isi makalah jurnal

21
Oral Health Of Patients With Severe Rheumatic Heart Disease REVIEW JOURNAL DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL Oleh : Laras Frestyawangi Wasitin PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Upload: laras-ciingu-syahreza

Post on 15-Feb-2016

60 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: ISI Makalah Jurnal

Oral Health Of Patients With Severe Rheumatic Heart Disease

REVIEW JOURNAL

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL

Oleh :

Laras Frestyawangi Wasitin

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015

Page 2: ISI Makalah Jurnal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung rematik (PRJ) terdapat diseluruh dunia. Lebih dari 100.000 kasus baru demam rematik atau PRJ didiagnosa setiap tahunnya, khususnya pada kelompok anak usia 6-15 tahun. Cenderung terjangkit pada daerah dengan udara dingin, lembab, lingkungan yang kondisi kebersihannya kurang, kesehatan gigi atau mulut pada anak yang buruk dan gizinya kurang memadai. Sementara dinegara maju insiden penyakit ini mulai menurun karena tingkat perekonomian lebih baik dan upaya pencegahan penyakit lebih sempurna. Dari data 8 rumah sakit di Indonesia tahun 1983-1985 menunjukan kasus RHD rata-rata 3,44

dari seluruh jumlah penderita yang dirawat. Secara Nasional℅ mortalitas akibat RHD cukup tinggi dan ini merupakan penyebab kematian utama penyakit jantung sebelum usia 40 tahun.

Telah lama diketahui bahwa PJR mempunyai hubungan dengan infejsi kuman streptokokus β hemolitik grup A pada saluran nafas atas dan infeksi kuman ini pada kulit mempunyai hubungan untuk terjadinya glomerulonefritis akut. Diperkirakan banyak anak yang mengalami faringitis setiap tahunnya dan 15-20 persen disebabkan oleh streptokokus grup A dan 80 persen lainnya disebabkan infeksi virus (Siregar, 2008).

Status kesehatan gigi-mulut sangat bermakna pada anak. Riset telah membuktikan adanya hubungan antara kesehatan mulut dengan kesehatan umum. Gangguan kesehatan mulut berdampak lebih luas daripada sekadar gangguan lokal mulut dan

Page 3: ISI Makalah Jurnal

sekitarnya (Supriyatno & Darmawan, 2002). Rongga mulut memberi kontribusi yang cukup berarti dalam menimbulkan bakteremia. Pada keadaan penurunan imunitas, bakteri rongga mulut yang semula komensal dapat berubah menjadi patogen sehingga dapat menyebabkan bakteremia dan infeksi sistemik. Misalnya, pada keadaan penyakit jantung bawaan seperti pada penyakit jantung rematik, infeksi pada rongga mulut dapat menyebabkan endokarditis bakterialis yang merupakan penyakit yang cukup serius (Peterson &Thomson, 1999). Oleh karena itu, kesehatan mulut pada anak yang menderita penyakit jantung rematik sangatlah penting untuk selalu dijaga kesehatannya agar resiko terkena penyakit lainnya dapat dicegah.

Dari penjelasan diatas ada perbedaan yang signifikan dengan penelitan dari reviwe jurnal ini. Pada penelitian ini meneliti tentang pentingnya kebersihan mulut pada penderita jantung rematik yang parah. Sampel yang diteliti pada penelitian ini pada pasien kulit hitam yang berusia 13-50 tahun.

1.2 Tujuan Penulisan

a. Memaparkan informasi terkini dengan evidence based di area keperawatan terkait dengan perawatan dan perhatian tentang kesehatan dan kebersihan mulut pada pasien yang mengalami penyakit jantung rematik

b. Memberikan penjelasan tentang gambaran hasil pemeriksaan kesehatan mulut dan gigi secara klinis pada pasien yang memiliki penyakit jantung rematik.

c. Meningkatkan critical thinking tentang manfaat hasil penelitian tersebut bagi dunia keperawatan

Page 4: ISI Makalah Jurnal

BAB II

JURNAL PENELITIAN

Page 5: ISI Makalah Jurnal
Page 6: ISI Makalah Jurnal
Page 7: ISI Makalah Jurnal
Page 8: ISI Makalah Jurnal

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Penelitian

3.1.1. Judul : Kesehatan Mulut pada Pasien dengan Penyakit Jantung Rematik yang Parah

3.1.2. Peneliti : Breminand Maharaj dan Ahmed C Vayej

3.1.3. Sumber: Cardiovascular Journal Of Africa, Vol 23 No.6, July 2012

3.1.4. Major/Minor subject (keyword) : Oral health, rheumatic heaart disease, periodontal health

3.1.5. Abstrak :

Dalam rangka untuk menentukan apakah perhatian yang cukup diberikan untuk pemeliharaan kesehatan mulut yang baik pada pasien yang berisiko terkena endokarditis infektif, kami lakukan penelitian pada 44 pasien kulit hitam dengan penyakit jantung rematik yang parah sebelum mereka menjalani operasi jantung. Plak dan skor indeks gingiva dihitung dan radiografi panoramik dilakukan pada semua pasien. Ada 17 laki-laki dan 27 perempuan (usia rata-rata: 30,6 tahun). Skor plak dan indeks gingiva yang tergolong buruk yaitu 31,8 dari 54,6% masing-masing pasien. Temuan radiografi Panoramic termasuk karies 56,8% pasien, patologi peri-apikal 18,1% pasien dan akar gigi yang masih dipertahankan yaitu 22,7% pasien. Penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian yang cukup diberikan untuk pemeliharaan kesehatan mulut yang baik pada pasien dengan

Page 9: ISI Makalah Jurnal

penyakit jantung rematik yang parah. Perawatan gigi dan mulut pasien yang berisiko endokarditis infektif perlu ditingkatkan.

3.1.6. Tanggal publikasi : 02 Juli 2012

3.2 Deskripsi Penelitian berdasarkan Metode PICO

3.2.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada jurnal ini adalah untuk menentukan apakah telah diberikan perhatian yang cukup baik untuk pemeliharaan kesehatan mulut pada pasien berkulit hitam yang berisiko terkena endokarditis infektif dengan pemeriksaan klinis dan radiologis.

3.2.2. Desain Penelitian

Dalam jurnal ini tidak dijelaskan desain penelitian yang digunakan.

3.2.3. Populasi / Sample

Populasi pada penelitian ini sebanyak 44 pasien kulit hitam dengan penyakit jantung rematik yang parah, terdiri dari 17 laki-laki dan 27 perempuan dengan usia mulai dari 13 sampai 50 tahun (rata-rata: 30,6 tahun).

3.2.4. Intervention / Perlakuan oleh peneliti terhadap sample

Page 10: ISI Makalah Jurnal

Pasien kulit hitam yang telah dievaluasi oleh dokter ahli jantung di unit jantung di Rumah Sakit Wentworth, Durban, dan dinilai sebagai pasien yang mempunyai penyakit jantung rematik yang parah membutuhkan pembedahan katup, yang diteliti. Pasien diperiksa pada saat seminggu sebelum operasi jantung di unit cardiothoracic, setelah mendapatkan persetujuan dari rumah sakit tersebut. Studi ini disetujui oleh Komite Etik, Nelson R Mandela, School of Medicine, University of Natal, Durban.

Untuk setiap pasien, usia, jenis kelamin dan sifat kelainan katup dicatat. Plak dan indeks gingiva skor dihitung setelah pemeriksaan klinis yang cermat, dan radiografi panoramik rotasi dilakukan pada semua pasien. Setiap radiografi diperiksa tanpa pembesaran menggunakan kotak tampilan standar dalam posisi horizontal. Dua pengamat memeriksa semua radiografi; perbedaan penafsiran diselesaikan melalui konsensus.

Lembar pencatatan disusun dan adanya lesi, berikut tercatat: karies, gigi yang hilang, gigi impaksi, Hipersementosis, radiolusen peri apikal, atrisi gigi, gigi retak, gigi yang tidak erupsi, dan yang masih memiliki akar. Definisi yang digunakan untuk semua lesi radiografi

3.2.5. Comparator / Kelompok control dengan intervensi yang berbeda

1. Holbrook et al dalam penelitiannya menemukan hanya 40,5% dari 42 pasien dengan gigi yang bisa dianggap memiliki kesehatan gigi yang memuaskan; sisanya memiliki masalah kesehatan gigi berupa infeksi kronis periodontal atau abses, atau keduanya. Kesehatan gigi pasien edentulous juga buruk

Page 11: ISI Makalah Jurnal

yaitu 53,9% memiliki gigi palsu tidak pas dan 28,9% memiliki penyakit mulut yang bisa menghasilkan bakteremia.

2. Thom dan Howe melaporkan penelitian mereka di mana 50 pasien, semua dengan penyakit jantung berat, diperiksa secara klinis dan radiologis untuk memastikan status gigi mereka. 20,5% dari pasien yang cocok untuk pemeriksaan gigi. Sebaliknya, hanya satu pasien dalam penelitian ini yang memiliki radiografi panorama yang normal. Penyakit periodontal terdapat sebanyak 46% dari pasien mereka. Dengan menggunakan pemeriksaan klinis, 86,5% dari pasien penelitian ini memiliki indeks gingiva buruk dan relative memiliki karies gigi.

3.2.6. Outcomes / Findings / Hasil Penelitian

Sebanyak 44 pasien kulit hitam dengan penyakit jantung rematik yang parah diteliti. Ada 17 laki-laki dan 27 perempuan, dengan usia mulai dari 13 sampai 50 tahun (usia rata-rata: 30,6 tahun). Distribusi lesi katup dapat dilihat pada Tabel 2. Distribusi skor yang diperoleh setelah perhitungan skor plak dan gingiva indeks ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4.

Tujuh (15,9%) pasien memiliki radiografi panoramik normal. Tidak ada pasien yang edentulous (kehilangan gigi seluruhnya). Sifat kelainan radiografi dan frekuensi relatif, ditunjukkan pada Tabel 5. Radiografi panoramik, ditampilkan pada Gambar 1 sampai 4, menggambarkan beberapa kelainan yang terdeteksi.

TABEL 2. Distribusi lesi katup (n = 44)Lesi Katup Jumlah

pasien

Page 12: ISI Makalah Jurnal

stenosis mitral isolasiregurgitasi I mitral isolasiStenosis mitral dengan regurgitasi (penyakit mixed mitral valve)Regurgitasi aortaRegurgitasi aorta dengan stenosis aorta (penyakit mixed aortic valve )Penyakit katup mitral dengan penyakit katup aorta

83163311

TABEL 3. Indeks Plak : distribusi skorSkala Pasien

Skor Skala PersentaseSangat baikBaik CukupBuruk

00.1–0.91.0–1.92.0–3.0

062414

013.654.631.8

TABEL 4. Indeks Gingival : distribusi skorSkala Pasien

Skor Nomor PersentaseSangat baik*Baik CukupBuruk *jaringan sehat

00.1–0.91.0–1.92.0–3.0

071324

015.929.554.6

TABEL 5. Jenis dan frekuensi dari kelainan kardiografi

Abnormalitas Pasien

Nomor Persentase Karies Gigi yang hilang Radiolusen periapikal Gigi impaksi Gigi yang tidak erupsi Hipersementosis Fraktur gigi Erosi Akaryang masih bertahan Kehilangan tulang interdental

25248119518106

56.854.518.125.020.511.42.318.222.713.6

Page 13: ISI Makalah Jurnal

Gambar. 2. Panorama Radiografi menunjukkan lebih banyak kerusakan dari Gambar. 1. Radiograf ini menunjukkan adanya tiga kerusakan pada gigi molar ketiga (g). Gigi molar pertama rahang atas yang hilang (b). mahkota kiri kedua gigi molar mandibula hilang tetapi akar gigi masih ada (f). Gigi yang sama juga menunjukkan radiolusensi periapikal (c) dengan margin kalsifikasi didefinisikan dengan baik yang menunjukkan kemungkinan Gambar. 4. Panorama Radiografi menunjukkan banyak kelainan. Radiograf ini menunjukkan banyak kerusakan pada akar gigi (f) dan banyak gigi yang hilang (b) pada kedua lengkung mandibula dan maksila. Mandibular sebelah kanan pada gigi molar bawah menunjukkan adanya lesi karies yang besar dengan hilangnya mahkota enamel gigi (a). Gigi taring mandibular sebelah kiri dan kanan bawah menunjukkan adanya karies gigi interproximally (a). Periapikal radiolusenless tidak berkaitan dengan gigi molar mandibular bawah sebelah kanan dan kiri (c). Kondisi keseluruhan gigi pasien pada gambar ini sangat buruk.

Gambar. 4. Panorama Radiografi menunjukkan banyak kelainan. Radiograf ini menunjukkan banyak kerusakan pada akar gigi (f) dan banyak gigi yang hilang (b) pada kedua lengkung mandibula dan maksila. Mandibular sebelah kanan pada gigi molar bawah menunjukkan adanya lesi karies yang besar dengan hilangnya mahkota enamel gigi (a). Gigi taring mandibular sebelah kiri dan kanan bawah menunjukkan adanya karies gigi interproximally (a). Periapikal radiolusenless tidak berkaitan dengan gigi molar mandibular bawah sebelah kanan dan kiri (c). Kondisi keseluruhan gigi pasien pada gambar ini sangat buruk.

Gambar 1. Panorama radiografi menunjukkan beberapa kelainan. Radiograf ini menunjukkan gigi yang lengkap, tanpa adanya kelainan gigi atau tidak ada yang tidak erupsi atau terkena dampak. Terdapat kehilangan tulang interdental yang minimal. Adanya lesi besar karies (a) terdapat di kanan kedua gigi geraham rahang bawah. radiolusensi eriapical (c) juga terdapat di puncak gigi

Page 14: ISI Makalah Jurnal

3.2.7. Strength-Limitation of the Study

Kekuatan penelitian : Penelitian ini memberikan gambaran radiografi panoramik sehingga dapat dilihat permasalahan kesehatan mulut yang di alami oleh responden.

Keterbatasan penelitian :

Gambar. 3. Panorama Radiografi menunjukkan lebih kerusakan dari Gambar. 2. Radiograf ini menunjukkan daerah edentulous (yaitu hilangnya gigi) yang melibatkan gigi molar daerah mandibular dan gigi insisivus rahang atas kiri dan daerah gigi taring (b). Akar masih ada pada gigi taring atas (f). Kehilangan tulang interdental terlihat antara premolar mandibula kiri dan gigi molar (e). Radiolusensi periapikal

Gambar. 4. Panorama Radiografi menunjukkan banyak kelainan. Radiograf ini menunjukkan banyak kerusakan pada akar gigi (f) dan banyak gigi yang hilang (b) pada kedua lengkung mandibula dan maksila. Mandibular sebelah kanan pada gigi molar bawah menunjukkan adanya lesi karies yang besar dengan hilangnya mahkota enamel gigi (a). Gigi taring mandibular sebelah kiri dan kanan bawah menunjukkan adanya karies gigi interproximally (a). Periapikal radiolusenless tidak

Page 15: ISI Makalah Jurnal

a. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak menjelaskan metode penelitian dan analisis yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini.

b. Tidak dijelaskan secara rinci bagaimana rendahnya kebersihan mulut sehingga dapat menyebabkan infeksi dan permasalahan pada jantung.

3.2.8. Manfaat Hasil Penelitian bagi Keperawatan

a. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan pada kasus penyakit jantung rematik. Di dalam penelitian ini di jelaskan bahwa perawatan kesehatan mulut yang buruk dapat mengakibatkan tingginya resiko bakterimia spontan dan oral sepsis yang dapat mengakibatkan endokarditis infektif dan dapat mengagalakan antibiotik profilaksis. Sehingga sebagai seorang perawat kita dapat memberikan perhatian yang cukup untuk permasalahan kesehatan dan kebersihan mulut pasien dengan penyakit jantung rematik agar mampu mencegah resiko terjadinya permasalahan tersebut.

b. Manfaat Teoritis

Penelitian ini mampu menambah pengetahuan serta memberikan pembelajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan dan memperhatikan kesehatan dan mebersihan mulut terutama bagi semua orang dan bagi pasien dengan masalah jantung, agar dapat mencegah permasalahan yang lebih parah yang dapat di timbulkan seperti endokarditis infektif dan kegagalan antibiotik profilaksis.

Page 16: ISI Makalah Jurnal

BAB IV

PENUTUP

4.1 KesimpulanPenelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya perhatian

yang diberikan untuk pemeliharaan kesehatan mulut pada pasien

kulit hitam dengan penyakit jantung rematik berat yang

membutuhkan operasi jantung. Hal ini sangat mungkin bahwa

dalam sistem kesehatan kita, kesehatan mulut pasien dengan

penyakit jantung rematik tidak mengetahui dan tidak

mendapatkan fasilitas dan perhatian yang tidak optimal. Sehingga

aspek terpenting dari pencegahan endokarditis infektif adalah di

butuhkannya perhatian yang lebih besar pada segala aspek salah

satunya pada kesehatan mulut.

4.2 Critical Thinking

1. Perawat menganjurkan klien untuk menjaga kesehatan, khususnya kesehatan dan kebersihan mulut.

Page 17: ISI Makalah Jurnal

2. Klien diinstrusikan untuk meningkatkan perawatan kesehatannya, termasuk kesehatan gigi dan gusi, penggunaan antibiotik profilaksis dilakukan sesuai dengan prosedur.

DAFTAR PUSTAKA

Thom AR, Howe GL. The dental status of cardiac patients. Br Heart J 1972; 34: 1302–1307.

Holbrook WP, Willey RF, Shaw TR. Dental health in patients suscepti- ble to infective endocarditis. Br Med J 1981; 283: 371–372.

Chakko S, Bisno AL. Acute Rheumatic Fever, In: Fuster V, Alexander RW, O’Rourke et el. Hurst The Heart; vol.II; 10 th ed. Mc Graw-Hill: New York. 2001; P.1657-65

Siregar, Abdullah Afif. 2008. Demam Rematik dan Penyakit Jantung Rematik Permasalahan Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap pada Fakultar Kedokteran UNSU Medan

Page 18: ISI Makalah Jurnal