isi dcp 1

11
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Beban kendaraan yang dilimpahkan kelapisan perkerasan melalui roda-roda kendaraan selanjutnya di sebarkan kelapisan-lapisan di bawahnya dan akhirnya diterima oleh tanah dasar. Dengan demikian tingkat kerusakan kontruksi perkerasan selama pelayanan tidak saja di tentukan oleh kekuatan dari lapisan perkerasan tetapi juga oleh tanah dasar. Daya dukung tanah dasar dipengaruhi oleh jenis tanah ,tingkat kepadatan kadar air kondisi dranase dll. Daya dukung tanah dasar (subgrade) pada perencanaan lentur dinyatakan dengan nilai CBR (California Beraing Ratio). Dimana CBR adalah perbandingan antara beban yang dibutuhkan untuk penetrasi,contoh tanah sebesar 0,1”/0,2” dengan beban yang di tahan batu pecah standar pada penetrasi 0,1”/0,2” jadi harga CBR adalah nilai yang menyatakan kwalitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 % dalam memikul beban lalulintas. Berdasarkan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dapat di bagi atas : 1. CBR lapangan 2. CBR lapangan rendaman 3. CBR rencana titik Dalam laporan praktikum perkerasan jalan ini akan di bahas mengenai cara menentukan nilai CBR lapangan dengan menggunakan data Dynamic Cone Penetrometer (DCP) . 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan laporan praktikum perkerasan jalan ini adalah sebagai berikut : Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Upload: hendrik

Post on 14-Dec-2014

317 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi DCP 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Beban kendaraan yang dilimpahkan kelapisan perkerasan melalui roda-roda

kendaraan selanjutnya di sebarkan kelapisan-lapisan di bawahnya dan akhirnya diterima

oleh tanah dasar. Dengan demikian tingkat kerusakan kontruksi perkerasan selama

pelayanan tidak saja di tentukan oleh kekuatan dari lapisan perkerasan tetapi juga oleh

tanah dasar. Daya dukung tanah dasar dipengaruhi oleh jenis tanah ,tingkat kepadatan

kadar air kondisi dranase dll. Daya dukung tanah dasar (subgrade) pada perencanaan lentur

dinyatakan dengan nilai CBR (California Beraing Ratio). Dimana CBR adalah

perbandingan antara beban yang dibutuhkan untuk penetrasi,contoh tanah sebesar 0,1”/0,2”

dengan beban yang di tahan batu pecah standar pada penetrasi 0,1”/0,2” jadi harga CBR

adalah nilai yang menyatakan kwalitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar

berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 % dalam memikul beban

lalulintas. Berdasarkan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dapat di bagi atas :

1. CBR lapangan

2. CBR lapangan rendaman

3. CBR rencana titik

Dalam laporan praktikum perkerasan jalan ini akan di bahas mengenai cara

menentukan nilai CBR lapangan dengan menggunakan data Dynamic Cone Penetrometer

(DCP) .

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan laporan praktikum perkerasan jalan ini adalah

sebagai berikut :

1. Mendapatkan nilai CBR lapangan

2. Mengetahui dan bisa mengoperasikan alat DCP

3. Mengetahui cara mengolah data dari DCP sehingga di hasilkan nilai CBR

lapangan sesuai dengan kondisi tanah saat itu

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Page 2: Isi DCP 1

1

BAB II

CARA PENGGUNAAN DCP

2.1. Maksud Dynamic Cone Penetrometer (DCP)

Alat ini digunakan untuk menentukan nilai CBR ( California Bering Ratio ) sub

grade, sub base atau base coarse suatu system perkerasan secara cepat dan praktis sebagai

pekerjaan Quality Control pembuatan jalan. DCP mulai digunakan di indonesia sejak tahun

1985/1986 pemeriksaan dengan alat DCP menghasilkan data kekuatan tanah sampai 90 cm

di bawah tanah dasar.

Gambar 2.1. Dynamic Cone Penetrometer (DCP)

2.2. Spesifikasi DCP

1) Konus : Baja khusus diameter 20 mm, sudut kemiringan 300

2) Palu penumbuk : berat 8 kg, tinggi jatuh 575 mm

3) Mistar : 10 cm

4) Batang penetrasi : diameter 16 mm

Hasil pemeriksaan dapat dapat dinyataka dengan :

1. Penetrabilitas Skala penetrometer (SPP) yaitu mudah atau tidaknya melakukan

penetrasi kedalaman tanah. Dinyataka dalam cm / tumbukan

2. Tahanan Penetrasi Skala (SPR) yaitu sukar atau tidaknya melakukan penetrasi

kedalaman tanah. Dinyatakan tumbukan / cm

Data lapangan umunya dalam SPP, tetapi dalam analisa data dipergunakan SPR

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Page 3: Isi DCP 1

1

2.3. Cara Pemakaian

1) Letakkan Alat DCP yang telah dirakit diatas permukaan tanah atau sirtu secara vertical

900 , jika terjadi penyimpangan sedikit saja akan menyebabkan kesalahan pengukuran

yang relative besar.

2) Baca posisi awal penunjukan mistar ukur ( X0 ) dalam satuan mm.

Penunjukkan X0 tidak perlu tepat pada angka nol karena nilai X0 ini akan

diperhitungkan pada nilai penetrasi. Masukkan nilai X0 pada format kolom ke – 2

( pembacaan mistar ), untuk tumbukan N = 0 kolom ke 1.

3) Angkat palu penumbuk sampai menyentuh pemegang. Lalu lepaskan sehingga

menumbuk landasan penumbuk, tumbukkan ini menyebabkan konus menembus lapisan

material uji.

4) Baca posisi penunjukkan mistar ukur ( X1 ) terjadi penetrasi. Masukkan nilai X1 ini

pada format kolom ke 2 ( pembacaan mistar – mm )

Untuk tumbukkan N = 1 ( baris ke – 2 )

Isilah kolom ke 3 ( penetrasi – mm ) pada format data yaitu selisih antara X1 dan X0

( X1 – X0 ).

Kemudian isi kolom ke – 4 pada format data besarnya nilai

5) Ulangi prosedur 3 dan 4 berulang kali sampai batas kedalaman lapisan yang akan

diperiksa.

Masukkan data X2, X3, X4,……………………………………………………… Xn

Pada kolom ke – 2 blanko data sesuai dengan baris n = 2. n = 3, n = 4, …….. n = n.

6) Isilah kolom ke 3 ( penetrasi – mm ) pada format data yaitu selisih antara X1 dengan

X0 ( 1 = 2,3,4,…………… n )

7) Korelasi dengan nilai CBR diperoleh dengan mempergunakan kertas transparan seperti

pada gambar 2.1. kertas transparan tersebut digeser-geserkan dengan tetap menjaga

sumbu grafik pada kedua ganbar sejajar, sehingga diperoleh garis kumulatif tumbukan

(data SPP) berimpit dengan salah satu garis pada kertas transparan. Nilai yang

ditunjukkanoleh garis tersebut merupakan nilai CBR lapangan pada kedalaman

tersebut.

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Page 4: Isi DCP 1

1

Gambar 2.2 Grafik korelasi antara DCP dan CBR lapangan

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Page 5: Isi DCP 1

1

BAB III

HASIL DCP DAN PENENTUAN CBR

Pekerjaan : Pengujian CBRTanggal Pengujian : 23 Oktober 2010Lokasi : Gerbang utama

No./Titik : 1

DATA LAPANGAN  

TUMBUKAN PEMBACAAN PENETRASI NILAI CBR %MISTAR GRAFIK CBR

( N ) ( mm ) ( mm ) ( % )

0 30 0 01 135 105,0 12,1 Kritis2 170 140,0 40,5 Maksimum3 225 195,0 25,34 295 265,0 19,45 374 344,0 17,26 449 419,0 18,57 550 520,0 13,58 635 605,0 15

Pekerjaan : Pengujian CBRTanggal Pengujian : 23 Oktober 2010

Lokasi : Gerbang barat

No./TITIK : 2

DATA LAPANGAN  

TUMBUKAN PEMBACAAN PENETRASI NILAI CBR %  MISTAR   GRAFIK CBR

( N ) ( mm ) ( mm )   ( % )         0 40 0    1 150 110 10  2 275 235 8,9  3 400 360 8,3 Kritis4 469 429 17,2  5 537 497 19,1  6 556 516 80 Maksimum7 576 536 79  8 600 560 72  

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Page 6: Isi DCP 1

1

Pekerjaan : Pengujian CBRTanggal Pengujian : 13 Oktober 2010

Lokasi : Tugu

No./TITIK : 3

DATA LAPANGAN  

TUMBUKAN PEMBACAAN PENETRASI NILAI CBR %  MISTAR   GRAFIK CBR

( N ) ( mm ) ( mm )   ( % )         0 50 0    1 165 115 13,5  2 210 160 39  3 250 200 40  4 300 250 31  5 356 306 29  6 450 400 16,2  7 465 415 100 Maksimum8 535 485 21  9 596 546 25,5  10 725 675 11,7 Kritis

Pekerjaan : Pengujian CBRTanggal Pengujian : 23 Oktober 2010Lokasi : Gerbang utama

Garfik hasil pemeriksaan alat DPC

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Page 7: Isi DCP 1

1

Pekerjaan : Pengujian CBRTanggal Pengujian : 23 Oktober 2010Lokasi : Gerbang barat

Garfik hasil pemeriksaan alat DPC

Pekerjaan : Pengujian CBRTanggal Pengujian : 23 Oktober 2010Lokasi : Tugu

Garfik hasil pemeriksaan alat DPC

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan

Page 8: Isi DCP 1

1

BAB V

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dari bab III dapat diketahui nilai CBR lapangan kritis dan maksimum dari tiap titik

diantaranya :

1. Titik 1 (gerbang utama) nilai CBR lapangan kritis berada di tumbukan ke 1

pembacaan mistar 135 mm dengan nilai 12,1% dan nilai CBR maksimum berada di

tumbukan ke 2 pembacaan mistar 170 mm dengan nilai 40,5%.

2. Titik 2 (gerbang barat) nilai CBR lapangan kritis berada di tumbukan ke 3

pembacaan mistar 400 mm dengan nilai 8,3% dan nilai CBR maksimum berada di

tumbukan ke 6 pembacaan mistar 556 mm dengan nilai 80%.

3. Titik 3 (tugu) nilai CBR lapangan kritis berada di tumbukan ke 10 pembacaan

mistar 725 mm dengan nilai 11,7% dan nilai CBR maksimum berada di tumbukan

ke 7 pembacaan mistar 465 mm dengan nilai 100%.

prakatikum perkerasan jalan ini dapat di simpulkan bahwa nilai CBR lapangan yang

diperoleh dari data DCP, nilai tertinggi berada pada lokasi tugu dimana korelasi nilai CBR

diperoleh dengan mempergunakan kertas transparan seperti gambar 2.1 diperoleh nilai

CBR sebesar 100% pada tumbukan ke 7 pembacaan mistar 465 mm dan nilai CBR

lapangan terkritis berada di lokasi gerbang barat dengan nilai 8,3% pada tumbukan ke 3

pembacaan mistar 400mm.

3.2 Saran

Korelasi penentuan nilai CBR dari data DCP dengan mempergunakan kertas

transparan ini sebaiknya dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari hasil test CBR

dengan nilai DCP dari lokasi yang berdekatan dengan lokasi dimana CBR tersebut

dilaksanakan.

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan