he obsgyn perawatan payudara

Upload: tara-sefanya-kairupan

Post on 12-Jul-2015

145 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tara S. Kairupan - 050111152

HEALTH EDUCATION

PERAWATAN PAYUDARA

A. Pengertian Perawatan Payudara Perawatan payudara yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memelihara kesehatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post-partum.

B. Perawatan Payudara Selama Kehamilan Saat seorang wanita hamil, terjadi perubahan-perubahan pada tubuhnya yang memang secara alamiah dipersiapkan untuk menyambut datangnya si buah hati. Perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah, perubahan pada kulit, perubahan pada payudara, dll. Pembesaran, peningkatan sensitivitas, padat dan dada terasa padat merupakan tanda awal dari kehamilan, sebagai respon dari terhadap peningkatan estrogen dan progesteron. Tanda diatas merupakan tanda presumtif dari kehamilan. Tarjadinya perubahan sensitivitas berkisar dari rasa tegang hingga nyeri. Puting dan areola menjadi hiperpigmentasi dan puting menjadi lebih tegang dan menonjol. Pembesaran dari kelenjar sebaseus terbanyak di daerah areola yang disebut dengan Montgomerys tubercles. Yang melingkar disekitar areola. Kelenjar ini mempertahankan puting tetap basah sebagai lubrikasi selama minum ASI. Kelembutan dari nipple akan terancam jika puting susu dibersihkan dengan sabun. Selama kehamilan trimester kedua hingga ketiga perkembangan kelenjar mammae akan progresif yang menyebabkan payudara membesar lebih cepat. Kadar hormon luteal dan plasenta akan terjadinya proliferasi dari kelenjar duktus laktiferus dan jaringan lobus alveolar. Sehingga pada palpasi payudara secara umum ditemukan nodul yang agak keras. Pengembangan jaringan connective menyebabkan terjadinya jaringan menjadi lembut dan longgar. Meskipun perkembangan mamae sudah sempurna pada pertengahan masa kehamilan, namun

1

Tara S. Kairupan - 050111152

laktasi tetap terhambat hingga penurunan kadar estrogen pada saat menjelang kelahiran. Pada saat itu akan dijumpai kondisi mammae yang kulitnya tipis, tranparan, dan mengeluarkan materi yang agak kental (pre kolestrum). Prekolstrum ini sudah bisa ditemukan dalam sel asini pada bulan ketiga dari kehamilan. Colostrum merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan dan jingga yang merupakan bentuk mula dari ASI. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. ASI merupakan makanan paling cocok bagi bayi, komposisinya paling lengkap, dan tidak bisa ditandingi susu formula buatan manusia. Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain: Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui. Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasuskasus yang sering terjadi antara lain: ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi. Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah. Muncul benjolan di payudara

2

Tara S. Kairupan - 050111152

Kasus-kasus tersebut bisa dicegah dengan melakukan perawatan payudara sedini mungkin. Berikut ini perawatan payudara yang bisa dilakukan: a. Umur kehamilan 3 bulan Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit. b. Umur kehamilan 6-9 bulan Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa. Puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam). Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari. Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan bersih. Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara, jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.

3

Tara S. Kairupan - 050111152

C. Perawatan Payudara Pasca Melahirkan Bagi seorang wanita, payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi keberlangsungan perkembangan bayi yang baru dilahirkannya. Payudara memang secara natural akanmengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan. Tetapi bukan berarti seorang wanita atau ibu tidak perlu merawat payudaranya. Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan mudah dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, bisa jadi ini disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini tentunya air susu ibu juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu. Faktor nutrisi bisa dipenuhi dengan tambahan asupan kalori 500 kkal per harinya, khususnya nutrisi kaya protein (ikan, telur, hati), kalsium (susu), dan vitamin (sayur, buah). Juga, banyak minum air putih. Faktor psikologis pun penting dalam menciptakan suasana santai dan nyaman, tidak terburu-buru dan tidak stess saat menyusui. Untuk itu, langkah-langkah dibawah ini semoga dapat membantu Anda kaum wanita dalam merawat payudara. 1. Siapkan alat dan bahan berikut Baby Oil atau minyak kelapa bersih Gelas Air hangat dan dingin dalam baskom kecil Dua buah handuk mandi bersih Kapas Handuk kecil atau washlap untuk kompres

2. Kompres puting susu dengan kapas yang dibasahi baby oil selama beberapa menit 3. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut : a. Pengurutan Pertama Licinkan kedua tangan dengan minyak. Tempatkan kedua tangan diantara payudara.

4

Tara S. Kairupan - 050111152

-

Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak tangan kiri ke arah sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi kanan.

-

Lakukan terus pengurutan ke bawah dan ke samping. Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.

b. Pengurutan Kedua Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan pinggir kelingking tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga puting susu. Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan. Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.

c. Pengurutan Ketiga Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan kanan mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari pangkal ke arah puting susu. Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan. Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.

d. Pengurutan keempat Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari pangkal payudara ke arah puting susu sebanyak satu kali e. Pengurutan kelima Pijat puting susu hingga keluar cairan ASI dan tampung dengan tempat yang bersih/gelas. Pengompresan Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama dua menit, lalu ganti dengan kompres air dingin dua menit dan yang kompres lagi dengan air hangat selama dua menit.

Perawatan payudara juga dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI, dilakukan sedini mungkin setelah melahirkan selama satu hingga dua hari.

5

Tara S. Kairupan - 050111152

D. Masalah Payudara dan Solusinya 1. Puting Rata (retracted nipple) Kelainan yang dikenal dengan retracted nipple ini penyebabnya belum diketahui. Cara mengatasinya dengan menarik-narik puting secara kontinu yang dimulai kala kehamilan di atas 5 bulan. Cara menariknya dengan memutar kiri-kanan, lantas tarik keluar. Setelah puting berhasil keluar, ibu harus rajin menyusui. 2. Puting lecet Penyebabnya tak lain karena teknik menyusui yang salah. Untuk itu ketahui teknik menyusui dengan benar. Sebelum menyusui, usahakan puting selalu dalam keadaan kering lalu oleskan sedikit ASI pada puting. Ingat ASI memiliki zat-zat untuk mengusir kuman disekitar areola. 3. Saluran tersumbat Saluran tersumbat biasanya mengakibatkan benjolan lokal di salah satu bagian payudara, sementara bagian yang lain tidak. Cara mengatasinya dengan selalu berusaha menyusukan ASI hingga payudara kosong. Pijatlah benjolan akibat penyumbatan ASI tersebut. Kemudian kompres dengan handuk yang telah direndam air hangat, selanjutnya kompres payudara dengan handuk yang telah direndam air dingin. Lakukan terus hingga benjolan hilang. 4. Payudara membengkak Penyebabnya tak lain karena pengeluaran ASI yang tidak lancar. Pembengkakan tak selalu terjadi pada kedua belah payudara. Bisa saja hanya terjadi pada satu payudara. Mengatasinya, sebaiknya dalam menyusui memakai cara menggiring bola. Kalau bayi merasa nyaman menyusu di payudara kiri ibu, berarti posisi pipi kananlah yang selalu menempel ke payudara. Sehingga dapat digunakan strategi dengan menggesernya dari payudara kiri ke payudara kanan dengan tetap pada posisi pipi yang sama yang menempel di badan ibu. Tentu bayi akan merasa ia tetap menyusu di payudara kiri ibu padahal sudah bergeser ke payudara kanan.

6

Tara S. Kairupan - 050111152

Meski payudara dalam keadaan membengkak, ibu harus tetap sering menyusui bayi. Karena dengan begitulah isi "gudang" ASI bisa berkurang. Kalau bayi sudah kenyang, perahlah payudara hingga ASI-nya habis. 5. Infeksi Payudara (Mastitis) Ciri-cirinya bengkak, merah, dan terasa nyeri. Kalau sudah begini mau tak mau ibu harus minum antibiotika untuk mengatasi infeksi. Pijat (massage) tidak boleh dilakukan. 6. Abses Payudara Penanganan mastitis yang terlambat bisa mengakibatkan payudara abses. Jika sudah abses bayi tak boleh lagi menyusu dan mau tak mau, kulit bagian itu harus diinsisi/dibuka dengan operasi kecil untuk mengeluarkan nanahnya.

7

Tara S. Kairupan - 050111152

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Perawatan Payudara Pasca Melahirkan. (diakses dari: http://www.ru angkeluarga.com/pdf/2009031375/Artikel/kesehatan/Perawatan-Payudara-Pasca-Melahirk an.pdf, tanggal 27 Desember 2009) Anonim. Perawatan Payudara Semasa Hamil. (diakses dari: http://www.asysyaria h.com/syariah.php?menu=detil&id_online=124, tanggal 27 Desember 2009) Anonim. Tips Kesehatan Payudara: Pijat Payudara. (diakses dari: http://www.ra hasiapayudara.com/artikel/2009/11/21/pijat-payudara-selama-menyusui.html, 29 Desember 2009) IndoFamilyWomen. Masalah Payudara dan Solusinya. 2008 (diakses dari: http://www.indofamily.net/women/index.php?option=com_content&task=vi ew&id=1169&Itemid=9, tanggal 30 Desember 2009) Subianto, T. Kumpulan Askep, Asuhan Keperawatan, Pathway, dan Ilmu Kesehatan. 2009 tanggal:

8