isi jurnal hnp

Upload: feeboo

Post on 16-Oct-2015

151 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Isi Jurnal HNP

    1/3

    Cermin Dunia Kedokteran -198/ vol. 39 no. 10, th. 2012

    751

    PENDAHULUAN

    Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan

    salah satu masalah kesehatan yang utama.

    Insiden NPB di Amerika Serikat adalah

    sekitar 5% orang dewasa.1

    Kurang lebih60%-80% individu setidaknya pernah

    mengalami nyeri punggung dalam

    hidupnya.2

    Nyeri punggung bawah merupakan 1 dari

    10 penyakit terbanyak di Amerika Serikat

    dengan angka prevalensi berkisar antara

    7,6-37%; insidens tertinggi dijumpai pada

    usia 45-60 tahun.

    3

    Pada penderita dewasatua, nyeri punggung bawah mengganggu

    aktivitas sehari-hari pada 40% penderita,

    dan menyebabkan gangguan tidur pada

    20% penderita. Sebagian besar (75%)

    penderita akan mencari pertolongan medis,

    dan 25% diantaranya perlu dirawat inap

    untuk evaluasi lebih lanjut.4

    Nyeri punggung bawah (NPB) pada

    hakekatnya merupakan keluhan atau gejala

    dan bukan merupakan penyakit spesifik.

    Penyebab NPB antara lain kelainan

    muskuloskeletal, sistem saraf, vaskuler,

    viseral, dan psikogenik.5,6 Salah satu

    penyebab yang memerlukan tindak lanjut

    (baik diagnostik maupun terapi spesifik)

    adalah hernia nukleus pulposus (HNP).

    Masalah yang muncul adalah bagaimanaprofil klinis pasien nyeri punggung bawah

    akibat hernia nukleus pulposus?

    Pemahaman akan profil klinis dan

    perjalanan klinis suatu penyakit sering kali

    diperlukan untuk pengambilan keputusan

    klinis yang tepat. Penelitian ini bertujuan

    untuk menggambarkan profil klinis pasien

    nyeri punggung bawah akibat hernia

    nukleus pulposus.

    METODE

    Penelitian Cross-Sectional(potong-lintang)

    pada kasus NPB akibat hernia nukleus

    pulposus pada 40 pasien. Pengumpulandata dilakukan secara konsekutif. Diagnosis

    dilakukan secara sistematis dengan

    pemeriksaan neurologis lengkap. ENMG

    dilakukan untuk mencari iritasi pada radiks

    saraf L4-L5 dan S1. MRI merupakan baku

    emas untuk HNP dan dilakukan pada

    semua kasus. Data ditampilkan secara

    deskriptifdan analitik.

    HASIL

    Profil demografik

    Data penelitian diperoleh dari 40 pasien,

    yang terdiri atas 24 (60%) laki-laki dan 16

    (40%) perempuan. Usia berkisar antara 21-

    71 tahun, dengan rata-rata 50,4 8,2 tahun.

    Gambaran klinis

    Gejala klinis berkisar antara 2 minggu

    sampai dengan 4 tahun. Gejala denganonset yang lebih cepat dihubungkan dengan

    riwayat trauma. Intensitas nyeri dengan

    NPS (numericpain scale) >7 tercatat pada

    70% kasus saat kunjungan pertama. Gejala

    yang menyertai NPB meliputi ischialgia

    (95%), rasa baal (hipestesia) (77,5%), dan

    kelemahan tungkai (7,5%). Riwayat trauma

    yang signifi kan dijumpai pada 82,5%

    kasus. Rasa baal sesuai dermatom pada77,5%. Tanda Lasegue positif pada 95%

    kasus.

    Gambaran radiologi

    Pemeriksaan MRI dikerjakan pada semua

    kasus. MRI menunjukkan HNP tunggal

    pada 72,5% kasus, dan multipel pada

    27,5% kasus. Di antara kasus dengan HNP

    tunggal, 72,4% terjadi pada tingkat L4-L5.

  • 5/26/2018 Isi Jurnal HNP

    2/3

    Cermin Dunia Kedokteran -198/ vol. 39 no. 10, th. 2012

    752

    Stenosis kanalis dijumpai pada 17,5% dan

    dihubungkan dengan morbiditas yang lebih

    tinggi. ENMG mengonfirmasi tingkat HNP

    sesuai dengan MRI. Fibrilasi (tanda

    denervasi) ditemukan pada 100% pasienyang menjalani EMG, sementara gangguan

    latensi dan kecepatan hantar saraf dijumpai

    pada 2 kasus.

    PEMBAHASAN

    Nyeri punggung bawah merupakan salah

    satu masalah kesehatan yang utama. Data

    epidemiologi memperlihatkan bahwa

    prevalensi nyeri punggung bawah sangat

    tinggi, dengan pembiayaan yang tinggi

    pula. Penelitian Gilgil, dkk7 menunjukkan

    bahwa prevalensi nyeri punggung bawah

    adalah 46,6%. Komponen yang cukup

    signifi kan dalam pembiayaan nyeri

    punggung bawah adalah prosedur

    diagnostik (25%), pembedahan (21%), dan

    terapi fi sik (20%).8

    Pada penelitian ini, nyeri punggung bawahkarena HNP sering dihubungkan dengan

    trauma. Penelitian Elfering, dkk9

    memperlihatkan bahwa kurang olahraga

    dan bekerja pada malam hari merupakan

    faktor risiko signifi kan untuk munculnya

    hernia nukleus pulposus. Penelitian lain10

    menyebutkan bahwa degenerasi diskus

    intervertebralis di usia dewasa muda

    merupakan faktor prediktor yang signifikanuntuk munculnya HNP di kemudian hari.

    Intensitas nyeri berat (NPS >7) dijumpai

    pada 70% kasus pada saat kunjungan

    pertama dipenelitian ini. Proporsi ini lebih

    tinggi dari hasil penelitian Chaiwanicshsiri,

    dkk11yang menjumpai nyeri sedang sampai

    berat sebesar 27% pada penderita dengan

    nyeri punggung bawah akibat herniasi

    diskus.

    Pada penelitian ini, HNP paling sering

    dijumpai pada tingkat L4-L5; titik tumpuantubuh di L4-L5-S1. Penelitian Dammers

    dan Koehler12 pada 1.431 pasien dengan

    herniasi diski lumbales, memperlihatkan

    bahwa pasien HNP L3-L4 secara bermakna

    lebih tua dibanding dengan pasien HNP L4-

    L5. HNP pada tingkat yang lebih atas

    dihubungkan dengan morbiditas dan

    kegagalan operasi yang lebih tinggi.13

    Elektrodiagnosis dengan ENMG

    merupakan salah satu perangkat diagnosis

    penunjang yang penting dalam tata laksana

    HNP. Pada penelitian kami, ENMG

    mengonfi rmasi tingkat HNP sesuai dengan

    MRI. Penelitian Haig dkk14 pada 155

    pasien dengan stenosis kanalis

    memperlihatkan bahwa ENMG merupakan

    perangkat diagnosis penunjang yang sangat

    bermanfaat untuk tata laksana stenosiskanalis.

    Tindakan operatif merupakan salah satu

    pilihan terapi HNP; umumnya

    direkomendasikan pada kasus nyeri hebat

    yang gagal dengan terapi konservatif.8

    Penelitian Weinstein, dkk15 pada 501

    pasien HNP memperlihatkan bahwa tidak

    ada perbedaan bermakna dalam hal luaranantara pasien yang menjalani operasi dan

    terapi konservatif. Sebagian besar pasien

    (86,4%) puas dengan tata laksana bedah,

    dan 74,2% dapat bekerja kembali penuh

    waktu setelah 2 tahun operasi. Komplikasi

    yang umum dijumpai adalah robekan dura.

  • 5/26/2018 Isi Jurnal HNP

    3/3

    Cermin Dunia Kedokteran -198/ vol. 39 no. 10, th. 2012

    753

    KESIMPULAN

    HNP dijumpai secara seimbang antara jenis

    kelamin laki-laki dan perempuan, dengan

    onset usia pertengahan pada sebagian besar

    kasus. Kasus pada pasien yang lebih mudapada umumnya dihubungkan dengan

    trauma yang signifikan. Tingkat HNP yang

    paling sering adalah L4-L5.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Skew PG. Back pain. Martin DunitzLtd. 2000.

    2. Gow P. Acute low back pain. In:Rowbotham DJ, editor. Clinical

    management of acute pain. Arnold

    Publishing. 2003.

    3. Bratton LR. Assessment andmanagement of acute low back pain.

    American Family Physicians. 1999.

    4. Cohen RI, Chopro P. Low back pain:Primary care work up of acute and

    chronic symptoms. Geriatrics.

    2001;56(11).

    5. Czernicski JM, Goldstein B. Generalconsiderations of pain in low back,

    hips, and lower extremities. In: Loeser

    JD, editor. Bonicas management of

    pain. Philadelphia: Lippincott William

    and Wilkins; 2001. p. 1475-1507.

    6. Hogan QH. Back pain andradiculopathy. In: Abram SE, Haddox

    JD, editors. The pain clinic manual.

    2nd ed. Philadelphia: LippincottWilliams and Wilkins; 2001. p. 157-

    66.

    7. Gilgil E, Kacar C, Butun B, Tuncer T,Urhan S. Prevalence of low back pain

    in a developing urban. Spine.

    2005;30(9):1093-8.

    8. Borenstein DG. Epidemiology,etiology, diagnostic evaluation, and

    treatment of low back pain. Curr Opin

    Orthop . 2000;11(3):225-31.

    9. Elfering A, Semmer N, Birkhofer D,Zanetti M, Hodler J, Boss N. Risk

    factors for lumbar disc degeneration: A5-year prospective MRI study in

    asymptomatic individuals. Spine.

    2002;27(2):125- 34.

    10.Waris E, Eskelin M, Hermunen H,Kiviloto O, Paajanen H. Disc

    degeneration in low back pain: A 17-

    year follow-up study using magnetic

    resonance imaging. Spine.

    2007;32(6):681-4.

    11.Chaiwanichsiri D, Jiamworakul A,Jitapunkul S. Lumbar disc degenration

    in Thai elderly: A population based

    study. J Med Assoc Thai.

    2002;90(11):2477-81.

    12.Dammers R, Koehler PJ. Lumbar discherniation: Level increases with age.

    Surg Neurol. 2002;58(34):209-12.

    13.Sanderson SP, Houten J, Erico T,Forshaw D, Bauman J, Cooper PR, Theunique characteristics of upper

    lumbar disc herniations. Neurosurgery.

    2004;55(2):385-9.

    14.Haig AJ, Geiser ME, Tong HC,Yamakawa KS, Quint DJ, Hoft JT.

    Electromyographic and magnetic

    resonance imaging to predict lumbar

    stenosis, low back pain, and no back

    symptoms. J. Bone Joint Surg Am.2007;89(2):358-66.

    15.Weinstein JN, Tosteson TD, Lurie JD.Surgical versus nonoperative treatment

    for lumbar disk herniation. JAMA.

    2006;296:2441-50.