gaya bahasa doa dalam al-quran dan hadis...

60
GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS (ANALISIS STILISTIKA) Oleh: MOH. SYARIF HIDAYATULLAH, S.Hum NIM: 1420510083 TESIS Kepada : PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI AGAMA DAN FILSAFAT KONSENTRASI ILMU BAHASA ARAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: duongphuc

Post on 09-May-2019

293 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

GAYA BAHASA

DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS

(ANALISIS STILISTIKA)

Oleh:

MOH. SYARIF HIDAYATULLAH, S.Hum

NIM: 1420510083

TESIS

Kepada :

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI AGAMA DAN FILSAFAT

KONSENTRASI ILMU BAHASA ARAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis
Page 3: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis
Page 4: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis
Page 5: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis
Page 6: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis
Page 7: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

vii

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan judul "Perbandingan Gaya Bahasa Doa dalam

al-Quran dan Hadis (Analisis Stilistika)". Doa dalam penelitian ini dimaksudkan

sebagai doa-doa yang diajarkan Allah kepada Nabi Muhammad secara langsung

melalui al-Quran dan doa-doa yang diajarkan Nabi Muhammad kepada umat

Islam melalui hadis-hadis beliau.

Ajaran doa dalam al-Quran ini memilih doa-doa yang langsung diajarkan

Allah berikut kelugasan narasi yang mengiringi. Kelugasan itu sendiri dapat

muncul dari makna-makna denotatif yang memancar dari suatu kata atau kalimat

tertentu. Sehingga kata (kalimah) atau kalimat (kalimāt) yang menjadi titik pijar

makna-makna denotatif dapat diperjelas dengan kata atau kalimat berbentuk dan

atau berunsur perintah/anjuran (amr), semisal Qul.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

kualitatif untuk menganalisis data-data melalui ilmu stilistika dengan teknik

analisis Isi (content). Teknik analisis isi ini dimaksudkan sebagai teknik analisis

data yang meliputi tahapan reduksi data, tahapan penyajian data, dan tahapan

verifikasi data. Akhir dari analisis dan pembahasannya menunjukkan adanya

beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis.

Gaya bahasa dari sisi leksikon menunjukkan adanya gaya bahasa Isti„āżah,

Istigfār, Żikr, Su‟āl, dan Nida‟. Adapun dari sisi struktur kalimat menunjukkan

adanya gaya bahasa Klimaks dan Antiklimaks. Sedangkan dari sisi langsung atau

tidaknya makna, terdapat makna denotatif dan konotatif (Aliterasi, Elipsis,

Eufemisme, Koreksio, Pars Pro Tato, Personifikasi, Pleonasme, Polisindenton,

dan Simile).

Keyword: Doa Al-Quran, Doa Hadis, Stilistika, Gaya Bahasa Doa

Page 8: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

A. Ḥarf / Aksara / Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba' B b Be ة

Ta' T t te د

Ṡa' Ṡ ṡ es (dengan titik di atas) س

Jim J j je ط

Ḥa' Ḥ ḥ ha (dengan titik di bawah) ػ

Kha' Kh kh ka dan ha ؿ

Dal D d de ك

Żal Ż ż zet (dengan titik di atas) م

Ra' R r er ه

Za' / Zai Z z zet ى

Sin S s es

Syin Sy sy es dan ye

Ṣad Ṣ ṣ es (dengan titik di bawah) ص

Ḍad Ḍ ḍ de (dengan titik di atas) ع

Ṭa' Ṭ ṭ te (dengan titik di bawah) ط

Ẓa' Ẓ ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ

Ain „ koma terbalik di atas„ ع

Ghain G g ge ؽ

Fa' F f ef ف

Qaf Q q qi ق

Kaf K k ka ن

Lam L l el ي

Mim M m em

Nun N n en

Wawu W w we

Ha' H h ha

Hamzah ‟ apostrof ء

Ya' Y y ye

Page 9: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

ix

B. Mudgamah (خ ذغ ) atau Aksara Ganda / Konsonan Rangkap

Kondisi tasydīd (mudgamah) ط١ت ditulis ṣayyib

Kondisi berhenti (waqf) ثوق ditulis barq

Kondisi tasydīd dan berhenti (waqf) ditulis ṣumm ط

C. Syaklah, Māddah, dan Layyinah ( ىخ بدح شنيخ )

Fathah ditulis a

Fathah Panjang (mād) ditulis ā

Fathah sebelum Alif (mamdūdah) ـب ditulis ā

Fathah sebelum Alif (maqṣūrah) ـ ditulis ā

Fathah sebelum Ya' tersukun (maskūn) ditulis ai ى

Fathah sebelum Waw tersukun (maskūn) ـ ditulis au

Kasrah ditulis i

Kasrah Panjang (mād) ditulis ī

Kasrah sebelum Alif (maqṣūrah) ى ditulis ī

Kasrah sebelum Ya' tersukun (maskūn) ditulis ī ى

Kasrah sebelum Waw tersukun (maskūn) ـ ditulis iu

Ḍammah ditulis u

Ḍammah Panjang (mād) ditulis ū

Ḍammah sebelum Ya' tersukun (maskūn) ditulis ui ى

Ḍammah sebelum Waw tersukun (maskūn) ـ ditulis ū

D. Lam Ta‘rīf ( اىزعشف ال/ اه )

Sebelum huruf Qamariyah افه ditulis al-Falak

Sebelum huruf Qamariyah امو ditulis al-Qamar

Sebelum huruf Syamsiyah اش ditulis asy-Syams

Sebelum huruf Syamsiyah ابء ditulis as-Samā'

E. Ta’ Marbutah ( اىشثطخ ربء/ ح )

Kondisi berhenti (waqf) ؽووخ ditulis ḥarakah

Kondisi berhenti (waqf) ناىخ ditulis hāżihi al-kalimah

Kondisi berlanjut (waṣl) وخاىال ditulis kalimat al-kalām

Kondisi berlanjut lalu berhenti وخاؾخ ditulis kalimat al-ḥasanah

Page 10: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

x

KATA PENGANTAR

Bismilla>hirrah}ma>nirrah}i>m

Segala puji hanya milik Al-Haq, Allah SWT. Dialah Wuju>d yang

memberikan cahaya kehidupan dengan ilahiyyah, rubu>biyyah, dan rahma>niyyah-

Nya kepada semua maujudat-Nya dan hanya keridoan-Nya yang diharapkan.

Salawat dan salam selamanya terlimpah curahkan kepada manifestasi Wuju>d

paling sempurna, manusia paripurna pembawa ajaran penyempurna ajaran

sebelumnya, Kanjeng Nabi Muhammad SAW., kepada keluarga, sahabat,

pengikut, dan umatnya sampai hari dipertemukan dengan-Nya.

Penyusunan Tesis ini tentu tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Agama dan Filsafat, serta semua dosen

Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

4. Bapak Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, Lc, M.Ag., selaku Pembimbing

yang selalu memberi banyak arahan dan bimbingan dalam penyusunan

Tesis.

5. Ayahanda Bapak H. Jamaluddin dan Ibunda Hj. Maemunah terima kasih

atas semua perhatian, kasih sayang dan bimbingan sehingga menjadi anak

yang berguna.

Page 11: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xi

6. Semua kawan-kawan yang telah meluangkan waktu berdiskusi di

Krapyak, khususnya Gus Minan, Gus Aqib, Den Brekele, MG. Sungatno,

Gano Muhammad, dan Ning Nazia Lailia.

7. Semua teman-teman Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab angkatan 2014 UIN

Sunan Kalijaga.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan tesis ini

yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Harapan penyusun semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal

kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan tesis

ini teriring dengan do`a Jazākumullāh Khairal Jazā`.

Penyusun menyadari adanya banyak kekurangan untuk dikatakan

sempurna, dari itu penyusun menerima dan menghargai saran serta kritik untuk

perbaikan berikutnya.

Penyusun,

Moh. Syarif Hidayatullah

Yogyakarta, 28 Oktober 2016

Page 12: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................. iii

PENGESAHAN .................................................................................................... iv

PERSETUJUAN .................................................................................................... v

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ............................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11

E. Kajian Pustaka ............................................................................................. 12

F. Kerangka Teori ............................................................................................ 13

G. Metode Penelitian ........................................................................................ 16

Page 13: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xiii

1. Jenis Penelitian ....................................................................................... 17

2. Obyek Penelitian .................................................................................... 18

3. Sumber Data ........................................................................................... 18

4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 19

5. Teknik Analisis Data .............................................................................. 25

a. Reduksi Data .................................................................................... 25

b. Penyajian Data ................................................................................. 27

c. Verifikasi Data ................................................................................. 29

H. Sistematika Pembahasan .............................................................................. 29

BAB II KERANGKA TEORI ............................................................................ 31

A. Al-Quran dan Hadis ..................................................................................... 31

B. Żikr dan Doa ................................................................................................ 33

C. Gaya Bahasa dan Stilistika .......................................................................... 44

D. Sudut Pandang Gaya Bahasa ....................................................................... 49

E. Gaya Bahasa Doa ......................................................................................... 52

1. Sudut Pandang Leksikal ......................................................................... 53

a. Sinonim (Tarāduf) ........................................................................... 53

b. Polisemi (Ta„addad al-Ma„āniyy) ................................................... 54

c. Seruan (Nida‟) .................................................................................. 59

2. Sudut Pandang Struktur Kalimat ............................................................ 60

a. Klimaks (Taṣā„id Muṭṭarid) ............................................................. 60

b. Antiklimaks (Hubūṭ al-Uslūb) ......................................................... 61

3. Sudut Pandang Langsung dan Tidaknya Makna .................................... 61

Page 14: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xiv

a. Aliterasi (Ruwiya aṣ-Ṣidārah) ......................................................... 62

b. Elipsis (Ḥażf) ................................................................................... 62

c. Eufemisme (Talṭīf„) .......................................................................... 63

d. Koreksio (Tabdīl) ............................................................................. 63

e. Pars Pro Toto (Majāz Mursal) ......................................................... 63

f. Personifikasi (Tajsīd) ....................................................................... 64

g. Pleonasme (Iṭālah) ........................................................................... 64

h. Polisindeton (Tikrār Adā‟iy) ............................................................ 65

i. Simile (Tasybīb) ............................................................................... 65

BAB III DOA-DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS ............................... 67

A. Doa-Doa dalam Al-Quran............................................................................ 67

1. Deskripsi Doa dalam Al-Quran .............................................................. 67

2. Uraian Doa dalam Al-Quran .................................................................. 70

B. Doa-Doa dalam Hadis.................................................................................. 77

1. Deskripsi Doa dalam Hadis .................................................................... 77

2. Uraian Doa dalam Hadis ........................................................................ 79

BAB IV PERBANDINGAN GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN

DAN HADIS ........................................................................................................ 91

A. Perbandingan Gaya Bahasa Doa .................................................................. 91

B. Perbandingan Leksikon ............................................................................... 96

1. Analisa Gaya Bahasa .............................................................................. 96

a. Perbandingan Doa 1 ......................................................................... 96

b. Perbandingan Doa 2 ......................................................................... 98

Page 15: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xv

c. Perbandingan Doa 3 ......................................................................... 99

d. Perbandingan Doa 4 ....................................................................... 100

e. Perbandingan Doa 5 ....................................................................... 101

f. Perbandingan Doa 6 ....................................................................... 102

g. Perbandingan Doa 7 ....................................................................... 104

h. Perbandingan Doa 8 ....................................................................... 106

i. Perbandingan Doa 9 ....................................................................... 110

j. Perbandingan Doa 10 ..................................................................... 112

k. Perbandingan Doa 11 ..................................................................... 117

l. Perbandingan Doa 12 ..................................................................... 120

m. Perbandingan Doa 13 ..................................................................... 126

n. Perbandingan Doa 14 ..................................................................... 127

2. Hasil Analisa Gaya Bahasa .................................................................. 128

a. Isti„āżah ( زؼبمح 134 .............................................................................. (ا

b. Istigfār ( 134 ............................................................................... (استؽفار

c. Żikr ( 135 ......................................................................................... (ذكر

d. Su‟āl ( 136 ..................................................................................... (سإال

e. Nida‟ ( 137 ...................................................................................... (لاء

C. Perbandingan Struktur Kalimat ................................................................. 139

1. Analisa Gaya Bahasa ............................................................................ 139

a. Perbandingan Doa 1 ....................................................................... 139

b. Perbandingan Doa 2 ....................................................................... 141

c. Perbandingan Doa 3 ....................................................................... 143

Page 16: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xvi

d. Perbandingan Doa 4 ....................................................................... 144

e. Perbandingan Doa 5 ....................................................................... 145

f. Perbandingan Doa 6 ....................................................................... 146

g. Perbandingan Doa 7 ....................................................................... 147

h. Perbandingan Doa 8 ....................................................................... 148

i. Perbandingan Doa 9 ....................................................................... 150

j. Perbandingan Doa 10 ..................................................................... 151

k. Perbandingan Doa 11 ..................................................................... 155

l. Perbandingan Doa 12 ..................................................................... 156

m. Perbandingan Doa 13 ..................................................................... 158

n. Perbandingan Doa 14 ..................................................................... 159

2. Hasil Analisa Gaya Bahasa .................................................................. 160

D. Perbandingan Langsung dan Tidaknya Makna.......................................... 163

1. Perbandingan Doa ................................................................................ 163

a. Perbandingan Doa 1 ....................................................................... 163

b. Perbandingan Doa 2 ....................................................................... 164

c. Perbandingan Doa 3 ....................................................................... 165

d. Perbandingan Doa 4 ....................................................................... 166

e. Perbandingan Doa 5 ....................................................................... 167

f. Perbandingan Doa 6 ....................................................................... 168

g. Perbandingan Doa 7 ....................................................................... 169

h. Perbandingan Doa 8 ....................................................................... 171

i. Perbandingan Doa 9 ....................................................................... 172

Page 17: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xvii

j. Perbandingan Doa 10 ..................................................................... 172

k. Perbandingan Doa 11 ..................................................................... 174

l. Perbandingan Doa 12 ..................................................................... 175

m. Perbandingan Doa 13 ..................................................................... 175

n. Perbandingan Doa 14 ..................................................................... 175

2. Hasil Analisa Gaya Bahasa .................................................................. 176

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 179

A. Kesimpulan ................................................................................................ 179

B. Rekomendasi.............................................................................................. 185

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 186

CURRICULUM VITAE ................................................................................... 189

Page 18: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Obyek Penelitian ............................................................................. 27

Tabel 2 Doa-Doa dalam Al-Quran yang Menjadi Obyek Penelitian .................... 69

Tabel 3 Doa-Doa dalam Hadis yang Menjadi Obyek Penelitian .......................... 78

Tabel 4 Perbandingan Doa dalam QS. Al-Mu‟minūn Ayat Ke-109 dan Ke-118 122

Tabel 5 Perbandingan Gaya Bahasa Doa Al-Quran dan Hadis secara Leksikal . 139

Tabel 6 Perbandingan Gaya Bahasa Doa Al-Quran dan Hadis berdasarkan

Struktur Kalimat ...................................................................................... 160

Tabel 7 Perbandingan Jumlah Doa Pengguna Gaya Bahasa berdasarkan Struktur

Kalimat .................................................................................................... 161

Tabel 8 Perbandingan Gaya Bahasa Doa Al-Quran dan Hadis secara Langsung

dan Tidaknya Makna ............................................................................... 176

Tabel 9 Perbandingan Jumlah Doa Pengguna Gaya Bahasa secara Langsung dan

Tidaknya Makna ...................................................................................... 177

Page 19: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

xix

DAFTAR GRAFIK

Infografik 1 ٠شبء dan 108 ...................................................................................... ٠شبء

Infografik 2 Lingkar Kemanfatan dan Pertumbuhan Ilmu .................................. 111

Infografik 3 Jaringan Delapan Arah Potensi Masalah ........................................ 116

Infografik 4 Perbandingan Doa-Doa Pengguna Isti„āżah ( زؼبمح 134 ....................... (ا

Infografik 5 Perbandingan Doa-Doa Pengguna Istigfār ( 135 ......................... (استؽفار

Infografik 6 Perbandingan Doa-Doa Pengguna Żikr ( 136 .................................. (موو

Infografik 7 Perbandingan Doa-Doa Pengguna Su‟āl ( ؤاي ) ............................... 137

Infografik 8 Perbandingan Doa-Doa Pengguna Nida' ( 138 ................................ (نداء

Infografik 9 Gaya Bahasa Doa-Doa dalam Al-Quran berdasarkan Struktur

Kalimat .................................................................................................... 162

Infografik 10 Gaya Bahasa Doa-Doa dalam Hadis berdasarkan Struktur

Kalimat .................................................................................................... 162

Infografik 11 Gaya Bahasa Doa-Doa dalam Al-Quran secara Langsung dan

Tidaknya Makna ...................................................................................... 178

Infografik 12 Gaya Bahasa Doa-Doa dalam Hadis secara Langsung dan Tidaknya

Makna ...................................................................................................... 178

Page 20: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sudah mengenal doa sebelum ia mengenal Tuhannya. Pada waktu

itu manusia meraba-raba dalam zaman yang gelap gulita, manakah Tuhan yang

sebenarnya, bisa jadi roh-roh, pohon, bintang, bulan, atau matahari. Manusia

sudah mempunyai kebutuhan untuk meminta tolong kepada sesuatu yang lebih

berkuasa dari dirinya, terutama ketika dirinya merasa lemah dan kalah terhadap

sesuatu yang lelbih kuat dan berkuasa.

Pada waktu menusia masih sehat dan kuat serta hidup dalam keadaan

menang, segala hasrat tercapai ia tidak memerlukan kekuatan gaib, karena

kekuatan lahir sudah cukup baginya. Tetapi apabila sakit, tertimpa musibah, atau

dikalahkan oleh pihak lain, maka semua semua itu akan ditinjau kembali

kekurangannya. Maka dari itu, manusia akan mencari kekuatan di luar kekuatan

dirinya seperti kekuatan gaib yang dapat memberikan manfaat serta dapat

mengatasi problematika yang dihadapinya. Kekuatan yang dimaksud berupa

kekuatan matahari sebagi tenaga yang memberikan kekuatan, pohon yang

memberikan kesehatan, dan lain sebaginya yang dianggap memiliki kekuatan

tersembunyi di dalam dirinya.1 Keyakinan animisme ini mempengaruhi

kerohanian manusia berabad-abad lamanya, sehingga kepada benda-benda itulah

akan menjadi persembahan dan harapan akan limpahan karunia, pertolongan

1 Abu Bakar Aceh, Penagantar Ilmu Tasawuf, (Solo: Ramadhoni, cet.13, 1996), hlm. 241

Page 21: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

2

serta terhindar dari malapetaka.2 Hal ini terjadi karena adanya rasa butuh atau

kebutuhan rohani bagi setiap orang.

Sejalan dengan hal di atas, setiap manusia pada umumnya yang hidup di

dunia ini aka selalu di hadapkan kepada dua percobaan yaitu:

1. Manusia akan diuji dengan yang jelek-jelek saja, seperti; sakit, rugi

dalam perdagangan, jatuh pangkat, ditimpa musibah dan lain

sebagainya.

2. Manusia akan diuji dengan yang baik-baik saja, seperti; badan sehat,

istri yang cantik, anak-anak yang shaleh, diberi harta yang berlilmpah,

naik pangkat jabatan dan lain sebaginya.3

Kebanyakan dari manusia apabila diuji dengan suatu musibah maka

hatinya mengingat Tuhannya serta berdoa agar musibah itu segera berlalu, akan

tetapi jika duuji denga sesuatu yang sifatnya baik seperti istri yang cantik,

terkadang orang akan lupa kepada Tuhannya yang telah menganugerahkannya

istri yang begitu cantik. Dalam Islam justru mendapat kebaikan itu diharapkan

agar selalu mengingat kebesaran Allah dengan bersyukur, agar tidak termasuk

dalam golongan orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya.

Semua keburukan maupun kebaikan termasuk dalam kategori ujian dari

Allah atau bisa jug amerupakan bukti kasih saying-Nya kepada hamba-Nya, agar

hamba-Nya bertaqwa dan selalu tetap bersyukur serta berdoa. Maka bagi orang

2 Ibid.

3 Maawardi Labay El-Sulihani,Zikir dan Doa dalam Kesibukan, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, .

t.th.), hlm . 281-283

Page 22: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

3

yang bisa berfikir adalah sebuah keharusan baginya untk merenungkan

permasalah doa, dan mencari ketentraman dengan hakikat yang sebenarnya,

jangan sampai memohon atau mengharapkan bantuan kepada yang selain Allah.

Pada hakikatnya, doa merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah

melallui cara yang benar dan sesuai dengan petunjuk Nabi. Sebagai

konsekuensinya, orang yang berdoa akan merasakan akhlaknya semakin bernilai

serta akan tercapai perasaan tenang, sebagaimana yang dirasakan oleh Rasulullah

saw. ketika pulang dari Tha‟if dalam keadaan terluka, akibat dari perlakuan

penduduk Tha‟if. Dengan berdoa , hati beliau menjadi sejuk dan damai.4

Doa bukan hanya sebagai rutinitas ibadah belaka, ia merupakan sesuatu

kebutuhan ruhani yang harus dipenuhi agar hati tetap tentram dan iman semakin

kuat. Allah berfirman dalam QS. Al-Mukmin [40]:60 sebagaimana berikut ini:

()داخرنجهن مسدخلونعبادتعنستكبرونال ذنإن لكمأستجبادعونربكموقال

60. dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan

Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang

menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam

dalam Keadaan hina dina".

Ayat diatas adalah salah satu landasan bagaimana kita diwajibkan untuk

berdoa.

Mohammad Saifullah Al-Aziz, dalam bukunya “Risalah Memahami Ilmu

Tasawuf” menyatakan bahwa; Doa adalah suatu realisasi penghambahaan dan

merupakan media komunikasi antara makhluk dengan Khaliknya, serta

4 Tengku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Dikir dan Doa: Aspek Hukum dan Adab, (Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 2003), cet.1, hlm. 109

Page 23: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

4

dicurahkan segala isi hati yang paling rahasia. Dengan berdoaa, manusia merasa

bertatap muka dengan Khaliknya serta memohon petunjuk maupun

perlindungan. Jadi, doa itu pada prinsipnya merupakan kunci dari segala

kebutuhan hidup di dunia maupun di akhirat.5

Penggunaan istilah doa dalam rangka memenuhi kebutuhan rohani

tersebut, merupakan tindakan perilaku kemanusiaan yang didorong oleh

ketertarikan terhadap sesuatu yang dipercayai adanya keramat padanya. Namun,

setelah munculnya rasa keraguan terhadap apa yang disembah itu, mereka akan

berubah pikiran dan mencari tempat persembahan yang lain pula. Hal ini terjadi

secara terus menerus sampai pada mereka yakin akan kebenarannya. Kebenaran

yang sebenarnya itu terdapat dalam ajaran Nabi yang diutus oleh Allah kepada

manusia.

Ajaran Islam banyak memberi contoh dalam berdoa, terutama dalam Al-

Quran dan sunnah Nabi. Semua itu menunjukan pengertian ubudiyah, iman , dan

segala pekerjaan pada asalnya berada di dalam tangan Allah6. Oleh karena itu,

manusia diperintahkan untuk selalu berdoa hanya kepada Allah semata. Di dalam

Al-Quran banyak kita temukan doa-doa yang diucapkan oleh para Nabi ataupun

pengikutnya, begitu pula di dalam Hadis yang banyak diriwayatkan oleh para

sahabat Nabi. Doa-doa yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis adalah cara

bagaimana seorang hamba, bukan hanya meminta sesuatu kepada Tuhannya

akan tetapi doa-doa itu adalah proses komunikasi hamba dengan Rabbnya.

5 Moh. Saifulloh Al-Aziz S., Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, (Syrabaya: Terbit BIntang, 1998),

hlm. 227 6 Ibid. hlm. 242

Page 24: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

5

Pada hakikatnya berkomunikasi adalah untuk menunjukan eksistensi diri.

Bahasa sebagai salah satu media berkomunikasi merupakan ekspresi dan

eksternalisasi diri, agar ia dipahami dan diterima orang lain. Bahasa merupakan

ketegori-ketegori untuk merujuk peda objek tertentu; ia hanya mewakili relitas,

bukan realitas itu sendiri. Dengan demikian, bahasa pada dasarnya bersifat

parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak. Dalam dunia empiris, sulit untuk

kita bisa memilih bahasa yang tepat untuk mewakili sebuah realitas, 7apalagi

bahasa Al-Quran yang sangat menekankan aspek believing (keyakinan) dan

understanding (pemahaman) ketimabang explaining (penjelasan) dan describing

(menggambarkan)8.

Bahasa Al-Quran memiliki hakikat yang khusus, berbeda dengan bahasa-

bahasa yang lain. Ia bukan hanya mengacu pada dunia empirik, tetapi juga

mengacu pada dimensi metafisik, bahkan mengatasi ruang dan waktu. Di antara

kelemahan bahasa adalah tidak setiap kata yang diungkapkan mengacu pada

suatu objek yang konkrit, empirik dan dapat dibuktikan secara nyata, misalnya,

dalam Al-Quran kita bisa jumpai kata al-jannah (surga) dan an-nar (neraka).9

Dalam upaya mengatasi stagnasi bahasa, maka sangat realistis jika kemudian

dikembangkan bahasa metafor dan analogi. Karena bahasa metafor dan analogi

7 Akhmad Muzakki, Stilisttika Al-Quran: Gaya Bahasa Al-Quran dalam Konteks Komunikasi,

(Malang: UIN-Malang Press, 2009), cet. 1, hlm. 2 8 Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutik, (Jakarta:

Paramadina, 1996), hlm. 86 9 Ahmad Asep Hidayat, Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna dan Tanda,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 35

Page 25: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

6

dapat menjembatani antara rasio manusia yang terbatas dengan bahasa Al-Quran

yang serba tidak terbatas.10

Redaksi bahasa doa yang digunakan oleh doa-doa dalam Al-Quran dan

Hadis tidak selamanya memiliki kesamaan. Selain tema dan isi doa memang

menjadi pengaruh utama adanya perbedaan di antara keduanya, situasi zaman

dan ajaran Nabi Muhammad juga menjadi pembedanya. QS. Al-Baqarah [2]:58,

misalnya, menyatakan adanya ajaran doa ketika sujud sebelum memasuki al-

Qaryah. Doa yang berlaku dan diberlakukan pada masa Nabi Musa dan Nabi

Harun ini juga dikabarkan lagi pada QS. Al-A„rāf [7]:161.

ثمنهافكلواالقرةهذهادخلواقلناوإذ داالبابوادخلوارؼداشئتمح خطااكمكملنؽفرحط ة وقولواسج

11(٥)المحسننوسنزد

ثمنهاوكلواالقرةهذهاسكنوالهمقلوإذ داالبابوادخلواحط ة وقولواشئتمح خطئاتكملكمنؽفرسج

12()المحسننسنزد

Redaksi doa yang cukup singkat dengan kata atau istilah ḥiṭṭah ini, pada

umumnya, tidak diberlakukan oleh umat muslim. Jika materi doa ini

dibandingkan dengan doa-doa dalam Hadis, maka dapat ditemukan dalam doa-

doa yang umumnya sudah digunakan oleh umat muslim ketika akan memasuki

pintu (termasuk batas situasi dan atau kondisi) masuk pada ruang dan area

khusus. Misalnya saja, doa akan memasuki masjid dan qaryah atau baldah

berikut ini:

10

Kaelan M.S., Kajian Makna Al-Quran: Suatau Pendekatan Analitik Bahasa, (Yogyakarta:

Islamika, 2003), hlm. 72 11

QS. Al-Baqarah [2]:58 12

QS. Al-A„rāf [7]:161

Page 26: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

7

13.(مسلمروه) رحمتكأبوابلىافتحالل هم

نورب أظللن،وماالس بعاتالس ماورب اللهم نورب أقللن،وماالس بعالرض ورب أظللن،وماالش اط

اح نومالر رأسؤلك.ذر رالقرةهذهخ رأهلها،وخ ها،ماوخ هاماوشرأهلها،شرمنوأعوذبكف ف

14(.الحاكمروه)

Selain kalimat doa terdapat adanya perbedaan yang cukup mendasar pada

contoh-contoh ini, praktik pelaksaannya juga ada bedanya. Jika pada doa dalam

QS. Al-Baqarah [2]:58 dan QS. Al-A„rāf [7]:161 mensyaratkan adanya tindakan

bersujud, maka dalam doa yang diriwayatkan Imam Muslim dan Imam Hakim di

atas tidak mengharuskan adanya tindakan bersujud. Situasi dan kondisi

seseorang yang berada di dalam kendaraan atau di atas tunggangan pun, tetap

dianjurkan berdoa saat akan memasuki suatu qaryah15

.

Kabar doa dalam narasi ahli surga yang berbentuk taḥiyah (penghormatan)

antar sesama juga berbeda redaksi pendoaannya dengan doa dalam Hadis.

Semisal taḥiyah dengan kata salam pada QS. Yūnus [10]:10, QS. Al-Aḥzāb

[33]:44, QS. Yāsīn [36]:58, QS. Az-Zukhruf [43]:89, dan QS. Al-Wāqi„ah

[56]:26. Sementara taḥiyah dalam beberapa riwayat Hadis dapat ditemukan

adanya spesifikasi sosok atau kelompok yang hendak didoakan dengan

melibatkan kata „alā (ػ) yang disusul dengan kata ganti atau suatu nama secara

langsung. Sehingga kalimat taḥiyah berbentuk salamu„alaikum ( ال ػ١ى ) atau

13

Sa‟id bin ‟Alī bin Wahfi Al-Qaḥṭānī, Ḥiṣn al-Muslim min Ażkār al-Kitāb wa as-Sunnah (cet. 17,

Riyad: Maktabah Al-Mulk, 1969), hlm. 24. 14

Ibid, hlm. 122-123. 15

Area yang diketahui atau dicurigai telah berpenduduk tetap maupun musiman, semisal lembah

atau tebing tertentu, sabana, daerah aliran sungai (DAS), desa, dukuh, kelurahan, atau

semacamnya. Mengingat titik tekan petunjuk doa ini pada kata Qaryah, Ahlihā, dan mā fīhā , doa

ini juga dapat digunakan untuk berdoa sebelum memasuki area-area publik yang dicurigai

berpotensi menjerumuskan calon pendoa pada suatu maksiat atau cukup menjadi korban

kemaksiatan.

Page 27: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

8

assalamu„laikum ( ال ا ػ١ى ) dan semacamnya. Hal ini dapat merujuk hadis-

hadis berikut ini:

،المسلمعلىالمسلمحق... لست تهإذا:قالهللا،رسولاهن ماق 16...هعلفسلملق

همفسل معلمان علىمر صلعمهللارسولان عل17

Kalimat salamu„alaikum juga dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-

Quran. Semisal dalam QS. Al-A„rāf [7]:46, ahli neraka menggunakan

salamu„alaikum kepada ahli surga dengan maksud dan modus khusus. Berbeda

dengan para malaikat yang menggunakan unsur salamu„alaikum sebagaimana

dalam QS. Ar-Ra„d [13]:24 berikut ini:

كمسالم 18()الد ارعقبىفنعمصبرتمبماعل

Narasi seputar waktu penggunaan doa dalam Al-Quran juga tidak

selamanya sama dengan doa dalam Hadis. Doa berbentuk tasmiyah atau

basmalah, misalnya, dapat dibaca dalam panduan berlayar yang diberlakukan

Nabi Nuh sebagaimana yang tertera pada QS. Hūd [11]: 41.

بسمفهااركبواوقال 19()رحم لؽفور ربإن ومرساهامجراهاالل

Doa berbentuk basmalah semacam ini dapat ditemukan dalam berbagai

riwayat Hadis yang menganjurkan berdoa saat memulai sesuatu secara umum20

.

16

Fachruddin HS, Terjemah Hadits Shahih Muslim : I (cet. Kedua, Jakarta: Bulan Bintang, 1981),

hlm. 140. 17

Ibid. hlm. 142. 18

QS. Al-A„rāf [7]:46 19

QS. Hūd [11]: 41 20

Secara umum, basmalah dapat digunakan untuk pembahasaan doa yang berkaitan dengan

tindakan memulai sesuatu. Namun khusus untuk pelafalannya menyesuaikan rumusan yang

diajarkan Islam secara spesifik maupun umum. Semisal, tidak diperkenankan melafalkan basmalah

dalam kondisi sedang buang air besar (termasuk saat buang air besar di ruang semacam WC /water

closet) walau kotoran mulai terbuang. Demikian pula ketika dikhawatirkan saat atau setelah

melesankan basmalah justru memantik munculnya masalah, semisal di kawasan-kawasan anti-

Page 28: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

9

Semisal sewaktu alat transportasi mulai berfungsi (iżā ta„is al markūb) dan

makanan atau minuman hendak dikonsumsi sebagaimana berikut ini:

21(داودابوروه)هللابسم

بسم 22(الترمذىوداودابوروه) الل

Walaupun bahasa doa-doa dalam Al-Quran banyak yang berbeda dengan

bahasa doa-doa dalam Hadis yang se-tema, namun ada juga doa-doa yang

memiliki kesamaan tuturan (secara lengkap maupun sebagian) dan kedekatan

makna. Semisal, doa dalam QS. Hūd [11]: 41 dan doa dalam HR. Abu Dawud di

atas yang memiliki kesamaan kalimat secara lengkap. Sedangkan doa dalam QS.

Al-Baqarah [2]:156 hanya memiliki kesamaannya pada sebagian unsur doa

dalam HR. Muslim berikut ini:

إن اقالوامصبة أصابتهمإذاال ذن هوإن الل 23()راجعونإل

ان ا هوان الل بتىفىأجرنىاللهم .راجعونال رالىوأخلفنىمص 24(.مسلمروه) منهاخ

Adapun doa berikut ini memiliki kesamaannya selain nida‟ yang

digunakan keduanya.

25()ارالن عذابوقناحسنةاآلخرةوفحسنةالدنافآتنارب ناقولمنومنهم

26الن ارعذابوقناحسنةاآلخرةوفحسنةالدنافآتنااللهم

islam. Terkecuali dengan dalil dan dalih yang memang dianjurkan melakuan pelafalan secara

terbuka sebagai bagian dari strategi dakwah atau pertahanan diri, semisal keyword atau password. 21

Sa‟id bin ‟Alī bin Wahfi Al-Qaḥṭānī, Ḥiṣn al-Muslim…, hlm. 124. 22

Ibid., hlm. 108. 23

QS. Al-Baqarah [2]:156 24

Fachruddin HS, Terjemah Hadits.., hlm. 185. 25

QS. Al-Baqarah [2]:201 26

Ṭāriq Yahyā al-Kamālī, Ad„iyah Mukhtarah min al Kitāb wa al Sunah, (Dubai: Islamic Affairs

and Charitable Activities Departement, 2012), hlm. 29.

Page 29: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

10

Dua contoh doa ini memiliki kesamaan kalimat dan unsur nida‟ yang

digunakan keduanya. Adapun perbedaan antara keduanya terletak pada

penggunaan minda‟ (alat nida‟) yang digunakan keduanya. Hal ini tampak pada

doa yang satu menggunakan minda‟ berupa rabbanā sementara yang satunya

lagi menggunakan allāhumma. Namun jika doa dalam Al-Quran yang satu ini

dipadukan dengan doa dari riwayat berikut ini, maka keduanya tidak lagi ada

perbedaannya.

27الن ارعذابوقناحسنةاآلخرةوفحسنةالدنافآتنارب نا

Kenyataan adanya perbedaan redaksi bahasa doa-doa dalam Al-Quran dan

Hadis memang masih dalam tataran tema yang relatif sama dan titik konsentrasi

yang relatif searah. Namun dalam tataran bahasa, perbedaan yang relatif kecil

ataupun dominan itu mensinyalir adanya perbedaan-perbedaan tertentu yang

berkaitan dengan citra gaya bahasa yang digunakan suatu doa. Baik dalam

tataran bunyi, kata, kalimat, maupun makna.

Perbedaan ataupun persamaan gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam

Al-Quran dan Hadis itu sendiri akan mengarah pada realitas kedalaman unsur-

unsur sastra yang digunakan suatu doa. Hal ini tentu sangat menarik sekali untuk

diteliti dan ketahui. Sehingga gaya bahasa-gaya bahasa yang digunakan doa-doa

dalam Al-Quran dan Hadis akan dapat diidentifikasi sekaligus dapat

diperbandingan antara satu doa dengan doa yang lainnya.

27

Sa‟id bin ‟Alī bin Wahfi Al-Qaḥṭānī, Ḥiṣn al-Muslim…, hlm. 135.

Page 30: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diketahui dan dipertegas

seputar rumusan masalah yang akan diteliti dalam menelitian ini, sebagaimana

berikut ini:

1. Apa saja gaya bahasa yang terdapat pada doa-doa dalam Al-Quran

dan Hadis yang menjadi fokus penelitian?

2. Bagaimana perbandingan gaya bahasa doa-doa dalam Al-Quran dan

Hadis yang menjadi fokus penelitian?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini akan difokuskan pada tujuan penelitian ini berikut ini:

1. Mengidentifikasi macam-macam gaya bahasa yang digunakan doa-

doa dalam Al-Quran dan Hadis yang menjadi fokus penelitian.

2. Mengetahui perbandingan gaya bahasa yang digunakan doa-doa

dalam Al-Quran dan Hadis yang menjadi fokus penelitian.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Secara teoritis, melalui penelitian ini diharapkan memiliki manfaat

yaitu:

a) Memperkaya khazanah kajian terhadap Al-Quran dan Hadis.

b) Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu bahasa,

khususnya pada pengembangan ilmu stilistika.

2. Secara praktis, penelitian ini ditujukan untuk:

Page 31: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

12

a) Memperkaya rerferensi kajian Stilistika dan memberikan

pemahaman yang lebih terhadap Al-Quran dan Hadis.

b) Menjadikan kita semakin lebih dekat dengan Allah SWT dan selalu

tawaddu‟ kepadanya.

c) Memberikan pengetahuan yang lebih kepada orang yang ingin

mempelajari Al-Quran dan Hadis, khussunya masalah yang doa-

doa.

E. Kajian Pustaka

Beberapa judul penelitian yang berkaitan dengan pembahasan gaya dalam

Al-Quran yang ditemukan peneliti setelah melakukan pengamatan pustaka

adalah sebagai berikut :

1. Disertasi yang ditulis oleh Syihabuddin Qalyubi, “Stilistika Kisah

Ibrahim As dalam Al-Quran (Analisis Stilistika) yang ditulis oleh

Syihabuddin Qalyubi (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006). Penelitian

ini membahas mengenai gaya bahasa khas dalam kisah Ibrahim As, pola

bahasa dalam kisah Ibrahim As, unsur pembentuk wacana kisah Ibrahim

As dan pemaparan kisah Ibrahim As.28

2. Tesis berjudul Du„ā‟ al-Anbiya‟ fi al-Qur‟an al-Karīm yang disusun oleh

ظودمحمطبوكاك di Du„ā‟ al-Anbiya‟ fi al-Quran al-Karīm. Tesis ini

membahas doa-doa dari para Nabi yang berada dalam Al-Quran, dari

pembahasan doa dan harapan yang terkandung dalam Al-Quran hingga

28

Syihabuddin Qalyubi, Stilistika Kisah Ibrahim AS dalam Al-Quran, (Yogyakarta: Pascasarjana

UIN Sunan Klijaga, 2006), hlm. 6

Page 32: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

13

penelusuran doa-doa para Nabi yang masih digunakan umat Islam hingga

kini29

.

3. Buku berjudul Jāmi„ ad-Du‟ā‟: Aḥkām Adab Ṡamarāt yang ditulis oleh

اؼوالأأث . Buku ini menyajikan bahasan seputar doa-doa Islami

sekaligus tata-cara berdoa sebagaimana dalam ajaran-ajaran Islam30

.

F. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini digunakan kajian Stilistika dalam mengungkap gaya

bahasa doa dalam Al-Quran dan Hadis. Stilistika secara sederhana bisa dimaknai

dengan ilmu yang mempelajari gaya bahasa, sedangkan style dapat diartikan

sebagai cara yang dipergunakan oleh seorang untuk mengutarakan atau

mengungkapkan diri atau gaya pribadi. Pengertian style sangat luas, bisa

meliputi style sekelompok pengarang, style suatu bangsa, style perseorangan,

dapat juga merupakan style pada periode tertentu atau gaya penulisan tertentu.31

Secara sederhana stilistika dapat diartikan sebagai kajian linguistik yang

objeknya berupa style. Sedang style adalah cara penggunaan bahasa dari

seseorang dalam konteks tertentu dan ujaran tertentu.32

Gaya (style) adalah cara

bagaimana segala sesuatu diungkapkan, sedangkan stilistika adalah ilmu yang

mempelajari gaya bahasa.33

Stilistika merupakan suatu kajian yang menyelidiki

seluruh fenomena bahasa mulai dari tataran fonologi hingga persoalan Langsung

29

Wadad Ṭahīr Muḥammad Naṣr, Du„ā‟ al-Anbiya‟ fi al-Quran al-Karīm, (Nablis: Universitas an-

Najaḥ al-Waṭaniyyah, 2010 ) 30

Abu Anas al-„Iraqiyy, Jāmi„ ad-Du‟ā‟: Aḥkām Adab Ṡamarāt (Irak:tp, 2003) 31

Sasoto Soediro,Stilistika, (Surakarta: Institut Seni Indonesi, 1995), hlm. 36 32

Syihabuddin Qalyubi, Stilistika Al-Qur‟an: Pengantar Orientasi StudiAl-Qur‟an, (Yogyakarta:

Titian Ilahi Press, 1997), cet.1, hlm. 27 33

Nyoman Kutha Ratna, Estetika Sastra dan Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm.

232

Page 33: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

14

dan Tidaknya Makna.34

Adapun tiga ranah kajian stilistika yaitu, a). Berdasarkan

theoretical stylistic (al-uslub an-nazhariyyah); ranah kajian stilistika adalah

bahasa yang digunakan dalam karya sastra hingga penafsiran tuturan sastra

didasarkan pada unsur-unsur bahasa. b). Berdasarkan applied stylistic (al-

uslubiyah at-tathbiqiyyah), ranah kajian stilistika adalah teks sastra dengan

mencari karakteristiknya. c). Berdasarkan comparative stylistic (al-uslubiyyah

al-muqaranah) mekanisme stilistika pada dasarnya adalah melakukan

perbandingan yakni mengkaji gaya-gaya tuturan dalam level tertentu bahasa

yang sama.35

Secara teoritis penelitian stilistika dibedakan menjadi dua macam, yaitu

penelitian tradisional dan modern. Penelitian tradisional masih dipengaruhi oleh

dikotomi isi dan bentuk, apa dan bagaimana cara melukiskan suatu objek. Isi

meliputi informasi, pesan, dan makna proporsional (sasaran), sedangkan bentuk

adalah (gaya) bahasa itu sendiri. Stilistika modern menganalisis ciri-ciri formal,

diantaranya adalah: a) fonologi, seperti; pola-pola bunyi ujaran, sajak, irama. b)

sintaksis, seperti; tipe-tipe struktur kalimat, c) leksikal yaitu yang meliputi kata-

kata abstrak dan kongkret, frekuwensi relative kata benda, kata kerja, dan kata

sifat. d) retorika yaitu penggunaan bahasa kiasan (figuratif) dan perumpamaan.36

Stilistika tidak hanya merupakan studi gaya bahasa dalam kesusastraan

saja, tetapi juga studi gaya bahasa pada umumnya meskipun ada perhatian

34

Akhmad Muzakki, Stilistika Al-Qur‟an: Gaya Bahasa Al-Qur‟an dalam Kontekas Komunikasi,

(Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm. 37 35

Syihabuddin Qalyubi, Stilistika Al-Qur‟an; Makna di Balik Kisah Ibrahim, (Yogyakarta: Lkis,

2008), hlm. 21-22 36

Nyoman Kutha Ratna, Stilistika Kajian Puiitika Bahasa Sastra dan Budaya, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 22

Page 34: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

15

khusus pada bahasa kesusatraan yang paling dasar dan kompleks. Slametmuljana

mengemukakan bahwa stilistika itu merupakan pengetahuan tentang kata

berjiwa. Kata berjiwa itu adalah kata yang dipergunakan dalam cipta sastra yang

mengandung perasaan pengarangnya. Stilistika berguna untuk membeberkan

kesan pemakaian susunan kata dalam kalimat yang menyebabkan gaya kalimat,

disamping ketetapan pemilihan kata, memegang peranan penting dalam ciptaan

sastra. 37

Dalam bahasa Arab, Stilistika disebut juga „Ilm al-Uslub, merupakan

kajian yang digunakan untuk menyelidiki gaya bahasa yang terdapat dalam karya

sastra. Kelahiran Stilistika pada tradisi keilmuan Arab memiliki latar belakang

yang berbeda. Di Barat, analisis ini didorong oleh keinginan para kritikus sastra

untuk memfokuskan analisis mereka pada aspek bahasa dari karya sastra.

Sementara di Arab, Stilistika dilatarbelakangi oleh apresiasi sastrawan-

sastrawannya terhadap puisi, pidato, dan ayat-ayat Al-Quran.38

Pada dasarnya antara Stilistika Arab dan Stilistika pada umumnya tidak

ada perbedaan yang prinsipil. Stilistika Arab („Ilm al-Uslub) memiliki ranah

kajian berupa teks Arab dan munncul dilatarbelakangi adanya keinginan para

ahli bahasa untuk memahami teks-teks keagamaan. Sedangkan Stilistika non-

arab pada umumnya dilatarbelakangi oleh pemikiran filsafat Aristoteles. Dengan

37

Rachmat Djoko Pradopo, Stilistika (Artikel), Surakarta, 1993, hlm. 2 38

Ibid, hlm. 3

Page 35: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

16

kata lain, Stilistika Arab („Ilm al-Uslub) dilatarbelakangi oleh hadarah an-nash,

sedangkan Stilistika pada umumnya dilatarbelakangi oleh hadarah al-fikr.39

Hadirnya Al-Quran yang memiliki berbagai keindahan, yang membuat

para ulama ingin menyelami keindahan gaya bahasanya, ayat-ayat Al-Quran

bagaikan intan permata, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda

dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya.40

Keindahan-keindahan Al-

Quran itupun mendorong para ilmuan untuk menyelami gaya bahasanya. Gaya

bahasa lain juga bisa didapatkan dari hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat.

Para linguis bisa menyelami lebih dalam gaya bahasa Rasulullah dalam

mengungkapkan sebuah hadis.

G. Metode Penelitian

Pembahasan masalah yang diajukan dalam penelitian ini memerlukan data-

data doa yang relevan antara doa-doa dalam Al-Quran dan doa-doa dalam Hadis.

Relevansi doa-doa tersebut akan memposisikan sudut pandang penelitian pada

posisi keseimbangan selama proses pembandingan doa-doa dalam Al-Quran

dengan doa-doa dalam Hadis.

Faktor utama yang menjadi pembeda antara doa-doa dalam Al-Quran dan

Hadis itu tidak memicu munculnya kendala tersendiri selama proses penelitian

39

Syihabuddin Qalyubi, Stilistika Bahasa dan Sastra Arab, (Yogyakarta: Karya Media, 2013),

hlm. 7 39

Syihabuddin Qalyubi, Kontribusi Ilmu Uslub dalam Pemahaman Komunikasi Politik; Pidato

ppengokohan Guru Besar dalam Ilmu Uslub, (Yogyakarta, 2010). 8 40

Mardjoko Idris, Stilistika Al-Qur‟an Kajian Pragmatik, (Yogyakarta: Karya Media, 2013), hlm.

Vii

Page 36: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

17

menuju kesimpulan, semisal seputar ajaran, zaman, dan umat. Sebab tidak semua

doa-doa yang ada di dalam Al-Quran itu sesuai dengan doa-doa yang diajarkan

Nabi Muhammad melalui hadisnya. Misalnya, doa untuk kaumnya Nabi Musa

sekaligus Nabi Harun41

dan doa-doa yang disampaikan iblis, setan, serta

penghuni atau calon penghuni neraka42

.

Data doa-doa yang relevan itu dapat ditemukan dengan cara mencari doa-

doa dalam Al-Quran secara langsung. Hasil dari data-data yang diketemukan

akan dicarikan data doa-doa pembandingnya yang berada dalam Hadis. Adapun

proses pencariannya akan diutamakan pada doa-doa yang memiliki kesamaan

atau kedekatan tema, isi, dan makna pada suatu doa yang bersumber dari Al-

Quran, sehingga proses pencarian dan penentuan doa-doa dalam Hadis yang

memiliki titik temu atau kedekatan dengan doa-doa dari Al-Quran ini akan

mengutamakan unsur-unsur kebahasaan yang digunakan suatu doa.

1. Jenis Penelitian

Mengingat perlunya data-data primer yang mendalam, maka penelitian ini

menggunakan jenis atau metode penelitian kualitatif. Hal ini cocok dengan sifat

dasar metode penelitian kualitatif yang mencari data secara mendalam.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat post-positivisme. Ia dapat digunakan untuk

melakukan penelitian pada kondisi alamiah yang mengharuskan peneliti sebagai

41

Doa dalam QS. Al-Baqarah [2]:58 dan QS. Al-A„rāf [7]:161. 42

Doa dalam QS. Al-A„rāf [7]:14, QS. Al-Ḥijr [15]: 36, QS. As-Sajdah [32]:12, QS. Al-Aḥzāb

[33]:67, QS. Fāṭir [35]:37, QS. Ṣād [38]:61, dan semacamnya.

Page 37: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

18

instrumen kunci. Teknik pengumpulan datanya dilakukan secara simultan

(gabungan), analisis datanya secara induktif/kualitatif, dan hasil penelitiannya

lebih menekankan makna dari pada generaliasi.43

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini merupakan doa-doa dalam Al-Quran dan

Hadis. Adapun proses penentuan doa-doa yang menjadi obyek penelitian, dapat

dibedakan menjadi dua. Pertama, semua doa-doa dari dalam Al-Quran yang

sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad, baik yang diajarkan beliau maupun

diajarkan oleh Allah secara langsung melalui kronologi pernyataan doa yang

melibatkan unsur-unsur perintah sebagaimana dalam Al-Quran, yaitu kata Qul

(katakanlah atau ucapkanlah) dan ragamnya. Kedua, doa-doa dari dalam Hadis

yang sesuai atau relevan dengan doa-doa dari dalam Al-Quran yang telah

ditentukan sebagai obyek penelitian.

3. Sumber Data

Sumber data doa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Sumber Data Doa Al-Quran

Data-data doa Al-Quran diperoleh dari Al-Qur‟ān al Karīm: Biriwāyah

Ḥafṣ „an „Āṣim Nusikha „ala al Raṡm al „Uṡmān yang terbit atas

kerjasama Depertemen Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan

43

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (cet. Ke-17, Bandung: CV.

Alvabeta, 2012), hlm. 9.

Page 38: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

19

Masyarakat Islam, dan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan

Syariah pada tahun 2007.

b) Sumber Data Doa Hadis

Data-data doa Hadis diperoleh dari hadis-hadis Nabi Muhammad yang

diriwayatkan oleh berbagai periwayat. Hal ini dapat diperoleh dari buku

atau kitab-kitab tertentu yang melakukan pengumpulan atau pembahasan

doa-doa berikut sumber hadisnya, baik secara rinci maupun global.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi

dokumen atau kepustakaan. Yaitu, teknik pengumpulan data dengan sejumlah

sumber data yang telah tersedia dalam kitab suci Al-Quran, Hadis, dan berbagai

karya tulis yang membahas atau mengumpulkan doa berikut sumbernya.

Teknik pengumpulan data doa-doa ini hanya mengambil doa-doa yang

relevan antara doa dalam Qur‟an dan Hadis. Relevansi doa-doa itu semua

dimulai dari pencarian dan pengumpulan doa-doa dalam kutipan langsung yang

berada dalam Al-Quran dan sesuai dengan ajaran-ajaran Nabi Muhammad. Hal

ini dapat diperoleh melalui dua cara.

a) Melalui pernyataan Hadis seputar suatu doa dalam Al-Quran.

Doa-doa dalam Al-Quran yang disajikan dalam kutipan langsung akan

dicocokkan dengan informasi yang berasal dari Hadis. Namun demikian,

Page 39: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

20

data yang akan digunakan dalam penelitian ini hanya doa-doa dalam suatu

keutuhan doa.

Sehingga doa yang dalam keutuhannya terdapat unsur-unsur yang tidak

relevan dengan ajaran, zaman, dan umat Nabi Muhammad, tidak akan

digunakan sebagai data walaupun sebagian unsur doa-doa itu sesuai

dengan ajaran Islam. Semisal doanya Nabi Musa yang secara utuh

disajikan QS. Ṭāhā [20]:25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35.

قولفقهوا(٢)لسانمنعقدةواحلل()أمريلوسر()صدريلاشرحرب

فوأشركه()ريأزبهاشدد()أخهارون(٢)أهلمنوزرالواجعل(٥)

()أمري ()بصرابناكنتإن ك()كثراونذكرك()كثرانسبحكك

Sebagian doa ini memang dapat ditemukan dalam suatu doa yang

diajarkan Nabi Muhammad44

, namun sejak munculnya informasi doa

dalam ayat ke-29, doa ini menjadi gagal untuk dijadikan sebagai data

dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh ayat ke-29 hingga ke-35

yang secara lugas telah mengarahkan doa pada Nabi Musa dan Nabi

Harun. Hanya ayat yang ke-25 hingga ke-28 saja yang dapat digunakan

Nabi Muhammad dan umatnya untuk dijadikan inspirasi pembahasaan

doa secara langsung. Sebab ḍamīr muttaṣīl „ku‟ yang ada dalam keempat

ayat itu masih dapat ditolelir dan diasosiasikan dengan diri masing-masing

pendoa.

b) Melalui pernyataan Al-Quran secara langsung

44

Lihat “Doa Pembuka Hati” dalam Tim PengajarPG, Kumpulan Doa Sehari-Hari, (Yogyakarta:

TKIT. Mekar Insani), hlm.4.

Page 40: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

21

Doa-doa dalam Al-Quran yang disajikan secara langsung dalam format

kutipan langsung maupuan tidak langsung, akan dicocokkan dengan

informasi dari pernyataan Al-Quran yang ditujukan kepada Nabi

Muhammad sekaligus dapat diamalkan oleh umatnya.

Pernyataan Al-Quran itu dapat diketahui dari adanya unsur-unsur perintah

yang pada umumnya dinyatakan dengan kata Qul (katakanlah) dan

semacamnya. Hal ini dapat menggunakan juga doa-doa yang berunsur

kata perintah namun dalam narasi informasi percontohan, semisal doa-

doanya para malaikat, ahli surga, dan lainnya. Sebagai contohnya doa

dalam QS. Al-Mu‟minūn [23]:97, 98.

(٢٥)حضرونأنرببكوأعوذ(٢٢)الش اطنهمزاتمنبكأعوذربوقل

Doa ini dinyatakan Al-Quran dengan kata Qul dan disajikan secara

langsung.

Setelah semua data doa ditemukan, proses pemilihan akan dilakukan

berdasarkan doa-doa yang memiliki unsur-unsur su„āl (permohonan) di

dalamnya. Sehingga doa-doa yang hanya berupa taḥiyah (penghormatan),

tasmiyah (basmalah), żikr (puja-puji), nida‟ (pendekatan), dan semacamnya,

tidak digunakan sebagai data yang akan menjadi objek penelitian ini.

Hasil dari data-data yang sudah diketemukan dari dalam Al-Quran akan

digunakan sebagai data-data awal yang siap dipetakan untuk menuju tahap

pencarian titik temu keberimbangan dengan data-data awal dari dalam Hadis.

Antara masing-masing data doa dari pihak Al-Quran dan Hadis sama-sama

Page 41: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

22

mendapat kesempatan berproses dalam mencari titik temu keberimbangan data-

data awal.

Mengingat jumlah hadis-hadis Nabi Muhammad jauh melampaui

banyaknya redaksi ayat atau surah dalam al-Quran, maka dalam proses pencarian

data-data doa dari dalam Hadis tidak dapat diawali sebagaimana teknik

pengumpulan data-data dari al-Quran. Jika proses pengumpulan data dari dari al-

Quran dapat diproses dari surah al-Fātiḥah hingga An-Nās, maka proses

pengumpulan data-data doa dari dalam Hadis tidak dapat diawali dari

dokumentasi satu perawi hingga perawi yang lain. Ketidak-dapatan ini bertolak

dari kenyataan bahwa hadis-hadis Nabi Muhammad tidak terkodifikasi dalam

satu kesatuan kitab sebagaimana al-Quran; jumlah hadis yang dikeluarkan para

perawi „kenamaan‟, tembus pada kisaran ratusan hingga ribuan hadis dan

ditambah lagi adanya perawi-perawi yang tidak terlalu dikenal berikut status

keakurasian hadis yang masih menyisakan kontroversi; dan batas ruang sekaligus

waktu penelitian ini tidak mampu untuk memburu data-data doa dari hadis yang

jumlahnya milayaran berikut analisa status kesahihannya.

Walau redaksi bahasa tulis dalam al-Quran tidak hanya satu bentuk (rasm

al-Uṡmaniy), namun pencarian data-data dari kitab suci ini masih jauh lebih

mudah untuk dilakukan jika dibandingkan dengan bahasa tulis dalam Hadis. Hal

ini dapat langsung melakukan penentuan sekaligus perujukan al-Quran yang

telah menjadi standar di Indonesia. Padahal, tindakan semacam ini tidak dapat

dilakukan untuk Hadis. Selain belum adanya standar Hadis di Indonesia

Page 42: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

23

sebagaimana al-Quran, wacana internasional seputar Hadis masih berpotensi

memicu perbedaan anggapan seputar keakuratan suatu hadis.

Analogi yang dapat digunakan untuk menyatakan hambatan ini hanya

berkaitan bahwa al-Quran sudah dapat dianggap sebagai sumber data yang statis

sedangkan Hadis masih dinamis. Satu-satunya asumsi awal adalah saat ini masih

mustahil untuk mencari data dalam hadis mulai dari awal hingga akhir. Dampak

dari asumsi ini mengharuskan adanya batasan-batasan sumber data Hadis dalam

proses penelitian ini.

Batas-batas sumber data Hadis dalam penelitian ini tidak ditentukan

berdasarkan hadis-hadis yang hanya dikeluarkan oleh satu atau dua perawi hadis.

Sebab batasan yang digunakan dalam penelitian ini tetap mempertimbangkan

tawaran data-data yang dihasilkan dari al-Quran hingga mengharuskan pencarian

data-data dari Hadis yang tidak terikat hanya pada satu atau dua perawi saja.

Adapun proses pencarian data-data dari dalam Hadis akan diutamakan

pada doa-doa yang memiliki kesamaan atau kedekatan tema, isi, dan makna pada

suatu doa yang bersumber dari Al-Quran. Sehingga proses pencarian dan

penentuan doa-doa dalam Hadis yang memiliki titik temu atau kedekatan dengan

doa-doa dari Al-Quran ini, akan mengutamakan unsur-unsur kebahasaan yang

digunakan suatu doa.

Walau kriteria data-data doa dari Hadis bersifat seolah sebagai

pembanding dan menyesuikan obyek data-data dari Al-Quran yang telah

ditentukan, namun proses pengumpulan datanya tidak lepas dari proses

Page 43: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

24

penyeleksian berdasarkan keakurasian isi doanya. Hal ini dapat dilakukan

berdasarkan pengecekan informasi yang disampaikan secara langsung oleh para

penulis atau penyusun hadis-hadis dalam karya masing-masing maupun dalam

karya yang lain. Selain itu, pengecekan juga dilakukan dengan cara

memanfaatkan teknologi informasi yang menawarkan kecepatan dan kekayaan

informasi, yakni internet.

Sebagai contohnya, informasi doa berikut ini:

النارعذابناوقحسنة،اآلخرةوفحسنةالدنافآتنااللهم

Doa ini disebutkan Ṭāriq Yahyā al-Kamālī sebagai sebuah doa yang berada

dalam sebuah hadis yang diriwayatkan muttafaq „alaih. Mengingat doa ini

berpotensi untuk menjadi data penelitian, maka doa ini tidak lepas proses

pengecekan keakurasisian informasi yang telah disampaikan Ṭāriq45

. Sehingga

salah satu hasil informasi pengecekan data potensial itu dapat ditemukan dalam

buku berjudul Kumpulan Doa Harian Terlengkap Sepanjang Masa46

yang

disusun oleh Tim Redaksi dari Penerbit Shahih, Solo. Adapun hasil pengecekan

itu didapatkan adanya informasi yang sama, bahwa hadis yang mengandung doa

ini memang diriwayatkan muttafaq „alaih atau HR. Bukhari dan Muslim.

Walaupun keakurasian data-data doa dari Hadis telah berhasil dikonfirmasi

melalui pembandingan informasi dari sumber yang berbeda, namun dalam

penelitian ini hanya menggunakan doa-doa dari dalam Hadis yang telah diyakini

45

Ṭāriq Yahyā al-Kamālī, Ad„iyah Mukhtarah min al-Kitāb wa al-Sunah, (Dubai: Islamic Affairs

and Charitable Activities Departement, 2012), hlm. 29. 46

Tim Redaksi, Kumpulan Doa Harian Terlengkap Sepanjang Masa, (Surakarta: Shahih, 2013),

hlm.98

Page 44: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

25

oleh penelitin bahwa hadis itu benar-benar dari Nabi Muhammad. Sehingga

proses pemilihan data doa-doa dari Hadis akan secara alami mengutamakan

hadis-hadis dari para perawi yang telah dipercaya oleh umat Islam pada

umumnya, semisal Bukhari dan Muslim.

Meskipun hadis-hadis dari kedua perawi ini mendapat „ruang yang

longgar‟ dalam pemilihan proses data doa-doa dalam Hadis, namun itu semua

akan tetap menyesuaikan ada atau tidaknya data doa yang hendak dijadikan

sebagai pembanding data doa-doa dalam Al-Quran.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi

(content), yaitu teknik analisis data yang meliputi tahapan reduksi data (data

reduction), tahapan penyajian data (data display), dan tahapan verifikasi data

(data verification).

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari kajian sumber-sumber data, menghasilkan data-

data yang jumlahnya cukup banyak dan kompleks. Sehingga perlu adanya

penganalisisan data melalui teknik reduksi data. Menurut Sugiyono, teknik ini

dapat berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal

yang penting sekaligus mencari tema dan polanya. Data yang telah direduksi

Page 45: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

26

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya47

.

Pada tahapan reduksi ini, dilakukan pengumpulan data doa-doa yang telah

dicari dan ditemukan dari dalam Al-Quran dan Hadis. Data-data yang telah

terkumpul akan direduksi dalam dua kali tahapan. Pertama, tahapan pereduksian

data doa dari dalam Al-Quran yang berkaitan dengan doa-doa lainnya yang juga

dari dalam Al-Quran. Kedua, tahapan pereduksian doa-doa dari dalam Al-Quran

dan Hadis akibat adanya kesamaan penuh pada unsur-unsur kebahasan dan

keutuhan doa. Sebagai contohnya adalah data doa dari al-Quran sebagaimana

dalam surah al-Falaq dan An-Nās berikut ini:

()العقدفالن ف اثاتشرومن()وقباإذؼاسق شرومن()خلقماشرمن()الفلقبربأعوذقل

48()حسدإذاحاسد شرومن

فوسوسال ذي()الخن اسالوسواسشرمن()الن اسإله()الن اسملك()الن اسبربأعوذقل

49()والن اسالجن ةمن()الن اسصدور

Kedua doa ini memang dapat digunakan sebagai data doa dari pihak al-

Quran, namun keduanya menjadi gagal dalam tahapan pereduksian data. Sebab

doa dari pihak Hadis yang dapat digunakan sebagai pembanding keduanya

memiliki kesamaan penuh pada redaksi yang digunakan,50

sehingga potensi

untuk melakukan pembandingan doa menjadi terkendala.

47

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (cet. Ke-17, Bandung: CV.

Alvabeta, 2012), hlm. 247 48

QS. Al-Falaq [113]:1-5. 49

QS. An-Nās [114]:1-6. 50

Data doa dari hadis yang dapat digunakan, terdapat pada hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Timiżi. Lihat Sa’id bin ’Alī bin Wahfi Al-Qaḥṭānī, Ḥiṣn al-Muslim…, hlm. 30.

Page 46: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

27

Hasil dari tahapan pereduksian data ini disajikan dalam tahapan Penyajian

Data.

b. Penyajian Data

Pada tahapan ini data-data yang sudah mengalami proses pereduksian data

pada tahapan Reduksi Data disajikan dalam tahapan ini.

Berikut ini merupakan data doa-doa dalam Al-Quran dan Hadis yang

menjadi obyek penelitian.

Tabel 1

Data Obyek Penelitian

Doa dari Hadis Doa dari Al-Quran

لب خ فا٢فوحؽ خ ١بؽ آربفال ا

ػناةابه

لب خ فا٢فوحؽ خ ١بؽ بآربفال هث

ػناةابه

ذ با واف إ ع فط١ئز اغفو ا

فطئا ي عل اغفو ،ا ث ػ

ب ذ بلل اغفو ل،ا هػ م و ل ػ

ذ ا مل ذا با ذ باػ وهد با ود اف

ذػو ا و ؤف ش١ئلل٠وا

الرؾ ب بهثأفطؤ ١بأ بالرؤافنبإ هث

ال ب بهث لج زػان٠ بؽ ػ١بإطواو

اغفوب اػفػب بالطبلخبث ب رؾ

اهؽ ىبفو٠ ا م ظوبػا البفب ذ بأ

ة،صجذلجػك٠ه م متا ه ٠ب ل تب ل٠زب بالريؽلثبثؼلإم هث

بة) ذا خإهأ بإ٨هؽ (هث غاب هعب

١ؼبك) فا ال٠ق الل إ اله٠تف١ ١ ٩)

ه ذثبهلل لبػناةابه آ بفبغفوبمثب بآ بإ هث

ا اغفو فط١ئز ع واف ا ف و ا ب صجذأللا وب وافبفأ إ باغفوبمثب هث

Page 47: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

28

ب ذ ا اػ ث . ا اغفو عل ي

فطئ ل ػ و ه م ل ػ

ىبف ا م ظوبػا ا و٠

د خ،ا مبئ الحا اظ خ، حازب الػ ن هة ا

كاان ؾ ب مب اثؼض فض١خ، ا ١خ لاا ؾ

١ؼبك فا ػلر،اهالرق

ج ناثبطال بفمذ ب ؾبهفمبػناةابههث

ب٩) ابهفملأفي٠ز رلف بإه (هث

ظبه) أ ١ ب بك٠ب٩ظ ؼب ب بإ (هث

بفبغفو بهث فآ اثوثى آ أ ب إل٠ ب٠بك

غاألثواه) فب ر ١ئبرب وفوػب (٩مثب

الرقيب٠ ه ػلربػه ب آرب ب هث

١ؼبك) فا خإهالرق م١ب (٩ا

بو اهؽ ال اغفو بهث١بطغ١واا بهث١بطغ١وا بو اهؽ هة

شبءللا للا٠شبء ا

ىك فؼ، ب٠ ػ ز، بػ فؼث ا ا

ب ػ

ب ىكػ هة

ا مثها ااػ ا ا اىي ،ا اض ا ض

ػ ٠غ ا اع ،ا اظ ا اظ ،ا اىي

( ب٠ػل برو٠ إ ف٩هة فالرغؼ (هة

١ ب اظ م (٩) ا

بد بدللاازب مثى أػ شو ، ػمبث غضج

٠ؾضو أ ياداش١بط١ ، ػجبك

( ياداش١بط١ أػمثه أػم٩٩هة )

( ٠ؾضو أ (٩٨ثههة

غ اةا ذاز إها رتػ ههةاغفو ف ١ اؽ ذف١واو أ اهؽ اغفو هة

.فبطو واف١ إ ، ١ىبئ١ ، عجوائ١ هة ا

ذرؾى بكح،ا اش غ١ت ا األهعػب اد ا

٠ق اف١ بوب ػجبكنف١ فث١ بافز ل .ا ف ز

رشبءاطواط ل ثئمه.اهر ؾك ا ف١

زم١

بكح اش غ١ت ا األهعػب اد ب فبطوا ا

بوباف١ ػجبكنف ث١ ذرؾى أ ف ٠قز

ا٢فوح. ١ب ؼبف١خفال ا ؼف ؤها اا ا

١ب ك ؼبف١خفك٠ ا ؼف ؤها اا ا

ذػ ؼ زهازأ أشىوؼ ىػأ أ هة

ؾبروض طب أػ أ ل ا ػ ؼ أط ب

Page 48: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

29

ػبر، ه آ هار، زوػ ا .ا ب ا

اؽفظ ،١ ٠ ػ ف، ف ٠ل ث١

اغزبي مثها اػ ل، ف ، ب ش ػ

رؾز.

١ ا إ ٠زإرجذإ١ه فمه

c. Verifikasi Data

Tahap akhir dari proses analisis data adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Pada tahapan ini peneliti akan melakukan analisa data secara

maksimal sejauh pemahaman peneliti dan interpretasi yang dibuat. Adapun hasil

dari itu semua ditampilkan dalam bentuk tertulis dan disajikan dalam bab

kesimpulan.

H. Sistematika Pembahasan

Guna mempermudah peroses pembahasan dan keteraturan dalam penulisan

sebuah karya ilmiah, maka dalam penelitian ini digunakan pengelompokan

bahasa dalam beberapa bab berikut :

Bab Pertama, yaitu meliputi latar belakang masalah yang membahas

tentang masalah-masalah yang ada dalam objek material kemudian merumuskan

masalah-masalah yang telah dipaparkan pada rumusan masalah, tujuan dan

manfaat dari penelitian, kajian pustaka untuk mengetahui penelilitian

sebelumnya yang mungkin memiliki kesamaan pada objek material maupun

formal. Kerangka teori yaitu sebagai objek formal sebagai acuan analisis.

Metode penelitian sebagai cara dan langkah analisis dalam penelitian.

Page 49: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

30

Bab Kedua, dalam bab ini akan akan diuraikan lebih mendalam mengenai

stilistika, yaitu bagaimana sejarah perkembangannya, hubungannya dengan ilmu

yang lain, dan beberapa teori yang umum digunakan dalam penetian bahasa

Arab khususnya pada stilistika Al-Quran dan Stilistika Hadis.

Bab Ketiga, yaitu menguraikan tentang objek material dari penelitian ini,

yaitu Al-Quran dan Hadis. Hal ini dilakukan untuk lebih memperjelas bagian-

bagiaa yang mana yang nantinya akan menjadi bahan analisis dari penelitian ini.

Bab Keempat, yaitu analisis gaya bahasa dalam Al-Quran dan Hadis.

Dalam bab ini peneliti akan menganalisis penggunaan gaya bahasa doa

berdasarkan pilihan kata, struktur kalimat, makna langsung atau tidak langsung

yang meliputi gaya bahasa kiasan dan retoris.

Bab Kelima, yaitu bab penutup, yang berisi kesimpulan. Dalam bab ini

memuat beberapa kesimpulan dan jawaban atas permasalahan yang ada pada

penelitian ini. Kemudian ditutup dengan pesan dan saran yang di tujukan bagi

penelitian selanjutnya yang mencoba meneliti dalam ranah kajian yang sama.

Page 50: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

179

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gaya bahasa doa-doa dalam Al-Quran dan Hadis cenderung menggunakan

pilihan kata-kata yang bersifat artikulatif dan referentif. Secara artikulatif, tidak

sedikit kata-kata yang menjadi pusat informasi doa-doa itu kaya dengan

kemungkinan-kemungkinan arti di dalamnya. Hal inilah yang mengarahkan

analisis dalam penelitian ini melakukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan

referensi yang didapatkan, baik secara tekstual maupun argumentatif. Secara

referentif, kata-kata yang menjadi pusat informasi doa cenderung berasal dari

suatu konteks dan istilah. Hal inilah yang menjadikan analisis dasar dalam

penelitian ini tetap mengindahkan konteks dan pengartian-pengartian dalam

lingkup ayat-ayat yang berkaitan doa-doa dalam Al-Quran dan ajaran-ajaran Islam

yang berkaitan dengan doa-doa dalam Hadis.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab-

bab sebelumnya, gaya bahasa doa-doa dalam Al-Quran dan Hadis dapat

dipandang dari tiga sundut pandang pembahasan, yaitu sudut pandang leksikal,

sudut pandang struktur kalimat, dan sudut pandang Langsung dan Tidaknya

Makna. Sudut pandang leksikal merupakan analisis gaya bahasa doa-doa dalam

Al-Quran dan Hadis menggunakan pendekatan kata-kata atau leksikon. Sudut

pandang Struktur Kalimat merupakan analisis gaya bahasa doa-doa dalam Al-

Quran dan Hadis menggunakan pendekatan Struktur Kalimat. Sudut pandang

Page 51: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

180

Langsung dan Tidaknya Makna merupakan analisis gaya bahasa doa-doa dalam

Al-Quran dan Hadis menggunakan pendekatan Langsung dan Tidaknya Makna.

Analisis gaya bahasa secara leksikal pada doa-doa dalam Al-Quran dan

Hadis menghasilkan kesimpulan bahwa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dari

kedua sumber dapat dibedakan menjadi lima gaya bahasa. Gaya bahasa-gaya

bahasa itu meliputi: Isti„āżah ( زؼبمح ) Istigfār ,(ا زغفبه ) Żikr ,(ا ) Su‟āl ,(موو ؤاي ), dan

Nida‟ ( .(لاء

1. Isti„āżah ( زؼبمح merupakan gaya bahasa doa yang mencari perlindungan (ا

kepada Allah dari sesuatu yang tidak diinginkan atau atau tidak disukai

oleh pendoa. Gaya bahasa ini sering ditandai dengan adanya sejenis kata:

م ,اػ ,ق ,آ اىفؼ ,ػ ,ا , dan lainnya.

2. Istigfār ( زغفبه merupakan gaya bahasa doa yang mencari pengampunan (ا

kepada Allah atas tindakan atau perbuatan dosa yang telah dilakukan, baik

secara sadar maupun tidak. Gaya bahasa ini sering ditandai dengan adanya

sejenis kata: زغفو ,اػف ,اغفو ,ا .وفو dan ,اهؽ

3. Żikr ( merupakan gaya bahasa doa yang memadukan unsur-unsur Żikr (موو

ke dalam doa yang digunakannya kepada Allah. Unsur-unsur Żikr itu

dapat berupa tindakan menyebut sesuatu, mengingat, mengaku, bersaksi,

menyatakan, memggambarkan, dan lain-lainnya. Termasuk segala bentuk

puja-puji yang tampak sebagai sindiran, argumentasi, dan pendekatan,

misalnya غ عب اب ١ ه٠تال ف١ إ فالالل ١ؼبك٠ق ا .

Page 52: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

181

4. Su‟āl ( ؤاي ) merupakan gaya bahasa doa yang mencari atau menanti

jawaban atas permohonan-permohonan yang disampaikan secara

langsung, lugas, dan jelas. Teknik yang digunakan gaya bahasa ini

cenderung memperjelas bentuk permohonan dengan memberikan

semacam tawaran jawaban berupa kata Amr atau memberikan penekanan

berlebih pada gambaran permasalahan yang berpadu dengan permohonan

yang tampak sama-samar.

5. Nida‟ merupakan gaya bahasa doa yang melibatkan bentuk-bentuk kata

atau istilah Nida‟ dalam narasi doa yang ada. Nida‟ sering muncul di

bagian awal dan akhir doa, namun tidak jarang pula Nida‟ berada di antara

isi atau kutipan dalam doa. Pada umumnya, bentuk Nida‟ berupa

allāhumma, allāhumma rabba, rabbī, rabbanā, rabbanā allāhumma, , dan

nama-nama lainya Tuhan atau Allah yang berkaitan dengan suatu sifat,

semisal muqallibal qulub.

Analisis gaya bahasa berdasarkan Struktur Kalimat pada doa-doa dalam

Al-Quran dan Hadis menghasilkan kesimpulan bahwa gaya bahasa yang

digunakan doa-doa dari kedua sumber dapat dibedakan menjadi dua gaya bahasa.

Gaya bahasa-gaya bahasa itu meliputi Klimaks dan Antiklimaks.

1. Klimaks merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Struktur

Kalimat (اؾ) yang memulai informasinya dari hal-hal yang bersifat

khusus (ف١ض) atau ma‟rifah (ؼوفخ) menuju hal-hal bersifat umum ( / ػ

.(ى١وح) atau nakirah (ػ

Page 53: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

182

2. Antiklimaks merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Struktur

Kalimat (اؾ) yang memulai informasinya dari hal-hal yang bersifat

umum ( / ػ menuju hal-hal yang bersifat khusus (ى١وح) atau nakirah (ػ

.(ؼوفخ) atau ma‟rifah (ف١ض)

Analisis gaya bahasa secara Langsung dan Tidaknya Makna pada doa-doa

dalam Al-Quran dan Hadis menghasilkan kesimpulan bahwa gaya bahasa yang

digunakan doa-doa dari kedua sumber dapat dibedakan menjadi 10 gaya bahasa.

Gaya bahasa-gaya bahasa itu meliputi Aliterasi, Denotatif, Elipsis, Eufemisme,

Koreksio, Pars Pro Tato, Personifikasi, Pleonasme, Polisindenton, dan Simile.

1. Aliterasi merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung dan

Tidaknya Makna yang menggunakan pengulangan huruf-huruf secara

ritimis.

2. Denotatif merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung dan

Tidaknya Makna yang menggunakan acuan adanya penghilangan atau

tidak menggunakan unsur-unsur Struktur Kalimat tertentu dalam struktur

kalimat, namun unsur-unsur itu masih dapat diketahui pembaca atau

pendengar.

3. Elipsis merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung dan

Tidaknya Makna yang menggunakan ungkapan-ungkapan tertentu yang

cenderung terasa halus, sopan, dan tidak menimbulkan kesan-kesan

vulgar.

4. Eufemisme merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung

dan Tidaknya Makna yang menggunakan ungkapan-ungkapan tertentu

Page 54: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

183

yang cenderung terasa halus, sopan, dan tidak menimbulkan kesan-kesan

vulgar.

5. Koreksio merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung dan

Tidaknya Makna yang menggunakan acuan adanya pengoreksian kata atau

kalimat secara eksplisit.

6. Pars Pro Tato merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung

dan Tidaknya Makna yang menggunakan acuan adanya pernyataan

sebagian dari suatu hal untuk menyebutkan keseluruhan hal tersebut.

7. Personofikasi merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung

dan Tidaknya Makna yang menggunakan acuan adanya perumpamaan

pada benda selain manusia yang dapat meniru tindakan-tindakan yang

dapat dilakukan oleh manusia.

8. Pleonasme merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung

dan Tidaknya Makna yang menggunakan acuan adanya kata-kata yang

maknanya sudah terakomodasi dalam salah satu tersebut.

9. Polisindenton merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung

dan Tidaknya Makna yang menggunakan acuan hadirnya unsur-unsur

Struktur Kalimat –yang memiliki derajat sama atau makna yang hampir

sama– secara berturut-turut dan menggunakan kata sambung dalam proses

pengurutannya. Unsur-unsur Struktur Kalimat itu meliputi kata, frase, atau

klausa.

10. Simile merupakan gaya bahasa doa dari sudut pandangan Langsung dan

Tidaknya Makna yang menggunakan acuan adanya perumpamaan yang

Page 55: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

184

diawali dengan kata-kata tertentu, semisal seperti, bagai, laksana, dan

lainnya.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam

bab-bab sebelumnya, perbandingan gaya bahasa doa-doa dalam Al-Quran dan

Hadis tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Perbedaan hanya

terletak dalam pilihan kata dan istilah yang bersifat artikulatif dan referentif.

Sebagai pilihan yang artikulatif dan referentif, beberapa pilihan kat ataupun

struktur kalimat yang menjadi kunci utama suatu doa cenderung bersandar pada

sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari ajaran-ajaran Islam ataupun konteks ajaran

doa. Beberapa doa dalam Al-Quran sering menggunakan istilah atau kata yang

bersambung dengan beberapa ayat di luar narasi suatu doa. Adapun beberapa doa-

doa dalam Hadis, selain berkaitan dengan suatu ajaran dalam Islam, ia memiliki

keterkaitan dengan beberapa doa atau ayat-ayat dalam Al-Quran.

Secara umum, doa-doa dalam Hadis tidak memiliki perbedaan dengan

doa-doa dalam Al-Quran yang ditujukan kepada Nabi Muhammad maupun umat

Islam. Hal ini dapat ditemukan dalam doa-doa yang dinarasikan dengan unsur-

unsur perintah berkalimat langsung maupun tidak langsung dalam Al-Quran.

Unsur perintah secara langsung itu mayoritas menggunakan penarasian yang

melibatkan kata Sedangkan unsur perintah secara tidak langsung itu cenderung .ل

beragam, mulai dari pelibatan kata semacam hingga menggunakan narasi kisah ل١

ataupun penalaran-penalaran tertentu yang memancarkan unsur di akhir ل

penarasian. Sebagai contohnya, narasi yang melatar-belakangi doa dalam QS. Al-

Baqarah [2]:201.

Page 56: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

185

Perbedaan di luar gaya bahasa doa-doa dalam Al-Quran dan Hadis terletak

pada unsur-unsur ajaran Islam yang terdapat pada narasi doa di bagian isi. Jika

dibandingkan doa-doa dalam Al-Quran, doa-doa dalam Hadis lebih banyak

mencitrakan ajaran tersebut. Semisal, ajaran atau pandangan Islam berkait

bahasan ilmu yang terdapat pada data doa di bahasan Doa 9. Hasil dari bahasan

data ini menunjukkan bahwa doa-doa itu tidak hanya sekedar doa berunsur

permohonan saja, namun juga berunsur ajaran-ajaran.

B. Rekomendasi

Mengingat kecenderungan kata-kata dalam Al-Quran dan Hadis bersifat

artikulatif dan referentif, tidak menutup kemungkinan bahwa kesimpulan dalam

penelitian ini merupakan salah satu bentuk analisa dari kemungkinan-

kemungkinan hasil analisa lainnya yang lebih maksimal.

Selain pemaksimalan dalam penelitian ini memiliki keterbatasan ruang dan

waktu, analisa teks doa dari Al-Quran dan Hadis memerlukan kedalaman-

kedalaman wawasan yang tidak terhingga. Sehingga saat bahasan ini

diselesaiakan oleh peneliti, maka pada batasan inilah analisa yang dapat disajikan.

Adapun harapan atau saran dari penelitian ini mengkristal pada keberlanjutan

penelitian-penelitan Al-Quran dan Hadis, baik dari lingkup teoritis maupun

praktis.

Page 57: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

186

DAFTAR PUSTAKA

Aceh , Abu Bakar, Pengantar Ilmu Tasawuf, Solo: Ramadhoni, cet.13, 1996.

Al-Aziz S., Moh. Saifulloh, Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: Terbit

BIntang, 1998.

Al-„Iraqiyy, Abu Anas, Jāmi„ ad-Du‟ā‟: Aḥkām Adab Ṡamarāt, Irak: tp, 2003.

Al-Qur‟ān al-Karīm: Biriwāyah Ḥafṣ „an „Āṣim Nusikha „ala al-Raṡm al-„Uṡmān,

Jakarta: Depertemen Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan

Syariah, 2007

Al-Kamālī, Ṭāriq Yahyā, Ad„iyah Mukhtarah min al-Kitāb wa as-Sunah, Dubai:

Islamic Affairs and Charitable Activities Departement, 2012

Ash Shidieqy, Tengku Muhammad Hasbi, Dikir dan Doa: Aspek Hukum dan

Adab, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2003.

Aṭ-Ṭabarānī, Abū al Qāsim Sulaimān bin Aḥmād, Kitāb al-Du„ā‟, Cet. I, Bairūt:

Dār al Basyā‟ir al Islāmiyyah, 1987.

Al-Qaḥṭānī, Sa‟id bin ‟Alī bin Wahfi, Ḥiṣn al Muslim min Ażkār al Kitāb wa al

Sunnah, cet. 36, Riyad: Maktabah Al-Mulk, 2007.

Bin Ali, Muhammad Ma‟shum, al-Amṡilah at-Taṣrīfiyyah li al-Madāris as-

Salafiyyah as-Syāfi„iyyah, ttp.: Maktabah asy-Syaikh Sālim bin Sa„id

Nabhān, 1965.

Darwīsy, Ahmad, Dirasāh al ‟Uslūb Baina al Ma„āṣirah wa al Turaṭ, Kairo: Dar

Gharib, 1998.

Djunaedi, Wawan, Sejarah Qira'at al-Qur'an di Nusantara, Jakarta: Pustaka

STAINU, 2008.

El-Sulihani, Maawardi Labay, Zikir dan Doa dalam Kesibukan, Jakarta: Al-

Mawardi Prima, t.th.

Page 58: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

187

Fiske, John, Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif, ter. Yosial Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim, cet.

Ketiga, Yogyakarta: Jalasutra, 2006.

Hidayat, Ahmad Asep, Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna

dan Tanda, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006.

Hidayat, Komaruddin, Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutik,

Jakarta: Paramadina, 1996.

HS, Fachruddin, Terjemah Hadits Shahih Muslim : I, cet. Kedua, Jakarta: Bulan

Bintang, 1981.

HS, Fachruddin, Terjemah Hadits Shahih Muslim : IV (Jakarta: Bulan Bintang,

1979.

Keraf, Gorys, Diksi dan Gaya Bahasa, cet. 7, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1991.

M.S., Kaelan, Kajian Makna Al-Quran: Suatau Pendekatan Analitik Bahasa,

Yogyakarta: Islamika, 2003.

Muzakki, Akhmad, Stilisttika Al-Quran: Gaya Bahasa Al-Quran dalam Konteks

Komunikasi, Malang: UIN-Malang Press, 2009.

Naṣr, Wadad Ṭahīr Muḥammad, Du„ā‟ al-Anbiya‟ fi al-Qur‟an al-Karīm, Nablis:

Universitas an-Najaḥ al-Waṭaniyyah, 2010.

Nurgiyantoro, Burhan, Stilistika, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,

2014.

Qalyubi, Syihabuddin, „Ilm al-Uslūb: Stilistika Bahasa dan Sastra Arab,

Yogyakarta: Karya Media, 2013.

___________, Stilistika Al-Quran: Makna di Balik Kisah Ibrahim, Yogyakarta:

LKiS, 2008.

___________, Stilistika Al-Quran: Pengantar Orientasi Studi Al-Quran,

Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997.

Page 59: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

188

Soeparno, Dasar-Dasar Linguistik Umum: Edisi Kedua, Yogyakarta: Tiara

Wacana, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cet. Ke-17,

Bandung: CV. Alvabeta, 2012.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat

Bahasa, 2008.

Thomas, Linda dan Shan Waering, Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan, terj.

Sunoto, dkk., Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007

Ullman, Stephen, Pengantar Langsung dan Tidaknya Makna, adapt. Sumarsono,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

William, M. dan Tjeng Ing, Kamus; Sanskrit – Inggris – Indonesia, ttp:Lembaga

Penterjemah Kitab Suci Tipitaka, tt.

Page 60: GAYA BAHASA DOA DALAM AL-QURAN DAN HADIS …digilib.uin-suka.ac.id/23902/1/1420510083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · beberapa gaya bahasa yang digunakan doa-doa dalam al-Quran dan Hadis

189

CURRICULUM VITAE

Nama : Moh. Syarif Hidayatullah, S.Hum

Tempat/Tgl. Lahir : Aikmel, 28 januari 1989

Alamat : Aikmel - Lombok Timur – Nusa Tenggara Barat (NTB)

Pendidikan Formal :

SD 1 Aikmel – Lombok Timur – NTB

Ma‟had Nurul Haramain Narmada

SMAN 1 Aikmel – Lombok Timur – NTB

UIN. Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pendidikan Non-Formal :

LK 1 dan LK 2 Himpunan Mahasiswa Islam

Sekolah Filsafat Yogyakarta

Pengalaman Organisasi :

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Cabang

Yogyakarta

Ketua BIMTES UIN. Sunan Kalijaga, Yogyakarta

(2008)