hubungan pengetahuan ibu tentang menyusui dengan pemberian ... · pdf filepemberian asi di...

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh: Shinta Rositasari NIM R0107047 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: voque

Post on 20-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN

PEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh:

Shinta Rositasari

NIM R0107047

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Shinta Rositasari. R0107047. 2011. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU

TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN

SUKOHARJO. Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang

menyusui dengan pemberian ASI di Desa Pabelan Sukoharjo.

Metode Penelitian: Observasional melalui pendekatan cross sectional, dengan

jumlah sampel 63 ibu dengan anak usia 6-12 bulan di Desa Pabelan Kabupaten

Sukoharjo secara simple random sampling.Data dari penelitian ini adalah data primer

melalui penyebaran kuesioner. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu

tentang menyusui sebagai variabel bebas dan pemberian ASI sebagai variabel terikat.

Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan bantuan program SPSS 17 for

Windows.

Hasil Penelitian: Dari 63 responden dengan pengetahuan tentang menyusui

berpengetahuan baik (22%), berpengetahuan cukup (60%), dan berpegetahuan kurang

(18%), dan pemberian ASI menunjukkan bersikap memberikan ASI Eksklusif (36%),

dan bersikap tidak memberikan ASI Eksklusif (64%). Hasil analisis data dengan uji

Chi-square dan tingkat kesalahan 5% didapatkan p=0,002 <α=0,05, maka koefisien

korelasi yang ditemukan adalah signifikansi Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang menyusui dengan

pemberian ASI (p=0,002 <α=0,05).

Kata kunci: Pengetahuan Ibu, Menyusui, Pemberian ASI

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Shinta Rositasari. R0107047. 2011. THE RELATIONSHIP BETWEEN

MOTHER’S KNOWLEDGE ABOUT BREAST-FEEDING WITH THE

PROVISION OF BREAST MILK AT PABELAN VILLAGE SUKOHARJO.

Diploma IV Midwifery Studies of Medicine Faculty of Sebelas Maret University.

Research purpose : To undersand the relationship between mother’s knowledge

about breast-feeding with the provision of breast milk at Pabelan village Sukoharjo.

Research Methode: Observasional with cross sectional approach, with the total

sample was 63 mothers with 6-12 months aged children at Pabelan village Sukoharjo

using simple random sampling. Data of this research was primary data using

distributions of questionnaire. Variables on this research were mother’s knowledge

about breast-feeding as the independent variable and breast milk provision as the

dependent variable. The data analysis used Chi-square test with the help of SPSS 17

for Windows program.

Research Result: From 63 respondents with well-knowledged of breast-feeding

(22%), medium-knowledged (60%), and less-knowledged (18%), and the provision of

brest milk showed provide exclusive breast-feeding (36%) and didn’t provide

exclusive breast-feeding (64%). The result of data analysis using Chi-square test and

5% error rate p=0,002 < α=0,05 was obtained, so that found correlation coefficient

was the significance that Ho was rejected and Ha was accepted.

Conclusion: There was relatinship between mother’s knowledge about breast-feeding

with the provision of breast milk (p=0,002 < α=0,05).

Kata kunci: Mother’s Knowledge, Breast-feeding, Provision of Breast Milk

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji syukur kepada Allah S.W.T atas nikmat

dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan

Pemberian ASI Di Desa Pabelan Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana saint terapan program studi

Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan terima kasih pada pihak-

pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

menyelesaikan studi kasus. Dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih

kepada Bapak/Ibu:

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr, Sp.PD-KR-FINASIM, dekan Fakultas

Kedokteran UNS

2. H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K), ketua Prodi DIV Kebidanan FK UNS.

3. Erindra B.C, S.Kep, Ns, M.Kes, Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah D IV

Kebidanan UNS.

4. Muthmainah, dr, M. Kes, Pembimbing Utama yang selalu membimbing dan

memberikan saran serta ilmunya.

5. Mujahidatul Musfiroh,S.Kep, Ns, M.Kes, Pembimbing Pendamping yang

selalu membimbing dan memberikan saran serta ilmunya.

6. Ropitasari, SSiT. M. Kes, Penguji Karya Tulis Ilmiah

7. Agus Eka N, SST. M.Kes, Penguji Karya Tulis Ilmiah.

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Seluruh staf dosen pengajar, karyawan dan karyawati DIV Kebidanan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

9. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan dengan

penuh ketulusan dan kesabaran.

10. Kepala Desa, karyawan dan karyawati Desa Pabelan Kabupaten Sukoharjo.

11. Teman- teman DIV Kebidanan FK UNS angkatan 2007.

12. Banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna

sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar

dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga Karya

Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Surakarta, Agustus 2011

Shinta Rositasari

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

ABSTRACT............................................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... x

DAFTAR BAGAN .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 3

C. Tujuan Penelitian............................................................. 3

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ............................................................. 5

1. Pengetahuan............................................................... 5

2. Menyusui ................................................................... 10

3. Hubungan pengetahuan ibu tentang menyusui

dengan pemberian ASI ............................................. 21

B. Kerangka Konsep ............................................................ 22

C. Hipotesis .......................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 23

A. Desain Penelitian ............................................................. 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 23

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

C. Populasi Penelitian .......................................................... 23

D. Sampel dan Teknik Sampling ......................................... 23

E. Estimasi Besar Sampel .................................................... 24

F. Kriteria Restriksi ............................................................. 24

G. Definisi Operasional Variabel ........................................ 25

H. Cara Kerja ........................................................................ 26

I. Rencana Analisis Data .................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................... 34

A. Gambaran umum Desa Pabelan ..................................... 34

B. Karakteristik Responden ................................................. 34

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................... 41

BAB VI PENUTUP .............................................................................. 44

A. Kesimpulan ...................................................................... 44

B. Saran................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi- kisi kuesioner pengetahuan ibu tentang menyusui

Tabel 3.2 Soal untuk status pemberian ASI

Tabel 4.1 Distribusi umur responden

Tabel 4.2 Distribusi pendidikan responden

Tabel 4.3 Distribusi pekerjaan responden

Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan tentang menyusui

Tabel 4.5 Distribusi pemberian ASI

Tabel 4.6 Distribusi alasan tidak memberikan ASI Eksklusif

Tabel 4.7.1 Crosstabulasi Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan Pemberian

ASI

Tabel 4.7.2 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan

Pemberian ASI

Tabel 4.7.3 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan

Pemberian ASI (Hasil Penggabungan)

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Skema proses menyusui

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal penyusunan KTI

Lampiran 2 : Surat perrmohonan ijin pengambilan data studi pendahuluan KTI di

Desa Pabelan Sukoharjo

Lampiran 3 : Surat persetujuan pengambilan data studi pendahuluan KTI di Desa

Pabelan Sukoharjo

Lampiran 4 : Surat permohonan menjadi responden

Lampiran 5 : Surat persetujuan sebagai responden penelitian

Lampiran 6 : Kuesioner penelitian

Lampiran 7 : Kunci jawaban kuesioner

Lampiran 8 : Data uji validitas dan reliabilitas pengetahuan ibu tentang menyusui

Lampiran 9 : Hasil uji validitas dan reliabilitas pengetahuan ibu tentang menyusui

Lampiran 10 : Data penelitian pengetahuan ibu tentang menyusui dan pemberian

ASI

Lampiran 11 : Hasil uji chi square

Lampiran 12 : Lembar konsultasi pembimbing utama

Lampiran 13 : Lembar konsultasi pembimbing pendamping

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan yang sehat dan

perkembangan bayi menjadi tujuan utama dari menyusui, menyusui juga

merupakan bagian integral dari proses reproduksi dengan implikasi penting bagi

kesehatan ibu. Berdasarkan penelitian baru-baru ini yang dilakukan di

masyarakat, ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara optimal memberi makan

bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pendamping dengan terus

menyusui sampai 2 tahun atau lebih (WHO, 2011).

Angka cakupan ASI eksklusif 6 bulan di Indonesia hanya 32,3%, masih

jauh dari rata-rata dunia, yaitu 38%. Sementara itu, jumlah bayi di bawah 6 bulan

yang diberi susu formula meningkat dari 16,7% pada tahun 2002 menjadi 27,9%

pada tahun 2007 (Dinkes Prop. Jateng, 2008).

Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan kabupaten atau kota

di Propinsi Jawa Tengah tahun 2008 menunjukkan cakupan pemberian ASI

eksklusif hanya sekitar 28,96%, terjadi sedikit peningkatan bila dibandingkan

dengan tahun 2007 yang mencapai 27,35%.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 menunjukkan

cakupan ASI eksklusif sebesar 63,88%. Angka ini dirasakan masih rendah bila

dibandingkan dengan target pencapaian ASI eksklusif tahun 2010 sebesar 80%.

1

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Pemberian ASI Eksklusif merupakan perilaku yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor diantaranya adalah pengetahuan. Dengan pengetahuan yang

tinggi diharapkan akan timbul kesadaran dan motivasi yang tinggi, yang pada

akhirnya diharapkan akan terwujud perilaku yang positif (Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Maret 2011 terhadap 5 orang

ibu menyusui bayi usia 6 bulan di Dukuh Kidul Warung Desa Pabelan, hanya 1

orang yang memberikan ASI Eksklusif. Pada ibu yang tidak memberikan ASI

eksklusif mengatakan bahwa ibu tidak dapat memberikan ASI Eksklusif karena

ibu harus bekerja.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu tentang menyusui dengan

pemberian ASI di Desa Pabelan Sukoharjo. Penelitian sejenis yang relevan

dengan penelitian ini, yaitu oleh Ema Prikaningrum Sutoto dari D IV Kebidanan

UNS tahun 2007 berjudul ”Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan

Motivasi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Gunung Kecamatan Simo Tahun

2008” dengan 30 sampel dan rancangan penelitian Cross sectional. Dari

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

tingkat pengetahuan dengan motivasi pemberian ASI Eksklusif. Perbedaan

dengan penelitian ini adalah tempat, waktu, subjek penelitian, dan variabel yang

diteliti yaitu mengenai peranan tingkat pengetahuan secara umum terhadap

motivasi ibu dalam ASI Eksklusif. Persamaan dengan penelitian ini adalah pada

rancangan penelitian Cross Sectional.

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

B. Rumusan Masalah

“Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang menyusui dengan

pemberian ASI di Desa Pabelan Sukoharjo?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang

menyusui dengan pemberian ASI.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang menyusui.

b. Untuk mengetahui apakah ibu memberikan ASI eksklusif atau tidak.

c. Untuk melakukan analisis hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian

ASI eksklusif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

hubungan antara pengetahuan tentang menyusui dengan pemberian ASI

Eksklusif.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

meningkatkan layanan kesehatan pada masyarakat khususnya mengenai

ASI.

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

b. Bagi Klien

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang

menyusui dan pentingnya pemberian ASI. Sehingga klien mau

memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan

a. Definisi

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indera

penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).

b. Tingkatan pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan tercakup dalam domain

kognitif ada 6 tingkatan yaitu:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kemampuan mengingat kembali

(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur

5

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

bahwa orang tahu apa yang dipelajari antara lain: menyebutkn,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan obyek

yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya

(real). Aplikassi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan

hokum- hokum, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau situasi

lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama

lain.kemampuan analisa dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

antara lain: seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

5) Sintesis (synthesis)

Sintetis menunjuk kepada suatu kemampuan menghubungkan

bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru untuk

menyusun suatu formulasi-formulasi. Misalnya: dapat menyusun,

dapat merencanakan, dapar meringkas, dapat menyesuaikan, dan

sebagainya, terhadap suatu teori atau rumusan- rumusan yang

telah ada.

6) Evaluasi (evaluation).

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-

penilaian ini berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengetahuan dari seseorang terhadap sesuatu diperoleh dari berbagai

informasi dan sumber. Pengetahuan diperoleh dari pendidikan yang

direncanakan dan tersusun secara baik melalui pelatihan dan pendidikan

formal. Setiap orang memperoleh pengetahuan melalui proses belajar.

Belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh hal- hal baru dalam tingkah

laku (pengetahuan, kecakapan, ketrampilan dan nilai-nilai) dengan

aktivitas kejiwaan diri. Kegiatan belajar dapat terjadi dimana saja, kapan

saja, dan oleh siapa saja. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila di

dalam dirinya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

dapat mengejakan sesuatu menjadi dapat mengerjakan sesuatu.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

Pengetahuan dapat juga berasal dari informasi yang tidak tersusun secara

resmi yaitu melalui pembicaraan dengan teman, keluarga, membaca

majalah atau surat kabar, mendengar radio, melihat TV, juga berdasarkan

pengalaman sendiri (Notoatmodjo, 2007).

c. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmojo (2007), faktor- faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah:

1) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan.

Ekonomi baik, pendidikan akan tinggi sehingga tingkat

pengetahuan akan tinggi juga.

2) Kultur (budaya, agama)

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang, karena informasi yang baru akan disaring kira- kira

sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut .

Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana orang tua mendidik

sejak kecil mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh remaja

dalam berfikir selama jenjang hidupnya.

3) Pendidikan

Merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga

terjadi perubahan. Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

menerima hal- hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal baru

itu.

4) Pengalaman.

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat nonformal. Disini

berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, maksudnya

adalah pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas,

sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman

semakin banyak.

d. Cara mengukur pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket/kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur

dari subyek penelitian atau responden. Sehingga kedalaman pengetahuan

yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-

tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Menurut Nursalam (),

tingkat pengetahuan dibagi menjadi tiga kategori yaitu :

a) Baik : responden menjawab 76% sampai dengan 100% benar

b) Cukup : responden menjawab 50% sampai dengan 75% benar

c) Kurang : responden menjawab kurang dari 50% jawaban benar

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

2. Menyusui

a. Fisiologi menyusui

Selama masa kehamilan, hormon estrogen dan progesteron

menginduksi perkembangan alveoli dan ductus lactiferous di dalam

payudara, serta merangsang produksi kolostrum. Produksi ASI tidak

berlangsung sampai masa sesudah kelahiran bayi ketika kadar

hormon estrogen menurun. Penurunan kadar estrogen ini

memungkinkan naiknya kadar prolaktin dan produksi ASI. Produksi

prolaktin yang berkesinambungan disebabkan oleh menyusunya bayi

pada payudara ibu (Sulistyawati, 2009).

Pelepasan ASI berada di bawah kendali neuro-endrokin.

Rangsangan sentuhan pada payudara (bayi menghisap) akan

merangsang produksi oksitosin yang menyebabkan kontraksi sel-sel

myoephithel. Proses ini disebut sebagai “reflek prolaktin” atau milk

production reflect yang membuat ASI tersedia bagi bayi. Dalam hari-

hari dini, laktasi reflek ini tidak dipengaruhi oleh keadaan emosi ibu.

Nantinya, reflek ini dapat dihambat oleh keadaan emosi ibu bila ia

merasa takut, lelah, malu, merasa tidak pasti, atau bila merasakan

nyeri (Sulistyawati, 2009).

Hisapan bayi memicu pelepasan ASI dari alveolus mamae

melalui ductus ke sinus lactiferous. Hisapan merangsang produksi

oksitosin oleh kelenjar hypofisis posterior. Oksitosin memasuki darah

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

dan menyebabkan kontraksi sel-sel khusus (sel-sel myoephitel) yang

mengelilingi alveolus mamae dan ductus lactiferous, tempat ASI

akan disimpan. Pada saat bayi menghisap, ASI di dalam sinus

tertekan keluar, ke mulut bayi. Gerakan ASI dari sinus ini dinamakan

let down reflect atau “pelepasan”. Pada akhirnya, let down reflect

dapat dipacu tanpa rangsangan hisapan. Pelepasan dapat terjadi bila

ibu mendengar bayi menangis atau sekedar memikirkan tentang

bayinya (Sulistyawati, 2009).

Bagan 2.1. Skema proses menyusui (Chumbley, 2004)

Stimulus isapan

Oksitosin Prolaktin

ASI diproduksi

Otak

Kontraksi sel myoepithel

ASI disekresi

Let down reflect ASI disimpan

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

b. Komponen ASI

Komponen ASI sangat rumit dan berisi lebih dari 100.000

biologi komponen unik. Biologi komponen unik tersebut diantaranya

adalah kolostrum, protein, lemak, laktosa, vitamin, zat besi, taurin,

lactobacillus, lactoferin, dan lisozim (Proverawati, 2010).

1) Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi

oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari keempat.

Setelah persalinan komposisi kolostrum ASI mengalami

perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan

oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum

merupakan pencahar yang membersihkan mekonium sehingga

mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap

menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI

pada minggu pertama sering defekasi dan feses berwarna hitam.

Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibodi yang siap

melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat lemah.

Kandungan protein dalam kolostrum lebih tinggi dibandingkan

dengan kandungan protein dalam susu matur. Jenis protein

globulin membuat konsistensi kolostrum menjadi pekat ataupun

padat sehingga bayi lebih lama merasa kenyang meskipun hanya

mendapat sedikit kolostrum (Purwanti, 2004).

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

2) Protein

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama,

yaitu whey dan casein. Whey adalah protein yang halus, lembut,

dan mudah dicerna. Casein adalah protein yang bentuknya kasar,

bergumpal, dan sukar dicerna oleh usus bayi. Protein ASI yang

utama adalah whey, sedangkan protein susu sapi yang utama

adalah casein. Rasio whey dan casein adalah 60:40, sedangkan

pada susu sapi rasionya 20:80. Hal ini menguntungkan bayi

karena whey lebih mudah dicerna dibanding casein (Purwanti,

2004).

3) Lemak

ASI maupun susu sapi mengandung lemak yang cukup

tinggi yaitu sekitar 3,5%. Namun, keduanya memiliki susunan

asam lemak yang berbeda. ASI lebih banyak mengandung asam

lemak tak jenuh, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung

asam lemak rantai pendek dan asam lemah jenuh. Selain itu ASI

mengandung asam lemak omega-3 yang dibutuhkan untuk

perkembangan otak. Alat pencernaan bayi akan lebih cepat

menyerap asam lemak tak jenuh dibandingkan menyerap asam

lemak jenuh. Oleh karena itu, lemak ASI lebih cepat diserap oleh

usus bayi dibandingkan lemak susu sapi (Purwanti, 2004).

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

4) Vitamin

ASI mengandung vitamin yang diperlukan oleh bayi.

Vitamin K yang diperlukan untuk proses pembekuan darah

terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah

diserap (Purwanti, 2004).

5) Zat besi

ASI mengandung garam dan mineral yang rendah. Hal ini

sangat menguntungkan bagi neonatus karena fungsi ginjal yang

belum optimal. ASI mengandung zat besi dalam jumlah yang

sedikit, namun mudah diserap dibandingkan zat besi dalam susu

sapi (Purwanti, 2004).

6) Laktobasilus

Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi

asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran

pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan

mikroorganisme seperti bakteri E. coli yang sering menyebabkan

diare pada bayi. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam usus

bayi yang mendapat ASI. Susu sapi tidak mengandung faktor ini

(Purwanti, 2004).

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

7) Laktoferin

Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi.

Laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan E. Coli

dan jamur kandida (Purwanti, 2004).

8) Lisozim

Lisozim meningkat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran.

Hal ini merupakan keuntungan karena setelah 6 bulan bayi mulai

mendapat makanan tambahan dan lisozim merupakan faktor

pelindung terhadap kemungkinan serangan bakteri dan penyakit

diare pada periode ini (Purwanti, 2004).

c. ASI eksklusif

Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI

saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,

air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,

pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI

secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama

4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6

bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat,

sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau

bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli, 2005).

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

d. Manfaat pemberian ASI

1) Manfaat pemberian ASI bagi bayi

Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI eksklusif

yang dapat dirasakan bagi bayi , diantaranya ASI sebagai nutrisi,

meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan,

menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang (Roesli, 2005).

Selain itu, menurut Proverawati (2010) ASI juga bermanfaat

untuk merangsang lima indera manusia, memberikan kehangatan

dan kenyamanan bayi, membantu mengembangkan rahang dan

otot wajah dengan benar, mudah dicerna, meningkatkan berat

badan bayi, dan perkembangan otak serta meningkatkan IQ.

2) Manfaat pemberian ASI bagi ibu

Menyusui bayi bagi ibu mempunyai banyak keuntungan.

Keuntungannya antara lain: mengurangi perdarahan setelah

melahirkan, mengurangi terjadinya anemia, menjarangkan

kehamilan, mengecilkan rahim, lebih cepat langsing kembali,

mengurangi kemungkinan menderita kanker, lebih

ekonomis/murah, tidak merepotkan dan hemat waktu, portabel

dan praktis, memberi kepuasan bagi ibu (Roesli, 2005).

e. Cara menyusui yang benar

1) Duduk tegak dengan punggung lurus, pangkuan rata, kaki di

pijakan rata.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

2) Menggunakan bantal atau kantong pangku untuk menyangga

berat bayi dan agar bayi sejajar payudara.

3) Gendong bayi dengan lengan kanan bila menyusui dengan

payudara kiri (dan sebaliknya). Kepala, leher, dan punggung bayi

dalam posisi lurus, dengan kepala agak terangkat ke belakang.

4) Dukung pangkal leher dan kepala bayi agar leluasa bergerak ke

belakang saat menengadah.

5) Angkat bayi agar hidungnya sejajar dengan puting susu.

6) Sentuhkan mulut bayi pada payudara dengan lembut. Tunggu

hingga dia membuka lebar mulutnya, seperti saat menguap.

7) Saat mulutnya terbuka lebar, segera arahkan ke payudara,

pertama-tama dagunya terlebih dahulu, dan arahkan puting

payudara ke atas mulut. Letakkan bibir bawahnya sejauh

mungkin dari bagian bawah puting sehingga lebih banyak bagian

areola yang masuk ke dalam mulutnya. Lidah bayi mesti berada

di atas gusi bawah dan kepalanya tidak boleh berpaling.

8) Bila bayi telah dapat menyusu dengan baik, kita bisa

memindahkan si kecil ke lengan sebelah (Chumbley, 2004).

9) Menyusui tidak perlu dijadwal, menyusui setiap kali bayi mau.

Bayi sebaiknya disusui setiap 2-3 jam sampai bayi merasa puas.

Waktu menyusui 20 menit pada masing-masing payudara cukup

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

untuk bayi. Tidak perlu membatasi waktu menyusui

(Proverawati, 2010).

f. Manajemen menyusui pada ibu bekerja

Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI

secara eksklusif meskipun cuti bekerja hanya 3 bulan. Dengan

pengetahuan yang benar tentang menyusui, perlengkapan memerah

ASI, dan dukungan lingkungan kerja, seorang ibu yang bekerja dapat

tetap memberikan ASI secara eksklusif (Roesli, 2005). Hal yang

perlu diperhatikan adalah:

1) Susui sesering mungkin selama ibu cuti bekerja, minimal 2 jam

sekali.

2) Biasakan pada malam hari untuk menyusui bayi.

3) Porsi makan malam dipebesar dan ibu tidak perlu takut untuk

menjadi gemuk.

4) Tambahkan susu satu gelas untuk ibu sebelum ibu tidur.

5) Susui bayi pada pagi hari, dan keluarkan sampai payudara

kosong setiap kali habis menyusui. ASI dapat disimpan di dalam

kulkas atau termos yang diberi es. Susu ini dapat diberikan

kepada bayi di rumah ketika ibu ada di kantor.

6) Cara menghangatkan ASI yang disimpan dalam lemari es adalah

dengan merendamnya dalam air hangat (suhu < 50oC).

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

7) Bila ibu bekerja sampai sore maka di tempat kerja ibu harus

secara rutin memeras susu dengan tangan dan menyimpan susu

dalam botol.

8) Pada malam hari usahakan bayi dapat menyusu sedikitnya 3x.

9) Hindari penggunaan kontrasepsi yang mengandung estrogen.

10) Hindari penggunaan dot pada saat memberi ASI, gunakan

sendok kecil (Purwanti, 2004).

g. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif

1) Faktor sosial budaya

Misalnya ibu bekerja atau kesibukan sosial yang lain, meniru

orang lain memberikan susu botol pada bayinya dan merasa

ketinggalan jaman jika menyusui bayinya.

2) Faktor psikologis

Misalnya tekanan batin dan takut kehilangan daya tarik sebagai

seorang wanita.

3) Faktor fisik ibu

Alasan yang cukup sering ibu pakai untuk tidak menyusui adalah

karena ibu sakit, baik sebentar maupun lama.

4) Faktor petugas kesehatan

Kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang

mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian

ASI. Penyediaan susu bubuk di Puskesmas disertai pandangan

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

untuk meningkatkan gizi bayi, seringkali menyebabkan salah

arah dan meningkatkan pemberian susu botol. Untuk menunjang

keberhasilan laktasi, bayi hendaknya disusui segera atau sedini

mungkin setelah lahir. Namun tidak semua persalinan berjalan

normal dan tidak semua dapat dilaksanakan menyusui dini.

5) Faktor promosi susu formula

Peningkatan sarana komunikasi dan transportasi yang

memudahkan periklanan distribusi susu buatan menimbulkan

tumbuhnya keengganan untuk menyusui baik di desa dan

perkotaan hingga ke tempat pelayanan kesehatan.

(Siregar, 2004)

Selain faktor-faktor tersebut di atas, pemberian ASI Eksklusif yang

merupakan bentuk atau manifestasi dari perilaku tentunya juga dipengaruhi

oleh pengetahuan. Dengan pengetahuan yang tinggi kemudian timbul

kesadaran dan motivasi yang pada akhirnya membentuk perilaku

(Notoatmodjo, 2007). Tahapan terbentuknya perilaku adalah :

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini

sikap subjek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah baik lagi

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

(Notoatmodjo, 2007)

3. Hubungan pengetahuan ibu tentang menyusui dengan pemberian ASI

Pengetahuan ibu erat sekali hubungannya terhadap setiap keputusan

yang diambil oleh ibu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu

sosial ekonomi, kultur, pendidikan dan pengalaman (Notoatmodjo, 2007).

Keputusan dalam pemberian ASI tentu sangat dipengaruhi oleh

pengetahuan tentang menyusui yang dimiliki ibu. Faktor-faktor lain yang

mempengaruhi pemberian ASI diantaranya sosial budaya, psikologis, fisik

ibu, petugas kesehatan dan susu formula. Pada ibu dengan pengetahuan

tentang menyusui yang tinggi diharapkan dapat memberikan ASI dengan baik

sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki ibu (Siregar, 2004).

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

B. Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang menyusui dengan pemberian

ASI di Desa Pabelan Sukoharjo.

Pengetahuan ibu

tentang menyusui:

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang

Pemberian ASI:

1. ASI eksklusif

2. Tidak ASI eksklusif

Faktor yang mempengaruhi:

1. Sosial budaya

2. Psikologis

3. Fisik ibu

4. Petugas kesehatan

5. Faktor promosi susu

formula

Awarness (kesadaran)

Interest (merasa tertarik)

Evaluation (menimbang-nimbang)

Trial (mencoba)

Adaption (berperilaku baru)

Keterangan:

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

Faktor yang mempengaruhi:

1. Sosial ekonomi

2. Kultur (budaya, agama)

3. Pendidikan

4. Pengalaman

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional (non experimental)

analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pada penelitian

observasional analitik ini, penulis mencari hubungan pengetahuan ibu tentang

menyusui sebagai variabel bebas dengan pemberian ASI sebagai variabel terikat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pabelan Kabupaten Sukoharjo pada bulan

Mei-Juli 2011.

C. Populasi Penelitian

Populasi target : ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Desa Pabelan

Sukoharjo. Populasi target : ibu di Desa Pabelan Sukoharjo yang pada saat

penelitian (bulan Mei-Juli 2011) mempunyai bayi usia 6-12 bulan. Besarnya

populasi aktual dalam penelitian ini adalah 75 orang.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil harus memenuhi kriteria

restriksi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple

random sampling yaitu cara pengambilan sampel secara acak dimana masing-

masing subjek memiliki peluang sama dan independen untuk terpilih sebagai

sampel (Murti, 2010).

23

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

E. Estimasi Besar Sampel

Menurut Roscoe, ukuran sampel yang layak untuk penelitian adalah 30-

500. Apabila dihitung dengan rumus estimasi besar sampel (Sugiyono, 2009) :

𝑛 =N

1 + N (d2)

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat kepercayaan (0,05)

Perhitungan estimasi besar sampel:

n =75

1 + 75 0,05 2

n = 63

F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria inklusi:

a) Ibu yang menyusui bayinya yang berumur 6-12 bulan dan bertempat

tinggal di Desa Pabelan, Sukoharjo

b) Ibu bersedia menjadi responden

2. Kriteria eksklusi:

a) Ibu yang mempunyai kelainan fisik pada payudara

b) Ibu yang mengalami gangguan psikologis.

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena.

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran

dalam penelitian (Hidayat, 2009).

1. Variabel bebas : pengetahuan ibu tentang menyusui

Definisi : segala sesuatu yang diketahui ibu tentang menyusui meliputi :

pengertian menyusui, hormon dan refleks yang menghasilkan ASI, cara

menyusui yang benar, pemberian ASI segera setelah bayi lahir, masalah

dalam menyusui, dan manajemen menyusui pada ibu bekerja.

Cara pengukuran : kuesioner

Skala : ordinal

Hasil pengukuran :

d) Baik : responden menjawab 76% sampai dengan 100% benar

e) Cukup : responden menjawab 50% sampai dengan 75% benar

f) Kurang : responden menjawab kurang dari 50% jawaban benar

(Nursalam, 2008)

2. Variabel terikat : pemberian ASI

Definisi : perilaku ibu dalam memberikan ASI Eksklusif yaitu ibu hanya

memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan

tanpa diberi makanan tambahan lainnya. Perilaku pemberian ASI

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu memberikan ASI Eksklusif dan

tidak memberikan ASI Eksklusif.

Cara pengukuran : kuesioner

Skala : nominal

Hasil pengukuran : memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan ASI

eksklusif

H. Cara Kerja

Instrumen penelitian adalah alat- alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrument penelitian dapat berupa kuesioner (daftar

pertanyaan), formulir observasi, formulir- formulir lain yang berkaitan dengan

pencatatan data (Notoatmodjo, 2005).

1. Alat ukur

Alat ukur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Alat ukur ini digunakan apabila responden jumlahnya besar dan

dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal- hal yang

bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang

sudah dibuat oleh peneliti terhadap penelitian yang akan dilakukan (Hidayat,

2009). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner untuk pengetahuan ibu

tentang menyusui dan kuesioner untuk pemberian ASI.

a. Kuesioner pengetahuan ibu tentang menyusui

Dalam mengisi kuesioner pengetahuan ibu tentang menyusui,

responden diminta untuk memberikan tanda cek (√) apabila sesuai dengan

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

pernyataan yang ada, kuesioner berupa pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negatif (unfavorable) dan menggunakan skala Guttman yaitu

Benar (Skor = 1) dan Salah (Skor = 0). Selanjutnya hasil perhitungan

yang diperoleh dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu:

1) Baik : Responden menjawab 76% - 100% benar

2) Cukup : Responden menjawab 50% - 76% benar

3) Kurang : Responden menjawab kurang dari 50% jawaban benar

(Nursalam, 2005)

Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui

Sebelum dilakukan pengambilan data dengan kuesioner, terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang

akan digunakan agar diperoleh data yang valid dan reliabel. Agar

diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka

Indikator

Nomor Soal

Jumlah

Favorable Unfavorable

1. Pengertian menyusui dan

ASI eksklusif 1, 2, 3, 4 - 4

2. Komposisi ASI 5,6 7 3

3. Manfaat pemberian ASI 9, 11, 12 10, 13 5

4. Cara menyusui yang

benar

15, 17, 19, 20,

27, 28, 29 8, 14, 16, 18, 30 12

5. Manajemen menyusui

pada ibu bekerja 21, 22, 24, 25 23, 26 6

Jumlah Total 20 10 30

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang

(Notoatmodjo, 2005). Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan 30 responden yaitu ibu-ibu di Desa Gonilan Kabupaten

Sukoharjo yang memiliki anak usia 6-12 bulan.

1) Uji Validitas

Validitas adalah sejauh mana pengukuran yang dilakukan benar-

benar mengukur apa yang seharusnya diukur, dengan kata lain sejauh

mana kesesuaian antara alat ukur, cara pengukuran dengan obyek

pengukuran (Taufiqqurrahman, 2008).. tehnik yang dipakai untuk

mengetahui validitas angket menggunakan rumus korelasi product

moment dari Pearson sebagai berikut:

𝑟 =𝑁 ( 𝑋𝑌) − ( 𝑋. 𝑌)

{𝑁. 𝑋2 – 𝑋)2 {𝑁. 𝑌2 − ( 𝑌)2}

Keterangan:

N : jumlah responden

X : pertanyaan no ke- x

Y : skor total

XY : skor pertanyaan nomor ke- x dikali skor total

Pengujian validitas dengan bantuan program SPSS For Windows

17.0 menghasilkan nilai korelasi dan signifikansi. Pertanyaan

kuesioner dinyatakan valid jika berkorelasi positif (Pearson

Correlation) dan diperoleh hasil perhitungan r hitung > r table dengan

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

taraf signifikansi 0,05. Setelah dilakukan uji validitas, jika ada soal-

soal yang tidak valid akan dihapus apabila jumlah soal yang valid

telah mewakili indikator soal. Soal yang perlu direvisi atau diperbaiki

akan dilakukan uji validitas ulang (Hidayat, 2007)

Diketahui bahwa pada taraf signifikansi 5% dan N=30, besar r

tabel = 0,361. Dari hasil uji validitas didapatkan 28 pernyataan valid

dari 30 item pernyataan yang diujicoba, karena r hitung ≥ r tabel. Dengan

r hitung pertanyaan yang tidak valid masing- masing nilainya 0,345.

Nomor soal yang tidak valid adalah soal nomor 18 dan 26.

2) Uji reliabilitas

Kuesioner tersebut juga diuji reliabilitasnya menggunakan rumus

Spearman Brown yaitu: 𝑟𝑖 =2.𝑟𝑏

1+ 𝑟b

Keterangan :

ri : koefisien reliabilitas seluruh item

rb : koefisien product moment antar belahan.

Jika hasil ri > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka item dikatakan

reliabel, sebaliknya jika hasil ri < r tabel maka dikatakan tidak reliabel.

Instrumen yang tidak reliabel tidak dapat digunakan sehingga harus

diperbaiki atau diganti (Hidayat, 2007).

Pada perhitungan nilai koefisien reliabilitas diperoleh ri = 0,965

dimana nilai r table pada taraf signifikansi 5% dan N=30 adalah 0,361

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

sehingga ri > r tabel . Maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner

tersebut dapat dipercaya atau reliabel, sehingga dapat digunakan

sebagai instrument penelitian.

b. Pertanyaan pemberian ASI

Pertanyaan yang digunakan pada pemberian ASI eksklusif

menggunakan pertanyaan pilihan ganda sebanyak 3 item, dengan disertai

isian yang berisi alasan. Jika ibu menjawab pertanyaan dengan skor total

3, maka ibu dikategorikan memberikan ASI eksklusif. Akan tetapi, jika

ibu menjawab pertanyaan dengan skor <3, maka ibu dikategorikan tidak

memberikan ASI eksklusif.

2. Cara pengukuran

Cara pengukuran dengan cara pengambilan data secara langsung dari

responden (data primer) dengan cara mengisi kuesioner yang diberikan oleh

peneliti.

I. Rencana Analisis Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah- langkah yang harus ditempuh

yaitu:

1. Pengolahan data

Setelah semua data terkumpul data tersebut diolah secara manual dan

disajikan dalam bentuk tabel dan persen dengan langkah- langkah sebagai

berikut:

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

a. Editing

Memeriksa data, memeriksa jawaban, memperjelas serta melakukan

pengolahan terhadap data yang dikumpulkan dan memeriksa kelengkapan

dan kesalahan.

b. Coding

Memberi kode jawaban responden sesuai dengan indikator pada

kuesioner.

c. Entry data

Memasukkan data untuk diolah memakai program computer untuk

dianalisis.

d. Tabulating

Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan

pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat

dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis (Hidayat,

2009).

2. Analisis data

Analisis data adalah proses pensederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan (Notoatmodjo, 2005). Analisis data

dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer dan langkah- langkah

analisis data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

a. Analisis Univariat

Dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yaitu

pengetahuan ibu tentang menyusui dan status pemberian ASI eksklusif

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Rumus yang

dipakai untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut:

P = (X/N) x 100%

Keterangan : P : persentase

X : jumlah jawaban yang benar

N : jumlah seluruh item pertanyaan

Selanjutnya hasil perhitungan untuk pengetahuan ibu tentang menyusui

dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu:

1) Baik : responden menjawab 76% sampai dengan 100% benar

2) Cukup : responden menjawab 51% sampai dengan 75% benar

3) Kurang : responden menjawab kurang dari 50% jawaban benar

b. Analisis Bivariat

Analisis dilakukan dengan uji chi square (x2) untuk mengetahui

hubungan pengetahuan ibu tentang menyusui dengan pemberian ASI

eksklusif dengan taraf signifikan 0,05. Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan program SPSS for windows dengan menggunakan rumus:

𝑋2 = (𝑓0 − 𝑓𝑒)

2

𝑓𝑒

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

Keterangan:

𝑋2 : Chi Square

𝑓𝑜 : frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑒 : frekuensi yang diharapkan

(Arikunto, 2006)

Kesimpulan dengan membandingkan x2 hitung dengan x

2 tabel. Jika x

2

hitung ≥ x2

tabel, maka H0 ditolak artinya signifikan Jika x2 hitung < x

2

tabel, maka H0 diterima artinya tidak signifikan. Namun, apabila terdapat

sel yang mempunyai nilai expeted kurang dari 5, melebihi nilai maksimal

20% dari jumlah sel, maka dilakukan alternatif berupa penggabungan sel

atau dilakukan uji fisher.

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Pabelan

Desa Pabelan adalah salah satu wilayah Kecamatan Kartasura, Kabupaten

Sukoharjo. Desa Pabelan mempunyai luas desa 231,9 Ha. Berdasarkan data

penduduk pada Tahun 2011, jumlah penduduk Desa Pabelan adalah 6843orang.

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin terdiri dari 3840 laki – laki dan 3363

perempuan, dengan jumlah kepala keluarga 1753. Jumlah bayi umur 0-12 bulan

di Desa Pabelan sebanyak 141 bayi. Mata pencaharian penduduk Desa Pabelan

sebagian besar adalah swasta mencapai 1381 orang (35,96%) dan paling sedikit

bekerja pada bidang jasa sebesar 30 orang (0,78%). Penduduk Desa Pabelan

paling banyak menyelesaikan sekolahnya sampai tingkat SMA atau sederajad,

mencapai 59,89% yang berjumlah 2300 orang. Desa Pabelan mempunyai 9

bangunan sekolah (4 TK, 4 SD, 3 SMP dan 4 SMA). Fasilitas kesehatan yang

dimiliki Desa Pabelan adalah 2 rumah sakit, 1 puskesmas, 2 praktek dokter

umum, 2 poliklinik dan 3 apotik. Desa Pabelan juga mempunyai 6 posyandu

balita, 2 posyandu lansia, 40 kader kesehatan, serta 1 bidan desa.

B. Karakteristik Responden

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 di Desa

Pabelan Kabupaten Sukoharjo. Jumlah responden dalam penelitian ini

sebanyak 63 ibu yang menyusui bayi usia 6-12 bulan yang berada di Desa

34

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

Pabelan Kabupaten Sukoharjo. Dalam kuesioner penelitian, terdapat lembar

identitas responden meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan.

1. Karakteristik Umur responden

Tabel 4.1 Distribusi Umur Responden

Umur (Tahun) Jumlah Persentase (%)

15-20

21-25

5

27

9

51

26-30

31-35

36-40

Total

10

8

3

63

19

15

6

100

(Sumber: Data primer 2011 )

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karakterisik umur

responden mayoritas berumur 21-25 tahun yaitu sebanyak 27 responden

(51%).

2. Karakteristik Pendidikan Responden

Tabel 4.2 Distribusi Pendidikan Responden

Jenis Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

Total

-

9

15

32

7

63

-

14

24

51

11

100

(Sumber: Data primer 2011)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karakterisik umur

responden mayoritas berpendidikan SMA yaitu sebanyak 32 responden

(51%).

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

3. Karakteristik Pekerjaan Responden

Tabel 4.3 Distribusi Pekerjaan Responden

Jenis Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Ibu Rumah Tangga

Swasta

PNS

Buruh

Wiraswasta

Total

23

19

2

14

5

63

37

14

3

22

8

100

(Sumber: Data primer 2011)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa karakterisik pekerjaan

responden mayoritas adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 23 responden

(37%).

4. Diskripsi Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui

Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Tentang Menyusui

Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

Baik

Cukup

Kurang

Total

14

38

11

63

22

60

18

100

(Sumber: Data primer 2011)

Berdasarka tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mayoritas mempunyai

tingkat pengetahuan cukup (jawaban benar 51-75%) yaitu sebanyak 38

responden (60%). Kemudian tingkat pengetahuan baik (jawaban benar

>75%) yaitu sebanyak 14 responden (22%), dan tingkat pengetahuan kurang

(jawaban benar <50%) yaitu sebanyak 11 responden (18%).

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

5. Diskripsi Pemberian ASI

Tabel 4.5 Distribusi Pemberian ASI

Pemberian ASI Jumlah Persentase (%)

ASI eksklusif

Tidak ASI Eksklusif

Total

23

40

63

36

64

100

(Sumber: Data primer 2011)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak memberikan

ASI Eksklusif yaitu sejumlah 40 responden (64%). Sedangkan 23 responden

lainnya (36%) memberikan ASI Eksklusif.

6. Diskripsi alasan tidak memberikan ASI Eksklusif

Tabel 4.6 Distribusi Alasan Tidak Memberikan ASI Eksklusif

Alasan Jumlah Persentase (%)

Ibu Bekerja

Ibu merasa bayi kurang puas/kurang kenyang

Ibu merasa produksi ASI sedikit

Sejak lahir sudah diberi susu formula

Total

20

11

5

4

40

50

28

12

10

100

(Sumber: Data primer 2011)

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sejumlah

20 responden (50%) tidak memberikan ASI Eksklusif dengan alasan ibu

bekerja.

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

7. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan Pemberian ASI.

Tabel 4.7.1 Crosstabulasi Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan

Pemberian ASI

Pemberian ASI

Pengetahuan

ASI

Eksklusif

Tidak ASI

Eksklusif Total

Baik 10 4 14

Cukup 13 25 38

Kurang 0 11 11

Total 23 40 63

(Sumber: Data primer 2011)

Tabel 4.7.1 menunjukkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik,

sebagian besar telah memberikan ASI Eksklusif. Sedangkan ibu dengan

pengetahuan kurang sama sekali tidak memberikan ASI Eksklusif.

Berdasarkan tabel hasil penelitian tersebut kemudian dilakukan uji hubungan

terhadap kedua variabel, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7.2 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan

Pemberian ASI

Pemberian ASI

Total

ASI

Eksklusif

Tidak ASI

Eksklusif

Pengetahuan Baik Count 10 4 14

Expected Count 4.9 8.9 14.0

Cukup Count 13 25 38

Expected Count 14.3 24.1 38.0

Kurang Count 0 11 11

Expected Count 3.8 7.0 11.0

Total Count 23 40 63

Expected Count 23.0 40.0 63.0

a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 3,84.

(Sumber: Data primer 2011)

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

Dari uji tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak memenuhi syarat

untuk analisa data menggunakan uji Chi-Square tabel 2x3 karena terdapat 2

sel (33,3%) yang nilai harapannya (expected count) kurang dari 5, sehingga

dilakukan koreksi dengan menggabungkan kategori-kategori yang

berdeketan yaitu kategori pengetahuan cukup dan kurang sehingga dapat

meningkatkan nilai harapan dalam berbagai sel. Hasil penggabungan sel

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7.3 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dengan

Pemberian ASI (Hasil Penggabungan)

Pemberian ASI

Total ASI

Eksklusif

Tidak ASI

Eksklusif

Pengetahuan Baik Count 10 4 14

Expected Count 5.1 8.9 14.0

cukup dan

kurang

Count 13 36 49

Expected Count 17.9 31.1 49.0

Total Count 23 40 63

Expected Count 23.0 40.0 63.0

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 5,11.

b. Computed only for a 2x2 table

(Sumber: Data primer 2011)

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

Setelah dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan maka

didapatkan hasil bahwa tabel tersebut sudah memenuhi syarat untuk

dilakukan uji statistik dengan Chi-Square karena tidak ada sel yang memiliki

nilai harapan < 5 dan tidak ada sel yang memiliki nilai frekuensi < 1.

Tabel 4.7.4 Uji Chi Square

Value df

Asymp.

Sig. (2-

sided)

Exact

Sig. (2-

sided)

Exact

Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 9.470a 1 .002

Continuity

Correctionb

7.632 1 .006

Likelihood Ratio 9.244 1 .002

Fisher's Exact Test .004 .003

N of Valid Cases 63

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 5,11.

b. Computed only for a 2x2 table

(Sumber: Data primer 2011)

Berdasarkan tabel diatas didapatkan nilai signifikasi p = 0.002 kurang

dari taraf signifikasi yang telah ditetapkan (p=0,002 < α=0,05). Maka dapat

disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu

tentang menyusui dengan pemberian ASI.

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis hubungan pengetahuan ibu

tentang menyusui dengan pemberian ASI di Desa Pabelan Sukoharjo terhadap 63

responden yang sesuai kriteria restriksi dengan menggunakan kuesioner. Menurut

Notoatmodjo (2003), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin dianalisis

dari subjek penelitian atau responden.

Berdasarkan data yang diperoleh sebagian besar ibu memiliki pengetahuan

yang cukup (60%) tentang menyusui. Hal ini bertolak belakang dengan hasil

pemberian ASI yaitu sebesar 36% ibu dapat memberikan ASI secara Eksklusif

sedangkan 64% ibu tidak memberikan ASI Eksklusif. Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003), ibu yang memiliki pengetahuan kurang

cenderung memiliki perilaku yang kurang baik dalam perilakunya. Semakin

tinggi pengetahuan ibu maka semakin besar kemungkinannya untuk memberikan

ASI eksklusif. Namun, penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Pratiwi (2009) yaitu sangat sedikit sekali ibu yang memberikan

ASI eksklusif (10,9%).

Sebagian besar alasan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya

dikarenakan ibu bekerja (50%). Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Roesli

(2005) bahwa bekerja bukan menjadi suatu alasan untuk menghentikan ASI

41

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

Eksklusif. Ibu yang tidak bekerja mempunyai banyak waktu untuk memberikan

ASI Eksklusif sedangkan ibu bekerja dapat memberikan ASI Ekslusif dengan

menyediakan ASI perah di rumah. Hal ini berbeda dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Rohmaningsih (2010), dimana alasan ibu tidak memberikan ASI

eksklusif dikarenakan ibu merasa bayi kurang puas apabila hanya diberi ASI saja

sehingga bayi rewel dan menangis terus.

Pendidikan seorang ibu yang rendah memungkinkan ia lambat dalam

mengadopsi pengetahuan baru, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan

dengan pola pemberian ASI. Masalah pemberian ASI terkait dengan masih

rendahnya pemahaman ibu, keluarga dan masyarakat tentang ASI. Kebiasaan

memberikan makanan dan atau minuman secara dini pada sebagian masyarakat

juga menjadi pemicu dari kekurang berhasilan pemberian ASI eksklusif. Hal ini

mendorong ibu untuk lebih mudah menghentikan pemberian ASI dan

menggantinya dengan susu formula (Azwar, 2003).

Menurut Notoatmodjo (2007), pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengetahuan dimana

seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, yaitu mayoritas ibu yang

memiliki pendidikan SD dan SMP berpengetahuan kurang, sehingga ibu tidak

memberikan ASI Eksklusif. Sedangkan ibu yang berpendidikan SMA mayoritas

memiliki pengetahuan baik, sehingga banyak ibu yang memberikan ASI

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

Eksklusif. Namun demikian, pada penelitian ini didapatkan bahwa ibu yang

berpendidikan setingkat Perguruan Tinggi justru tidak memberikan ASI

Eksklusif.

Hasil analisis data dengan Chi-Square test pada tingkat kepercayaan 95%

yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0, diperoleh nilai

signifikasi p = 0,002 atau dapat disimpulkan bahwa nilai signifikasi p<0,05. Hal

ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu

tentang menyusui dengan pemberian ASI.

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu tentang menyusui

dengan pemberian ASI di Desa Pabelan Sukoharjo diperoleh hasil bahwa

pengetahuan ibu tentang menyusui mempunyai pengaruh terhadap pemberian

ASI. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Prikaningrum (2007)

bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan

motivasi pemberian ASI eksklusif. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas 0,001<

0,05.

Berdasarkan dari teori pendukung, hasil penelitian, dan penelitian

sebelumnya, maka semakin baik pengetahuan ibu tentang menyusui semakin

besar pula kesempatan ibu menyusui memberikan ASI Eksklusif.

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu tentang menyusui

dengan pemberian ASI di Desa Pabelan Sukoharjo, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pengetahuan ibu tentang menyusui berada pada kategori cukup (60%).

2. Ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif (64%).

3. Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang menyusui dengan pemberian

ASI sesuai hasil analisis p=0,002 (p< 0,05).

B. Saran

1. Bagi Pemerintah Desa Pabelan Kabupaten Sukoharjo

Sebagai bahan masukan dalam promosi pemberian ASI Eksklusif,

sehingga diharapkan cakupan ASI Eksklusif dapat meningkat dengan cara

meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

2. Bagi Kader Kesehatan

Meningkatkan penyuluhan tentang menyusui agar ibu menyusui

terdorong memberikan ASI Eksklusif.

44

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

3. Bagi Bidan

Meningkatkan peran serta dalam promosi ASI Eksklusif dengan Inisiasi

Menyusui Dini segera setelah bayi dilahirkan dan tidak mempromosikan susu

formula dengan tidak memberikan susu formula sebagai paket persalinan.

4. Ibu Menyusui

Meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan tentang ASI

Eksklusif agar terdorong memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

5. Peneliti Selanjutnya

Mengembangkan penelitian mengenai berbagai faktor yang

mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif yaitu umur, pekerjaan, pengetahuan,

petugas kesehatan dan promosi susu formula agar mendapatkan hasil yang

lebih kompleks.

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. p: 151-2.

Azwar, S. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Offset. p: 3- 29.

Chumbley, J. 2004. Menyusui. Jakarta: Erlangga. p: 14-5.

Dahlan, M.S. 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:

Salemba Medika. p: 121-39.

Desa Pabelan Kabupaten Sukoharjo. 2011. Profil Desa Pabelan Kabupaten

Sukoharjo. Sukoharjo

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 2008. Profil Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba. p: 123.

Muhidin, S.A. 2007. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian.

Bandung: CV Pustaka Setia.p: 30-51,76-83.

Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: UGM Press. p: 51.

Notoatmodjo, S. 2003a. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. p:

122-4.

. 2003b. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta. p: 127-30.

. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta. p: 88.

. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta. p: 140-3.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. p: 97-120

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ... · PDF filePEMBERIAN ASI DI DESA PABELAN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

Pratiwi, M. L. E. 2009. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Eksklusif Dengan Pemberian ASI Eksklusifdi Desa

Gedangan Kabupaten Sukoharjo. Surakarta : UNS

Prikaningrum, E. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan

Motivasi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Gunung Simo Tahun 2008.

Surakarta : UNS

Proverawati, A., Eni, R. 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Yogyakarta:

Nuha Medika. p: 13-8, 36-7, 73-4.

Purwanti, S. 2004. Konsep Penerapan ASI eksklusif. Jakarta: EGC. p: 82, 92-

4.

Roesli, U. 2005. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. p: 3, 6-

14, 24-32, 38.

Rohmaningsih, I. 2010. Hubungan Pengetahuan Laktasi Dengan Pemberian

ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Puskesmas Sibela

Mojosongo Surakarta. Surakarta : UNS

Siregar, A. 2004. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Oleh

Ibu Melahirkan. Available online : www.repository.usu.ac.id . 15

Maret 2011.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. p: 117.

Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

Yogyakarta : CV. Andi. p: 10-1.

Syair, Abdul. 2009. Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap

ASI dengan Frekuensi Pemberian ASI Esklusif pada Bayi di Wilayah

Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari tahun 2009.

Taufiqurohman, M.A. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu

Kesehatan.UNS Press. Surakarta. p: 8,63,71.

Wawan A, Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nusa Medika. p: 19- 47

WHO. 2010. Exclusive Breastfeeding. Available online : www.who.int. 5

Februari 2010.