hubungan kompetensi, independensi, dan motivasi … · ..allah memberikan kepada kita bukan roh...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN
MOTIVASI AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Akuntansi
Oleh :
Nopitasari
Nim: 102114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN
MOTIVASI AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Akuntansi
Oleh :
Nopitasari
Nim: 102114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Motto dan Persembahan
..Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Tim 1:7)
“Tidak penting seberapa kali kau terjatuh, seberapa kali kau merasakan
yang namanya kegagalan, yang terpenting adalah seberapa kuat kau untuk
terus berusaha berdiri dan melangkah lagi demi apa yang kau inginka”
(NS)
“No matter how you feel, get up, drees up and fight for your dreams”
(Unknown)
Jangan pernah mengatakan kata menyerah untuk sesuatu yang belum kau
perjuangankan terlebih dahulu. (NS)
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus
Ayah dan Ibuku, serta semua keluargaku
Sahabat-sahabatku, Septri, Lea, dan mas Iyan
Serta orang-orang yang selalu mendukung dan terlibat dalam proses
penyelesaian
Skripsiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nopitasari menyatakan bahwa
skripsi dengan judul HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN
MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT dan maju untuk
diuji pada tanggal 30 September 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang seolah-
olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan
tulisan saya selain, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal
tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik
skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian
terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin dan meniru tulisan
orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang
telah diberikan oleh Universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Yang membuat pernyataan
Nopitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Nopitasari
NIM : 102114116
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya mem berikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:
HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI
AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT, beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kapada Perpustakan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingann
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 Oktober 2015
Yang menyatakan
Nopitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Kompetensi, Independensi
dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.sc., Ph. D, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar
mengembangkan keperibadian kepada penulis.
2. Dr.H. Herry Maridjo, M.Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar lebih banyak
tentang ilmu Akuntansi.
3. Dra.YFM.Gien Agustinawansari Ak.MM. Selaku dosen pembimbing 1,
yang telah banyak membantu serta membimbing penulis dengan penuh
kesabaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Josephine Wuri SE, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu penulis dalam proses pengujian dan menganalisis data dalam
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Bapak dan ibu dosen, yang telah memberi bekal ilmu yang tidak ternilai
harganya kepada penulis selama belajar di Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Bapak/ibu/Saudara/saudari, Akuntan Publik di Yogyakarta yang telah
bersedia menjadi responden dan meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner.
7. Ayah dan Ibu tercinta, skripsi ini aku persembahkan untuk kalian. Terima
Kasih untuk semua doa, dan kerja keras kalian untuk ku selama ini, untuk
semua hal yang telah kalian berikan kepadaku, nasehat-nasehat yang selalu
membuatku semangat kembali di saat aku mulai lelah dan mengeluh dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
8. Kak Yupen dan Kak Ferdy, yang selalu menyemangati walaupun dengan
kata-kata yang terkadang menyebalkan untuk didengar.
9. Koko Juliem, yang selalu memberi dukungan dan memotivasi.
10. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan, Septri, Lea, mas Yan, Mas
Riaz, Puput. Terima kasih untuk kebersamaan, keceriaan dan kekonyolan
yang akan menjadi kenangan terindah tak terlupakan. Ayo selalu jalani
kehidupan dengan semangat masa muda, walupun nanti jadi tua...!!!!!!
11. Teman-Teman MPT yang selalu, memberikan semangat, dan dukungan,
terutama Nandus dan Angel, Terima Kasih untuk masukan-masukan dan
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Teman-teman mahasiswa akuntansi angkatan 2010, khususnya kelas C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Keluarga Kos, Pak Riwi, ibu Titiq, ibu Iin, Daddy, Ayu, Ocha, Kristy,
Sandra, Abdi, yang selalu menemani hari-hari selama kuliah di Yogya.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Nopitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ......... ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
ABSTRAK ............................................................................................ xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar belakang masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 3
C. Batasan penelitian .................................................................................. 3
D. Tujuan penelitian .................................................................................... 3
E. Manfaat penelitian .................................................................................. 3
F. Sistematika penulisan ............................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. KAP ........................................................................................................ 6
B. Kegiatan kantor akuntan publik ............................................................. 6
1. Kegiatan pembuktian atau pengujian ................................................ 6
2. Penyuluhan pajak ............................................................................... 6
3. Konsultasi manjemen ........................................................................ 7
4. Jasa akuntansi .................................................................................... 7
C. Kewajiban dan larangan KAP ................................................................ 7
D. Auditor ................................................................................................... 8
1. Auditor independen ........................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2. Auditor pemerintah ............................................................................ 9
3. Auditor internal ................................................................................. 9
E. Tingkatan auditor dalam organisasi ..................................................... 10
1. Patner ............................................................................................... 10
2. Manajer ............................................................................................ 10
3. Auditor senior .................................................................................. 11
4. Auditor junior .................................................................................. 11
F. Jasa profesi akuntan publik (auditor) ................................................... 11
1. Jasa atestasi ...................................................................................... 12
a. Jasa auditing ............................................................................. 12
b. Pemeriksaan .............................................................................. 12
c. Review ...................................................................................... 12
d. Prosedur .................................................................................... 12
2. Jasa nonatestasi ................................................................................ 12
G. Audit ..................................................................................................... 13
H. Tujuan audit ......................................................................................... 14
I. Jenis-jenis audit .................................................................................... 16
1. Audit laporan keuangan ................................................................... 16
2. Audit kesesuain ................................................................................ 16
3. Audit operasional ............................................................................. 16
J. Standar audit ......................................................................................... 17
1. Standar umum .................................................................................. 18
2. Standar pekerjaan lapangan ............................................................. 18
3. Standar pelaporan ............................................................................ 19
K. Kualitas audit ........................................................................................ 19
L. Kompetensi ........................................................................................... 21
M. Independensi ......................................................................................... 23
1. Independensi dalam program audit .................................................. 24
2. Independensi dalam verifikasi ......................................................... 24
3. Independensi dalam pelaporan ........................................................ 25
N. Motivasi ................................................................................................ 25
1. Pengertian motivasi ......................................................................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Beberapa teori tentang motivasi ...................................................... 26
O. Penelitian terdahulu ............................................................................... 29
P. Perumusan hipotesis ............................................................................. 30
1. Hubungan antara kompetensi terhadap kualitas audit ..................... 30
2. Hubungan antara independensi terhadap kualitas audit .................. 31
3. Hubungan antara motivasi auditor terhadap kualitas audit ............. 32
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 35
A. Jenis penelitian ..................................................................................... 35
B. Tempat dan waktu penelitian ............................................................... 35
C. Subjek dan objek penelitian ................................................................. 35
D. Sumber data .......................................................................................... 36
E. Teknik pengumpulan data .................................................................... 36
F. Definisi operasional variabel penelitian ............................................... 37
G. Teknik analisis data .............................................................................. 45
H. Uji asumsi klasik .................................................................................. 46
I. Uji hipotesis ......................................................................................... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM KAP ........................................................ 49
A. KAP M. Kuncara Budi Santosa, SE, AK, MM, CPA ......................... 50
B. KAP Drs. Hadori Sugiarto & rekan ..................................................... 51
C. KAP Drs.Soeroso Donosapoetro ,MM ................................................ 52
D. KAP Indarto Waluyo, M.acc.Ak, CPA ................................................ 52
E. KAP Drs.Hadiono ................................................................................ 52
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 53
A. Deskripsi responden ............................................................................. 53
B. Analisis data ......................................................................................... 56
C. Uji asumsi klasik .................................................................................. 59
D. Uji hipotesis ......................................................................................... 60
E. Pembahasan .......................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 67
A. Kesimpulan .......................................................................................... 67
B. Keterbatasan penelitian ........................................................................ 68
C. Saran ..................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 71
LAMPIRAN ................................................................................................ 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
A. Kuesioner ............................................................................................. 75
B. Rekap Kuesioner .................................................................................. 84
C. Uji Validitas Kompetensi ..................................................................... 92
D. Uji Reliabilitas Kompetensi ................................................................. 95
E. Uji Validitas Independensi ................................................................... 96
F. Uji Reliabilitas Independensi ............................................................... 98
G. Uji Validitas Motivasi Auditor ............................................................. 99
H. Uji Reliabilitas Motivasi Auditor ........................................................ 100
I. Uji Validitas Kualitas Audit ................................................................ 101
J. Uji Reliabilitas Kualitas Audit ........................................................... 104
K. Uji Normalitas .................................................................................... 105
L. Uji Korelasi partial Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Auditor dan
Kualitas Audit .................................................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkatan Auditor dan Lama Pengalaman Kerja ........................ 11
Tabel 3.1 Interprestasi Nilai r ..................................................................... 47
Tabel 4.1 Daftar KAP yang Aktif di Yogyakarta ........................................ 49
Tabel 5.1 Data Respondence rate ................................................................ 53
Tabel 5.2 Nama Kantor Akuntan Publik dan Jumlah Kuesioner yang diterima
................................................................................................................ 54
Tabel 5.3 Pengisian indentitas Responden Kuesioner ................................. 55
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas ....................................................................... 56
Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabiltas .................................................................... 58
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 59
Tabel 5.7 Hasil Uji Partial Corelation Kompetensi, Independensi, dan Motivasi
Auditor terhadap Kualitas Audit ................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hirarki kebutuhan Maslow ........................................................ 26
Gambar 2.3 Kerangka pemikiran ................................................................ 34
Gambar 5.1 Persentase pengembalian kuesioner .......................................... 54
Gambar 5.2 Persentase pengisian indentitas responden kuesioner ............... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN MOTIVASI
AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
Nopitasari
NIM: 102114116
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kompetensi,
independensi dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Penelitian ini dilaksanakan pada 5 Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Yogyakarta, jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus, dengan teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik analisis data
menggunakan korelasi partial.
Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Ada hubungan yang signifikan antara
Kompetensi dan kualitas audit, (2) Ada hubungan yang signifikan antara
independensi dan kualitas audit, (3) Tidak ada hubungan yang signifikan antara
Motivasi Auditor dan kualitas audit.
Kata Kunci: Hubungan, Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor,
Kualitas audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN COMPETENCE,
INDEPENDENCE, AND AUDITOR MOTIVATION ON AUDIT
QUALITY
Nopitasari
NIM: 102114116
Sanata Dharma University
Yogyakarta
The aim of this research was to find out the relationship between
competence, independence, and auditor motivation on audit quality.
The research was done in 5 public accounting offices in Yogyakarta. The
type of the research was case study with data collection technique using
questionnaire, and data analysis technique using Partial Correlation.
The results of this research were: (1) there was significant relationship
between competence and audit quality, (2) there was significant relationship
between independence and audit quality, (3) there was no significant
relationship between auditor motivation and audit quality.
Keyword : Relationship, Competence, Independence, Auditor Motivation,
Audit Quality
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat dari profesi
akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak
memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam
laporan keuangan (Mulyadi,2002:2). Kepercayaan yang besar dari pemakai
laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik
inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas
audit yang dihasilkannya. Kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik juga
mendapat sorotan dari masyarakat setelah terjadi banyak skandal yang
melibatkan akuntan publik baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
Maraknya skandal keuangan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri
telah memberikan dampak besar terhadap kepercayaan publik terhadap profesi
akuntan publik.
Akuntan publik sebagai pihak ketiga yang independen seharusnya
mampu memberikan jaminan atas relevansi dan keandalan sebuah laporan
keuanga. (Hutabarat,2012) menyatakan jika auditor tidak mampu mendeteksi
trik rekayasa laporan keuangan yang dilakukan oleh klien maka yang
bermasalah adalah kompetensi yang dimiliki oleh auditor, namun apabila yang
terjadi adalah auditor ikut mengamankan praktik rekayasa tersebut maka yang
bermasalah adalah independensi auditor, misalnya kasus Enron dan Worldcom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dimana akuntan publik tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan
keuangan yang telah dilakukan oleh Enron dan Worldcom membuat
kompetensi dan independensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan
publik semakin dipertanyakan, karena kompetensi dan independensi
merupakan dua karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan
publik dalam mengaudit sebuah laporan keuangan. Independensi dalam audit
berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan pengujian
audit, independensi ini sangat penting karena banyaknya pengguna laporan
keuangan bersedia mengandalkan laporan audit eksternal terhadap kewajaran
laporan keuangan eksternal, karena ekspektasi mereka atas sudut pandang yang
tidak bias dari akuntan publik.
Jusup (2010:97) menyatakan bahwa kompetensi akuntan publik atau
auditor menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharan suatu tingkatan
pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seseorang akuntan publik
untuk memberikan kemudahan dan kecerdikan dalam menyelesaikan tugasnya,
namun walaupun seorang auditor telah memiliki kompetensi dan independensi
yang cukup, belum tentu bisa menjamin seorang auditor akan memiliki
komitmen yang tinggi untuk berlaku jujur dan apa adanya saat melakukan
audit, dalam hal ini dibutuhkan suatu motivasi yang dapat mendorong
semangat juang auditor dalam menyelesaikan pekerjaan dan tidak
menyalahgunakan kompetensi yang dimiliki serta mampu mempertahankan
indepndensinya sehingga dapat memenuhi standar yang ada, dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
motivasi dalam diri seorang auditor akan sangat membantu auditor untuk lebih
bersemangat, berperestasi dan berkomitmen, terhadap pekerjannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat ditarik rumusan masalah yaitu:
Bagaimana Hubungan Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit?
C. Batasan masalah
Penulis merasa perlu memberikan batasan masalah pada penelitian ini
dengan maksud agar lebih fokus dan tidak meluas dari permasalahan yang akan
dibahas, dalam skripsi ini penulis membatasi auditor yang dimaksud, adalah
auditor eksternal pada KAP yang berada di wilayah Yogyakarta yang telah
ditentukan oleh penulis.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini mempunyai tujuan
untuk mengetahui Hubungan Kompetensi, Independensi, dan Motivasi
Auditor Terhadap Kualitas Audit.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Profesi Auditor
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan bahan
evaluasi yang berguna bagi para auditor dalam melaksanakan tugas dan
memberikan pelayanan jasa audit kepada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagi Program Studi Akuntansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan referensi bagi penulis selanjutnya dengan penelitian yang sejenis di
masa mendatang.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini menambah informasi dan pengetahuan, tentang
bagaimana hubungan kompetensi, independensi dan motivasi auditor
terhadap kualitas audit .
F. Sistematika penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Bab I. Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah,
batasan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab II. Landasan Teori
Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan, dan perumusan
hipotesis penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti, sehingga dapat menjadi bahan pendukung dalam proses
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab III. Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang teknik penelitian, waktu dan tepat
penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan
metode analisis data.
Bab IV Gambaran Umum KAP di Yogyakarta
Bab ini berisi tentang gambaran umum 5 KAP yang berada di
Yogyakarta sebagai tempat penelitian.
Bab V. Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian, yang meliputi analisis
data, dan pembahasan untuk masing-masing masalah yang telah
diteliti.
Bab VI. Penutup
Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang
dianggap perlu untuk diberikan kepada para staf auditor,KAP, dan
untuk peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAP
Kantor akuntan publik (KAP) merupakan wadah bagi para auditor dalam
memberikan jasanya dan untuk melaksanakan tugasnya seorang auditor bekerja
pada kantor akuntan publik (KAP). KAP sendiri menurut undang-undang
tentang akuntan publik no 5 tahun 2011, adalah badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin
usaha berdasarkan undang-undang akuntan publik no 5 tahun 2011. KAP ini
bisa berbentuk usaha perseorangan, persekutuan perdata, firma, atau bisa juga
berbentuk usaha lain sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik yang
diatur dalam undang-undang.
B. Kegiatan Kantor Akuntan Publik
Kantor akuntan publik melaksanakan empat kategori jasa yang utama
yaitu:
1. Kegiatan pembuktian atau pengujian meliputi semua kegiatan kantor
akuntan dimana diterbitkannya suatu laporan tertulis yang menyatakan
kesimpulan atas keandalan dari pernyataan tertulis yang merupakan
tanggungjawab pihak lain. Kegiatan pembuktian ini meliputi audit atas
laporan keuangan historis, dan tinjauan atas laporan keuangan historis.
2. Penyuluhan pajak, menyusun surat pemberitahuan pajak dari perusahan
dan perorangan baik yang merupakan kliennya maupun yang bukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Konsultasi manjemen, jasa ini berkisar dari pemberian saran sederhana,
mengenai pembenahan sistem akuntansi sampai keikutsertaan dalam
menyusun strategi pemasaran dan konsultasi asuransi.
4. Jasa akuntansi dan atministrasi pembukuan, ini dilakukan karena
banyaknya klien kecil dengan staf akuntansi yang terbatas menyerahkan
pembuatan laporan keuangan kepada kantor akuntan publik.
(Sunyoto,2013).
C. Kewajiban dan Larangan KAP
Kewajiban dan larangan KAP menurut undang-undang tentang akuntan
publik no 5 tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. KAP atau cabang KAP wajib:
a. mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kerja
profesional pemeriksa dibidang akuntansi
b. mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha
c. memiliki dan menjalankan sistem pengendalian mutu.
d. memasang nama lengkap kantor pada bagian depan kantor.
KAP wajib menyampaikan secara lengkap dan benar laporan kegiatan
usaha dan laporan keuangan untuk takwim sebelumnya dan wajib
menyampaikan laporan program dan realisasi tahunan program
pengembangan profesi akuntan publik (auditor) dan/atau dunia pendidikan
bagi KAP paling lambat pada ahkir bulan April kepada menteri, dalam
memberikan jasanya akuntan publik dan KAP wajib menjaga independensi
serta bebas dari benturan kepentingan, yang meliputi kepentingan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
atau memiliki kendali yang signifikan pada klien atau memperoleh manfaat
ekonomis dari klien, memiliki hubungan kekeluargaan dengan orang yang
memiliki posisi kunci di bidang keuangan, serta wajib menjaga kerahasian
informasi yang diperoleh dari klien.
1. KAP dilarang untuk:
a. Melakukan kerja sama dengan KAPA (kantor akuntan publik
asing) OAA (organisasi audit asing) yang telah melakukan kerja
sama dengan KAP lain.
b. Mencantumkan nama KAPA atau OAA yang status terdaftar
KAPA atau OAA tersebut pada menteri dibekukan atau dibatalkan.
c. Memiliki rekan non-akuntan publik yang tidak terdaftar pada
menteri.
d. Membuka kantor dalam bentuk lain, kecuali bentuk kantor cabang
e. Membuat iklan yang menyesatkan.
D. Auditor
Arens (1995) dalam Kurnia Rahayu, Suhayati (2010:13)
mendefinisikan auditor adalah seseorang yang menyatakan pendapat atas
kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan hasil usaha dan
arus kas yang sesuai dengan perinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia.
Auditor ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, adalah pemeriksaan
(examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau
organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
Kurnia Rahayu, Suhayati (2010:13), auditor terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. Auditor independen
Auditor independen berasal dari kantor akuntan publik, bertanggungjawab
atas audit laporan keuangan historis auditeenya.
2. Auditor pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor yang berasal dari lembaga pemeriksa
pemerintah, di Indonesia lembaga yang bertanggungjawab secara fungsional
atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan negara adalah badan
pemeriksa keuangan (BPK).
3. Internal auditor
Internal auditor adalah pegawai dari suatu organisasi atau perusahaan yang
berkerja di organisasi untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen
perusahaan yang bersangkutan dengan tujuan untuk membantu manjemen
organisasi mengetahui kepatuhan para pelaksana operasional organisasi
terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan,
sedangkan Mulyadi dan Kanaka (1998) dalam Sunyoto, (2013:30),
menyatakan 3 jenis auditor adalah :
a. Auditor independen, adalah auditor yang profesional yang menyediakan
jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas
laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Audit tersebut terutama
dibuat dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
informasi keuangan seperti kreditur, investor, calon kreditur, calon
investor dan juga pemerintah.
b. Auditor pemerintah, auditor profesional yang berkerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas
pertangungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
atau entitas pemerintah atau pertangungjawaban yang ditujukan kepada
pemerintah.
c. Auditor intren, adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan baik
perusahaan negara, maupun perusahaan swasta yang tugas pokoknya
adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
manajemen puncak telah dipatuhi.
E. Tingkatan Auditor dalam Organisai
Pada umumnya tingkatan auditor dalam pelaksanaan penugasan audit
di dalam kantor akuntan publik dibagi menjadi empat yaitu:
1. Partner, memiliki pengalaman kerja rata-rata menduduki jabatan tertinggi
dalam penugasaan audit, bertanggungjawab atas hubungan dengan klien,
bertanggungjawab secara menyeluruh dalam auditing. Partner
menandatangani laporan audit dan management letter, dan
bertanggungjawab dalam penagihan fee audit dari klien.
2. Manajer, bertindak sebagai pengawas audit, bertugas untuk membantu
auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit,
meriview kertas kerja, laporan audit dan mangement letter. Pekerjaan
manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan para auditor
senior
3. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit, bertangungjawab
untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai rencana,
bertugas untuk mengarahkan dan meriview pekerjaan auditor junior.
Auditor senior biasanya akan menetap pada kantor klien sepanjang
prosedur audit dilaksanakan
4. Auditor junior, melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat
kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah
dilaksanakan. (Mulyadi dan Kanaka, 1998 dalam Sunyoto, 2013: 32).
Tabel 2.1
Tingkatan Auditor dan Lama Pengalaman Kerja
Tingkatan Auditor Lama Pengalaman Kerja
Partner 10 tahun ke atas
Manager 5-10 tahun
Auditor senior 2-5 tahun
Auditor junior 0-2 tahun
Sumber: Arrens (2006:37) dalam Bahri (2010)
F. Jasa Profesi Akuntan Publik (Auditor)
Mulyadi dan kanaka (1998) dalam Sunyoto (2013:13) profesi akuntan publik
(auditor) menghasilkan dua jasa bagi masyarakat yaitu jasa atestasi dan jasa
nonatestasi. Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan
orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas
sesuai dalam semua hal yang signifikan, dengan kriteria yang telah ditetapkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
untuk laporan keuangan historis asersi merupakan pernyataan manajemen
bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
1. Jasa atestasi akuntan publik dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
a. Auditing, jasa auditing mencakup pemerolehan dan penilaian bukti
yang mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi
asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut, atas dasar audit
yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas,
auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan
keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal
material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan
PABU.
b. Pemeriksaan, istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang
dihasilkan oleh profesi akuntan publik yang berupa pernyataan suatu
pendapat tentang keseuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Review, jasa review berupa permintaan keterangan dan prosedur
analistis terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan
untuk memberikan keyakinan negatif atau asersi yang terkandung
dalam informasi keuangan tersebut.
d. Prosedur yang disepakati, jasa atestasi atas asersi manajemen dapat
dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan prosedur yang
disepakati antara klien dengan akuntan publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Jasa nonatestasi, jasa nonatestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan
publik yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat keyakinan
negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain kenyakinan. Jenis jasa
nonatestasi yang dihasilkan akuntan publik (auditor) adalah jasa
kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dalam jasa
kompilasi auditor melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya
pencatatan manual, dan berkomputer, transaksi keuangan klien sampai
dengan penyusunan laporan keuangan. Jasa perpajakan meliputi bantuan
yang diberikan oleh akuntan publik kepada klien dalam pengisian surat
pemberitahuan pajak tahunan (SPT), pajak penghasilan dan bertindak
mewakili kliennya dalam menghadapi permasalahan pajak.
G. Audit
American Accounting Association (AAA) dalam Kurnia Rahayu,
Suhayati (2010:1), audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan
asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa ekonomi untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan kriteria yang
ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna informasi
tersebut.
Alvin Arens, audit adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti atau
pengevaluasian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan
tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Audit
harus dilakukan oleh orang yang independen. (Suhayati, 2010:1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Agoes (2008:3) dalam Aini (2010) menyatakan audit adalah suatu
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen
serta pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Singleton (2007:3) menyatakan bahwa audit adalah proses sistematis
mengenai bagaimana mendapatkan dan mengevaluasi secara objektif bukti
yang berkaitan dengan penilaian mengenai berbagai kegiatan dan peristiwa
ekonomi untuk memastikan tingkat keseuaian antara penilaian-penilaian
tersebut dan membentuk kriteria serta menyampaikan hasilnya ke para
pengguna yang berkepentingan.
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut maka audit dapat
disimpulkan sebagai suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak
yang independen untuk memeriksa dan mengevaluasi berbagai kegiatan
ekonomi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen, dan kemudian melaporkan hasil penemuan dan hasil evaluasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.
H. Tujuan Audit
Kell & Boynton (2002:6) dalam Aini (2010) tujuan audit adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan dan hasil usaha, serta arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi
berlaku umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sedangkan tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan pernyataan
yang dibuat oleh manjemen, dalam Singleton (2007) pernyataan manajemen
dapat dibagi kedalam lima kategoi yaitu:
1. Pernyataan keberadaan atau keterjadian
2. Pernyataan kelengkapan
3. Pernyataan hak dan kewajiban
4. Pernyataan valuasi atau alokasi
5. Pernyataan penyajian atau pengungkapan.
Mulyadi (2002:9) auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah
yang direncanakan, terorganisasi, dan bertujuan untuk:
a. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif. Proses sistematik
ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat
oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak
atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
b. Menetapkan tingkat kesesuaian. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan
dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti untuk menetapkan
kesesuaian pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria atau
standar yang telah ditetapkan dan dipakai sebagai dasar untuk menilai
pernyataan dapat berupa:
1) Peraturan yang ditetapkan oleh suatu legislatif.
2) Angaran atau prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen
3) Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
I. Jenis-Jenis Audit
Jusup (2001) menyatakan bahwa audit dapat dikelompokan menjadi tiga
golongan yaitu:
1. Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan sebagai keseluruhan, yaitu informasi kuantitatif yang akan
diperiksa, dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
pada umumnya kriteria yang digunakan adalah perinsip akuntansi yang
berlaku umum (PABU).
2. Audit kesesuaian
Tujuan audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikui prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh
pihak yang berwenang.
3. Audit operasional
Audit operasional adalah pengajian (review) atas setiap bagian dari prosedur
dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil dari audit operasional biasanya
berupa rekomendasi kepada pihak manajeman untuk perbaikan operasi.
Kurnia Rahayu, Suhayati (2010:9), audit terdiri dari:
a. Financial statement audits (audit laporan keuangan), audit laporan
keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
umum, yang dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
b. Operational Audits (Audit Operasional)
1) Memberikan informasi kepada manajemen mengenai efektivitas
suatu unit atau fungsi.
2) Pengukuran efektivitas didasarkan pada bukti-bukti dan standar-
standar.
3) Sifatnya investigatif
4) Objek pemeriksaaan meliputi semua aspek operasi perusahaan.
c. Compliance Audits ( Audit Kepatuhan)
Audit kepatuhan bertujan untuk menentukan apakah Auditee telah
mengikuti kebijakan prosedur dan peraturan yang ditentukan pihak
yang otoritasnya lebih tinggi.
J. Standar Audit
Standar auditing terdiri dari sepuluh standar dan semua Pernyataan
Standar Auditing (PSA) yang berlaku. Sepuluh standar auditing dibagi menjadi
tiga kelompok standar yaitu: (1) standar umum, yang mengatur tentang syarat-
syarat diri auditor, (2) standar pekerjaan lapangan, mengatur mutu pelaksanaan
auditing, dan (3) standar pelaporan memberikan panduan bagi auditor dalam
mengkomunikasikan hasil auditnya melalui laporan audit kepada pemakai
informasi keuangan standar auditing yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Standar audit menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP,
2001) adalah sebagai berikut:
1. Standar umum audit yang terdiri dari:
a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki
keahlian teknis yang cukup sebagai audior
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap dan mental harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama.
2. Standar pekerjaan lapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya
b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus
dapat diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat saat
lingkup pengujian yang akan dilakukan.
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus dapat diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, pengajuan, pertanyaan dan konfirmasi sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan auditan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Standar pelaporan.
a. laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
b. Laporan auditor harus menunjukkan (jika ada) ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan
priode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi
tersebut dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan.
d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau sesuatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak diberikan, maka alasannya harus dinyatakan,
dalam hal mana auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai
sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan jika ada dan tingkat
tanggungjawab yang dipikul oleh auditor.
K. Kualitas Audit
De Angelo (1991) dan Kusharyanti (2003:25) dalam Aprianti (2010)
mendefenisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana
seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam
sistem akuntansi kliennya, kemungkinan auditor akan menemukan salah saji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tergantung pada kualitas pemahaman auditor, sedangkan untuk melaporkan
salah saji tergantung pada independensi seorang auditor.
Kualitas audit sangat penting, karena kualitas audit yang baik
merupakan dasar untuk pengguna laporan audit untuk mengambil suatu
keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dibutukan. Wooten, (2003) dan
Mirna Dyah (2007) dalam Ardini (2010), auditor dengan kemampuan
profesionalisme tinggi akan lebih melaksanakan audit secara benar dan
cenderung menyelesaikan setiap tahapan-tahapan proses audit secara lengkap
dan mempertahankan sikap skeptisme dalam mempertimbangkan bukti-bukti
audit yang kurang memadai yang ditemukan selama proses audit untuk
memastikan agar menghasilkan kualitas audit yang baik. Lee, dan Wang (1999)
dalam Rahmawati (2013) menyatakan kualitas audit adalah probabilitas bahwa
auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa
pengecualian untuk laporan keuangan yang mengandung kekeliruan material,
selain itu hasil audit dianggap berkualitas jika auditor menjalankan tugasnya
dengan berpedoman pada prinsif-prinsif profesi.
Simamora (2002) dalam Rahmawati (2013) menyatakan bahwa ada 8
prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu:
1. Tanggungjawab profesi, dimana setiap anggota harus menggunakan
pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan
2. Kepentingan publik, setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa
bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati
kepercayaan publik dan komitmen atas profesionalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Integritas, setiap anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya
dengan integritas setinggi mungkin.
4. Objektivitas, setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalismenya.
5. Kompetensi dan kehatian-hatian, setiap anggota harus melaksanakan jasa
profesionalismenya dengan hati-hati kompetensi dan ketekunan serta
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional.
6. Kerahasian, setiap anggota harus menghormati kerahasian informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
7. Perilaku profesional, setiap anggota harus berperilaku yang konsisten
dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang
mendeskreditkan profesi.
8. Standar teknis, setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya
dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
L. Kompetensi
Lee dan Stone (1995), dalam Efendy (2010) mendefinisikan kompetensi
sebagai keahlian yang cukup yang secara eksplisit dapat digunakan untuk
melakukan audit secara objektif. Dreyfus (1986) dalam Aprianti (2010),
mendefenisikan kompetensi sebagai keahlian seseorang yang berperan secara
berkelanjutan yang mana pergerakannya melalui proses pembelajaran dari
“mengetahui sesuatu”menjadi“ mengetahui bagaimana” seperti misalnya dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sekedar pengetahuan yang tergantung pada aturan tertentu kepada pernyataan
yang bersifat intuitif.
Susanto (2000) dalam Aprianti (2010) mendefinisikan kompetensi
sebagai karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai
kinerja supervisor, kompetensi juga merupakan pengetahuan, kemampuan dan
keahlian yang berhubungan dengan pekerjaan dan kemampuan yang
berhubungan dengan pekerjaan non rutin.
Tugiman (1997), menyatakan setiap pemerikasan (auditor) harus
memiliki kecakapan dan pengetahuan sebagai berikut:
a. Memiliki keahlian, yang berarti kemampuan dalam menerapkan
pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan
menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu mempelajari kembali
secara luas dan bantuan atau asistensi yang berarti dari pihak lain.
b. Keahlian dalam prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi yang
diperlukan oleh pemeriksa yang pekerjaannya secara luas
berhubungan dengan berbagai catatan dan laporan keuangan.
c. Memiliki pemahaman terhadap dasar dari berbagai pengetahuan
seperti akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan,
keuangan, metode-metode kuantitatif, dan sistem informasi yang
dikomputerisasi.
d. Harus mampu memahami hubungan antar manusia dan
,mengembangkan hubungan baik dengan pihak klien (yang
diperiksa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Memiliki kecakapan dalam komunikasi baik secara lisan dan
tulisan sehingga mereka dapat secara jelas dan efektif
menyampaikan berbagai hal seperti tujuan pemeriksaan, evaluasi,
kesimpulan, dan rekomendasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulan bahwa kompetensi auditor
adalah semua hal yang menyangkut, kemampuan, keahlian,pemahaman, dan
kecakapan yang harus dimiliki seorang auditor dalam melakukan
penugasannya untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan
seksama.
M. Independensi
Arens (2000) dalam Efendy (2010) mendefinisikan independensi dalam
pengauditan sebagai penggunaan cara pandang yang tidak bias dalam
pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut, dan pelaporan
hasil temuan audit.
Mulyadi (1992) dalam Efendy (2010) mendefinisikan independensi
sebagai keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
tergantung pada orang lain dan akuntan publik yang independen haruslah
akuntan publik yang tidak terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai
kekuatan yang berasal dari luar diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta
yang dijumpainya dalam pemeriksaan, dalam kode etik akuntan publik
menyebutkan bahwa independensi sebagai sikap yang diharapkan dari seorang
akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
melaksanakan tugasnya yang bertentangan dengan prinsip integritas dan
objektivitas.
Mauts dan Sharaf (1993) dalam Aini (2010) menyatakan bahwa untuk
dapat menjalankan kewajibannya harus ada tiga komponen yang harus dimiliki
oleh seorang auditor yaitu, kompetensi, independensi due profesional care
mempertahankan perilaku independen bagi auditor dalam memenuhi
tangungjawab mereka adalah penting, tetapi yang juga penting adalah pemakai
laporan keuangan juga memiliki kepercayaan atas independensi tersebut.
Definisi independensi dalam The CPA Handbook menurut E.B.Wilcox dalam
Apriayanti (2010) merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini
akuntan independen bertujuan untuk menambah krebilitas laporan keuangan
yang disajikan oleh manajemen.
Mautz dan Sharaf, dalam karya terkenal mereka, “The philosophy of
auditing” dalam Sawayer’s (2005:35) independensi memiliki beberapa
indikator diantaranya adalah:
1. Independensi dalam program audit
a. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit
b. Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit
c. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang
memang disyaratkan untuk sebuah proses audit
2. Independensi dalam verifikasi
a. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan
yang relevan dengan audit yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Mendapatkan kerja sama yang aktif dari karyawan manajemen selama
verifikasi audit.
c. Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas
yang diperiksa atau membatasi perolehan bahan bukti.
d. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit.
3. Independensi dalam pelaporan
a. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari
fakta-fakta yang dilaporkan.
b. Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam
laporan audit.
c. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara
sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan
rekomendasi dalam interprestasi auditor.
d. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor
mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.
N. Motivasi.
1. Pengertian motivasi
Kartono (1994:147) dalam Bahri (2010) istilah motivasi diambil dari
bahasa latin motivus, yang artinya sebab, pikiran dasar, dorongan bagi
seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh besar
terhadap tingkah laku manusia. Usmara (2006:14) mengemukakan bahwa
motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan tenaga yang berasal baik dari dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
maupun luar individu yang memulai sikap dan menetapkan bentuk, arah, serta
intensitasnya.
2. Beberapa teori tentang motivasi
a. Teori hirarki kebutuhan Maslow
Maslow berpendapat bahwa orang memiliki kebutuhan yang mereka
perjuangkan untuk dipenuhi, bahwa kebutuhan mereka kompleks, dan
bahwa kebutuhan mereka terus-menerus berubah.
Menurut maslow ada lima hirarki kebutuhan manusia yaitu sebagai
berikut:
Gambar 2.1 : Hirarki kebutuhan Maslow
Sumber: Usmara (2006:18)
1) Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling
utama misalnya perumahan dan kebutuhan jasmani lainnya.
2) Kebutuhan akan rasa aman meliputi, keselamatan dan jaminan
kerugian.
3) Kebutuhan akan kasih sayang meliputi, rasa memiliki, rasa
diterima baik di lingkungan tertentu, persahabatan
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan kasih sayang
Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan
aktualisasi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4) Kebutuhan akan penghargaan meliputi, penghargaan dari orang
lain, pengakuan, perhatian, peran, apresiasi atas suatu prestasi
yang telah dicapai
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri meliputi, pencapaian potensi,
dan pemenuhan kebutuhan sendiri.
b. Teori ERG Alderfer
Clayton Alderfer mengemukakan bahwa ada tiga bentuk kebutuhan
manusia yaitu:
1) Kebutuhan untuk eksistensi (existence needs).
Ini mencakup semua bentuk keinginan jasmaniah dan fisik.
2) Kebutuhan untuk berhubungan (relatedness needs)
Kebutuhan ini mencakup semua kebutuhan yang melibatkan
hubungan dengan orang lain yang kita perhatikan.
3) Kebutuhan untuk bertumbuh (growth needs).
Mencakup kebutuhan yang melibatkan orang-orang yang
membuat usaha kreatif terhadap diri sendiri dan lingkungan.
c. Teori dua faktor
Teori ini dikemukakan oleh Herzberg, ada dua faktor yang memotivasi
kerja yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah
faktor yang lebih banyak dilakukan oleh karyawan atau individu yang
melaksanakan suatu pekerjaan. Faktor-faktor intrinsik terhadap pekerjaan
terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1) prestasi
2) pengakuan atas prestasi
3) kerja itu sendiri
4) tanggungjawab
5) pertumbuhan atau kemajuan
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berada dibawah pengawasan
supervisor atau pihak lain. Faktor-faktor eksentrik terhadap pekerjaan
adalah:
1) kebijakaan
2) administrasi perusahaan
3) pengawasan
4) hubungan interpersonal
5) kondisi kerja
6) gaji
7) status
8) rasa aman
Abin Syamsuddin Makmun (2003) dalam Efendy (2010)
mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari
beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan, (2) frekuensi kegiatan, (3)
persistensi pada kegiatan, (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam
mengahadapi rintangan dan kesulitan, (5) devosi dan pengorbanan untuk
mencapai tujuan, (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang dilakukan, (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (output) yang
dicapai dari kegiatan yang dilakukan (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.
O. Penelitian Terdahulu
Mansouri (2009) dalam jurnalnya yang berjudul Audit Competence and
Audit Quality: Case in Emerging Economy, menyatakan bahwa ada hubungan
yang positif antara kompetensi, dan independensi terhadap kualitas audit,
penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Augustine (2014)
yang menyatakan bahwa independensi berhubungan positif terhadap kualitas
audit, hal ini terlihat dari hasil uji data yang menggunakan AMOS dimana
didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,536 angka ini lebih kecil apabila
dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 10% (0.536, p < 0.001),
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Enofe (2013) dalam jurnalnya yang
berjudul Audit Quality and Auditors Independence in Nigeria: An Empirical
Evaluation, dimana Enofe menggunakan perusahan-perusahaan yang terdaftar
di bursa efek Nigeria (NSE) sebagai populasi penelitian dan mengambil 20
laporan keuangan yang berakhir tahun 2011 sebagai sampel, dari penelitian
tersebut didapatkan hasil bahwa independensi berhubungan negatif terhadap
kualitas audit, hal ini terlihat dari uji t yang menunjukkan angka -1,836015
dengan probabiltas sebesar 0,0893 angka ini tidak signifikan dengan tingkat
signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 5% atau 0.05, sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Soekarsono (2012) menyatakan bahwa motivasi
berhubungan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor, dimana kualitas hasil
kerja auditor juga dapat dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (ry1) sebesar 0,499 angka
korelasi tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi
berhubungan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor dapat teruji
kebenarannya.
P. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan landasan teori maka dikembangkan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
1. Hubungan Kompetensi terhadap Kulitas Audit
Kompetensi merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh
seorang auditor, kompetensi bisa terlihat dari pengetahuan, keahlian dan
kemampuan yang dimiliki oleh auditor, dengan memiliki pengetahuan
yang cukup seorang auditor akan lebih mudah dalam mengetahui berbagai
masalah yang timbul dalam proses audit, sedangkan dengan kemampuan
serta keahlian yang dimiliki, akan lebih mudah bagi auditor untuk
menganalisa dan mencari penyebab permasalahan-permasalahan tersebut
secara lebih mendalam. De angelo (1981) Efendy (2010), menyatakan
kualitas audit sebagai probabilitas atau kemungkinan bahwa auditor akan
menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien,
agar dapat menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem
akuntansi klien dibutuhkan kompetensi auditor, oleh karena itu seorang
auditor yang memiliki pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang
memadai akan lebih mudah memahami dan mengetahui pelanggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
ataupun perkembangan yang terjadi dalam lingkungan audit kliennya,
sehingga mampu menghasilkan laporan hasil audit yang berkualitas baik.
2. Hubungan Independensi terhadap Kualitas Audit
Suhayati dkk (2010:51) independensi dalam audit berarti cara
pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi
hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit. Sikap mental
independen meliputi independence infact dan independence in
appearance.
Independen dalam kenyataan (independence infact) akan ada
apabila auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak
sepanjang pelaksanaan audit, atau sebagai kejujuran yang tidak memihak
dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya, sedangkan independen
dalam penampilan (independence in appearance) adalah auditor akan
dianggap tidak independen apabila auditor memiliki hubungan tertentu
dengan klien yang dapat menimbulkan kecurigaan bahwa auditor akan
memihak klien atau tidak independen. Di Indonesia sendiri telah diatur
dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2011 tentang
akuntan publik, dimana auditor tidak diperbolehkan untuk melakukan
audit dengan klien yang sama lebih dari 3 tahun, sedangkan untuk KAP
tidak diperbolehkan melakukan audit dengan klien yang sama melebihi 5
tahun. Pembatasan ini dimaksudkan agar auditor tidak terlalu dekat dengan
klien, sehingga dapat mencegah terjadinya skandal akuntansi.
Independensi auditor juga dapat terancam apabila dalam melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
audit, auditor mendapatkan tekanan dari klien, tekanan dari klien terjadi
karena pihak klien mungkin ingin operasi perusahaannya atau kinerja
perusahaan tampak berhasil yang biasanya terlihat dari nilai laba
perusahaan, untuk mencapai tujuan tersebut tidak jarang klien melakukan
tekanan kepada auditor dengan berbagai cara agar laporan audit sesuai
dengan keinginan klien, dan apabila auditor yang bersangkutan tidak
mampu menolak dan tidak mampu bertahan dari tekanan yang diberikan
oleh klien, maka independensi auditor dalam pelaksanaan audit akan
berkurang bahkan kemungkinan akan hilang, sehingga auditor menjadi
tidak mampu memberikan laporan audit secara bebas dan objektif dan
tidak dapat memberikan laporan yang bebas dari benturan kepentingan
sehingga kualitas audit yang dihasilkanpun menjadi tidak sesuai dengan
yang seharusnya serta dapat merugikan pengguna laporan keuangan.
3. Hubungan Motivasi terhadap Kualitas Audit
Goleman (2001) dalam Efendy (2010) mengemukakan bahwa
adanya motivasi, akan membuat seseorang mempunyai semangat juang
yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada, dan akan
mendorong seseorang atau auditor untuk berprestasi, dan berkomitmen
terhadap pekerjaannya serta memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja
keras, hal ini dikarenakan motivasi dalam pengauditan merupakan
seberapa besar dorongan yang dimiliki auditor untuk melaksanakan audit
secara berkualitas, apabila auditor tidak memiliki motivasi yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
membuatnya berkomitmen pada pekerjaannya maka hal tersebut akan
berpengaruh pada hasil audit yang akan dihasilkan.
Ardini (2010) menyatakan bahwa kualitas audit akan tinggi apabila
keinginan dan kebutuhan auditor yang menjadi motivasi kerjanya dapat
terpenuhi, motivasi bisa saja berupa penghargaan dari manager atau
partner serta sesama rekan seprofesi atas suatu keberhasilan auditor dalam
proses menjalankan penugasan auditnya, hal tersebut dapat berdampak
pada kualitas audit yang dihasilkan karena auditor akan merasa bahwa
dirinya dapat memberikan manfaat bagi KAP serta merasa usaha dan kerja
kerasnya dihargai, dengan adanya motivasi yang timbul atas hal tersebut
dalam diri seorang auditor akan menambah semangat kerja auditor untuk
menghasilkan laporan audit yang berkualitas.
Berdasarkan dari uraian pengembangan hipotesis yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dan kerangka pikir
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dan kualitas
audit.
H2: Ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas
audit.
H3: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan kualitas
audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
+
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Kompetensi
Independensi
Motivasi Auditor
Kualitas Audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus yang dilakukan
pada Kantor Akuntan Publik yang berada di Yogyakarta, karena penelitian ini
menggunakan data yang diperoleh secara langsung dari auditor yang bekerja
pada Kantor Akuntan Publik yang berada di Yogyakarta. Jenis data yang
digunakan merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari skor jawaban
kuesioner, dan hasil dari penelitian ini hanya berlaku pada KAP yang berada di
Yogyakarta.
B. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret, April dan Mei 2015,
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah para auditor
yang bekerja pada 5 KAP di Yogyakarta, sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor, dan Kualitas
Audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
D. Sumber Data
1. Sumber data
Sumber data pada penelitian ini adalah primer, data primer diperoleh
secara langsung dari KAP atas jawaban kuesioner (daftar pernyataan) yang
telah diserahkan kepada responden.
2. Populasi dan penentuan sampel
a. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Jogiyanto, 2007).
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40 orang auditor yang bekerja
pada 5 Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta.
b. Penentuan sampel menggunakan Convenience sampling yaitu
pengambilan sampel dilakukan secara bebas sesuai keinginan peneliti
(Jogiyanto, 2007:76), jadi sampel dalam penelitian ini hanya diambil
berdasarkan kemudahan saja sehingga sampel dalam penelitian ini
hanya para auditor yang dapat dijumpai dan bersedia mengisi
kuesioner, dari 40 orang auditor yang dijadikan sebagai populasi hanya
30 auditor yang dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
Kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara membuat
daftar pernyataan dengan menyediakan opsi jawaban, yang kemudian akan
diberikan kepada responden, untuk mengisi dan memilih opsi jawaban sesuai
dengan yang mereka inginkan, kemudian memberikan tanda centang ( , pada
penelitian ini kuesioner mengunakan skala likert dari 1-5 dimana setiap angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mencerminkan pernyataan tidak setuju sampai dengan sangat setuju dengan
kolom penilian sebagi berikut. Nilai 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju
(STS) nilai 2 untuk pernyataan tidak setuju (TS) nilai 3 untuk pernyataan
netral (N) nilai 4 untuk pernyatan setuju (S) nilai 5 untuk pernyatan sangat
setuju (SS).
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan metode penelitian yang telah
ditentukan maka definisi operasional pada penelitian ini adalah:
a. Kompetensi
Kompetensi dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang luas yang ditunjukan dalam
pengalaman audit, kompetensi dapat juga diartikan sebagai suatu
kualifikasi yang dibutuhkan auditor untuk melakukan audit dengan
baik dan benar. Variabel kompetensi diukur dengan 4 dimensi yaitu:
1) Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang telah
diketahui dan dimiliki oleh sesorang, pengetahuan dalam
konteks audit dapat diperoleh melaui pendidikan formal
ataupun pelatihan khusus di bidang audit. Dimensi
pengukuran pengetahuan meliputi 5 indikator sebagai
berikut:
a) Pengetahuan tentang jenis industri klien sebelum
melakukan audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b) Pengetahuan tentang prosedur-prosedur standar
yang yang akan dilakukan
c) Pengetahuan dari pendidikan formal dan pelatihan
dibidang audit.
d) Pengetahuan tentang standar akuntansi keuangan
(SAK) dan standar profesional akuntan publik
(SPAP)
e) Pengetahuan tentang kondisi perusahaan klien
2) Keahlian dapat diartikan sebagai kecakapan atau kelebihan
yang dimiliki auditor dalam menggunakan kemampuan dan
kreatifitasnya dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik dan bermanfaat. Keahlian diukur dengan 4
indikator yaitu:
a) Keahlian yang cukup dibidang sistem informasi
yang terkomputerisasi
b) Keahlian dalam mengoperasikan komputer
c) Keahlian dalam berkomunikasi, baik secara lisan
maupun tulisan
d) Keahlian dalam penggunaan teknik-teknik dan
prinsip akuntansi
3) Kemampuan, merupakan suatu kekuatan dan kesanggupan
dalam diri seseorang auditor dalam melaksanakan suatu
kegiatan ataupun melaksanakan pekerjaannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
penuh tanggung jawab. Kemampuan meliputi 4 indikator
yaitu:
a) Kemampuan dalam membuat laporan audit dan
mempresentasikan.
b) Mampu mengembangkan hubungan baik dengan
pihak klien.
c) Mampu menganalisis resiko potensial saat
melakukan audit.
d) Mampu mendeteksi dan mengidentifikasi adanya
gejala kecurangan (fraud) pada saat melakukan
audit.
b. Independensi
Independensi adalah sikap yang diharapkan ada pada seorang auditor,
untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi yang bertentangan
dengan kode etik profesi. Independensi dapat juga diartikan sebagai
suatu sikap auditor yang jujur, bebas dari benturan kepentingan,
sehingga dapat melaporkan temuan-temuan audit berdasarkan bukti
yang ada. Variabel independensi diukur dengan 3 dimensi yaitu:
1) Hubungan auditor dengan klien, dapat berpotensi
mengurangi independensi seorang auitor, hal ini bisa
disebabkan karena ada kemungkinan seorang auditor akan
melaksanakan penugasan audit dalam jangka waktu yang
lama, atau dengan klien yang mungkin saja telah memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hubungan pribadi (teman, sahabat, atau keluarga) dengan
auditor, sehingga auditor menjadi kurang ketat dalam
melaksanakan prosedur audit, lama hubungan klien dan
auditor diukur dengan 4 indikator sebagai berikut:
a) Auditor sebaiknya melakukan penugasan audit
untuk klien yang sama paling lama 3 tahun.
b) Tetap berupaya bersifat independen walaupun telah
lama menjalin hubungan dengan klien.
c) Tidak semua kesalahan klien diungkapkan pada
laporan audit dikarenakan klien merupakan kenalan
baik auditor.
d) Fasilitas yang diberikan oleh klien kepada auditor
dalam penugasan audit, membuat auditor sungkan
dan merasa kurang bebas melakukan audit.
e) Auditor memberikan opini yang memuaskan karena
selama penugasan audit, klien bersikap sangat baik
pada auditor.
2) Tekanan dari klien, merupakan salah satu faktor yang dapat
mengurangi independensi auditor, klien biasanya berharap
agar laporan keuangan yang dibuat pihak klien
mendapatkan opini yang memuaskan bagi klien sehingga
klien melakukan banyak cara agar auditor tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menemukan kesalahan pada laporan keuangan. Tekanan
dari klien meliputi 5 indikator.
a) Hasil audit harus memuaskan pihak klien agar
auditor tidak mendapatkan sanksi dari klien
b) Auditor tidak berani melaporkan kesalahan klien
karena takut posisinya akan digantikan oleh auditor
lain.
c) Selama melaksanakan audit auditor selalu di awasi
pihak klien, sehingga auditor menjadi kurang fokus
pada pekerjaannya.
d) Agar tidak kehilangan klien, auditor terkadang
bertindak tidak jujur.
e) Auditor tidak melaporkan semua kesalahan klien,
karena mendapatkan peringatan dari klien.
c. Motivasi
Motivasi merupakan suatu kekuatan-kekuatan yang bekerja dalam diri
seseorang dan mengarahkan perilaku individu tersebut agar lebih
bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Motivasi diukur
dengan 2 dimensi sebagai berikut :
1) Lingkungan tempat kerja, dapat berdampak pada motivasi
karena apabila lingkungan tempat berkerja tidak nyaman dan
aman maka besar kemungkinan auditor akan merasa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
betah dan tidak fokus pada pekerjaannya. Lingkungan
tempat bekerja di ukur dengan 3 indikator sebagai berikut:
a) Rekan kerja, memperlakukan auditor dengan baik
b) Lingkungan tempat bekerja terasa nyaman dan aman
c) Lingkungan tempat bekerja menyenangkan.
2) Apresiasi, dapat berdampak pada motivasi dikarenakan
apresiasi merupakan suatu penghargaan atau penilaian
positif yang diberikan kepada seseorang auditor atas hasil
kerjanya yang memuaskan. Apresiasi diukur dengan 4
indikator sebagai berikut:
a) Laporan hasil audit memuaskan dan mendapat
pujian dari rekan kerja dan atasan.
b) Mendapatkan bonus setiap auditor mampu
menyelesaikan audit tepat waktu.
c) Evaluasi hasil kerja auditor, selalu mendapatkan
hasil yang memuaskan.
d. Kualitas audit
Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana
auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat
menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien
dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam
melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar
auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (Irawati, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk mengukur kuliatas audit dilakukan dengan menggunakan 3
dimensi pengukuran sebagai berikut:
1) Kesesuaian dengan standar audit, dibutuhkan oleh auditor
sebagai langkah-langkah yang akan digunakan oleh auditor
dalam pelaksanaan penugasaan auditnya, hal ini
dikarenakan kesesuaian dengan standar audit berdampak
pada laporan auditan dan kualitas audit yang akan
dihasilkan oleh auditor. Kesesuaian dengan standar audit
diukur dengan 5 indikator sebagai berikut:
a) Bukti audit diperoleh melalui inpeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan audit.
b) Saat menerima penugasan audit, auditor harus
membuat atau menetapkan sasaran, ruang lingkup
audit dan prosedur audit yang akan dilakukan.
c) Menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
d) Semua hasil pekerjaan auditor diriview oleh
manager sebelum laporan hasil audit dibuat.
e) Auditor selalu menyajikan laporan audit yang
memuat penjelasan atau tanggapan atau pihak objek
audit tentang hasil audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2) Prinsip kehati-hatian, adalah prinsip seorang auditor dalam
pelaksanaan penugasan audit dimana seorang auditor
harus bersikap hati-hati dan tidak mudah percaya terhadap
pernyataan klien tanpa adanya bukti yang mendukung,
serta berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Prinsip
kehati-hatian diukur dengan 3 indikator sebagai berikut:
a) Selama penugasan audit auditor tidak pernah
percaya sepenuhnya pada pernyataan klien
b) Auditor selalu hati-hati dan mempertimbangkan
segala resiko yang mungkin akan terjadi, sebelum
mengambil suatu keputusan
c) Semua bukti audit yang diperoleh auditor
digunakan dengan sebaik-baiknya.
3) Hasil audit atau laporan hasil audit merupakan tahap akhir
dan penting dari suatu pekerjaan audit, dimana dalam
laporan hasil audit akan dikemukaan semua hal yang
menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk di
laporkan. Laporan hasil audit diukur dengan 4 indikator
sebagai berikut:
a) Laporan audit yang dihasilkan harus akurat,
lengkap.
b) Laporan audit yang disajikan secara obyektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c) Laporan hasil audit yang disajikan secara, jelas,
ringkas serta tepat waktu agar informasi yang
diberikan bermanfaat secara maksimal.
d) Laporan audit yang dihasilkan selalu memuat
temuan-temuan audit.
e) Laporan hasil audit yang dihasilkan memuat
kesimpulan audit.
f) Laporan hasil audit memuat rekomendasi yang
menyakinkan.
g) Auditor menggunakan bahasa dan kalimat yang
jelas, mudah dipahami serta tepat sasaran dalam
melaporkan hasil audit agar tidak menyesatkan
pemakai laporan auditan.
h) Laporan audit yang dihasilkan harus mampu
mengemukakan tentang adanya pelanggaran atau
tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh
klien.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2011:52).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui dan mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban kuesioner konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas dilakukan
terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran ulang pada kelompok yang sama, dengan alat ukur yang sama.
Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan
cronbach alpha. Jika hasil cronbach alpha memiliki nilai diatas 0,6 maka
dikatakan bahwa data tersebut mempunyai keandalan atau reliabel.
H. Uji Asumsi Klasik
Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan
normal atau tidak , hal ini sebagai syarat digunakannya analisis parametrik
(Priyatno, 2012: 85)
Uji normalitas data tersebut dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu
menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov (Uji K-S), grafik histogram dan kurva
penyebaran P-Plot. Untuk Uji K-S yakni jika nilai hasil Uji K-S >
dibandingkan taraf signifikansi 0,05 maka sebaran data tidak menyimpang dari
kurva normalnya. Sedangkan melalui pola penyebaran, plot dan grafik
histogram, yakni jika pola penyebaran memiliki garis normal maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dikatakan data berdistribusi normal, uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov.
I. Uji hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi partial
analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel dengan
mengendalikan variabel lain yang dianggap mempengaruhi. Koefisien korelasi
biasanya dilambangkan dengan r sedangkan arti nilai r akan dijelaskan dengan
tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.1
Interprestasi Koefisien Nilai r
Interval Koefisisen Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangkat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 -0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono,(2001) dalam Nugroho (2011:68)
Langkah-langkah uji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Ho dan Ha, pada penelitian ini, Ho dan Ha adalah sebagai
berikut:
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas
Audit.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas
Audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan
Kualitas Audit.
Sedangkan untuk Ha adalah sebagai berikut:
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas Audit
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas
Audit.
2. Menentukan taraf nyata atau tingkat signifikansi yang digunakan, pada
penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%
(0,05)
3. Menentukan kriteria pengujian, Ho dan Ha diterima atau ditolak. Ho
diterima apabila nilai Ho lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan Ho
ditolak apabila nilai Ho lebih kecil dari 0,05 sedangkan Ha diterima
apabila nilai Ha lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, Ha ditolak
apabila nilai Ha lebih besar dari 0,05.
4. Membuat kesimpulan dari hasil uji Ho dan Ha diterima atau di tolak. Jika
Ho < dari 0,05 maka Ho ditolak, dan hipotesis Ha diterima artinya bahwa
Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi, Independensi, Motivasi
Auditor dan Kualitas Audit, sedangkan apabila Ho > besar dari 0,05 maka
Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor dan
Kualitas Audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Ada 8 KAP yang aktif di wilayah Yogyakarta, KAP-KAP tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar KAP yang aktif di Yogyakarta
N
o
Nama KAP Alamat
1. M.Kuncara Budi Santosa, SE,
AK, MM,CPA
Jl.Godean Km 5, No 104
Yogyakarta
2 Drs. Soeroso Donosapoetro Jl.Beo 49 Demangan Baru,
Yogyakarta
3 Drs. Henry Susanto Jl.Gajah Mada no. 22,
Yogyakarta
4 Drs. Hadiono Gedung Griya HDN, jl.
Kusbini no.27 Yogyakarta
5 Drs. Hadori Sugiarto & rekan Jl.Dr. Sarjito no.9, Yogyakarta
6 Drs. J.Tanzil & associate Jl.Raya Seturan, Catur
Tunggal, Depok, Sleman-
Yogyakarta
7 Dra. Suhartati & rekan Perum Nogotirto no.11,
Gamping- Sleman
8 Indarto Waluyo, M.Acc.Ak,
CPA
Jl. Ringroad Timur no.33
Sumber: Data yang peroleh selama penelitian
dari 8 KAP yang aktif tersebut hanya 5 KAP yang bersedia menerima
kuesioner KAP-KAP tersebut adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
A. KAP M. Kuncara Budi Santosa, SE, AK, MM, CPA
KAP M. Kuncara Budi Santosa, SE, AK, MM, CPA adalah kantor
akuntan publik yang berdiri sejak awal tahun 2014 dan mendapatkan izin
berdasarkan keputusan menteri keuangan Republik Indonesia nomor
479/KM.1/2014, dan didirikan oleh M. Kuncara Budi Santosa.
KAP ini memiliki pimpinan dan juga patner yaitu M. Kuncara Budi
Santosa SE, AK, MM, CPA , Novita Pratika Ismayanti, SE sebagai
manajer KAP, Adul Azizi, SE,AK,CA sebagai manajer jasa audit, Dianto
Kurniawan SE, AK, CA, BPK sebagai manajer perpajakan, Bagus Sri
Widodo, SE, AK sebagai manajer jasa akuntansi, Aria Marga SE, M.si
sebagai manajer jasa konsultan keuangan dan manajemen, M. Fahmi
Rhidho, S.T sebagai manajer jasa konsultan IT.
KAP M. Kuncara Budi Santosa ini memberikan jasa yang berkualitas
dan profesional dibidang jasa assurance maupun jasa non assurance
seperti:
a. Jasa audit
b. Jasa akuntansi dan pembukuan
c. Jasa kompilasi dan review
d. Jasa perpajakan
e. Jasa konsultasi manajeman dan keuangan
f. Jasa internal control
g. Jasa pelatihan, seperti pelatihan training, workshop, dan seminar
untuk meningkatkan kemampuan SDM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B. KAP Drs. Hadori Sugiarto & rekan
Drs. Hadori Sugiarto & rekan adalah kantor akuntan publik dan
konsultan manajemen yang berdiri sejak tahun 1973. Berkantor pusat di
Jakarta dengan kantor-kantor cabang tersebar di Surabaya, Semarang, dan
Yogyakarta, tenaga-tenaga profesional yang bergabung dengan Hadori &
rekan merupakan spesialis yang mampu memberikan berbagai jenis
konsultasi manajemen dan jasa bisnis lainnya disamping audit sebagai jasa
utama. Jasa yang diberikan meliputi berbagai organisasi seperti
perusahaan asing, perusahaan terbuka, perusahaan swasta, BUMN, dan
organisasi nirlaba.
Sejak tahun 1988 Hadori & rekan telah bergabung dengan HLB
internasional, sesuai organisasi kantor akuntan publik internasional,
dengan keanggotaan tersebut setiap anggota dapat menggunakan nama
HLB didepan nama anggota didalam setiap dokumen formal, oleh karena
itu Hadori & rekan berubah menjadi HLB Hadori & rekan dan telah
mendapatkan persetujuan dari direktur pembinaan keuangan akuntan dan
jasa penilai departemen keuangan.
HLB internasional sendiri merupakan sebuah kantor akuntan
publik eksekutif di London Ingris, memiliki anggota yang tersebar lebih
dari 100 negara patner dan staf yang bergabung dengan HLB internasional
lebih dari 1.430 patner, dan 9.900 staf dengan total pendapatan lebih dari
US$ 972 juta per tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. KAP Drs.Soeroso Donosapoetro ,MM
KAP Drs.Soeroso Donosapoetro ,MM memiliki 10 auditor dengan
pimpinan KAP Drs.Soeroso Donosapoetro sendiri, KAP didirikan pada
tahun 2004, dengan nomor dan tanggal izin usaha KEP-254/KM/2004
tanggal 25 juni 2004, serta dengan nomor pokok wajib pajak (NPWP)
05.154.496.3 -541.00 serta belum memiliki kerja sama dengan KAPA atau
OAA, KAP ini memberikan jasa dibidang bisnis audit dan akuntansi.
D. KAP Indarto Waluyo, M.acc.Ak, CPA
KAP Indarto Waluyo di dirikan pada tahun 2011 dengan nomor
dan izin usaha, 144/KM.1/2011 dengan usaha adalah perseorangan
pimpinan KAP adalah Indarto Waluyo dan Onik Aryani A.Md sebagai
manager kantor.
E. KAP Drs.Hadiono
KAP ini didirikan pada tahun 1998 dengan nomor dan tanggal izin
usaha KEP-125/KM 17/1998 tanggal 15/12/1998, dengan bentuk usaha
perseorangan, dengan pimpinan KAP adalah Drs. Hadiono.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40
orang auditor yang berkerja pada 5 KAP di Yogyakarta dari 40 orang tersebut
yang bersedia menerima dan dapat mengisi kuesioner berjumlah 30 auditor
sedangkan sisanya tidak dapat menerima dan mengisi kuesioner dikarenakan
masih berada diluar kota. Masing-masing Kantor Akuntan Publik hanya dapat
menerima dan mengisi 5 sampai 8 kuesioner saja dengan tingkat pengembalian
kuesioner (response rate) yang diperoleh adalah 75% sedangkan sisanya 25%
tidak kembali agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.1 dan juga pada gambar
5.1 pie chart berikut:
Tabel 5.1
Data responce rate kuesioner
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Kuesioner yang kembali 30 75%
Kuesioner yang tidak kembali 10 25%
Total kuesioner yang disebar 40 100%
Sumber: data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 5.1
Persentase pengembalian kuesioner
Berikut adalah nama Kantor Akuntan Publik yang telah bersedia
menerima kuesioner.
Tabel 5.2
Nama Kantor Akuntan Publik dan Jumlah Kuesioner yang diterima
No Nama Kantor Akuntan
Publik
Jumlah Kuesioner
yang disebar
Jumlah kuesioner
yang kembali
1 KAP Drs.Soeroso
Donosapoetro,MM
10 5
2 KAP Drs Haditori &
Rekan
5 5
3 KAP M.Kuncara Budi
Santosa,
SE,AK.MM,CPA
5 5
4 KAP Indarto Waluyo,
M.acc.Ak, CPA
10 8
5 KAP Drs.Hadiono 10 7
Jumlah 40 30
Sumber : Data yang diolah
75%
25%
100%
kuesioner yangkembali
kuesioner yangtidak kembali
total kuesioneryang disebar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pada penelitian ini tidak dapat dijelaskan secara lengkap mengenai
gambaran umum responden, seperti jabatan responden, lama pengalaman kerja,
tingkat pendidikan terakhir, keahlian khusus, dan sertifikasi profesional secara
rinci, dikarenakan pada saat pengisisan kuesioner kebanyakan responden tidak
mengisi secara lengkap indentitas responden pada kuesioner, hal tersebut dapat
dilihat pada tabel 5.3 dan gambar 5.2 di bawah ini.
Tabel 5.3
Tabel Pengisian Indentitas Responden Kuesioner
Keterangan jumlah Persentase
Pengisian indentitas responden kuesioner
secara lengkap
12 40%
Pengisian indentitas responden tidak lengkap 18 60%
Jumlah kuesioner 30 100%
Sumber: Data yang diolah
Gambar 5.2
Persentase Pengisian Indentitas Responden Kuesioner
Sumber: Data yang diolah
40%
60%
100%
pengisian indentitasrespondenkuesioner secaralengkap
pengisian indentitasreponden tidaklengkap
total kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Analisis Data
1. Uji Validitas Data
Data penelitian yang telah terkumpul dan diperoleh dari jawaban
kuesioner kemudian diolah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan atau
kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran dengan menggunakan
pengujian validitas.
Tabel 5.4
Hasil Uji Validitas
Variabel
Kompetensi
Korelasi R tabel Keterangan
No. Item
1 0.693 0.3340 Valid
2 0.903 0.3340 Valid
3 0.703 0.3340 Valid
4 0.903 0.3340 Valid
5 0.849 0.3340 Valid
6 0.688 0.3340 Valid
7 0.858 0.3340 Valid
8 0.819 0.3340 Valid
9 0.652 0.3340 Valid
10 0.923 0.3340 Valid
11 0.855 0.3340 Valid
12 0.855 0.3340 Valid
13 0.844 0.3340 Valid
14 0.855 0.3340 Valid
Variabel Independensi
No.Item
1 0.528 0.3340 Valid
2 0.386 0.3340 Valid
3 0.593 0.3340 Valid
4 0.399 0.3340 Valid
5 0.659 0.3340 Valid
6 0.529 0.3340 Valid
7 0.660 0.3340 Valid
8 0.500 0.3340 Valid
9 0.446 0.3340 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Sumber:Data yang diolah
Tabel tersebut menujukkan bahwa semua item pernyataan kuesioner
valid. Pernyataan–pernyataan kuesioner dinyatakan valid karena semua
pernyataan kuesioner memiliki angka korelasi yang lebih besar dari pada
R table yaitu sebesar 0.3340.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian relialitas dilakukan untuk mengetahui dan mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
10 0.421 0.3340 Valid
Variabel Motivasi
No item
1 0.860 0.3340 Valid
2 0.753 0.3340 Valid
3 0.837 0.3340 Valid
4 0.960 0.3340 Valid
5 0.818 0.3340 Valid
6 0.680 0.3340 Valid
7 0.849 0.3340 Valid
8 0.882 0.3340 Valid
Variabel Kualitas Audit
No.Item
1 0.420 0.3340 Valid
2 0.484 0.3340 Valid
3 0.633 0.3340 Valid
4 0.422 0.3340 Valid
5 0.587 0.3340 Valid
6 0.601 0.3340 Valid
7 0.435 0.3340 Valid
8 0.650 0.3340 Valid
9 0.770 0.3340 Valid
10 0.561 0.3340 Valid
11 0.516 0.3340 Valid
12 0.727 0.3340 Valid
13 0.726 0.3340 Valid
14 0.756 0.3340 Valid
15 0.796 0.3340 Valid
16 0.635 0.3340 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban kuesioner konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas dilakukan
terhadap pernyataan kuesioner yang telah dinyatakan valid. Pengujian
reliabilitas pada penelitian ini melibatkan 30 auditor sebagai responden,
pengambilan keputusan di lakukan dengan cara melihat nilai Cronbatch’s
alpha apabila nilai cronbattch’s alpha lebih besar dari 0,6 maka di
nyatakan reliabel, tapi apabila lebih kecil dari cronbach,s alpha maka di
nyatakan tidak reliabel (Ghozali, 2011) hasil uji reliabilitas sebagai
berikut:
Tabel 5.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbatch’s Alpha Keterangan
Kompetensi 0.800 Reliabel
Independensi 0.712 Reliabel
Motivasi 0.784 Reliabel
Kualitas Audit 0.753 Reliabel
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai cronbatch’s alpha
untuk masing-masing variabel yaitu kompetensi, Independensi, motivasi
auditor dan kualitas audit, memiliki nilai diatas 0,6 sehingga dapat
dinyatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen
dan independen berdistrubusi normal atau tidak. Model yang baik adalah
berdistrubisi normal atau mendekati normal, cara untuk mengetahui
variabel independen dan dependen berdistrubusi normal atau tidak, pada
penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov test, dengan hasil
pengujian sebagai berikut:
Tabel 5.6
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Output SPSS
Hasil uji normalitas pada tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai
asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0.945 lebih besar dari 0,05 hal ini memberikan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,88083572
Most Extreme
Differences
Absolute ,096
Positive ,080
Negative -,096
Kolmogorov-Smirnov Z ,526
Asymp. Sig. (2-tailed) ,945
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
gambaran bahwa variabel independen dan variabel dependen berdistribusi
normal, dan layak digunakan dalam penelititan.
D. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi partial
yang merupakan pengukuran parametrik yang berfungsi untuk mengukur
kekuatan hubungan atau seberapa erat hubungan linear antar dua variabel
dengan mengendalikan variabel lain yang dianggap mempengaruhi.
Tabel 5.7
Hasil uji Partial Corelation Kompetensi, Independensi dan Motivasi
auditor terhadap kualitas audit Kualitas Audit
Sumber : Output SPSS
Correlations
kompetensi independensi
Motivasi
auditor kulitas audit
Kompetensi Pearson Correlation 1 -,224 -,344* ,315
*
Sig. (1-tailed) ,117 ,031 ,045
N 30 30 30 30
independensi Pearson Correlation -,224 1 -,173 -,320*
Sig. (1-tailed) ,117 ,180 ,043
N 30 30 30 30
Motivasi
auditor
Pearson Correlation -,344* -,173 1 -,040
Sig. (1-tailed) ,031 ,180 ,418
N 30 30 30 30
kulitas audit Pearson Correlation ,315* -,320
* -,040 1
Sig. (1-tailed) ,045 ,043 ,418
N 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Uji hipotesis ada hubungan antara Kompetensi dan Kualitas Audit.
dengan menentukan Ho dan Ha sebagai berikut:
Ho:Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas
Audit
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas Audit.
Hasil uji Partial Correlation pada tabel 5.7 di atas menunjukkan
angka Correlation Coefficient untuk variabel kompetensi sebesar 0,315
angka ini dapat diartikan bahwa tingkat hubungan kompetensi dan
kualitas audit masih rendah, dan dilihat dari arah hubungannya adalah
positif sedangkan apabila dilihat dari angka Sig. (1-tailed) menunjukkan
angka sebesar 0,045, angka ini lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi 0.05 (0,045 < 0,05) maka Ha diterima, jadi ada hubungan
yang signifikan antara kompetensi dan kualitas audit.
2. Uji hipotesis ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan
Kualitas Audit
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan
Kualitas Audit
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas
Audit
Pada tabel 5.7 di atas terlihat bahwa hubungan antara
independensi dan kualitas audit sebesar -0,320 angka ini juga masih bisa
diartikan bahwa tingkat hubungan independensi dan kualitas audit juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
masih rendah dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap kualitas
audit, sedangkan apabila dilihat dari angka yang ditunjukkan oleh Sig. (1-
tailed) sebesar 0,043, angka ini lebih kecil dibandingkan dengan 0.05
(0,043 < 0.05) maka Ha diterima, jadi ada hubungan yang signifikan
antara independensi dan kualitas Audit.
3. Uji hipotesis ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan
Kualitas Audit.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan
Kulitas Audit
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas
Audit.
Pada tabel 5.7 di atas juga dapat dilihat bahwa tingkat hubungan
motivasi auditor terhadap kualitas audit sangat rendah, yaitu sebesar -
0,040 dengan arah hubungan yang dihasilkan adalah negatif sedangkan
nilai sig. (1-tailed) sebesar 0,418 angka ini lebih besar dibandingkan
dengan 0.05 ( 0,418 > 0,05) maka Ho diterima, jadi tidak ada hubungan
yang signifikan antara motivasi auditor dan kualitas audit.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data di atas, berikut akan dijelaskan mengenai
hasil penelitian.
1. Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan kualitas audit
Pada uji Partial Corelation menunjukkan nilai sebesar 0,315
angka ini menunjukkan bahwa tingkat hubungan kompetensi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kualitas audit masih rendah namun memiliki arah hubungan yang positif
dan apabila dilihat dari nilai sig. (1-tailed) sebesar 0,045 angka ini lebih
kecil dibandingkan dengan 0.05 (0,045 > 0.05) maka hipotesis Ha
diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan
Kualitas Audit.
Kompetensi yang diukur dengan tiga dimensi yaitu pengetahuan,
keahlian dan kemampuan, memberikan arah hubungan yang positif
terhadap kualitas audit dan diharapkan dapat menujang kualitas audit yang
akan dihasilkan, karena untuk meningkatkan kualitas audit sangat
bergantung pada tingkat kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor,
sebagai seorang auditor yang merupakan pelaksana utama tugas audit,
menjadikan kompetensi sebagai suatu hal yang wajib dimiliki dan sangat
dibutuhkan oleh auditor, auditor yang memiliki tingkat kompetensi yang
lebih tinggi dan lebih baik akan lebih mampu dalam menjalankan tugasnya
serta mampu menghasilkan kualitas audit yang jauh lebih baik, sehingga
wajib bagi auditor untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mansouri (2009) yang menyatakan bahwa kompetensi memiliki hubungan
yang positif terhadap kualitas audit, dimana seorang auditor diharapkan
untuk selalu meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan khusus yang
berhubungan dengan profesinya dan harus menerima pelatihan lebih lanjut
baik formal maupun informal sepanjang karir mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit.
Hasil uji Partial Corelation menujukkan angka sebesar -0.320
angka ini berarti bahwa independensi memiliki tingkat hubungan yang
juga masih rendah dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap
kualitas audit, sedangkan apabila dilihat dari angka yang ditunjukkan oleh
sig. (1-tailed) yaitu sebesar 0,043 angka ini lebih kecil dibandingkan
dengan 0.05 (0,043 < 0.05) sehingga hipotesis Ha diterima, ada hubungan
yang signifikan antara independensi dan kualitas audit. Variabel
independensi yang diukur dengan 3 dimensi yaitu, hubungan dengan klien,
tekanan dari klien dan juga independensi dalam pelaksanaan audit
menyebabkan independensi memiliki arah hubungan yang negatif
terhadap kualitas audit hal ini dikarenakan auditor yang telah memiliki
hubungan yang lama dengan klien dan mendapatkan tekanan dari klien
maka akan membuat auditor cenderung tidak tegas dalam menjalankan
prosedur audit, dan auditor menjadi tergantung pada pernyataan yang
diberikan oleh pihak klien, kedua hal tersebut sangat rawan bagi seorang
auditor untuk tetap menjaga sikap independensinya pada saat
melaksanakan audit dan juga tidaklah mudah bagi seorang auditor untuk
menghindari hal-hal tersebut sehingga menyebabkan auditor menjadi tidak
mampu melaporkan hasil audit secara bebas dan objektif serta terbebas
dari benturan kepentingan, dan hal ini menjadikan independensi seorang
auditor menjadi tidak maksimal, dan juga kualitas audit yang
dihasilkanpun menjadi kurang berkualitas bagi para pengguna laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
keuangan, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakaukan oleh
Enofe (2013), yang menyatakan bahwa independensi tidak mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap kualitas audit dan mempunyai
hubungan yang negatif terhadap kualitas audit, namun tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Augustine (2014) yang menyatakan
bahwa independensi memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas
audit.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas
Audit.
Pada hasil uji Partial Corelation, menunjukkan angka sebesar
-0,040 angka ini menunjukan bahwa motivasi auditor memiliki tingkat
hubungan yang sangat rendah terhadap kualitas audit, dan juga memiliki
arah hubungan yang negatif terhadap kualitas audit, sedangkan bila dilihat
dari nilai sig.(1-tailed) adalah sebesar 0,418 angka ini lebih besar
dibandingkan dengan 0.05 (0,418 > 0.05) maka hipotesis Ho diterima,
jadi Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan
kualitas audit. Motivasi auditor dalam penelitian tidak mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap kualitas audit, dan memiliki arah
hubungan yang negatif, dikarenakan motivasi pada penelitian ini hanya
diukur dari 2 dimensi yaitu apresiasi dan juga lingkungan tempat bekerja,
tidak nyamannya lingkungan tempat bekerja menyebabkan auditor
menjadi tidak maksimal dalam mengerjakan tugas-tugas auditnya serta
minimnya apresiasi menyebabkan auditor akan merasa hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kerasnya kurang dihargai oleh rekan-rekan seprofesi, selain itu kualitas
audit juga tidak hanya bergantung pada seberapa besar tingkat motivasi
yang dimiliki oleh seorang auditor, melainkan bergantung pada tingkat
kompetensi dan independensi yang dimiliki, dengan adanya motivasi yang
terlalu tinggi pada auditor akan menyebabkan auditor berkemungkinan
besar akan melupakan independensinya dalam pelaksanaan audit, dan
cenderung hanya akan mengejar kepentingan pribadi saja. Penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Soekarsono
(2012) yang menyatakan bahwa motivasi memiliki hubungan yang positif
terhadap kualitas audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V1
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan
kompetensi, independensi dan motivasi auditor terhadap kualitas audit dengan
melakukan fokus penelitian pada 5 kantor akuntan publik yang berada di
wilayah Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis data, dan pembahasan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan kualitas audit.
Hal ini dilihat dari nilai partial correlation sebesar 0,315 yang
memiliki arti bahwa tingkat hubungan kompetensi dan kualitas audit
masih rendah namun memiliki arah yang positif terhadap kualitas audit,
sedangkan Nilai sig. (1-tailed) adalah sebesar 0,045 angka ini lebih kecil
dibandingkan dengan 0.05 (0,045 < 0.05) maka hipotesis Ha diterima,
yaitu Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dan kualitas audit.
2. Ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas audit
Hal ini dilihat dari partial correlation sebesar -0,320 angka ini
berarti bahwa independensi juga memiliki tingkat hubungan yang masih
rendah terhadap kualitas audit dengan arah hubungan yang ditimbulkan
adalah negatif, sedangkan nilai yang ditunjukkan oleh sig. (1-tailed)
adalah sebesar 0,043 angka ini lebih kecil dibandingkan dengan 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(0,043 < 0.05) sehingga Ha diterima, jadi ada hubungan yang signifikan
antara independensi dan kualitas audit.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan kulitas
audit.
Hasil uji Partial Correlation, memiliki angka sebesar -0,040
menunjukkan bahwa motivasi auditor memiliki tingkat hubungan yang
sangat rendah terhadap kualitas audit, dengan arah hubungan yang
ditimbulkan adalah negatif, sedangkan bila dilihat dari nilai sig (1-tailed)
adalah sebesar 0,418 angka ini lebih besar dibandingkan dengan 0.05
(0,418 > 0.05) maka hipotesis Ho diterima, jadi tidak ada hubungan yang
signifikan antara motivasi auditor dan kulitas audit.
B. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini terbatas pada sampel penelitian yang hanya melibatkan 30
auditor sebagai responden dari 5 kantor akuntan publik (KAP) yang berada di
wilayah Yogyakarta, selain itu pengukuran variabel bersifat subjektif yang
rentan terhadap kesalahan pengukuran, peneliti juga tidak dapat mengawasi
proses pengisian kuesioner sehingga tidak dapat memastikan apakah
pernyataan kuesioner benar-benar diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
atau tidak, serta masih minimnya penelitian terdahulu menyebabkan penelitian
ini kekurangan referensi untuk judul yang sejenis dengan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
C. Saran
1. Bagi Auditor pada kantor akuntan publik (KAP) di yogyakarta
a. Auditor, yang merupakan pelaksana utama penugasan audit, diharapkan
dapat menggunakan kompetensi yang dimiliki dengan sebaik-
sebaiknya, dan senantiasa meningkatkan kompetensi yang dimiliki,
serta auditor diharapkan untuk tetap selalu menjaga sikap
independensinya pada saat melaksanakan penugasan audit dikarenakan
sikap independen seorang auditor sangat penting untuk tetap
dipertahankan agar kualitas audit yang dihasilkan semakin baik dan
dapat bermanfaat secara maksimal bagi para pengguna laporan
keuangan.
b. Diharapkan bagi beberapa KAP di Yogyakarta agar dapat mengupdate
informasi tentang KAP secara lengkap, terutama bagi KAP yang alamat
kantornya suka berpindah-pindah agar peneliti selanjutnya lebih mudah
dalam proses pengambilan data dan diharapkan bagi KAP untuk lebih
memperhatikan lingkungan tempat bekerja agar lebih nyaman, serta
lebih banyak memberikan apresiasi bagi para auditor atau rekan
seprofesi atas kerja keras mereka.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Keterbatasan yang dikemukakan dalam penelitian ini kiranya dapat
menjadi bahan perbaikan bagi peneliti selanjutnya. Ada baiknya bagi
peneliti yang akan datang memperluas variabel penelitian yang kiranya
memiliki suatu hubungan yang positif dengan kualitas audit selain variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
yang yang ada dalam penelitian ini misalnya pengalaman auditor, telaah
dari rekan auditor, etika profesi auditor dan juga jasa non audit serta
menggunakan AMOS untuk menganalisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti Deva. (2010), Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Keahlian
Profesional Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai
Variabel Moderasi.Universitas Islam Negri Syarif Hidayattulah, Jakarta.
Aini Nur. (2010), Pengaruh Independensi Auditor, Pengalam Kerja dan Etika
Auditor Terhadap Kulitas Audit. Universitas Islam Negri Syarif
Hidayattulah, Jakarta
Agung Eka Putra Nugraha. (2012), Pengaruh Kompetensi, Tekanan Waktu,
Pengalaman Kerja, Etika dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.
UNY, Yogyakarta
Ardini, Lilis. (2010), Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan
Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi STIESIA, Surabaya.
Augustine., Enofe,O., Mgbame, Chijioke., Efayena, Oba., Edegware,Jonathan.
(2014), Audit Firm Characteristics and Auditing Quality: The Nigerian
Experience. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.5 No 6.
Bahri, Syamsul. (2010), Pengaruh Motivasi,Tindakan Suvervisi dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Junior. Universitas Islam Negri
Syarif Hidayattulah, Jakarta.
Efendy, Taufik Muh. (2010), Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan
Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan
Keuangan Daerah. Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. (2011), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hutabarat, Goodman. (2012), The Effect of Audit Exprince Time Budget
pressure, and Auditors’ Ethics On Audit Quality. Jurnal Ilmiah Esai.
Vol.6 No 1
Jusup, Haryono Al. (2001), Auditing (Pengauditan). Sekolah Tinggi Ekonomi
YKPN. Jogyakarta
Mansouri, Ali., Pirayesh, Reza., Salehi,Mahdi. (2009), Audit Competence and
Audit Quality: Case in Emerging Economy. Internasional Journal Of
Business and Management.Vol. 4 No,2.
Mulyadi. (2002:16), Auditing.Edisi 6 Salemba Empat. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Nugroho, Anton Yohanes. (2011), it’s Easy Olah Data dengan SPSS. Skripta
Media Creative, Yogyakarta.
Nur Mawar Indah, Siti. (2010), Pengaruh Kompetensi, dan Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor di
Semarang) Universitas Diponegoro, Semarang.
Priyatno, Duwi. (2012), Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Nonprametrik
dengan SPSS dan Prediksi pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis.
Gava Media, Yogyakarta.
PSAP, (2001) Standar Audit, SA Seksi 150 no 01.
Rahmawati, Januar Dwi Widya. (2013, Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit. Jurnal.
Sawayer’s. (2005:35), Internal Auditing. Edisi 5 Salemba Empat.Jakarta
Setiawan, Tedi. (2013), Analisis Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Segi
Gender Pada Kantor Akuntan Publik Di Jakarta, Universitas Esa Unggul,
Jakarta.
Singleton, Hall. 2007, Audit Teknologi Informasi dan Assurance. Salemba
Empat, Jakarta
Soekarsono,R. (2012) Kualitas Kerja Auditor dalam Pemberantasan Korupsi
(Studi Hubungan Antara Motivasi Berprestasi, Pengetahuan Teknis Audit,
Dan Sikap Auditor Atas Pelaksanaan Supervisi Dengan Kualitas Kerja
Auditor Dalam Pemberantasan Korupsi. Jurnal dan Penelitian. Volume, IV
No. 2.
Suhayati, Ely., Kurnia Rahayu, Siti. (2010:13), Auditing: Konsep Dasar dan
Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Edisi pertama Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sunyoto, Danang. (2013), Auditing (Pemeriksaan Akuntansi), Buku Kita,
Jakarta.
Tugiman, Hiro. (1997), Standar Profesional Audit Internal. Kanisius,
Yogyakarta.
Usmara. (2006), Motivasi Kerja Proses, Teori, dan Teknik Praktik. Amara
Books, Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan
Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Wirasuasti,dkk. (2014), e-Journal S1 Ak (volume 2 no:1). Universitas
pendidikan Ganesha, Singaraja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Identitas Responden Nama KAP ..........................................................................................................
Nama Responden.................................................................................................
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Umur Sebutkan...................................................................................................
Sertifikasi profesional: (Jawaban boleh lebih dari satu)
CPA (certified public accountant)
CFE (certified fraud examiners)
CISA (Certified information system audiors)
CA (chartered accountant)
BAP (Bersertifikat konsultan pajak)
AK (Akuntan)
Lain-lain (sebutkan)...........................................................................................
Keahlian khusus yang dimiliki saat ini disamping audit dan akuntansi
Analisis sistem
Konsultan pajak
Konsultan manjemen
Lain-lain (Sebutkan).............................................................................................
Tingkat Pendidikan terahkir:
S1
S2
S3
Lain-lain (sebutkan)...............................................................................................
Memiliki NPWP
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Jabatan/posisi pada KAP:
Patner
Manager
Auditor senior
Auditor junior
Lama Berkerja : Sebutkan....................................................................................
Pernah melakukan audit pada perusahaan go public
Ya
Tidak
Petunjuk pengisian Kuesioner
Berilah tanda centang ( ) pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan,
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari setiap kolom jawaban
hanya boleh dicentang satu (1) kali. Setiap jawaban yang diberikan
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari memiliki bobot nilai sebagai berikut:
Nilai 1: Untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju)
Nilai 2: Untuk Jwaban TS (Tidak Setuju)
Nilai 3: Untuk Jawaban N (Netral/tidak tahu)
Nilai 4: Untuk Jawaban S (Setuju)
Nilai 5: Untuk jawaban SS (Sangat Setuju)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pernyataan untuk Variabel Kompetensi
No Pernyataan Nilai
STS TS N S SS
A.Pengetahuan
1 Saya harus memahami jenis
industri klien sebelum
melakukan audit
2 Saya wajib mengetahui
prosedur- prosedur standar
yang akan dilakukan,
sebelum melaksanakan audit
3 Saya harus memahami
Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) dan Standar
Profesional Akuntan
Publik (SPAP).
4 Saya harus memperoleh
pengetahuan dari pendidikan
formal dan juga pelatihan
khusus dibidang audit, untuk
dapat melakukan audit
dengan baik
5 Saya wajib mengetahui
tentang fakta-fakta apa saja
yang akan diaudit.
B.Keahlian
6 Saya memiliki keahlian yang
cukup dibidang sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
informasi yang dikomputerisasi
7 Saya dapat mengoperasikan
komputer dengan baik dalam
menunjang penugasan audit.
8 Saya memiliki keahlian
dalam berkomunikasi, baik
secara lisan maupun tulisan.
9 Saya menguasai teknik-teknik
dan prinsip akuntansi,
perpajakan, dan hukum.
C. Kemampuan
10 Saya mampu membuat laporan
audit dan mempresentasikannya
dengan baik.
11 Saya mampu memahami
hubungan antar manusia dan
mengembangkan hubungan
baik dengan pihak klien.
12 Saya mampu menganalisis
resiko potensial pada saat
melakukan audit.
13 Saya mampu mendeteksi dan
mengidentifikasi adanya gejala
kecurangan (fraud) pada saat
melakukan audit
14 Saya mampu membedakan
prosedur audit mana yang
penting dan/atau kurang
penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pernyataan untuk Variabel Independensi
No Pernyataan Nilai
STS
TS N S SS
A.Hubungan dengan Klien
1 Saya tidak pernah merasa dikendalikan
atau dipengaruhi oleh klien dalam kegiatan
audit yang masih dilakukan.
2 Saya melakukan pengauditan untuk klien
yang sama, paling lama 3 tahun
3 Saya membuat laporan audit yang baik,
karena selama saya melakukan audit, klien
bersikap sangat baik pada saya
B. Tekanan dari Klien
4 Saya dituntut oleh klien untuk
menyelesaikan audit tepat waktu
5 Saya akan diberikan sanksi administratif
apabila tidak menyelesaikan audit tepat
waktu
6 Saya harus menghasilkan laporan audit
yang baik dan memuaskan bagi pihak
klien
7 Saya merasa selalu diawasi oleh pihak
klien selama melaksanakan audit
C.Independensi dalam
Pelaksanaan Audit
8 Saya selalu melakukan pelaporan audit
yang terbebas dari benturan kepentingan
9 Saya selalu melaksanakan tugas audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
secara bebas dan objektif.
10 Saya memberikan laporan audit yang
bebas dari pengaruh pihak manapun
Pernyataan Variabel Motivasi Auditor
No Pernyataan Nilai
STS TS N S SS
A. Lingkungan Tempat Bekerja
1 Saya menyukai lingkungan tempat
saya bekerja.
2 Teman-teman saya, memperlakukan
saya dengan baik di tempat saya
bekerja
3 Saya merasa aman dan nyaman di
tempat saya berkerja
4 Teman-teman saya, selalu membantu
saya, saat saya membutuhkan
bantuan dalam hal pekerjaan
B. Apresiasi
5 Saya selalu mendapatkan pujian
dari rekan seprofesi, atas prestasi
dan hasil kerja saya yang
memuaskan
6 Saya mendapatkan bonus setiap
saya mampu menyelesaikan
penugasan audit tepat waktu.
7 Saya selalu mendapatkan hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
yang memuaskan setiap dievaluasi
oleh manajer saya.
8 Saya selalu bersemangat untuk
bekerja dengan baik karena
besarnya gaji yang saya terima
seimbang dengan pekerjaan yang
saya lakukan.
Pernyataan untuk Variabel Kualitas Audit
No Pernyataan Nilai
STS TS N S SS
A. Kesesuaian dengan Standar
Audit
1 Saya memperoleh bukti audit
melalui inspeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan, dan
konfirmasi sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.
2 Saya selalu memberikan laporan
audit yang menyatakan, apakah
laporan keuangan disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
3 Saya harus membuat atau
menetapkan sasaran, ruang lingkup
audit dan prosedur audit yang akan
dilakukan saat menerima
penugasan audit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4 Manager saya selalu mereview
semua hasil pekerjaan saya,
sebelum laporan hasil audit di buat.
5 Saya selalu menyajikan laporan
audit yang memuat penjelasan atau
tanggapan pejabat/pihak obyek
audit tentang hasil audit.
B. Prinsip Kehati-Hatian
6 Saya tidak pernah percaya
sepenuhnya pada pernyataan klien
selama proses pelaksanan tugas
audit
7 Saya selalu berhati-hati dan
mempertimbangkan segala resiko
yang mungkin akan terjadi,
sebelum mengambil suatu
keputusan.
8 Saya menggunakan semua bukti
audit yang telah ditemukan, dengan
sebaik-baiknya.
C. Hasil Audit
9 Saya selalu menyajikan laporan
audit yang akurat dan lengkap
10 Saya selalu menyajikan laporan
audit yang objektif
11 Saya selalu menyajikan laporan
audit yang jelas, ringkas dan tepat
waktu agar informasi yang
diberikan bermanfaat secara
maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
12 Saya selalu memuat temuan-
temuan audit dalam laporan audit
13 Saya selalu memuat kesimpulan
dalam laporan audit
14 Saya selalu memuat rekomendasi
dalam laporan audit
15 Saya menggunakan kalimat yang
jelas dan tepat dalam melaporkan
hasil audit agar tidak menyesatkan
pengguna laporan audit.
16 Saya menyajikan laporan audit
yang mengemukakan tentang
adanya pelanggaran atau tindakan
perbaikan yang telah dilakukan
oleh klien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran Rekap Kuesioner Variabel Kompetensi
Responden
KOMPETENSI
No Pernyataan Kuesioner Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 59
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 64
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 65
8 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 65
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
10 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 68
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
13 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 67
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
15 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
18 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
20 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 66
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
23 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 65
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
25 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 66
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
27 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 68
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
29 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 66
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran Rekap Kuesioner Variabel Independensi
Responden INDEPENDENSI
No Pernyataan Kuesioner Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
3 4 3 2 3 4 4 3 4 5 5 33
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 33
6 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 35
7 3 3 3 3 3 4 1 4 4 5 30
8 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 32
9 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5 41
10 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 32
11 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 35
12 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
14 3 3 4 3 4 4 4 3 5 4 34
15 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 31
16 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
17 4 4 3 3 3 3 3 4 5 4 32
18 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 34
19 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31
20 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 33
21 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 33
22 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 35
23 4 5 5 2 4 4 3 4 4 5 36
24 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 36
25 5 5 5 4 4 2 4 3 5 5 37
26 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 36
27 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 31
28 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 36
29 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 30
30 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran Kuesioner Variabel Motivasi Auditor Responden MOTIVASI AUDITOR
No Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 5 5 4 4 2 4 4 32
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 2 4 4 30
9 4 4 4 4 3 4 4 4 31
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 3 3 4 30
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 3 4 4 31
15 5 5 5 5 5 5 5 5 40
16 4 4 4 4 4 4 4 4 32
17 4 4 4 4 4 3 4 4 31
18 4 4 4 4 4 3 4 4 31
19 4 4 4 4 4 4 4 4 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 5 5 5 5 5 5 5 5 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 32
23 4 4 4 4 4 4 4 4 32
24 4 5 4 4 4 3 4 4 32
25 4 4 4 4 4 4 3 3 30
26 4 4 4 4 3 3 4 4 30
27 4 4 4 4 4 2 4 4 30
28 4 4 4 4 4 4 4 4 32
29 4 4 4 4 4 3 4 4 31
30 4 4 4 4 4 4 4 4 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran Rekap Kuesioner Variabel Kualitas Audit Respon
den KUALITAS AUDIT
No Pernyataan Kuesioner Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 68
2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 76
3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 63
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
7 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 76
8 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 75
9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
11 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 74
12 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
14 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66
15 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 70
16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
17 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 69
18 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79
19 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
20 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 70
21 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 73
22 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 71
23 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 78
25 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
26 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
27 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
28 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 73
29 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 78
30 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Ouput uji validitas dan Reliabilitas Kompetensi
Correlations
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 total
1 Pearson
Correlation
1 ,783*
*
,717*
*
,783** ,756
** ,424
** ,577
** ,523
** ,289 ,666
** ,520
** ,520
** ,476
** ,520
** ,693
**
Sig. (1-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000 ,002 ,061 ,000 ,002 ,002 ,004 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
2 Pearson
Correlation
,783** 1 ,772
*
*
1,000** ,813
** ,623
** ,791
** ,731
** ,480
** ,870
** ,712
** ,712
** ,665
** ,712
** ,903
**
Sig. (1-
tailed)
,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
3 Pearson
Correlation
,717** ,772
*
*
1 ,772** ,590
** ,418
* ,463
** ,405
* ,268 ,646
** ,486
** ,486
** ,437
** ,486
** ,703
**
Sig. (1-
tailed)
,000 ,000
,000 ,000 ,011 ,005 ,013 ,076 ,000 ,003 ,003 ,008 ,003 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
4 Pearson
Correlation
,783** 1,00
0**
,772*
*
1 ,813** ,623
** ,791
** ,731
** ,480
** ,870
** ,712
** ,712
** ,665
** ,712
** ,903
**
Sig. (1-
tailed)
,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
5 Pearson
Correlation
,756** ,813
*
*
,590*
*
,813** 1 ,668
** ,873
** ,665
** ,491
** ,800
** ,607
** ,607
** ,683
** ,607
** ,849
**
Sig. (1-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
6 Pearson
Correlation
,424** ,623
*
*
,418* ,623
** ,668
** 1 ,816
** ,605
** ,816
** ,605
** ,401
* ,401
* ,471
** ,401
* ,688
**
Sig. (1-
tailed)
,010 ,000 ,011 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,014 ,014 ,004 ,014 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
7 Pearson
Correlation
,577** ,791
*
*
,463*
*
,791** ,873
** ,816
** 1 ,796
** ,667
** ,796
** ,627
** ,627
** ,714
** ,627
** ,858
**
Sig. (1-
tailed)
,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
8 Pearson
Correlation
,523** ,731
*
*
,405* ,731
** ,665
** ,605
** ,796
** 1 ,439
** ,729
** ,818
** ,818
** ,765
** ,818
** ,819
**
Sig. (1-
tailed)
,002 ,000 ,013 ,000 ,000 ,000 ,000
,008 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
9 Pearson
Correlation
,289 ,480*
*
,268 ,480** ,491
** ,816
** ,667
** ,439
** 1 ,577
** ,464
** ,464
** ,522
** ,464
** ,652
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Sig. (1-
tailed)
,061 ,004 ,076 ,004 ,003 ,000 ,000 ,008
,000 ,005 ,005 ,002 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
10 Pearson
Correlation
,666** ,870
*
*
,646*
*
,870** ,800
** ,605
** ,796
** ,729
** ,577
** 1 ,818
** ,818
** ,765
** ,818
** ,923
**
Sig. (1-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
11 Pearson
Correlation
,520** ,712
*
*
,486*
*
,712** ,607
** ,401
* ,627
** ,818
** ,464
** ,818
** 1 1,000
** ,935
** 1,000
** ,855
**
Sig. (1-
tailed)
,002 ,000 ,003 ,000 ,000 ,014 ,000 ,000 ,005 ,000
,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
12 Pearson
Correlation
,520** ,712
*
*
,486*
*
,712** ,607
** ,401
* ,627
** ,818
** ,464
** ,818
** 1,000
** 1 ,935
** 1,000
** ,855
**
Sig. (1-
tailed)
,002 ,000 ,003 ,000 ,000 ,014 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000
,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
13 Pearson
Correlation
,476** ,665
*
*
,437*
*
,665** ,683
** ,471
** ,714
** ,765
** ,522
** ,765
** ,935
** ,935
** 1 ,935
** ,844
**
Sig. (1-
tailed)
,004 ,000 ,008 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
14 Pearson
Correlation
,520** ,712
*
*
,486*
*
,712** ,607
** ,401
* ,627
** ,818
** ,464
** ,818
** 1,000
** 1,000
** ,935
** 1 ,855
**
Sig. (1-
tailed)
,002 ,000 ,003 ,000 ,000 ,014 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000
,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson
Correlation
,693** ,903
*
*
,703*
*
,903** ,849
** ,688
** ,858
** ,819
** ,652
** ,923
** ,855
** ,855
** ,844
** ,855
** 1
Sig. (1-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,800 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Output Validitas dan Reliabilitas Independensi
Correlations
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total
1 Pearson
Correlation
1 ,783** ,285 ,191 ,178 ,008 ,357
* ,129 ,255 ,248 ,528
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,063 ,156 ,173 ,482 ,026 ,248 ,087 ,094 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
2 Pearson
Correlation
,783** 1 ,329
* ,013 ,059 -,025 ,123 -,035 ,038 ,183 ,386
*
Sig. (1-tailed) ,000 ,038 ,473 ,379 ,448 ,259 ,427 ,420 ,166 ,018
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
3 Pearson
Correlation
,285 ,329* 1 ,183 ,342
* ,120 ,458
*
*
,080 ,169 ,279 ,593**
Sig. (1-tailed) ,063 ,038 ,166 ,032 ,264 ,006 ,338 ,185 ,067 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
4 Pearson
Correlation
,191 ,013 ,183 1 ,269 -,025 ,143 ,231 ,151 ,070 ,399*
Sig. (1-tailed) ,156 ,473 ,166 ,075 ,447 ,226 ,109 ,213 ,356 ,014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
5 Pearson
Correlation
,178 ,059 ,342* ,269 1 ,303 ,498
*
*
,182 ,248 ,319* ,659
**
Sig. (1-tailed) ,173 ,379 ,032 ,075 ,052 ,003 ,168 ,093 ,043 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
6 Pearson
Correlation
,008 -,025 ,120 -,025 ,303 1 ,192 ,456** ,316
* ,203 ,529
**
Sig. (1-tailed) ,482 ,448 ,264 ,447 ,052 ,155 ,006 ,045 ,140 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
7 Pearson
Correlation
,357* ,123 ,458
** ,143 ,498
** ,192 1 ,131 ,154 ,036 ,660
**
Sig. (1-tailed) ,026 ,259 ,006 ,226 ,003 ,155 ,245 ,209 ,425 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
8 Pearson
Correlation
,129 -,035 ,080 ,231 ,182 ,456*
*
,131 1 ,215 ,285 ,500**
Sig. (1-tailed) ,248 ,427 ,338 ,109 ,168 ,006 ,245 ,126 ,063 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
9 Pearson
Correlation
,255 ,038 ,169 ,151 ,248 ,316* ,154 ,215 1 ,209 ,446
**
Sig. (1-tailed) ,087 ,420 ,185 ,213 ,093 ,045 ,209 ,126 ,134 ,007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
10 Pearson
Correlation
,248 ,183 ,279 ,070 ,319* ,203 ,036 ,285 ,209 1 ,421
*
Sig. (1-tailed) ,094 ,166 ,067 ,356 ,043 ,140 ,425 ,063 ,134 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson
Correlation
,528** ,386
* ,593
** ,399
* ,659
** ,529
*
*
,660*
*
,500** ,446
*
*
,421* 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Sig. (1-tailed) ,001 ,018 ,000 ,014 ,000 ,001 ,000 ,002 ,007 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,712 10
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Output Validitas dan Reliabilitas Motivasi Auditor
Correlations
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 Pearson Correlation 1 ,745** ,850
** 1,000
** ,792
** ,563
** ,792
** ,867
** ,960
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
2 Pearson Correlation ,745** 1 ,877
** ,745
** ,623
** ,189 ,623
** ,664
** ,753
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,159 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
3 Pearson Correlation ,850** ,877
** 1 ,850
** ,691
** ,290 ,691
** ,747
** ,837
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,060 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
4 Pearson Correlation 1,000** ,745
** ,850
** 1 ,792
** ,563
** ,792
** ,867
** ,960
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
5 Pearson Correlation ,792** ,623
** ,691
** ,792
** 1 ,450
** ,597
** ,669
** ,818
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
6 Pearson Correlation ,563** ,189 ,290 ,563
** ,450
** 1 ,450
** ,432
** ,680
**
Sig. (1-tailed) ,001 ,159 ,060 ,001 ,006 ,006 ,009 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
7 Pearson Correlation ,792** ,623
** ,691
** ,792
** ,597
** ,450
** 1 ,898
** ,849
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
8 Pearson Correlation ,867** ,664
** ,747
** ,867
** ,669
** ,432
** ,898
** 1 ,882
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson Correlation ,960** ,753
** ,837
** ,960
** ,818
** ,680
** ,849
** ,882
** 1
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,784 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Output uji Validitas dan Reliabilitas kualitas audit
Correlations
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 total
1 Pearson
Correlation
1 ,659*
*
,508*
*
,085 ,327* ,444
*
*
-,056 ,110 ,167 ,000 -,185 ,149 ,195 ,195 ,361* ,195 ,420
*
Sig. (1-tailed) ,000 ,002 ,328 ,039 ,007 ,383 ,282 ,189 ,500 ,164 ,216 ,151 ,151 ,025 ,151 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
2 Pearson
Correlation
,659*
*
1 ,312* ,172 ,261 ,247 -,107 ,186 ,247 -,048 ,081 ,326
* ,378
* ,378
* ,431
** ,164 ,484
**
Sig. (1-tailed) ,000 ,047 ,181 ,082 ,094 ,287 ,163 ,094 ,401 ,335 ,040 ,020 ,020 ,009 ,193 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
3 Pearson
Correlation
,508*
*
,312* 1 ,426
*
*
,536*
*
,649*
*
,139 ,451** ,649
*
*
,489*
*
,323* ,184 ,227 ,227 ,292 ,117 ,633
**
Sig. (1-tailed) ,002 ,047 ,009 ,001 ,000 ,232 ,006 ,000 ,003 ,041 ,166 ,114 ,114 ,059 ,268 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
4 Pearson
Correlation
,085 ,172 ,426*
*
1 ,813*
*
,508*
*
,139 ,312* ,367
* ,049 ,323
* ,184 ,117 ,117 ,076 -,213 ,422
*
Sig. (1-tailed) ,328 ,181 ,009 ,000 ,002 ,232 ,047 ,023 ,399 ,041 ,166 ,268 ,268 ,346 ,130 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
5 Pearson
Correlation
,327* ,261 ,536
*
*
,813*
*
1 ,736*
*
,259 ,396* ,464
*
*
,189 ,342* ,188 ,135 ,135 ,292 ,028 ,587
**
Sig. (1-tailed) ,039 ,082 ,001 ,000 ,000 ,084 ,015 ,005 ,159 ,032 ,160 ,239 ,239 ,059 ,441 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
6 Pearson
Correlation
,444*
*
,247 ,649*
*
,508*
*
,736*
*
1 ,508*
*
,384* ,444
*
*
,433*
*
,277 ,043 ,087 ,087 ,255 ,195 ,601**
Sig. (1-tailed) ,007 ,094 ,000 ,002 ,000 ,002 ,018 ,007 ,008 ,069 ,412 ,325 ,325 ,087 ,151 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
7 Pearson
Correlation
-,056 -,107 ,139 ,139 ,259 ,508*
*
1 ,451** ,367
* ,636
*
*
,480*
*
,076 ,117 ,117 ,076 ,337* ,435
**
Sig. (1-tailed) ,383 ,287 ,232 ,232 ,084 ,002 ,006 ,023 ,000 ,004 ,346 ,268 ,268 ,346 ,034 ,008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
8 Pearson
Correlation
,110 ,186 ,451*
*
,312* ,396
* ,384
* ,451
*
*
1 ,796*
*
,523*
*
,385* ,326
* ,378
* ,378
* ,326
* ,164 ,650
**
Sig. (1-tailed) ,282 ,163 ,006 ,047 ,015 ,018 ,006 ,000 ,002 ,018 ,040 ,020 ,020 ,040 ,193 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
9 Pearson
Correlation
,167 ,247 ,649*
*
,367* ,464
*
*
,444*
*
,367* ,796
** 1 ,722
*
*
,585*
*
,361* ,411
* ,411
* ,468
** ,303 ,770
**
Sig. (1-tailed) ,189 ,094 ,000 ,023 ,005 ,007 ,023 ,000 ,000 ,000 ,025 ,012 ,012 ,005 ,052 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
10 Pearson
Correlation
,000 -,048 ,489*
*
,049 ,189 ,433*
*
,636*
*
,523** ,722
*
*
1 ,693*
*
,110 ,150 ,150 ,221 ,487*
*
,561**
Sig. (1-tailed) ,500 ,401 ,003 ,399 ,159 ,008 ,000 ,002 ,000 ,000 ,281 ,215 ,215 ,120 ,003 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
11 Pearson
Correlation
-,185 ,081 ,323* ,323
* ,342
* ,277 ,480
*
*
,385* ,585
*
*
,693*
*
1 ,306* ,104 ,224 ,188 ,224 ,516
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sig. (1-tailed) ,164 ,335 ,041 ,041 ,032 ,069 ,004 ,018 ,000 ,000 ,050 ,292 ,117 ,159 ,117 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
12 Pearson
Correlation
,149 ,326* ,184 ,184 ,188 ,043 ,076 ,326
* ,361
* ,110 ,306
* 1 ,877
*
*
,960*
*
,837** ,629
*
*
,727**
Sig. (1-tailed) ,216 ,040 ,166 ,166 ,160 ,412 ,346 ,040 ,025 ,281 ,050 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
13 Pearson
Correlation
,195 ,378* ,227 ,117 ,135 ,087 ,117 ,378
* ,411
* ,150 ,104 ,877
*
*
1 ,916*
*
,795** ,663
*
*
,726**
Sig. (1-tailed) ,151 ,020 ,114 ,268 ,239 ,325 ,268 ,020 ,012 ,215 ,292 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
14 Pearson
Correlation
,195 ,378* ,227 ,117 ,135 ,087 ,117 ,378
* ,411
* ,150 ,224 ,960
*
*
,916*
*
1 ,877** ,663
*
*
,756**
Sig. (1-tailed) ,151 ,020 ,114 ,268 ,239 ,325 ,268 ,020 ,012 ,215 ,117 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
15 Pearson
Correlation
,361* ,431
*
*
,292 ,076 ,292 ,255 ,076 ,326* ,468
*
*
,221 ,188 ,837*
*
,795*
*
,877*
*
1 ,795*
*
,796**
Sig. (1-tailed) ,025 ,009 ,059 ,346 ,059 ,087 ,346 ,040 ,005 ,120 ,159 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
16 Pearson
Correlation
,195 ,164 ,117 -,213 ,028 ,195 ,337* ,164 ,303 ,487
*
*
,224 ,629*
*
,663*
*
,663*
*
,795** 1 ,635
**
Sig. (1-tailed) ,151 ,193 ,268 ,130 ,441 ,151 ,034 ,193 ,052 ,003 ,117 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
total Pearson
Correlation
,420* ,484
*
*
,633*
*
,422* ,587
*
*
,601*
*
,435*
*
,650** ,770
*
*
,561*
*
,516*
*
,727*
*
,726*
*
,756*
*
,796** ,635
*
*
1
Sig. (1-tailed) ,010 ,003 ,000 ,010 ,000 ,000 ,008 ,000 ,000 ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 57,7
Excludeda 22 42,3
Total 52 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,753 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Output uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,88083572
Most Extreme Differences Absolute ,096
Positive ,080
Negative -,096
Kolmogorov-Smirnov Z ,526
Asymp. Sig. (2-tailed) ,945
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Output Hasil Uji Korelasi Partial Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor, terhadap Kualitas Audit secara bersama-sama.
Correlations
kompetensi independensi
Motivasi
auditor kulitas audit
kompetensi Pearson Correlation 1 -,224 -,344* ,315
*
Sig. (1-tailed) ,117 ,031 ,045
N 30 30 30 30
independensi Pearson Correlation -,224 1 -,173 -,320*
Sig. (1-tailed) ,117 ,180 ,043
N 30 30 30 30
Motivasi auditor Pearson Correlation -,344* -,173 1 -,040
Sig. (1-tailed) ,031 ,180 ,418
N 30 30 30 30
kulitas audit Pearson Correlation ,315* -,320
* -,040 1
Sig. (1-tailed) ,045 ,043 ,418
N 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI