gambaran ketergantungan smartphone ... nanik, pak gik,yang sudah berkenan membantu saya dan...
TRANSCRIPT
GAMBARAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA
CV.TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Vincentia Firsta Riani
NIM : 099114006
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
GAMBARAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA
CV. TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Vincentia Firsta Riani
NIM : 099114006
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Always be yourself and never be anyone else even if they
look better than you.”
“To get a success, your courage must be greater than your
fear.”
“If You Don’t Fight For what You Want, Don’t Cry For
What You Lost.”
“Just Trust Me, I Have Better For You.”
(Jesus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya ini secara khusus kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus....
Bapak dan Ibuk tersayang....
Dek Rary dan Dek Danan....
Semua saudara, keluarga besar dan teman-teman yang
mendukungku....
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
GAMBARAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA
CV. TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA
Studi Kualitatif Naratif
Vincentia Firsta Riani
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketergantungan smartphone
terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara
Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini adalah pekerja yang berusia antara 20-
40 tahun dan memiliki smartphone. Jumlah responden adalah 3 orang pekerja laki-
laki. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode wawancara semi
terstruktur. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis
tematik. Validitas dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan triangulasi
sumber dan triangulasi penelitiyang mengungkapkan bahwa kurang adanya
keterbukaan sehingga muncul manipulasi dalam pengambilan data. Hasil penelitian
ini adalah ketiga subjek yang memiliki ketergantungan pada smartphone masuk
dalam kategori narasi progresi yaitu ketergantungan pada smartphone sebagai
penunjang pekerjaan menjadi lebih produktif .
Kata kunci : ketergantungan, smartphone, produktivitas kerja, pekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DESCRIPTION OF SMARTPHONE DEPENDENCE ON WORK
PRODUCTIVITY OF EMPLOYEE IN
CV.TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA
Narrative Qualitative Study
Vincentia Firsta Riani
ABSTRACT
This study is aimed to find the smartphone dependence toward work productivity
of Yogyakarta CV.Traveline Citra Nusantara employees. Respondents for this
study were employees aged between 20-40 years old and smartphone users. There
were three male respondents. The data were obtained by using semi-structured
interview method. The data were analyzed using thematic analysis. The validity of
the research used source and researchers triangulation. The validity revealed that a
lack of openness that emerged in the manipulation of data retrieval. The results of
this study revealed that the three subjects who are dependent smartphone belong to
narrative progression that reliance on a smartphone as supporting the work becomes
more productive.
Keywords : dependence, smartphone, work produktivity, employee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus karena penyertaan dan tuntunanNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Gambaran
Ketergantungan Smartphone Terhadap Produktivitas Kerja Pada Pekerja CV.
Traveline Citra Nusantara Yogyakarta”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan banyak
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. DR. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi dan dosen
pembimbing akademik. Terimakasih atas kesediaan bapak dalam mendampingi
saya khususnya untuk masalah akademik dan membantu dalam administrasi
akedemik.
2. P. Eddy Suhartanto, M.Si selaku kepala program studi. Terimakasih atas
bantuannya dalam kelancaran proses pembuatan skripsi ini.
3. Drs. H. Wahyudi, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi. Terimakasih untuk
waktu, tenaga dan berbagai pemikiran yang membantu dalam pengerjaan
skripsi ini.
4. R. Landung Eko., M.Psi dan T.M Raditya Hernawa, M.Psi selaku dosen penguji
dua dan penguji tiga. Terimakasih atas bimbingannya untuk membantu
mengarahkan dan menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Dosen-dosen di Fakultas Psikologi yang telah memberikan wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai dunia manusia yang mengagumkan kepada sayaselama
proses perkuliahan.
6. Karyawan sekretariat Fakultas Psikologi: Mas Muji, Mas Doni, Mas Gandung,
Bu Nanik, Pak Gik,yang sudah berkenan membantu saya dan memfasilitasi
berbagai keperluan selama proses perkuliahan serta pada saat skripsi ini
berjalan.
7. Bapak, Ibu, Dek Rary, Dek Danan yang selalu mendukung, memberi semangat
dan memberi doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Om Budi, Bulek Upik, Dek Rio, Tante Ririn, Om Nonot dan semua keluarga
besar yang selalu mendukung dan mendoakan.
9. Teman-teman KMPKS (Keluarga Mahasiswa Mahasiswi Pelajar Katholik
Sumatra bagian Selatan), Pipit, Via, Risa, Domas, Ayu Ken, Titin, Sinta dan
Robertus Adi Hermawan Pradipta. Makasih ya sudah mendukung penuh.
10. Teman – teman seperjuangan bimbingan Pak Wahyudi , Julius, Karlina , Ayu,
Angel, Mery, Naris, Deu, Togar dan teman – teman yang lain dimana kita saling
berbagi informasi untuk bimbingan dan mensupport satu dengan yang lain.
11. Teman-teman Psikologi kelas A 2009. Kalian yang menghiasi masa kuliahku
dengan berbagai warna yang tak mungkin dilupakan.
12. Informan yang luar biasa yang menjadi penolong dalam memberikan data
kepada peneliti : NN, MN, JJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Orang-orang yang mungkin saya lupa atau tidak sempat saya sebutkan.
Terimakasih atas bantuannya baik itu langsung maupun tidak langsung
sehingga saya dapat mengerjakan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dalam penelitian ini, baik dari segi metode maupun pelaporan
penelitian. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukkan yang membangun
demi perbaikan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi
banyak orang dan kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita semua.
Yogyakarta,
Penulis,
Vincentia Firsta Riani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...............................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................vi
ABSTRAK .........................................................................................................vii
ABSTRACK ........................................................................................................ viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... .. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. .... xix
BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9
A. Smartphone ................................................................................ 9
B. Ketergantungan .......................................................................... 10
C. Produktivitas Kerja ..................................................................... 14
D. Gambaran Ketergantungan pada Smartphone ............................. 19
E. Faktor-Faktor Ketergantungan Pada Smartphone ...................... 21
F. Kerangka Pemikiran ................................................................... 26
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 27
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 27
B. Definisi Operasional.................................................................... 28
C. Subjek Penelitian ....................................................................... 28
D. Fokus Penelitian ........................................................................ 30
E. Metode Pengambilan Data .......................................................... 30
F. Prosedur Analisis Data ............................................................... 31
G. Validitas Penelitian .................................................................... 33
1. Kredibilitas .......................................................................... 33
2. Dependabilitas ..................................................................... 34
3. Konfirmabilitas .................................................................... 35
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 38
A. Pelaksanaan penelitian ............................................................... 38
1. Proses Penelitian ................................................................... 38
B. Profil Responden ........................................................................ 39
C. Hasil Penelitian .......................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Narasi ................................................................................... 40
a. Narasi Subjek NN .......................................................... 40
1) Pemilihan Smartphone (awal) .................................. 40
2) Penggunaan Smartphone (tengah) ............................ 42
3) Management Penggunaan Smartphone (akhir) ......... 46
b. Narasi Subjek MN ........................................................ 47
1) Pemilihan Smartphone (awal) .................................. 47
2) Penggunaan Smartphone (tengah) ............................ 48
3) Management Penggunaan Smartphone (akhir) ......... 52
c. Narasi Subjek JJ .............................................................. 54
1) Pemilihan Smartphone (awal) .................................. 54
2) Penggunaan Smartphone (tengah) ............................ 54
3) Management Penggunaan Smartphone (akhir) ......... 58
2. Struktur Narasi ..................................................................... 60
a. Subjek NN .................................................................... 60
b. Subjek MN .................................................................... 62
c. Subjek JJ ....................................................................... 64
3. Interpretasi Data .................................................................. 66
a. Kognitif ........................................................................ 66
1) Subjek NN ............................................................... 66
2) Subjek MN ................................................................ 67
3) Subjek JJ .................................................................. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
b. Afektif .......................................................................... 69
1) Subjek NN ............................................................... 69
2) Subjek MN ................................................................ 69
3) Subjek JJ .................................................................. 70
c. Psikomotorik ................................................................ 70
1) Subjek NN ............................................................... 70
2) Subjek MN ................................................................ 71
3) Subjek JJ .................................................................. 71
D. Pembahasan ................................................................................ 73
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 79
A. Kesimpulan ................................................................................ 79
B. Saran ........................................................................................... 79
1. Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................... 79
2. Bagi Pengguna Smartphone .................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 81
LAMPIRAN ....................................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Responden Penelitian ........................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Bagan 1. Struktur Perusahaan .......................................................................... 17
Bagan 2. Bagan Kerangka Pemikiran............................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Verbatim Responden Pertama ..................................................... 86
Lampiran 2. Verbatim Responden Kedua ....................................................... 92
Lampiran 3. Verbatim Responden Ketiga ....................................................... 99
Lampiran 4. Daftar Pertanyaan 1 .................................................................... 106
Lampiran 5. Daftar Pertanyaan 2 ..................................................................... 107
Lampiran 6. Informed Concent ....................................................................... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan berperan
dalam kehidupan (Johson,1981, dalam Supratiknya, 1995). Manusia sebagai
makhluk sosial tidak lepas dari orang lain sehingga memerlukan komunikasi
sebagai penghubung antar manusia yang dapat membantu memenuhi kebutuhan
pribadinya. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan face to
face, kemudian berkembang dengan diciptakannya telepon sebagai sarana
komunikasi jarak jauh. Adanya telepon cukup membantu manusia
berkomunikasi. Seiring berjalannya waktu, sarana komunikasi makin
dikembangkan untuk menunjang aktivitas sehingga muncul produk berupa
handphone yang bisa digunakan untuk berkomunikasi baik dengan percakapan
maupun sms dan dapat dibawa kemana saja.
Data terbaru dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)
menunjukkan bahwa jumlah pelanggan handphone di Indonesia per tahun 2011
telah mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011, naik 60 juta
pelanggan dibanding tahun 2010. Angka ini mendekati jumlah penduduk
Indonesia yang berjumlah 258 juta penduduk pada Desember 2010.ATSI juga
mengatakan bahwa dari 240 juta pelanggan seluler yang ada, pelanggan prabayar
mempunyai porsi paling besar yaitu sekitar 95%, hal ini tidak berbeda dengan
pada tahun 2010. Jumlah SMS yang terkirim pada tahun 2011 juga mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
260 miliar SMS dan jumlah transaksi data mencapai 27 ribu terrabyte. Pelanggan
broadband pun berkembang dengan pesat mencapai 70 juta pelanggan pada
tahun 2011 dengan pertumbuhan lebih dari 100% dibanding tahun 2010
(Nugraha, 2011).
Persaingan yang semakin ketat karena perkembangan jaman, menuntut
seseorang untuk dapat melakukan segala aktivitas dengan cepat dan maksimal.
Untuk menunjangnya, maka sarana komunikasi pun dikembangkan fitur
handphone semakin kompleks dan tidak hanya sebatas telepon dan sms namun
juga dapat menunjang kebutuhan lainnya seperti akses informasi secara cepat
melalui online, sosial media, aplikasi yang menunjang pekerjaan dan bahkan
game sebagai hiburan. Handphone dengan fitur yang kompleks tersebut dikenal
dengan smartphone.
Smartphone sudah ada sejak tahun 1993 (European Journal of Scientific
Research, Vol. 98 No 2 March, 2013). Smartphone adalah telepon genggam yang
memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, dimana pengguna dapat
menambahkan atau mengubah aplikasi sesuai dengan keinginannya.
Smarthphonejuga dapat diartikan sebagai telepon genggam yang menyerupai
komputer mini yang memiliki kapasitas sama dengan sebuah telepon
(Shiraisihietal, 2010).
Berbagai fitur dan aplikasi yang ada di dalamsmartphone semakin
membuat para pengguna lebih mudah untuk mengakses apapun yang diinginkan.
Berbagai aplikasi di dalamnya seperti permainan (games), penyimpan informasi,
pembuat daftar pekerjaan atau perencanaan kerja, reminder (pengingat waktu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
atau appointment, alat perhitungan (kalkulator), pengiriman atau penerimaan e-
mail, integrasi ke peralatan lain seperti PDA, MP3, chatting dan browsing
internet serta video. Smartphone menggabungkan banyak fungsi ke dalam satu
perangkat. Keunggulan inilah yang membuat banyak orang menjadi semakin
tergantung dengan smartphone, bahkan orang lebih memilih untuk ketinggalan
dompet dibandingkan ketinggalan ponsel smartphone (Zulaeha, 2011).
Fitur-fitur smartphone dan harganya yang terjangkau membuat orang
semakin berminat memilih smartphone. Hal ini terbukti dari data
penjualan smartphone di Indonesia. Pada tahun 2014, Indonesia menempati
urutan kelima seluruh dunia sebagai negara pengguna smartphonedengan
pengguna aktif yaitu sebanyak 47 juta pengguna atau sekitar 14% dari seluruh
total pengguna ponsel (Heriyanto, 2014). Di Asia Tenggara sendiri, data terbaru
GfK menyatakan nilai penjualan smartphone di negara Asia Tenggara pada
bulan Agustus 2014 sebanyak 120 juta smartphone dan phablet. Jumlah ini
mengalami peningkatan sebesar 44 persen setiap tahunnya.Pada tahun 2014 nilai
penjualan mencapai $16,4 miliar (sekitar Rp 198 Triliun), meningkat 33 persen
dari tahun sebelumnya. Negara Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina,
Indonesia, Vietnam, dan Kamboja menjadi penggerak utama dari pertumbuhan
smartphone di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memimpin sebagai negara
dengan pertumbuhan penjualan paling tinggi hingga 70%, disusul Vietnam 56%,
dan Thailand 44%. Sementara dalam segi valuasi, Vietnam berada di posisi
puncak dengan pertumbuhan valuasi hingga 52%, Indonesia 32%, dan Thailand
31% (Erlangga, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Fitur-fitur dalam smarthpone mampu menunjang berbagai aktivitas
sehari-hari seseorang misalnya berjualan online (menunjang pekerjaan),
berkomunikasi dalam media sosial, akses informasi, untuk hiburan dengan
berbagai games yang disediakan dan bahkan untuk gaya hidup. Prayudi (2014)
meneliti mengenai penggunaan smarthpone di kalangan remaja bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan gaya hidup. Kebutuhan akan informasi dalam dunia
global telah mendorong para siswa-siswi untuk menggunakannya, serta gaya
hidup pada masyarat modern telah menjadi faktor yang kedua.
Fitur-fitur yang menyenangkan mampu membuat seseorang lebih sering
dan lebih lama berinteraksi dengan orang lain melalui smarthpone. Temuan
Locket senada dengan hasil studi serupa yang dilaporkan oleh ABC News pada
akhir Mei 2013. Laporan Internet Trends Kleiner Perkins Caufield & Byers's
tersebut bahkan menyebutkan angka yang tinggi, yaitu pengguna rata-rata
mengecek ponselnya 150 kali dalam sehari. Jika diakumulasi, dalam satu
minggu rata-rata orang bisa menggunakan smartphonenya lebih dari 1.050 kali.
(kompas.com). Hal ini menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya yaitu meningkatkan rasa percaya diri, lebih memudahkan komunikasi,
dan memperoleh banyakteman, sedangkan dampak negatifnya adalah pelajar
menjadi ketergantungan, terjadinya kesenjangan interaksi, dan terciptanya
hubungan yang palsu (Prayudi, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
CV. Travelline Nusantara merupakan agen perusahaan yang bergerak
dibidang pelayanan jasa travelling yang memiliki 7 orang karyawan. 7 orang
karyawan ini sebagai tim utama dalam mengelola dan menjalankan perusahaan
travelline ini. Pada waktu-waktu tertentu ketika membutuhkan tenaga kerja
lebih, perusahaan ini mencari tenaga kerja freelance untuk membantu. Untuk
memperoleh pelanggan, dilakukan dengan berbagai cara yaitu membuat
proposal dalam bentuk print outlalu mengirimkan ke perusahaan atau ke tempat-
tempat yang kerap mengadakan tour, men’shareke media sosial seperti
instagram, path atau media sosial lainnya, mengirimkan melalui email dan
berbagai cara lainnya. Pemasaran untuk mencari pelanggan tersebut, lebih sering
menggunakan smartphone karena lebih praktis dan efektif. Penggunaan
smartphone tentu tidak dibatasi karena dalam perusahaan ini mencari dan
melayani pelanggan dilakukan kapan saja bahkan diluar jam kerja.
Dalam hal ini, yang menjadi masalah adalah ketika penggunaan
smartphone tidak menentu atau tidak dibatasi akan berakibat pada
ketergantungan. Ketergantungan terhadap smartphone merupakan sikap tidak
bisa lepas dari smartphone. Hal ini dipicu karena terlalu sering menggunakan
smartphone dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Menurut sebuah survei
yang dilakukan pada tahun 2012 oleh Pew Research Center, 46% dari seluruh
orang dewasa Amerika sekarang memiliki smartphone. Dalam sebuah penelitian
terhadap 1.600 manajer dan profesional, Leslie Perlow, PhD, profesor bidang
Kepemimpinan di Harvard Business School, menemukan bahwa 70% orang
mengatakan mereka memeriksa smartphone mereka setelah bangun tidur, 56%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memeriksa telepon mereka satu jam sebelum tidur, 48% selalu memeriksa
telepon walau akhir pekan, termasuk hari Jumat dan Sabtu malam, 51%
responden selalu mengecek smartphone selama liburan dan 44% mengatakan
akan mengalami "banyak kecemasan" jika mereka kehilangan telepon dan tidak
bisa menemukan penggantinya selama seminggu(www.android-indonesia.com).
Terdapat 2 dampak negatif penggunaan smartphone berlebihan yaitu
bagi kesehatan fisik dan kesehatan psikis. Pada kesehatan fisik akan terjadi
gangguan pada penglihatan (mata kering, sakit kepala, pandangan kabur,
gangguan pendengaran dan kelainan postur tubuh), yang dalam dunia
kedokteran disebut Computer Vision Syndrom (CVS) yang diakibatkan terlalu
sering malihat layar komputer termasuk smartphone. Sedangkan dampak negatif
bagi kesehatan psikis yaitu menimbulkan kecanduan dan mengurangi
produktivitas kerja (Kompasiana.com).
Produktivitas kerja pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap yang demikian akan
mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu
mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan (Sutrisno, 2009). Apabila seorang
karyawan merasa tidak mampu membuat hari ini lebih baik dari kemarin maka
yang muncul adalah apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya sebagai
beban sehingga dapat menimbulkan stres dan produktivitas semakin menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Produktivitas kerja pada CV. Traveline Nusantara dilihat dari seberapa
besar hasil para pekerja memperoleh pelanggan dengan memanfaatkan
smartphone yang mereka miliki sebagai sarana komunikasi. Dengan
penggunaan smartphone yang tidak menentu waktunya apakah justru semakin
membuat hasil kerja menjadi lebih produktif atau muncul ketergantungan. Hal
ini sesuai dengan yang dikatakan pada paragraf sebelumnya bahwa penggunaan
smartphone yang terlalu sering akan menjadi kebiasaan dan cenderung
menimbulkan ketergantungan. Untuk itu, peneliti tertarik untuk mengulas
ketergantungan smartphone terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV.
Traveline Citra Nusantara di Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran
ketergantungan smartphone terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV.
Traveline Citra NusantaraYogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketergantungan smartphone
terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Ditinjau dari segi manfaat teoretik, hasil penelitian ini dapat menjadi
sumbangan informasi berkaitan dengan ketergantungan smartphone terhadap
produktivitas kerja. Dari segi manfaat praktis, pekerja atau karyawan mendapat
gambaran bahwa adanya pengaruh ketergantungan smartphonepada
produktivitas kerja. Selain itu, dengan adanya penelitian ini, dapat dijadikan
contoh bahwa penggunaan smartphone yang lebih efektif dapat mendukung
peningkatan produktivitas kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Smartphone
Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk
masyarakat luas, dimana pengguna dapat menambahkan atau mengubah aplikasi
sesuai dengan keinginannya. Smartphone juga dapat diartikan sebagai telepon
genggam yang menyerupai komputer mini yang memiliki kapasitas sama dengan
sebuah telepon (Shiraisihietal, 2010). Menurut Marselius Sampe Tondok yang
dipublikasikan dalam Harian Surabaya Post pada tanggal 24 Maret 2013,
smartphone merupakan perangkat ponsel yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dasar (sms dan telepon), juga dapat bekerja layaknya sebuah
komputer mini. Dengan fungsi PDA (personal digital assistant), smartphone
memiliki fungsi tambahan diantaranya mengirimkan email, mengakses web,
memutar musik, atau bermain games.
Smartphone adalah ponsel yang didalamnya dilengkapi dengan berbagai
aplikasi dan juga dapat digunakan untuk mengakses internet. Smartphone
menyediakan beberapa layanan antara lain: suara digital, pesan teks, email,web
browsing, kamera video, pemutar lagu MP3, melihat video dan juga melakukan
panggilan video (video call). Selain fungsi tersebut, smartphone juga dapat
menjalankan berbagai aplikasi, mengubah pikiran ponsel menjadi layaknya
komputer. Untuk saat ini, belum ada definisi standar mengenai smartphone,
namun bagaimana sebuah ponsel disebut smartphone dapat dilihat dari: sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
operasinya, software, akses internet, qwerty keyboard atau layar sentuh, juga
pesan dalam bentuk email (Pcmag.com).
Menurut kamus Mac milland, definisi smartphone adalah“a mobile
phone that also works as a small computer, allowing you to store information
and write letters and reports”, yang artinya ponsel yang bekerja seperti
komputer kecil, yang memungkinkan seseorang dapat memberikan dan
memperoleh informasi serta menulis surat dan laporan.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkanyaitu sebuah ponsel
yang memiliki sistem operasi seperti komputer mini yang memungkinkan
seseorang mendapatkan dan memberikan informasi, dilengkapi fitur-fitur PDA
(personal digital assistant) yang dapat mengirimkan email dan mengakses
websertamemiliki fitur tambahan seperti suara digital, pesan teks, games,
kamera video, pemutar lagu MP3, melihat video dan juga melakukan panggilan
video (video call).
B. Ketergantungan
Ketergantungan atau yang diistilahkan dengan kecanduan dapat terjadi
dalam penggunaan smartphone. Kecanduan didefinisikan sebagai aktivitas atau
substansi yang dilakukan berulang-ulang dan dapat menimbulkan dampak
negatif. Contoh kecanduan bisa bermacam-macam. Bisa ditimbulkan akibat zat
atau aktivitas tertentu seperti judi, overspending, shoplifting, dan aktivitas
seksual (Hovart, 1989).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ketergantungan didefinisikan
sebagai 1) keadaan seseorang yang belum dapat memikul tanggung jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sendiri; 2) perihal hubungan sosial seseorang yang tergantung kepada orang lain
atau masyarakat; 3) hal (perbuatan) tergantung. Berdasarkan definisi tersebut
yang berkaitan dengan penelitian ini, ketergantungan dapat didefinisikan sebagai
perbuatan atau aktivitas manusia yang tergantung pada smartphone, artinya tidak
dapat lepas dari smartphone.
Istilah ‘ketergantungan’ lebih sering digunakan di dalam percakapan
sehari-hari dibandingkan dengan kata ‘kecanduan’. Kata ketergantungan (dalam
bahasa Inggris sebagai kata ‘dependence’) dianggap lebih sesuai untuk
menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami dependensi terhadap zat-
zat adiktif (Soetjipto, tt). Menurut Oulasvirta et al (2012), kebiasan
menggunakan smartphone merupakan ‘jalan’ munculnya ketergantungan
terhadap smartphone.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa ketergantungan adalah
suatu kondisi seseorang tidak dapat lepas dari sesuatu atau benda.
Ketergantungan terhadap smartphone dapat didefinisikan sebagai kondisi
seseorang tidak dapat lepas dari smartphone yang akhirnya dapat memicu
munculnya ketergantungan.
Ketergantungan terhadap smartphone dapat terjadi karena terlalu sering
menggunakannya. Hal ini bisa berlaku dari tahap pembiasaan menggunakan
hingga ketergantungan. Menurut Suller (1996), seseorang dinyatakan telah
kecanduan/ketergantungan terhadap suatu stimulus jika:
1) Sampai melalaikan hal-hal yang penting karena stimulus tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Hubungan dengan orang-orang terdekatnya terganggu karena stimulus
tersebut
3) Orang-orang yang dekat dengannya mengeluh, tergganggu, kecewa dan
merasa diabaikan karena stimulus tersebut
4) Marah, tersinggung, dan tidak suka jika perilakunya tersebut dikritik
5) Merahasiakan dan menutup-nutupi perilakunya tersebut
6) Berusaha untuk berhenti tapi tidak mampu
Stimulus yang terdapat dalam smartphone adalah banyaknya aplikasi
yang dapat memberikan kepuasan dan kesenangan terhadap penggunanya
misalnya internet, sosial media, chat, email dan sebagainya yang dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun. Hal ini juga menjadi salah satu alasan
seseorang dapat mengalami ketergantungan pada smartphone.
Salah satu aplikasi yang menarik dalam smartphone adalah internet.
Internet mampu menghubungkan seseorang dengan orang lain dalam tanpa
mengenal waktu dan jarak. Aplikasi yang ada di dalam smartphone inilah yang
juga dapat membuat seseorang mengalami ketergantungansmartphone. Kriteria-
kriteria yang menunjukkan perilaku-perilaku ketergantungan terhadap internet
dikemukakan oleh Young (1996 dan 1999), yaitu:
1) Merasa keasyikan dengan internet
2) Perlu waktu tambahan dalam mencapai kepuasan sewaktu menggunakan
internet
3) Tidak mampu mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan
internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Merasa gelisah, murung, depresi, atau lekas marah ketika berusaha
mengurangi dan menghentikan penggunaan internet
5) Mengakses internet lebih lama dari yang diharapkan
6) Kehilangan orang-orang terdekat, pekerjaan, kesempatan pendidikan,
atau karir gara-gara penggunaan internet
7) Membohongi keluarga, terapis atau orang-orang terdekat untuk
menyembunyikan keterlibatan lebih jauh dengan internet
8) Menggunakan internet sebagai jalan keluar mengatasi masalah atau
menghilangkan perasaan seperti keadaan tidak berdaya, rasa bersalah,
kegelisahan atau depresi.
Berbagai bentuk perilaku diatas dapat juga menyebabkan ketergantungan
terhadap smartphone karena memiliki stimulus yang hampir sama. Dapat
disimpulkan bahwa ketergantungan terhadap smartphone ditandai dengan
keasyikan dengan smartphone; memerlukan waktu tambahan untuk mencapai
kepuasan menggunakan smartphone; tidak mampu mengontrol, penggunaan
smartphone, muncul perasaan cemas, gelisah, mengakses smartphone lebih lama
dari dari waktu yang ditetapkan dan hubungan sosial dengan lingkungan dan
orang-orang terdekat mengalami masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
C. Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan perbandingan antara output dengan input
perusahaan,industri dan ekonomi secara keseluruhan. Produktivitas kerja
menurut Hasibuan(2007) adalah perbandingan antara output dengan input, di
mana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaan yang
lebih baik. Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000) produktivitas adalah
hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem
produktif. Dalam setiap usaha baik usaha perorangan, usaha segolongan warga
negara maupun masyarakat selalu ada kecenderungan untuk meningkatkan
produktivitas karyawan meskipun terdapat motivasi pendorong peningkatan
produktivitas kerja berbeda-beda antar perusahaan.Siagian (1993) mengatakan
bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan
output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat di ketahui bahwa produktivitas
kerja merupakan perbandingan antara output dan input, dimana output yang
dihasilkan harus memiliki nilai kerja yang lebih baik hasil kerja yang diperoleh
dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disediakan untuk
mencapai tujuan.
Simanjuntak (1985) mengatakan bahwa karyawan dinyatakan memiliki
produktivitas kerja apabila dapat menghasilkan kerja lebih dari hasil kerja yang
telah dicapai sebelumnya. Sebaliknya karyawan yang memiliki produktivitas
yang rendah apabila hasil kerja yang diperolehnya menurun, atau lebih kecil atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sedikit dari hasil kerja yang telah dicapai sebelumnya. Produktivitas pada
dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa
kehidupan hari kemarin harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok hari harus lebih
baik dari yang diperoleh hari ini.
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan
produktivitas kerja memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping
itu peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat melalui cara kerja yang
digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil kerja yang diperoleh. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam produktivitas kerja
terdapat unsur pokok yang merupakan kriteria untuk menilainya. Ketiga unsur
tersebut adalah unsur-unsur semangat kerja, cara kerja, dan hasil kerja.
Unsur semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental para pegawai
dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukan oleh
adanya kemauan dalam melaksanakan tugas dan mendorong dirinya untuk
bekerja secara lebih baik dan lebih produktif. Sehingga apabila kondisi yang
demikian dapat dijaga dan dikembangkan terus menerus, peningkatan
produktivitas kerja akan dapat tercapai.
Unsur kedua dari produktivitas kerja adalah cara kerja atau metode kerja.
Cara atau metode kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dapat
dilihat melalui kesediaan para pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien.
Unsur ketiga dari produktivitas kerja adalah hasil kerja. Hasil kerja merupakan
hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kerja yang diperoleh oleh pegawai merupakan prestasi kerja pegawai dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil kerja ini dapat dilihat dari jumlah atau
frekuensi di atas standar yang ditetapkan. Hal ini menandakan bahwa karyawan
tersebut produktif didalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya.
Produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat digolongkan pada dua
kelompok, yaitu pertama, menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan
meliputi tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan
kemampuan fisik karyawan. Kedua, Sarana pendukung, yaitu lingkungan kerja
(meliputi produksi, sarana dan peralatan produksi, tingkat keselamatan, dan
kesejahteraan kerja) dan kesejahteraan karyawan (Payaman J. Simanjutak,
1985).
CV. Traveline Citra Nusantara adalah sebuah agen perusahaan yang
menawarkan jasa pelayanan dibidang travelling. Kantor pusat CV. Traveline
Citra Nusantara berada di Klebengan Yogyakarta dan memiliki cabang dikota
Medan dan kompleks pasar Terban Yogyakarta. Agen perusahaan ini didirikan
karena adanya image masyarakat yang memandang bahwa biaya untuk
mengadakan perjalanan wisata membutuhkan pengeluaran yang sangat besar.
Oleh karena itu, agen perusahaan ini menawarkan sarana dan prasarana
travelling dengan harga yang lebih terjangkau. Sektor yang disediakan dalam
perusahaan ini antara lain tiket pesawat, reservasi tiket kereta api, reservasi hotel,
paket tour, paket MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition) dan
rental mobil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
CV. Traveline Citra Nusantara memiliki sebuah tim yang terdiri dari 7
orang untuk menangani berbagai proyek yang akan dilaksanakan. Akan tetapi
dalam proses pelaksanaan kerja, agen CV. Traveling Citra Nusantara
membutuhkan lebih banyak tim kerja. Cara yang digunakan yaitu dengan
meminta bantuan kepada freelance untuk menjalankan proyek tersebut. Agen
perusahaan ini memiliki struktur dalam pembagian kinerja, yaitu:
CV. Traveline Citra Nusantara menjalankan kinerja sesuai dengan visi misi
yang dimiliki yaitu menjadi mitra perjalanan terbaik, memberikan kemudahan
untuk mendapatkan paket perjalanan, wisata, transportasi dengan harga yang lebih
terjangkau. Agen perusahaan ini juga mengubah pandangan masyarakat bahwa
dengan hadirnya CV. Travelline Citra Nusantara, tidak semua perjalanan wisata
menghabiskan banyak biaya dan agen perusahaan ini menawarkan paket wisata
PIMPINAN DIVISI
VIP & REGULAR
TRANSPORT(Supervisor)
Sekretaris dan Keuangan
DIVISI TICKETING &RESERVASI
HUMAS&
PENGEMBANGAN MARKETING
DIVISI TOUR &
TRAVEL(Supervisor)
DIREKTUR UTAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas pelayanan dan kenyamanan
yang prima.
Target utama CV. Traveline Citra Nusantara yaitu memperkenalkan
pelayanan jasa travelling kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan dengan cara
melakukan sharing kegiatan yang dilakukan oleh agen travelling lewat sosial media
seperti facebook, path, twitter, instagram. Selain itu, tim travelling juga membuat
website perusahaan dan mengiklankan diinternet baik disosial media ataupun
dimesin pencari google. Didalam website tersebut juga ditampilkan daftar paket-
paket wisata yang ditawarkan termasuk biaya asuransi, pilihan untuk menginap
dihotel tertentu dan paket perjalananan yang akan dituju. Penawaran-penawaran
yang diminta oleh pelanggan nantinya akan dimasukkan dalam proposal yang akan
diupdate dan dikirim melalui email.
Dalam setiap perusahaan juga memiliki target jumlah proyek. CV.
Travelline Citra Nusantara memiliki target minimal satu proyek dalam satu minggu.
Sasaran utama yang dituju oleh agen travelling adalah study tour untuk anak-anak
pelajar, paket wisata city tour untuk perusahaan-perusahaan dan perkantoran baik
perusahaan swasta maupun pemerintah dan paket wisata untuk keluarga atau
pribadi. Akan tetapi, karena kebutuhan wisata bukan merupakan kebutuhan utama
dalam suatu institusi perkantoran ataupun lembaga pendidikan, target tersebut
belum tentu terpenuhi. Biasanya bulan yang sepi pelanggan yaitu bulan puasa,
masa-masa ujian sekolah, akhir tahun untuk perusahaan karena melakukan proses
tutup buku. Namun, dalam bulan-bulan (libur sekolah, sebelum bulan puasa dan
liburan awal tahun) tertentu CV. Traveling Citra Nusantara, akan mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
banyak proyek pelanggan lebih dari satu. Selain itu, pelanggan dari CV. Travelline
Citra Nusantara yang tidak dapat diprediksi waktunya adalah wisata keluarga,
wisata anak muda baik itu backpaker atau turis mancanegara.
Untuk mencapai target perusahaan tersebut, CV. Travelline Citra Nusantara
menggunakan smartphone sebagai sarana untuk komunikasi dengan pelanggan,
untuk marketing melalui media sosial dan untuk mempermudah komunikasi dengan
sesama tim kerja. Dari semua penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa
produktivitas kerja kemampuan pekerja memanfaatkan sarana (smartphone) secara
lebih efektif atau menggunakan sesuai dengan tugas utama yang berkaitan dengan
pekerjaan sehingga mampu memperoleh output (hasil) yang maksimal.
D. Gambaran Ketergantungan Smartphone pada Pekerja Terhadap
Produktivitas Kerja
Kerap dilihat orang yang tidak pernah lepas dari gadget atau
smartphonenya, ketika makan, ngobrol, bahkan saat mengendarai kendaraan
bermotor. Rata-rata pemakaian smartphone sudah di atas 6 jam sehari merupakan
satu tolok ukur bahwa gadget sudah menjadi bagian hidup seseorang dimana
kemungkinan orang tersebut menjadi ketergantungan sangat tinggi. Waktu
sebanyak itu menurut survey justru lebih banyak dihabiskan untuk chat, meng-
update status, berbalas twit dan media sosial lainnya, lalu setelah itu waktu
dipergunakan untuk mengambil foto dan kemudian disebarkan lagi melalui media
sosial. Ternyata hanya sebagian kecil waktu saja yang dipergunakan untuk cek
email, browsing mencari informasi dan untuk bekerja (Ruangpublik.com, 28 April
2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Penemuan yang tertulis dalam jurnal Modeling habitual and addictive
smartphone behavior - The role of smartphone usage types, emotional intelligence,
social stress, self-regulation, age, and gender mengatakan bahwa hubungan antara
penggunaan kompulsif dan technostress menunjukkan bahwa ketergantungan yang
berlebihan pada smartphone dapat menyebabkan pengguna smartphone menjadi
stres dan menjadi pengguna smartphone yang kompulsif. Karena smartphone
manjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan bahkan tanpa smartphone,
pengguna menjadi frustasi yang akhirnya bisa berdampak pada hubungan sosialnya
dan adanya tekanan psikologis (James & Drennan, 2005).
Yuwanto (dalam dedi dan zainal), mengatakan bahwa terdapat beberapa
dampak negatif penggunaan smartphone. Dampak negatif tersebut antara lain
pertama, orang menjadi lebih konsumtif. Menggunakan smartphone membuat
pengeluaran (biaya) menjadi lebih banyak. Kedua, dari sisi psikologis, individu
akan cenderung merasa tidak nyaman bahkan merasa gelisah ketika tidak
menggunakan atau membawa telepon genggam. Ketiga, dari segi fisik, clebih
mudah mengalami gangguan atau pola tidur yang berubah. Keempat, relasi sosial
akan berkurang. Kelima, akademis/pekerjaan akan terganggu karena berkurangnya
waktu (lebih banyak mengoperasikan smartphone) sehingga menjadi tidak
produktif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erna Noviani (2015) menunjukkan
bahwa smartphone memiliki dampak negatif yaitu kurang memperhatikan dan tidak
fokus dikelas, cenderung membuka media yang memiliki konten-konten negatif,
adanya kehilangan motivasi dalam belajar, dan adanya cyber bullying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Jurnal Hubungan antara Academic Stress dengan Smartphone Addiction
pada Mahasiswa Pengguna Smartphone mengungkapkan bahwa adanya hubungan
yang signifikan. Dalam arti, academic stress yang merupakan sumber stressor yang
menuntut mahasiswa lebih efektif pada bidang akademik dan dalam penggunaan
fasilitas belajar. Salah satu fasilitas belajar yang aktif digunakan pada saat ini yaitu
smartphone. Ketika mahasiswa menggunakan smartphone sebagai coping stress
dikarenakan stres akademik yang sedang dialaminya, akan dapat menimbulkan
penggunakan smartphone secara berlebihan dan tidak terkontrol. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya smartphone addiction. Individu yang melampiaskan stres
dalam penggunaan smartphone biasanya juga aktif dalam aplikasi sosial media
yang digunakan sebagai tempat untuk curhat ataupun posting yang terdapat pada
akun pribadi tersebut atau bermain game online.
E. Faktor-Faktor Ketergantungan Smartphone
Menurut Mowen (2000), ada tujuh kepribadian yang mempengaruhi
ketergantungan kecanduan terhadap ponsel, termasuk smartphone yaitu
agreeability, extraversion, kebutuhan untuk gairah, ketidakstabilan emosional,
neurotisisme, materialisme, dan kesadaran.
1. Agreeability
Agreeability adalah kebutuhan seseorang untuk mendapatkan perhatian dari
orang lain demi kesejahteraan yang mereka inginkan. Penelitian yang dilakukan
oleh Phillips et al. (2006) menjelaskan bahwa agreebility sangat berhubungan
dengan penggunaan ponsel ketika bermain game. Dalam penelitian ini dengan
menggunakan sampel yang terdiri dari 112 orang dewasa, ditemukan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mereka yang memiliki agreeableness rendah lebih cenderung untuk bermain
game di ponsel dibandingkan dengan mereka yang memiliki agreeableness
tinggi. Hal ini dikarenakan mereka memiliki egois yang tinggi, mementingkan
diri sendiri, anti sosial dan lebih sering menyalahgunakan ponsel yang mereka
miliki (Costa dan McCrae, 1992)
2. Extraversion
Extraversion berkaitan dengan kecenderungan individu untuk keluar dan
masuk ke situasi sosial. Extraverts adalah tipe orang yang lebih terbuka terhadap
dunia sosial, impulsif, selalu mendambakan interaksi sosial. Bianchi dan Philips
(2005) mendapatkan hasil survei dari 195 orang bahwa mereka yang memiliki
extraversion yang tinggi cenderung terlalu sering menggunakan ponsel yang
mereka miliki. Hal ini juga didukung oleh penelitian Andreassen et al. (2013)
yang menemukan bahwa dari 128 sampel, siswa yang extraverted lebih mungkin
kecanduan ponsel daripada yang kurang extraverted.
3. Need for arousal
Seseorang membutuhkan gairah untuk meningkatkan rangsangan dan
kegembiraan. Penelitian Zuckerman (1979) menunjukkan bahwa sensasi yang
dialami hampir sama dengan kebutuhan untuk gairah, terkait dengan berbagai
perilaku yang menyerupai kecenderungan adiktif seperti penggunaan narkoba.
Dimensi penting dari Zuckerman yang berkaitan dengan sensasi adalah
kerentanan terhadap kebosanan. Banyak penggunaan ponsel digunakan untuk
mencegah kebosanan. Penelitian Leung (2008) menunjukkan bahwa sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
besar remaja dan dewasa muda kecanduan terhadap ponsel untuk mencari
sensasi dan mengatasi kebosanan.
4. Emotional instability
Ketidakstabilan emosi disebbakan oleh murung dan perilaku
temperamental. Perilaku neurotik juga ditandai dengan kemurungan, kecemasan,
dan mengkhawatirkan. Neurotis yang sangat emosional dan menunjukkan
tanggapan emosional yang kuat terhadap berbagai rangsangan. Bianchi dan
Phillips (2005) mencatat bahwa neurotisisme terkait dengan sejumlah perilaku
yang berlebihan dan kecanduan narkoba. Orang neurotik atau emosional yang
tidak stabil dapat menggunakan ponsel mereka sebagai alat untuk mengatasi
stres dan kecemasan. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa
stress/kecemasan terkait dengan masalah penggunaan ponsel (Beranuy, Oberst,
Carbonell, & Chamarro, 2009; Ha, Chin, Taman, Ryu, & Yu, 2008; Jenaro,
Flores, Gomez-Vela, Gonzalez-Gil, & Caballo, 2007; Reid & Reid, 2007).
Sebuah survei dari 196 mahasiswa menemukan bahwa stres kronis dan stabilitas
emosional yang rendah secara signifikan berhubungan dengan penggunaan
ponsel (Augner & Hacker, 2012)
5. Materialisme
Materialisme dipahami sebagai suatu nilai individu terhadap harta duniawi
dan pentingnya harta bendanya dalam kehidupan sehari-hari (Belk, 1985).
Menurut Mowen (2000), perlu mengumpulkan dan memiliki benda-benda
material. Mengingat peran sentral ponsel dalam kehidupan sosial mahasiswa dan
pemuda dewasa, ponsel merupakan simbol status penting untuk orang dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
muda (Roberts & Pirog, 2012). Konsumen yang materialistik menempatkan nilai
ya ng lebih besar pada produk yang dikonsumsi di depan umum untuk
menciptakan identitas sosial (Wu & Sukoco, 2010).
6. Concientiousness
Aspek yang paling penting untuk melatih pengendalian diri adalah kemauan
untuk memantaudan melacak perilaku seseorang (Baumeister, 2002). Individu
dapat memonitor perilaku mereka dan terorganisir dengan baik dan efisien dalam
melaksanakan tugas. Disiplin diri adalah karakteristik penting dari orang yang
sadar diri (Costa & McCrae, 1992). Sebuah survei dari 112 orang berusia antara
18-59 menemukan bahwa orang yang kurang menyadari dirinya menghabiskan
lebih banyak waktu mengirim pesan teks daripada yang memiliki kesadaran diri
yang tinggi. Kesadaran diri berbanding terbalik dengan impulsif (Mowen, 2000;
Rocas, Sagiv, Schwartz, & Knafo, 2002). Bagi mereka yang tidak memiliki
kemampuan untuk tetap fokus pada tugas, ponsel semakin banyak digunakan
untuk meredakan kecenderungan impulsif dari orang yang memiliki kesadaran
diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Duha Agusta (2016) menemukan adanya Faktor-Faktor Resiko Kecanduan
Menggunakan Smartphone pada remaja di SMK 1 Kalasan. Faktor-faktor tersebut
yaitu :
1. Faktor internal.
Faktor yang menggambarkan karaketeristik individu dan paling
mempengaruhi individu dalam kecanduan smartphone. Faktor internal ini
mengandung tiga aspek-aspek penyebab yaitu aspek kontrol diri yang
rendah, sifat sensation seeking yang tinggi dan self esteem yang rendah.
Faktor internal pada penelitian ini merupakan faktor yang paling beresiko
menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap smartphone.
2. Faktor situasional penyebab kecanduan smartphone adalah faktor yang
menggambarkan tentang situasi psikologis individu. Hal yang ditekankan
disini adalah siswa akan merasa nyaman secara psikologis apabila mereka
menggunakan smartphone. Faktor situasional pada penelitian faktor
beresiko kedua menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap
smartphone.
3. Faktor eksternal penyebab kecanduan smartphone adalah faktor yang
mempengaruhi individu dalam hal membeli smartphone. Pada faktor ini
dijelaskan tentang bagaimana siswa menjadi kecanduan karena besarnya
pengaruh media dalam memasarkan smartphone dan fasilitas yang
disediakan. Faktor eksternal pada penelitian ini faktor yang beresiko ketiga
menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap smartphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Faktor sosial penyebab kecanduan smartphone adalah faktor yang
menggambarkan tentang kebutuhan interaksi sosial siswa. Faktor sosial ini
menjelaskan pola interaksi sosial yang mempengaruhi individu menjadi
kecanduan terhadap smartphone. Faktor sosial pada penelitian ini faktor
yang beresiko keempat menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap
smartphone.
F. Kerangka Pemikiran
Smartphone
Produktivitas
Pekerja
Dilengkapi fitur-fitur
menarik antara lainfitur-
fitur personal digital
assistantyang dapat
mengirimkan email dan
mengakses web,suara
digital, pesan teks (SMS),
games, kamera video,
pemutar lagu MP3, melihat
video dan juga melakukan
panggilan video (video
call).
Ketergantungan
Pekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang berjudul ketergantungan smartphone terhadap
produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara Yogyakarta
ini termasuk penelitian kualitatif. Karena tujuan dalam penelitian ini dicapai
dengan cara mengeksplor secara mendalam berkaitan dengan perasaan dan
pemaknaan subjek terhadap situasi yang mereka hadapi.
Menurut Moleong (2009), kualitatif merupakan penelitian yang
berusaha memahami fenomena yang dialami oleh subjek dalam konteks
alami kompleks. Fenomena yang diamati meliputi persepsi, motivasi,
perilaku, dan lain-lain. Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami dan
menginterpretasi sesuatu dibalik data yang nampak dan bagaimana manusia
itu memaknai peristiwa yang dihadapi (Poerwandari,2005)
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode studi naratif. Narasi mencerminkan pendekatan kualitatif untuk
mempelajari ketahanan dan perkembangan diri seseorang. Selain itu, narasi
juga untuk mengidentifikasi mekanisme yang mendorong penyesuaian
adaptif pada ketidakmampuan atau situasi sulit (Dunn dalam Dunn et a.,
2009). Melalui narasi ini, peneliti diharapkan mampu untuk memahami
subjek dan dunianya.
B. Definisi Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Smartphone adalah ponsel yang memiliki kelebihan dari ponsel yang
biasanya dimana didalamnya terdapat sistem operasi seperti komputer
mini yang dapat digunakan seseorang untuk mendapatkan dan
memberikan informasi yang dilengkapi fitur-fitur PDA (personal digital
assistant) yang dapat mengirimkan email dan mengakses
websertamemiliki fitur tambahan seperti suara digital, pesan teks,
games, kamera video, pemutar lagu MP3, melihat video dan juga
melakukan panggilan video (video call).
2. Ketergantungan adalah suatu kondisi seseorang tidak dapat lepas dari
sesuatu atau benda. Ketergantungan terhadap smartphone dapat
didefinisikan sebagai kondisi seseorang tidak dapat lepas dari
smartphone.
3. Produktivitas Kerja adalah perbandingan antara output dan input,
dimana output yang dihasilkan harus memiliki nilai kerja yang lebih
baik yang diperoleh dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang
telah disediakan pleh perusahaan untuk mencapai tujuan secara
maksimal.
C. Subjek Penelitian
Peneliti menggunakan metode purposive sampling untuk
menetapkan subjek penelitian. menurut Arikunto (2010), purposive
sampling dilakukan didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini
dilakukan karena beberapa pertimbangan. Peneliti memilih metode ini
sesuai dengan pendapat Moleong (2007) yaitu peneliti sebelumnya telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menentukan karakteristik subjek penelitian terlebih dahulu untuk suatu
tujuan yang telah ditetapkan. Peneliti menetapkan beberapa karakter dalam
pemilihan subjek, yaitu:
1. Subjek dalam penelitian ini adalah pekerja CV. Traveline Citra
Nusantara Yogyakarta. CV. Traveline Citra Nusantara adalah agen yang
secara khusus menawarkan jasa transportasi untuk travelling ke berbagai
tempat sesuai dengan permintaan para pelanggan. Pemilihan perusahaan
ini dimaksudkan karena peran dalam berkomunikasi menggunakan
smartphone lebih diutamakan terutama ketika mencari atau melayani
pelanggan yang akan memakai jasa travelling pada agen ini. Selain itu,
pemilihan tempat kota Yogyakarta sebagai tempat penulis melakukan
penelitian dikarenakan lokasi lebih dekat dan lebih terjangkau.
2. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang memiliki
smartphoneterdiri dari NN (pimpinan), MN (anggota dalam bidang
marketing) dan JJ (anggota dalam bidang marketing dan pemandu
wisata). Hal ini dikarenakan supaya peneliti dapat menggali data secara
lebih mendalam dari masing-masing subjek. Selain itu, 3 subjek tersebut
yang bersedia penuh untuk memberikan data penelitian ini.
3. Subjek berusia 20-40 tahun. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh
Santrock (1995) dimana masa dewasa awal tugas perkembangan yang
dilakukan adalah melakukan suatu pekerjaan (bekerja).
4. Subjek bersedia untuk membagikan pengalaman dalam penelitian
D. Fokus Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Penelitian ini berfokus pada gambaran ketergantungan smartphone
terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara
Yogyakarta. Penggunaan smartphone yang terlalu berlebihan oleh pekerja
dapat menimbulkan ketergantungan terhadap smartphone sehingga dapat
mengganggu produktivitas kerja.
E. Metode Pengambilan Data
Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan
teknik wawancara semi terstruktur. Teknik wawancara semi terstruktur
merupakan gabungan antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Dalam teknik wawancara ini, peneliti telah memiliki daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan fokus penelitian sebagai pedoman
wawancara. Pada wawancara dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga
bentruk struktur wawancara yaitu pemilihan smartphone (awal),
penggunaan smartphone (tengah), management penggunaan smartphone
(akhir) (Smith,2009). Selain itu, pedoman wawancara juga dibagi menjadi
3 dimensi psikologi yaitu kognitif (untuk mengetahui alasan penggunaan
smartphone), afektif (mengetahui reaksi saat menggunakan smartphone)
dan psikomotorik (untuk mengetahui perilaku dalam menggunakan
smartphone). Dengan pedoman wawancara tersebut peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan serta fleksibel dalam menggali
berbagai informasi lebih lanjut dan mendalam dengan tetap berpedoman
pada daftar pertanyaan yang telah dibuat. Peneliti menggunakan teknik ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
karena dengan adanya pedoman wawancara maka penelitia tetap berfokus
pada tujuan penelitian yang menjadi pokok pembahasan.
F. Prosedur Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis narasi. Narasi
secara khusus digunakan untuk memahami ketidakberaturan yang ditemui
sehari-hari. Setiap individu dapat menghadapi berbagai ketidakberaturan
dalam rutinitas sehari-sehari yang dapat menimbulkan masalah misalnya
masalah pribadi, finansial, kesehatan, hubungan dengan orang lain, dan
sebagainya. Penelitian ini akan membahas mengenai gambaran
ketergantungan smartphone terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV.
Traveline Citra Nusantara Yogyakarta.
Gergen dan Gergen (dalam Smith, 2009) mengidentifikasi 3 (tiga)
struktur analisis dalam narasi, yaitu:
1. Progresi, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung
suatu usaha ke arah tujuan. Subjek penelitian menyampaikan narasi
dengan menggambarkan kehidupan sebagai suatu rangkaian tantangan
yang mengandung kesempatan untuk maju
2. Regresi, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung
bahwa sesuatu tidak diharapkan akan terjadi. Subjek penelitian
menggambarkan kehidupan sebagai rangkaian dari kesengsaraan
3. Stabil, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung
bahwa sesuatu yang dialami hanya merupakan perubahan kecil. Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
penelitian lebih cenderung menggambarkan peristiwa-peristiwa yang
dialami dengan istilah biasa-biasa saja.
Dalam menganalisis uraian narasi yang disampaikan oleh subjek
penelitian akan melalui 2 (dua) fase, yaitu:
1. Fase deskriptif
Pada fase ini peneliti membaca uraian narasi sehingga menjadi
familiar dengan struktur dan isinya. Analisis yang dapat dilakukan oleh
peneliti adalah menyoroti isu-isu penting dalam narasi yang telah
disampaikan oleh subjek penelitian, mengidentifikasi keterkaitan naratif
yang menghubungkan berbagai bagian yang berbeda. Analisis yang
dapat dilakukan adalah mencermati sub-alur dalam narasi dan
memperhatikan berbagai keterkaitan sesuai dengan permasalahan yang
diambil. Peneliti kemudian membuat ringkasan dengan menyoroti ciri-
ciri tertentu yang dirasa menarik bagi peneliti sesuai dengan topik
penelitian. Ringkasan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh
gagasan mengenai isu-isu utama yang muncul. Melalui proses
pembacaan secara mendetail, peneliti dapat mengembangkan kerangka
coding yang dapat diterapkan dalam berbagai narasi. Kerangka coding
dibuat untuk menangkap makna menyeluruh dari berbagai narasi yang
ada, serta beragam isu khusus yang muncul pada masing-masing narasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Fase interpretatif
Pada tahap ini peneliti kemudian mengaitkan narasi dengan literatur
teoritis yang sebelumnya telah ditentukan sehingga dapat digunakan
untuk menginterpretasi kisah yang telah disampaikan oleh subjek
penelitian. Pada fase ini peneliti dapat mengarahkan pada pelabelan suatu
uraian sebagai jenis tertentu yang menggambarkan isi teoritisnya. Dalam
pembacaan narasi, perhatian utama tertuju pada bagaimana subjek
penelitian mendeskripsikan berbagai krisis dalam kehidupan mereka,
bagaimana subjek menghadapi permasalahan dan mendapatkan sumber
dukungan serta membuat arah kisah kepada pendengar, yaitu peneliti
sendiri. Kemudian peneliti memeriksa masing-masing kisah atas elemen-
elemen naratif tertentu, bagaimana elemen-elemen narasi tersebut saling
terkait, isu-isu apa yang ditekankan dan perumpamaan-perumpamaan
yang digunakan.
G. Validitas Penelitian
1. Kredibilitas (kepercayaan)
Istilah kredibilitas digunakan dalam penelitian kualitatif untuk
menggantikan istilah validitas dalam penelitian kuantitatif. Kredibilitas
dalam penelitian kuantitatif yang dimaksudkan adalah menyangkut kualitas
penelitian kualitatif yang telah dilakukan. Kredibilitas penelitian kualitatif
dilihat dari keberhasilan peneliti dalam mencapai maksud penelitian yaitu
mengeksplorasi masalah, mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial,
atau pola interaksi. Penelitian yang telah dilakukan dapat menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
deskripsi mendalam mengenai aspek-aspek terkait dan interaksi dari berbagai
aspek. Penelitian yang dilakukan juga menjamin bahwa subjek penelitian
diidentifikasikan dan dideskripsikan secara akurat (Poerwandari, 2005).
Validitas penelitian kualitatif dilihat dari orientasi dan upaya peneliti
melalui penelitian yang dilakukan, mendalami dunia empiris, dengan
menggunakan metode paling cocok untuk pengambilan dan analisis data
(Sarantakos dalam Poerwandari, 2005). Dalam penelitian ini, validitas yang
digunakan adalah validitas argumentatif, yakni hasil dan kesimpulan
penelitian dapat dipahami secara rasional serta dapat dibuktikan dengan
melihat kembali ke data mentah. Validitas lain yang digunakan adalah
validitas ekologis, yakni menunjuk pada sejauhmana penelitian yang
dilakukan pada kondisi alamiah dari partisipan yang diteliti, sehingga justru
kondisi apa adanya dan kehidupan sehari-hari menjadi fokus penting dalam
penelitian ini.
2. Dependabilitas (kebergantungan)
Istilah dependabilitas digunakan dalam penelitian kualitatif untuk
menggantikan istilah reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Hal-hal yang
dianggap penting dalam menentukan dependabilitas antara lain: (1)
koherensi, yaitu metode yang dipilih memang mencapai tujuan yang
diinginkan, (2) keterbukaan, yakni sejauhmana peneliti membuka diri dengan
memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai tujuan, (3)
diskursus, yakni sejauhmana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan
temuan dan analisisnya dengan orang lain. Melalui konstruk dependabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
peneliti memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
menyangkut fenomena yang diteliti, juga perubahan dalam desain sebagai
hasil dari pemahaman yang lebih mendalam mengenai setting yang diteliti
(Poerwandari, 2005).
3. Konfirmabilitas
Konsep mengenai konfirmabilitas dalam penelitian kualitatif ini
digunakan untuk menggantikan konsep objektivitas dalam penelitian
kuantitatif. Objektivitas dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai
sesuatu yang muncul dari hubungan subjek-subjek yang berinteraksi.
Objektivitas dalam penelitian kualitatif dilihat dalam kerangka kesamaan
pandangan atau analisis terhadap objek atau topik yang diteliti. Dalam hal ini
objektivitas ditampilkan melalui sejauhmana diperoleh kesetujuan diantara
peneliti-peneliti mengenai aspek yang dibahas (Poerwandari, 2005).
Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.
Triangulasi yaitu suatu cara untuk mendapatkan data yang benar-benar
absah/valid dengan cara memanfaatkan sesuatu di luar data itu sendiri (Bachtiar,
2010). Triangulasi ada berbagai macam yaitu:
1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber berarti membandingkan dengan mengecek ulang derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.
Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara;
membandingkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang
ada.
2. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan
perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang
sahih melalui observasi peneliti perlu mengadakan pengamatan tidak hanya
satu kali pengamatan saja
3. Triangulasi teori
Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau
dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian pengumpulan data dan
analisis data yang lebih lengkap, dengan demikian akan dapat memberikan
hasil yang lebih komprehensif.
4. Triangulasi peneliti
Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam
mengadakan observasi atau wawancara. Karena masing-masing peneliti
mempunyai gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu
fenomena maka hasil pengamatan dapat berbeda dalam mengamati
fenomena yang sama. Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan
dua atau lebih pengamat/pewawancara akan dapat memperoleh data yang
lebih absah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
5. Triangulasi metode
Triangulasi metode adalah usaha mencek keabsahan data atau mencek
keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan
menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
data yang sama. Pelaksanaannya dapat juga dengan cara cek dan recek
(Bachtiar, 2010).
Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan dengan cara triangulasi
sumber dimana keabsahan data dilihat dengan cara membandingkan apa yang
dikatakan secara pribadi dengan secara umum dan triangulasi peneliti dimana
peneliti meminta bantuan orang lain untuk mengamati subjek dalam penelitian
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Proses Penelitian
a. Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan panduan
wawancara yang telah disusun yang nantinya digunakan sebagai acuan
untuk mewawancarai informan. Pembuatan panduan atau pedoman
wawancara dimaksudkan supaya peneliti tidak melupakan hal-hal
penting dan relevan yang ditanyakan saat wawancara berlangsung.
b. Peneliti membuat kesepakatan atau perjanjian berkaitan dengan tempat
dan waktu untuk melangsungkan wawancara.
c. Setelah melakukan kesepakatan atau perjanjian, peneliti dan informan
langsung menjalankan proses wawancara. Dalam penelitian ini,
wawancara ketiga informan dilakukan di rumah pemilik CV. Traveline
Nusantara .
d. Setelah melakukan wawancara, peneliti melakukan verbatim atau
transkrip wawancara. Kemudian peneliti menentukan tema dari setiap
jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
B. Profil Responden
DATA RESPONDEN PENELITIAN
Tabel 4.1
Responden
NN
Responden
MN
Responden JJ
Usia 24 tahun 25 tahun 25 tahun
Suku Jawa Jawa Jawa
Tempat,
tanggal lahir
Yogyakarta,
25 Mei 1991
Jakarta, 18
Februari 1990
Yogyakarta, 11 April
1990
Agama Islam Islam Islam
Jabatan/Job Pimpinan Marketing
Tour
Transportasi/Pemandu
Wisata/Sopir
Alamat Klebengan,
CT 8, Blok E
no. 11
Yogyakarta
Jln. Gabus no
34 Manukan,
Yogyakarta
Jln. Kantil no 6
Baciro, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Hasil Penelitian
1. Narasi
a. Narasi Subjek NN
1. Pemilihan smartphone(awal)
Subjek NN merupakan seorang karyawan yang bekerja di
bidang pelayanan travel. Sarana komunikasi menjadi pilihan yang
penting untuk menjangkau semua calon konsumen dimanapun berada.
Oleh karena itu, fitur yang menunjang dalam sarana komunikasi
menjadi alasan penting bagi subjek untuk memilih ponsel jenis
smartphone yang dapat menunjang pekerjaannya. Seperti yang
dikemukakan dalam wawancaranya berikut,
Pakai smartphone soalnya....pakai smartphone itu soalnya
kita bisa tahu dunia lebih luas dan aksesnya lebih mudah. Kita
agak gampang tinggal browsing, googling, searching, apalagi
ada sosmed juga. Terus mereka juga rata-rata punya
smartphone...mereka juga punya aplikasi sosmed gitu kan (10)
Selain pemilihan yang diambilnya yang berkaitan dengan
pekerjaan, smartphone juga bukan merupakan barang langka karena
saat ini sudah banyak orang yang memakainya termasuk konsumen
dan teman-teman subjek. Hal ini memungkinkan subjek lebih mudah
untuk berkomunikasi sehingga subjek menyesuaikan penggunaan
smartphone dengan fitur-fitur yang sama dengan lawan
komunikasinya. Hal ini dikemukakan dalam wawancaranya seperti
berikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Ho oh...jadi sebetulnya kayak apa ya..yang make smrtphone
itu njamur gitu lho, yang satu punya entar sekitarnya ikut
punya semuanya gitu lho (12)
Salah satu smartphone yang saat ini berkembang adalah tipe
android. Android lebih banyak menyediakan aplikasi baik media
sosial maupun hiburan seperti game-game. Banyaknya aplikasi yang
disediakan dalam smartphone dapat menunjang pekerjaan subjek.
Selain pekerjaan juga menjadi hiburan buat subjek. Hal ini seperti
dalam wawancara subjek berikut,
Saat ini smartphone buat kerjaan adalah...terus buat hiburan
juga ada (14)
Selain untuk komunikasi pribadi, media sosial juga digunakan
subjek untuk menunjang pekerjaan. Dalam hal ini, aplikasi yang
digunakan subjek untuk pekerjaan hanya instagram.
Kalau pekerjaan itu ada instagram. Instagram itu untuk media
iklan, terus kita tahu referensi-referensi dari instagram itu.
Yang masih sering dipakai itu aja.(20)
Aplikasi yang ditawarkan smartphone memang sangat
menarik. Hal ini membuat pengguna smartphone dapat mencoba
aplikasi-aplikasi yang ditawarkan. Selain itu, teman-teman yang
memakai aplikasi juga mempengaruhi subjek menggunakan aplikasi
yang sama. Namun, aplikasi yang tidak berkembang juga membuat
subjek jenuh sehingga tidak menggunakannya lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Eeee....pasti penasaran yaa...ada aplikasi baru itu pasti ada
penasaran. Pertamanya nyoba dulu ni..make..terus nanti
kalau temen-temen banyak yang make terus keterusan, tapi
kalau aplikasinya ga pernah berkembang, gitu-gitu terus
lama-lama jenuh. Kayak sekarang, ada beberapa aplikasi
yang saya udah mulai jenuh. (16)
Perkembangan aplikasi tidak selalu diikuti oleh subjek.
Terkadang banyak aplikasi yang ditawarkan, namun subjek belum
tertarik dengan setiap aplikasi baru yang ditawarkan oleh smartphone.
Eeeee.....ada sih, lihat beberapa aplikasi-aplikasi baru gitu,
tapi belum tertarik.(28)
2. Penggunaan Smartphone (tengah)
Dari berbagai macam aplikasi yang ada, subjek menggunakan
beberapa saja yaitu path, facebook, twitter, instagram.
Aplikasi sosmed ada path, facebook, twitter, instagram, udah
itu aja. Kalau sosmednya itu aja. (18)
Dari sekian banyak aplikasi sosial media yang sering
digunakan, instagram merupakan media sosial yang paling sering
diakses.
Untuk smartphone eee....yang sering tak buka itu sampai
sekarang nomer satu instagram, yang kedua facebook terakhir
path. Twitter jarang banget. (24)
Aplikasi yang ditawarkan smartphone cukup membuat subjek
tertarik. Namun, subjek tetap membatasi pemakaian smartphone yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
berkisar 5-6 jam per hari. Dalam pemakaiannya pun subjek tidak
berlarut-larut. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan dalam
wawancara berikut ini,
Kebetulan ga begitu tergila-gila sama smartphone, paling
totalnya itu 5-6 jam tapi ga terus-terusan. Jadi buka sebentar
terus taruh lagi..buka sebentar taruh lagi. Cuma gitu doang.
(22)
Menurut subjek, tidak setiap aplikasi dapat digunakan baik
untuk komunikasi pribadi maupun dalam hal pekerjaan. Subjek
berpendapat bahwa instagram merupakan media sosial yang paling
tepat digunakan karena banyak fitur seperti gambar-gambar yang
selalu baru. Berbeda dengan aplikasi path yang menurutnya
membosankan sehingga sangat jarang dibuka, bahkan hanya sekali
dalam 3 hari.
Soalnya kayak path aja. Itu sekarang saya bisa mbuka 3 hari
sekali. Jadi udah mulai jenuh sama sosmed yang gitu-gituuuu
terus udah mulai jenuh. Kecuali kalau instagram ya. Kalau
instagram itu gambarnya selalu ada yang baru terus. Dia
udah pas, untuk kerjaan juga pas (32)
Dalam pemakaian smartphone, subjek tidak merasa ada
perubahan mood secara berlebihan ketika mengalami halangan seperti
ketika baterai habis.
Eeee...rasanya ya kalau batre habis ee... ya udah deh. Ya udah
entar lagi bukanyanya. Jadi ga terlalu gitu banget....ga
ngerubah mood kalau batre sama paket habis (34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Selain aplikasi, pulsa juga menunjang pemakaian smartphone.
Ketika pulsa tidak mencukupi apalagi habis maka fungsi smartphone
tidak akan berjalan dengan semestinya. Hal inimembuat subjek
merasa sangat kebingungan. Bagi subjek, pulsa dan quota sangat
penting karena jika tidak ada maka subjek tidak dapat melakukan apa-
apa.
Kalau pulsanya habis ya tergantung duitnya..kalau ga ada ya
sedih. Hahaha. Kalau ada pasti langsung dibeli. Ya..pasti
kalau ada quota habis gitu ada rasa kayak bingung gitu. Ga
ada wifi lah. Jadi tetep kebingungan kalau ga ada pulsa.
Pengen cepet-cepet cari pulsa. (baris 38) Kalau ga ada ya
mati gaya. (36)
Bagi subjek, pulsa untuk smartphone lebih penting
dibandingkan lainnya termasuk kebutuhan pokok misalnya makan.
Menurut subjek, pulsa maupun quota sangat penting untuk menunjang
pekerjaan, sedangkan untuk makan, subjek dapat meminta tolong
temannya.
Lebih milih pulsa smartphone dulu. Kalau makan ssih ee saya
entar dulu gapapa. Tapi kalau kerjaan itu saya butuh
smartphone itu saya selalu butuh untuk update kerjaan itu.
Kalau engga yang serius sih saya bisa minta tolong temen
anterin makan kan bisa.(42-44)
Smartphone bukan menjadi batasan bagi subjek untuk
bersosialisasi langsung dengan teman-temannya. Menurutnya,
bertemu langsung untuk berkomunikasi lebih disukainya
dibandingkan dengan menggunakan smartphone. Selain jarak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
cukup dekat dengan teman-temannya yang berada dalam satu kota,
subjek dan teman-temannya kurang menyukai chat karena enggan
mengetik tulisan, tidak ada nada bicaranya yang membuat mereka
sering salah paham. Kalaupun harus menghubungi menggunakan
smartphone, subjek lebih suka menggunakan voice note(merekam
suara) dibandingkan chat.
Kalau untuk bersosialisasi lebih enak ketemu langsung.
Tergantung jarak sih mba, kebetulan temen-temen akrab kan
satu kota, jadi enak ketemu langsung. Kebetulan saya dan
temen-temen itu jarang suka chat, jadi lebih milih voice note
ketimbangchat. Soalnya kalau lewat chat atau sosmed itu
penulisan kalimat itu kendalanya banyak, ada kesalahan
penulisan, nada bicaranya ga ada, terus kadang sering salah
paham gitu. (46)
Smartphone juga menyediakan hiburan seperti game yang
dapat diakses subjek. Meskipun subjek lebih suka keluar bersama-
sama temannya, namun subjek dapat menyesuaikan kondisi teman-
teman ketika ingin bertemu. Jika tidak ada teman-temannya yang
dapat diajak keluar saat waktu senggangnya maka subjek dapat
bermain game yang biasanya selama 1 jam tanpa terputus.
Itu juga kondisional sih sebetulnya. Kalau temen-temen ada
yang bisa saya ajak pergi, saya ajak main, ya saya pergi. Tapi
kalau engga ya saya main game. Kalau misalnya bener-bener
ga ada pekerjaan, yaa sejam ada lah main game itu, sejam ga
putus-putus. Eeeee...kadang-kadang. Lihat kesibukan
juga.(50)
3. Management penggunaan Smartphone (akhir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Saat menggunakan smartphone untuk kepentingan pribadi,
subjek juga harus dapat memprioritaskan pekerjaannya. Jika memang
ada waktu luang dan pekerjaan sudah dikerjakannya maka subjek
dapat memakai smartphone untuk keperluan pribadi. Menurutnya,
kondisi yang menjadi tuntutan perusahaan tersebut tetap dirasakannya
nyaman dan tidak terkesan membatasinya karena jika dilarang akses
smartphone maka justru membuat subjek tidak nyaman dan tidak
fokus sehingga menggunakan smartphone secara sembunyi-
sembunyi.
Jadi kalau di kantor, pas lagi ada kerjaan itu ga boleh disambi
main handphone. Tapi kalau memang lagi kosong, di kantor
boleh mengoperasikan smartphone. Nyaman sih, soalnya
kalau dibuat ga boleh main smartphone pas di kantor gitu
malah nyolong-nyolong (55-57)
Menurutnya, meskipun ada larangan penggunaan smartphone
saat jam kerja atau sebelum selesai pekerjaan, subjek masih bisa fokus
terhadap pekerjaannya. Akan tetapi, ketika memang ada sesuatu yang
sangat penting berkaitan dengan pekerjaan, subjek akan kembali
memperhatikan smartphonenya.
Eeee....kalau smartphone bunyi ni, jadi istilahnya sama aja
kayak pas kerja ada telepon gitu. Ya ga begitu mengganggu
Eeee...liat pekerjaannya sih. Biar pekerjaannya cepet selesai,
smartphonenya diabaikan dulu. Kan kalau smartphone itu
muncul notifikasi, jadi lihat juga tingkat prioritas gitu. Jadi
kalau urgent banget ya ditanggepin. Terus dilihat lagi kalau
ga terlalu penting ya kerjaan dulu.(59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Subjek mengatakan bahwa dalam pemakaian smartphone,
subjek tidak pernah mengalamai gangguan konsentrasi. Akan tetapi,
tidak menutup kemungkinan ketika smartphone berbunyi atau ada
pemberitahuan informasi dari smartphone, subjek akan merasa
teralihkan.
Engga pernah mbak. Eee..teralihkan sih iya, tapi kalau
menggangu sih engga.(65)
b. Narasi Subjek MN
1. Pemilihan Smartphone (awal)
Bagi subjek MN, memilih menggunakan smartphone
berdasarkan beberapa alasan yaitu aplikasi yang ditawarkan banyak
dan dapat mendukung pekerjaan. Selain itu, smartphone juga dapat
digunakan subjek untuk lebih mudah berkomunikasi dengan individu
satu dan yang lainnya seperti melalui group chatting atau sosial media
lainnya.
Pertama karena dia... emmm... smartphone itu bentuk android
ya mbak?Pertama karena aplikasinya banyak.. untuk sosial
media juga berguna sekali.. khususnya komunikasi individu
atau antar kelompok mereka bisa lewat group juga. Dan..
alhamdulilah bisnis sekarang juga bisa berjalan dengan
smartphone itu makai aplikasi-aplikasi sosial media mapun
chatting (13-16)
2. Penggunaan Smartphone (tengah)
Dari berbagai macam aplikasi yang banyak ditawarkan oleh
smartphone, subjek juga memiliki ketertarikan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menggunakannya seperti aplikasi sosial media yaitu Line, twitter,
instagram, facebook.
emm.. pilih salah satu atau...yang paling sering itu Line.. yang
kedua itu bbm, trus whatt’s up.. trus kalo buat sosial media
sendiri itu twitter, instagram, abis tu terakhir facebook. Itu
yang keseringan dalam pemakaian.yang lebih sering
chattingan line.. kalo sosial media lebih sering instagram..
(18-20-22-24)
Subjek menggunakan smartphone dalam sehari
menghabiskan waktu 15 jam. Akan tetapi, dalam penggunaannya
tidak kontinyu atau tidak berkelanjutan. Ketika mengakses berbagai
aplikasi di smartphone, subjek lebih banyak menghabiskan waktu
untuk mengakses instagram. Karena subjek lebih menyukai aktivitas
seperti menshare foto dan juga melihat-lihat foto.
waduh... sehari? sehari? Sehari sekiranya sih 15 jam.. tapi
gak continue.. lebih sering instagram sih.. he’e.. aku
nge’share-ngeshare foto.. ngliat-ngliat foto juga
diisntagram itu.. kalo chattingnya ya Line paling
sering..(26-28-31-33)
Smartphone menawarkan berbagai macam aplikasi, seperti
aplikasi yang digunakan untuk media sosial maupun aplikasi hiburan
(game). Pemilihan aplikasi didasarkan oleh kenyamanan masing-
masing penggunanya. Dalam hal ini, subjek memiliki kenyamanan
untuk menggunakan aplikasi instagram. Karena menurut subjek cara
menggunakan aplikasi instagram sangat mudah dan lebih menarik
dibandingkan aplikasi lainnya. Hal tersebut dikatakan pada
wawancara berikut ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kalo diinstagram sendiri dia simple sih.. tool-tool’s nya
simpel mulai dari cara ngeshare, bisa nglike foto langsung,
bisa comment juga.. apa lagi untuk istilahnya discover foto-
foto oranglag.. gitu.. misalnya kita penasaran sama foto-foto
artis siapa gitu..dengan mudah tinggal search namanya aja
trus nanti tinggal keluar fotonya.. gitu..(35)
Subjek menggunakan aplikasi yang ditawarkan oleh
smartphone berdasarkan fungsinya. Selain itu, penggunaan aplikasi
juga berkaitan dengan kenyamanan subjek. Berkaitan dengan hal
tersebut, subjek lebih memilih mnenggunakan aplikasi Iine
dibandingkan be talk atau we chat. Hal ini tampak pada hasil
wawancara berikut,
aplikasi-aplikasi yang baru..aku ngliat gunanya dulu..he’em..
sebut saja kayak we chatt, be talk.. kan lebih dulu line dari
pada mereka.. aku tergantung kenyamanannya aja sih sama
fungsinya.. trus aku keseringan diline.. trus aktivitas
kebanyakan di line kalo untuk chatting ya.. memilihnya lebih
milih line gitu.. daripada be talk atau we chatt iya.. dari
fungsinya.. kenyamanan juga lagi-lagi.. hahaha (37-39)
Pulsa merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk
menunjang pemakaian smartphone. Berkaitan dengan hal tersebut,
subjek mengalami perubahan perasaan ketika pulsa smartphone habis.
Subjek merasa kebingungan terlebih ketika tidak menemukan akses
wifi. Hal ini diungkapkan pada wawancara berikut ini,
bener-bener bete! Kalo abisnya cepet.. ah.. bener-bener bukan
kecewa ya.. tapi lebih ke.. apa yaa.. kayaa..bingunglah bisa
dibilang.. apalagi kalo gak nemu wifi.. itu badmood sekali..
hahaha.. (45)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Bagi subjek, membeli pulsa smartphone manjadi lebih penting
dibandingkan dengan membeli makan. Karena dengan adanya pulsa
smartphone, subjek dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dan dapat
berkomunikasi dengan teman-temannya. Subjek juga mengatakan
bahwa makan dapat disiapkan bersama dengan teman-temannya.
aku lebih milih beli pulsa smartphone dulu.. kalo gak ada
pulsa smartphone gak bisa makan aku.. hahahah.. kalo beli
pulsa smartphone kan bisa nelpon temen-temen,, kalo beli
makanan bisa siapin bareng temen-temen.. (47)
Menurut subjek, untuk berkomunikasi dengan teman-
temannya dapat dilakukan dengan fleksibel. Artinya, ketika jarak
untuk berkomunikasi sangat jauh dan sulit untuk dijangkau, subjek
melakukan komunikasi dengan menggunakan smartphone. Akan
tetapi, ketika jarak dapat dijangkau atau sangat dekat, subjek lebih
memilih untuk bertatap muka secara langsung. Meskipun demikian,
subjek tetap lebih sering memilih berkomunikasi via smartphone.
kalo aku sih situasional sih mbak.. kalo memang tempatnya
jauh gitu atau gak bisa dijangkau waktu ya lewat smartphone..
nanti kalo bisa dijangkau.. yaa..katakanlah dari sini trus
tetanggaku ada dideket sini ya aku samperin aja.. kan skalian
silaturahmi.. smartphone..(49)
Subjek lebih memilih hiburan dengan keluar rumah
dibandingkan menggunakan hiburan yang ada pada smartphonennya.
Meskipun didalam smarrphone sudah tersedia berbagai macam
koleksi musik yang dapat didengarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
oh.. kalo hiburan lebih enak keluar.. kalo smartphone sekedar
denger musik itu juga jarang sekali.. biarpun banyak musik
dihandphone tapi gak terlalu banyak denger musik.. (53)
Tidak semua aplikasi game yang ditawarkan oleh
smartphone membuat subjek tertarik. Subjek lebih memilih
berdasarkan apa yang disukai dan sangat nyaman untuk dimainkan.
untuk games,, aku bener-bener yarg aku srekk gitu.. kalo ga
srek abis itu langsung tak hapus.. tak delete..(55)
Subjek lebih memilih untuk mencari hiburan diluar rumah dari
pada bermain game dismartphone, seperti nongkrong dan jalan-jalan
bersama dengan teman-temannya.
paling seminggu lah bosen-bosennya.. setelah itu di delete..
tapi untuk yang bener-bener hiburan itu enak diluar.. entah
nongkrong.. entah yaa kayak gini jalan-jalan sama temen-
temen.(57)
Menurutnya, dengan menggunakan smartphone hubungan
sosial lebih dapat terbangun sekalipun sebagai pengguna smartphone
yang sangat aktif. Untuk bersosialisasi pun, tanpa harus melalui
smartphone dapat dilakukan dengan baik. Hal ini, sesuai dengan yang
dikatakan oleh subjek berikut,
kalo menurutku ya.. selagi itu gak mendewa-dewakan
smartphone sih bisa mbak.. maksudnya dalam arti biarpun
pengguna smartphone aktif gitu yaa.. tapi diluar itu kalo masih
bisa bersosialisasi secara langsung gitu tanpa smartphone
pun masih bisa..(59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Subjek mengatakan bahwa komunikasi dengan teman-
temannya lancar. Akan tetapi, subjek mengatakan bahwa tidak dapat
memastikan lebih lancar menggunakan smartphone atau tidak. Karena
menurut subjek, berkomunikasi dengan menggunakan smartphone
lebih dapat membangun feel. Selain itu, komunikasi akan menjadi
lebih baik jika face to face terutama ketika sedang menghadapi
masalah. Smartphone hanya sekedar alat untuk pemberitahuan dan
pengingat saja. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkannya berikut,
lancar.. aku enggak bilang lebih lancar pake smartphone
atau enggak.. tapi lebih.. seakan-akan lebih terbangun lagi..
lebih ada feelnya gitu.. itupun kalo ada masalah atau
apapun yang diomongin panjang kan itu harus bener2
ketemu.. gak mungkin lewat smartphone.. smartphone hanya
sekdar info..sekedar pemberitahuan.. sekedar istilahnya alat
lah gitu.. pengingat aja..(61-63)
3. Management Penggunaan Smartphone (akhir)
Berkaitan dengan penggunaan smartphone disaat kerja, tidak
ada larangan untuk mengakses smartphone. Jika ada waktu luang,
subjek dapat mengakses smartphone miliknya. Yang paling penting,
selama penggunaan smartphone tidak mengganggu pekerjaan, tidak
akan menjadi masalah.
kebetulan dikantor aku bebas.. hehehe.. maksudnya aku lagi
gak dikantor gitu..beberapa bulan ini..tapi skalinya dikantor
sih kalo ada waktu buat liat smartphone ya silahkan.. enggak..
bebas kok.. selama gak mengganggu kewajibannya dulu.. (65-
67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Penggunaan smartphone pada waktu jam kerja dapat
dilakukan ketika ada hal-hal penting yang berkaitan dengan pekerjaan.
kalo lagi kerja.. tergantung dulu..ini kerjaanku butuh liat
smartphone atau enggak..kalo memang enggak, ya tak
enggak’in bener-bener.. biasanya sih..enggak sih. maksudnya
kerja dulu..kalo ada yg bener-bener penting baru dibuka.. (69)
Disaat sibuk dengan pekerjaannya subjek tidak pernah merasa
terganggu apabila smartphone berbunyi karena subjek terbiasa dengan
hal tersebut. Akan tetapi, subjek tetap mengecek smartphone untuk
melihat apakah ada informasi penting atau tidak.
he’em..enggak sih? kalo sudah sering denger..istilahnya kalo
udah sering nglakuin kerjaan seperti itu yaa..kerja sambil hp
disamping gitu udah sering..kalo bunyipun aku liat notifikasi
dulu trus gak terlalu segera dibalas gitu..aku lanjutin aja..(81)
Subjek tidak pernah merasa bahwa konsentrasi kerjanya
terganggu dengan bunyi smartphone. Akan tetapi subjek lebih merasa
terganggu dengan bunyi-bunyian yang berasal dari luar, seperti lagu-
lagu yang subjek tidak sukai.
enggak.. kecuali kalo lagu-lagu yang gak aku suka bisa
ganggu.. enggak.. kalo misalnya bunyi lagu diluar smartphone
gitu.. enggak.. (83-85)
c. Narasi Subjek JJ
1. Pemilihan Smartphone (awal)
Subjek merupakan pekerja yang bekerja di bidang pelayanan
travel. Subjek menggunakan smartphone sekitar 3-4 tahun lamanya.
Penggunaan smartphone menjadi sangat penting untuk menunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
lancarnya komunikasi dengan sesama anggota karyawan, calon
konsumen maupun dengan teman-temannya.
Udah lama mbak.. semenjak awal smartphone ada itu saya
sudah make.. Sekitar 3-4 tahun udah pakenya..Karena untuk
mobilitas saya dibidang usaha saya.. pertama itu.. yang kedua
untuk berkomunikasi juga sama temen-temen saya.. karena
kebanyakan pakai sosial media ya..(8-14)
2. Penggunaan Smartphone (tengah)
Smartphone banyak menawarkan berbagai macam aplikasi-
aplikasi yang dapat menarik penggunanya. Dalam hal ini, subjek
memilih untuk menggunakan aplikasi what’s up, line, instagram dan
google map.
Aplikasi..paling yang wajib itu whatt’s up..Line, instagram
sama mungkin google map saya juga pake.. (16-18)
Aplikasi google map adalah aplikasi yang paling sering
digunakan oleh subjek ketika bekerja. Aplikasi ini digunakan subjek
untuk mengakses pencarian lokasi ketika bepergian
Google map.. untuk..untuk searching kendaraan-kendaraan..
gitu.. jadi saya sering pake gogle map untuk lokasi GPS-GPS
untuk kendaraan-kendaraan saya.. (20)
Aplikasi yang digunakan subjek untuk berkomunikasi dengan
pelanggan atau teman-teman yaitu menggunakan what’s up. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh subjek berikut,
Paling whatt’s up..Untuk komunikasi dengan pelanggan.. Ya..
dengan pelanggan..dengan temen-temen.. (22)
Subjek menghabiskan waktu untuk mengakses smartphone
setiap harinya berkisar 3-5 jam. Setiap mengakses membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
waktu 15-30 menit. Akan tetapi, ketika malam hari subjek dapat
menghabiskan waktu sekitar 1 jam yaitu untuk membaca artikel
diinternet, searching dan membaca berita.
Sehari...gak pasti.. paling minimal kalo sempat melihat
smartphone ya liat.. Pemakaian sehari itu mungkin bisa 3-5
jam ya..kalo diakumulasi semuanya.. Iya..kalo saya pas lagi
nyari mobil atau kendaraan pasti agak lama..sekitar 15 menit..
biasanya saya rata-rata sekali liat HP 15 menit’an..15-30
menit..kalo malem bisa lebih lama lagi..Malem..1 jam
mungkin..dipake untuk searching, saya baca-baca berita
diinternet juga.. (28-32-34-36)
Salah satu aplikasi yang ditawarkan dalam smartphone adalah
aplikasi hiburan seperti game. Dalam hal ini, subjek tidak
menggunakan aplikasi tersebut karena jarang bermain game. Subjek
lebih nyaman bermain game dengan menggunakan komputer.
Jarang.. Jarang..saya jarang maen game..kalo maen game
pake komputer..(39)
Smartphone menawarkan berbagai macam aplikasi yang dapat
digunakan. Namun, subjek tidak tertarik untuk menambahkan
aplikasi-aplikasi baru tersebut karena menurut subjek tidak penting.
Jarang mbak..saya jarang pengen nambah kalo gak sesuai
saya pengen gunain gitu.. umpamanya ada aplikasi..malah
menuh-menuhin HP gitu mbak..(41)
Menurut subjek, pulsa dan baterai smartphone sangat penting
untuk berkomunikasi dengan para customernya. Sebisa mungkin
subjek akan mengantisipasi supaya pulsa dan baterai tetap terjaga
karena berkaitan dengan pendapatannya dan subjek akan merasa
kebingungan jika pulsa dan baterai habis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kalo pulsa itu harus tetep diisi..kalo paket mungkin agak
nunggu gak papa..kalo batre..kalo batre itu kalo bisa jangan
sampe habis mbak..untuk berhubungan dengan customer..
Harus cepat cari colokan..pusinglah pkoknya. Iya.. pusing
karena berhubungan dengan uang gitu.. (49)
Menurut subjek, membeli makan dan membeli pulsa
smartphone adalah pilihan yang sulit untuk dilakukan karena
keduanya sangat penting.
Nah..itu pilihan yang sulit juga ya.. beli makan dulu
mbak..Emm..makan dulu mbak.. iyak..makan dulu..(55)
Untuk berinteraksi dengan teman-temannya secara personal,
subjek memilih untuk bertemu langsung. Sedangkan untuk
berkomunikasi dengan komunitas, subjek memilih untuk melalui
smartphone karena komunikasi menjadi tidak efektif ketika bertemu
langsung. Hal ini dikarenakan setiap orang sibuk dengan
smartphonennya masing-masing atau asyik dengan kepentingannya
sendiri.
Smartphone mbak sukanya.. Karena kalo dismartphone itu
ada group..jadi bisa ketemu langsung.. tapi kalo ketemu
langsung itu..kadang kalo mau ketemu langsung mereka juga
pegang HP..Iya..mungkin kalo langsung itu penyampaiannya
lebih masuk gitu..ngobrol untuk orang banyak..tapi kalo untuk
personal saya lebih milih pake smartphone.. kalo untuk
kumpul rame-rame enak group mbak.. Ya..tergantung
untuk..saya kepentingannya orang banyak atau personal..kalo
personal saya ketemu langsungatau lewat telpon..tapi kalo
orang banyak gitu..kadang kita ngobrol tapi mereka malah
ngobrol sendiri.. kalo digroup yang penting kita masuk’in,
dibaca atau enggak terserah.. (63-65-67)
Smartphone menyediakan sarana hiburan seperti game atau
bacaan-bacaan yang menghibur. Kesempatan ini digunakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
subjek ketika mengalami jenuh atau bosan. Meskipun mencari hiburan
dengan keluar rumah, akan tetapi subjek tetap menggunakan
smartphonenya.
Emm..suka dengerin lagu samaa...paling baca-baca berita
diinternet..Yaa..kadang keluar itu kalo..nanti ujung-ujungnya
juga saya cari kopi trus pegang HP..(69)
Menurut subjek, smartphone adalah alat komunikasi yang
sangat penting untuk sarana berkomunikasi terutama pada
pekerjaannya. Melalui smartphone subjek dapat berkomunikasi
dengan pelanggan atau calon pelanggan yang akan menggunakan jasa
pelayanan travel miliknya.
Yang pasti..saya lebih sering pake HP terutama untuk
kerjaan..jadi saya harus selalu pegang HP.. standby
gitu..Yaa..saya harus pegang..kalo saya pribadi memang
harus pegang..pertama ya untuk orderan iitu kadang
datengnya kapan aja..(73-75)
Untuk berinteraksi bersama dengan teman-temannya, subjek
lebih memilih bertemu langsung meskipun ketika bertemu masing-
masing memiliki kesibukan sendiri-sendiri.
Enggak..lebih ketemu langsung..Ya..kalo saya..tapi kadang
kita ketemu langsung itu pada pegang HP.. jarang gitu lho
mbak..kita ngobrol..(77-78)
Subjek menilai bahwa mengakses smartphone dimanapun dan
kapanpun merupakan tuntutan pekerjaan yang harus dilakukan.
Begitu juga dengan teman-temannya yang memiliki pekerjaan dengan
latar belakang yang sama. Oleh karena itu, tidak menjadi persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
ketika berkumpul dengan teman-teman subjek ataupun teman-
temannya tetap mengakses smartphone yang dimiliki.
Paling ya..ya paling..eee...kita coba tuk kasih tau..karena
pegang HP kebanyakan temen-temen saya rental juga..jadi
mereka pegang HP pasti untuk kerjaan juga..(80)
3. Management Penggunaan Smartphone (akhir)
Subjek menggunakan smartphonenya ketika ada waktu luang.
Karena dibidang pekerjaannya sebagai agen pelayan jasa travel,
subjek juga ikut membantu menjadi sopir untuk menghantarkan para
pelanggan.
Emmm...saya ada kerjaan pas gak bisa megang HP kalo lagi
nyetir.. cuman kalo pas waktunya istirahat pasti HP
ditarok..Jarang.. Jarang.. kerjaan saya yang didunia
rental..saya sering nyetir mbak..kalo sering nyetir kan pegang
HP susah..kalo lagi bener-bener kerja gitu saya jarang
megang HP.. tapi kalo longgar sering..(82-86)
Ketika jam istirahat, subjek memilih untuk menyegarkan
kembali pikirannya dengan berkumpul bersama dengan teman-
temannya seperti makan, minum kopi.
Keluar sama temen-temen.. Iya..he’em.. kalo lagi jam istirahat
saya lebih milih untuk refresh otak..cari kopi..cari makan..
kerjaan ditinggal dulu sementara..HP juga..eee..kerjaan saya
pasti ada di HP semua.(91)
Dikantor tempat subjek bekerja tidak ada batasan atau
peraturan berkaitan dengan penggunaan smartphone. Smartphone
dapat digunakan disaat jam kerja selama tidak pernah mengganggu
pekerjaan.
Enggak..bebas..selama gak mengganggu pekerjaan bebas..
(93)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Subjek merasa terganggu ketika smartphone berbunyi. Untuk
mengantisipasi hal ini, subjek menghilangkan nada pada smartphone.
Kalaupun harus melihat smartphone, subjek melihat dahulu
pemberitahuan yang ada pada smartphone apakah berkaitan dengan
pekerjaan atau tidak.
Terganggu mbak..tapi kalo kerjaan banyak langsung disilent
dulu mbak.. biar gak menggangu dulu..kita selesein ini
dlu..paling kita liat HP liat dulu bersangkutan dengan kerjaan
enggak..HP itu bunyi..kalo bersangkutan dengan kerjaan
kita..ada orderan dari customer ya kita gerak cepat..tapi kalo
Cuma sekedar media sosial yang bunyi ya kita diemin.. (95)
2. Struktur Narasi
a. Subjek NN
NN adalah karyawan yang bekerja di bidang pelayanan travel. Untuk
menjangkau konsumen secara luas dengan waktu yang efektif diperlukan
komunikasi jarak jauh dan mendukung sehingga meskipun tidak bertemu
langsung dengan konsumen, pekerjaan tetap dapat dijalankan dengan baik
tanpa adanya miskomunikasi. Untuk itu, subjek memilih smartphonesebagai
sarana untuk berkomunikasi. Pemilihan smartphone dilakukan karena adanya
beberapa pertimbangan yaitu mudah mengakses informasi dunia secara luas
dengan browsing, googling, searching. Adanya media sosial juga
mendukung segala aktivitas subjek baik untuk kepentingan pribadi maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pekerjaan. Alasan lain pemakaian smartphone karena alat komunikasi
tersebut sudah merakyat (banyak yang memiliki) dan dapat digunakan
sebagai hiburan. .
Dari berbagai macam aplikasi, subjek lebih banyak menggunakan
path, facebook, twitter, daninstagram (aplikasi yang paling sering
digunakan). Alasan menggunakan instagram karena fitur seperti gambar-
gambar selalu ada yang baru sehingga tidak membosankan. Instagram juga
sering digunakan untuk media iklan sehingga mengetahui banyak referensi.
Smartphone menawarkan banyak aplikasi yang menarik yang bisa
diakses dengan batas waktu. Hal ini membuat pengguna smartphone dapat
mencoba aplikasi tanpa berbayar. Subjek pun sering mencoba aplikasi yang
baru, namun aplikasi yang tidak berkembang/ter-upgrade membuat subjek
jenuh sehingga tidak menggunakannya lagi. Hal ini membuat subjek tidak
selalu mencoba aplikasi baru yang ditawarkan, namun jika teman-temannya
sudah mencoba terlebih dahulu maka subjek baru mau mencobanya.
Smartphone menjadi barang yang sangat penting bagi subjek. Akan
tetapi, subjek tetap membatasi pemakaiannya yaitu berkisar 5-6 jam per hari.
Dalam pemakaiannya pun subjek tidak intens mengoperasikannya. Subjek
merasa bahwa smartphone sangat penting dan dapat mempengaruhi mood.
Mood akan berubah ketika terjadi sesuatu dengan smartphone-nya seperti
baterai atau quota habis. Jika quota habis maka aplikasi dalam smartphone
tidak dapat diakses. Subjek merasa bingung, terlebih jika tidak ada wifi yang
bisa digunakan sehingga subjek buru-buru ingin membeli pulsa untuk quota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Bagi subjek, pulsa quota untuk smartphone lebih penting
dibandingkan lainnya termasuk kebutuhan pokok misalnya makan. Hal
tersebut karena pulsa quota dapat menunjang pekerjaan, sedangkan untuk
makan, subjek dapat meminta tolong temannya.
Meskipun smartphone menjadi barang penting untuk subjek, namun
tidak membatasi sosialisasi langsung dengan teman-temannya karena
bertemu langsung dan komunikasi lebih disukainya dibandingkan
menggunakan smartphone. Alasannya karena subjek dan teman-temannya
kurang menyukai chat karena kesulitan mengetik tulisan, tidak ada nada
bicaranya yang membuat mereka sering salah paham. Ketika kondisi
menuntutnya menggunakan smartphone, subjek lebih suka menggunakan
voice note(rekaman suara) dibandingkan chat.
Smartphone digunakan untuk kepentingan pribadi dan pekerjaan.
Oleh karena itu, subjek dituntut harus dapat memprioritaskan pekerjaan pada
saat jam kerja. Pihak kantor memberikan kebebasan untuk menggunakan
smartphone untuk kepentingan pribadi selama pekerjaan telah diselesaikan
dan tidak mengganggu hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Kondisi
tersebut membuat subjek merasa nyaman karena jika penggunaan
smartphone sangat dibatasi justru membuat subjek tidak nyaman dan tidak
fokus bekerja. Kondisi fleksibel penggunaan smartphone saat jam kerja
membuat subjek bisa fokus terhadap pekerjaannya. Subjek dapat merespon
smartphone dengan cepat jika kondisi mendesak, namun juga dapat
mengabaikan jika pekerjaan dirasa lebih penting dan diprioritaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Penggunaan smartphone di tempat kerja tidak mengganggu konsentrasi
subjek, hanya merasa teralihkan sejenak jika smartphone berbunyi.
b. Subjek MN
MN menggunakan smartphone dengan pertimbangan dapat
mendukung pekerjaan dan sebagai alat yang memudahkan komunikasi
dengan orang lain secara langsung atau melalui aplikasi-aplikasi seperti
chatting atau media sosial. Aplikasi media sosial yang sering digunakan
antara lain Line, twitter, instagram, facebook. Diantara media tersebut,
instagram lebih banyak diakses karena subjek lebih menyukai share, melihat
foto dan cara menggunakan instagram sangat mudah, lebih menarik
dibandingkan aplikasi lainnya. Untuk berkomunikasi melalui smartphone,
subjek lebih nyaman menggunakan aplikasi Line dibandingkan be talk atau
we chat karena Line mempunyai banyak tawaran yang menarik seperti
emoticon yang lebih bervariasi, layanan Line seperti favorite dan sebagainya
sehingga fungsinya lebih banyak Line dibandingkan be talk atau we chat.
Selainaplikasi, pendukung utama smartphone adalah pulsa untuk
paket data smartphone dan baterai. Perubahan perasaan dan kebingungan
dialami subjek ketika pulsa paket data smartphone habis, terlebih jika tidak
menemukan wifi untuk akses internet. Begitu pentingnya kedua hal tersebut,
kebutuhan pokok seperti makan pun dapat diabaikan. Alasannya adalah
smartphone dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan yang dapat
mencukupi kebutuhan sehari-hari, juga dapat berkomunikasi dengan teman-
temannya jika subjek memerlukan bantuan seperti makan atau lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Smartphone dapat menjangkau komunikasi dengan siapa saja dan
dimana saja, termasuk komunikasi antara subjek dengan teman-temannya
sehingga sosialisasi tetap dapat dibangun. Hal inilah yang membuat subjek
lebih sering berkomunikasi dengan smartphone. Akan tetapi, hal ini dapat
dapat dilakukan dengan fleksibel. Artinya, tidak selalu menggunakan
smartphone kecuali lokasinya sangat jauh atau jika waktu mendesak dan
sedang sibuk. Namun, jika jarak dapat dijangkau, subjek memilih untuk
bertemu langsung dan berkumpul bersama teman-temannya karena
komunikasi akan menjadi lebih baik jika face to face terutama ketika sedang
menghadapi masalah. Smartphone hanya sekedar alat untuk pemberitahuan
dan pengingat saja.
Smartphone tidak hanya keperluan untuk berkommunikasi, namun
juga ada hiburan seperti game-game dan musik. Untuk menarik minat para
penggunanya, media hiburan tersebut banyak di-update. Hal ini tidak
mempengaruhi subjek, karena lebih memilih hiburan dengan keluar rumah
(ketemu teman-teman) dibandingkan menggunakan hiburan yang ada pada
smartphonenya.
Pembagian waktu ketika mengakses smartphone antara pekerjaan dan
keperluan pribadi adalah hal yang sangat penting.. Ditempat kerja tidak ada
larangan untuk mengakses smartphone, yang paling penting adalah
penggunaan smartphone untuk pribadi tidak mengganggu pekerjaan. Subjek
menggunakan smartphonerata-rata selama 15 jam per harinya. Selain untuk
mendukung pekerjaan, smartphone juga digunakan untuk kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pribadinya sehingga harus dapat menentukan prioritas dalam menggunakan
smartphone. Artinya, jika tidak mendesak atau tidak penting subjek tidak
segera merespon hanya melihat notifikasi dan merespon jika pekerjaan sudah
selesai. Akan tetapi, jika sangat penting subjek akan langsung merespon.
c. Subjek JJ
Pekerjaan di bidang travel menuntut subjek dapat berkomunikasi baik
termasuk cepat tanggap dengan konsumen dan calon konsumen. Hal ini yang
menjadi alasan subjek memilih menggunakan smartphone. Komunikasi
dengan sesama anggota karyawan dan teman-temannya juga dapat direspon
dengan cepat karena jangkauannya luas. Aplikasi yang banyak ditawarkan
juga membuat subjek memilih smartphone, antara lain WhatsApp,Line,
instagram dan google map. Google map merupakan aplikasi yang sering
digunakan untuk mengakses pencarian lokasi, sedangkan WhatsApp
merupakan aplikasi yang sering digunakan untuk berkomunikasi, karena
aplikasi tersebut sangat familiar sehingga banyak digunakan teman-teman
dan relasi kantor.
Waktu yang dibutuhkan subjek untuk mengakses smartphone setiap
harinya rata-rata 3-5 jam dengan per akses membutuhkan waktu 15-30 menit.
Akan tetapi, ketika malam hari subjek dapat menghabiskan waktu sekitar 1
jam yaitu untuk membaca artikel di internet, searching dan membaca berita.
Terkadang subjek bermain game atau membaca bacaan-bacaan yang
menghibur jika sedang jenuh atau bosan. Untuk bermain game, subjek lebih
banyak menggunakan komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pulsa untuk paket data dan baterai merupakan salah satu hal penting
yang berkaitan dengan pemakaian smartphone, karena melancarkan
komunikasi dengan pelanggan sehingga subjek sangat mengutamakan pulsa
dan antisipasi smartphone agar tidak habis baterai. Meski penting, jika
dihadapkan dengan kebutuhan primer seperti makan, subjek tetap memilih
memenuhi kebutuhan pokoknya dibanding smartphone.
Smartphone dapat menjangkau interaksi sosial tanpa batas, namun
subjek lebih menyukai bertemu langsung ketika bertemu dengan temannya.
Berbeda dengan komunitas, subjek memilih untuk melalui smartphone
karena komunikasi menjadi tidak efektif ketika bertemu langsung karena
maisng-masing orang umumnya lebih memilih sibuk mengakses
smartphonennya dibandingkan fokus komunikasi dengan tatap muka.
Penggunaan smartphone di kantor tidak dibatasi/dilarang.
Smartphone dapat digunakan di saat jam kerja selama tidak mengganggu
pekerjaan. Di saat kerja, subjek memilih mode silent (tidak memberikan
suara) untuk smartphone-nya karena jika dibunyikan membuat subjek sering
terganggu dan pecah konsentrasi kerjanya. Terkadang saat jam kerja subjek
hanya melihat notifikasi apakah ada pemberitahuan yang penting yang harus
segera direpon, kalau tidak maka subjek memilih melanjutkan pekerjaannya.
3. Interpretasi Data
a. Koginitif
1) Subjek NN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Subjek memiliki beberapa alasan yang positif dalam memilih
sarana komunikasi berupa smartphone yaitu untuk menunjang pekerjaan,
menjangkau informasi lebih luas mengenai informasi di berbagai tempat
tanpa harus berkunjung ke tempat-tempat tersebut yang didukung oleh
aplikasi dalam smartphone. Dengan cara browsing, googling, searching
maka subjek dapat mengetahu tentang dunia secara luas, dan
menggunakan sosial media untuk berinteraksi secara aktif mengenai
berbagai informasi yang berkembang.
Selain itu, pemilihan smartphone juga dipengaruhi oleh teman-
teman subjek. Smartphone yang dianggap sudah menjamur menuntut
subjek juga menggunakannya agar masing-masing dapat berkomunikasi
dengan mudah dan cepat karena didukung aplikasi-aplikasi yang sama.
Subjek juga mampu memilih berbagai aplikasi dalam smartphone,
misalnya sosial media yang banyak ditawarkan. Subjek hanya memilih
path, facebook, twitter, instagram sebagai aplikasi yang digunakan, dan
yang paling sering adalah instagram karena dapat menunjang pekerjaan
subjek.
Penggunaan smartphone di saat jam kerja tidak dilarang namun
harus memprioritaskan pekerjaan. Jika pekerjaan sudah selesai maka tidak
ada larangan bagi subjek untuk menggunakan smartphone yang berkaitan
dengan kepentingan pribadi. Namun saat kerja tidak menutup
kemungkinan subjek dihubungi klien, anggota keluarga atau teman. Dalam
kondisi ini subjek tidak selalu menanggapi dengan cepat komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
melalui smartphone tersebut, dilihat dari skala prioritasnya. Jika hanya
teman atau keluarga yang hanya menanyakan kabar maka subjek dapat
menundanya sedangkan jika klien/calon klien maka subjek dapat
meresponnya dengan cepat.
2) Subjek MN
Dizaman modern ini, segala sesuatu dapat dilakukan serba cepat dan
mudah. Salah satunya dengan kehadiran smartphone. Alasan inilah yang
menjadi dasar subjek menggunakan smartphone yaitu sebagai faktor
pendukung pekerjaan dan alat komunikasi dengan teman-temannya.
Smartphone menjadi alat komunikasi yang dapat menghubungan subjek
ke pelanggan dengan menggunakan media sosial atau aplikasi yang
ditawarkan oleh smartphone tersebut. Salah satu media sosial yang
digunakan yaitu instagram, line, facebook dan twitter.
Berkaitan dengan penggunaan smartphone pada jam kerja, kantor
dimana subjek bekerja tidak memberikan batasan penggunaan smartphone
karena smartphone juga sangat penting untuk berhubungan dengan
pelanggan atau sesama anggota kerja. Akan tetapi, tetap ada sedikit
peringatan bahwa smartphone tidak mengganggu pekerjaan kecuali ada
suatu hal yang sangat penting.
3) Subjek JJ
Alasan subjek menggunakan smartphone adalah sebagai pendukung
komunikasi terutama untuk pekerjaannya. Komunikasi diperlancar dengan
menggunakan aplikasi-aplikasi smartphone yang ada didalamnya, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
instagram, whatts’up dan GPS (petunjuk jalan). Selain untuk sarana
komunikasi, smartphone juga digunakan untuk membaca artikel atau
berita yang ada di internet.
Dapat memprioritaskan sesuatu adalah hal sangat penting. Hal ini
juga berkaitan dengan penggunaan smartphone pada jam kerja. Kantor
dimana subjek bekerja tidak memberikan batasan penggunaan
smartphone. Akan tetapi, para pegawai tetap diharuskan untuk dapat
memprioritaskan pekerjaan terlebih dahulu.
b. Afektif
1) Subjek NN
Aplikasi dalam smartphone merupakan hal yang menarik terutama
media sosial. Media sosial yang sering dipakai adalah path, facebook,
twitter, instagram. Dari keempat tersebut yang paling sering dipakai hanya
instagram dan facebook. Subjek memilih instagram karena gambar selalu
ada yang baru serta tepat untuk pekerjaan. Baterai dan quota merupakan
hal yang penting dalam penggunaan smartphone karena tanpa keduanya
smartphone tidak dapat digunakan. Karena pentingnya keduanya maka
ketika salah satu tidak ada misal baterai habis atau quota habis hal tersebut
membuat subjek kebingungan dan ada keinginan untuk segera
membelinya.
2) Subjek MN
Smartphone menawarkan berbagai aplikasi media sosial yang dapat
digunakan untuk bersosialisasi, komunikasi dan untuk mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
hiburan. Akan tetapi, untuk sarana hiburan subjek lebih memilih untuk
menghabisakan waktu diluar rumah seperti kumpul bersama teman-teman,
nongkrong,dll. Hal ini dikarenakan subjek mudah sekali bosan dengan
media hiburan yang ditawarkan. Selain itu, smartphone juga
membutuhkan pulsa dan baterai supaya tetap dapat digunakan. Dalam hal
ini, subjek sebisa mungkin menjaga supaya baterai dan pulsa tidak habis
secara riba-tiba. Subjek akan merasa kesal, kecewa dan bad mood jika hal
tersebut terjadi.
3) Subjek JJ
Banyak aplikasi yang ditawarkan pada smartphone untuk menarik para
penggunanya. Salah satunya media sosial. Dalam hal ini, subjek hanya
menggunakan beberapa saja karena subjek tidak begitu dan hanya
menggunakan aplikasi yang menurutnya nyaman untuk digunakan. Selain
itu, untuk menunjang smartphone supaya dapat digunakan, membutuhkan
pulsa, quota dan baterai. Sebisa mungkin subjek mengantisipasi supaya
tidak kehabisan ketiga hal tersebut. Karena subjek akan merasa
kebingungan dan pusing, terlebih ketika tidak ada wifi dan colokan.
c. Psikomotorik
1) Subjek NN
Pentingnya smartphone bagi subjek membuat subjek harus dapat
memprioritaskan kebutuhan. Dalam hal ini subjek lebih memilih
mendahulukan untuk memenuhi kebutuhan smartphone terutama quota
dibanding kebutuhan pokok lain misalnya makan. Hal ini karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
smartphone penting untuk pekerjaannya, sedangkan untuk kebutuhan lain
subjek masih dapat meminta tolong teman.
Smartphone tidak hanya digunakan subjek untuk kepentingan
pekerjaan namun juga untuk sosialisasi dan hiburan. Meskipun sosialisasi
dapat dilakukan menggunakan smartphone namun subjek memilih
bertemu langsung. Hal ini karena subjek masih kesulitan untuk memahami
ekspresi dan mengetik jika harus chatmenggunakan smartphone yang
menyebabkan salah paham. Namun subjek juga tidak selalu memaksakan
untuk bertemu langsung jika kondisi tidak memungkinkan dan subjek
dapat menggunakan voice note. Sosialisasi atau berkumpul dengan teman-
temannya juga tidak setiap hari dilakukan mengingat masing-masing
kesibukan, sehingga subjek menghibur diri dengan bermain game dalam
smartphone.
2) Subjek MN
Subjek lebih mengutamakan pulsa atau quota dibandingkan dengan
membeli makan. Karena menurut subjek, tidak ada pulsa smartphone
berarti tidak bisa makan. Artinya, hasil dari pekerjaan yang dijalankannya
adalah sumber untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (makan). Selain itu,
dengan adanya smartphone dapat membangun hubungan sosial menjadi
lebih baik. Sekalipun sebagai pengguna smartphone aktif, ketika bisa
mengontrol diri pun tetap bisa bersosialisasi dengan baik. Berkaitan
dengan hal tersebut, untuk bersosialisasi dengan teman-teman, subjek
lebih memilih untuk bertemu langsung, ngobrol bareng. Karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
smartphone hanya sebagai alat yang digunakan untuk mendapatkan
informasi dan pemberitahuan saja.
3) Subjek JJ
Berkaitan dengan hubungan sosial, subjek lebih mengutamakan
untuk bertemu langsung dengan teman-temannya tertutama untuk
pertemuan personal. Akan tetapi, untuk komunikasi dengan orang banyak
atau group (komunitas), subjek lebih memilih menggunakan
smartphonekarena komunikasi menjadi tidak efektif ketika bertemu.
Ketidak efektifan ini tampak ketika berdiskusi bersama tetapi setiap orang
sibuk dengan smartphonen-nya sendiri atau ngobrol satu dengan yang
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
D. Pembahasan
Saat ini penggunaan smartphone bukanlah hal yang asing. Smartphone
mampu memenuhi kebutuhan seseorang dalam hal komunikasi dan hiburan,
bahkan dalam menunjang pekerjaan. Subjek NN, MN dan JJ pun menggunakan
smartphone karena dapat digunakan untuk berbagai fungsi terutama untuk
menunjang pekerjaan selain untuk media sosial (sosialisasi/interaksi) dan
hiburan seperti game. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
Marselius Sampe Tondok yang dipublikasikan dalam Harian Surabaya Post
pada tanggal 24 Maret 2013, smartphone merupakan perangkat ponsel yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi dasar (sms dan telepon), juga dapat
bekerja layaknya sebuah komputer mini. Dengan fungsi PDA (personal digital
assistant), smartphone memiliki fungsi tambahan diantaranya mengirimkan
email, mengakses web, memutar musik, atau bermain games.
Banyaknya aplikasi yang ditawarkan dan terjangkaunya smartphone
sesuai kantong maka smartphone menjadi pilihan. Hal ini membuat para
pengguna smartphone merasa ditunjang oleh smartphone baik
berinteraksi/bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja dan bahkan hiburan.
Seperti yang dialami ketiga subjek dalam penelitian ini yang sering
menggunakan smartphone terutama untuk menunjang pekerjaan. Hal ini
menyebabkan pengguna tanpa sadar akan lebih sering berinteraksi dengan
smartphone. Interaksi yang semakin sering dengan smartphone dapat
menyebabkan ketergantungan. Hal ini terjadi pada subjek NN mengatakan
bahwa pemakaian smartphone hanya beberapa jam saja, akan tetapi teman dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
NN mengatakan bahwa NN menggunakan smartphone bisa sampai tertidur
ketika main game dimalam hari bahkan sampai lupa waktu. Hal ini terungkap
ketika peneliti menguji kembali keabsahan data dengan menggunakan
triangulasi sumber. Bukti tersebut terungkap ketika subjek NN mengatakan
“kalau misalnya bener-bener gak ada pekerjaan, ya sejam adalah maen game
gak putus-putus (52)”.
Hal diatas juga sesuai seperti yang dikemukakan oleh Oulasvirta et al
(2012) bahwa kebiasan menggunakan smartphone merupakan ‘jalan’
munculnya ketergantungan terhadap smartphone. Ketergantungan merupakan
suatu aktivitas atau substansi yang dilakukan berulang-ulang dan dapat
menimbulkan dampak negatif (Hovart, 1989). Definisi juga tercantum dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang peneliti rangkum bahwa ketergantungan
sebagai perbuatan atau aktivitas manusia yang dalam penelitian ini yaitu
tergantung pada smartphone, artinya tidak dapat lepas dari smartphone. Dari
penjelasan tersebut, ketergantungan terhadap smartphone dapat membawa
perubahan ke arah positif maupun negatif bagi penggunanya.
Young (1996 dan 1999) mengatakan bahwa terdapat beberapa
kriteria perilaku yang menunjukkan ketergantungan smartphone yaitu tidak
mampu mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan internet. Hal
tersebut sesuai dengan yang dialami oleh subjek NN yang tidak dapat
mengontrol waktu penggunakan smartphone untuk bermain game pada malam
hari. selain itu, Young juga mengatakan bahwa adanya perasaan gelisah,
murung, depresi, atau lekas marah ketika berusaha mengurangi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menghentikan penggunaan internet. Hal ini sesuai dengan yang dialami ketiga
subjek ketika kehabisan kuota, baterai, dan pulsa.
Menurut Mowen (2000), ketergantungan terhadap smartphone juga
dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu Agreeability, Extraversion, need for
arousal¸emotional instability, materialism, dan concientiousness. Dari keenam
faktor tersebut, subjek dalam penelitian ini seluruhnya dipengaruhi oleh faktor
Agreeability,yaitu kebutuhan seseorang untuk mendapatkan perhatian dari
orang lain demi kesejahteraan yang mereka inginkan. Perhatian yang dimaksud
adalah perhatian dari orang-orang yang menjadi klien atau calon klien, jika
perhatian terpenuhi maka sesuai harapan dari perusahaan sehingga dapat
memberikan kesejahteraan bagi pengguna smartphone sebagai pekerja
misalnya melalui gaji, bonus dan sebagainya. Selain itu, faktor kepribadian
extraversion, dimana subjek dalam penelitian ini memiliki keinginan untuk
berelasi dengan lingkungan sosial disekitarnya melalui smartphone. Faktor
kepribadian Materialisme juga berhubungan dengan subjek karena menurut
subjek, memiliki smartphone sudah menjadi hal yang menjamur. Dalam arti,
sudah trend dikalangan sosial dan semua orang memilikinya. Faktor emotional
instability berkaitan dengan perasaan subjek seperti merasa kebingungan,
cemas, panik, mati gaya, ketika smartphone tidak dapat digunakan karena
kendala seperti kehabisan pulsa, baterai dan kuota habis.
Selain faktor kepribadian, terdapat faktor lain yang diungkapkan oleh
Duha Agusta(2016) yaitu Faktor-Faktor Resiko Kecanduan Menggunakan
Smartphone. Faktor-faktor tesebut antara lain faktor internal, faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
situasional, faktor eksternal dan faktor sosial. Dalam hal ini, ketiga subjek
tergolong kedalam faktor eksternal dimana menggunakan smartphone selain
untuk pekerjaan dikarenakan smartphone sudah menjamur dan banyak yang
menggunakan. Jadi, dengan memiliki smartphone menjadi lebih mudah
komunikasi dan menjalin interaksi dengan lingkungan sosial (faktor sosial).
Penggunaan smartphone juga membuat subjek menjadi nyaman sehingga
ketika baterai dan pulsa smartphone habis, subjek mengalami kebingungan,
panik, cemas, gelisah dan badmood (faktor situasional). situasional dan sosial.
Ketiga subjek memanfaatkan smartphone sebagai sarana dalam bidang
pemasaran (marketing) supaya bisa mendapatkan pelanggan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya melalui media iklan, posting
di media sosial seperti instagram, facebook, line, path. Selain itu, subjek JJ
menggunakan smartphone sebagai alat untuk mencari lokasi dengan
menggunakan aplikasi GPS yang akan didatangi oleh pelanggan tour. Hal ini
sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Siagian (1993) yang mengatakan
bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan
output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal
Hasibuan(2007) mengatakan bahwa produktivitas kerja adalah
perbandingan antara output dengan input, di mana output-nya
harusmempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaan yang lebih baik. Hal ini
sesuai dengan pernnyataan subjek JJ dimana penggunaan smartphone tidak
dapat lepas begitu saja. Artinya, subjek menggunakan smartphone selama 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
jam lebih dalam sehari dengan tujuan untuk harus standby karena untuk siap
siaga melayani pelanggan. Subjek juga menuturkan bahwa menjalankan
pekerjaan dibidang pelayanan jasa travelling harus siap dengan resikonya yaitu
siap siaga ketika pelanggan datang kapan saja dan dimana saja (tidak hanya
pada saat jam kerja).
Seperti yang dialami oleh ketiga subjek dalam penelitian ini yang
menunjukkan bahwa penggunaan smartphone yang cukup lama yaitu antara 5-
15 jam. Waktu tersebut kebanyakan digunakan untuk menunjang pekerjaan,
komunikasi dengan klien maupun calon klien. Memprioritaskan smartphone
sebagai sarana utama penunjang pekerjaan. Selain itu, ketiga subjek juga lebih
suka untuk bertemu langsung dengan teman-teman jika bersosialisasi. Aplikasi
lain yaitu media sosial dan game untuk kepentingan pribadi jarang dilakukan.
Jika dilihat dari waktu dan penggunaannya maka terlihat ada ketergantungan
terhadap smartphone yang menunjang produktivitas pekerja.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua triangulasi untuk
menguji keabsahan data. Triangulasi kedua yang digunakan yaitu trianggulasi
peneliti. Hal ini terlihat ketika peneliti dibantu oleh peneliti lain ketika
menanyakan beberapa pertanyaan wawancara dan menemukan sebuah ungkapan
lain dari subjek JJ yang mengatakan bahwa ternyata JJ selain gemar bermain
game di komputer juga memiliki hobi bermain game dari smartphone yang
dimilikinya, bahkan sampai memiliki banyak koleksi game. Hal ini tampak
dalam wawancara berikut, “jarang.. saya jarang maen game.. kalo maen game
pake komputer (39)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari semua konsep dan teori yang digunakan, penelitian ini ketika
menggali data masih belum menampakkan kondisi kerja pada karyawan
berkaitan dengan penggunaan smartphone sehingga data yang diperoleh
berkaitan dengan output pada produktivitas kerja belum terlihat maksimal dan
alat yang digunakan untuk menggali data masih tumpul (tidak tajam). Oleh
karena itu, harus diakui bahwa dalam penelitian ini kurang menampakkan hasil
yang mendalam sesuai dengan tujuan awal penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga subjek yang memiliki
ketergantungan pada smartphone masuk dalam kategori narasi progresi. Hal
tersebut dikarenakan ketergantungan yang dimiliki oleh subjek memiliki
dampak positif. Dalam arti, penggunaan smartphone yang cukup lama
digunakan untuk menunjang pekerjaan sehingga lebih produktif dalam
bekerja. Selain itu, dengan menggunakan smartphone, hubungan sosial
dengan teman-teman atau lingkungan sosial lebih efektif dan lebih bisa
terbangun dengan lebih baik.
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
- Topik dalam penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa
adanya kaitan antara teknologi yang berkembang semakin canggih
dari waktu ke waktu dengan kehidupan sosial dan hubungan sosial.
- Untuk peneliti selanjutnya akan lebih baik jika mengulas lebih dalam
lagi tentang ketergantungan smartphone melalui sisi dampak positif
maupun negative.
- Dalam penelitian ini, peneliti kurang memperhatikan indikator-
indikator yang berkaitan dengan input dan output pada pekerjaan
yang berhubungan dengan produktivitas kerja. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
diharapkan untuk peneliti selanjutnya supaya lebih detail
memperhatikan indikator tersebut.
2. Bagi pengguna smartphone
Dizaman yang modern ini, perkembangan teknologi akan berkembang
begitu cepat termasuk smartphone. Aplikasi dan fitur-fitur didalamnya
pun akan semakin dibuat semenarik mungkin supaya dapat menarik
minat para penggunanya. Dalam hal ini, dibutuhkan pengendalian diri
yang kuat dan kepandaian untuk mengatur waktu supaya tidak
ketergantungan pada smartphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Duha. (2016). Faktor-Faktor Resiko Kecanduan Menggunakan Smartphone
Pada Siswa Di Smk Negeri 1 Kalasan Yogyakarta. E-Journal Bimbingan dan
Konseling Edisi 3 Tahun ke-5. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (EdisiRevisi).
Jakarta : Rineka Cipta
Bachri, S. Bachtiar. (2010). Menyakinkan Validasi Data Melalui Triangulasi Pada
Penelitian Kualitatif.. E-Jurnal Teknologi Pendidikan,Vol. 10 No. 1, April 2010
(46-62). Surabaya: Unesa.
Drennan & James. (2005). Modeling habitual and addictive smartphone behavior - The
role of smartphone usage types, emotional intelligence, social stress, self-
regulation, age, and gender. Computer In Human Behaviour Volume 45, April
2015, pages 411-
420.(http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0747563214007626)
Available online 19 January 2015.
Dunn, D. S., Uswatte, G., & Elliott, T. R. (2009). Happiness, resilience, andpositive
growth following physical disability: Issues for understanding,119 research,
and therapeutic intervention. Oxford Handbook of PositivePsychology, 2(62),
651-664.
Definisi Ketergantungan Smartphone. (http://kbbi.web.id/) diakses pada tanggal 30
agustus 2014.
Definisi Smartphone. (http://www.macmillandictionary.com/dictionary/british/
smartphone) diakses 3 Mei 2015.
Erlangga. (2014). GfK: Pertumbuhan Penjualan Smartphone Di Indonesia Tertinggi Di
Kawasan Asia Tenggara. (https://dailysocial.net/post/gfk-pertumbuhan-
smartphone-indonesia-tertinggi-asia-tenggara)
Handoko, Hani. (2000). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 11 No. 02 Oktober 2011 Issn
1693-7619.
Harian Surabaya Post. (2014). Penggunaan Smartphone Pada Anak : Be Smart Parent.
(http://repository.ubaya.ac.id/3477/1/Penggunaan%20smartphone.pdf)Diakses
Pada Tanggal 24 Februari 2014.
Hasibuan, (2007). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 11 No. 02 Oktober 2011 Issn 1693-
7619.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Heriyanto. (2014). Indonesia Masuk 5 Besar Negara Pengguna Smartphone.
(http://inet.detik.com/read/2014/02/03/171002/2485920/317/indonesia-masuk-
5-besar-negara-pengguna-smartphone) Diakses 15 April 2015.
Hovart, T. Arthur. (1989). Hubungan Antara Kecanduan Game Online Dengan
Ketrampilan Sosial Pada Remaja. Skripsi. Universitas Indonesia
Indonesia, Android. (2013). Fakta-Fakta Tentang Kecanduan Smartphone.
(http://www.android-indonesia.com/trend-market/item/462-fakta-fakta-
tentang-kecanduan-smartphone) diakses pada tanggal 12 September 2013
20:00.
Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Mowen’s. (2000). I Need My Smartphone: A Hierarchical Model Of PersonalityAnd
Cell-Phone Addiction. Personality and Individual Differences 79 (2015) 13–19.
Noviana, Erna. (2015). Peran Wali Kelas Dalam Menghadapi Pengaruh Negatif
Smartphone Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP N 15
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Sunan Kalijaga
Nugraha, F. (2012).Jumlah Pelanggan Seluler di Indonesia Hampir Mendekati Jumlah
Penduduk Indonesia. (http://teknojurnal.com/jumlah-pelanggan-seluler-di-
indonesia-hampir-mendekati-jumlah-penduduk-indonesia).
Oulasvirta, Antti. Rattenbury, Tye . Ma, Lingyi. Raita, Eeva. (2012). Habits Make
Smartphone Use More Pervasive. Springer-Verlag London Limited 2011,
16:105–114. Received: 22 September 2010 / Accepted: 10 May 2011 /
Published online: 16 June 2011.
Permatasari, D. (2013). “Hubungan ketergantungan smartphone dengan insomnia
pada mahasiswa”. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Prayudi, S. (2014). Fenomena Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar (Studi
Kasus Di SMP Islam Athirah I Makassar).
(http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/10322)
Poerwandari, K. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian PerilakuManusia.
Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran danPendidikan Psikologi
(LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Putri, Amalia Virnanda. (2013). Dampak Negatif Penggunaan Smartphone 26
November. diakses pada tanggal 16 februari dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
http://www.kompasiana.com/amaliavirnandaputri/dampak-negatif-
penggunaan-smartphone_552a156b6ea8342e74552d30
Rahadi, Dedi Riyanto,. Zainal. (2015). Perilaku Pengguna Smartphone di Kalangan
Kota Palembang. Palembang : Pascasarjana Universitas Bina Dharma.
Santrock, John W. (1995). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup(Edisi
Kelima). Alih bahasa oleh Achmad Chusairi dan juda Damanik. Jakarta:
Erlangga.
Sarwar, Muhammad., Soomro, Tariq Rahim. (2013). Impact of Smartphone’s on
Society. Vol. 98 No 2. pp.216-226.
(http://www.europeanjournalofscientificresearch.com).
Shiraisihietal. (2010). Perbedaan Tajam Penglihatan Antara Pengguna TeleponPintar
Dengan Yang Tidak Menggunakan Telepon Pintar Pada Siswa SMA St.Thomas
1 Medan. Skripsi. Universitas Sumatra Utara.
Siagian, S. (1993). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan
Produktivitas Kerja Karyawan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Surakarta.
Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Simanjuntak, P. J. (1983). Produktivitas kerja: Pengertian dan ruang lingkupnya.
LP3ES. Jakarta.
Smith, A Jonathan. (2009). Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Soetjipto, Helly P. Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Volume
32, No. 2, 74-91 ISSN: 0215-8884
(jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7072/5524)
SulIer, J. 1996. Computer and Cyberspace Addiction. http://www.rider.edu/index.
html. Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Volume 32,
No. 2, 74-91 ISSN: 0215-8884 (jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7072/5524)
Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antarpribadi (Tinjauan
Psikologis).Yogyakarta:Kanisius
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana
www.kompas.com.Seberapa Sering Ponsel Ditengok Dalam Sehari.
(http://tekno.kompas.com/duniaoppo/read/2013/10/10/1022047/Seberapa.Serin
g.Ponsel.Ditengok.dalam.Sehari). Diakses tanggal 23April 2015.
Young. (1996 dan 1999). Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet.
Volume 32, No. 2, 74-91 ISSN: 0215-8884
(jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7072/5524)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Zulaeha. (2011). Preferensi Terhadap Merk Pada Konsumen Dalam Pembelian
Smartphone (Penelitian Terhadap Konsumen pengguna Apple iphone, RIM
Blackberry, dan Smartphone Berbasis google Android). Skripsi. Universitas
Indonesia. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318232-S-
Yodsa%20Rienaldo.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
RESPONDEN I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No
baris Verbatim NN (informan 1) Interpretasi
Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Sebelumnya terima kasih untuk mas NN
yang sudah bersedia untuk membantu
menyelesaikan penelitian saya. Jadi ini
nanti mas tinggal menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang saya berikan.
Ya..
Masnya pakai smartphone?
Pakai..
Udah berapa lama?
Sejak 2009..
2009?
Iya 2009...Lupa mbak..
Kenapa kok pakai smartphone?
Pakai smartphone soalnya....pakai
smartphone itu soalnya kita bisa tahu
dunia lebih luas dan aksesnya lebih
mudah. Kita agak gampang tinggal
browsing, googling, searching, apalagi
ada sosmed juga. Terus mereka juga
rata-rata punya smartphone...mereka
juga punya aplikasi sosmed gitu kan..
Jadi ngelihat karena ada yang punya terus
ikutan punya, gitu ya?
Ho oh...jadi sebetulnya kayak apa
ya..yang make smrtphone itu njamur
gitu lho, yang satu punya entar
sekitarnya ikut punya semuanya gitu
lho..
Terus kalau masnya sendiri smartphone
untuk apa?
Saat ini smartphone buat kerjaan
adalah...terus buat hiburan juga ada..
Kan sekarang aplikasi semakin
berkembang, jaman semakin
berkembang juga, banyak juga aplikasi
yang ditawarkan. Masnya tertarik engga
dengan aplikasi-aplikasi itu?
Eeee....pasti penasaran yaa...ada
aplikasi baru itu pasti ada penasaran.
Pertamanya nyoba dulu ni..make..terus
nanti kalau temen-temen banyak yang
make terus keterusan, tapi kalau
aplikasinya ga pernah berkembang,
gitu-gitu terus lama-lama jenuh. Kayak
Subjek menggunakan smartphone
sejak tahun 2009
Subjek menggunakan smartphone
dengan alasan dapat mengetahui
dunia lebih luas, mudah mengakses
segala sesuatu dan banyak yang
menggunakan.
Subjek menggunakan smartphone
karena banyak yang menggunakan
Subjek menggunakan smartphone
untuk kepentingan pekerjaannya
dan hiburan
Subjek merasa tertarik dengan
aplikasiyang ditawarkan
smartphonme trutama yang menarik
dan tidak membosankan dan akan
menggunakan ketikan teman-teman
lain juga menggunakan
Pemakaian smartphone
- - Motivasi awal
memiliki smartphone
- - extraversion
- Alasan menggunakan
smartphone
-materialisme
-Faktor eksternal
Fungsi smartphone
untuk responden
Ketertarikan responden
pada aplikasi
smartphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
sekarang, ada beberapa aplikasi yang
saya udah mulai jenuh..
Terus sekarang yang dimiliki masnya apa
aja?
Aplikasi sosmed ada path, facebook,
twitter, instagram, udah itu aja. Kalau
sosmednya itu aja..
Masnya tadi kan bilangnya kalau
sekarang lebih pada pekerjaan, lalu
aplikasi yang digunakan apa aja?
Kalau pekerjaan itu ada instagram.
Instagram itu untuk media iklan, terus
kita tahu referensi-referensi dari
instagram itu. Yang masih sering
dipakai itu aja..
Terus seharian rata-rata berapa jam
makainya?
Kebetulan ga begitu tergila-gila sama
smartphone, paling totalnya itu 5-6 jam
tapi ga terus-terusan. Jadi buka
sebentar terus taruh lagi..buka sebentar
taruh lagi. Cuma gitu doang..
Terus kalau misalnya pas make
smartphone itu mbuka apa aja?
Untuk smartphone eee....yang sering
tak buka itu sampai sekarang nomer
satu instagram, yang kedua facebook
terakhir path. Twitter jarang banget..
Berarti 3 tadi yang paling sering?
Iya..
Lalu kan sekarang tren banget aplikasi
smartphone. Banyak yang baru, tertarik
enggak masnya?
Eeeee.....ada sih, lihat beberapa
aplikasi-aplikasi baru gitu, tapi belum
tertarik..
Belum tertarik?
Iya..
Kenapa kok ga tertarik mas?
Soalnya kayak path aja. Itu sekarang
saya bsa mbuka 3 hari sekali. Jadi udah
mulai jenuh sama sosmed yang gitu-
gituuuu terus udah mulai jenuh.
Kecuali kalau instagram ya. Kalau
instagram itu gambarnya selalu ada
yang baru terus. Dia udah pas, untuk
kerjaan juga pas..
Subjek menggunakan aplikasi
sosial media seperti path, facebook
dan instagram
Aplikasi penunjang pekerjaan yaitu
instagram yang digunakan sebagai
media iklan dan mencari referensi
baru
Subjek menggunakan smartphone
menghabiskan waktu lima sampai
enak jam dalam sehari
Aplikasi yang sering dibuka oleh
subjek yaitu instagram, facebook
dan path
Subjek mengetahui aplikasi-
aplikasi baru yang ditawarkan dan
tidak tertarik
Subjek tidak merasa tertarik pada
aplikasi baru karena mudah bosan
seperti path dan akan cenderung
tertarik dengan aplikasi yang lebih
berkembang (ter-update) seperti
Aplikasi smartphone
yang digunakan
responden
Instagram sebagai
aplikasi penunjang
pekerjaan
Waktu pemakaian
smartphone
Aplikasi smartphone
yang sering dibuka
Ketidaktertarikan
responden pada aplikasi
baru
Kebosanan terhadap
aplikasi yang tidak
update
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
Oo gitu...lalu kalau misalnya smartphone
milik mas baterainya habis, gimana
perasaannya?
Eeee...rasanya ya kalau batre habis ee...
ya udah deh. Ya udah entar lagi
bukanyanya. Jadi ga terlalu gitu
banget....ga ngerubah mood kalau batre
sama paket habis..
Terus kalau misalnya pulsanya yang
habis?
Kalau pulsanya habis ya tergantung
duitnya..kalau ga ada ya sedih. Hahaha.
Kalau adapasti langsung dibeli..
Apa bingung atau gimana maksudku
Ya..pasti kalau ada quota habis gitu ada
rasa kayak bingung gitu. Ga ada wifi
lah. Jadi tetep kebingungan kalau ga
ada pulsa. Pengen cepet-cepet cari
pulsa.
Itu pun kalau ada wifi ya? Terus kalau ga
ada?
Kalau ga ada ya mati gaya..
Lalu kalau mas disuruh mengutamakan
atau memilih, lebih milih pulsa dulu atau
beli makan?
Lebih milih pulsa smartphone dulu..
Kenapa kok lebih milih itu dulu?
Kalau makan sih ee saya entar dulu
gapapa. Tapi kalau kerjaan itu saya
butuh smartphone itu saya selalu butuh
untuk update kerjaan itu. Kalau engga
yang serius sih saya bisa minta tolong
temen anterin makan kan bisa..
Lalu ketika bersosialisasi dengan teman-
teman, masnya sendiri lebih milih
menggunakan smartphone atau
//bersosialisasi langsung?
Kalau untuk bersosialisasi lebih enak
ketemu langsung. Tergantung jarak sih
mba, kebetulan temen-temen akrab kan
satu kota, jadi enak ketemu langsung.
Kebetulan saya dan temen-temen itu
Subjek merasa mood tidak
mengalami perubahan secara
berlebihan ketika batre dan pulsa
habis.
Ketika pulsa habis subjek akan
langsung membeli pulsa jika
mempunyai uang yang cukup
Subjek merasa kebingungan ketika
kuota dan baterai habis. Terlebih
ketika tidak menemukan wifi
Subjek akan merasa mati gaya
ketika tidak menemukan wifi
Subjek lebih memilih membeli
pulsa smartphone daripada membeli
makan
Subjek menuturkan bahwa untuk
membeli makan dapat ditunda atau
meminta tolong teman untuk
diantarkan, sedangkan pulsa
smartphone lebih diutamakan
karena berkaitan dengan pekerjaan
yang selalu update
Menurut subjek, bersosialisai lebih
efektif ketika bertemu langsung jika
jarak dapat dijangkau. Jika harus
menggunakan smartphone, subjek
-Perasaan responden
ketika smartphone tidak
dapat digunakan
-faktor situasional
-Perasaan bingung
responden ketika quota
habis
-emotional instability
-Sikap mati gaya
-emotional instability
Pemilihan hal yang
diprioritaskan
Pulsa smartphone
sebagai hal yang
diprioritaskan
Pandangan subjek
terhadap keefektifan
sosialisai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
jarang suka chat, jadi lebih milih voice
note ketimbang chat..
Kenapa? Kan sekarang kalau smartphone
itu lebih enak, lebih canggih gitu
Soalnya kalau lewat chat atau sosmed
itupenulisan kalimat itu kendalanya
banyak, ada kesalahan penulisan, nada
bicaranya ga ada, terus kadang sering
salah paham gitu..
Terus sekarang kalau berkaitan dengan
hiburan banyaakk banget tawaran game-
game yang semakin canggih, makin seru
gitu. Apalagi kalau aku denger dari
temen-temen cowok. Lalu kalau mas
sendiri, lebih enak main game atau main
smartphone gitu, atau lebih seru keluar
ketempat temen-temen atau ke tempat
hiburan gitu?
Itu juga kondisional sih sebetulnya.
Kalau temen-temen ada yang bisa saya
ajak pergi, saya ajak main, ya saya
pergi. Tapi kalau engga ya saya main
game..
Lalu kalau main game itu bisa
menghabiskan waktu berapa lama?
Kalau misalnya bener-bener ga ada
pekerjaan, yaa sejam ada lah main
game itu, sejam ga putus-putus..
Sering berarti ya mas?
Eeeee...kadang-kadang. Lihat
kesibukan juga..
Lalu kalau di kantor itu ada peraturan
untuk tidak menggunakan hape saat jam
kerja atau tidak?
Jadi kalau di kantor, pas lagi ada
kerjaan itu ga boleh disambi main
handphone. Tapi kalau memang lagi
kosong, di kantor boleh
mengoperasikan smartphone..
Apakah masnya nyaman dengan
peraturan itu?
Nyaman sih, soalnya kalau dibuat ga
boleh main smartphone pas di kantor
gitu malah nyolong-nyolong..
memilih menggunakan voice not
dari pada chat
Menurut subjek, sosialisasi
menggunakan chat atau sosial
media memiliki banyak kendala
dan bisa terjadi salah paham
Subjek lebih memilih untuk pergi
bersama dengan teman-teman
dibandingan bermain game
Subjek bermain game dapat
menghabiskan waktu satu jam
tanpa berhenti ketika tidak ada
pekerjaan
Subjek tidak terlalu sering bermain
game dan menyesuaikan dengan
kesibukan
Peraturan dikantor menetapkan
bahwa tidak boleh menggunakan
smartphone ketika bekerja dan
hanya boleh diakses ketika ada
waktu luang
Subjek merasa nyaman dengan
peraturan kantor menggunakan
Penilaian subjek
terhadap keefektifan
sosialisasi
Pilihan subjek terhadap
sesuatu hal
-Waktu yang digunakan
bermain game
Peraturan penggunaan
smartphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
58
59
60
61
62
63
64
65
Apalagi kan kalau misalnya
smartphonennya bunyi terus gitu, itu kan
bisa seperti mengganggu konsentrasi.
Eeee....kalau smartphone bunyi ni, jadi
istilahnya sama aja kayak pas kerja ada
telepon gitu. Ya ga begitu mengganggu..
Tapi kalau bukan dari telepon, tapi dari
sosmed gitu, apakah terpengaruh untuk
membuka atau ‘ah..nanti dulu’?
Eeee...liat pekerjaannya sih. Biar
pekerjaannya cepet selesai,
smartphonenya diabaikan dulu. Kan
kalau smartphone itu muncul notifikasi,
jadi lihat juga tingkat prioritas gitu.
Jadi kalau urgent banget ya
ditanggepin. Terus dilihat lagi kalau ga
terlalu penting ya kerjaan dulu..
Ooo...jadi melihat kepentingan ya mas?
Apakah memang ga mengganggu
konsentrasi?
Engga pernah mbak..
Ga pernah? Sedikitpun ga pernahkah?
Eee..teralihkan sih iya, tapi kalau
menggangu sih engga..
smartphone karena ketika peraturan
terlalu ketat, akan banyak yang
mencuri-curi kesempatan
mengakses smartphone
Subjek tidak merasa terganggu
ketika smartphone berbunyi saat
jam kerja
Subjek lebih memilih
menyelesaikan pekerjaannya
terlebih dahulu jika smartphone
berbunyi tetapi tidak ada
kepentingan yang berkaitan dengan
pekerjaan
Subjek tidak merasa terganggu
dengan bunyi smartphone disaat
kerja
Subjek hanya merasa teralihkan
dengan bunyi smartphone saat jam
kerja
Kenyamanan responden
berkaitan dengan aturan
yang ditetapkan
Prioritas terhadap hal
yang lebih penting
Subjek merasa tidak
terganggu
Subjek merasa
teralihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
RESPONDEN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No
baris Verbatim MN (informan 2)
Interpretasi Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Sebelumnya terimakasih banyak
ya mas, karena sudah mau bersedia
untuk membantu aku..
iya.. sama-sama mbak...
Sudah mau diwawancarai untuk
keperluan tugas akhir ini.. jdi ini
nanti aku mau memberikan
pertanyaan-pertanyaan trus nanti
masnya tinggal menjawab aja.
oh ya mbak.. siap!
Mas pake smartphone?
he’em.. make mbak..
Udah lama?
udaaahhh 4 tahunan..
4 tahunan?
he’em..4 tahunan.. sejak SMA
kelas 2
Kenapa kok pake smartphone ?
Pertama karena dia... emmm...
smartphone itu bentuk android ya
mbak?
Bisa mas... bisa berbentuk android
atau blackberry gitu..
Bisa..
pertama karena aplikasinya
banyak.. untuk sosial media juga
berguna sekali.. khususnya
komunikasi individu atau antar
kelompok mereka bisa lewat
group juga. Dan.. alhamdulilah
bisnis sekarang juga bisa
berjalan dengan smartphone itu
makai aplikasi-aplikasi sosial
media mapun chatting
Kan banyak aplikasi-aplikasinya
ya mas.. trus yang biasanya
diakses itu aplikasinya apa aja
mas?
emm.. pilih salah satu atau...
Terserah.. apapun yang mas pake..
yang paling sering itu Line..
He’em..
yang kedua itu bbm, trus whatt’s
up.. trus kalo buat sosial media
Subjek menggunakan
smartphone sejak SMA kelas
2
Subjek menggunakan
smartphone karena memiliki
aplikasi yang sangat banyak,
dapat digunakan sebagai
komunikasi antar individu
ataupun kelompok dan untuk
penunjang pekerjaan
Aplikasi yang sering
digunakan oleh subjek yaitu
Line, bbm, whatt’s up,
-Motivasi awal
menggunakan smartphone
- extraversion
- faktor eksternal
-faktor sosial
Aplikasi smartphone yang
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
sendiri itu twitter, instagram, abis
tu terakhir facebook. Itu yang
keseringan dalam pemakaian.
Yang lebih sering?
yang lebih sering chattingan
line.. kalo sosial media lebih
sering instagram..
Trus, kira-kira berapa jam
makenya mas?
waduh... sehari?
He’em.. sehari..
sehari? Sehari sekiranya sih 15
jam..
15 jam?
tapi gak continue..
Kok bisa sampe 15 jam gitu
biasanya dipake untuk apa.. yang
lebih sering gitu..
lebih sering instagram sih..
Istagram?
he’e.. aku nge’share-ngeshare
foto.. ngliat-ngliat foto juga
diisntagram itu.. kalo chattingnya
ya Line paling sering..
Oh gitu.. kalo make instagram gitu
nyamannya gimana?
kalo diinstagram sendiri dia
simple sih.. tool-tool’s nya simpel
mulai dari cara ngeshare, bisa
nglike foto langsung, bisa
comment juga.. apa lagi untuk
istilahnya discover foto-foto
oranglag.. gitu.. misalnya kita
penasaran sama foto-foto artis
siapa gitu..dengan mudah tinggal
search namanya aja trus nanti
tinggal keluar fotonya.. gitu..
Oh gitu.. trus gini mas, kan
sekarang teknologi semakin
berkembang, zaman makin
modern trus banyak aplikasi-
aplikasi yang baru.. trus masnya
sering make?
aplikasi-aplikasi yang baru..aku
ngliat gunanya dulu..
Oh liat gunanya dulu..
instagram, facebook dan
Aplikasi yang paling sering
digunakan yaitu line dan
Subjek menggunakan
smartphone dapat
menghabiskan waktu 15 jam
dalam sehari
Subjek lebih banyak
mengakses instagram yaitu
menshare foto atau lihat foto
dan chatting menggunakan
line
Subjek merasa nyaman
menggunakan instagram
karena aplikasinya
sederhana, menarik dan
mudah digunakan
Penggunaan waktu
pemakaian smartphone
Aktivitas yang dilakukan
responden
Kenyamanan menggunakan
aplikasi yang dipilih
responden
Pemilihan aplikasi
berdasarkan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
he’em.. sebut saja kayak we chatt,
be talk.. kan lebih dulu line dari
pada mereka.. aku tergantung
kenyamanannya aja sih sama
fungsinya.. trus aku keseringan
diline.. trus aktivitas kebanyakan
di line kalo untuk chatting ya..
memilihnya lebih milih line gitu..
daripada be talk atau we chatt
Emm.. berarti liat dari fungsinya
yaa..
iya.. dari fungsinya..
kenyamanan juga lagi-lagi..
hahaha
Kembali ke kenyamanan juga ya..
he’e...
Kalo misalnya smartphone kan
harus diisi pulsa tuh.. tiap bulan
atau mungkin kalo masnya make
15 jam sehari gitu kan lebih cepet
habis.. kalo misalnya habis gitu..
rasanya gimana ?
bener-bener bete! Kalo abisnya
cepet.. ah.. bener-bener bukan
kecewa ya.. tapi lebih ke.. apa
yaa.. kayaa..bingunglah bisa
dibilang.. apalagi kalo gak nemu
wifi.. itu badmood sekali..
hahaha..
Trus, kalo mas diminta untuk
memilih gitu.. kalo kehabisan
pulsa smartphone.. lebih milih beli
pulsa atau beli makan dulu?
aku lebih milih beli pulsa
smartphone dulu.. kalo gak ada
pulsa smartphone gak bisa
makan aku.. hahahah.. kalo beli
pulsa smartphone kan bisa
nelpon temen-temen,, kalo beli
makanan bisa siapin bareng
temen-temen..
Trus, kalo misalnya mau
bersosialisasi atau interaksi gitu..
kan ada yang make group-group
gitu di smartphone.. nah enaknya
gimana ? ketemu langsung atau
lebih enak pake smartphone?
Subjek menggunakan
aplikasi berdasarkan
kegunaannya
Selain berdasarkan fungsi,
subjek juga mengutamakan
kenyamannya
Subjek merasa kebingungan
dan mood akan menjadi
buruk ketika pulsa habis dan
tidak menemukan wifi
Subjek lebih memilih
membeli pulsa smartphone
karena hal tersebut berkaitan
dengan pekerjaan
Pemilihan aplikasi
berdasarkan fungsi dan
kenyamanan
Perasaan bingung yang
dialami subjek
Emotional instability
Faktor situasional
protitas terhadap suatu hal
yang penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
kalo aku sih situasional sih
mbak.. kalo memang tempatnya
jauh gitu atau gak bisa dijangkau
waktu ya lewat smartphone..
nanti kalo bisa dijangkau..
yaa..katakanlah dari sini trus
tetanggaku ada dideket sini ya
aku samperin aja.. kan skalian
silaturahmi..
Tapi lebih seringnya?
smartphone..
Trus kalo misalnya butuh hiburan
gitu.. lebih enak internetan pake
smartphone atau keluar gitu?
oh.. kalo hiburan lebih enak
keluar.. kalo smartphone sekedar
denger musik itu juga jarang
sekali.. biarpun banyak musik
dihandphone tapi gak terlalu
banyak denger musik..
Kan banyak mas, hiburan kayak
game..
untuk games,, aku bener-bener
yang aku srekk gitu.. kalo ga srek
abis itu langsung tak hapus.. tak
delete..
Kalo misalnya ada games yang
srekk gitu, bisa ngabisin sampe
berapa jam mainnya?
paling seminggu lah bosen-
bosennya.. setelah itu di delete..
tapi untuk yang bener-bener
hiburan itu enak diluar.. entah
nongkrong.. entah yaa kayak gini
jalan-jalan sama temen-temen.
Trus, kalo make smartphone
sendiri lebih bisa membangun
hubungan sosial gak sih?
kalo menurutku ya.. selagi itu gak
mendewa-dewakan smartphone
sih bisa mbak.. maksudnya dalam
arti biarpun pengguna
smartphone aktif gitu yaa.. tapi
diluar itu kalo masih bisa
bersosialisasi secara langsung
Untuk bersosialiasi, subjek
menyesuaikan situasi. Jika
jarak dapat dijangkau subjek
memilih bertemu langsung
Tetapi subjek lebih sering
berkomunikasi via
smartphone
Subjek memilih keluar
rumah untuk mencari
hiburan/refreshing
Subjek lebih menyukai
bermain game yang benar-
benar disukainya
Subjek merasa bosan dengan
game-game hiburan yang
ditawarkan smartphone dan
memilih menghabiskan
waktu refreshing diluar
rumah
Menurut subjek pengguna
smartphone aktif pun dapat
Cara responden berinteraksi
dengan teman-temannya
Cara yang disukai responden
berkaitan dengan hiburan
Pandangan subjek terhadap
pengguna aktif smartphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
gitu tanpa smartphone pun masih
bisa..
Trus interaksinya sama temen-
temen?
lancar..
Lancar? Lebih lancar pake
smartphone atau enggak?
aku enggak bilang lebih lancar
pake smartphone atau enggak..
tapi lebih.. seakan-akan lebih
terbangun lagi.. lebih ada feelnya
gitu.. itupun kalo ada masalah
atau apapun yang diomongin
panjang kan itu harus bener2
ketemu.. gak mungkin lewat
smartphone.. smartphone hanya
sekdar info..sekedar
pemberitahuan.. sekedar
istilahnya alat lah gitu..
pengingat aja..
Kalo pas dikantor gitu? Boleh pake
smartphone?
kebetulan dikantor aku bebas..
hehehe
Bebas?
maksudnya aku lagi gak dikantor
gitu..beberapa bulan ini..tapi
skalinya dikantor sih kalo ada
waktu buat liat smartphone ya
silahkan..
Ooo..berarti kalo pas lagi kerja
gitu juga gak sering liat
smartphone?
kalo lagi kerja.. tergantung
dulu..ini kerjaanku butuh liat
smartphone atau enggak..kalo
memang enggak, ya tak
enggak’in bener-bener..
Tapi biasanya gimana?
biasanya sih..enggak sih..
Enggak?
maksudnya kerja dulu..kalo ada
yg bener-bener penting baru
dibuka..
Trus, dikantor ada larangan pake
smartphone?
membangun hubungan sosial
menjadi lebih baik
Subjek mengatakan bahwa
dengan adanya smartphone
hungan interaksi dengan
teman-teman menjadi lancar
dan lebih terbangun.
Peraturan dikantor tidak
menetapkan aturan
pemakaian smartphone
Penggunaan smartphone
pada jam kerja dapat
dilakukan ketika
membutuhkan smartphone
Pandangan subjek mengenai
penggunaan smartphone
Peraturan penggunaan
smartphone
Prioritas terhadap hal yang
lebih penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
enggak.. bebas kok.. selama gak
mengganggu kewajibannya
dulu..
Trus, kalo misalnya pas kerja gitu
mas.. smartphonenya bunyi..
he’em..
Trus, mas kan harus fokus sama
kerjaan..apalagi kalo kerjaannya
banyak gitu..ganggu gak?
enggak sih?
Enggak?
kalo sudah sering
denger..istilahnya kalo udah
sering nglakuin kerjaan seperti
itu yaa..kerja sambil hp
disamping gitu udah sering..kalo
bunyipun aku liat notifikasi dulu
trus gak terlalu segera dibalas
gitu..aku lanjutin aja..
Berarti gak pernah mengganggu
konsentrasi?
enggak.. kecuali kalo lagu-lagu
yang gak aku suka bisa ganggu..
Smartphone bunyi lagu?
enggak.. kalo misalnya bunyi
lagu diluar smartphone gitu..
Oh..
Tapi kalo pemakaian HP gtu?
enggak..
Subjek akan membuka
smartphone pada jam kerja
ketika ada hal penting
Smartphone bebas digunakan
pada jam kerja asalkan tidak
mengganggu pekerjaan
Subjek tidak merasa
terganggu dengan bunyi
smartphonennya dan akan
menyelesaikan pekerjaan
terlebih dahulu
Subjek hanya merasa
terganggu dengan bunyi
lagu-lagu diluar yang bukan
berasal dari smartphonnya
Responden merasa tidak
terganggu dengan
smartphone yang berbunyi
Responden terganggu dengan
hal-hal diluar smartphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
RESPONDEN III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No
Baris Verbatim JJ (informan 3)
Interpretasi Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Sebelumnya trimakasih karena
mas sudah mau bersedia untuk
membantu saya menyelesaikan
saya.. jadi begini, nanti ada
pertanyaan-pertanyaan trus mas
tinggal menjawab saja..
Iya..
Sesuai dengan apa yang saya
tanyakan..
Ya..
Mas pake smartphone?
Pake..
Udah lama makenya mas?
Udah lama mbak.. semenjak
awal smartphone ada itu saya
sudah make..
Sejak kapan?
Sekitar 3-4 tahun udah pakenya..
3-4 tahun?
Iya..
Kenapa kok pake smartphone?
Karena untuk mobilitas saya
dibidang usaha saya.. pertama
itu.. yang kedua untuk
berkomunikasi juga sama temen-
temen saya.. karena kebanyakan
pakai sosial media ya..
Trus kan sekarang banyak
aplikasinya ya.. macem-acem juga
aplikasinya.. trus biasanya apa aja
aplikasi yang dipake?
Aplikasi..paling yang wajib itu
whatt’s up..
He’em..
Line, instagram sama mungkin
google map saya juga pake..
Kalo yang paling sering?
Google map.. untuk..untuk
searching kendaraan-
kendaraan.. gitu.. jadi saya
sering pake gogle map untuk
lokasi GPS-GPS untuk
kendaraan-kendaraan saya..
Kalo yang lainnya?
Paling whatt’s up..
Subjek menggunakan
smartphone sejak
smartphone sudah mulai
dimunculkan yaitu sekitar 3
sampai 4 tahun
Subjek menggunakan
smartphone karena untuk
sarana pekerjaan dan
komunikasi
Subjek menggunakan
aplikasi whatt’s up sebagai
aplikasi yang wajib
digunakan, line, instagram
dan google map
Awal penggunaan smartphone
Motivasi awal penggunaan
smartphone
Extraversion
Materialisme
Faktor sosial
Aplikasi yang digunakan oleh
responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Biasanya dipake untuk apa?
Untuk komunikasi dengan
pelanggan..
Hanya dengan pelanggan?
Ya.. dengan pelanggan..dengan
temen-temen..
Trus, sehari berapa jam kira-kira
make smartphone?
Sehari...gak pasti.. paling
minimal kalo sempat melihat
smartphone ya liat..
Kalo dikira-kira?
Dalam sekali liat atau...
Eee..pemakaian sehari?
Pemakaian sehari itu mungkin
bisa 3-5 jam ya..kalo
diakumulasi semuanya..
Semuanya 3-5 jam?
Iya..kalo saya pas lagi nyari
mobil atau kendaraan pasti agak
lama..sekitar 15 menit.. biasanya
saya rata-rata sekali liat HP 15
menit’an..15-30 menit..kalo
malem bisa lebih lama lagi..
Berapa jam?
Malem..1 jam mungkin..dipake
untuk searching, saya baca-baca
berita diinternet juga..
Kalo untuk main game
enggak?
Jarang..
Jarang?
Jarang..saya jarang maen
game..kalo maen game pake
komputer..
Trus kalo sekarang kan makin
modern, makin berkembang dan
segala macemlah..trus aplikasinya
juga banyak bangetgitu ya..nah,
mas tertarik untuk nambah
aplikasi gak?
Jarang mbak..saya jarang
pengen nambah kalo gak sesuai
saya pengen gunain gitu..
Aplikasi whatt’s up yang
digunakan untuk
komunikasi dengan
pelanggan dan teman-
teman
Subjek menghabiskan
waktu menggunakan
smartphone yaitu 3-5 jam
dalam sehari
Sekali mengakses
smartphone mnghabiskan
waktu 15 menit dan
digunakan untuk mencari
mobil
Subjek mengakses
smartphone dimalam hari
yaitu digunakan untuk
searching dan membaca
berita diinternet
Subjek jarang tertarik
menggunakan aplikasi baru
jika tidak sesuai dengan
fungsinya karena hanya
Kegunaan aplikasi
Waktu yang dihabiskan untuk
menggunakan smartphone
Aktivitas yang dilakukan
responden ketika
menggunakan smartphone
Ketidak tertarikan responden
terhadap aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
umpamanya ada aplikasi..malah
menuh-menuhin HP gitu mbak..
Ohh gitu..
Aplikasi-aplikasi yang kurang
jelas itu.. jadi saya aplikasinya
udah..paten itu smartphone yang
ini yang Leumia sama android
itu isinya gak beda jauh..sama..
Trus kalo misalnya kehabisan
pulsa gitu..atau kalo ada alesan
smartphonennya batrenya habis..
Ya..
atau paketnya habis gitu..
ya..
gimana perasaannya?
Kalo pulsa itu harus tetep
diisi..kalo paket mungkin agak
nunggu gak papa..kalo
batre..kalo batre itu kalo bisa
jangan sampe habis mbak..untuk
berhubungan dengan customer..
Trus gimana perasaannya?
Harus cepat cari
colokan..pusinglah pkoknya..
Pusing?
Iya.. pusing karena
berhubungan dengan uang gitu..
Oh gitu.. trus kalo masnya disuruh
memilih mending beli pulsa
smartphone atau beli makan dulu?
Nah..itu pilihan yang sulit juga
ya.. beli makan dulu mbak..
Beli makan dulu?
Iya.. haha
Ini kalo posisi milih lho..misalnya
pulsanya habis atau paketnya
habis trus udah laper gitu..
gimana?
Emm..makan dulu mbak..
iyak..makan dulu..
Trus kalo berinteraksi sama
temen-temen gitu, lebih enak
langsung atau lebih memilih lewat
smartphone?
Smartphone mbak sukanya..
memenuhi memori di
smartphone
Subjek menuturkan jika
pulsa smartphone harus
wajib diisi dan sebisa
mungkin tidak smapai
kehabisan baterai
Subjek merasa pusing dan
harus segera mencari
colokan listrik karena
berhubungan dengan
penghasilannya
Subjek merasa kesulitan
untuk memilih antara pulsa
smartphone dan makan,
walaupun akhirnya memilih
membeli makan
Subjek lebih menyukai
interaksi dengan teman-
teman menggunakan
smartphone yaitu dengan
Perasaan responden ketika
smartphone tidak dapat
digunakan
Emotional instability
Faktor situasional
Kesulitan responden untuk
memprioritaskan suatu hal
Responden llebih suka
berinteraksi menggunakan
smartphone dari pada bertemu
langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
Kenapa?
Karena kalo dismartphone itu
ada group..jadi bisa ketemu
langsung.. tapi kalo ketemu
langsung itu..kadang kalo mau
ketemu langsung mereka juga
pegang HP..
Pegang HP?
Iya..mungkin kalo langsung itu
penyampaiannya lebih masuk
gitu..ngobrol untuk orang
banyak..tapi kalo untuk personal
saya lebih milih pake
smartphone.. kalo untuk kumpul
rame-rame enak group mbak..
Tapi seringnya memang lewat
smartphone?
Ya..tergantung untuk..saya
kepentingannya orang banyak
atau personal..kalo personal saya
ketemu langsungatau lewat
telpon..tapi kalo orang banyak
gitu..kadang kita ngobrol tapi
mereka malah ngobrol sendiri..
kalo digroup yang penting kita
masuk’in, dibaca atau enggak
terserah..
Emm gitu.. trus kalo misalnya
mas jenuh sama kerjaan gitu lebih
suka mainan smartphone..buka-
buka apa gitu..atau pergi keluar
rumah?
Emm..suka dengerin lagu
samaa...paling baca-baca berita
diinternet..
Itu kalo jenuh..berarti lebih
seneng gitu aja?
Yaa..kadang keluar itu
kalo..nanti ujung-ujungnya juga
saya cari kopi trus pegang HP..
Ooo..kumpul sama-sama temen-
temen gitu?
Yang pasti..saya lebih sering
pake HP terutama untuk
menggunakan group
komunitas
Subjek mengatakan bahwa
jika bertemu langsung pada
akhirnya semua sibuk
dengan smartphonnya
masing masing
Subjek mengatakan bahwa
lebih efektif menggunakan
smartphone jika harus
berdiskusi dengan banyak
orang dan akan bertemu
langsung jika hanya
berbicara secara personal
Suubjek mencari hiburan
dengan cara mendengarkan
lagu dan membaca berita-
berita diinternet
Subjek menuturkan bahwa
jika keluar rumah pun pada
akhirnya mengakses
smartphone juga
Subjek mengatakan bahwa
dirinya harus selalu stand
by menggunakan
Pandangan keefektifan
komunikasi menggunakan
smartphone
Cara responden untuk
mendapatkan hiburan ketika
jenuh
Pandangan subjek ketika
mencari hiburan diluar rumah
Kesiapan responden untuk
selalu standby berkaitan
dengan pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
kerjaan..jadi saya harus selalu
pegang HP.. standby gitu..
Berarti kumpul gitu tetep pegang
HP masing-masing..
Yaa..saya harus pegang..kalo
saya pribadi memang harus
pegang..pertama ya untuk
orderan iitu kadang datengnya
kapan aja..
Lalu kalo menurut masnya apakah
dengan menggunakan smartphone
kedekatan dengan temen-temen
lebih jadi akrab, lebih intim
begitu?
Enggak..lebih ketemu langsung..
Lebih ketemu langsung ya?
Ya..kalo saya..tapi kadang kita
ketemu langsung itu pada
pegang HP.. jarang gitu lho
mbak..kita ngobrol..
Lha kalo ketemu langsung gitu,
kan pegang HP ya masing-
masing..itu gimana menurut mas?
Paling ya..ya paling..eee...kita
coba tuk kasih tau..karena
pegang HP kebanyakan temen-
temen saya rental juga..jadi
mereka pegang HP pasti untuk
kerjaan juga..
Lalu, kalo misalnya pegang HP
lalu kumpul-kumpul juga..trus
gimana caranya bagi..misalnya
pas kerja,,taoi disisi lain
membutuhkan hiburan gitu..
masnya gimana membagi
waktunya?
Emmm...saya ada kerjaan pas
gak bisa megang HP kalo lagi
nyetir.. cuman kalo pas
waktunya istirahat pasti HP
ditarok..
smartphone karena
berhubungan dengan
pekerjaan yang tidak
menentu datangnya
Subjek merasa kedekatan
dengan teman-temannya
lebih efektif jika bertemu
langsung walaupun pada
akhirnya sibuk dengan
smartphonennya masing-
masing ketika bertemu
Subjek mencoba
memberitahu jika semua
teman-temannya terlalu
sibuk dengan
smartphonennya meskipun
akhirnya memaklumi
karena berkitan dengan
pekerjaan
Subjek tidak dapat
menggunakan smartphone
ketika bekerja karena
subjek menjadi sopir
pelanggannya sendiri
Pendapat responden tentang
keevektifan penggunaan
smartphone
Cara responden untuk
memberitahu teman-
temannya agar tak
menggunakan smartphone
ketika berkumpul
Pandangan subjek terhadap
cara mengatasi masalah
Penggunaan smartphone
ketika bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Berarti gak tentu yaa waktunya..
Lalu, kalo waktu kerja gitu sering
mengakses aplikasi-aplikasi?
Jarang..
Jarang?
Jarang.. kerjaan saya yang
didunia rental..saya sering nyetir
mbak..kalo sering nyetir kan
pegang HP susah..kalo lagi
bener-bener kerja gitu saya
jarang megang HP.. tapi kalo
longgar sering..
Trus kalo jam istirahat keluar
sama temen-temen atau cari
hburan pake smartphone?
Keluar sama temen-temen..
Kenapa? Kan tadi masnya bilang
kalo seneng dengerin lagu segala
macem..
Iya..he’em.. kalo lagi jam
istirahat saya lebih milih untuk
refresh otak..cari kopi..cari
makan.. kerjaan ditinggal dulu
sementara..HP juga..eee..kerjaan
saya pasti ada di HP semua..
Ohh gitu..trus kalo dikantor gitu
ada aturan gak boleh pegang HP
gak?
Enggak..bebas..selama gak
mengganggu pekerjaan bebas..
Lalu kalo pekerjaan banyak
banget, HP nya bunyi terus
gimana? Terganggu gak?
Terganggu mbak..tapi kalo
kerjaan banyak langsung disilent
dulu mbak.. biar gak menggangu
dulu..kita selesein ini dlu..paling
kita liat HP liat dulu
bersangkutan dengan kerjaan
enggak..HP itu bunyi..kalo
bersangkutan dengan kerjaan
kita..ada orderan dari customer
ya kita gerak cepat..tapi kalo
Cuma sekedar media sosial yang
bunyi ya kita diemin..
Subjek menghabiskan
waktu istirahat dengan
keluar bersama teman-
temannya daripada mencari
hiburan dengan aplikasi
yang ada pada
smartphonennya
Subjek mendapatkan
kebebasan mengakses
smartphone dikantornya
Subjek merasa terganggu
dengan bunyi
smartphonennya dan lebih
memilih untuk
menyelesaikan
pekerjaannya terlebih
dahulu
Cara responden untuk
mendapatkan hiburan
Kebebasan responden ketika
menggunakan smartphone
dikantor
Responden merasa terganggu
ketika smartphone berbunyi
pada saat jam kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PERTANYAAN 1 : 1. Sejak kapan Anda menggunakan smartphone?
2. Apa alasan Anda menggunakan smartphone?
3. Aplikasi apa saja yang sering Anda akses? Mengapa?
4. Rata-rata berapa jam Anda mengakses aplikasi dalam smartphone?
5. Apakah Anda sering menambah aplikasi jika aplikasi tersebut sedang tren? Misalnya
instagram, path dan sebagainya?
6. Apa yang Anda rasakan jika Anda tidak bisa menggunakan smartphone karena alasan
tertentu misalnya pulsa internet habis atau baterai habis?
7. Jika diminta memilih, lebih suka membeli pulsa untuk smartphone atau untuk makan?
8. Anda lebih sering bersosialisi dengan menggunakan smartphone atau bertemu langsung?
Mengapa?
9. Jika Anda memiliki uang terbatas, Anda lebih memilih menggunakannya untuk membeli
makan atau pulsa smartphone, sedangkan Anda belum makan dan pulsa smartphone habis?
10. Saat Anda membutuhkan hiburan, Anda lebih memilih mengakses smartphone atau
melakukan kegiatan di luar rumah?
11. Apakah Anda merasa smartphone dapat membangun hubungan sosial Anda?
12. Bagaimana Anda membagi waktu antara kesenangan menggunakan smartphone dengan
pekerjaan utama Anda?
13. Apakah Anda sering mengakses smartphone di tengah-tengah pekerjaan Anda?
14. Pada jam istirahat, Anda lebih suka keluar makan bersama teman-teman atau
menghabiskan waktu mengakses smartphone?
15. Apakah ada peraturan di kantor Anda yang melarang menggunakan smartphone di jam
kerja?
16. Anda nyaman dengan peraturan tersebut dan menganggapnya tidak mengganggu privasi
Anda?
17. Apakah Anda akan merasa bingung di tengah-tengah jam kerja ketika smartphone Anda
sering berbunyi?
18. Apa yang Anda lakukan jika hal tersebut terjadi?
19. Apakah hal seperti di atas mengganggu konsentrasi pekerjaan Anda sehingga pekerjaan
Anda tidak terselesaikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PERTANYAAN 2
No Dimensi Tujuan Pertanyaan
1 Kognitif Untuk mengetahui
alasan penggunaan
smartphone
1. Sejak kapan Anda menggunakan
smartphone?
2. Apa alasan Anda menggunakan
smartphone?
3. Aplikasi apa saja yang sering Anda
akses? Mengapa?
4. Rata-rata berapa jam Anda
mengakses aplikasi dalam
smartphone?
2 Afektif Untuk mengetahui
reaksi saat
menggunakan
smartphone
1. Apa yang Anda rasakan jika Anda
tidak bisa menggunakan
smartphone karena alasan tertentu
misalnya pulsa internet habis atau
baterai habis?
2. Saat Anda membutuhkan hiburan,
Anda lebih memilih mengakses
smartphone atau melakukan
kegiatan di luar rumah?
3. Apakah Anda merasa smartphone
dapat membangun hubungan sosial
Anda?
4. Anda nyaman dengan peraturan
tersebut dan menganggapnya tidak
mengganggu privasi Anda?
5. Apakah Anda akan merasa
bingung di tengah-tengah jam
kerja ketika smartphone Anda
sering berbunyi?
3 Psikomotorik Untuk mengetahui
perilaku dalam
menggunakan
smartphone
1. Apakah Anda sering menambah
aplikasi jika aplikasi tersebut
sedang tren? Misalnya instagram,
path dan sebagainya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2. Jika diminta memilih, lebih suka
membeli pulsa untuk smartphone
atau untuk makan?
3. Anda lebih sering bersosialisi
dengan menggunakan smartphone
atau bertemu langsung? Mengapa?
4. Jika Anda memiliki uang terbatas,
Anda lebih memilih
menggunakannya untuk membeli
makan atau pulsa smartphone,
sedangkan Anda belum makan dan
pulsa smartphone habis?
5. Bagaimana Anda membagi waktu
antara kesenangan menggunakan
smartphone dengan pekerjaan
utama Anda?
6. Apakah Anda sering mengakses
smartphone di tengah-tengah
pekerjaan Anda?
7. Pada jam istirahat, Anda lebih suka
keluar makan bersama teman-
teman atau menghabiskan waktu
mengakses smartphone?
8. Apakah ada peraturan di kantor
Anda yang melarang menggunakan
smartphone di jam kerja?
9. Apa yang Anda lakukan jika tidak
dapat mengakses smartphone hal
tersebut terjadi?
10. Apakah hal seperti di atas
mengganggu konsentrasi pekerjaan
Anda sehingga pekerjaan Anda
tidak terselesaikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
INFORMED CONCENT
Pada kesempatan ini, saya mahasiswa psikologi yang akan menyelesaiakan tugas akhir
memohon bantuan dan kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi partisipan dalam
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana anda meresponi berbagai
informasi yang ada di jejaring sosial Facebook. beberapa informasi ini dibuat unutk membantu
anda memutuskan apakah anda bersedia atau tidak.
Anda terpilih dalam penelitian ini karena anda memiliki akun jejaring sosial Facebook.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta anda
menjawab pertanyaan beberapa pertanyaan terkait dengan pengalaman anda. Anda mungkin
perlu mengingat – ingat kembali pengalaman – pengalaman terdahulu sehingga anda mungkin
akan mengalami emosi atau perasaan tidak enak. Oleh karena itu, anda berhak memutuskan
untuk mundur dalam penelitian ini.hasil wawancara nanti akan direkam dengan digital
recorder. Wawancara dapat dilakuakn kapanpun saar anda merasa nyaman untuk bercerita.
Dalam prosesnya, wawancara dapat berlangsung antara 30 -45 menit. Namun, peneliti sangat
fleksibel terhadap kesediaan waktu anda.
Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin, peneliti tidak akan membagikan hasil
pengumpulan data kepada siapapuan kecuali dosen pembimbing peneliti. Nama anda akan
dirahasiakan dengan menggunakan inisial. Anda berhak untuk mempertanyakan hal – hal yang
berkaitan dengan penelitia ini sebelum berpartisipasi.
Keuntungan yang anda peroleh dalam penelitian ini adalah anda dapat merefleksikan
kembali pengalaman anda selama anda menggunakan jejaring sosial Facebook. partisipasi
anda juga akan memiliki peran penting dalam memberikan sumbangsih bagi ilmu psikologi
sosial.
Anda secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
tanda tangan anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini namun tidak mengikat keberadaaan anda untuk tetap menjadi subyek penelitian
hingga penelitian berakhir.
Partisipan peneliti Peneliti
Vincentia Firsta Riani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI