implementasi sistem manajemen nasional dengan meningkatkan inovasi bidang teknologi dapat...

12
Pendahuluan Sebagaimana diketahui, Sismennas merupakan perpaduan dari tata nilai, struktur, fungsi dan proses mencapai efisiensi dan efektivitas dalam menggunakan sumber dana dan sumber daya nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Sebagai tata nilai Sismennas merupakan usaha menyeluruh dengan mengintegrasikan karsa, sarana, dan upaya untuk memberdayakan, mengubah, meningkatkan potensi menjadi kemampuan nasional yang berdaya saing dalam mengatasi berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi. Dengan sistem manajemen nasional yang baik diharapkan akan terjadi penguatan ketahanan nasional yaitu kondisi dinamik bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam rangka mempertahankan eksistensi bangsa dan negara terhadap semua tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang dihadapinya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar dalam segala bentuk dan manifestasinya. Beberapa indikator keberhasilan sismennas dalam tannas dapat tercermin pada: kepemerintahan yang baik (Good Governance), keamanan nasional yang relatif mapan dan adanya kepastian hukum dan kepastian masa depan bagi seluruh penduduk, tingkat kesejahteraan rakyat yang memadai atau cukup tinggi, baik lahiriah maupun bathiniah, sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif. Kesemua itu akan memungkinkan seluruh rakyat semakin bergairah untuk memberikan peran- serta aktifnya dalam pembangunan. Disisi yang lain perubahan teknologi baik teknologi informasi dan komunikasi, teknologi manajemen, dan teknologi pendukung lain telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam sistem manajemen modern termasuk dalam manajemen nasional[1] . Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang lebih baik akan menyebabkan kemudahan dalam pengelolaan data dan informasi. Struktur organisasi yang pada era sebelumnya cenderung bersifat hirarkis fungsional akan menjadi lebih datar (flat) dan lintas komunikasi matrik. Pendekatan baru dalam manajemen kualitas akan berpengaruh pada konsep pengelolaan layanan masyarakat dimana pusat layanan (costumer satisfaction oriented) ada pada masyarakat bukan lagi pada pemerintah.

Upload: agus-tartila

Post on 29-Jul-2015

91 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

Pendahuluan

Sebagaimana diketahui, Sismennas merupakan perpaduan dari tata nilai, struktur, fungsi

dan proses mencapai efisiensi dan efektivitas dalam menggunakan sumber dana dan

sumber daya nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Sebagai tata nilai

Sismennas merupakan usaha menyeluruh dengan mengintegrasikan karsa, sarana, dan

upaya untuk memberdayakan, mengubah, meningkatkan potensi menjadi kemampuan

nasional yang berdaya saing dalam mengatasi berbagai tantangan dan kendala yang

dihadapi.

Dengan sistem manajemen nasional yang baik diharapkan akan terjadi penguatan

ketahanan nasional yaitu kondisi dinamik bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang

mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam rangka

mempertahankan eksistensi bangsa dan negara terhadap semua tantangan, ancaman,

hambatan, dan gangguan yang dihadapinya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar

dalam segala bentuk dan manifestasinya. Beberapa indikator keberhasilan sismennas

dalam tannas dapat tercermin pada: kepemerintahan yang baik (Good Governance),

keamanan nasional yang relatif mapan dan adanya kepastian hukum dan kepastian masa

depan bagi seluruh penduduk, tingkat kesejahteraan rakyat yang memadai atau cukup

tinggi, baik lahiriah maupun bathiniah, sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.

Kesemua itu akan memungkinkan seluruh rakyat semakin bergairah untuk memberikan

peran-serta aktifnya dalam pembangunan.

Disisi yang lain perubahan teknologi baik teknologi informasi dan komunikasi, teknologi

manajemen, dan teknologi pendukung lain telah menyebabkan terjadinya pergeseran

dalam sistem manajemen modern termasuk dalam manajemen nasional[1]. Dengan adanya

teknologi informasi dan komunikasi yang lebih baik akan menyebabkan kemudahan dalam

pengelolaan data dan informasi. Struktur organisasi yang pada era sebelumnya cenderung

bersifat hirarkis fungsional akan menjadi lebih datar (flat) dan lintas komunikasi matrik.

Pendekatan baru dalam manajemen kualitas akan berpengaruh pada konsep pengelolaan

layanan masyarakat dimana pusat layanan (costumer satisfaction oriented) ada pada

masyarakat bukan lagi pada pemerintah.

Adanya pergeseran teknologi ini menyebabkan adanya gap antara sistem manajemen

nasional yang ada saat ini dengan sistem manajemen nasional yang lebih efisien dan efektif

dalam mencapai tujuan nasional. Tulisan ini mencoba mengungkap bagaimana sistem

manajemen nasional yang didukung oleh teknologi dapat meningkatkan ketahanan nasional

dengan lebih baik.

PEMBAHASAN

Tata Nilai Sismennas dan Teknologi

Page 2: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

Ada tiga faktor dalam sismennas yang perlu diintegrasikan untuk dapat mencapai tujuan

nasional, yaitu karsa, sarana, dan upaya. Karsa adalah kehendak atau tujuan yang akan

dicapai. Kondisi ini akan menjadi arah agar aktivitas yang dilakukan tetap pada jalur

pencapaian yang diinginkan. Hal ini terkait dengan kemampuan di bidang idiologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, guna mengatasi berbagai

permasalahan nasional. Sarana merupakan wadah dan pemberdayaan segenap potensi

sumber daya dalam proses mencapai tujuan. Sarana merupakan faktor dominan dan sangat

diperlukan untuk pemilihan alternatif terbaik dan mendukung pengambilan kebijakan.

Upaya merupakan proses pengambilan keputusan dari berbagai dimensi melalui

tranformasi potensi menjadi kemampuan sesuai yang telah ditentukan.

Karsa nasional atau tujuan nasional haruslah berwawasan jauh ke depan. Tujuan nasional

ini akan menjadi haluan negara yang diturunkan menjadi beberapa pentahapan

pencapaian; baik jangka menengah (national objective) maupun jangka pendek (national

target). Dalam era sekarang ini untuk mentransformasikan sarana menjadi karsa tidak

lepas dalam upaya yang dilakukan akan menggunakan teknologi. Teknologi merupakan alat

bantu yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya untuk

mencapai tujuan.

Dari sudut pandang administrasi negara, yang dimaksud dengan tata nilai adalah

perpaduan antara administrasi, organisasi, dan manajemen. Administrasi identik dengan

faktor karsa, sebagai penentu arah, tujuan, atau sasaran dan norma-norma atau cara-cara

pencapaiannya. Organisasi identik dengan faktor sarana, sebagai pewadahan potensi

sumber daya, sumber dana, serta unsur-unsur pendukung dan penunjang lainnya.

Manajemen identik dengan faktor upaya, berintikan cara bertindak meliputi perumusan,

pengendalian, pengawasan, dan penilaian dari organisasi sesuai yang digariskan oleh

administrasi. Tata hubungan faktor karsa, sarana, upaya dalam implementasi berwujud

menjadi perencanana, penganggaran, dan penyusunan program.

Perencanaan yang berkaitan dengan penentuan sasaran yang ingin dicapai sebagai faktor

karsa; Penganggaran yang berkaitan dengan pengerahan sumber daya dan sumber dana

sebagai faktor sarana; dan Penyusunan Program dan Kegiatan dengan menerapkan

teknologi dan manajemen yang baik adalah faktor upaya. Perpaduan antara faktor Karsa,

Sarana, dan Upaya merupakan tata nilai Sismennas dan menjadi pedoman agar

memperoleh keberhasilan sesuai yang diharapkan.

Struktur Sismennas dan Cascading Strategy

Sismennas sebagai pendekatan sistem (systemic approach) akan mencakup input, proses,

output, outcome, dan feedback. Input dalam Sismennas merupakan tatanan luar Sismennas

(Outer Setting) yang juga merupakan faktor lingkungan dari tatanan dalam, sebagai

sumber aspirasi kepentingan rakyat dan sumber kepemimpinan nasional. Untuk

Page 3: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

penyelenggaraan pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangan terkait[2] diperlukan

proses input atau arus masuk yang berasal dari kehidupan masyarakat dan kehidupan

politik nasional[3]. Kedua faktor input ini berintikan aspirasi dan kepentingan rakyat.

Proses dalam sismennas merupakan rangkaian kegiatan dalam pengolahan

respon[4] terhadap kondisi kehidupan masyarakat dan politik nasional untuk dapat

disesuiakan dengan tujuan nasional menggunakan sumber daya yang dimiliki. Hasil dari

aktivitas ini merupakan keputusan-keputusan strategis, taktis, maupun operasional

yang pada dasarnya merupakan tanggapan Pemerintah atas berbagai aspirasi dan

kepentingan rakyat. Output dari sismennas terhimpun dalam proses arus keluar untuk

selanjutnya disalurkan kembali agar terjadi perubahan dalam tata kehidupan masyarakat

dan politik nasional. Berbagai kebijakan ini dituangkan dalam bentuk hierarki perundangan

dan peraturan, sesuai dengan sifat permasalahan, klasifikasi kebijakan, maupun instansi

atau pejabat yang mengeluarkan.

Feedback atau proses umpan balik, sebagai bagian dari siklus Sismennas, menghubungkan

Arus Keluar dengan Arus Masuk dan akan berproses kembali ke Tatanan Pengambilan

Keputusan Berkewenangan (TPKB). Dengan demikian maka secara prosedural Sismennas

merupakan siklus tak terputus dan berkesinambungan.

Leveling dalam proses pengelolaan sumber daya untuk mengubah input menjadi output

yang diinginkan, Sismennas berdasar cakupannya terbagi atas supra struktur, infra

struktur, dan sub struktur. Pendekatan ini merupakan cara untuk dapat mendefinisikan

sistem sebagai unit analisis dalam pengembangan dan pengambilan kebijakan. Dalam

Ketatanegaraan Indonesia pengelompokan tatanan menjadi (1) Supra Struktur; (2) Infra

Struktur, dan (3) Sub Struktur. Strata Supra Struktur adalah unsur Negara bersama unsur

Pemerintah yang dalam keseharian merupakan Kelembagaan Tinggi Negara. Supra

struktur lazim disebut unsur ”Birokrasi” atau ”Aparatur” yang mempunyai kewenangan

dalam pengambilan keputusan tingkat atas dalam bentuk kebijakan sesuai bidang dan

kewenangan masing-masing. Strata Infra Struktur adalah berbagai ”Komponen Bangsa”

yang memiliki kemampuan politis menyalurkan kepentingan dan aspirasi kehidupan

masyarakat. Strata Sub Struktur adalah unsur masyarakat yang mengacu pola kehidupan

sosial budaya, membentuk lingkungan hidup bersama secara tertib dan teratur[5].

Aspek Sismennas yang Handal dengan Teknologi

Pada usaha mencapai tujuan nasional, sismennas memiliki posisi kunci. Untuk dapat

mencapai tujuan tersebut, dalam sismennas perlu dibuat ukuran-ukuran (indicators) untuk

menilai kinerja (performance) dan capaian kualitas harus ditetapkan terlebih dahulu.

Indikator kinerja (performance indicator) adalah data atau fakta empiris yang dapat berupa

data kualitatif ataupun kuantitatif, yang menandai capaian dari perkembangan daya saing

bangsa sebagai outcome sismennas. Penentuan indikator kinerja dalam model sismennas

Page 4: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

dapat digunakan untuk menggambarkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas dan faktor-

faktor yang dapat menunjukkan ketahanan nasional seperti: akuntabilitas, kemampuan

inovatif dalam konteks menjaga keberlangsungan bangsa dan kualitas masyarakat yang

telah diraihnya, dan suasana politik bangsa. Dengan kata lain, kualitas ketahanan nasional

dicerminkan dengan konvergensi dari seluruh indikator kinerja tersebut.

Pemanfaatan inovasi teknologi untuk membangun sismennas diharapakan akan dapat

meningkatkan efisiensi, produktivitas, efektivitas, akuntabilitas, dan kemampuan inovasi

bangsa. Inovasi teknologi yang relevan dalam implementasi sismennas akan mampu

meningkatkan ketahanan nasional sebagai tujuan nasional.

Efisiensi dalam sismennas adalah kesesuaian antara masukan (termasuk sumberdaya)

dengan proses yang dilaksanakan. Tingkatan efisiensi dapat diperlihatkan dengan

bagaimana peran dan kinerja manajemen sumberdaya (TPKB) dalam pelaksanaan proses

tersebut. Tingkat efisiensi dapat dihitung berdasarkan perbandingan antara sumberdaya

yang telah dimanfaatkan dengan sumberdaya yang dapat/harus digunakan dalam

melaksanakan proses tersebut. Semakin kecil hasil perbandingan tersebut, maka semakin

kecil tingkat efisiensinya. Produktivitas adalah kesesuaian antara proses dengan keluaran

yang dihasilkan. Tingkat produktivitas umumnya diperlihatkan dengan perbandingan

jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu proses dengan memanfaatkan sumberdaya

dengan standar tertentu. Namun perlu diperhatikan, bahwa perubahan proses dapat

mempengaruhi tingkat produktivitas.

Efektivitas adalah kesesuaian antara tujuan atau sasaran dengan keluaran yang dihasilkan.

Tingkat efektivitas dapat diperlihatkan dengan membandingkan tujuan dengan hasil dari

proses (termasuk dampak yang dihasilkan). Akuntabilitas adalah tingkat

pertanggungjawaban yang menyangkut bagaimana sumberdaya yang diterima oleh

pemerintah di semua level baik supra, infra maupun sub struktur dimanfaatkan dalam

upaya dan kegiatan untuk mencapai tujuan nasional yang telah ditetapkan.

Pertanggungjawaban menyangkut tingkat efisiensi, kesesuaian dengan norma dan

peraturan yg berlaku umum, dsb. Kemampuan inovatif adalah tingkat fleksibilitas bangsa

untuk bereaksi terhadap perubahan sosial dalam masyarakat (TKM dan TPN). Didalam

merencanakan dan implementasi aktivitas fungsionalnya, setiap level struktur harus selalu

memperhatikan dan mengacu pada perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.

Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat akan berdampak pada TLP dan TAN. Apabila

suatu bangsa tidak mempunyai kemampuan inovasi atau tidak mampu mengakomodasi

maupun mengantisipasi perubahan yang terjadi, maka bangsa tersebut akan memiliki

ketahanan nasional yang rendah.

Teknologi dalam Pengambilan Keputusan Strategis Sismennas

Page 5: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

Sebagaimana diketahui dalam sismennas keluarannya adalah kebijakan-kebijakan dalam

pengelolaan sumber daya untuk peningkatan ketahanan nasional tentu perlu didukung oleh

informasi yang terbaik dan lengkap. Peran teknologi yang handal menjadi sangat penting.

Inovasi teknologi dalam sismennas dilakukan untuk mengintegrasikan pulau-pulau

informasi yang tersebar baik antar level supra, infra, dan sub struktur maupun antar

elemen dalam sismennas. Ada beberapa ciri yang perlu dikembangkan dalam pengambilan

kebijakan nasional yang memanfaatkan teknologi, yaitu keterlibatan semua pihak,

komprehensif, keakuratan data, dan kedalaman analisis. Inovasi teknologi digunakan untuk

memperbaiki hal-hal tersebut.

Seperti halnya dalam manajemen modern, sismennas juga menekankan pentingnya

keterlibatan semua unsur/pihak yang ada dalam proses perencanaan dan pengambilan

keputusan. Keterlibatan tersebut sangat penting, karena harapan dan keinginan

masyarakat sebagai yang dilayani negara seharusnya dapat merupakan representasi

harapan dan keinginan tujuan nasional. Tingkat Komprehensif dari suatu proses analisis

pengambilan kebijakan nasional dengan memperhatikan astagatra akan dapat diperoleh

benefit terbaik bagi ketahanan nasional. Data yang digunakan untuk pengambilan

kebijakan nasional harus akurat, konsisten antara data satu dengan lainnya, dan sesuai

dengan aspek atau isu nasional yang merupakan sasaran nasional. Data yang digunakan

untuk penyusunan kebijakan nasional harus dengan jelas disebutkan sumbernya,

keterkaitannya dengan isu atau aspek yang dibahas, asumsi dasar penggunaan data

tersebut, dan metodologi pengumpulan data. Kualitas dari analisis pengambilan kebijakan

nasional secara parsial sudah dapat dilihat pada ketiga atribut diatas. Sebagai bukti lain

bahwa telah dilakukan analisis yang mendalam dalam berbagai aspek dan isu yang penting

adalah adanya gambaran keterkaitan yang jelas (“benang merah”) antara (1) permasalahan

strategis nasional yang berhasil di identifikasi dengan data pendukung analisis, (2)

permasalahan yang berhasil di identifikasi dengan program atau aktivitas yang diusulkan

guna meningkatkan ketahanan nasional, (3) kekuatan yang dimiliki dan peluang bangsa

baik secara nasional maupun regional yang dapat dimanfaatkan dengan program atau

aktivitas yang diusulkan.

Pendekatan Teknologis dan Langkah Implementasi TPKB sebagai kunci

Sismennas

Sebagian besar organisasi termasuk negara pada umumnya hanya mengandalkan

manajemen puncak (supra struktur) untuk menyusun perencanaan strategik sebagai

implementasi sismennad, sementara manajemen menengah (infra struktur) sampai

manajemen rendah (sub struktur) hanya melakukan implementasi rencana jangka panjang

dan pendek. Sistem manajemen nasional seperti ini hanya pas untuk lingkungan yang stabil

yang di dalamnya prediksi masih dapat diandalkan untuk memperkirakan masa depan

Page 6: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

bangsa. Dalam pengembangan aktivitas yang tertuang dalam rencana strategis jangka

panjang, menengah, dan pendek, negara harus melibatkan seluruh elemen bangsa di

semua level dalam perencanaan strategiknya untuk mengubah mode operasi organisasi

dari plan and control menjadi sense and respond. Dengan mekanisme baru ini, diharapkan

akan dapat terlihat dan terukur seluruh kinerja daya saing bangsa sebagai dasar ketahanan

nasional dalam berbagai level (Effendi, 2009; Kartasasmita, 2009)).

TPKB mencakup seluruh perangkat negara yang mendapat kewenangan dan tanggung

jawab dalam pengambilan keputusan untuk membuat berbagai kebijakan nasional, yang

menyangkut segala aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan

mengarah kepada cita-cita nasional. Kebijakan Nasional yang dirumuskan beorientasi

kepada kepentingan masyarakat dengan tolok ukur : (1) Secara politis,

penyelenggaraannya dapat diterima masyarakat; (2) Secara manajerial, pengerahan dan

pemanfaatan sumber daya dapat efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil optimal yang

memiliki nilai guna, daya guna, hasil guna; dan (3) Secara administratif, penyelenggaraan

berjalan dengan tertib.

Sebagai suatu sistem, Sismennas dalam mengemban fungsi penyelenggaraan

pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan (Wrihatnolo, 2006). Sebagaimana dalam

manajemen strategis, Sismennas akan melalui siklus: Perumusan Kebijakan (Policy

Formulation); Pelaksanaan Kebijakan (Policy Implemention); dan Penilaian Kinerja hasil-

hasil pelaksanaan kebijakan (Policy Evaluation).

Kebijakan Nasional yang dihasilkan berkait dengan fungsi penyelenggaraan pembangunan,

adalah Kebijakan Pembangunan yang mentransformasikan kepentingan dan aspirasi

masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan, maupun kebijakan pembangunan lainnya

yang harus diimplementasikan oleh TLP atau Pemerintah dan segenap jajarannyan, baik

vertikal maupun horisontal. Melalui pemahaman di atas, TPKB mengemban fungsi-fungsi

yang berkait dengan Kebijakan Umum (Pembuatan Aturan, Penerapan Aturan,

Penghakiman Aturan) dan yang berkait dengan Kebijakan Pembangunan (Perencanaan,

Pengendalian, Penilaian).

Untuk menjalankan sismennas berbasis teknologi modern ada beberapa langkah yang

dapat digunakan agar tujuan nasional dapat diraih.

1. Langkah pertama adalah penilaian tujuan mendasar bangsa (Pancasia dan UUD 1945),

tantangan, kemampuan, dan nilai. Tahap ini juga mencakup persiapan untuk perencanaan

manajemen perubahan dalam manajemen nasional yang fokus pada komunikasi untuk

mengidentifikasi pesan-pesan kunci, media yang digunakan, waktu, dan pemberi pesan

ideologi bangsa.  Manajemen perubahan dengan mengelola komunikasi akan memberikan

pengaruh kuat pada penyampaian tujuan nasional ke berbagai pihak (Waits, 2007;

Yudhoyono, 2010).

Page 7: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

2. Langkah Kedua adalah menentukan hasil-hasil strategis, tema strategis, dan perspektif

yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya nasional. Semua komponen bangsa harus

memahami hal ini.

3. Langkah Ketiga adalah menjabarkan elemen-elemen strategis dari langkah satu dan dua

menjadi sasaran strategis yang akan menjadi batu bata penyusunan strategi dan

menentukan intensitas strategis nasional. Sasaran adalah hal pertama yang diinisiasi dan

dikategorisasikan dalam beberapa level tema. Sebagai sebuah hubungan sebab akiba

(cause-effect linkages). Formulasi ini akan terlihat sebagai peta strategi (Strategy Maps)

yang digabungkan dengan berbagai indikator kinerja (Nuh, 2010; Putera, 2010).

4. Langkah Keempat adalah pengembangan ukuran kinerja untuk tiap-tiap sasaran strategis

baik pada input, proses, output ataupun level supra, infra, dan sub struktur. Ukuran yang

mendorong dan menghambat tercapainya sasaran perlu diidentifikasi, target ditetapkan,

dan data dasar (baseline) dan benchmarking perlu ditentukan.

5. Langkah Kelima adalah pengembangan inisiatif strategis untuk mendukung sasaran

strategis. Untuk membangun akuntabilitas manajemen organisasi, rasa kepemilikan atas

ukuran-ukuran kinerja dan inisiatif strategis perlu diperjelas untuk semua elemen bangsa.

6. Langkah Keenam adalah memulai implementasi proses dengan menerapkan manajemen

kinerja (menggunakan software) untuk memperoleh informasi yang akurat dan benar dari

semua orang dalam organisasi pada waktu yang tepat.  Keakuratan informasi ini akan

memperbaiki keputusan yang akan diambil dalam menjalankan strategi.

7. Langkah Ketujuh adalah menjabarkan scorecard nasional (supra struktur) menjadi

scorecard level propinsi (infra struktur) dan daerah (sub struktur). Proses cascading ini

merupakan kunci untuk memastikan bahwa semua proses bisnis yang dijalankan telah

saling bersinergi. Ukuran kinerja yang digunakan dapat memastikan bahwa semua elemen

sismennas tumbuh untuk berperan serta dalam pertumbuhan daya saing bangsa untuk

ketahanan nasional.

8. Langkah Kedelapan adalah evaluasi ketika scorecard selesai dijalankan dalam satu periode

waktu. Selama proses evaluasi ini, pemerintah berusaha untuk menjawab pertanyaan

seperti apakah strategi nasional berjalan? Apakah sismennas mengukur kinerja dengan

benar, apakah lingkungan telah berubah? Apakah sumber daya nasional terencanakan dan

berjalan baik?

Output Implementasi Sismennas

Implementasi Sismennas dengan dukungan teknologi yang baik akan menghasilkan

kebijakan yang meningkatkan kualitas pada Tata Kehidupan Masyarakat (TPM) dan Tata

Politik Nasional (TPN). TPM dan TPN pada konsep Sismennas merupakan awal dan akhir

dari siklus peningkatan ketahanan nasional.

Page 8: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

Pada strata Tata Kehidupan Masyarakat (TKM) peran masyarakat adalah sebagai penerima

dan penilai atas hasil-hasil penyelenggaraan pemerintahan oleh TLP yang landaskan pada

catur embanan nasional dan implementasi pembangunan nasional yang landaskan dari

penetapan haluan negara oleh TAN. Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan

pemerintahan dan program-program pembangunan nasional akan mewujudkan Tertib

Sosial (Tibsos) yang dinamis dan akan menyadarkan masyarakat akan hak dan

kewajibannya terhadap negara dan bangsa. Dengan terpenuhinya hak-hak masyarakat

yaitu kebutuhan dasar yang hakiki sesuai teruang pada embanan nasional, yaitu:

kesejahteraan, kesehatan, pendidikan maka tata kehidupan masyarakat di bidang idiologi,

politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, akan semakin tumbuh dan

berkembang dan sebagai timbal baliknya akan membangkitkan kesadaran masyarakat

terhadap kewajibannya yang pada akhirnya akan memperkokoh Ketahanan Nasional

(Tannas).

Pada strata TPN dalam menjabarkan kebijakan umum menjadi berbagai peraturan,

pedoman, dan prosedur dengan sasaran untuk memantapkan stabilitas politik yang

dinamis, makin tumbuhnya pemahaman terhadap tata nilai kehidupan konstitusional,

demokratis dan tegaknya hukum. Landasan dan sumber untuk pembuatan, penerapan, dan

penghakiman aturan adalah doktrin Wawasan Nusantara (Wasantara) dan pranata politik

negara yang diarahkan guna membangun semangat dan kesadaran akan persatuan dan

kesatuan bangsa. Berbagai komponen bangsa, unsur kekuatan masyarakat, kekuatan partai

politik sebagai elemen-elemen kekuatan bangsa yang beraneka ragam (plularisme) harus

menyatukan visi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk

bergerak bersama mencapai tujuan nasional.

Pemasyarakatan politik termasuk pendidikan politik perlu diatur, ditata, dan dikelola

secara berlanjut dan berkesinambungan yang diarahkan pada tertanamnya kesadaran

warga negara untuk setia kepada negara dan berdisiplin dalam rangka pembentukan

karakter, identitas, dan integritas bangsa Indonesia.

Tannas sebagai Outcome Kinerja Sismennas

Dari hasil pengujian aturan dan penilaian pelaksanaan berbagai kebijakan dan rencana

akan diketahui tingkat keberhasilan pembangunan dapat dianggap sebagai keberhasilan

Sismennas, yang dengan akan meningkatnya Tannas, yaitu suatu kondisi dinamik bangsa,

berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan

kekuatan nasional, dalam rangka mempertahankan eksistensi bangsa dan negara terhadap

semua tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang dihadapinya, baik yang datang

dari dalam maupun dari luar dalam segala bentuk dan manifestasinya (Suryohadiprojo,

2010; FRI, 2007; Sunardi, 2004).

Page 9: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

Indikator-indikator penting dari Tannas sebagai outcome implementasi Sismennas yang

baik adalah:

1)      Adanya kepemerintahan yang baik (Good Governance), dalam pengertian pemerintah

yang menjalankan pemerintahan secara demokratis, transparan, aspiratif, partisipatif

berdasarkan hukum, yang selalu memelihara ketertiban-keterti-ban dan pertanggung-

jawaban (accountable) serta menjunjung tinggi keadilan sosial.

2)      Adanya keamanan nasional yang relatif mapan dan adanya kepastian hukum dan

kepastian masa depan bagi seluruh penduduk. Indikator keamanan nasional pada

umumnya diukur oleh tingkat stabilitas nasional yang mencakup stabilitas politik, ekonomi,

sosial budaya, dan pertahanan keamanan, yang pada umumnya merupakan produk atau

keluaran dari interaksi negara dengan negara-negara lain (internasional dan regional) dan

negara dengan masyarakatnya (nasional).

3)      Adanya tingkat kesejahteraan rakyat yang memadai atau cukup tinggi, baik lahiriah

maupun bathiniah. Masyarakat sejahtera harus kaya materi sekaligus kaya moral spiritual.

Yang tidak boleh terjadi adalah kaya materi namun miskin moral, yang mengundang

kecurigaan dan kecemburuan sosial.

4)      Adanya sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif. Untuk memperkuat kepastian

masa depan bangsa terutama dalam memasuki era persaingan antar bangsa human

development index(HDI) menjadi faktor yang sangat penting. HDI harus diarahkan untuk

menghasilkan manusia dengan tingkat daya saing yang tinggi; manusia yang cerdas, ulet,

dan tangguh seperti yang ditentukan oleh kriteria Ketahanan Nasional.

Terwujudnya berbagai indikator seperti diuraikan di atas, akan memungkinkan seluruh

rakyat semakin bergairah untuk memberikan peran-serta aktifnya dalam pembangunan.

Hal tersebut menjadi umpan balik dan daya dorong untuk melaksanakan proses

pembangunan selanjutnya, sehingga memperlancar perwujudan Catur Embanan Nasional

yang dibebankan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. TPKB sebagai inti dari Sismennas perlu didukung dengan teknologi informasi dan

komunikasi yang handal agar informasi yang dikelola dan digunakan dalam pengambilan

keputusan strategis jangka panjang, menengah, dan pendek dapat lebih kompherensif,

akurat dan mendalam dalam analisis.

2. Output dalam Sismennas yang didukung teknologi adalah berupa kebijakan-kebijakan yang

dapat mengintegrasikan seluruh kinerja aparatur negara baik pada level supra struktur,

infra struktur, dan sub struktur untuk pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

Aktivitas ini dapat tercapai ketika ada kejelasan dalam strategy cascading saat penjabaran

tujuan nasional menjadi aktivitas di berbagai lini manajemen nasional.

Page 10: Implementasi Sistem Manajemen Nasional Dengan Meningkatkan Inovasi Bidang Teknologi Dapat Memperkokoh Tannas

3. Outcome implementasi Sismennas yang menggunakan informasi yang baik akan

mendorong pada adanya kepemerintahan yang baik (Good Governance), keamanan

nasional yang relatif mapan dan adanya kepastian hukum dan kepastian masa depan bagi

seluruh penduduk, tingkat kesejahteraan rakyat yang memadai atau cukup tinggi, baik

lahiriah maupun bathiniah, dan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.