jalan braga menuju kawasan heritage tujuan wisata dunia · eropa yang dibangun pada abad 19...

10
Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 1, B 341-350 https://doi.org/10.32315/sem.1.b341 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | B 341 Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon, Universitas Indraprasta, Universitas Trisakti ISBN 978-602-17090-6-1 E-ISBN 978-602-17090-4-7 Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia Titik Savitrie Perancangan Arsitektur, Program Studi Arsitektur, SAPPK ITB. Korespondensi: [email protected] Abstrak Kawasan heritage jalan Braga Bandung merupakan peninggalan sejarah dan budaya masa kolonial yang tidak ternilai harganya, sehingga harus dilestarikan agar tidak punah bagi generasi mendatang. Namun kondisinya gedung-gedung pertokoan kawasan heritage ini mengalami kerusakan fisik yang sangat, akibat perubahan fungsi dan aktifitas serta kinerja ekonomi kawasan yang rendah. Kondisi tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan perawatan dan pemeliharaan terhadap gedung gedung di kawasan ini, sehingga cenderung menimbulkan dampak penurunan kualitas kawasan yang akan menjadi beban kinerja dan dinamika kota Bandung. Maka diperlukan upaya meningkatkan vitalitas kawasan dengan menciptakan kehidupan baru yang produktif dan mampu memberikan kontribusi positif pada kehidupan sosial budaya, terutama pada kehidupan ekonomi kawasan kota yang akan menjadi sumberdaya bagi upaya pemeliharaan dan pelestarian kawasan. Untuk itu perlu digali potensi kawasan heritage jalan Braga yang pernah menjadi satu-satunya tempat untuk menunjukkan life style (gaya hidup) warga Eropa yang bermukim di Hindia-Belanda, dimana gaya hidup modis warga Eropa tersebut menyebabkan Bandung mendapat julukan Parijs van Java. Dari berbagai literatur tentang kawasan Braga, revitalisasi kawasan, heritage dunia, kawasan Shopping Streets disimpulkan bahwa kawasan jalan Braga berpotensi menjadi kawasan‘shopping street’ seperti layaknya kawasan heritage kota kota tua di benua Eropa. Kata-kunci : panduan, pelestarian, pusat perbelanjaan, wisata Latarbelakang Menurut sejarah, tumbuhnya kawasan jalan Braga bersamaan dengan tumbuhnya berbagai kawasan pertokoan dan hiburan kota kota di benua Eropa sekitar tahun 1870 pada abad 19 (Kunto-1984). Hampir semua pusat pertokoan dan hiburan yang tumbuh bersamaan dengan jalan Braga tersebut kini menjadi kawasan heritage yang tidak ternilai harganya, bahkan berkembang menjadi pusat pertokoan eksklusif yang menjadi tujuan wisata dunia. Hampir di semua pusat pertokoan, perbalanjaan dan hiburan kawasan heritage kota-kota di Eropa terdapat rumah rumah mode dan boutique ternama, supermarket dan shopping mall terkenal, café dan restoran tersohor, galeri dan museum, gedung kesenian dan opera, serta menjadi tempat rekreasi dan hiburan yang memanfaatkan gedung gedung tua bersejarah abad 19 (Allan-1993). Kawasan heritage yang dibangun pada abad 19 diantaranya the Avenue des Champs-Élysées dibangun mulai tahun 1860 di Paris (Allan-1993), Oxford Street dibangun antara tahun 1865 and 1890 di London Inggris, Via dei Condotti tahun 1760 di Italia, Via Vittorio Veneto tahun 1880 di Italia , Via Borgognona mulai dibangun 28 desember 1870 di Italia, La Rambla pertokoan dimulai tahun 1848 di pusat kota Barcelona Spanyol, De 9 Straatjes Reestraat mulai dibangun pada pertengahan abad 17 yaitu pertokoan yang merupakan bagian kecil di pusat kota Amsterdam Belanda yang terdiri dari Reestraat, Hartenstraat, Gasthuismolensteeg, Berenstraat, Runstraat, Wolvenstraat, Oude Spiegelstraat, Wijde Heisteeg Huidenstraat. Dan masih banyak lagi pusat pertokoan di kota kota Eropa yang dibangun sekitar abad 19, dimana pada saat itu

Upload: buihanh

Post on 10-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 1, B 341-350 https://doi.org/10.32315/sem.1.b341

Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | B 341

Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon, Universitas Indraprasta, Universitas Trisakti

ISBN 978-602-17090-6-1 E-ISBN 978-602-17090-4-7

Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia

Titik Savitrie

Perancangan Arsitektur, Program Studi Arsitektur, SAPPK ITB.

Korespondensi: [email protected]

Abstrak

Kawasan heritage jalan Braga Bandung merupakan peninggalan sejarah dan budaya masa kolonial

yang tidak ternilai harganya, sehingga harus dilestarikan agar tidak punah bagi generasi mendatang.

Namun kondisinya gedung-gedung pertokoan kawasan heritage ini mengalami kerusakan fisik yang

sangat, akibat perubahan fungsi dan aktifitas serta kinerja ekonomi kawasan yang rendah. Kondisi

tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan perawatan dan pemeliharaan terhadap gedung

gedung di kawasan ini, sehingga cenderung menimbulkan dampak penurunan kualitas kawasan yang

akan menjadi beban kinerja dan dinamika kota Bandung. Maka diperlukan upaya meningkatkan

vitalitas kawasan dengan menciptakan kehidupan baru yang produktif dan mampu memberikan

kontribusi positif pada kehidupan sosial budaya, terutama pada kehidupan ekonomi kawasan kota

yang akan menjadi sumberdaya bagi upaya pemeliharaan dan pelestarian kawasan. Untuk itu perlu

digali potensi kawasan heritage jalan Braga yang pernah menjadi satu-satunya tempat untuk

menunjukkan life style (gaya hidup) warga Eropa yang bermukim di Hindia-Belanda, dimana gaya

hidup modis warga Eropa tersebut menyebabkan Bandung mendapat julukan Parijs van Java. Dari

berbagai literatur tentang kawasan Braga, revitalisasi kawasan, heritage dunia, kawasan Shopping

Streets disimpulkan bahwa kawasan jalan Braga berpotensi menjadi kawasan‘shopping street’

seperti layaknya kawasan heritage kota kota tua di benua Eropa.

Kata-kunci : panduan, pelestarian, pusat perbelanjaan, wisata

Latarbelakang

Menurut sejarah, tumbuhnya kawasan jalan Braga bersamaan dengan tumbuhnya berbagai kawasan

pertokoan dan hiburan kota kota di benua Eropa sekitar tahun 1870 pada abad 19 (Kunto-1984).

Hampir semua pusat pertokoan dan hiburan yang tumbuh bersamaan dengan jalan Braga tersebut

kini menjadi kawasan heritage yang tidak ternilai harganya, bahkan berkembang menjadi pusat

pertokoan eksklusif yang menjadi tujuan wisata dunia. Hampir di semua pusat pertokoan,

perbalanjaan dan hiburan kawasan heritage kota-kota di Eropa terdapat rumah rumah mode dan

boutique ternama, supermarket dan shopping mall terkenal, café dan restoran tersohor, galeri dan

museum, gedung kesenian dan opera, serta menjadi tempat rekreasi dan hiburan yang

memanfaatkan gedung gedung tua bersejarah abad 19 (Allan-1993). Kawasan heritage yang

dibangun pada abad 19 diantaranya the Avenue des Champs-Élysées dibangun mulai tahun

1860 di Paris (Allan-1993), Oxford Street dibangun antara tahun 1865 and 1890 di London Inggris,

Via dei Condotti tahun 1760 di Italia, Via Vittorio Veneto tahun 1880 di Italia , Via

Borgognona mulai dibangun 28 desember 1870 di Italia, La Rambla pertokoan dimulai tahun

1848 di pusat kota Barcelona Spanyol, De 9 Straatjes Reestraat mulai dibangun pada

pertengahan abad 17 yaitu pertokoan yang merupakan bagian kecil di pusat kota Amsterdam

Belanda yang terdiri dari Reestraat, Hartenstraat, Gasthuismolensteeg, Berenstraat,

Runstraat, Wolvenstraat, Oude Spiegelstraat, Wijde Heisteeg Huidenstraat. Dan masih

banyak lagi pusat pertokoan di kota kota Eropa yang dibangun sekitar abad 19, dimana pada saat itu

Page 2: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia

B 342 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017

kawasan Jalan Barga setara dengan pusat pertokoan tersebut. Bahkan Via del Boschetto di pusat

kota Roma merupakan kawasan yang kaya sejarah kuno hampir 3000 tahun lalu(Allan-1993), hingga

kini di sepanjang jalan Via del Boschetto berjajar vintage shops, restauran dan café yang ramai

dikunjungi kaula tua maupun muda. Juga Via del Corso adalah jalan utama di pusat sejarah Roma

Italia yang pembangunannya dimulai pada 220 SM ketika Gayus Flaminius membangun jalan untuk

menghubungkan Roma dengan Laut Adriatik di utara. Hingga kini bangunan bangunan kuno dan

bersejarah di jalan Via del Corso tetap tegak berdiri dihuni dan difungsikan menjadi pusat

perbelanjaan Via del Corso, yaitu pertokoan yang menjual barang-barang ternama dan menjadi

tujuan wisata dunia yang menarik (Allan-1993). Namun sebaliknya jalan Braga tidak berfungsi dan

tidak berkembang layaknya seperti pusat pertokoan di kota-kota Eropa yang tumbuh menjadi pusat

pertokoan, perbelanjaan ekskulsif tujuan wisata dunia, bahkan gedung gedung kuno bersejarah

kawasan jalan Braga sekarang kondisinya sangat menurun dan berbalik 180 derajat dari pertokoan

dan pusat perbelanjaan kawasan heritage kota kota Eropa yang tidak ternilai harganya.

Permasalahan

Kawasan jalan Braga mulai dibangun pada abad 19, sebagian besar gedung gedung megah kawasan

jalan Braga direncanakan dan didesain oleh arsitek-arsitek Belanda serta dibangun oleh bangsa

Eropa untuk keperluan bangsa Eropa pada masa kolonial Belanda. Saat itu kota Bandung

dipersiapkan menjadi ibukota Hindia Belanda, sehingga dibuat megah dan gemerlap menyerupai

pertokoan kota kota di Eropa pada saat itu (Kunto-1984). Kondisi pertokoan yang dibangun pada

abad 19 di kota kota Eropa tersebut sekarang telah menjadi kawasan heritage dan berkembang

menjadi pusat perbelanjaan dan hiburan eksklusif dimana berdiri pertokoan menjual barang barang

ternama, boutique-boutique terkenal, café dan restoran tersohor, museum dan galeri serta gedung

opera pertunjukan seni kelas dunia yang mampu menyedot pembelanja dan wisatawan

mancanegara (Allan-1993). Namun kondisi demikian tidak terjadi pada kawasan jalan Braga,

semenjak perang dunia II dan masa penjajahan Jepang kawasan jalan Braga tidak lagi gemerlapan

seperti ketika masa kolonial Belanda, karena gedung gedung tersebut ditinggalkan oleh pemiliknya

orang-orang Eropa. Kini kawasan jalan Braga yang terletak di pusat kota Bandung dan ditetapkan

menjadi kawasan heritage. Gedung gedung tersebut berumur sekitar satu abad dan sudah hampir

70 tahun tidak dapat berfungsi optimal sebagai kawasan pertokoan mewah seperti ketika masa

kolonial. Dan sekarang kondisi fisik bangunannya maupun fungsi ekonominya sudah sangat

menurun. Penurunan aktifitas ekonomi menyebabkan gedung gedung di kawasan heritage ini kurang

terawat dan rusak dimakan usia. Sebagai peninggalan bersejarah kawasan heritage jalan Braga

merupakan kekayaan sejarah dan budaya yang tak ternilai, sehingga perlu dilestarikan agar tidak

punah dan menjadi kekayaan keaneka ragaman budaya bagi generasi sekarang dan mendatang

(Chohan-2005).

Maksud dan tujuan

Kawasan heritage jalan Braga merupakan kekayaan sejarah dan budaya yang tidak ternilai harganya,

namun kawasan ini mengalami degradasi fisik, maka perlu diupayakan pelestarian bagi generasi

mendatang agar tidak punah terlindas oleh pembangunan yang berazaskan globalisme dan

modernisasi. Tulisan ini bertujuan menggali potensi dalam upaya memberdayakan kawasan heritage

yang menurun aktifitas ekonomi dan kualitas fisiknya agar dapat bertahan. Dengan menciptakan

kehidupan baru yang produktif dan mampu memberikan kontribusi positif pada kehidupan sosial

budaya, terutama pada kehidupan ekonomi kawasan kota yang akan menjadi sumberdaya bagi

upaya pemeliharaan dan pelestarian kawasan heritage kawasan jalan Braga (Martokusumo-2008)

Page 3: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Titik Savitrie

Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | B 343

Metoda

Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literaratur terhadap sejarah kawasan jalan

Braga dari awal potensi pertumbuhannya, suasana dan kondisi pada masa puncak kegemilangan,

penyebab dan masa menurunnya kondisi kawasan Jalan Braga, hingga kondisinya saat ini.

Kemudian dilakukan studi literatur, tentang sejarah dan kondisi pertokoan yang terletak di kota kota

Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan fungsinya, serta setara dengan kawasan

heritage jalan Braga. Yang mana pertokoan tersebut sekarang berkembang menjadi pusat

perbelanjaan eksklusif di kawasan heritage dunia, yang mampu menarik pembelanja dan wisatawan

dunia saat ini. Hasil dari studi literatur ini akan disarankan sebagai arah dan contoh upaya

pelestarian kawasan jalan Braga.

Pembahasan

Menurut cerita sejarah, tumbuhnya kawasan heritage Jalan Braga dimulai pada masa kolonial yaitu

ketika nama Pedati-weg pada tanggal 18 Juni 1882 diubah menjadi Braga-weg (Kunto-1984).

Braga-weg menjadi ramai karena banyak pengusaha Eropa terutama berkebangsaan Belanda

mendirikan toko-toko, hotel, restoran, bank, bioskop, bar dan tempat hiburan, yang didesain oleh

para arsitek kondang pada masa itu, misalnya Schoemaker Bersaudara (Wolff Schoemaker dan

Richard Schoemaker), R.A. de Waal, Benink, Brinkman, Gmelig Meyling, Bel-Kok dan Piso. Di

sepanjang jalan Braga (Braga- weg ) yang panjangnya hanya 700 m dan lebar 7,5 m, terdapat toko-

toko dan rumah-rumah Mode Ekslusif dan besar, diantaranya boutique Au bon Marche, serta

konveksi bertitle Keller Mode Magazijn yang paling tenar, sehingga jalan Braga di kota Bandung

berkembang menjadi kawasan mode yang cukup termasyhur seperti layaknya kota Paris pada saat

itu. Jalan Braga sangat eksklusif dan menjadi pusat pertokoan serta hiburan

bergaya Eropa di Nederland-Indies yang hanya menjajakan barang-barang maupun makanan-

minuman berkelas di Maison Borgerijen (Braga Permai), toko Onderling Belang (Sarinah), Apotik

Kimia Farma, Bioskop Majestic dan Societeit Concordia (Gedung Merdeka Konferensi Asia Afrika).

(Kunto-1984). Suasana jalan Braga waktu itu sangat gemerlap di siang maupun malam hari seperti

layaknya suasana di Eropa dan menjadi satu-satunya tempat untuk menunjukkan life style (gaya

hidup) warga Eropa yang bermukim di Hindia-Belanda. Gaya hidup modis warga Eropa tersebut

menyebabkan Bandung mendapat julukan Parijs van Java (Kunto-1984).

Pada tahun 1916 Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P. van Limburg Stirum mulai mempersiapkan

Bandung menjadi ibukota Hindia Belanda dan selama tujuh tahun (1918-1925) secara bertahap di

bawah pimpinan Ir. F.J.L. Ghijsels berhasil membangun 400 sampai 750 bangunan rumah modern,

guna menampung para pegawai negeri pindahan dari Batavia ke Bandung (Kunto-1984). Jumlah

orang Belanda dan Eropa di Bandung meningkat menjadi ribuan orang yang meramaikan Braga-weg

hingga semakin terkenal dan menjadi pusat perbelajaan yang paling bergengsi di seluruh

Nederlands-Indië maupun di luar Hindia-Belanda. Mereka menjadikan “Parijs van Java” (Paris dari

Jawa) sebagai pusat kegiatan politik, budaya, intelektual, kesenian hingga hiburan dan rekreasi.

Namun kegemilangan kawasan jalan Braga hanya terjadi tahun 1920-1942,memasuki masa perang,

mode tidak lagi menjadi gaya hidup kawasan Braga sebab pada masa pendudukan Jepang untuk

memiliki pakaian saja amat sulit. Sejak perang dunia II dan masa penjajahan Jepang gedung gedung

di Jalan Braga ditinggalkan oleh pemiliknya orang-orang Eropa, sehingga kegemerlapan jalan Braga

meredup hingga sekarang, karena orang-orang Belanda yang berbelanja dan bersosialita dan

meramaikan kawasan jalan Braga sudah tidak ada lagi.

Page 4: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia

B 344 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017

Gambar 1. Suasana bangunan Art Deco di Jalan Braga 1900-1942

Sumber : “Kumpulan Artikel Tentang Bangunan Bersejarah di Kota Bandung”.

Gambar 2. Wajah Bandung tempo dulu tahun 1900-1940, jalan Braga menghubungkan Jalan Raya Post (jalan Asia-Afrika) dengan Koffie Pakhuis (Gedung Kopi) sekarang menjadi Balai Kota Bandung.

Sumber :

“Kumpulan Artikel Tentang Bangunan Bersejarah di Kota Bandung”.

Page 5: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Titik Savitrie

Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | B 345

Vitalitas kawasan heritage jalan Braga menurun akibat perubahan fungsi dan aktifitas serta kinerja

ekonomi kawasan yang rendah. Kondisi tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan perawatan

dan pemeliharaan terhadap gedung gedung di kawasan heritage ini, dan pada akhirnya semakin

lama semakin rusak dimakan usia. Kondisi demikian cenderung menimbulkan dampak penurunan

kualitas kawasan dan akan menjadi beban kinerja dan dinamika perkotaan. Untuk itu perlu

diupayakan menumbuhkan dan mengembangkan aktifitas ekonomi kawasan. Aktifitas ekonomi

merupakan upaya pemberdayaan, perawatan dan penguatan karakter kawasan agar dapat

berlangsung dengan baik. Hal ini berarti dpt menghidupkan kembali aktifitas / kegiatan yang

pernah ada atau secara lebih kompleks adalah menstrukturkan kembali aktifitas ekonomi kawasan

jalan Braga melalui proses adaptasi konstruksi fisik bangunan/kawasan kota dengan kebutuhan

fungsi sekarang. Menghidupkan kembali vitalitas yang pernah ada untuk menciptakan kehidupan

baru yang produktif serta mampu memberikan kontribusi positif pada kehidupan sosial budaya,

terutama kehidupan ekonomi kawasan kota (Martokusumo-2008). Revitalisasi kawasan jalan Braga

merupakan usaha meningkatkan vitalitas kawasan kota melalui peningkatan kualitas lingkungan

dengan mempertimbang kan aspek sosial budaya dan karakteristik/kekhususan kawasan heritage.

Memanfaatkan sumber daya kawasan jalan Braga untuk kepentingan masa kini dengan bijaksana

sehingga menjamin kelestarian dan keberadaannya untuk generasi berikutnya dimasa mendatang.

Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya melalui kegiatan revitalisasi perlu dilakukan dengan

penuh kearifan (Martokusumo-2008). Karakter dan citra kawasan/lingkungan serta bangunan,

potensi lingkungan bersejarah, lokalitas, tradisi, makna dan citra kawasan jalan Braga merupakan

atribut estetik penting bagi kota Bandung. Sehingga apabila usaha pelestarian kawasan Jalan Braga

mengarah seperti layaknya pusat perbelanjaan eksklusif di kawasan heritage di kota kota Eropa

adalah sangat ideal. Kondisi tersebut didukung oleh keberadaannya terletak di dalam rangkaian

jejalur kawasan heritage bangunan kolonial bernuansa Art Deco di kota Bandung seperti layaknya

suasana di kota kota Eropa (Kunto-1986). Didukung juga oleh potensi dan karaksteristik kota

Bandung mendapat julukan kota mode dan sekarang dikenal sebagai kota kreatif (Kunto-1984).

Gedung De Vries dipugar tahun 2010.

Sekarang digunakan oleh Bank OCBC-NISP Bandung

Sumber : Kuliah Tamu David

B. Soediono

Bandung, 2 Desember 2015

“Heritage as Branding:

Pengalaman Merancang

Renovasi Toko De

Vries Bandung”

Gambar 3. Nuansa kawasan Berenstraat Amsterdam yang antik dan menyenangkan sehingga menarik pengujung dan wisatawan mancanegara.

Sumber: http://www.kompasiana.com/christiesuharto/wisata-belanja-kota-roma-shopping-street-tetap-juara

Page 6: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia

B 346 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017

Permasalahan pelestarian bangunan cagar budaya adalah membangun keseimbangan yang beradab

antara investasi yang berdimensi ekonomi dan konservasi yang berdimensi budaya, hal tersebut

dikatakan oleh David B. Soediono (Soediono-2015). Atas dasar itulah, proyek restorasi bangunan

toko de Vries di kota Bandung dilaksanakan, dan menjadi contoh bagaimana upaya pelestarian

terhadap cagar budaya di kota Bandung. Prestasi ini kemudian menjadikan sang Arsitek, David B.

Soediono, mendapat penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesai (IAI Awards) tahun 2015.

Di kawasan heritage jalan Braga yang panjangnya sekitar 700 itu terdapat 120 bangunan, 45%

diantaranya sudah tidak difungsikan karena rusak dimakan usia. Hanya sebanyak 55% bangunan di

Braga yang sampai saat ini terlihat masih dapat difungsikan sebagai rumah makan, kantor, bank,

toko mebel, dan tempat hiburan malam. Pemugaran gedung Kawasan jalan Braga diera tahun 1970-

1990 telah menghilang bentuk asli bangunan, suana khas kota tua dan suasana kemegahan

bangunan Art Deco di jalan Braga masa Lalu sudah lenyap. Perlu usaha mengembalikan fasade toko

yang telah berubah ke model aslinya seperti gaya Art Deco. Dengan begitu, nuansa klasik Braga

secara visual akan kembali muncul.

Gambar 4. Peta Jejaring Heritage

Kawasan kota tua Bandung.

Sumber : “Kumpulan Artikel Tentang Bangunan

Bersejarah di Kota Bandung”.

Gedung 5. Gedung De Vries dipugar tahun 2010. Sekarang digunakan oleh

Bank OCBC-NISP Bandung Sumber : Kuliah Tamu David B.

Soediono Bandung, 2 Desember 2015 “Heritage as Branding:

Pengalaman Merancang Renovasi Toko De Vries Bandung”

Page 7: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Titik Savitrie

Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | B 347

Beberapa gedung sudah dipugar dan difungsikan, seperti toko de Vries difungsikan sebagai Bank

OCBC-NISP, SOCITEIT CONCORDIA sekarang Gedung Merdeka menjadi museum Asia

Afrika, Bioskop Majestic difungsikan menjadi Asia-Africa Cultural Center (AACC), De Eerste

Nederlandsch Indische Spaarkas disingkat DENIS Bank sekarang digunakan sebagaiBank Jabar,

Maison Bogerijen sekarang adalah Braga Permai, Toko roti Het Snoephuis sekarang adalah toko roti

Sumber Hidangan yang merupakan bagian dari 55% gedung yang dpat difungsikan, sedangkan

sebanyak 45% dari 120 gedung sudah tidak dapat difungsikan karena rusak.

Pada perang dunia II beberapa pusat pertokoan di kota-kota Eropa juga mengalami kehancuran

akibat perang. Namun pada pertengahan tahun 1970 kegiatan pelestarian di benua Eropa meningkat

yang berfokus pada revitalisasi kawasan pusat kota tua. Sekarang kondisi pusat pertokoan di kota-

kota tua di Eropa sudah pulih kembali, bahkan lebih berkembang lagi menjadi Shopping Street dan

hiburan di kawasan heritage yang mampu menarik pembelanja dan wisatawan dunia. Konsep

‘shopping street’ adalah konsep belanja dipadukan dengan ‘kota tua Ramawi kuno, sebagai situs

dunia’. Pada awalnya di kota-kota kuno Eropa, belanja identik dengan belanja bahan makanan di

pasar, namun lama kelamaan, belanja pakaian dan kebutuhan lain juga di pasar. Dan akhirnya

Gambar 6. Bioskop Majestic

kini berfungsi sebagai Asia Afrika Cultural Centre (AACC) diperuntuk

kan bagi para seniman

Sumber : http://arspasundan.blogspot.com/2009/01/bangunan-tua-

saksi-sejarah-bandung.html

Gambar 7. Suasana

jalan Braga saat ini

Sumber

http://www.ahmadheryawan.com/ lintas-jabar/ budaya-

pariwisata/ 955-bangunan-bersejarah- di-kota-bandung.htm

Page 8: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia

B 348 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017

konsep belanja modern bisa diterapkan lewat konsep ‘shopping street’ untuk kota-kota tua di Eropa.

Pertokoan kawasan heritage kota-kota di Eropa yang sekarang telah berubah menjadi ‘shopping

street’ dan kawasan hiburan eksklusif. Suasana meriah dan antik dari gedung-gedung tua yang

berfungsi sebagai Boutique, Toko bunga, Salon kecantikan, Toko Perhiasan, toko Fashion, Toko

Sepatu, Toko Tas, Restauran dan Cafe terkenal, Makanan Lokal, Keju, Wine, coklat dan Ice Cream,

Museum dan galeri, Bioskop dan Gedung Opera dan Jejaring Route perjalanan wisata kawasan

Heritage telah mampu menarik pembelanja dan wisatawan dunia. Suasana yang memberikan rasa

nyaman, menyenangkan, mentakjub bercampur rasa bangga apabila berjalan disana (Allan-1993).

Langkah menuju kebangkitan kawasan eksklusif seperti sedia kala sudah dimulai, dengan

dilaksanakannya pemugaran toko de Vries. Demikian juga telah dilaksanakan pemugaran dan

memfungsikan beberapa gedung pertokoan kembali. Namun masih diperlukan kerja yang sangat

keras, karena banyak pihak yang terlibat belum sepenuhnya mengerti konsep pelestarian kawasan

heritage tersebut.

Tabel 1. Potensi Pengembangan Kawasan Heritage Jalan Braga Untuk Bangkit Kembali Menjadi Pertokoan

Eksklusif Seperti Pada Masa Kolonial

Kawasan heritage Bangunan Tua

difungsikan sebagai

Kondisi

Bangunan

Suasana

Bandung (Indonesia) Rumah makan

Toko Roti makanan lokal

Kantor

Bank

Toko mebel

Tempat hiburan malam.

Kondisi bangunan

tidak terawat dan

tidak terpeihara

baik

Jejaring Route

perjalanan Wisata

kawasan Heritage

Suasana datar

karena banyak Toko

yang tutup tidak

berfungsi

Suasana kawasan Art

Deco sudah hilang

Tidak mampu

menarik pembelanja

dan wisatawan dunia

Champs-Élysées (Paris)

Oxford Street ( London ) Via dei Condotti (Roma) Via Vittorio Veneto (Roma)

Via Borgognona (Roma)

La Rambla (Spanyol)

Reestraat, ( Amsterdam)

Hartenstraat, ( Amsterdam)

Gasthuismolensteeg

(Amsterdam)

Wolvenstraat (Amsterdam)

Berenstraat (Amsterdam) Spiegelstraat (Amsterdam)

Runstraat (Amsterdam) Huidenstraat (Amsterdam) Wijde Heisteeg (Amsterdam)

Toko bunga,

Toko Perhiasan,

Toko Fashion,

Toko Tas,

Toko Bunga

Boutique,

Salon kecantikan,

Restauran dan Cafe

terkenal,

Makanan Lokal Keju,

Wine, coklat dan Ice

Cream,

Museum dan galeri

Bioskop

Gedung Opera

Hiburan malam

Kondisi bangunan

terawat dan

terpeihara baik

Jejaring Route

perjalanan Wisata

kawasan Heritage

Suasana meriah dan

antik dari gedung-

gedung tua yang

berfungsi sebagai

pusat perbelanjaan

Suasana kawasan

Art Deco

Mampu menarik

pembelanja dan

wisatawan dunia

Page 9: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Titik Savitrie

Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | B 349

Kesimpulan

1. Potensi kawasan heritage jalan Braga mempunyai peluang besar menjadi ‘shopping street’

eksklusif serta menjadi tujuan wisata seperti kawasan‘shopping street’ yang terletak di kawasan

heritage kota kota Eropa.

2. Pemugaran yang telah mengakibatkan hilangnya bentuk asli bangunan Art Deco, sehingga harus

dibangun kembali seperti sedia kala.

3. Menumbuhkan dan mengembangkan aktifitas ekonomi kawasan jalan Braga merupakan upaya

pemberdayaan, perawatan dan penguatan karakter kawasan agar dapat berlangsung dengan

baik.

4. Menghidupkan kembali vitalitas yang pernah ada untuk menciptakan kehidupan baru yang

produktif serta mampu memberikan kontribusi positif pada kehidupan sosial budaya, terutama

kehidupan ekonomi kawasan kota.

5. Revitalisasi dapat menghidupkan kembali aktifitas / kegiatan yang pernah ada atau secara lebih

kompleks adalah menstrukturkan kembali aktifitas ekonomi kawasan jalan Braga melalui proses

adaptasi konstruksi fisik bangunan/ kawasan kota dengan kebutuhan fungsi sekarang.

6. Memanfaatkan sumber daya kawasan jalan Braga untuk kepentingan masa kini dengan bijaksana

sehingga menjamin kelestarian dan keberadaannya untuk generasi berikutnya dimasa

mendatang.

7. Menyelenggarakan berbagai “Festival” sebagai cara meningkatkan aktivitas kawasan Braga

Daftar Pustaka

Allan, B. Jacobs. (1995). “Great Streets”. MIT Press.

Apranti, Yeti. “Bandung, Pupusnya Parijs Van Java” Kompas, 28 Februari 2006

Attoe, Wayne & Don, Logan. (1989). ” American Urban Architecture, Cataysts The Design Of Cities”. And Donn

Logan, University of California Press.

Chohan, Arif Yasin & Pang, Wai Ki. (2005). Heritage Conservation a tool for Sustainable Urban Regeneration,

41st ISoCaRP Congress.

Danisworo, M & Martokusumo, Widjaja. (2000). Revitalisasi Kawasan Kota –Sebuah Catatan dalam

Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota. Jurnal URD, 13.

Kunto, Haryoto. (1984). ”Wajah Bandung Tempo Doeloe ”. PT. Granesia: Bandung.

Kunto, Haryoto. (1986).“ Semerbak Bunga di Bandung Raya”. PT. Granesia: Bandung.

Martokusumo, Widjaja. (2008). Revitalisasi dan Rancang Kota: Beberapa Catatan dan Konsep Penataan Kawasan

Kota Berkelanjutan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 17(3), Desember 2006,

Syahrie, Sugeng P. (2010). Dilema Revitalisasi Pusaka Budaya Kasus Pembangunan Braga City Walk Kota

Bandung. http:// www.scribd.com. Diunduh 28 Desember 2014

Warren, John. (1998).“Context : New Buildings in historic settings”. John Worthington and Sue Tailor,

Architectural Press.

By Admin · February 7, 2016

Kuliah Tamu David B. Soediono. Bandung, 2 Desember 2015 “Heritage as Branding: Pengalaman Merancang

Renovasi Toko De Vries Bandung”

“Kumpulan Artikel Tentang Bangunan Bersejarah di Bandung”. Posted Mei 10, 2010 by retrievalinformation in

Uncategorized.

Website:

Source http://www.kompasiana.com/christiesuharto/wisata-belanja-kota-roma-shopping-street-tetap-

juara_582c18486c7e61c6038b456c

Source http://arspasundan.blogspot.com/2009/01/bangunan-tua-saksi-sejarah-bandung.html

Page 10: Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia · Eropa yang dibangun pada abad 19 bersamaan jaman dan ... sebagai pusat kegiatan politik, budaya, ... Sejak perang dunia

Jalan Braga Menuju Kawasan Heritage Tujuan Wisata Dunia

B 350 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017

Source : http://www.ahmadheryawan.com/lintas-jabar/budaya-pariwisata/955-bangunan-bersejarah-di-kota-

bandung.html

Source http://adit1303.multiply.com/journal/item/20/Bandung_yang_Sarat_Bangunan_Bersejarah_&#8230