hubungan kualitas sanitasi rumah dengan … pengantar.pdfiii denpasar 2015 hubungan kualitas...
TRANSCRIPT
ii
TESIS
HUBUNGAN KUALITAS SANITASI RUMAH
DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
KOTA DENPASAR
I GEDE SUMERTHA GAPAR
NIM 1391261021
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
iii
DENPASAR
2015
HUBUNGAN KUALITAS SANITASI RUMAH
DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
KOTA DENPASAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
I GEDE SUMERTHA GAPAR
NIM 1391261021
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
iv
DENPASAR
2015 LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 1 JULI 2015
Mengetahui
Pembimbing I,
Prof. Dr. dr. Nyoman Adi Putra, M.O.H
NIP. 194712111976021001
Pembimbing II,
Dr. Drs. I.B.G. Pujaastawa, MA.
NIP. 1962111819880310011
Ketua Program Studi
Magister Ilmu Lingkungan
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS.
NIP. 196703031994031002
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 195902151985102001
v
Tesis ini Telah Diuji dan Dinilai
oleh Panitia Penguji pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
pada Tanggal 25 Juni 2015
Berdasarkan SK Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
No. : 1855/UN.14.4/HK/2015
Tanggal : 17 Juni 2015
Panitia Penguji Tesis adalah :
Ketua : Prof. Dr. dr. Nyoman Adi Putra, M.O.H.
Anggota :
1. Dr. Drs. I.B.G. Pujaastawa, MA.
2. Prof. Dr. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M.Sc.
3. Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Sudana, M.Rur.Sc.
vi
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
1. Nama : I Gede Sumertha Gapar
2. NIM : 1391261021
3. Program Studi : Ilmu Lingkungan Universitas Udayana
4. Judul Tesis : Hubungan Kualitas Sanitasi Rumah dengan Kejadian
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di
Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota
Denpasar.
Dengan ini menyatakan bahw karya ilmiah tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi Peraturan Permendiknas RI Nomor 17 Tahun 2010
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 24 Juni 2015
Pembuat Pernyataan
(I Gede Sumertha Gapar)
NIM. 1391261021
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur
kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
asung wara nugraha-Nya, tesis yang berjudul “Hubungan Kualitas Sanitasi
Rumah dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di
Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar” ini dapat
diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. dr. Nyoman Adi Putra, M.O.H
selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan
dorongan, semangat, bimbingan, dan arahannya kepada penulis sehingga tesis ini
dapat diselesaikan. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada
Bapak Dr. Drs. I.B.G. Pujaastawa, M.A selaku Dosen Pembimbing II, atas
motivasi serta bimbingan dan arahannya kepada penulis sehingga tesis ini dapat
diselesaikan. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Ketua Program Studi
Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr.
I Wayan Budiarsa Suyasa, M.S atas dorongan, semangat, bimbingan dan
arahannya kepada penulis.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada pembahas dan
penguji tesis, yaitu Prof. Dr. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Ida
Bagus Sudana, M.Rur.Sc yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan
koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada seluruh jajaran Pimpinan di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, khususnya kepada Kepala Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali atas ijin, kesempatan dan bantuan finansial
yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menempuh pendidikan di Strata 2,
seluruh dosen pengajar dan staf administrasi pada Program Studi Magister Ilmu
Lingkungan, seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan
yang telah bersedia menjadi responden penelitian, kedua orang tua, mertua, istri
viii
dan anak-anakku tercinta Gede Sidha Wahyu Wimertha, Made Ayu Santhi Pratiwi
dan Komang Bayu Krishna Jaya, atas doa, dorongan, perhatian, bantuan dan
semangat yang diberikan kepada penulis, seluruh rekan-rekan angkatan tahun
2013 Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, serta berbagai pihak yang telah
membantu penelitian serta penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, Juni 2015
Penulis
ix
ABSTRACT
CAUSAL RELATIONSHIP BETWEEN HOUSE SANITATION
AND THE EVENT OF ACUTE RESPIRATORY INFECTIONS (ARI)
IN THE WORKING AREA OF PUBLIC HEALTH CENTRE IV
OF DENPASAR SELATAN DISTRICT
IN THE CITY OF DENPASAR
Besides positive results, the rapid development and growth of Denpasar
City has also brought some problems to the Government of Denpasar City, for
example the emergence of housing complexes that did not meet health standards
and requirements. This problem can cause negative impacts toward the health
condition of city residents, especially in the form of diseases influenced by
environment factors such as acute respiratory infections (ARI). Based on that
phenomena this study was carried out to examine the causal relationship between
home sanitation factors (ventilation, natural lighting, humidity, temperature,
population density, and air pollution) and the event of acute respiratory infections
(ARI) in the working area of Public Health Centre IV of Denpasar Selatan
District, in Denpasar City.
This study had an observational nature and employed a cross-sectional
design. Based on data analysis applied, this study belong to analytical studies.
Population size of this study was 5,777 and covered all inhabited houses in the
working areas of Public Health Centre IV of Denpasar Selatan District. Sample of
97 houses were taken using proporsional stratified random sampling.
Statistical tests shows that: (1) the quality of house sanitation has a
significance value p = 0.000 (sig p <0.05), (2) house ventilation has a
significance value = 0.162 (sig p>0.05, (3) natural lighting has a significance
value p=0.002 (sig p<0.05), (4) Room humidity has a significance value p=0.003
(sig p<0.05), (5) Room temperature has a significance value p=0.491 (sig p>0.05),
(6) house population density has a significance value p=0.123 (sig p>0.05),
(7) Air population in the house has a significance value p=0.001(sig p<0.05).
Based on the results of our study it can be concluded that the quality of
house sanitation affect the event of acute respiratory infections (ARI) diseases.
The variables of house sanitation that affect the event of ARI diseases are: room
humidity (OR=0.321), air population in the house (OR= 0.233), natural lighting
(OR= 0.151). Our study found that the probability of people who live in a house
with below-standard-sanitation-quality to be stricken by ARI diseases was 97.7%.
Based on the results of our study it can be suggested that to the people
that built the house of a qualified health.
Keywords: Acute respiratory infections (ARI), sanitation quality, house.
x
ABSTRAK
HUBUNGAN KUALITAS SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN
PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
KOTA DENPASAR
Perkembangan dan pertumbuhan Kota Denpasar yang cukup pesat selain
memperlihatkan hasil yang positif juga menimbulkan permasalahan bagi
Pemerintah Daerah seperti munculnya perumahan dengan kondisi sanitasi yang
belum memenuhi standar dan syarat kesehatan. Hal ini dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap kondisi kesehatan masyarakat, terutama munculnya
penyakit-penyakit yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Berdasarkan fenomena tersebut penelitian ini
dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan kualitas sanitasi rumah yang
meliputi : ventilasi, penerangan alami, kelembaban, suhu, kepadatan hunian, dan
pencemaran udara dalam rumah dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar.
Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah penelitian observasional.
Berdasarkan waktu penelitian, rancang bangun penelitian ini adalah penelitian
cross sectional. Berdasarkan analisis data, penelitian ini merupakan penelitian
analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang dihuni oleh
Kepala Keluarga yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar
Selatan sebanyak 5.777 rumah dengan sampel sebanyak 97 rumah. Pengambilan
sampel menggunakan teknik proporsional stratified random sampling.
Dari uji statistik menunjukkan bahwa : (1) Kualitas Sanitasi Rumah
mempunyai nilai sig P = 0,000 (P<0,05), (2) Ventilasi rumah mempunyai nilai sig
P = 0,162 (P>0,05, (3) Penerangan alami rumah mempunyai nilai sig P = 0,002
(P<0,05), (4) Kelembaban ruangan rumah mempunyai nilai sig P = 0,003
(P<0,05), (5) Suhu ruangan rumah mempunyai nilaisig P = 0,491 (P>0,05),
(6) Kepadatan hunian rumah mempunyai nilai sig P = 0,123 (P>0,05),
(7) Pencemaran udara dalam rumah mempunyai nilaisig P = 0,001 (P<0,05).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas sanitasi rumah
berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA. Variabel kualitas sanitasi rumah
yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA adalah : kelembaban ruang
rumah (OR=0,321), pencemaran udara dalam rumah (OR= 0,233), dan
penerangan alami rumah (OR= 0,151). Probabilitas orang yang menempati rumah
dengan kualitas sanitasi (penerangan alami, kelembaban, dan pencemaran udara
dalam rumah) yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan untuk terkena ISPA adalah 97,7%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka saran yang diberikan kepada
masyarakat adalah agar membangun rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
Kata kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kualitas sanitasi, rumah.
xi
RINGKASAN
Program Pemberantasan Penyakit ISPA di Indonesia sudah dimulai pada
tahun 1984, tetapi sampai saat ini penyakit ISPA masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat termasuk di Provinsi Bali. Ini ditunjukkan dengan Pola 10
penyakit terbanyak pada pasien di Puskesmas tahun 2011 menunjukkan kasus
yang menduduki urutan pertama adalah infeksi akut lain pada saluran napas
bagian atas dengan jumlah 375.829 kasus. Kasus terbanyak ditemukan di Kota
Denpasar dengan 36.924 kasus. Tahun 2012 sebanyak 370.504 kasus. Terbanyak
ditemukan di Kota Denpasar dengan 64.950 kasus. Untuk tahun 2013, sebanyak
320.202 kasus. Terbanyak ditemukan di Kota Denpasar dengan 77.703 kasus. Di
sisi lain, berdasarkan Laporan Data Kesakitan Puskesmas Kota Denpasar Tahun
2013 menunjukkan bahwa penyakit ISPA menduduki peringkat pertama dari 11
penyakit terbanyak di Puskesmas. Terbanyak ditemukan di Kecamatan Denpasar
Selatan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan. Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan di wilayah ini, banyak dijumpai permukiman
penduduk yang sangat padat serta kurang tertata dan saling berhimpitan antara
rumah yang satu dengan lainnya. Keadaan ini tentunya sangat berpengaruh
terhadap kualitas sanitasi rumah di wilayah tersebut, seperti : sirkulasi udara
dalam rumah menjadi terganggu, pencahayaan alami rumah juga terganggu (sinar
matahari terhalang masuk ke dalam rumah), serta kelembaban udara dalam rumah
menjadi tinggi. Hal ini dipandang penting dan menarik untuk dikaji sebagai
upaya untuk membuktikan hubungan kualitas sanitasi rumah dengan kejadian
penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar.
Permasalahan di atas akan dicoba dipahami dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diformulasikan sebagai berikut : bagaimanakah hubungan
kualitas sanitasi rumah yang meliputi ventilasi, suhu, kelembaban, pencahayaan
alami, kepadatan hunian, dan pencemaran udara dalam rumah dengan kejadian
penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan?
dan seberapa jauh hubungan kualitas sanitasi rumah dengan kejadian penyakit
ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan?
Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah penelitian observasional.
Berdasarkan waktu penelitian, rancang bangun penelitian ini adalah penelitian
cross sectional, sedangkan berdasarkan analisis data, penelitian ini merupakan
penelitian analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang
dihuni oleh Kepala Keluarga yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan sebanyak 5.777 rumah dengan sampel sebanyak 97 rumah.
Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional stratified random
sampling.
Dari uji statistik didapatkan bahwa kejadian ISPA di wilayah kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan yang tinggal pada rumah dengan kualitas sanitasi
kurang sebanyak 17 dari 17 orang (100%), rumah dengan kualitas sanitasi cukup
sebanyak 26 dari 29 orang (89,7%) menderita ISPA, dan rumah dengan kualitas
xii
sanitasi baik sebanyak 23 dari 51 orang (45,1%) menderita ISPA. Berdasarkan
hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05), maka hasilnya bermakna
secara statistik atau ada hubungan kualitas sanitasi rumah dengan kejadian
penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan. Dengan
demikian kualitas sanitasi rumah merupakan faktor risiko untuk terjadinya
penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar.
Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa kejadian ISPA di wilayah kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan yang tinggal pada rumah dengan ventilasi tidak
memenuhi syarat sebanyak 4 dari 4 orang (100%), sedangkan yang tinggal pada
rumah dengan ventilasi yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 62 dari 93 orang
(66,7%) menderita ISPA. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai
p = 0,162 (p>0,05). Dengan demikian ventilasi tidak merupakan faktor risiko
untuk terjadinya penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan
Kota Denpasar.
Kejadian sakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan
yang menempati rumah dengan penerangan alami tidak memenuhi syarat
sebanyak 24 dari 26 orang (92,3%), sedangkan yang menempati ruang tidur
dengan penerangan alami yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 42 dari 71 orang
(59,2%) menderita ISPA. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p =
0,002 (p<0,05). Berarti ada hubungan penerangan alami rumah dengan kejadian
penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.
Kejadian penyakit ISPA pada orang yang menempati ruang rumah dengan
kelembaban yang tidak memenuhi syarat sebanyak 36 dari 43 orang (83,7%), %),
sedangkan yang menempati ruang rumah dengan kelembaban yang memenuhi
syarat yaitu sebanyak 30 dari 54 orang (55,6%) menderita ISPA. Berdasarkan
hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,003 (p<0,05). Berarti ada hubungan
kelembaban ruang rumah dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan.
Kejadian sakit ISPA pada orang yang menempati ruang rumah dengan
suhu yang tidak memenuhi syarat sebanyak 1 dari 1 orang (100%), sedangkan
yang menempati ruang rumah dengan suhu yang memenuhi syarat yaitu sebanyak
65 dari 96 orang (67,7%). Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai sig
p=0,491 (p>0,05). Berarti tidak ada hubungan suhu ruang rumah dengan kejadian
penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.
Kejadian sakit ISPA pada orang menempati ruang tidur dengan kepadatan
hunian yang padat sebanyak 15 dari 18 orang (83,3%, sedangkan yang menempati
ruang tidur dengan kepadatan hunian yang tidak padat yaitu sebanyak 51 dari 79
orang (64,6%). Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai sig p=0,123
(p>0,05). Berarti tidak ada hubungan kepadatan hunian ruang tidur dengan
kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.
Kejadian sakit ISPA pada orang yang menempati ruang rumah dengan
pencemaran udara yang tercemar sebanyak 43 dari 52 orang (82,7%), sedangkan
yang menempati ruang rumah dengan pencemaran udara yang tidak tercemar
yaitu sebanyak 23 dari 45 orang(51,1%.). Berdasarkan hasil uji chi square
diperoleh nilai p = 0,001 (p<0,05). Berarti ada hubungan pencemaran udara dalam
xiii
rumah dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar
Selatan.
Variabel yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA, yaitu :
kelembaban ruang rumah (OR= 0,321), pencemaran udara dalam rumah
(OR= 0,233), dan penerangan alami rumah (OR= 0,151), sedangkan probabilitas
orang yang menempati rumah dengan kualitas sanitasi (penerangan alami,
kelembaban, dan pencemaran udara dalam rumah) yang tidak memenuhi syarat di
wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan untuk terkena ISPA adalah 97,7%.
Melihat hasil penelitian tersebut, maka untuk menekan penyebaran dan
dampak penyakit ISPA, diharapkan kepada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan untuk selalu memperhatikan kualitas sanitasi
rumahnya dengan cara menjaga atau membangun rumah sesuai dengan
persyaratan kesehatan, terutama dengan memperhatikan faktor-faktor sanitasi
rumah, seperti : pencahayaan alami rumah, kelembaban rumah, dan pengendalian
pencemaran udara dalam rumah.
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ………………………………………………… i
PRASYARAT GELAR ……………………………………………... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………… iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ………………………………… iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……………………… v
UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………. vi
ABSTRACT ………………………………………………………… viii
ABSTRAK ………………………………………………………….. ix
RINGKASAN ……………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………………………….. xiii
DAFTAR TABEL …………………………………………………… xvii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… xix
DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………. xx
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… xxi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………. 1
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………. 5
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………. 6
1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………. 6
1.4.1. Manfaat praktis ……………………………………… 6
1.4.2. Manfaat teoritis …………………………………….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) …………………… 8
2.1.1. Definisi ISPA ………………………………………… 8
2.1.2. Etiologi ISPA ……………………………………….. 9
xv
2.1.3. Gejala ISPA ………………………………………… 10
2.1.4. Cara penularan penyakit ISPA ……………………… 10
2.1.5. Diagnosis ISPA ……………………………………… 11
2.1.6. Klasifikasi ISPA …………………………………….. 12
2.1.7. Epidemiologi penyakit ISPA ……………………….. 15
2.1.8. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit ISPA .. .. 16
2.2. Rumah dan Sanitasi Rumah ……………………………… 26
2.2.1. Pengertian rumah ………………………………….... 26
2.2.2. Sanitasi rumah …………………………………… .. 28
2.2.3. Syarat rumah sehat ………………………………..... 29
2.3. Hubungan Kualitas Sanitasi Rumah dengan Kejadian
Penyakit ISPA ………………………………………… 32
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN
3.1. Kerangka Berpikir ………………………………………… 35
3.2. Konsep Penelitian ………………………………………… 36
3.3. Hipotesis ………………………………………………… 37
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian ……………………………………… 38
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………..………….………….. 39
4.3. Penentuan Sumber Data ……….…………………………... 39
4.3.1. Jenis data yang dikumpulkan ………………………... 39
4.3.2. Cara pengumpulan data …………………………….. 40
4.3.3. Populasi penelitian …………………………………. 40
4.3.4. Sampel penelitian …………………………………... 41
4.3.5. Jumlah dan besar sampel ……………………………. 42
4.3.6. Teknik pengambilan sampel ………………………… 43
4.4. Variabel Penelitian ………………………………………… 43
4.5. Instrumen Penelitian ……………………………………… 46
4.6. Prosedur Penelitian ………………………………………. 47
xvi
4.7. Pengolahan dan Analisis Data …………………………… 47
4.7.1. Pengolahan data …………………………………… 47
4.7.2. Analisis data ………………………………………. 49
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1. Kondisi Lokasi Penelitian ………………………………. 52
5.2. Topografi dan Iklim …………………………………….. 54
5.3. Pemerintahan …………………………………………… 55
5.4. Kependudukan …………………………………………. 55
5.5. Karakteristik Subyek Penelitian ……………………….. 57
5.6. Hasil Pengamatan Terhadap Obyek Penelitian
Berdasarkan Variabel Penelitian ………………………. 60
5.6.1 Kejadian ISPA ………………………………….. 60
5.6.2 Kondisi ventilasi ………………………………… 60
5.6.3 Kondisi penerangan alami ………………………. 61
5.6.4 Kondisi kelembaban ruangan …………………… 61
5.6.5 Kondisi suhu ruangan rumah ……………………. 62
5.6.6 Kondisi kepadatan hunian ………………………. 63
5.6.7 Kondisi pencemaran udara dalam rumah ……….. 63
5.6.8 Kualitas sanitasi rumah ………………………….. 64
5.7. Analisis Data ………………………………………….. 65
5.7.1 Hubungan ventilasi rumah dengan kejadian ISPA. 65
5.7.2 Hubungan penerangan alami ruangan rumah
dengan kejadian ISPA …………………………... 66
5.7.3 Hubungan kelembaban ruangan rumah dengan
kejadian ISPA ………………………………….. 67
5.7.4 Hubungan suhu ruangan rumah dengan kejadian
ISPA …………………………………………….. 67
5.7.5 Hubungan kepadatan hunian ruang tidur dengan
kejadian ISPA …………………………………… 68
xvii
5.7.6 Hubungan pencemaran udara ruangan rumah
dengan kejadian ISPA …………………………… 69
5.7.7 Hubungan kualitas sanitasi rumah dengan kejadian
ISPA ……………………………………………… 70
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Hubungan Kualitas Sanitasi Rumah dengan Kejadian
Penyakit ISPA …………………………………………….. 71
6.2. Hubungan Variabel Kualitas Sanitasi Rumah dengan Kejadian
Penyakit ISPA …………………………………………….. 73
6.3. Variabel Kualitas Sanitasi Rumah yang Berhubungan
dengan Kejadian Penyakit ISPA ………………………….. 87
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1. Simpulan …………………………………………………... 90
7.2. Saran ……………………………………………………….. 90
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….. 92
LAMPIRAN …………………………………………………… 96
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1. Jumlah Kasus ISPA di Puskesmas Kota Denpasar
Tahun 2013 ………………………………………………… 4
4.1. Definisi Operasional Variabel ……………………………… 44
5.1. Distribusi Penduduk di Masing-Masing Banjar di Wilayah
Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun 2013………. 56
5.2 Distribusi Jumlah dan Kualitas Rumah serta Besar Sampel
Penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan
Tahun 2014 ……………………………………………….. 57
5.3 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di Wilayah
Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan ................................ 58
5.4 Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan ................. 59
5.5 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di
Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan ................. 59
5.6 Distribusi Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan ................................................................ 60
5.7 Kondisi Ventilasi Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan ................................................................ 61
5.8 Kondisi Penerangan Alami Rumah di Wilayah Kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar ………… 61
5.9 Kondisi Kelembaban Ruangan Rumah di Wilayah kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar ………… 62
5.10 Kondisi Suhu Ruang Rumah di Wilayah Kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar ………… 62
5.11 Kondisi Kepadatan Hunian Ruangan Rumah di Wilayah
Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar …. 63
5.12 Kondisi Pencemaran Udara Dalam Rumah di Wilayah
xix
Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar …. 64
5.13 Kualitas Sanitasi Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan Kota Denpasar ...................................... 65
5.14 Tabulasi Silang Antara Ventilasi Rumah dengan
Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar
Selatan Kota Denpasar ………………………………….. 66
5.15 Tabulasi Silang Antara Penerangan Alami Ruangan
Rumah dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar ……….. 66
5.16 Tabulasi Silang Antara Kelembaban Ruangan Rumah
dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan Kota Denpasar ………………………. 67
5.17 Tabulasi Silang Antara Suhu Ruangan Rumah dengan
Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar
Selatan Kota Denpasar …………………………………. 68
5.18 Tabulasi Silang Antara Kepadatan Hunian Ruang Tidur
dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan Kota Denpasar ……………………… 69
5.19 Tabulasi Silang Antara Pencemaran Udara Ruangan
rumah dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja
Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar ……… 70
5.20 Tabulasi Silang Antara Kualitas Sanitasi Rumah
dengan Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas
I V Denpasar Selatan ………………………………….. 70
6.1 Hubungan Variabel Kualitas Sanitasi Rumah Dengan
Kejadian Penyakit ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas IV
Denpasar Selatan ……………………………………… 88
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Etiologi ISPA ……………………………………………….. 9
3.1. Konsep Penelitian ……………………………………………. 36
4.1. Rancangan Penelitian ………………………………………… 39
4.2. Hubungan Variabel Penelitian ………………………………. 44
5.1. Peta Wilayah Puskesmas IV Denpasar Selatan ……………... 53
xxi
DAFTAR SINGKATAN
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
ARI : Acute Respiratory Infections
ASI : Air Susu Ibu
BCG : Bacillus Calmette-Guerin
BCME : Bischloromethyl eter
BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana
CO : Carbon Monoksida
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
DPT : Difteri Pertusis Tetanus
HIV : Human Immunodeficiency Virus
ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut
ISPaA : Infeksi Saluran Pernapasan atas Akut
ISPbA : Infeksi Saluran Pernapasan bawah Akut
KAP : Knowledge, Attitude, Practice
Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
KK : Kepala Keluarga
KMS : Kartu Menuju Sehat
KVS : Kardiovascular
P2ISPA : Pengelola Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut
PAHs : Polycyclic Aromatic Hydrocarbons
PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
RO : Ratio Odds
SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
TBC : Tuberculosi
WHO : World Health Organization
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pengantar responden …………………………….. 96
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian …………………………….. 97
Lampiran 3. Observasi/Penilaian Kualitas Sanitasi Rumah ….. 99
Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Penelitian …………………… 100
Lampiran 5 Hasil Analisis SPSS …………………………….. 106