gaya kepemimpinan tokoh masyarakat di dusun

77
GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN NOLOGATEN RT.09 RW.03 CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial Oleh : Aga Djati Kurnia Tala NIM.11250052 PEMBIMBING Muhammad Izzul Haq, M.Sc. NIP. 198108232009011007 JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Upload: phamkien

Post on 12-Jan-2017

250 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

NOLOGATEN RT.09 RW.03 CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk MemenuhiSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam

Ilmu Kesejahteraan Sosial

Oleh :

Aga Djati Kurnia Tala

NIM.11250052

PEMBIMBING

Muhammad Izzul Haq, M.Sc.

NIP. 198108232009011007

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 3: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 4: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 5: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 6: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN:

Skripsi ini ku persembahkan kepada orang-orang yang paling disayangi danberarti dalam hidup penulis:

Kepada orang tua ku yang mendidiku dan membesarkan dengan penuhcinta dan kasih saying ku hingga aku bisa seperti saat ini terimakasihsudah menjadi yang terbaik di dalam hidupku.

Adik-adiku yang memberikan motivasi untuk terus berjuang dalammenyelesaikan skripsi ini, terimakasih sudah menjadi adik-adik yangterbaik untuk ku

Kakek dan Nenek ku yang selalu memberikan ku motivasi dannasehatnya untuk selalu menjadi anak yang optimis dan terus berjuangmeraih cita-cita.

Orang yang terus memberikan nasehat terbaik nya meskipundibelakang layar trimakasih telah menjadi Guru terbaik ku.

Page 7: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

vii

MOTO

YOU WILL NEVER KNOW THE TRUE ANSWER

BEFORE YOU TRY

SO, I CLOSE MY EYES TO OLD ENDS AND OPENMY HEART TO NEW BEGININGS

DREAM BELIVE AND MAKE IT HAPPEN

-Agnes Monica

GO CONFIDENLY IN THE DIRECTION OF YOURDREAMS, LIVE THE LIFE YOU HAVE IMAGINED

YOU COULD BE THE ONE, YOU COULD BE THEBEST

Page 8: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

viii

Abstrak

Penelitian ini berjudul, “Gaya Kepemimpinan Tokoh Masyarakat Di DusunNologaten RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok Sleman.” Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan tokoh masyarakat dalammeningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di dusun Nologaten RT.09 RW.03Caturtunggal Depok Sleman. Jenis penelitian ini adalah Action research denganmetode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi,dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah, Bapak Soedalto merupakan tokoh masyarakat ataupemimpin informal yang berwibawa yang menerapkan kepemimpinantransformasional, yakni dengan memiliki karakter, kecerdasan, mampumemberikan motivasi untuk bangkit dan sukses bagi masyarakat miskin, sertaberani melakukan perubahan di masyarakat. Peran Bapak Soedalto salah satunyaadalah menciptakan gerakan perlawanan yang ditujukan kepada PT PutraMataram atas proyek pembangunan Ambarukmo Plaza, dan berhasil mendapatkanganti rugi terhadap rumah yang mengalami kerusakan di sekitar proyek tersebut.Selain itu, Bapak Soedalto merupakan Ketua Paguyuban Lansia di KelurahanCaturtunggal dan selalu aktif dalam program kegiatan lansia meliputi: periksakesehatan gratis, senam sehat, piknik, dsb. Bapak Soedalto juga berperan sebagaiketua organisasi Gereja di Pringwulung, dan berperan aktif dalam meningkatkankesejahteraan masyarakat miskin di Nologaten.

Kata Kunci; Soedalto, Pemimpin Informal

Page 9: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta innayah-Nya terhadap seluruh

umatnya. Sholawat serta salam tak lupa senantiasa selalu tercurahkan atas

junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah

menjadi zaman seperti sekarang ini. Penulis sangat bersyukur atas limpahan

Rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

Skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan setelah melalui proses yang cukup

panjang. Penulisan skripsi yang berjudul “Gaya Kepemimpinan Tokoh

Masyarakat Di Dusun Nologaten RT.0 RW.03 Caturtunggal Depok Sleman”

dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dengan

segala hormat penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga

kepada :

1. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA. Ph.D., selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Nurjannah, M.Si. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Arif Maftuhin, M.Ag., MA. selaku Ketua Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

4. Arif Maftuhin, M.Ag., MA. Selaku Pembimbing Akademik yang selama ini

telah memberikan nasehat serta masukan selama menjalani kuliah.

Page 10: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

x

5. Bapak Muhammad Izzul Haq, S.Sos, M.Sc. selaku pembimbing skripsi yang

telah sabar membimbing serta memberikan motivasi dan nasehat kepada

penulis dalam menyelesaikan proses penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Noor Kamila yang telah bersedia menjadi penguji skripsi ini.

7. Bapak Latiful Khuluk yang telah bersedia menjadi penguji skripsi ini.

8. Orang tua ku yang telah memberikan do’a dan semangat yang sungguh luar

biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Adik-adiku Annisa dan Saves yang senantiasa memberikan do’a serta

semangat kepada penulis.

10. Kakak-kakak ku Bety Asros, Veronica, Elisabeth, Rico, Bramantyo,

Edmundo, yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya agar terus

berjuang menyelesaikan skripsi ini.

11. Abdullah Orang yang saya cintai yang selalu memberikan semangat.

12. Guru spiritual saya yang selalu memberikan waktu dan nasehatnya kepada

penulis agar selalu optimis.

13. Bapak Eko Sulistyo Ketua Dusun Nologaten yang telah memberikan bantuan

informasi serta izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

14. Kepada Informan yang memberikan banyak informasi terkait dengan

penelitian skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

15. Sahabat sahabatku KPI yang selalu memberikan semangat kepada penulis

dalam mengerjakan skripsi : Mayang, Silvi, Sovi, Ana dan Farik

Page 11: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

xi

16. Teman-teman seperjuangan dan sahabatku angkatan 2011 Luki, Ayu, Ria,

Yulita, Sheila, Ina, Ima, Azmi dan kawan-kawan IKS yang tidak dapat penulis

seebutkan satu per satu.

17. Teman-teman UGM, UNY, UPN dan ISI dalam sebuah organisasi yaitu

koalisi pemuda hijau Indonesia KOPHI) Hendri, Roni, Eja, Nugi, Neneng,

Kak Rida, Kak Andri, Kak Gilang dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu.

18. Sahabat-sahabatku SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta yang menemani

dalam proses wawancara dan penyusunan skripsi Nia, Ayu, Fitri, Novi dan

Nora.

Demikian pula untuk teman-teman serta pihak-pihak yang tidak bisa

penulis sebutkan, semoga segala bantuan baik materi maupun non materi dapat

bermanfaat dan mendapat balasan dari Allah SWT yang berlipat ganda.

Penulis sangat menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, maka dari itu saran dan kritik yang membangun senatiasa penulis

harapkan agar kedepannya dalam menulis karya ilmiah dapat melakukan yang

lebih baik. Akhir kata penulis sangat berharap semoga karya ini dapat bermanfaat

bagi semua pembaca dan dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan bagi setiap

pembaca.

Yogyakarta, 21 September 2015Penulis

Aga Djati Kurnia TalaNIM: 11250052

Page 12: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .......................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB.......................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi

HALAMAN MOTO .............................................................................. vii

ABSTRAKSI ......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................ .................. xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. PenegasanJudul............................................................ 1

B. LatarBelakang.............................................................. 3

C. RumusanMasalah......................................................... 6

D. TujuanPenelitian .......................................................... 7

E. ManfaatPenelitian ........................................................ 7

F. Tinjauan Pustaka.......................................................... 8

G. KerangkaTeoriti ........................................................... 13

H. MetodePenelitian ......................................................... 26

I. Sistematika Penulisan .................................................. 33

BAB II : GAMBARAN GEOGRAFIS DUSUN NOLOGATEN

DUSUN NONOLGATEN RT.09 RW.03 CATURTUNGGAL

DEPOK SLEMAN

A. Struktur Wilayah Padukuhan Cturtunggal ................... 35

B. Struktur Kepengurusan Padukuhan Nologaten............ 37

C. Monografi Dusun Nologaten ....................................... 39

Page 13: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

xiii

BAB III : GAYA KEPEMIMPINAN BAPAK SOEDALTO SEBAGAI

TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN NOLOGATEN

RT 09 RW 03 CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN

A. Profil Bapak Soedalto................................. ..................... 50

1. Kelahiran, Masa Kecil dan Pendidikan……. 52

2. Riwayat Organisasi dan Pekerjaan………… 53

3. Peran Soedalto Dalam Mendidik Anak……. 54

B. Faktor-Faktor Kepemimpinan Bapak Soedalto ........... 58

1. Kemampuan Dalam Memikat Hati Bawahan… 58

2. Tehnik-Tehnik Kepemimpinan

Yang Efektif………………………….. .... 60

3. Kepribadian Soedalto Sebagai Kepemimpinan

Informal…………………………………………. 61

4. Divisi dan Peran BapakSoedalto

Dalam Organisasi…………………………………62

5. Pengaruh Keteladanan Bapak soedalto ………….69

C. Faktor-Faktor Gaya Kepemimpinan Bapak Soedalto ………….72

1. Bapak Soedalto Sebagai ArsotekSosial…………….72

2. Visi dan Misi Bapak Soedalto Sebagai

Seorang Pemimpin………………………………….76

3. Strategi Bapak Soedalto dalam

Membangun Kepercayaan Masyarakat

Dusun Nologaten …………………………………...78

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 81

B. Saran ........................................................................... 82

LAMPIRAN ........................................................................................... 86

Page 14: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

xiv

Daftar Tabel :

1. Tabel 1.1 ..................................................................................... 35

Daftar Diagram:

1. Diagram 1.2 ................................................................................ 40

2. Diagram 1.2 ................................................................................ 42

3. Diagram 1.3................................................................................. 42

Daftar Skema :

1. Skema 1.1 ................................................................................... 34

2. Skema 1.2 ................................................................................... 63

3. Skema 1.3 ................................................................................... 65

4. Skema 1.4.................................................................................... 65

5. Skema 1.5 ................................................................................... 68

Daftar Gambar:

1. Gambar 1.1 ................................................................................. 85

2. Gambar 1.2 ................................................................................. 85

3. Gambar 1.3.................................................................................. 86

4. Gambar 1.4.................................................................................. 86

5. Gambar 1.5.................................................................................. 87

6. Gambar 1.6.................................................................................. 87

7. Gambar 1.7.................................................................................. 88

8. Gambar 1.8.................................................................................. 88

9. Gambar 1.2.................................................................................. 89

10. Gambar 1.10................................................................................ 89

11. Gambar 1.11................................................................................ 90

12. Gambar 1.12................................................................................ 90

Page 15: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Penegasan judul bertujuan memberikan pemahaman yang baik tentang

fokus penelitian sehingga meminimalisir kekeliruan dalam memahami skripsi

yaitu “Gaya Kepemimpinan Tokoh Masyarakat Nologaten RT.09 RW.03

Caturtunggal Depok Sleman”. Kemudian peneliti memberi penegasan

terhadap beberapa istilah dalam judul skripsi ini agar tidak terjadi salah

persepsi, yaitu sebagai berikut :

1. Gaya

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), gaya adalah

sebuah dorongan atau tarikan yang menggerakkan baik sebuah benda

maupun bukan sebuah benda yang mengarah pada tujuan tertentu.1

2. Kepemimpinan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), Kepemimpinan

sering disebut sebagai pelopor, pembina, panutan, pembimbing,

penggerak, ketua, kepala, raja dan masih banyak lagi, sedangkan

memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang

berkaitan dengan kemampuanya mempengaruhi orang lain dengan

berbagai cara. 2 Istilah pemimpin, kepemimpinan dan memimpin pada

1W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1995),hlm.83.

2Ibid., hlm.85.

Page 16: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

2

dasarnya dari kata dasar yang sama yaitu “pimpin”. Jadi kepemimpinan

merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu terhadap sebuah

kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arahan untuk mencapai

sebuah keberhasilan dan tujuan yang sama.3

3. Tokoh Masyarakat

Tokoh menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) adalah

seseorang keteladanan yang dijadikan sebagai contoh sehingga dapat

diteladani sifat dan sikap nya serta mempunyai peran dalam memimpin

baik organisasi maupun bukan organisasi, sedangkan masyarakat menurut

Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) adalah sejumlah manusia yang

memiliki bahasa sama dan terikat oleh suatu kebudayaan dan aturan yang

mereka anggap sama. 4 Jadi yang dimaksud dengan tokoh masyarakat

adalah orang yang dianggap sebagai teladan dan menjadi panutan bagi

sekumpulan orang yang memiliki bahasa sama dan tinggal di tempat yang

sama dan terikat oleh budaya dan aturan yang harus dipatuhi dalam

lingkungannya.

Setelah peneliti memberi penegasan judul maka dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi “Gaya

Kepemimpinan Tokoh Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Warga (Studi Kasus Di Dusun Nologaten RT.09 RW.03 Caturtunggal

3Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2005), hlm.94

4W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: balai pustaka, 1995),hlm.122.

Page 17: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

3

Depok Sleman” yaitu sebuah kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang

tokoh masyarakat dan dianggap memiliki sikap yang baik dan patut untuk

dijadikan panutan sehingga mudah memberikan arahan kepada

bawahannya karena memiliki sebuah dorongan atau gaya yang melekat

pada tokoh masyarakat tersebut.

B. Latar Belakang

Pemimpin merupakan aspek penting di segala bidang kehidupan

manusia karena menyangkut harmoni kehidupan banyak orang atau kelompok.

Pemimpin adalah pribadi yang dituntut selalu hadir dan mampu

menyelesaikan masalah dengan bijak, didasari pertimbangan-pertimbangan

yang matang. Oleh karena itu, sejatinya seorang pemimpin harus mampu

menggerakkan pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama. Secara teoritis,

pemimpin memang selalu dikaitkan dengan hal-hal seperti gaya

kepemimpinan, metode kepemimpinan, sifat kepemimpinan, teknik

kepemimpinan dan sebagainya. Dalam hal ini, teori kepemimpinan pun sejak

dahulu terus dikembangkan untuk memahami metode-metode kepemimpinan

yang tepat dan yang layak diterapkan oleh seorang pemimpin sesuai dengan

corak organisasi maupun kelompok tertentu. Metode kepemimpinan yang

tepat, akan memudahkan seorang pemimpin beserta pengikutnya untuk

mencapai tujuan bersama.

Suatu negara akan lebih maju dan sejahtera apabila pemimpin

masyarakatnya dapat berkontribusi terhadap perubahan kearah yang lebih

Page 18: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

4

baik, khususnya dalam bidang penanganan kemiskinan dan permasalahan

sosial. Dalam konteks ini jelas dibutukan seorang pemimpin yang tangguh.5

Pemimpin yang tangguh adalah pemimpin yang mampu memberikan

dorongan dan menjadi teladan bagi yang lain. 6 Kepemimpinan yang

berkualitas merupakan kunci utama keberasilan suatu organisasi, kelompok,

atau negara. Oleh sebab itu Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang

berkualitas agar mampu mengantarkan bangsa dan negara pada

tujuan nasional yang telah disepakati, seperti yang tercantum dalam naskah

Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.7

Dalam ranah publik, dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat

menggerakkan masyarakat untuk turut serta dan patuh terhadap setiap

kebijakan yang telah dibuat agar kebijakan tersebut bisa berjalan dengan

efektif dan efisien serta sesuai dengan apa yang diinginkan bersama. Namun

di Indonesia sendiri, tidak jarang pemimpin hanya memanfaatkan jabatannya

untuk meraih kepentingan pribadi serta melupakan kepentingan para

pengikutnya. Karena itu, tidak sedikit masyarakat yang semakin kehilangan

rasa percaya kepada figur seorang pemimpin dan mulai apatis terhadap

pemimpin tersebut.

5Riberu, Dasar Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1992), hlm.2

6Ibid., hlm.v

7Undang Undang Dasar Pembukaan Tahun 1945

Page 19: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

5

Di Indonesia, terdapat fenomena-fenomena kepemimpinan seperti

yang telah dijelaskan, akan tetapi selain itu masih ada sebuah fenomena

kepemimpinan lain yaitu terdapat seorang pemimpin yang sangat membekas,

memberikan banyak pelajaran dan motivasi, serta dianggap layak untuk

menjadi panutan bagi para pengikutnya dan juga umumnya masyarakat secara

luas. Uniknya, pemimpin tersebut bukanlah pemimpin yang memiliki jabatan

formal di dalam pemerintahan, sebagai contoh adalah Mbah Maridjan, yang

merupakan seorang pemimpin transformasional bagi masyarakat yang tinggal

di lereng Gunung Merapi, khususnya di Desa Kinahrejo, kawasan Kabupaten

Sleman, Yogyakarta.

Atas kesetiaan dan dedikasinya yang tinggi terhadap sultan, Mbah

Maridjan mulai menjadi icon dan semakin dikenal oleh masyarakat bahkan

pengikutnya pun juga semakin bertambah. Tidak hanya masyarakat yang

berasal dari Sleman, bahkan banyak juga yang berasal dari kabupaten lainnya.

Setiap kali Gunung Merapi akan menunjukkan tanda-tanda akan meletus,

Mbah Maridjan menjadi orang yang paling kerepotan. Siang dan malam

rumah juru kunci merapi Gunung Merapi itu akan didatangi oleh ratusan tamu

hingga beliau tidak memiliki cukup waktu untuk istirahat seperti orang-orang

lain seusianya. Hal ini tentunya menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat

terhadap Mbah Maridjan sangatlah tinggi.

Berdasarkan contoh kepemimpinan di atas, maka upaya untuk

mewujudkan menjadi negara yang maju tentu harus ditunjang dengan

kepemimpinan yang kuat dan berkualitas. Dalam buku yang berjudul Prinsip-

Page 20: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

6

Prinsip Kepemimpinan oleh Marshall Saskin dan Molly G. Saskin, disebutkan

bahwa pemimpin membutuhkan tidak hanya kepandaian secara manajerial,

namun juga memiliki tingkat komunikasi secara baik untuk menyampaikan

ide atau gagasan kepada seluruh anggotanya, agar anggotanya dapat menerima

dan bersedia melakukan kemauan pemimpin dan membimbing untuk

mencapai tujuan tertentu.8 Kepemimpinan merupakan kebutuhan dan tuntutan

dari berbagai kehidupan masyarakat baik lokal, regional, nasional maupun di

berbagai belahan dunia internasional. 9 Kepemimpinan dalam kehidupan

manusia bergantung pada aspek tingkatan yang dilakukannya, baik pada level

kepemimpinan dalam rumah tangga, mayarakat, keorganisasian, lembaga,

pemerintahan dan kenegaraan.10

Dalam penelitian ini, Bapak Soedalto merupakan salah seorang tokoh

terkemuka di Dusun Nolologaten. Menariknya, meskipun background

keyakinan beliau tergolong minoritas, tetapi beliau rela membantu warganya

yang berkeyakinan berbeda. Selain itu, beliau juga membantu mengentaskan

beberapa warga yang bisa dikatakan kelas bawah menjadi sejahtera. Hal inilah

yang membuat peneliti tertarik untuk berkontribusi dalam penyusunan skripsi

ini dengan mengamati gaya kepemimpinan Bapak Soedalto, seorang tokoh

minoritas di kalangan warga yang mayoritas muslim di Nologaten.Dengan

adanya seorang tokoh yang memiliki pengaruh dalam mengupayakan serta

8 Marshal Saskin dan Molly G. Sashkin, Prinsip Prinsip Kepemimpinan, ( Erlangga:2003), hlm.8

9 Richard. L dkk, LEADERSHIP Memperkaya Pelajaran Dari Pengalaman, ( Jakarta :Salemba Humanika, 2012 ), hlm.35

10 Ibid., hlm.2.

Page 21: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

7

mendorong dan memberikan motivasi kepada warga Nologaten Caturtunggal

Depok Sleman untuk menjadi lebih sejahtera itulah yang menjadi alasan kuat

mengangkatnya dalam sebuah penelitian yang berjudul “Gaya Kepemimpinan

Tokoh Masyarakat Dusun Nologaten RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok

Sleman”.

C. Rumusan masalah

Fokus penelitian ini adalah melihat gaya kepemimpinan tokoh

masyarakat Nologaten dalam meningkatkan kesejahteraan di Dusun Nologaten

RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok Sleman. Oleh karena itu rumusan masalah

yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana Gaya

Kepemimpinan Tokoh Masyarakat Dusun Nologaten RT.09 RW.03

Caturtunggal Depok Sleman?”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

“Mengetahui Gaya Kepemimpinan Tokoh Masyarakat Dusun Nologaten

RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok Sleman”.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat penelitian Secara Teoritis :

Hasil dari penelitian ini dapat dapat memperkaya wacana

keilmuan kepada para pembaca, khususnya kepada jurusan Ilmu

Page 22: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

8

Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta khususnya pada matakuliah

Gerakan Sosial, Kebijakan Sosial, Kewirausahaan Sosial, dan Pengantar

Kesejahteraan Sosial, Intervensi Kelompok.

2. Manfaat penelitian Secara Praktis

a. Sebagai hasil karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

berguna bagi penelitian-penelitian dengan tema yang sama serta

memberi kontribusi atau bahan masukan bagi pengembangan ilmu-

ilmu sosial serta aplikasinya.

b. Hasil karya ilmiah ini semoga dapat memberikan contoh bagi para

pembacanya khususnya kepada para pemimpin agar sikap dan

perilaku yang mementingkan kepentingan orang yang lemah dan

membela hak orang miskin sebagai broker dengan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan pembeda dan penegas bahwa penelitian

ini belum pernah dilakukan oleh orang lain, namun ada beberapa penelitian

yang mungkin hampir sama dengan judul penelitian ini.Dalam penyusunan

karya ilmiah tentunya dibutuhkan sumber data dan informasi baik dalam

bentuk skripsi maupun buku.Adapun hasil penelitian yang berupa skripsi

milik Munawir dalam bentuk skripsi yang berjudul “Gaya Kepemimpinan

Demokratis Terhadap Kedisiplinan Santri (Studi Di Panti Asuhan Putra dan

Page 23: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

9

Putri Nurul Haq Gedongkuning, Bantul, Yogyakarta)”, dalam skripsinya

menjelaskan bahwa peranan seorang pemimpin sangatlah penting karena

untuk membentuk sebuah kesatuan baik itu sebuah Bangsa dan negara,

organisasi ataupun sebuah kelompok kecil tentu saja membutuhkan seorang

pemimpin yang mampu memberikan tauldan dan membawa perubahan

kearah yang lebih baik. Persamaan dengan skripsi ini adalah sama–sama

melihat pentingnya sebuah peranan kepemimpinan karena jika tidak ada

seorang pemimpin maka tidak akan bisa sama sama mencapai satu tujan yaitu

keberhasilan. Perbedaan dengan skripsi ini adalah lokasi penelitian yang

berbeda, subjek penelitian yang berbeda serta jika dalam skripsi ini

membahas gaya kepemimpinan demokratis sedangkan peneliti menyusun

penelitian di Dusun Nologaten dengan melihat pada aspek gaya

kepemimpinan sosial.11

Referensi selanjutnya milik Abner dalam bentuk tesis yang berjudul

”Analisis Gaya Kepemimpinan Terhadap Kebijakan Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal Di - Kabupaten Sorong Study Analisis,

Gaya Kepemimpinan, Dr. Stepanus Malak Drs. M.Si” Penelitian ini

mengangkat tema tentang gaya kepemimpinan dalam menentukan

keberhasilan pembangunan di daerah. Obyek dari penelitian ini adalah Dr,

Stepanus Malak, Drs, M.Si., sebagai Kepala Daerah Kabupaten Sorong.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang

11Munawir Zasali, “Pengaruh KepemimpinanDemokratis Terhadap Kedisiplinan Santri(Study Di Panti Asuhan Putra dan Nurul Haq Gedongkuning, Bantul, Yogyakarta)”, ( Yogyakarta: Jurusan Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah, UIN Sunan kalijaga, 2008) hlm.ii

Page 24: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

10

digunakan oleh Dr, Stepanus Malak, Drs, M.Si., dalam menjalankan tugas

dan wewenangnya sebagai Bupati Kabupaten Sorong. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam

penelitian ini yang dijadikan unit analisis adalah Gaya/model Kepemimpinan

DR. Stepanus Malak, Drs. M.Si, Bupati Kabupaten Sorong. Teknik

pengambilan keputusan, cara memotivasi, cara penyelesaian masalah, dan

pendekatan lokal adalah variabel yang dianalisis dalam penelitian ini. Hasil

analisis menunjukkan, Dr. tepanus Malak, Drs, M.Si., termasuk pemimpin

yang demokratis. Hasil ini mengacu dari cara pengambilan keputusan yang

lebih menekankan pelibatan semua pihak, penyelesaian masalah dengan

pendekatan win-win solution, mengedepankan keteladanan dalam memotivasi

pengikutnya, dan mengedepankan pendekatan lokal. Selain teridentifikasi

menggunakan gaya kepemimpinan yang demokratis, Dr.Stepanus Malak, Drs.

M.Si., juga termasuk dalam pemimpin yang transformasional. 12 Jadi

persamaan penelitian ini yaitu sama-sama melihat bagaimana gaya seorang

tokoh masyarakat dalam meqningkatkan perubahan yang baik serta

berpengaruh dalam perkembangan di daerahnya. Sedangkan perbedaanya

adalah terletak pada daerah yang diteliti serta peranan tokohnya dalam

meningkatkan perbaikan. Jika dalam penelitian di Dusun Nologaten pada

kesejahteraan warga miskin sedangkan penelitian tersebut lebih kepada

pembangunan daerah yang tertinggal.

12 Abner, Paa, ”Analisis Gaya Kepemimpinan Terhadap Kebijakan PercepatanPembangunan Daerah Tertinggal Di – Kabupaten Sorong Studi Analisis, Gaya Kepemimpinan,Dr. Stepanus Malak Drs. M.Si”, (Yoogyakarta : Jurusan Magister Administrasi Publik, 2013),hlm.i

Page 25: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

11

Kemudian penelitian selanjutnya dalam bentuk buku karya Kartini

Kartono yang mendeskripsikan pengertian dasar seorang pemimpin, berbagai

macam jenis kepemimpinan, tipe Kepemimpinan serta fungsi kepemimpinan.

Dalam bukunya Dr. Kartini Kartono juga memaparkan bahwa seorang

pemimpin merupakan sebuah faktor penentu dalam sukses atau gagalnya

suatu organisasi dan usaha. Baik di dunia bisnis, politik, kenegaraan maupun

sosial sehingga seorang pemimpin harus cerdas dan bisa mengayomi

bawahannya.13

Referensi selanjutnya dari buku yang berjudul Prinsip – Prinsip

Kepemimpinan Karya Molly G dan Marshal Sashkin Marshal Saskin,

menuangkan tulisannya bahwa Kepemimpinan merupakan sebuah kebutuhan

pokok yang harus dipenuhi namun, untuk mendapatkan kepemimpinan yang

bisa membawa kearah yang lebih baik itu tidak lah mudah karena akan ada

beberapa karakter kepemimpinan yang berbeda-beda dengan adanya macam

macam jenis kepemimpinan tersebut akan bergantung pada pemimpin yang

pada saat itu menduduki pada kursi teratas, karena pada dasarnya karakter

orang itu berbeda–beda tentunya setiap pemimpin akan mempunyai gayanya

masing masing dalam memimpin bawahan atau anggotanya.14

Referensi selanjutnya dalam bentuk buku yang berjudul Dasar-Dasar

Kepemimpinan karya Riberu, menjelaskan bahwa seorang pemimpin

13Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, ( Jakarta: PT Grafindo Persada, 1983),hlm.v

14Marshal Saskin dan Molly G. Sashkin, Prinsip Prinsip Kepemimpinan, ( Erlangga:2003), hlm.7

Page 26: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

12

merupakan orang yang memiliki skill untuk memimpin sebuah kelompok

kecil atau besar dengan gaya yang melekat pada dirinya sehingga mampu

mempengaruhi anggotanya untuk menjalankan sebuah tugas sehingga dapat

mencapai hasil yang baik. Sebuah negara akan lebih maju dan sejahtera

ketika pemimpin masyarakatnya bisa memberikan perubahan kearah yang

leih baik khususnya dalam bidang penanganan kemiskinan dan permasalahan

sosial lain oleh karena itu dibutukan seorang pemimpin yang tangguh. 15

Pemimpin yang tangguh tersebut diharapkan mampu memberikan dorongan

dan menjadi teladan yang baik bagi yang lain.

Referensi selanjutnya dari sebuah buku karya Sartono Kartodirdjo

yang berjudul Kepemimpinan Dalam Dimensi Sosial memaparkan bahwa,

status pemimpin dalam struktur sosial yaitu membawa fungsi atau peranan

untuk menugasi, mengatur dan mengawasi anggotanya atau pengikutnya agar

mencapai tujuan dengan sukses dengan cara menciptakan komunikasi yang

baik antara pimpinan dengan bawahan.16 Dari referensi ini mampu membantu

dalam menyusun karya ilmiah ini untuk mengetahui karakter kepemimpinan

terletak pada karakter kepemimpinan yang seperti apa sesuai dalam buku

tersebut.

15Riberu, Dasar Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1992), hlm.2

16Sarjono Kartodirdjo, Kepemimpinan Dalam Dimensi Sosial, (Jakarta: LP3ES, 1986),hlm.vi

Page 27: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

13

G. Kerangka Teori

1. Devinisi dan Batasan Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam setiap system memiliki makna yang

berbeda. Dalam system kerajaan, demokrasi, dan Islam kesemuanya jelas

berbeda dalam memaknai arti pimpinan dan segala hal yang melekat

padanya. 17 Kepemimpinan dengan pemimpin memiliki makna yang

berbeda pemimpin adalah suatu peran atau ketua dalam sistem dalam suatu

organisasi atau kelompok, Sedangkan kepemimpinan merupakan

kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar

bekerja guna mencapai tujuan dan sasaran.18Pemimpin adalah orang yang

memimpin, Sedangkan kepemimpinan adalah sebuah aktivitas seorang

dalam mengatur dan mengarahkan orang-orang yang berada dibawahnya

atau orang-orang yang berada di dalam wilayah kekuasaannya Definisi

kepemimpinan memiliki makna yang erat sekali dengan kekuasan19.

Menurut B.H. Raven, 1976 (dalam Kepemimpinan Dasar-Dasar

dan Pengembanganya, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan

atau seni yang mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang

17 Bernadine R. Wijaya dan Susilo Supardo, Kepemimpinan Dasar-Dasar danPengembanganya ( Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2005 ), hlm.3

18 Riberu, Dasa- Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1992), hlm.1.

19 Bernadine R. Wijaya dan Susilo Supardo, Kepemimpinan Dasar-Dasar danPengembanganya, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2005), hlm.13

Page 28: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

14

didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain

dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok, Seseorang yang

memimpin tentu memiliki kekuasaan terhadap apa yang dia pimpin, dia

dapat mempengaruhi bawahannya, dengan kekuasaan yang ia miliki

tentunya, untuk melakukan segala hal yang dia inginkan entah hal tersebut

disukai atau tidak oleh bawahannya. 20 Definisi kepemimpinan juga

berkaitan dengan hierarki atau tingkatan yang ada di dalam masyarakat.

Sang pemimpin dapat dipastikan adalah seseorang yang menduduki posisi

teratas dalam sebuah masyarakat. Dia adalah sosok yang dihormati,

disegani dan dihargai oleh orang-orang di sekelilingnya mengingat

pentingnya peran dan posisi yang dia miliki dalam masyarakat.21Jadi yang

dimaksud dengan kepemimpinan adalah sebuah hubungan

yangmempengaruhi bawahanya dengan kemampuan yang ia miliki untuk

mencapai tujuan yang sama.

2. Tipe Kepemimpinan

a. Pemimpin Formal

Pemimpin formal adalah pemimpin yang diangkat atau dijabatkan

oleh pemerintah di suatu bagian dari wilayah administratif suatu

negara. Oleh karena itu pemimpin formal adalah mereka yang

mendasarkan kepemimmpinannya pada legalitas yang diberikan

kepadanya, misalnya jabatan-jabatan formal yang dimiliki seperti

20 Ibid., 18

21 Riberu, Dasar Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1992), hlm.4.

Page 29: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

15

lurah, kepala Kodim, Bupati, dan sebagainya. 22 Dalam proses

munculnya pemimpin fotmal dapat memperoleh legitimasi melalui

kontribusinya, keahlian, usaha, dan kompetensinya dalam bidang

tertentu.23

Dalam konteks pemimpin formal, misalnya kepala Desa Nologaten

jelas memiliki wewenang menyelenggarakan urusan pemerintahan

desa, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kepala desa menjalankan

tugasnya sesuai dengan mekanisme koordinasi dengan pemerintah

distrik dan kabupaten.24 Tugasnya adalah mengelola administrasi dan

mengurus masalah-masalah di kalangan masyarakat terkait berbagai

kebijakan administratif, birokrasi, dan harus tanggap dengan berbagai

keadaan yang mengancam warganya seperti bencana alam.

Di bawah kepala desa, ada pula kepala pedukuhan, ‘Pak Dukuh’

yang merupakan pemimpin formal di kawasan administratif

pedukuhan atau dusun, sebagai salah satu ‘Perabot Desa.’25 Tugas

kepala dukuh kurang lebih sama dengan kepala desa, hanya saja

cakupan wilayahnya lebih sempit, yakni menyelenggarakan

pemerintahan pedukuhan dalam rangka membantu kepala desa,

22 Arief Budiman, Kebebasan, Negara, Pembangunan: Kumpulan Tulisan 1965-2005.(Jakarta: Pustaka Alvabeta), hlm 28.

23 Iskandar Putong, Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis. (Jakarta: Alfabeta, 2005),hlm, 46.

24 Supriyadi, Deddy. 2004. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama), hlm. 26.

25Adat-Istiadat Daerah Istimewa Yogyakarta, (Jakarta: Proyek Penelitian dan PencatatanKebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Departemen Pendidikan danKebudayaan), hlm. 225.

Page 30: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

16

mengelola administrasi pedukuhan, dan berbagai masalah yang ada di

masyarakat pedukuhan.

b. Pemimpin Informal

Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan

pengangkatan resmi sebagai pemimpin; namun karena memiliki

sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang

mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok

atau masyarakat. 26 Oleh karena itu, pemimpin informal menduduki

posisi sebagai pemipin dalam suatu kelompok sosial/masyarakat

diperoleh bukan melalui suatu pengangkatan yang resmi. Pemimpin

informal menjadi pemimpin karena masyarakat yang

menginginkannya. Meskipun demikian, seorang pemimpin formal

dapat pula menjadi pemimpin informal dalam suatu masyarakat.

Namun biasanya pemimpin tersebut apabila habis masa jabatannya

sebagai pemimpin formal, akan tetap dianggap sebagai pemimpin bagi

masyarakatnya.27

Hal tersebut disebabkan oleh kualitas-kualitas unggul yang dimiliki

oleh seseorang baik dalam hal kekayaan, pengetahuan, pengalaman

maupun kekuatan yang dimiliki. Adapun pemimpin informal dalam

suatu masyarakat antara lain seperti: tokoh masyarakat, tokoh wanita,

26 Kartini, Kartono.2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm, 9.

27 Budiman, Arief. 2006. Kebebasan, Negara, Pembangunan: Kumpulan Tulisan 1965-2005. Jakarta: Pustaka Alvabet. Hlm, 27.

Page 31: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

17

tokoh pemuda, tokoh ulama, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas

dapatlah dilihat beberapa kelebihan pemimpin informal sebagai

berikut:28

1) Memiliki kemampuan untuk memikat hati bawahan.

2) Memiliki teknik-teknik kepemimpinan yang efektif.

3) Memiliki kepribadian yang mendukung seperti integritas,

kecerdasan dan kemampuan.

c. Tipe Kepemimpinan Otokratik

Seorang pemimpin yang otokratik adalah seorang

pemimpin sangat egois. Egoismenya yang sangat besar akan

mendorongnya memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya

sehingga sesuai dengan apa yang yang secara subjektif

diinterpretasikan disiplin para bawahan dalam organisasi. Seorang

pemimpin yang otokratik melihat perananannya sebagai sumber

segala sesuatu dalam kehidupan organisasi seperti kekuasaan yang

tidak perlu dibagi dengan orang lain.

d. Tipe Kepemimpinan Paternalistik

Tipe Pemimpin Paternalistik terdapat di lingkungan

masyarakat yang masih bersifat tradisional, salah satu ciri dari

masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi ditunjukan

oleh anggota masyarakat kepada seseorang yang dituakan.

Seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam

28 Soekarso, dkk. 2015. Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis. Jakarta: PenerbitMitra Wacana Media (Edisi Pertama). Hlm, 46.

Page 32: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

18

organisasi diwarnai harapan para pengikutnya harapan itu

berwujud keinginan agar pemimpin mampu berlaku sebagai bapak

yang bersifat melindungi dan yang layak dijadikan tempat

bertanya untuk memperoleh petunjuk. Pemimpin Paternalistik

berusaha memperlakukan semua orang yang ada di organisasi

seadil dan serata mungkin.

e. Tipe Kepemimpinan Kharismatik

Seorang pemimpin kharismatik mempunyai daya tarik

yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang

jumlahnya sangat besar. Tegasnya pemimpin ini adalah seseorang

yang dikagumi oleh banyak pengikut, jumlah pemimpin

kharismatik tidak besar dan mungkin jumlahnya sedikit.

3. Gaya Kepemimpinan

Untuk membuat sebuh Dusun menjadi maju diperlukan seorang

Tokoh Masyarakat yang kritis dan berani mengambil keputusan strategis

untuk mencapai keberhasilan. Seorang pemimpin mempunyai strategi

untuk mengarahkan dan memotivasi bawahan agar secara sadar terlibat

dalam kerjasama untuk mencapai tujuan. Perilaku kepemimpinan

berbicara gaya kepemimpinan terbagi dalam beberapa macam gaya

kepemimpinan antara lain sebagai berikut :

a. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Adalah gaya pemimpin yang memuaskan segala keputusan

dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.

Page 33: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

19

Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin memberitahu sasaran

apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran

tersebut baik saran utama maupun sasaran minornya.

Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua

aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota

mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota cukup

melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin. Kepemimpinan

otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi

rendah tapi komitmennya tinggi.

b. Gaya kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin

yang memberikan wewenang secara luas kepada para

bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan

bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya

kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak

informasi tentang tugas serta tanggung jawab para

bawahannya. Pada kepemimpinan demokrasi, anggota

memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini

seorang pemimpin harus menunjukkan sasaran yang ingin

dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut,

anggota yang menentukan. Selain itu anggota juga diberi

keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki

Page 34: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

20

kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.

c. Kepemimpinan Sosial

Kepemimpinan Sosial adalah pemimpin yang memiliki

kemahiran sebagai penggerak masyarakat ke arah tercapainya

cita-cita masyarakat tersebut. Unsur penggerak ini tidak hanya

menciptakan keutuhan dan keadaan sekarang tetapi juga

menjamin pemekaran dan perbaikan. Pemimpin atau

kepemimpinan sosial dapat dilakukan setiap orang dalam

masyarakat yang memiliki wibawa, pengetahuan dan

keterampian yang memberikan pengarahan kepada masyarakat

untuk melakukan tindakan dalam rangka merubah kehidupanya

menjadi lebih baik.29

d. Kepemimpinan Oposisi

Seorang pemimpin yang mampu membangkitkan semangat

sehingga ia mampu menciptakan sebuah gerakan perlawanan,

akan tetapi jika keadaan berangsur membaik ia tidak berdaya

dan tidak berfungsi kembali. Situasi yang normal

membutuhkan pemimpin jenis lain.30

e. Kepemimpinan Milisteristis

Seorang pemimpin yang yang menggunakan sistem perintah

atau komando terhadap bawahanya sangat keras sangat otoriter dan

29Ibid., 83

30 Riberu, Dasar Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1992), hlm.7

Page 35: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

21

kurang bijaksana, menghendaki kepatuhan mutlak, sangat

menyukai formalitas, kaku dan tidak menginginkan adanya saran,

kritikan dari bawahanya.31

f. Kepemimpinan Transaksional

Pemimpin transaksiaonal membimbing atau

memotivasi pengikutnya ke arah yang ditentukan dengan

cara menjelaskan peran dan tugasnya serta memberikan

pertimbangan yang bersifat individual sehingga mencapai

tujuan dan keberhasilan.

g. Kepemimpinan Transformasional

Seorang pemimpin transformasional adalah

pemimpin yang mengidentifikasi, mengartikulasi dan

memantu orang lain dengan nilai–nilai bersama. Pemimpin

dengan kharakter ini menanamkan nilai-nilai kebaikan

dengan menganut system dan memberikan motivasi, semua

orang tidak bisa menjadi pemimpin namun setidaknya kita

bisa menjadi pemimpin yang baik untuk diri sendiri. 32

Menurut Bryman kepemimpinan transformasional adalah

bagian dari paradigma kepemimpinan baru yang lebih

memberi perhatian pada elemen kepemimpinan yang

31Kartini Kartono, Pemipin dan Kepemimpinan, ( Jakarta: PT Grafindo Persada, 1983),hlm.83

32 Northouse, Peter G. Kepemimpinan: Teori dan praktki Edisi Keenam. Jakarta : PT.Indeks Hal 175

Page 36: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

22

karismatik dan peka. Hal itu peduli dengan emosi, nilai,

etika, standar, dan tujuan jangka panjang. Dalam konsep

ini, pemimpin harus bisa menilai motif, memuaskan

kebutuhan, dan memperlakukan pengikut seperti manusia

yang utuh. Kepemimpinan transformasional mencakup

bentuk pengaruh luar biasa, yang menggerakkan pengikut

untuk mencapai lebih dari yang biasanya diharapkan. Ini

adalah proses yang sering kali menyertai kepemimpinan

karismatik dan visioner. 33

Dalam praktiknya, kepemiminan transformasional

itu merupakan proses ketika seseorang terlibat dengan

orang lain, dan menciptakan hubungan yang meningkatkan

motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin dan

pengikutnya. Pemimpin transformasional akan berusaha

untuk ikut serta dalam membantu pengikut untuk mencapai

potensi terbaik pengikut. Orang yang menampilkan

kepemimpinan transformasional sering kali memiliki

kumpulan nilai serta prinsip internal yang kuat. Selain itu,

mereka juga efektif dalam memberikan motivasi kepada

pengikutnya untuk bertindak dalam cara yang mendukung

kepentingan yang lebih besar, daripada kepentingan mereka

33 Ibid.,

Page 37: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

23

sendiri34.

Menurut Peter G. Northouse, setidaknya terdapat

empat faktor yang terdapat didalam kepemimpinan

transformasional yaitu pengaruh ideal karisma, motivasi

yang menginspirasi, rangsangan intelektual, dan

pertimbangan yang diadaptasi. Untuk lebih jelas mengenai

keempat faktor dalam kepemimpinan transformasional, di

bawah ini akan menjelaskan masing-masing faktor

tersebut:35

a) Pengaruh Ideal adalah komponen emosional dari

kepemimpinan. Hal ini mendeskripsikan pemimpin

yang bertindak sebagai teladan yang kuat bagi

pengikutnya. Selain itu, pengikutnya juga

menghubungkan diri dengan pemimpin dan sangat ingin

menirukan pemimpinnya. Pemimpin ini biasanya

memiliki standar yang sangat tinggi akan moral dan

perilaku yang etis, serta bisa diandalkan untuk

melakukan hal yang benar. Pemimpin sangat dihargai

oleh para pengikut yang sangat percaya kepada

pemimpin karena bisa memberikan visi serta

pemahaman terhadap misi kepada pengikutnya. Pada

34Ibid., hlm.181.

35Ibid., 191.

Page 38: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

24

intinya, faktor karisma mendeskirpsikan orang yang

khusus dan yang ingin membuat orang lain mengikuti

visi yang mereka utarakan.

b) Motivasi yang menginspirasi adalah faktor yang

menggambarkan pemimpin yang mengkomunikasikan

harapan tinggi kepada pengikut, menginspirasi pengikut

lewat motivasi untuk menjadi setia pada pemimpin,

serta menjadi bagian dalam visi bersama dalam

organisasi. Pada praktiknya, pemimpin menggunakan

simbol dan daya tarik emosional untuk memfokuskan

upaya anggota kelompok guna mencapai lebih daripada

yang akan dilakukan untuk kepentingan pribadi, maka

dari itu, semangat tim ditingkatkan oleh jenis

kepemimpinan ini.

c) Rangsangan Intelektual adalah faktor yang mencakup

kepemimpinan yang merangsang pengikut untuk

bersikap kreatif dan inovatif serta merangsang

keyakinan dan nilai pengikut sendiri, seperti juga nilai

dan keyakinan pemimpin dan organisasi. Jenis

kepemimpinan ini mendukung pengikut ketika mencoba

pendekatan baru dan mengembangkan cara inovatif

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

organisasi. Hal itu mendorong pengikut untuk

Page 39: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

25

memikirkan hal-hal secara mandiri dan terlibat dalam

pengambilan keputusan yang hati-hati.

Menurut Bennis dan Nanus dalam penelitiannya

menjelaskan setidaknya ada empat strategi utama yang

digunakan pemimpin transformasional dalam mengubah

organisasi, yaitu:36

a) Pemimpin transformasional harus memiliki visi yang

jelas akan kondisi masa depan organisasi. Visi itu

adalah citra dari masa depan yang menarik, realistis,

dan dapat dipercaya. Visi yang dibuat biasanya

sederhana, dapat dipahami, menguntungkan, dan

menciptakan energi. Karakter visi yang menarik

menyentuh pengalaman pengikut dan menarik mereka

agar mendukung organisasi. Ketika organisasi memiliki

visi yang jelas, maka akan lebih mudah bagi pengikut

untuk mempelajari cara menyesuaikan diri dengan

seluruh arah organisasi dan bahkan masyarakat secara

umum. Hal ini memberdayakan pengikut karena

pengikut merasa menjadi aktor penting dalam

organisasi. Agar strategi tersebut bisa berjalan dengan

baik, maka visi yang dibuat harus berasal dari

kebutuhan seluruh organisasi dan dapat diklaim oleh

36Northouse, Peter G. Kepemimpinan: Teori dan praktki Edisi Keenam. Jakarta : PT.Indeks Hal 186

Page 40: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

26

setiap individu yang ada didalamnya. Walaupun

pemimpin memegang peran besar dalam mengutarakan

visinya, kemunculan visi ini berasal dari pemimpin dan

pengikut.

b) Pemimpin transformasional adalah arsitek sosial untuk

organisasi. Hal tersebut disebabkan karena pemimpin

menciptakan bentuk untuk tujuan bersama yang

dipertahankan orang di dalam organisasi. Pemimpin ini

mengkomunikasikan arah yang mengubah nilai dan

norma. Dalam banyak kasus, pemimpin ini mampu

menggerakkan orang untuk menerima identitas

kelompok baru atau filosofi baru bagi organisasi

mereka.

c) Pemimpin transformasional harus menciptakan trust

kepada seluruh anggotanya dengan cara membuat posisi

pengikut diketahui dengan jelas dan kemudian membela

posisi itu. Kepercayaan ada hubungannya dengan

sesuatu yang dapat diduga atau dapat diandalkan,

bahkan dalam situasi yang tidak pasti. Pemimpin

membangun kepercayaan dengan mengutarakan arah

dan kemudian secara konsisten menerapkan arah,

walaupun visi melibatkan ketidakpastian yang tinggi.

Page 41: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

27

d) Pemimpin transformasional menggunakan

pengorganisasian diri yang kreatif lewat egoisme yang

positif. Pemimpin mengetahui kekuatan dan kelemahan

dirinya sendiri, serta menekankan kekuatannya, bukan

berkutat pada kelemahan mereka. Pemimpin yang

positif mampu menenggelamkan diri dalam tugas dan

tujuan besar organisai serta mampu mengombinasikan

pemahaman diri dengan pekerjannya.

H. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang benar, maka dibutuhkan sebuah

metode dalam penelitian ini. Adapun metode yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut :37

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari segi tempat penelitian, penelitian ini termasuk pada

kategori penelitian lapangan (Field Research) yang mempelajari secara

intensif mengenai latar belakang, keadaan sekarang dan interaksi sosial,

baik individu, kelompok, lembaga dan masyarakat. Penelitian ini

dilakukan di Dusun Nologaten RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok

Sleman.

37Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,1985 ), hlm.7

Page 42: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

28

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Yang

dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan,

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode. 38 Penelitian deskriptif (description research) adalah jenis

penelitian yang menggambarkan mengenai berbagai kondisi, situasi atau

fenomena individual, situasi kelompok tertentu secara akurat sesuai

realitas sosial yang ada pada masyarakat yang menjadi objek penelitian,

serta mearik realitas itu sebagai sebuah ciri, karakter, sifat, model,

gambaran, tanda atau gambaran kondisi maupun situasi.39 Jadi penelitian

kualitatif adalah penelitian yang disajikan dengan deskripsi secara narasi

dengan data-data yang sudah diperoleh selama melakukan penelitian

dilapangan.40

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah baik individu, benda atau organisme

yang dijadikan sebagai sumber informasi dalam pengumpulan data

38Ibid., hlm.7

39Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Grub, 2008 ),hlm.26.

40 M.Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif,(Yogyak.arta : Ar-ruzz Media, 2012), hlm.25

Page 43: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

29

penelitian. 41 Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasinya

adalah :

a. Kepengurusan BKM Angkringan di Kelurahan Desa Caturtunggal

Depok Sleman.

b. Warga Dusun Nologaten

c. Kepengurusan dalam kegiatan Lansia.

d. Lima tokoh masyarakat yang ikut terlibat dalam kegiatan Bapak

Soedalto.

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.42

a. Teknik Wawancara, dilakukan secara mendalam (indepht interview)

kepada responden dan di informan kunci, teknik ini digunakan dalam

menjaring percayaan pertanyaan pokok secara mendalam.

b. Teknik Action Ressearch, adalah salah satu bentuk penelitian yang

mendiskripsikan, menginterprestasi dan menjelaskan sebuah

situasi. Dalam penelitian action research peneliti berkolaborasi

dengan informan untuk menemukan jawaban yang dibutuhkan oleh

peneliti pada saat dilapangan.

c. Teknik Dokumentasi, adalah informasi yang disimpan atau

didokumentasikan sebagai bahan dokumenter yang berupa surat-surat

41Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, ( Jakarta : Prenada Media Group, 2008), hlm.26.

42 Suharsimi Arikunto, Management Penelitian, (Yogyakarta:Rineka Cipta, 1993),hlm.134.

Page 44: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

30

pribadi, buku-buku atau catatan harian, kliping, dokumen pemerintah

maupun swasta, data yang tersimpan d website. 43 Teknik

Dokumentasidilakukan di Kelurahan Desa Caturtunggal dengan

melihat data-data dan dokumen, yang berguna sebagai bahan acuan

untuk landasan teoritis maupun daftar bacaan serta dilakukan saat

mengambil data dari life story (riwayat hidup) informan.

5. Keabsahan Data

Menurut Lexy J. Moleong dalam Burhan Bugin, triangulasi data

memberikan kesempatan untuk dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut

ini :

a. Penilaian hasilpenelitian dilakukan oleh seorang informan

b. Mengoreksi data data yang sudah masuk

c. Menyediakan tambahan informasi secara sukarela

d. Memasukan informan dalam penelitianya serta menciptakan

kesempatan untuk mengkhtisarkan sebagai langkah awal analisis data

e. Menilai kecukupan secara menyeluruh data yang dikumpulkan.44

Dalam penelitian ini digunakan bentuk triangulasi data yaitu

dilakukan dengan membandingkan dan mengkroscek baik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang

43 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), hlm.123.

44 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, ( Jakarta : Prenada Media Group, 2008), hlm.257

Page 45: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

31

berbeda. 45 Tekhnik triangulasi dengan sumber data dilakukan dengan

beberapa tahapan antara lain:46

a. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil yang didapatkan

melalui wawancara.

b. Membandingkan perkataan seseorang ditempat umum dan

membandingkan ketika memberikan penuturan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang telah dikatakan orang pada saat wawancara

dengan hasil pengamatan dan observasi

d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang saling

berkaitan.

6. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di Dusun Nologaten RT.09 RW.03

Caturtunggal Depok Sleman gaya kepemimpinan tokoh masyarakat di

Dusun Nologaten RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok Sleman. Adapun

alasan dipilihya lokasi penelitian ini berdasarkan ketertarikan penulis

bahwa ada seorang tokoh masyarakat yang menarik dengan gaya yang dia

miliki membuat peneliti tertarik untuk berkontribusi pada sebuah

penelitian di dusun dalam bentuk skripsi.

7. Penentuan Informan

Adapun tahapan untuk melaksanakan prosedur pemilihan

informan adalah sebagai berikut:

45 Ibid., hlm.256.

46 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,1985 ), hlm.186

Page 46: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

32

a. Melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat Dukuh Nologaten

RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok Sleman, Kepala Dusun Nologaten

yang mengetahui sistemkerja Bapak Soedalto dalam berperan aktif

dalam kegiatan social baik dalam organisasi maupun luar organisasi.

b. Mengunjungi beberapa rekan kerja Bapak soedalto agar mengetahui

informasi lebih banyak lagi terkait peran Bapak Soedalto dalam

kegiatan organisasi.

c. Melakukan wawancara dengan beberapa warga Dusun Nologaten

yang memiliki banyak informasi tentang Bapak Soedalto sebagai

tokoh masyarakat.

d. Melakukan wawancara dengan keluarga Bapak Soedalto untuk

mengetahui profil dan melengkapi data-data yang masih kurang.

8. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah upaya menerjemahkan secara

sistematis dari hasil pengumpulan data untuk mengingkatkan pemahaman

terhadap objek yang diteliti.47 Dalam proses menganalisis data-data dalam

penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, artinya setelah

data-data terkumpul kemudian data tersebut dikelompokan menurut

kategori masing-masing dan selanjutnya dijabarkan melalui sebuah

47 Suharsimi Arikunto, Management Penelitian, (Yogyakarta:Rineka Cipta, 1993),hlm.186.

Page 47: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

33

tulisan atau kalimat dengan adanya kerangka teori akan, membantu

mendapatkan sebuah kesimpulan dan jawaban yang telah dirumuskan.48

Pada metode penelitian kualitatif, seperti yang telah dijelaskan

memiliki beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Setelah mendapatkan informasi melalui

observasi, selanjutnya dilakukan wawancara kepada beberapa informan

dan nantinya dari beberapa hasil tersebut ditarik benang merah untuk

memperkuat keabsahan dari data yang dimiliki. Dalam analisis data

dilakukan secara interaktif dan berkelanjutan dari awal penelitian hingga

proses pembenahan atau penyempurnaan laporan. Untuk menganalisis

data yang sudah diperoleh selama proses penelitian dengan menggunakan

teknik sebagai berikut:49

a. Reduksi Data

Untuk menganalisis data merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan ke dalam hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Jadi dalam penelitian ini data-data yang didapat dari berbagai

informan akan direduksi untuk menemukan titik permasalahan dalam

penelitian.

b. Penyajian Data

48Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, ( Jakarta : Prenada Media Group, 2008), hlm.257

49 Cholid Narbuko dan Achmadi, Metodelogi, hlm.223

Page 48: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

34

Penyajian data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah ada

dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas,

penyajian dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk narasi.50

c. Pengambilan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.51Jadi

dari analisis data yang sudah dipaparkan sebelumnya yaitu reduksi

data dan penyajian data langkah terakhir adalah pengambilan

kesimpulan diambil dari data-data yang sudah direduksi dan sesudah

disajikan.

Demikianlah, maka proses analisis data dalam penelitian ini

akan dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

Reduksi data adalah proses awal yang tujuannya menyeleksi,

menggolong-golongkan, mengambil poin-poin bahan yang layak

untuk dijadikan data. Proses ini dilakukan terhadap semua data yang

penulis dapatkan, baikdata hasil wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Berikut ini skema analisis yang diterapkan dalam

penelitian ini:

50 Haris Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Jakarta: Salembada, 2010),Hlm.17

51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Mixed Methode),(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.253.

Page 49: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

35

Skema 1.1

Alur Penelitian52

I. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam memahami

isi skripsi, peneliti menyusun pembahasan dalam 4 Bab antara lain :

BAB I, Merupakan pendahuluan yang berisi garis besar penelitian

skripsi.Didalam Bab I mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodelogi

penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB Ke II, Membahas Sejarah Dusun Nologaten RT.09 RW.03

Caturtunggal Depok Sleman, dilihat dari letak geografis, kondisi ekonomi,

kondisi lingkungan, dan jumlah penduduk.

BAB ke III, Membahas hasil penelitian yang dilakukan di Desa

Nologaten RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok Sleman yang melihat gaya

52Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D.(Bandung: Alfabet, 2010), hlm.21

PengumpulanData

Reduksi Data

PenyajianData

PenarikanKesimpulan

Page 50: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

36

kepemimpinan Tokoh Masyarakat dalam meningkatkan kesejahteeraan dan

Memberikan motivasi Masyarakat miskin di Dusun Nologaten RT.09 RW.03

Caturtunggal Depok Sleman.

BAB IV, Berisi Penutup, kesimpulan dan saran.

Page 51: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

80

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui serangkaian aktivitas penelitian tentang Intervensi

Gaya Kepemimpinan Tokoh Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Warga (Study Kasus Di Dusun Nologaten RT.09 RW.03 Caturtunggal Depok

Sleman) dan berdasarkan rumusan masalah yang diambil, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan mengenai dapat di ambil sebuah kesimpulan sebagai

berikut :

1. Sebuah Dusun tanpa pemimpin ibarat kapal perang yang besar tanpa

nahkodanya yang terjadi nanti adalah perselisihan. Pemimpin mempunyai

hubungan dalam mempengaruhi jalannya organisasi dengan visi misi yang

sedang dijalankan maka akan menjadikan kinerja pemimpin tersebut lebih

terstruktur.

2. Gaya kepemimpinan Bapak Soedalto Sebagai seoarng pemimpin

transformasional dapat dilihat dari sikap dia sebagai seorang pemimpin

yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara

tertentu. Dengan gaya kepemimpinan transformasional yang melekat pada

Bapak Soedalto bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, respek kepada

pemimpinya serta bawahan pada ahirnya akan termotivasi untuk

melakukan apa yang diperintahkan.

Page 52: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

81

3. Selain gaya kepemimpinan transformasional, Bapak Soedalto juga

termasuk tipe pemimpin informal, tidak mendapatkan pengangkatan

formal sebagai pemimpin, namum karena dia memiliki kelebihan seperti

kualitas kepribadian, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu

mempengaruhi perilaku warga dan bawahanya.

B. Saran - Saran

1. Seorang pemimpin sebaiknya dapat mengetahui perilaku dari masing-

masing bawahan untuk membantu dalam menangani konflikyang terjadi

dalam organisasi. Dengan cara seorang pemimpin harus mengetahui secara

mendalam mengenai perilaku setiap individu seperti sifat-sifat yang

dimiliki setiap individuan mau mendengarkan setiap keluhan bawahan.

2. Seorang pemimpin hendaknya menerapkan dan memiliki gaya yang

dimiliki oleh ketiga gaya kepemimpinan (Otoriter, Demokratis, Laissez

Faire) karena ketiga gaya tersebut memiliki sifat disiplin, melindungi,

berkharisma, bertanggung jawab dan partisipatif sehingga perusahaan

menjadi sejahtera dan menciptakan kinerja yang kondusif.

Page 53: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

82

DAFTAR PUSTAKA

Aunur Rohim Fakih, Kepemimpinan Islam, ( Yogyakarta : UII Pres), 2009

Bambang Rudito, Masalah, Kebutuhan Dan Sumber Daya (Jakarta: Timur : P3KSPress), 2012

Cholid Narbuko dan Achmadi, Metodelogi Penelitian, (Bandung: Bumi Aksara),1998

Dwi Rahmawati, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam PeningkatanKedisiplinan Guru Di MIN Pathuk Gunungkidul, Jurusan FakultasDakwah dan Komunikasi, Program Study Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Sarjana,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salembada), 2010

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (edisi baru).(Jakarta: CVRajawali), 2003

Kartini Krtono, Pemimpin dan Kepemimpinan, ( Jakarta: PT Raja GrafindoPersada) , 2005

Komarudin, Menejemen Kantor, Teori dan Praktek, (Jakarta: SinarBaru, 1985)

Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualtatif, (Bandung: PT. Renaja RosdaKarya), 1985

Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial Sebuah Pengantar(Jakarta : Pustaka Pelajar), 2009.

Munawir Zasali, Pengaruh KepemimpinanDemokratis Terhadap KedisiplinanSantri (Study Di Panti Asuhan Putra dan Nurul Haq Gedongkuning,Bantul, Yogyakarta), Program Study Management Dakwah, FakultasDakwah, Program Sarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,2008

Riberu, Dasar Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya),1992Marshal Saskin dan Molly G. Sashkin, Prinsip PrinsipKepemimpinan, (Erlangga), 2003

Richard. L dkk, LEADERSHIP memperkaya pelajaran dari pengalaman, (Jakarta: Salemba Humanika) 2012

Page 54: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

83

Sudarwan Danim, Kepemimpinan Kepemipinan jenius ( IQ + EQ ), Etika,Perilaku Motivasional, dan Mitos, ( Bandung : Alfabeta) 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan kombinasi, (MixedMethode), (Bandung:Alfabeta, 2013

Suharsimi Arikunto, Management Penelitian, (Yogyakarta:Rineka Cipta), 1993

Sulfa Fariana, Pengaruh terhadap Organizational Cityzenship Behavior (OCB)Karyawan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Study ManagementDakwah, Progam Sarjana, Fakultas Dakwah dan Komunikasi , UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga, 2013

Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi.(Yogyakarta: Gajah MadaUniversityPress),1993

Triantoro Safaria, Kepemimpinan, (Yogyakarta: GrahaIlmu), 2004

Undang Undang Dasar Pembukaan, 1945

UW.J.S Poer wadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta : BalaiPustaka, 1995.

Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2012

Wahyudi, Manajemen Konflik dalam Organisasi.(Bandung: Alfabeta), 2011

Page 55: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

84

LAMPIRAN

Gambar 1.1

( Di ambil setelah wawancara dengan Bapak Soedalto)

Gambar 1.2

(Angkringan Ibu ”Z”)

Page 56: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

85

Gambar 1.3

(Lokasi Parkir Bapak X dan Y)

Gambar 1.4

(Gambar Bapak “Y” saat dilokasi parkir)

Page 57: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

86

Gambar 1.5

(Gambar Bapak X pada saat bekerja)

Gambar 1.6

(Surat kabar kompas pada saat protes pelaksanaan pembangunan PlazaAmbarukmo)

Page 58: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

87

Gambar 1.7

(Undangan yang siap diedarkan pada saat memprotes pembangunan AmbarukmoPlazza)

Gambar 1.8

(Undangan rapat kepada warga Nologaten)

Page 59: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

88

Gambar 1.9

(Potret surat kabar rumah warga Nologaten yang mengalami kerusakan)

Gambar 1.10

(Bapak Kepala Dusun Nologaten ikut andil )

Page 60: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

89

Gambar 1.11

(Salah satu contoh makalah yang dibuat oleh Bapak Soedalto untuk sosialisasikepada warga Nologaten terkait limbah dari Ambarukmo Plaza)

Gambar 1.12

(Salah satu rumah warga Nologaten yang mengalami kerusakan akibat

dibangunya pondasi Ambarukmo Plaza)

Page 61: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 62: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 63: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 64: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 65: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 66: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 67: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 68: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 69: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 70: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 71: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 72: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 73: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 74: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 75: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN
Page 76: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap : Aga djati kurnia tala

2. Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta 19 Januari 1991

3. Domisili : Yogyakarta

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Status : Single

7. Tinggi / Berat Badan : 157/47

9. Telepon : 082242040050

10. E-mail : [email protected]

11. Hobi : Membaca, Menulis, Browsing,Kuliner.

12. Score Toefl : 450

RIWAYAT PENDIDIKAN1. SMK YPKK 3 SLEMAN 2007 – 20102. S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2011-2015,

sedang menunggu proses wisuda)

KEMAMPUAN1. Familiar dengan Microsoft Office2. Mempunyai Pengalaman Organisasi Sosial3. Memiliki Interpersonal skill yang baik4. Mempunyai jiwa Leadership5. Disiplin dan bertanggung jawab6. Mampu kerja dibawah tekanan / target

Page 77: GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH MASYARAKAT DI DUSUN

7. Mampu kerja team dan individu8. Berpenampilan menarik9. Berbahasa Inggris Aktif Pasif10. Mampu Beradaptasi Dengan lingkungan

PENGALAMAN KERJA1. SPG Matahari Store2. SPG Gramedia Book Store3. Kapten Whaitres Di Kedai Kita ( 4 Bulan )4. Whaitres Di Taman Sari Food Courd Ambarukmo Plaza ( 3bulan)5. Whaitres Di Sogul Juga ( 6 bulan )6. Team Perbantuan Di Centro Plaza Ambarukmo ( 2 Bulan )7. SPG Pameran lippo Plaza ( 3 Bulan )8. Kepala Toko Pameran Dompet ( 8 bulan)

SERTIFIKAT DAN PENGALAMAN ORGANISASI1. Editor Grafik Animasi di Suka TV2. Penyiar Radio di Rasida FM3. Advokad di Lembaga Konseling Kesejahteraan Keluarga4. Ketua Divisi Sponshorship Pada Konggres Nasional Koalisi Pemuda Hijau Indonesia5. Bendahara Konggres Nasional Pada Nasional Koalisi Pemuda Hijau Indonesia6. Ketua Divisi Pemerdayaan Sumerdaya Masyarakat (PSDM ) Koalisi Pemuda Hijau

Indonesia7. Back-Up Konselor di Lemaga Rehailitasi Narkoba8. Pengurus pelatihan Wirausaha Mapan Bersama Partai Amanat Nasional (PAN )