ggk lengkap
TRANSCRIPT
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 1/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. PENGERTIAN
• Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi renal yang bersifat progresif dan
irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia
(Smeltzer & Bare, 2002).
• Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan oleh penurunan
fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, hal ini terjadi bila
laju filtrasi glomerular kurang dari 50 ml/menit (Suyono et al , 2001).
• Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten dan
irreversible (Mansjoer, 2001).
Gambar 1. Ginjal
2. ETIOLOGI
• Glomerulonefritis (peradangan)
• Pielonefritis kronis (infeksi saluran kemih)
• Nefrosklerosis
•
Sindroma Nefrotik
1 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 2/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
• Tumor Ginjal
• Glomerulouropati
• Uropati obstruktif
• Hipoplasia renal
• Displasia
• Penyakit ginjal polikistik
• Neuropatik kongenital
• Trauma ginjal yang hebat
• Penyakit metabolik (DM, hiperparatiroidisme)
(Smeltzer & Bare, 2002; Mansjoer, 2001)
3. EPIDEMIOLOGI
GGK merupakan salah satu rangkaian penyakit metabolik yang menempati
urutan ketiga terbanyak di dunia setelah penyakit kardiovaskuler dan diabetes
mellitus. Insiden GGK di dunia adalah 18,5 per 1 juta jiwa. Glomerulonefritis adalah
penyebab utama terjadinya GGK yang didapat pada sebagian besar penderita GGK di
dunia (Suyono et al , 2001).
4. PATOFISIOLOGI
Ginjal mempunyai kemampuan nyata untuk mengkompensasi kehilangan nefron
yang persisten yang terjadi pada gagal ginjal kronik. Jika angka filtrasi glomerolus
menurun menjadi 5-20 ml/menit/1,73 m2, kapasitas ini mulai gagal. Hal ini
menimbulkan berbagai masalah biokimia berhubungan dengan bahan utama yang
ditangani ginjal.
Ketidakseimbangan natrium dan cairan terjadi karena ketidakmampuan ginjal
untuk memekatkan urin. Hiperkalemia terjadi akibat penurunan sekresi kalium.
Asidosis metabolik terjadi karena kerusakan reabsorbsi bikarbonat dan kegagalan
ekskresi ion hidrogen ke lumen tubulus. Demineralisasi tulang dan gangguan
pertumbuhan terjadi akibat sekresi hormon paratiroid, peningkatan fosfat plasma
(penurunan kalsium serum, asidosis) menyebabkan pelepasan kalsium dan fosfat ke
dalam aliran darah dan gangguan penyerapan kalsium usus. Anemia terjadi karena
2 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 3/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
gangguan produksi sel darah merah, penurunan rentang hidup sel darah merah,
peningkatan kecenderungan perdarahan (akibat kerusakan fungsi trombosit).
Perubahan pertumbuhan berhubungan dengan perubahan nutrisi dan berbagai proses
biokimia (Suyono et al, 2001; Smeltzer & Bare, 2002)
5. MANIFESTASI KLINIK
Meskipun gejala yang dialami pasien bervariasi berdasarkan proses penyakit
yang berbeda - beda, gejala paling umum yang berhubungan dengan GGK adalah
sebagai berikut :
1. Ketidakseimbangan cairana. Kelebihan cairan : edema, hipertensi, gagal jantung kongestif
b. Penipisan volume vaskuler : poliuria, penurunan asupan cairan, dehidrasi, membran
kering.
2. Ketidakseimbangan elektrolit
a. Hiperkalemia : gangguan irama jantung, disfungsi miokardial
b. Hipernatremia : haus, stupor, takikardia, penurunan tingkat kesadaran
c. Hiperfosfatemia : iritabilitas, depresi, kram otot, parastesia, tetanus
3. Ensefalopati dan neuropati uremik
a. Gatal gatal
b. Kram dan kelemahan otot
c. Bicara tidak jelas
d. Parastesia telapak tangan dan telapak kaki
e. Konsentrasi buruk
f. Mengantuk
g. Tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial
h. Koma
i. Kejang
4. Asidosis : takipnea
5. Anemia dan disfungsi sel darah
a. Pucat
b. Kelemahan
c. Perdarahan
3 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 4/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
6. Disfungsi pertumbuhan
a. Pertumbuhan tulang yang abnormal
b. Perkembangan seksual yang terhambat
c. Malnutrisi
d. Selera makan buruk
e. Nyeri tulang
(Suyono et al , 2001; Doenges, E Marilynn, 2002)
Gambar 2. Pitting Edema
6. KLASIFIKASI
Gagal ginjal kronik dapat dibagi menjadi 4 stadium yang didasarkan pada tingkat GFR
yang tersisa :
1. Penurunan cadangan ginjal
Terjadi apabila GFR turun 50% dari normal, tetapi tidak ada akumulasi sisa
metabolic. Nefron yang sehat mengkompensasi nefron yang sudah rusak dan
penurunan kemampuan mengkonsentrasi urin, menyebabkan nocturia dan poliuri.
Pemeriksaan CCT 24 jam diperlukan untuk mendeteksi penurunan fungsi.
2. Insufisiensi ginjal
Terjadi bila GFR menurun menjadi 20-35% dari normal. Nefron-nefron yang
tersisa sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya beban yang
diterima. Mulai terjadi akumulasi sisa metabolik dalam darah karena nefron yang
sehat tidak mampu lagi mengkompensasi. Penurunan respon terhadap diuretic
4 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 5/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
menyebabkan oliguri, oedema. Derajat insuffisiensi dibagi menjadi ringan, sedang
dan berat, tergantung dari GFR sehingga perlu pengobatan medis.
3. Gagal ginjal
Terjadi bila GFR kurang dari 20% normal
4. Penyakit gagal ginjal stadium akhir
Bila GFR menjadi kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit nefron fungsional
yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan parut dan atrofi tubulus.
Akumulasi sisa metabolik dalam jumlah banyak seperti ureum dan kreatinin dalam
darah. Ginjal sudah tidak mampu mempertahankan homeostatis dan
pengobatannya dengan dialisa atau penggantian ginjal (Smeltzer & Bare, 2002).
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Tes darah
BUN dan kreatinin serum meningkat
Kalium serum meningkat
Natrium serum meningkat
Kalsium serum menurun, fosfor serum meningkat, PH serum dan HCO3 menurun
Hb, Ht, trombosit menurun
Asam urat meningkat
2. Tes urin
Urinalisis
Elektrolit urin, osmolalitas dan berat jenis
Urin 24 jam
3. EKG perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
ketidakseimbangan elektrolit dan gagal jantung.
4. Sinar-X dada dan abdomen perubahan-perubahan yang
berhubunagn denga retensi cairan
5. Prosedur diagnostik
Biopsi ginjal
Pemindaian ginjal
Ultrasound ginjal
5 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 6/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
MRI(magnetic resonance imiging), computed axial tomography (CAT) scan
Sistouretrogram berkemih
(Doenges, E Marilynn, 2002; FK UI, 2006)
8. PENATALAKSANAAN
1. Stabilkan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Dukung fungsi kardiovaskuler
3. Cegah infeksi
4. Tingkatkan status nutrisi
5. Kendalikan perdarahan dan anemia
6. Lakukan dialisis
7. Transplantasi ginjal
(Suyono et al , 2001)
Gambar 3. Hemodialisis
9. KOMPLIKASI
• Hiperkalemia
• Perikarditis, efusi perikardial, dan tamponade jantung
• Hipertensi
• Anemia
• Penyakit tulang
(Smeltzer & Bare, 2002)
6 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 7/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
10. PROGNOSIS
Dialisis dan transplantasi merupakan satu-satunya terapi definitif bagi pasien yang
mengalami penyakit ginjal stadium akhir. Meskipun dapat hidup dengan dialisis, tetapi
cara ini bukan solusi yang ideal untuk jangka panjang. Komplikasinya meliputi infeksi
pada tempat akses pembuluh darah, dan gangguan kehidupan sosial yang normal.
Untuk transplantasi ginjal, The North American Renal Transplantation Report of the
Transplant Cooperative Study melaporkan tingkat keberhasilan pencangkokan 90% dalam
tempo 1 tahun dan 74% dalam tempo 6 tahun untuk ginjal donor hidup, dan 80% dalam
tempo 1 tahun dan 58% dalam tempo 6 tahun untuk ginjal cadaver (Suyono et al , 2001)
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Merupakan biodata klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama,
suku bangsa / ras, pendidikan, bahasa yang dipakai, pekerjaan, penghasilan
dan alamat.
7 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 8/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
b. Riwayat penyakit terdahulu
Kemungkinan yang muncul pada riwayat kesehatan terdahulu pada pasien dengan
gagal ginjal kronis antara lain Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nefrosklerosis,
Sindroma Nefrotik, Tumor Ginjal dll.
c. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama
Kaji keluhan yang biasa muncul pada pasien dengan gagal ginjal kronis.
d. Riwayat penyakit keluarga
Kaji apakah di keluarga pasien ada yang pernah mengalami gagal ginjal kronis
atau kelainan ginjal lainnya.e. Aktivitas/Istirahat
Gejala : kelelahan ekstrim, kelemahan, malaise
Tanda : gangguan tidur, kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang
gerak.
f. Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi lama atau berat, nyeri dada (angina)
Tanda : hipertensi, DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki,
telapak, tanga, disritmia jantung, nadi lemah halus, hipotensi ortostatik
menunjukan hipovolemia yang jarang pada penyakit tahap akhir, friction rub
perikardial, (respon terhadap akumulasi sisa), pucat; kulit coklat kehijauan,
kuning, kecendrungan perdarahan.
g. Integritas ego
Gejala : faktor stres (ex: financial, hubungan dll), perasaan tak berdaya, tak ada
harapan, tak ada kekuatan.
Tanda : menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan
kepribadian.
h. Eliminasi
Gejala : penurunan frekuensi urine, oliguia, anuria(gagal tahap lanjut), abdomen
kembung, diare atau konstipasi.
Tanda : perubahan warna urine, oliguria dapat juga menjadi anuria.
i. Makanan / cairan
8 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 9/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
Gejala : peningkatan BB cepat (edema), penurunan BB (malnutrisi), anoreksia,
nyeri ulu hati, mual/muntah, bau tak sedap pada mulut (pernapasan amonia)
Tanda : Distensi abdomen/asites, pembesaran hati, perubahan turgor kulit, edema,
ulserasi gusi, perdarahan gusi/lidah, penurunan otot, penurunan lemak subkutan,
penampilan tak bertenaga.
j. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, sindrom ”kaki gelisah”, kebas
rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan kelemahan khususnya ekstremitas
bawah.
Tanda : gangguan status mental, penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor,
koma, penurunan DTR, rambut tipis, kuku rapuh.
k. Nyeri / kenyamanan
Gejala: nyeri panggul, sakit kepala, kram otot (memburuk saat malam hari)
Tanda: prilaku berhati hati, gelisah
l. Pernapasan
Gejala : napas pendek, dispnea, batuk dengan atau tanpa sputum kental dan
banyak.
Tanda : takipnea, dispnea, peningkatan frekuansi atau kedalaman, batuk produktif
dengan sputum merah muda encer (edema paru)
m. Keamanan
Gejala : kulit gatal, ada/berulangnya infeksi
Tanda : pruritus, demam, petekie, area ekimosis pada kulit, keterbatasan gerak
sendi
n. Interaksi sosial
Gejala : tak mampu bekerja atau melakukan kegiatan seperti biasanya
o. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : kaji tentang pengetahuan pasien dan atau keluarga tentang pengetahuan
bahwa penyakit GGK dapat disebabkan karena DM, penyakit polikistik, nefritis
herediter, kalkulus urinaria, malignansi, riwayat terpajan toksik, penggunaan
antibiotik nefrotoksik saat ini/berulang.
9 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 10/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi ditandai dengan napas
pendek, RR >24 kali/menit, penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
• PK Hiperkalemia ditandai dengan irama jantung irreguler, disritmia, kegagalan
kontrol mekanisme kontraksi otot, kejang.
• Kelebihan volume cairan tubuh berhubungan dengan mekanisme pengaturan yang
melemah ditandai dengan edema, peningkatan berat badan (berat badan basah),
peningkatan tekanan darah.
• Risiko cedera berhubungan dengan akumulasi elektrolit dan produk sampah.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. 1 : Pola Nafas Tidak Efektif b/d hiperventilasi ditandai dengan
pasien mengeluh sesak, napas pendek, RR >24 kali/menit,
penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …. x …. menit,
diharapkan pola nafas klien kembali efektif
Kriteria Hasil :
• Pasien melaporkan sesak nafasnya berkurang
• Takipnea dan bradipnea tidak ada
• Pengembangan dada simetris antara yang kanan dan kiri
• Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
• Tidak ada retraksi dinding dada
• Tanda - tanda vital dalam batas normal
• TD : 110 - 140 / 60-90 mmHg
• Nadi : 60 - 100 x / menit
• RR : 16 - 24x / menit
• Suhu : 36,5 - 37,50C
No Intervensi Rasional
1. Pantau ketat tanda -tanda Perubahan tanda vital
10 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 11/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
vital terutama frekuensi
pernafasan
khususnya pernafasan seperti
takipnea, takikardia, dan
perubahan pada tekanan darah
dapat terjadi dengan semakin
beratnya keadaan hipoksemia
yang dialami
2. Monitor usaha dan fungsi
respirasi klien, termasuk
di dalamnya penggunaan
otot bantu pernafasan,
retraksi dinding dada,
serta kesimetrisan
pengembangan dada.
Pengembangan dada sama
dengan ekspansi paru.
Pemantauan usaha nafas, adanya
retraksi dinding dada, dan
pemantauan adanya penggunaan
otot bantu pernafasan sangtlah
penting untuk menentukan
intervensi secepatnya jika terjadi
masalah dalam pernafasan
3. Berikan posisi semi
fowler jika tidak ada
kontraindikasi
Pemberian posisi yang nyaman
pada pasien dapat mengurangi
sesak nafas, meningkatkan
proses inspirasi maksimal, dan
meningkatkan ekspansi paru
serta ventilasi.
4. Patenkan jalan nafas Memudahkan aliran udara untuk
masuk ke saluran pernafasan
pada fase inspirasi dan keluar
dari saluran pernafasan pada
fase ekspirasi
5. Evaluasi respon verbal
klien mengenai sesak
yang dirasakan berkaitan
dengan intervensi yang
telah diberikan.
Identifikasi keefektifan terapi
yang telah diberikan
6. Kolaborasi : Berikan O2
sesuai indikasi
Membantu memenuhi kebutuhan
O2 pasien
11 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 12/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
Dx. 2 : PK Hiperkalemia
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …. x 24 jam,
diharapkan perawat dapat meminimalisasi hiperkalemia pada pasien
Kriteria Hasil:
• Kalium serum dalam batas normal (3,5 - 5,5 mEq/L)
• Iram jantung regular, teratur
• Tidak terjadi kejang
No. Intervensi Rasional1 Identifikasi pasien berisiko /
penyebab hiperkalemia. Mis :
masukan berlebihan dari
kalium/penurunan ekskresi.
Mempengaruhi pilihan intervensi.
Identifikasi dini dan pengobatan
dapat mencegah komplikasi.
2 Identifikasi / hentikan sumber diet
kalium
Memudahkan penurunan kadar
kalium.
3 Bantu dengan latihan gerak aktif /
pasif.
Memperbaiki tonus otot.
4 Dorong periode istirahat sering,
bantu aktivitas perawatan sesuai
indikasi.
Kelemahan otot umum menurunkan
toleransi aktivitas.
5 Tinjau ulang obat aturan obat untuk
obat yang mengandung /
mempengaruhi ekskresi kalium.
Memerlukan pemantauan kadar
kalium regular dan penggantian
pilihan obat dalam hal
dosis/frekuensi.
6 Kolaborasi : Pantau hasil
laboratorium mis: kalium serum,
BUN.
Mengevaluasi kebutuhan /
keefektifan terapi.
Dx. 3 : Kelebihan volume cairan tubuh berhubungan dengan
mekanisme pengaturan ginjal yang melemah ditandai dengan
edema, peningkatan berat badan (BB basah), peningkatan
tekanan darah
12 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 13/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …. x 24 jam,
diharapkan volume cairan tubuh pasien seimbang
Kriteria Hasil:
• Edema berkurang
• Berat badan menurun (berat badan kering)
• TD dalam batas normal (110 - 140 / 60-90 mmHg)
No Intervensi Rasional
1 Auskultasi suara napas pasien Kelebihan cairan dapat menimbulkan
edema paru dan GJK dibuktikan olehterjadinya bunyi napas tambahan
2 Pantau TTV pasien Takikardi dan hipertensi terjadi karena
perubahan fase oliguri gagal ginjal
3 Kolaborasi batasi pemasukan peroral dan
IV
Manejemen cairan diukur untuk
menggatikan pengeluaran dari semua
sumber ditambah perkiraan kehilangan
yang tidak tampak
4 Kolaborasi pemberian diuretik Untuk melebarkan lumen tubular dari
debris, menurunkan hiperkalemia, dan
meningkatkan volume urin adekuat
5 Kolaborasi pemeriksaan SE (serum
Elektrolit)
Mengetahui perkembangan elektrolit
serum sehingga memudahkan dalam
penanganan selanjutnya
Dx. 4 : Risiko cedera berhubungan dengan akumulasi elektrolit dan produk
sampah
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …. x 24 jam, diharapkan tidak
terjadi cedera pada pasien
No Intervensi Rasional
1 Amati tanda-tanda adanya akumulasi
produk sampah (hiperkalemia,
hiperfosfatemia, uremia)
Untuk memastikan terapi yang cepat dan
tepat
13 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik
5/12/2018 GGK LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ggk-lengkap 14/14
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2011
2 Berikan diet rendah protein, kalium,
natrium dan fosfor.
Untuk menurunkan kebutuhan ekskresi
pada ginjal
3 Kolaborasi pelaksanaan dialisis Untuk mempertahankan fungsi ekskresi
4. IMPLEMENTASI
Disesuaikan dengan rencana intervensi keperawatan yang telah disusun.
5. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dalam bentuk evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
dilakukan sesuai dengan kriteria hasil yang telah disusun
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E Marilynn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
FKUI. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 4. FKUI : Jakarta
Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius
Suyono et al . 2001. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta: EGC
14 Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada
Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik