jembatan selat sunda
DESCRIPTION
efefefefeTRANSCRIPT
PEMERINTAH PROVINSI BANTENBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2009
”JEMBATAN SELAT SUNDA DAN PROSPEK PERKEMBANGAN EKONOMI JAWA – SUMATERA”
”JEMBATAN SELAT SUNDA DAN PROSPEK PERKEMBANGAN EKONOMI JAWA – SUMATERA”
Roadmap, Progress Serta Kesiapan Daerah Terkait Rencana Pengembangan Kawasan Dan Pembangunan Jembatan Selat Sunda
Asian and World Population in 2008
India: 1,130 millions
Rest of the World Population: 3,429 millions
Australia: 20 millions
Source: www.photius.com
Japan: 127 millions
China: 1,322 millions
ASEAN: 573 millions
About 50% of world population in this area
Concentration of global market
Sub Regional Economic Cooperation
in Asian
Sumber: www.unescap.org
Infrastruktur Penghubung : Sist. Penyeberangan Kapal Ro-ro
Permasalahan Utama: Kemacetan total yang sering terjadi karena:- Cuaca buruk- Daya angkut penumpang / kendaraan yang tidak mencukupi pada hari raya / libur nasional
Gambaran Umum Saat ini
Sist. Penyeberangan Kapal Cepat
10.601
3.677
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
Rata harian Puncak lebaran ' 08
Kendaraan Roda 4
Kapasitas roda 4 Maksimal harian
9,216
KAPASITAS ANGKUT UNTUK KENDARAAN RODA 4 (1 sisi)
TERHADAP KONDISI HARIAN DAN PUNCAK LEBARAN 2008
Pemprov Lampung
Pemprov Banten
Keputusan Bersama13 Des 2002
MOU07 Des 2004 & 10 Aug 2007
Percepatan Pembangunan JSS
Himbauan Presiden RI Untuk Mempercepat Pembangunan JSS04 Sep 2007
Arahan Presiden RI Mengenai JSS Sewaktu Safari Ramadan Di Banten 01 Okt 2007
Prakarsa Daerah
MOAPemprov Banten & Pemprov Lampung – PT BSM
O3 Okt 2007Pendirian JVC Untuk Pembangunan Jembatan Selat Sunda
Paparan Kepada Wakil Presiden RI Di Lampung17 Okt 2007
Dukungan BKS DPRD (Jawa dan Sumatera) Untuk Mempercepat Pembangunan JSS12 Sep 2007
PROYEK NASIONAL
Pertemuan Dengan
Presiden RI
23 Jan 2008
Rapat Koordinasi Dengan 12 Menteri, Panglima & Kapolri
Gedung Seskab06 Feb 2008
Rapat Koordinasi Dengan InterdepGedung Seskab
26 Feb 200810 Mar 2008
KRISIS : SUB.PRIME, PANGAN, ENERGI DLL
APRIL 2008 – JUNI 2009
KAJIAN-KAJIAN BERBAGAI ASPEK PEMBANGUNAN JSS
PEMILU
STATUS PROYEK
LampungMoU
Lampung-Banten tentang Pembangunan
dan Percepatan JSS tanggal 07 Des 2004
dan 10 Aug 2007
Banten
Dampak Sosial & EkonomiMempengaruhi 80% Penduduk
Memperkokoh nilai NKRIMenyerap tenaga kerja
Geopolitik dan Geostrategi
Prakarsa DaerahLampung & BantenMengundang BSM bekerjasama. BSM mengajukan konsep
MoA 03 Okt 2007
Political WillMengangkat prakarsa
Daerah menjadi programNasional oleh Presiden
Di Cikeas Tgl 23 Jan 2008
Rapat Koordinasi Menko Ekuin serta14 Menteri, Panglima dan Kapolri
06 Feb 2008 : perlu Aturan & Badan
RAPERPRES
PROYEK NASIONAL STRATEGIS
PROYEK TIDAK DIBIAYAISELURUHNYA OLEH APBN
PUBLIC PRIVATE PARTNER SHIP
Kompensasi agar Proyek JSS Layak secara Finansial
Lintas Sektor Lintas Wilayah Multi Masalah
Badan Pengembangan Kawasan Selat Sunda
Masuk dlm RUTR&RPJM Nasional
Bagian dari Percepatan Infrastruktur
KKPPI
BappenasProject Development
Faisilities
DukunganDPRD Jawa
&Sumatera
Pernyataan 10Gubernur se
Sumatera
Pembangunan Jembatan & Pengembangan Selat Sunda
Konsesi SDA di Wil. Kerja
Konsesi Lahan Lampung&Banten
Jembatan Selat Sunda
Kompensasi &
Kemudahan lainnya
PENYAMPAIAN HASIL PRA FS PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA (JSS)KEPADA PEMERINTAH PUSAT
Komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah • PP 26/2008 tentang RTRWN (telah ditetapkan bahwa Jembatan Selat
Sunda sebagai “Jalan Bebas Hambatan Nasional” dan Kawasan Selat Sunda dinyatakan sebagai “Kawasan Strategis Nasional”)
• Surat Gubernur Banten dan Gubernur Lampung No. 003.04/1958-HUK/2009 dan 630.04/3034/II.01/2009 kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas tanggal 14 Agustus 2009 yang menyampaikan Laporan Pra-Studi Kelayakan Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang disusun oleh PT. BANGUNGRAHA SEJAHTERA MULIA (PT. BSM) dan memohon agar Proyek JSS masuk kedalam PPP Book ;
• PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Kamis, 20 Agustus 2009 di DEPAN SIDANG PARIPURNA KHUSUS DPD “..... Hal yang sama tengah kita rencanakan untuk membangun jembatan antara pulau Jawa dan pulau Sumatera. Manakala ini terwujud, maka distribusi manfaat pembangunan yang hingga saat ini terkonsentrasi di pulau Jawa akan menyebar secara lebih baik ke pulau Sumatera....”
10
Evaluasi Sekretariat KKPPI (BAPPENAS) terhadap Hasil Pra Studi Kelayakan JSS
Kep. Menneg PPN/Kepala BAPPENAS No.47/M.PPN/HK/10/2009 tanggal 15 Oktober 2009
1. Menetapkan JSS sebagai Proyek Potensial dalam PPP Book2. Kriteria Penetapan Proyek Potensial dalam PPP Book sesuai
Permen PPN 03/2009:– Kesesuaian dengan RPJMN/D dan Renstra sektor
infrastruktur– Kesesuaian lokasi dengan RTRW– Keterkaitan antarsektor infrastruktur dan antarwilayah– Perkiraan potensi pemulihan biaya (cost recovery)
11
Road-Map Rencana Pembangunan IPJS
12
3 Sept.Seminar 1
3 Sept.Seminar 1
15 Sept.Seminar 215 Sept.
Seminar 27 Okt.
Seminar 37 Okt.
Seminar 3
Aspek Teknis
Aspek Ekonomi, Penataan Ruang,
Sosial, dan Lingkungan
Aspek Pembiayaan, Kelembagaan, Regulasi, dan
Keamanan
15-16 Okt.WORKSHOP15-16 Okt.WORKSHOP
Rekomendasi dan Kebijakan
Sidang KabinetSidang
Kabinet
Penyampaian Surat Menko Perekonomian selaku Ketua KKPPI kepada
Presiden RI
Penyampaian Surat Menko Perekonomian selaku Ketua KKPPI kepada
Presiden RI
Penyiapan Proyek KPSPenyiapan Proyek KPS
30 Aug - 1 SeptEvaluasi Kunjungan
Lapangan & Penentuan Status PPP
Book
4-14 SeptEvaluasi
Kelayakan Teknis
16 Sept-6 OktEvaluasi SCBA &
Lingkungan
8-13 Okt.Evaluasi
Pembiayaan, Kelembagaan, dan
Regulasi
Indikasi Dukungan Pemerintah & Prasyarat Lingkungan
Sebagai syarat memenuhi kriteria Proyek Prioritas dalam PPP Book
- Opsi Awal Paket Proyek- Opsi Awal Contracting Agency
Memenuhi kriteria proyek potensial
Pembentukan Badan Pengelola/ Contracting
Agency
Pembentukan Badan Pengelola/ Contracting
Agency
Seleksi & Prioritisasi Proyek
Studi KelayakanUji Tuntas
Proses Tender
Negosiasi/Transaksi
• Analisis kebutuhan (need analysis)
• identifikasi dan penetapan prioritas proyek
• Identifikasi dukungan Pemerintah
• Analisis Resiko• Pemilihan
bentuk KPS• Uji Tuntas
• Penyiapan dokumen Lelang
• Proses Lelang• Evaluasi Tender• Penetapan Calon
Pemenang
• Negosiasi draft perjanjian kerjasama
• Negosiasi alokasi risiko
• Penetapan Pemenang
Penyiapan Proyek KPS
DED
8 tahun
3 tahun
6 tahun
Konstruksi Bentang Konvensional
Konstruksi Bentang Panjang
Financial Closure
1 tahun6 Bulan 1 tahun 6 Bulan
Rencana Pengembangan Kawasan Selat Sunda yang dikaji
BAPPENAS
ASPEK PENATAAN RUANG, SOSIAL DAN EKONOMIDALAM RENCANA PEMBANGUNAN
JEMBATAN SELAT SUNDA
15
Pulau Sumatera penghasil barang mentah & distribusi barang olahan
Pulau Jawa industri penghasil barang olahan & distribusi bahan mentah
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Antrean dan Kemacetan (rekor terpanjang
hingga 17 km)
2006 •Roda empat 2.219.075 (20%)
•Roda dua : 327.084 (482%)•8.025.256 ton kargo (18%)
1997 •Roda empat 1.845.387
•Roda dua : 56.149•6.794.969 ton kargo
Amanat PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
IPJS → Strategis meningkatkan hubungan sosekpol dan fisik Jawa dan Sumatera
Perekat NKRI dan keseimbangan politisPerekat NKRI dan
keseimbangan politisMendorong pertumbuhan dan pemerataan sosial ekonomi
Mendorong pertumbuhan dan pemerataan sosial ekonomi
Simpul penghubung sistem jaringan jalan arteri primerSimpul penghubung sistem jaringan jalan arteri primer
PENINGKATAN PERMINTAAN
PENYEBERANGAN
KETERGANTUNGAN KONSUMSI-PRODUKSI
SUMATERA-JAWA
Pidato Presiden di depan DPD tanggal 19 Agustus 2009
Surat Gubernur Banten dan Gubernur Lampung No.003.04/1958-HUK/2009 dan 630.04/3034/II.01/2009 kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas tanggal 14 agustus 2009
(Laporan Pra-Studi kelayakan pembangunan JSS oleh PT. BSM)
16
• 58% penduduk indonesia berada di Jawa• Ketersediaan air bersih• Perubahan lahan sawah menjadi industri• Kesenjangan kawasan utara-selatan jawa• Degradasi hutan yang mengakibatkan : Bencana tanah longsor, Banjir,
Polusi, Kekeringan, Perubahan iklim mikro
• Kesenjangan kawasan Barat-timur Sumatera• Keterisolasian pulau-pulau kecil diwilayah barat sumatera• Sistem transportasi masih belum terpadu (masih didominasi oleh jalan
raya)• Lemahnya koordinasi pengelolaan kawasan lindung antar wilayah
kabupaten/provinsi• Gejala primacy kota-kota (ibukota provinsi)• Pendayagunaan potensi kelautan yang belum optimal
• Rawan bencana gempa bumi dan tsunami karena terletak berdekatan dengan salah satu jalur gempa di Indonesia
• Rawan bencana letusan anak gunung krakatau• Perubahan fungsi dan kegiatan utama kota • Perubahan fungsi kegiatan pelabuhan (bakauheni, panjang, merak,
bojonegara dll)• Potensi peningkatan kepariwisataan (kalianda, way kambas, teluk
semangka, TWAL P. Sangiang, Anyer, anak krakatau dll)• Potensi pengembangan pertambangan batubara pulau Sumatra sebagai
supply kebutuhan Jawa• selat sunda sebagai jalur utama ALKI
P. S
UM
AT
ER
AP
. SU
MA
TE
RA
P. J
AW
AP
. JA
WA
SE
LA
T S
UN
DA
SE
LA
T S
UN
DA
ISU STRATEGIS WILAYAHISU STRATEGIS WILAYAH
17
ISU STRATEGIS WILAYAHISU STRATEGIS WILAYAH
18
SISTEM TRANSPORTASI P. SUMATERA & P. JAWASISTEM TRANSPORTASI P. SUMATERA & P. JAWASISTEM TRANSPORTASI P. SUMATERA & P. JAWASISTEM TRANSPORTASI P. SUMATERA & P. JAWA
TINJAUAN KEBIJAKANTINJAUAN KEBIJAKAN
19
RAPERPRES RTR PULAU JAWA-BALIRAPERPRES RTR PULAU JAWA-BALI RENCANA POLA RENCANA POLA RUANGRUANGRAPERPRES RTR PULAU JAWA-BALIRAPERPRES RTR PULAU JAWA-BALI RENCANA POLA RENCANA POLA RUANGRUANG
Kawasan andalan1.Bandar Lampung – Metro2.Mesuji dsk3.Kotabumi dsk4.Liwa – Krui5.Laut Krakatau dsk
Kawasan andalan Prov. Banten1.Bojonegara-Merak-Cilegon2.Laut Krakatau dsk
RAPERPRES RTR PULAU SUMATERARAPERPRES RTR PULAU SUMATERA RENCANA POLA RENCANA POLA RUANGRUANGRAPERPRES RTR PULAU SUMATERARAPERPRES RTR PULAU SUMATERA RENCANA POLA RENCANA POLA RUANGRUANG
TINJAUAN KEBIJAKANTINJAUAN KEBIJAKAN
20
KEK CILEGON
Pelabuhan Internasional Bojonegara
RENCANA PEMBANGUNAN
IPJS
KEK BOJONEGARA
KAWASAN AKARSARI
TN Ujung KulonTN Gn.Halimun-Salak
WADUK KARIAN
SPORT CITY
TANJUNG LESUNG WATER FRONT CITY
KOTA KEKERABATAN MAJA
PLTU LABUAN
TANGERANG INTERNATIONAL CITY
PLTU SURALAYA
RENCANA TOL SERDANG - BOJONEGARA
RENCANA KA CILEGON-BOJONEGARA
RENCANA TOL KRAGILAN - PANIMBANG
RENCANA KA CILEGON - ANYER KIDUL
BENDUNGAN SINDANG HEULA
RENCANA TOL SERPONG - BALARAJA
RENCANA TOL SERPONG – KUNCIRAN – BANDARA
RENCANA KA LABUAN – SAKETI - RANGKASBITUNG
RENCANA KA SAKETI – MALINGPING – BAYAH
RENCANA KA SERANG – CIKANDE -SERPONG
JL. CINCIN UTARA
JL. POROS TENGAH HORIZONTAL
JL. CINCIN BARAT
JL. CINCIN SELATAN
JL. POROS TENGAH VERTIKAL
Kawasan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta
PLTU LONTAR
RENCANA KA LINK BANDARA SOETTA
BANDARA PANIMBANG
BANTEN WATER FRONT CITY
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN - PROVINSI RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN - PROVINSI BANTENBANTEN
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN - PROVINSI RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN - PROVINSI BANTENBANTEN
RTRW Provinsi Banten mengakomodasi rencana pembangunan IPJS, yaitu dengan:
• Pembangunan dan peningkatan jalur kereta api
• Rencana pembangunan jalan cincin barat
• Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di sebelah selatan dengan Pembangunan Bandara Panimbang
TINJAUAN KEBIJAKANTINJAUAN KEBIJAKAN
21
Alternatif Rute Rencana dan Lokasi JSS yaitu
Rute Wiratman (Jembatan) : berada dibagian selatan Pulau Rimaubalak, melewati jalur Anyer-Bakauheni, melalui P.Sangiang, P.Panjurit, dan P.Rimaubalak Selatan, dengan panjang jembatan 27,9 km dan 21,1 km jalan tol/akses.
ALTERNATIF RENCANA PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA (JSS)
ALTERNATIF RENCANA PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA (JSS)
22
ANALISIS SOSIAL ANALISIS SOSIAL (Perkiraan Pertumbuhan Penduduk)(Perkiraan Pertumbuhan Penduduk)ANALISIS SOSIAL ANALISIS SOSIAL (Perkiraan Pertumbuhan Penduduk)(Perkiraan Pertumbuhan Penduduk)
Masa Pengoperasian IPJS
• Terjadi Lonjakan pertumbuhan dikedua provinsi (Lampung : 5.24% , Banten: 2.95%)
• Pertumbuhan penduduk Lampung melampaui Banten, karena adanya faktor migrasi akibat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
Masa Konstruksi IPJS
• Diperkirakan terjadi lonjakan pertumbuhan penduduk di kedua provinsi, karena adanya faktor migrasi akibat multiplier effect pembangunan IPJS selama masa pembangunan
Pertumbuhan penduduk per tahun provinsi • Lampung: 1,34%, • Banten: 1,18%
Masa Sebelum Konstruksi IPJS
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
23
Pembangunan IPJS akan meningkatkan laju urbanisasi Jawa-Sumatera.
Sentra-sentra industri di Kabupaten Serang dan Kabupaten Lampung Selatan akan semakin berkembang.
ANALISIS SOSIAL ANALISIS SOSIAL Indikasi Indikasi AAction Plan bagi Masyarakat yang Terkena Dampak Pembangunanction Plan bagi Masyarakat yang Terkena Dampak Pembangunan IPJSIPJS
ANALISIS SOSIAL ANALISIS SOSIAL Indikasi Indikasi AAction Plan bagi Masyarakat yang Terkena Dampak Pembangunanction Plan bagi Masyarakat yang Terkena Dampak Pembangunan IPJSIPJS
Daya tarik bagi ribuan pekerja dari luar kedua Kabupaten tersebut. Sehingga menjadikan berkurangnya kesempatan kerja bagi penduduk lokal.
Indikasi Action Plan bagi masyarakat lokal yang terkena dampak pembangunan IPJS berupa menurunnya kesempatan kerja. Action Plan tersebut yang bertujuan untuk melindungi hak-hak masyarakat lokal ini diantaranya adalah :1.Program peningkatan keterampilan masyarakat lokal,2.Program penyediaan sarana dan prasarana pendukung (Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, dsb).
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
24
Pertanian, 7.77% Pertambangan
dan Penggalian, 0.10
%
Industri Pengolahan, 49.
70%
Listrik, Gas & Air Bersih
, 4.23%
Bangunan, 2.89%
Perdagangan, Hotel, &
Restoran, 17.45%
Pengangkutan &
Komunikasi, 9.38%
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan, 3.35% Jasa-jasa, 5.13%
PDRB Provinsi Banten dalam Konteks Pulau Jawa (2006 )
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
LPE rata-rata Provinsi Banten periode tahun 2002 – 2006 sebesar 5,53 % pertahun
Pertumbuhan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 22,05 % per tahunSektor pengangkutan dan komunikasi 8,68 % per tahun.
0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%
2002 2006
Pergeseran Peranan Sektor pada Perekonomian Provinsi Banten Tahun 2002-2006 ADHB
Struktur Perekonomian Provinsi Banten ADHB (2006 )
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
ANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTEN ANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTEN ANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTEN ANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTEN
25
ANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTENANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTENProyeksi perekonomian kabupaten / kota di Prov. BantenANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTENANALISIS EKONOMI WILAYAH BANTENProyeksi perekonomian kabupaten / kota di Prov. Banten
Perkiraan Nilai LQ Per Kabupaten dan Kota di Propinsi Banten Tahun 2030
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Kota Cilegon 0.26 0.66 1.35 1.90 0.16 0.72 0.75 0.91 0.55 2 Kota Tangerang 0.02 - 0.95 0.13 0.57 1.29 1.28 1.33 0.67 3 Kab Tangerang 1.27 0.71 1.20 2.39 1.03 0.82 1.07 0.66 (0.69) 4 Kab Serang 1.89 0.38 0.94 0.59 2.86 0.63 0.45 0.87 2.98 5 Kab Lebak 5.26 14.51 0.25 0.13 1.68 1.04 0.79 0.67 4.70 6 Kab Pandeglang 3.64 0.84 0.23 0.07 1.89 1.29 0.74 0.91 4.98
No KAB / KOTAS e k t o r
Peringkat Sektor PDRB Propinsi Banten Tahun 2006 dan 2030
Ranking Sektor Kontribusi Ranking Sektor Kontribusi1 Industri Pengolahan 49.70% 1 Industri Pengolahan 42.89%2 Perdagangan, Hotel, & Restoran 17.45% 2 Perdagangan, Hotel, & Restoran 22.04%3 Pengangkutan & Komunikasi 9.38% 3 Pengangkutan & Komunikasi 11.98%4 Pertanian 7.77% 4 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 7.43%5 Jasa-jasa 5.13% 5 Jasa-jasa 5.10%6 Listrik, Gas & Air Bersih 4.23% 6 Pertanian 3.92%7 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3.35% 7 Bangunan 3.32%8 Bangunan 2.89% 8 Listrik, Gas & Air Bersih 3.23%9 Pertambangan dan Penggalian 0.10% 9 Pertambangan dan Penggalian 0.09%
Tahun 2006 Tahun 2030
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
26
ANALISIS EKONOMI WILAYAHANALISIS EKONOMI WILAYAHProyeksi Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja di Prov. Lampung dan BantenPenyerapan Tenaga Kerja di Prov. Lampung dan BantenANALISIS EKONOMI WILAYAHANALISIS EKONOMI WILAYAHProyeksi Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja di Prov. Lampung dan BantenPenyerapan Tenaga Kerja di Prov. Lampung dan Banten
Penyerapan 2002 2006 TK 2030
1 Pertanian 841,464 774,891 0.41 0.85 1,520,068 745,177 2 Industri Pengolahan 632,905 682,238 0.41 0.63 1,126,421 1,808,659 3 Perdagangan, Hotel, & Restoran 687,577 823,197 1.03 1.74 3,096,608 3,919,805 4 Jasa-jasa 408,678 469,968 0.79 0.79 1,399,428 1,869,396 5 Lainnya 540,662 573,207 0.32 0.42 743,100 1,316,307
Jumlah 3,111,286 3,327,342 1,780,923 5,108,265 Pertumbuhan per th 2002 - 2006 1.69%Proyeksi 2030 tanpa JSS 4,977,860 Elastisitas TK thd PDRB 0.31Perkiraan Pert PDRB 2030 8.55%Proyeksi 2030 dengan JSS 5,108,265
No Lapangan UsahaTenaga Kerja
Elastisitas Multiple ∆ TK
Perkiraan Penyerapan Tenaga Kerja di Propinsi Banten Tahun 2030
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
27
P. Rimau
P. Kandang
P. Sangiang
Ciwandan
Pasauran
P. Sebuku
P. Sebesi
Cilegon Timur
Rencana Rel KA Bakauheni -
BandarlampungRencana Tol Bakauheni -
Terbanggibesar
Rencana Tol Cilegon -
Bojonegara
Rencana Jembatan Selat Sunda
Rencana Tol Cilegon - Anyer (19 km)
(Implikasi IPJS)
Rencana Rel KA Cilegon - Anyer
(Implikasi IPJS)
Rencana Tol Anyer - Merak (12 km)(Implikasi (IPJS)
Jalan Tol
Jalan Arteri Primer - Nasional
Jalan Kolektor Primer - Nasional
Jalan Kolektor Primer - Provinsi
Penyeberangan Ferry Merak-Bakauheni
U
Rencana Jalan Lingkar Cilegon
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHKONSEP STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI KONSEP STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI SEBAGAI IMPLIKASI PEMBANGUNAN SEBAGAI IMPLIKASI PEMBANGUNAN JSSJSSKONSEP STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI KONSEP STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI SEBAGAI IMPLIKASI PEMBANGUNAN SEBAGAI IMPLIKASI PEMBANGUNAN JSSJSS
28
INDIKATORWILAYAH
PROVINSI LAMPUNG PROVINSI BANTEN
Ekonomi LPE Tahun 2030 10,61 % tahun 8,55% tahun
Sektor Unggulan • Pertanian• Keuangan, persewaan dan jasa
konstruksi• Perdagangan, Hotel dan
Restoran• Industri pengolahan
• Industri pengolahan• Perdagangan, Hotel dan
Restoran• Pengangkutan dan Komunikasi• Keuangan, persewaan dan jasa
konstruksi
Multiplier effect 35,4 triliun 68,3 triliun
Penyerapan tenaga kerja
1.721.501 orang 5.108.265 orang
Sosial Laju Pertumbuhan Penduduk
5,24 % pertahun 2,95 % pertahun
Kepadatan Penduduk 260 jiwa / km2 1.800 jiwa / km2
Struktur Ruang
Fungsi Kota : PKN Kawasan Perkotaan Bandar Lampung-Kalianda-Kemuning, Menggala
Kawasan perkotaan Serang-Cilegon-Rangkasbitung
Struktur Jalan Lihat Peta
IMPLIKASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN JSSIMPLIKASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN JSSIMPLIKASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN JSSIMPLIKASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN JSS
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
29
• Arah kebijakan dalam konsep dokumen perencanaan Provinsi Banten, maupun mendukung pembangunan jembatan dan pengembangan kawasan selat sunda;
• Visi Provinsi Banten dalam Draft RPJP Tahun 2005-2025 ”Banten Yang Mandiri, Maju dan Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa” salah satu misinya adalah mewujudkan pelabuhan bertaraf nasional dan internasional serta sarana dan prasarana wilayah yang berkualitas;
• Aspek Prasarana dan sarana dalam draft RPJP tahun 2005-2025 menyebutkan kebijakan pelayanan jalan dan jembatan dengan fokus kebijakan pengembangan kerjasama pengelolaan sistem transportasi Jawa-Sumatera
• Draft Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun 2009–2029, bahwa Rencana Jembatan Selat Sunda tentang Penetapan Struktur Ruang sejalan dengan Sistem Jaringan Jalan Tol.
• Pemerintah Provinsi Banten melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah mengakomodasi rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS), serta pengembang kawasan strategis Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan Kaki Selat Sunda ;
PENYIAPAN OLEH DAERAHDOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH BANTEN 2029
KEK CILEGON
Pelabuhan Internasional Bojonegara
JEMBATAN SELAT SUNDA
KEK BOJONEGARA
KAWASAN AKARSARI
TN Ujung KulonTN Gn.Halimun-Salak
WADUK KARIAN
SPORT CITY
TANJUNG LESUNG WATER FRONT CITY
KOTA KEKERABATAN MAJA
PLTU LABUAN
TANGERANG INTERNATIONAL CITY
PLTU SURALAYA
RENCANA TOL SERDANG - BOJONEGARA
RENCANA KA CILEGON-BOJONEGARA
RENCANA TOL KRAGILAN - PANIMBANG
RENCANA KA CILEGON - ANYER KIDUL
BENDUNGAN SINDANG HEULA
RENCANA TOL SERPONG - BALARAJA
RENCANA TOL SERPONG – KUNCIRAN – BANDARA
RENCANA KA LABUAN – SAKETI - RANGKASBITUNG
RENCANA KA SAKETI – MALINGPING – BAYAH
RENCANA KA SERANG – CIKANDE -SERPONG
31
JL. CINCIN UTARA
JL. POROS TENGAH HORIZONTAL
JL. CINCIN BARAT
JL. CINCIN SELATAN
JL. POROS TENGAH VERTIKAL
Kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta
PLTU LONTAR
RENCANA KA LINK BANDARA SOETTA
BANDARA PANIMBANG
BANTEN WATER FRONT CITY
KEK CILEGON
Pelabuhan Internasional Bojonegara
JEMBATAN SELAT SUNDA
KEK BOJONEGARA
KAWASAN AKARSARI
TN Ujung KulonTN Gn.Halimun-Salak
WADUK KARIAN
SPORT CITY
TANJUNG LESUNG WATER FRONT CITY
KOTA KEKERABATAN MAJA
PLTU LABUAN
TANGERANG INTERNATIONAL CITY
PLTU SURALAYA
BENDUNGAN SINDANG HEULA
JL. CINCIN UTARA
JL. POROS TENGAH HORIZONTAL
JL. CINCIN BARAT
JL. CINCIN SELATAN
JL. POROS TENGAH VERTIKAL
PLTU LONTAR
BANDARA PANIMBANG
BANTEN WATER FRONT CITY
Keterangan :
: Rencana Jalan Bebas Hambatan.: Rencana Jalan Kereta Api.
: Kawasan yang memerlukan pengendalian secara ketat.
: Kawasan yang perlu dipertahankan.
: Kawasan yang perlu dikembangkan dengan tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
: Kawasan yang perlu dikembangkan untuk kepariwisataan.
KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH
KEK CILEGON
JEMBATAN SELAT SUNDA
KEK BOJONEGARA
SPORT CITY
TANJUNG LESUNG WATER FRONT CITY
KOTA KEKERABATAN MAJA
TANGERANG INTERNATIONAL CITY
RENCANA TOL SERDANG - BOJONEGARA
RENCANA KA CILEGON-BOJONEGARA
RENCANA TOL KRAGILAN - PANIMBANG
RENCANA KA CILEGON - ANYER KIDUL
RENCANA TOL SERPONG - BALARAJA
RENCANA TOL SERPONG – KUNCIRAN – BANDARA
RENCANA KA LABUAN – SAKETI - RANGKASBITUNG
RENCANA KA SAKETI – MALINGPING – BAYAH
RENCANA KA SERANG – CIKANDE -SERPONG
33
JL. CINCIN UTARA
JL. POROS TENGAH HORIZONTAL (LABUAN-
CIPANAS)
JL. CINCIN BARAT
JL. CINCIN SELATAN
JL. POROS TENGAH VERTIKAL (PONTANG-
MALINGPING)
Kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta
RENCANA KA LINK BANDARA SOETTA
BANDARA PANIMBANG
BANTEN WATER FRONT CITY
SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI
Surat Gubernur Banten kepada Pemerintah Nomor 050/3220-Bapp/2009 tanggal 23 November 2009 tentang
Rencana Pengembangan Kawasan dan Pembangunan Jembatan Selat Sunda
1) Menetapkan Badan Nasional Pengembangan Kawasan Selat Sunda termasuk Pembangunan Jembatan Selat Sunda, untuk dijadikan dasar legalitas operasional kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi Banten dan Lampung maupun dengan swasta ;
2) Menetapkan Rencana Pengembangan Kawasan dan Pembangunan Jembatan Selat Sunda, salah satunya melalui penerbitan Peraturan Presiden Rencana Tata Ruang Pengembangan Kawasan Selat Sunda untuk memberikan kepastian kepada investor dan pemerintah daerah ;
3) Memasukkan Rencana Pengembangan Kawasan dan Pembangunan Jembatan Selat Sunda ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014.
RAPAT KOORDINASI MENKO PEREKONOMIAN RIJakarta, 17 November 2009
• Memilih Jembatan sebagai infrastruktur penghubung Jawa-Sumatera ;
• Pembiayaan Jembatan Selat Sunda (JSS) sebesar Rp. 117 Trilyun, dengan dominasi investasi swasta ;
• Rencana Pelaksanaan Pembangunan JSS akan Dilaksanakan pada Tahun 2014 ;
• Pembentukan Tim Pokja JSS, meliputi :
- Pokja Teknis
- Pokja Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
- Pokja Ekonomi (finansial dan kelembagaan)
DED
8 tahun
3 tahun
6 tahun
Konstruksi Bentang Konvensional
Konstruksi Bentang Panjang
PRA KONSTRUKSI
PASCA KONSTRUKSI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA
SDM DANA SDA
PELUANG PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA
Pelaksanaan rencana pengembangan dan pembangunan jembatan selat sunda mulai pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi dan pasca konstruksi membutuhkan :• Sumber Daya Manusia (SDM) ;• Material (Sumber Daya Alam) ;• Dana sebesar 100 trilyun rupiah beredar di wilayah Banten dalam 5 – 10 Tahun.
ALTERNATIF
1. Program peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Provinsi Banten (melalui beasiswa), agar dapat mengisi kebutuhan SDM di sektor formal ;
2. Program peningkatan keterampilan dan jiwa wira usaha masyarakat Provinsi Banten agar dapat mengisi kebutuhan SDM di sektor non formal ;
3. Program penyediaan sarana dan prasarana pendukung (Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, dsb).
Indikasi Action Plan bagi masyarakat Provinsi Banten untuk memaksimalkan manfaat Pengembangan Kawasan dan Pembangunan Jembatan Selat Sunda khususnya untuk menangkap peluang kesempatan kerja, diantaranya adalah :
TUGAS KITA BERSAMA
Sebuah proyek raksasa seperti pembangunan infrastruktur penghubung Selat Sunda, tentu tidak seharusnya hanya mempertimbangkan kepentingan ekonomi dan prestise pemerintah semata, tetapi yang tak kalah penting adalah bagaimana memastikan agar proyek tersebut benar - benar melahirkan peluang - peluang baru yang lebih menjanjikan, dan sekaligus memberikan manfaat yang nyata bagi Masyarakat Provinsi Banten dan Lampung pada khususnya dan Masyarakat Indonesia pada umumnya.
Sekian dan Terima Kasih