ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
TRANSCRIPT
i
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
DenCo AMD (Dentist Coat Anti Musculosceletal Disorder)
: Inovasi Jas Dokter Mengatasi Gangguan Muskuloskeletal Berbasis Sistem
Vibrasi dan Infrared
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Ilham Firmansyah 20110130005, angkatan 2011
Akhirul Kurniawan 20110130043, angkatan 2011
Maulin Helimatunnisa 20130320036, angkatan 2013
Anjar Ariansyah Sejati 20100340073, angkatan 2010
Fitrianto Anwar 20110310158, angkatan 2011
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
ii
ii
iii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... .i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xix
RINGKASAN ............................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4. Luaran Yang Diharapkan ............................................................................... 2
1.5. Kegunaan ........................................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Gangguan muskuloskeletal ...........................................................................3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3. 1. Alat dan Bahan..............................................................................................5
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4. 1. Anggaran Biaya.............................................................................................7
4. 2. Jadwal Kegiatan.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8
LAMPIRAN................................................................................................................11
iv
iv
RINGKASAN
Dalam prakteknya, Dokter gigi akan menghabiskan waktu yang lama dengan
posisi statisdalam melakukan perawatan terhadap pasien. Posisi tubuh seperti ini
menyebabkan dokter gigi yang berpraktik sering mengalami rasa sakit atau rasa
tidak nyaman di daerah leher, bahu dan tulang punggung sehingga dapat
mengakibatkan gangguan muskuloskeletal.
Umumnya gejala timbulnya gangguan muskuloskeletal terlihat dalam
berbagai bentuk sehingga hal inilah yang menyebabkan sulitnya mengidentifikasi
penyebab awal. Rasa sakit atau gangguan muskuloskeletal ini biasanya dikaitkan
dengan pekerjaan seseorang yang disertai adanya rasa tidak nyaman pada tangan,
lengan, bahu, leher dan tulang punggung akibat posisi saat bekerja dengan postur
tubuh yang tetap selama bekerja. Gangguan muskuloskeletal dapat terjadi pada
dokter gigi dikarenakan saat melakukan perawatan pasien berada dalam posisi
berdiri, duduk atau membungkuk. Gangguan muskuloskeletal dapat disebabkan
oleh tekanan fisik maupun psikis.
Dalam merancang dan membuat DenCo AMD (Dentist Coat Anti
Musculosceletal Disorder) menggunakan studi pustaka yang kemudian diterapakan
solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah itu desain jas dokter yang
digabungkan dengan instalasi instrumentasi getaran mekanik serta infra merah.
Rangkaian ini, dikendalikan oleh mikrokontroller yang diprogram untuk
mengendalikan kecepatan getaran dan energi pancaran yang dihasilkan oleh infra red
melalui masukan kontroller. Untuk mengatur kecepatan getaran dan jumlah energi
pancaran infra red, dipergunakan alat control yang bisa diatur sesaui dengan skala atau
nominal yang diinginkan yaitu berupa kontroller yang terpasang pada rangkaian
instalasi rangkaian komponen. Besarnya getaran akan ditampilkan ke LCD sebagai
alat untuk melihat indikator besarnya getaran. Untuk melakukan pengaturan,
dipergunakan sebuah controler putar yang berfungsi mengatur besarnya kecepatan
dinamo sehingga dapat diperoleh besar kecil getaran sesuai pengaturan yang
diinginkan, atau dengan kata lain dinamo akan terus bekerja memijat bagian – bagian
yang mengalami gangguan Muskuloskeletal , sehingga mencapai tingkat kenyamanan
yang diinginkan.
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kedokteran gigi merupakan cabang tenaga kesehatan yang bergerak dalam
bidang penelitian, pencegahan dan pengobatan penyakit atau kelainan pada
rongga mulut serta efek lainnya pada tubuh manusia. Dokter gigi berbeda dengan
praktisi kesehatan lainnya. Dalam prakteknya, Dokter gigi akan menghabiskan
waktu yang lama dengan posisi statisdalam melakukan perawatan terhadap pasien.
Posisi tubuh seperti ini menyebabkan dokter gigi yang berpraktik sering
mengalami rasa sakit atau rasa tidak nyaman di daerah leher, bahu dan
tulang punggung sehingga dapat mengakibatkan gangguan muskuloskeletal.
Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal disorders) adalah suatu
kumpulan gangguan atau cedera yang mengenai sistem muskuloskeletal. Rasa
sakit atau gangguan muskuloskeletal ini biasanya dikaitkan dengan pekerjaan
yang disertai adanya rasa tidak nyaman pada tangan, lengan, bahu, leher dan
tulang belakang (Andayasari dan anorital, 2012). Rasa nyeri yang timbul
disebabkan karena adanya stimulus yang memicu aktivitas sensorik aferen primer.
Stimulus dapat berupa kelelahan otot (iskemia) dan juga terjepitnya saraf tulang
belakang akibat posisi tubuh yang buruk. Jika rasa sakit berlangsung cukup lama
dan itu diabaikan, kerusakan fisiologis akan terakumulasi dan dapat
menyebabkan kelumpuhan otot (Ilyas dan Dharmaji, 2012). Prevalensi
keseluruhan gangguan muskuloskeletal dalam kedokteran gigi berkisar dari 63%-
93% diseluruh dunia. Dalam penelitian sebelumnya juga dilakporkan dilaporkan
46% dokter gigi di yunani mengalami nyeri bagian punggung, di nigeria 77,1%
dokter gigi memiliki nyeri yang sama dan di arab saudi 52,1% dokter gigi juga
mengalami nyeri yang serupa (Rabiei et al., 2011).
Pencegahan terjadinya gangguan muskuloskeletal sebelumnya telah
diupayakan oleh tenaga kesehatan. Pencegahannya yang pernah dilakukan berupa
meningkatkan kesadaran menggunakan postur tubuh yang ideal selama bekerja,
mendesain sedemikian rupa ruang kerja agar mendapatkan posisi yang ergonomis,
dan mengikuti instruksi cara kerja yang baik agar dapat mengurangi stres pada
tubuh praktisi saat bekerja (Jabbar, 2008). Melakukan peregangan pada bagian
2
otot yang tegang juga sangat bermanfaat dalam usaha pencegahan terjadinya
gangguan muskuloskeletal.
Dalam kenyataannya dokter gigi tanpa sadar sering berada pada posisi
tubuh yang kurang mendukung saat merawat pasien. Misalnya seperti saat
melakukan preparasi gigi. Dokter gigi akan membungkuk ke arah pasien,
bergerak secara mendadak, memutar tubuh dari satu sisi ke sisi yang lain.
Seluruh gerakan tersebut dilakukan berkali-kali dalam jangka waktu yang
panjang. Hal inilah yang dapat menyebabkan sindroma muskuloskeletal
(Furlong, 2000). Meskipun bekerja dalam posisi yang netral dapat mencegah
gangguan muskuloskeletal, kebanyakan dokter gigi tidak menyadari pentingnya
manfaat sistem ergonomik dengan posisi yang baik saat merawat pasien
(Andayasari dan anorital, 2012).
Postur yang baik dan benar membutuhkan peralatan yang baik juga, oleh
sebab itu timbul ide untuk membuat sebuah prototipe jas dokter yang dapat
menjaga postur tubuh dokter gigi agar tetap berada pada posisi netral. Prototipe
jas dokter tersebut juga dapat mengurangi ketegangan otot dengan menggunakan
alat berbasis vibrasi dan inframerah.
1.2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana merancang dan membuat alat penegak tubuh pada jas dokter
b. Bagaimana merancang, mengimplementasikan dan menguji sistem vibrasi dan
inframerah pada jas dokter
1.3. Tujuan
a. Merancang dan membuat alat penegak tubuh pada jas dokter
b. Merancang dan mengimplementasikan sistem vibrasi dan inframerah pada jas
dokter
1.4. Luaran Yang Diharapkan
a. Dihasilkannya prototipe jas dokter anti gangguan muskuloskeletal
b. Dipatenkannya prototipe jas dokter anti gangguan muskuloskeletal
1.5. Kegunaan
Kegunaan dari prototipe ini adalah untuk membantu dokter gigi mencegah
serta mengatasi gangguan muskuloskeletal pada saat melakukan pemeriksaan
pasien maupun sesudah melakukan pemeriksaan pasien.
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gangguan muskuloskeletal
Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal disorders) adalah suatu
kumpulan gangguan atau cedera yang mengenai sistem muskuloskeletal.
Umumnya gejala timbulnya gangguan muskuloskeletal terlihat dalam berbagai
bentuk sehingga hal inilah yang menyebabkan sulitnya mengidentifikasi penyebab
awal. Rasa sakit atau gangguan muskuloskeletal ini biasanya dikaitkan
dengan pekerjaan seseorang yang disertai adanya rasa tidak nyaman pada tangan,
lengan, bahu, leher dan tulang punggung akibat posisi saat bekerja dengan
postur tubuh yang tetap selama bekerja. Gangguan muskuloskeletal dapat
terjadi pada dokter gigi dikarenakan saat melakukan perawatan pasien berada
dalam posisi berdiri, duduk atau membungkuk. Gangguan muskuloskeletal
dapat disebabkan oleh tekanan fisik maupun psikis. Adapun faktor penyebab
gangguan muskuloskeletal sangat sulit untuk ditentukan, namun perlu
diketahui bahwa belum tentu suatu faktor risiko akan menjadi penyebab.
Banyak faktor yang menjadi penyebab dan lamanya waktu dari mulai
terjadinya faktor risiko sampai timbulnya gangguan muskuloskeletal. Namun
besar kecilnya derajat faktor risiko dapat menunjukkan timbulnya gangguan
muskuloskeletal. Faktor risiko tersebut meliputi adanya pengulangan gerakan
yang terus menerus; kekuatan yang berlebihan sehingga menyebabkan
kelelahan otot dan menimbulkan rasa nyeri; tekanan mekanis yang disebabkan
oleh cedera akibat benda tajam, peralatan atau instrumen; sikap kerja selama
melakukan pekerjaan; getaran akibat penggunaan peralatan dengan frekuensi
getar di atas 5.000 Hz; suhu udara yang tidak nyaman; dan tekanan yang
disebabkan oleh keadaan luar (Pargali et al., 2010). Faktor risiko lainnya
meliputi usia, penyakit tertentu, dan aktivitas lainnya di luar pekerjaan.
Selain itu dari beberapa penelitian, diketahui bahwa ada hubungan faktor
risiko penyebab gangguan muskuloskeletal dengan rancangan kursi dokter
gigi, kursi asisten, pasien, teknik kerja dan pencahayaan (Ruckel et al., 2002).
4
Tubuh manusia adalah dinamis dan dirancang untuk dapat melakukan
gerakan, hal ini tidak akan berfungsi secara optimal kecuali jika sendi dan otot
bergerak secara teratur. Bila seseorang duduk agak lama, maka posisi ini akan
menekan discus spinalis, mengurangi cairan di sendi dan menurunkan aliran darah
dan nutrisi ke discus spinalis. Perubahan ini menyebabkan kerusakan pada
jaringan lunak, dan bilamana berlangsung lama maka dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan muskuloskeletal. Hal inilah yang sering terjadi pada
dokter gigi selama melakukan perawatan pada pasien, dan kadang-kadang
tidak disadari dokter gigi tersebut (Haman, 2001).
Untuk menghindari posisi duduk yang terlalu kaku, operator perlu
senantiasa secara teratur mengubah posisi kerja. Perubahan posisi ini akan
memindahkan beban kerja dari satu otot ke otot yang lain, serta
memungkinkan otot beristirahat dan mengisi kembali nutrisi ke otot yang
digunakan tersebut. Perubahan posisi berdiri, kemudian duduk atau sekali-kali
meregangkan otot yang tegang akan sangat bermanfaat dalam usaha
pencegahan terjadinya gangguan muskuloskeletal (Daughtery, 1999). Posisi yang
fleksibel merupakan bagian integral dalam usaha pencegahan dan kontrol sakit
bagi dokter gigi yang paling sering mengalami peradangan dan kehilangan
oksigen akibat kontraksi yang statis dan menetap. Posisi dokter gigi saat
melakukan perawatan pada pasien dapat menyebabkan kontraksi otot secara
terus menerus yang menghasilkan suatu pola ketidakseimbangan otot yang
merupakan ciri khas yang terjadi pada profesi dokter gigi.
5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Perancangaan
Dalam merancang dan membuat DenCo AMD (Dentist Coat Anti
Musculosceletal Disorder) menggunakan studi pustaka yang kemudian diterapakan
solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah itu desain jas dokter yang
digabungkan dengan penegak tubuh, instalasi instrumentasi getaran mekanik serta
infra merah.
3.2 Spesifikasi Alat
Baterai : Lithium AAA 4.5 volt x6
Kapasitas modul : 400 gram
Lama operasi : 5 Jam non stop
Sistem penggerak mekanis : Dinamo DC 300 RPM
Fitur lain : Infra red
Display (Output) : LCD 16x2 karakter
Instalasi Output : USB anf Jack DC
3.3 Blok Diagram
Blok diagram rangkaian pengatur jumlah tetesan pada infuse pasien:
3.4 Cara Kerja Sistem
Rangkaian ini, dikendalikan oleh mikrokontroller yang diprogram untuk
mengendalikan kecepatan getaran dan energi pancaran yang dihasilkan oleh infra
red melalui masukan kontroller.
Untuk mengatur kecepatan getaran dan jumlah energi pancaran infra red,
dipergunakan alat control yang bisa diatur sesaui dengan skala atau nominal yang
Baterai
Vibrator
Timer
Controller
Infra Red USB
6
diinginkan yaitu berupa kontroller yang terpasang pada rangkaian instalasi
rangkaian komponen. Besarnya getaran akan ditampilkan ke LCD sebagai alat
untuk melihat indikator besarnya getaran. Untuk melakukan pengaturan,
dipergunakan sebuah controler putar yang berfungsi mengatur besarnya kecepatan
dinamo sehingga dapat diperoleh besar kecil getaran sesuai pengaturan yang
diinginkan, atau dengan kata lain dinamo akan terus bekerja memijat bagian –
bagian yang mengalami gangguan Muskuloskeletal , sehingga mencapai tingkat
kenyamanan yang diinginkan.
Untuk melakukan pengaturan tersebut, dapat diatur melalui keypad yang
terhubung ke pengendali atau kontroller.
Alat ini juga dilengkapi dengan port usb yang dihubungkan dengan kabel
unutuk menggatikan baterai sebagai sumber daya.
3.5 Rancangan Pelaksanaan program
Gambar 1. Skema DenCo AMD secara Umum
Gangguan
Muskuloskeletal
Jas Dokter
Kombinasi
Penegak Tubuh
Nyeri Punggung
Mikrokontroler
berbasis sistem
Vibrasi dan Inframerah
Posisi Tubuh Tidak Netral
Menyebabkan Disebabkan
DenCo AMD Mengatasi
7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
NO Jenis Pengeluaran Biaya
1 Biaya bahan Habis Pakai (32,6%) 4.083.500
2 Peralatan penunjang usaha (5,8%) 730.000
3 Perjalanan (8,4%) 1.050.000
4 Lain-lain (3,52%) 440.000
Jumlah 6.303.500
4.2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Waktu Penelitian / Bulan
PJ 1 2 3 4
Studi Pustaka Anjar
Penelusuran dan pendataan
bahan-bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan
Akhirul
Perancangan Alat Akhirul
Perakitan Alat Ilham
Pengujian Alat serta setting Fitrianto
Review hasil uji alat dan
kelayakanannya Ilham
Penyusunan Laporan Maulin
8
DAFTAR PUSTAKA
Andayasari L., Anorital .2012. Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi
dan Upaya Pencegahannya. Media Litbang Kesehatan.Vol 22 (2): 70-77.
Dougherty M. 1999.Feel-based Design: A Reason to Endorse Ergonomic Standards. J
Colo Dent Assoc. 78(4):22-5.
Furlong A. 2000. Ergonomic and Dentistry. ADA News .Vol31(18):16-9.
Hamann C. 2001. Prevalence of Carpal Tunnel Syndrome and Median
Mononeuropathy Among Dentist. J Am Dent Assoc. 132:163-70.
Ilyas M., Dharmaji TP. 2012. Low Back Pain in Dentist of Indonesia.Pakistan Oral &
Dental Journal. Vol 32(2) : 464-468.
Jabbar TAA. (2008). Musculoskeletal disorders among dentist in Saudi Arabia.
Pakistan Oral and Dental Journal. Vol28(1):135-144
Pargali, N. Jowkar, N. 2010.Prevalence of Musculoskeletal Pain Among Dentists
in Shiraz, Southern Iran. International Journal of Occupational and
Environmental Medicine. Vol. 1 No. 2.
Raibiei M., Shakiba M., Shahreza HD., Talebzadeh M. 2011. Musculoskeletal Disorder
in Dentist. IJOH. Vol 4(1) : 36-40.
Rucker LM, Sunell S. 2002.Ergonomic Risk Factors Asscosiated with Clinical
Dentistry. J Calif Den Assoc.30:139-48.
9
9
10
10
11
1.3 Anggota 2
11 11
12
1.4 Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anjar Ariansyah Sejati
2 Jenis Kelamin Laki Laki
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 20100340073
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jayapura 23 Juni 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085796431205
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SD Inpres
Jayapura SMP N 11 Jayapura SMA N 1 Jayapura
Jurusan
Tahun
Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 40th
Asia Pacific
Dental Student
Association
The Inhibition of Ethanolic
Extract Myrmecodia Pendens
on Human Oral Tongue Cancer
Cell
Bali, September
2013
2 Seminar Nasional
Kesehatan
Uji Sitotoksistas Myrmecodia
Pendens terhadap Sel SP-C1
Solo, April 2013
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Pendanaan PKM Penelitian Dikti 2012
2 Pendanaan PKM Penelitian Dikti 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM KARSA CIPTA
Yogyakarta, 29 Oktober 2013
Pengusul,
Anjar Ariansyah Sejati
13
13
14
14
15
Lampiran 2. Anggaran Biaya
1. Biaya Bahan habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan Jumlah
Dentist Coat Untuk Tempat Rangkain Alat 2 300.000 600.000
Kabel Untuk Penghubung
Rangkaian 5 10.000 50.000
Dinamo DC
300 RPM
Untuk Penghasil Daya
Putaran 10 25.000 250.000
Pcb Tempat Instalasi Rangkaian
Instrumentasi 3 10.000 30.000
Timer Memberikan Batasan Waktu
Pemakain 3 100.000 300.000
Kawat Solder Menempelkan Kabel Dengan
Kuningan 3 5.000 15.000
Led Hijau Lampu Indikator 8 2.000 16.000
Alas Pijat Sebagai Alas Pijatnya 10 50.000 500.000
Mur Penahan Rangkain 15 500 7.500
Baut Penahan Rangkain 15 500 7.500
Soket Membungkus Sambungan
Kabel 15 1.500 22.500
Jack DC Untuk Memasukkan Energi 3 5.000 15.000
Keypad Memutuskan Dan
Menyambungkan Arus 3 60.000 180.000
Infra Red Menghasilkan Temperatur
Hangat 12 60.000 720.000
Bandul
Beban Getar
Bagian Yang Menghasilkan
Getar 12 15.000 180.000
Baterai
Lithium Aaa
4.5v
Sumber Energi/ Penyimpanan
Energi 14 85.000 1.190.000
Sub Total 4.083.500
2. Peralatan Penunjang Usaha
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan Jumlah
Solder Untuk Menyambungkan/ Fix
Sambungan 2 20.000 40.000
Multitester Alat Test Arus Dan Tegangan 2 50.000 100.000
Tool Set
Elektronika Membuka Dan Menutup Mur
Baut 2 150.000 300.000
Lampu Kerja Untuk Penerangan 2 100.000 200.000
Gergaji PCB Untuk Memotong PCB 2 30.000 60.000
Gunting Untuk Memotong Kabel 2 15.000 30.000
Sub Total 730.000
16
3. Biaya Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan Jumlah
Survei
Bahan
Untuk Mensurvei Alat Dan
Bahan Ke Luar Kota 1 100.000 100.000
Tranportasi Sarana Penunjang
Kegiatan Perjalan 1 200.000 200.000
Konsumsi Untuk Konsumsi Selama
Perjalanan 5 Orang 150.000 750.000
Sub Total 1.050.000
4. Biaya Lain-Lain
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan Jumlah
Pembuatan
Laporan
Visitasi
Pembuatan Laporan Yang
Terverifikasi 1 30.000 30.000
Pengadaan
Laporan
Awal
Pembuatan Laporan Hasil
Perancangan 1 30.000 30.000
Pembuatan
Laporan
Akhir
Pembuatan Laporan Hasil
Ahir 1 30.000 30.000
Fotokopi Penggandaan Hardcopy 10 15.000 150.000
Pembuatan
Poster
Publikasi Hasil Karsa
Cipta 10 20.000 200.000
Sub Total 440.000
17
Lampiran 3. Susunan Anggota
No Nama/ NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/
Minggu)
Uraian Tugas
1
Ilham
Firmansyah /
20110130005
Teknik Mesin Teknik 7/1
Perakitan Alat,
Review hasil
uji alat dan
kelayakanan
2
Akhirul
Kurniawan /
20110130043
Teknik Mesin Teknik 7/1
Perancangan
Alat,
Penelusuran
dan pendataan
bahan-bahan
yang akan
digunakan
dalam kegiatan
3
Maulin
Helimatunnisa
/ 20130320036
Keperawatan Teknik 7/1 Penyusunan
Laporan
4
Anjar
Ariansyah
Sejati /
20100340073
Pendidikan
Dokter Gigi Kesehatan 7/1 Studi Pustaka
5
Fitrianto
Anwar /
20110310158
Pendidikan
Dokter
Umum
Kesehatan Pengujian Alat
serta setting
18
19
Lampiran 5.