isi makalah mikrobiologi kel 4

Upload: mf17

Post on 07-Jan-2016

276 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah mikrobiologi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIsolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium. Proses pemindahan mikroba dari medium lama ke medium baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu benar-benar steril, hal ini untuk menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme yang tidak diinginkan (Indah, 2013). Mikroba tidak memiliki ciri anatomi yang nyata, sehingga identifikasi didasarkan pada morfologi, sifat biakan dan sifat biokimiawi. Mikroba tidak memiliki ciri anatomi yang nyata. Ciri lainnya seperti pewarnaan, pola pertumbuhan koloni reaksi pertumbuhan pada karbohidrat dan penggunaan asam amino sangat membantu dalam identifikasi mikroba (Caray, 2013). Adapun yang melatar belakangi dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui dengan jelas bagaimana cara memisahkan mikroba dari lingkungannya untuk memperoleh biakan murni atau satu jelas mikroba saja. Selain itu, mahasiswa juga harus dapat mengatahui teknik-teknik penggoresan yang dapat digunakan mengisolasi bakteri, baik itu bentuk dan jenis dari penggoresan tersebut.Inokulasi bakteri adalah penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).

B. Tujuan Percobaan Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami cara mengisolasi bakteri.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian isolasi dan InokulasiIsolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium. Proses pemindahan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme yang tidak diinginkan (Tim Dosen, 2011). Inokulasi Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Pentingnya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan kita seperti pada makanan (subtrat padat), minuman (subtrat cair) atau pada diri kita sendiri karena banyaknya mikroba/bakteri yang sulit untuk diamati atau dibedakan secara langsung oleh panca indera. Sehingga dengan isolasi akan mempermudah kita untuk melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba pada beberapa medium yang berbeda-beda serta melihat morfologi dari mikroba tersebut. Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tujuan untuk mendapatkan suatu biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba yang lain (Ghoni, 2013). Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja (Emma, 2013). Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat. Dalam biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri. Kekeruhan yan dilihat pada medium terjadi akibat pertumbuhan mikroorganisme. Jumlah mikroorganisme yang diperlukan cukup banyak agar terlihat keruh (lazimnya sekitar 106 sel/ml) Bila pertumbuhan mikroorganisme menumpuk maka di bagian dasar tabung akan terlihat sedimen. sebaliknya, bila pertumbuhan mikroorganisme ini sedikit maka terlihat sebagai partikel berupa lapisan tipis pada permukaan, Kadangkala pertumbuhan yang terlihat pada medium merupakan gabungan dari kekeruhan, sedimen, pelikel (Oetomo, 1990). Penanaman bakteri merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari suatu medium ke medium baru. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam jenis mikroba yang sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak. Secara alami bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran, dimana dalam populasi tersebut terdapat banyak macam dan jenis bakteri. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni. Untuk dapat mempelajari sifat-sifat biakan, morfologi dan sifat faalinya maka mikroba yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus diperoleh biakan murni yang hanya mengandung satu macam bakteri (Djide, 2011) Bakteri di alam umumnya tumbuh dalam populasi yang terdiri dari berbagai spesies. Oleh karena itu, untuk mendapatkan biakan murni, sumber bakteri harus diperlakukan dengan pengenceran agar didapat hanya 100-200 bakteri yang ditransfer ke medium, sehingga dapat tumbuh menjadi koloni yang berasal dari bakteri tunggal (Pelczar, 1986).Proses pemisahan/pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasai Mikroba. Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu isolasi pada agar cawan , isolasi pada medium cair, dan isolasi sel tunggal (Yazurah, 2013). Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptic untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair ataupun padat. Dalam melakukan isolasi mikroba, terlebih dahulu kita harus memperhatikan alat-alat yang digunakan apakah sudah steril, agar tidak terkontaminasi oleh udara luar yang dapat merangsang pertumbuhan mikroba yang tidak kita inginkan pada suatu medium. Untuk tujuan tersebut digunakan media aseptis untuk mencegah kontaminasi (Indah, 2013). Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar- benar biakan murni (Dwidjoseputro, 1998). Di alam bebas tidak ada bakteri yang hidup sendiri terlepas dari spesies lainnya. Di laboratorium, supaya kita hanya mendapat satu spesies saja dalam suatu biakan campuran menjadi biakan murni memerlukan teknik-teknik untuk mengisolasi. Populasi campuran menjadi satu populasi sel. Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu populasi jenis mikroba yang semuanya berasal dari satu sel induk. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis bakteri dari biakan campuran menjadi biakan murni (Caray, 2013). Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus dilakukan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang sangkut paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-benar steril, hal ini untuk menghindari terkontaminasi, yakni masuknya mikroorganisme yang tidak kita inginkan. Beberapa langkah pada pekerjaan inokulasi dan isolasi mikroba yaitu menyiapkan ruangan, karena tidak sembarang tempat dilakukan isolasi dan inokulasi dimana ruangan tersebut harus bersih dan bebas angin. Dinding ruang yang basah menyebabkan butir-butir debu menempel. Pada waktu mengadakan inokulasi baik sekali bila dilakukan di dalam suatu kotak berkaca. Kemudian memindahkan dengan kawat inokulasi yang sebaiknya terbuat dari platina atau nikrom (Indah, 2013). Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila bekerja dengan bakteri.Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan prosedur ini adalah bunsen danlaminar air flowBila tidak dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme lain sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari kontaminasi bakteri (Ghoni, 2013). Ada beberapa metode untuk menginokulasi bakteri sesuai dengan jenis medium tujuannya. Pada medium agar tegak, dilakukan metode tusuk menggunakan jarum ose. Pada medium agar miring, dilakukan metode gores dengan menggunakan loop ose. Pada medium petridisk, dapat digunakan metode streak plate (metode gores), pour plate (metode tuang) atau spread plate (metode sebar) Setelah inokulasi, dilakukan proses inkubasi, yaitu menyimpan medium pada alat atau kontainer ada temperatur tertentu dan periode tertentu, sehingga tercipta lingkungan yang menyediakan kondisi cocok untuk pertumbuhan bakteri. Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni (Oetomo, 1990). Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan perhitungan sejumlah mikroba. Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan tumbuh, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik (Emma, 2013).

Metode tuang Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997). Metode tusuk Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni, 1997).

Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum ose yang berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang relatif banyak (Rohimat, 2002).

B. Macam-Macam Media Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu : 1. Mixed culture: berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme 2. Plate culture: media padat dalam petridish 3. Slant culture : media padat dalam tabung reaksi 4. Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya dengan cara penusukan. 5. Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi. 6. Shake culture: media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok.

Media yang digunakan dalam praktikum ini adalah media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya dengan cara penusukan

(Dwijoseputro, 1998).

C. Cara menyelidiki Piaraan Murni Dalam keadaan sebenarnya ( di alam bebas ) boleh dikatakan tidak ada bakteri yang hidup tersendiri terlepas dari spesies lainnya. Kerapkali bakteri patogen kedapatan bersama-sama bakteri saproba. Untuk menyendirikan suatu spesies ada dikenal beberapa cara, yaitu : 1. Dengan pengenceran Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran inii kemudian diambil sampel 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu koloni tumbuh dalam medium tersebut, tetapi mungkin juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh itu murni, kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Waluyo, 2005). Gambar 1. Teknik Pengenceran

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:Hari/ Tanggal: Sabtu/ 28 Maret 2015Pukul: 11.00-13.00 WIBTempat: Laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi Yarsi PontianakB. Alat dan BahanAlat - Neraca analitik- Sepatula- Bunsen- Tabung reaksi- Labu erlenmeyer- Blue tip- Mikro pipet- Cawan petrids- Vortex- Rak tabung reaksi- Almunium foil- Inkubator

Bahan- Media PDA- Media NA- Es Cappucino_Kue Doko-doC. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :Pengenceran bertingkat sampel1.Di seterilkan tangan terlebih dahul dengan menggunakan alkohol sebelum melakukan kegiatan.2.Di siapkan sempel tanah bengkel yang sudah di timbang dengan neraca analaitik sebanyak 1 gram.3.Di ambil 3 tabuung reaksi yang di tutup almunium foil dengan label pengenceran 10-1 sampai 10-3 yang telah di isi denga larutan garam fisiologi 9 ml.4.Di ambil tabung 10-1 di buka almunium foilnya kemudian di panaskan mulut tabung reaksi di atas lampu bunsen.5.Di ambil sampelyang sudah di timbang kemudian di masukan ke dalam tabung reaksi 10-1.6.Di hompgenkan dengan vortex.7.Di ambil 1 ml campuran pada pengenceran 10-1 dan di masukan ke dalam tabung pengenceran 10-2.8.Di homogenkan menggunakan vortex.9.Di ambil 1ml campuran pada pengenceran 10-2 dan di masukan ke dalam tabung reaksi pengenceran 10-3.10.Di homogenkan.

Isolasi1. Lakukan penanaman sample pada permukaan media padat2. Lakukan penanaman sample pada permukaan media padat.3. Pijarkan ose dan tunggu sampai dingin, kemudian ambil satu ose suspensi sample yang telah terlebih dahulu sudah dipersiapkan. 4. Goreskan ose ini pada permukaan Nutrien Agar, dimulai dari bagian pinggir cawan petri, secara tidak terputus digerakkan kekiri dan kekanan sampai seluas luas permukaan media. 5. Pijarkan ose lagi, tunggu sampai dingin, sambil posisi cawan petri diputar sedikit kearah iri (lawan jarum jam). Goreskan ose ini dengan awal goresan menyentuh bagian akhir dari goresan pertama. Jadi arah goresan kedua menyilang goresan pertama. Lakukan demikian seterusnya untuk goresan ketiga dan keempat. Perhatikan bahwa ose harus selalu dipijarkan setiap akan digunakan untuk menggores. Untuk mengurangi terjadinya kontaminasi, selama melakukan goresan cawan petri berada dekat api dan tutup cawan dibuka secukupnya saja. 6. Inkubasikan pada 37C, selama 18-24 jam.Inokulasi tabung reaksi1. Ujung sampai pangkal jarum ose dibakar hingga memijar dan tunggu dingin, kerja selalu dekat denan api.2. Kemudian buka tutup kedua tabung3. Bakar mulut tabung supaya kontaminan mati4. Ambil satu ulasan lakukan streak secara zig-zag5. Bakar lagi akar kontaminan dari proses transfer hilang6. Tutup kedua tabuang7. Bakar jarum inokulasi untuk membunuh bakar sisa Inokulasi cawan petri1. Bakar mulut cawan bagian tepi dengan memutar diatas api2. Pijarkan jarum inokulum dan didinginkan3. Buka mulut cawan, ambil koloni tunggal dengan menempelkan inokulum loop4. Ditanam ke media baru dengan streak secara kontinyu5. Panaskan mulut cawan lagi6. Panaskan lagi jarum inokulum

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah : 1. Isolasi Media Padat Setelah melakukan pengamatan pada media agar yang telah di inkubasi didapatkan koloni bakteri yang telah tumbuh dalam media juga menimbulkan aroma yang khas. Koloni bakteri dengan warna putih, tepian yang kasar karena selain mikroba,.2. Inokulasi

Inokulasi atau penanaman bakteri adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi. Pernyataan tersebut dikemukakan Dwijoseputro (1998).

Ada beberapa teknik / metode dalam proses inokulasai yaitu:a..Metode tebar, Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik.b. Metode tuang, metode ini bekerja dengan cara menuangkan inokulum dan media pada cawan petri secara bersamaan.Media yang digunakan dalam praktikum inokulasi ini adalah media NA(Nutrient Agar), Media PDA(Potato Dextrose Agar).Pada media NA seharusnya tumbuh bakteri, pada media PDA dan TEA tumbuh jamur dan pada media MRS tumbuh bakteri asam laktat. Sedangkan, pada praktikum yang dilakukan pada media NA tumbuh bakteri dan yeast, pada media PDA tumbuh bakteri dan yeast, pada media MRS tumbuh bakteri, jamur, dan yeast. Terdapat kesalahan pada praktikum yang praktikan lakukan karena hasil tidak sesuai dengan apa yang seharusnya, itu dikarenakan telah terkontaminasinya media ketika proses inokulasi, bisa jadi terkontaminasi oleh udara. Bentuk bakteri bulat mengkilat, bentuk yeast tak beraturan berwarna samar-samar atau memudar dan pada jamur terdapat serabut. Pernyataan tersebut digunakan untuk membedakan jenis mikroba yang tumbuh pada media (Suriawira,1983).Untuk melakukan penginokulasian dilakukan pengenceran dari produk hasil ternak yaitu daging sapi, menurut Susilowati (2011), pengenceran dihitung sebagai pengenceran 10 min1, selanjutnya dilakukan dengan melarutkan 1ml larutan hasil pengenceran 10min1 dengan 9ml laretan garam fisiologis dan dihitung sebagai pengenceran 10 min2 . Metode pengenceran tersebut sama dengan yang telah dilakukan dalam praktikum kali ini hanya saja pada praktikum kali ini praktikan membuat pengenceran sampai 10 min3dan menggunakan aquades yang telah di swab dengan daging.Pada hakekatnnya bakteri tumbuh karena factor lingkungan yaitu: kelembabannya, ada tidaknya udara, pH lingkungan,tekana osmotic suhu, kandungan bahan makanan, dan kandungan bahan-bahan yang merusak. Sedangkan pada jamur tumbuh karena tingkat kelembaban udara tinggi, ada senyawa karbon dan nitrogen, ada oksigen, dan suhu lingkungan sedang (20-40 derajat C). Yeast atau ragi criteria tumbuhnya hamper sama dengan bakteri.Inokulum yang kami gunakan adalah bakteri yang diambil dari daging dengan metode pencairan. Media sreak plate diberi ekstak 10 min3 dan menghasilkan jumlah bkteri 33.000 dan jumlah yeast 3000, pada media MRS diberi ekstrak 10 min2 dengan tekhnik pour plate menghasilkan jumlah bakteri 3200, jamur sebanyak 200 dan jumlah yeast 200, pada media PDA diberi ekstrak 10 min3 dengan tekhnik poure plate menghasilkan jumlah bakteri 17000 dan yeast sebanyak 7000, dan pada media NA juga menggunakan tekhnik pourplate dengan diberi ekstrak 10 min2 menghasilkan jumlah bakteri 2100 dan yeast sebanyak 1000.B. Pembahasan

Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni. Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan. Berdasarkan hasil pengamatan yang diamati bahwa Bacillus subtilis dapat diketahui bentuknya berbentuk bacil, permukaannya cembung, tepi bulat dan warnanya warna ungu. Sedangkan pada Eschercia coli bentuknya coccus, permukaannya cembung, tepinya bergerigi dan warna putih pucat.

BAB VPENUTUPA. Kesimpulan Dari hasil percobaan tentang isolasi dan identifikasi dasar mikroba dapat disimpulkan bahwa :- Metode metode untuk melakukan isolasi mikroba itu ada tiga yaitu :1. Isolasi pada agar cawan2. Isolasi pada medium cair3. Isolasi sel tunggal- Teknik teknik untuk melakukan isolasi mikroba antara lain :1. Teknik tuang / taburan2. Teknik sebar3. Teknik pengenceran- Fungsi isolasi mikroba adalah untuk memisahkan satu jenis mikroba yang berasal dari biakan campuran menjadi biakan murni.Inokulasi1)Semua alat dan bahan harus steril sebelum inokulasi2)Inokulasi digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang diinginkan/ yang bukan merugikan3)Tujuan pengenceran untuk mempermudah pengamatan dan penghitungan koloni4)Bakteri tumbuh membutuhkan nutrient

B. Saran Adapun saran dari praktikum ini adalah : 1. Sebelum melakukan praktek di laboratorium sebaiknya praktikan mempelajari terlebih dahulu teori teknik isolasi daan inokulasi agar tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum berlangsung. 2. Agar kiranya asisten mengawasi dan membimbing praktikan demi kelancaran praktikum tanpa ada hambatan.

DAFTAR PUSTAKACaray.2013.Pembuatan Media Agar dan sterilisasi.http://makalahdanskripsi .blogspot.com.(4 Juni 2013).Djide, M. Natsir.Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar:Unhas.2011Dwidjoseputro.Dasar dasar Mikrobiologi.Jakarta : Djambatan.1998.Emma,Kharisma.2013.Isolasi dan Inokulasi.http://emma-kharisma.blogspot.com /2011/06/isolasi-dan-inokulasi.html.(4 Juni 2013).Ghoni, Achmad.2013.Isolasi dan Inokulasi Bakteri.http://www.nvtech.ac.id/ isolasi-dan inokulasi bakteri/2007/com.(4 Juni 2013).

Indah.2013.Isolasi.http://isolasi-mikroorganisme-dalam-proses.html.(4 Juli 2013).

Oetomo Hadi, Ratnasari. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:PT Gramedia.1990. Pelczar, Michael J.Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia. 1998. Tim Dosen.Penuntun Praktikum Mikrobiologi Ternak. UIN Alauddin. Makassar. 2011.Yazurah,Verani.2013.InokulasiBakteri.http://yazura08.blogspot.com/2012/03/laporan-inokulasi-bakteri.html.(4 Juni 2013).

1