hybrid analisis
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
1/41
PEMILIHAN LOKASI YANG OPTIMAL DENGAN HYBRID ANALYSIS
Syamsul Huda 9107205310
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2011
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
2/41
KESIMPULAN
BAB 5
PENDAHULUAN
BAB 1KAJIAN PUSTAKA
DAN DASAR TEORI BAB 2
METODE PENELITIAN
BAB 3
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN BAB 4
PUSTAKA
LAMPIRAN
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
3/41
Latar Belakang
1. Pemilihan lokasi untuk sebuah kegiatan usaha
merupakan bagian dari aktivitas manajemenyang strategis
3. Keputusan pemilihan lokasi dipengaruhi oleh
multi kreteria dan multi faktor , sehingga
diperlukan suatu metoda hybrid dalam
pengambilan keputusannya
2. Tidak ada sebuah teori tunggal yang bisa
menetapkan di mana lokasi suatu kegiatan usaha
atau produksi sebaiknya dipilih, sehingga secara
komprehensif diperlukan gabungan dari berbagaipengetahuan dan disiplin ilmu
BAB 1
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
4/41
Rumusan Masalah
1. Bagaimana mendefinisikan parameter inputan / kriteria
yang tepat dalam pemilihan lokasi untuk kegiatan suatuusaha serta menampilkan alternatif rekomendasi lokasi.
2. Bagaimana merancang sistem penilaian dalam
pemilihan lokasi dengan menggunakan fuzzy pada
analytical hierarchy process secara bersama
3. Bagaimana mengembangkan model pemilihan lokasi
untuk kegiatan usaha sehingga lokasi yang dipilih
secara ekonomi menguntungkan
BAB 1
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
5/41
Tujuan Penelitian
1. Melakukan pengembangan model pemilihan lokasi berdasarkanmetode tertentu dan diharapkan metode ini dapat membantu para pembuat keputusan agar lebih efesien dalam pengambilankeputusan terkait dengan kebijakan pemilihan lokasi untuk kegiatansebuah usaha sehingga diperoleh lokasi yang secara ekonomimenguntungkan investasi.
2. Untuk memperkaya metode pengambilan keputusan dandiharapkan dengan penerapan konsep fuzzy dananalytical hierarchy process secara bersama diperolehhasil yang lebih akurat.
3. Mencegah terjadinya berbagai masalah terkait denganpemilihan lokasi sehingga kegagalan investasi yang
disebabkan karena permasalah lokasi dapat dihindari
BAB 1
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
6/41
Manfaat Penelitian
1. Konsep pemilihan lokasi diharapkan dapat memberikan manfaatdan kemudahan kepada para investor dan manajer dalam
membuat keputusan terkait dengan kebijakan pemilihan lokasi
untuk kegiatan suatu usaha.
2. Membantu mengetahui potensi, daya tarik dan
kelemahan suatu lokasi untuk kegiatan usaha sehingga
dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu usaha
3. Implementasikan aplikasi model pemilihan lokasi dapatbermanfaat dalam setiap pengambilan keputusan untukpemilihan lokasi.
BAB 1
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
7/41
Batasan Masalah
1. Konsep pemilihan lokasi sebuah kegiatan usaha ini dibatasi pada
penempatan lokasi baru dengan 4 [empat] kriteria utama yaitu
biaya perolehan lahan, biaya transportasi, biaya energi dan biaya
bahan baku
2. Pemilihan suatu lokasi untuk dibangun suatu fasilitas baru,dari 5 (lima) lokasi alternatif yang ada untuk ditetapkan 1
(satu) lokasi yang menguntungkan bagi perusahaan
BAB 1
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
8/41
Kajian Pustaka dan Dasar Teori
Analisis teori lokasi pada dasarnya dikembangkan untuk
melihat potensi dan daya tarik yang dimiliki lokasi tertentu
Ilmu tentang alokasi geografis dari sumber daya seperti bahan
baku lokal [local input], permintaan lokal [local demand], bahan
baku yang dapat dipindahkan [transferred input], dan
permintaan luar [outside demand].
Hubungannya atau pengaruhnya lokasi terhadapberbagai macam usaha atau kegiatan lain [activity]
Tata ruang [spatial order] kegiatan ekonomi dan hubungan
lokasi dengan kegiatan usaha baik secara ekonomi maupun
sosial
Teori Lokasi ilmu yang menyelidiki
BAB 2
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
9/41
Pandangan Ahli Tentang Teori Lokasi 1
Teori Weber
Pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip minimalisasi biaya [keuntungan yangmaksimum], pada teori ini menyatakan bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi
lokasi industri yaitu biaya transportasi, biaya tenaga kerja dan kekuatan aglomerasi lokasi
Teori Von Thunen
Pemilihan lokasi dengan pertimbangan bahwa perbedaan lokasi atas dasarperbedaan sewa lahan [sewa lahan akan mahal bila berada di pusat pasar
dan semakin rendah apabila makin jauh dari pasar], selisih perbandingan
antara harga jual dengan biaya produksi setiap jenis produksi memiliki
kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa lahan
August Losch
Teori lokasi yang melihat persoalan dari sisi permintaan pasar , berbeda dengan weberyang melihat persoalan dari sisi penawaran produksi.
Lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat diraih, makin
jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi
untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal
BAB 2
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
10/41
Pandangan Ahli Tentang Teori Lokasi 2
D.M. SmithTeori lokasi dengan prinsip memaksimumkan laba dengan menjelaskan bahwa selisihantara average revenue dikurangi average cost maka itulah lokasi yang memberikankeuntungan maksimal
Isard
Lokasi merupakan penyeimbangan antara biaya dengan pendapatan yang
dihadapkan situasi ketidakpastian antara faktor jarak, aksesbilitas dan
keuntungan aglomerasi sebagai hal utama dalam keputusan pemilihan
lokasi.
Richardson
Mengemukakan bahwa aktivitas ekonomi cenderung untuk berlokasi padapusat kegiatan. Aglomerasi merupakan faktor penentu lokasi yang penting dan
menjadi daya tarik lokasi karena aglomerasi akan menghasilkan konsentrasi
industri dan aktivitas lainnya.
BAB 2
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
11/41
Pengambilan Keputusan
Burch John
Suatu pilihan yang mengarah kepada tujuan yang diinginkan atau aktifitas
pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif untuk memecahkan suatu masalah
.Churchman
Aktifitas berupa pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telahdirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu
konflik dalam manajemen
Simon Herbert
Keputusan terprogram [programmed] adalah keputusan yang berkaitan
dengan persoalan yang telah diketahui sebelumnya, didasarkan pada
teknik tertentu, sudah dibuat standart, bersifat rutin dan terjadwal.Keputusan yang tidak terprogram [unprogrammed] adalah keputusan yang
berkaitan dengan persoalan baru, terkait dengan persoalan yang rumit,
banyak parameter yang tidak diketahui sebelumnya.
BAB 2
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
12/41
Proses Pengambilan Keputusan
Tahap
Penelusuran
Tahap
Pemilihan
Tahap
Perancangan
Tahap
Implementasi
Pendefinisian masalah
Identifikasi informasi
Merumuskan persoalan
Menentukan ketepatan keputusan
Analisa dan merumuskan
alternatif pemecahan masalah
Merancang model pemecahan
masalah
Menyusun alternatif pemecahan
masalah
Memerlukan wawasan dan
pengetahuna yang komprehensif
Memulih alternatif solusi
Memerlukan pengalaman dan
intuisi jika solusi yang diharapkan
tidak terukur
Pelaksanaan dari keputusan yang
telah diambil
Penyusunan serangkaian
tindakan yang terencana
BAB 2
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
13/41
Analytical Hierarchy Process
Merupakan suatu metoda yang digunakan untuk membuat ranking alternatif keputusan
dan kemudian memilih satu yang terbaik dari sejumlah alternatif keputusan yang ada
[pengambilan keputusan multi faktor dan multi kreteria].
Prinsip dari analytical hierarchy process adalah decomposition dari suatu masalah
yang rumit / tidak terstruktur ke dalam suatu bentuk hirarki / struktur multilevel
sehingga permasalahan tampak lebih terstruktur dan sistematis dengan
menempatkan tujuan obyektif pada level teratas hirarki, kemudian ditempatkan
sekumpulan kriteria pada level kedua, selanjutnya ditempatkan sekumpulanalternatif pada level dasar .
Prinsip analytical hierarchy process dalam menyelesaikan permasalahan antara lain :
1. Membuat hierarki
2. Penilaian kriteria dan alternatif
3. Menentukan prioritas
4. Konsistensi logis
BAB 2
Penilaian pada metode analytical hierarchy process adalah bersifat subyektif sehingga
pilihan dan pemilihan dari pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap keberhasilan pada metode ini. Metoda analytical hierarchy process tidak
mempertimbangkan peta ketidakpastian.
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
14/41
Obyektif
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Alternatif 5
Kreteria 1 Kreteria 2 Kreteria 3 Kreteria 4
BAB 2
Analytical Hierarchy Process
Langkah utama dalam metode AHP yaitu :
1. Dengan memiliki sejumlah kriteria
i = 1,…, m, tentukan bobot relatif,
wi terhadap obyektif utama
2. Untuk setiap kriteria i, dibandingkan
dengan alternative j=1,…n dan
ditentukan bobot relatif wij terhadap
kriteria i
3. Tentukan bobot akhir Wj terhadap
keseluruhan kriteria dengan
menggunakanWj=w1jw1+w2jw2+…+wmjwm.
Prioritas global / ranking dari alternatif
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
15/41
Fuzzy Analytical Hierarchy Process [FAHP]
FAHP merupakan suatu pengembangan metoda analitis dari AHP dalam menanganidata yang tidak tepat dan pembuat keputusan sering mengalami kegagalan dalammembuat prediksi yang bersifat kuantitatif dan lebih efesien ketika membuat prediksiyang bersifat kualititif
Ketidakjelasan dan kekaburan akan mengakibatkan ketidaktepatan
dalam membuat peniaian dan menentukan rangkig dari alternatif, haltersebut mengakibatkan ketidaktepatan dalam membuat rangking dan
pada akhirnya mengakibatkan ketidaktepatan pengambilan keputusan
BAB 2
Dalam sistem yang kompleks, pengalaman dan penilaian manusia lebih
baik direpresentasikan / digambarkan secara linguistik dan samar ,
penyajian secara linguistik tersebut dapat dikembangkan menjadi data
kuantitatif
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
16/41
Logika Fuzzy
Logika fuzzy berhubungan dengan kekaburan dan ketidakpastian, metodologi
“berhitung dengan variabel kata – kata [linguistic variable]” sebagai penganti
berhitung dengan bilangan. Kata yang digunakan memang tidak sepresisi bilangan,
namun jauh lebih dekat dengan intuisi manusia
BAB 2
Pada himpunan crisp, nilai keanggotaannya hanya ada 2 kemungkinan yaitu0 dan 1
Pada himpunan fuzzy nilai keanggotaannya terletak pada rentang 0 dan 1,
apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy µ A[x] = 0, berarti x tidak menjadi
anggota himpunan A, demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan
fuzzy µ A[x] = 1 maka berarti x menjadi anggota penuh pada himpunan A.
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
17/41
Logika Fuzzy
BAB 2
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
18/41
Fuzzy Linguistic
Variabel linguistik sering digunakan untuk menyatakan suatu ekspresi
dan fakta.
BAB 2
Variabel matematika biasanya menggunakan nilai numerik, akan tetapi
dalam aplikasi logika fuzzy menggunakan variabel linguistik non numerik
Konsep variabel linguistik merupakan variabel yang nilainya adalah
berupa kata atau kalimat dalam bahasa, misalnya umur adalah variabel
linguistik bukan numerik seperti muda, tidak muda, sangat muda, tua,
tidak terlalu tua atau terlalu muda dan seterusnya
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
19/41
Linguistic Value
BAB 2
Konsep nilai linguistik sangat bermanfaat dalam menangani
masalah yang sangat rumit atau tidak jelas secara kuantitatif.
Fungsi keanggotaan dari nilai linguistik misalnya S = (VG, G,
M, B, VB), dimana VB (sangat buruk), B (buruk), M (medium),
G (baik), VG (sangat baik)
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
20/41
Metode Penelitian
Tahapan metode penelitian
1. Analisa dan identifikasi masalah
Menentukan sejumlah kriteria
Mencari bobot penting satu kriteria dengan kriteria yang lain
Menentukan faktor dalam pemilihan lokasi
2. Usulan Metodolodi
Dalam penelitian ini diusulkan suatu metode hybrid dalam melakukanpemilihan lokasi yaitu dengan menggunakan analytical hierarchy
process dan fuzzy analytical hierarchy process secara bersama
Menggunakan konsep fuzzy linguistic untuk menentukan ukuran
penilaian
Menggunakan AHP untuk menentukan rangking pengambilan
keputusan
3. Model Untuk Pemilihan Lokasi
Menggunakan model diagramatik / analog
Model analog banyak berkesesuaian dengan penjabaran hubungan
kuantitatif antara sifat dan kelas - kelas yang berbeda
BAB 3
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
21/41
Analisa dan identifikasi
Analytical hierarchy process dan fuzzy analytical hierarchy process dapat
digunakan secara bersama - sama[hybrid] untuk mengatasi persoalan dalam
pemilihan lokasi.
Konsep kerangka keputusan yang diusulkan dalam proposal ini adalah
membuat perbandingan yang berpasangan [pairwise comparisons],
kemudian pembuat keputusan melakukanmodifikasi dengan konsep fuzzy
linguistic
Isu penting yang diusulkan pada metode hybrid dalam proposal ini adalah
mencoba untuk “ Bagaimana membuat kerangka keputusan yang dapat
membantu pembuat keputusan untuk membuat suatu keputusan yang
pantas dan rasional ?
budaya kerja
kondisi alam
fasilitas umum
transportasi
rekreasi
BAB 3
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
22/41
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian ini membahas “ Bagaimana sebuah perusahaan yang sedang dihadapkan
masalah pemilihan lokasi, terdapat 5 [lima] lokasi alternatif yang ada, untuk ditetapkan
satu lokasi yang menguntungkan bagi perusahaan ”.
BAB 4
Penelitian ini menetapkan 4 [empat] kriteria yang harus dipertimbangkan yaitu :
Biaya perolehan tanah
Biaya transportasi
Biaya energi
Biaya bahan baku
Penetapan 4 kriteria didasarkan karena kriteria tersebut merupakan faktor utama dan
sangat penting dalam kerangka pengambilan keputusan pemilihan lokasi.
Faktor penting lain dapat dikembangkan dan ditambahkan dalam kerangka
pengambilan keputusan untuk pemilihan lokasi yang lebih luas dan komplek.
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
23/41
Tahapan Penelitian
BAB 4
Pembahasan penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain
1. Mendefinisikan dan menentukan kriteria yang dapat mempengaruhi
diperolehnya suatu lokasi yang optimal, kemudian membuat alternatif
solusi yang ditawarkan, dengan menyusun hirarki dari permasalahan
yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen Menentukan priorotas elemen adalah membuat perbandingan pasangan yaitu
dengan membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang
ditetapkan.
Matrik perbandingan berpasangan menggunakan bilangan untuk
merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang
lain.
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
24/41
Tahapan Penelitian
BAB 4
3. Sintesis
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disentesisuntuk memperoleh keseluruhan prioritas, melalui :
Menjumlahkan nilai dari setiap kolom dalam matrik
Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk
memperoleh normalisasi matrik.
Menjumlahkan nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen
untuk mendapatkan nilai rata – rata.4. Mengukur konsistensi
Setiap pembuatan keputusan penting untuk diketahui seberapa baik tingkat
konsistensinya, karena tidak diinginkan jika keputusan yang diambil berdasarkan
pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Mengukur konsistensi dapat
dilakukan melalui :
Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama,
nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya.
Jumlahkan setiap baris
Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang
bersangkutan
Jumlahkan hasil bagi tersebut diatas dengan banyaknya elemen yang ada,
hasilnya disebut λ maks
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
25/41
Tahapan Penelitian
BAB 4
5. Menentukan konsistensi index dengan rumus CI = [λ maks – n] / n, dimana n
adalah banyaknya elemen.
6. Menentukan rasio konsistensi dengan rumus CR = CI/RC dimana CR adalah
consistency ratio, CI adalah consistency index dan IR adalah indeks random
consistency.
7. Mengukur konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka penilaian
data judgment harus diperbaiki, akan tetapi jika rasio konsistency [CI/IR]
kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
26/41
Hasil Penelitian
No Kreteria Penilaian
1. Perolehan lahan Tinggi Sedang Rendah
2. Transportasi Tinggi Sedang Rendah
3. Energi Tinggi Sedang Rendah
4. Bahan Baku Tinggi Sedang Rendah
Perolehan lahan Transportasi Energi Bahan Baku
Perolehan lahan 1 2 2 3
Transportasi 0.5 1 2 2
Energi 0.5 0.5 1 2
Bahan Baku 0.33 0.5 0.5 1
Jumlah 2.33 4 5.5 8
BAB 4
1. Menentukan kriteria dan ukuran penilaiannya
2. Menentukan pr iori tas kriteria
2.1 Matrik perbandingan berpasangan
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
27/41
Hasil Penelitian
BAB 4
2.2. Menentukan matrik nilai kriteria
2.3 Membuat matrik penjumlahan setiap baris
Lahan Transportasi Energi Bahan Jumlah Prioritas
Lahan 0.43 0.50 0.36 0.38 1.67 0.42
Transportasi 0.21 0.25 0.36 0.25 1.08 0.27
Energi 0.21 0.13 0.18 0.25 0.77 0.19
Bahan 0.14 0.13 0.09 0.13 0.48 0.12
Lahan Transportasi Energi Bahan Jumlah
Lahan 0.42 0.83 0.83 1.25 3.33
Transportasi 0.13 0.27 0.54 0.54 1.48
Energi 0.10 0.10 0.19 0.39 0.77
Bahan 0.04 0.06 0.06 0.12 0.28
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
28/41
Hasil Penelitian
BAB 4
2.4 Menghitung rasio konisistensi
Dari perhitungan diperoleh data bahwa
Jumlah n λ CI CR Keterangan
6.86 4 1.72 -0.57 -0,63 -0.63 < 0.1
dapat diterima
Jumlah dalam Baris Prioritas CR
Perolehan lahan 3.33 0.42 3.75
Transportasi 1.48 0.27 1.75
Energi 0.77 0.19 0.96
Bahan Baku 0.28 0.12 0.40
Jumlah 6.86
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
29/41
Hasil Penelitian
BAB 4
3. Menentukan Prioritas Subkriteria
3.1 Prioritas subkriteria dari kriteria biaya perolehan lahan
Perbandingan berpasangan
Tinggi Sedang Rendah
Tinggi 1 3 5
Sedang 0.33 1 3
Rendah 0.2 0.33 1
Jumlah 1.53 4.33 9
Matrik nilai kriteria
Tinggi Sedang Rendah Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria
Tinggi 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.19
Sedang 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.48
Rendah 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.18
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
30/41
Hasil Penelitian
Jumlah n λ CI CR Keterangan
7.99 3 2.66 -0.11 -0.19 -0.19 < 0.1
dapat diterima
BAB 4
Matrik penjumlahan setiap baris
Rasio konsistensi
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Tinggi 0.63 1.90 3.17 5.70
Sedang 0.09 0.26 0.78 1.13
Rendah 0.02 0.04 0.11 0.16
Jumlah Setiap Baris Prioritas CR
Tinggi 5.70 0.63 6.33
Sedang 1.13 0.26 1.39
Rendah 0.16 0.11 0.27
Jumlah 7.99
Dari perhitungan diperoleh data
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
31/41
Hasil Penelitian
BAB 4
3.2 Prioritas subkriteria dari kriteria biaya transportasi
Perbandingan berpasangan
Matrik nilai kriteria
Tinggi Sedang Rendah
Tinggi 1 2 6
Sedang 0.5 1 2
Rendah 0.17 0.5 1
Jumlah 1.67 3.5 9
Tinggi Sedang Rendah Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria
Tinggi 0.60 0.57 0.67 1.84 0.61 1.28
Sedang 0.30 0.29 0.22 0.81 0.27 0.49
Rendah 0.10 0.14 0.11 0.35 0.12 0.22
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
32/41
Hasil Penelitian
Jumlah n λ CI CR Keterangan
7.65 3 2.55 -0.15 -0.26 -0.26 < 0.1
dapat diterima
BAB 4
Matrik penjumlahan setiap baris
Rasio konsistensi
Dari perhitungan diperoleh data
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Tinggi 0.61 1.23 3.68 5.51
Sedang 0.13 0.27 0.54 0.94
Rendah 0.02 0.06 0.12 0.20
Jumlah Setiap Baris Prioritas CR
Tinggi 5.51 0.61 6.12
Sedang 0.94 0.27 1.21
Rendah 0.20 0.12 0.32
Jumlah 7.65
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
33/41
Hasil Penelitian
BAB 4
3.3 Prioritas subkriteria dari kriteria biaya energi
Perbandingan berpasangan
Matrik nilai kriteria
Tinggi Sedang Rendah
Tinggi 1 3 4
Sedang 0.33 1 3
Rendah 0.25 0.33 1
Jumlah 1.58 4.33 8
Tinggi Sedang Rendah Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria
Tinggi 0.63 0.69 0.50 1.82 0.61 1.11
Sedang 0.21 0.23 0.38 0.82 0.27 0.48Rendah 0.16 0.08 0.13 0.36 0.12 0.20
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
34/41
Hasil Penelitian
Jumlah n λ CI CR Keterangan
7.23 3 2.41 -0.20 -0.34 -0.34 < 0.1
dapat diterima
BAB 4
Matrik penjumlahan setiap baris
Rasio konsistensi
Dari perhitungan diperoleh data
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Tinggi 0.61 1.82 2.43 4.86
Sedang 0.09 0.27 0.82 1.18
Rendah 0.03 0.04 0.12 0.19
Jumlah Setiap Baris Prioritas CR
Tinggi 4.86 0.61 5.47
Sedang 1.18 0.27 1.45
Rendah 0.19 0.12 0.31
Jumlah 7.23
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
35/41
Hasil Penelitian
BAB 4
3.4 Prioritas subkriteria dari kriteria biaya bahan baku
Perbandingan berpasangan
Matrik nilai kriteria
Tinggi Sedang Rendah
Tinggi 1 2 5
Sedang 0.5 1 4
Rendah 0.2 0.25 1
Jumlah 1.7 3.25 10
Tinggi Sedang Rendah Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria
Tinggi 0.59 0.62 0.50 1.70 0.57 1.07
Sedang 0.29 0.31 0.40 1.00 0.33 0.63Rendah 0.12 0.08 0.10 0.29 0.10 0.18
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
36/41
Hasil Penelitian
Jumlah n λ CI CR Keterangan
7.53 3 2.51 -0.16 -0.28 -0.28 < 0.1
dapat diterima
BAB 4
Matrik penjumlahan setiap baris
Rasio konsistensi
Dari perhitungan diperoleh data
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Tinggi 0.57 1.14 2.84 4.54
Sedang 0.17 0.33 1.34 1.84
Rendah 0.02 0.02 0.10 0.14
Jumlah Setiap Baris Prioritas CR
Tinggi 4.54 0.57 5.11
Sedang 1.84 0.33 2.17
Rendah 0.14 0.10 0.24
Jumlah 7.52
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
37/41
Hasil Penelitian
Perolehan lahan Transportasi Energi Bahan Baku
0.42 0.27 0.19 0.12
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
1 1 1 1
Sedang Sedang Sedang Sedang
0,48 0,49 0,48 0,63
Rendah Rendah Rendah Rendah
0,18 0,22 0,2 0,18
BAB 4
4. Hasil perhitungan priori tas
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
38/41
Hasil Penelitian
BAB 4
5. Perhitungan akhir
Diperoleh data lokasi dan penilaiannya
Alternatif Perolehan Lahan Transportasi Energi Bahan Baku
Lokasi 1 Tinggi Sedang Rendah Sedang
Lokasi 2 Sedang Rendah Rendah Tinggi
Lokasi 3 Sedang Rendah Rendah TinggiLokasi 4 Rendah Sedang Tinggi Sedang
Lokasi 5 Rendah Sedang Sedang Tinggi
Perhitungan akhir dan menentukan rangking
Alternatif Perolehan Lahan Transportasi Energi Bahan Baku Jumlah Rangking
Lokasi 1 1 0.49 0.20 0.63 2.32 1
Lokasi 2 0.48 0.22 0.20 1 1.90 4
Lokasi 3 0.48 0.22 0.20 1 1.90 4
Lokasi 4 0.18 0.49 1.00 0.63 2.30 2
Lokasi 5 0.18 0.49 0.48 1 2.15 3
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
39/41
Kesimpulan
Data utama model analytical hierarchy process adalah persepsi manusiayang dianggap expert
BAB 4
Setiap perubahan pilihan pembuat keputusan seperti faktor sukjektif dapat
mempengaruhi pertimbangan penempatan suatu lokasi.
Pembuat keputusan sering dihadapkan pada suatu permasalahan yang sulit
dalam penentuan bobot setiap kriteria yang bersifat kuantitatif dan lebih efektif
jika memberikan penilaian yang bersifat kualitatif
Pengambilan keputusan tidak sekedar persoalan hitam putih tapi melibatkandaerah abu - abu adalah tidak terstruktur sehingga dapat menimbulkan
perdebatan
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
40/41
Daftar Pustaka
Efraim Turban, Jay E.Aronson, Ting Peng Liang, “Decision Suport Systems and
Intelligent System” Pearson Education, 2005
Roger S Pressman, Ph. D, “Software Engineering” The McGraw Hill Companies,
1997
Mojtaba Tabari, Amin Kaboli, M.B. Aryanezhad, Kamran Shahanaghi, Ali Siadat “A
new method for location selection : A hybrid analysis” Tsung-Yu Choua,_, Chia-Lun Hsub, Mei-Chyi Chen ”A fuzzy multi-criteria decision
model for international tourist hotels location selection”
Prof Sjafrizal, “Ekonomi Regional” Badouse Media, 2008
Dr. Eng Agus Naba, “Fuzzy Logic Menggunakan Matlab” Andi, 2009
Sri Kusumadewi, “Aplikasi Logika Fuzzy” Graha Ilmu, 2004
Mulyono S, “Teori Pengambilan Keputusan” Universitas Indonesia, 1996
Dadan Umar Daihani “ Komputerisasi Pengambilan Keputusan”Elex Media 2001
-
8/19/2019 Hybrid Analisis
41/41
Terimah Kasih