hubungan karakteristik anak, karakteristik orang tua, pola makan, aktivitas fisik, dan konsumsi...
TRANSCRIPT
Hubungan karakteristik anak, karakteristik Orang Tua, Pola Makan, aktivitas Fisik dan Konsumsi makanan
cepat saji dengan kejadian Gizi lebih pada Siswa SD Muhammadiyah 6 Jakarta Selatan 2016
PUTRI SHYAFIRA EL MARYAM1205015090
Pembimbing 1 : Retno Mardhiati SKM, M.KesPembimbing 2 : Dr.Emma Rachmawati, Dra., M.Kes
LATAR BELAKANG
Permasalahan Kesehatan
Riskesdas 2010
DKI JAKARTA urutan ke-3 kegemkan anak 6-12
tahun12,8%
RISKESDAS 2013
Prevalensi Obesitas
Tertinggi DKI JAKARTA (30,1%)
SD MUUHAMMADIYAH 6
Lebih 50 % responden mengalami gizi lebih, Kemudian kebiasaan konsumsi makanan cepat saji 83,3%, rata-rata 80% dari responden kurang mengkonsumsi sayur dan buah, kebiasaan konsumsi camilan sebesar 66,6%, kemudian 80% responden jarang melakukan olahraga, 83,3% responden menonton televisi dengan intensitas sering setiap harinya, dan kebiasaan memainkan game atau komputer sebesar 76,6%.
SD MUHAMMADIYAH 6
Click icon to add pictureRISKESDAS 2013
Prevalensi Obesitas
Tertinggi DKI JAKARTA (30,1%)
RISKESDAS 2013Kurang
melakukan Aktivitas Fisik
DKI JAKARTA 44,2%
RUMUSAN MASALAH
Untuk mengetahui hubungan karakteristik anak, karakteristik orang
tua, pola makan, aktivitas fisik dan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian Gizi Lebih pada siswa di SD
Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan tahun 2016.
TUJUAN UMUM
1. Diketahui gambaran kejadian gizi lebih (overweight dan obesitas) pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.
2. Diketahui gambaran karakteristik anak (Jenis Kelamin, usia, uang saku) pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.
3. Diketahui gambaran karakteristik orang tua (pendidikan,pekerjaan orang tua, dan penghasilan orang tua) pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.
4. Diketahui gambaran pola makan (Frekuensi Makan Utama dan Sarapan) pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.
5. Diketahui gambaran aktivitas fisik pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.6. Diketahui gambaran konsumsi cepat saji (fast food) pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan
Tahun 2016.7. Diketahui hubungan antara karakteristik anak (Jenis Kelamin, usia, uang saku) terhadap kejadian gizi lebih pada
siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.8. Diketahui hubungan antara karakteristik orang tua (pendidikan, pekerjaan orang tua, dan penghasilan orang tua)
terhadap kejadian gizi lebih pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.9. Diketahui hubungan antara pola makan (Frekuensi makan dan Sarapan)anak terhadap kejadian gizi lebih pada
siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.10.Diketahui hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian gizi lebih pada siswa di SD Muhammadiyah 6 Tebet
Jakarta Selatan Tahun 2016.11.Diketahui hubungan konsumsi cepat saji (fast food) terhadap kejadian gizi lebih pada siswa di SD
Muhammadiyah 6 Tebet Jakarta Selatan Tahun 2016.
Tujuan Khusus
Kajian Teori
• Gizi Lebih• Overweight/ kegemukan• Obesitas• Penyebab Gizi Lebih• Dampak Gizi lebih• Tindakan gizi lebih• Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah• Karakteristik anak • Karakteristik orang tua• Pola makan • Aktivitas fisik• Konsumsi cepat saji
Kerangka TeoriHubungan Karakteristik anak, Karakteristik Orang Tua, Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Konsumsi Fast
Food dengan Kejadian Gizi Lebih pada Siswa di SD Muhammadiyah 6 Jakarta Selatan Tahun 2016
Kerangka konsepHubungan Karakteristik anak, Karakteristik Orang Tua, Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Gizi Lebih pada
Siswa di SD Muhammadiyah 6 Jakarta Selatan Tahun 2016
Desain penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional Study, penelitian ini merupakan penelitian
analitik dengan pendekatan kuantitaif.
Desain Penelitian, Waktu &Tempat
SD Muhammadiyah 6 Tebet Jakart selatanJanuari-Juni 2016
Populasi dan Sampel
Tehnik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampel Jenuh, yaitu
tehnik penentu sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel .
populasi dan sampel Tehnik Sampling
Pengolahan & Analisa Data 1. Coding2. Editing
3.Entry data4. Cleanning data
5.SkoringBivariat
Hasil analisa Univariat dan Bivariat dari pengolahan data.
HASIL
Rekapitulasi Analisis Bivariat Distribusi Variabel Independen di SD Muhammadiyah 06 Jakarta Selatan pada Tahun 2016
Variabel Pvalue Keterangan
Jenis Kelamin 0,977 Tidak Ada Hubungan
Usia 0,541 Tidak Ada Hubungan
Uang Saku 0,304 Tidak Ada Hubungan
Pendidikan Ayah 0,197 Tidak Ada Hubungan
Pendidikan Ibu 0,762 Tidak Ada Hubungan
Pekerjaan Ayah 0,410 Tidak Ada Hubungan
Pekerjaan Ibu 0,691 Tidak Ada Hubungan
Pendapatan Keluarga 0,139 Tidak Ada Hubungan
Frekuensi Makan Utama 0,133 Tidak Ada Hubungan
Sarapan 0,006 Ada Hubungan
Aktivitas Fisik 0,239 Tidak Ada Hubungan
Konsumsi Makanan Cepat Saji 0,766 Tidak Ada Hubungan
Kesimpulan
Gambaran kejadian gizi lebih di SD Muhammadiyah 06 Jakarta Selatan pada 75 siswa (45,5%) mengalami gizi lebih.
Proporsi siswa sebagian besar adalah siswa perempuan (54,5%), siswa yang berada pada masa kanak pertengahan dan akhir (80,6%), siswa dengan uang saku kecil (75,8%), pendidikan ayah yang lulus perguruan tinggi
(85,5%), pendidikan ibu yang lulus perguruan tinggi (82,3%), pekerjaan ayah bukan sebagai pegawai swasta (51,5%), pekerjaan ibu yang tidak full
time (64,8%), pendapatan keluarga tinggi (87,9%), frekuensi makanan utama baik (66,1%), frekuensi sarapan rutin (67,7%), konsumsi makanan cepat saji dengan intensitas sering (92,1%), dan frekuensi aktivitas fisik
rendah (57%).
Kesimpulan
Kesimpulan
Hasil uji Bivariat yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna pada kejadian gizi lebih yaitu pada variabel sarapan (Pvalue 0,006).
Hasil uji bivariat yang menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna pada kejadian gizi lebih yaitu pada variabel karakteristik anak yang terdiri dari Usia (Pvalue 0,541), variabel jenis kelamin (Pvalue 0,977), variabel
uang saku (Pvalue 0,304), kemudian variabel karakteristik orang tua yang teriri dari pendidikan ibu (pvalue 0,762), variabel pendidikan ayah (pvalue 0,197), variabel pekerjaan ibu (Pvalue 0,691), variabel pekerjaan ayah
(Pvalue 0,410), Variabel Pendapatan Keluarga (0,139), variabel frekuensi makanan utama (Pvalue 0,133), variabel aktivitas fisik (Pvalue 0,239) dan variabel konsumsi makanan cepat saji (Pvallue 0,766).
Kesimpulan
SaranBagi Sekolah1. Diharapkan agar sekolah Melakukan pemantauan secara
berkala terhadap status gizi lebih para siswa melalui program Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
2. Memberikan edukasi mengenai makanan sehat dan bergizi, misalnya dengan poster-poster yang dipanjang di dinding.
3. Melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar menjual jajanan atau makanan yang memenuhi standar kesehatan dan gizi untuk anak sekolah dasar.
4. Lebih gencar dalam menyarankan Melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan tingkat usia.
5. Mengadakan ekstrakurikuler olahraga yang diwajibkan untuk seluruh siswa.
Saran
Bagi Siswa1. Memilih makanan yang sesuai
kebutuhan.2. Memilih jajanan yang baik untuk
kesehatan.3. Menambah aktivitas fisik dan istirahat
yang cukup.
Saran
1. Agar lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
2. Agar mengkontrol aktivitas fisik anak.
3. Agar lebih mengawasi makan utama, sarapan dan jajan anak.
1. Mengadakan penelitian dengan desain penelitian dan metode yang berbeda.
2. Melakukan penelitian mengenai Gizi lebih dengan kelompok usia yang berbeda dan variabel yang lebih beragam
Bagi Orang Tua Bagi peneliti Selanjutnya
JAZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIR ^_^
Terimakasih