isi daspen uas

Upload: pramanda-hartanto

Post on 13-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini mengisahkan tentang percintaan si ibu lusi dan pak yahya dalam percintaannya mereka bersilat lidah dan saling memakan kotoran mereka dan beradu mulut di bawah peranakan si ibu lusi.

TRANSCRIPT

  • 1 | D A S P E N

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangRuang Terbuka Hijau di kota Bandung akhir akhir ini tengah ditata ulanguntuk dapat berfungsi sebagai ruang publik yang aktif di dalam kehidupanperkotaan. Kota Bandung sendiri dengan memiliki walikota yang berlatarbelakang praktisi dan akademisi dengan visi dan misi untuk menata kembalikota Bandung. Kota Bandung dahulu mendapat julukan sebagai kota kembangdan kondisi iklim sejuk pegunungan, namun pada sepuluh tahun terakhirperkembangan dan pertumbuhan kota yang semakin pesat tidak diimbangidengan penataan daerah hijau dan fungsi aslinya. Program pemerintah kotaBandung yang mengusung Bandung Juara memberikan perhatian khususterhadap taman taman kota yang berfungsi sebagai ruang terbuka publicsebagai wadah untuk menyediakan sarana bagi masyarakat dalam melakukanberbagai kegiatan. Kota Baandung memiliki beberapa taman yang ditata ulangoleh pemerintah kota ada taman lansia, taman pasupati, taman musik centrum,dll. Sebagai objek studi kasus untuk penelitian maka dipilihlah taman musikcentrum yang akan di teliti mengenai aktivitas dan kegiatan di ruang terbukapublik tersebut apakah sudah sesuai dengan nama dari tempat tersebut.Pemerintah mulai menata taman centrum pada awal tahun 2014 sebagaiperwujudan pemerintah kota Bandung yang baru untuk mengembalikan danmenata beberapa tempat ke fungsi aslinya. Taman centrum sebelumnya sebuahtaman yang sering di pakai oleh beberapa remaja dalam melakukan beberapaaktivitas kegiatan, namun Dinas Pemakaman dan Pertamanan kota Bandungdengan Walikota Bandung melakukan penataan ulang dan membuat tamantersebut menjadi lebih tematik dan menarik. Taman di jalan Belitung inikemudian di namakan Taman Musik Centrum dengan fungsi sebagai ruangterbuka publik yang menyediakan tempat bagi masyarakat kota dalammenyalurkan berbagai kegiatan yang kreatif khususnya bagi masyarakat yangingin menggelar pertunjukan seni secara gratis. Taman musik centrum pada

  • 2 | D A S P E N

    umumnya adalah sebuah taman kota namun dengan fasilitas khusus tersebutmenjadi sebuah alasan untuk melakukan penelitian terhadap fungsi tamantersebut, apakah dengan adanya ruang tersebut masyarakat akanmemanfaatkannya dengan maksimal.

    1.2. Maksud dan TujuanMaksud dari penelitian ini adalah :

    Adanya Pola pola Ruang di Taman Musik Centrum yang mendorongterjadinya aktifitas bermusik.

    Meneliti aktifitas sekitar Taman Musik Centrum yang mendorong ruangtempat berkumpul.

    Tujuan dari penelitian ini adalah : Memberikan masukan tentang pola pola ruang mengenai sebuah ruang

    terbuka publik.

    Menganalisa fungsi sebuah ruang terbuka publik yang tematik.

    Memberikan gambaran tentang ruang terbuka public.

    1.3. Rumusan Masalah1.3.1. Aspek Arsitektural

    Mengkaji sebuah open space dalam kegiatan bermusik sirkulasi ruang yang terjadi di dalam site estetika taman dan visualisasi

    mengenai daya tampung1.3.2. Aspek Fungsional

    Fungsi ruang terbuka hijau Fungsi stage, tribun, lapangan, dalam berkegiatan

    1.3.3. Aspek Lingkungan, Tapak, dan Lokasi

    Aspek Kebisingan dan keramaian yang di timbulkan

    Aspek kebutuhan parkir

  • 3 | D A S P E N

    Berlokasi di perempatan jalan yang nantinya menimbulkan sebuahperlambatan hingga kemacetan

    1.4. Metodologi PenelitianMetodologi peneletian yang dipakai dalam studi objek ini adalah deskriptifkualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukanuntuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saatini atau saat yang lampau, misalnya : berapa lama anak-anak usia pra sekolahmenghabiskan waktunya untuk nonton TV. Penelitian deskriptif, bisamendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikankeadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian demikian disebutpenelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitianperkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan adayang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu. Penelitian kualitatif(qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untukmendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama,menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan keduanmenggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakanpenelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori. Metode kualitatif secaragaris besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif dan non interaktif.Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakanteknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya.

    Jadi penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian dengan menggambarkanfenomena atau keadaan yang berlangsung saat ini yang kemudian di analisisdengan metode non interaktif sehingga memberikan gambaran dan mengungkapsemua data dan fakta di sebuah studi.

  • 4 | D A S P E N

    1.5. Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUAN

    Pendahuluan bercerita mengenai latar belakang pemilihan studi objek dan juduldari penelitian ini dengan mengungkapkan beberapa data sebagai awalkemudian mengungkap maksud dan tujuan sehingga menemukan rumusanmasalah yang dicari metode penelitiannya agar mendapatkan data yang akuratdalam melakukan penelitianBAB II KAJIAN TEORITIK

    Dalam bab ii ini akan dimunculkan beberapa teori mengenai ruang terbukahijau khususnya taman dan juga elemen pembentuk ruang mengenai apa yangdisebut dengan ruang.BAB III STUDI TAMAN MUSIK CENTRUM

    Dalam bab iii ini menuliskan beberapa data teknis dan non teknis mengenaitaman musik centrum, dengan melakukan survey sampai menganalisa polakegiatan di lokasi tersebut tanpa memberikan komentar dan hanya mengungkapdata dan fakta sesuai dengan hasil surveiBAB IV PEMBAHASANSetelah Menemukan sebuah kajian mengenai Teori Ruang dan melakukanpenelitian terhadap objek, dalam bab ini akan di bahas mengenai data dan faktapada ruang terbuka ini dengan teori yang ada.BAB V KESIMPULANKesimpulan adalah hasil dari pengamatan yang dilakukan selama melakukanstudi objek dan menemukan berbagai macam permasalahan, maka dari itu isikesimpulan adalah mengomentari keadaan sekarang dari adanya sebuah ruangterbuka public yang mempunyai fungsi khusus dalam pertunjukan seni secaragratis.

  • 5 | D A S P E N

    BAB IIKAJIAN TEORITIK

    II.1. Ruang dalam ArsitekturRuang merupakan elemen yang sangat penting dalam arsitektur. Secaraharfiah, ruang (space) berasal dari bahasa Latin, yaitu spatium yangberarti ruangan atau luas (extent). Jika dilihat dalam bahasa Yunani dapatdiartikan sebagai tempat (topos) atau lokasi (choros) yaitu ruang yangmemiliki ekspresi kualitas tiga dimensi. Menurut Aristoteles, ruangadalah suatu yang terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan fisik,enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami keberadaanya denganjelas dan mudah.

    Dalam arsitektur, ruang terbagi menjadi ruang dalam dan ruang luar.Salah satu ruang yang ada dalam arsitektur adalah ruang terbuka publik.Ruang terbuka publik sendiri terbagi menjadi ruang eksterior dan ruanginterior. Untuk ruang eksterior (Alexander et al, 1977), terdapat duabagian tipe ruang, yaitu:

    Positif: yaitu ruang yang mempunyai batas yang pasti dan jelas. Ruangini dapat dirasakan dan dapat diukur dengan seksama. Sebagai bayangan,ruangan ini dapat diisi oleh air untuk menunjukan keberadaannya. Ruangini dibentuk dari bangunan yang berada disekitarnya.

    Negatif: yaitu ruang yang tidak mempunyai bentuk yang jelas. Jenisruang ini sulit dibayangkan serta keberadaannya sulit dirasakan.

    Di dalam buku Public Places Urban Spaces, ruang positif dibagimenjadi dua jenis, yaitu:

  • 6 | D A S P E N

    a. Streets (road, path, avenue, lanes, boulevard, alleys, malls)Streets adalah tipe ruang terbuka publik yang bersifat dinamikdan mempunyai kuantitas perpindahan yang lebih tinggi.

    Gambar II.1 Gambar Ilustrasi Streets

    b. Squares (plazas, circuses, piazzas, places, courts)Squares adalah tipe statis dimana orang lebih sering untukberdiam diri dalam waktu lama di ruang terbuka publik ini.

    Kedua jenis ini dapat bersifat formal maupun informal. Sehinggakeduanya dapat ditempatkan sebagai ruang terbuka publik dimanapunberada. Namun untuk Negara berkembang seperti Indonesia, tipe streetslebih sering dijadikan sebagai ruang terbuka publik daripada squares.

  • 7 | D A S P E N

    II.1.1. Wujud Dasar RuangWujud dasar ruang menurut D.K. Ching (1996) terdiri dari 3 buah, yaitu:

    a. Lingkaran

    Merupakan susunan sederetan titik yang memiliki jarak yang sama danseimbang terhadap sebuah titik tertentu di dalam lengkungan.Pertimbangan dalam memilih wujud dasar lingkaran :

    1) Kendala dalam penataan pada bentuk lengkung.2) Pengembangan bentuk relatif banyak.3) Orientasi aktifitas cenderung memusat.4) Flexibilitas ruang tepat untuk penataan organisasi ruang

    dengan pola memusat.5) Karakter dinamis dengan orientasi yang banyak.

    b. Bujur sangkarMerupakan sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yangsama panjang dan empat buah sudit siku-siku. Pertimbangan dalammemilih wujud dasar bujur sangkar :

    1) Penataan dan pengembangan bentuk relatif mudah.2) Kegiatan dengan berbagai orientasi dapat diwadahi.3) Karakter bentuk formal dan netral.4) Flexibilitas tinggi dengan penataan perabot cenderung mudah.

    c. SegitigaSebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tigabuah sudut. Pertimbangan dalam memilih wujud dasar segitiga:

    1) Sering mempunyai ruang sisa dan pengembangan bentukrelatif terbatas.

    2) Aktifitas kegiatan lebih mengutamakan pada satu orientasi.3) Karakter kaku dan cenderung kurang formal.

  • 8 | D A S P E N

    4) Flexibilitas kurang serta perlu penataan yang lebih terencanauntuk mengatasi ruang sisa.

    II.1.2. Organisasi RuangD.K. Ching (1996) menyebutkan bahwa organisasi ruang dapat dibagimenjadi 5 bagian, yaitu :

    a. Organisasi terpusat

    Sebuah ruang dominan yang terpusat dengan pengelompokansejumlah ruang sekunder.Organisasi terpusat dengan bentuk yang relatif padat dan secara geometriteratur dapat digunakan untuk :1). Menetapkan titik-titik yang menjadi point of interest dari suaturuang.

    2). Menghentikan kondisi-kondisi aksial3). Berfungsi sebagai suatu bentuk obyek di dalam daerah atau volumeruang yang tetap.

    Gambar II.2 Organisasi TerpusatSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan

    b. Organisasi linearSuatu urutan dalam satu garis dari ruang-ruang yang berulang. Bentukorganisasi linear bersifat flexsibel dan dapat menanggapi terhadapbermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini dapat disesuaikandengan adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatubadan air atau sebatang pohon, atau mengarahkan ruang-

  • 9 | D A S P E N

    ruangnya untuk memperoleh sinar matahari dan pemandangan. Dapatberbentuk lurus, bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinyadapat berbentuk horizontal sepanjang tapaknya, diagonal menaikisuatu kemiringan atau berdiri tegak seperti sebuah menara.Bentuk organisasi linear dapat digunakan untuk :

    1). Menghubungkan ruang-ruang yang memiliki ukuran, bentukdan fungsi yang sama atau berbeda-beda.2). Mengarahkan orang untuk menuju ke ruang-ruang tertentu.

    Gambar.II.3 Organisasi LinierSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    c. Organisasi radial

    Organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yangmengembangkan keluar lingkupnya serta memadukan unsur- unsur baikorganisasi terpusat maupun linear. Variasi tertentu dari organisai radialadalah pola baling-baling di mana lengan- lengan linearnya berkembangdari sisi sebuah ruang pusat berbentuk segi empat atau bujursangkar. Susunan ini menghasilkan suatu pola dinamis yang secaravisual mengarah kepada gerak berputar mengelilingi pusatnya.Bentuk organisasi radial dapat digunakan untuk :

  • 10 | D A S P E N

    1). Membagi ruang yang dapat dipilih melalui entrance.2). Memberi pilihan bagi orang untuk menuju ke ruang-ruang yangdiinginkannya.

    Gambar.II. 4 Organisasi RadialSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    d. Organisasi cluster

    Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama memanfaatkan satu ciri hubungan visual. Tidak adanya tempatutama di dalam pola organisasi berbentuk kelompok, maka tingkatkepentingan sebuah ruang harus ditegaskan lagi melalui ukuran, bentukatau orientasi di dalam polanya.Bentuk organisasi cluster dapat digunakan untuk :

    1). Membentuk ruang dengan kontur yang berbeda-beda.2). Mendapatkan view dari tapak dengan kualitas yang sama bagimasing-masing ruang.

    3). Membentuk tatanan ruang yang memiliki bentuk, fungsi dan ukuranyang berbeda-beda.

    GambarII.5 Organisasi ClusterSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

  • 11 | D A S P E N

    e. Organisasi grid

    Kekuatan yang mengorganisir suatu grid dihasilkan dariketeraturan dan kontinuitas pola-polanya yang meliputi unsur- unsuryang diorganisir. Sebuah grid dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk yang lain. Pola grid dapat diputus untuk membentukruang utama atau menampung bentuk-bentuk alami tapaknya. Sebagiangrid dapat dipisahkan dan diputar terhadap sebuah titik dalam poladasarnya. Lewat dari daerahnya, grid dapat mengubah kesannya darisuatu pola titik ke garis, ke bidang dan akhirnya ke ruang.Bentuk organisasi grid dapat digunakan untuk :

    1).Mendapatkan kejelasan orientasi dalam sirkulasi.2).Memberi kemudahan dalam penyusunan struktur dankonstruksi bangunan.

    GambarII.6 Organisasi ClusterSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    II.1.3. Elemen Pembentuk RuangK.W. Smithies (1981), menyebutkan elemen pembentuk ruang dapatdikelompokkan menjadi :

    a. Tekstur

  • 12 | D A S P E N

    Tekstur dalam ruang tidak hanya terpusat pada tingkatan halus ke kasartapi meliputi juga dekorasi dan pahatan.

    b. WarnaPenerapan warna sering hanya terbatas pada komposisi dan penerapancorak, satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa warna dalam sebuahkomposisi bisa dihasilkan oleh kilau, tekstur dan transparansi sebuahpermukaan.

    Grandjean (1973), membuat sebuah riset yang menggambarkanketerkaitan antara warna dalam sebuah ruang yang dikaitkan dengan efekpsikologis manusia di dalamnya yang mendukung interaksi.

    c. Irama

    Irama diartikan sebagai pergerakan yang bercirikan pada unsur- unsuratau motif berulang yang terpola dengan interval yang teratur maupuntidak teratur.

    d. OrientasiPengarah dalam sebuah ruang dapat berupa elemen vertikal danhorizontal yang salah satunya dapat dibentuk oleh susunan struktur.

    e. Proporsi

    Dalam arsitektur, proporsi merupakan hubungan antara bidang denganvolume juga perbandingan antara bagian-bagian dalam sebuahkomposisi.

    f. Solid dan VoidSolid dan void dihasilkan oleh hubungan antara material padat denganbidang-bidang bukaan seperti jendela dan pintu.

    g. Bentuk dan Wujud

  • 13 | D A S P E N

    Bentuk lebih sering dimaksudkan sebagai pengertian massa atau isi tigadimensi sementara wujud secara khusus lebih mengarah pada aspekpenting bentuk yang mewujudkan penampilannya, konfigurasi atauperletakan garis atau kontur yang membatasi suatu gambar atau bentuk.

    II.1.4. Skala RuangChing (1996) menyebutkan pada bentuk tiga dimensi sebuah ruang,tinggi mempunyai pengaruh terkuat pada skala ruang daripada lebaratau panjangnya. Jika dinding-dinding sebuah ruang memberikanbatasan, maka tinggi langit-langit menentukan kualitas perlindungandan kekerabatan.a. Ruang interior

    White (1987) pada ruang interior membagi pengaruh skala ruangterhadap psikologis manusia di dalamnya menjadi empat bagian, yaitu :

    Intim

    Skala ruang dengan dimensi atap yang sangat dekat dengan ukuran tubuhmanusia sehingga menghasilkan efek keakraban dan suasana yang intim.

    Normal

    Perbandingan dimensi ruang yang seimbang, tidak memberi kesan secaramendalam.

    Monumental

    Skala dengan ketinggian plafond yang memberikan kesan agung padapengunjung dalam sebuah ruang.

    KejutanPerbandingan ketinggian ruang yang sangat ekstrem. Memberi kesanyang menjauh bagi pengunjung di dalamnya. Tidak digunakan dalamdesain ruang.

    b. Ruang eksterior

  • 14 | D A S P E N

    Pada ruang eksterior efek psikologis bagi pengunjung melalui elemenskala dilihat dari perbandingan antara lebar (D) bangunan dan tinggi (H)bangunan.

    D / H = 1, adalah titik genting dimana kualitas ruang eksteriorberubah secara radikal. Artinya jika :

    D / H < 1, interaksi bersama mulai menguat, suatu perasaantertutup di dalam bangunan itu sampai ke suatu jenisclaustrophobia sebagaimana perbandingan antara D / H menjadilebih kecil lagi.

    D / H = 1, keseimbangan diantara tinggi bangunan dan ruangdiantara bangunan-bangunan.

    D / H > 1, jarak-jarak diantara bangunan menjadi agak lebihbesar.

    II.1.5. Terbentuknya Ruang dari Bidang Horizontala. Bidang dasar

    Sebuah bidang datar horizontal yang terletak sebagai suatu figur diatas latar belakang yang kontras membentuk suatu daerah ruangsederhana. Agar bidang datar horizontal dapat dilihat sebagai suatufigur, maka harus ada perbedaan yang menyolok dalam hal warna,gelap terang, atau tekstur antara bidang datar tersebut dengansekelilingnya.

    GambarII.7. Bidang dasar

  • 15 | D A S P E N

    b. Bidang dasar dinaikkanBidang datar horizontal yang diangkat atau dinaikkan daripermukaan tanah akan menimbulkan permukaan vertikal sepanjangsisi-sisinya yang memperkuat pemisahan visual daerah tersebut daridasar di sekitarnya.

    GambarII.8. Bidang dinaikkan

    Sisi bidang-bidang ditetapkan dengan baik.

    Kesinanbungan ruang dan visual dipertahankan.

    Pencapaian secara fisik mudah dilakukan

    Kontinuitas visual dipertahakan.

    Kesinambungan ruang terputus.

    Pencapaian secara fisik menuntut penggunaan tangga atau

    ramp (landaian).

  • 16 | D A S P E N

    Kesinambungan visual maupun ruang diputuskan

    Daerah bidang yang ditinggikan tersolir dari bidang tanahatau bidang lantai

    Bidang yang ditinggikan diubah menjadi unsur pelindungatap dari ruang di awahnya.

    Tingkat di mana ruangan dan kontinuitas visual tetap dipertahankanantara ruang yang ditinggikan dengan sekehlingnya, tergantung padaskala perubahan ketinggiannya.

    c. Bidang dasar diturunkanSebuah bidang datar horizontal yang diturunkan ke bawahpermukaan tanah, menggunakan permukaan-permukaan vertikal padadaerah yang direndahkan untuk membentuk suatu volume ruang.

    GambarII.9 . Bidang yang Diturunkan

  • 17 | D A S P E N

    Daerah yang direndahkan dapat menjadi pemutus dari bidang tanahatau lantai dan tetap merupakan kesatuan bagian dari ruang disekitarnya.

    Penambahan kedalaman bidang yang diturunkan melemahkanhubungan visual bidang tersebut dengan ruang di sekelilingnya danmemperkuat definisi bidang itu sebagai volume ruang yang berbeda.

    Jika bidang dasar asalnya berada di atas level mata kita, maka bidangyang diturunkan menjadi sebuah ruang yang terpisah dan berbedadidalamnya.Tindakan membuat tangga menuju suatu ruang yang ditinggikandapat menimbulkan sifat ekstrovert ruang (menonjolkan arti pentingsuatu ruang). Membuat rendah suatu ruang di bawah ruang disekelilingnya dapat memberikan sifat introvert atau sifat menaungidan melindungi.Derajat kontinuitas ruang antara kawasan yang diturunkan dandaerah di sekelilingnya tergantung pada skala perbedaan tinggibidang-bidang tersebut.

  • 18 | D A S P E N

    d. Bidang atas (Over Head)

    GambarII.10. Bidang Atas

    Sebuah bidang datar horizontal yang diletakkan tinggi di atasmembentuk volume ruang di antara bidang tersebut dan permukaantanah di bawahnya.

    Bila unsur-unsur linier vertikal seperti

    kolom atau tiang digunakan untuk menopang bidang atas, kolomtersebut secara visual akan membantu membentuk batas-batas ruangyang ditetapkan tanpa mengganggu aliran ruang yang melalui daerahtersebut.

    Jika sisi-sisi dari suatu bidang atas diturunkan ke bawah, atau jikabidang dasar di bawahnya dipertegas dengan merubah ketinggiannya,maka batas-batas volume ruang yang timbul akan diperkuat secaravisual. Jika sisi-sisi bidang atas membentuk batas-batas daerah, makawujud, ukuran, dan tinggi bidang di atas bidang dasar menentukankualitas bentuk formal ruang tersebut. Sebuah bidang atas punya

  • 19 | D A S P E N

    kemampuan untuk mendefinisikan volume ruang yang diskrit secaravirtual oleh dirinya sendiri.

    II.2. Teori Ruang Terbuka Publik

    II.2.1. Ruang terbukaRuang terbuka(open spaces) merupakan ruang yang direncanakan karenakebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udaraterbuka. Ruang terbuka (open spaces), Ruang Terbuka Hijau (RTH),Ruang publik (public spaces) mempunyai pengertian yang hampir sama.Secara teoritis yang dimaksud dengan ruang terbuka (open spaces)adalah:

    Ruang yang berfungsi sebagai wadah (container) untuk kehidupanmanusia, baik secara individu maupun berkelompok, serta wadahmakhluk lainnya untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan(UUPR no.24/1992).

    Suatu wadah yang menampung aktivitas manusia dalam suatulingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik(Budihardjo, 1999; 90).

    Ruang yang berfungsi antara lain sebagai tempat bermain aktif untukanak-anak dan dewasa, tempat bersantai pasif untuk orang dewasa,dan sebagai areal konservasi lingkungan hijau (Gallion, 1959; 282).

    Ruang yang berdasarkan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau yaitudalam bentuk taman, lapangan atletik dan taman bermain (Adams,1952; 156).

    Ruang terbuka publik adalah ruang tidak terbangun dalam kota yangberfungsi untuk meningkatkan kualitas estetika, lingkungan, dankesejahteraan warganya. Stephen Carr dalam bukunya Public Space,menyatakan bahwa ruang terbuka publik harus responsif, demokratisdan bermakna. Responsif artinya ruang terbuka publik harus dapatdigunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Demokratis

  • 20 | D A S P E N

    berarti ruang terbuka publik seharusnya dapat digunakan olehmasyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi danbudaya serta aksesibel bagi penyandang cacat tubuh, lanjut usia danberbagai kondisi fisik manusia. Sedangkan bermakna berarti ruangterbuka publik harus memiliki tautan dengan manusia, dunia luas, dankonteks sosial. Perkembangan kota yang pesat, menyebabkan banyakmasalah, salah satu diantaranya adalah terjadinya perubahan fungsilahan. Kebiasaan yang sering dilakukan oleh Pemerintah kota danpihak swasta adalah merubah fungsi ruang terbuka hijau menjadiruang terbangun. Dampak dari kesemuanya itu adalah hilangnyafasilitas umum yang bisa menjadi ajang untuk bersosialisasi antarsesama (Carr, 1992).

    Jadi RTH lebih menonjolkan unsur hijau (vegetasi) dalam setiapbentuknya sedangkan public spaces dan ruang terbuka hanya berupalahan terbuka belum dibangun yang tanpa tanaman. Public spaces adalahruang yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat sedangkan RTH danruang terbuka tidak selalu dapat digunakan dan dinikmati oleh seluruhmasyarakat.

    Ruang terbuka hijau membutuhkan perencanaan yang lebih baik lagiuntuk menjaga keseimbangan kualitas lingkungan perkotaan.Mempertahankan lingkungan perkotaan agar tetap berkualitas merupakanpenjabaran dari GBHN 1993 dengan asas trilogi pembangunannya yaitupertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,dan stabilitas nasional melalui pembangunan berkelanjutan (sustainabledevelopment) dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.(GBHN,1993;94).Pada dasarnya RTH mempunyai fungsi dasar yaitu:

    Berfungsi secara sosial yaitu fasilitas untuk umum dengan fungsirekreasi, pendidikan dan olahraga. Dan menjalin komunikasi antarwarga kota.

  • 21 | D A S P E N

    Berfungsi secara fisik yaitu sebagai paru-paru kota, melindungi sistemair, peredam bunyi, pemenuhan kebutuhan visual, menahanperkembangan lahan terbangun/sebagai penyangga, melindungi wargakota dari polusi udara.

    Berfungsi sebagai estetika yaitu pengikat antar elemen gedung dalamkota, pemberi ciri dalam membentuk wajah kota dan unsur dalampenataan arsitektur perkotaan.

    II.3. SirkulasiII.3.1. Macam Sistem Sirkulasi

    a. Sistem Sirkulasi Manusia

    Aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku di dalam hotel sepertitamu hotel baik yang menginap maupun yang menggunakan fasilitasumum di dalam hotel maupun pengelola hotel itu sendiri.

    b. Sistem Sirkulasi KendaraanDimana aktivitas kendaraan pengunjung hotel yang menginap maupunyang menggunakan fasilitas hotel, dan kendaraan pengelola hotel jugatermasuk kendaraan barang yang menyuplai kebutuhan rumahtangga.

    II.3.2. Unsur Unsur SirkulasiKomponen-komponen prinsip suatu sistem sirkulasi bangunan sebagaiunsur-unsur positif yang mempengaruhi presepsi kita tentang bentukdan ruang-ruang bangunan serta arah pergerakannya adalah:

    a. Pencapaian Bangunan

    Sebelum benar-benar memasuki ruang interior dari suatubangunan, kita mendekati pintu masuk melalui sebuah jalur. Halini merupakan tahap pertama dari suatu sistem sirkulasi, dimanakita dipersiapkan untuk melihat mengalami danmenggunakan ruang-ruang di dalam bangunan tersebut.

  • 22 | D A S P E N

    Pendekatan sebuah bangunan dan jalan masuknya mungkinberbeda-beda dalam waktu tempuh, dari beberapa langkahmenuju ruang-ruang singkat hingga suatu jalur panjang danberkelok-kelok.

    Gambar II.11 Pencapaian BangunanSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Langsung

    o suatu pencapaian yang mengarah langsung ke suatu

    tempat masuk melalui sebuah jalan yang segarisdengan sumbu bangunan.

    o tujuan visual dalam pengakhiran pencapaian ini jelas,dapat merupakan fasade muka seluruhnya dari sebuahbangunan atau tempat masuk yang dipertegas.

    Gambar II.12 Pencapaian Bangunan secara LangsungSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Tersamar

    o Pencapaian yang samar-samar mempertinggi efek

    perspektif pada fasade depan dan bentuk suatu bangunan.

  • 23 | D A S P E N

    Jalur dapat diubah arahnya satu atau beberapa kali untukmenghambat atau memperpanjang urutan pencapaian.

    o Jika sebuah bangunan didekati pada sudut yangekstrim, jalan masuknya dapat memproyeksi apa yangada di belakang fasade depan sehingga dapat terlihatlebih jelas.

    Gambar II.13 Pencapaian Bangunan secara TersamarSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Berputar

    o Sebuah jalan berputar memperpanjang urutanpencapaian dan mempertegas bentuk tiga dimensi suatubangunan sewaktu bergerak mengelilingi tepi bangunan.

    o Jalan masuk bangunan mungkin dapat dilihatdengan terputus-putus selama waktu pendekatan untukmemperjelas posisinya atau dapatdisembunyikan sampai di tempat kedatangan.

    Gambar II.14 Pencapaian Bangunan secara Berputar

  • 24 | D A S P E N

    Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    b. Jalan Masuk ke dalam BangunanUntuk memasuki sebuah bangunan, sebuah ruang dalambangunan, atau suatu kawasan yang dibatasi ruang luar,melibatkan kegiatan menembus bidang vertikal yangmemisahkan sebuah ruang dari lainnya, dan memisahkankeadaan di sini dan di sana.

    Gambar II.15. Jalan Masuk Kedalam Bangunan

    Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Jalan masuk ke dalam ruang paling baik ditandai denganmendirikan sebuah bidang nyata ataupun tersamar, yangtegak lurus pada jalur pencapaian.

    Pintu masuk dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    Rata

    Pintu masuk yang rata mempertahankan kontinuitas

    permukaan dindinnya dan jika diinginkan dapat jugasengaja dibuat tersamar.

    Menjorok KeluarJalan masuk yang menjorok ke luar menunjukkan fungsinyasebagai pencapaian dan memberikan pernaungan di atasnya.

    Menjorok Kedalam

  • 25 | D A S P E N

    Jalan-jalan masuk yang menjorok ke dalam juga memberikanpernaungan dan menerima sebagian ruang luar menjadibagian dari bangunan.

    a. Rata b. Keluar c.KedalamGambar II.16 Pengelompokan Pintu Masuk

    Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Sebenarnya kegiatan memasuki ruang pada dasarnya bukanhanya sekedar membuat lubang di dinding. Hal inidapat merupakan perlintasan melalui sebuah budang tersamaryang tercipta dari dua buah kolom saja atau ditambahkanambang atas. Pada situasi dimana dikehendaki kontinuitas visualatau kontinuitas ruang di antara dua ruang, maka perubahanketinggian lantai dapat membentuk sebuah ambang pintu danmenandai jalan dari suatu tempat ke tempat lain.

    c. Konfigurasi Alur GerakPersimpangan atau perlintasan jalan selalu merupakan titikpengambilan putusan bagi orang yang mendekatinya. Kontinuitasdan skala dari masing-masing jalan pada sebuah persimpangandapat menolong kita membedakan antara jalan utama menujuruang-ruang utama dan jalan sekunder yang menuju ruang-ruangsekunder.

  • 26 | D A S P E N

    Gambar II.17 Konfigurasi Jalan

    Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Jika jalan-jalan pada suatu perlintasan adalah seimbang satu samalain, harus disediakan ruang yang cukup agar memungkinkanorang berhenti sejenak dan mengarahkan dirinya

    Linier

    Semua jalan adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadiunsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Sebagai tambahan, jalan dapat melengkung atauterdiri atas segmen-segmen, memotong jalan lain,bercabang-cabang, membentuk kiasan (loop).

    RadialBentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atauberhenti pada, sebuah pusat, titik bersama.

    Spiral

    Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu jalan yang menerusyang berasal dari titik pusat, berputarmengelilinginya dengan jarak yang berubah.

  • 27 | D A S P E N

    GridBentuk grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang salingberpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujursangkar atau kawasan-kawasan ruang segiempat.

    Network

    Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yangmenghubungkan titik-titik tertentu didalam ruang.

    Komposit

    Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya mempunyaisuatu kombinasi dari pola-pola di atas. Untukmenghindarkan terbentuknya orientasi yangmembingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalurjalan bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk danpanjangnya.

  • 28 | D A S P E N

    d. Hubungan Ruang dan Jalan

    Gambar II.18. Hubungan Ruang dan JalurSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Jalan dengan ruang-ruang dihubungkan dalam cara-caraberikut ini:

    Melewati Ruang-Ruang

    o Integritas ruang dipertahankano Konfigurasi jalan luruso Ruang-ruang perantara dapat dipergunakan untuk

    menghubungkan jalan dengan ruang-ruangnya

    Gambar II.19 Melewati Ruang

    Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Menembus Ruang-Ruango Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut

    sumbunya, miring atau sepanjang sisinya

  • 29 | D A S P E N

    o Dalam memotong sebuah ruang, jalanmemimbulkan pola-pola istirahat dan gerakdidalamnya.

    Gambar II.20 Menembus Ruang

    Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Berakhir Dalam Ruang

    o Lokasi yang menentukan jalano Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk

    mencapai dan memasuki secara fungsional ataumelambangkan ruang-ruang yang penting

    Gambar II.21 Berakhir Dalam Ruang

    Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    e. Bentuk dari Ruang SirkulasiRuang-ruang pergerakan membentuk suatu kesatuan bagian darisetiap organisasi bangunan dan memakan volume bangunan yangcukup besar. Jika dilihat hanya sebagai alat penghubungfungsional, maka jalur sirkulasi tidak akan ada akhirnya, seolahruang yang menyerupai koridor. Bagaimanapun juga, bentuk danskala suatu ruang sirkulasi harus menampung gerak manusia pada

  • 30 | D A S P E N

    waktu mereka berkeliling, berhenti sejenak, beristirahat, ataumenikmati pemandangan sepanjang jalannya.Ruang sirkulasi bisa berbentuk:

    Tertutup

    Membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang- ruang yangdihubungkan melalui pintu-pintu masuk pada bidang dinding

    Terbuka pada Salah Satu SisiUntuk memberikan kontinuitas visual / ruang denganruang-ruang yang dihubungkannya

    Terbuka pada Kedua SisinyaMenjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.

    Gambar.II.22 Bentuk Ruang SirkulasiSumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

    Lebar dan tinggi dari suatu ruang sirkulasi harus sebandingdengan macam dan jumlah lalulintas yang ditampungnya. Sebuahjalan yang sempit dan tertutup akan merangsang gerak. Sebuahjalan yang diperlebar tidak hanya untuk menampung lebihbanyak lalulintas, tetapi untuk menciptakan tempat-tempat

  • 31 | D A S P E N

    perhentian, untuk beristirahat, atau menikmati pemandangan.Jalan dapat diperbesar dengan meleburkannya dengan ruang-ruang yang ditembusnya. Di dalam sebuah ruang yang luas,sebuah jalan dapat berbentuk bebas, tanpa bentuk atau batasan,dan ditentukan oleh aktivitas di dalam ruangnya.

  • 32 | D A S P E N

    BAB IIISTUDI TAMAN MUSIK CENTRUM

    III.1. Data Data TeknisIII.1.1.Lokasi Taman Musik Centrum

    Lokasi taman ini merupakan foto satelit yang didapatkan dari situsgoogle maps

    Gambar III.1 Lokasi taman musik centrum Foto Citra Satelit

    Dari gambar di atas merupakan data lokasi yang didapatkan dari fotocitra satelit, kemudian dari data tersebut diolah untuk memberikaninformasi yang jelas mengenai taman tersebut. Informasi tersebut untuklebih menjelaskan mengenai posisi taman dan batas batasnya, untuk ituperhatikan gambar di bawah.

  • 33 | D A S P E N

    Gambar III.2 Lokasi taman musik centrum Setelah di beri Keterangan

    Lokasi taman musik centrum berada di perempatan jalan Sumbawa danjalan Belitung, dengan batas batas sebagai berikut :Utara : Kantor, Rumah, MesjidTimur : Rumah,

    Barat : Kantor Adunjen ( Kodam 11 Siliwangi)Selatan : Sekolah, The Centrum

    Lokasi Taman Musik Centrum sendiri berada di persimpangan jalanBelitung dan Jalan Sumbawa, Lokasi di tandai dengan titik berwarnamerah. Taman ini berbentuk dasar persegi yang diperkirakan luasnyamencapai 2.500 m2.

  • 34 | D A S P E N

    III.1.2.Site Plan

    Gambar III.3 Gambar siteplan taman musik centrum

    Dalam siteplan digambarkan blok blok utama dalam taman ini dimanadalam garis linear yang simetris antara main entrance dan side entrance,tribun mengelilingi lapangan dapat dipergunakan untuk menontonpertandingan lalu lapangan dapat dipergunakan sebagai hall untukmenonton pertunjukan seni yang di gelar di main stage, tipologinyaberbentuk amphiteathre dan dikelilingi pohon pohon rindang disekeliling taman.

  • 35 | D A S P E N

    Gambar III.4 Gambar Menunjukan Main Entrance di Jalan. BelitungPada main entrance di perlihatkan ada sebuah bidang berwarna merahyang menujukan cara untuk mengakses ke taman, yang kemudian akanmenuruni anak tangga karena ruang taman itu ada dibawah level mukajalan.

    Gambar III.5 Gambar Menunjukan Side Entrance Jalan Bali

  • 36 | D A S P E N

    Pada Pintu masuk samping lebih lebar dan rata dengan level jalan baliyang di bedakan antara conblock dan batu sikat yang merupakan teritoritaman musik ini.

    Gambar III.6 Gambar Menunjukan Tribun di taman Musik iniTaman ini mempunyai tribun yang dapat digunakan untuk menontonpertandingan atau kegiatan bermusik, ruang ini berada di bagian utaralokasi yang langsung dapat ditemui ketika memasuki main entrance.

  • 37 | D A S P E N

    Gambar III.7 Gambar Menunjukan LapanganLapangan yang berada di tengah lokasi ini merupakan lapangan yangdapat dipergunakan sebagai aktivitas berolah raga. Olah raga yang dapatdilakukan disini adalah Basket, Futsal, Senam,dll.

    Gambar III.8 Gambar Stage sebagai Tempat bermusik

    Gambar di atas menunjukan sebuah tempat pertunjukan, terlihat dariketinggian yang dibedakan. Dari beberapa ulasan mengenai data data

  • 38 | D A S P E N

    yang ada di lokasi, sebagian besar merupakan elemen elemen ruangyang ada didalam taman ini yang berfungsi sebagai tempat melakukanaktivitas

    III.1.3.UtilitasMengenai masalah utilitas bangunan, disini dilengkapi oleh peneranganpada malam hari dan jalur listrik untuk keperluan charge handphone ataulaptop di ujung pondok, lalu terdapat tempat sampah yang sudah didesain dengan pemisahan sampah organik dan non-organik.

    Gambar III.9 Tempat sampah

    Gambar diatas menunjukan desain tempat sampah yang telah di pilah,dan desainnya bertemakan musik seperti adanya tangga nada. Untuksistem drainase air hujan di arahkan ke saluran yang ada di sekitarmainstage lalu ke saluran kota di arah timur di pintu masuk samping.

    III.2. Data Data Non-TeknisIII.2.1.Pengunjung

    Pengunjung taman ini di perlihatkan dalam grafik berikut, :

  • 39 | D A S P E N

    Gambar III.10 Pengunjung Pada waktu Weekday

    Gambar III.11 Pengunjung Pada waktu Weekend

    Pengunjung taman musik pada hari hari biasa pada umumnyadidominasi oleh para pelajar SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 3 yangberlokasi di sekitar taman yang dipergunakan oleh pelajar sma untukmengerjakan tugas di luar jam sekolah dan bermain basket dan futsal dilapangan yang tersedia di taman ini, sementara pengunjung di waktutertentu ketika hari libur atau adanya suatu kegiatan musik, olahraga didominasi oleh umum yang tertarik masuk ke area taman yang di terdapat

    Pelajar SMA54%

    Mahasiswa13%

    pemusik14%

    Aktivis sosial5%

    Masyarakatsekitar14%

    Pengunjung Taman Musik

    Masyarakatsekitar25%

    Pelajar SMA12%

    Umum50%

    Pemusik13%

    Pengunjung Hari Libur

  • 40 | D A S P E N

    tribun di sekelilingnya sebagai tempat duduk untuk menikmati suatukegiatan di lokasi tersebut.

    III.2.2.KegiatanKegiatan di lokasi ini pada umumnya merupakan taman sebagai ruangterbuka kota, namun taman musik centrum memiliki fasilitas khususyaitu panggung untuk melakukan pertunjukan seni, kemudian adalapangan dan tribun, jadi kegiatan di tempat ini di dominasi olehOlahraga, Bermusik, dll. Sebagai perbandingan lihat diagram di bawah, :

    Gambar III.12 gambar jenis kegiatan di TMC

    Jadi walaupun taman ini dinamakan taman musik centrum, tapi taman inilebih banyak dipergunakan sebagai tempat berolahraga yakni basket ataufutsal, namun untuk musik lebih sering dipergunakan pada hari libur atauweekend yang apabila ingin melakukan kegiatan pertunjukan seni harusmeminta izin dari Dinas Pemakaman dan Pertamanan dan apabilamengundang keramaian harus meminta izin dari kepolisian setempat.Kegiatan disini tidak monoton hanya untuk bermusik dan olahraga sajadisini ada fasilitas wifi yang dipergunakan untuk akses internet, padaumumnya kegiatan belajar dan duduk santai sambil menikmati suasana

    40%

    35%

    15%

    10%

    Jenis Kegiatan Di Taman MusikCentrum

    OlahragaMusikDuduk santaibelajar

  • 41 | D A S P E N

    sejuk dan berselancar di dunia maya menjadi favorit di lokasi ini karenafasilitas ini menarik bagi remaja untuk dunia social dan akses internetgratis.

    III.2.3.ParkirKebutuhan parkir di tempat ini ada di sekeliling jalan taman kecuali jalanSumbawa dan jalan Belitung karena adanya traffic light di sebelah utarataman, lagipula di jalan bali ada pedagang kaki lima yang menjajakanmakanan. Namun mengenai parkir lebih didominasi oleh para pelajar,jadi apabila ada sebuah kegiatan yang membutuhkan daya tampungparkir dapat di pergunakan di sekitar jalan bali. Untuk itu kebutuhanparkir kendaraan dapat di akomodir.

    Gambar III.14 Parkir di sekitar Taman

  • 42 | D A S P E N

    BAB IVPEMBAHASAN

    IV.1. PembahasanPembahasan mengenai nilai nilai arsitektural yang berkaitan denganelemen pembentuk ruang karena secara keseluruhan taman musikcentrum ini dibatasi oleh vegetasi di sekelilingnya yang merupakanpembatas yang menunjukan bahwa adanya sebuah ruang di balikvegetasi itu.

    Gambar IV.1 Gambar menujukan batas taman musik centrum

    Dari gambar di atas terlihat perbedaah ketinggian vegetasi sebagaipembatas taman da nada ornament yang bertemakan musik yangmenginformasikan bahwa ruang tersebut ada hubungannya denganmusik.

  • 43 | D A S P E N

    IV.1.1. Pembahasan Arsitektural Menurut TeoriIV.1.1.1. Main entrance dan side entrance

    Main Entrance yang merupakan pintu masuk utama di desaindengan adanya dua buah bidang yang membentuk lorong danmempunyai unsur warna pembeda.

    Gambar IV.2 Gambar Main Entrance

    Desain Main Entrance sendiri sudah menunjukan sebuah filosofiwarna yang kuat dengan sifat menarik perhatian, orang akanmelihat warna tersebut dan akan menarik dirinya untuk bertanyaapakah sesuatu yang ada di balik warna itu? . Main Entrancetidak di dukung dengan sebuah identitas musikal yangmendorong orang awam untuk masuk ke tempat itu. Disisibelakang jalan masuk langsung dihadapkan dengan stagebermusik yang menandakan sebagai jalur sirkulasi bagi penampil.Fungsi main entrance sendiri sebagai pintu masuk utama dan sideentrance lebih kepada pintu masuk bagi penampil yang akanmelakukan pertunjukan. Dari analisa tersebut pembagian ruangnya sudah mendorong untuk melakukan sebuah kegiatanbermusik, itu semua terlihat dari pembagian ruang dansirkulasinya

  • 44 | D A S P E N

    IV.1.1.2. LapanganLapangan yang ada di taman musik ini adalah sebuah fasilitasuntuk berolah raga dan bisa juga sebagai arena penonton apabilaada sebuah pertunjukan.

    Gambar IV.3 Lapangan untuk penonton Konser

    Dari gambar di atas bisa dilihat bagaimana lapangan dapatmenjadi tempat bagi penonton, namun sebenarnya lapangansendiri dibedakan warna dan materialnya untuk menunjukanfungsi berbeda yaitu untuk berolahraga.

    Gambar IV.4 Gambar Lapangan

  • 45 | D A S P E N

    Dari gambar di atas sudah jelas lapangan ini dibedakan warnadan materialnya untuk menunjukan sebuah ruang yang dapatdipakai beberapa kegiatan berbeda. Ruang yang diciptakan inicenderung lebih mendorong orang untuk melakukan kegiatanberolah raga. Dengan itu taman ini memberikan beberapa jeniskegiatan yang dapat dilakukan disini walaupun namanya cukupkhusus yaitu taman musik centrum.

    IV.1.1.3. Stage BermusikSebuah Tempat pertunjukan di ciptakan di taman yang khususini dengan nama Taman Musik, ada sebuah kewajiban membuatruang yang lebih mendorong kegiatan bermusik.

    Gambar IV. 5 gambar Stage di Taman ini

    Stage di taman ini mempunyai Konsep Lingkaran yang artinyadapat berhubungan dengan ke semua arah. Bentuknya Naik daripermukaan dan kemudian perbedaan ketinggian itu dibedakanwarnanya untuk menunjukan sebuah ruang tersebut. Disekeliling diberikan sebuah jalur drainase yang berguna sebagaipembatas antara interaksi penampil dan penonton, yangdimaksudkan adanya sebuah ruang khusus bagi penampil.

  • 46 | D A S P E N

    IV.1.1.4. Elemen Bertemakan MusikTaman Musik Centrum juga mmempunyai beberapa desain yangbertemakan musik seperti :

    Tempat Sampah

    Tempat sampah di taman ini di desain dengan unsur tangganada yang menguatkan tempat ini di desain dengan pendekatanmengenai musik.

    Gambar IV.6 Desain Tempat Sampah

    Desainnya dibuat menarik, dan juga terdapat pemilahan jenissampah.

    Patung Musik

    Patung patung yang wujudnya seperti orang yang sedangmemainkan musik terdapat dibeberapa spot spot diareataman.

  • 47 | D A S P E N

    Gambar IV.7 Patung orang memainkan musik

    Dari gambar di atas bagaimana satu contoh dari beberapapatung yang penekanannya terhadap musik. Kemudian di lainsisi terdapat sebuah monument gitar yang juga sebuah elemenmengenai musik, penekanan terhadap musik begitu banyak diarea taman ini.

    Gambar IV.8 Monumen Gitar Besar

  • 48 | D A S P E N

    Dari gambar diatas bisa dilihat beberapa pendukung untukkegiatan bermusik di taman ini.

    Tata Informasi

    Tata informasi di dalam bangunan sendiri adalah untukmenginformasikan kegiatan yang berlangsung di taman iniseperti

    Gambar IV.9 Gambar Tata InformasiSelain tata informasi yang ada di dalam site untuk memberiinformasi kegiatan di taman musik ini, di sisi lain adainformasi mengenai fasilitas di taman ini seperti

  • 49 | D A S P E N

    Gambar IV.10 beberapa gambar InformasiDari gambar di atas bisa dilihat beberapa informasi danpemberitahuan larangan bagi pengunjung di taman ini, inidiupayakan untuk menjada taman ini agar tetap bersih danindah.

    IV.1.2. Pembahasan Kegiatan RutinitasPembahasan perihal kegiatan rutinitas merupakan bagian pentingdari penelitian ini karena dengan diberikan nama yaitu TAMANMUSIK CENTRUM yang kemudian muncul beberapapertanyaan mengenai fungsi taman ini sendiri.

    IV.1.2.1. Kegiatan BermusikKegiatan Bermusik merupakan Kegiatan Utama yang ditinjaudari nama Taman Musik Centruk, dengan Nama Musik danRuang ruang pendukung yang sudah di tinjau di bagiansebelumnya. Kegiatan Musik disini cenderung Pasifdibandingkan beberapa kegiatan lain di sini seperti olahraga,duduk santai, atau lainnya.Kegiatan musik yang aktif akan menimbulkan beberapa kendalayakni kebisingan dan keramaian. Kebisingan diakibatkan olehSuara yang ditimbulkan sedangkan keramaian adalah kegiatanyang di timbulkan oleh adanya sebuah aktivitas bermusik tadi.Untuk melakukan Kegiatan Konser diperlukan sebuah birokrasiyaitu dengan meminta izin kepada Dinas Pemakaman danPertamanan kota Bandung yang dalam hal ini sebagai Dinas yangmenjaga dan mengurusi taman taman yang ada di kota

  • 50 | D A S P E N

    Bandung. Dinas Terkait sendiri mempunyai wewenang dalammengatur sebuah jadwal kegiatan yang bersifat besar di tamankhusus ini agar terciptanya sebuah keteraturan dan menghindarijadwal yang bentrok. Untuk izin keramaian sendiri wajibmeminta izin dari Polsek setempat karena ditakutkan terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

    IV.1.2.2. Kegiatan BerolahragaKegiatan Olahraga cukup sering dilakukan dilokasi karenaterciptanya sebuah ruang yang menandakan adanya ruang untukkegiatan seperti basket atau futsal. Banyak siswa di sekolahsekitar taman untuk berolahraga di tempat ini, bahkan masyarakatjuga sering mempergunakannya dikala hari libur. Kegiatan inicukup terasa dominan karena daya tarik taman ini cukup besardengan adanya sebuah lapangan dan tribun itu sendiri, yangakhirnya mendorong orang orang untuk cenderungmenggunakannya lebih kepada aktivitas olahraga. Walaupundisekitar taman sudah banyak elemen yang penekanannyaterhadap musik itu belum cukup untuk orang melakukan kegiatantersebut tanpa adanya sebuah koordinasi dengan banyak pihak,sedangkan olahraga dapat dimainkan dengan beberapa orang sajadan tidak melalui proses perizinan kepada dinas terkait sepertikegiatan bermusik dengan skala yang cukup besar.

    IV.1.3. PermasalahanPermasalahan yang muncul terhadap taman khusus ini adalahbagaimana fungsi khusus itu dapat bermanfaat secara aktif ?.Untuk sebuah ukuran taman Terbuka, taman ini sudah dipenuhibeberapa pepohonan sebagai bagian dari paru paru kota danberfungsi dengan baik sebagai sebuah ruang terbuka public.Dilokasi sendiri banyak ruang ruang pendukung aktivitas untuk

  • 51 | D A S P E N

    melakukan kegiatan baik itu olahraga maupun fungsi khusustaman ini yaitu bermusik. Kegiatan bermusik untuk skala kecildapat dilakukan kapanpun karena tanaman hijau di sekelilingdapat menjadi sebuah buffer yang akan meredam suara. Kegiatanbermusik dengan skala besar hanya dapat dilakukan pada harilibur saja mengingat dilokasi terdapat sekolah dan kantor yangdapat terganggu apabila ada sebuah kebisingan. Untuk kegiatanolah raga sendiri tidak banyak mengganggu aktivitas dilingkungan ini Karena relatif menimbulkan sebuah keramaiandan kebisingan. Sedangakan di dalam taman sendiri sudahbanyak elemen elemen pendorong sebuah kegiatan bermusik,dan ruang ruang yang diciptakan sudah dengan penekananmengenai tema musik.

  • 52 | D A S P E N

    BAB VKESIMPULAN

    V.1. KesimpulanKesimpulan dari penelitian ini adalah Ruang terbuka publik yangdiciptakan dan ditata ulang dengan memberikan sebuah fasilitas khususyang dapat dijadikan tenpat pagelaran bermusik yang kreatif dengangratis, namun di samping itu dalam melangsungkan kegiatan pagelarantadi yang menimbulkan keramaian dan kebisingan harus memintarekomendasi dari berbagai pihak karena posisi lokasi yang berdekatandengan tempat yang membutuhkan ketenangan di waktu siang hari.

    Berikut, adalah point point mengenai kesimpulan penetilitan :

    Tema Musik diterapkan dalam desain taman

    Fasilitas Listrik dan penerangan juga koneksi internet sudah disediakan

    Terdapat stage primer dan sekunder untuk pertunjukan pagelaranseni

    Terdapat lapangan dan tribun

    Kegiatan bermusik yang menimbulkan kebisingan dianjurkandilakukan pada sore hingga malam hari dan terutama pada harilibur

    Kebutuhan Parkir dapat di alokasikan ke jalan bali apabilamembutuhkan parkir yang banyak

    Penataan sirkulasi ruang sudah bagus.

    Demikian kesimpulan mengenai sebuah ruang terbuka publik yangtematik mengenai musik yang dapat menjadi sebuah tempat mencariinspirasi dalam bermusik.

  • 53 | D A S P E N

    DAFTAR PUSTAKA

    Purnomohadi, Ning. 2007. Materi Seminar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau diSamarinda. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya Dep.PU RI. Jakarta.

    Wiradisuria, Rachmat, Ir. 1983. Makalah Diskusi Ilmiah Ikatan MAI : Pemukiman danLingkungan Hidup. Bandung, dalam Budihardjo, Eko. Prof.Ir. M.Sc. 2006. SejumlahMasalah Pemukiman Kota. Penerbit PT. Alumni. Bandung.

    Frick, Heinz & Mulyani, Tri Hesti, 2006. Arsitektur Ekologis, Penerbit Kanisisus Yogyakarta & Soegijapranata University Press Semarang

    Carr, Stephen, et. all, (1992), Public Space, Cambridge University Press, USA

    Gallion, A.B. and Eisner S. (1986), The Urban Pattern, Van Nostrand ReinholdCompany, New York.