gangguan menstuasi

18
Gangguan menstuasi Disusun oleh: Asep saepul ihsan Bhara prasetya pamungkas

Upload: satriabaja

Post on 22-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

123

TRANSCRIPT

Slide 1

Gangguan menstuasiDisusun oleh:Asep saepul ihsanBhara prasetya pamungkasGangguan menstruasiMenstruasi adalah perdarahan vagina secaraberkala akibat terlepasnya lapisan endometriumuterus. (Yanto Kadarusman, 2003).

Gangguan menstruasi adalah kelainan-kelainan pada keadaan menstruasi yang dapat berupa kelainan atau kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan lamanya perdarahan.

Macam macam gangguan menstruasiPremenstrual Tension (Ketegangan Prahaid)DisminoreaHipermenore (Menorraghia)AmenorePremenstrual Tension (Ketegangan Prahaid)

Definisi :Ketegangan prahaid adalah keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid datang walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.

Etiologi :ketidakseimbangan esterogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga, masalah sosial, dll.juga memegang peranan penting.

Patofisiologi :Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah, yang akan menyebabkan gejala deprese dan khususnya gangguan mental.

Manifestasi klinis :Keluhan terdiri dari gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mammae

DisminoreaDefinisi :Disminorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah. Dikenal adanya disminore primer dan sekunder.

Disminorea ada dua macam : Disminorea PrimerDisminorea Sekunder

Disminorea PrimerDefinsi:Terjadi jika tidak ada penyakit organik, Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan.

Etiologi:faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri

Patofisiologi :maka korpus luteum akan mengalami regresi dan hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progesteron.

Manifestasi klinis :Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala

Disminorea SekunderDefinisi:Biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.

Etilogi:Penyebab tersering disminore sekunder adalah endometriosis dan infeksi kronik genitalia interna

Patofisiologi :Adanya kelainan pelvis, misalnya : endometriosis, mioma uteri, stenosis serviks, malposisi uterus atau adanya IUD dapat menyebabkan kram pada uterus sehingga timbul rasa nyeri

Manifestasi klinis :Nyeri sering terasa terus-menerus dan tumpul, Berhubungan dengan kelainan pelvik

Hipermenore (Menorraghia)DefinisiHipermenore adalah perdarahan berkepanjangan atau berlebihan pada waktu menstruasi teratur.

Etiologimyomata, endometril polip, uterus retro versi, first menstrual after childbirth or abortion (MPT), tumor sel granulosa di ovarium, hipertiroidisme dan gangguan perdarahan.

Patofisiologipeluruhan endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen dan progesteron akibat involusi korpus luteum.

Manifestasi klinis :Sakit kepala, Kelemahan, Kesemutan pada kaki dan tangan, Meriang, Penurunan konsentrasi

AmenoreAmenore bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala. Amenore adalah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih.

Amenore dibagi menjadi 2:Amenore primerAmenore sekunderamenore primerDefinisi:Terjadi apabila seseorang wanita belum pernah mendapat menstruasi dan tidak boleh didiagnosa sebelum pasien mencapai usia 18 tahun.

Etiologi:Tertundanya menarke ( menstruasi pertama ), Kelainan bawaan pada pada sistem kelamin ( misalnya tidak memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit / himen imperforata ).

Patofisiologi :Amenore primer juga dapat diakibatkan oleh kelainan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Manifestasi klinis:Sakit kepala, Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui ), Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa ), Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti, Vagina yang keringAmenore sekunder

Definisi :Hilangnya haid selama menarche.Etiologi :Kehamilan, Kecemasan akan kehamilan, Penurunan berat badan yang drastis, Olah raga yang berlebihan, Lemak tubuh kurang dari 15 17 % extreme, Mengkonsumsi hormon tambahan, Obesitas, Stres emosional, Menopause.PatofisiologiAmenore sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi hipotalamus-hipofosis-ovarium, Amenore yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh adanya obstruksi terhadap aliran darah yang akan keluar uterus.Manifestasi klinis:Sama seperti amenore primer

Pelaksanaan perawatanpengkajian Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi, seksual, obsteri, menstuasi, presepsi tentang kondisi pasien, gaya hidup dan pola koping, obat-obatan yang di konsumsi, pola istirahat.

Diagnosa keperawatan1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi ( disminore, hipermenore )2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemia ( hipermenore, disminore )3. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen ( premenstrual tension, disminore, hipermenore)4. Ansietas b.d kurangnya informasi tentang kondisi atau gejala ( aminore )Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi

INTERVENSIRASIONALBeri lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stressKolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesicAjarkan strategi relaksasi (misalnya nafas berirama lambat, nafas dalam, bimbingan imajinasiEvaluasi dan dukung mekanisme koping pxKompres hangatMeningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan kopingAnalgesik dapat menurunkan nyeriMemudahkan relaksasi, terapi non farmakologi tambahanPenggunaan persepsi sendiri atau prilaku untuk menghilangkan nyeri dapat membantu mengatasinya lebih efektifMengurangi rasa nyeri dan memperlancar aliran darah Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

INTERVENSIRASIONAL

Beri lingkungan tenang dan perode istirahat tanpa gangguan, dorong istirahat sebelum makanTingkatkan aktivitas secara bertahapBerikan bantuan sesuai kebutuhan

Menghemat energi untuk aktivitas dan regenerasi seluler/ penyembuhan jaringanTirah baring lama dapat menurunkan kemampuanMenurunkan penggunaan energi dan membantu keseimbangan supply dan kebutuhan oksigenAnsietas berhubungan dengan ketidaktahuan penyebab nyeri abdomenINTERVENSI

RASIONAL

Libatkan pasien/ orang terdekat dalam rencana perawatanBerikan lingkungan tenang dan istirahatBantu pasien untuk mengidentifikasi/ memerlukan perilaku koping yang digunakan pada masa laluBantu pasien belajar mekanisme koping baru, misalnya teknik mengatasi stresKeterlibatan akan membantu pasien merasa stres berkurang,memungkinkan energi untuk ditujukan pada penyembuhanMemindahkan pasien dari stress luar meningkatkan relaksasi; membantu menurunkan ansietasPerilaku yang berhasil dapat dikuatkan pada penerimaan masalah stress saat ini, meningkatkan rasa control diri pasienBelajar cara baru untuk mengatasi masalah dapat membantu dalam menurunkan stress dan ansietasDaftar pustakaBobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGCHhtp://kti-akbid.blogspot.com/2014/08/makalah-berbagai-kelainan.html

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANYAASALAMUALAIKUM WR WB