implementasi penilaian berbasis kelas dalam · pdf fileimplementasi penilaian berbasis kelas...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
Oleh :
Mansur HR Widyaiswara LPMP
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2012
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena
dengan rakhmat dan taufikNya jualah sehingga penyusunan makalah ini
dapat terselesikan meskipun dalam bentuk yang amat sederhana.
Makalah yang berjudul Implementasi Penilaian Berbasis Kelas
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini menguraikan beberapa
aspek menyangkut Penilain Berbasis Kelas yang merupakan sistem penilaian
yang digunakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan ajar dalam pelatihan
Peningkatan Kompetensi Guru sekaligus menjadi bahan bacaan bagi guru
untuk lebih memahami apa dan bagaimana Penilaian Berbasis Kelas itu
diterapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini, dan
sebelumnya penulis menyampaikan terima kasih.
Makassar, Mei 2012.
Penulis.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
iii
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL ......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
ii
iii
BAB I PENDAHLUAN ......................................................................... 1
A. Latar belakang...................................................................... 1
B. Permasalahan ...................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 4
A. Konsep Penilaian Berbasis Kelas ........................................ 4
1. Penilaian Berbasis Kelas .................................................. 4
2. Manfaat Penilaian Berbasis Kelas .................................... 5
3. Fungsi Penilaian Berbasis Kelas ...................................... 6
4. Prinsip Penilaian Berbasis Kelas ...................................... 6
B. Implementasi Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP ……..
1. Penilaian Unjuk Kerja………………………………………..
8
9
2. Penilaian Sikap …………………………………………….... 12
3. Penilaian Tertulis …………………………………………….. 17
4. Penilaian Proyek …………………………………………….. 19
5. Penilaian Produk …………………………………………….. 21
6. Penilaian Portofolio ………………………………………….. 23
7. Penilaian Diri …………………………………………………. 26
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….. 29
A. Kesimpulan ……………………………………………………... 29
B. Sasaran …………………………………………………………. 29
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 30
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga dimensi
dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga
dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum
merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan proses
pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum.
Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum. Penilaian juga digunakan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan,
misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau
masih perlu perbaikan dan penyempurnaan. Oleh sebab itu di samping kurikulum
yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian
yang baik dan terencana.
Seorang guru yang profesional tentu saja harus menguasai ketiga dimensi
tersebut, yaitu penguasaan kurikulum termasuk di dalamnya penguasaan materi,
penguasaan metode pengajaran, dan penguasaan penilaian. Apabila guru
memiliki kelemahan dalam salah satu dari tiga dimensi yang dimaksud, maka
tentu saja hasil belajar akan kurang maksimal
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
2
Penilaian dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
berbasis kompetensi menganut prinsip penilaian berkelanjutan dan komprehensif
guna mendukung upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama, dan
menilai diri sendiri. Karena itu, penilaian dilaksanakan dalam rangka Penilaian
Berbasis Kelas. Dikatakan Penilaian Berbasis Kelas karena kegiatan penilaian
dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran (Muslich,2007:91)
Hasil pemantauan di beberapa kelompok kerja guru menunjukkan bahwa
masih banyak guru belum memahami tentang Penilaian Berbasis Kelas, baik
konsep maupun penerapannya. Misalnya seorang guru di SD yang ingin
mengukur kemampuan siswanya menggunakan termometer namun teknik
penilaian yang digunakan adalah tes tertulis, penilaian semacam ini tentu saja
tidak valid, karena tidak menilai apa yang seharusnya dinilai. Mestinya teknik
penilaian yang digunakan adalah performance test (penilaian kinerja), dimana
siswa diminta untuk mempraktekkan (menggunakan) termometer kemudian guru
mengamati lalu kemudian menilainnya apakah siswa tersebut sudah mampu
menggunakan termometer dengan benar atau belum?
Mengingat masih banyaknya guru yang belum memahami apa dan
bagaimana penilaian berbasis kelas ini diimplementasikan, maka penulis
mencoba menguraikannya dalam makalah singkat ini dengan judul
”Implementasi Penilaian Berbasis Kelas Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan”
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
3
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan
berkaitan dengan Penilaian Berbasis Kelas yang akan diuraikan dalam makalah
ini, yaitu :
1. Apakah penilaian berbasis kelas itu?
2. Bagaimanakah mengimplementasikan Penilaian Berbasis Kelas dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Penilaian Berbasis Kelas.
1. Pengertian Penilaian Berbasis
Kelas.Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses
pembelajaran yang dilakukan sebagai proses pengumpulan dan
pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar yang diperoleh
siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi
seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan sebagai umpan balik perbaikan
proses pembelajaran (Sanjaya: 2006,184).
Dari pengertian di atas, penilaian berbasis kelas memiliki beberapa
karakteristik penting;
(a) Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses
pembelajaran, artinya bahwa penilaian ini dilakukan secara terus menerus
dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa baik di dalam
maupun di luar kelas, seperti di laboratorium atau di lapangan ketika
siswa sedang melakukan proses pembelajaran.
(b) Penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan informasi yang
menyeluruh, artinya dalam penilaian berbasis kelas, guru dapat
mengembangkan berbagai jenis evaluasi, baik evaluasi yang berkaitan
dengan pengujian dan pengukuran tingkat kognitif maupun evaluasi
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
5
terhadap perkembangan mental melalui penilaian tentang sikap, dan
evluasi terhadap produk atau karya siswa.
(c) Hasil pengumpulan informasi dimanfaatkan untuk menetapkan tingkat
penguasaan kompetensi, baik standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator hasil belajar seperti yang terdapat dalam kurikulum.
(d) Hasil pengumpulan informasi, digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa melalui proses perbaikan kualitas pembelajaran agar lebih efektif
dan efisien
2. Manfaat Penilaian Berbasis Kelas
Menurut Harianti (2006) manfaat penilaian kelas antara lain sebagai
berikut:
(a) Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
(b) Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik.
(c) Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode,
pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
(d) Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar.
(e) Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite satuan
pendidikan tentang efektivitas pendidikan.
(f) Untuk memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah)
dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang digunakan.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
6
3. Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
Harianti (2006) mengemukakan bahwa Penilaian Berbasis Kelas
memiliki fungsi sebagai berikut:
(a) Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai
suatu kompetensi.
(b) Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta
didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan
kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
(c) Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu
pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau
pengayaan.
(d) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang
sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
(e) Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan
perkembangan peserta didik.
4. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas
Sebagai suatu proses, pelaksanaan penilaian berbasis kelas harus
terencana dan terarah sesuai dengan tujuan pencapaian kompetensi. Hakikat
penilaian berbasis kelas adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
bukan semata-mata sebagai alat untuk mengetahui penguasaan materi
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
7
pelajaran. Oleh karena itulah dalam proses pelaksanaannya, guru perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas. Adapun prinsip-prinsip
penilaian berbasis kelas menurut Sanjaya (2006) dan Harianti (2006) adalah
sebagai berikut:
(a) Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya indikator ”
mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid apabila
mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka
penilaian tidak valid.
(b) Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable
dan menjamin konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan unjuk kerja,
penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila
unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk
menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan
penskorannya harus jelas.
(c) Menyeluruh
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain
yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
8
menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi
peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
(d) Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun
waktu tertentu.
(e) Obyektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus
adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian
skor.
(f) Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas
belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara
optimal.
B. Implementasi Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP
Pengembangan dan penggunaan instrumen penilaian berbasis kelas
dimulai dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran untuk selanjutnya dikembangkan ke beberapa indikator pencapaian
kompetensi dasar. Indikator tersebut menjadi dasar untuk mengembangkan alat
atau teknik penilaian. Dalam KTSP dikenal beberapa cara atau teknik penilaian
yang dapat digunakan baik berupa tes maupun non tes. Harianti (2006) dan
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
9
Surapranata (2005) mengemukakan ada tujuh teknik yang dapat digunakan
dalam penilaian berbasis kelas, yaitu:
1. Penilaian Unjuk Kerja
a. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian
ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di
laboratorium, praktek sholat, praktek olah raga prestasi, diskusi, bermain
peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan
lain lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis
karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik
yang sebenarnya.
b. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk
menilai kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan
pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi
dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara.
Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau
instrumen berikut:
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
10
1) Daftar Cek (Check-list)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek
(baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik
mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat
diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak
memperoleh nilai.
Contoh Check list
Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
Nama peserta didik: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak
baik
1. Organization ( Introduction, body, conclusion)
2. Content ( depth of knowledge, logic)
3. Fluency
4. Language:
Pronunciation
Grammar
Vocabulary
5. Performance (eye contact, facial expression,
gesture)
Skor yang dicapai
Skor maksimum 7
Keterangan :
Baik mendapat skor 1
Tidak baik mendapat skor 0
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
11
2) Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana
pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak
sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2
= cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk
memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih
dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.
Contoh Rating Scale
Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
Nama Siswa: ________ Kelas: _____
N
o Aspek Yang Dinilai
Skor
1 2 3 4
1. Organization ( Introduction, body, conclusion)
2. Content ( depth of knowledge, logic)
3. Fluency
4. Language:
Pronunciation
Grammar
Vocabulary
5. Performance ( eye contact, facial expression,
gesture)
Jumlah skor
Catatan:
a. Kolom skor diisi dengan angka sebagai berikut:
4 = sangat kompeten
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
12
3 = kompeten
2 = kurang kompeten
1 = tidak kompeten
b. Penilaian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut
Skor minimum : 1 x 7 (aspek yang dinilai) = 7
Skor maksimum : 4 x 7 (aspek yang dinilai) = 28
Kategori kriteria : 4
Rentangan Nilai : 28 - 7
------- = 5.25
4
Penentuan Kriteria:
Skor 23-28, dapat ditetapkan sangat kompeten
Skor 18-22, dapat ditetapkan kompeten
Skor 13-17, dapat ditetapkan kurang kompeten
Skor 7 -12, dapat ditetapkan tidak kompeten
2. Penilaian Sikap.
a. Pengertian
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan
siswa terhadap suatu objek, penomena, atau masalah.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta
didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah
diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang
diajarkan.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
13
Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif
terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan.
Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.
Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi,
metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan.
Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan
dengan suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah
lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi.
b. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik.
Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas
dapat diuraikan sebagai berikut.
(1) Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan
seseorang dalam sesuatu hal. Observasi perilaku di sekolah dapat
dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang
kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.
Berikut contoh format buku catatan harian.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
14
Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:
Contoh isi Buku Catatan Harian :
No. Hari/ Tanggal Nama peserta didik Kejadian
Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan
dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan
menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai
sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian
perkembangan peserta didik secara keseluruhan.
Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek
yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari
BUKU CATATAN HARIAN PESERTA DIDIK
nama sekolah
Mata Pelajaran : ___________________
Kelas : ___________________
Program : IPA/IPS/BHS
Tahun Pelajaran : ___________________
Nama Guru : ___________________
Makassar, 2007
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
15
peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Berikut
contoh format Penilaian Sikap.
Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :
N
o
Nama Aspek perilaku yang dinilai
Skor
Keteran
gan
Bekerja
sama
Berini
siatif
Penuh
Perhatian
Bekerja
sistematis
1. Ruri
2. Tono
3. ....
Catatan:
a. Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan
kriteria berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = amat baik
b. Skor merupakan jumlah dari skor masing-masing aspek perilaku
c. Penilaian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut
Skor minimum : 4 x 1 = 4
Skor maksimum : 4 x 5 = 20
Kategori penilaian : 5
Rentangan Nilai : 20 - 4
------- = 3,2
5
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
16
Kolom keterangan dapat diisi dengan:
amat baik, bila jumlah skor 17 - 20
baik, bila jumlah skor 14 - 16
cukup, bila jumlah skor 11 - 13
kurang, bila jumlah skor 8 - 10
sangat kurang, bila jumlah skor 4 – 7
(2) Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang
sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana
tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di
sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban".
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi
jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap.
(3) Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta
membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang
suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya,
peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan
Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang
dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan dipahami
kecenderungan sikap yang dimilikinya.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
17
3. Penilaian Tertulis
a. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti menjawab secara lisan, memberi tanda,
mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan lain sebagainya.
b. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
1) memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
(1) pilihan ganda
(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
(3) menjodohkan
(4) sebab-akibat
2) mensuplai jawaban, dibedakan menjadi:
(1) isian atau melengkapi
(2) jawaban singkat atau pendek
(3) uraian
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
18
Contoh Penilaian tertulis
a). Memilih jawaban (pilihan ganda)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Indikator : Mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf
Aspek : Membaca
Soal:
Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat. Hal ini ditandai oleh
banyaknya
barang elektronik yang beredar di masyarakat. Pemunculan barang
tersebut sudah sampai di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Ada yang dikatagorikan barang mewah, ada pula yang dikatagorikan
bukan barang mewah.
Ide pokok paragraf tersebut adalah ... .
a. pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini
b. banyaknya peredaran barang elektronik
c. pemunculan barang elektronok di masyarakat
d. banyaknya barang mewah yang beredar
e. perkembangan barang elektronik yang mewah
b). Mensuplai jawaban (Uraian)
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/1
Soal : Jelaskan proses terjadinya alam semesta
menurut teori Big Bang
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
19
Penskoran:
Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban
yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi
perolehan skor.
4. Penilaian Proyek
a. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas.
b. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan
penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
20
Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek:
a) penelitian sederhana tentang air di rumah;
b) Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.
Contoh Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Sejarah
Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : XI/1
No Aspek Skor (1 – 5)
1. Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek
a. Performans
b. Presentasi / Penguasaan
Total Skor
Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi
siswa/sekolah
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
21
Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
5. Penilaian Produk
a. Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan
dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni,
seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan
mendesain produk.
Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
b. Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
22
1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap
proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk,
penilaian produk).
2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,
biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk (appraisal).
Contoh Penilaian Produk
Mata Pelajaran : IPA (Kimia)
Nama Proyek : Membuat Sabun
Alokasi Waktu : 4 kali Pertemuan
Nama Siswa : ____________________ Kelas : XI/1
No Aspek Skor (1 – 5)
1. Perencanaan Bahan
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan
Kebersihan)
3. Hasil Produk
a. Bentuk Fisik c. warna
b. Inovasi d. pewangi
Total Skor
Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
23
Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban
yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi
perolehan skor.
6. Penilaian Portofolio
a. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut
dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik, lembar jawaban tes yang menunjukkan soal
yang mampu dan tidak mampu dijawab (bukan nilai) atau bentuk informasi
lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar
peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat,
komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan
penelitian, sinopsis, dsb.
b. Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak
hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan
oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
24
sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui
kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi
secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk
belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
2) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang
lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis
peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya. Sedangkan
untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan
gambar-gambar buatannya
3) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu
map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di
sekolah.
4) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan
kualitas dari waktu ke waktu.
5) Sebaiknya tentukan aspek-aspek yang akan dinilai dari sampel
portofolio beserta pembobotannya bersama para peserta didik
sebelum mereka membuat karyanya. Diskusikan cara penilaian
kualitas karya para peserta didik. Contoh, untuk kemampuan menulis
karangan aspek yang akan dinilai, misalnya: penggunaan tata bahasa,
pemilihan kosakata, kelengkapan gagasan, dan sistematika
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
25
penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan
(standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
6) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru
dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan
memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya
tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat
dilakukan pada saat membahas portofolio.
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara
peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai
jangka waktu perbaikan
8) Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika
perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang
maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu
dan memotivasi anaknya.
Contoh Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan : karangan
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
N
o
Standar
Kompetensi/Komp
etensi Dasar
Perio
de
Aspek yang dinilai
Keteran
gan
Tata
baha
sa
Kosa
kata
Kelengka
pan
gagasan
Siste
matika
penuli
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
26
san
1. Menulis karangan
deskriptif
30/7
10/8
dst.
2. Membuat resensi
buku
1/9
30/9
10/10
Dst.
Catatan:
Setiap karya siswa sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang
masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk
setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria
menggunakan skala penilaian 0 - 10 atau 0 - 100. Semakin baik hasil
yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan.
Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan
kekuatan tulisan yang dinilai.
7. Penilaian Diri (self assessment)
a. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan
tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan
utama dari penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
27
proses dan hasil belajar. Meskipun demikian, hasil penilaian diri dapat
digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai.
b. Teknik Penilaian
Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi
dan subyektif. Karena itu, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria
yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas
perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
2) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
4) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian.
5) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
6) Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya
senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
7) Lakukan tindakan lanjutan, antara lain guru memberikan balikan
tertulis, guru dan siswa membahas bersama proses dan hasil penilaian
Contoh Penilaian Diri
Mata Pelajaran : Matematika
Aspek : Kognitif
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
No S. Kompetensi / K. Dasar Tanggapan
Keterangan 1 0
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
28
1. Aljabar
a. Menggunakan aturan pangkat
b. Menggunakan aturan akar
c. Menggunakan aturan logaritma
d. Memanipulasi aljabar
1 = Paham
0 = Tidak
Paham
2. Dst
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didikk untuk menyatakan secara jujur
sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap
nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat
mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara
lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi
tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi
pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus
berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang terintegrasi dengan
proses pembelajaran yang pelaksanaannya harus mengacu pada
prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas yaitu validitas, reliabilitas,
menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, dan mendidik.
2. Penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa teknik atau cara yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap,
penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio,
dan penilaian diri. Pilihan pada salah satu teknik penilaian tersebut
tentunya disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
B. Saran
1. Dalam menerapkan sistem penilaian berbasis kelas hendaknya guru
(pendidik) mengacu pada prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas yang
ada.
2. Dalam menerapkan sistem penilaian berbasis kelas hendaknya guru
(pendidik) melihat relevansi antara kompetensi dasar atau indikator
yang ingin dicapai dengan teknik penilaian yang akan digunakan.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=154:pbk-dalam-ktsp&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
30
DAFTAR PUSTAKA
Harianti Diah, (2006), Makalah Model Penilaian Kelas SD,SMP,SMA
Jakarta: Puskur Depdiknas.
Muslich Masnur, (2007), KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan
Jakarta: Bumi Aksara
Sanjaya Wina, (2006), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi Jakarta: Bumi Aksara.
Supranata sumarna, (2005), Panduan Penulisan Tes Tertulis
Implementasi Kurikulum 2004 Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya.