jbptitbpp gdl heruadryan 27133 2 2007ts 1
TRANSCRIPT
1
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Bagaimana cara suatu perusahaan memberikan keuntungan (benefit) kepada
para pemegang saham? Satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menempatkan kembali dana yang diberikan oleh pemilik (owner’s fund) ke
dalam investasi baru yang akan meningkatkan nilai kepemilikan saham
mereka. Pencapaian pertumbuhan yang meyakinkan secara fundamental akan
memberikan dampak positif terhadap nilai saham yang beredar di bursa
saham. Peningkatan nilai saham secara langsung memberikan keuntungan
(value) terhadap para pemegang saham. Cara lain adalah dengan kebijakan
dividen yang ditetapkan oleh perusahan sebagai satu cara mengembalikan
keuntungan kas (cash benefit) kepada pemilik saham, baik lewat pembayaran
dividen ataupun lewat pembelian kembali saham perusahaan (share buyback).
Sebagai perusahaan publik, setiap tahun PT. Telekomunikasi Indonesia
(TELKOM) memberikan dividen kepada para pemilik saham, dimana prosedur
dan besarnya dividen disampaikan dan disahkan lewat Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Melalui proses pembayaran dividen inilah TELKOM
mengembalikan keuntungan secara kas kepada para pemegang sahamnya.
Kebijakan dividen yang diambil bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri dan
terlepas dari kebijakan keuangan lainnya seperti kebijakan investasi dan
kebijakan pendanaan. Tujuan dari kebijakan dividen pun bukan hanya untuk
memberikan kesejahteraan kepada para pemegang saham tetapi juga untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan kata lain, dalam mengambil
keputusan dalam pembayaran dividen, manajemen Telkom harus
2
memperhatikan kebijakan investasi dan pendanaan perusahaan untuk
kepentingan perusahaan dalam jangka yang lebih panjang.
Melihat kondisi tersebut di atas, dapat dilakukan analisa apakah kebijakan
yang diambil oleh TELKOM dalam mengembalikan cash benefit kepada para
pemegang sahamnya merupakan kebijakan keuangan yang optimal secara
jangka panjang atau tidak. Beberapa faktor yang dapat dijadikan landasan
analisa kebijakan tersebut adalah:
• Apakah kebijakan pembayaran dividen yang telah dilakukan terlalu
berlebihan atau tidak?
• Apakah kebijakan tersebut secara jangka panjang meningkatkan nilai
(value) perusahaan atau tidak?
• Bagaimana keterkaitan kebijakan dividen dengan keputusan pendanaan
(Financing Decision) perusahaan. Melalui analisa tersebut, diharapkan
dapat memberikan solusi terhadap struktur modal (capital structure)
yang optimal dan memaksimalkan nilai perusahaan.
1.2. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Republik Indonesia yang bergerak di bisnis penyediaan
layanan dan jaringan telekomunikasi (Full Network & Service Telecommunication
Provider) dengan 3 (tiga) portfolio bisnis yang difokuskan pada Fixed, Mobile
dan Multimedia (meliputi: Infrastruktur, Aplikasi dan Content). Sejak tahun
1995, TELKOM adalah perusahaan publik dengan 51,19% kepemilikan
sahamnya dipegang oleh Pemerintah Indonesia.
Sejarah TELKOM bermula dari didirikannya Post, Telegraaf en Telefoondienst
oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1906 yang setelah beberapa kali
3
perubahan akhirnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi
Indonesia pada tahun 1991. Pada awal operasinya, TELKOM menggunakan
teknologi analog yang selanjutnya dikembangkan dengan digitalisasi sentral
otomat dan saat ini mengembangkan infrastruktur yang berbasis teknologi Code
Division Multiple Access (CDMA) dan Next Generation Network (NGN). Dimulai
pada tahun 1992 sampai saat ini, TELKOM telah mengembangkan bisnis
jaringan dan jasa selular. Prestasi lain yang dicatat oleh TELKOM adalah
berhasil melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dan listing di bursa
internasional New York Stock Exchange pada tahun 1995 dan setelah 10 tahun
IPO, saham TELKOM tetap bertahan menjadi saham blue chip di Bursa Efek
Jakarta dengan kapitalisasi saham terbesar.
Beberapa prestasi yang berhasil dicapai TELKOM dalam 2 (dua) tahun terakhir
yaitu:
• Tahun 2006 meraih peringkat I anugerah Business Review 2006. Dari 13
kategori yang dinilai, TELKOM mendapatkan 7 (tujuh) penghargaan
dari 8 (delapan) kategori yang dinominasikan.
• Tahun 2005 meraih beberapa prestasi penting yaitu:
‐ Penghargaan Nihil Kecelakaan dari Presiden
‐ BUMN Terbaik di Bidang Telekomunikasi dari Majalah Investor,
Corporate Social Responsibility Award 2005 untuk Kategori
Pelayanan dari Majalah SWA, PT. Surindo Utama, Mark Plus dan
Community Forum Community Development.
‐ Super Brand Award 2005 ‐2006 untuk TELKOMNet Instant dari
Superbrand International.
‐ The Best Value Creator Award 2005 dan The Golden Value
Creator Award 2005 (EVA) dari Majalah SWA dan Mark Plus.
4
‐ Perusahaan Publik Terbaik berdasarkan Konsep EVA untuk
Kategori Aset diatas Rp 1 Triliun dari Majalah SWA dan Mark
Plus.
‐ Ranking 20 dari 100 perusahaan terbaik dunia atas penilaian
terhadap Return on Equity, Shareholder Return, Revenue Growth,
dan Total Revenue, posisi per 31 Desember 2004 dari Majalah
Business Week.
‐ Peringkat 2 (dua) untuk Best Managed Company, peringkat 3
(tiga) untuk Best Corporate Governance, peringkat 4 (empat)
untuk Best Investor Relations (peringkat 4), dan peringkat 1 (satu)
untuk Best Commitment to Strong Dividend Payments dari
Finance Asia.
1.3. Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan
Untuk dapat terus tumbuh sebagai perusahaan yang unggul, kokoh dan
berkesinambungan, TELKOM telah menetapkan landasan utama berupa visi,
misi dan sasaran perusahaan. Adapun visi, misi dan sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
Visi : Menjadi perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan regional.
Misi : Memberikan pelayanan terbaik, berupa kemudahan , produk dan
jaringan berkualitas dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktik‐praktik terbaik
dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul,
penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan
yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
Sasaran : Telkom telah menetapkan sembilan sasaran strategis yang
dikelompokan dalam tiga kategori besar, yaitu: (i) Upaya
5
mempertahankan tingkat pertumbuhan dan marjin laba yang
berkelanjutan, (ii) Upaya untuk menciptakan nilai tambah (Value
Creation) bagi segenap stakeholder, dan (iii) Upaya untuk mencapai
kualitas unggul (Quality Excellence) dari segi produk maupun
layanan.
1.4. Portfolio Produk Perusahaan
Sebagai perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa
dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (Full Service and Network Provider)
yang terbesar di Indonesia, TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel
(Fixed Wire Line), jasa telepon tetap nirkabel (Fixed Wireless), jasa telepon
bergerak (Mobile Service), data dan internet serta jasa multimedia lainnya, serta
network dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui perusahaan
asosiasi.
Matrik dari portfolio produk TELKOM dapat dilihat pada tabel berikut ini:
6
Service Product Market Segment
Fixed Wireline TelkomPhone Personal Customer, Corporate Customer
Interconnection Service Interkoneksi Other License OperatorFixed Wireless Telkom Flexi (Classy
dan Trendy)Personal Customer, Corporate Customer
Network Services Telkom Link dan Telkom Satellite
Corporate Customer
IDD Services SLI 007 dan TG-017 Personal Customer, Corporate Customer
Mobi
le Po
rtfol
io Mobile Phone Telkomsel (Halo, Simpati dan As)
Personal Customer, Corporate Customer
Broadband Internet Access Speedy Personal Customer, Corporate Customer
Dial up Internet TelkomNet Instan Personal Customer
Fixe
d Po
rtfol
ioMu
ltim
edia
Portf
olio
Tabel 1.1 Portfolio Produk TELKOM
Sumber: PT. TELKOM
1.5. Kepemilikan Saham Perusahaan
Sejak IPO tahun 1995 hingga sekarang, TELKOM tercatat sebagai perusahaan
publik yang melakukan listing di bursa efek Jakarta (Jakarta Stock Exchange),
bursa efek London (London Stock Exchange) dan bursa efek New York (New
York Stock Exchange). Selain pemerintah Republik Indonesia sebagai
pemegang saham Seri A Dwiwarna dan mayoritas Seri B (saham biasa), saham
TELKOM dimiliki oleh pemodal (investor) nasional dan asing. Komposisi
pemegang saham per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
7
Pemegang Saham Perseroan per 31 Desember 2005
Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B (saham biasa) %Pemerintah Republik Indonesia 1 10,320,470,711 51.19PublikPemodal Nasional 526,002,911 2.61
Perseorangan 62,844,208Badan Usaha 463,158,703
Pemodal Asing 9,313,525,657 46.20Perseorangan 5,146,388Badan Usaha 9,308,379,269
Jumlah Saham Disetor 1 20,159,999,279 100
Catatan: Nilai nominal saham biasa Rp 250 per lembar. Pemerintah RI memegang 1 (satu) lembar saham Seri-A Dwiwarna, yaitu selembar saham istimewa yang memberi hak veto bagi Pemerintah berkaitan dengan pengangkatan dan penggantian Dewan Komisaris dan Direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham, serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan, termasuk perubahan untuk menggabungkan atau membubarkan Perseroan sebelum masa berlakunya berakhir, menambah atau mengurangi modal dasarnya selain mengurangi modal yang disetor.
Tabel 1.2 Komposisi Pemegang Saham TELKOM
Pemegang Saham Telkom dengan Kepemilikan Saham di atas 5%Per 31 Desember 2005
Jenis Saham Identitas Perseorangan/ Kelompok Lembar Saham Persentase KepemilikanSeri A Pemerintah RI 1 100%Seri B Pemerintah RI 10,320,470,711 51.19%Seri B JPMCB US Resident (Norbax Inc.) 1,992,333,765 9.88%Seri B The Bank of New York (BoNY) 1,291,002,696 6.41%
Tabel 1.3 Komposisi Pemegang Saham TELKOM di atas 5%
(Sumber: TELKOM, Laporan Tahunan 2005)
8
1.6. Struktur Organisasi
Sejalan dengan perkembangan industri telekomunikasi, TELKOM memandang
perlu melakukan penataan struktur organisasi berbasis pelanggan (customer
centric) untuk mempertahankan keberlangsungan usaha di tengah lingkungan
bisnis yang semakin kompetitif selain untuk mendorong pertumbuhan yang
sifatnya organik. Customer centric organization menempatkan pelanggan sebagai
bagian yang paling penting dari bisnis sehingga seluruh sumber daya yang
dimiliki difokuskan untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Struktur organisasi TELKOM awalnya terdiri dari empat Direktorat: Direktorat
Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktorat Bisnis Jasa Telekomunikasi,
Direktorat Keuangan, dan Direktorat Sumber Daya Manausia (SDM) dan Bisnis
Pendukung. Struktur organisasi baru yang lebih customer centric (ditetapkan
pada bulan Januari 2006) menekankan secara spesifik fungsi dan akuntabilitas
setiap Direktorat, interaksi antara Kantor Pusat dengan Lini Bisnis, serta
interaksi di antara Lini Bisnis tersebut. Struktur organisasi yang baru
menempatkan Direktorat berdasarkan fungsi Kantor Pusat atau Lini Bisnis.
Direktorat IT and Supply, Direktorat Corporate Risk Management, Direktorat
Keuangan dan Direktorat SDM berfungsi sebagai Kantor Pusat, sementara
Direktorat Network and Solution, Direktorat Konsumer, dan Direktorat Enterprise
and Wholesale berfungsi sebagai Lini Bisnis.
Direktorat yang bersifat Lini Bisnis secara khusus dirancang untuk melakukan
sinergi sebagai unit usaha dan menjalankan bisnis organik. Direktorat‐
direktorat yang tergabung dalam Lini Bisnis dipimpin oleh masing‐masing
Direktur dengan koordinasi dari Chief Operating Officer (COO).
9
Dengan perubahan pada struktur baru ini, Divisi Regional (Divre) pada
dasarnya berfungsi sebagai Delivery Channel di bawah koordinasi Direktorat
Konsumer. Sementara Kantor Pusat lebih tersentralisasi sebagai Finance Center
dan Human Resource (HR) Center yang berperan penting dalam merumuskan
standarisasi sistem.
10
Gambar 1.1 Struktur Organisasi TELKOM per 28 Februari 2006
(Sumber: Telkom, Dokumen Internal)
11
1.7. Kelompok Usaha TELKOM
Sebagai perusahaan induk (Holding Company), TELKOM memiliki beberapa
anak perusahaan. Kepemilikan saham oleh TELKOM diatas 51% menjadikan
perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha TELKOM (TELKOM
Group) menjadi entitas keuangan secara konsolidasi. Berikut adalah uraian
singkat mengenai anak perusahaan TELKOM:
Nama Perusahaan Lingkup Usaha
Pramindo merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional I yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Sumatera.
Dayamitra merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional VI yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Kalimantan.
Metra bergerak dalam bidang penyelenggaraan penyiaran televisi sistem berlangganan dan jasa layanan multimedia.
Indonusa merupakan penyedia layanan multimedia interaktif dan tv berbayar spesial.
Ariawest merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional III yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Jawa Barat dan Banten.
Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler yang menggunakan teknologi GSM.
Infomedia bergerak dalam penyediaan layanan informasi dan call center. Memiliki tiga pilar bisnis: directory services, contact center services, dan content services.
Napsindo merupakan penyedia layanan Network Access Point, Voice Over Data, dan layanan lain sejenis.
Graha Sarana Duta bergerak dalam pengelolaan dan pemeliharaan gedung, pemasaran dan pengembangan properti, dan jasa kontraktor serta teknik rekayasa.
Tabel 1.4 Kelompok Usaha TELKOM Group
12
1.8. Kinerja Keuangan Perusahaan
Sebagai perusahaan perseroan publik, setiap tahun TELKOM mengumumkan
laporan keuangan konsolidasi untuk dipublikasikan baik kepada otoritas pasar
modal maupun para pemegang saham. Berikut disajikan laporan keuangan
TELKOM konsolidasi untuk periode keuangan tahun 2001 hingga tahun 2006
yang diambil dari beberapa Laporan Keuangan TELKOM:
13
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN ‐ 31 DESEMBER 2001, 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006 (dalam miliaran Rupiah)
31 Des 2001 31 Des 2002 31 Des 2003 31 Des 2004* 31 Des 2005 31Des
2006AKTIVAAKTIVA LANCARKas dan setara kas 3,644 5,699 5,094 4,856 5,375 8,316 Penyertaan Sementara 349 573 4 20 22 84 Piutang usaha - bersih 2,444 2,807 2,833 3,319 3,578 3,717 Piutang lain-lain bersih 197 198 170 56 153 148 Persediaan bersih 191 140 154 203 220 213 Aktiva lancar lainnya 475 1,130 687 750 957 1,442 JUMLAH AKTIVA LANCAR 7,300 10,547 8,942 9,204 10,305 13,920 AKTIVA TIDAK LANCARPenyertaan jangka panjang - bersih 191 183 65 83 101 89 Aktiva tetap - bersih 23,344 28,826 35,080 40,071 46,193 55,233 Aktiva tidak lancar lainnya 2,201 4,751 6,196 6,821 5,572 5,893 JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 25,736 33,760 41,341 46,975 51,866 61,215 JUMLAH AKTIVA 33,036 44,307 50,283 56,179 62,171 75,135 KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN LANCARHutang usaha 1,760 3,063 3,767 4,255 5,295 6,918 Hutang pajak 1,878 1,110 1,513 1,592 2,470 2,569 Beban yang masih harus dibayar 920 1,950 1,185 1,051 1,521 3,475 Kewajiban lancar lainnya 536 956 1,223 1,376 1,826 2,210 Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun dan hutang bank jangka pendek 2,043 2,629 3,482 3,403 2,401 5,363 Kewajiban untuk penyelesaian transaksi silang 2,406 - - - - - JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 9,543 9,708 11,170 11,677 13,513 20,535 KEWAJIBAN TIDAK LANCARKewajiban pajak tangguhan - bersih 1,818 3,083 3,547 2,928 2,392 2,665 Kewajiban imbalan kerja 1,321 2,092 2,568 4,913 4,903 4,613 Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman penerusan - pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8,637 7,734 6,859 5,363 4,760 4,007 Wesel bayar dan hutang obligasi - 2,314 2,102 2,331 1,457 - Hutang Bank 73 85 2,116 1,776 1,752 2,488 Hutang akuisisi bisnis 261 1,619 747 3,743 3,128 3,537 Hutang sewa guna usaha - - - - 236 217
Kewajiban tidak lancar lainnya 1,067 462 153 382 433 817 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 13,177 17,389 18,092 21,436 19,061 18,344 Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan 1,235 2,596 3,708 4,938 6,305 8,187 EKUITAS 9,081 14,614 17,313 18,128 23,292 28,068 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 33,036 44,307 50,283 56,179 62,171 75,134
*Laporan Keuangan konsolidasian 2004 telah disajikan kembali sebagai akibat dari perubahan metode akuntansi imbalan kerja.
Tabel 1.5 Laporan Neraca TELKOM Konsolidasi
14
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001, 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006 (dalam miliaran Rupiah, kecuali untuk data per lembar saham dan ADS)
31 Des 2001 31 Des 2002 31 Des 2003 31 Des 2004* 31 Des 2005 31 Des 2006
PENDAPATAN USAHATelepon Tetap 6,415 7,264 8,897 10,645 10,781 10,979 Seluler 4,708 6,227 8,459 10,421 14,571 20,623 Interkoneksi 1,424 2,831 4,162 6,188 7,742 8,682 Kerjasama Operasi 2,220 2,128 1,486 657 589 489 Data dan Internet 673 1,552 3,109 4,809 6,934 9,065 Jaringan 415 316 518 654 587 719 Pola Bagi Hasil 264 264 258 281 302 415 Jasa Telekomunikasi Lainnya 165 221 227 293 301 322 Jumlah Pendapatan Usaha 16,284 20,803 27,116 33,948 41,807 51,294 BEBAN USAHAKaryawan 2,281 4,388 4,440 4,910 6,563 8,514 Penyusutan 2,870 3,474 4,779 6,438 7,571 9,178 Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi 2,150 2,290 3,339 4,530 5,916 7,496 Umum dan Administrasi 1,343 1,146 2,079 2,600 2,764 3,271 Pemasaran 220 375 503 882 1,126 1,241 Penurunan Nilai Aktiva - - - - 617 - Kerugian Atas Komitmen Pembelian - - - - 79 - Jumlah Beban Usaha 8,864 11,673 15,140 19,360 24,636 29,700 LABA USAHA 7,420 9,130 11,976 14,588 17,171 21,594 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAINLaba Penjualan Investasi Jangka Panjang pada Telkomsel - 3,196 - - - - Pendapatan Bunga 572 480 366 318 345 655 Beban Bunga (1,330) (1,583) (1,383) (1,270) (1,177) (1,286) Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs (379) 557 126 (1,221) (517) 836 Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi (86) 5 3 3 11 (7) Lain-lain Bersih 353 (36) 364 331 409 202 Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain (870) 2,619 (524) (1,839) (929) 400 LABA SEBELUM PAJAK 6,550 11,749 11,452 12,749 16,242 21,994 BEBAN PAJAK (2,007) (2,899) (3,861) (4,178) (5,184) (7,040) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 4,543 8,850 7,591 8,571 11,058 14,954 HAK MINORITAS - Bersih (475) (810) (1,504) (1,956) (3,064) (3,948) LABA BERSIH 4,068 8,040 6,087 6,615 7,994 11,006 Laba Bersih per Saham - (dalam Rupiah penuh) 201.81 398.80 301.95 328.10 396.51 547.15 Laba Bersih per ADS (40 Saham Seri B per ADS) - (dalam Rupiah penuh) 8,072.20 15,951.80 12,077.83 13,124.14 15,860.25 21,886.00
*Laporan Keuangan konsolidasian 2004 telah disajikan kembali sebagai akibat dari perubahan metode akuntansi imbalan kerja.
Tabel 1.6 Laporan Rugi Laba TELKOM Konsolidasi
15
Selain kinerja keuangan secara akuntansi, kinerja saham di bursa menjadi tolok
ukur kinerja keuangan TELKOM. Tabel di bawah ini menggambarkan kinerja
dan volume perdagangan saham TELKOM di beberapa lantai bursa.
Sumber: http://finance.yahoo.com, 2007
Gambar 1.2 Kinerja dan Volume Saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta
Sumber: http://finance.yahoo.com, 2007
Gambar 1.3 Kinerja dan Volume Saham TELKOM di New York Stock Exchange
1.9. Isu Bisnis ‐ Kebijakan Dividen Perusahaan
Setiap tahun melalui mekanisme RUPS, TELKOM mengajukan pemberian
sejumlah dividen dimana besaran dividen tersebut harus disetujui dan
disahkan dalam forum tersebut. Keputusan pemberian dividen oleh
perusahaan diambil sebagai satu cara untuk memberikan keuntungan kepada
para pemegang sahamnya. Besaran yang diusulkan untuk pemberian dividen
16
biasanya disesuaikan dengan laba yang diperoleh oleh perusahaan dalam
periode atau tahun sebelumnya. Dengan kata lain, besaran dividen merupakan
prosentase dari laba yang diperoleh TELKOM.
Terdapat beberapa alokasi yang disiapkan dari perolehan laba untuk
digunakan dalam hal‐hal berikut:
• Alokasi untuk pendanaan investasi.
• Alokasi untuk dividen.
• Alokasi untuk laba ditahan sebagai penambah ekuitas (Retained
Earning).
Sebagai gambaran, tabel di bawah ini menerangkan jumlah dan besaran
dividen yang diberikan oleh TELKOM dari tahun 2001 hingga tahun 2006:
Tahun Dividen Tanggal Rasio Dividen per Lembar Saham1
RUPST Pembayaran (%)2001 10 Maret 2004 2,125,055 52.24% 210.82002 09 Mei 2003 3,338,109 41.52% 331.22003 30 Juli 2004 3,043,614 50.00% 301.92004 24 Juni 2005 3,064,604 2 46.33% 152.02005 30 Juni 2006 4,400,090 55.04% 219.0
2006* 29 Juni 2007 6,600,000 59.97% 327.4
1Dividen per lembar saham untuk tahun 2001, 2002 dan 2003 adalah sebelum stock split 1 menjadi 2 sperti yang telah ditetapkan pad2Termasuk Dividen Tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2004 sebesar Rp. 143,377 juta*2006: masih merupakan rencana dividen, belum disahkan dalam RUPS
Jumlah Dividen(Rp juta)
Sumber: Telkom, Laporan Keuangan 2005 dan 2006.
Tabel 1.7 Tabel Dividen TELKOM tahun 2001 – 2006
Dengan melihat dan menganalisa besaran serta proses yang diambil dalam
kebijakan dividen TELKOM, dapat dianalisa beberapa hal utama terkait dengan
kebijakan yang telah diambil sebagai berikut yang pada akhirnya bermuara
pada hal berikut:
17
• Apakah kebijakan dividen yang telah ditetapkan dapat meningkatkan
nilai (value) perusahaan secara jangka panjang dan berkesinambungan?
• Bagaimana solusi yang dapat diberikan untuk dapat lebih meningkatkan
nilai perusahaan dari kebijakan dividen yang akan diambil?
Sebagai perusahaan publik, menjadi kewajiban TELKOM untuk dapat
memberikan kesejahteraan kepada para pemegang sahamnya. Di sisi lain,
kebijakan yang diambil tersebut harus juga mempertimbangkan sisi lain yang
lebih penting yaitu memaksimalkan nilai perusahaan untuk jangka yang
panjang. Keputusan pemberian dividen bukanlah hanya sekedar keputusan
memberikan keuntungan kepada pemegang saham yang berdampak untuk
jangka waktu yang pendek, tetapi lebih merupakan keputusan strategis
perusahaan jangka panjang yang akan berdampak pada nilai dan
kesinambungan perusahaan.
Kebijakan dividen yang diambil oleh TELKOM haruslah menjadi keputusan
manajemen yang didasarkan atas nilai (Value‐Based Management). Ada beberapa
karakteristik kebijakan dividen tersebut seperti yang ditulis oleh Xiaowei Wang
dan rekan dalam Journal of American Science:
Characteristics of dividend policy based on value management:
1. Regarding maximum of enterprise value as the final goal
2. Focus on the enterprise’s long‐term sustainable development
3. Coordinate with companyʹs management decision
4. Optimize the capital structure Sumber: Journal of American Science, 2(4), 2006, Wang, et al,
Influences of Value-Based Management on Dividend Policy(p. 35-39)