hubungan motivasi terhadap prestasi belajar siswa pada...

89
HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN PADEMANGAN TIMUR 05 PAGI JAKARTA UTARA DISUSUN OLEH IIS SUPENTI 805011001446 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008

Upload: vudien

Post on 19-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

HUBUNGAN MOTIVASI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SDN PADEMANGAN TIMUR 05 PAGI

JAKARTA UTARA

DISUSUN OLEH

IIS SUPENTI

805011001446

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 2: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

HUBUNGAN MOTIVASI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SDN PADEMANGAN TIMUR 05 PAGI

JAKARTA UTARA

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Disusun Oleh

IIS SUPENTI

NIM. 805011001446

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing,

Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi.

NIP. 150 275 290

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2008

Page 3: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Iis Supenti

NIM : 805011001446

Jurusan : PAI (PTTM)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul :

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN PADEMANGAN

TIMUR 05 PAGI JAKARTA UTARA. Adalah benar hasil karya sendiri di bawah

bimbingan Dra. Zikri Neni Isk, M.Psy.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan saya

siap menerima segala konsekwensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil

karya sendiri.

Jakarta, 12 Januari 2008

Yang menyatakan

Iis Supenti

Page 4: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

ABSTRAK

IIS SUPENTI; HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI LINGKUNGAN SDN PADEMANGAN TIMUR 05 JAKARTA

UTARA. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Januari, 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

motivasi terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan Agama

Islam. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi ( X ) dan variabel

terikat adalah prestasi belajar siswa ( Y ).

Penelitian ini dilakukan di SDN Pademangan Timur 05 Jakarta Utara.

Metode penelitian ini adalah tekhnik deskriptif persentase dan tekhnik korelasi.

Sampel berjumlah 30 siswa yang terdiri dari kelas IV, V dan VI. Data motivasi

didapat dari penyebaran angket dan data prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

di ambil dari nilai raport siswa semester I Tahun Pelajaran 2007/2008.

Data analisis dengan menggunakan korelasi product moment, dan hasil

mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya motivasi mempunyai pengaruh terhadap

tinggi rendahnya prestasi belajar siswa, walaupun rendah atau lemah.

Page 5: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Yang

Maha Penyayang dan Maha Pengasih karena izin dan kekkuasaan-Nyalah penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah selalu

kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan

menempuh ujian Strata satu ( S 1 ) program studi Pendidikan Agama Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam menyusun skripsi ini tidak sedikit kendala dan

kesulitan yang dihadapi penulis, baik menyangkut pengaturan waktu,

pengumpulan data maupun biaya yang tidak sedikit. Namun dengan niat, tekad

dan kesungguhan hati dan dorongan dari semua pihak maka penyusunan skripsi

ini dapat terselesaikan, meskipun disadari masih banyak kekurangannya.

Oleh sebab itu dengan rasa syukur dan hormat penulis mengucapkan terima

kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Hj. Eri Rossatria, Ketua Jurusan Program PTTM.

3. Dra. Zikri Neni Iska, M.Psy. Dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya guna memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

4. Seluruh dosen program PTTM dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan.

5. E.Rustama, BA. Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

6. Rekan-rekan Guru SDN Pademangan Timur 05 Pagi yang selalu memberikan

support kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

7. Kedua orang tua Ayahanda H. Cacu Sunarya (almarhum) dan Ibunda Hj.

Juariah yang selalu memberikan doa dan dorongan serta nasihat yang sangat

berarti. Ya Rabb karuniakan ampunan dan pahala yang terbai bagi keduanya.

8. Teristimewa untuk suamiku Drs. Dadang Zarqoni yang dengan sabar

memberikan dorongan dan dukungan sehingga penulis selalu merasa optimis

dan tidak mudah putus asa.

9. Dan untuk putri-putriku tercinta, Neneng Kholisoh, Mir’atur Rahmah dan

Zahrin Nur Fajrina yang selalu membantu mamanya dengan do’a, mudah-

mudahan kalian menjadi anak-anak yang salehah dan pandai.

Semoga jasa-jasa beliau semuanya menjadi amal shalih yang diridhoi Allah

swt. dan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin.

Jakarta, Januari 2008

Penulis

Page 7: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI …................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 6

E. Kegunaan Penelitian .................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Motivasi ....................................................................................... 7

1. Pengertian Motivasi ................................................................ 7

2. Macam-macam Motivasi ......................................................... 8

3. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah ........................................ 9

4. Fungsi Motivasi ....................................................................... 13

5. Motivasi dan Perilaku ............................................................. 13

6. Daur Motivasi ......................................................................... 15

7. Teori Motivasi ......................................................................... 15

8. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran .................... 17

a. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar .... 17

b. Peran Motivasi dalam memperjelas Tujuan Belajar ......... 17

c. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar ......................... 18

B. Prestasi Belajar ............................................................................. 18

1. Pengertian Prestasi Belajar....................................................... 18

Page 8: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................. 21

C. Pendidikan Agama Islam ............................................................. 22

1. Pengertian ................................................................................ 22

2. Dasar Pendidikan Agama Islam .............................................. 26

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................ 27

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................ 29

5. Ruang Lingkup Bahan Pengajaran Pendidikan Agama

Islam Di Sekolah Dasar............................................................ 29

D. Kerangka Berfikir ......................................................................... 30

E. Hipotesis ........................................................................................ 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 32

B. Tujuan Penelitian 32

C. Metode Penelitian 32

D. Populasi dan Sampel 33

E. Variabel Penelitian 33

F. Desain Penelitian 33

G. Teknik Pengumpulan Data 33

H. Teknik Analisa Data 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta

Utara ............................................................................................ 38

1. Identitas Sekolah .................................................................. 38

2. Visi dan Misi Sekolah .......................................................... 39

Page 9: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

3. Keadaan Guru dan Murid ..................................................... 39

4. Struktur Sekolah ................................................................... 41

B. Motivasi Belajar .......................................................................... 41

C. Prestasi Belajar ............................................................................ 58

D. Interpretasi Data .......................................................................... 64

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 65

B. Saran-saran .................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

LAMPIRAN

Page 10: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Alternatif Jawaban ......................................................................... 32

Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Pendidikan ............................................................. 32

Tabel 3 Indek Prestasi ”r” Product ...................................................................... 32

Tabel 4 Daftar Nama-Nama Guru SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta

Utara........................................................................................................ 38

Tabel 5 Jumlah Siswa SDN 14 Pagi Pegadungan Jakarta Barat Berdasarkan

Jenis Kelamin .......................................................................................... 39

Tabel 6 Intensitas Guru dalam Memberikan Tuntunan dalam Belajar

Agama Islam ........................................................................................... 42

Tabel 7 Intensitas Guru dalam Memberikan Hadiah atau Pujian Jika

Berprestasi dalam Pelajaran Agama Islam.............................................. 43

Tabel 8 Intensitas Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Agama Islam .................... 44

Tabel 9 Intensitas Siswa dalam Memperhatikan Pelajaran Agama Islam ........... 44

Tabel 10 Intensitas Siswa dalam Mengulang Materi Pelajaran Agama Islam....... 44

Tabel 11 Intensitas Orang Tua dalam Menyediakan Fasilitas Belajar pada

Pelajaran Agama Islam ........................................................................... 45

Tabel 12 Intensitas Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Agama Islam ............ 46

Tabel 13 Intensitas Orang Tua dalam Memberikan Waktu Khusus untuk

Belajar Agama Islam............................................................................... 46

Tabel 14 Intensitas Orang Tua dalam Memberikan Bimbingan Belajar

Agama Islam ........................................................................................... 47

Tabel 15 Intensitas Orang Tua dalam Memberikan Teguran pada Siswa jika

Memperoleh Nilai di Bawah Rata-Rata .................................................. 48

Tabel 16 Intensitas Siswa Mengerjakan Tugas pada Pelajaran Agama Islam ....... 48

Tabel 17 Intensitas Siswa Mendapat Prestasi Baik dalam Pelajaran Agama

Islam........................................................................................................ 49

Tabel 18 Intensitas Siswa Belajar dengan Guru Privat .......................................... 49

Tabel 19 Intensitas Siswa Tepat pada Waktu Pelajaran Agama Islam

Dimulai.................................................................................................... 50

Page 11: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 20 Intensitas Siswa Membawa Buku Pelajaran Agama Islam..................... 51

Tabel 21 Intensitas Belajar Siswa untuk Mendapatkan Pujian ............................. 51

Tabel 22 Intensitas Siswa yang Diberikan Hukuman jika Tidak Mengerjakan

Tugas ...................................................................................................... 52

Tabel 23 Intensitas Orang Tua yang Memberikan Hadiah jika Mendapat

Prestasi Bagus ........................................................................................ 52

Tabel 24 Intensitas Siswa dalam Menanyakan Masalah ....................................... 53

Tabel 25 Intensitas dalam Mengajak Teman untuk Belajar Bersama ................... 55

Tabel 26 Nilai Angket Responden Tentang Motivasi ........................................... 54

Tabel 27 Distribusi Frekuensi Tentang Nilai Prestasi ........................................... 57

Tabel 28 Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Semester Satu ................................................................... 58

Tabel 29 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam ....................................................................... 61

Tabel 30 Perhitungan untuk Memperoleh Angka Indeks Pengaruh Motivasi

(Variabel X) terhadap Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y) pada

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam .............................................. 62

Page 12: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya pendidikan adalah sebuah transformasi yang mengubah

input menjadi output. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam

pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan

rohaninya kearah kedewasaan. Pendidikan juga merupakan suatu sistem yang

teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian

dengan perkembangan pisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan,

sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan.

Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan dan

motivasi manusia sehingga dapat hidup layak, baik sebagai pribadi maupun

sebagai anggota masyarakat. Pendidikan juga bertujuan untuk mendewasakan

anak, kedewasaan tersebut mencakup pendewasaan intelektual, sosial dan moral,

tidak semata-mata kedewasaan dalam arti fisik. Pendidikan juga merupakan usaha

sadar untuk mengembangkan kepribadian dan meningkatkan manusia untuk

mencaapai tujuan yang diharapkan.

Setiap manusia membutuhkan pendidikan baik formal maupun non formal.

Dengan pendidikan akan diperoleh ilmu pengetahuan yang berguna sebagai bekal

dalam menghadapi perubahan-perubahan hidup. Dengan ilmu pengetahuan

manusia akan mampu bersaing pada tingkat nasional maupun international.

Dalam pendidikan tidak ada istilah pemaksaan, pendidikan lebih dari

kesadaran manusia itu sendiri. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap

orang dilandasi kecenderungan atau keinginan serta motivasi yang dimilikinya.

Sebagai suatu aspek kejiwaan, motivasi bukan saja dapat mewarnai tingkah laku

seseorang, tetapi dapat mendorong orang untuk melakukan dan memperoleh

sesuatu untuk mencapai cita-cita.

Hal yang penting dalam setiap usaha pendidikan adalah belajar, manusia

dapat berkembang lebih jauh dari makhluk lainnya sehingga ia dapat menjalankan

Page 13: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini. Dengan belajar manusia mampu

menjadi manusia yang berkualitas.

Dalam perspektif Islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang

beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat

kehidupannya. Hal ini tercantum dalam al-Qur’an surat al-Mujaadilah (58) ayat 11

seperti tercantum dibawah ini:

⌧ ☺ ⌧

☺ ☺

Artinya: “…niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Mujaadilah 58:11)

Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan dalam motivasi

manusia sehingga dapat hidup layak. Baik sebagai pribadi maupun sebagai

anggota masyarakat. Pendidikan juga bertujuan untuk mendewasakan anak,

kedewasaan tersebut mencakup pendewasaan intelektual, sosial dan moral,

tidak semata-mata kedewasaan dalam arti fisik.1 Pendidikan juga merupakan

usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan meningkatkan

kemampuan manusia untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Setiap manusia membutuhkan pendidikan, baik formal maupun non formal.

Menjadi seorang dokter, dosen, insinyur, maupun direktur harus ditempuh

melalui pendidikan. Dengan pendidikan akan diperoleh bekal ilmu

1 Nana Sujana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sekolah (Bandung: Sinar Baru

al-Gasindo, 1995), h. 3.

Page 14: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

pengetahuan yang berguna dalam menghadapi perubahan-perubahan hidup.

Dengan ilmu pengetahuan manusia akan mampu bersaing pada tingkat nasional

maupun internasional.

Melalui pendidikan, seseorang mendapatkan informasi dan pengetahuan.

Semakin tinggi ilmu pendidikan seseorang, maka semakin banyak informasi

dan pengetahuan yang diperolehnya.

Dalam kegiatan belajar, motivasi memegang peranan penting. Bila seseorang

tidak memiliki motivasi dan perhatian yang besar terhadap obyek yang

dipelajari maka akan sulit diharapkan siswa tersebut memperoleh dari

pelajarannya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan motivasi dan

perhatian besar terhadap obyek yang dipelajari maka hasil yang diperolehnya

pun lebih baik.

Hal yang penting dalam setiap usaha pendidikan adalah belajar, manusia dapat

berkembang lebih jauh dari mekhluk lainnya sehingga ia dapat menjalankan

fungsinya sebagai khalifah di bumi. Dengan belajar, manusia mampu menjadi

manusia yang berkualitas.

Pelaksanaan program pendidikan yang baik tidak hanya memberikan ilmu

pengetahuan intelektual semata, melainkan juga harus mengembangkan

kepribadian. Menurut Slamet Imam Santoso, tujuan setiap pendidikan yang

murni adalah menyusun pribadi yang kuat dalam jiwa pelajar supaya kelak

dapat bertahan dalam masyarakat.2

Dalam pedekatan proses belajar, motivasi diduga sangat erat hubungannya

dengan prestasi. Jika motivasi siswa timbul dari dalam dirinya sendiri maka hal

itu akan menjadi pendorong yang kuat bagi dirinya dalam belajar, dan pada

tahap berikutnya akan berakibat pada prestasi yang akan dicapainya, karena

motivasi itu merupakan “serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi

tertentu sehingga seseorang tersebut mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila

2 Slamet Imam Santoso, Pembinaan Watak Tujuan Utama Pendidikan (Jakarta: UI Pers,

1980), h. 33.

Page 15: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

ia tidak suka maka akan berusaha meniadakan atau mengeluarkan perasaan

tidak sukanya itu.”3

Dalam teori behaviorisme yaitu hukum kesiapan menyatakan bahwa “belajar

itu lebih berhasil apabila dilandasi oleh kesiapan, motivasi dan minat untuk

belajar.” Selain itu, Kasmiran Nuryo MA berpendapat bahwa “hasil belajar

seseorang ditentukan oleh keuletan dan kesungguhan dalam mempelajari

sesuatu.”4 Pendapat tersebut memperlihatkan bahwa banyak faktor yang

menentukan keberhasilan seseorang dalam proses belajar, akan tetapi yang

lebih berpengaruh adalah kesiapan dan motivasi siswa sendiri. Untuk itu betapa

pentingnya arti belajar dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar

sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani,bertaqwa

berakhlaq mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya

kitab suci Alquran dan Alhadits, melalui kegiatan bimbingan,pengajaran

latihan,serta penggunaan pengalaman.

Pendidikan Agama Islam disekolah bertujuan untuk meningkatkan

keyakinan,pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang Agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah swt, serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Namun kenyataannya materi pelajaran Pendidikan Agama Islam kurang

diminati siswa, juga pendidikan Agama Islam di sekolah – sekolah umum

sangat terbatas sehingga tujuan pendidikan Agama Islam di sekolah sulit untuk

dicapai,dan ini menjadi salah satu penyebab menurunnya nilai prestasi

pendidikan Agama Islam.

3 A.M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: CV. Rajawali,

1990), h. 75. 4 Kasmiran Nuryo, Kontribusi Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

(Jakarta: LP IKIP, 1987).

Page 16: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Penyebab lain menurunnya nilai prestasi belajar pendidikan Agama Islam,

adalah kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Siswa mungkin tidak senang

pada pelajaran atau gurunya, mungkin sakit, lapar , atau problem pribadi dan

lain-lain. Hal ini berarti pada diri siswa tidak terjadi perubahan energi, tidak

terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu karena tidak memiliki tujuan

atau kebutuhan belajar.

Keadaan seperti ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-

sebabnya, dan kemudian mendorong siswa mau melakukan pekerjaan yang

seharusnya dilakukan, yaitu belajar. Dengan kata lain siswa perlu diberikan

rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Dan dengan motivasi inilah

siswa dapat menjadi tekun dalam belajar,sehingga pada akhirnya kualitas hasil

belajar siswa dapat terwujud.

Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan yang paling awal dalam

membentuk karakter anak. Sedangkan sekolah dasar memiliki waktu yang

sangat terbatas dalam pelajaran agama Islam di samping pelajaran yang

lainnya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka timbullah ketertarikan

penulis untuk mengadakan penelitian pada SDN Pademangan Timur 05 Jakarta

Utara yang merupakan sekolah umum dan mempunyai lingkungan masyarakat

yang majemuk. Oleh karena itu, penulis mengadakan penelitian terhadap prestasi

belajar siswa dalam pendidikan agama Islam yang dipengaruhi oleh motivasi, baik

eksternal maupun internal.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul “Hubungan

Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi Pendidikan

Agama Islam di lingkungan SDN Pademangan Timur 05 Jakarta Utara.”

B. Identifikasi Masalah

Terkait dengan fokus diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Adakah pengaruh motivasi tehadap prestasi belajar?

Page 17: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

2. Sejauh mana pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar?

3. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar?

4. Apa saja yang menjadi motivasi sehingga berpengaruh pada prestasi

belajar?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi

permasalahan pada hubungan motivasi terhadap prestasi belajar khususnya pada

bidang study Pendidikan Agama Islam. Kelas yang dipilih adalah kelas IV, V, dan

VI SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

D. Perumusan Masalah

Terkait dengan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka

dalam penelitian ini maka rumusnya menjadi :

Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar

siswa dalam pelajaran pendidikan agama Islam?

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini akan mengungkapkan tentang faktor penyebab bertambah

dan berkurangnya nilai prestasi bidang studi Pendidikan Agama Islam di SDN

Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara, sehingga berguna untuk guru, siswa

dan orang tua dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.

Page 18: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Dalam psikologi pendidikan yang dimaksud motif ialah segala

sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.

Atau seperti yang dikatakan Sartain dalam bukunya yaitu Motif adalah

suatu pernyataan yang kompleks didalam suatu organisme yang

mengarahkan tingkah laku/ perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang.5

Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua

penggerak, alas an-alasan atau dorong-dorongan dalam arti manusia yang

menyebabkan ia berbuat sesuatu.6

Orang menyebut kata motif untuk menunjuk mengapa seseorang

itu berbuat sesuatu. Berawal dari kata motif itu maka motivasi dapat

diartikan sebagai daya pengerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi

aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai

tujuan sangat dirasakan.7

Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi,

maka motif daya penggerak menjadi aktif. Motif atau daya penggerak

yang telah menjadi aktif disebut motivasi.

Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku belajar. Dalam motivasi

terkandung keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan

dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar.8

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang

yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan. Ada tiga unsur yang saling berkaitan dalam motivasi yaitu :

5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 1988), h. 60 6 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT. Eresco, 1996), h. 140 7 Sardiman, Interaksi dan…, h. 71. 8 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 80.

Page 19: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.

Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-

perubahan tertentu didalam sistem neuropisiologis dalam organisme

manusia.

b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan effective arousal. Mula-

mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana

emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif.

c. Motivasi ditandai dengan emosi-emosi untuk mencapai tujuan. Pribadi

yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju kearah

suatu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan

yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya.9

2. Macam-Macam Motivasi

Beberapa pendapat tentang jenis-jenis motivasi. Sartain membagi

motif menjadi dua golongan yaitu :

a. “Psycological drive” yaitu dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis/

jasmaniah, seperti lapar, haus, seks dan sebagainya.

b. “Sosial motivies” yaitu dorongan dorongan-dorongan yang ada

hubungannya dengan manusia yang lain dalam masyarakat, seperti

dorongan estestis, dorongan ingin selalu berbuat baik (etika) dan

sebagainya.

Woodworth menggolongkan motif-motif ini menjadi tiga golongan :

a. Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motif-motif yang berhubungan

dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti lapar,

haus, tidur dan sebagainya.

b. Motif-motif yang timbul sekonyong-konyong (emergency motivies)

ialah motif-motif yang timbul jika situasi menuntut timbulnya tindakan

kegiatan yang cepat dan kuat dari kita seperti dorongan untuk

membalas, untuk berusaha yang jelas ada rangsangan dari luar.

9 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Bumi Aksara, 2001), h. 85.

Page 20: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

c. Motif obyektif, yaitu motif yang diarahkan / ditujukan kesuatu obyek

atau tujuan tertentu di sekitar kita. Motif ini timbul karena adanya

dorongan dari dalam diri kita.10

3. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik

maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan Motivasi, pelajar dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan

memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis

menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi

ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang

sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi

motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik.

Sebab mungkin maksudnya membcrikan motivasi tctapi justru

tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

dalam kegiatan belajar di sekolah.

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

Banyak siswa belajar, yang utamajustru untuk mencapai angka/ nilai yang

baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-

nilai pada raport angkanya baik- baik.

.Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi

yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau

belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan

motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan

siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu

10 Purwanto, Psikologi…, h. 62.

Page 21: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum

merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh

karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah

bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values

yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para

siswa sehingga tidak sekadar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan

afeksinya.

2. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah

selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk

sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa

yang tidak memiliki bakat menggambar.

3. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Memang unsur persaingan ini banyak di- manfaatkan di dalam dunia

industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk

meningkatkan kegiatan belajar siswa.

4. Ego-involvement.

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi

yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga

untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.

Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri,

Page 22: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan

keras bisa jadi karena harga dirinya.

5. Memberi ulangan.

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana

motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering

(misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitis.

Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan

harus diberitahukan kepada siswanya.

6. Mengetahui hasil.

Dengan mengetahui basil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada

diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus

meningkat.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas

dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk

reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya

harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang

menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan

membangkitkan harga diri.

8. Hukuman.

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa mcnjadi alat motivasi. Oleh karena itu

guru harus memahami prinsip-prinsip pembcrian hukuman.

Page 23: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

9. Hasrat untuk be/ajar.

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

10. Minat

Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar ituakan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. membangkitkan adanya suatu kebutuhan; b. menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; c. memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik; d. menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

Di samping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di atas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna. Mungkin pada mulanya, karena ada sesuatu (bentuk motivasi) siswa itu rajin belajar, tetapi guru harus mampu melanjutkan dari tahap rajin belajar itu bisa diarahkan menjadi kegiatan belajar yang bermakna, sehingga hasilnya pun akan bermakna bagi kehidupan si subjek belajar.

Page 24: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

4. Fungsi Motivasi

Setiap motif itu berkaitan erat dengan suatu tujuan, makin berharga

tujuan makin kuat pula motifnya. Guna/ fungsi motif-motif itu ialah :

a. Mendoronga manusia untuk berbuat / bertindak

Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang

memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan

suatu tugas.

b. Menentukan arah perbuatan

Yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi

mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk

mencapai tujuan itu.

c. Menyeleksi perbuatan kita

Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan,

yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.11

Selain itu motivasi dapat juga berfungsi sebagai pendorong usaha

dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya

motivasi. Dengan kata lain adanya usaha yang tekun terutama didasari

adanya motivasi, maka seseorang akan belajar. Hal tersebut akan dapat

melahirkan prestasi yang baik.12

Motivasi yang tinggi cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi

dan motivasi yang rendah cenderung menghasilkan prestasi yang rendah.13

5. Motivasi dan Perilaku

Manusia bukanlah benda mati yang bergerak hanya bila ada daya

dari luar yang mendorongnya, melainkan makhluk yang mempunyai daya-

daya dalam dirinya sendiri untuk bergerak – inilah motivasi. Oleh karena

itu motivasi sering disebut penggerak perilaku (the energizer of

11 Purwanto, Psikologi…, h. 70. 12 Sardiman, Interaksi dan…, h. 83. 13 Sudarwan Danin, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2004).

Page 25: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

behaviour). Ada juga yang mengatakan bahwa motivasi adalah penentu

(determinan) perilaku. Dengan kata lain, motivasi adalah suatu konstruk

teoritis mengenai terjadinya perilaku. Menurut para ahli, konstruk teoritis

ini meliputi aspek-aspek pengaturan (regulasi), pengarahan (direksi),

serta tujuan (insentif global) dari perilaku. Selutuh aktivitas mental yang

dirasakan / dialami yang memberikan kondisi hingga terjadinya perilaku

tersebut disebut motif.

Secara umumdapat digolongkan 3 determinan terjadinya perilaku, yaitu :

a. Determinan yang berasal dari lingkungan (kegaduhan, bahaya dari

lingkungan, desakan guru, dan lain-lain)

b. Determinan dari dalam diri individu (harapan / cita-cita, emosi, instink,

keinginan dan lain-lain)

c. Tujuan / insentif / nilai dari suatu obyek. Faktor-faktor ini berasal dari

dalam diri individu (kepuasan kerja, tanggung jawab dan lain-lain)

atau dari luar individu (status, uang dan lain-lain)

Ditinjau dari sifatnya, determinan-determinan tersebut dapat dikatakan :

a. bersifat biologis (nafsu, kebutuhan-kebutuhan biologis)

b. bersifat mental (cita-cita, rasa tanggung jawab)

c. bersifat objek atau kondisi dalam lingkungan (uang, pangkat, rencana)

Walau motivasi menggerakkan perilaku tetapi hubungan antara

kedua konstruk ini cukup kompleks. Berikut ini beberapa cirri motivasi

dalam perilaku:

a. Penggerakan perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-tanggapan

yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku

tertentu saja, tetapi merangsang berbagai kecenderungan yang

memungkinkan tanggapan yang berbeda-beda.

b. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi

dengan kekuatan determinan. Rangsang yang lemah mungkin

menimbulkan reaksi hebat dan sebagainya.

c. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.

Page 26: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

d. Penguatan positif (positive reinforcement) menyebabkan suatu perilaku

tertentu cenderung untuk diulangi kembali.

e. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perilaku itu bersifat

tidak enak.14

6. Daur Motivasi

Perilaku terjadi karena suatu determinan tertentu, determinan ini

merangsang timbulnya suatu keadaan (bio) psikologis tertentu dalam

tubuh yang disebut kebutuhan, kebutuhan menciptakan suatu keadaan

tegang (tension) dan ini mendorong perilaku untuk memenuhi kebutuhan

tersebut (perilaku instrumental).

Bila kebutuhan sudah dipenuhi, maka ketegangan akan melemah

(relief) sampai timbulnya ketegangan lagi karena munculnya kebutuhan

baru. Inilah yang disebut daur motivasi.

Tidak semua perilaku mengikuti pola daur seperti ini. Bila

determinan yang menimbulkan itu tidak ada lagi, maka daur tidak terjadi.15

7. Teori Motivasi

Dalam buku Psikologi Pendidikan karangan Ngalim Purwanto,

menyatakan beberapa teori motivasi sebagai berikut :

a. Teori Hedonisme

Semua orang cenderung menghindari diri dari sesuatu yang sulit dan

yang menyusahkan dan lebih cenderung suka melakukan sesuatu

yang mendatangkan kesenangan.

b. Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan naluri pokok, yakni

naluri mempertahankan diri, naluri mengembangkan diri dan naluri

mempertahankan dan mengembangkan jenis. Kebiasaan-kebiasaan

dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya setiap hari, mendapat

14 Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Prenhalindo, 2002), t.t.p 15 Irwanto, Psikologi…t.t.p.

Page 27: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut. Teori ini

menjelaskan tentang perilaku manusia yang memiliki motivasi,

didasarkan oleh naluri.

c. Teori Reaksi Yang Dipelajari

Perilaku manusia berdasarkan pada pola-pola dari tingkah laku yang

dipelajari dari kebudayaan dimana tempat orang itu hidup.

d. Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori reaksi

yang dipelajari. Seorang pemimpin yang ingin memotivasi

bawahannya, ia mendasarkannya kepada daya pendorong naluri dan

reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan dimana dia

berada.

e. Teori Kebutuhan

Tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah

untuk memenuhi kebutuhannya. Teori kebutuhan ini dapat dijelaskan

dengan teori Abraham Maslow.16

Maslow sebagai tokoh motivasi aliran humanisme, menyatakan

bahwa kebutuhan manusia secara hierarkis semuanya laten dalam diri

manusia. Kebutuhan tersebut mencakup fisiologis (sandang pangan),

kebutuhan rasa aman (bebas bahaya), kebutihan kasih sayang, kebutuhan

dihargai dan dihormati, dan kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri,

penghargaan atau penghormatan, rasa memiliki, dan rasa cinta atau

sayang, perasaan aman, dan tentram merupakan kebutuhan fisiologis

mendasar. Teori ini dikenal sebagai teori kebutuhan (needs).17

Teori Maslow mengenai motivasi didasarkan kepada adanya

tingkat-tingkat kebutuhan dan perubahan daya dorongnya. Perubahan daya

dorong atau dalam istilah Maslow “prepotency” berarti bahwa apabila

semua tingkat kebutuhan manusia tidak bisa dipenuhi lag, maka

kebutuhan-kebutuhan dasar yang bersifat fisik merupakan kebutuhan yang

16 Purwanto, Psikologi…, h. 60. 17 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007).

Page 28: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

paling dominant “and all other needs may some seem to be non existent or

be pushed into the background.”18

Berdasarkan teori motivasi yang telah dikemukakan diatas dapat

disimpulkan, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh

adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar seseorang berkeinginan

untuk mengadakan perubahan tingkah laku / aktivitas lebih baik dari

keadaan sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut : (a) mendorong

manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan

kebutuhan. Dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari

setiap kebutuhan yang akan dipenuhi, (b) menentukan arah tujuan yang

hendak dicapai, dan (c) menentukan perbuatan yang harus dilakukan.19

8. Peranan Motivasi Dalam Belajar Dan Pembelajaran

a. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang

anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan

pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang

pernaha dilaluinya. Sebagai contoh, seorang anak akan memecahkan

materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel

tersebut, anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas matematika. Dalam

klaim itu, anak berusaha mencari buku tabel matematika. Upaya untuk

mencari tabel merupakan motivasi yang dapat menimbulkan penguatan

belajar.

b. Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya

dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika

dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya

bagi anak. Sebagai contoh, anak akan termotivasi belajar elektronik

18 Buchori Zainun, Manajemen dan Motivasi, (Jakarta: Balai Aksara, 1989). 19 Uno, Teori Motivasi…, h. 9.

Page 29: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

karena tujuan belajar elektronik itu dapat melahirkan kemampuan anak

dalam bidang elektronik. Dalam suatu kesempatan misalnya, anak

tersebut diminta membetulkan radio yang rusak, dan berkat

pengalamannya dari bidang elektronik, maka radio tersebut menjadi baik

setelah diperbaikinya. Dari pengalaman itu, anak makin hari makin

termotivasi untuk belajar, karena sedikit anak sudah mengetahui makna

dari belajar itu.

c. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan

berusaha memperlajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan

memproleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi

untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila

seseorang kurang belajar atau tidak memiliki motivasi untuk belajar,

maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk

mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat

berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.20

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata yaitu prestasi dan

belajar. Prestasi adalah hasil tertinggi yang telah dicapai seseorang.

Sedangkan arti prestasi dalam kamus ilmiah popular adalah “hasil yang

telah dicapai”. Dapat dikatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah

dicapai oleh perbuatan yang telah dilakukan. Dengan demikian prestasi

adalah hasil karya dari suatu usaha.

Ada beberapa definisi tentang pengertian belajar. Menurut

Slameto belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

20 Uno, Teori Motivasi…, h. 27.

Page 30: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dengan hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.21

Oemar Hamalik mengemukakan pendapatnya tentang belajar.

Menurutnya belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of

behavior through experiencing). Maksudnya belajar merupakan suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat tapi mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil

latihan melainkan pengubahan kelakuan.22

Skinner dalam bukunya Educational Psychology : The Teaching

Learning Proses, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi

atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Chaplin dalam Dictionery Of Psychologi membatasi belajar

dengan dua rumusan. Rumusan pertama yaitu belajar adalah perolehan

perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan

pengalaman. Rumusan keduanya belajar adalah proses memperoleh

respon-respon sebagai berikut adanya latihan khusus.23

Menurut teori behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai

akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain

belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal

kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil

interaksi antara stumulus dan respon.24

Dari definisi-definisi yang tersebut diatas, dapat dikemukan adanya

beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar,

yaitu :

21 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Bina Aksara,

1998), h. 56. 22 Hamalik, Proses Belajar…, h. 27. 23 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2006), h. 90. 24 C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2004), h.

20.

Page 31: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tungkah lau, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,

tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih

buruk.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar;

seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap;

harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup

panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan

dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari

suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan

ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan

perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi,

kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang,

yang biasanya hanya berlangsung sementara.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian baik secara fisik maupun psikis, seperti :

perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/ berfikir,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.25

Banyak sekali bentuk-bentuk perubahan yang terdapat dalam diri

manusia yang bergantung pada belajar, sehingga kualitas peradaban

menusia juga terpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. E.L.Thorndike

meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia dikurangi

setengahnya saja maka peradaban yang ada sekarang tidak akan berguna

bagi generasi mendatang. Bahkan mungkin peradaban itu sendiri akan

lenyap ditelan zaman.26

25 Purwanto, Psikologi…, h. 84. 26 Syah, Psikologi Pendidikan…., h. 95.

Page 32: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Prestasi belajar menurut pendapat Purwadarminta adalah hasil yang

telah dicapai individu merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang

mempengaruhi baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar

(eksternal).27

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi tiga macam :

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan / kondisi

jasmani dan rohani siswa meliputi dua aspek, yaitu :

1. Aspek pisiologis

Keadaan umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai

tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran.

2. Aspek psikologis

Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih

esensial adalah intelegensi siswa / tingkat kecerdasan, sikap siswa,

bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa, dibagi menjadi dua bagian :

1. Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat keluarga siswa dan letaknya,

alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa. Faktor-

faktor ini dipandang turut menentukan tingkat tingkat keberhasilan

siswa.

27 A. Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 1989), h. 81.

Page 33: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

2. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi dan

teman-teman sekelas, lingkungan sosial siswa adalah masyarakat

dan tetangga juga teman-teman sepermainan dapat mempengaruhi

semangat belajar siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar orang tua dan keluarga belajar

ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

c. Faktor pendekatan balajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi

yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hak ini berarti seperangkat

langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk

memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.28

1. Penialaian Formatif

Penilaian formatif adalah penilaian tentang prestasi siswa yang

dilakukan guru dalam proses belajar mengajar yang sedang atau

sudah dilaksanakan siswa yang bersangkutan.

2. Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan guru untuk

memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau

pencapaian prestasi belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang

telah dipelajarinya.29

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian

Istilah pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani, yaitu

Paedagogie. Paedagogie asal katanya adalah pais yang artinya “anak” dan

again yang artinya adalah “membimbing”. Dengan demikian, maka

28 Syah, Psikologi Pendidikan…., h. 132. 29 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 1984), h. 26.

Page 34: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

paedagogie berarti “bimbingan yang diberikan kepada anak”. Orang yang

memberikan bimbingan kepada anak disebut paedagog. Dalam

perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie tersebut berarti

bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa

agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti

usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk

mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa

atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti

mental.30

Pendidikan Islam sebagai suatu istilah terdiri dari dua kata yang berkaitan

yaitu “pendidikan” dan kata “Islam”. Dengan kata lain pendidikan Islam

adalah pendidikan berdasar ajaran Islam adalah pendidikan dalam Islam.

Untuk memperjelas apa sebenarnya pendidikan Islam itu? dapat dipahami

dari definisi-definisi sebagai berikut :

a. Drs. Ahmad D. Marimba

Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama

menurut ukuran-ukuran agama Islam (Kepribadian Muslim)

b. Prof. Dr. Zakiah Daradjat

Pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian; Islam ini lebih

banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud

dalam amal perbuatan sesuai dengan petunjuk ajaran Islam; karena itu

pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga bersifat praktis

atau pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan

amal.

30 Sudirman et.al., Ilmu Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), cet. ke 5,

h. 4.

Page 35: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

c. Prof. H.M. Arifin, M.Ed

• Pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup

seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah.

• Pendidikan Islam adalah usaha orang dewsa muslim yang bertaqwa

secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta

perkembangan fitrah anak didik melalui ajaran Islam kearah titik

maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.31

d. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi

Dalam arti luas, pendidikan Islam diartikan sebagai upaya orang

beriman untuk mengajak orang bertaqwa. Sasaran kegiatan pendidikan ini

adalah orang-orang dewasa.

Dalam arti sempit (berlaku bagi anak-anak) Pendidikan Islam

diartikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan orang dewasa yang

beriman dalam membantu membimbing anak yang belum dewasa agar

mencapai kedewasaan untuk menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah

dibumi yang didasari iman yang kokoh pada Allah SWT.

e. H.M. Alisuf Sabri

Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa atau pendidik untuk

membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah

kedewasaan.32

f. Abrurrahman An-Nahlawi

Pendidikan Islam adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan

oleh manusia untuk mengembangkan, membina dan mengenalkan syariat

Islam untuk berakhlaq.33

Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa :

1. Pendidikan Islam adalah suatu usaha / kegiatan yang disengaja dan

didasari oleh si pendidik guna kepentingan pribadi si terdidik

31 H.M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press). 32 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), cet. ke 1, h. 5. 33 Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah (Jakarta: PT. Gema Insani

Press, 1995, cet. ke 2, h. 25.

Page 36: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

2. Bentuk kegiatan / usaha dalam pendidikan Islam dilakukan dengan

melalui bimbingan, pengajaran dan latihan atau pembiasaan dalam

rangka menumbuhkan dan mengembangkan pribadi si terdidik

berdasarkan ajaran Islam.

3. Objek sasaran dalm pendidikan Islam selain anak-anak yang kodratnya

memerlukan pendidikan untuk mengembangkan potensinya, juga

orang-orang dewasa yang hakikatnya masih memerlukan pembinaan

agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kondisi dan fungsi

hidupnya sebagai seorang muslim. Karena itu Islam menganut prinsip

pendidikan seumur hidup.

4. Pendidikan dalam Islam lebih luas cakupannya dari pendidikan umum,

karena pendidikan Islam selain mengajarkan pendidikan umum juga

mengajarkan pendidikan agama. Dalam Islam pendidikan umum dan

pendidikan agama merupakan kesatuan program pendidikan yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses pendidikan dalam rangka membentuk

kepribadian muslim yang paripurna.

Dari uraian diatas, Pendidikan Islam dapat diddefinisikan sebagai

usaha sadar untuk membimbing atau memimpin pertumbuhan dan

perkembangan si terdidik berdasarkan ajaran Islam kea rah terbentuknya

kepribadian yang utama.34

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, mengahyati,

mengimani, bertaqwa barakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam

dari sumber utamanya kitab suci Alqur’an dan al-hadits, melalui

bimbingan, pengajaran latihan serta penggunaan pengalaman.35

34 Sabri, Pengantar Ilmu…, h. 152. 35 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004).

Page 37: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar merupakan tindakan dari suatu yang berdiri di atasnya. Kokoh dan tidaknya suatu bangunan ditentukan oleh kuat dan tidaknya dasar yang dijadikan sebagai landasannya.

Ibarat suatu pohon, yang menjadi dasar kekuatan adalah akarnya, fungsinya sama yaitu memperkuat berdirinya pohon tersebut. Sebagai aktivitas pendidikan dan pembinaan kedisiplinan ibadah shalat tentunya Pendidikan Agama Islam memerlukan dasar dan landasan yang kuat guna memberikan arahan dan pedoman bagi terlaksananya program pendidikan dasar juga berfungsi sebagai pegangan langkah pelaksanaan dan sebagai jalur yang menentukan arah usaha tersebut.

Apakah dasar pendidikan itu? Dalam ini dengan tegas Ahmad D. Marimba menjelaskan bahwa yang menjadi dasar pendidikan Islam ialah “Firman Tuhan dan Sunnah Rasulullah SAW., kalau pendidikan diibaratkan bangunan maka isi al-Qur’an dan al-Haditslah yang menjadi pedomannya”.36 Zuhairi dkk. mengenai hal ini sependapat dengan Ahmad D. Marimba bahwa “Dasar Pelaksanaan pendidikan Islam terutama adalah al-Qur’an dan al-Hadits”37

Perlu ditegaskan lebih awal bahwa sebagian besar dasar pokok yang digunakan oleh pendidikan modern pada dasarnya telah terwujud dalam ajaran Islam, walaupun ungkapan dalam kutipan agak berbeda, namun pada intinya adalah sama.

Imaduddin Abdulrahim mengemukakan sebuah pandangan bahwa menjadi dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam adalah tauhid, karena ia didasarkan seluruh aspek kehidupan muslim, sebagaimana dikemukakannya sebagai berikut :

Tauhid adalah dasar pandangan hidup muslim, karena itu, tauhid adalah azas pendidikan Islam dan UUD 1945 Pasal 29 ayat 1, dikatakan bahwa negara Republik Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena itu, Ketuhanan Yang Maha Esa ini juga dasar sistem pendidikan Nasional. Dalam pandangan muslim, Ketuhanan Yang Maha Esa ini tak lain adalah tauhid tersebut.38

Pedoman hidup setiap muslim bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits. Pengertian dasar utama agar hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat serta untuk mendapatkan ridha Allah SWT

Di negara Indonesia secara formal pendidikan agama Islam merupakan

subsistem dari pendidikan Nasional. Keberadaan pendidikan agama Islam

36 Ahmad D. Marimba, Op. Cit, h. 37 Zuhairini, et.al, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 153. 38 M. Dawam Rahardjo, Intelektual Intelegensia dan Prilaku Politik Bangsa; Risalah

Cendikiawan Muslim (Bandung: Mizan, 1993), h. 441.

Page 38: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

mempunyai kedudukan yang kuat dan landasan yang utama. Pancasila, merupakan

dasar dari setiap langkah dan tingkah laku kegiatan bangsa Indonesia sila pertama

Ketuhanan Yang Maha Esa, berarti menjamin setiap warga negara untuk

memeluk, beribadah serta menjalankan dan pengembangan agama, terutama di

dalamnya penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan agama Islam.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan akan tercapai setelah

kegiatan selesai dilaksanakan. Tujuan merupakan factor yang sangat

penting dalam suatu kegiatan atau usaha. Demikian pula halnya dalam

proses pendidikan, karena kegiatan tanpa adanya tujuan akan

menimbulkan ketidaktentuan dalam pelaksanaannya. Seorang pendidik

dengan segenap kemampuannya akan menggiring anak didiknya pada

suatu tujuan akhir.

Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,

pemahaman penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang alam

semesta sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan agama Islam mengarah pada perkembangan bakat-

bakat manusia dan membangkitkan nilai-nilai kebajikan yang mulia pada

dirinya. Tujuan ini merupakan fondasi utama tempat dibangunnya

kepribadian manusia. Oleh karena itu, dalam pandangan Islam seperangkat

system pendidikan yang perwujudannya melalui orang tua, guru, lembaga

pendidikan dan negara mempunyai arti yang sangat penting.39

Tujuan pendidikan agama Islam selaras dengan tujuan hidup manusia, sebagaimana dinyatakan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56, berbunyi:

)56:الذاريات ( .وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

39 Ramayulis, Metodologi Pendidikan ….

Page 39: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.(QS. Adz-Dzariaat: 56).

Dengan demikian, penulis mengambil kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agam Islam adalah berusaha mendidik pribadi muslim agar

bertaqwa dan beribadah dengan baik kepada Allah SWT. untuk

memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam di SD adalah untuk :

1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pembiasaan, serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlaq mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,

jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi ( tasamuh ), menjaga

keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya

agama dalam komunitas sekolah.

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolah berfungsi :

a. Pengembangan,yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

b. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak – anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama, agar bakat tersebut dapat berkembang secara

optimal.

c. Perbaikan,yaitu untuk memperbaiki kesalahan –kesalahan, kekurangan

kekurangan,dan kelemahan- kelemahan peserta didik dalam

keyakinan,pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan

sehari – hari.

Page 40: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

d. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya

e. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya,

baik lingkungan fisik maupun lingkungan social dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.40

5. Ruang Lingkup Bahan Pengajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Dasar

Sebagaimana dijelaskan dalam kurikulum Sekolah Dasar bahwa ruang

lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup usaha mewujudkan keserasian,

keselarasan,dan keseimbangan antara :

a. Hubungan manusia dengan Allah

b. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

c. Hubungan manusia dengan sesama manusia

d. Hubungan manusia dengan makhluq lain dan lingkungan alamnya

Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD meliputi

aspek sebagai berikut :

1. Al-Quran meliputi : Hafal Al quran surat pendek pilihan, membaca

Alquran permulaan,mengenal ayat-ayat Alquran, menulis

Alquran,melafalkan surat-surat,mengartikan surat-surat.

2. Aqidah meliputi : Keimanan,melafalkan syahadatain,mengenal asmaul

husna, sifat- sifat wajib bagi Allah dan sifat mustahil bagi Allah

3. Akhlak meliputi : Akhlak terpuji dan akhlak tercela.

4. Fiqih meliputi : Bersuci dari hadas besar dan hadas kecil,tata cara salat,

puasa sunah dan puasa wajib,zakat mal dan zakat fitrah, bacaan dzikir dan

doa setelah salat

5. Tarikh dan Kebudayaan Islam meliputi : Kisah – kisah keteladana Nabi

Ibrahim dan Ismail, keteladana para sahabat ( Abu Bakar Sidik dan Umar

bin Khatab ).41

40 Ramayulis, Metodologi Pendidikan…, h. 21.

Page 41: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

D. Kerangka Berfikir

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa motivasi itu merupakan

pendorong untuk mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar. Motivasi

besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi belajar seseorang, sebab dengan

adanya motivasi seseorang akan bersungguh-sungguh dalam melakukan usaha

untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Siswa yang mempunyai motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak

energi untuk melakukan kegiatan belajar. Sebaliknya siswa yang memiliki

intelegensi yang tinggi bisa jadi akan gagal karena kurangnya motivasi. Hasil

belajar akan optimal kalau ada motivasi yang kuat.

Motivasi berperan penting dalam proses belajar mengajar, karena

motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat,

atau meklanisme psikologi yang mendorong seseorang untuk mencapai

prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Dengan kata lain

adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik,

karena motivasi salah satu faktor keberhasilan dalam belajar.

Dengan adanya pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar Agama

Islam di lingkungan SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara, penulis

mempunyai kerangka berfikir “Jika motivasi tinggi, maka hasil belajar akan

meningkat”.

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis

dapat dirumuskan “diduga terdapat hubungan positif antara motivasi siswa

dengan prestasi belajar”.

Ho : Tidak ada hubungan positif yang nyata antara motivasi dengan prestasi

Ha : Terdapat hubungan positif yang nyata antara motivasi dengan prestasi

41 Standar isi kurikulum KTSP 2006, Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD

Page 42: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah SDN Pademangan Timur

05 Pagi yang terletak di Kelurahan Pademangan Timur Kecamatan Pademangan

Kotamadya Jakarta Utara. Adapun waktu penelitian terhitung tanggal 21 Oktober

2007-11 Desember 2007.

B. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

motivasi terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama

Islam di SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

C. Metode Penelitian

Untuk memudahkan data dan informasi yang akan mengungkapkan

permasalahan dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian

dengan teknik deskriptif persentase dan teknik korelasi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi, yaitu keseluruhan objek penelitian. Penelitian ini mengambil

populasi siswa-siswi SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara

sebanyak 504 orang.

2. Sampel, yaitu sebagian dari populasi yang diteliti. Dalam hal ini, penulis

mengambil sampel sebanyak 30 orang yang terdiri kelas IV, V dan VI

SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara. Dengan prosentase, yaitu

kelas IV: 33,3%; kelas V: 33,3%; kelas VI: 33,3%.

Page 43: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

E. Variabel penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, “ variabel adalah gejala yang bervariasi,

yang menjadi objek penelitian”.42 Dalam penelitian ini terdairi dari dua variabel.

Yang pertama adalah variabel X, yaitu Motivasi. Variabel kedua adalah variabel

Y, yaitu Prestasi Belajar.

F. Desain Penelitian.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif

analitis, yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari

fenomena objek yang diteliti. Jenis data yang dikumpulkan berupa data-data yang

bersifat kuantitatif yang diubah menjadi kualitatif, yang terdiri dari data primer

dan data sekunder.

1. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari lingkungan SDN

Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

2. Data sekunder merupakan data atau keterangan-keterangan yang diambil

dari hasil membaca buku dan literatur lainnya, seperti kliping, majalah,

dan koran yang berkaitan dengan judul skripsi.

G. Teknik Pengumpulan Data.

Sebagaimana lazimnya suatu karya ilmiah, maka dalam membahas

masalah ini penulis menguraikan beberapa teknik pengumpulan data yang terdiri

dari:

1. Wawancara, yaitu pengambilan data yang diperoleh dari nara sumber

tertentu melalui metode tanya jawab. Dalam hal ini wawancara dilakukan

kepada Kepala Sekolah dan Guru Agama Islam.

2. Observasi, yaitu pengambilan data melalui pengamatan langsung kepada

objek yang diteliti di lapangan.

3. Kuesioner atau Angket, yaitu pengambilan data melalui daftar pertanyaan

tertulis mengenai masalah dalam skripsi ini yang ditujukan kepada objek

42Suharsimi arikunto, prosedur Penelitian, (Jakarta: Rinrks Cipta, 2002) cet.12, h.104

Page 44: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

yang diteliti. Dalam hal ini, penulis mengambil data dari siswa-siswi kelas

IV, V dan VI SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

Adapun angket diberikan untuk mengetahui variabel X (Motivasi).

Sedangkan variabel Y (Prestasi Belajar) diambil dari nilai raport akhir siswa.

Masing-masing item pada angket yang diberikan disediakan empat

alternatif jawaban dengan pemberian skor sebagai berikut:

Tabel 1

Skor Alternatif Jawaban

No Alternatif Jawaban Skor

1 a. Selalu 4

2 b. Sering 3

3 c. Kadang-kadang 2

4 d. Tidak pernah 1

Tabel 2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Masalah Penelitian Indikator No. Item

Motivasi Instrinsik

Motivasi Ekstrinsik

Keinginan

Ketekunan

Menunjukkan Minat

Perhatian

Orang tua

Guru

Reward/ Hadiah

Pujian

Hukuman/ Teguran

12, 20

5, 11, 13

3, 15, 19

4, 14

7, 8, 9

1, 6

2, 18

16

10, 17

Page 45: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

a. Wawancara, yaitu menanyakan sejumlah pertanyaan yang terstruktur,

kemudian diperdalam dalam mengevaluasi keterangan lebih lanjut.

Sebagai responden dalam wawancara ini, penulis mengambil data dari

Kepala Sekolah dan Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SDN

Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

H. Teknik Analisis Data.

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka penulis perlu

menganalisa data yang telah masuk. Secara garis besar, penulis membagi

analisa data menjadi 3:

a. Persiapan. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih/ menyortir data

sedemikian rupa sehingga data yang terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan bermaksud merapikan data

agar bersih dan rapi, selanjutnya mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.

1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

2. Mengecek kelengkapan data.

3. Mengecek macam isian data.

b. Tabulasi. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menganalisa data dengan

menghitung kuesioner/ angket dan mengklasifikasikannya dalam beberapa

hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam

keluarga di lingkungan SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang

kemudian diubah menjadi data kuantitatif ada beberapa cara, yaitu:

1. Teknik Persentase.

Teknik persentase yaitu perhitungan dengan cara memberikan persen

pada jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Adapun rumusan yang

digunakan adalah:

P = F / N x 100%

Keterangan: P = Angka persentase

F = Frekuensi yang dicari persentasenya

Page 46: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

N = Number of case (jumlah frekuensi atau

banyaknya jumlah individu yang menjadi

responden)

2. Teknik Product Moment Correlation

Teknik “product moment correlation” yaitu perhitungan dengan cara

mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang

dikorelasikan. Adapun rumusan yang digunakan adalah:

rxy = N∑xy – ( ∑x) (∑y)

√[ N∑ x2 –( ∑x)2 ] [ N ∑Y2-(∑y)2

Keterangan:

Rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Jumlah responden

∑xy : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y

∑x : Jumlah seluruh skor x

∑y : Jumlah seluruh skor y

∑x2 : Jumlah kuadrat seluruh skor x

∑y2 : Jumlah kuadrat seluruh skor y

Setelah didapatkan perhitungan dengan cara mencari hasil perkalian

dari momen-momen variabel yang dikorelasikan maka langkah

selanjutnya adalah memberikan interprestasi data terhadap “rxy” yaitu

dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indek prestasi

“r” product moment.

Tabel 3

Indek Prestasi “r” Product

Besar “r”

product moment Interprestasi

0.00-0.20

Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sagat rendah sehingga korelasi itu diabaikan.

0.20-0.40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

Page 47: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

yang lemah atau rendah

0.40-0.70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

yang sedang atau cukup

0.70-0.90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

0.90-1.00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

yang sangat kuat atau sangat tinggi

Kemudian memberikan interprestasi dengan menggunakan tabel nilai

dengan cara:

R: df = N-nr

Keterangan:

df = Degrees of freedom

N = Number of cases

nr = Banyaknya variabel yang di korelasikan.

Setelah itu hasilnya di cocokkan negan table nilai koefesien korelasi

“r” Product moment baik pada taraf signifikasi 5% ataupun pada taraf

signifikasi 1% kemudian di buat kesimpulan apakah terdapat korelasi

positif yang signifikan atau tidak.Dengan kriteria pengujian:

Jika r hitung > r table Ho di tolak

Jika r hitung < r table Ho di terima.

c. Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekatan Penelitian. Yaitu pengolahan

data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan

yang ada, sesuai dengan pendekatan dan desain penelitian.

Page 48: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

SD Negeri Pademangan Timur 05 Pagi didirikan tahun 1975 dan mulai

dibuka pada tahun 1976. Sekolah ini terletak di Jl. Pademangan VI Gg. 34 Rt. 015

Rw. 01 Kelurahan Pademangan Timur Kecamatan Pademangan Kotamadya

Jakarta Utara.

1. Identitas Sekolah

• Nama Sekolah : SDN PADEMANGAN TIMUR 05 PAGI

• Nomor Induk : --

• Nomor Status Sekolah : 101016102060

• Propinsi : DKI Jakarta

• Otonomi Daerah : DKI Jakarta

• Kecamatan : Pademangan

• Desa / Kelurahan : Pademangan Timur

• Jl dan Nomor : Pademangan No. VI

• Kode Pos : 14410

• Telepon : (021) 6453958

• Daerah : Perkotaan

• Status Sekolah : Negeri

• Tahun Berdiri : 1975

• Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

• Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

• Luas Bangunan : 784 m2

• Luas Tanah : 1228 m2

• Status Gedung : Milik Sendiri

Page 49: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara adalah “Terwujudnya

pendidikan dasar yang bermutu,beriman dan bertaqwa serta kreatif dan inovatif”.

Misi SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara adalah

“Menyelenggarakan pendidikan dasar yang berotientasi pada kesehatan jasmani,

rohani serta pengembangan diri dan prestasi akademik”.

3. Keadaan Guru dan Murid

Tabel 4

Daftar Nama-Nama Guru SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara

No Nama L/P

Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Status Jabatan Mengajar

Kelas

1 E. RUSTAMA, BA 470028926/41228

L Kuningan, 15-07-1950 D.3 1985 PNS Kep.Sek. I – VI

2 SALIM, S.Pd.I

130615107/62221 L Gn. Kidul, 03-04-1950 S.1 2007 PNS

Guru Agama

I – VI AB

3 SUWARSIH, S.Pd. 131438422/070362

P Boyolali, 09-07-1965 S.1 2006 PNS Guru Kelas

VI B

4 BUDIMAN, S.Pd.

131122237/074183 L Sleman, 25-06-1960 S.1 2005 PNS

Guru Kelas

IV B

5 SITI MASIFAH, S.Pd. 131148258/107351

P Muaradua, 25-05-1962 S.1 2006 PNS Guru Kelas

V A

6 INAH MARSINAH, S.Pd.

131804183/111949 P Kuningan, 19-04-1965 S.1 2006 PNS

Guru Kelas

VI A

7 Hj. ENDANG SULASTRI

130475002/055243 P Purworejo, 18-02-1952 D. II 1999 PNS

Guru Kelas

I A

8 SRI WATI

130475088/055362 P Jogjakarta, 27-03-1953 D.II 1999 PNS

Guru Kelas

IV A

9 YENNY FIRYANTI 130948546/072900

P Lampung, 04-08-1957 D.III 1986 PNS Guru Kelas

III A

10 ENDANG KUSWATI 131128030/074438

P Sleman, 13-05-1969 D.II 2002 PNS Guru Kelas

I B

11 IIS SUPENTI P Sukabumi, 07-05-1969 D.II 1998 PNS Guru V B

Page 50: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

150319873/000000 Agama

12 SUHENDRI

130720289/065977 L Kuningan, 19-07-1952 SD 1966 PNS Penjaga ---

13 NURSITI 01.07727

P Kuningan, 14-04-1968 SPG 1987 PTT Guru Kelas

II A

14 SULASTRI UTAMI

--- P Semarang, 06-07-1964 D. III 1996 HONORER

Guru B.Inggris

I – VI AB

15 DYAN NURBAITI

--- P Jakarta, 19-01-1976 D.II 2004 HONORER

Guru Kelas

II B

16 RETNO C.NINGRUM

--- P Jakarta, 19-01-1976 D.II 2005 HONORER

Guru Kelas

III B

17 E.SUHERMAN

--- L Kuningan, 29-07-1964 SMA 1984 NONORER TU ---

Tabel 5

Jumlah Siswa SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara

Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelas Jumlah

Rombongan

Jenis

Kelamin Jumlah Siswa

Lk 44 Pr 34 I 2

Jumlah 78 Lk 42 Pr 48 II 2

Jumlah 90 Lk 55 Pr 28 III 2

Jumlah 83 Lk 46 Pr 43 IV 2

Jumlah 89 Lk 37 Pr 42 V 2

Jumlah 79 Lk 44 Pr 32 VI 2

Jumlah 76 Jumlah 12 Lk 268

Page 51: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Pr 227 Jumlah 495

4. Struktur Sekolah

Bagan

Struktur Organisasi Sekolah Sekolah: SDN Pademangan Timur 05 Pagi Tahun Pelajaran: 2007-2008

Keterangan:

: Garis Komando

: Garis Koordinasi

B. Motivasi Belajar

Dalam upaya pengumpulan data dan mendapatkan hasil analisa yang

dapat dipertanggungjawabkan, maka penulis menggunakan teknik kuesioner/

angket dan wawancara sebagai pendukung studi pustaka dalam skripsi ini.

GURU KELAS I GURU KELAS I GURU KELAS I GURU KELAS I GURU KELAS I GURU KELAS I Endang Kuswati (A)

Hj.endang Sulastri (B)

KEPALA SEKOLAH

E.RUSTAMA, BA

Nursiti (A)

Dian Nurbaiti (B)

Yenni Firyanti (A)

Retno C. Ningrum (B)

Sriwati (A)

Budiman, S.Pd. (B)

Siti Masifah, S.Pd. (A)

Iis Supenti (B)

Inah M., S.Pd. (A)

Sumarsih, S.Pd. (B)

GURU AGAMA Salim, S.Pd.

GURU B.INGGRIS Sulastri Utami, S.Pd.

PRAMUKA Deden

Yanto

UKS Mujihadi

SISWA PENJAGA

MASYARAKAT SEKITAR

Page 52: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Seperti yang telah dikemukakan oleh penulis bahwa metode penelitian

yang digunakan adalah teknik penelitian lapangan (field research) yang

menggunakan kuesioner/ angket dan interview/ wawancara. Dalam hal ini

penulis memberikan daftar pertanyaan tertulis yang terstruktur kepada siswa-

siswi SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara dengan mengambil

sampel 30 siswa dengan prosentase, yaitu kelas IV: 33,3%; kelas V: 33,3%;

kelas VI: 33,3%. Sedangkan, jumlah pertanyaan yang penulis berikan yaitu 20

pertanyaan untuk siswa dengan spesifikasi pertanyaan seputar masalah

pengaruh motivasi belajar siswa SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta

Utara. Adapun tentang prestasi diambil dari nilai raport terakhir siswa.

Sedangkan untuk teknik wawancara, obyek penelitiannya adalah kepala

sekolah dan guru agama SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara.

Dari data yang diperoleh penulis dengan teknik wawancara yang

ditujukan kepada Guru Bidang Studi Agama Islam, beliau mengemukakan

bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di SDN Pademangan Timur 05

Pagi Jakarta Utara berlangsung dengan lancar. Metode yang dipakai adalah ing

ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Sedangkan

untuk materi yang diajarkan di SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara

meliputi: Akhlakul karimah, Shalat fardhu dan Sholat sunat, serta membaca

dan menulis al-Qur’an.

Sedangkan menurut kepala sekolah, hal yang dilakukan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam bidang studi pendidikan

agama Islam yaitu pertama, peningkatan frekuensi kegiatan yang menunjang

dan mendukung untuk dapat meraih prestasi dan implementasi bidang

keagamaan khususnya agama Islam. Kedua; pendekatan pribadi ke individu

siswa dalam upaya peningkatan penambahan kegiatan praktek ibadah. Ketiga;

pemberian tugas dengan lisan maupun tertulis dengan dilibatkan orang tua

sebagai cek and ricek. Keempat; penyediaan sarana/ alat peraga/ media

pembelajaran khususnya pendidikan agama Islam. Kelima; melibatkan semua

Page 53: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

pihak dalam peningkatan kesadaran beragama (PAI) memperingati Hari-Hari

Besar Islam.

Tabel 6

Intensitas Guru Memberikan Tuntunan

dalam Belajar Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

19

11

-

-

63 %

37 %

-

-

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa siswa SDN Pademangan Timur

05 Pagi Jakarta Utara mayoritas selalu dan sering mendapatkan tuntunan dari

gurunya dalam hal keagamaan, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan membaca

buku-buku agama, yaitu sering sebanyak 19 orang (63%) selalu dan 11 orang

(11%) sering mendapatkan tuntunan keagamaan. Hal ini dapat secara langsung

membangkitkan prestasi siswa dalam pelajaran pendidikan agama Islam.

Page 54: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 7

Intensitas Guru dalam Memberikan Hadiah atau Pujian

Jika Dapat Menjawab Pertanyaan

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

18

11

1

-

60%

37%

3%

-

Jumlah 30 100%

Tabel di atas memperlihatkan bahwa banyak guru yang memberikan

hadiah kepada muridnya sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan prestasi

belajarnya. Dalam hal ini, guru yang selalu memberikan hadiah kepada muridnya

mempunyai frekuensi sebanyak 18 orang (60%) dan sering sebanyak 11 orang

(37%). Tabel 8

Intensitas Kehadiran Siswa

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

23

7

-

-

77%

23%

-

-

Jumlah 30 100%

Page 55: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa mayoritas siswa selalu dan

sering hadir dalam pelajaran agama Islam, yaitu sebanyak 23 orang (77%) dan

7 orang (23%). Tidak adanya siswa yang jarang dan tidak pernah hadir

menandakan bahwa tingkat kesadaran siswa dalam mengikuti pelajaran agama

Islam masih tinggi.

Tabel 9

Intensitas Siswa dalam Memperhatikan Pelajaran Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

22

8

-

-

74%

26%

-

-

Jumlah 30 100%

Minat siswa dapat dilihat dari bagaimana memperhatikan materi yang

diberikan oleh guru agama. Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh tabel di atas, yaitu

menunjukkan bahwa banyak siswa yang selalu memperhatikan yaitu sebanyak 22

orang (74%); dan sering sebanyak 8 orang (26%). Tidak adanya siswa yang jarang

dan tidak memperhatikan materi yang diberikan oleh guru agama Islam

membuktikan bahwa motivasi dari dalam diri siswa yang ditunjukkkan dengan

perhatian siswa terhadap pelajaran agama Islam mempunyai frekuansi yang

tinggi.

Page 56: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 10

Intensitas Siswa dalam Mengulang Materi Pelajaran Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

24

6

-

-

80%

20%

-

-

Jumlah 30 100%

Mengulang materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru agama

Islam juga dapat menjadi acuan dalam melihat sejauhmana motivasi belajar

siswa dalam pelajaran agama Islam. Data di atas menunjukkan bahwa siswa

yang selalu mengulang pelajaran menempati frekuensi tertinggi, yaitu 24 orang

(80%), kemudian sering sebanyak 6 orang (20%). Hal ini menunjukkan bahwa

orang tua yang memperhatikan anaknya dalam mengulang materi pelajaran

yang diberikan oleh guru agama mereka masih dapat dijadikan acuan untuk

meningkatkan prestasi siswa.

Tabel 11

Intensitas Guru untuk Memberikan Praktek/ Contoh

dalam Pendidikan Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

Selalu

Sering

Jarang

20

8

2

67%

26%

7%

Page 57: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

4. Tidak Pernah - -

Jumlah 30 100%

Dalam pandangan siswa, Guru yang selalu memberikan pratek/ contoh

dalam pendidikan agama Islam mendapat freuensi tertinggi, yaitu 20 orang

(67%); kemudian sering 8 orang (26%); akan tetapi ada juga siswa yang

berpendapat bahwa Guru jarang memberikan praktek/ contoh sebagai motivasi

yaitu 2 orang (7%). Walaupun tidak ada siswa yang berpendapat tidak pernah,

akan tetapi intensitas Guru untuk memberikan praktek/ contoh masih kurang.

Hal ini dapat dilihat dari masih adanya siswa yang berpendapat bahwa Guru

jarang memberikan praktek/ contoh dalam pendidikan agama Islam.

Tabel 12

Intensitas Orang Tua dalam Menyediakan Fasilitas Belajar

pada Pelajaran Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

23

6

1

-

77%

20%

3%

-

Jumlah 30 100%

Tabel ini menjelaskan bahwa masih ada siswa yang merasa jarang

disediakan fasilitas oleh orang tuanya, khususnya dalam hal keagamaan yaitu 1

orang (3%). Sedangkan intensitas yang lain, yaitu 23 orang (77%) menjawab

selalu; 6 orang (20%) menjawab sering.

Frekuansi jarang mungkin bukan suatu hal yang signifikan bagi orang

tua. Akan tetapi, hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

Page 58: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

siswa dalam meningkatkan prestasi mereka. Untuk membuat prestasi yang baik

dalam pendidikan agama Islam pengadaan fasilitas dalam pendidikan

merupakan salah satu cara. Hal ini juga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13

Intensitas Orang Tua dalam Memberikan Waktu Khusus

untuk Belajar Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

23

6

1

-

77%

20%

3%

-

Jumlah 30 100%

Pemberian waktu khusus untuk belajar agama Islam adalah penting,

mengingat bahwa pelajaran agama Islam adalah sebuah pendidikan yang dapat

membentuk kepribadian siswa. Dalam hal ini, orang tua yang selalu

memberikan waktu khusus yaitu 23 orang (77%); sering sebanyak 6 orang

(20%).

Pemberian waktu khusus bukanlah suatu hal yang wajib diberikan jika

siswa/ anak dibiasakan untuk melaksanakan kegiatan atau hal-hal keagamaan

dalam setiap kegiatannya. Jka hal tersebut tidak terpenuhi, maka pemberian

waktu khusus dalam mempelajari pendidikan keagamaannya sangat diperlukan.

Page 59: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 14

Intensitas Orang Tua dalam Memberikan Bimbingan

Belajar Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

22

8

-

-

74%

26%

-

-

Jumlah 30 100%

Hal penting lain yang dapat membangkitkan prestasi siswa adalah peran

orang tua dalam memberikan bimbingan belajar agama Islam. Dalam hal ini,

SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara mempunyai frekuansi yang

tinggi, yaitu sebanyak 22 orang (74%) menjawab selalu dan 8 orang (27%)

menjawab sering. Hal ini dapat meningkatkan semangat siswa dalam

mempelajari agama Islam. Karena bimbingan orang tua merupakan motivasi

yang baik bagi siswa untuk meningkatkan prestasi mereka.

Tabel 15

Intensitas Orang Tua dalam Memberikan Teguran pada Siswa

jika Memperoleh Nilai di Bawah Rata-Rata

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

Selalu

Sering

Jarang

24

5

1

80%

17%

3%

Page 60: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

4. Tidak Pernah - -

Jumlah 30 100%

Memberikan hadiah adalah hal yang baik (tabel 7), tetapi harus diimbangi

dengan suatu hal yang menjadi motivasi siswa untuk meningkatkan prestasi

mereka seperti teguran atau hukuman. Peran orang tua sebagai pemancing

prestasi, juga dapat menjadi pendorong prestasi. Dengan kata lain teguran atau

hukuman juga bisa menjadi sebuah pendorong bagi terciptanya prestasi siswa.

Tabel ini dapat menjelaskan bahwa orang tua yang selalu memberi teguran

kepada anaknya jika mendapat nilai yang kurang baik adalah 24 orang (80%); dan

sering sebanyak 5 orang (17%); jarang 1 orang (3%); sedangkan tidak pernah

mempunyai frekuensi kosong.

Tabel 16

Intensitas Siswa Mengerjakan Tugas pada Pelajaran Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

22

8

-

-

74%

26%

-

-

Jumlah 30 100%

Dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada pelajaran agama

Islam, intensitas kedisiplinan siswa dapat dilihat dari tabel di atas. Data tersebut

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mempunyai minat dalam

mengerjakan tugas dalam pelajaran agama Islam. Hal ini dibuktikan dengan

frekuensi selalu dan sering dalam mengerjakan tugas yaitu 22 orang (74%) dan 8

orang (26%), serta tidak adanya siswa yang berpendapat jarang dan tidak pernah

mengerjakan tugas.

Page 61: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 17

Intensitas Siswa yang Ingin Mendapat Prestasi yang Bagus

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

22

7

1

-

74%

23%

3%

Jumlah 30 100%

Data di atas merupakan hasil dari motivasi yang muncul dari dalam diri

siswa yaitu keinginan untuk mendapatkan prestasi yang bagus. Melihat data

tersebut, prestasi yang ingin diraih dengan intensitas selalu sebanyak 22 orang

(74%); sering sebanyak 7 orang (23%); jarang sebanyak 1 orang (3%).

Tabel 18

Intensitas Siswa Belajar dengan Guru Privat

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

20

9

1

-

67%

30%

3%

-

Jumlah 30 100%

Peran orang tua dalam memberikan motivasi kepada siswa/ anak tidak

harus selalu menjadi pendampingnya dalam mempelajari pendidikan agama

Islam. Perhatian orang tua adalah faktor yang penting mengingat kesibukan

Page 62: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

serta terbatasnya waktu orang tua mereka. Memberikan pelajaran agama Islam

melalui guru privat merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua dalam

mengembangkan prestasi anaknya dalam pelajaran tersebut.

Melihat data di atas, frekuensi selalu menempati posisi tertinggi yaitu 20

orang (67%); sering sebanyak 9 orang (30%); jarang sebanyak 1 orang (3%).

Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak orang tua yang tidak memberikan

pengajaran secara langsung kepada anak mereka.

Tabel 19

Intensitas Siswa Tepat pada Waktu Pelajaran Agama Islam Dimulai

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

23

7

-

-

77%

23%

-

-

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa mayoritas siswa SDN

Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara selalu dan sering hadir tepat pada

waktunya dalam pelajaran agama Islam, yaitu sebanyak 23 orang (77%) dan 7

orang (23%). Selain itu tidak ada siswa yang jarang dan tidak pernah hadir

tepat waktu, hal ini berarti tingkat kesadaran siswa dalam mengikuti pelajaran

agama Islam masih tinggi. Melihat hal ini, sama dengan data yang diperoleh

pada tabel berikut:

Page 63: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 20

Intensitas Siswa Membawa Buku Pelajaran Agama Islam

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

19

11

-

-

63%

37%

-

-

Jumlah 30 100%

Tabel di atas masih berhubungan dengan disiplin siswa, yaitu dalam hal

membawa buku pelajaran agama Islam pada waktunya. Data tersebut

menunjukkan bahwa banyak siswa yang memiliki tingkat disiplin tinggi, walupun

tidak semua siswa memiliki buku pelajaran agama Islam. Frekuensi adalah selalu

sebanyak 19 orang (63%); sering sebanyak 11 orang (37%). Data ini juga

menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang jarang dan tidak pernah membawa

buku pelajaran agama Islam ketika mengikuti pelajaran tersebut.

Tabel 21

Intensitas Belajar Siswa untuk Mendapatkan Pujian

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

26

3

1

-

87%

10%

3%

-

Jumlah 30 100%

Page 64: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Selain hadiah dan hukuman, ternyata pujian juga dapat menjadi pemacu prestasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang selalu ingin mendapat pujian atas prestasi mereka yaitu 26 orang (87%); serta sering 3 orang (10%); walaupun masih ada yang jarang sebanyak 1 orang (3%). Akan tetapi hal terakhir bukanlah suatu hal yang sigifikan.

Tabel 22

Intensitas Siswa yang Diberikan Hukuman jika Tidak Mengerjakan

Tugas

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

23

5

2

-

77%

17%

6%

-

Jumlah 30 100%

Intensitas siswa yang selalu diberikan hukuman jika tidak mengerjakan

tugas sebanyak 23 orang (77%); sering sebanyak 5 orang (17%); dan jarang

sebanyak 2 orang (6%). Hal ini juga dapat menjadi salah satu motivasi untuk

meningkatkan prestasi dari sisi ekstrinsik diri siswa.

Page 65: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 23

Intensitas Orang Tua yang Memberikan Hadiah

jika Mendapat Prestasi Bagus

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

21

9

-

-

70%

30%

-

-

Jumlah 30 100%

Selain guru, orang tua juga harus menjadi motivator dalam meningkatkan

prestasi anak mereka. Salah satu caranya adalah sengan memberikan hadiah jika

anak mendapat prestasi yang bagus. Dalam hal ini frekuensi selalu dan sering

sebanyak 21 orang (70%) dan 9 orang (30%); sedangkan tidak ada orang tua yang

jarang dan tidak pernah memberikan hadiah.

Tabel 24

Intensitas Siswa dalam Menanyakan Masalah

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

29

1

-

-

97%

3%

-

-

Jumlah 30 100%

Page 66: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Hal ini haruslah dari dalam diri siswa itu sendiri, yaitu menanyakan

masalah yang dihadapi. Dari tabel di atas, hanya intensitas selalu dan sering yang

mendapat nilai yaitu sebanyak 29 orang (97%) selalu bertanya dan 1 orang (3%)

sering bertanya. Ini merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri siswa itu

sendiri.

Tabel 25

Intensitas Siswa dalam Mengajak Teman untuk Belajar Bersama

No. Intensitas Kegiatan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

30

-

-

-

100%

-

-

-

Jumlah 30 100%

Motivasi lain yang muncul dari sisi instrinsik adalah keinginan untuk

mengajak orang lain untuk melakukan suatu hal untuk meningkatkan prestasi

seperti belajar bersama. Hal ini dapat menjadi salah satu cara meningkatkan

prestasi. Intensitas dalam kegiatan ini adalah selalu sebanyak 30 orang (100%).

Tabel 26

Nilai Angket Responden Tentang Motivasi

NO NAMA RESPONDEN NILAI ANGKET

1 Egi Gunawan 74

2 Atikah N. 74

3 Aan Fatwa S. 75

4 Anjasmar R. 75

Page 67: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

5 Eka Mulyani 74

6 Indah Fauziah 76

7 Fitri Nuraeni 70

8 Putri Tegar R. 76

9 Abdul Aziz 74

10 Alfan 76

11 Adam Fadhillah 74

12 Sufita Schryno 75

13 Siti Zulfa Apriyana 76

14 Rosita Putri 73

15 Febry Ftri Yani 75

16 Diandra Aulia T. 75

17 Deny Susanto 76

18 Aldi Ramdani 77

19 Ilham Setiawan 74

20 Isma Julianti 78

21 Anggita Tri Saputri 72

22 Anita Ayu W.S. 77

23 Muhammad Rifa’i 74

24 Habibi Sulaiman 74

25 Ahmad Fauzi 76

26 Kurniati Fatimah 76

27 Metha Puri N. 71

28 Gina Dwi Agustiani 75

29 Diah Pujiarti 74

30 Dian Agung Kuncoro 76

Untuk mengetahui tingkat motivasi, penulis mengunakan tabel distribusi

frekuensi data kelompokan. Dalam membuat tabel distribusi frekuensi data

kelompokan perlu ditempuh cara dan langkah sebagai berikut :

Page 68: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

1) Mencari Highest score ( H ) dan Lowest Score ( L ). Dari nilai angket

diperoleh H = 78 , dan L = 70

2) Menetapkan luas penyebaran nilai yang ada, atau mencari banyaknya

nilai, mulai dari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi, yang biasa

disebut total range atau sering disebut dengan range saja dan diberi

lambang dengan huruf R , dengan menggunakan rumus:

R = H- L + 1

Keterangan :

R = Total Range

H = Higgest Score ( Nilai Tertinggi )

L = Lowest Score ( Nilai Terendah )

1 = Bilangan Konstan

Di atas telah diketahui H= 78 dan L = 70 maka dengan mudah dapat

diperoleh R, yaitu ; R = 78 – 70 + 1 = 9.

3) Menetapkan besar atau luasnya kelompok data untuk masing-masing

kelompokan data atau disebut juga interval. Dalam menetapkan interval ini

penulis menggunakan aturan struggest dengan rumus:

K = 1 + 3, 33. log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

1+ 3,3 = Bilangan Konstan

n = Banyaknya data ( frekuensi )

K = 1 + 3,33. log 30

K = 1 + 3,33. 1,477

K = 5,91 = 6

P = KR

Keterangan :

P = Panjang kelas (interval)

R = Rentang (jangkauan)

Page 69: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

K = Banyaknya kelas 43

P = R

K

P= 25,169

==

Untuk lebih jelasnya tentang penyebaran data pengaruh motivasi terhadap

prestasi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 27

Distribusi Frekuensi Tentang Nilai Prestasi

Interval Frekuensi Prosentase

78

77

76

75

74

73

72

71

70

1

2

8

6

9

1

1

1

1

3%

6%

27%

21%

31%

3%

3%

3%

3%

JUMLAH 30 100 %

43 M. Subana, dkk, Statistik Pendidikan, ( Bandung : CV. Pustaka Setia, 2000 ), h. 39

Page 70: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai yang

berada pada interval 70 berjumlah 1 orang (3%), yang berada pada interval 71

berjumlah 1 orang (3%), yang berada pada interval 72 berjumlah 1 orang (3%),

yang berada pada interval 73 berjumlah 1 orang (3%), yang berada pada interval

74 berjumlah 9 orang (31%), yang berada pada interval 75 berjumlah 6 orang

(21%), yang berada pada interval 76 berjumlah 8 orang (27%), yang berada pada

interval 77 berjumlah 2 orang (6%), dan yang berada pada interval 78 berjumlah 1

orang (3%).

Dari perolehan nilai di atas dapat dibuat kategorisasi tingkat motivasi

pada bidang studi pendidikan agama Islam sebagai berikut :

Yang bernilai 76-78 kategori sangat efektif, dan ini diperoleh dari siswa

sebanyak 11 orang.

Yang bernilai 73-75 kategori efektif, dan ini diperoleh dari siswa

sebanyak 16 orang.

Yang bernilai 70-73 kategori kurang efektif, dan ini dicapai oleh siswa

sebanyak 3 orang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi pada bidang

studi pendidikan agama Islam berada pada tingkat efektif, karena nilai ini

diperoleh dari maoritas siswa yang berjumlah 16 orang dari 30 orang siswa yang

menjadi sampel. Serta didukung dengan 11 orang yang masuk ke dalam kategori

sangat efektif.

C. Prestasi Belajar

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan

agama Islam dengan berbagai motivasi, maka penulis menggunakan dokumentasi

berupa hasil belajar (raport) siswa yang menjadi responden pada semester satu.

Data prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 71: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 28

Nilai Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Semester Satu

NO NAMA RESPONDEN PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Egi Gunawan 60

2 Atikah N. 70

3 Aan Fatwa S. 75

4 Anjasmar R. 70

5 Eka Mulyani 80

6 Indah Fauziah 75

7 Fitri Nuraeni 70

8 Putri Tegar R. 70

9 Abdul Aziz 75

10 Alfan 70

11 Adam Fadhillah 80

12 Sufita Schryno 75

13 Siti Zulfa Apriyana 75

14 Rosita Putri 70

15 Febry Ftri Yani 80

16 Diandra Aulia T. 75

17 Deny Susanto 85

18 Aldi Ramdani 90

19 Ilham Setiawan 75

20 Isma Julianti 80

21 Anggita Tri Saputri 70

22 Anita Ayu W.S. 70

23 Muhammad Rifa’i 80

24 Habibi Sulaiman 65

25 Ahmad Fauzi 70

26 Kurniati Fatimah 80

Page 72: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

27 Metha Puri N. 75

28 Gina Dwi Agustiani 70

29 Diah Pujiarti 70

30 Dian Agung Kuncoro 65

Untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar siswa SDN

Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara, maka penulis mengunakan tabel

distribusi frekuensi data kelompokan.

Dalam membuat tabel distribusi frekuensi data kelompokan perlu

ditempuh cara dan langkah sebagai berikut :

1) Mencari Highest score ( H ) dan Lowest Score ( L ). Dari nilai angket

diperoleh H = 90, dan L = 60

2 ) Menetapkan luas penyebaran nilai yang ada , atau mencari banyaknya nilai ,

mulai dari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi, yang biasa disebut

total range atau sering disebut dengan range saja dan diberi lambang dengan

huruf R , dengan menggunakan rumus :

R = H- L + 1

Keterangan :

R = Total Range

H = Higgest Score ( Nilai Tertinggi )

L = Lowest Score ( Nilai Terendah )

1 = Bilangan Konstan

Di atas telah diketahui H = 90 dan L = 60 maka dengan mudah dapat

diperoleh R, yaitu ; R = 90 – 60+ 1 = 31.

3 ) Menetapkan besar luasnya kelompok data untuk masing-masing kelompokan

data atau disebut juga interval. Dalam menetapkan interval ini penulis

menggunakan aturan struggest dengan rumus :

K = 1 + 3, 33 . log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

1+ 3,3 = Bilangan Konstan

Page 73: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

n = Banyaknya data ( frekuensi )

K = 1 + 3,33. log 30

K = 1 + 3,33 . 1,477

K = 5,91 = 6

P = KR

Keterangan :

P = Panjang kelas ( interval )

R = Rentang ( jangkauan )

K = Banyaknya kelas 44

P = R

K

P = 31 = 5,16 = 5

6

Untuk lebih jelasnya tentang penyebaran data prestasi belajar siswa dalam

bidang studi SKI dapat dilihat dalam tabel berikut

44 Ibid.,

Page 74: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Tabel 29

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Interval Frekuensi Prosentase

95-99

90-94

85-89

80-84

75-79

70-74

65-69

60-64

55-59

-

1

1

6

8

11

2

1

-

-

3%

3%

21%

27%

37%

6%

3%

-

JUMLAH 30 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai yang

berada pada interval 95-99 tidak ada, sedangkan yang berada pada interval 90-94

berjumlah 1 orang (3%), yang berada pada interval 85-89 berjumlah 1 orang (3%),

yang berada pada interval 80-84 berjumlah 6 orang (21%), yang berada pada

interval 75-79 berjumlah 8 orang (27%), yang berada pada interval 70-74

berjumlah 11 orang (37%), yang berada pada interval 65-69 berjumlah 2 orang

(6%), yang berada pada interval 60-64 berjumlah 1 orang (3%), dan yang berada

pada interval 55-59 tidak ada.

Dari perolehan nilai di atas dapat dibuat kategorisasi tingkat prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran SKI sebagai berikut :

Yang bernilai 85-99 kategori tinggi, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak

2 orang.

Yang bernilai 70-84 kategori sedang, dan ini diperoleh dari siswa

sebanyak 25 orang.

Page 75: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Yang bernilai 55-69 kategori rendah, dan ini dicapai oleh siswa sebanyak

3 orang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran pendidikan agama Islam berada pada kategori sedang, karena nilai

ini diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 25 orang dari 30 orang siswa

yang menjadi sampel.

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara motivasi terhadap prestasi

belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam, penulis menggunakan

rumus produk momen dengan memasukkan data-data yang diperoleh ke dalam

tabel sebagai berikut :

Tabel 30 Perhitungan Untuk Memperoleh Angka Indeks

Pengaruh Motivasi (Variabel X) terhadap Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)

pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

No. X Y X2 Y2 XY 1 74 60 5476 3600 4440 2 74 70 5476 4900 5180 3 75 75 5625 5625 5625 4 75 70 5625 4900 5250 5 74 80 5476 6400 5920 6 76 75 5776 5625 5700 7 70 70 4900 4900 4900 8 76 70 5776 4900 5320 9 74 75 5476 5625 5550 10 76 70 5776 4900 5320 11 74 80 5476 6400 5920 12 75 75 5625 5625 5625 13 76 75 5776 5625 5700 14 73 70 5329 4900 5110 15 75 80 5625 6400 6000 16 75 75 5625 5625 5625 17 76 85 5776 7225 6460 18 77 90 5929 8100 6930 19 74 75 5476 5625 5550 20 78 80 6084 6400 6240

Page 76: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

21 72 70 5184 4900 5040 22 77 70 5929 4900 5390 23 74 80 5476 6400 5920 24 74 65 5476 4225 4810 25 76 70 5776 4900 5320 26 76 80 5776 6400 6080 27 71 75 5041 5625 5325 28 75 70 5625 4900 5250 29 74 70 5476 4900 5180 30 76 65 5776 4225 4940

ΣN= 30

ΣX= 2242

ΣY= 2215

ΣX2 = 167638

ΣY2= 164675

ΣXY = 165620

xy = ))y(yN)()x(2xN(

)y)(x(xyN222 Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

= 30 x 165620 – 2242 x 2215

√( 30 x 167638 – (22422)) ( 30 x 164675 – (22152))

= 4968600 – 4966030

√( 5029140 – 5026564 ) ( 4940250 – 4906225 )

= 2570

√2576 x 34025

= 2570 √ 87648400 2570 = 9362,07 = 0,274

D. Interpretasi Data

Selanjutnya untuk menguji hipotesa nihil (Ho) dan hipotesa kerja atau

hipotesa alternatif (Ha) dilakukan dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai ’’r’’

produk momen atau disebut juga interpretasi secara teliti dengan terlebih dahulu

mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) dengan rumus df = N–

nr yaitu 30-2 = 28, dalam tabel tidak dijumpai df sebesar 28; karena itu

dipergunakan df yang terdekat yaitu 30. Dengan df sebesar 30, diperoleh ’’r’’

tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,361.

Page 77: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Karena rxy pada taraf signifkansi 5% lebih kecil daripada ’’r’’ tabel

(0,274< 0,361), maka pada taraf signifikansi 5 % hipotesa kerja atau hipotesa

alternatif (Ha) ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima atau disetujui, berarti bahwa

pada taraf signifikansi 5% tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

variabel X dan variabel Y.

Page 78: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan interpretasi data tentang hubungan motivasi

terhadap prestasi belajar siswa SDN Pademangan Timur 05 Pagi

dapat disimpulkan bahwa : dari perhitungan terhadap angka

korelasi antara motivasi dan prestasi dengan menggunakan

product moment, tidak terdapat korelasi positif yang signifikan

antara variabel X dan variabel Y, karena rxy pada taraf

signifikan 5 % lebih kecil daripada “ r “ tabel ( 0, 274 < 0, 361 ),

maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa kerja atau hipotesa

alternatif ( Ha ) ditolak dan hipotesa nihil ( Ho ) diterima atau

disetujui. Jadi dari penelitian ini dapat diketahui atau didapatkan bahwa hasil

penelitiannya yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian

motivasi dan peningkatan prestasi di SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta

Utara.

B. Saran-Saran

Beberapa hal sebagai sumbangan pemikiran dari penulis bagi para

pembaca ataupun mereka yang terkait dengan bahasan ini, antara lain:

1. Guru sebagai pendidik yang diberikan kepercayaan dalam peningkatan

intelektual khususnya prestasi pada bidang studi pendidikan agama Islam

harus mampu menjadi motivator untuk meningkatkan prestasi siswa..

Page 79: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

2. Pihak SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta Utara juga diharapkan dapat

menerbitkan buku perilaku siswa yang bertujuan untuk menanamkan nilai-

nilai budi pekerti sejak dini. Buku tersebut harus diisi oleh murid setiap hari

dengan perilaku-perilaku yang telah dilakukannya, baik perbuatan baik

maupun perbuatan buruk. Buku tersebut harus ditandatangani oleh guru dan

orang tua siswa setiap hari, sehingga perilaku siswa setiap hari dapat

dikontrol. Oleh karena itu, faktor kejujuran sangat penting dalam kegiatan

tersebut, sehingga hasil yang optimal sesuai dengan tujuan dapat tercapai.

3. Dasar- dasar pendidikan agama harus ditanamkan sejak usia dini, dan yang

berperan dalam hal ini adalah keluarga, sehingga orang tua harus selalu

memberikan motivasi, agar anak – anaknya mengenal pendiddikan agama.

Page 80: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Rineka Cipta,

2004. Danin, Sudarwan, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, Jakarta:

Rineka Cipta, 2004. Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2001. Gerungan, W.A., Psikologi Sosial, Bandung: PT. Eresco, 1996. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2001. Irwanto, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Prenhalindo, 2002. Nuryo, Kasmiran, Kontribusi Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa, Jakarta: LP IKIP, 1987. Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 1984. ----------------------, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

1988. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004. Rusyan, A. Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 1989. Sabri, H.M. Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005. Santoso, Slamet Imam, Pembinaan Watak Tujuan Utama Pendidikan Jakarta: UI

Pers, 1980. Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: CV. Rajawali,

1990. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Bina Aksara,

1998. Sujana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sekolah, Bandung:

Sinar Baru al-Gasindo, 1995.

Page 81: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda Karya, 2006.

Uno, Hamzah B., Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007. Zainun, Buchori, Manajemen dan Motivasi, Jakarta: Balai Aksara, 1989.

Page 82: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

ANGKET UNTUK SISWA

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN)

PADEMANGAN TIMUR 05 PAGI JAKARTA UTARA

Identitas

Nama Siswa : ...............................................

Kelas : ...............................................

Petunjuk:

1. Bacalah Basmallah sebelum Anda mengerjakan angket penelitian ini.

2. Bacalah pertanyaan-pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab.

3. Beri tanda (X) pada jawaban yang Anda kehendaki.

4. Diharapkan kejujuran jawaban agar peneliti dapat memperoleh jawaban

yang valid dan tercapainya tujuan penelitian.

5. Angket ini hanya karya ilmiah dan tidak ada hubungannya dengan nilai

Anda.

6. Terima kasih atas partisipasi dan kerjasamanya.

1. Apakah Guru Anda memberikan tuntunan dalam belajar agama Islam?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

2. Apakah Guru Anda memberikan hadiah atau pujian jika dapat menjawab

pertanyaan pada pelajaran agama Islam?

Page 83: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

3. Apakah Anda selalu hadir di kelas untuk mengikuti pelajaran agama

Islam?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

4. Jika Guru agama Islam memberikan materi, apakah Anda

memperhatikannya?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

5. Apakah Anda mengulang materi pelajaran agama Islam yang telah Anda

pelajari dirumah?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

6. Apakah Guru Anda selalu memberikan praktek/ contoh sesuai dengan teori

yang telah dipelajari dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

7. Apakah orang tua Anda menyediakan fasilitas belajar, khususnya dalam

pelajaran agama Islam?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

8. Apakah orang tua Anda memberikan waktu khusus untuk belajar agama

Islam di rumah?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

9. Apakah orang tua Anda menemani ketika sedang belajar agama Islam di

rumah?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

Page 84: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

10. Jika Anda mendapat nilai di bawah rata-rata pada tes sumatif pelajaran

agama Islam, apakah Guru Anda memberikan teguran agar lebih giat

belajar?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

11. Apakah Anda mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru agama Islam di

rumah?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

12. Apakah Anda ingin mendapat prestasi yang bagus pada pelajaran agama

Islam?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

13. Selain belajar agama di sekolah, apakah kamu di rumah juga belajar

dengan seorang guru privat?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

14. Ketika pelajaran agama Islam hendak dimulai, apakah anda hadir tepat

waktu ke dalam kelas?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

15. Apakah Anda selalu membawa buku pelajaran agama Islam ketika akan

dipelajari pada harinya?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

16. Apakah Anda belajar hanya karena ingin mendapatkan pujian?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

17. Apakah Anda dihukum jika tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh

Guru Pendidikan Agama Islam?

Page 85: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

18. Apakah orang tua Anda memberikan hadiah jika Anda mendapatkan

prestasi yang bagus?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

19. Apakah Anda bertanya kepada guru atau orang tua jika ada masalah yang

belum Anda mengerti?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

20. Apakah Anda mengajak teman-teman untuk belajar bersama di luar jam

sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak Pernah

Page 86: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

BERITA WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH

Nama Responden : E. RUSTAMA, BA.

Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 15 Desember 2007

Waktu : 08.00 WIB

Pokok Pembicaraan

1. Sudah berapa lama anda memimpin sekolah ini?

2. Apa visi dan misi didirikannya sekolah ini?

3. Kurikulum tahun berapa yang digunakan sekolah ini?

4. Sarana dan prasarana apa saja yang disediakan sekolah dalam menunjang

prestasi belajar siswa?

5. Apakah Bapak pernah mengadakan pertemuan atau diskusi dengan orang

tua murid untuk membicarakan prestasi belajar anaknya di sekolah? Dan

apa hasilnya?

6. Bagaimana kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah yang Bapak lakukan

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya dalam bidang studi

pendidikan agama Islam?

Jawaban

1. 10 bulan

2. Visi : Terwujudnya pendidikan dasar yang bermutu, beriman dan

bertaqwa serta kreatif dan inovatif.

Misi : Menyelenggarakan pendidikan dasar yang berorientasi pada

kesehatan jasmani, rohani serta pengembangan dan prestasi

akademik.

3. KTSP

Page 87: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

4. Buku, Alat Peraga, Fasilitas Bangunan, Mebeler, Alat Laboratorium.

5. Sering, secara perlahan ada peningkatan-peningkatan dalam prestasi.

6. Kebijakan-kebijakannya antara lain:

a. Peningkatan frekuensi kegiatan yang menunjang dan mendukung untuk

dapat meraih prestasi dan implementasi bidang keagamaan khususnya

agama Islam.

b. Pendekatan pribadi ke individu siswa dalam upaya peningkatan

penambahan kegiatan praktek ibadah.

c. Pemberian tugas dengan lisan maupun tertulis dengan dilibatkan orang

tua sebagai cek and ricek.

d. Penyediaan sarana/ alat peraga/ media pembelajaran khususnya

pendidikan agama Islam.

e. Melibatkan semua pihak dalam peningkatan kesadaran beragama (PAI)

memperingati Hari-Hari Besar Islam.

Page 88: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

BERITA WAWANCARA UNTUK GURU AGAMA ISLAM

Nama Responden : SALIM, S.Pd.

Tempat Wawancara : Kantor SDN Pademangan Timur 05 Pagi

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 15 Desember 2007

Waktu : 09.00 WIB

Pokok Pembicaraan

1. Sudah berapa lama anda mengajar bidang studi pendidikan agama Islam di

sekolah ini?

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agaman Islam dan Metode apa yang

anda gunakan dalam mengajar ?

3. Materi apa yang anda ajarkan?

4. Apa yang menjadi kendala dalam proses belajar mengajar pada bidang

studi pendidikan agama Islam?

5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan motivasi belajar itu?

6. Menurut anda, sampai seberapa besar pengaruh motivasi dengan prestasi

belajar siswa di sekolah ini pada bidang studi pendidikan agama Islam?

7. Apa solusi yang dapat anda berikan demi meningkatkan prestasi belajar

siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam?

Jawaban

1. 9 tahun (mulai tahun 1998 sampai sekarang)

2. Pelaksanaan pendidikan agama Islam berlangsung dengan lancar. Metode

yang kami pakai: ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut

wuri handayani.

Page 89: Hubungan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20644/1/IIS... · Kepala SDN Pademangan Timur 05 Pagi Jakarta ... Tabel

3. Materi:

a. Akhlakul Karimah

b. Shalat Fardhu dan Shalat Sunat

c. Membaca/ menulis al Qur’an

4. Kendala: banyak wali murid yang kurang mendukung dalam KBM

Pendidikan Agama Islam.

5. Motivasi Belajar adalah suatu dorongan agar siswa timbul dari dalam hati

mereka untuk menyadari betapa pentingnya belajar tersebut.

6. Pengaruh motivasi belajar sangat besar sekali. Bila siswa telah termotivasi

internal mereka maka siswa akan belajar dengan seluruh kemampuan yang

mereka punyai.

7. Solusi kami, menjadikan pendekatan terhadap wali murid, dan juga kepada

Pimpinan Sekolah dan Dewan Guru disamping pendekatan kepada para

siswa tersebut.