diagnosa / kesimpulan tahapanpenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang

E-ISSN : 2579 - 3918 | P-ISSN : 2302 - 710X

JIK, Vol. 8, No. 2Oktober 201946

Yulisman, at alSistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web

dialami pasien. Aplikasi ini berbasisweb jadi pasien bisa langsung konsultasi dimana saja.

2. Aplikasi sistem pakar ini mampu memberikaninformasi kepada pasien dengan melakukan konsultasimengenai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),dan pasien melakukan konsultasi ke sistem langsungmemilih gejela-gejala yang ada kemudian sistem dapatmengidentifikasi tahapan dari penyakit DemamBerdarah Dengue (DBD) berdasarkan gejala yangpasien inputkan.

Adapun saran agar aplikasi ini lebih optimal dan lebihmenarik adalah:1. Aplikasi sistem pakar ini dapat dikembangkan dengan

sistem lain supaya data lebih akurat.2. Dapat menggunakan metode lain dalam penyelesaian

tingkat kepercayaan sehingga menjadi alternatifpembanding untuk mengetahui metode mana yangpaling mendekati kenyataan tingkat kebenaran.

3. Di kemudian hari agar ada riset lebih lanjut danmendapatkan pakar yang lebih kompeten untukmenunjang sistem pakar ini agar lebih diterima diberbagai kalangan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N., Ramadiani, & Hatta, H. R. (2017). Sistem PakarPendiagnosa Penyakit Tuberkulosis. JurnalInformatika Mulawarman, Vol. 12(No. 1), 56–63.

Dhiaksa, A. (2016). Sistem Pakar Diagnosa PenyakitKulit Menggunakan Metode Forward Chaining.Universitas Sanata Dharma.

Dinkes Kota Pekanbaru. (2018). 2018, Dinkes Catat 358Kasus DBD di Pekanbaru. Retrieved fromhttp://pekanbaru.go.id/p/news/-2018--dinkes-catat-358-kasus-dbd-di-pekanbaru

Harison, & Kardo, R. (2017). Sistem Pakar DiagnosaPenyakit Saluran Pernapasan Berbasis WebMenggunakan Metode Forward Chaining. JurnalMomentum, Vol. 19(No. 1), 34–39.https://doi.org/10.21063/JM.2017.V19.1.34-39

Nurkholis, A., & Lestari, D. S. (2016). Sistem PakarPenyakit Lambung Menggunakan Metode ForwardChaining. In Prosiding SNST (pp. 1–6). Semarang:Universitas Wahid Hasyim.

Octavina, Y., & Fadlil, A. (2014). Sistem Pakar untukMendiagnosa Penyakit pada Saluran Pernafasan danParu Menggunakan Metode Certainty Factor. JurnalSarjana Teknik Informatika, Vol. 2(No. 2), 48–57.

Raharjo, J. S. D., Damiyana, D., & Hidayatullah, M.(2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambungdengan Metode Forward Chaining Berbasis Android.Jurnal Sisfotek Global, Vol. 6(No. 2), 1–8.

Rosnelly, R. (2012). Sistem Pakar Konsep dan Teori. (P.

Yesaya Jati, Ed.). Yogyakarta: Andi.Sarosa, S. (2017). Metodologi Pengembangan Sistem

Informasi. Jakarta: Indeks.Sasmito, G. W. (2017). Penerapan Metode Waterfall Pada

Desain Sistem Informasi Geografis IndustriKabupaten Tegal. Jurnal Pengembangan IT (JPIT),Vol. 2(No. 1), 6–12.

Sitorus, B. P. (2017). Sistem Pakar Mendiagnosa PenyakitMalaria Berbasis Web. In Prosiding SeminarNasional Inovasi Teknologi (SNITek 2017) (pp. 122–130). Jakarta: Universitas Mulawarman.

Suendri. (2018). Implementasi Diagram UML (UnifiedModelling Language) Pada Perancangan SistemInformasi Remunerasi Dosen Dengan DatabaseOracle (Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan).Jurnal Ilmu Komputer Dan Informatika, Vol. 3(No.1), 1–9.

Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2013). RekayasaPerangkat Lunak Terstruktur dan BerorientasiObjek. Bandung: Informatika.

Sukohar, A. (2014). Fakultas Kedokteran UniversitasLampung Demam Berdarah Dengue ( DBD )Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Medula,Vol. 2(No. 2), 1–15.

Supartini, W., & Hindarto. (2016). Sistem Pakar BerbasisWeb Dengan Metode Forward Chaining DalamMendiagnosis Dini Penyakit Tuberkulosis diJawaTimur. KINETIK, Vol. 1(No. 3), 147–154.

Sutabri, T. (2012a). Analisis Sistem Informasi (Ed. I).Yogyakarta: Andi.

Sutabri, T. (2012b). Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.

Triandini, E., & Suardika, I. G. (2012). Step by StepDesain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta:Andi.

Tuslaela, & Permadi, D. (2018). Sistem Pakar DiagnosaPenyakit Gigi dan Mulut Berbasis Web denganMetode Forward Chaining. Jurnal PROSISKO, Vol.5(No. 1), 17–26.

Urva, G., & Siregar, H. F. (2015). Pemodelan UML E-Marketing Minyak Goreng. Open Access Journal ofInformation Systems, (2), 92–101.

Yulisman, & Senopati, R. (2019). Rancang BangunSistem E-Learning Berbasis WEB di SMAN 1Singingi. Jurnal Ilmu Komputer (Computer ScienceJournal), Vol. 8(No. 1), 128–137.https://doi.org/10.33060/JIK/2019/Vol8.Iss1.114