hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

32
Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD 3 PANDUAN BELAJAR ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN Tim Penyusun : Sudirman Sastrodiprojo Suyoto Hardyanto soebono Y. Widodo Wirohadidjojo Kristiana Etnawati Fajar Waskito Satiti Retno Pudjiati Agnes Sri Siswati Dwi Retno Adi Winami Niken Indrastuti Arief Budiyanto Retno Danarti Niken Trisnowati Sri Awalia Febriana Pra Cetak : Yoyo Suhoyo, Siti Aisyah Penerbit : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Indonesia Tlpn. (0274) 6492500-6492505 Fax: (0274) 581876, e-mail: [email protected] Cetakan pertama Agustus 2006 Cetakan kedua November 2008 Cetakan ketiga Juni 2010 ISBN No. 979-3177-15-2 Hak cipta dilindungi undang-undang ©Copy right registered all right reserved Hak cipta di lindungi undang-undang KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Buku Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Buku ini merupakan penyempurnaan dari Buku Pedoman Koasistensi edisi April 2005. Namun demikian tidak berarti bahwa buku ini telah sempurna, tetapi masih akan terus disempurnakan demi kamajuan pendidikan kedokteran, Khususnya di bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Tujuan pembuatan buku ini tidak berbeda dengan buku pedoman sebelumnya, yakni sebagai panduan bagi calon dokter umum agar lebih terarah dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam putaran klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin ini, untuk itu kami mengucapkan terima kasih, utamanya pada Dekan, Pembantu Dekan Ketentuan Pidana Pasal 72 Undang-undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tahun) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1000.000.000,-(satu milyar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau

Upload: vionnts

Post on 20-Feb-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

khtc

TRANSCRIPT

Page 1: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

• Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 3

PANDUAN BELAJAR ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

Tim Penyusun : Sudirman SastrodiprojoSuyotoHardyanto soebonoY. Widodo WirohadidjojoKristiana EtnawatiFajar WaskitoSatiti Retno PudjiatiAgnes Sri SiswatiDwi Retno Adi WinamiNiken IndrastutiArief BudiyantoRetno DanartiNiken TrisnowatiSri Awalia Febriana

Pra Cetak : Yoyo Suhoyo, Siti AisyahPenerbit : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Indonesia Tlpn. (0274) 6492500-6492505 Fax: (0274) 581876, e-mail: [email protected]

Cetakan pertama Agustus 2006Cetakan kedua November 2008Cetakan ketiga Juni 2010

ISBN No. 979-3177-15-2

Hak cipta dilindungi undang-undang©Copy right registered all right reserved

Hak cipta di lindungi undang-undang

© Copy right registered all rights reserved

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Buku Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Buku ini merupakan penyempurnaan dari Buku Pedoman Koasistensi edisi April 2005. Namun demikian tidak berarti bahwa buku ini telah sempurna, tetapi masih akan terus disempurnakan demi kamajuan pendidikan kedokteran, Khususnya di bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Tujuan pembuatan buku ini tidak berbeda dengan buku pedoman sebelumnya, yakni sebagai panduan bagi calon dokter umum agar lebih terarah dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam putaran klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin ini, untuk itu kami mengucapkan terima kasih, utamanya pada Dekan, Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemasiswaan, Tim Pendidikan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, dan seluruh staf Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako.

Kami menyadari bahwa Buku Panduan ini belum sempurna, sehingga masukan untuk perbaikan dimasa datang sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap semoga Buku Panduan ini dapat memberikan manfaat sesuai dengan harapan kami.

2

Ketentuan Pidana Pasal 72 Undang-undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau

memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tahun) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1000.000.000,-(satu milyar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana di maksud

Page 2: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

• Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 3

Palu, Juni 2012

2

Page 3: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

6 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 7

CARA MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR

Buku ini merupakan panduan untuk mempelajari kasus-kasus pada saat dokter muda mengikuti putaran klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Kompetensi yang tercakup dalam buku panduan ini adalah kompetensi minimal dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin yang harus dikuasai pada saat belajar di Pendidikan Klinik.

Pendekatan dalam proses belajar dalam buku ini adalah “pendekatan terhadap gejala (symptom approach)” yang sering di jumpai. Berdasarkan gejala yang di dapatkan, maka dekter muda diajak untuk berpikir secara sistematis dan komprehensif melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, untuk sampai kepada masalah atau diagnosis pada kasus tersebut.Buku ini tersusun atas empat bab yaitu:1. Bab I Prinsip-prinsip dalam Mendiagnosis Penyakit Kulit

dan Kelamin2. Bab II Alur Penegakkan Diagnosis berdasarkan Ujud

Kelainan Kulit3. Bab III Tatalaksana Kasus4. Bab IV Prosedur Pemeriksaan Penunjang

Pada Bab I dijelaskan mengenai prinsip-prinsip dalam mendiagnosis penyakit kulit dan kelamin mulai dari anamnesa, mendeskripsikan Ujud Kelainan Kulit (UKK) serta alur mendiagnosis penyakit kulit dan kelamin berdasarkan UKK yang di temukan.

Pada Bab II dijelaskan tentang sistematika berpikir berdasarkan gejala untuk sampai ditemukan suatu bukti mencapai diagnosis, dan Bab III menjelaskan tentang

tatalaksana kasus tersebut. Pada Bab IV dijelaskan secara ringkas prosedur pemeriksaan penunjang yang di gunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit kulit dan kelamin.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan buku panduan ini adalah :

1. Bacalah dahulu daftar kompetensi klinik yang harus anda kuasai, setelah anda mempelajari Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Daftar kompetensi ini juga dapat anda temukan di Buku Kerja Harian.

2. Pada Bab I dokter muda diminta mempelajari prinsip-prinsip dalam menegakkan diagnosis penyakit kulit dan kelamin termasuk didalamnya melakukan amnesis yang komprehensif dan sesuai dengan UKK yang ditemukan serta mendeskripsikan UKK yang ditemui pada pasien.

3. Pada Bab II bacalah terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai saat mempelajari bab tersebut. Kemudian cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan minimal yang ada dengan menggunakan prior knowledge anda dan jika anda mengalami kesulitan, anda dapat menggunakan referensi yang dianjurkan, yang tertulis dibagian akhir buku ini. Setelah anda mampu menjawab semua pertanyaan tersebut, mulailah membaca algoritma kasus yang digunakan. Anda dapat menggunakan referensi untuk mengklarifikasi algoritma tersebut. Bacalah juga beberapa keterangan yang ada setelah algoritma kasus dipahami.

4. Kemudian bacalah daftar keterampilan yang di perlukan untuk menangani kasus yang bersangkutan. Beberapa prosedur penting yang belum anda peroleh di Skills Lab dijelaskan dalam buku ini.

Page 4: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

6 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 7

5. Pada bab tatalaksana kasus, diuraikan tata cara pengolahan pada kasus tersebut, dengan catatan hendaknya selalu mengikuti perkembangan dengan mendasarkan pada bukti-bukti klinis yang ada di buku bacaan wajib.

Jika terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ada dalam Buku Panduan Belajar ini dan anda mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan jawabannya meskipun telah membaca referensi yang ada, tanyakan pada saat pendidikan klinik berlangsung atau kepada staf pendidik di bangsal.

Page 5: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

10 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 11

No Area Kompetensi Kasus KompetensiM TP R

Tinea krurisTinea pedisPityr. VersicolorKandidosis kutisMikosis profundaKandidosis mukokutan

√√√√

√√

3 Infeksi virusHerpes simpleksHerpes zosterVeruka vulgarisMoluskum kontangiosumVeriselaKondiloma akuminata

√√

√√

√4 Zoonosis (Infestasi

Parasit)SkabiesPedikulosisCreeping eruptionInsect bites

√√√√

5 Dermatitis/EksemaDermatitis kontak alergikDermatitis toksik/iritanFoto kontak dermatitisEksema atopikEksema seboroikLiken simpleks kronikPompholixIntertrigoDermatitis stasis

√√

√√√√

No Area Kompetensi Kasus KompetensiM TP R

Demartitis numularPerioral dermatitis

√√

√√

6 Penyakit kulit reaktif/alergiErythema multiforme/StevenJohnson’s syndromeEritema nodosumDrug eruptionFixed drug eruptionVaskulitis alergikaPruritusUrtikaria papulosaUrtikaria akutUrtikaria kronik

√√√

√√√

√√√√

√7 Erupsi eritroskuamosa

Psoriasis vulgarisPsoriasis pustulosa generalisataPitiriasis roseaEritrodermaParapsoriasis

√√

√√

√√

√√

8 Penyakit LikenLiken planusLiken lain √

√9 Penyakit bula

PemfigusPemfigoidDermatitis herpetiformisEpidermolisis bulosa herediterToxic Epidermal Necrolysis

√√√√√

√√√√√

Page 6: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

14 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 15

DAFTAR KOMPETENSI KETERAMPILAN

No Daftar KeterampilanTarget

Kompetensi

1. ANAMNESISAnamnesis riwayat penyakit kulit yang sedang diderita saat ini, penyakit kulit sebelumnya, riwayat penyakit lain yang mungkin berhubungan dengan kelainan kulit

4

2. PEMERIKSAAN STATUS DERMATOLOGISPemeriksaan fisik pada penyakit kulit- Inspeksi kulit menggunakan kaca

pembesar- Inspeksi kulit dengan lampu Wood- Inspeksi kuku & rambut- Dermografisme- Palpasi kulit- Tanda Nikolsky

423343

Terminologi Ujud Kelainan Kulit- Deskripsi UKK primer, sekunder- Deskripsi ukuran, distribusi,

perluasan lesi dan konfigurasi

44

3. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan tambahan untuk kelainan dermatologi:- Pemeriksaan KOH skuama, kuku,

discar- Pemeriksaan Gram- Pemeriksaan Tzanack- Pemeriksaan BTA- Swab discar

44442

No Daftar KeterampilanTarget

Kompetensi

- Identifikasi parasit- Biopsi “punch”- Patch test/ Photo patch test- Prick test- Kolposkopi kondiloma akuminata- Pemeriksaan acetowhite pada

kondiloma akuminata

222212

Pemeriksaan pada pasien lepra- Tes kemampuan motorik (voluntary

muscle testing/ VMT)- Tes sensibilitas- Menilai pembesaran saraf- Px BTA dari jaringan kulit (cuping

hidung, lobus telinga, dan lesi) atau sekret dg cat Ziehl-Neelsen

4

444

4. TINDAKAN MEDISTerapi penyakit kulit- Drainase/insisi abses- Eksisi tumor- Krioterapi- Enukleasi/ekstraksi- Perawatan luka- Melakukan dressing/aplikasi bahan

topikal- Fototerapi- Skleroterapi kompesif untuk vena

varikosa

2222442113

Page 7: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

14 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 15

- Terapi kompresif pada ulkus tungkai

- Injeksi intradermal99

Page 8: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

18 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 19

4. Konsistensi5. Bentuk6. Jumlah7. Susunan8. Konfluensi9. Distribusi

Keterangan:1. Tipe UKK: makula, papul, plak, nodul, wheal, vesikel-bula

(blister), pustul, krusta, skuama, erosi, ulkus, skar, atrofi, kista.

2. Warna: pink, merah, ungu (untuk UKK purpurik kita lihat tanda diaskopinya apakah hilang setelah ditekan dengan gelas obyek atau tidak), putih, tan, coklat, hitam, biru, keabuan, kuning. Warna pada UKK dapat sama (uniformis)/bervariasi (variegated).

3. Marginasi: berbatas tegas (dapat ditelusuri dengan ujung pena/pensil), batas tidak tegas (ill-defined)

4. Konsistensi: perhatian konsistensi (lunak, keras, fluktuatif, seperti papan), perubahan temperatur kulit (panas, dingin), serta mobilitas. Perhatikan adanya nyeri pada kulit (tenderness), perkiraan kedalaman UKK (dermal atau subkutan)

5. Bentuk: bulat, oval,poligonal, polisiklik, anular (berbentuk seperti cincin), iris, serpiginosa (seperti ular), umblicated.

6. Jumlah: tunggal atau multipel7. Susunan: untuk UKK multipel dapat berupa (1)

berkelompok: herpetiformis, arsiformis,anuler, reticulated (seperti jala). Linear, serpiginosa (seperti ular) atau (2) diseminata/tersebar: UKK diskret tersebar.

8. Konfluensi: ya atau tidak9. Distribusi: perhatikan (1) perluasan: lesi tunggal,

lokalisata, regional, generalisata, universal, (2) pola: simetris, daerah terpapar sinar matahari, daerah tekanan, area intertriginosa, daerah folikuler, sesuai dermatom, sesuai garis Blaschko.

Dalam menegakkan diagnosis penyakit kulit dan kelamin, dapat melihat algoritme diagnosis kelainan pada kulit berdasarkan UKK pada gambar di halaman berikut.

Page 9: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

22 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 23

1. UJUD KELAINAN KULIT (UKK) BERUPA VESIKEL DAN PUSTULA

1. Mampu mendiagnosis dan membedakan UKK berupa vesikel dan pustula.

2. Mampu merencanakan penatalaksanaan (memberikan terapi definitif, terapi sementara, dan merujuk) beberapa penyakit kulit yang ditandai dengan vesikel dan pustula.

3. Mampu menerangkan etiologi dan patofisiologi kelainan kulit yang ditandai dengan vesikel dan pustula.

4. Mampu menapis kasus-kasus kegawatan pada kulit dengan tanda utama berupa vesikel dan pustula.

5. Mampu menjelaskan pragnosis dan memberikan edukasi pada pasien dengan UKK berupa vesikel dan pustula.

1. Bagaimana membedakan antara diagnosis banding yang anda ajukan, serta karakteristik klinis dari masing-masing diagnosis banding?

2. Pemeriksaan laboratorium apa yang sekiranya diperlukan untuk mendukung penegakkan diagnosis?

3. Bagaimana membedakan antara Herpes simpleks dan herpes zooster?

4. Pemeriksaan laboratorium apa yang bisa dikerjakan untuk mendiagnosis penyakit herpes simpleks dan zooster?

5. Bagaimana anda membedakan antara herpeks simpleks primer dan rekuren serta penatalaksanaannya?

6. Sebutkan pilihan terapi untuk herpes simpleks dan zooster?

7. Kapankah diperlukan pemberian obat antiviral topikal maupun sistemik?

8. Bagaimana anda membedakan dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi?

9. Bagaimana membedakan antara dermatitis kontak alergi dan dermatitis yang terinfeksi, serta pemeriksaan penunjang apa yang perlu dikerjakan?

10. Pemeriksaan penunjang apa yang bisa dikerjakan pada pasien dengan dermatitis kontak alergi?

11. Ceritakan mengenai berbagai macam uji kulit sebagai pemeriksaan penunjang dermatitis kontak?

12. Sebutkan kriteria diagnosis skabies. Faktor resiko apa yang menyebabkan orang mudah terkena skabies?

13. Sebutkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis penyakit sksbies?

14. Sebutkan pilihan terapi, cara penggunaan, serta nasehat yang perlu diberikan pada pasien skabies?

15. Bagaimana membedakan antara impetigo dan ektima?16. Sebutkan penatalaksanaan impetigo dan ektima?17. Sebutkan kriteria diagnosis dan etiologi kerion celsi.

Bagaimana anda membedakannya dengan dermatitis seboroik pada kepala (craddle cap) dengan infeksi sekunder?

18. Apabila anda menemukan pasien dengan vesikel di sela-sela jari tangan, bagaimana anda membedakan antara dishidrosis dan dermatofitid?

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

A. Tujuan Pembelajaran

Page 10: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

26 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 27

1. Mampu melakukan anamnesis yang baik dan komprehensif pada pasien dengan UKK vesikel dan pustul.

2. Mampu melakukan pemeriksaan Gram dan Tzank pada pustul.

3. Mampu menerangkan langkah-langkah uji kulit (tes tempel, tes tusuk).

2. UJUD KELAINAN KULIT (UKK) BERUPA VESIKEL DAN BULA

1. Mampu mendiagnosis dan membedakan Ujud Kelainan Kulit (UKK) berupa bula yang diakibatkan oleh berbagai sebab.

2. Mampu menerangkan etiologi dan patofisiologi penyakit kulit dengan UKK bula.

3. Mampu mendiagnosis dan menentukan rencana penatalaksanaan (memberikan terapi definitif, memberikan terapi sementara, dan merujuk) beberapa penyakit kulit yang ditandai dengan bula.

4. Mampu menapis kasus-kasus kegawatan pada kulit dengan tanda utama berupa bula.

5. Mampu menjelaskan prognosis penyakit dengan UKK bula.

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

A. Tujuan Pembelajaran

Page 11: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

26 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 27

1. Apabila anda menemukan UKK berupa diagnosis banding apa yang anda pikirkan?

Page 12: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

30 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 31

1. Mampu melakukan anamnesis yang baik dan komprehensif pada pasien bula.

2. Mampu melakukan pemeriksaan Tzank dan tanda Nikolsky.

3. Mampu melakukan perawatan kulit pasien dengan UKK berupa bula.

3. UJUD KELAINAN KULIT (UKK) BERUPA PAPULA DAN NODUL

1. Mampu mendiagnosis dan membedakan UKK berupa papul dan nodul yang diakibatkan oleh berbagai sebab.

2. Mampu menerangkan etiologi dan patofisiologi penyakit kulit dengan UKK berupa papul dan nodul

3. Mampu menentukan rencana penatalaksanaan (memberikan terapi definitif, terapi sementara, dan merujuk) beberapa penyakit kulit yang ditandai dengan UKK nodul atau papul.

4. Mampu memberikan nasehat pada pasien dengan penyakit kulit yang ditandai dengan UKK berupa papul atau nodul.

1. Bagaimana kriteria diagnosis vulgaris.2. Sebutkan klasifikasi dan penatalaksanaan akne vilgaris.

3. Bagaimana anda membedakan pasien akne vulgaris, erupsi akneiformis dan akne rosasea.

4. Anamnesis apa saja yang perlu ditanyakan pada pasien yang dicurigai menderita erupsi akneiformis.

5. Jelaskan kelainan kulit yang diakibatkan oleh penggunaan preparat kortikosteroid sistemik maupun topikal.

6. Apa kriteria diagnosis, terapi serta nasehat yang perlu diberikan pada pasien dengan gigitan serangga.

7. Sebutkan kriteria diagnosis untuk furunkel dan karbunkel.

8. Terangkan penatalaksanaan pasien dengan furunkel dan karbunkel.

9. Sebutkan kriteria diagnosis dermatofitosis.10. Sebutkan kriteria diagnosis kandidiasis.11. Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dikerjakan pada

pasien yang dicurigai menderita dermatofitosis dan kandidiasis.

12. Terangkan langkah-langkah pemeriksaan KOH pada kulit, rambut, maupun kuku.

13. Terangkan penatalaksanaan pasien dengan kandidiasis dan dermatofitosis.

14. Sebutkan predileksi tempat untuk kelainan hidradenitis supurativa.

15. Terangkan penatalaksanaan dan nasehat yang perlu diberikan pada pasien dengan hidradenitis supurativa.

16. Sebitkan kriteria diagnosis untuk penyakit lepra.17. Terangkan klasifikasi Lepra menurut World Health

Organization (WHO).

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

A. Tujuan Pembelajaran

Page 13: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

30 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 31

18. Terangkan cara pemeriksaan pasien lepra (pemeriksaan fungsi motorik, sensoris, serta pembesaran saraf).

19. Jelaskan penatalaksanaan pasien lepra sesuai dengan kriteria WHO.

20. Kapankah kita harus merujuk pasien lepra.21. Bagaimana anda membedakan antara kalus, klavus, dan

veruka yang ditemukan pada telapak kaki.22. Bagaimana kriteria diagnosis pasien dengan moluskum

kontangiosum.23. Sebutkan pilihan terapi yang dapat diberikan pada

pasien dengan moluskum kontangiosum.

Page 14: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

34 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 35

1. Mampu melakukan anamnesis yang baik dan komprehensif pada pasien dengan papul dan nodul.

2. Mengetahui pendekatan diagnosis pasien dengan UKK berupa papul dan nodul.

3. Mampu mengerjakan pemeriksaan laboratorium penunjang untuk menegakkan diagnosis penyakit jamur kulit.

4. Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang pada pasien yang dicurigai menderita lepra.

4. UJUD KELAINAN KULIT (UKK) BERUPA PLAK

1. Mampu mendiagnosis dan membedakan UKK berupa plak yang diakibatkan oleh berbagai sebab.

2. Mampu menerangkan etiologi dan patofisiologi penyakit kulit dengan UKK berupa plak.

3. Mampu menentukan rencana penatalaksanaan (memberikan terapi definitif, terapi sementara, dan merujuk) beberapa penyakit kulit yang ditandai dengan UKK plak.

4. Mampu memberikan nasehat pada pasien dengan penyakit kulit yang ditandai dengan UKK berupa plak.

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

A. Tujuan Pembelajaran

Page 15: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

38 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 39

Page 16: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

42 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 43

1. Mampu melakukan anamnesis yang baik dan komprehensif pada pasien dengan makula.

2. Mengetahui pendekatan diagnosis pasien dengan UKK berupa makula.

3. Mampu mengerjakan pemeriksaan laboratorium penunjang menggunakan KOH parker.

4. Mampu melakukan pemeriksaan lampu Wood.

6. UJUD KELAINAN KULIT (UKK) MASA TUMOR BERUPA PAPULA, PLAK, NODUL

1. Mampu membedakan Ujud Kelainan Kulit (UKK) masa tumor berupa papul, plak, nodul.

2. Mampu menerangkan etiologi berbagai macam tumor kulit.

3. Mampu mendiagnosis dan menentukan rencana penatalaksanaan (memberikan terapi definitif, memberikan terapi sementara, dan merujuk) berbagai macam tumor kulit.

4. Mampu menjelaskan prognosis berbagai macam tumor kulit.

1. Apabila anda menemukan masa tumor pada kulit diagnosis banding apa yang anda pikirkan?

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

A. Tujuan Pembelajaran

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

Page 17: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

42 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 43

2. Bagaimana membedakan antara diagnosis banding yang anda ajukan, serta karakteristik klinis dari masing-masing diagnosis banding?

Page 18: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

46 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 47

1. Mampu melakukan anamnesis yang baik dan komprehensif pada pasien dengan kelainan masa tumor.

2. Mengetahui pendekatan diagnosis pasien dengan UKK berupa masa tumor.

3. Mampu menerangkan pemeriksaan penunjang yang dikerjakan untuk mendiagnosa pasien dengan UKK berupa masa tumor.

7. DISCAR URETRA

1. Mampu mendiagnosis dan membedakan discar uretra yang diakibatkan oleh berbagai sebab.

2. Mampu menentukan faktor risiko sindroma discar uretra.3. Mampu melakukan pemeriksaan laboratorium

mikroskopis untuk menunjang penegakan diagnosis sindroma discar uretra.

4. Mampu menentukan rencana penatalaksanaan (memberikan terapi definitif, memberikan terapi sementara, dan merujuk) sindroma discar uretra.

5. Mampu menjelaskan komplikasi akibat sindroma discar uretra .

6. Mampu menjelaskan prognosis sindroma discar uretra.7. Mampu memberikan KIE (komunikasi, Informasi, Edukasi)

tentang pencegahan penularan sindroma discar uretra.8. Mampu menjelaskan cara pemakaian kondom yang

benar.

1. Apabila di tempat bekerja anda tidak terdapat fasilitas laboratorium untuk memeriksa discar uretra, bisakah anda membedakan antara uretritis gonore dan non gonore serta jelaskan perbedaannya.

2. Jelaskan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan laboratorium penunjang yang harus anda kerjakan apabila pasien datang dengan discar uretra.

3. Jelaskan pilihan terapi uretritis gonore, serta pertimbangkanlah mengenai pola resistensi yang ada pada daerah anda bekerja.

4. Apabila pasien anda terdiagnosa menderita uretritis gonore, nasehat apa yang perlu anda berikan serta perlukah pasangan mereka menjalankan skrining untuk penyakit yang sama?

5. Jelaskan komplikasi apa saja yang bisa terjadi akibat sindroma discar uretra yang tidak diobati sampai tuntas.

6. Jelaskan cara pemakaian kondom yang benar.

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

A. Tujuan Pembelajaran

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

Page 19: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

50 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 51

6. Sebutkan tanda kardinal pasien dengan bakterial vaginosis.

7. Bolehkah pasien mengerjakan bilas vagina, serta bagaimana pengaruh bilas vagina terhadap kejadian penyakit menular seksual?

8. Apa pengaruh berbagai macam kontrasepsi baik hormonal maupun yang tidak terhadap kejadian penyakit menular seksual?

9. Sebutkan berbagai komplikasi akibat sindroma discar vagina.

10. Jelaskan cara pencegahan sindroma discar vagina.

C. Alur Penegakkan Diagnosis

Page 20: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

50 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 51

Page 21: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

54 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 55

C. A

lur

Pene

gakk

an D

iagn

osis

BAB IIITATALAKSANA KASUS

1. DERMATITIS KONTAK ALERGI DAN IRITAN

Page 22: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

58 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 59

4. INFEKSI VIRUS (MOLUSKUM KONTAGIOSUM) 5. INFEKSI VIRUS (VERUKA)

Page 23: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

62 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 63

8. INFEKSI ZOONOSIS (SKABIES, CREEPING ERUPSION, PEDIKULOSIS DAN INSECT BITE)

9. PENYAKIT KULIT ERITROSKUAMOSA (Pitiriasis Rosea, Psoriasis)

Page 24: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

66 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 67

12. ULKUS GENITAL

Penatalaksanaan ulkus genitalPenatalaksanaan

ulkus bukan herpes genitalis

Penatalaksanaan herpes genitalis

Obati sebagai sifilis chancroid atau linfogranuloma venereum tergantung dari pola epidemiologi IMS setempat

Lakukan aspirasi dari kulit yang sehat bila ada kelenjar yang berfluktuasi (hindari untuk melakukan insisi)

Lakukan penyuluhan dan konseling untuk mengurangi resiko

Anjurkan tes serologi untuk sifilis dan HIV bilamana tersedia fasilitas pemeriksaan yang memadai dan tersedia fasilitas konseling

Lakukan peninjauan ulang (review) bila lesi tak sembuh total

Anjurkan untuk melakukan perawatan dasar terhadap lesi (dijaga agar tetap bersih dan kering)

Lakukan penyuluhan dan konseling agar penderita mematuhi cara-cara untuk mengurangi resiko

Anjurkan tes serologi untuk sifilis dan HIV bilamana tersedia fasilitas pemeriksaan yang memadai dan tersedia fasilitas konseling

Promosi dan penyediaan kondom

Ingatkan untuk kembali dalam 7 hari bila lesi tidak sembuh total atau sesegera mungkin bila keadaan memburuk ; bila demikian, obati juga penyebab lain dari ulkus genital

sesuai petunjuk.

BAB IVPROSEDUR PEMERIKSAAN PENUNJANG

Beberapa prosedur pemeriksaan laboratorium sederhana dapat di lakukan untuk penegakan diagnosis penyakit kulit antara lain:- Pemeriksaan laboratorium untuk infeksi bakteri, jamur

maupun virus.- Untuk mengetahui hasil pengobatan: jamur, lepra, GO.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan a.l:1. Biopsi,2. Kultur,3. Pemeriksaan mikroskopis:

- Langsung : KOH; untuk mengetahui elemen jamur - Pengecatan : Gram; untuk mengetahui infeksi

bakteri,Tzanck; untuk mengetahui multinucleated giant cell, sel akantolitik; ZN (Ziehl Neelsen); untuk mengetahui infeksi BTA

- Medan gelap: untuk mengetahui Treponema, sebagai penyebab sifilis

4. Pemeriksaan serologis: STS (Serologic Test Shyphilis)

Page 25: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

66 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 67

5. Tes-tes kulit: patch test, scratch test, intracutan test

Beberapa Cara Pemeriksaan Laboratorium.Pemeriksaan dengan KOH

1. Untuk mengetahui adanya infeksi jamur pada kulit, rambut, dan kuku.

Page 26: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

70 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 71

- Lesi yang dicurigai Lepra, sampel diambil dari cuping telinga, lesi kulit, sekret dinding. Bersihkan area dengan kapas alkohol, pencet dengan ibu jari dan telunjuk sampai pucat, sayat dengan skalpel sepanjang ± 0,5 cm, dalam 2-3 mm dan putar skalpel 90°, lalu kerokkan hingga terbawa cairan dan bubur jaringan, oles ke gelas obyek, selanjutnya lakukan pengecatan dengan ZN sebagai berikut: Tetesi preparat dengan ZN A, panaskan dengan lampu

spiritus sampai menguap 3 kali, tidak boleh mendidih. Selanjutnya tetesi ZN B selama sampai tidak ada cat

yang luntur (2-5 menit), cuci dengan air mengalir. Kemudian tetesi dengan ZN C selama 2 menit, cuci

dengan air, keringkan.- Hasil:

BTA positif : tampak gambaran batang, warna merah bentuk solid, fragmen, granuler

Susunan : terpisah, seperti sapu lidi, bergerombol (globus)

Indeks Bakteri (IB):0 : tidak ditemukan basil lepra dalam 100 lapang pandang+ 1 : 1-10 basil lepra dalam 100 lapang pandang+ 2 : 1-10 basil lepra dalam 10 lapang pandang+ 3 : 1-10 basil lepra dalam 1 lapang pandang+ 4 : 11-100 basil dalam 1 lapang pandang+ 5 : 101-1000 basil dalam 1 lapang pandang+ 6 : > 1000 basil dalam 1 lapang pandang (globi)

Indeks Morfologi (IM) = x 100 %

IB dan IM : diperlukan untuk menentukan tipe lepra, infeksiositas dan terapi.

Pemeriksaan Medan Gelap:1. Untuk memeriksa kuman dalam keadaan hidup:

Spirochaeta, Trichomonas vaginalis.2. Prinsip: melihat sesuatu yang bergerak dengan dasar

gelapCara:- Ulkus/papul basah (Lues) bersihkan dari kotoran

dengan cairan fisiologis, pijit sampai keluar serum, oles ke gelas obyek kemudian tetesi dengan cairan fisiologis atau kaldu (boullion)

- Sekret vagina: ambil sekret dengan lidi kapas/ose, oleskan ke gelas obyek yang telah mengandung cairan fisiologis/kaldu

- Selanjutnya periksa dengan mikroskop dengan medan gelap

- Hasil: Spirochaeta: tampak bentuk spiral, gerakan

berputar pada sumbunya, memanjang-memendek, membengkok.

Trichomonas: tampak bentuk seperti jantung, gerakan seperti anak katak dengan flagella yang bergetar.

Jumlah kuman solid

Total kuman

Page 27: hal 2,3,6,7,10,11,14,15,18,19,22,23,26,27,30,31,34,35,38,39,

70 • Panduan Belajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UNTAD • 71

REFERENSI

1. Ashton R., Leppard B. Differential Diagnosis in Dermatology. 2nd ed. Radcliffe Medical Press. Oxford. 1994.

2. Standar Kompetensi Dokter Indonesia, Draft 1-15 Februari 2006.

3. Orkin M., Maibach HI., Dahl MV. Dermatology. Lange Medical Publication 1991.

4. Habif TP. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. Mosby 2004.