hasil evaluasi kegiatan

2
Hasil evaluasi kegiatan 1. Jumlah kehadiran kader dalam pelatihan sesi pertama yang diadakan pada tanggal 4 Agustus 2014 sebanyak 80% (30 kader) dari total kader yang diundang yaitu 38 kader. Jumlah kehadiran kader dalam pelatihan sesi kedua yang diadakan pada tanggal 5 Agustus 2014 sebanyak 58% (22 kader) dari total kader yang diundang yaitu 38 kader. Jumlah kader yang mengikuti pelatihan secara menyeluruh dari sesi 1 dan sesi 2 adalah 57% (68,4 kader) dari jumlah sasaran kader yaitu 38 orang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih kurang aktifnya atau kurangnya kesadaran dari kader untuk mengikuti pelatihan. 2. Dari hasil pelatihan kader yang dilakukan selama 2 hari di Desa Pace didapatkan hasil nilai pre yaitu 74,5 dan post kuesioner yaitu 82,1. Tingkat pengetahuan kader terkait penyakit, pencegahan dan penangan difteri sebelum diberikan pelatihan dan sesudah diberikan pelatihan mengalami peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang telah diadakan dapat meningkatkan pengetahuan kader terkait penyakit, pencegahan dan penangan difteri. 3. Sistem 5 meja pada setiap posyandu yang ada di Desa Pace sebelum diberikannya pelatihan kader belum terlaksana dengan baik karena peran kader pada meja ke empat (penyuluhan) tidak terlaksana dan setelah diberikannya pelatihan kader, sistem 5 meja dapat terlaksana dengan baik namun hanya 33% (5 posyandu) yang mampu melaksanakan sistem 5 meja dengan baik karena peran kader pada setiap meja dapat terlaksana utamanya pada meja ke empat dimana kader pada posyandu

Upload: jordan-mason

Post on 12-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KHGTUJKGF

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL EVALUASI KEGIATAN

Hasil evaluasi kegiatan

1. Jumlah kehadiran kader dalam pelatihan sesi pertama yang diadakan pada tanggal 4

Agustus 2014 sebanyak 80% (30 kader) dari total kader yang diundang yaitu 38 kader.

Jumlah kehadiran kader dalam pelatihan sesi kedua yang diadakan pada tanggal 5 Agustus

2014 sebanyak 58% (22 kader) dari total kader yang diundang yaitu 38 kader. Jumlah

kader yang mengikuti pelatihan secara menyeluruh dari sesi 1 dan sesi 2 adalah 57% (68,4

kader) dari jumlah sasaran kader yaitu 38 orang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih

kurang aktifnya atau kurangnya kesadaran dari kader untuk mengikuti pelatihan.

2. Dari hasil pelatihan kader yang dilakukan selama 2 hari di Desa Pace didapatkan hasil nilai

pre yaitu 74,5 dan post kuesioner yaitu 82,1. Tingkat pengetahuan kader terkait penyakit,

pencegahan dan penangan difteri sebelum diberikan pelatihan dan sesudah diberikan

pelatihan mengalami peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang telah

diadakan dapat meningkatkan pengetahuan kader terkait penyakit, pencegahan dan

penangan difteri.

3. Sistem 5 meja pada setiap posyandu yang ada di Desa Pace sebelum diberikannya

pelatihan kader belum terlaksana dengan baik karena peran kader pada meja ke empat

(penyuluhan) tidak terlaksana dan setelah diberikannya pelatihan kader, sistem 5 meja

dapat terlaksana dengan baik namun hanya 33% (5 posyandu) yang mampu melaksanakan

sistem 5 meja dengan baik karena peran kader pada setiap meja dapat terlaksana utamanya

pada meja ke empat dimana kader pada posyandu tersebut mampu memberikan

penyuluhan pada sasaran posyandu yang datang.

4. Tingkat kesiapan kader dalam memberikan penyuluhan pada setiap posyandu yang ada di

Desa Pace dapat dikatakan masih kurang dan perlu latihan yang lebih banyak lagi

sehingga masih banyak kader yang belum siap bahkan menolak untuk memberikan

penyuluhan pada sasaran saat kegiatan posyandu, alasan para kader yang tidak mampu

memberikan penyuluhan diantaranya belum siap karena belum mempelajari materi, malu,

dan takut tidak didengarkan.