isi laporan
DESCRIPTION
isiTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari waktu ke waktu keberadaan institusi rumah sakit semakin dituntut untuk
memberikan pelayanan prima dalam bidang kesehatan kepada masyarakat. Hal ini sejalan
dengan semakin ketatnya kompetisi sektor rumah sakit seiring dengan peningkatan
kesadaran dan tuntutan klien dan keluarga terhadap kualitas pelayanan rumah sakit.
Disatu sisi bertambahnya jumlah rumah sakit menyebabkan setiap salah satu unit
kesehatan yang sangat diperlukan adalah pelayanan ICU (Intensive Care Unit). Saat ini
pelayanan ICU tidak terbatas hanya untuk menangani pasien pasca bedah tetapi
meliputi berbagai jenis pasien dewasa maupun anak yang mengalami lebih dari satu
disfungsi / gagal organ,terlebih sekarang ini yang sedang dikembangkan adalah keberadaan
akan ICU anak itu sendiri yang sering disebut dengan( pediatric intensive care unit / PICU ).
Hal ini dikarenakan anak merupakan kelompok unik yang memiliki ukuran, fisiologi,
permasalahan dan peralatan gawat darurat khusus yang berbeda dari orang dewasa.
Dan saat ini keberadaan PICU di RSUD Bontang tahun 2009 masih tergolong baru
baik dari segi sarana dan prasarana maupun sumber daya manusianya, sehingga kenyataan
dilapangan menunjukan bahwa standar pelayanan dan asuhan keperawatan intensive yang
diberikan masih sangat bervariasi. Sedangkan keberadaan perawat intensive sendiri dituntut
untuk memiliki pengetahuan, ketrampilan,daya analisa dan tanggung jawab yang tinggi,
membuat keputusan yang cepat dan tepat,serta mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya. Untuk itulah melalui pelatihan manajemen PICU di RSCM Jakarta, diharapkan
perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pediatric intensive care unit
sesuai standar dan perkembangan terbaru sehingga kualitas dan citra rumah sakit dapat
ditingkatkan dan semakin baik.
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Setelah selesai pelatihan diharapkan perawat PICU mampu mengelola pelayanan PICU di
rumah sakit secara tepat sesuai standar umum.
1
Tujuan Khusus :
Setelah selesai pelatihan,diharapkan perawat PICU mampu :
1. Membandingkan pelayanan instalasi PICU yang sudah ada di rumah sakit masing-
masing dengan standar atau pedoman.
2. Merencanakan perbaikan / peningkatan serta menyelenggaraan pelayanan instalasi
PICU di rumah sakit sesuai dengan standar mutu.
3. Memonitor dan mengevaluasi kesesuaian pelayanan instalasi PICU di rumah sakit
sesuai dengan standar mutu.
4. Mampu mempersiapkan akreditasi layanan PICU di rumah sakit.
C. TEMPAT DAN WAKTU PELAKKSANAAN PELATIHAN
Pelatihan perawat “ Pediatric Intensive Care Unit “ dilaksanakan pada tanggal 13
April – 10 Juli 2009 di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan peserta
pelatihan sebanyak 20 orang.
2
BAB II
MATERI DIKLAT
A. Materi diklat yang diberikan selama pelatihan adalah :
1. Teori keperawatan pediatric intensive
1) Manajemen ICU
2) Pelayanan keperawatan intensive pediatric
3) Manajemen syok
4) Askes vaskuler
5) Keseimbangan cairan dan elektrolit
6) Gangguan keseimbangan asam dan basa
7) Ventilasi mekanik
8) Setting ventilator
9) Penggunaan alat pantau
10) Hemodinamik monitoring
11) Tunjangan nutrisi pada pasien gawat
12) Kegawatan perawatan hematologi
13) Tatalaksana pasien post op di PICU
14) Tatalaksana pasien DSS
15) Tatalaksana pasien sepsis
16) Tatalaksana pasien Hipertensi
17) Infeksi nasokomial
18) Standart precaution dan suryeilence infeksi nasokomial
19) Patient safety dan aplikasinya
20) Terapi oksigenasi
21) Chest fisioterapi, inhalasi dan suctioning
22) EKG klinis
23) Termoregulasi
24) Pain manajemen
25) Pemeriksaan fisik
26) Dampak hospitalisasi perawatan PICU
27) Asuhan keperawatan pasien dengan pemasangan ventilator, pre dan post,
ketidakseimbangan,hiperleukositosis, sepsis, DSS, dan hipertensi
3
28) RJP
29) Komunikasi terapeutik
2. Simulasi keperawatan pediatric intensive
1) Simulasi keperawatan pediatric intensive
2) Simulasi penerimaan pasien baru
3) Simulasi pemeriksaan fisik
4) Simulasi penggunaan alat pantau
5) Simulasi pengambilan bahan laboratorium
6) Simulasi transfuse darah pada pasien intensive
7) Simulasi pemberian nutrisi padapasien intensive
8) Simulasi pemberian cairan dan elektrolit
9) Simulasi pemberian obat – obat emergensi
10) Simulasi CPT, inhalasi dan suctioning
11) Simulasi cara pemberian oksigen
12) Simulasi setting ventilator
13) Simulasi persiapan intubasi dan extubasi
14) Simulasi RJP
15) Simulasin penerapan dokumentasi keperawatan
3. Evaluasin kinerja peserta pelatihan
1) Konsultasi dan presentasi
2) Ujian teori
3) Ujian praktek
B. Pembahasan materi pelatihan
Pada dasarnya standar pelayanan intensive care unit pada pediatric tidak jauh
berbeda dengan intensive care unit pada dewasa,semuanya mengacu pada buku
pedoman standar pelayanan intensive care yang dijadikan sebagai pedoman
kerja bagi perawat di ruang intensive yang telah disusun dan disahkan oleh
Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medik Pelayanan Medik Departeman
Kesehatan RI. Dimana didalamnya memuat dan mengatur pengorganisasian ruang
perawatan intensive,standar pelayanan keperawatan intensive dan standar asuhan
keperawatan intensive.
4
1. Manajemen PICU
1) Batasan PICU
Pediatrik intensive care unit sendiri adalah fasilitas atau suatu unit terpisah,
dirancang untuk penanganan penderita anak yang mengalami gangguan medis,
bedah dan trauma atau kondisi mengancam nyawa lain dengan prognosis baik,
yang memerlukan pemantauan dan tatalaksana intensive yang bersifat
komprehensif dan perawatan khusus.
2) Indikasi masuk PICU
a) Kebutuhan tindakan PICU
b) Potensi gagal nafas
c) Terdapat gagal nafas atau henti nafas atau syok
d) Penurunan kesdarank
5
e) Membutuhkan resusitasi lanjut
f) Cedera berat
g) Pasca bedah yang resiko
h) Gangguan metabolic yang berat
i) Gagal organ akut
j) Gangguan akut pada pasien kronis
k) Membutuhkan pantauan ketat
3) Klasifikasi
a) Pelayanan PICU Primer
Resusitasi dan tunjangan kardiorespirasi jangka pendek
b) Pelayanan PI Sekund
Memberikan tunjangan lama yang tidak terlalu kompleks
c) Pelayanan PICU Tersier
Rujukan tertinggi, menyediakan perawatan definitive kompleks
4) Kemampuan minimal
a) Resusitasi lanjut
b) Pengelolaasn nafas, termasuk penggunaan ventilator
c) Terapi oksigen
d) Pemantauan kardiorespirasi secara terus menerus
e) Nutrisi enteral dan parenteral
f) Laboratorium yang cepat dan lengkap
g) Terapi secara titrasi
h) Melakukan tata laksana khusu sesuai kondisi
i) Fisioterapi dada
j) Transportasi dengan tunjangan fungsi vital
5) Komponen keberhasilan
a) Staff yang kompeten
b) Kerjasama ( internal / eksternal )
c) Rasio jumlah penderita dan beban kerja
d) Protocol kerja
e) Criteria penderita rawat
f) Ketersediaan teknologi yang memadai
g) Struktur organisasi yang jelas
8
h) Tingkat kesalahan yang rendah
6) Coordinator medis
a) Memiliki sertifikasi
b) Mengembangkan dan meninjau kebijakan PICU
c) Mendorong implementasi kebijakan
d) Berpartisipasi dalam persiapan anggaran
e) Membantu koordinasi pendidika staff
f) Surveilans dan penyimpanan data medis
g) Komunikasi
h) Mengawasi tehnik resusitasikoordinasi penelitian
i) Peningkatan kualitas PICU
7) Staf dokter
a) Dokter penuh pada waktu memperbaiki pelayanan
b) Delegasi tugas pada dokter berpengalaman > 1 tahun
c) Konsultan harus hadir dalam 30 menit
8) Kebutuhan dokter
a) Strata tersier
Harus memiliki ahli intensive anak, Anestesi anak, Kardiologi anak, Neurologi
anak, Radiologi anak, Bedah anak, Bedah saraf, THT, Orthopaedi, Bedah
jantung, Bedah plastic, Psikiater anak, Rehabilitasi medic, ahli pulmonologi
anak, hematologi anak, endokrin dan gastrointestinalogi anak.
b) Strata sekunder
Harus memiliki ahli intensive anak, bedah umum dan bedah syaraf.
9) Kepala perawat
a) Sarjana keperawatan dan pengalaman kerja > 5 th
b) Menjamin lingkungan kerja aman
c) Jumlah perawat sesuai tingkat ketrampilan
d) Partisipasi dalam pengembangan dan kebijakan
e) Koordinasi pendidikan
f) Pengendalian kualitas
g) Penelitian keperawatan.
10) Program keperawatan
a) Advance pediatric resuscitation course
9
b) Keahlian pengelolaan gagal nafas, ventilator dan syok
c) Rasio penderita : perawat sesuai kondisi 2 : 1 – 2 : 3
11) Criteria keluar
a) Hemodinamik stabil
b) Respirasi stabil
c) Kebutuhan oksigen minimal
d) Tidak membutuhkan inotropik / vasoaktif.
e) Kateter pemantaun hemodinamik telah dilepas
f) Neurologis stabil
12) Standar fasilitas dan sarana di PICU
Jenis Klasifikasi PICUPrimer Sekunder Tersier
Desain 1 tempat cuci 1 tempat cuci 1 tempat cuci Area Pasien : Tangan setiap 2 Tangan setiap 2 Tangan setiap 2 Unit terbuka 12 – 16 m2 Tempat tidur Tempat tidur Tempat tidur Unit tertutup 16 – 20m2 1 tempat cuci 1 tempat cuci 1 tempat cuci
Tangan setiap 1 Tangan setiap 1 Tangan setiap 1 Tempat tidur Tempat tidur Tempat tidur
Outlet oksigen 1 per tempat tidur 1 per tempat tidur 1 per tempat tidur Vakum - - - Stop kontak 2 per tempat tidur 2 per tempat tidur 2 per tempat tidurArea kerja :
Lingkungan Suhu Humiditas Ruang Ruang penyimpanan
peralatan dan barang bersih
Ruang tempat buang kotoran
Ruang perawat Ruang staff dokter Ruang tunggu keluarga
pasien laboratorium
Monitoring Cardiac out put
computer Analisa oksigen Mesin EKG 12 Lead Mesin EEG
AC 23 – 25 C 5 – 70 % Ada Terpusat
AC 23 – 25 C 50 – 70 % Ada Ada
Ada
Ada
24 jam
AC 23 – 25 C 50 – 70 % Ada Ada
Ada
Ada Ada Ada
24 jam
10
Analisa gula darah dan gas darah
Analisa serum elektrolit
Alat ukur berat badan Alat untuk
memindahklan pasien ( pengangkat )
Analisa CO2 ekspirasi Monitor EKG 3 lead
( suhu, nadi, tekanan darah )
Mesin EKG record
Alat Bantu Pernafasan : CPAP Alat bronkoskopi Trakheostomi set Ventilator Intubasi set Resuscitator Krikotiroidektomi set Oksigen set Masker oksigen Humidifier Peralatan renal : Mesin hemodialisa Alat peritoneal dialisaKardiovaskuler Intra aortic ballon
pump Syringe / infuse pump Alat pacu jantung CRV Defibrillator CVP set Vena seksi setMicelaneous : Tempat tidur multi
fungsi Autoclave Drip stand Trolley ganti balut Trolley emergency Matras pemanas /
pendingin Blood / fluid warming NGT pump Alat anti decubitus
11
2. Tata laksana penerimaa pasien baru diruang PICU
Penerimaan pasien baru :
Pastikan identitas pasien ketika menerima telpon dari IGD ataupun ruangan yang
akan mingirim pasien ke PICU meliputi ( nama, umur, BB, asal ruangan dari
mana,diagnose dan pasca tindakan yang telah dilakukan )
Persiapan alat sebelum pasien datang :
1) Tempat tidur
2) Jenis alat / bantuan nafas yang digunakan, jika perlu pemakaian ventilator
jangan lupa stanbaykan terlebih dahulu.
3) Flow cart
4) Electrode
5) Suction cateter sesuai indikasi
6) Stanbaykan monitor / alat pantau
Ketika pasien datang lakukan penilaian kegawatdaruratan anak meliputi :
1) PEDIATRIK ASSESSMENT TRIANGLE ( PAT )
Pediatric assessment triangle adalah salah satu metode khusus penilaian awal
anak sakit gawat dalam keadaan emergensi hanya dengan melihat dan
mendengar saja, sehingga dapat diputuskan langkah penanganan
selanjutnyabsecara cepat dan tepat.
Komponen PAT ada 3 yaitu :
a) Penampilan anak
Penampilan anak dapat dinilai dengan metode TICLES ;
Tone : Tonus ototnya baik atau tidak.
Interactivness : Bagaimana kesadaranya.
Consolability : Apakah anak dapat tenang atau menangis gelisah.
Look : Bagaimana kontak matanya.
Speech : Apakah anak berbicara atau menangis kuat
b) Upaya napas
Menilai usaha anak mengatasi adanya gangguan oksigenasi dan
ventilasi. Karakteristik yang dinilai suara nafas, retraksi dan cuping
hidung.
12
c) Sirkulasi kulit
Menilai perfusi ke organ vital.karakteristik yang dinilai pucat, motting,
dan sianosis.
Interpretasi Penampilan
umum
Upaya Nafas Sirkulasi
kulit
Distress nafas Normal Meningkat Normal
Gagal nafasMenurun
Meningkat
atau menurun
Normal atau
menurun
Syok Menurun Normal Menurun
Gangguan metabolic
/ SSPMenurun Normal Normal
2) PENILAIAN ABCDE
A : Airway
B : Breathing
C : Circulation
D : Disability
E : Exposure
3) PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
1) Penialian / pengukuran pertumbuhan
Meliputi BB, TB, Lingkar Kepala, dan LILA
2) Penilaian fisiologis
a) Tanda tanda vital sesuai dengan batas usia
b) Pemeriksaan fisik mulai dari kepala hingga ujung kaki (head to
toe )
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keberadaan perawat PICU dituntut untuk memiliki pengetahuan, ketrampilan,daya
analisa dan tanggung jawab yang tinggi, membuat keputusan yang cepat dan tepat,serta
mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. Untuk itulah pelatihan ini sangat
dibutuhkan guna meningkatan mutu pelayanan keperawatan pediatric intensive care unit
sesuai standar dan perkembangan terbaru, dengan tujuan khusus mampu merencanakan
perbaikan / peningkatan serta menyelenggaraan pelayanan instalasi PICU di rumah sakit
sesuai dengan standar mutu, sehingga kualitas dan citra rumah sakit dapat ditingkatkan
dan semakin baik.
Pada pelatihan ini selain diberikan materi tentang manajemen standar pelayanan
PICU juga disampaikan banyak sekali ilmu tentang fisiologis anak, kegawatdaruratan
anak dan potofisiologi penyakit / kasus yang sering terjadi pada anak. Dan setelah
14
pelatihan ini diharapkan apa yang telah disampaikan dapat diaplikasikan di rumah sakit
tentunya dengan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, sehingga kualitas pelayanan
pediatric intensive care unit di RSUD Bontang dapat ditingkatkan.
B. SARAN
1. Perlu adanya pelatihan rutin untuk perawat PICU baik tingkat dasar maupun
untuk advance ( tingkat lanjut ) nantinya.
2. Adanya tindak lanjut dari pihak rumah sakit untuk penyediaan fasilitas dan
sarana ruang PICU sesuai dengan standar fasilitas dan sarana diruang intensive
care unit.
3. Adanya evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan lebih lanjut dari pihak rumah
sakit.
15