implementasi gerakan literasi sekolah dalam …

102
IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI Ditujukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memproleh Gelar Sarjana Srata Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan Pada Fakultas Adab dan Humaniora Oleh: Lia Apriani 404171007 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM

MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 1 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Ditujukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memproleh Gelar Sarjana Srata

Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan Pada Fakultas Adab dan Humaniora

Oleh:

Lia Apriani

404171007

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …
Page 3: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

ii

Page 4: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

iii

Page 5: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

iv

MOTTO

Artinya: “1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. 2. Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan

Tuhanmulah Yang Maha Mulia. 4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-

5)1.

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: Sygma Examedia Arkanleema,

2007), hal. 497

Page 6: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya

rahmat dan hidayahnya sehingga saya selalu di beri nikmat dan kesehatan sehingga

Saya dapat mempersembahkan skripsi saya kepada orang-orang yang saya sayangi

dan cintai.

Kepada kedua orang tua saya ayah Leskar Siregar dan ibu Nur Hayani Harahap

yang selama ini telah membesarkan saya dan tak hentinya selalu memberi doa,

dukungan, motivasi dan nasehat serta kasih sanyang yang tulus dan ikhlas.

Tak henti hentinya saya ucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tua saya

yang telah mengorbankan segalanya demi pendidikan anaknya.

Page 7: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

vi

KATA PENGENTAR

Alhamdulillah Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

guna untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu

(S.1) pada Program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Tak lupa pula

Sholawat salam kita persembahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang

telah membawa kita dari alam kebodohan hingga alam terang benderang yang

penuh dengan kemajuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai

pihak, baik moril maupun materil yang telah diberikan kepada penulis untuk

itu penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, Ph.D, selaku Rektor UIN STS

Jambi, Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, SE, M.EI, selaku Wakil Rektor I,

Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd, selaku Wakil Rektor II dan Bapak

Bahrul Ulum, S.Ag, MA, selaku Wakil Rektor III Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M.Fil.I, selaku Dekan, Bapak Dr. Ali

Muzakkir, M.Ag, sabagai Dekan I, Bapak Dr. Alfian, M.Ed

Sebagai Dekan wakil II dan Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I,

selaku wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Athiatul Haqqi, S.Ag, S.IPI, M.I.Kom selaku Ketua Program

Studi Ilmu Perpustakaan serta Pembimbing I dan Ibu Masyrisal

Miliani, SS, M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Fridinanti Yusufhin, M.A selaku Pembimbing II

5. Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi dengan segala Jerih payah dan ketulusan hatinya

dalam membimbing dan memandu dalam perkuliahan sehingga

menambah wawasan si peneliti.

6. Civitas akademika lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora yang

telah banyak membantu peneliti dalam penyelesaian administrasi

selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

Page 8: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

vii

7. Bapak Heryadi, S.Pd, MPd selaku kepala sekolah Sekolah

Menengah Atas (SMA) 1 Muaro Jambi, bapak Andar Siahaan,

S.Pd selaku kepala perpustakaan, guru-guru yang ada di SMA 1,

staf tata usaha, pegawai perpustakaan Rama Juni Pratama Putra

dan siswa/I SMA 1 Muaro Jambi yang telah memberikan peneliti

izin untuk melakukan penelitian.

8. Saudara Ismail Hasan, Lina Marlina, M. Yamin dan Indra Batari

yang selalu senantiasa memberikan doa dan dukungannya kepada

peneliti demi kelancaran studinya.

9. Sahabat saya Sundari, S.SI, Elfiani, S.SI, Sri Suhartini, S.SI, Yessi

Dwi Maryadni, S.SI dan Asmira, S.SI, teman atau saudara

seperjuangan, terimakasih atas kebaikan kalian semua.

10. Pada keluarga besar Ilmu perpustakaan (IPT A) angkatan 2017

11. Semua pihak yang tidak peneliti bisa sebutkan satu persatu yang

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Hanya kepada Allah SWT. semua ini peneliti serahkan, semoga jasa

baik mereka mendapat imbalan yang lebih baik lagi dari Allah SWT. Dan

dilipat gandakan dan menjadi amal ibadah yang di terima Allah SWT.

Aamiin, atas kerendahan hati peneliti berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca, khususnya pada Program Studi Ilmu

Perpustakaan.

Jambi, Juni 2021

Lia Apriani

404171007

Page 9: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

viii

ABSTRACT

Lia, Apriani. Implementation of the school literacy movement in shaping

student character in SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Libraray and

information science study program, Factulty of Adab dan Humaniora,

State Islamic University of Sulthan thaha saifuddin Jambi. Mentor I:

Athiatul Haqqi, S.Ag, S.IPI, M.I.Kom and mentor II: Fridinanti Yusufhin,

M.A

The purpose of this study was to determine the implementation of the school

literacy movement in shaping the character of student, to find out what

obstacles are obstacles in the implementation of the sshcool literacy movement

in shaping student character and to find out how to overcome obstacles in

shaping the character of student at SMA Negeri 1 Muaro Jambi. This reseaech

uses descriptive qualitative. This study uses purposive sampling. Character

building, especially in reading interest is relatively low and there is still alack of

student reading materials in the implementation of the school literacy

movement. The results of this study indicate the that implementation of the

literacy movement in SMA Negeri 1 Muaro Jambihas been implemented. The

program implemented is a 15 minutes reading before learning begins, at 07.15

to 07.30, there is a reading corner in each classand reading hut in every corner

of the school however, at the learning stage in the from of academic bills it has

not run optimally. At the habituation stage students are required to like to read,

be independent and disciplined, at the development stage, namelyto conduct a

language month competition as a result of reading written by students are

required to have curiosity, love to read, be creative, honest, and disciplined,

while at the learning stage students are requerid to be disciplined in collecting

the readings written on each student’s agenda. The reading materials, low

student motivation to read, teacher supervision in the implementation of the

literacy movement which is still lacking and the Covid-19 Pandemic Priod.

While the efforts made ware to give students additional assignments to read

articles online and watch youtube, provide school information and collaborate

whith schools so that reading corners, libraries and reading booths can be

fulfilled.

Keywords : School Literacy Movement, Student Character

Page 10: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

ix

ABSTRAK

Lia, Apriani. 2021. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam

Membentuk Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Prodi

Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing I:

Athiatul Haqqi, S.Ag, S.IPI, M.I.Kom dan Pembimbing II: Fridinanti

Yusufhin, M.A

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi gerakan literasi

sekolah dalam membentuk karakter siswa, untuk mengetahui kendala apa saja

dalam implementasi gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa

serta untuk mengetahui bagaimana upaya untuk mengatasi kendala dalam

membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Penelitian ini

menggunakan Kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan Purposive

Sampling. Pembentukan karakter terutama dalam minat baca masih tergolong

sangat rendah dan masih minimnya bahan bacaan siswa yang terdapat di pojok

baca dan masih kurang disiplinnya siswa dalam pelaksanaan gerakan literasi

sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi gerakan literasi

di SMA Negeri 1 Muaro Jambi sudah dilaksanakan. Program yang

dilaksanakan yaitu 15 menit membaca sebelum pembelajaran dimulai, pada jam

07.15 sampai 07.30, terdapat pojok baca di setiap kelasnya dan saung baca di

setiap pojok sekolah akan tetapi pada tahap pembelajaran berupa tagihan

akademik belum berjalan optimal. pada tahap pembiasaan siswa dituntut untuk

gemar membaca, mandiri dan disiplin, pada tahap pengembangan yaitu

melakukan perlombaan bulan bahasa hasil dari bacaan yang ditulis siswa dan

siswa dituntut untuk memiliki rasa ingin tahu, gemar membaca, kreatif, jujur

dan disiplin, sedangkan pada tahap pembelajaran siswa dituntut untuk disiplin

dalam mengumpulkan hasil bacaan yang ditulis di angenda masing-masing

siswa/i. Kendala yang dihadapi adalah bahan bacaan yang masih minim,

motivasi siswa untuk membaca rendah, pengawasan guru pada pelaksanaan

gerakan literasi yang masih kurang dan masa pandemi covid-19. Sedangkan

upaya yang dilakukan adalah memberikan siswa tugas tambahan untuk

membaca artikel secara online dan menonton youtube, memberikan informasi

sekolah dan melakukan kerjasama dengan sekolah agar pojok baca, perpustakan

dan saung baca dapat terpenuhi.

Kata Kunci: Gerakan Literasi Sekolah, Karakter Siswa

Page 11: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

NOTA DINAS ............................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................. iii

MOTTO ........................................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................................. vii

ABSTRAK ..................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Definisi Literasi ............................................................................................. 7

B. Konsep Gerakan Literasi Sekolah .................................................................. 8

1. Pengertian Literasi ................................................................................... 8

2. Komponen Literasi................................................................................... 8

3. Prinsip-prinsip Gerakan Literasi Sekolah ................................................. 10

4. Tahapan Gerakan Literasi Sekolah ........................................................... 11

5. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah ............................................................. 14

6. Indikator ketercapaian Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ....................... 15

C. Konsep Karakter ............................................................................................ 16

1. Pengertian Karakter ................................................................................. 16

2. Tujuan Pembentukan Karakter ................................................................. 17

Page 12: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

xi

3. Pilar dan Komponen Karakter .................................................................. 17

4. Macam-macam Pembentukan Karakter .................................................... 18

5. Strategi dalam Pembentukan Karakter ...................................................... 19

D. Studi Relavan ................................................................................................ 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Pendekatan Penelitian ........................................................................... 25

B. Lokasi penelitian ........................................................................................... 25

C. Subjek Penelitian ........................................................................................... 26

D. Data dan Sumber Data ................................................................................... 26

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 27

F. Metode Analisis Data..................................................................................... 29

G. Triangulasi Data ............................................................................................ 31

BAB IV HASIL TEMUAN

A. Gambaran umum SMA Negeri 1 Muaro Jambi ............................................... 32

1. Sejarah singkat SMA Negeri 1 Muaro Jambi ............................................. 32

2. Identitas sekolah ....................................................................................... 32

3. Visi dan misi SMA Negeri 1 Muaro Jambi ................................................ 33

4. Keadaan personil sekolah .......................................................................... 33

5. Keadaan perpustakaan SMA Negeri 1 Muaro Jambi .................................. 39

6. Sarana dan prasarana sekolah .................................................................... 39

7. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi ...................................... 42

B. Hasil dan pembahasan

1. Implementasi gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter

siswa ......................................................................................................... 43

2. Kendala yang dihadapi pada implementasi gerakan literasi sekolah

dalam membentuk karakter siswa .............................................................. 58

3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pada implementasi

gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa......................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................... 70

B. Saran .............................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data nama-nama guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi ......................................... 32

Tabel 4.2 Data Rombongan Belajar Siswa/I SMA Negeri 1 Muaro Jambi ....................... 36

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana ....................................................................................... 37

Table 4.4 Sarana Olahraga .............................................................................................. 38

Page 14: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...................................................................................... 42

Page 15: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karakter merupakan sifat, kejiwaan, tabiat, watak, akhlak atau budi

pekerti yang membedakan antara seseorang dengan yang lainnya. Kerakter

juga sering disamakan dengan kepribadian. Pembangunan karakter adalah

usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia, pembentukan

karakter adalah tujuan utama dari sistem pendidikan, menyusun harga diri

yang kukuh-kuat, pandai terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas

kemampuannya, mempunyai kehormatan dan memiliki akhlak yang mulia.2

Karakter merupakan hal paling utama yang harus dimiliki oleh

seorang siswa sebagai peserta didik karena yang paling pertama dinilai dari

seseorang adalah sifat, tabiat, watak dan akhlaknya.

Menurut Perkemendikbud Nomor 20 Pasal 2 Tahun 2018 Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai

Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai relegius, jujur,

disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat

kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,

gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.3

Pembentukan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui program-

program yang ada di sekolah salah satunya yaitu program gerakan literasi

sekolah. Gerakan literasi sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang

melibatkan seluruh warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga

2Wisnu Aditiya Kurniawan, Budaya Tertib Siswa di Sekolah, (Sukabumi: Jejak, 2018), hal. 61 3 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018, (Jakarta: Direktur Jendral Peraturan

Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2018), hal.3, salinan,

https://kemendikbud.go.id, diakses pada 18-02-2021

Page 16: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

2

kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua atau wali

murid), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat,

yang dapat mempresentasikan keteladanan, dunia usaha dll) dan pemangku

kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerakan literasi sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan

kolaboratif berbagai elemen salah satu nya yang ditempuh untuk mewujudkan

sekolah sebagai organisasi pembelajaran warga yang literet sepanjang hayat

adalah pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan 15

menit membaca (guru membacakan buku siswa atau siswa dan guru membca

dalam hati yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah).4

Munculnya globalisasi menjadikan tantangan bagi Negara yang belum

siap berhadapan dengan era globalisasi. Tantangan tersebut memang dapat

dijawab melalui penguasaan literasi dalam segala aspek kehidupan yang

menjadikan kemajuan peradaban bangsa, akan tetapi masih terdapat

permasalahan yang terjadi di Indonesia yang berhubungan dengan minat baca

yang masih tergolong rendah Programe for International Student Assessment

(PISA) 2009 menyatakan peserta didik di Indonesia berada pada peringkat ke-

57 dengan skor 396 (sekor rata-rata OECD 493), sedangkan Programe for

International Student Assessment (PISA) 2012 menyatakan peserta didik

Indonesia berada pada pringkat ke-64 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD

496). Sebanyak Negara yang berpartisipasi dalam Programe for International

Student Assessment (PISA) 2009 dan 2012.5 Survei terbaru PISA 2015 yang

diumumkan pada 6 Desember 2016, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari

72 negera yang disurvei. Survei yang dilakukan Progres in International

Reading Literacy Study (PIRLS) dan Trends in International Mathematics

4Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan LIterasi Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menegah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019), hal. 16 5Sutrianto, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Menengah Atas, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), hal. 1

Page 17: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

3

and Scince Study (TIMSS) juga tidak menaikkan peringkat Indonesia. Dapat

disimpulkan dari ketiga hasil ini menunjukkan bahwa praktik pendidikan yang

dilaksanakan di sekolah belum memperlihatkan fungsi sekolah sebagai

organisasi pembelajaran yang berupaya menjadikan semua warganya trampil

membaca untuk mendukung mereka sebagai pembelajar sepanjang hayat.6

Oleh karna itu pada tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan merancang sebuah gerakan besar yaitu gerakan literasi sekolah.

Gerakan ini merupakan implementasi dari dari peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

yang di dalamnya mencakup gerakan literasi sekolah, salah satunya adalah

“kegiatan 15 menit membaca buku sebelum waktu belajar dimulai”.7

Gerakan Literasi Sekolah diuraikan berdasarkan Sembilan agenda

priopritas (Nawacita) yang terkaitan dengan tugas dan fungsi Kemendikbud,

khususnya pada Nawacita nomor 5 dan 8 butir nawacita yang dimaksudkan

adalah (5) meningkatkan kualitas hidup masyarakat indonesia dan (8)

melakukan revolusi karakter bangsa.8 Jadi pembentukan karakter pada siswa

dapat ditanamkan melalui gerakan literasi sekolah terutama pada poin gemar

membaca, disiplin, jujur, relegius dan kreatif.

SMAN 1 Muaro Jambi merupakan SMA favorit di daerah Muaro

Jambi selain itu SMA tersebut mendapatkan predikat juara 3 lomba gerakan

literasi sekolah se-kabupaten Muaro Jambi dan pelaksanaan gerakan literasi

sekolah di SMAN 1 Muaro Jambi sudah dilaksanakan dengan membaca 15

menit sebelum pembelajaran di mulai yang dilakukan pada setiap harinya,

6Billy Antoro, Gerakan Literasi Sekolah dari Pucuk Hingga Akar Sebuah Refleksi. (Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018), hal. 9 7Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jandral

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), hal.4 8Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), hal.3

Page 18: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

4

pada hari jum’at membaca surah yasin. Sudah tersedianya pojok baca di setiap

kelas-kelas akan tetapi buku yang terdapat di pojok baca belum sepenuhnya

memenuhi kebutuhan siswanya. Gerakan literasi sekolah di pelopori oleh

ketua literasi yang berasal dari guru SMAN 1 Muaro Jambi. kegiatan gerakan

literasi sekolah sudah pada tahap pembiasaan, pengembangan dan

pembelajaran.

Faktor-faktor yang menyebabkan minimnya karakter siswa dan

minimnya minat baca masyarakat Indonesia adalah kurikulum dan metode

pembelajarannya masih kurang mendukung. Semakin berkembangnya

teknologi informasi yang banyak disalah gunakan, program televisi yang tidak

mendidik, kecanduan teknologi yang tidak bisa dipungkiri lagi seperti

bermain games, tiktok, instagram, youtube dan lain sebagainya. Jadi banyak

siswa yang kuang memiliki budi pekerti dan moral yang mencerminkan siswa

yang baik sehingga konflik yang terjadi semakin banyak seperti, tidak jujur,

tidak disiplin, tidak beretika dan banyak yang lainnya.

Fakta yang terjadi di lapangan bahwa penerapan pembiasaan membaca

sebelum pelajaran dimulai masih kurang diterapkan dengan baik karena masih

kurannya minat baca siswa di SMAN 1 Muaro Jambi, masih banyak siswa

yang mengisi waktu luangnya dengan bermain handphone, dan mengerjakan

PR (pekerjaan rumah) di sekolah sehingga minat bacanya masih sangat

minim. Karna kurang tegasnya guru-guru atau petugas dalam memantau siswa

dalam membaca buku 15 sebelum pembelajaran dimulai, seharusnya setelah

membaca buku di tanya apa saja yang didapat kan setelah membaca buku,

kurangnya buku bacaan yang disediakan sekolah atau perpustakaan sehingga

minat baca siswanya masih minim.9

Pengawasan guru yang masih belum sepenuhnya dialakukan terhadap

siswa yang tidak disiplin, tidak jujur dan tidak tanggung jawab, seperti masih

9 Observasi, oleh peneliti di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 02 Maret 2021

Page 19: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

5

banyak siswa yang mencontek, datang terlambat bolos pada saat jam pelajaran

dan lain sebagainya. Pada saat jam pelajaran kosong atau guru mata

pelajarannya tidak masuk siswa lebih tertarik untuk bermaian main

dibandingkan membaca buku sehingga sering terjadi keributan sampai

mengganggu kelas yang sedang belajar dan pada saat jam istirahat

kebanyakan siswa yang lebih memilih meramaikan kantin sekolah

dibandingkan datang ke perpustakaan .

Sesungguhnya dengan adaya gerakan literasi sekolah dapat

menjadikan siswa memiliki karakter yang baik, dapat menumbuhkan minat

baca siswanya. Oleh sebab itu, berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik

untuk mengkaji lebih jauh lagi masalah yang terdapat di atas dan peneliti

menuangkan dalam judul “Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam

Membentuk Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi”

B. Rumusan Masah

1. Bagaimana implementasi gerakan literasi sekolah dalam membentuk

karakter siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi?

2. Apa kendala yang dihadapi pada implementasi gerakan literasi sekolah

dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi?

3. Apa upaya untuk mengatasi kendala dalam melakukan gerakan literasi

sekolah dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi?

C. Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi gerakan literasi sekolah

dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi

b. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam implementasi gerakan

literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1

Muaro Jambi

Page 20: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

6

c. Untuk mengetahui bagaimana upaya untuk mengatasi kendala dalam

melakukan gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa di

SMA Negeri 1 Muaro Jambi.

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai syarat-syarat guna untuk

memproleh Gelar Sarjana Strata Satu (1) dalam Ilmu Perpustakaan, yang

diharapkan dari peneliti sebagai berikkut:

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat mengasah kemampuan penulis dalam

membuat karya ilmiah dan melatih penulis untuk membiasakan diri

membaca. Selain itu melalui penelitian ini penulis lebih dapat

mengetahui Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Membentuk

Karakter siswa di SMAN 1 Muaro Jambi.

b. Secara teoritis, untuk mengetahui implementasi gerakan literasi sekolah

dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, dan

dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan tentang Gerakan Litersai

Sekolah, dan diharapkan dapat menenjadi panduan untuk penelitian

selanjutnya.

c. Secara praktis, penelitian ini berupaya memberikan kontribusi bagi

sekolah tentang pentingnya Gerakan Literasi Sekolah.

Page 21: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi Literasi Informasi

Dari sisi istilah, kata “literasi” berasal dari bahasa Latin Litteratus

(littera), yang sama dengan kata Letter dalam bahasa inggris yang

menunjukkan pada makna “Kemampuan membaca dan menulis”. Sehingga

dapat disimpulkan menjadi “kemampuan menguasai berbagai ilmu

pengetahuan bidang tertentu”.

Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan

menulis, sedangkan menurut Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan

bahwa literasi juga mencakup kemampuan seseorang dalam berkomunikasi

dengan masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang

terkait dengan pengetahuan, bahasa dan budaya. (UNESCO, 2003). Deklarasi

UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi berhubungan dengan

kemampuan dalam mengidentifikasi, menemukan, menggunakan,

mengevaluasi, minciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan

mengkomunikasikan informasi dalam berbagai persoalan.10

Literasi informasi semakin fameliar di dunia pendidikan Indonesia dan

semakin sadar bahwa literasi informasi dapat menuju pada kemandirian siswa

dalam pembelajaran sempanjang hayat, arah pendidikan masa depan akan

semakin berpotensi kepada siswa sedangkan guru hanya sebagai fasilitator

dalam proses pembelajaran.11

10 Pangesti windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Dirjen Didaksmen,

2019), hal. 7 11 Suherman, Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah, (Bandung: Publishing, 2009), hal. 174

Page 22: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

8

B. Gerakan Literasi Sekolah

1. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah merupakan merupakan usaha atau kegiatan

yang melibatkan seluruh warga sekolah (peserta didik, guru, kepala

sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang

tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa,

masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat mempresentasikan keteladanan,

dunia usaha).

Gerakan literasi sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan

kolaboratif sebagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya

berupa pembiasaan membaca peserta didik.Pembiasaan ini dilakukan

dengan kegiatan 15 menit membaca. Setelah pembiasaan terbentuk

dilanjutkan dengan tahap pengembangan setelah itu tahap pembelajaran.12

2. Komponen Literasi

Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis, namun mencakup

keterampilan berfikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam

bentuk cetak, visual, digital fan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini

disebut sebagai literasi informasi.

Clay dan Furguson menjabarkan bahwa komponen literasi informasi

terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media,

literasi teknologi dan literasi visual.Dalam konteks Indonesia literasi dini

diperlukan sebagai dasar pemrolehan berliterasi terhadap selanjutnya.

Komponen tersebut di jelaskan sebagai berikut:

a. Literasi dini (Early Literacy), yaitu kemampuan untuk mengamati,

memahami bahasa lisan, dan mengkomunikasikan melalui gambar dan

12Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), hal. 7

Page 23: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

9

lisan yang dibentuk oleh pengalamannya dan dapat berinteraksi dengan

lingkungan sosial.

b. Literasi Dasar (Basic Literacy) yaitu kemampuan untuk mendengarkan,

berbicara, membaca, menulis dan menghitung.

c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy) yaitu kemampuan seseorang

menggunakaan perpustakaan dalam mengakses informasi dan dapat

memberikan pemahaman kepada pengguna dalam membedakan bahan

pustaka dan cara memahami dan menggunakan kataog, bibliografi,

indeks dalam mencari imformasi, hingga memiliki pengetahuan dalam

memahami informasi ketika sedang menyelesaikan penelitian dan

berbagai masalah.

d. Literasi Media (Media Literacy) yaitu kemampuan seseorang

membedakan dan mengetahui berbagai bentuk media cetak (surat

kabar, majalah dan tabloid, elektronik (radio dan televisi) dan media

internet dan cara penggunaannya.

e. Literasi Teknologi (Technology Literacy) yaitu kemampuan seseorang

memahami dan membedakan seperti piranti keras (Hardwere) piranti

lunak (softwere), serta cara menjalankan program komputer, dan cara

memanfaatkan teknologi dan kemampuan dalam memahami teknologi

untuk mencetak, mempresentasikan dan mengakses internet.

f. Literasi Visual (Visual Literacy) adalah pemahaman tingkat lanjut

antara literasi media dan literasi Teknologi yang mengembangkan

kemampuan dan kebutuhan belajar dan memanfaatkan materi visual

dan audio visual secara kritis dan bermanfaat.13

13 Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Dirjen Didaksmen,

2016), Hal. 8

Page 24: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

10

3. Prinsip-prinsip Gerakan Literasi Sekolah

Menurut Beers praktik yang baik dalam gerakan literasi sekolah

menekankan prinsip-prinsip sebagai berikut14:

a. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang

dapat diprediksi. Tahap perkembangan anak dalam membaca dan

menulis saling berurusan antar tahap perkembangan. Memahami

tahap perkembangan literasi peserta didik dapat membantu sekolah

untuk memilih strategi pembiasaan dan pemebelajaran literasi yang

tepat sesuai kebutuhan perkembangan mereka

b. Program literasi baik bersifat berimbang

Sekolah yang menerapkan program literasi berimbang memahami

bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan berbeda. Oleh

karena itu, strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu di

persiapkan dan di sesuaikan dengan jenjang pendidikan. Program

literasi bermakna dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan

bacaan karya ragam teks, seperti karya sastra untuk anak dan

remaja.

c. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum

Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung

jawab semua guru di mata pelajaran sebab pembelajaran mata

pelajaran apapun membutuhkan bahasa, terutama membaca dan

menulis. Dengan demikian, pengembangan profesional guru dalam

hal literasi perlu di berikan kepada guru semua mata pelajaran.

d. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun.

Misalnya dengan menulis surat kepada bapak presiden atau

membaca untuk ibu ataupun membaca di depan kelas merupakan

contoh-contoh kegiatan literasi yang bermakna.

14Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Dirjen Didaksmen,

2016), hal. 11

Page 25: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

11

e. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan

Kelas berbasis literasi yang kuat diharapkan memunculkan berbagai

kegiatan lisan berupa diskusi tentang buku selama pembelajaran di

kelas.

f. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap

keberagaman

Warga sekolah perlu menghargai perbedaan melalui kegiatan

literasi di sekolah. bahan bacaan untuk peserta didik perlu

menggambarkan kekayaan budaya Indonesia agar mereka dapat

mengetahui multi kultural.

4. Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

Tahapan dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah dibagi menjadi tiga

tahapan yaitu sebagai berikut:

a. Tahapan pembiasaan

Pada tahap pembiasaan bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap

membaca. Fokus kegiatan yang dilakukan antara lain:

1. 15 menit membaca setiap hari sebelum pembelajaran dimulai.

2. Membangun lingkungan fisik sekolah yang literasi antara lain:

menyediakan perpustakaan sekolah, sudut baca, area baca yang

nyaman, pengembangan sarana lain, penyediaan koleksi cetak

maupun non cetak, visual, digital dan pembuatan bahan karya

teks.15

Kegiatan literasi ditahap pembiasaan, yakni membaca dalam hati.

Secara umum, kegiatan membaca ini memiliki tujuan, antara lain:

1. Meningkatkan rasa cita baca diluar jam pelajaran.

2. Meningkatkan kemampuan memahami bacaan.

15Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), hal. 29

Page 26: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

12

3. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik, dan

4. Menumbuh kembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.16

b. Tahap pengembangan

Pengembangan kegiatan literasi pada tahapan ini adalah

pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan

literasi siswa dalam memahami bacaan dan meningkatkannya

dengan pengalaman pribadi, berfikir kritis, kreatif dalam

menanggapi bacaan. Terdapat 3 fokus utama dalam tahapan

pengembangan antara lain:17

1. 15 menit membaca sebelum pembelajaran dimulai melalui

kegiatan membacakan buku dengan nyaring, dalam hati dan

membaca bersamaan.

2. Menciptakan ekosistem yang menghargai keterbukaan dan

kegemaran terhadap pengetahuan melalui kegiatan antara lain:

memberikan penghargaan terhadap pencapaian prilaku positif,

kegiatan akademik yang mendukung terciptanya budaya literasi

seperti, belajar di luar sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah

dan lain sebagainya.

Sebagai tindak lanjut kegiatan di tahap pembiasaan, kegiatan 15

menit membaca di tahap pengembangan diperkuat oleh berbagai

kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk:

1. Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku

pengayaan secara lisan dan tulisan.

2. Membangun interaksi antar peserta didik dan antara peserta

didik dengan guru tentang buku yang di baca.

16Sutrianto, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Menengah Atas. (Jakarta: Direktorat

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), Hal. 8 17Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menegah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), hal. 28

Page 27: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

13

3. Mengasah kemampuan peserta didik untuk berfikir kritis,

analitis, kreatif dan inovatif, dan

4. Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan

antara buku yang dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan

sekitarnya.18

c. Tahap pembelajaran

Pada tahapan pembelajaran ini mengembangkan

kemampuan memahami teks dan meningkatkannya dengan

pengalaman pribadi, berfikir kritis dan mengolah kemampuan

berkomunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks

buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran. Dalam tahapan ini

ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait dengan mata

pelajaran). Kegiatan membaca pada tahapan ini mendukung

kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku

nonteks pelajaran yang berupa buku pengetahuan umum,

kegemaran, minat khusus atau teks multi modal. Terdapat 4 fokus

kegiatan dalam tahap pengembangan antara lain sebagai berikut:

1.15 menit membaca sebelum pembelajaran dimulai.

2. Kegiatan literasi pada tahapan pembelajaran disesuaikan

dengan tagihan akademik di kurikulum 2013.

3. Melakukan berbagai macam strategi untuk memehami teks

dalam semua mata pelajaran.

4.Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif dan akademik.19

18Sutrianto, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Menengah Atas. (Jakarta: Direktorat

Jendral Pendidikan dasar dan Menegah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), Hal. 15 19Pangesti Windarti, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Dirjen Didaksemen,

2016), hal. 30

Page 28: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

14

Kegiatan berliterasi pada tahap pembelajaran bertujuan:

1. Mengembangkan kemampuan memahami teks dan

meningkatkan pengalaman pribadi sepanjang hayat.

2. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, dan

3. Mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara

kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan

menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.20

5. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

Adapun tujuan gerakan literasi sekolah secara umum yaitu

menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pemberdayaan

ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan literasi

sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Adapun tujuan khususnya sebagai berikut:

a. Menumbuh kembangkan budaya literasi membaca dan menulis

siswa di sekolah.

b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah yang

literet

c. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang nyaman dan

ramah anak agar sekolah mampu mengelola ilmu pengetahuan.

d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan buku

bacaan dan mewadahi berbagai strategi dalam membaca.21

20 Sutrianto, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Menengah Atas, (Jakarta: Dirjen

Didaksemen, 2016), hal. 21 21 Buku saku Gerakan Literasi Sekolah, Menumbuhkan Budaya Literasi Sekolah, (Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2019), hal.6

Page 29: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

15

6. Indikator Ketercapaian Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah.

Indikator ketercapaian pelaksanaan gerakan literasi sekolah (GLS)

yang dimana indikator tersebut merupakan indikator ketercapaian pada

tingkatan satuan pendidikan (Sekolah).dan indikator ketercapaian tersebut

antara lain:

a. Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi

pemenuhan standard nasional pendidikan.

b. Melaksanakan tahapan kegiatan GLS yang meliputi pembiasaan,

pengembangan dan pembelajaran.

c. Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang

mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.

d. Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal

untuk memfasilitasi pembelajaran.

e. Mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.

f. Menginventarisasi semua prasarana yang dimiliki sekolah (salah

satunya buku).

g. Menciptakan ruang-ruang baca yang nyaman bagi warga sekolah

h. Melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran

bagi seluruh warga sekolah.

i. Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku

sastra dan menyelesaikan dalam kurun waktu tertentu.

j. TLS (Tim Literasi Sekolah) mendukung dan terlibat aktif dalam

kegiatan GLS.

k. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang

tua dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka

terhadap literasi agar perlakuan yang diberikan kepada peserta didik

di sekolah bisa ditindak lanjuti di dalam keluarga dan di tengah

masyarakat.

Page 30: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

16

l. Merencanakan atau bekerjasama dengan pihak lain yang

melaksanakan berbagai kegiatan GLS.

m. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan

kegiatan GLS yang dilaksanakan.

n. Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan

evaluasi pelaksanaan GLS.22

C. Konsep Karakter

1. Pengertian karakter

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “karakter”

berartikan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan yang lainnya.23

Martin Luther King dalam Novan Ardi mengetakan

intelligence plus character thet is the goal of true education

(kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan sejati pendidikan). Istilah

karakter berasal dari bahasa Yunani “Charassein” yang berarti

mengukir. Karakter diibaratkan mengukir di atas batu yang keras.

Karakter diartikan sebagai tanda khusus atau pola prilaku.

Menurut Masnur Muslich, karakter berkaitan dengan kekuatan

moral, berkonotasi positif, bukan mental. Dalam bahasa Inggris

“Character” berarti watak, sifat, peran dan huruf. Sedangkan secara

istilah karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana

ia memiliki berbagai sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya

sendiri. Sementara Islam menggunakan istilah “akhlaq” untuk

menyebut manusia yang berkarakter sebagaimana sabda Rasulullah

22Wiedarti Pangesti, DesainInduk Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Dirjen Didaksmen,

2016), hal. 35 23Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi elektronik, 2008, diakses melalui Link,

https://kbbi.web.id, pada 14-02-2021

Page 31: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

17

saw. “Innama bu’istu liutammima makarimal akhlaq” (sesungguhnya

tiada ku utus melainkan untuk menyempurnakan akhlak).

Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan Pendidikan

Nasional. Berdasarkan amanat Undang-Undang SISDIKNAS tahun

2003 bahwa pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas,

namun juga berkepribadian (berkarakter).24

2. Tujuan Pembentukan Karakter Pada Pesrta Didik

a. Mengembangkan kopetensi kalbu, nurani, afektif peserta didik

sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa.

b. Mengembangkan kebiasaan dan prilaku peserta didik yang terpuji

dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa

yang religius.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta

didik sebagai penerus bangsa.

d. Menegmbangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan

e. Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar

yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan serta dengan

rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

3. Pilar dan Komponen Karakter

Menurut Mutohir terdapat 6 (enam) pilar karakter yaitu sebagai berikut:

a. Jujur, suatu sifat terbuka, dapat dipercaya, dan apa adanya. Sikap

jujur antara lain ditandai dengan mengatakan apa adanya, menepati

24Muhammad Soleh Hapudin, Manajemen Karakter: Membentuk Karakter Baik Pada Diri

Anak. (Jakarta: Tazkia Pres, 2019), hal. 7

Page 32: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

18

janji, mengakui kesalahan, menolak berbohong, menipu dan

mencuri.

b. Hormat, suatu sikap yang menaruh perhatian kepada orang lain dan

memperlakukannya secara hormat. Sikap hormat ditandai dengan

melakukan apa yang telah disepakati dengan sungguh-sungguh,

mengakui kesalahan yang dilakukan tanpa alasan, memberikan

yang terbaik atas apa yang dilakukan.

c. Tanggung jawab, suatu sikap yang menunjukkan kemampuan untuk

memenuhi kesepakatan yang telah dilakukan. Mengakui kesalahan

tanpa alasan, memberikan yang terbaik atas apa yang dilakukan.

d. Berprilaku adil, suatu sikap yang adil dalam melakukan dan

memperlakukan sesuatu dengan menegakkan hak sesama termasuk

dirinya, mau menerima resiko, menolak berprasangka.

e. Peduli, yaitu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk memberikan

perhatian dan kasih sayang kepada sesama Peduli antara lain

ditandai dengan memperlakukan orang lain, diri dan sesuatu dengan

kasih sayang, memperhatikan dan mendengarkan orang lain secara

seksama, mengenai sesuatu dengan hati-hati.

f. Beradab, sikap dasar yang diperlukan dalam bermasmasyarakat

seperti pada kesopanan, keteraturan dan kebaikan. Beradab antara

lain ditandai dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya,

mengapresiasi keteraturan.25

25Wisnu Aditiya Kurniawan, Budaya Tertib Siswa di Sekolah. (Sukabumi: Jejak, 2018), hal 69

Page 33: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

19

4. Macam-macam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Menurut Perkemendikbud No. 20 ayat 2 Tahun 2018 bahwa terdapat

macam macam Penguatan Pendidikan Karakter antaralain sebagai

berikut:26

a. Relejius

b. Jujur

c. Toleransi

d. Disiplin

e. Kerja keras

f. Kreatif

g. Mandiri

h. Demokratis

i. Rasa ingin tahu

j. Semangat kebangsaan

k. Cinta tanah air

l. Menghargai prestasi

m. Bersahabat atau komunikatif

n. Cinta damai

o. Gemar membaca

p. Peduli lingkungan

q. Peduli sosial

r. Tanggung jawab.

26 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI No. 20 Tahun 2018, (Jakarta: Direktur Jendral Peraturan Perundang-undangan

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2018), hal.3, salinan,diakses melalui Link,

https://kemendikbud.go.id, pada 18-02-2021

Page 34: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

20

5. Strategi dalam Pembentukan Karakter

Untuk menumbuhkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa perlu dilakukan

setrategi sehingga terbentuk karakter yang idealis. Menurut Hendri

terdapat beberapa setrategi dalam pembentukan karakter antara lain.27:

a. Keteladanan, memiliki integritas yang tinggi, serta memiliki

kopetensi, kepribadian dan professional.

b. Pembiasaan.

c. Penanaman kedisiplinan.

d. Menciptakan suasana yang kondusif.

e. Integrasi dan internalisasi.

f. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai

dalam pendidikan jasmani.

g. Membangun landasan kepribadian yang kukat sikap cinta damai,

sikap sosial toleransi dalam kemajemukan budaya, etnis dan agama.

h. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan

tugas-tugas ajar dalam pembelajaran.

i. Mengembangkan ketrampilan.

D. Studi Relevan

1. Gerakan Literasi dalam Membentuk Prilaku Budaya Baca Siswa di

SDN 58/X Tanjung Jabung Timur.

Penelitian ini dilakukan oleh Wahyu Kurniawan pada tahun 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gerakan literasi di

SDN 58, untuk mengetahui apa saja kendala dalam menerapkan gerakan

literasi sekolah dan untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan gerakan

literasi sekolah di SDN 58, serta mengetahui hasil dari pelaksanaan

27 Wisnu Aditiya Kurniawan, Budaya Tertib di Sekolah. (Sukabumi: Jejak, 2018), hal. 83

Page 35: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

21

gerakan literasi sekolah. Jenis penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

gerakan literasi sekolah dilakukan 15 menit sebelum pembelajaran dimulai

yaitu membaca buku yang ada di perpustakaan ataupun membawa buku

dari rumah, guru membaca dengan nyaring dan siswa menyimak. Akan

tetapi masih banyak terdapat kendala dalam kegiatan gerakan literasi

sekolah yaitu meliputi, kondisi perpustakan yang tidak repsentatif,

kurangnya sumber bacaan dan faktor biologis siswa yang masih kurang

minat dalam membaca. Upaya yang dilakukan guru yaitu dengan cara

memberikan tugas bacaan kepada siswa agar rajin dalam membaca

sehingga siswa cepat dan lancar dalam membaca28

Pada penelitian pertama ini terdapat persamaan yaitu sama-sama

membahas tentang gerakan literasi sekolah, menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif dan pengumpulan data observasi,

wawancara dan dokumentasi. Adapun perbedaan penelitian ini yaitu

tempat penelitian, penelitian ini tidak membahas tentang Implementasi

gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa, penelitian ini

meneliti di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan penelitian ini lebih

memfokuskan kepada budaya baca siswanya.

2. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 06 Salatiga Tahun

Ajaran 2016/2017

Penelitian ini dilakukan oleh M. Azka Aripin pada Tahun 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi gerakan literasi

sekolah di SMPN 06 Salatiga tahun ajaran 2016/2017, untuk mengetahui

28 Wahyu Kurniawan, Skripsi: Gerakan Literasi dalam Upaya Membentuk Prilaku Budaya Baca di

SDN 58/X Tanjung Jabung Timur, (Jambi: UIN STS Jambi, 2017), hal.5,16,34

Page 36: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

22

faktor apa saja yang mendukung dan menghambat implementasi gerakan

literasi sekolah di SMPN 06 Salatiga tahun ajaran 2016/2017 dan untuk

mengetahui solusi yang dilakukan oleh pihak guru dan sekolah dalam

mengatasi hambatan implementasi gerakan literasi sekolah di SMPN 06

Salatiga tahun ajaran 2016/2017. Jenis pendekatan ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu metode observasi,

wawancara dan dokumentasi dari sumber data pihak yang diwawancarai

yaitu antara lain guru, kepala sekolah dan siswa-siswi SMPN 06 Salatiga..

Berdasarkan hasil dari penelitian ini yaitu, membaca dimulai dari jam

07.00-07.15 sebelum pembelajaran dimulai membaca buku non pelajaran

dilakukan setiap hari senin sampai dengan hari rabu, siswa di perintahkan

untuk merangkum buku bacaan yang telah dibaca selama 3 hari, media

buku yang dibaca dan dirangkum boleh dipinjam di perpustakaan dan

boleh bawa sendiri dari rumah, faktor pendukung gerakan literasi sekolah

sarana dan prasarana yang sudah memadai, ketrsediaan buku yang sudah

lengkap merupakan sumbangan dari orang tua, guru dan alumni. Terdapat

hambatan yang sering terjadi pada pelaksanaan gerakan literasi sekolah

yaitu ketika banyak kegiatan sekolah yang dilakukan sehingga

pelaksanaan gerakan liteasi sekolah tidak dilakukan, maka upaya yang

dilakukan pihak sekolah yaitu dengan memberikan tugas bacaan dirumah,

solusi agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pelaksanaan gerakan

literasi sekolah dengan cara membeikan arahan atau teguran, mengimbau

kepada seluruh warga sekolah untuk gemar membaca.29

Terdapat persamaan pada penelitian ini yaitu sama-sama membahas

tentang gerakan literasi sekolah, menggunakan metode penelitian

pendekatan deskriptif kualitatif dan menggunakan metode pengumpulan

29Muhammad Azka Arifin, skripsi: Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SMP 06

Salatiga, (Salatiga: IAIN Salatiga, 2017), hal. 7, 11, 39, diakses melalui Link, https://e-

repository.perpus.iainsalatiga.ac.id, pada 14-02-2021

Page 37: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

23

data observasi, wawncara dan dokumentasi. Akan tetapi dari penelitian

kedua ini terdapat perbedaan yaitu tempat penelitian, jenjang penelitian

dan penelitian ini lebih memfokuskan kepada implementasi gerakan

literasi sekolah nya saja sedangkan penelitian yang akan peneliti teliti

adalah bagaimana implementasi gerakan literasi sekolah dalam

membentuk karakter siswanya di SMAN 1 Muaro Jambi.

3. Gerakan Literasi Sekolah dalam Menunjang Belajar Siswa SMAN 1

Tanjung Jabung Timur

Penelitian ini di teliti oleh Defitra Aprima pada Tahun 2018.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana Gerakan

Literasi Sekolah dalam Menunjang Belajar Siswa di SMAN 1 Tanjung

Jabung Timur, untuk mengetahui bagaimana kendala Gerakan Literasi

Sekolah dalam menunjang kegiatan belajar siswa di SMAN 1 Tanjung

Jabung Timur dan Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan

Gerakan literasi Sekolah dalam menunjang kegiatan belajar siswa di

SMAN 1 Tanjung Jabung Timur. Penelitianan ini menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan data, observasi,

wawancara dan dokumentasi

Berdasarkan hasil penelitian membaca dilakukan selama 15 menit

sebelum pembelajaran dimulai pada tahap pembiasaan, yaitu dengan cara

membaca materi yang sudah disediakan atau di khususkan dengan pokok

pembahasan pembelajaran. Waktu gerakan 15 menit membaca umumnya

dilakukan setelah membaca doa yaitu sebelum pembelajaran ataupun awal

pembelajaran dimulai sebab mengikuti jadwal pelajaran bahasa indonesia

karna belum merata pelaksanaannya kesemua guru. Bahan bacaan yang

dapat di ambil di pojok baca dekat kantor tidak terdapat pojok baca

disetiap kelasnya, terdapat tugas rangkuman dari hasil bacaan yang telah

dibaca buku yang dibaca disesuaikan dengan pelajaran yang akan dimulai

Page 38: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

24

akan sehingga dapat menunjang kegiatan belajar siswanya. Kendala

gerakan literasi sekolah di SMAN 1 Tanjung Jabung Timur masih

kurangnya fasilitas yang tersedia seperti buku bacaan, pojok bacanya

hanya terdapat di kantor, belum terdapat poster-poster tentang gerakan

membaca dan sekolah memfasilitasi peminjaman buku dan bisa dibawa

pulang selama 3 hari dan kurangnya motivasi siswa dalam membaca.

Upaya yang dilakukan guru yaitu dengan cara memberikan materi materi

bahan bacaan, memotivasi siswa untuk gemar membaca dengan

memberikan tugas-tugas yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

mengadakan pengembangan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan

siswanya sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa sehingga dapat

menunjang pembelajaran dan meningkatkan minat baca dari siswa.30

Pada penelitian ketiga ini memiliki persamaan yaitu sama-sama

membahas tentang gerakan literasi sekolah, menggunakan metode

penelitian pendekatan kualitatif deskriptif dan menggunakan metode

pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Akan

tetapi banyak terdapat perbedaan antaranya, tempat penelitian, penelitian

ini lebih fokus kepada gerakan literasi sekolah dalam menunjang

pembelajaran sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

bagaimana implementasi adanya gerakan literasi sekolah dapat

membentuk karakter siswanya itu sendiri.

30Defitra Aprima,Skripsi: Gerakan Literasi Sekolah dalam Menunjang Kegiatan Belajar Siswa

di SMAN 1 Tanjung Jabung Timur, (Jambi: UIN STS Jambi, 2018), hal. 7, 18, 37

Page 39: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Pendekatan Penelitian

Dalam upaya mencari dan mengumpulkan data yang akurat, serta

informasi peneliti melakukan penelitian berbentuk kualitatif deskriptif dilihat

dari sudut pandang perpustakaan dengan mengkaji Implementasi gerakan

literasi sekolah dalam membentuk karakter Siswa di SMAN 1 Muaro Jambi.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan bahwa “metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat di amati”. Dafis Williams

mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada

suatu pada latar ilmiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan

oleh orang atau peneliti secara alamiah.31

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang implementasi gerakan

literasi skolah dalam membentuk karakter siswa di SMAN 1 Muaro Jambi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jambi, tepatnya di SMAN 1 Muaro Jambi,

Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, 36361. Alasan saya

memilih lokasi tersebut dikarnakan SMAN 1 Muaro Jambi merupakan SMA

terfavorit di Muaro Jambi, memiliki program gerakan literasi sekolah,

menjadi predikat juara 3 se-SMA Negeri Muaro Jambi dan pernah menjadi

tempat penyelenggara literasi tinggat nasional secara Zoom. Sehingga peneliti

tertarik untuk meneliti di lokasi tersebut.

31 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif . (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2011).

Hal 4

Page 40: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

26

C. Subjek penelitian

Subjek penelitian merujuk pada individu atau kelompok yang

disajikan. Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan

keterangan berupa fakta dan pendapat.32 Adapun subjek penelitian yaitu

merupakan sumber informasi yang akan digali untuk mengungkap berupa

fakta-fakta yang ada di lapangan, atau biasa di sebut dengan informant.

Key Informantnya adalah kepala sekolah SMA N 1 Muaro Jambi dan

sebagai informan guru bahasa Indonesia, siswa, kepala perpustakaan dan staff

perpustakaan. Cara penentuan subjek penelitian ini dilakukan dengan

pusposive sampling, yaitu salah satu teknik sampling non random sampling

dimana peneliti menetapkan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian

sehingga dapat menjawab permasalahan penelitian dalam hal ini siswa SMAN

1 Muaro Jambi yang memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Siswa SMAN 1 Muaro Jambi yang memiliki peringkat 1-5 dan 25-30

2. Siswa yang sering berkunjung ke perpustakaan

3. Siswa yang sering mengikuti kegiatan sekolah.

D. Data dan Sumber data

1. Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Data primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh

peneliti dari sumber pertama/ utama yang berupa teks dari hasil

wawancara.33

Data primer yang dimaksud disini adalah data yang diproleh secara

langsung dari sumber data yang dilakukan melalui observasi dan

32Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&B,

(Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 218 33Fakultas Adab dan Humaniora, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Fakultas Adab dan

Humaniora, (Jambi: Fakultas Adab dan Humanira,2018), Hal. 42

Page 41: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

27

wawancara langsung kepada kepala sekolah, guru dan siswa/i yang

ada di SMAN 1 Muaro Jambi. Dalam mencari data sejauh mana

implementasi gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter

siswa.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan diolah dan disajikan oleh

pihak lain, yang biasanya dalam bentuk Publikasi.34 Biasanya berupa

data pendukung yang berbentuk dokumen, foto serta dokumen penting

yang lainnya.

2. Sumber Data

Sumber data adalah asal darimana data diproleh. Sedangkan sumber data

dalam penelitian ini meliputi:

a. Kepala sekolah, guru dan siswa dalam Implementasi Gerakan Literasi

Sekolah dalam Membentuk Karakter Siswa di SMAN 1 Muaro Jambi

b. Dokumen yang mempunyai hubungan dengan Implementasi Gerakan

Literasi Sekolah dalam Membentuk Karakter Siswa.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk

mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya

pengumpulan sebanyak-banyaknya informasi yang berhubungan dengan

fokus masalah yang akan diteliti.35

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya

informasi yang berhubungan dengan fokus masalah yang diteliti. Peneliti

menggunakan metode observasi ini untuk mendapatkan informasi

34Fakultas Adab dan Humaniora, Pedoman Proposal dan Skripsi Fakultas Adab dan

Humaniora (Jambi: Adab dan Humaniora, 2018), hal.45 35Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&B,

(Bandung : Alfabeta, 2015), hal. 226

Page 42: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

28

mengenai Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Membentuk

Karakter Siswa di SMAN 1 Muaro Jambi. Observasi yang dilakukan dalam

penelitian ini yakni observasi terus terang. Peneliti dalam melakukan

pengumpulan data menyatakan dengan terus terang kepada sumbernya,

bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi pihak sekolah yang diteliti

mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.

Hasil dari observasi awal di Sekolah SMAN 1 Muaro Jambi telah

dilaksanakannya Gerakan Literasi Sekolah, sudah pada tahap pembiasaan,

pengembangan dan pembelajaran. Terdapat fasilitas pojok baca di setiap

kelas.

2. Wawancara

Proses memproleh penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan

menggunakan cara Tanya jawab. Wawancara merupakan kegiatan untuk

memproleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang

diangkat dalam penelitian. Atau merupakan proses pembuktian terhadap

informasi atau keterangan yang telah diproleh lewat teknik lain

sebelumnya.

Penelitian ini saya menggunakan wawancara terarah (guided

interview) dimana peneliti menanyakan kepada subyek yang diteliti berupa

pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan pedoman yang telah disipkan

terlebih dahulu,36 dengan membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu

sebelum melakukan wawancara sehingga wawancara yang dilakukan

sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil wawancara awal dengan ketua Literasi di SMAN 1

Muaro Jambi. Gerakan Literasi sudah diterapkan 15 menit membaca

sebelum pembelajaran dimulai yang dilaksanakan pada setiap hari dan

pada hari jum’at membaca surat Yasin.

36Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2020), hal.31

Page 43: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

29

3. Metode Dokumentasi

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.37 dengan metode ini

penulis akan lebih mudah dalam melakukan penelitian. Hasil pengumpulan

data dari wawancara dan observasi lebih akurat atau dapat dipercaya

dengan didukung oleh dokumentasi yang berupa foto, rekaman suara,

catatan dan arsip mengenai serangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti

saat berada di lapangan.

F. Metode Analisis Data

Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan

cendrung menggunakan analisis dengan pendektan induktif. Proses dan makna

lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori di manfaatkan

sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.Selain

itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang

latar belakang penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.38

Terdapat beberapa elemen penting dalam analisis data kualitatif yang perlu

dilakukan dalam melakukan kegiatan analisis data yang dikemukakan oleh

Miles dan Huberman sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Proses analisis data semestinya dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber. Setelah dikaji, langkah selanjutnya adalah

membuat rangkuman untuk setiap kontak atau pertemuan dengan

responden. Kegiatan lain yang masih dalam mereduksi data yaitu kegiatan

37Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015),

hal. 82 38Andi Prasetowo, Metode Penelitian Kualitatif : dalam Prespektif Rancangan Penelitian,

(Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2012), Hal. 227

Page 44: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

30

yang memfokuskan, menyederhanakan dan mentransfer data kasar yang

muncul dari catatan-catatan di lapangan. Dalam penelitian kualitatif ini

merupakan kegiatan continue dan oleh karena itu peneliti harus sering

memeriksa dengan cermat hasil catatan yang diperoleh dari setiap peneliti

dengan informan, agar bahasa dalam penelitian ini lebih mudah dipahami

oleh pembaca.

b. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data atau menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar

katagori, flowcart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman

menyatakan: yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Pada

langkah ini peneliti melakukan penyatuan data-data yang diproleh di

lapangan dengan membuat uraian singkat agar lebih mudah dipahami dan

akan mempermudah peneliti dalam penelitian.

c. Menarik Kesimpulan

Pada langkah ini sebagian peneliti juga terkadang masih ragu-ragu untuk

meyakinkan dirinya apakah mereka dapat mencapai pada tingkat final,

untuk menggambarkan dan menjelaskan kesimpulan dari hasil lapangan,

seorang peneliti pada umumnya diharapkan mengerti tentang menarik serta

menjelaskan hasil dari kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti

mengambil kesimpulan dari data yang telah didapatkan baik itu dari hasil

wawancara kepada informan ataupun dari hasil dokumentasi langsung di

lapangan.

Page 45: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

31

G. Triangulasi Data

Triangulasi data adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data ini untuk keperluan atau sebagai

perbandingan terhadap data tersebut.39 jadi dalam hal ini mengecek sumber

data yang diproleh di lapangan berkenaan dengan penelitian ini. Penelitiaan ini

menggunakan triangulasi data dengan sumber yakni membandingkan dan

mengecek kembali sumber informasi dan data yang telah diproleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai

dengan jalan.

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3. Membendingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya di sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan persepektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang sebagai rakyat biasa, orang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang kaya dan pemerintah.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.40

Berdasarkan teknik triangulasi data di atas, maka yang dimaksud disini adalah

untuk mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diproleh dilapangan

tentang implementasi gerakan literasi sekolah dalam Membentuk Karakter Siswa di

SMAN 1 Muaro Jambi dari sumber hasil wawancara, observasi dan dokumentasi,

sehingga dapat di pertanggung jawabkan keseluruhan data yang diproleh di lapangan

dalam penelitian tersebut.

39Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011),

Hal. 330 40Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011),

hal. 330-331

Page 46: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

32

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Muaro Jambi

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi berdiri sejak tahun

1990, sebelumnya bernamakan SMU Negeri 1 Jaluko atau Pijoan, setelah

adanya perluasan kabupaten dengan berdirinya Kabupaten Muaro Jambi

pada tahun 1999, sekolah ini berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Muaro

Jambi.

SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki luas tanah 2 Hektar lebih,

Bangunannya 1050 M2 luas lapangan olahraga 400 M2 dan pagar keliling

400 M2. SMA Negeri 1 Muaro jambi merupakan SMA tertua di Kabupaten

Muaro Jambi Sehingga terus menerus secara mandiri memperluas jumlah

guru dan meningkatkan kemampuan gurunya.

Perkembangan yang sangat pesat SMA Negeri 1 Muaro Jambi berawal

dari tahun 2008/2009 menjadi Sekolah Katagori Mandiri (SKM) / Sekolah

Standar Internasional (SSN) di bawah pembinaan Direktorat Pembinaan

SMA Direktorat Jendral Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan nasional.41

2. Identitas Sekolah

a. Nama sekolah : SMAN 1 Muaro Jambi

b. NPSN : 10507313

c. Jenjang Pendidikan : SMA

d. Alamat Sekolah : Jln. Lintas Jambi Muara Bulian KM.20

41Direktori Guru dan Tenga Kependidikan SMA Negeri 1 Muaro Jambi, diakses melalui Link,

https://www.sma1muarojambi.sch.id/direktori-guru-dan-tenaga-kependidikan, Pada 09-03-2021

Page 47: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

33

Rt/RW : 10/4

Kode Pos : 36361

Kelurahan : Pijoan

Kecamatan : Jambi Luar Kota

Kabupaten : Muaro Jambi

Provinsi : Jambi

Negara : Indonesia

e. Posisi Geografis : -1,5998 lintang 103,4785 bujur

3. Visi dan Misi SMAN 1 Muaro Jambi

a. Visi

Terwujudnya peserta didik yang bertaqwa pada Tuhan Yang Maha

Esa, berbudi pekerti luhur, berbudaya, berwawasan lingkungan, unggul

dalam prestasi, serta kompotitif dalam dunia global.

b. Misi

1) Membentuk insan yang taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

senantiasa menjalankan perintah agama yang dianutnya dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan dan membiasaakan hidup disiplin, bertanggung jawab

dan saling menghagai sesama warga sekolah dan lingkungannya.

3) Menciptakan peserta didik berakhlakdan berbudi pekerti luhur.

4) Menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa kepada seluruh

warga sekolah

5) Menanamkan cinta terhadap diri sendiri, sesama warga sekolah dan

lingkungan sekitar.

6) Menanamkan dan membiasakan toleransi antar warga sekolah.

7) Meningkatkan rasa cinta pada lingkungan dan menumbuhkan

kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Page 48: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

34

8) Menggerakkan warga sekolah untuk dapat mengolah sampah dan

limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat sebagai salah satu upaya

pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

9) Membangun insan yang literet dan terbuka terhadap perkembangan

dunia luar melalui media visual.

10) Membimbing peserta didik untuk dapat bersaing di bidang akademis

dan non akademis di tingkat sekolah, kabupaten, provinsi dan nasional.

11) Memotivasi peserta didik untuk dapat bersaing masuk ke Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Ternama.

12) Membiasakan peserta didik untuk memanfaatkan IPTEK dalam proses

pembelajaran

13) Menumbuhkan rasa optimis untuk menggunakan IPTEK dan

mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana

peningkatan kualitas hidup.

4. Keadaan Personil Sekolah

a. Keadaan Guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Tabel 4.1

Data nama-nama guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi

NO. Nama L/

P

Setatus

kepegawaian

Jabatan

1. Alizar Johan L PNS Waka Humas

2. Amirullah L PNS Guru Olahraga

3. Ance Eripiana Tambunan P PNS Guru MTK

4. Andar Siahaan L PNS Kepala

Perpustkaan

5. Anggi Chrystin P Honorer Guru IPS

Page 49: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

35

6. Arika Febriyeni P PNS Guru Ekonomi

7. Armalina P PNS Guru Biologi

8. Asmali L PNS Coordinator

sosial

9. Budiyanto L Honorer Keamanan

10. Doni Wijaya L Honorer Guru Agama

Islam

11. Efi Juslinawati L PNS Guru B.Inggris

12. Eliza wati P PNS Guru Geografi

13. Elza Indriyani P PNS Guru

Antropologi

14. Emi Meili Rizki P Honorer Guru Ekonomi

15. Emri yesmen L PNS Guru Seni

Budaya

16. Endang Mulyati P PNS Waka Sarana

prasarana

17. Endang Susilakarti P PNS Guru Bahasa

dan seni

18. Fajar wahyudi L Honorer Guru

Penjaskes

19. Fetri Syaflidar Yestri P PNS Guru teknologi

20. Fitrah Sukma L PNS Guru Kimia

21. Hamdani L Honor Guru TIK

22. Hazanatun Nikmatilah P Honor Guru Biologi

23. Henny Septiani P Honor Guru MTK

24. Heryadi L PNS Kepala sekolah

25. Hesti Pradita P Honor Tenaga

Perpustakaan

Page 50: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

36

26. Hesti Yulia sari P PNS Guru Sosiologi

27. Hj. Edrinawati P PNS BP/BK

28. Husni Mubarak L PNS Guru Sejarah

29. Indriani P PNS Guru Agama

Islam

30. Ira Veraliza P Honorer Guru Prakarya

31. Ismail L PNS Guru Agama

32. Jamiah P PNS Tenaga

Administrasi

33. Kerini Rahayu P PNS Guru Mapel

34. Kusma Hadiyati P Honorer Guru Mapel

35. Layli Salfia P PNS Guru Mapel

36. Lindasyah L Honor Guru Mapel

37. Luarni P PNS Tenaga

Administrasi

38. Mai Herti Lasjan

simbolon

P Honorer Guru BK

39. Maigina Busrianti P Honorer Guru Mapel

40. Meirina Lestari P PNS Guru Mapel

41. Melintari P Honorer Tenaga

Pendidikan

Sekolah

42. Minarni P PNS Guru Mapel

43. Moonlailaighis Nellya P PNS Guru Mapel

44. Mukhlis L PNS Guru Mapel

45. Mukti Shuhrizan L PNS Coordinator

Dapodik

46. Mulyawarmon L PNS Guru Mapel

Page 51: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

37

47. Murida P Honorer Guru Mapel

48. Netti Yulia Ningsih P PNS Waksek

Kurikulum

49. Nur Azmi P Honorer Tenaga

Administrasi

50. Nurlaili P PNS Koordinator

BK

51. Nuzmiah P PNS Guru Mapel

52. Ois oktalina P PNS Guru Mapel

53. Prasetiawati P PNS Guru Mapel

54. Rama Juni Pratama Putra L Honorer Tenaga

Perpustakaan

55. Ramli L Honorer Petugas

Keamaan

56. Ratumas Maryatun P PNS Guru Mapel

57. Refdawati P PNS Guru Mapel

58. Rido Mimar Defitra L Honorer Guru Mapel

59. Ririn Monthomimah P PNS Guru Mapel

60. Ristina Sitompul P Honorer Guru Mapel

61. Rizka Apriyani Putri P Honorer Guru Mapel

62. Rizki Februhari L Honorer Guru Mapel

63. Rosni Rani Sitompul P PNS Guru Mapel

64. Rts. Ainun P PNS Guru Bk

65. Rts. Eka Enovasi P PNS Guru Mapel

66. Rts. Widyawati P PNS Guru Mapel

67. S. Waltuti P PNS Guru Mapel

68. Samingan L Honorer Guru TIK

69. Samsuri L PNS Waka

Page 52: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

38

Kesiswaan

70. Septiadi Pangsti Aji L Honorer Guru Mapel

71. Sophia Juanita Bekti

Rahayu

P Honorer Office Boy

72. Sri ui Doris P PNS Guru Mapel

73. Sri Wahyu Wulandari. E P Honorer Guru Mapel

74. Sudiarti P PNS Guru BK

75. Supini P PNS Guru Mapel

76. Suryani P Honorer Guru Mapel

77. Tri Rahmah Hayati P Honorer Guru Mapel

78. Vony Meiriska P PNS Guru Mapel

79. Welly Karmila P Honorer Guru Mapel

80. Yudi Wijaya L PNS Guru Mapel

81. Zakia P PNS Tenaga

Administrasi

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

b. Keadaan Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.2

Data Rombongan belajar siswa SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Tingkat Pendidikan L P Total

Tingkat 10 139 185 324

Tingkat 11 139 210 349

Tingkat 12 154 217 371

Total 432 612 1044

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Page 53: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

39

5. Keadaan Perpustakaan SMA Negeri 1 Muaro Jambi

a. Jumlah koleksi perpustakaan

Jumlah keseluruhan koleksi Perpustakaan buku paket, buku fiksi,

koran dan majalah berjumlah: 7917 Eksemplar

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

b. Visi Perpustakaan

Menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi untuk menembah

ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan serta mengembangkan

bakat dan minat warga sekolah.

c. Misi Perpustakaan

1) Membentu mengembangkan bakat dan minat warga sekolah

2) Mewujudkan siswa gemar membaca, biasa membaca dan

menjadikan membaca sebagai kebutuhan.

3) Memfasilitasi kegiatan belajar mengajar siswa sehingga memupuk

daya kreativitas siswa dalam menemuka sumber informasi

4) Sebagai tempat menghilangkan kejenuhan siswa dan warga

sekolah dari rutinitas belajar mengajar serta menambah wawasan

dan pengetahuan.

5) Membantu warga sekolah dalam memudahkan melancarkan

proses belajar mengajar.

6. Sarana dan Prasarana Sekolah

Dalam rangka mendukung kegiatan belajar mengajar di Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi, maka sekolah menyediakan

sarana dan prasarana antaralain sebagai berikut:

Page 54: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

40

Tabel 4.3

Sarana dan prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1. Ruang kelas 31

2. Ruang perpustakaan 1

3. Ruang kepala sekolah 1

4. Ruang wakil kepala sekolah 1

5. Ruang guru 2

6. Ruang tata usaha 1

7. Ruang wakil bidang kurikulum 1

8. Toilet siswa 4

9. Toilet guru 7

10. Lab. Fisika 1

11. Lab. Biologi 1

12. Lab kimia 1

13. Lab computer 3

14. Aula 1

15. Green House 1

16. Gudang 3

17. Musholla 1

18. Pos satpam 1

19. Ruang Konseling 1

20. Ruang osis 1

21. Ruang pertemuan 1

22. Ruang tata usaha 1

23. Ruang seni 1

24. Ruang uks 1

Page 55: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

41

25. Ruang MGMP 1

26. Ruang BK/BP 1

27. Waserda 1

28. Rumah penjaga sekolah 1

29. Kantin 14

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Tabel 4.4

Sarana Olahraga

No Sarana Olahraga Jumlah

1. Lapangan Badminton 1

2. Lapangan basket 1

3. Lapangan bola kaki 1

4. Lapangan futsal 1

5. Lapangan tenis meja 1

6. Lapangan volley Ball 1

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Page 56: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

42

7. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Gambar. 4.1

Struktur Organisasi sekolah

Sumber: SMA Negeri 1 Muaro Jambi

KOMITE

SEKOLAH

KEPALA

SEKOLAH

KASUBANG TATA USAHA

WAKASEK

URUSAN

KURIKULUM

WAKA

URUSAN

KESISWAAN

WAKA

SARANA &

PRASARANA

WAKA

URUSAN

HUMAS

KOORDINA

TOR BK/BP

KEPALA

PERPUSTAKAN

KEPALA

LABORAT

URIUM

KOORDINATO

R DAPODIK

KOORDINATOR

SOSIAL

SISWA/I

GURU WALI KELAS

Page 57: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

43

B. Hasil dan Pembahasan

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti akan menjelaskan hasil

penelitian yang diproleh melalui wawancara dan observasi mengenai

Implementasi gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa di

SMA Negeri 1 Muaro Jambi.

1. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Dalam Membentuk

Karakter Siswa

Pelaksanaan gerakan literasi di SMA Negeri 1 Muaro Jambi sudah

dilakukan sejak tahun 2016. Kegiatan gerakan literasi sekolah merupakan

salah satu kegiatan yang dapat mendukung dalam pembentukan karakter

siswa yang berdasarkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) menurut

menkendikbut No. 20 Ayat 2 Tahun 2018. Terdapat 18 poin antara lain,

Relejius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Dalam

tahapan gerakan literasi sekolah terdapat tiga tahapan antara lain yaitu:

a. Tahap Pembiasaan

Tahap pembiasaan dilakukan 15 menit membaca sebelum

pembelajaran dimulai membaca dalam hati dengan tujuan untuk

meningkatkan cita membaca di luar jam pelajaran, meningkatkan

kemampuan memahami bacaan dan meningkatkan rasa percaya diri

sebagai pembaca yang baik. Membangun lingkungan fisik sekolah,

sudut baca, area baca yang nyaman dan menyediakan koleksi cetak

maupun non cetak. pada tahap pembiasaan dapat membentuk

karakter siswa untuk gemar membaca dan mandiri dimana siswa

diwajibkan untuk membaca buku baik buku pelajaran ataupun non

pelajaran sebelum pembelajaran dimulai secara mandiri sehingga

Page 58: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

44

karakter siswa dapat terbentuk sesuai dengan Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK).

1) Kegiatan 15 menit membaca

Salah satu kegiatan gerakan literasi sekolah adalah kegiatan 15

menit membaca buku non pelajaran sebelum pembelajaran

dimulai, membaca buku dengan nyaring atau membaca buku

dalam hati. Pembiasaan kegiatan membaca 15 menit sebelum

pembelajaran dimulai merupakan program untuk meningkatkan

minat baca dan menumbuhkan rasa cita baca siswa sehingga

siswa memiliki karakter atau kebiasaan membaca dan membaca

sebagai kebutuhan siswa. Waktu pelaksanaan kegiatan 15

membaca di mulai Jam 07.15-07.30.

Berikut pernyataan dari bapak Heryadi selaku Kepala

Sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi beliau menyatakan:

“Pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SMA Negeri 1

Muaro Jambi dilakukan setiap hari senin sampai dengan

hari sabtu masa pandemi ini kan tidak dilaksanakan,

kalau ada pelajaran yang bisa di baca melalui WA,

youtube, yang kita harapkan sekarang ini sekolah tatap

muka dan yang dilayani sekarang ini pembelajaran

pokoknya”.42

Didukung oleh pernyataan dari bapak Syamsuri selaku

guru Bahasa Indonesia menyatakan bahwa:

“Pelaksanaan gerakan literasi sekolah zaman dulu

sebelum pandemi dari jam 7.15 ya jam mata pelajaran itu

5 menit sampai 10 menit sampai ke 15 menit batas guru

mempersilahkan untuk membaca yang bukunya di bawak

dari rumah topik yang tidak ditentukan apa yang

berkaitan dengan sastra ataupun filsafat misalnya itu

tergantung kualitas siswanya yang mau bawak, bisa

pinjam di perpustakaan dan tukaran dengan kelas lain”.43

42 Wawancara, oleh peneliti dengan responden di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 43 Wawancara, oleh peneliti dengan responden di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021

Page 59: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

45

Bapak Syamsuri juga menyatakan bahwa:

“Pelaksanaan gerakan literasi sekolah 15 membaca yang

sering dilakukan yaitu hanya kelas IPA saja dibandingkan

dari kelas IPS, kelas IPS hanya siswa tertentu saja yang

melakukan 15 menit membaca sebelum pembelajaran

dimulai”44

Sama halnya dengan pernyataan dari ibu Eka Enovasi

selaku guru Bahasa Indonesia menyatakan bahwa:

“Pelaksanaan gerakan literasi di sekolah dilakukan

dengan disediakannya waktu 15 menit setiap pagi

sebelum kbm dimulai untuk membaca buku-buku yang

ada di pojok baca yang ada di bagian belakang kelas,

kemudian setiap kelas membuat pojok baca dan

menyediakan buku-buku literasi secara swadaya atau

mandiri siswa.45

Berdasarkan pernyataan dari siswa Abdul kelas XII. IPS

2 dan Heryanto XI.IPS 3 yang memiliki peringkat kelas

menyatakan bahwa:

“Membaca buku komik, seperti buku-buku cerita

pelajaran sejarah sebelum belajar dimulai dari jam 07.15-

07.30, terdapat pojok baca di kelas, kadang jam istirahat

baca buku juga, akan tetapi kebanyak yang ke kantin, pas

baca buku 15 menit ada yang baca ada yang tidak

membaca tergantung kemauan masing masing, karna

jarang diawasi dengan guru selain guru b.indonesia. Ada

yang asik main hp, orang-orang yang tertentulah yang

membaca buku. Kadang gurunya juga ikut baca”.46

Sama halnya dengan Idha Radit Prastyo kelas XII.IPA 4

menyatakan bahwa:

“sebelum masuk biasanya 15 sebelum belajar iya baca

buku, membacanya lebih banyak mandiri dan itu

44 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 45 Wawancara, oleh peneliti dengan responden di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 46 Wawancara, Oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021

Page 60: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

46

tergantung dari siswanya ada yang baca dan juga ada

yang tidak”47

Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan di atas bahwa, SMA

Negeri 1 Muaro Jambi melaksanakan gerakan literasi sekolah setiap

harinya senin sampai dengan hari sabtu. Kegiatan gerakan literasi sekolah

dilakukan sebelum pembelajaran dimulai yaitu pada jam 07.15-07.30

pada tahap pembiasaan sudah dilakukan dengan menerapkan 15 menit

membaca buku non pelajaran seperti buku sastra dan filsafat sebelum

pembelajaran dimulai, buku bacaan yang sudah disediakan di pojok baca

yang tempatnya tepat di pojok belakang kelas yang dibuat oleh masing-

masing kelas Akan tetapi hanya sebagian siswa saja yang membaca buku

sebelum pembelajaran dimulai.

2) Area baca

Area baca di SMA Negeri 1 Muaro terdapat pojok baca yang

terletak disetiap kelas dan pondok baca di taman sekolah program

ini dibuat untuk mendukung gerakan literasi sekolah dan

memotivasi siswa untuk gemar membaca.

Berdasarkan pernyataan dari bapak Heryadi selaku Kepala

Sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi sebagai berikut:

“Program dari gerakan literasi sekolah terdapat penerapan

pojok baca, meding, di luar kelas ada gazebo dan tempat

pondok baca akan tetapi sekarang sudah mulai rusak karna itu

tadi tidak digunakan akan dilakukan perehap lagi, tanaman-

tanaman yang di beri namanya sehinggakan secara tidak

langsung bisa di baca.”48

47 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021 48 Wawancara. Oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021

Page 61: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

47

Berbeda dengan pernyataan dari ibu Eka Enovasi selaku guru

bahasa Indonesia sebagai berikut:

“Pojok baca ada di pojok setiap kelas dan menyediakan buku-

buku literasi secara mandiri siswa”.49

Harapan guru bahasa indonesia yang ada di SMA Negeri 1

Muaro Jambi dengan adanya kegiatan membaca 15 sebelum

pembelajara di mulai dan menyediakan bahan bacaan di pojok baca

dan di Perpustakaan siswa juga dituntut untuk membawa buku

bacaan dari rumah sehingga dapat membentuk karakter siswa yang

mandiri dan gemar membaca tidak hanya di sekolah saja akan tetapi

di rumah.

Berdasarkan pernyataan dari bapak Syamsuri selaku guru

Bahasa Indonesia menyatakan bahwa:

“Dalam membentuk karakter siswa di sekolah siswa kita

anjurkan membawa buku dan membiasakan siswa untuk

membaca buku agar siswanya mandiri dan kreatif.”50

Didukung oleh pernyataan dari Bapak Rama Julia selaku

pegawai perpustakaan SMA Negeri 1 Muaro Jambi menyatakan

bahwa:

“Kebijakan perpustakaan yaitu menyediakan bahan pustaka

yang memang sesuai dengan kebutuhan siswa dan menjelaskan

apa pentingnya literasi bagi siswa.”51

49 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 50 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 51 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 04 Maret 2021

Page 62: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

48

Selain memberikan penjelasan mengenai pentingnya literasi

kepada siswa Perpustakaan mendukung kegiatan literasi sekolah

dengan menyediakan pojok baca dan membuat saung baca, agar

siswa/I SMA Negeri 1 Muaro Jambi membaca buku tidak hanya di

perpustakaan saja akan tetapi bisa membaca buku di kelas dan di

saung baca, jadi harapan dari pegawai perpustakaan siswa/I tidak

ada alasan lagi malas untuk membaca karna sudah di sediakannya

pojok baca di setiap kelas dalam hal ini karakter siswa dapat

dibentuk, seperti yang di jelaskan oleh bapak Rama Julia selaku

pegawai perpustakaan:

“Membentuk sistem pojok baca selain mereka membaca di

perpustakaan mereka juga bisa membaca di kelas dan kami

juga punya di setiap sudut sekolah pembuat saung baca

pondok-pondok kecil, jadi tidak ada alasan lagi untuk siswa

malas dalam membaca, sehingga disini kita bisa membisakan

atau membentuk karakter siswa yang gemar membaca itu

tadi”.52

Didukung oleh pernyataan Ibu Endang Mulyati selaku guru

bahasa Indonesia menyetakan bahwa:

“Harapannya siswa memang benar nenar memiliki kebiasaan

membaca tidak hanya pada saat jam atau waktu yang telah di

tentukan seperti sebelum pembelajaran di mulai akan tetapi

juga pada saat jam kosong atau istirahat mereka memiliki

kesadaran dari diri mereka sendiri untuk membaca”.53

Berdasarkan pernyataan dari siswa/I Anngea XI.IPA.2

menyatakan bahwa:

“Buku disediakan dari perpustakaan bukunya udah lama di

kasih, pas pertama kali masuk semester setelah itu di bagikan

ke setiap kelas, bukunya buku non pelajaran.54

52 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 04 Maret 2021 53 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 54 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021

Page 63: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

49

Berdasarkan pernyataan dari siswa/I Faradiba kelas XI.IPA 2

menyatakan bahwa:

“Buku yang disediakan dipojok baca sumbangan perkelas yaitu

misal buku dirumah yang tidak digunakan lagi maka

disumbangkan kepojok baca, persiswa 2 buku topiknya

bebas.”55

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, hanya 10

kelas yang masih memiliki pojok baca, buku-buku yang terdapat di

pojok baca kelas hanya terdapat beberapa buku saja, buku-bukunya

sudah tidak menarik lagi untuk dibaca dan 4 saung baca yang sudah

tidak layak untuk digunakan.56

Berdasarkan hasil wawancara bahwa SMA Negeri 1 Muaro

Jambi sudah terdapat pojok baca di setiap kelas, pondok baca dan

gazebo. Buku yang terdapat di pojok baca kelas merupakan

sumbangan dari setiap siswa 2 buku yang topiknya tidak ditentukan.

Pada tahap pembiasaan karakter yang dibentuk yaitu menuntut siswa

untuk gemar membaca dan mandiri.

b. Tahap Pengembangan

Kegiatan gerakan literasi sekolah pada tahap pengembangan

sama halnya dengan tahapan pembiasaan yaitu 15 membaca yang

ditindak lanjuti dengan tahapan pengembangan, karena pada tahapan

pengembangan siswa dituntut untuk berfikir kritis, kreatif dan mandiri

dalam menanggapi buku yang telah dibaca baik secara tulisan ataupun

lisan. Pada tahap pengembangan dapat karakter siswa yang memiliki

rasa ingin tahu, kreatif dan mandiri karna siswa dituntut untuk dapat

55 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi Pada 10 maret 2021 56 Observasi, oleh peneliti di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 06 maret 2021

Page 64: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

50

menanggapi hasil bacaan yang di baca selama waktu yang ditentukan

oleh guru. SMA Negeri 1 Muaro Jambi menerapkan lomba karya

ilmiah setiap bulan bahasa. Program ini juga mendukung gerakan

literasi sekolah.

Berdasarkan pernyataan dari bapak Syamsuri selaku guru

Bahasa Indonesia menyatakan:

“Hasil dari tanggapan membaca siswa kita buat lomba

berapa kesimpulan yang didapat dibuat dilombakan. Hasil

bacaannya itu berbentuk ringkasan bacaan tersebut

diserahkan dan itu di bulan bahasa rentan bulan bahasa di

umumkan kepada siswa pengumpulan hasil bacaannya, haa

itu ngumpul semua tetapi banyak juga yang tidak ngumpul

tapi itu tergantung kualitasnya. Ada anak yang suka baca

kalau ada lomba 1000 siswa nasional tugas baca itu yang

siswanya menang di sekolah bakalan dikirim.”57

Sama halnya dengan pernyataan dari ibu Eka Enovasi selaku

guru bahasa Indonesia menyatakan:

“Mengadakan lomba yang berhubungan dengan literasi

misalnya lomba menulis artikel, menulis cerpen, menulis puisi,

membaca puisi pada saat bulan bahasa yahh.58

Kegiatan yang mendukung gerakan literasi dan dapat

membentuk karakter siswa yang kreatif dan disiplin yaitu melalui

kegiatan-kegiatan organisasi sekolah yaitu terdapat 32 organisasi

antara laian yaitu seperti ABSI (Asosiasi Bahasa Sastra Indonesia) ,

OSIS, PMR Pramuka dan lain sebagainya. Organisasi ABSI

(Asosiasi Bahasa Sastra Indonesia) pada bulan bahasa melakukan

lomba-lomba yang berhubungan dengan gerakan literasi sekolah

57 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 58 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021

Page 65: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

51

dimana siswa seperti lomba karya tulis, menulis puisi, menulis

cerpen dan banyak yang lainnya.

Ibu Eka Enovasi selaku guru Bahasa Indonesia juga

mengungkapkan bahwa.

“Kegiatan dalam membentuk karakter siswa antaralain dapat

melalui organisasi karna di sekolah ini banyak sekali

organisasi. 32 organisasi antara lain ABSI, Pramuka, OSIS,

PMR dan banyak yang lainnya jadi melalui organisasi itulah

karakter siswa juga dapat dibentuk.”59

Berdasarkan pernyataan dari siswa/I Idha Rodi Prasetya selaku

ketua OSIS menyatakan bahwa:

“Yang mengikuti lomba tergantung dari siswanya, itu hanya

perwakilan dari kelas saja. Jika kelasnya mau jadi juara

biasanya wali kelasnya yang menunjuk orangnya tapi ada juga

yang siapa yang mau ikut ikut saja.”60

Didukung oleh pernyataan dari siswa Faradiba Maulidiyah

siswi kelas XI.IPA 4 menyatakan:

“Organisasi ABSI mengadakan lomba-lomba pada peringatan

bulan bahasa seperti lomba debat, baca puisi dan setiap

kelasnya harus ada perwakilan.”61

Harapan guru SMA Negeri 1 Muaro jambi dengan di

adakannya lomba-lomba pada saat bulan bahasa dapat menjadikan

siswa yang kreatif dan menghargai prestasi seperti pernyataan bapak

Syamsuri, S.pd selaku guru Bahasa Indonesia:

“Hasil bacaan yang dibaca yang berbentuk ringkasan yang di

lombakan, bagi yang minat dalam mengumpulkan hasil bacaan

59 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 60 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 61 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021

Page 66: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

52

yang paling baik itu akan di lombakan lagi di lomba 1000 siswa

nasional tugas baca itu dikirimkan, dari sinilah karakter siswa

juga di bentuk, jadi mereka kan memiliki keinginan yang lebih

lagi dan ada kesempatan mereka untuk mendapat prestasi

dalam membaca itu tadi.”62

Sependapat dengan bapak Syamsuri, ibu Endang Mulyanti

mengatakan bahwa:

“SMA Negeri 1 Muaro Jambi di percaya oleh Nasional sebagai

tempat penyelenggara literasi yang diikuti oleh siswa se-Muaro

Jambi perwakilan melalui Zoom Meeting yang dilakukan di

laboraturium, oleh karna itulah siswa di harapkan selalu

memiliki jiwa kreatif.”63

Berdasarkan pernyataan ibu Eka Enovasi selaku guru bahasa

Indonesia menyatakan bahwa:

“Selain siswa yang memiliki karekter jujur, gemar membaca,

disiplin, kami juga mengharapkan siswa itu lebih dapat aktif

dalam belajar dan berfikir kritis, kalau di hubungkan dengan

GLS ini tadi dapat berfikir kritis dalam menanggapi buku apa

yang di baca sehingga mereka juga bisa dapat menghasilkan

karya-karya”.64

Berdasarkan hasil observasi perlombaan diadakan bukan hasil dari

tagihan hasil dari bacaan pada pelakanaan gerakan literasi sekolah

akan tetapi siswa yang ditunjuk oleh wali kelasnya untuk mengikuti

lomba dan siswa yang ingin mengikuti lomba.65

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa lomba karya ilmiah yang di

adakan tepatnya di bulan bahasa yang diadakan oleh organisasi ABSI,

perlombaan yang dilombakan seperti lomba menulis artikel, menulis

cerpen, menulis puisi, membaca puisi dan lomba debat yang

diwakilkan dari setiap kelasnya, orang yang mewakilkan kelasnya ini

62 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 63 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 64 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 65 Observasi, oleh peneliti di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021

Page 67: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

53

merupakan orang yang sering membaca buku pada pelaksanaan 15

menit membaca sebelum pembelajaran dimulai.

Perlombaan yang diadakan pada saat bulan bahasa ini diharapkan

dapat membentuk karakter siswa yang memiliki rasa ingin tahu atau

literet, kreatif dan mandiri sehingga dapat menghargai prestasi.

c. Tahap Pembelajaran

Tahap pembelajaran merupakan tindak lanjut dari tahap

pembiasaan dan pengembangan. Pada tahap pengembangan

kemampuan memahami teks bacaan, sedangkan dalam tahapan

pembelajaran terdapat tagihan yang sifatnya akademis. Pada tahap

pengebangan guru dapat membentuk karakter siswa yang jujur dan

disiplin. Jujur dalam hal mengerjaan tagihan bacaan yang sesuai

dengan buku yang dibaca dan disiplin dalam mengumpulkan tugas-

tugas tagihan akademik.

Berdasarkan pernyataan bapak Syamsuri selaku guru bahasa

Indonesia menyatakan bahwa:

“Tagihan bacaan itu seperti lomba dari hasil bacaan buku berapa

buku yang dibaca itulah yang dilombakan. Akan tetapi dari 1000

siswa lebih itu tidak semuanya yang mengumpulkan hanya 50

persen dan siswa yang itulah yang sering baca”.66

Berdasarkan pernyataan dari siswa Okta kelas XI.IPA 2

menyatakan bahwa:

“Tagihan hasil dari bacaan ditulis di buku anggenda, tetapi hasil

bacaan yang di buat cumin waktu pertama kali ada kegiatan saja

yang dikumpulkan setelah itu tidak”.67

66 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 67 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021

Page 68: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

54

Berdasarkan pernyataan dari siswi Atia kelas XI. IPA 3

menyatakan bahwa:

“Awal dilakukannya sekolah sehat itu diadakan, kami disuruh buat

agenda untuk nulis hasil bacaan yang kita baca tsetelah itu

dijadikan sebagai nilai tambahan tapi ada yang ngumpul dan ada

yang tidak mengumpulkan”.68

Berdasarkan pernyataan dari siswi Anggea kelas XI.IPA.3

menyatakan bahwa:

“Pengumpulan tugas dari hasil bacaan itu dikumpulkan 1 semester

tapi tidak dikumpulkan”.69

Sama halnya dengan pernyataan dari siswi Ulfa kelas XI.IPS 1

menyatakan bahwa:

“Hasil bacaan yang kami baca tidak di kumpulkan ”70

Bebeda dengan pernyataan dari siswa Abdul kelas XII.IPS 2 yang

mendapat peringkat 1 menyatakan bahwa:

“Disalin dibuku ringkasan dari bacaan yang kita baca, itu langsung

dikumpulkan di kasih waktu utuk meringkas, untuk nilai tambahan

tapi hanya guru-guru tertentu saja”71

Berdasarkan pernyataan dari siswa Heryanto kelas XI.IPS 3 yang

mendapat peringkat 5 menyatakan bahwa:

“Kadang sekedar baca kadang tugas dari hasil bacaan dikumpulin

tergantung dari pada gurunya.”72

68 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 69 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 70 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 71 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021

Page 69: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

55

Berdasarkan pernyataan dari siswa Idha Radi sebagai ketua

Osis kelas XI.IPA 4 menyatakan bahwa:

“Seingat saya dijadikan seperti sebuah buku agenda masing-

masing siswa dikumpulkan sebagai nilai tambahan bahasa

Indonesia, pengumpulannya sudah baca pagi terus balek

sekolah boleh di kerjakan atau pada jam pelajaran di

kumpulkan dengan guru yang menjadi patokan yang udah di

tentukan dengan sekolahnya”.73

Berbeda dengan pernyataan dari siswi Tasya Olivia kelas

XI.IPA 4 menyatakan bahwa:

“Hasil bacaan tidak dikumpulkan malah kami tidak pernah

mengerjakan kalau diberi waktu membuat ringkasan akan tetapi

membuat tugas yang lain seperti ngerjain pr yang belum

selesai”74

Sama halnya dengan pernyataan dari siswi faradiba maulidiyah

kelas XI.IPA 2 menyatakan bahwa:

“Sempat ada buku untuk rangkuman literasi, akan tetapi itu

hanya sekali dilakukan yang pertama kali pojok baca dibuat dan

tidak dikumpulkan.”75

Sama halnya dengan pernyataan Tasya, Hendra kelas XI.IPA 2

menyatakan bahwa:

“Tidak membuat ringkasan buku hasil dari bacaan kami bahkan

kami pas waktu seminggu dilaksanakan gerakan literasi sekolah

pada saat itu saya membaca buku 15 menit”76

72 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 73 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 74 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi,10 maret 2021 75 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 76 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021

Page 70: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

56

Harapan dari pada tahap pengembangan yaitu dapat membentuk

karakter siswa/I yang jujur dalam mengerjakan tugas-tugas tagihan

akademik yang di buku agenda siswa/I masing masing dan memang

benar dari hasil bacaan yang mereka baca, mandiri dalam mengerjakan

tugas tagihan hasil bacaan dan mandiri membaca 15 menit sebelum

pembelajran di mulai walaupun tidak diawasi oleh guru dan disiplin

dalam mengumpulkan tugas tagihan hasil bacaan sesuai dengan waktu

yang telah di tentukan.

Seperti pernyataan dari Bapak Syamsuri selaku guru bahasa

Indonesia:

“Tagihan akademik dari hasil bacaan ini harapannya, siswa itu

seperti yang disebutkan tadi bisa jujur, disiplin dalam

mengumpulkan tugas yang disuruh bukan hanya beberapa orang

saja kan jadi dengan adanya literasi disekolah ini ya diharapkan

juga siswanya jadi suka baca dan kualitas bacanya itu baik yang

memang benar-benar baca untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan”.77

Sependapat dengan ibu Endang Mulyati selaku guru bahasa

indonesia menyatakan bahwa:

“Siswa memang harus ditanamkan kebiasaan yang disiplin dan

jujur, siswa yang sering kurang disiplin dan jujur tadi dalam

membaca dan mengumpulkan tugas bacaan diharapkan walaupun

gurunya tidak ada ya kalau sudah menjadi kebiasaan setiap

harinya rutinitasnya seperti itu diharapkan siswanya tetap dapat

disiplin dan jujur dalam mengerjakan tugas tugas yang diberikan

oleh gurunya”.78

Berbeda dengan pernyataan ibu Eka Enovasi menyatakan bahwa:

“Membentuk karakter siswa yang disiplin itu biasanya setiap hari

boleh disaksikan di depan itu memberi arahan arahan tentang

peraturan-peraturan yang ada di sekolah dan memberi imbauan

kepada siswa.”79

77 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 78 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 79 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021

Page 71: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

57

Berdasarkan hasil observasi pada tahap pengembangan sudah

dilakukan dengan membuat buku agenda untuk ringkasan dari hasil

bacaan yang telah dibaca, akan tetapi ringkasan yang terdapat di

agenda tersebut hanya sebagai simbol telah dilakukannya pelaksanaan

gerakan literasi sekolah dan tidak berjalan sesuai dengan tahapan

pengembangan.80 Hanya beberapa guru saja yang menyuruh untuk

mengumpulkan hasil bacaan atau tagihan akademik.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pada

tahapan pembelajaran di SMA Negeri 1 Muaro Jambi bisa dikatakan

belum terlaksanakan karna dari beberapa hasil wawancara dengan

siswa SMA Negeri 1 Muaro Jambi Masih banyak yang tidak

mengumpulkan tagihan hasil dari bacaan yang mereka baca dan

bahkan mereka tidak membuat dan pengumpulan tugas hasil bacaan

secara disiplin.

Ketiga tahap pelaksanaan gerakan literasi sekolah hanya pada

tahap pembiasaan dan tahap pengembangan yang berjalan sedangkan

pada tahap pembelajaran belum terlaksana sehingga pelaksanaan

gerakan literasi sekolah belum berjalan secara optimal.

2. Kendala yang dihadapi Dalam Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah

Dalam Membentuk Karakter Siswa

a. Bahan Bacaan

Implementasi gerakan literasi sekolah merupakan suatu kegiatan

yang harus dilakukan di setiap sekolah. Faktor yang yang paling utama

dalam mendukung implementasi gerakan literasi sekolah dalam

membentuk karakter siswa adalah bahan bacaan yang memadai,

80 Observasi, oleh peneliti di SMAN 1 Muaro Jambi, pada 10 maret 2021

Page 72: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

58

bervariasi dan sesuai dengan kebuthan siswanya sehigga siswa tertarik

untuk membaca agar tujuan dari pada tahap pembiasaan 15 menit

sebelum pembelajaran dimulai sesuai dengan tujuan dan dapat

membentuk karkter siswa memiliki rasa ingin tahu, disiplin, kerja keras,

kreatif, madiri dan gemar dalam membaca buku.

Berdasarkan pernyataan dari ibu Eka Enovasi selaku guru bahasa

Indonesia menyatakan bahwa:

“Yang pertama kendala yang dihadapi minimnya buku-buku yang

bervariasi”.81

Didukung oleh pernyataan dari bapak Syamsuri selaku guru

bahasa Indonesia menyatakan bahwa:

“Kendala buku-buku yang ada di pojok baca sudah banyak yang

hilang”.82

Berbeda dengan pernyataan bapak Andar Siahaan selaku pustakawan

menyatakan bahwa:

“Ketersediaan stok buku kurang atau jumlah bukunya dan kemudian

siswa sering tidak tepat waktu mengembalikan buku perpustakaan

dan Sumber daya manusia (SDM) nya masih 2 orang.”83

Berdasarkan pernyataan dari Abdul selaku siswa kelas XII.IPS 2 dan

Heryanto selaku siswa kelas XI. IPS 3 menyatakan bahwa:

“Buku yang di pojok baca ya hanya itu itu saja dan tidak menarik”.84

81 Wawncara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 82 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 83 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 84 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021

Page 73: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

59

Berdasarkan pernyataan dari Rama Julia selaku pegawai

perpustakaan menyatakan bahwa kendala yang dihadapi dalam

mendukung gerakan literasi sekolah yaitu:

“Permasalahan palingan hanya dari sarana dan prasarana walaupun

kami sudah berhasil gerakan literasi sudah terprogram masalah nya

masih di sarana dan prasarana dan hanya bisa menciptakan pojok

baca dan saung baca sama perpustakaan seadanya karna kan litersi

bukan hanya membaca buku akan tetapi menonton video visual dan

kami hanya terkendala sarana dan prasarana pendukung”.85

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulakan bahwa

bahan bacaan yang masih kurang mendukung seperti buku bacaan yang

terdapat dipojok baca kurang beranekaragam, kurangnya stok koleksi

perpustakaan, Sumber daya manusia dan koleksi perpustakaan pandang

dengar yang masih minim karena kegiatan literasi bukan hanya membaca

dan menulis saja akan tetapi mendengar dan melihat dan

mengkomunikasikan.

b. Minat Baca Siswa Yang Masih Rendah

Tujuan dari kegiatan gerakan literasi sekolah yaitu untuk

meningkatkan minat baca di Indonesia, oleh karena itu diterapkanlah

gerakan literasi sekolah di setiap sekolah baik sekolah dasar maupun

sekolah menengah atas, dengan menerapkan 15 menit membaca buku non

pelajaran maupun buku pelajaran sebelum pembelajaran dimualai dapat

meningkatkan minat baca siswa ssehingga dapat membentuk karakter

siswa yang gemar membaca, kreatif, mandiri, jujur dan disiplin.

Berdasarkan pernyataan dari ibu Eka Enovasi selaku guru Bahasa

Indonesia menyatakan bahwa:

85 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA negeri 1 Muaro Jambi, 04 maret 2021

Page 74: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

60

“Kembali kemotivasi siswanya untuk membaca masih kurang

pengaruh teknologi juga sangat besar mereka lebih senang bermain

HP nya”86

Sama halnya dengan pernyataan dari bapak Syamsuri selaku guru

Bahasa Indonesia menyatakan bahwa:

“Menurut pemikiran saya ya minat baca siswa itu tinggi akan tetapi

kualitas bacanya kurang apa alasannya saya mengatakan seperti iyu

kalo kita lari keteknologi HP yang dia buka dan baca WA tinggi

sekali minatnya tapi kalo namanya pengetahuan itu kurang, kalau

ibaratnya tentang masalah yang singkat-singkat masalah hubungan

remaja anak milenial itu minat bacanya tinggi akan tetapi kualitas

bacanya kurang”.87

Berdasarkan pernyataan dari Anggea dan Ulfa selaku siswi Kelas

IPA 2 dan IPS 1 menyatakan bahwa:

“Pada saat 15 menit waktu baca buku ada yang baca juga ada yang

kerjakan PR.”88

Berdasarkan pernyataan dari siswa/I Faradiba dan hendra selaku

siswa/I kelas XI. IPA 2 menyatakan bahwa:

“Di kelas sibuk dengan urusan mereka masing masih ada yang baca

buku baca ada yang menggibah ada yang main HP main games,buat

tiktok, yang pintar pintar saja yang membaca”.89

Dari pernyataan diatas menjelaskan bahwa minat baca siswa yang

masih rendah disebabkan karna pengaruh teknologi yang semakin besar

dan tingkat kualitas membaca siswa sangat rendah karena siswa lebih

86 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 87 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 88 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021 89 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021

Page 75: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

61

memilih membaca seperti Whatsap dibandingkan membaca buku-buku

yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

c. Pengawasan Guru Pada Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

Pengawasan guru dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah sangat

penting karna masih banyak siswa yang kurang disiplin dan jujur dalam

melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran dimulai

dan pengumpulan tugas tagihan akademik.

Berdasarkan pernyataan dari bapak Heryadi selaku kepala sekolah

SMA Negeri 1 Muaro Jambi menyatakan bahwa:

“Kalau memonitor terus saya ya, setiap pagi jam 07.15 keliling

untuk memonitoring seluruh kelas, guru atau siswa jam 07.40 tidak

boleh masuk. Inilah kesempatan saya memonitoring anak kita

dengan wali kelas itu tetap konsisten bagi yang masih ada pojok

baca untuk menjaga apa yang ada di di kelas itu.”90

Karna sistem kebijakan dalam pembentukan kelas dengan cara

kelas permanen dari kelas 10-12 seperti yang disebutkan bapak Heryadi:

“saya kebetulan menggunakan kelas permanen jadi anak itu dari

kelas 10 sampai kelas 12 itu tetap disitu. Karna kami juga termasuk

sekolah pelaksana kelas keluarga. Dan juga terdapat grup kelas

orang tua jadi bisa bimbingan disitu jadi jika terdapat permasalahan

akan mudahdan lebih mudah mengenal satu sama lain”.91

Berdasarkan pernyataan dari siswi Anggea kelas XI.IPA2

menyatakan bahwa:

“Gurunya tetap masuk tapi tidak diawasi, jika sudah selesai

membaca selesai jika belum selesai tidak masalah, jadi yang mau

membaca- baca yang tidak tidak masalah”.92

90 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021 91 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021 92 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021

Page 76: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

62

Samahalnya dengan pernyataan dari siswa Idha Radi Prasetya Kelas

XI.IPA4 selaku ketua OSIS menyatakan bahwa:

“Kadang gurunya ngawasi kadang tidak, tapi kebanyakan mandiri

siswa sendiri, tapi tergantung siswanya yang pintar-pintar baca yang

lain itu main HP dan ada yang mengerjakan PR.”93

Berbeda dengan pernyataan dari siswi Faradiba Maulidiyah dan

hendra Menyatakan bahwa:

“Sejauh ini, guru tidak mengasih luang waktu untuk baca yang

selama 15 menit, hanya pada saat melakukan lomba sekolah sehat

itu baru dilakukan setelah itu tidak, kadang gurunya juga datang

kekelas jam 7.30”.94

Berdasarkan observasi yang dilakukan pelaksanaan gerakan literasi

sekolah dalam membentuk karakter siswa dalam pengawasan guru pada

pelaksanaan gerakan literasi sekolah hanya pada seminggu sebelum

pelaksanaan lomba gerakan literasi sekolah dan seminggu setelah

dilaksanakannya gerakan literasi sekolah, setelah itu hanya guru-guru

tertentu saja yang masih menerapkan membaca 15 menit sebelum

pembelajaran dimulai.95

Dapat diuraikan bahwa SMA Negeri 1 Muaro Jambi membuat

kebijakan kelas permanen tujuannya agar pojok baca yang ada di kelas

tetap menjadi milik kelas masing-masing. Pengawasan guru dalam

pelaksanaan 15 menit membaca belum sesuai dengan indikator

pelaksanaan gerakan literasi sekolah. Pelaksanaan 15 menit membaca

lebih ke mandiri siswanya sedangkan siswa/I jika tidak di awasi mereka

93 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021 94Wawncara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambu, 10 Maret 2021 95 Observasi, oleh peneliti di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 04 Maret 2021

Page 77: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

63

lebih tertarik bermain HP, menegerjakan PR yang belum selesai di

bandingkan untuk membaca buku yang ada di pojok baca karna hanya

sebagian kecil saja yang memiliki rasa ingin membaca buku, sehingga

disini karakter siswa yang mandiri, jujur dan disiplin belum terbentuk

sepenuhnya karna kurannya pengawasan dari guru.

d. Masa Pandemi COVID-19

Covid-19 atau Virus Corona yang mewabah diseluruh merupakan

salah satu kendala dalam melakukan aktivitas yang melibatkan banyak

orang oleh karena itu sekolah dilakukan secara online. Akan tetapi pada

saat sekarang ini sekolah sudah mulai dilakukan secara tatap muka

dengan cara melakukan sip sipan yang hanya 17 orang persip. Hal inilah

yang salah satunya menjadi kendala dalam implementasi gerakan literasi

sekolah.

Berdasarkan pernyataan dari bapak Heryadi selaku kepala sekolah

SMA Negeri 1 Muaro Jambi menyatakan bahwa:

“Pada masa pandemi ini Kegiatan gerakan literasi sekolah tidak di

lakukan kalau pelajaran yang ada bisa baca lewat Whatsap,Youtube

dan yang kita harapkan saat inikan harus sekolah tatap muka dan

yang dilayani sekarang ini pembelajaran pokoknya, sekarang jam

sekolah saja dari jam 7.15-10.30 kalau dulu kan dari jam 07.15-

14.00”.96

Sama halnya dengan dari pernyataan ibu Eka Enovasi selaku guru

Bahasa Indonesia menyatakan:

“Sekarang pengaruhnya suasana Pandemi atau covid ya semua nya

terkendala pojok baca yang ada di kelas tidak terawat lagi terus

pada masa pandemi ini siswa sudah keasikan bermain HP nya”.97

96 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 97 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021

Page 78: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

64

Berdasarkan pernyataan dari bapak Syamsyuri selaku guru Bahasa

Indonesia menyatakan:

“Kendala kalau sekarang terus terang sekarang zamannya covid,

jadi kalau ingin melakukan kegiatannya susah.”98

Berdasarkan pernyataan dari Atiya, Ulfa dan Okta selaku kelas

XI.IPA 3 menyatakan bahwa:

“Kalau sekarang semenjak corona kami sekolah udah tidak

dilaksanakan lagi, pojok baca di kelas kami aja udah tidak ada

lagi”.99

Pernyataan dari Idha Radi dan Tasya selaku kelas XI.IPA 4 hampir

sama dengan pernyataan dari Atiyah, Ulfa dan Okta menyatakan:

“Semenjak covid membaca 15 sebelum pembelajaran dimulai tidak

dilaksanakan dan banyak buku-buku yang dipojok baca itu tidak

ada lagi hilang ntah kemana, bukunya hanya tinggal beberapa

lagi”.100

Berdasarkan observasi yang dilakukan implementasi gerakan

literasi sekolah pada saat pendemi ini memang tidak dilakukan karena

faktor waktu yang singkat sehingga pelajaran pokoknya saja yang

dilakukan dan tidak terdapat jam istirahat. Pojok baca yang terdapat

dikelas selama pandemi hanya terdapat beberapa buku saja dan ada juga

di kelasnya pojok bacanya hanya terdapat bacaan pojok literasi akan

tetapi tidak terdapat buku-buku dipojok baca tersebut.101

98 Wawancara , oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 99 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021 100 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 Maret 2021 101 Observasi, oleh peneliti di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021

Page 79: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

65

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa semenjak pandemic wabah covid-19 kegiatan gerakan

literasi sekolah tidak dilaksanakan dan pojok baca yang terdapat di kelas

sudah tidak terawat lagi dan banyak buku-bukunya yang sudah tidak ada

lagi.

3. Upaya yang dilakukan dalam Mengatasi Kendala Implementasi

Gerakan Literasi Sekolah dalam Membentuk Karakter Siswa

Upaya yang dapat di atasi dalam implementasi gerakan literasi sekolah

dalam membentuk karakter siswa yaitu:

a. Pengembangan Bahan Bacaan

Pengembangan bahan bacaan yang bervariasi dan sesuai dengan

kebutuhan siswanya dapat mendukung kegiatan gerakan literasi sekolah,

dapat menjadikan sekolah yang semakin maju dan menumbuhkan warga

sekolah yang literet atau pembelajar sepanjang hayat. Sehingga siswa

yang awalnya malas membaca dengan adanya pengembangan bahan

bacaan terutama di pojok baca siswa memiliki rasa ingintahu, menjadi

gemar membaca, maka menjadi kreatif, jujur dan disiplin sehingga

terbentuklah kebiasaan-kebiasaan siswa yang sesuai dengan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) Perkemendikbud No.20.

Berdasarkan pernyataan dari Rama Julia selaku pegawai Perpustakaan

menyatakan bahwa upaya yang dapat dilakukan yaitu:

“Kami sedang melakukan kerja sama dengan pihak sekolah bagaimana

kendala tersebut bisa terselesaikan dengan secepatnya ketika sarana

dan prasarana itu diberikan kami yakin SMA Negeri 1 Muaro Jambi

bisa menjadi sekolah rujukan gerakan literasi sekolah”.102

102 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 04 Maret 2021

Page 80: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

66

Didukung oleh pernyataan bapak Andar Siahaan selaku kepala

perpustakaan menyatakan bahwa:

“Melakukan pemesanan buku ke penerbit dengan mencatat buku-buku

yang dibutuhkan siswa dan menyerahkannya kepada kepala

sekolah”.103

Berdasarkan pernyataan dari bapak Heryadi selaku kepala sekolah

menyatakan bahwa:

“Melakukan perehapan sarana dan prasarana seperti pondok baca yang

sudah mau roboh akan di perbaiki, mengaktifkan kembali

perpustakaan dengan menyediakan buku paket yang dulunya 2 orang

satu buku sekarang sudah di upayakan menjadi 1 orang satu buku”.104

Di dukung oleh pernyataan bapak Syamsuri menyatakan bahwa:

“Pojok baca yang terdapat di pojok kelas yang sudah tidak ada taupun

buku buku nya tinggal sedikit akan di perbaiki dengan memberi

imbauan kepada siswa dan kepada wali kelasnya agar dapat di

benahi”.105

b. Memotivasi Siswa Untuk Membaca

Salah satu langkah dalam membentuk karakter siswa yaitu dengan cara

memotivasi siswa untuk membaca buku baik buku pelajaran ataupun non

pelajaran agar siswa dapat terbiasa dan disiplin dalam membaca buku

sehingga karakter siswa dapat terbentuk.

Berdasarkan pernyataan dari ibu Eka Enovasi selaku guru bahasa

Indonesia menyatakan bahwa:

“Untuk bahasa Indonesia mereka saya suruh membaca artikel-artikel

secara online kemudian nonton video-vidio atau youtube yang

berhubungan dengan pengetahuan, saya kasih link mengenai artikel-

103 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 104 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 10 maret 2021 105 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jamni, 03 Maret 2021

Page 81: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

67

artikel yang berhubungan dengan mata pelajaran mereka yang

mengakses”.106

Berdasarkan pernyataan dari bapak Syamsuri selaku guru Bahasa

Indonesia menyatakan bahwa:

“Pada zaman sekarang kitanya bisa memberikan informasi dan tidak

bisa memaksakan sesuatu, mau tidak mau terserah pada orangnya,

yang penting kita sebagai guru kita telah memberikan informasi

seberapa minatnya, ada yang siswanya minat bacanya tinggi ya dia

bisa sukses bisa jadi juara karya ilmiah, juara debat dan sebagainya

itu karna minat bacanya tinggi dan kualitas bacanya baik”.107

Pernyataan diatas mendefinisikan bahwa cara memotivasi siswa agar

dapat membentuk karakter yang gemar membaca, kreatif, jujur dan

disiplin yaitu dengan memberikan tugas-tugas membaca artikel dan

menonton video di youtube yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan

memberikan informasi mengenai pembelajaran.

c. Kerja Sama Kepala Perpustakaan Dan Guru Dalam Mendukung

Gerakan Literasi Sekolah.

Kerjasama kepala perpustakaan dengan guru dalam mendukung

kegiatan gerakan literasi sekolah sangat berperan penting dikarnakan

perpustakaan dapat menyediakan koleksi perpustakaan atau bahan

bacaan yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswanya dalam

melakukan proses belajar mengajar.

106 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 maret 2021 107 Wawancar, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jamni, 03 Maret 2021

Page 82: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

68

Berdasarkan pernyataan bapak Andar Siahaaan selaku kepala

perpustakaan menyatakan bahwa:

“Perpustakaan meminjamkan buku-buku paket setiap mata

pelajaran secukup mungkin kepada siswa, setiap siswa ada 1 buku

seorang ada yang 1 buku 2 orang”.108

Koleksi perpustakaan yang terdapat di Perpustakaan SMA Negeri1

Muaro Jambi yaitu beranekaragam seperti hasil wawancara yang di

jelaskan oleh Bapak Andar Siahaan:

“buku yang disediakan di perpustakaan ini ada buku filsafat, buku

paket semua pelajaran, novel, kamus, komik, majalah, Koran yang

jumlahnya 7917 eksemplar, cara kerja samanya dengan guru itu ya

meminta data-data yang dibutuhkan siswanya dan diupayakan untuk

disediakan, dan membagikan buku-buku paket melalui wali

kelas.”109

Selain itu bapak Rama Julia menambahkan bahwa kebijakan yang

dilakukan perpustakaan dalam melakukan kerja sama dengan guru

dalam mendukung gerakan literasi sekolah yaitu dengan menjadikan

perpustakaan sebagai tempat rekreasi yang dijelaskannya:

“kebijakan yang paling besar di perpustakaan SMA Negeri 1 Muaro

Jambi yaitu perpustakaan sebagai tempat rekreasi selain mereka

belajar mereka juga bisa sambil bermain jadi lebih mudah

mempelajari hal hal tersebut dengan adanya TV di perpustakaan

jadi jika jam kosong ada juga beberapa siswa yang datang ke

perpustakaan”.110

Koleksi yang mendukung dalam proses pembelajaran di

perpustakaan SMA Negeri 1 Muaro Jambi yaitu bermacam-macam

seperti yang di jelaskan oleh bapak Rama Julia selaku pegawai

perpustakaan:

108 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 109 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 03 Maret 2021 110 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 04 Maret 2021

Page 83: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

69

“Buku pembelajaran seperti ensiklopedi umum dan Ilmu

pengetahuan, biografi, buku sastra, CD ROM, bentuk kerja

samanya dengan guru dalam proses pelayanan siswa dibebaskan

dalam proses pelayanan, kita ukur kebutuhan siswa apa dan setiap

mata pelajaran itu ada khusus buku gurunya”.111

Uraian di atas menjelaskan bahwa kebijakan yang dilakukan

perpustakaan dalam mendukung gerakan literasi sekolah dalam

membentuk karakter siswa yaitu dengan mendukung sekolah

menciptakan saung baca yang lebih baik dan lebih memadai dan

mempebaiki pojok baca yang terdapat di setiap keas dengan

menyediakan bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan

kebutuhan siswa. Kepala perpustakaan dan guru menjadikan

perpustakaan sebagai tempat rekreasi sehingga lebih memudahkan

dalam membentuk karakter siswa yang gemar membaca

111 Wawancara, oleh peneliti dengan responden SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 04 Maret 2021

Page 84: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

70

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan skripsi diatas, setelah penulis menganalisis

dan menulis Gerakan Literasi Sekolah di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, maka

dapat disimpulkan:

1. Pelaksanaan Gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa di

SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Kebijakan yang dilakukan SMA Negeri 1

Muaro Jambi dalam mendukung Gerakan Literasi Sekolah yaitu

mewajibkan pojok baca disetiap kelas yang koleksinya merupakan

sumbangan siswa yang terdiri dari 2 buku 1 siswa selain itu kepala

perpustakaan dan guru menjadikan perpustakaan sebagi tempat rekreasi.

Pelaksanaan gerakan literasi sekolah terdapat 3 tahapan yaitu yang pertama,

tahap pembiasaan dilakukan setiap hari senin sampai dengan hari sabtu,

yang dilaksananakan jam 7.15 samapai 07.30 sebelum pelajaran dimulai,

buku yang dibaca siswa berupa buku non pelajaran seperti komik,

ensiklopedia umum dan ilmu pengetahuan dan buku sastra. Yang kedua,

tahap pembelajaran, sekolah mengadakan lomba pada bulan bahasa hasil

dari bacaan siswa yang ditulis siswa dan yang ketiga, tahap pengembangan

pada tahap pengembangan belum berjalan secara optimal karna masih

banyak siswa yang tidak mengumpulkan tagihan akademik. Jadi

pelaksanaan gerakan literasi di SMA Negeri 1 masih dikatakan belum

berjalan secara optimal.

2. Kendala yang dihadapi pada implementasi gerakan literasi sekolah dalam

membentuk karakter siswa anataralain yaitu:

a. Bahan bacaan yang terdapat dipojok baca masih minim dan kurang

bervariasi

Page 85: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

71

b. Minat baca siswa masih rendah dikarnakan pengeruh teknologi, mereka

lebih tertarik untuk membaca Whatsap dibandingkan membaca buku.

c. Kurangnya pengawasan guru pada pelaksanaan gerakan literasi sekolah

d. Masa Pandemi COVID-19 menjadikan kendala untuk melaksanaakan

kegiatan gerakan literasis ekolah dan banyak buku-buku yang terdapat di

pojok baca hilang dan tak terurus lagi.

3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala implementasi gerakan

literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa yaitumyang pertama,

menambah bahan bacaan di pojok baca yang bervariasi sesuai dengan

kebutuhan siswanya agar siswa gemar membaca. yang kedua, memotivasi

siswa agar memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, gemar membaca, mandiri,

jujur dan disiplin dengan memberikan tugas bacaan dirumah seperti

membaca artikel. Yang ketiga, kerjasama yang dilakukan kepala

perpustakaan dengan guru dengan mendata kebutuhan siswa dan kebutuhan

buku dalam proses pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari peneliti, maka penulis pada bagian ini

memberikan saran kepada pihak yang terkait. Adapun saran yang dapat peneliti

sampaikan antaralain:

1. Diharapkan agar Kepala Sekolah dapat mengelola, mengatur, megawasi

guru, staff dan siswa ataupun sarana pendukung kegiatan gerakan literasi

sekolah dan program yang lainnya agar SMA Negeri 1 Muaro Jambi

kedepannya lebih menjadi sekolah yang berbudaya literasi.

2. Diharapkan agar guru dengan adanya program GLS diharapkan agar guru

dapat mmembentuk karakter siswa yang gemar membaca, mengawasi

siswa, dengan cara mengajarkan kedisiplinan pada siswa dalam membaca

dan memberi motivasi kepada siswa bahwa pentingnya membaca.

Page 86: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

72

3. Diharapkan agar perpustakaan: perlunya menambah jumlah koleksi

perpustakaan yang mendukung program GLS dengan melakukan kerjasama

dengan donator dan menambah pegawai perpustakaan untuk membantu

dalam pengelolaan perpustakaan agar perpustakaannya lebih maju.

4. Diharapkan agar siswa dapat manfaatkan sarana prasarana yang mendukung

program GLS jangan sampai merusaknya, lakukan waktu luang untuk

membaca, disiplin dalam melaksanakan program GLS sehingga dapat

membentuk siswa yang memiliki karakter gemar membaca dan menjadi

siswa yang literet sepanjang hayat.

Page 87: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

JADWAL PENELITIAN

Untuk mempermudah langkah-langkah dalam penelitian ini, maka penulis

menyusun jadwal penelitian sebagai berikut:

N0

Kegiatan

Tahun 2020-2021

September Februari Maret April juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

judul

X

2. Pembuatan

proposal

X

3. Perbaikan

proposal dan

seminar

X

4. Surat izin riset X

5. Pengumpulan

data

X

6. Pengelolaan

dan analisis

data

X

7. Pembuatan

laporan

X

8. Bimbingan dan

perbaikan

X

9. Agenda dan

ujian skripsi

X

10. Perbaikan dan

penjilidan

X

Page 88: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Antoro, Billy. 2018. Gerakan Literasi Sekolah dari Pucuk Hingga Akar Sebuah

Refleksi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Pendidikan dan Kebudayaan.

Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. 2019. Menumbuhkan Budaya Literasi

Sekolah. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dapartemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Sygma

Examedia Arkanleema.

Hapudin, Muhammad Soleh. 2019. Manajemen Karakter: Membentuk Karakter

Baik pada Diri Anak. Jakarta: Tazkia Press

Kurniawan, Wisnu Aditiya. 2018. Budaya tertib Siswa di Sekolah. Sukabumi:

Jejak

Lexy, J. Meleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Fakultas Adab dan Humaniora. 2018. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi

Fakultas Adab dan Humaniora. Jambi: Fakultas Adab dan Humaniora

Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif: dalam Prespektif

Penelitian.Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Suherman. 2009. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: Publishing.

Sugiyono. 2015. Metode penelitian kuantitatif; Kulitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Page 89: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Sujarweni, Wiratna. 2020. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Sutrianto.2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Mengengah Atas. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Windarti, Pangesti. 2019. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Skripsi

Arifian, Muhammad Azka. Skripsi. 2017. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

di SMPN 06 Salatig. Salatiga: IAIN Salatiga. Diakses melalui Link https://e-

repository.perpus.iainsalatiga.ac.id. Pada 14-02-2021

Aprima, Defitra. Skripsi. 2018. Gerakan Literasi sekolah dalam menunjang

kegiatan belajar siswa SMAN 1 Tanjung Jabung Timur. Jambi : Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Wahyu, Kurniawan. Skripsi. 2017. Gerakan Literasi Sekolah Dalam Upaya

Membentuk Prilaku Budaya Baca di SDN 58/X Tanjung Jabung Timur.

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Internet

Direktori Guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Diakses

melalui Link https://www.sma1muarojambi.sch.id/direktori-guru-dan-tenaga-

kependidikan. Pada 09-03-2021

Kamus Besar Bahasa Indonesia Elektronik. 2008. Diakses melalui Link

https://kbbi.wed.id/. Pada 14-02-2021

Page 90: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.20 Tahun 2018. Jakarta: Direktur

Jendral Peraturan Perundang-undangan Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia. Salinan. Diakses melalui Link https://jdih.kemendikbud.go.id/.

Pada 18-02-1021

Page 91: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

PENELITIAN MAHASISWA PRODI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

NAMA : Lia Apriani

NIM :404171007

PEMBIMBING I : Athiatul Haqqi, S.Ag, S.IPI, M.I.Kom

PEMBIMBING II : Fridinanti Yushufin, M.A

JUDUL SKRIPSI :Peranan Gerakan Literasi Sekolah dalam Membentuk Karakter

Siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi

A. Observasi

1. Survei langsung kelapangan dengan mengamati kegiatan gerakan literasi

sekolah dalam membentuk karakter siswa yang akan diteliti.

2. Mengamati langsung subjek kegiatan gerakan literasi sekolah

B. Wawancara

Kepala Sekolah

1. Bagaimana kebijakan yang dilakukan dalam kegiatan gerakan literasi

sekolah di SMAN 1 Muaro Jambi?

2. Apa kendala yang dihadapi pada pelaksanaan gerakan literasi sekolah?

3. Bagaimana upaya dalam mengatasi kendala tersebut?

4. Bagaimana cara memonitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan gerakan

literasi sekolah?

5. Bagaimana cara untuk membuat rencana menindak lanjut berdasarkan hasil

monitoring dan evaluasi pelaksanaan gerakan literasi sekolah?

Page 92: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Guru

1. Bagaimana pelaksanaan gerakan literasi sekolah dilakukan?

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk membentuk karakter siswa di

sekolah?

3. Kendala apa yang dihadapi pada pelaksanaan gerakan literasi sekolah?

4. Upaya apa yang dilakukan pada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

gerakan literasi sekolah?

Ketua Literasi/Kepala Perpustakaan

1. Bagaimana Kebijakan yang dilakukan dalam mendukung pelaksanaan

gerakan literasi sekolah?

2. Buku bacaan apasaja yang di sediakan oleh perpustakaan dalam

mendukung pelaksanaan gerakan literasi sekolah?

3. Bagaimana bentuk Kerjasama yang dilakukan dengan guru dalam

memenuhi kebutuhan siswa?

4. Kendala apa yang di hadapi dalam mendukung pelaksanaan gerakan literasi

sekolah?

5. Apa upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

Siswa

1. Buku apasaja yang di baca pada saat 15 menit membaca sebelum

pembelajaran di mulai?

2. Berapa kurun waktu untuk mengumpulkan tugas dari hasil bacaan?

3. Apakah saat membaca 15 menit guru mengawasi?

4. Kebiasaan kebiasaan apasaja yang sering dilakukan pada saat jam kosong

atau jam istirahat?

5. Pada saat jam apa siswa membaca buku?

6. Kegiatan apasaja yang dilakukan oleh sekolah?

Page 93: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

C. Dokumentasi

Untuk memproleh data maka peneliti melakukan dokumentasi dengan cara

mengambil gambar atau foto di objek penelitian sebagai bukti yang digunakan

dalam melakukan penelitian.

1. Lokasi pelaksanaan Gerakan Literasi sekolah di SMAN 1 Muaro Jambi.

2. Pelaksanaan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah di SMAN 1 Muaro Jambi.

3. Fasilitas yang mendukung kegiatan Gerakan Literasi Sekolah di SMAN 1

Muaro Jambi.

Page 94: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Nama-nama Narasumber SMA Negeri 1 Muaro Jambi

No Nama Jabatan Status

1. Heryadi, S.Pd, MPD Kepala Sekolah Key Impormant

2. Syamsuri, S.Pd Guru B. Indonesia Narasumber

3. Eka Enovasi, S.Pd Guru B. Indonesi Narasumber

4. Andar Siahaan, S.Pd Kepala perpustakaan Narasumber

5. Rama Julia Pegawai

perpustakaan

Narasumber

6. Okta Siswa XI. IPA 2 Narasumber

7. Atia Siswi XI.IPA 3 Narasumber

8. Anggea SiswiXI. IPA 2 Narasumber

9. Faradiba maulidiyah Siswi XI. IPA 2 Narasumber

10. Hendra Siswa XI. IPA 2 Narasumber

11. Abdul SiswaXII.IPS 2 Narasumber

12. Heryanto Siswi XI. IPS 3 Narasumber

13. Idha Radi Siswa XI. IPA 4 Narasumber

14. Tasya Olifia Siswi XI IPA 4 Narasumber

15. Ulfa Siswi XI. IPS 1 Narasumber

Page 95: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …
Page 96: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …
Page 97: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

CURICULUME VITAE

Nama : Lia Apriani

Tempat Tanggal Lahir : Karya Mukti, 07 April 1999

NIM : 404171007

Prodi : Ilmu Perpustakaan

Semester : VIII (Delapan)

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Karya Mukti, Maro Sebo Ilir

Kewarganegaraan : Indonesia

No Handphone : 082184068649

Email : [email protected]

Latar Belakang Pendidikan

No Jenis Pendidikan Tempat Pendidikan Tahun

1. SD Negeri 175/1 Karya Mukti, kec. Maro Sebo Ilir,

Kab. Batang Hari

2011

2. MTs Negeri 1

Batang Hari

Kel. Rengas Condong, Kec. Muaro

Bulian, Kab. Batang Hari

2014

3. SMA Negeri 6

Batang Hari

Keramat tinggi, Kec. Muaro Jambi,

Kab. Batang Hari

2017

4. Universitas Islam

Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin

Jambi (Program

Studi Ilmu Ilmu

Perpustakaan)

Simpang Sungai Duren, Kec. Jambi

Luar Kota, Kab. Muaro Jambi

2021

Page 98: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Lampiran

Denah lokasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Pojok literasi atau pojok baca yang terdapat di kelas

Page 99: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Pojok literasi yang terdapat di UKS dan Proses belajar Mengajar

Wawancara bersama Kepala Sekolah

Page 100: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Wawancara bersama Kepala perpustakaan dan staf perpustakaan

Wawancara bersama guru bahasa indonesia

Perpustakaan SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Wawancara bersama Siswa

Page 101: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …

Wawancara bersama siswa/i SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Kegiatan lomba pada saat bulan bahasa yang dilakukan di sekolah

Page 102: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM …