hubungan alergi dan otitis media efusi

3
HUBUNGAN ALERGI DAN OTITIS MEDIA EFUSI Hubungan antara alergi dan OME pertama kali dilaporkan pada tahun 1929 dan setelah itu banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menentukan hubungan antara alergi dan OME. 5-9 Ada beberapa hipotesis yang menjelaskan hubungan antara alergi dan OME diantaranya hipotesis shock organ yang menyatakan bahwa reaksi alergi menyebabkan sel mast pada mukosa dan sel yang mengalami peradangan pada hidung dan nasofaring mengeluarkan sitokin dan mediator inflamasi lain yang menyebabkan terjadinya oklusi tuba eustachius dan akhirnya akan menyebabkan timbulnya OME pada mukosa telinga tengah. 5,6 Penelitian yang dilakukan oleh Gideon dkk mengenai hubungan antara alergi dan OME menyimpulkan bahwa terjadinya OME pada pasien RA diakibatkan oleh adanya peradangan alergi lokal pada epitel pernapasan di dalam telinga tengah, peradangan sekunder akibat terjadinya disfungsi tuba eustachius dan mekanisme lain yang belum diketahui. 2,gideon Pasien RA mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya OME, terutama pada anak-anak, akibat terjadinya disfungsi pada tuba eustachius. 7 Angka insiden terjadinya OME pada pasien RA ditemukan bervariasi antara 14% sampai 89%, yang menyebabkan ketidakjelasan hubungan diantara alergi dan OME. 8,9 Salah satu alasan mengapa hubungan diantara alergi dan OME masih kontroversial adalah kesulitan untuk membuktikan bahwa sensitisasi dari alergen mempengaruhi secara langsung terjadinya efusi pada telinga tengah. 8-11/ted Beberapa penelitian yang menganalisa mukosa dan efusi di telinga tengah pada pasien OME dengan riwayat atopi menunjukkan bahwa komponen sel peradangan pada otitis media mempunyai kesamaan dengan respon alergi fase lambat yang ditemukan pada RA 4-7/Gideon . Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen dkk juga menjelaskan mengenai efusi telinga tengah pada pasien OME dengan riwayat atopi menunjukkan peningkatan jumlah yang signifikan dari eosinofil, limfosit T dan interleukin dan penurunan jumlah

Upload: lockon73

Post on 25-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

OME

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ALERGI DAN OTITIS MEDIA EFUSI

Hubungan antara alergi dan OME pertama kali dilaporkan pada tahun 1929 dan setelah itu banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menentukan hubungan antara alergi dan OME.5-9 Ada beberapa hipotesis yang menjelaskan hubungan antara alergi dan OME diantaranya hipotesis shock organ yang menyatakan bahwa reaksi alergi menyebabkan sel mast pada mukosa dan sel yang mengalami peradangan pada hidung dan nasofaring mengeluarkan sitokin dan mediator inflamasi lain yang menyebabkan terjadinya oklusi tuba eustachius dan akhirnya akan menyebabkan timbulnya OME pada mukosa telinga tengah.5,6 Penelitian yang dilakukan oleh Gideon dkk mengenai hubungan antara alergi dan OME menyimpulkan bahwa terjadinya OME pada pasien RA diakibatkan oleh adanya peradangan alergi lokal pada epitel pernapasan di dalam telinga tengah, peradangan sekunder akibat terjadinya disfungsi tuba eustachius dan mekanisme lain yang belum diketahui.2,gideon

Pasien RA mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya OME, terutama pada anak-anak, akibat terjadinya disfungsi pada tuba eustachius.7 Angka insiden terjadinya OME pada pasien RA ditemukan bervariasi antara 14% sampai 89%, yang menyebabkan ketidakjelasan hubungan diantara alergi dan OME.8,9 Salah satu alasan mengapa hubungan diantara alergi dan OME masih kontroversial adalah kesulitan untuk membuktikan bahwa sensitisasi dari alergen mempengaruhi secara langsung terjadinya efusi pada telinga tengah.8-11/ted

Beberapa penelitian yang menganalisa mukosa dan efusi di telinga tengah pada pasien OME dengan riwayat atopi menunjukkan bahwa komponen sel peradangan pada otitis media mempunyai kesamaan dengan respon alergi fase lambat yang ditemukan pada RA4-7/Gideon. Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen dkk juga menjelaskan mengenai efusi telinga tengah pada pasien OME dengan riwayat atopi menunjukkan peningkatan jumlah yang signifikan dari eosinofil, limfosit T dan interleukin dan penurunan jumlah neutrofil serta interferon dibandingkan dengan pasien OME yang tidak memiliki riwayat atopi.4-7/Gideon

Penelitian mengenai hubungan antara RA dan OME juga dilakukan oleh Yeo dkk di Korea Selatan. Mereka menganalisa prevalensi RA dengan OME pada 123 anak-anak dengan menggunakan metode prospektif. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa tidak ditemukan perbedaan angka kejadian OME pada pasien anak-anak yang mempunyai riwayat RA ataupun yang tidak mempunyai riwayat RA.yeo

Hasil yang berbeda didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Chul dkk, mereka melakukan penelitian terhadap 380 pasien anak dengan OME, dari penelitian didapatkan tingkat kejadian RA yang lebih tinggi pada pasien dengan OME dibandingkan pasien yang tidak memiliki OME. Penelitian ini juga menjelaskan mengenai hubungan alergi sebagai faktor etiologi dari OME dan dapat dicurigai sebagai salah satu faktor utama penyebab OME jika pengobatan konservatif dan antibiotik tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.7,12,13/cho

Pengobatan OME dengan menggunakan terapi anti alergi telah banyak diteliti. Penelitian pada hewan yang dilakukan oleh Gordon dkk menjelaskan bahwa penggunaan antihistamin dan dekongestan dapat di gunakan sebagai salah satu terapi yang efektif untuk pengobatan disfungsi tuba dan OME akan tetapi 16 penelitian randomized controlled yang meneliti efektifitas anti alergi pada pasien OME menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara pasien OME yang di terapi dengan antihistamin dan dekongestan dengan pasien OME yang di terapi dengan placebo. Penelitian ini juga menjelaskan efek penggunaan steroid oral pada pengobatan OME dimana penggunaan steroid oral memiliki keuntungan jangka pendek pada penderita OME dibandingkan dengan penderita yang tidak mendapat terapi steroid. Steroid oral memiliki efek positif pada terapi OME dengan cara menghambat asam arakhdonat dan mediator inflamasi yang lainnya, mengurangi kekentalan cairan telinga tengah dan mempermudah pengeluaran cairan pada tuba eustachius.35,36,2/Gideon

Penggunaan steroid intranasal sebagai salah satu pilihan obat pada OME juga telah banyak diteliti. Steroid intranasal memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dan jangka waktu penggunaan yang lebih lama (3-12 bulan) dibandingkan dengan steroid oral. Kombinasi antara antibiotik dan steroid intranasal dapat dipertimbangkan sebagai terapi jangka pendek pengobatan OME pada anak-anak.3,Gideon Tracy dkk membandingkan efek antara penggunaan antibiotik tunggal dengan penggunaan antibiotik yang dikombinasikan dengan beklometason intranasal pada 61 pasien anak-anak dengan efusi telinga tengah lebih dari 3 bulan didapatkan hasil penggunaan antibiotik yang dikombinasikan dengan beklometason intranasal menunjukkan peningkatan perbaikan tekanan pada telinga tengah ( mengurangi 31% tekanan pada membran timpani) dibandingkan dengan penggunaan antibiotik tunggal.3,gideon