indische partij

17
Kelompok 3 Kelompok 3

Upload: rendynamic

Post on 28-May-2015

13.508 views

Category:

Documents


79 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indische partij

Kelompok 3Kelompok 3

Page 2: Indische partij

Indische PartijIndische Partij

Page 3: Indische partij

Latar BelakangLatar Belakang

Keistimewaan Indische Partij adalah usianya yang pendek, Keistimewaan Indische Partij adalah usianya yang pendek, tetapi anggaran dasarnya dijadikan program politik pertama di tetapi anggaran dasarnya dijadikan program politik pertama di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Ernest Francois Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Ernest Francois Douwes Dekker (alias Setyabudi) di Bandung pada tanggal 25 Douwes Dekker (alias Setyabudi) di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 dan merupakan organisasi campuran Indo Desember 1912 dan merupakan organisasi campuran Indo dengan bumi putera. Douwes Dekker ingin melanjutkan dengan bumi putera. Douwes Dekker ingin melanjutkan Indische Bond, organisasi campuran Asia dan Eropa yang Indische Bond, organisasi campuran Asia dan Eropa yang berdiri sejak tahun 1898. Indische Partij, sebagai organisasi berdiri sejak tahun 1898. Indische Partij, sebagai organisasi politik semakin bertambah kuat setelah bekerjasama dengan politik semakin bertambah kuat setelah bekerjasama dengan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Sruyaningrat (Ki dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Sruyaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh ini kemudian dikenal dengan Hajar Dewantara). Ketiga tokoh ini kemudian dikenal dengan sebutan “Tiga Serangkai”.sebutan “Tiga Serangkai”.

Page 4: Indische partij

TokohTokohIndische partij didirikan oleh tiga serangkai yaitu :Indische partij didirikan oleh tiga serangkai yaitu :

Page 5: Indische partij

Dr. Ernest François Eugène Douwes DekkerDr. Ernest François Eugène Douwes Dekker

Page 6: Indische partij

Umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi. Lahir di Pasuruan, Jawa Tengah, Danudirja Setiabudi. Lahir di Pasuruan, Jawa Tengah, 8 Oktober 1879 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 8 Oktober 1879 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1950 pada umur 70 tahun. Adalah 28 Agustus 1950 pada umur 70 tahun. Adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia. Ia adalah salah seorang peletak dasar Indonesia. Ia adalah salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia-Belanda, wartawan, aktivis politik, serta Hindia-Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia-Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah Hindia-Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.

Page 7: Indische partij

Dr. Tjipto MangoenkoesoemoDr. Tjipto Mangoenkoesoemo

Page 8: Indische partij

Pecangakan, Ambarawa, Semarang, 1886 – Jakarta, 8 Maret 1943. Pecangakan, Ambarawa, Semarang, 1886 – Jakarta, 8 Maret 1943. Adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama Adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu Hindia Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Pada sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917. Dokter Cipto menikah dengan seorang Indo kembali 1917. Dokter Cipto menikah dengan seorang Indo pengusaha batik, sesama anggota organisasi Insulinde, bernama pengusaha batik, sesama anggota organisasi Insulinde, bernama Marie Vogel pada tahun 1920. Berbeda dengan kedua rekannya Marie Vogel pada tahun 1920. Berbeda dengan kedua rekannya dalam "Tiga Serangkai" yang kemudian mengambil jalur dalam "Tiga Serangkai" yang kemudian mengambil jalur pendidikan, Cipto tetap berjalan di jalur politik dengan menjadi pendidikan, Cipto tetap berjalan di jalur politik dengan menjadi anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya, pada tahun 1927 ia anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya, pada tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda. Ia wafat pada tahun dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda. Ia wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan di TMP Ambarawa.1943 dan dimakamkan di TMP Ambarawa.

Page 9: Indische partij

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara)Dewantara)

Page 10: Indische partij

Sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi Sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro. Lahir di Yogyakarta, 2 Mei bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro. Lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan Adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di orang-orang Belanda. Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998. Ia dikukuhkan uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998. Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).

Page 11: Indische partij

Suwardi Suryaningrat mendirikan Taman Siswa (1922) dan Suwardi Suryaningrat mendirikan Taman Siswa (1922) dan menentang Undang-Undang Sekolah Liar (1933). Dr. Tjipto menentang Undang-Undang Sekolah Liar (1933). Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo meneruskan perjuangannya yang radikal, Mangoenkoesoemo meneruskan perjuangannya yang radikal, walaupun ia dibuang bersama E.F.E. Douwes Dekker ke Belanda walaupun ia dibuang bersama E.F.E. Douwes Dekker ke Belanda tahun 1913. Pada tahun 1926 ia dibuang lagi ke Banda dan tahun 1913. Pada tahun 1926 ia dibuang lagi ke Banda dan sebelumnya dipenjarakan dua tahun di Bandung. Sebelum Jepang sebelumnya dipenjarakan dua tahun di Bandung. Sebelum Jepang masuk ia dibebaskan dari penjara pada tahun 1943. E. F. E. masuk ia dibebaskan dari penjara pada tahun 1943. E. F. E. Douwes Dekker melakukan propaganda ke seluruh Jawa dari Douwes Dekker melakukan propaganda ke seluruh Jawa dari tanggal 15 September sampai dengan 3 Oktober 1912. Perjalanan tanggal 15 September sampai dengan 3 Oktober 1912. Perjalanan itu ia pergunakan untuk melakukan rapat dengan golongan elit itu ia pergunakan untuk melakukan rapat dengan golongan elit lokal seperti di Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Semarang, Tegal, lokal seperti di Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Semarang, Tegal, Pekalongan, dan Cirebon. E.F.E Douwes Dekker disambut Pekalongan, dan Cirebon. E.F.E Douwes Dekker disambut hangat oleh pengurus Budi Utomo di Yogyakarta.hangat oleh pengurus Budi Utomo di Yogyakarta.

Page 12: Indische partij

Sifat PerjuanganSifat Perjuangan E.F.E. Douwes Dekker berpendapat bahwa hanya melalui E.F.E. Douwes Dekker berpendapat bahwa hanya melalui

kesatuan aksi melawan kolonial, bangsa Indonesia dapat kesatuan aksi melawan kolonial, bangsa Indonesia dapat mengubah sistem yang berlaku, juga keadilan bagi mengubah sistem yang berlaku, juga keadilan bagi sesama suku bangsa merupakan keharusan dalam sesama suku bangsa merupakan keharusan dalam pemerintahan. E.F.E. Douwes Dekker berpendapat, setiap pemerintahan. E.F.E. Douwes Dekker berpendapat, setiap gerakan politik haruslah menjadikan kemerdekaan yang gerakan politik haruslah menjadikan kemerdekaan yang merupakan tujuan akhir. Pendapatnya itu disalurkan merupakan tujuan akhir. Pendapatnya itu disalurkan melalui majalah Het Tijdschrift dan surat kabar De melalui majalah Het Tijdschrift dan surat kabar De Espres. E.F.E Douwes Dekker banyak berhubungan Espres. E.F.E Douwes Dekker banyak berhubungan dengan para pelajar STOVIA di Jakarta. Menurut dengan para pelajar STOVIA di Jakarta. Menurut Suwardi Suryaningrat, meskipun pendiri Indische Partij Suwardi Suryaningrat, meskipun pendiri Indische Partij adalah orang Indo, tetapi tidak mengenal supermasi Indo adalah orang Indo, tetapi tidak mengenal supermasi Indo atas Bumi Putera, bahkan ia menghendaki hilangnya atas Bumi Putera, bahkan ia menghendaki hilangnya golongan Indo dengan meleburkan diri dalam masyarakat golongan Indo dengan meleburkan diri dalam masyarakat bumi putera.bumi putera.

Page 13: Indische partij

Dari Anggaran Dasar Indische Partij dapat disimpulkan Dari Anggaran Dasar Indische Partij dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah untuk membangun lapangan hidup bahwa tujuannya adalah untuk membangun lapangan hidup dan menganjurkan kerjasama atas dasar persamaan dan menganjurkan kerjasama atas dasar persamaan ketatanegaraan guna memajukan tanah air Hindia Belanda ketatanegaraan guna memajukan tanah air Hindia Belanda dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Indische Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang Indische Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang menampung semua suku bangsa di Hindia Belanda untuk menampung semua suku bangsa di Hindia Belanda untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Paham kebangsaan ini, mencapai kemerdekaan Indonesia. Paham kebangsaan ini, setelah mengalami perjalanan panjang, diolah dalam setelah mengalami perjalanan panjang, diolah dalam Perhimpuan Indonesia (1924) dan Partai Nasional Perhimpuan Indonesia (1924) dan Partai Nasional Indonesia. Semangat jiwa dari dr. Tjipto Mangoenkoesoemo Indonesia. Semangat jiwa dari dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat sangat besar berpengaruh bagi dan Suwardi Suryaningrat sangat besar berpengaruh bagi pemimpin pergerakan waktu itu, terlebih lagi Indische Partij pemimpin pergerakan waktu itu, terlebih lagi Indische Partij menunjukan garis politiknya secara jelas dan tegas serta menunjukan garis politiknya secara jelas dan tegas serta menginginkan agar rakyat Indonesia dapat menjadi satu menginginkan agar rakyat Indonesia dapat menjadi satu kesatuan penduduk yang multirasial. Suwardi Suryaningrat, kesatuan penduduk yang multirasial. Suwardi Suryaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker ingin Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker ingin menggagalkan niat Belanda dengan tulisan yang berjudul menggagalkan niat Belanda dengan tulisan yang berjudul Alk ik een Nederlander was yang artinya “Andaikata aku Alk ik een Nederlander was yang artinya “Andaikata aku seorang Belanda”.seorang Belanda”.

Page 14: Indische partij

PembubaranPembubaran R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis

yang berjudul Als ik een Nederlander was (Andaikan aku yang berjudul Als ik een Nederlander was (Andaikan aku seorang Belanda). Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi seorang Belanda). Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De Expres tanggal 26 Juli Mangunkusumo yang dimuat dalam De Expres tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap. kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap. Douwes Dekker mengkritik dalam tulisan di De Express tanggal Douwes Dekker mengkritik dalam tulisan di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan kita: Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat). Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat). Kecaman-kecaman yang menentang pemerintah Belanda Kecaman-kecaman yang menentang pemerintah Belanda menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap. Pada menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap. Pada

tahun 1913 mereka diasingkan ke Belandatahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda..

Page 15: Indische partij

Douwes Dekker dibuang ke Kupang, NTT sedangkan Dr. Douwes Dekker dibuang ke Kupang, NTT sedangkan Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau Banda. Namun Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau Banda. Namun pada tahun 1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke pada tahun 1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit. Sedangkan Suwardi Suryaningrat Indonesia karena sakit. Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia pendidikan, dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, dunia pendidikan, dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes Dekker juga mengabdikan diri dalam dunia pendidikan Dekker juga mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian Institute di dan mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi dan dibuang ke E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi dan dibuang ke Suriname, Amerika Selatan. Pada tahun 1913 partai ini Suriname, Amerika Selatan. Pada tahun 1913 partai ini dilarang karena tuntutan kemerdekaan itu, dan sebagian dilarang karena tuntutan kemerdekaan itu, dan sebagian besar anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde besar anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde dan Comite Boemi Poetera.dan Comite Boemi Poetera.

Page 16: Indische partij
Page 17: Indische partij

THE ENDTHE END