gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap wanita dalam usia subur setiap bulannya akan mendapat menstruasi (haid). Sering haid yang datang disertai dengan rasa nyeri pada daerah perut atau pinggang. Rasa nyeri saat haid atau yang disebut dalam istilah medisnya dengan dismenore, banyak dialami para wanita (Info sehat, 2008) Nyeri saat haid (dismenore) ada dua bentuk yaitu dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer biasa timbul pada hari pertama atau kedua dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram dan dirasakan pada abdomen bawah. Beberapa faktor yang dikaitkan dengan dismenore primer yaitu prostaglandin uterine yang tinggi, dan faktor emosi/psikologis.belum diketahui dengan jelas bagaimana prostaglandin bisa menyebabkan dismenore tetapi diketahui bahwa wanita dengan dismenore mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebih tinggi daripada wanita tanpa dismenore. (Siswandi, 2007) Dismenore sekunder yaitu nyeri haid yang berhubungan dengan kelainan anatomis yang jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip 1

Upload: delphiano-azzis-hervian

Post on 12-Apr-2016

34 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pengetahuan remaja tentang datang bulan haid (kesakitan pada haid)

TRANSCRIPT

Page 1: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSetiap wanita dalam usia subur setiap bulannya akan mendapat

menstruasi (haid). Sering haid yang datang disertai dengan rasa nyeri

pada daerah perut atau pinggang. Rasa nyeri saat haid atau yang

disebut dalam istilah medisnya dengan dismenore, banyak dialami

para wanita (Info sehat, 2008)

Nyeri saat haid (dismenore) ada dua bentuk yaitu dismenore

primer dan sekunder. Dismenore primer biasa timbul pada hari

pertama atau kedua dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram

dan dirasakan pada abdomen bawah. Beberapa faktor yang dikaitkan

dengan dismenore primer yaitu prostaglandin uterine yang tinggi, dan

faktor emosi/psikologis.belum diketahui dengan jelas bagaimana

prostaglandin bisa menyebabkan dismenore tetapi diketahui bahwa

wanita dengan dismenore mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebih

tinggi daripada wanita tanpa dismenore. (Siswandi, 2007)

Dismenore sekunder yaitu nyeri haid yang berhubungan dengan

kelainan anatomis yang jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan

adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip

endometrial, polip serviks, pemakai IUD atau AKDR (alat kontrasepsi

dalam rahim). Untuk menegakkan penyebab dismenore perlu

konsultasi dengan dokter ahli kandungan sehingga dapat memberi

pengobatan yang tepat (Manuaba, 2009)

Menurut Journal Occupational and Enviromental, Di Amerika

Serikat, diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan

10-15% diantaranya mengalami dismenore berat yang menyebabkan

wanita tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Di Indonesia angka

kejadian dismenore terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36%

dismenore sekunder. Biasanya gejala dismenore primer terjadi pada

1

Page 2: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

2

wanita usia produktif 3-5 tahun setelah mengalami haid pertama dan

wanita yang belum pernah hamil (Info sehat, 2008).

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti berupa

wawancara tentang pengetahuan tentang dismenore kepada 10

Mahasiswa tingkat 1 di Asrama STIKES Karya Husada Semarang

didapatkan bahwa 3 diantaranya menyatakan mengetahui tentang

dismenore, 7 diantaranya tidak mengetahui tentang dismenore 4

diantaranya mengalami nyeri pada saat menstruasi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang sudah dilakukan,peneliti

tertarik untuk melakukann penelitian tentang Gambaran Tingkat

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenore Pada Tingkat Satu

Asrama STIKES Karya Husada Semarang.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan

remaja Putri Tentang Dismenorhe Pada Tingkat satu?”

C. Tujuan1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran Tingkat pengetahuan Remaja Putri Tentang

Dismenorhe Pada Tingkat Satu Asrama

Tujuan Khusus

Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri tentang

pengertian dismenorhea.

D. Manfaat Penelitian1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah bahan bacaan atau

referensi dan pemahaman mahasiswa tentang Dismenorhea.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Page 3: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

3

Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada tenaga

kesehatan khususnya bidan agar memberikan penyuluhan kepada

mahasiswa tentang dismenorhe.

3. Bagi Responden

Memberikan pengetahuan kepada mahasiswi tingkat satu tentang

dismenorhe.

4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan mengenai penelitian yang diambil serta

dapat menerapkan teori yang telah didapat dalam penelitian,

sehingga diharapkan dapat memberikan asuhan dan konseling

tentang dismenorhe.

Page 4: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

BAB IITINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori1. Dismenorhea

a. Pengertian Dismenorhea

Dismenorhea adalah rasa nyeri saat menstruasi yang

mengganggu kehidupan sehari-hari wanita (Manuaba, 2009)

derajat rasa nyerinya bervariasi mencakup Ringan (berlangsung

beberapa saat dan masih dapat meneruskan aktivitas sehari-

hari), Sedang (karena sakitnya diperlukan obat untuk

menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat meneruskan

pekerjaannya), Berat (rasa nyerinya demikian beratnya sehingga

memerlukan istirahat dan pengobatan untuk menghilangkan

nyerinya) (Manuaba, 2008)

b. Jenis Dismenorhea

Terdapat dua jenis dismenorhea yaitu:

1) Dismenorhea Primer

Nyeri yang terjadi sesudah 12 bulan atau lebih pasca

menarche (menstruasi pertama). Hal itu karena siklus

menstruasi pada bulan-bulan pertama setelah menarche

biasanya bersifat anovulatoir yang tidak disertai nyeri. Rasa

nyeri timbul sebelum atau bersamaan dengan menstruasi dan

berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa

kasus dapat berlangsung sampai beberapa hari.

Sifat nyeri pada dismenorhea ini adalah kejang yang

berjangkit-jangkit di perut bagian bawah, dapat merambat ke

daerah pinggang dan paha. Nyeri dapat disertai mual, muntah,

sakit kepala, dan diare. Menstruasi yang menimbulkan rasa

nyeri pada remaja sebagian besar disebabkan oleh dismenore

primer. (Dokter kita, 2007)

4

Page 5: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

5

2) Dismenorhea Sekunder

Nyeri haid yang disebabkan suatu kelainan kongenital atau

kelainan organik di pelvis. Rasa nyeri yang timbul disebabkan

karena adanya kelainan pelvis, misalnya endometriosis,

mioma uteri (Dokter kita, 2007)

c. Penyebab Dismenorhea

Beberapa faktor penyebab dismenore primer, antara lain:

1) Faktor kejiwaan

Gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka

tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid,

mudah timbul dismenorhea

2) Faktor konstitusi

Faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaan yang

dapat juga menurunkan ketahanan terhadap nyeri. Faktor-

faktor ini adalah anemia, penyakit menahun, dan sebagainya.

3) Faktor obstruksi kanalis servikalis (leher rahim)

Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan

terjadinya dismenore primer adalah stenosis kanalis servikalis.

Sekarang hal tersebut tidak lagi dianggap sebagai faktor

penting sebagai penyebab dismenore primer, karena banyak

perempuan menderita dismenore primer tanpa stenosis

servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantefleksi atau

hiperretrofleksi.

4) Faktor endokrin

Umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada

dismenore primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang

berlebihan. Endometrium dalam fase sekresi memproduksi

prostaglandin F2 yang menyebabkan kontraksi otot-otot polos.

Jika jumlah prostaglandin yang berlebihan dilepaskan kedalam

peredaran darah, maka selain dismenorhea, dijumpai pula

efek umum, seperti diare, nausea, muntah, flushing (Sarwono,

2007)

Page 6: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

6

Beberapa penyebab Dismenorhea sekunder karena adanya

keluhan sakit sewaktu haid akibat kelainan-kelainan organik,

misalnya:

a) Endometriosis (endometrium atau selaput dinding rahim

berada di luar tempat yang seharusnya)

b) Fibroid (tumor rongga panggul yang letaknya dekat

endometrium)

c) Mioma uteri (adanya tumor dalam rongga rahim)

d) Peradangan pada tuba falopi

e) Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut

f) Pemakai IUD atau AKDR

(Astri, 2010)

d. Gejala Dismenorhea

1) Nyeri pada perut bagian bawah

2) Nyeri menjalar pada punggung bagian bawah dan tungkai

3) Kram terasa hilang timbul, terkadang terus menerus ada

4) Nyeri timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi

5) Nyeri mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan 2 hari

akan menghilang

6) Sering disertai sakit kepala

7) Sering disertai sembelit atau diare dan sering berkemih

8) Sering disertai mual kadang sampai terjadi muntah

9) (Medicastore, 2006)

e. Penanganan Dismenorhea

Ada beberapa cara untuk menangani dismenorhea, yaitu:

1) Penerangan dan nasihat

Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorhea adalah

gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Nasihat-

nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan

olah raga mungkin berguna.

Page 7: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

7

2) Pemberian obat analgesik

Obat analgesik yang sering diberikan adalah preparat

kombinasi aspirin, fanasetin, dan kafein. Obat-obat paten

yang beredar dipasaran antara lain novalgin, ponstan, acet-

aminophen dan sebagainya

3) Terapi hormonal

Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi. Tindakan ini

bersifat sementara dengan mkasud untuk membuktikan

bahwa gangguan benar-benar dismenorhea primer, atau

untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan

penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat

dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi

kontrasepsi

4) Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin

Contoh obat ini adalah ibuprofen, dan naproksen. Dalam

kurang lebih 70% penderita dapat disembuhkan atau

mengalami banyak perbaikan. Hendaknya pengobatan

diberikan 1-3 hari sebelum haid, dan pada hari pertama haid

5) Dilatasi kanalis servikalis

Dapat meringankan karena memudahkan pengeluaran darah

haid dan prostaglandin didalamnya

(Sarwono, 2007)

Selain cara di atas, ada beberapa cara lain yang biasa dilakukan

untuk menghilangkan atau membantu mengurangi nyeri haid

yaitu:

a) Memberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya

ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat). Obat ini akan

sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi

dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.

b) Selain dengan obat-obatan rasa nyeri juga bisa dikurangi

dengan: istirahat yang cukup, olahraga yang teratur,

Page 8: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

8

pemijatan, yoga, orgasme pada aktivitas seksual, dan

kompres hangat di daerah perut.

c) Untuk mengatasi mual dan muntah diberikan obat anti mual,

tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya

telah teratasi.

d) Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-

hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung

estrogen dan progesteron atau diberikan Medroksi

progesteron. Pemberian kedua obat tersebut untuk mencegah

ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan

prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya

dismenorhea. Jika masih tidak efektif juga maka dilakukan

pemeriksaan tambahan (Laparoskopi).

e) Jika dismenorhea dirasakan sangat berat dilakukan ablasio

endometrium, yaitu prosedur dimana lapisan rahim dibakar

atau diuapkan dengan alat pemanas.

f) Pengobatan untuk dismenorhea sekunder tergantung kepada

penyebabnya.

(Medicastore, 2006).

2. Pengetahuan (Knowledge)a. Pengetian

Pengatahuan (knowledge) adalah hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba yang sebagian besar di

pengaruhi oleh mata dan telinga, dan terdiri dari 6 tingkatan yaitu

tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application),

analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation)

(Notoatmodjo, 2007)

Page 9: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

9

b. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan, meliputi :

1) Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Dapat diukur dengan menggunakan kata kerja

“menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan,

dan sebagainya“

2) Memahami (comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap materi atau objek harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari

3) Aplikasi (application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada kondisi atau situasi real

(sebenarnya)

4) Analisis (analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih

dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat melalui

penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan

(membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

Page 10: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

10

5) Sintesis (synthesis)

Menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian itu didasari pada suatu kriteria-

kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur

dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.

(Notoatmodjo, 2007)

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu:

1) Umur

Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi

pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut

kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan

akan berkurang.

2) Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

belajar dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara

mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar.

Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk

berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah

Page 11: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

11

sehingga ia mampu menguasai lingkungan . Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari

seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat

pengetahuan.

3) Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan

memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana

seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-

hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam

lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang

akan berpengaruh pada pada cara berfikir seseorang.

4) Sosial Budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam

hubunganya dengan orang lain, karena hubungan ini

seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh

suatu pengetahuan.

5) Pendidikan

Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang

semakin baik pula pengetahuannya.

6) Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang

rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari

berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal

itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

7) Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah

tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan

sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

Page 12: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

12

pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu

(Notoatmodjo, 2010)

d. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat

dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

(1) Baik, bila 76-100%

(2) Cukup, bila 56-75%

(3) Kurang, bila < 56%

(Nursalam, 2008)

e. Cara Memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) cara memperoleh pengetahuan

dibagi menjadi dua cara, yaitu cara tradisional atau non ilmiah dan

cara modern atau ilmiah

1) Cara tradisional atau non ilmiah

Ada 10 cara tradisional yang digunakan yaitu :

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini dilakukan dengan mencoba-coba beberapa

kemungkinan. Bila kemungkinan tersebut tidak berhasil,

dicoba kemungkinan yang lain sampai berhasil.

b) Secara kebetulan

Terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang

bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Pengetahuan dari hasil menerima pendapat yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa

terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman seseorang dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan

Page 13: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

13

e) Cara akal sehat

Cara akal sehat atau common sense kadang-kadang

dapat menemukan teori atau kebenaran.

f) Kebenaran melalui wahyu

Pengetahuan dari ajaran agama yang di yakini oleh

pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari

pengetahuan tersebut rasional atau tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Pengetahuan yang diperoleh seseorang hanya

berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.

h) Melalui jalan pikiran

Menggunakan penalaran untuk memperoleh

pengetahuan. Dengan berkembangnya jaman, cara berpikir

manusia juga berkembang.

i) Induksi

Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

j) deduksi

Proses penarikan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus.

2) Cara modern atau ilmiah

Cara untuk memperoleh pengetahuan dengan

mengadakan pengamatan langsung, kemudian hasil

pengamatan tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan

kemudian diambil kesimpulan umum. Dalam memperoleh

kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi

langsung, dan membuat pencatatan terhadap semua fakta

sehubungan dengan objek yang diamatinya (Notoatmodjo,

2010)

Page 14: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

14

3. Remaja dan batasannyaRemaja didefinisikan sebagai periode transisi perkembangan

dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang mencakup aspek

biologi, kognitif, dan perubahan social yang berlangsung antara 10-

19 tahun.

Menurut WHO (1995), yang dikatakan usia remaja adalah

antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa

remaja terbagi atas:

a. Masa remaja awal (10-13 tahun)

b. Masa remaja tengah (14-16 tahun)

c. Masa remaja akhir (17-19 tahun)

Yang dimaksud dengan remaja awal (early adolescense)

adalah masa yang ditandai dengan berbagi perubahan tubuh yang

cepat, sering mengakibatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri, dan

pada saat ini remaja mulai mencari identitas diri. Remaja menengah

(middle adolescense) ditandai dengan bentuk tubuh yang sudah

menyerupai orang dewasa. Remaja akhir (late adolescense) ditandai

dengan pertumbuhan biologis yang sudah melambat tetapi masih

berlangsung di tempat-tempat lain. Emosi, minat, kosentrasi, dan

cara berpikir remaja akhir mulai stabil. Kemampuan dalam

menyelesaikan masalah sudah mulai meningkat (Poltekkes depkes,

2010)

4. Haid dan siklusnya

Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,

disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.

Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid

yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Panjang siklus haid yang

normal atau dianggap silkus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi

variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga

pada wanita yang sama. Siklusnya tidak terlalu sama. Lama haid

biasanya 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit

kemudian, dan ada yang 7-8 hari. Usia gadis remaja pada waktu

Page 15: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

15

pertama kalinya mendapat haid pertama (menarche) bervariasi, yaitu

10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan

bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi

dan kesehatan umum (Sarwono, 2007)

Page 16: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

16

B. Kerangka Teori :

Disminorhe :

Pengertian

Jenis Desminorhe

Penyebab Desminorhe

Gejala Desminorhe

Penanganan Desminorhe

Remaja Putri

Pengetahuan :

Pengertian

Tingkat Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan dan cara

memperoleh

Page 17: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain penelitian1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang

mengungkapkan, membahas masalah dengan memaparkan,

menafsirkan dan menggambarkan keadaan serta peristiwa yang

terjadi pada saat penelitian berlangsung untuk kemudian dianalisa

dan dibuat kesimpulan (Sugiyono:2009:14).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan remaja putrri tentang disminorhe pada tingkat satu di

Asrama STIKES KARYA HUSADA Semarang.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini dengan cross sectional, dimana peneliti

melakukan observasi atau pengumpulan data pada satu saat,

artinya tiap subjek penelitianya hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap suatu karakter atau variabel

subyek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo,2010:26). Pada

penelitian ini subyek yang diobservasi adalah tingkat pengetahuan

dan perilaku yang dilakukan sekali sajapada ibu di Desa Sumberejo

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Data1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang akan

diteliti. Populasi secara spesifik tentang siapa atau golongan mana

yang menjadi sasaran penelitian(Notoatmodjo,2010:86). Pada

penelitian ini, populasinya adalah ibu menyusui di Desa Sumberejo

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak sebanyak 46 ibu.

17

Page 18: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

18

2. Sampel

Sampel adalah sebagian subyek yang diambil dari

keseluruhan subjek penelitian dan dianggap mewakili populasi.

Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan rumus solvin sebagai berikut (Suyanto,2009:45).

Untuk menentukan besarnya sample menggunakan rumus sebagai

berikut:

n= N1+N (d2)

Keterangan :

n= jumlah sampel

N= jumlah populasi

D= tingkat signifikan

Dari perolehan diatas diperkirakan perolehan besar sampel:

n =70

1+70(0,05)

n= 701+70 (0,0025 )

n= 701+0,175

n= 701,175

n=59

Jadi sampel penelitian ini adalah 59 pengetahuan remaja putri

tentang dismenorhe pada tingkat satu di Asrama STIKES Karya

Husada Semarang.

Agar karakteristik sampel tidak menyimapang dari populasinya,

maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan

kriteria inklusi dan eksklusi

a. Kriteria Inklusi

1) Mahasiswa tingkat satu Asrama STIKES Karya Husada

Semarang

Page 19: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

19

2) Mahasiswa tingkat satu Asrama STIKES Karya Husada

Semarang yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

1) Mahasiswa tingkat satu Asrama STIKES KARYA HUSADA

Semarang yang tidak nyeri saat menstruasi

2) Mahasiswa tingkat satu Asrama STIKES Karya Husada

Semarang yang nyeri saat menstruasi

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan

sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat

penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif

(Arikunto,2010:176).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple

Random Sampling adalah suatu sample yang terdiri atas sejumlah

elemen yang dipilih secara acak, dimana setiap elemen atau

anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih

menjadi sampel (Arikunto, 2010).

C. Waktu dan Tempat Penelitian1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Asrama STIKES KARYA HUSADA

Semarang.

D. Definisi OperasionalDefinisi operasional adalah batasan yang digunakan untuk

membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati

atau diteliti (Notoatmodjo,2010:85).

Definisi operasional dapat ditentukan berdasarkan parameter

yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara

Page 20: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

20

pengukuranya merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan

ditentukan karakteristiknya (Suyanto,2009:25).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variebel Definisi Operasional Alat Ukur Peremeter dan

KategoriSkala

PenukuranVariabel: Tingkat Pengetahuan remaja putri tentang disminorhe

Kemampuan responden dalam memahami dan menjawab dengan benar tentang pengertian, tentang disminorhe

Kuesioner

1. Kurang :<56% Jika responden menjawab benar <10

2. Cukup :56-75% Jika responden menjawab benar 10 sampai 15 pernyataan

3. Baik :76-100% Jika responden menjawab benar >15 sampai 20 pernyataan

Ordinal

E. Alat Pengumpulan Data1. Kuesioner

Kuesioner untuk tingkat pengetahuan sebanyak 20

pernyataan dengan pilihan jawaban benar atau salah. Pertanyaan

favourable 10 dan unfavourable 10 pertanyaan. Kuesioner untuk 1

pertanyaan dengan pilihan jawaban melakukan atau tidak

melakukan.

a. Pengetahuan

Koesioner pertama berisi tentang pengetahuan remaja

putri tentang desminorhe pada tingkat satu. yang terdiri dari 20

pertanyaan. Dalam kuisioner pengetahuan terdapat 13

pertanyaan favourable dan 7 pertanyaan unfavourable. Jika Jika

pertanyaan favourable untuk jawaban benar maka skornya

adalah 1, jika jawaban salah maka skornya 0. Dan untuk

pertanyaan unfavourable untuk jawaban benar maka skornya

adalah 0, jika jawaban salah maka skornya 1.

Page 21: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

21

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Pengetahuan

No Pertanyaan Favourable Unfavorable Jumlah soal

1 Pengertian tentang DESMINORHE

1,3 2 3

2 Kandungan tentang DESMINORHE

5,6 4 3

3 Tujuan tentang DESMINORHE

8,9 7,10 4

4 Manfaat tentang DESMINORHE

12,13,15,16,18,19,20

11,14,17 10

Total 20

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan dat penelitian

maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrument

penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan di

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen yang

valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto,2006 :

168).

Uji validitas menggunakan rumus person product mement

yang rumusnya sebagai berikut :

R = n (Σxy )−(Σx ) .(Σy)√¿¿¿

Keterangan :

r : Koefisien korelasi

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

n : Jumlah Sampel

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Page 22: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

22

Menurut Sugiyono (2007) keputusan ujinya adalah : Bila r

hitung lebih besar dari r tabel artinya variabel tersebut valid. Bila

r hitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak

valid .

Hasil uji validitas :

1) Nilai r tabel pada 15 responden adalah 0,514. Hasil uji

validitas variabel pengetahuan, nilai r hitung pada 15

responden dalam rentang 0,515-0,815 artinya kuesioner

pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar

dari r tabel (0,514)

2) Hasil uji validitas perilaku, terdapat 1 item pernyataan yang

tidak valid atau (r hitung <0,514) yaitu item nomor 2.

Pertanyaan nomor 2 sudah terwakili oleh pertanyaan nomor

3.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah yang menunjukan sejauh mana suatu

alur ukur pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

(Arikunto, 2010 :221). Untuk menguji reliabilitas instrumen

dengan menggunakan teknik alpha cronbach dengan rumus

koefisiansi alpha cronbach sebagai berikut:

b. ri=kk−1 {1− si2st2 }

Keterangan :

ri = koefisienreliabilitas yang dicari

k = banyaknyabutir pernyataan (soal)

si2 = Variansbutir-butir pernyataan (soal)

st2 = Variansskor total

Menurut Riwidikdo (2007) untuk mengetahui reliabilitas

instrumen dengan membandingkan nilai r tabel dengan alpha.

Pertanyaan dikatakan reliabel dengan ketentuan bila alpha lebih

besar dari 0,7.

Page 23: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

23

Hasil uji Reliabilitas :

1) Hasil uji reliabilitas pengetahuan dengan ɑ = 0,927 artinya

kuesioner pengetahuan tersebut reliabel tinggi karena nilai

alpha cronbach lebih besar dari 0,7.

2) Hasil uji reliabilitas perilaku dengan ɑ = 0,919 artinya

kuesioner perilaku tersebut reliabel tinggi karena nilai alpha

cronbach lebih besar dari 0,7.

F. Prosedur Pengumpulan Data1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan

atau lokasi penelitian oleh peneliti sendiri (Arikunto, 2010:265).

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner.

Data ini dilakukan sekaligus dalam satu kali pengumpulan

sehingga didapatkan data tingkat pengetahuan remaja putri

tentang disminorhe

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak

langsung. (Notoatmodjo, 2010:135). Data sekunder yang

dipakai pada penelitian ini yaitu data jumlah remaja putri tingkat

satu di Asrama STIKES Karya Husada Semarang

2. Cara Pengumpulan Data

a. Tahap Persiapan

1) Mengurus perijinan di STIKES Karya Husada Semarang.

2) Mencari sumber-sumber pustaka dan data-data penunjang

di lapangan.

3) Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Peneliti menentukan responden yang akan dijadikan sampel

penelitian, kemudian memperkenalkan diri dan menjelaskan

Page 24: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

24

tujuan penelitian kepada responden dengan memberikan

lembar kuesioner.

2) Setelah responden setuju untuk dijadikan responden dalam

penelitian, maka responden disarankan untuk mengisi

lembar informed concent untuk dijadikan responden bahwa

diadakan pengambilan data untuk penelitian.

3) Pelaksanaan penelitian terhadap responden atau yang

menjadi sapel dalam penelitian.

4) Memberikan kuesioner dan menjelaskan cara pengisian

kuesioner kepada responden yang menjadi sampel

penelitian dengan mengedarkan daftar pertanyaan maupun

pernyataan diajukan secara tertulis untuk mendapatkan

jawaban.

5) Mengumpulkan lembar kuesioner yang sudah diisi oleh

responden, kemudian dilakukan pengecekan.

6) Data yang telah dicek tersebut kemudian diolah.

G. Pengolahan Data dan Analisis Data1. Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah memeriksa data yang telah diperoleh, bertujuan

untuk memastikan bahwa lembar kuesioner sudah lengkap, baik

jumlah maupun isinya (Notoatmodjo,2010:174).

b. Scoring

1) Kategori tiingkat pengetahuan

a) Kurang : <56% Jika responden menjawab benar <10

b) Cukup : 56-75% Jika responden menjawab benar 10

sampai 15 pertanyaan

c) Baik : 76-100% Jika responden menjawab benar

>15samapai 20 pertanyaan.

Page 25: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

25

2) Kategori tingkat pengetahuan:

a) Kurang : < Mean

b) Baik : ≥ Mean

c. Coding

Mengklasifikasikan jawaban-jawaban daripara responden ke

dalam kategori-kategori Tingkat Pengetahuan

a) Kode 1 : Kurang

b) Kode 2 : Cukup

c) Kode 3 : Baik

d. Entry Data

Memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam database

komputer (Notoatmodjo,2010:176).

e. Tabulating

Kegiatan memasukan data ke dalam bentuk tabel-tabel,sesuai

dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti

(Notoatmodjo,2010:176).

2. Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Analisa Univariat

Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini

hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010:hal 182).Analisa univariat dalam penelitian

ini terdiri dari variabel tingkat pengetahuan disminorhe. Dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

x= fnx 100%

Keterangan :

x = hasil persen n = total seluruh populasi

f = frekuensi hasil penelitian

Page 26: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

26

b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat ialah analisis yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.Dalam

penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui

gambaran tingkat pengetahuan remaja putrid tentang

disminorhe. Uji statistik yang digunakan adalah dengan uji

analisis Chi - square dengan derajat kemaknaan 5% atau 0,05.

Analisa data Chi-Square mempunyai syarat yaitu :

1) Skala ukur ordinal atau nominal bentuk data kategorik

2) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan / nilai

ekspektasi (nilai E kurang dari 1)

3) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan/nilai

ekspektasi kurang dari 5, lebih 20% dari keseluruhan sel.

Jika Syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka dipakai

uji alternatifnya (Dahlan, 2012:19):

1) Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2 x 2 adalah uji Fisher.

2) Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2 x K adalah uji

Kolmogorov-Smirnov.

3) Alternatif uji Chi-Square untuk tabel selain 2 x 2 dan 2 x K

adalah penggabungan sel. Setelah dilakukan penggabungan

sel akan terbentuk suatu tabel B x K yang baru. Uji hipotesis

yang dipilih sesuai dengan tabel B x K yang baru tersebut.

Rumus :

x2=∑ (f o−f h )2

f h

Keterangan :

x2 = chi-square

f0 =frekuensi observasi

fh =frekuensi harapan

∑ = jumlah sampel

Page 27: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

27

Perhitungan rumus di atas dilakukan dengan

menggunakan komputerisasi, kemudian dalam program akan

ditampilkan signifikan p value. Dengan nilai p ini kita dapat

menggunakan untuk keputusan statistik dengan cara

membandingkan nilai p dengan nilai (α) 0,05.

Hasil analisa diambil dengan kesimpulan :

Bila p value ≤ 0,05 Ha diterima, berarti ada hubungan Bila p

value> 0,05 Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan.

H. Etika Penelitian1. Informed Consent (Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Jika

responden tersebut menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh

memaksakan kehendaknya. Jika responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden

tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar

alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. (Hidayat,

2009:93)

Page 28: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 170, 191, 281

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 3, 183

Astri, 2010. Nyeri Menstruasi (Dismenorhea). http://astriaje.blogspot.com/2010/07/nyeri-menstruasi-dismenore.html Diposkan tanggal 14 Februari 2012

Dokter kita, 2007. Waspada Nyeri Pada Haid http://egosumquesum. wordpress.com/2008/03/01/waspada-nyeri-pada-haid/ Diposkan tanggal 14 Februari 2012

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hal 50

Info sehat, 2008. Nyeri Haid. http://infosehat.com/inside_level2.asp? artid=829&secid=&intid=4 Diposkan tanggal 11 Februari 2012

Manuaba, I.B.G. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC. Hal 59

Manuaba, I.B.G. 2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC. Hal 40

Manuaba, I.B.G. 2008. Gawa- Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan . Jakarta: EGC. Hal 289-290

Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Keshatan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 10-18, 87, 103, 112, 130, 159, 168, 174-176

Notoadmojo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 143-146

Notoadmojo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 92

Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 103-104, 229-231

Page 29: gambaran tingkat pengetahun remaja entang desminore

Poltekkes Depkes Jakarta 1. 2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika. Hal 1, 66

Siswandi, Y. 2007. Klien Gangguan Sistem Reproduksi Dan Seksualitas . Jakarta : EGC. Hal 9

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung ALFABETA. Hal 297