hasil kunjungan rumah keperawatan jiwa dengan harga diri rendah

29
PROPOSAL DAN LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH PADA TN. B DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG MERAK RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA Di Susun Oleh : Rijma Nugraha, S.Kep NIM : 50.12.13.10.046 KEPERAWATAN JIWA PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN

Upload: kankan-krisnadi-warganegara

Post on 03-Jan-2016

293 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hfyguh.hl.ihl.ih,nnmnm,hl.bl

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

PROPOSAL DAN LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

PADA TN. B DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG MERAK

RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

Di Susun Oleh : Rijma Nugraha, S.Kep

NIM : 50.12.13.10.046

KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN

SERANG-BANTEN

2013

Page 2: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas Klien

Inisial klien : Tn. B

Usia : 40 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : Tidak Sekolah

Nomor Reg : 01 04 82

Masuk RSJSH : 10-03-2013

Nama Keluarga : Tn. Umar Hamdan (Alm)

Nama Penanggung Jawab : Ny. Siti Lestari (Ibu Kandung)

Alamat : Jl. Sumur Batu Gg. Sosial Rt. 0016 / 07 No.23 Kelurahan Sumur Batu

Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat

Tanggal kunjungan : 26 Juni 2013

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

B. Tujuan Kunjungan Rumah

1. Tujuan umum

Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa dan menjadi sistim pendukung yang efektif.

2. Tujuan khusus

a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien

selama di Rumah Sakit

b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan data

sekunder (rekam medik) mengenai:

• Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit

• Faktor predisposisi dan presipitasi

• Genogram keluarga

• Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien

• Support sistem dalam keluarga

Page 3: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

• Tindakan yang telah dilakukan keluarga

3. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan klien gangguan jiwa di

rumah dikaitkan dengan 5 fungsi keluarga, yaitu :

a. Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien kambuh

b. Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan terhadap

klien

c. Keluarga dapat merawat klien di rumah

d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam merawat klien

e. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat untuk

merawat kesehatan klien.

4. Memberikan pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang

ditemukan saat pengkajian.

5. Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah.

C. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Fase Orientasi

a. Salam teraupertik

- Ucapan salam

- Perkenalkan nama, asal, tujuan dan lama kunjungan

- Beri informasi bahwa klien mulai dirawat oleh mahasiswa sejak tanggal 12 Juni

2013 dimulai pada pukul 08.00 – 14.00 WIB.

b. Validasi informasi tentang klien

1. Menanyakan tentang prilaku klien dirumah yang menyebabkan keluarga

memutuskan untuk membawa klien ke rumah sakit

2. Menanyakan kepada keluarga faktor apakah yang menyebabkan klien seperti

yang dialami klien.

3. Menanyakan tentang keluarga klien (orang tua, suami, anak)

Page 4: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

4. Menanyakan kepada klien tentang tanggapan keluarga mengenai penyakit yang

diderita klien.

5. Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan klien

6. Menanyakan dan mengobservasi kondisi lingkungan tempat tinggal klien.

7. Menanyakan kepada keluarga mengenai cara perawatan dan pengobatan yang

telah dilakukan keluarga selama klien dirumah

c. Kontrak

Selama 1 jam (jam 10.00 – 11.00 WIB) perawat dan keluarga akan berdiskusi

tentang cara perawatan klien yang seharusnya dilakukan keluarga selama

dirumah, memberi informasi tentang kondisi klien di rumah sakit, validasi data

dari keluarga dan kesiapan keluarga terhadap kepulangan klien

2. Fase Kerja

Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan

1. Harga Diri Rendah

SP 4 K : Klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat

merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah.

Tindakan Keperawatan :

Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien HDR:

• Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian HDR yang ada pada pasien

• Tanda dan gejala HDR

• Cara merawat pasien HDR

• Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan HDR

• Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat

pasien HDR.

• Cara memberi obat

Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah HDR

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon keluarga

1. Evaluasi Subjektif

Page 5: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

- Menanyakan perasaan kepada bapak/ ibu setelah

berbincang – bincang

- Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal – hal yang baru “saja

didiskusikan

2. Evaluasi Objektif

Menayakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta penyebab

Harga diri rendah, akibat yang akan terjadi apabila tidak ditangani, cara keluarga

untuk memberikan dukungan kepada klien dalam merawat klien

Mengobservasi ekpresi keluarga selama pembicaraan dan respon perilaku

terhadap kunjungan.

Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara merawat serta

dukungan kelurga dengan klien.

3. Rencana tindak lanjut

Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan selanjutnya

Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan tetap

berkonsultasi dengan dokter.

C. Strategi komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Selamat pagi pak/bu, nama saya Lukmanul Hakim, S.Kep saya dapat tugas ”dari

Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerjdan untuk mengunjungi keluarga Tn. D,

yang pada saat ini sedang saya rawat. Sebagai tanda bukti, ada surat tugas dari

Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. nama Ibu/Bapak siapa? Baiklah

Pak/Bu, saya akan menjelaskan kedatangan saya kesini.

b. Evaluasi Validasi

Bapak/Ibu bagaimana kondisi Tn.D sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dr.

Soeharto Heerdjan?

Page 6: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

c. Kontrak

Topik : Berbincang-bincang dengan keluarga klien tentang pengertian Harga Diri

Rendah (HDR), tanda dan gejala dari HDR dan cara merawat pasien HDR.

Waktu : Bapak/ Ibu mau berapa lama kita berbincang-bincang ?

Tempat : Bapak/Ibu, dimana kira – kira kita dapat berbincang – bincang ? Di

teras, apa diruang tamu ?

Tujuan : Keluarga mampu merawat klien di rumah dengan HDR.

2. Fase Kerja

”Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah D?”

”ya, memang benar sekali pak/bu, D itu memang terlihat tidak percaya ”diri dan

sering menyalahkan dirinya sendiri, misalnya pada D sering menyalahkan dirinya

dan mengatakan dirinya adalah orang yang tidak berharga. Dengan kata lain anak

bapak/ibu memiliki HDR yang ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran yang

selalu negatif terhadap dirinya sendiri. Bila keadaan D itu terus menerus seperti

itu, D bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi misalnya, D menjadi malu

bertemu orang ”lain dan memilih mengurung diri”.

”Sampai disini bapak/ibu mengerti apa yang dimaksud dengan HDR?”.

”Bagus sekali, bapak/ibu sudah mengerti.” setelah kita mengerti masalah ”D,

dapat menjadi masalah serius maka kita perlu memberikan perawatan ”yang baik

untuk D.” Bapak/ibu apa saja kemampuan yang dimiliki D?” ”Ya benar bu, dia

juga mengatakan hal yang sama.” D itu telah berlatih 3 ”kegiatan yaitu: merapikan

tempat tidur, menyapu lantai dan ”membersihkan meja makan, serta telah dibuat

jadwal untuk ”melakukannya. Untuk itu bapak/ibu dapat mengingatkan D untuk

”melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal. Tolong bantu ”menyiapkan

alat-alatnya ya pak/bu, dan jangan lupa memberikan pujian ”agar kepercayaan

dirinya meningkat. Ajar pula memberi tanda checklist pada ”jadwal dan

kegiatannya. Selain itu bapak/ibu tetap perlu memantau ”perkembangan D jika

masalah HDRnya kembali muncul dan jika tidak ”tertangani lagi, bapak/ibu dapat

membawanya kembali ke rumah sakit.”

Page 7: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberi pujian kepada D.”

”Bagus sekali D, kamu sudah semakin terampil merapikan tempat tidur. ”Baiklah

bu, tolong D sering diingatkan untuk tetap ”minum ’obat secara rutin dan cepat

kontrol jika obat habis.”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon keluarga

4. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang pengertian HDR,

tanda dan gejala dan cara merawat pasien “dengan HDR.”

5. Evaluasi Objektif

“Dapatkah bapak/ibu menjelaskan kembali masalah tentang “pengertian HDR,

tanda dan gejala dan cara merawat pasien “dengan HDR serta memberikan

dukungan kepada klien dalam “mengontrol HDR.

6. Rencana tindak lanjut

Memotivasi kepada keluarga untuk minum obat secara teratur dan kontrol

sebelum obat habis

Memberikan jadwal kegiatan yang dapat dilanjutkan di rumah

E. Terminasi Akhir

“Pak/bu, saya mengadakan kunjungan rumah ini hanya satu kali,

mudah-“mudahan bapak/ibu dapat menerapkan semua yang telah kita diskusikan,

“saya “permisi..”

Page 8: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Berdasarkan surat tugas dari tim Pendidikan dan Pelatihan RS Jiwa Dr.Soeharto

Heerdjan Jakarta tanggal 24 Maret 2009, mahasiswa kemudian melakukan

kunjungan rumah dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada

keluarga klien sebagai berikut:

I. Identitas klien

Inisial klien : Tn. D

Usia : 30 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Sumur Batu Gg. Sosial No.23 Rt. 016/07 Kelurahan Sumur Batu

Kecamatan Kamyoran Jakarta Pusat

Tanggal kunjungan : 26 Maret 2009

Tanggal masuk RS : 10 Maret 2009

NO RM : 01. 04. 82

Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah

II. Keluarga Yung Dikunjungi

Nama keluarga : Ny. Siti Lestari

Jenis kelamin : Perempuan

Hubungan dengan klien : Ibu Kandung

Page 9: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

Alamat : Sumur Batu Gg. Sosial No.23 Rt. 016/07 Kelurahan Sumur Batu

Kecamatan Kamyoran Jakarta Pusat

Tanggal kunjungan : 26 Maret 2009

Ill. Tujuan Kunjungan

- Tujuan Umum

Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa.

- Tujuan Khusus

1. Memberikan informasi tentang perkembangan kondisi klien selama di rumah

sakit.

2. Memvalidasi data dan melengkapi data yang di peroleh dari klien dan data

sekunder (rekam medik) tentang alasan masuk atau dirawat di rurnah sakit, faktor

predisposisi, faktor presipitasi, genogram keluarga, psikososial dan lingkungan,

persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita serta support sistem dalam

keluarga.

4. Melakukan implementasi diagnosa keperawatan yang terkait dengan diagnosa

keperawatan serta melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah yang

ditentukan.

5. Memotivasi keluarga untuk mengunjungi klien dirumah sakit dan melanjutkan

tindakan keperawatan.

IV. Hasil Kunjungan Rumah

Mahasiswa berkunjung kerumah keluarga klien pada hari Jumat tanggal 26 Maret

2009. Hasil yang didapat dari kunjungan rumah :

1. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien selama di

rawat dirumah sakit, klien dirawat diruang Elang pada hari selasa tanggal 10

Maret 2009 klien mengatakan pesan kepada keluarga untuk menjengguknya

karena klien kangen dan mau dijemput pulang klien juga mengatakan sudah sehat.

Perawat menyampaikan kepada keluarga klien bahwa klien sudah mampu

Page 10: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

melakukan perawatan diri seperti mandi, memakai pakaian yang rapih,

membereskan tempat tidur , membersihkan meja makan, klien juga mengikuti

kegiatan senam di Rumah Sakit, klien sudah mau bergabung dengan teman -

temannya dan klien juga sudah bisa berkomunikasi dengan baik dengan perawat

maupun teman - temannya walaupun harus dimotivasi secara teratur, klien

bersedia minum obat secara teratur, klien bisa mengontrol kerpercayaan dirinya

dengan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,

walaupun harus dimotivasi dahulu. Keputusan dokter dan perawat ruangan pada

tanggal 25 klien di pindahkan ke ruangan Kutilang.

2. Memvalidasi data

a. Alasan masuk rumah sakit

Ibu klien mengatakan klien sering melamun, sering menyendiri di kamar tidak

mau berkumpul dengan saudara-saudara yang masih tinggal serumah dengan

klien. Klien sering bicara dan tertawa sendiri sambil mengaca, klien juga malas

untuk melakukan kegiatan di rumah dan melakukan tingkah laku yang tidak

sewajarnya, bahkan klien pernah mengatakan kepada keluarganya untuk dicabut

arwahnya saja dan diganti dengan yang baru, ibu klien mengatakan lingkungan

klien sangat mempengaruhi klien.

b. Faktor predisposisi dan presipitasi

Sebelumnya klien tinggal bersama neneknya kurang lebih dari 20 tahun dan

kembali kerumah ibunya pada tahun 1998, nenek klien merupakakan orang berada

sehingga kehadiran klien selalu dimanja oleh neneknya bahkan menurut

pengakuan adik kandung klien, makanan untuk klien pun selalu diantrakan ke

kamarnya. Porsi makan klien ketika di rumah neneknya lebih dari 6 porsi dalam

sehari, sehingga ketika klien kembali pulang ke rumah ibunya, klien tidak bisa

mandiri, karena kebiasaan yang selalu dimanja oleh neneknya, hubungan klien

saat di rumah neneknya dengan saudara-saudaranya (Sepupu), pun kurang

harmonis, klien selalu di lecehkan oleh saudara-saudara, bahwa badan klien

gemuk sekali dan kehadirannya mengganggu, sehingga timbul rasa kurang

Page 11: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

percaya diri pada diri klien dengan persepsi klien malu dengan tubuhnya yang

gemuk dan merasa hidupnya tidak berguna. klien juga pernah bekerja di Pabrik

Cat, Dealer Honda dan di Mc.Donald, kemudian klien berhenti bekerja, dari sejak

itu klien mulai sering menyendiri dan melamun, dan tidak mau melakukan

aktivitas. Bahkan klien sempat mengatakan kepada keluarganya untuk dicabut

arwahnya dan diganti dengan jasad yang baru, pada tanggal 24 Oktober 2008,

klien pernah di rawat di rumah sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan kembali lagi

pada tanggal 10 maret 2009.

c. Genogram

Keterangan

Page 12: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

-------

Klien tinggal bersama ibunya, Klien merupakan anak ke dua dari tujuh bersaudara

Klien belum menikah, hubungan klien dengan kakak-kakak dan adik-adiknya baik

– baik saja meski kakak dan adik klien ada yang sudah berkeluarga dan tidak

tinggal satu rumah dengan klien.

d. Psikologi dan lingkungan

Keluarga klien mendukung kesembuhan klien. Keluarga mengatakan untuk

sementara klien tinggal di Rumah Sakit dulu. Karena kalau di rumah klien banyak

pengaruh negatif dari lingkungan, salah satunya adalah klien tidak banyak

melakukan aktifitas dan lingungan sekelilingnya yang melecehkan terhadap

tingkah laku klien, Ibu klien mengatakan bila klien ada di rumah ibu klien tidak

dapat berpikir Fokus untuk kesembuhan klien karena klien dirumah tidak mau

melakukan aktifitas apapun, serta lingkungan yang selalu memojokan terhadap

diri klien, sehingga ibu klien memutuskan akan membawa klien nanti ke Riau

untuk ikut bersama adik dari ibunya. Sehingga yang diharapkan ibu klien, klien

disana dapat banyak melakukan aktivitas dan lingkungan yang dapat

menumbuhkan kepercayaan dirinya.

e. Persepsi Keluarga Tentang penyakit

Keluarga merasa apa yang dialami klien disebabkan oleh karena klien terlalu

dimanja oleh neneknya dan pengaruh dari lecehan sepupunya yang tinggal dengan

nenek klien, sehingga klien tidak dapat mandiri dan kurang percaya diri terhadap

kondisi tubuhnya. Keluarga klien bisa menerima kalau klien mengalami gangguan

jiwa. Keluarga berharap RSJ Dr. Soeharto Heerdjan dapat menyembuhkan klien

sehingga dapat berkumpul lagi bersama keluarga.

f. Support sistem dalam keluarga

Page 13: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

Keluarga klien mengatakan klien sangat sayang dan dekat dengan ibunya (Ny SL,

karena di rumah hanya ada ibu dan klien akan tetapi kakak klien yang sudah pisah

rumah suka datang kerumah ibu klien dan klien suka minta uang dengan kakak

klien, Keluarga sangat mengharapkan klien dapat segera sembuh terlebih ibu

kandung klien. Keluarga mengatakan membesuk klien sudah 1 kali semenjak

klien di rawat di ruang elang. Dan kakak klien 1 kali waktu itu klien masih di

ruang yang sama Keluarga mengatakan rencananya pada hari senin tanggal 31

Maret 2009, mau menjengguk klien karena keluarga ingin tahu bagaimana

keadaan kondisi klien sekarang dan ingin mengetahui perkembangan klien.

g. Usaha yang telah dilakukan

Semenjak terdapat tanda-tanda klien mengalami gangguan jiwa, keluarga

berusaha membawa klien berobat ke RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, dan ketika klien

pulang pun keluarga klien selalu mengontrol dan menganjurkan klien untuk

minum obat. Dan juga keluarga klien sudah banyak memberikan arahan kepada

klien baik. Untuk tidak banyak menyendiri dan melamun.

V. Melakukan Implemantasi Berdasarkan Diagnosa Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah

SP 4 K : Klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat

merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah.

Implementasi :

Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien HDR:

- Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian HDR yang ada pada pasien

- Tanda dan gejala HDR

- Cara merawat pasien HDR

- Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan HDR

- Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat

pasien HDR.

- Cara memberi obat

Page 14: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah HDR

Evaluasi

Subjektif

- Keluarga mengatakan mengerti tentang tanda - tanda harga diri rendah

- Keluarga mengatakan akan memberikan dorongan pada klien untuk melatih dan

mengerjakan klien melakukan kegiatan sehari - hari

- Keluarga mengatakan akan berusaha meningkatkan peranannya dalam merawat

klien

- Keluarga mengatakan akan berusaha menciptakan suasana rumah dan

lingkungan yang harmonis, dimana satu sama lainnya saling menerima apa

adanya, saling menghargai dan membina suasana komunikasi dua arah.

Objektif

- Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh perhatian

- Keluarga kooperatif selama kunjungan

- Keluarga mampu menyebutkan tanda - tanda harga diri rendah

Analisa

SP 4 K tercapai, keluarga mengerti tentang harga diri rendah

Planning

- Menganjurkan keluarga untuk menerapkan prinsip - prinsip cara merawat klien

harga diri rendah yang sudah diketahui keluarga

- Menyampaikan kepada perawat ruangan apa yang sudah dilakukan oleh

keluarga.

2. Diagnosa keperawatan : Koping Keluarga Inefektif

TUK 1 : Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien ‘kambuh

Implementasi

Mengkaji persepsi keluarga tentang perilaku klien yang maladaptif

Page 15: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

Mendiskusikan dengan keluaga beberapa masalah yang dapat menjadi faktor

penyebab klien kambuh

Mendiskusikan dengan keluarga tentang sikap yang harus dilakukan oleh

keluarga, masyarakat dan individu terhadap perilaku maladaptif dari klien

Membantu keluarga mengenal sikap dan perilakunya yang dapat memicu dan

menyebabkan klien kambuh.

Evaluasi

Subjektif

- Keluarga mengatakan klien tidak pernah terbuka kalau punya masalah dipendam

sendiri

- Keluarga mengatakan akan berusaha untuk mencoba bersikap lebih sabar dan

menerima serta mengajak klien untuk berkomunikasi.

Objektif

- Keluarga terdengar sedih dan agak takut ketika bercerita tentang hal - hal yang

dilakukan klien

- Keluarga dapat menyebutkan dan mengenal sikap dan perilaku yang dapat

memicu dan menyebabkan klien kambuh

Analisa

TUK 1 tercapai, keluarga dapat mengenal sikap dan perilaku klien yang dapat

memicu dan menyebabkan klien kambuh

Planning

Mengharapkan bantuan keluarga dalam memperhatikan kebutuhan klien dan ikut

memecahkan masalah yang dihadapi klien.

Page 16: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

TUK 2 : Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan

terhadap klien

Implementasi

- Mendiskusikan dengan kelaurga bahwa keluarga merupakan penanggung jawab

utama dalam merawat klien dirumah

- Menjelaskan pada keluarga bahwa keluarga merupakan pengambil keputusan

dalam keperawatan keluarga

Evaluasi

Subjektif

- Keluarga mengatakan bahwa semua yang terjadi pada klien dan keluarga juga

merasa tanggung jawab dan akan berusaha membantu klien

- Keluarga juga mengetahui hal - hal yang harus dilakukan dengan segera apabila

klien mengalami kekambuhan

Objektif

- Keluarga mampu mengungkapkan cara menangani klien jika dirumah kambuh

Analisa

TUK 2 tercapai keluarga mengatakan akan merawat klien jika klien pulang

Planning

- Tetap motivasi keluarga dalam memberikan reinforcement positif apa yang

sudah keluarga lakukan untuk merawat klien.

TUK 3 : keluarga dapat merawat klien dirumah

Implementasi

Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat klien dirumah dan

medemonstrasikan seperti :

Page 17: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

- Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari

- Melibatkan klien dalam kegiatan sehari - hari yang dilakukan oleh keluarga

- Mendengar keluhan yang dirasakan klien

- Memberikan jalan keluar setiap klien mengalami masalah

Mendiskusikan dengan keluarga tentang pentingnya klien minum obat secara

teratur

Evaluasi

Subjektif

- Keluarga mengatakan peran keluarga sangat diperlukan dalam proses pemulihan

klien

- Keluarga mengatakan sangat penting sekali masalah obat dan kelaurga juga

mengatakan akan mendukung klien supaya minum obat secara teratur.

Objektif

- Keluarga dapat mendemonstrasikan cara merawat klien dirumah

Analisa

TUK 3 tercapai keluarga mengatakan akan merawat klien sesuai cara yang telah

didiskusikan bersama perawat

Planning

Pertahankan sikap keluarga untuk tetap memberi support kepada klien.

TUK 4 : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam merawat

klien

Implementasi

Memberi informasi pada keluarga tentang fasilitas kesehatan yang ada

dimasyarakat dan dapat digunakan keluarga sebelum klien dibawa kerumah sakit

jiwa bila mengalami kambuh

Mendiskusikan dengan keluarga tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas

Page 18: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

tersebut serta serta tahu prosedur yang harus dilakukan keluarga

Menganjurkan kepada keluarga sebagai alternatif pemecahan masalah bila klien

kambuh untuk memanfaatkan fasilitas yang ada didekat rumah

Evaluasi

Subjektif

- Keluarga mengatakan mengerti dan mengetahui manfaat fasilitas kesehatan

- Keluarga mengatakan akan membawa klien apabila kambuh ke fasilitas

kesehatan yang ada didekat rumah sebelum ke RSJ

Objektif

- Keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat fasilitas kesehatan terdekat

Analisa

TUK 4 tercapai keluarga mengatakan akan berusaha menciptakan lingkungan

rumah yang kondusif untuk kesembuhan klien dan keluarga akan memanfaatkan

fasilitas yang ada.

TUK 5 : Klien dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat

untuk merawat kesehatan yang ada dimasyarakat untuk merawat kesehatan klien

Implementasi

- Mengkaji pandangan keluarga tentang keberadaan puskesmas dalam perawatan

klien

- Mendorong keluarga untuk memanfaatkan puskesmas dalam perawatan klien

Evaluasi

Subjektif

- Keluarga mengatakan tidak pernah membawa klien ke pengobatan alternatif

- Keluarga mengatakan akan berusaha memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila

klien terlihat tanda dan gejala kekambuhan akan langsung dibawa ke pelayanan

kesehatan terdekat

Page 19: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

Objektif

Keluarga mampu menyebutkan kembali manfaat fasilitas kesehatan

Analisa

TUK 5 tercapai keluarga akan memanfaatkan kesehatan demi kesehatan dan

kesembuhan klien

Planning

Tetap memberi informasi tentang fasilitas kesehatan yang ada disekitar keluarga

yang dapat segera dimanfaatkan apabila dalam keadaan darurat.

VI. Terminasi

Evaluasi

Subjektif

- Keluarga mengatakan merasa senang karena telah diberi informasi tentang

bagaimana merawat klien dan apa saja yang dipersiapkan untuk mendukung

pemulihan klien selama di rumah

Objektif

- Keluarga sangat senang setelah memperoleh informasi tentang perawatan klien

- Keluarga akan menerapkan apa yang telah didapat dari kunjungan kerumah

setelah klien pulang dari rumah sakit.

VII. Kesimpulan

Kunjungan rumah pada keluarga Tn, D pada dasarnya keluarga dapat menerima

klien apa adanya dan berinteraksi dengan perawat yang berarti bagi keluarga.

Keluarga dapat merasakan dan mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat

tentang cara perawatan dirumah.

Jakarta, 26 Maret 2009

Page 20: Hasil Kunjungan Rumah Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah

Mahasiswa

Lukmanul Hakim

10.09.13.1.024

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 1996. Hubungan Terapeutik Perawat – Klien. Jakarta : EGC

Keliat, Budi Anna dkk. Basic Course Community Mental Health nursing

(CMHN), Modul IV (B3) Asuhan Keperawatan Klien Dewasa Dengan Halusinasi

Stuart, Gail Wisdcarz. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed.3. Jakarta : EGC