jaringan tulang dan tulang rawan

15
JARINGAN TULANG DAN TULANG RAWAN Oleh : NI KADEK SUCAHYANINGSIH P07134013006 NI WAYAN NIA ARISKA PURWANTI P07134013010 NI WAYAN DIAN NOVIANI P07134013013 NI MADE AYU LARASHATI P07134013019 NI MADE YUNI LESTARI P07134013025 A.A. INTEN PRADNYA SUAMAMI P07134013030 AYU NUR FITRIANI P07134013038 NI MADE YUNI TRISNA DEWI P07134013041 NI MADE AYU JUNI ANGGRENI P07134013042

Upload: cynthia-murray

Post on 26-Dec-2015

154 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

JARINGAN TULANG DAN TULANG RAWAN

Oleh :

NI KADEK SUCAHYANINGSIH P07134013006

NI WAYAN NIA ARISKA PURWANTI P07134013010

NI WAYAN DIAN NOVIANI P07134013013

NI MADE AYU LARASHATI P07134013019

NI MADE YUNI LESTARI P07134013025

A.A. INTEN PRADNYA SUAMAMI P07134013030

AYU NUR FITRIANI P07134013038

NI MADE YUNI TRISNA DEWI P07134013041

NI MADE AYU JUNI ANGGRENI P07134013042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Page 2: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

JARINGAN TULANG DAN TULANG RAWAN

1. Jaringan tulang

a. Pengertian tulang

Tulang seperti jaringan ikat lainnya, terdiri atas sel, serat, dan substansi dasar,

namun berbeda dari yang lain, komponen ekstraselnya mengapur, menjadi sebuah

substansi keras yang cocok untuk fungsi penyokong dan pelindung kerangka.

Tulang melindungi organ vital dalam tengkorak dan rongga abdomen dan

membungkus unsur pembentukn darah dari sumsum tulang. Selain fungsi mekanis, tulang

menjalankan peran metabolic penting berupa gudang kalsium mobil, yang dapat ditarik

sesuai kebutuhan dalam pengaturan konsentrasi ion penting ini dalam darah dan cairan

tubuh lain.

b. Struktur makroskopik tulang

Dengan mata telanjang, dapat dibedakan dua bentuk tulang, tulang kompak

(substansia kompakta) dan tulang spons atau kanselosa (substansia spongiosa). Tulang

kompak, seperti namanya yang menunjukkan, tampak sebagai massa utuh padat dengan

ruang – ruang kecil yang hanya tampak dengan mikroskop. Kedua bentuk tulang saling

berhubungan tanpa batas jelas.

Dengan sedikit perkecualian, tulang dibungkus oleh periosteum, lapisan jaringan

ikat khusus, yang dibekali potensio osteogenik. Artinya, ia sanggup membentuk tulang.

Pada tulang pipih tengkorak, substansia kompakta membentuk pada permukaan luar

dan dalam, lapis relative tebal yang sering disebut sebagai tabel luar dan dalam.

Diantaranya terdapat lapis tipis dari tulang spons yang disebut diploe. Periosteum

permukaan luar tulang tengkorak disebut perikranium, sedangkan pada permukaan dalam

disebut dura mater.

Page 3: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

Gambar 1 Struktur Makroskopis Tulang

c. Struktur mikroskopik tulang

Jika sediaan gosok tipis dari bagian batang tulang panjang diamati dengan

mikroskop, nyatalah bahwa kontribusi unsure sel dari tulang terhadap massa total adalah

sangat kecil. Sebagian besar terdiri atas matriks tulang, substansi interstitial bermineral,

yang didepositkan dalam lapisan atau lamel. Tersebar agak merata dalam substansi

interstitial tulang adalah rerongga lentikuler, disebut lacuna, masing – masing ditempati

sebuah sel tulang atau osteosit. Dari lacuna memancar keluar ke segala arah kanalikuli

langsing dan bercabang yang menerobos lamel dari substansi interstitial dan

beranastomosis dengan kanalikuli lacuna berdekatan. Jadi, meskipun lacuna tulang agak

berjauhan letaknya, mereka membentuk sistem rerongga utuh yang saling berhubungan

melalui jaringan saluran yang sangat halus. Saluran halus ini penting untuk nutrisi sel –

sel tulang.

Page 4: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

d. Matriks tulang

Substansi interstitial tulang terdiri atas dua komponen utama, matriks organic 35%

dan garam – garam anorganik 65% dari berat keringnya. Matriks organic terdiri atas serat

– serat kolagen yang terbenam dalam substansi dasar kaya proteoglikan.

1. Substansi Dasar

Berupa bagian kecil dari matriks ekstrasel. Meskipun ada glikosaminoglikan

bersulfat, matriks tulang tampak asidofilik dalam sediaan histologik, karena

banyaknya kandungan kolagen. Berbeda dengan proteoglikan matriks tulang rawan

yang sangat besar, yang dari tulang terdiri atas protein inti pendek dengan relative

sedikit rantai samping glikosaminoglikan.

2. Kolagen

Kolagen merupakan 90% dari bagian organic matriks tulag, adalah terutama tipe-I.

serat – seratnya berdiameter 50-70 nm dan memiliki gurat silang khas 67 nm.

Kolagen tulang sedikit berbeda dengan kolagen jaringan lunak sejenis serupa karena

memiliki lebih banyak kandungan silang intermolekuler, yang menerangkan tidak

membengkaknya dalam asam encer dan tidak larutnya dalam beberapa pelarut yang

dengan berhasil dapat mengekstrak kolagen dari jaringan lain. Lisin kolagen tulang

juga lebih tinggi hidroksilasinya.

3. Mineral tulang

Bahan anorganik tulang terdiri atas endapan sejenis kalsium fosfat submikroskopik,

yang sangat mirip namun tidak identik. Mineral tulang mengandung cukup banyak

ion sitrat C6H5O7 3- dan ion karbonat CO3 3-. Sitrat dipandang sebagai fase

terpisah, terdapat pada permukaan Kristal. Jumlahnya tergantung kandungan fluorida

dari air minum. Magnesium dan natrium yang merupakan unsur cairan tubuh normal,

juga terdapat dalam mineral tulang, yang sampai tingkat tertentu yang berfungsi

sebagai cadangan bagi tubuh. Selama pertumbuhan, jumlah materi organik per unit

volume tulang relatif konstan, namun jumlah air mengurang dan proporsi mineral

tulang meningkat. Jika tulang terkena paparan asam lemah atau agen kelasi, maka

garam anorganik akan di hilangkan, menyebabkan tulang menjadi liat dan fleksibel.

Page 5: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

e. Sel – sel tulang

Pada tulang yang aktif bertumbuh, terdapat empat jenis sel : sel osteoprogenitor,

osteoblas, osteosit, dan osteoklas.

1. Sel osteoprogenitor

Sel ini tetap ada semasa kehidupan pasca lahir dan ditemukan pada atau

dekat semua permukaan bebas tulang : dalam oenndosteum, lapis dalam

periosteim, dan pada trabekel tulang rawan mengapur pada metafis tulang yang

tumbuh. Intinya terpulas lemah (pucat) dan lonjong atau memanjang dan

sitoplasmanya yang sedikit asidofilik atau sedikit basofilik.

Sel ini paling aktif selama pertumbuhan tulang namun diaktifkan kembali

semasa kehidupan dewasa pada pemulihan fraktur tulang dan bentuk cedera

lainnya.

2. Osteoblas

Osteoblas adalah sel – sel pembentuk tulang dari tulang yang berkembang dan

dewasa. Selama deposisi aktif dari matriks baru, mereka tersusun sebagai lapis

epiteloid sel – sel kuboid atau kolumnar pada permukaan tulang. Intinbya

biasanya terletak pada ujung sel paling jauh dari permukaan tulang.

3. Osteosit

Sel utama tulang dewasa adalah osteosit, yang terdapat dalam lacuna di dalam

matriks mengapur. Badan selnya gepeng, sesuai bentuk lentikuler rongga yang

ditempati, namun terdapat banyak cabang langsing yang terjulur untuk jarak

tertentu ke dalam kanakuli yang memancar dari lacuna ke dalam matriks sekitar.

Page 6: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

Pada osteosit yang terletak lebih ke dalam matriks, organel ini telah mengalami

regresi dan sel – selnya relative tidak aktif mensintesis protein.

4. Osteoklas

Seumur hidup, tulang tetap mengalami remodeling intern dan pembaruan yang

mencakup menghilangkan matriks tulang pada banyak tempat, diikuti

penggantiannya berupa deposisi tulang baru. Dalam proses ini agen resorpsi

tulang adalah osteoklas. Osteoklas menunjukkan polaritas nyata dengan inti

yang mengumpul dekat permukaan bebasnya yang licin, sedangkan permukaan

dekat tulang menunjukkan garis-garis radial yang menunjukkan brush border

(batas sikat). Pada masing-masing inti terdapat kompleks golgi dan sepasang

sentriol. Dalam sitoplasma terdapat RE yang jarang-jarang dan mitokondria

dengan panjang bervariasi.

f. Histogenesis tulang

Tulang akan selalu berkembang oleh pergantian jaringan ikat yang sudah ada. Pada

embrio terlihat dua modus osteogenesis berbeda. Bila pembentukan tulang pada tulang

rawan yang telah ada, maka disebut penulangan endrokondral. Bila dibentuk dalam

jaringan ikat primitive, disebut penulangan membranosa.

g. Histofisiologi tulang

Tulang yang menyokong sistem jaringan lunak tubuh memiliki sendi dan memberi

tempat bagi lekat otot yang terlibat lokomosi, dan merupakan pembungkus kuat sebagai

proteksi terhadap susunan saraf dan jaringan hematopoietic. Selain itu, juga berfungsi

sebagai cadangan kalsium dan fosfat terbesar yang dimanfaatkan untuk mempertahankan

kadar normal unsur-unsur dalam darah dan memenuhi kebutuhan mineral jaringan lain.

Page 7: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

2. Jaringan tulang rawan

a. tulang rawan hialin

- histogenesis tulang rawan

Pada tempat pembentukan tulang rawan terdapat sel-sel mesenkin yang

menyusutkan cabang-cabangnya dan menyusutkan agregasi padat dan disebut

sebagai pusat kondrifikasi. DI bagian dalam tulang rawan yang berkembang, sel-

selnya masih dapat membelah untuk waktu tertentu. Setelah fase telofase, sekresi

matriksnya akan membentuk sekat yang makin tebal diantara sel-sel anak

sehingga akan menempati lacuna terpisah.

- kondrosit

Dibagian bawah perikondrium dan di bawah permukaan bebas tulang rawan

sendi, lakunanya lonjong dan sumbunya parallel terhadap permukaan. Sedangkan

di bagian tulang rawan lebih dalam akan membentuk setengah bulatan atau

bersiku. Bila kondrosif aktif membentuk komponen matriks, sitoplasmanya akan

lebih basofilik, dengan kompleks golgi mencolok dan RE yang luas.

- matriks tulang rawan

Dalam keadaan segar, matriks tulang rawan hialinberwarna kelabu-kebiruan dan

semitranslusen. kolagen utama dari matriks tulang rawan adalah Tipe-II. berbeda

dengan serat Tipe-I dari jaringan ikat lain, dengan ketebalan rata-rata 75nm yang

tidak bergabung dalam berkas kasar. sampai belum lama ini, Tipe-II dianggap

Page 8: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

sebagai kolagen khas tulang rawan satu-satunya,namun Tipe-IX, -X, dan –XI.

Bersama-sama jumlah ketiga kolagen minor ini tidak sampai mencapai 5-10%

dari kolagen total.

- peran dalam pertumbuhan tulang

Dalam embrio, kerangka pertama kali terbentuk dari tulang rawan hialin.

kemudian, pusat-pusat penulangan terbentuk dalam model tulang rawan dan

berangsur meluas, menggantikan tulang rawan dengan tulang. pembentukan pusat

penulangan agaknya tergantung pada perubahan intrinsic terprogram, teliti dalam

kondrosit yang menggerakkan deretan perubahan regresif dalam matrik.

Pusat penulangan sekunder kemudian muncul dekat ujung model tulang rawan

dalam daerah yang disebut epifisis, untuk membedakannya dari diafisis atau

batang, dengan makin meluasnya pusat penulangan primer dan sekunder, tulang

rawan berkurang hingga tersisa dua cakram melintang pada setiap ujung batang

yang disebut lempeng epifiser. inilah yang mengandung kolom sel tulang rawan

yang proliferasinya berfungsi untuk pertumbuhan memanjang tulang sampai

tinggi dewasa tercapai. proliferasi kondrosif kemudian berhenti dan lempeng

epifiser diganti oleh tulang.

b. tulang rawan elastic

Page 9: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

Tulang rawan elastic ditemukan pada telinga luar, dinding liang telinga, dan liang

eustachii, epiglottis, dan tulang rawan corniculata dan kuneiform dari laring.ia

berbeda dari tulang rawan hialin karena lebih keruh, warna kuning dan lebih fleksibel.

Tulang rawan elastic tidak berkembang dari pusat kondrifikasi yang sangat seluler

namun di daerah jaringan ikat primitive yang mengandung sel mesenkim dan berkas

serta yang tidak memiliki ciri kolagen maupun elastic.serat biasa ini kemudian

memperoleh ciri pemulasan elastin dan sel-sel mesenkim menyusutkan cabang-

cabang dan berkembang menjadi kondrosit,mensekresi matriks disekitasnya dan

disekitar serat. Pemadatan jaringan ikat disekitar tepian membentuk perikondrium.

c. Fibrokartilago

Tulang rawan fibrosa atau fibrokartilago adalah tulang rawan yang matriksnya

mengandung serabut kolagen kasar (serabut fibrosa). Tulang rawan fibrosa ditemukan

pada hubungan antartulang vertebra (discus intervertebralis) yang terdapat pada

bagian punggung. Tulang rawan fibrosa berfungsi memberikan sokongan dan sebagai

proteksi.Tulang rawan keras ini sangat ideal sebagai peredam kejut sendi.

Fibrokartilago membentuk meniskus lutut dan jaringan labrum dari pinggul dan bahu.

Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis

Page 10: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

pubis diantara 2 tulang pubis Tulang rawan pada orang dewasa antara lain terdapat

pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.

d. histofisiologi tulang rawan

Matriks ekstra sel khusus tulang rawan memungkinkannya menahan kekuatan

kompresi besar pada sambungan antara tulang penahan beban,dan pada waktu

bersamaan memungkinkan gerakan sendi halus dan tanpa gesekan.Kesanggupan

tulang rawan tumbuh secara interstisial memungkinkan pertumbuhan memanjang

tulang panjang tungkai menjangnya tulang juga dipengaruhi hormon,diantaranya

yang terpenting adalah hormon penumbuh (somatotropfin)hipofisis.

Page 11: Jaringan Tulang Dan Tulang Rawan

DAFTAR PUSTAKA

Jasrin, Taedus Arufan. 2006. Tulang . Online : http://histofkgsp.blogspot.com/2006/10/4-

tulang.html ( 14 September 2014 )

Jackson, Percy Ajis. 2013. Struktur Tulang. Online : http://paj89.blogspot.com/2013/04/sistem-

rangka-manusia-part-6-struktur.html ( 12 September 2014 )

Setyowati, Anis. 2012. Histologi Tulang. Online :

http://ikor.unnes.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/HISTOLOGI-TULANG.pdf ( 13

September 2014 )

Husada, Dian . 2013. Klasifikasi dan Struktur Tulang. Online :

http://dianhusadaaindaniah.blogspot.com/p/klasifikasi-dan-struktur-tulang.html ( 12

September 2014 )