gastropod a

53
BAB I PENGETAHUAN UMUM TENTANG GASTROPODA Gastropoda berasal dari kata Latin gastra yang berarti perut dan kata pous yang berarti kaki. Jadi, gastropoda adalah hewan-hewan invertebrata yang menggunakan perutnya sebagai kaki. Kelas Gastropoda dimasukkan ke dalam filum Molluska, dan merupakan kelas yang terbesar dan paling dikenal dalam filum ini. Gastropoda merupakan kelas yang paling berhasil dalam beradaptasi dengan lingkungan dibandingkan dengan kelas-kelas yang lain dalam filum Moluska, sehingga dapat ditemukan dimanapun; pegunungan, hutan, danau, laut, perairan sungai, bahkan di halaman kita sendiri. Kelas ini satu-satunya kelas dalam filum Moluska yang telah beradaptasi sehingga dapat hidup di daratan. Anggota kelas Gastropoda telah mengembangkan kakinya sehingga dapat meluncur secara efisien di daratan, mata yang dapat ditarik dan diulur kembali, dan telah mengembangkan sistem pernafasannya menjadi sistem pernafasan pulmonaris. 1

Upload: bloodwolf98

Post on 26-Jun-2015

4.096 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gastropod A

BAB I

PENGETAHUAN UMUM TENTANG GASTROPODA

Gastropoda berasal dari kata Latin gastra yang berarti perut

dan kata pous yang berarti kaki. Jadi, gastropoda adalah hewan-

hewan invertebrata yang menggunakan perutnya sebagai kaki.

Kelas Gastropoda dimasukkan ke dalam filum Molluska, dan

merupakan kelas yang terbesar dan paling dikenal dalam filum ini.

Gastropoda merupakan kelas yang paling berhasil dalam beradaptasi

dengan lingkungan dibandingkan dengan kelas-kelas yang lain

dalam filum Moluska, sehingga dapat ditemukan dimanapun;

pegunungan, hutan, danau, laut, perairan sungai, bahkan di halaman

kita sendiri. Kelas ini satu-satunya kelas dalam filum Moluska yang

telah beradaptasi sehingga dapat hidup di daratan. Anggota kelas

Gastropoda telah mengembangkan kakinya sehingga dapat meluncur

secara efisien di daratan, mata yang dapat ditarik dan diulur kembali,

dan telah mengembangkan sistem pernafasannya menjadi sistem

pernafasan pulmonaris.

Gastropoda menempati setiap niche di dalam laut,

mulai dari zona nefritik sampai dengan abisal. Lebih dari 15.000

macam bentuk fosil gastropoda telah dideskripsi oleh para illmuan

dan jumlah gastropoda yang tercatat pada zaman ini telah

berkembang menjadi lebih dari 40.000 spesies, dan dapat

disimpulkan bahwa kelas gastropoda sedang mengalami puncak

perkembangannya pada zaman ini.

1.1 Ciri-Ciri Gastropoda

Kelas Gastropoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1

Page 2: Gastropod A

Lingkungan hidup di air tawar, air payau, air laut dan juga di

daratan.

Rumah terdiri dari sebuah kulit kerang dengan sebuah sumbu

(univalve)

Rumahmya ada yang mempunyai columella, yaitu suatu

bangunan yang padat dan terdapat pada sumbu shell.

Shell terdiri atas kamar-kamar

Tubuhnya terdiri atas kepala, kaki, dan alat pencernaan

makanan.

Mempunyai radula

1.1.1 Lingkungan Hidup

Gastropoda merupakan kelas yang saat ini sedang

berkembang dengan pesat, karena kemampuannya untuk dapat

beradaptasi dan dapat hidup di lingkungan yang sangat beragam.

Gastropoda dapat hidup pada tempat-tempat yang beraneka

ragam, mulai dari laut, rawa-rawa, sungai, danau, hutan, dll.

Mereka dapat hidup dalam air tawar, air payau, air laut dan juga

di daratan. Pada laut pun, gastropoda telah menempati setiap

niche,mulai dari zona yang paling dangkal dan kaya akan sinar

matahari dan gas oksigen, yaitu zona nefritik, sampai zona yang

sudah tidak dapat ditembus lagi oleh sinar cahaya dan memiliki

kadar oksigen yang sangat rendah, serta memiliki tekanan yang

sangat tinggi, yaitu pada zona abisal. Bahkan, telah ditemukan

beberapa gastropoda yang dapat bertahan dan hidup pada celah-

celah hidrothermal yang berada jauh di dasar laut. Beberapa

macam gastropoda juga bersifat parasit pada hewan lain.

Berikut adalah jenis-jenis gastropoda yang bertempat

tinggal di berbagai macam lingkungan yang berbeda:

2

Page 3: Gastropod A

Gambar 1 Jenis cangkang dan spesies yang bertempat tinggal pada teluk atau kolam

Gambar 2 Jenis cangkang dan spesies gastropoda yang bertempat tinggal pada perairan sungai kecil

3

Page 4: Gastropod A

Gambar 3 Jenis cangkang dan spesies gastropoda yang bertempat tinggal dalam lumpur atau pasir pada danau atau sungai

Gambar 4 Jenis cangkang dan spesies yang hidup dalam rawa

4

Page 5: Gastropod A

Gambar 5 Jenis cangkang dan spesies gastropoda yang tersebar dalam perairan perenial

Gambar 6 Jenis cangkang dan spesies gastropoda yang hidup pada lumpur

5

Page 6: Gastropod A

Gambar 7 Jenis cangkang dan spesies gastropoda yang hidup pada lingkungan laut bagian dalam

Gambar 8 Jenis cangkang dan spesies gastropoda yang hidup pada lingkungan sungai (air tawar)

6

Page 7: Gastropod A

Gambar 9 Jenis cangkang dan spesies gastropoda yang hidup di tempat lainnya

1.2 Morfologi Bagian Lunak pada Gastropoda

Tubuh gastropoda terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala,

kaki, dan alat-alat pencernaan. Tubuh lunak gastropoda tidak

simetris, kecuali pada yang primitif atau pada stadium awal dari

embryonya. Hal ini disebabkan karena adanya proses khas yang

dialami oleh kelas gastropoda pada tubuhnya, yaitu proses torsi.

Pada proses ini, visceral mass dan mantel pada kaki berputar,

sehingga mantle cavity berada pada tubuh bagian depan, di atas

keapala dan kaki. Sistem pencernaan dan sistem syaraf pada

gastropoda juga berputar.

7

Page 8: Gastropod A

Gambar 10 Proses torsi pada gastropoda

1.2.1 Kepala

Dibagian depan atau ventral pada kepala gastropoda

terdapat mulut, sepasang mata yang biasanya bergagang, dan

satu atau dua pasang tentakel atau alat peraba yang berfungsi

sebagai alat pancaindra.

1.2.2 Mulut

Mulut pada gastropoda berhubungan dengan buccal

cavity (faring) yang mengandung radula, yaitu alat

pengunyah. Radula terbuat dari bahan yang chitineous dan

mempunyai gigi yang tersusun secara transversal.. Gigi

tersusun dalam 2 set, yang terletak di kedua sisi dari gigi

median, atau sentral. Jumlah gigi pada gastropoda berkisar

antara 16 - 750.000 buah.

Pada beberapa gastropoda ada yang mempunyai

horny jaws atau mandibles di bagian dorsal atai belakang dari

8

Page 9: Gastropod A

buccal cavity yang berlawanan arah dengan radula ventral.

Fungsi radula adalah utnuk menyobek dan memegang

mangsanya dan juga untuk melubangi mangsanya. Contoh

spesies gastropoda yang menggunakan radulanya untuk

melubangi mangsanya adalah Purpura dan Natica. Jenis

gastropoda ini suka melubangi hewan-hewan pelecypoda,

brachiopoda atau gastropoda yang lain. Sebagai bukti bahwa

ada beberapa gastropoda yang menggunakan radula untuk

melubangi hewan lain, ilmuan-ilmuan telah menemukan fosil

pelecypoda dari zaman Devonian yang berlubang dan

lubangnya mirip dengan lubang yang dibuat oleh gastropoda

yang modern, sehingga diperkirakan bahwa lubang tersebut

dibuat oleh gastropoda pada zamannya.

Gambar 11 Jenis-jenis radula pada gastropoda

9

Page 10: Gastropod A

Gambar 12 Radula yang diperbesar pada gastropoda

1.2.3 Kaki

Kaki merupakan organ yang dipergunakan untuk

merayap secara perlahan-lahan. Kaki gastropoda terleltak

dibelakang kepalanya, yaitu dibagia bawah dari

badannya. Kaki mengadakan modifikasi tergantung dari

cara hidup mereka, misalnya pada Pteropoda dan

Heteropoda, kaki berubah menjadi seperti sirip dan lebih

dikenal sebagai sea butterfly. Berikut adalah contoh-

contoh gambar dari anggota dari ordo Pterepoda.

10

Page 11: Gastropod A

Gambar 13 Limacina Helicina, anggota dari ordo Pteropoda

Gambar 14 Clione Limacina, anggota dari Pteropoda

1.2.4 Alat Pencernaan Makanan

Alat pencernaan makanan pada gastropoda terdiri

dari usus, hati, ginjal, dan kelenjar-kelenjar yang terletak

dibagian posterior. Alat pencernaan makanan diselebungi

11

Page 12: Gastropod A

oleh selaput mantel, yang menghasilkan bahan

pembentuk rumah gastropoda tersebut.

Usus gastropoda berliku-liku dan berakhir pada

anus yang terletak diatas kepala. Jantungnya mempunyai

satu aurick atau bilik, kecuali pada yang primif. Pada

yang primitif, darahnya diallirkan melalui cabang-cabang

pembuluh darah dari sistem peredaran darah.

Pernafasan pada umumnya dilakukan oleh insang

atau paru-paru. Insang atau paru-paru hanya ada satu,

karena adanya putaran dari rumahnya. Maka, bagian

lunaknya pun ikut mengalami perputaran, sehingga

insang atau paru bagain kanan mereduksi. Insang dapat

merupakan lembaran-lembaran seperti bulu ayam dan

terleltak di dalam mantle cavity. Gastropoda yang hidup

di air, bernafas dengan insang, sedangkan mereka yang

hidup di darat menggunakan pembuluh darah yang

terdapat dalam rongga mantel sebagai paru-paru dengan

sistem pulmonaris. Untuk pernafasan air masiuk kdalam

rongga mantel dari bagian muka, kemudian setelah

oksigennya diambil oleh insang, air kotor keluar melalui

bagian posterior rongga mantel.

1.2.5 Selaput Mantel

Selaput mantel menyelubungi alat pencernaan

makanan dan berfungsi sebagai pembentuk cankang.

Selaput mantel juga memiliki fungsi sebagai alat

pernafasan bagi jenis yang hidup di darat.

Pada jenis yang progresif, atau yang hidup dalam

air, selaput mantel membentuk siphon. Selaput mantel

juga berfungsi sebagai tempat insang yang bernama

12

Page 13: Gastropod A

ctenidium, yng pada gastropoda primitif terdapat dua

insang, sedangkan ada gastropoda yang progresif hanya

terdapat satu insang.

Gambar 15 Anatomi tubuh gastropoda (bekicot)

1.3 Morfologi Cangkang pada Gastropoda

Gastropoda memiliki cangkang yang khas dan cukup

mudah untuk dibedakan dari cangkang anggota kelas filum

moluska lainnya. Pada beberapa cangkang gastropoda, terdapat

columella, yaitu suatu bangunan yang padat dan terdapat pada

sumbu shell. Ada juga shell yang mempunyai umbilicus, yaitu

suatu rongga yang memanjang di tengah-tengah. Apabila

umbilicus tersebut terisi oleh mineral yang dihasilkan oleh bibir

dalam dari apertur, maka disebut dengan callus.Bagian cangkang

13

Page 14: Gastropod A

yang mula-mula terbentuk setelah apex, atau titik tumbuh

pertama, disebut dengan protoconch atau nuclear whorls.

Gastropoda memiliki cangkang yang terbagi-bagi dalam

kamar-kamar yang disebut dengan whorls. Garis-garis yang

membatasi putaran kamar disebut dengan sutura. Putaran kamar

terakhir yang umumnya kamar paling besar dan memiliki

aperture, atau lubang diamana hewan gastropoda tersebut dapat

keluar, disebut dengan body whorl. Body whorl merupakan

kamar dimana hewan gastropoda bertempat tinggal. Jika seluruh

putaran kamarnya menutupi kamar yang terdahulu dan terlihat

bahwa cangkang tersebut hanya terdiri dari satu atau beberapa

kamar terakhir, makan cangkang tersebut dapat dikatakan

involute. Sedangakan, jika kamar yang terdahulu terlihat dengan

jelas dan tidak tertutup oleh kamar-kamar yang berada

setelahnya disebut dengan evolute. Terkadang ditemukan

beberapa jenis gastropoda yang memilki operculum pada

cangkangnya, yaitu sebuah pelat terbuat dari bahan yang horny

dan berfungsi untuk menutup bagian aperture sehingga dapat

melindungi diri dari pemangsa-pemangsa. Operculum juga

berfungsi untuk mempertahankan kelembaban gastropoda

tersebut, terutama dalam musim kemarau dimana air sangat

sedikit ditemukan.

Pada cangkang gastropoda juga terdapat hiasan-hiasan

yang menarik, antara lain:

Spiral striae atau spiral costae, yaitu galengan-galengan

yang terputar secara melingkar mengikuti putaran-putaran

pada cangkang

Keel yaitu galengan-galengan yang tajam

14

Page 15: Gastropod A

Axial costae yaitu galengan-galengan yang membujur atau

hampir tegak lurus dengan putaran-putaran pada cangkang.

Spines adalah duri-duri yang terdapat pada cangkang

Gambar 16 Anatomi pada cangkang

1.3.1 Jenis-Jenis Cangkang Gastropoda

i) Planospiral

Dibandingkan dengan kelas-kelas pada

Moluska yang lain, gastropoda merupakan kelas yang

memiliki perubahan paling sedikit dengan nenek

moyangnya. Pretorsi (dimana pre/pra berarti sebelum,

15

Page 16: Gastropod A

dan torsi berarti putaran) pada cangkang nenek

moyang gastropoda mirip dengan selang yang

diputar-putar secara horisontal atau mendatar pada

satu titik tengah dan satu sumbu. Cangakang

semacam ini disebut dengan planospiral dan dicirikan

dengan putaran hanya dalam satu sumbu atau pipih.

Cangkang planispiral simetris dalam segala arah,

biasanya karena bentuknya yang bundar dan pipih.

Tetapi, memiliki cangkang planispiral merupakan

sebuah kekurangan jika cangkang gastropoda tersebut

sangat besar dan berat. Pada beberapa gastropoda,

diameter cangkang planospiral dapat mencapai

ukuran sebesar 2.5 meter.

Gambar 17 Bentuk cangkang planospiral pada Trichia Hispidia

ii) Trochospiral

Karena ketidakefisienan bentuk cangkang ini, maka

lambat laun gastropoda mulai merubah bentuk cangkangnya

secara signifikan, sehingga menjadi trochospiral. Pada

trochospiral, hampir seluruh bagian dari badannya yang

sebelumnya terdapat pada belakang kepala, diantaranya

termasuk visceral mass, mantle dan cavity, diputar 180

16

Page 17: Gastropod A

derajat searah jarum jam. Saluran pencernaan makanan dan

sistem saraf diputar sehingga membentuk huruf U. Mantle

cavity, insang, dan lubang anus sekarang terdapat pada

bagian depan badan, yakni di atas kepala gastropoda tersebut.

Permasalahan yang sebelumnya terdapat pada jenis

cangkang planispiral, akhirnya dapat diatasi dengan

cangkang trochospiral, yang berbentuk asimetris. Sekarang,

putaran-putaran pada cangkang berputar mengikuti suatu

sumbu pusat, yang disebut dengan columella, dimana tiap

putaran berada di bawah putaran yang sebelumnya. Agar

gastropoda tersebut dapat menyeimbangkan berat cangkang

tersebut, maka cangkang sedikit tergeser sehingga sumbu

pada putaran terlihat miring. Karena hal inilah gastropoda

dapat berjalan dengan lebih mudah.

Meskipun ada beberapa jenis fosil yang menunjukkan

cangkang yang berjenis planospiral, hampir semua jenis

gastropoda pada zaman sekarang memiliki cangkang yang

asimetris, atau trochospiral. Tetapi, ada beberapa

permasalahan yang terdapat dalam cangkang yang memiliki

cangkang berjenis trochospiral, diantara lain bahwa jika

sirkulasi air tetap melewati cavity mantel seperti sebelumnya,

17

Gambar 18 Turritella sp. Memiliki bentuk asimetris trochospiral

Page 18: Gastropod A

maka anus dan nephridia akan membuang kotorannya tepat

diatas kepala gastropoda. Sehingga, kebersihan telah menjadi

permasalahan utama pada cangkang berjenis trochospiral ini.

Untuk mengatasi masalah kebersihan tersebut, maka

gastropoda telah mengikuti tiga jalur sirkulasi yang berbeda.

Pada jalur sirkulasi air yang pertama, sirkulasi air melewati

sebuah lubang, masuk ke dalam mantle cavity, lalu ke

mantle. Pada saat yang bersamaan, anus ditarik dari ujung

mantle cavity dan berpindah ke posisi baru tepat di bagian

bawah kiri lubang tersebut. Arus air yang sedang bersirkulasi

tetap masuk melewati kepala dan insang tetapi sekarang tidak

melewati sirkulasi yang berentuk huruf “U”, melainkan

mengalir keluar lubang tersebut, membawa kotoran-kotoran

dari anus dan nefridia. Beberapa gastropoda telah

mempertahankan sistem sirkulasi air ini, tetapi gastropoda

pada zaman sekarang atau gastropoda yang progresif sudah

memiliki sistem sirkulasi air yang sudah lebih berkembang.

Sistem sirkulasi yang telah termodifikasi ini menyusun

organ-organ bagian dalam sedemikian rupa sehingga

tersusunlah sebuah insang di dalam mantel cavity. Ini juga

merupakan salah satu kelompok yang mengalami detorsi,

yaitu kebalikan dari torsi, sehingga anus dan mantle cavity

terbuka lagi di bagian depan gastropoda.

Konsekuensi dari putaran unik ini adalah bahwa

posisi cangkang yang baru menahan hanya salah satu sisi

badan hewan gastropoda, dan bagian tubuh lainnya tertekan

ke atas cangkang tersebut. Ini menyebabkan pengecilan

dalam ukuran, atau hilangnya insang, auricle, atau ginjal

pada sisi tubuh yang tertekan.

18

Page 19: Gastropod A

Sehingga, sejak masa-masa Kambrian sekitar 500

miliar tahun yang lalu, 3 jenis dari hewan gastropoda telah

muncul. Meskipun gastropoda hari ini kebanyakan memiliki

cangkang yang asimetris, beberapa spesies gastropoda

memiliki cangkang yang berbentuk pipih seperti cawan.

Contoh gastropoda yang memiliki jenis cangkang seperti ini

adalah limpet dan abalone. Bahkan, beberapa spesies

gastropoda telah berkembang dan beradaptasi sehingga

cangkang akhirnya mereduksi atau bahkan sampai tidak

memiliki cangkang lagi. Perbedaan-perbedaan pada

cangkang inilah yang menjadi dasar dari taksonomi atau

pembagian kelas gastropoda menjadi subkelas-subkelas dan

ordo-ordo tertentu.

Gambar 19 Limpet

19

Page 20: Gastropod A

Gambar 20 Eubranchus tricolor forbes

1.3.2 Jenis Putaran pada Cangkang Gastropoda

Berdasarkan arah putaran pada cangkan, dilihat mulai

dari titik apex sampai putaran terakhir, maka jenis

putaran pada cangkang gastropoda dibagi menjadi dua

macam, yaitu:

a. Dexter : yaitu jika arah putaran pada

cangkang searah dengan jarum jam. Dapat juga

dikenal apabila pembukaan aperture pada

cangkang gastropoda membuka di sebelah kanan.

b. Sinister : yaitu jika arah putaran pada

cangkan berlawanan dengan arah jarum jam.

Dapat juga dikenal apabila dari bukaan aperture

pada cangkang gastropoda membuka di sebelah

kiri.

20

Page 21: Gastropod A

Gambar 21 a) cangkang dexter pada sebelah kiri b) cangkang sinister pada sebelah kanan

21

Page 22: Gastropod A

BAB II

TAKSONOMI PADA GASTROPODA

2.1 Klasifikasi Gastropoda

Klasifikasi pada gastropoda berdasarkan dari :

a. Organ pernafasannya

b. Sistem urat syaraf

c. Jantung

d. Organ reproduksi

e. Kaki

f. Radula

Sedangkan, untuk klasifikasi kedalam ordo, famili, genus, dan

spesies, maka dilihat dari ciri-ciri dari cangkangnya, sebagaimana

telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

2.2 Taksonomi Kelas Gastropoda

Taksonomi kelas gastropoda antara lain:

Filum : Molluska

Kelas : Gastropoda

Subkelas : Protogastropoda

o Ordo : Cynostraca

o Ordo : Cochliostraca

Subkelas : Prosobranchia

o Ordo : Archeogastropoda

(Aspidobranchia)

22

Page 23: Gastropod A

o Ordo : Mesogastropoda

o Ordo : Neogastropoda

(Stenoglossa)

Subkelas : Opisthobranchia

o Ordo : Tectibranchia

o Ordo : Pteropoda

o Ordo : Nudibranchia

Subkelas : Pulmonata

o Ordo : Stylommatophora

o Ordo : Basommatophoral

2.2.1 Subkelas Protogastropoda

Subkelas Protogastropoda merupakan subeklas yang

telah punah. Jangka hidupnya Kambrian Bawah sampai

Carboniferous/Permian. Cangkang gastropoda yang paling

awal, termasuk dalam subkelas ini yaitu yang berbentuk

conoidal atau planispiral.

i) Ordo Cynostraca

Jangka hidup aggota-anggota pada ordo

Cynostraca adalah Kambrian Bawah –

Carboniferous/Permian. Beberapa dari anggota ordo

ini memiliki bentuk cangkang yang berbentuk

cornucopial, dengan permukaan yang halus atau

dengan ukiran-ukiran yang mempunyai banyak atau

sedikit garis-garis tumbuh dan galengan-galengan

transverse atau galengan-galengan yang konsentris.

Anggota ordo ini merupakan gastropoda yang paling

primitif dari semua anggota gastropoda. Contoh-

23

Page 24: Gastropod A

contoh spesies dalam ordo ini adalah Scenella dan

Palaeacmaea.

Gambar 22 Scenella

Gambar 23 Paleacmaea

ii) Ordo Cochliostraca

Pada ordo ini, jangka hidupnyda dari

Kambiran Bawah – Ordovisium. Gastropoda yang

memiliki bentuk seolah-olah dililit masuk dalam ordo

Cochliostraca. Tipe genusnya adalah Pelagiella dan

Matherella.

24

Page 25: Gastropod A

Gambar 24 Matherella

Gambar 25 Pelagiella

2.2.2 Subkelas Prosobranchia

Jangka hidup subkelas ini adalah dari Kambrian Atas –

Resen. Anggota Prosobranchia terutama terdiri dari molluska yang

marine. Ini dicirikan dengan visceral hump yang telah mengalami

torsi, sehingga insang dan anus terletak pada bagian anterior.

Terdapat dua superfamili yang paling primitif, yaitu

Pleurotomariacea dan Belleropontacea. Kedua superfamili ini

memiliki dau pasang insang.

25

Page 26: Gastropod A

Pada semua anggota Prosobranchia yang lain, bagian kanan

pada semua organ yang berpasangan hilang, atau mereduksi. Ini

disebabkan oleh hasi putaran pada cangkang atau torsi.

Patellidae bernafas dengan pallial growth dan Helicinidae

bernafas dengan rongga pulmonaris, atau paru-paru.

Anggota dalam subkelas Prosobranchia memiliki sepasang

tentakel, dan jenis kelamin jantan dan betina terdapat pada individu

yang berbeda. Semua cangkang yang helicoid spiral pada subkelas

ini adalah dextral dan berputar (coiled). Bentuk-bentuk cangkang

yang lain yaitu seperti bentuk cangkir, bentuk topi, atau

cornucopia.

Bentuk apertur pada anggota subkelas Prosobranchia yang

primitif adalah nonsiphonate atau tidak memiliki tempat sifon.

Sedangkan, pada anggota subkelas yang modern, terdapat bentuk

apertur canaliculit paerural margin dan merupakan jalur air pada

batas marginnya. Operculum pada subkelas ini biasanya terbentuk

atas horny fiber atau calcareous, yaitu gampingan.

i) Ordo Archaeogastropoda (Aspidobranchia)

Archaeogastropoda atau aspidobranchia merupakan

ordo yang paling primitif dari Prosobranchia. Semua

gastropoda Palaeozoik merupakan anggotanya. Cangkang

Archaeogastropoda memiliki selenizone, dan ada beberapa

spesies pada ordo ini yang memiliki operculum pada

cangkangnya, ada juga yang tidak. Cangkang yang paling tua

muncul sejak Kambrian Atas.

Anggota pada ordo ini kebanyakan gastropoda yang

hidup di laut (marine gastropods), tetapi ada juga yang dapat

hidup dalam air payau, air tawar, dan darat.

26

Page 27: Gastropod A

Berdasarkan atas bentuk radula yang dimilikinya,

Prosobranchia yang ada sekarang digolongkan kedalam dua

subordo, yaitu subordo Docoglossa dan subordo Ripidoglossa.

Radula dan hubungan dengan rahangnya tidak peranh

terawetkan atau terfosilisasi. Maka, tak mungkin untuk

mengklasifikasikan fosi berdasarkan atas hubungan bentuk

radula dengan rahangnya. Jadi, seluruh pengklasifikasian pada

ordo ini di dasarkan atas kenampakan cangkang yang dimiliki

oleh gastropoda.

Prosobranchia primitif memiliki sepasang auricle,

sepasang ginjal, dan sepasang insang.

Gambar 27 Perotrochus hirase

Gambar 28 Architectonica perspectiva

Berikut adalah beberapa superfamili dan beberapa

genus sebagai anggotanya:

a. Superfamili Bellerophontacea, dengan anggota:

27

Gambar 26 Tectus niloticus

Page 28: Gastropod A

o Cyrtolites (Ordovisium),

o Salpingostoma (Ordovisium – Devon),

o Knightites (Carboniferous Atas)

b. Superfamili Pleurotomariacea, dengan anggota;

o Rhacopea (Kambrian Atas – Ordovisium)

o Ophileta (Ordovisium)

c. Superfamili Trochcea, dengan anggota :

o Astrea (Miosen – Resen)

d. Superfamili Euomphalacea, dengan anggota:

o Ceratope (Ordovisium)

o Haclurites (Ordovisium)

o Lytospira (Ordovisium – Silur)

o Straparolus (Silur – Yuras)

e. Superfamili Trochonematacea, dengan anggota:

o Trochonema (Ordovisium – Devon)

o Platyostoma (Silur – Devon)

ii) Ordo Mesogastropoda

Pada ordo Mesogastropoda, cangkangnya berbentuk

helicoid, tetapi ada juga yang berbentuk discoidal ata berbentuk

seperti topi.

Pinggiran aperturnya masuk kedalam dan tidak

mempunai celah sifon atau saluran sifonal. Jenis kelamin pada

anggota Mesogastropoda terpisah. Mesogastropoda hanya

memiliki satu insang, satu auricle, dan satu ginjal. Anggota

pada ordo ini hampir semua memiliki lingkungan hidup di laut,

tetapi ada sebagian kecil yang memiliki lingkungan hidup di air

tawar.

28

Page 29: Gastropod A

Anggota pada ordo Mesogastropoda mempunyai

osphradium atau organ sensorik. Radulanya berbentuk

taenoglossate, dimana fosil pertama Mesogastropoda

ditemukan pada batuan Ordovisium. Dari fosil-fosil yang

telah ditemukan, maka dapat disimpulkan bahwa jangka

hidup ordo Mesogastropoda adalah Ordovisium Bawah –

Resen.

Berikut adalah contoh-contoh anggota ordo

Mesogastropoda yang berumur resen:

Gambar 29 Strombus gigas Gambar 30 Vermicularia Spirata

iii) Ordo Neogastropoda (Stenoglossa)

Jangka hidup ordo Neogastropoda adalah dari

Ordovisium Awal- Resen. Pada pinggiran apertur terdapat celah

sifonal atau saluran sifonal. Operculum juga dapat ditemukan

pada cangkang anggota ordo ini.

Radula dangkal dan pada potongan secara transversal,

terlihat bahwa anggota-anggota yang menempati ordo

Neogastropoda hanya memiliki tiga buah gigi atau kurang.

Anggota ordo Neogastropoda memilki sistem saraf yang

terpusat. Mereka merupakan karnivor, dan ada beberapa spesies

yang memiliki kelenjar racun. Semua anggota ordo ini

29

Page 30: Gastropod A

merupakan gastropoda marine, dan memiliki lingkungan hidup

di laut.

Gambar 31 Murex brandaris dan Trunculus

Gambar 32 Turris babylonia

Ordo Neogastropoda terbagi dalam 4 superfamili, yaitu:

a. Muricacea (Cretaceous Atas – Resen)

b. Buccinacea (Cretaceous Atas – Resen)

c. Volutacea (Cretaceous Atas – Resen)

d. Concea (Taxoglossa) (Cretaceous Atas – Resen)

2.2.3 Subkelas Opisthobranchia

Pada subkelas ini, anggota-anggotanya hanya memiliki

insang untuk bernafas. Semua anggotanya bersifat hermafrodit,

yaitu memiliki dua jenis kelamin dalam satu individu. Walaupun

memiliki kedua jenis kelamin dalam satu individu, pematangan

organ-organ kelamin berbeda-beda, sehingga tidak dapat menjadi

30

Page 31: Gastropod A

jantan dan betina pada saat yang bersamaan. Semua lingkungan

hidup anggota pada subkelas Opisthobranchia adalah marine, dan

banyak diantaranya yang telah beradaptasi sehingga dapat berenang

atau pelagic. Semuanya merupakan herbivora, tetapi banyak yang

merupakan parasit yang hidup pada hewan lain, contohnya

Pyramidellas.

Cangkang anggota ordo ini sangat kecil, dengan hiasan dan

struktur yang sangat sederhama, bahkan tidak memiliki operculum,

kecuali pada Actaeonidae dan Limacinidae.

Subkelas ini menunjukkan berbagai macam ragam proses

detorsi. Banyak yang telah beradaptasi sehingga memiliki simetris

bilateral. Maka, cangkang tereduksi atau hilang. Insang biasanya

terdapat di belakang jantung dan biasanya terdapat diluar badannya

dalam bentukan bulu-bulu. Anggota ordo ini memiliki satu auricle

(bilik) dan hanya satu buah ginjal.

Subkelas Opisthobranchia memiliki 3 ordo, yaitu:

i) Ordo Tectibranchia

Pada ordo ini, cangkang masih ada. Tetapi

cangkangnya sudah cukup tereduksi atau telah dibungkus

oleh mantel. Anggota-anggotanya hanya memiliki satu

insang, dan semua memiliki lingkungan hidup marin.

Gambar 33 Acteon eloiseae

31

Page 32: Gastropod A

Gambar 34 Hydatina amplustre

ii) Ordo Pterepoda

Pada Pterepoda, bagian depan kakinya telah

memanjang sehingga membentuk kaki yang mirip dengan

sirip untuk berenang. Beberapa anggota pada ordo ini

memiliki cangkang, tetapi ada juga sebagian anggota yang

sudah tidak mempunyai cangkang.

Pteropoda merupakan hewan-hewan yang bertempat

tinggal di laut dan cangkangnya biasanya dapat ditemukan

dalam sedimen-sedimen halus yang terdapat pada laut bagian

dalam.

iii) Ordo Nudibranchia

Berasal dari kata nude yang berarti telanjang dan

branch yang memiliki arti insang, maka pada ordo ini,

anggota-anggotanya tidak memiliki cangkang. Mereka tidak

memiliki mantle cavity atau insang. Respirasi dilakukan

melewati permukaan kulit, cerata atau insang sekunder.

Sistem syaraf pada anggota-anggota ordo ini sudah

terpusat. Semua anggota dari ordo Nudibranchia adalah

marine.

32

Page 33: Gastropod A

Gambar 35 Nudibranchia

Gambar 36 Eubranchis tricolor forbes

Sedangkan, menurut Thiele (1931) dan Wenz (1938),

subkelas ini memiliki 4 ordo, yaitu;

1. Ordo Pleurococla

2. Ordo Pteropoda

3. Ordo Sacoglossa

33

Page 34: Gastropod A

4. Ordo Acocla

2.3.4 Subkelas Pulmonata

Pulmonata tidak memiliki insang, tetapi memiliki paru-paru.

Semua spesies pada Pulmonata merupakan hemafrodit, dan pada

Pulmonata dewasa tidak mempunyai operculum, kecuali pada

Amphibolidae. Pada beberapa kelompok, cangkangnya hanya

merupakan sisa-sisa, bahkan terkadang cangkangnya sudah tidak

ada.

Subkelas ini muncul paling awal pada Pennsylvanian dan

sampai sekarang masih berkembang.

Subkelas ini terbagi atas 2 ordo, yaitu:

i) Ordo Basommatophora

Ordo ini memilki sepasang tentakel dengan mata

terletak dekat dasar tentakel tersebut. Anggota-anggota yang

terdapata pada ordo Basommatophora memiliki lingkungan

hidup di air tawar dan membutuhkan odara untuk respirasi,

meskipun ada beberapa anggota yang diantaranya

memasukkan air ke dalam rongga mantelnya dan telah

memiliki insang sekunder. Beberapa anggota dari

Basommatophora lainnya memiliki lingkungan hidup di

darat, dan hanya sedikit dari anggota ordo ini memliki

lingkungan hiudp di laut. Berbeda dengan saudara-

saudaranya yang terdapat dalam ordo dan kelas yang lain,

hampir semua anggota Basommatophora memiliki putaran

cangkang yang sinister. Cangkangnya pun lebih tipis dan

rapuh, karena tidak harus menghadapi besar dan kuatnya

ombak yang ada pada laut.

34

Page 35: Gastropod A

Gambar 37 Lymnaea stagnalis

ii) Ordo Stylommatophora

Anggota ordo Sylommatophora memiliki dua pasang

tentakel dan terdapat mata pada dasar tentakel poteriornya.

Semua dari anggotanya memiliki lingkungan hidup di darat.

Salah satu anggota dari ordo ini terkenal sebagai makanan,

yaitu escargot yang sering dimakan oleh bangsa Prancis

Gambar 38 Helix pomatia sering dijadikan sebagai makanan oleh orang Prancis

35

Page 36: Gastropod A

BAB III

GASTROPODA DALAM PALEONTOLOGI

3.1 Kepentingan Gastropoda dalam Stratigrafi

Gastropoda dengan paleontologi memiliki hubungan yang

sangat erat, yaitu dalam stratigrafi.

Ciri-ciri gastropoda yang muncul pada Kambrian Awal

adalah memiliki kepala yang kecil, halus, dan cangkangnya

berbentuk topi. Contoh spesies yang memiliki ciri-ciri tersebut

antara lain Helcionella dan Scenella. Sedangkan, ada juga jenis

gastropoda yang memiliki kepala yang kecil, cangkang berbentuk

topi, tetapi cangkang terlihat seolah-olah dililit. Contoh spesies

gastropoda yang memiliki ciri-ciri ini adalah Pelagiella.

Pada akhir Kambrian, mulai muncul jenis-jenis spesies

gastropoda yang memiliki cangkan planispiral, diantara lain

Owenella. Pada masa ini juga mulai muncul beberapa genus yang

berbentuk helicoid yaitu Matherella dan Scaevogyra.

Gastropoda pada awal Paleozoikum sangat jarang ditemukan,

karena umumnya cangkang genus gastropoda pada masa ini dan

sebelum masa ini terbuat dari aragonit.

Gastropoda yang hidup pada masa Ordovisium sampai Silur

dan gastropoda yang hidup pada masa Silur samapai Permian ada

sedikit yang telah terawetkan atau terfosilisasi. Hal ini disebabkan

karena rangka pada cangkang gastropoda tersebut sudah tidak lagi

terbuat dari aragonit, melainkan terbuat dari kalsit.

Cangkang-cangkang gastropoda pada masa Paleozoikum

umumnya terawetkan atau terfosilisasi berupa cara external mold,

36

Page 37: Gastropod A

atau cetakan bagian luar cangkang. Selain cara external mold,

cangkang gastropoda juga terawetkan atau terfosilisasi berupa cara

internal fillings, yaitu cetakan bagian dalam cangkang.

Gastropoda paling banyak terawetkan pada masa

Mesoziokum dan Kenozoikum, karena umumnya cangkang

gastropoda pada masa itu sudah terbuat dari bahan kalsit.

Gastropoda banyak meninggalkan fosil trail pada lumpur dan

pasir. Bberapa fosil pelecypoda dan brachiopoda dilubangi oleh

gastropoda.

Gambar 39 Fosil trail yang dihasilkan oleh gastropoda

37

Page 38: Gastropod A

DAFTAR PUSTAKA

http://www.palaeos.com/Invertebrates/Molluscs/Gastropoda/

Paragastropoda/Paragastropoda.html

http://www.manandmollusc.net/advanced_introduction/

moll101gastropoda.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Gastropoda

38