jamu gendong, antara kualitas, khasiat, dan keamananbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/80 jamu...
TRANSCRIPT
Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit
Diabetes (1)Bedah Buku (2) Bento (4)
Blogger Bertuah (1) Bukuku (6)
Dosa-dosa Istri Kepada Suami Yang
Diremehkan Wanita (4)Fabel (1) Fiksi (6) Fiksi Mini (2)
Herbal (4)
Herbal Sehat dan Aman untuk Ibu Hamil
dan Menyusui (1)In Media (2) Info lomba nulis (3)
Jamu (4) Kehamilan (1)
Khansa Nailah (2)
Khasiat Ajaib Delima (1)
Kitab Sakti Remadja Oenggoel (8)
Komunitas (4) Komunitas Blogger (4)
Kuliner (1)
Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB)
Pekanbaru (2)Launching Buku (1) lomba foto (4)
lomba nulis (39) Motherhood (3)
Nai (13) Panduan Istri Shalihah (3)
Parenting (1) Pembicara (6)
Puisi (2) Ramadhan (3)
Raw Juice (4) Renungan (34)
Resensi buku (7) Resep (31)
Sahabat Disabilitas (3) Shmily (5)
Talkshow On Air (2)
Tentang Pekanbaru (8)
The Miracle Of Air Mata (2)
Tips nulis dari pemula bagi pemula (4)
Tips nulis keren (8) Tips Sehat (1)
motiva
categories
Home » Herbal » Jamu » lomba nulis » Jamu Gendong, Antara Kualitas, Khasiat, dan Keamanan
Jamu Gendong, Antara Kualitas, Khasiat, Dan Keamanan
IN HERBAL, JAMU, LOMBA NULIS - ON 10.30 - 10 COMMENTS
Dok. Pribadi
Langganan jamu gendong?. Pernahkah bertanya kepada tukang jamu bagaimana ia mengolah jamunya?.
Jika belum, tidak ada salahnya untuk Anda tanyakan kepada tukang jamu gendong langganan Anda.
Bagaimana dengan saya?, saya pernah. Semenjak saya mengenal jamu lebih dalam, saya menjadi
sangat kritis. Bagaimanapun, sama halnya dengan obat-obatan medis, jamu yang dikenal juga sebagai
obat-obatan tradisional ini tetap memiliki efek samping apabila tidak tepat dalam mengkonsumsinya.
Hampir sama dengan kebanyakan orang, saya juga mengenal jamu dari kebiasaan Ibu saya dulu yang
selalu meminum jamu gendong langganannya. Saat kecil, saya juga diberikan jamu oleh Ibu, yaitu jamu
beras kencur. Seiring bertambah usia, tak hanya beras kencur, saya juga pernah mengkonsumsi jahe
merah, jamu uyup-uyup, kunir asam, temulawak, dll. Selain tergiur dengan khasiatnya, ada kebanggan
tersendiri saat mengkonsumsi jamu, yaitu ikut melestarikan salah satu warisan leluhur Indonesia.
Terlebih, Indonesia memiliki kekayaan anega ragam tumbuhan, setidaknya terdapat sekitar 940 jenis
diantara puluhan ribu jenis tanaman yang telah diketahui mempunyai khasiat obat, dari jumlah tersebut
baru 250 jenis yang sudah dimanfaatkan dalam industri jamu.
Kembali lagi ke jamu gendong. Saya pernah bertanya kepada Mbak jamu (usianya masih muda)
langganan saya. Bagaimana cara iya mengolah jamunya. Mbak jamu mengatakan kepada saya, dia
memproses jamunya dengan cara ditumbuk, menggunakan alat seperti ulekan. Saat telah mampu
membeli sebuah blender, iya beralih menggunakan blender yang tabungnya terbuat dari kaca. Selain
lebih praktis, tidak memakan banyak tenaga. Lalu, iya merebus dengan menggunakan panci dari tanah.
Setelah agak dingin, dia lalu memasukkan jamu tersebut kedalam botol-botol kaca dan siap untuk
dibawa.
Selanjutnya, saya juga bertanya tentang bahan yang digunakannya, dimanakah ia peroleh bahan-bahan
tersebut. Ternyata, beberapa bahan simplisia yang digunakannya ditanam sendiri, dan beberapa iya beli
di pasar tradisional yang menjual aneka simplisia. Oh iya, mungkin banyak yang belum begitu familiar
HOME ABOUT MY BOOKS WRITING COMMUNITY BLOG BUKU
popular posts
Cantik Melampaui Usia Sebenarnya dengankosmetik halal Wardah
Mantau Yaow...
Roti Jala saus durian
Tips Saat Membuka Stand Bazar
Istana Siak : Berasa di Negeri 1001 Malam
Menulis Ala Chicken Soup
10 Tips Jadi Penulis Cerpen
Katri Mandi (Ubi ungu)
Camilan Sore Hari : Piscokju dan CappucinoCincau
Make-Up Walau Di Rumah Saja, KenapaNggak?
blog archive
▼ 2014 (35)
▼ September (9)
Lontong Rice Cooker, Mudah dan Enak
Rumah Baru, Lebih Fresh!
Puding Pepaya
Jamu Gendong, Antara Kualitas, Khasiat,dan Keaman...
Bolu Kukus Gula Merah Tanpa Mixer
Resep Es krim 1 Kali Mixer
Tips Menjaga Kesehatan Mata
Bolu Kukus Gula Merah Tanpa Telur danMixer
Ingat Al-Quran, Ingat Syaamil Quran
► Agustus (9)
► April (2)
► Maret (4)
► Februari (5)
► Januari (6)
► 2013 (78)
► 2012 (132)
► 2011 (12)
blog temans
Achi-TM
Afifah Afra
dengan istilah simplisia. Simplisia itu adalah bahan-bahan alam yang bisa digunakan sebagai obat-
obatan, namun proses pengolahannya masih sangat sederhana. Simplisia yang berasal dari tanaman
atau eksudat tanaman disebut sebagai simplisia nabati. Berikut jenis-jenis simplisia nabati:
Herba. Herba adalah tanaman obat yang digunakan mulai dari akar, batang, daun, bunga, dan
buah pada tanaman jenis herbaceus.
Buah (fruktus). Buah untuk simplisia biasanya yang sudah masak.
Daun (folium). Daun bisa dikatakan merupakan simplisia yang paling sering digunakan dalam
ramuan herbal untuk pengobatan. Daun yang digunakan bisa daun kering atau daun yang masih
segar.
Bunga (flos). Bunga tunggal atau bunga majemuk bisa digunakan sebagai simplisia.
Biji (semen). Biji yang digunakan biasanya dikumpilkan dari buah yang sudah masak.
Kulit buah (pericarpium). Kulit buah juga biasanya dikumpulkan dari buah-buahan yang sudah
masak.
Kulit kayu (cortex). Pada tanaman tingkat tinggi,kulit kayu adalah bagian terluar dari batang.
Kayu (lignum). Kayu tanpa kulit adalah salah satu yang biasa digunakan pada simplisia. Kulit kayu
biasanya dipotong dengan cara miring sehingga permukaannya menjadi lebar, tetapi ada juga yang
berupa serutan kayu.
Akar (radix). Akar yang digunakan sebagai simplisia bisa berupa akar tunggang dan akar serabut.
Akar tunggang hanya terdapat pada tumbuhan yang ditanam dari biji. Simplisia tersebut bisa
rumput, perdu, atau tanaman berkayu keras. Simplisia akar dikumpulkan saat proses pertumbuhan
tumbuhan tersebut terhenti.
Rimpang (rhizome). Rimpang adalah batang dan daun yang terdapat di dalam tanah. Berbentuk
bercabang-cabang dan biasanya tumbuh mendatar. Tunas tumbuh dari ujungnya dan naik
kepermukaan tanah menjadi tumbuhan baru.
Umbi (tuber). Umbi merupakan penjelmaan batang atau akar, sehingga dapat dibagi menjadi umbi
batang dan umbi akar. Sebagai simplisia, umbi biasanya dipotong miring agar permukaan menjadi
lebar. Umbi harus melewati proses direndam atau dikukus terleih dahulu, apabila umbi bersifat
tonik.
Umbi lapis (bulbus). Umbi lapis merupakan bagian yang berlapis-lapis daunnya, tebal, lunak, dan
berdaging.
Lebih lanjut, Mbak jamu menjelaskan, bahwa dia memproses jamunya dengan cara yang sama yang
diajarkan oleh Ibunya yang dulu juga bekerja sebagai penjual jamu gendong di kampung halamannya.
Demikian juga dengan racikan jamunya. Ibunya sendiri, memperoleh seluruh pengetahuannya dari
ibunya juga. Jadi, bisa dikatakan sudah turun temurun.
Saya dapat bernafas dengan lega, setidaknya Mbak jamu sudah melakukan pengolahan jamunya dengan
cukup baik, dilihat dari apa yang diceritakannya. Mengapa demikian? karena menurut beberapa literatur
yang pernah saya baca, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan jamu, yaitu sebagai
berikut:
Pemilihan bahan baku untuk pembuatan jamu harus tepat. Pemilihan bahan dasar simplisia harus
memperhatikan aroma, rasa, kandungan kimia, maupun sifat fisiologisnya. Bahan baku untuk
membuat jamu pemilihannya harus tepat, demikian juga dengan jenis dan bagian tanaman yang
digunakan. Hal ini disebkan karena terdapat perbedaan kandungan dan khasiat yang berbeda dari
setiap bagian tanaman.
Cara pengumpulan simplisia. Beda simplisia, beda pula cara pengumpulannya. Yang harus
dilakukan pertama kali adalah penyortiran pasca panen (sortasi basah), untuk mengetahui bagian
simplisia mana yang akan digunakan. Sebelum memanen, perhatikan usia tanaman tersebut,
karena usia tanaman berpengaruh terhadap jumlah kandungan zat aktif di dalamnya. Demikian
juga dengan waktu memanennya. Ada waktu tertentu saat kandungan zat aktif tanaman paling
tinggi, misalnya untuk mendapatkan kandungan minyak atsiri yang maksimal, pemanenan
sebaiknya dilakukan di pagi hari dan langsung diolah saat masih segar. Sedangkan untuk
mendapatkan kandungan amilum, sebaiknya pemanenan dilakukan sore hari. Untuk pengumpulan
daun, kumpulkan saat tanaman hampir berbunga. Untuk bunga, kumpulkan segera saat sebelum
atau sesudah bunga mekar. Untuk buah, dipanen saat sudah matang. Selanjutnya untuk bijinya,
dikumpulkan dari buah yang sudah matang dengan sempurna. Tak kalah penting juga, untuk daun
ada yang dipanen yang muda (berupa pucuk), seperti teh. Ada juga yang dipanen ketika
pertumbuhan daun telah maksimal, seperti daun salam dan daun sirih.
Pencucian bahan. Cara membersihkan simplisia segar, cuci dengan air kran, pancuran, atau selang.
Dilakukan secara berulang 1-2 kali. Setelah dicuci, tiriskan, dengan cara meletakkannya di atas
Arul Chandrana
Dunia Iwok
Haya Aliya Zaki
Leyla Hana
Lusiana
Mayya
Mugniar
Naqiyyah Syam
Octaviani Nurhasanah
Riawani Elyta
Rindu
Shabrina WS
Windry Ramadhina
penerbit
Andi Publisher
Bentang
Bukune
Dar! Mizan
Elex Media
Erlangga For Kids
Gagas Media
Gradien Mediatama
Gramedia
Grasindo
Mediakita
Qultum Media
Serambi
Stiletto Books
Zikrul Hakim
recent comments
Oci YM on Oci YM
Oci YM on Oci YM
Dedy Kuswanto on Oci YM
Dedy Kuswanto on Oci YM
Dedy Kuswanto on Oci YM
tikar, nyiru, atau saringan kasa, sampai air tidak menetes lagi. Untuk daun muda, pengeringan
cukup dengan diangin-anginkan saja. Sedangkan daun tua, dijemur dengan menggunakan tudung.
Cara penyimpanan simplisia. Penyimpanan simplisia juga harus diperhatikan, untuk simplisia yang
segar bisa disimpan ditempat yang bersih dan tidak terkena panas atau sinar matahari langsung.
Jika hendak digunakan, bahan-bahan tersebut harus dicuci dahulu sampai bersih. Namun, untuk
simplisia segar yang baru disiapkan atau dipetik, sebaiknya langsung diproses. Sedangkan pada
simplisia kering, harus disimpan ditempat yang kering. Jangan sampai simplisia kering tersebut
terkena kotoran, lembab sehingga berjamur, atau dimakan serangga. Apabila itu terjadi, sebaiknya
simplisia tersebut jangan digunakan lagi. Gunakanlah wadah seperti tong kayu, stoples kaca, atau
kantong kertas untuk penyimpanannya.
Kebersihan. Selain tempat penyimpanan, memperhatikan kebersihan tangan, ruangan, dan
peralatan yang digunakan untuk memproses simplisia juga tidak kalah penting untuk diperhatikan.
Panci perebusan, saringan, sendok, gelas, alat penggiling, dan peralatan lainnya harus dalam
kondisi bersih. Setelah digunakan juga harus kembali dibersihkan, walaupun nanti akan dipakai
kembali untuk memproses ramuan yang sama. Hal itu sangan penting, agar terhindar dari kotoran
sehingga menimbulkan penyakit lain atau bahkan menghilangkan khasiat obat itu sendiri karena
dalam kondisi tidak bersih.
Alat yang digunakan. Perebusan simplisia sebaiknya menggunakan panci yang terbuat dari tanah,
keramik, kaca, atau stailess steel. Sebisa mungkin jangan merebus ramuan dengan menggunakan
panci berbahan alumunium, kuningan, atau besi. Selanjutnya, peralatan yang berbahan timbal atau
timah hitam juga dilarang keras agar terhindar dari timbulnya endapan pembentukan zat beracun,
konsentrasi larutan obat menurun, atau efek samping yang terjadi karena reaksi bahan kimia panci
dengan zat yang dikeluarkan oleh simplisia.
Nah, apakah penjual jamu gendong sudah mengetahui dengan baik hal-hal di atas?. Pengetahuan
tersebut tidak hanya harus dimiliki oleh penjual jamu saja, tapi juga bagi masyarakat yang ingin
membuat jamu sendiri di rumah. Tujuannya, agar adanya jaminan kualitas atau mutu, keamanan, dan
khasiatnya. Berbeda dengan Obat herbal terstandar, yang dikembangkan berdasarkan bukti-bukti ilmiah
dan uji pra klinis serta standarisasi bahan baku. Jadi, melewati sebuah proses ekstrak, higienitas, serta
uji toksisitas. Demikian juga fitofarmaka, yang dikembangkan berdasarkan uji klinis, standarisasi bahan
baku, dan sudah bisa diresepkan dokter.
Penjual jamu saat ini banyak sekali, setidaknya berdasarkan data pada Departemen Kesehatan, terjadi
peningkatan yang pesat, jumlah penjual jamu pada tahun 1989 sebanyak 13.128 orang, dan meningkat
menjadi 25.077 orang pada tahun 1995. Itu hanya yang terdata, mungkin angkanya bisa lebih dari itu,
begitu juga saat ini. Di Pekanbaru saja, penjual jamu yang rata-rata berasal dari Jawa, saat ini sangat
mudah ditemui, tak hanya jamu gendong, sekarang penjual jamu juga sudah menggunakan moda
transportasi, seperti sepeda, atau sepeda motor. Bahkan, banyak juga yang mempunyai tempat
permanen untuk berjualan, tidak perlu keliling-keliling lagi. Jamu yang dijual juga tidak hanya jamu
racikan sendiri, tetapi juga jamu yang sudah terstandar, dalam kemasan modern, berbentuk ekstrak,
minyak, bubuk, tablet, atau kapsul.
Semoga para penjual jamu gendong sudah teredukasi dengan baik tentang cara pengolahan jamu agar
kualitas atau mutu jamu terjamin keamanan dan khasiatnya. Karena, sebagai konsumen, kita tidak
mengetahui dengan pasti bagaimana penjual jamu tersebut membuat jamunya. Bahkan, masih ada
penjual jamu yang menggunakan wadah jamunya dari botol bekas air mineral, yang seharusnya tidak
boleh digunakan secara isi ulang. Jika belum, semoga setiap daerah ada paguyuban penjual jamu, selalu
mengadakan peningkatan kemampuan anggotanya. Tentunya dibutuhkan juga peran aktif dari
pemerintah dan swasta yang concern terhadap jamu. Jadi, jamunya berkualitas, kemampuan finansial
penjual jamunya juga teratas. Ya, semoga!
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Artikel Jamu di Blog Biofarmaka IPB"
Daftar Referensi:
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/587-quality-of-herbal-medicine-plants-and-traditional-medicine-
2013
Maryani, Herti dan Suharmiati. Tanaman obat untuk Mengatasi Penyakit pada Usia. Lanjut. Jakarta : Agromedia
Pustaka. 2008.
Oci Yonita. Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit Diabetes. Jakarta : Daun Sehat Publishing. 2012.
Tweet 0 0
Cari Bahan MembuatRamuan Herbal? D...
Buku Baru Terbit di2013
Ingat Al-Quran, IngatSyaamil Quran
Meneropong MasalahKrusial Dunia Pe...
RELATED POSTS :
LABEL: HERBAL, JAMU, LOMBA NULIS
10 KOMENTAR
BU MARIANA14 September 2014 19.49
OCI YM MOD14 September 2014 21.53
RISMA ARDIANSYAH16 September 2014 13.58
DEDY KUSWANTO16 September 2014 14.07
DEASY SUPRAPTO16 September 2014 10.57
0Like Share
Terimakasih infonya Ummi,berarti ibu salah,pernah buat jamu tapi pakai panci alumunium
Reply
Sama-sama, Bu. Wah, besok-besok pancinya jangan dipake lagi yah, Bu
Reply
Pengaruh ya pake panci... terima kasih infonya mbak..
Reply
Semoga ilmu seperti ini terus diberikan ya.. Agar seluruh masyarakat tahu dan terusmelestarikan jamu tradisional... Aamiin...
Reply
penting ni mbak. Aku nanti tanya mbok jamuku juga ntar ah...thanks sebelumnya..
Posting Lebih Baru Posting Lama
OCI YM MOD16 September 2014 15.29
RISMA ARDIANSYAH16 September 2014 13.56
DEDY KUSWANTO16 September 2014 14.05
OCI YM MOD16 September 2014 15.30
DEDY KUSWANTO16 September 2014 14.03
POSKAN KOMENTAR
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan
Pratinjau
Beranda
Reply
Oke, masama Mbak
Reply
Mbak, penjual jamu ditempatku tidak digendong tapi pake motor... aku dan orang tuaku langganan jamujuga mbak, Alhamdulillah manfaat jamu, luar biasa...
Reply
Ditempatku pake sepeda buk... Sama buk, saya dan ortu juga langganan jamu dari kecil...
Reply
Oke
Reply
Jamu harus dilestarikan, semoga aja dengan semakin canggih peralatan dan teknologi yang digunakandalam mengolah jamu tidak merubah manfaat dan khasiatnya ya... Aamiin..
Reply
followers
Join this sitewith Google Friend Connect
Members (84) More »
Already a member? Sign in
feeds
Oci YM. Diberdayakan oleh .
Raihlah ilmu dengan MEMBACA, Ikatlah ilmu dengan
MENULISkannya
about me
Seorang Istri, Ummi 2 orang putri, IbuRumah Tangga, Magister Manejemen,Penulis, Blogger, Pembicara,
Mompreneur, Pecinta pagi, Bunga Matahari, Sukalebah dan madu, Penikmat kopi, Pengagum langit
h
υj ɑ n الحمد لل�ه رب الـعالميـن menghapus asap... :)
Oci YM @OciYM
@klinikhukum Pengambilan Kembali Hak Cipta - huku.mn/422bed8 @bennyrhamdani_ @OciYM @amma_chemist #KuisMelekHukum
Retweeted by Oci YM
Leyla Hana @LeylaHana
Expand
Yuk ikut kuis buku #SayapSayapSakinah @pshara27 @JustNeida @amma_chemist @OciYM @adiakhmadi @aii_vitri Cek favorit Kakamin yaa
Retweeted by Oci YM
BAWCommunity@BAWCommunity
Expand
:D RT "@arulight: @OciYM Wahaha, segera mendaftar di kursus tertawa arul chandrana, mbak"
Oci YM @OciYM
20 Sep
19 Sep
19 Sep
19 Sep
Tweets Follow
Tweet to @OciYM
my antology
my business
komunitas
Pos
Komentar
Blogger
Oci YM
Lihat profil lengkapku
© COPYRIGHT 2013 OCI YM - ALL RIGHTS RESERVED - TEMPLATE MODIFIED BY MAYYA -POWERED BY BLOGGER.COM