hubungan kepuasan kerja dan budaya organisasi …

16
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh: AKMALUR RIJAL F100160084 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA

ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA

KARYAWAN KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

AKMALUR RIJAL

F100160084

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS

PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

Page 2: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN

KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

AKMALUR RIJAL

F 100 160 084

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Achmad Dwityanto S.Psi., M.Si

NIK.NIDN: 805/0609106802

Page 3: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN

KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA

Oleh :

AKMALUR RIJAL

F100160084

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jumat, 16 Juli 2021

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Dewan Penguji :

1. Achmad Dwityanto O., S.Psi., M.Si. (....................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Soleh Amini, M.Si (....................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Setiyo Purwanto, S.Psi, M.Si (....................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Taufik Kasturi, S.Psi., M.Si., Ph.D.

NIK.NIDN: 799/0629037401

Page 4: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya

pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 28 Juni 2021

Penulis

AKMALUR RIJAL

F100160084

Page 5: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

1

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN

KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN KOPERASI SEJAHTERA

BERSAMA

Abstrak

Berdasarkan hasil wawancara sebagai data awal, perusahaan koperasi perlu

meningkatkan komitmen karyawan, karena adanya peraturan baru yang mewajibkan

karyawan untuk meningkatkan komitmen dan kinerjanya. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik penentuan sampel yaitu

menggunakan teknik studi populasi, yaitu cara penggunaan sampel seluruhnya karena

berjumlah kurang dari 100 orang sampel dari penelitian ini adalah sebesar 50 orang

karyawan Koperasi Sejahtera Bersama Cabang Solo. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui korelasi antara Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi dengan

Komimen Organisasi. Alat pengumpulan data menggunakan skala komitmen

organisasi (29 item; α = 0,866), skala kepuasan kerja (16 item; α = 0,866), skala

budaya organisasi (23 item; α = 0,881). Berdasarkan hasil analisis data diketahui 1)

ada hubungan yang sangat signifikan antara kepuasan dan budaya organisasi dengan

komitmen organisasi. 2) ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja

dengan komitmen organisasi. 3) ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

budaya organisasi dengan komitmen organisasi. Hasil rerata empirik variabel

kepuasan kerja tergolong sangat tinggi, variabel budaya organisasi tergolong sedang,

dan variabel komitmen organisasi tergolong sedang. Sumbangan Efektif untuk

hubungan antara Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi Dengan komitmen

Organisasi berdasarkan koefisien R = 0,642 dengan rincian variabel kepuasan kerja

sebesar 2,3 % dan variabel budaya organisasi sebesar 43,5% sedangkan 54,2%

dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Kata Kunci: kepuasan kerja, budaya organisasi, dan komitmen organisasi

Abstract

Based on the results of the interview as preliminary data, cooperative companies need

to increase employee commitment, due to new regulations that require employees to

improve their commitment and performance. The method used in this study is

quantitative method. The technique of determining samples is using population study

techniques, namely how to use the sample entirely because there are less than 100

people samples from this study is as many as 50 employees of Cooperative Sejahtera

Bersama Solo Branch. The purpose of this study was to determine the correlation

between Job Satisfaction and Organizational Culture with Organizational

Commitment. The data collection tool uses the organizational commitment scale (29

items; α = 0.866), the job satisfaction scale (16 items; α = 0.866), the organizational

Page 6: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

2

culture scale (23 items; α = 0.881). Based on the results of the analysis of known data

1) there is a very significant relationship between satisfaction and organizational

culture with organizational commitment. 2) there is a significant positive relationship

between job satisfaction and organizational commitment. 3) there is a very significant

positive relationship between the culture of the organization and the commitment of

the organization. The average empirical result of job satisfaction variable is very

high, organizational culture variable is classified as moderate, and organizational

commitment variable is classified as moderate. Effective Contribution to the

relationship between Job Satisfaction and Organizational Culture With

Organizational commitment based on coefficient R = 0.642 with a breakdown of job

satisfaction variables of 2.3% and organizational culture variables of 43.5% while

54.2% were influenced by other variables.

Keywords: Job Satisfaction, Organizational Culture, and Organizational

Commitment

1. PENDAHULUAN

Seiring perkembangan jaman yang terjadi saat ini memberikan efek yang dapat

dirasakan khususnya pada sektor perusahaan simpan pinjam. Rasti Ardini dan Fadli

(2017) mengatakan Koperasi adalah sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai

kedudukan politik sebagai organisasi bisnis atau perusahaan yang dikelola atas dasar

asas kekeluargaan yaitu berpegang pada Pasal 33 UUD 1945, ayat 1. Dalam

berkoperasi, pemahaman para anggota sekadar memanfaatkan simpan-menyimpan,

akan tetapi tak pernah meminjam untuk kegiatan usaha. Ini yang dinamakan tak

punya rasa komitmen dalam berkoperasi."Paradigma ini yang harus dirubah oleh para

pelaku koperasi secara internal, apabila koperasi di Indonesia ingin maju dan

berkembang," ujar Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Kementerian Koperasi dan UKM, Rulli Nuryanto dalam kata sambutannya di seminar

sehari oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Papua dengan tema Reformasi

Koperasi dan Reformasi Industri 4.0 di Jayapura.

Harapan dan tujuan perusahaan ini sangat bagus, namun harapan tersebut

belum semua tercapai karena beberapa karyawan yang memiliki komitmen yang

rendah, sehingga perusahaan belum mencapai target pada tahun ini. Karyawan yang

bekerja dalam sebuah Koperasi penting diperlakukan sebaik-baiknya, agar karyawan

Page 7: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

3

mempunyai kinerja yang baik dan tujuan Koperasi tercapai. Manajer atau Pengurus

Koperasi seharusnya juga mengetahui kemampuan yang dimiliki karyawan dan

kebutuhan–kebutuhan yang diperlukan sebagai pendukung dalam bekerja sehingga

kinerja karyawan bagus dan pekerjaan dapat diselesaikan lebih efektif dan efisien(

Arief, 2009). Berdasarkan hasil wawancara dengan Manager dari Koperasi Sejahtera

Bersama Cabang Solo bahwa Koperasi Sejahtera Bersama ini memiliki 80 cabang di

seluruh Indonesia, sedangkan koperasi cabang solo ini berdiri pada tanggal 6 januari

2004, dan memiliki 50 karyawan yang terbagi menjadi berbagai pimpinan bidang,

guna untuk memajukan dan mengembangkan koperasi di sektor koperasi simpan

pinjam cabang solo.

Hasil dari peneliti Nugroho (2017) tingginya komitmen dalam perusahaan

maka meningkat juga persepsi tentang keinginan yang kuat untuk tetap tinggal dalam

perusahaan dan begitu juga sebaliknya. Nurrahma dan Widawati (2019) yang

memberikan suatu pernyaatan bahwa adanya hubungan signifikan antara Budaya

perusahaan dengan Komitmen pada suatu perusahaan. Hasil penelitian Ramadhani

dan Khoirunnisa (2018) mengatakan bahwa hasil koefisien kolerasi pada kategori

sedang dengan nilai positif. Hasil ini menunjukkan ada hubungan kepuasan kerja

pada komitmen di perusahaan.

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian

kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menguji teori-teori tertentu dan

meneliti sejauh mana hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya (Creswell,

2016) Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja (X1) dan

budaya organisasi (X2). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah

komitmen organisasi (Y). Komitmen yang ada dalam organisasi merupakan konsep

perilaku dan sikap penyatuan nilai serta tujuan organisasi untuk mencapai

kesetiaannya pada organisasi tersebut dalam waktu yang lama. Semakin tinggi nilai

yang ada pada komitmen organisasi maka tinggi juga komitmen karyawan didalam

Page 8: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

4

suatu organisasi. Komitmen diukur berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Allen

dan Mayer (1990) dimana dalam komitmen organisasi meliputi aspek komitmen,

komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif.

Kepuasan kerja dalam organisasi dapat diartikan sebagai keadaan emosi

positif atau negatif karyawan baik hal tersebut menyenangkan atau tidak dalam

memandang sebuah pekerjaannya. Semakin tinggi nilai kepuasan kerja maka tinggi

juga kepuasan karyawan yang ada didalam suatu organisasi. Skala didapatkan

berdasarkan aspek kepuasan kerja meliputi aspek kerja yang menantang, aspek

ganjaran yang pantas, aspek kondisi kerja yang mendukung, aspek rekan kerja yang

mendukung, dan aspek kepribadian dengan pekerjaan (Robbins,1996).

Budaya organisasi yaitu pandangan organisasi dalam memahami nilai-nilai

yang dimiliki sebagai suatu kekuatan yang dituangkan kedalam aturan secara formal.

Semakin tinggi nilai budaya organisasi maka tinggi juga budaya organisasi yang ada

didalam suatu organisasi. Skala didapatkan berdasarkan aspek yang disebutkan oleh

Hofstede (2010) yang meliputi nilai, upacara, tokoh, dan simbol.

Menurut Sugiyono (2017:80) menyatakan definisi dari populasi dan sample.

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan koperasi KSB. sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Koperasi Sejahtera Bersama Cabang Solo memiliki

karyawan berjumlah 50 orang. Sedangkan populasi atau sampel yang tidak lebih dari

100 bisa di ambil untuk di jadikan sampel dengan teknik penentuan sampel yaitu

menggunakan teknik studi populasi, yaitu cara penggunaan sampel seluruhnya karena

berjumlah kurang dari 100 orang (Sugiyono,2012) Sampel dari penelitian ini adalah

sebesar 50 orang karena kurang dari 100 orang.

Page 9: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

5

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik regresi berganda, guna untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih

(Ghozali, 2012). Oleh karena itu guna menghubungkan variabel kepuasan kerja (X1),

variabel budaya organisasi (X2) dengan variabel komitmen organisasi (Y) maka

digunakanlah teknik regresi berganda.

Untuk mencari uji Regresi Berganda mempunyai dua syarat yang harus

terpenuhi yaitu uji asumsi, uji asumsi yang pertama disebut dengan uji normalitas

kemudian untuk uji asumsi yang kedua yaitu uji linearitas untuk menentukan uji

analisis data yang akan di gunakan berupa Parametric, Adapun syarat menggunakan

uji analisis data berupa Parametric yaitu hasil uji normalitas yang terbukti normal (p

> 0,05) pada setiap variabel dan uji linearitas yang terbukti linear yang di lihat dari

linearity sig (p < 0,05) dan Deviation from linearity (p > 0,5 ) sehingga dapat

memenuhi asumsi dasar distribusi pada setiap variabel adalah normal dan linear,

sehingga dapat menggunakan uji regresi berganda guna menguji kebenaran hipotesis

atau menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik Regresi Berganda, Uji Regresi

Berganda mempunyai dua syarat yang terpenuhi yaitu uji asumsi, uji asumsi yang

pertama yaitu normalitas untuk variabel dependen komitmen organisasi dapat

diketahui berdasarkan nilai normalitas one-sample kolmogrov-smirnov test Asymp.

Sig. (2-tailed) 0,080 > 0,05 yang artinya persebaran data untuk variabel komitmen

organisasi dapat dikatakan normal karena p > 0,05.

Kemudian dilakukan untuk uji asumsi yang kedua yaitu uji linearitas antara

variabel kepuasan kerja dengan variabel komitmen organisasi, dilihat dari anova table

diperoleh nilai (F) 7.439 linearity sig Sebesar 0,01 (p < 0,05) sehingga antara variabel

kepuasan kerja dengan komitmen organisasi memiliki hubungan yang linear.

Page 10: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

6

Sedangkan untuk variabel budaya organisasi dengan variabel komitmen organisasi

dilihat dari anova table di peroleh nilai (F) 32.864 linearity sig sebesar 0,00 (p <

0,05) yang artinya terdapat hubungan yang linear antara variabel budaya organisasi

dengan variabel komitmen organisasi.

Hasil uji normalitas dan linearitas terbukti normal dan linier sehingga dapat

memenuhi asumsi dasar distribusi variabel, sehingga pengolahan data selanjutnya

menggunakan uji analisis data berupa parametric menggunakan regresi berganda

untuk menguji kebenaran hipotesis, hasil dari Anova Regression, dengan (F) 16.475

Sig. 0,00 < 0,05, yang artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara kepuasan

dan budaya organisasi dengan komitmen organisasi sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis mayor (Ha) peneliti diterima. Hasil analisis untuk variabel kepuasan

kerja dengan komitmen organisasi di lihat dari nilai korelasi (r) = 0,384 dengan Sig.

(1-Tailed) 0,03 < 0,05, yang artinya ada hubungan positif yang signifikan antara

kepuasan kerja dengan komitmen organisasi, kemudian untuk variabel budaya

organisasi dengan komitmen organisasi dilihat dari nilai korelasi (r) = 0,640 dengan

Sig. (1-Tailed) 0,00 < 0,05 yang artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan

antara budaya organisasi dengan komitmen organisasi.

Sumbangan efektif dibutuhkan guna mengetahuiLseberapa besar hubungan

antara kepuasan kerja dan budaya organisasi dengan komitmen organisasi,

berdasarkan koefisien R = 0,642 dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas

yang mempengaruhi variabel tergantung pada penelitian ini sebesar 41,2%, dengan

rincian sumbangan variabel kepuasan kerja dalam mempengaruhi komitmen

organisasi sebesar 14,74% dan sumbangan dari variabel budaya organisasi dalam

mempengaruhi komitmen organisasiLsebesar 40,96% sedangkan 58,8% dipengaruhi

oleh variabel yang lain.

Berdasarkan hasil analisis perhitungan statistik penelitian dikategorikan ke

dalam 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

Berikut hasil kategori variabel kepuasan kerja, dapat diketahui bahwa hasil rerata

hipotetik (RH) sebesar 40 dan rerata empirik (RE) sebesar 45,40. Dari keseluruhan

Page 11: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

7

tersebut jumlah terbanyak ada di kategori sangat tinggi yang menunjukan bahwa

kepuasan kerja tergolong sangat tinggi.

3.2 Pembahasan

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan

antara kepuasan kerja dan budaya organisasi dengan komitmen organisasi dapat

dilihat hasil dari Anova Regression, dengan (F) 16.475 Sig. 0,00 < 0,05, yang artinya

ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dan budaya organisasi

dengan komitmen organisasi. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ramadhani dan Khoirunnisa (2018) mengatakan bahwa hasil

koefisien kolerasi pada kategori sedang dengan nilai positif. Hasil tersebut

mengaitkan pada hubungan kepuasan dalam pekerjaan dengan komitmen yang ada

pada organisasi. Huang dan Hsio (2017) menyatakan terdapat korelasi signifikansi

yang pasti antara kepuasan dalam kerja dengan komitmen pada organisasi. Nurrahma

dan Widawati (2019) yang memberikan suatu pernyaatan bahwa adanya hubungan

signifikan antara Budaya perusahaan dengan Komitmen pada suatu perusahaan. Hal

ini juga sesuai dengan teori Komitmen Organisasi, menurut. Yusuf dan Syarif (2018)

mengatakan jika komitmen organisasi merupakan tahapan dimana individu menelaah

suatu organisasi, tujuan, dan harapan masa depan untuk tetap ada pada organisasi.

Lalu menurut Hussain dan Asif (2012) mengatakan jika komitmen organisasi

merupakan kunci dari faktor yang membuat individu dalam waktu yang lama dapat

mempertahankan dan melakukan pekerjaannya pada perusahaan.

Hasil penelitian ini terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara

Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi organisasi di lihat dari nilai korelasi (r)

= 0,384 dengan Sig. (1-Tailed) 0,03 < 0,05, yang artinya ada hubungan positif yang

signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Huang dan Hsio

(2017) menyatakan terdapat korelasi signifikansi yang pasti antara kepuasan dalam

kerja dengan komitmen pada organisasi. Simmons (2005) juga mengatakan bahwa

terdapat hubungan yang erat yang mengindikasikan jika adanya komitmen organisasi

tinggi juga akan memiliki tingkat kepuasan terhadap pekerjaan karyawan tersebut.

Page 12: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

8

Hasil penelitian ini juga terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara

Budaya Organisasi dengan Komitmen Organisasi dilihat dari nilai korelasi (r) = 0,640

dengan Sig. (1-Tailed) 0,00 < 0,05 yang artinya ada hubungan positif yang sangat

signifikan antara Budaya Organisasi dengan Komitmen Organisasi. Penelitian ini

semakin memperkuat dari penelitian sebelumnya yaitu dari Nurrahma dan Widawati

(2019) yang memberikan suatu pernyaatan bahwa adanya hubungan signifikan antara

Budaya perusahaan dengan Komitmen pada suatu perusahaan dalam seorang

karyawan yang memiliki komitmen dalam organisasi yang kuat dipengaruhi oleh

budaya organisasi yang juga kuat begitupun sebaliknya. Sedangkan menurut Arachim

(2018) juga menunjukkan bahwa dari penelitiannya maka dapat kaitkan adanya

korelasi positif yang berpengaruh antara budaya kerja pada komitmen organisasi

dalam karyawan yang mempunyai makna bahwa peningkatan budaya kerja juga

mempengaruhi peningkatan komitmen organisasi karyawan.

Sumbangan efektif dibutuhkan guna mengetahuiLseberapa besar hubungan

antara kepuasan kerja dan budaya organisasi dengan komitmen organisasi,

berdasarkan koefisien R = 0,642 dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas

yang mempengaruhi variabel tergantung pada penelitian ini sebesar 41,2%, dengan

rincian sumbangan variabel kepuasan kerja dalam mempengaruhi komitmen

organisasi sebesar 14,74% dan sumbangan dari variabel budaya organisasi dalam

mempengaruhi komitmen organisasiLsebesar 40,96% sedangkan 58,8% dipengaruhi

oleh variabel yang lain.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya,

diketahui bahwa hasil penelitian menerima hasil hipotesis mayor terdapat hubungan

yang sangat signifikan antara kepuasan kerja dan budaya organisasi dengan

komitmen organisasi. Sedangkan hasil dari hipotesis minor adanya hubungan positif

yang sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Yang

Page 13: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

9

artinya ketika kepuasan kerja tinggi maka tinggi pula komitmen organisasi, begitu

pula sebaliknya ketika kepuasan kerja rendah maka komitmen organisasi rendah.

Serta ada hubungan positif yang sangat signifikan antara budaya organisasi dengan

komitmen organisasi, yang artinya jika budaya organisasi tinggi maka tinggi pula

komitmen organisasi, begitu pula sebaliknya jika budaya organisasi rendah maka

komitmen organisasinya juga rendah. Dari hasil penelitian membuktikan kategori

untuk variabel kepuasan kerja berkategori sangat tinggi. Kemudian untuk kategorisasi

variabel budaya organisasi berkategori sedang dan untuk variabel komitmen

organisasi termasuk kategori sedang.

Hasil analisis data juga membuktikan bahwa budaya organisasiLlebih

berpengaruh terhadap komitmen organisasi pada karyawan KoprasiLSejahtera

Bersama dibandingkan dengan kepuasan kerja. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa besarnya hubungan kepuasan kerja dan budayaLorganisasi dengan komitmen

organisasi sebesar 41,2%, dengan rincian sumbangan variabel kepuasan kerja sebesar

14,74% dan sumbangan dari variabel budayaLorganisasi sebesar 40,96% sedangkan

58,8% dipegaruhi oleh variabel yang lain.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas makaLpeneliti memberikan saran

untuk penelitian selanjutnya dan untuk perusahaan, antara lain untuk peneliti

selanjutnya yaitu Untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti

dalam penelitian ini. Sedangkan saran untuk perusahaan antara lain 1) Perusahaan

dapat lebih mendekatkan diri dengan karyawan agar mendapatkan lingkungan kerja

yang lebih baik dan nyaman sepertiLmelakukan training and outbond yang dilakukan

secara rutin agar rasa kepuasan kerja yang meningkat dan rasa memiiki pekerjaan

yang meningkat. 2)Lkaryawan dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan

karyawan yang lainnya serta lebih profesional dalam bekerja agar tercipta lingkungan

yang lebih nyaman dan harmonis karena tidak melibatkan kepentingan

pribadiLseperti segera menyelesaikan masalah antar karyawan. 3) Perusahaan

diharapkan menjalin hubungan komunikasi yang rutin dengan karyawan, agar

Page 14: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

10

informasi dapat tersampaikan menyeluruh dan tidak terjadi misscom antar karyawan

dan perusahaan. 4) Peneliti selanjutnya dapat mengganti atau menambahkanlvariabel

lain untuk melihat faktor-faktor apa saja yang memberikan pengaruh lebih besar

terhadap komitmen oganisasi karyawan seperti iklim organisasi, keanggotaan

organisasi dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Al Jabri, B., & Gazzawi, I. (2019). Organizational Commitment: A Review of the

Conceptual and Empirical Literature and a Research Agenda. International

Leadership Journal “ILJ”, 11, 1 – 29.

Allen, P. N., & Meyer, P. J. (1990). The Measurement and Antecedents of Affective,

Continuance, and Normative Commitment Organization. Journal of

Occupational Psychology, 63, 1 – 18.

Arachim, D. (2018). Hubungan Antara Budaya Kerja dengan Komitmen Organisasi

Karyawan MNC Play Media Samarinda. Psikoborneo, 6, 159 - 172.

Ardini, R., & Fadli. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi,

Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi.

Jurnal Akuntansi Faculty Economics & Business, 7, 35-50.

Armstrong, M. (2006). A Handbook of Human Resource Management Practice

Edition. London: Kogan Page.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Chad, H. A., Amy, O. Y., & Angelo, K. (2011). Organizational Culture and

Organizational Effectiveness: A Meta-Analytic Investigation of the

Competing Values Framework’s Theoretical Suppositions. Journal of

Applied Psychology, 96.

Creswell, W. J. (2016). Research Design : Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuantitatif, dan Campuran (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Denison, & Misra. (1995). Toward of Organizational Culture and Effectiveness.

Journal Organization Science, 6, 204 – 223. 677 - 694.

Ernawati. (2019). Hubungan Antara Budaya Organisasi dengan Kebahagiaan

Karyawan di Tempat Kerja PT Karya Aneka Unggul. Skripsi. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS.

Page 15: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

11

Yogyakarta: Universitas Diponegoro.

Hofstede, J. G. (2010). Measuring Organizational Cultures: A Qualitative and

Quantitative Study Across Twenty Cases. New York: Administrative

Science Quarterly.

Huang, C. T., & Hsio, J. W. (2017). The Casual Relationship Between Job

Satisfaction and Organizational Commitment. Journal of Social Behavior

and Personality. 35, 1 – 23.

Hussain, T., & Asif, S. (2012). Is Employees Turnover Intention Driven By

Organizational Commitment and Perceived Organizational Support. Journal

of Quality and Technology Management, 8, 1 - 17.

Luthans, F. (1996). Organizational Behavior Seventh Edition. New York: McGraw-

Hill International.

Luz, R. D., Paula, L. S., & Oliveira, B. L. (2018). Organizational Commitment, Job

Satisfaction And Their Possible Influences On Intent To Turnover. Emerald

Publishing Limited, 25, 84 – 101.

Moeljono. (2005). Manajemen Administrasi &Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Muchith, A. (2017). Hubungan Komunikasi Organisasi Dengan Komitmen

Organisasi Karyawan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten

Lumajang. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim.

Neog, B., & Barua, M. (2014). Factors Influencing Emplyee’s Job Satisfaction : An

Empirical Studyamong Employees of Automobile Service Workshops in

Assam. Journal of Psychology Issues, 2, 305 –316.

Nugroho, B. I. (2017). Hubungan Antara Komitmen Organisasi Dengan Persepsi

Terhadap Disiplin Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil. Skripsi. Surakarta:

Fakultas Psikologi UMS.

Nurrahma, F. R., & Widawati, L. (2019). Hubungan Budaya Organisasi dengan

Komitmen Organisasi pada Tim Matahari kecil Bandung. Prosiding

Psikologi, 5, 37 – 44.

Patricia, B. (2004). Management Skills (Edisi Pertama). Jakarta: Prenada

Media.pengolahan-karet-ngadu-ke-dewan.

Putra, F. R. (2018). Perbedaan Kepuasan kerja Karyawan Berdasarkan Jenis

Karyawan. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah surakarta.

Ramadhani, A. N., & Khoirunnisa, N. R. (2018). Hubungan antara kepuasan kerja

Page 16: HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI …

12

dengan komitmen organisai di polisi wanita. Jurnal Psikologi, 5, 1 – 16.

Robbins, P. S. (1996). Perilaku Dalam Organisasi Edisi Tujuh. Jakarta: Erlangga.

Seniati, L. (2006). Pengaruh Masa Kerja, Trait Kebaikan Hati, dan Kepuasan Kerja

dan Iklim Organisasi terhadap Komitmen Dosen pada Universitas

Indonesia. Makara Sosial Humaniora, 10, 1 – 15.

Simmons, S. E. (2005). Predictors of Organizational Commitment Among Staff in

Assisted Living. Journal The Gerontologis, 45, 196 – 205.

Spector, E. P. (1996). Industrial and Organizational: Research and Practice. New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Steers, M. R., & Porter, W. L. (1997). The Measurement of Organizational

Commitment. Journal of Vocational Behavior, 14.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Triguno, P. (2003). Budaya Kerja (Falsafah, Tantangan Lingkungan yang Kondusif,

Kualitas Pemecahan Masalah). Jakarta: Golden Terayon Press.

Yusuf, M. R., & Syarif, D. (2018). Komitmen Organisasi: Definisi Dipengaruhi, dan

Mempengaruhi. Makassar: Nas Media Pustaka.

Zeyada, M. (2018). Organizational Culture and its Impact on Organizational

Citizenship Behavior. International Journal of Academic Reasearch in

Business & Social Sciences, 9, 418 – 429.