handout lely nutrisi sekolah dan remaja edit

Upload: amri-rizal

Post on 16-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gbtjnyfjmmkjg,

TRANSCRIPT

PEMENUHAN NUTRISI ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJALely Lusmilasari

PENDAHULUANPemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah dan remaja beragam. Pada masa ini anak terpajan dengan pengalaman makan di luar rumah. Oleh karenanya mempertahankan kualitas dan kuantitas asupan nutrisi yang adekuat mungkin sulit karena beberapa faktor seperti jadual yang sibuk, pengaruh teman sebaya, dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji dan berlemak, tanpa kalori. Dalam upaya optimalisasi pemenuhan kebutuhan makanan pada usia sekolah dan remaja, orangtua harus tetap menekankan pada anak tentang kebutuhan diet seimbang sesuai angka kecukupan gizi.

PEMENUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)

Kelompok anak usia sekolah mempunyai laju pertumbuhan fisik yang lambat dan konsisten. Selama usia sekolah pertumbuhan tinggi dan berat badan berjalan lambat namun pasti jika dibandingkan dengan sebelumnya. Anatara usia 6 sampai 12 tahun, anak-anak akan mengalami pertumbuhan sekitar 5 cm per tahun untuk mencapai tinggi badan 30 sampai 60 cm dan berat badannya akan bertambah dua kali lipat bertambah 2 sampai 3 kg per tahun (Wong, 2008).Pada masa ini anak mengalami peningkatan kemampuan motorik serta menunjukkan peningkatan yang berarti dalam ketrampilan kognitif, sosial dan emosional. Berdasarkan perkembangan tersebut anak usia sekolah mulai dapat mengatur pola makannya sendiri.Karakteristik yang lain adalah kematangan fungsi sistem pencernaan, pada anak usia sekolah kapasitas lambung meningkat dan kemampuan menahan makanan lebih lama.

Pemilihan jenis makanan yang disukai dan tidak disukai didapatkan pada usia dini akan terus sampai usia sekolah, meskipun kecenderungan untuk menyukai satu macam makanan mulai berakhir pada anak usia sekolah. Pada masa ini anak usia sekolah memiliki rasa yang meningkat untuk berbagai macam makanan. Dalam melakukan pengkajian, kebiasaan makanan pada usia ini, serta pemilihan jenis makanan yang disukai dan tidak disukai, merupakan dasar bagi pola konsumsi makanan dan asupan gizi anak selanjutnya.

Hal yang menjadi perhatian adalah pada anak usia sekolah pemilihan makanan dipengaruhi oleh teman sebaya dan orang lain selain keluarga. Oleh sebab itu anak usia sekolah pada umumnya mempunyai pola makan dan asupan gizi yang tidak terlalu berbeda dengan teman sebayanya. Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah serta adanya reklame dan media televisi dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba makanan yg belum dikenalnya. Selain itu pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginan bermain lebih besar dari makan. Oleh karenanya, anak memerlukan pendidikan tentang pemilihan makanan dan pentingnya makanan yang berguna bagi tubuh disamping junk food .

Angka kecukupan giziPerbedaan asupan nutrisi antara anak laki-laki dan perempuan meningkat secara bertahap mulai umur 12. Angka kecukupan gizi pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut: (tabel 1)Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi AnakZat GiziUsia

7-9 tahun10-12 tahun (perempuan)10-12 tahun (laki-laki)

Energi (kkal)Protein (gram)Vitamin A (REVitamin D (ug)Vitamin E (mg)Vitamin K (mg)Tiamin (mg)Riboflavin (mg)Niasin (mg)Asam folat (ug)Piridoksin (mg)Vitamin B12 (mg)Vitamin C (mg)Kalsium (mg)Fosfor (mg)Magnesium (mg)Besi (mg)Yodium (ug)Seng (mg)Selenium (ug)Mangan (mg)Flour (mg)18004550057250,90,9102001,01,5456004001201012011,3201,71,2205050600511351,01,0123001,31,850100010001701312014,0201,91,7205050600511351,01,0123001,21,850100010001802012012,6201,61,8

Masalah Gizi dan Masalah Kesehatan AnakMasalah gizi dan kesehatan anak umumnya adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih, masalah pendek, anemia defisiensi besi, dan karies gigi. Kurang vitamin A (KVA) dan gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY) juga masih merupakan masalah gizi pada anak-anak di Indonesia.Asuhan pemenuhan nutrisi pada usia sekolahTahap awal dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah melakukan pengkajian nutrisi pada anak dan keluarganya. Tujuan pengkajian Nutrisi adalah (1) mengidentifikasi defisiensi dan kelebihan nutrisi; (2) mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien; (3) mengumpulkan berbagai informasi untuk membuat rencana asuhan dan (4) menilai efektifitas asuhan nutrisi yang diberikan sebelumnya dan memodifikasi sesuai kondisi dan kebutuhan klien.

Metode untuk pengkajian nutrisi adalah A,B, C, D (Antropometri measurements, Biochemical data, Clinical signs dan Dietary history)

A. Antropometri measurementsPengkajian nutrisi yang meliputi: pengukuran dan susunan tubuh dan proporsi tubuh manusia; mengevaluasi pertumbuhan, mengkaji status nutrisi, ketersediaan energi tubuh dan mengidentifikasi masalah nutrisi.

B. Biochemical dataPengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia seperti: total limposit, serum albumin, zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar kolesterol dll.

C. Clinical signsPemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi, prinsip: head to feet/ cephalo caudal.

D. Dietry historyMengkaji riwayat diet meliputi: dapat dilakukan dengan Food recall 24 jam (pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam); Alergi, keemaran, intoleransi terhadap makanan; dan Faktor yang mempengaruhi pola makan.

Salah satu intervensi yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah melakukan pendidikan kesehatan. Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik, meminimalkan risiko gangguan nutrisi dan masalah kesehatan lainnya. Dalam pendidikan kesehatan juga harus mencakup pemilihan diet yang seimbang dan mendorong aktivitas fisik.Pendidikan tentang pentingnya nutrisi pada usia sekolah dilakukan dengan cara : mengumpulkan gambar tentang makanan yang dapat dikonsumsi dari majalah atau poster dan masukkan beberapa kategori makanan seperti makanan yang berguna dan makanan yang kurang berguna bagi tubuh. Kumpulkan artikel tentang issue nutrisi yang dihubungkan dengan kesehatan dan pencegahan penyakit. Diskusi tentang nutrisi, dengan brainstroming untuk menggali pengetahuan mereka denagn topics : Vitamins, Protein, Kolesterol, Mineral, Junk food, membaca label makanan, dll Tugaskan anak untuk membuat daftar menu dalam 24 jam, diskusikan dalam group atau kelompok kecil, dll

PEMENUHAN NUTRISI PADA USIA REMAJA (11-20 tahun)

Remaja adalah bila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak laki-laki. Menurut Undang-undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah. Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun. Pada masa remaja terjadi peningkatan pertumbuhan yang cepat disertai dengan perubahan-perubahan hormonal, kognitif dan emosional.Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual remaja dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Masa remaja awal umur 12-14 tahun (early adolescent) Peningkatan pertumbuhan yang cepat Kecepatan mencapai puncak Karakteristik sex sekunder mulai tampak

1. Masa remaja pertengahan umur 15-17 tahun (middle adolescent) Penurunan pertumbuhan pada anak wanita Tinggi mencapai 95% dari tinggi rata-rata remaja Karakteristik sex sekunder mengalami kemajuan yang baik Transisi yang dominan dari teman-teman sebaya, lebih tertarik pada pakaian, penampilan dan tingkah laku

1. Masa remaja lanjut umur 18-20 tahun (late adolescent). Fisik sudah dewasa Perkembangan struktur dan fungsi reproduksi hampir lengkap Transisi ke masa dewasa, mulai melakukan peran/tugas orang dewasa

Terkait dengan semua perubahan yang terjadi pada usia remaja ini makan sangat diperlukan asupan nutrisi yang adekuat. Oleh karenan pada masa ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab diantaranya yaitu: Remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi karena peningkatan pertumbuhan dan perkembangan Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja mempengaruhi asupan makanan maupun kebutuhan gizinya Remaja yang memerlukan kebutuhan gizi khusus, yaitu remaja yang aktif dalam kegiatan olahraga, menderita penyakit kronis, melakukan diet yang berlebih, sedang hamil, dan lain-lainGambar 1 berikut menguraikan faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan remaja (Roberts dan William, 2000). System sosial ekonomi politikKetersediaan makanan,Produksi dan sistem distribusiFaktor faktor eksternalFaktor faktor InternalUnit keluarga dan karakteristik keluargaKebiasaan orang tuaTeman sebayaNorma dan nilai2 sosial budayaMedia masaFast foodKesukaan makanPengetahuan giziPengalaman pribadiKebutuhan dan karakteristik fisikGambaran tubuhKonsep diriKepercayaan dan nilai2 pribadiKesukaan makan dan arti makananPerkembangan psikologisKesehatanGaya hidup Perilaku makan individu

Gambar 1. Diagram Skematis Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan remaja.Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi pada usia remaja adalah sebagai berikut: (table 2)Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi Usia RemajaZat GiziLaki-lakiPerempuan

10-12 tahun13-15 tahun16-18 tahun10-12 tahun13-15 tahun16-18 tahun

Energi (kkal)Protein (gram)Vitamin A (REVitamin D (ug)Vitamin E (mg)Vitamin K (mg)Tiamin (mg)Riboflavin (mg)Niasin (mg)Asam folat (ug)Piridoksin (mg)Vitamin B12 (mg)Vitamin C (mg)Kalsium (mg)Fosfor (mg)Magnesium (mg)Besi (mg)Yodium (ug)Seng (mg)Selenium (ug)Mangan (mg)Flour (mg)205050600511351,01,0123001,31,850100010001701312014,0201,91,7240060600515551,21,2144001,32,475100010002201915017,4302,22,3260065600515551,31,3164001,32,490100010002701515017,0302,32,7205050600511351,01,0123001,21,850100010001802012012,6201,61,8235057600515551,11,0134001,22,465100010002302615015,4301,62,4220055600515551,11,0144001,22,475100010002402615014301,62,5

MASALAH PADA USIA REMAJA

Berikut beberapa masalah gizi yang dapat terjadi pada usia remaja. Obesitas Anoreksia nervosa adalah gangguan pola makan ditunjukkan dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan minimum ----- usia 12-14 tahun & 16-17 tahun Bulimia adalah gangguan pola makan dengan karakteristik melakukan makanan berlebihan lalu dimuntahkan Ketergantungan (rokok, alkhohol, dll)

Asuhan pemenuhan nutrisiDalam pemberian pendidikan kesehatan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah untuk membantu remaja belajar membuat keputusan yang bijaksana terhadap pemilihan makanan yang dapat menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang diinginkan. Beberapa topik untuk pendidikan kesehatan adalah:0. Pemilihan makanan dan diet seimbang untuk mempertahankan berat badan ideal.0. Pemilihan makanan ringan yang bergizi0. Aktivitas fisik0. Diet sehat0. Penggunaan suplemen gizi yang aman0. dll

DAFTAR PUSTAKA1. Almatsier, S., Soetardjo, S., dan Soekatri, M., (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.2. Betty, BA., and Margaret L. (1982). Nutrition During The Life Cycle. New Jersey : Boyle Prentice Hall, Inc.3. Brunton, L., Lazo, J., dan Parker, K., (2005). Goodman and Gilmans The Pharmacological Basic of Therapeutics. 11th ed. Philadelphia: Mc Graw-Hill Med. Publication.4. Bulechek, G.M., Bucher, H.K., dan Dochterman, J.M., (2008). Nursing Interventions Classification (NIC). 5th edition. Mosby Elsevier. USA.5. Bhutta, Z. A. (2008). Micronutrient needs of malnourished children. Current Opinion in Clinical Nutrition & Metabolic Care, 11 (3), 309-3146. Carpenito-Moyet, L.J., 2006. Nursing diagnosis : Application to clinical practice. 11th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 7. Carpenito, L.J., dan Moyet., (2008). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 12th Edition. Philadelpia: Lippinccot. 8. Clara Mixon Lewin (1986). Nutrition and Nutritional Therapy. Norwalk : Appleton Century Crofts. 9. Departemen Kesehatan RI. (1995). Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, Jakarta: Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina Gizi Masyarakat.10. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (2005). Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk. Buku 1. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.11. Dudek, S.G., (1997). Nutrition Handbook for Nursing Practice, Third Edition. Philadelphia: Eashington Square.12. Drake, R.L, Vogl, W., Mitchell, A.W.M. 2004. Grays Anatomy for Student, Churchil Livingstone.13. Engle, P.L., Menon, P., & Haddad, L. (1999). Care and nutrition : concept and measurement. World Development, 27(8), 1309-1337.14. Endi, P (1997). Gizi Dalam Masa Tumbuh Kembang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.15. Gibson RS. (2005). Principles of Nutritional Assesment. New York: Oxford University perss.16. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., dan Swanson, E., (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th edition. USA: Mosby Year Elsevier.17. Moore, MC., (1993). Pocket Guide Nutrition And Diet Therapy. Philadelphia: Mosby Year Book, Inc.18. Nurrahmah, E. (2001). Nutrisi dalam keperawatan, Jakarta: Penerbit EGC.19. Potter, et.al., (1992). Fundamental of Nursing, Concepts Process & Practice, third edition. Washington: Mosby Year Book.20. Pudjiadi, S., (2001). Ilmu Gizi Klinis pada Anak. (ed. 4), Jakarta: Penerbit FKUI.21. Ralph, S.S.,. dan Taylor, C.M., (2011). Nursing Diagnosis Reference Manual. 8th Edition. Philadelphia: Lippincot William & Wilkins. 22. Semba, R.D., de Pee S., Hess S.Y., Sun K., Sari M., dan Bloem, M.W. (2008). Child malnutrition and mortality among families not utilizing adequately iodized salt in Indonesia. American Journal of Clinical Nutrition, 87(2), 438-444.23. Soetjiningsih (1998). Tumbuh Kembang Anak, Surabaya: Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga.24. Stipanuk, MH,. (2000). Biochemical and Physiological Aspects of Human Nutrition. Philadelphia: WB Saunders25. Suandi, (1999). Diit pada anak sakit. Jakarta: EGC.26. Supariasa,N, Bakri, B., dan Fajar, I., (2001). Penilaian Status Gizi, Jakarta: Penerbit EGC.27. Tortora GJ., dan Dericson B., (2006). Principles of Anatomy and Physiology. 11th ed. New Jersey: John Wiley&Son Inc.28. Worthington-Roberts, B.S., Williams, S.R., (2000). Nutrition Throughout the life cycle. Singapore : McGraw-Hills Companies.