ilmu alam dasar - polusi
DESCRIPTION
Pembahasan Mengenai Polusi untuk mata kuliah IADTRANSCRIPT
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia
adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan
yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat
perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah
dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai
mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Sifat dan
perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat
boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya. Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Polusi terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Polusi Udara
2. Polusi Air
3. Polusi Tanah
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kategori Pencemaran:
1. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar
danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.
Sumber:
1. limbah industri
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada
umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun.
Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak
lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
mahluk lainnya.
2. Limbah pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun
pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan
eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti
yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
3. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau
dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan,
logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non
biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah
oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Dan
deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini
hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar
diuraikan oleh bakteri.
Penyebab:
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
pencemaran air oleh sampah
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
Akibat:
Dapat menyebabkan banjir
Erosi
Kekurangan sumber air
Dapat membuat sumber penyakit
Tanah Longsor
Dapat merusak Ekosistem sungai
Kerugian untuk Nelayan
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi
di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam
smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Penyebab
1. Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas
CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya.
Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau
hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat
menimbulkan penyakit sistem pernapasan.
2. Pabrik Pabrik industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat
kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai menghasilkan produk-
produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang
tidak berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan
dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian
lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada
pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan
timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang
disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru
Kegiatan manusia yang menyebabkan polusi udara:
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan
bakar
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami penyebab polusi udara
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
Transportasi amonia
Kebocoran tangki klor
Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhirsampah
Uap pelarut organik
Dampak:
a. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas
atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Perkiraan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998
senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun
2015.
b. Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
c. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
d. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Peningkatan suhu rata-rata bumi
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
e. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.
Dampak
a. Dampak pada kesehatan:
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai
pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
b. Dampak pada ekosistem:
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan kimiawi
tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat
memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah
piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi
pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat
ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
4. Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak
sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian
suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat
mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya
telah melampaui 50 desibel
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri,
kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan
cacat pendengaran yang permanen
5. pencemaran Logam Berat
Pencemaran logam berat merupakan pencemaran yang diakibatkan oleh zat logam berat
seperti Merkuri (hg), Cadmium (Cd), Plumbum (Pb), chromium (Cr), Cufrun (cu), dan Cobalt
(Co) yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
Sumber-sumber pencemaran logam berat
Sumber pencemaran logam berat dibagi menjadi dua sumber, yaitu sumber alami dan sumber
buatan.
Sumber alami:
1. Berasal dari derah pantai (coastal supply), yang bersumber dari sungai, abrasi
pantai oleh aktivitas gelombang.
2. Berasal dari logam yang dibebaskan oleh aktivitas gunung berapi dan logam
yang dibebaskan oleh proses kimiawi.
3. Berasal dari lingkungan daratan dan dekat pantai; termasuk logam yang
ditransportasi oleh ikan dari atmosfir berupa partikel debu.
Sumber buatan: logam-logam berat yang dibebaskan oleh proses-proses industri atau
kegiatan pertambangan.
Pengaruh logam berat terhadap kehidupan manusia
Logam berat seperti: Merkuri (hg), Cadmium (Cd), Plumbum (Pb), chromium (Cr), Cufrun
(cu), dan Cobalt (Co) sangat berbahaya bila kadarnya yang terlarut dalam tubuh manusia
cukup tinggi atau melebihi ambang batas baku. Logam-logam berat ini bersifat sangat toxic
(beracun) yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui beberapa cara yaitu dari makanan,
melalui pernafasan dan penetrasi melalui kulit.
Isu pencemaran terkini:
Pencemaran akibat logam berat yang ramai dibicarakan belakangan ini hanya terfokus pada
Merkuri (Hg), contoh dugaan pencemaran logam berat di Teluk Buaya oleh PT. Newmont
Minahasa Raya, dimana beberapa kalangan ahli dibidangnya membuat kesimpulan yang
masih bersifat asumsi-asumsi bahwa Kasus Minahasa tidak sama dengan Minamata. Bila
melihat histori kasus Minamata di Jepang, pencemaran limbah logam berat oleh Industri
Petro Kimia Chiso Minamata Factory dimana limbah yang terlarut di teluk Minamata
dominan mengandung limbah Merkuri (Hg), sedang aktifitas di Minahasa adalah kegiatan
pertambangan, yang tentunya jenis limbahnya akan berbeda dengan Industri Petro Kimia.
Logam berat buatan akibat limbah industri atau aktifitas lainnya seperti yang telah diuraikan
sebelumnya dimana limbah yang mencemari lingkungan dapat saja jenis logam lainnya, yang
kemungkinan akibat yang ditimbulkan sama dengan dampak dari limbah Merkuri (Hg).
Komparasi tentang pencemaran lingkungan akibat logam berat yang terjadi di belahan dunia
sebenarnya sudah dapat menjadi dasar untuk mengkaji bahwa jenis Industri A, B, atau C
kecendurangannya akan menghasilkan limbah jenis X, Y, dan Z. Sehingga kita tidak salah
dalam menyimpulkan dampak penting yang sebenarnya terjadi. Asumsi-asumsi pencemaran
yang ramai dibicarakan saat ini hanya selalu terfokus pencemaran logam berat di air. Padahal
masih ada media pencemaran jenis lainnya yang sama dampaknya bagi kesehatan seperti
pencemaran logam berat di udara, atau pencemaran di daratan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor, dimana zat
tersebut berdampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk dapat mengendalikan
pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan
pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi
yang strategis untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan
untuk meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudia yang baik dan benar dapat
dilakukan melalui pendekatan edukatif.
2. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam
air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian,
dan rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir. Bahan atau
logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh
manusia dan menyebabkan kanker. Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang
adalah kanker dan kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian.
Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan.
3. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang
kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari
tumbuhan. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat. Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah,
diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.