formulasi dan proses produksi produk sambal … · 3 pengaruh penambahan asam sitrat terhadap ph...

51
FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL ANDALIMAN DALAM KEMASAN FEGA JONATHAN EPHMARA DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: lamkhanh

Post on 25-Mar-2019

419 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI

PRODUK SAMBAL ANDALIMAN

DALAM KEMASAN

FEGA JONATHAN EPHMARA

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10
Page 3: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Formulasi dan Proses

Produksi Produk Sambal Andaliman dalam Kemasan adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Fega Jonathan Ephmara

NIM F24080088

Page 4: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

ABSTRAK

FEGA JONATHAN EPHMARA. Formulasi dan Proses Produksi Produk Sambal

Andaliman dalam Kemasan. Dibimbing oleh DIAN HERAWATI dan ELVIRA

SYAMSIR.

Andaliman merupakan rempah yang dapat tumbuh baik di Indonesia,

khususnya daerah Sumatera Utara. Keunikan yang dimiliki andaliman adalah sifat

sensorik yang khas, seperti sensasi trigeminal pada lidah. Penelitian ini bertujuan

untuk menentukan formulasi sambal andaliman yang memiliki karakteristik fisik,

kimia, dan organoleptik yang baik, mengetahui stabilitas sambal andaliman

selama penyimpanan, dan mengetahui parameter uji yang sesuai untuk memonitor

stabilitas sambal andaliman. Sampel diberikan perlakuan penambahan asam sitrat

(0.05%, 0.10%, 0.20%, 0.30%, dan 0.60%) untuk mencapai pH ≤ 4. Sampel yang

terpilih diberikan perlakuan penambahan andaliman (0%, 3%, 5%, dan 7%) untuk

memperoleh perlakuan dengan sifat fisik (viskositas, warna), kimia (kadar total

fenol, pH), dan organoleptik terbaik. Sampel terbaik diuji stabilitasnya selama

penyimpanan pada suhu 30 oC

dan 37

oC. Hasil menunjukkan bahwa, pH sambal

yang optimal dapat dicapai dengan penambahan asam sitrat sebesar 0.60 % dan

sambal andaliman dengan karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik terbaik

dapat dicapai dengan penambahan andaliman sebesar 5 %. Stabilitas sambal

andaliman dapat ditentukan oleh parameter Aw, viskositas, dan TPC.

Kata kunci : andaliman, sambal andaliman, formulasi, stabilitas

ABSTRACT

FEGA JONATHAN EPHMARA. Formulation and Processing of Andaliman

Sauce in Packaging. Supervised by DIAN HERAWATI and ELVIRA SYAMSIR.

Andaliman is one of spices that can grow in Indonesia, especially in North

Sumatera. The Andaliman’s uniqueness is special sensory characteristic, like

trigeminal sensation on the tongue. The research was conducted to determine

andaliman sauce formulation that have the best physical, chemical, and

organoleptic characteristic, to know andaliman sauce stability during storage, and

to know testing parameters that can be monitor according to andaliman sauce

stability. Sample were added by citric acid (0.05%, 0.10%, 0.20%, 0.30%, and

0.60%) to reach pH ≤ 4. Four andaliman consentration (0%, 3%, 5%, and 7%)

were added to chosen sample, to obtain the best physical (viscosity, color),

chemical (pH, total phenol), and organoleptic characteristic. Stability of the best

sample were tested at 30 oC

dan 37

oC during storage The result indicates that pH

optimal of andaliman sauce can be reach by added 0.60 % citrate acid and to get

andaliman sauce with optimal physic characteristic and organoleptic can be reach

by adding 5 % andaliman. Stability of andaliman sauce can be determined by Aw,

viscosity, and TPC parameter.

Key words : andaliman, andaliman sauce, formulation, stability

Page 5: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI

PRODUK SAMBAL ANDALIMAN

DALAM KEMASAN

FEGA JONATHAN EPHMARA

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10
Page 7: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

Judul Skripsi : Formulasi dan Proses Produksi Produk Sambal Andaliman dalam

Kemasan

Nama : Fega Jonathan Ephmara

NIM : F24080088

Disetujui oleh

Dian Herawati, STP, MSi

Pembimbing I

Dr. Elvira Syamsir, STP, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Feri Kusnandar, M.Sc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

kasih-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2012 ini ialah Formulasi

dan Proses Produksi Produk Sambal Andaliman dalam Kemasan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dian Herawati, STP, M.Si dan Dr.

Elvira Syamsir, STP, M.Si selaku pembimbing, dan Dr. Didah Nur Faridah, STP,

M.Si selaku dosen penguji, serta kepada seluruh dosen yang telah memberikan

wawasan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menempuh studi

sarjana. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh staf

departemen yang telah bersedia membantu dalam proses belajar-mengajar penulis.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga,

begitu juga dengan teman-teman atas segala doa, dukungan, dan kasih sayangnya.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan

kancah pendidikan Indonesia.

Bogor, Januari 2014

Fega Jonathan Ephmara

Page 9: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang .................................................................................................... 1

Perumusan Masalah ............................................................................................. 2

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2

METODE ................................................................................................................ 2

Bahan dan Alat .................................................................................................... 2

Metode Penelitian ................................................................................................ 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7

Penentuan Jumlah Penambahan Asam Sitrat ...................................................... 7

Penentuan Jumlah Penambahan Andaliman ........................................................ 8

Penentuan Stabilitas Produk .............................................................................. 13

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 18

Simpulan ............................................................................................................ 18

Saran .................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

LAMPIRAN .......................................................................................................... 21

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 38

Page 10: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

DAFTAR TABEL

1 Formula sambal dengan berbagai konsentrasi asam sitrat 4 2 Taraf Konsentrasi andaliman pada produk dalam basis 1 kg 4 3 Data pH berbagai penambahan asam sitrat pada sambal. 8 4 Data pH pada berbagai konsentrasi andaliman 9 5 Data kadar total fenol pada berbagai konsentrasi andaliman 9 6 Persentase total fenol produk terhadap 641 mg asam fenolik / hari 10 7 Data parameter organoleptik pada berbagai perlakuan 11 8 Data viskositas pada berbagai konsentrasi andaliman 11 9 Data warna pada berbagai konsentrasi andaliman 12

10 Persyaratan Mutu Saus Cabe (SNI 01-2976-2006) 12 11 Data stabilitas produk selama 28 hari penyimpanan 16 12 Data TPC sambal andaliman 17

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir penelitian 3 2 Diagram alir pengolahan sambal andaliman 5 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 4 Pengaruh penambahan andaliman terhadap total fenol sambal 10 5 Grafik perubahan parameter Aw terhadap lama penyimpanan 13 6 Grafik perubahan parameter pH terhadap lama penyimpanan 14 7 Grafik perubahan parameter viskositas terhadap lama penyimpanan 15 8 Grafik perubahan parameter L* terhadap lama penyimpanan 15 9 Grafik perubahan parameter a* terhadap lama penyimpanan 16

10 Grafik perubahan parameter b* terhadap lama penyimpanan 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 Diagram persiapan bahan baku 21 2 Diagram persiapan alat 21 3 Diagram persiapan bahan pengikat 21

4 Diagram alir Standar Prosedur Operasional pengolahan saus cabe

(DPHP, 2009) 22 5 Komposisi bahan sambal untuk penentuan jumlah penambahan asam

sitrat basis 1 Kg 23 6 Komposisi bahan sambal andaliman untuk penentuan jumlah

penambahan andaliman basis 1 Kg 23 7 Data konsentrasi asam galat dan absorbansi 23 8 Data total fenol berbagai konsentrasi sambal 24

9 Data parameter aw, pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu

inkubasi 30 oC 24

10 Data parameter warna selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 oC 24

11 Data parameter aw, pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu

inkubasi 37 oC 25

12 Data parameter warna selama penyimpanan pada suhu inkubasi 37 oC 25

13 Skor tingkat kesukaan uji organoleptik 25

Page 11: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

14 Data warna pada pengujian organoleptik 26 15 Data rasa pada pengujian organoleptik 28 16 Data aroma pada pengujian organoleptik 30 17 Data kekentalan pada pengujian organoleptik 32 18 Data overall pada pengujian organoleptik 34 19 Anova parameter kekentalan 36 20 Anova parameter aroma 36 21 Anova parameter rasa 36 22 Anova parameter warna 37 23 Anova parameter overall 37 24 Hasil uji Duncan untuk parameter warna 37 25 Data kebutuhan konsumsi untuk orang dewasa akan kelompok polifenol

(FINDIET, 2002) 38 26 Konsumsi produk sambal andaliman yang disarankan setiap harinya 38

Page 12: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10
Page 13: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Andaliman merupakan tanaman yang hanya dapat tumbuh baik di Sumatera

Utara, sehingga dapat disebut sebagai tanaman khas daerah tersebut. Parhusip

(2006) menyatakan bahwa pada buah andaliman mengandung komponen aktif

alkaloid, tannin, fenol hidrokuinon, flavonoid, triterpenoid, saponin, dan steroid.

Komponen aktif pada buah memberikan pengaruh pada sifat fungsional seperti

antioksidan dan antimikroba, serta memberikan sensori aroma dan rasa yang khas

pada buah.

Andaliman dapat dijadikan sebagai produk khas daerah yang bersifat stabil

selama penyimpanan dan dapat diterima secara organoleptik. Pada umumnya buah

andaliman digunakan sebagai bumbu masakan oleh masyarakat Sumatera Utara.

Berdasarkan karakteristik yang dimiliki andaliman maka dapat dibuat produk khas

daerah dalam bentuk produk saus cabe / sambal.

Keunikan buah andaliman terletak pada kemampuannya menghasilkan sifat

sensorik yang khas yaitu sensasi trigeminal pada lidah (Tensiska, 2001). Keunikan

tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan sambal dengan citarasa yang

khas. Selain keunikan tersebut, andaliman juga dapat menjaga kestabilan sambal

selama penyimpanan karena mengandung komponen aktif yang bersifat sebagai

antioksidan dan antimikroba. Untuk mendapatkan sambal andaliman yang terbaik

maka perlu ditentukan jumlah penambahan andaliman yang optimal.

Berdasarkan persyaratan mutu saus cabe pada SNI, saus cabe atau sambal

harus memiliki pH ≤ 4. Dengan kondisi tersebut maka Clostrudium botulinum

tidak perlu dikhawatirkan keberadaannya, karena tidak dapat tumbuh pada produk

pangan dengan pH ≤ 4,5 (Fellows, 2009). Mikroorganisme yang dinyatakan dapat

berkembang pada pangan pH rendah adalah mikroorganisme yang tahan asam

seperti bakteri asam laktat, bakteri asam asetat, kapang, dan khamir (Silva, 2004).

Pada umumnya mikroorganisme tersebut dapat dicegah pertumbuhannya dengan

perlakuan pasteurisasi. Pasteurisasi pada pangan yang berasam tinggi (pH ≤ 4.5)

dilakukan untuk memperpanjang masa simpan dengan merusak mikroorganisme

perusak seperti kapang dan khamir serta menginaktivasi enzim (Fellows, 2009).

Produk pasteurisasi perlu diamati stabilitasnya untuk mengetahui keawetan

selama penyimpanan. Fellows (2009) menyatakan bahwa suhu merupakan salah

satu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau perubahan pangan, seperti

pertumbuhan mikroba, oksidasi lipid, kehilangan nutrisi, perubahan tekstur dan

warna. Dengan menyimpan produk pada suhu tertentu dan mengamati perubahan

sifat fisik, kimia, dan mikrobiologi yang terjadi selama penyimpanan, maka

stabilitas produk dapat diketahui. Hal ini akan berguna sebagai data dasar untuk

pengembangan produk sambal andaliman.

Page 14: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

2

Perumusan Masalah

i. Bagaimana pengaruh formulasi dan proses produksi sambal andaliman

terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik sambal andaliman?

ii. Bagaimana perubahan produk sambal andaliman hasil pasteurisasi selama

penyimpanan?

iii. Apakah parameter pengujian yang sesuai untuk mengetahui stabilitas

produk sambal andaliman selama penyimpanan yang dilihat dari parameter

aw, pH, warna, viskositas, dan TPC?

Tujuan Penelitian

i. Menentukan formulasi sambal andaliman yang memiliki karakteristik

fisik, dan organoleptik yang baik.

ii. Mengetahui stabilitas sambal andaliman selama penyimpanan.

iii. Mengetahui parameter uji yang sesuai untuk memonitor stabilitas sambal

andaliman.

METODE

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk sambal andaliman antara

lain andaliman yang diperoleh dari pasar Bogor, air minum dalam kemasan, asam

sitrat, bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, gula, garam, minyak

goreng, natrium benzoat, dan pati jagung (Maizenna) yang diperoleh dari pasar

lokal, Bogor. Bahan yang digunakan untuk analisis produk selama penelitian

antara lain akuades, alkohol 70 %, ethanol 95%, HCl 1N, KH3PO4, larutan folin-

ciocalteu 50%, larutan Na2CO3 5%, larutan asam galat berbagai konsentrasi [0,

25, 50, 75, 100], NaOH 1N, dan PCA (plate count agar).

Alat untuk produksi sambal antara lain blender, kompor, saringan, sendok

pengaduk, wadah, wajan. Alat yang digunakan untuk analisis adalah bunsen,

chromameter, inkubator suhu 30 oC dan suhu 37

oC, lemari pendingin, neraca

analitik, oven udara dan oven vakum, pH meter, pipet volumetrik dan 1 set

mikropipet, sentrifus, spektrofotometer, stomacher, viscometer Brookfield, vortex,

thermometer, dan alat gelas.

Page 15: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

3

Metode Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 tahap seperti dapat dilihat pada Gambar 1. Tahap

pertama adalah penentuan jumlah penambahan asam sitrat untuk mencapai standar

pH pada sambal sesuai SNI (pH ≤ 4). Tahap kedua adalah penentuan jumlah

penambahan andaliman dan pengaruhnya terhadap karakteristik fisik, kimia, dan

organoleptik. Tahap ketiga adalah penentuan stabilitas sambal andaliman selama

penyimpanan.

Penentuan jumlah penambahan asam sitrat

Penambahan asam sitrat pada sambal (tanpa penggunaan andaliman)

dilakukan pada 5 taraf konsentrasi seperti tertera pada Tabel 2. Pada setiap

penambahan konsentrasi asam sitrat, dilakukan pengurangan jumlah penggunaan

cabe merah. Pengurangan jumlah penggunaan cabe merah yang dilakukan tidak

memberikan dampak yang cukup besar terhadap sambal, karena pengurangan

cabe merah hanya berkisar 0,5 gram – 6 gram. Sambal yang telah ditambahkan

asam sitrat diukur nilai pHnya, untuk mengetahui taraf konsentrasi asam sitrat

yang dapat memenuhi syarat mutu saus cabe SNI 01-2976-2006 berdasarkan

parameter pH (pH ≤4).

Gambar 1 Diagram alir penelitian

Informasi jumlah penggunaan

asam sitrat dan andaliman

terpilih, serta stabilitas sambal

selama penyimpanan

Penentuan jumlah asam sitrat Analisis pH

Penentuan penambahan andaliman

(konsentrasi 0 %, 3 %, 5 %, 7 % dari total formula) Analisis pH, organoleptik,

total fenol, dan warna

Penentuan stabilitas sambal pada suhu 30 oC dan 37

oC selama 28 hari

(pengamatan dilakukan setiap 7 hari)

Analisis aw, mikroba, pH,

warna, dan viskositas

Page 16: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

4

Penentuan jumlah penambahan andaliman

Penentuan jumlah penambahan andaliman pada sambal dilakukan untuk

mendapatkan karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik yang optimal. Taraf

konsentrasi andaliman yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Pada proses

pengolahan sambal, andaliman ditambahkan bersama bumbu lainnya sebelum

dilakukan pemasakan.

Tabel 1 Formula sambal dengan berbagai konsentrasi asam sitrat

Prosedur pengolahan sambal mengacu pada Standar Prosedur Operasional

(SPO) pengolahan cabe yang diterbitkan oleh Direktorat Pengolahan Hasil

Pertanian (2009) dan dimodifikasi untuk mendapatkan sambal andaliman yang

optimal. Diagram alir pengolahan sambal dapat dilihat pada Gambar 2. Penentuan

jumlah andaliman dilakukan pada masing-masing taraf konsentrasi untuk melihat

karakteristik sambal yang dihasilkan. Pengujian karakteristik fisik sambal

dilakukan terhadap parameter viskositas dan warna. Pengujian karakteristik kimia

dilakukan untuk parameter pH dan kadar total fenol. Karakteristik organoleptik

dapat dilakukan dengan uji rating hedonik.

Tabel 2 Taraf Konsentrasi andaliman pada produk dalam basis 1 kg

Penentuan stabilitas sambal andaliman selama penyimpanan

Uji stabilitas sambal dilakukan hanya pada konsentrasi andaliman yang

terpilih. Sambal andaliman disimpan pada inkubator suhu 30 oC dan 37

oC selama

28 hari dan dilakukan pengamatan pada hari ke-0, ke-7, ke-14, ke-21, dan ke-28.

Pengamatan dilakukan untuk melihat perubahan parameter (Aw, pH, TPC, warna,

dan viskositas) yang terjadi selama penyimpanan. Data yang didapat dari hasil

pengamatan diplotkan dalam bentuk grafik untuk mendapatkan trend pengaruh

lama penyimpanan terhadap setiap parameter. Parameter yang memiliki nilai

koefisien korelasi lebih besar dari 0.75 dapat dinyatakan sebagai parameter

penentu stabilitas sambal.

Formula Taraf Konsentrasi Asam Sitrat (%)

A 0.05

B 0.1

C 0.2

D 0.3

E 0.6

Formula Taraf Konsentrasi (%)

1 0

2 3

3 5

4 7

Page 17: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

5

Prosedur Analisis

Analisis Aw

Pengujian aktivitas air (water activity) produk dapat dilakukan dengan

menggunakan alat Aw meter. Sebelum digunakan, Aw meter dikalibrasi dengan

menggunakan larutan barium klorida (BaCl2). Larutan dibiarkan didalam wadah

sampel selama 3 menit dan dilakukan pengaturan nilai Aw yang terlihat pada

display alat hingga menunjukkan angka 0,9. Hal tersebut didasarkan pada BaCl2

yang mempunyai kelembaban garam jenuh sebesar 90%. Pengukuran aktivitas air

dilakukan dengan cara memasukkan sampel ke dalam wadah sampel Aw meter

sampai menutupi permukaan kemudian ditutup. Nilai Aw sampel didapatkan

setelah display alat menyatakan ready.

Gambar 2 Diagram alir pengolahan sambal andaliman

Analisis kadar total fenol sambal andaliman

Larutan standar asam galat dibuat dengan konsentrasi 2.50 mg/ml. Larutan

standar lalu diencerkan untuk mendapatkan berbagai konsentrasi (0.50 mg/ml,

Page 18: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

6

1.00 mg/ml, 1.50 mg/ml, dan 2.00 mg/ml) dengan tujuan untuk mendapatkan

trend pengaruh konsentrasi asam galat terhadap absorbansi. Sebanyak 2 gram

sambal andaliman diencerkan pada labu takar 100 ml dengan akuades hingga

tanda tera dan dilakukan pengadukan dengan vortex. Supernatan diambil

sebanyak 1 ml dan diencerkan ke dalam 5 ml etanol 95 %, kemudian di vortex dan

disentrifus pada 4000 rpm selama 5 menit. Supernatan sebanyak 0,5 ml

dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilakukan penambahaan 0,5 ml Na2CO3,

dan 2,5 ml reagen Folin Ciocalteau 50 %, kemudian dilakukan pencampuran

dengan di vortex. Sampel dilakukan penyimpanan pada ruang gelap selama 1 jam.

Sampel dilakukan pengukuran absorbansi dengan menggunakan alat

spektrofotometer. Nilai absorbansi sampel disubstitusi pada fungsi yang

dihasilkan pada kurva standar yang dihasilkan untuk mendapatkan kadar total

fenol sambal andaliman.

Analisis mikroba (Metode Total Plate Count)

Pengujian TPC dilakukan dengan tujuan untuk melihat seberapa besar

jumlah cemaran mikroba pada produk sambal andaliman. Sambal andaliman

dilakukan pengujian pada pengenceran 10-1

, 10-2

, dan 10-3

. Untuk mendapatkan

pengenceran 10-1, sampel sambal andaliman sebanyak 25 gram dilarutkan

kedalam 225 ml larutan pengencer buffer fosfat. Sampel dengan pengenceran 10-2

diperoleh dengan dilakukan pengambilan sampel dari pengenceran 10-1

sebanyak

1 ml dan diencerkan dengan larutan pengencer sebanyak 9 ml. Dari pengenceran

10-2

, sampel diambil sebanyak 1 ml dan kemudian diencerkan dengan larutan

pengencer sebanyak 9 ml untuk mendapatkan pengenceran 10-3

.

Sampel dari setiap pengenceran diambil sebanyak 1 ml, lalu dimasukkan ke

dalam cawan petri steril. Media PCA steril dituang sebanyak 15-20 ml ke dalam

cawan petri yang sudah berisikan sampel. Setelah media memadat, cawan petri

diinkubasi pada suhu 36 ± 1 oC selama 48 jam dengan posisi terbalik. Cawan petri

setelah inkubasi langsung dilakukan pengamatan untuk melihat jumlah koloni

pada masing-masing pengenceran. Pengamatan dilakukan pada selang 7 hari

selama 28 hari penyimpanan. Jumlah koloni per gram dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

[( ) ( )]

Keterangan :

N : jumlah koloni per gram pada cawan

n1: jumlah cawan pada pengenceran pertama

n2: jumlah cawan pada pengenceran kedua

d : pengenceran pada cawan pertama.

Analisis organoleptik

Analisis sensori yang dilakukan adalah uji kesukaan (hedonic test). Uji

kesukaan ini dilakukan untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap parameter

uji dengan berbagai konsentrasi andaliman, yaitu 0 % (tanpa andaliman), 3%, 5%,

dan 7%. Panelis menilai sampel berdasarkan lima parameter, yaitu parameter

warna, rasa, aroma, kekentalan, dan overall, dengan skala angka yang telah

Page 19: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

7

ditentukan untuk mereferensikan tingkat kesukaan. Panelis yang digunakan adalah

70 orang panelis yang tidak terlatih. Hasil uji kesukaan diolah dengan ANOVA

(Analysis of Variance) dan dilakukan uji lanjut untuk mengetahui konsentrasi

andaliman yang berbeda nyata dengan kontrol.

Analisis pH

Uji ini dilakukan untuk mengetahui derajat keasaman sambal andaliman.

Nilai pH diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi pada buffer pH 7 dan

buffer pH 4. Ujung alat pH meter lalu dicelupkan pada sampel dan ditunggu

hingga nilai pH di layar stabil.

Analisis warna

Pengukuran warna dengan chromameter diawali dengan proses kalibrasi

alat. Selanjutnya wadah berupa cawan kaca disiapkan diatas kertas putih sesuai

jumlah sampel kemudian setiap sampel sambal dituangkan dalam wadah sampai

penuh. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan alat yang telah terkalibrasi

diatas sampel. Parameter yang diukur adalah nilai L*a*b. Pengukuran dilakukan

tiga kali untuk setiap sampel, dengan tujuan untuk mendapatkan data yang akurat.

Analisis viskositas

Sampel sebanyak 200 ml dimasukkan ke dalam gelas piala 250 ml, Alat

diatur dengan menggunakan spindle yang digunakan adalah spindle nomor 4 dan

kecepatan 30 rpm. Spindle dicelupkan ke dalam sampel dan ketinggian viscometer

diatur hingga tanda garis tercelup. Alat dibiarkan melakukan pengukuran selama 2

menit untuk mendapatkan nilai viskositas yang stabil. Dengan menekan tuas

penjepit, maka jarum penunjuk tidak berubah posisi, sehingga pembacaan angka

dapat dengan mudah dilakukan. Nilai viskositas dapat di hitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

( )

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Jumlah Penambahan Asam Sitrat

Penambahan asam sitrat dalam pembuatan sambal bertujuan untuk

mendapatkan pH sambal yang memenuhi syarat mutu saus cabe (SNI 01-2976-

2006), yaitu pH ≤ 4. Pemilihan asam sitrat sebagai pengatur keasaman didasarkan

pada karakteristik asam sitrat yang mudah larut dalam air, murah, dan mudah

untuk diperoleh (Stratford, 1990), serta berfungsi sebagai pencegah rusaknya

warna dan aroma (Alikonis, 1979). Sambal dikondisikan memiliki pH ≤ 4 dengan

tujuan untuk mencegah pertumbuhan Clostrudium botulinum, dimana C.

Page 20: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

8

Botulinum dapat tumbuh dengan baik dengan kondisi pH 4,5 – 7,5 (Estiasih dan

Ahmadi 2011).

Tabel 3 Data pH berbagai penambahan asam sitrat pada sambal.

Peningkatan perlakuan asam sitrat sebesar 1% menyebabkan penurunan

nilai pH sambal sebesar 2.063 (Gambar 3). Peningkatan perlakuan asam sitrat dari

0,30% menjadi 0,60% dilakukan untuk mendapatkan nilai pH jauh dibawah

standar, dengan mempertimbangkan belum digunakannya andaliman pada sambal.

Dengan demikian untuk mendapatkan sambal dengan kondisi yang optimal dan

memenuhi SNI 01-2976-2006, maka dapat ditentukan bahwa konsentrasi asam

sitrat yang ditambahkan pada sambal sebesar 0.60 %.

Gambar 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal

Penentuan Jumlah Penambahan Andaliman

Nilai pH

Pengukuran pH dilakukan pada sambal andaliman yang telah menggunakan

jumlah asam sitrat sebanyak 0,60 %. Hasil yang didapatkan adalah nilai pH

terendah dimiliki oleh sambal dengan perlakuan andaliman 0 % (pH = 3.69) dan

nilai pH tertinggi dimiliki oleh sambal dengan perlakuan andaliman 7 % (pH =

4.38). Penambahan andaliman yang dilakukan pada sambal memberikan dampak

pada peningkatan nilai pH.

Parameter penentuan jumlah penambahan sebelumnya (kadar total fenol),

menyatakan bahwa perlakuan andaliman 7% ditentukan sebagai perlakuan

optimal. Berdasarkan parameter pH, perlakuan andaliman 7% dinyatakan tidak

Perlakuan pH

Asam sitrat 0,05 % 4.92 ± 0.02

Asam sitrat 0,10 % 4.59 ± 0.01

Asam sitrat 0,20 % 4.30 ± 0.01

Asam sitrat 0,30 % 4.01 ± 0.00

Asam sitrat 0,60 % 3.70 ± 0.01

Page 21: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

9

dapat memenuhi persyaratan mutu saus cabe (SNI 01-2976-2006). Dengan

demikian perlakuan yang dapat memenuhi syarat tersebut (pH ≤ 4) adalah

perlakuan andaliman 5% dan ditentukan sebagai perlakuan yang memberikan

kondisi sambal andaliman yang optimal.

Tabel 4 Data pH pada berbagai konsentrasi andaliman

Kadar total fenol

Senyawa fenolik didefinisikan secara kimia sebagai suatu senyawa yang

memiliki cincin aromatik yang mengandung satu atau lebih substitusi OH.

Senyawa fenolik cenderung relatif polar dan larut dalam etanol dikarenakan

banyaknya gugus OH (Tensiska, 2001) dan sebagian besar merupakan antioksidan

primer (Kochtar dan rossell, 1990). Berdasarkan hasil uji kualitatif ekstrak

andaliman yang dilakukan oleh Tensiska (2001), andaliman mengandung senyawa

fenolik seperti flavonoid dan polifenol.

Antioksidan dari senyawa fenolik berfungsi sebagai donor hidrogen yang

akan menstabilkan senyawa radikal (Shahidi dan Naczk, 1995). Branen (1993)

menyatakan bahwa senyawa fenolik juga dapat bersifat sebagai antimikroba. Hasil

penelitian Parhusip et al (1999) melaporkan bahwa bubuk rempah andaliman

sebanyak 10% (v/v) dengan waktu inkubasi 72 jam dapat menghambat

S.typhimurium, A. aureu, V. cholera, dan B. subtilis.

Tabel 5 Data kadar total fenol pada berbagai konsentrasi andaliman

Hasil pengukuran kadar total fenol sambal andaliman dapat dilihat pada

Tabel 4. Jumlah total fenol terbesar terdapat pada produk sambal dengan

perlakuan andaliman 7% yaitu 27.86 mg/g dan jumlah total fenol terendah

terdapat pada sambal dengan perlakuan andaliman 0% yaitu sebesar 8.3 mg/g.

Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi andaliman yang digunakan

pada sambal maka kandungan total fenol sambal semakin meningkat. Pada

Gambar 4 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1% andaliman dapat

meningkatkan kadar total fenol pada sambal sebanyak 2.805 mg GAE / g produk.

Perlakuan pH

Andaliman 0 % 3.69 ± 0.01

Andaliman 3 % 3.99 ± 0.01

Andaliman 5 % 3.91 ± 0.01

Andaliman 7 % 4.38 ± 0.01

Perlakuan Total Fenol (mg GAE/g)

Andaliman 0 % 8.30 ± 0.01

Andaliman 3 % 12.20 ± 0.05

Andaliman 5 % 19.82 ± 0.02

Andaliman 7 % 27.86 ± 0.17

Page 22: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

10

Gambar 4 Pengaruh penambahan andaliman terhadap total fenol sambal

Mannisto et al (2003) menyatakan bahwa orang dewasa disarankan untuk

mengkonsumsi pangan yang mengandung 641 mg kelompok asam fenolik setiap

harinya (Lampiran 25). Konsumsi sambal dengan perlakuan andaliman 7%

sebanyak 1 gram dalam sehari, dapat memenuhi 4.35 % kebutuhan tubuh akan

asam fenolik. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perlakuan andaliman 7%

lebih banyak memberikan asupan fenolik dibandingkan perlakuan lainnya. Sambal

dengan perlakuan andaliman 7% memiliki kadar total fenol tertinggi dibandingkan

dengan perlakuan lain. Berdasarkan nilai pH (Tabel 4) yang dihasilkan, sambal

dengan perlakuan 7% dinyatakan tidak memenuhi SNI dan tidak dapat ditetapkan

sebagai perlakuan yang dapat memberikan kondisi sambal andaliman yang

optimal.

Tabel 6 Persentase total fenol produk terhadap 641 mg asam fenolik /hari

Organoleptik

Sambal andaliman diberikan penilaian oleh panelis berdasarkan kesukaan

terhadap parameter warna, aroma, rasa, kekentalan, dan overall. Penilaian panelis

diolah dengan metode analisis of variance (Lampiran 19 –Lampiran 23). Hasil

tersebut menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan perbedaan

yang nyata terhadap parameter warna, hal ini ditunjukkan dengan nilai F < 0,05.

Sementara untuk parameter aroma, rasa, kekentalan, dan overall, dinyatakan

dengan perbedaan perlakuan yang diberikan tidak memberikan perbedaan yang

nyata terhadap parameter tersebut (Tabel 6).

Dengan perlakuan andaliman 0% (tanpa andaliman) dinyatakan berbeda

nyata dengan perlakuan lainnya terhadap parameter warna. Penilaian panelis juga

menyatakan antara perlakuan andaliman 3%, 5%, dan 7% tidak memberikan

perbedaan yang nyata terhadap parameter warna. Berdasarkan parameter warna

Perlakuan Persentase total fenol produk

Andaliman 0 % 1.29%

Andaliman 3 % 1.90%

Andaliman 5 % 3.09%

Andaliman 7 % 4.35%

Page 23: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

11

dapat dinyatakan bahwa penentuan jumlah penambahan andaliman yang optimal

dapat ditentukan, baik dengan perlakuan andaliman 3%, 5%, maupun 7%. Namun

dengan melihat nilai pH yang dihasilkan dengan perlakuan 3%, 5%, dan 7%

(Tabel 4), maka perlakuan andaliman 5% dapat memberikan kondisi sambal yang

lebih optimal dibandingkan perlakuan lain.

Tabel 7 Data parameter organoleptik pada berbagai perlakuan

Viskositas

Kekentalan atau viskositas merupakan salah satu parameter yang dapat

menentukan suatu mutu pangan. Menurut Kartika et all (1992) kekentalan suatu

larutan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, konsentrasi larutan,

berat molekul, dan zat terlarut. Pada umumnya kekentalan saus cabe akan

mengalami penurunan viskositas yang dipengaruhi oleh peningkatan kadar air,

suhu, dan waktu.

Untuk mendapatkan total formula dalam jumlah yang sama pada setiap

perlakuan, maka pada setiap penambahan andaliman dilakukan pengurangan

jumlah cabe merah dengan jumlah yang sama. Hasil menunjukkan bahwa semakin

banyak jumlah andaliman yang digunakan, menghasilkan viskositas sambal yang

lebih tinggi. Hal ini disebabkan total padatan andaliman lebih besar dibandingkan

cabe merah dalam jumlah penggunaan yang sama.

Tabel 8 Data viskositas pada berbagai konsentrasi andaliman

Hasil uji organoleptik menyatakan bahwa peningkatan perlakuan

andaliman yang diberikan pada sambal tidak memberikan perbedaan nyata

terhadap kekentalan sambal. Dengan demikian penentuan jumlah penambahan

andaliman yang optimal berdasarkan parameter kekentalan, dapat ditentukan baik

dengan perlakuan andaliman 3%, 5%, dan 7%. Namun dengan mengacu pada nilai

pH sambal andaliman (Tabel 4), perlakuan andaliman 5% dapat memberikan

kondisi sambal andaliman yang lebih optimal dibandingkan perlakuan lain.

Warna

Mutu bahan pangan pada umumnya sangat tergantung dari faktor citarasa,

tekstur, nilai gizi, dan sifat mikrobiologis. Faktor warna juga dapat menentukan

mutu bahan pangan baik sebagai indikator kesegaran atau kematangan maupun

Perlakuan Warna Aroma Rasa Kekentalan Overall

Andaliman 0 % 4.56 ± 1.14a

3.70 ± 1.15a

3.69 ± 1.16a

4.21 ± 0.78a

4.01 ± 1.01a

Andaliman 3 % 3.74 ± 1.13b

4.01 ± 1.10a

3.79 ± 1.12a

4.10 ± 0.92a

3.93 ± 1.00a

Andaliman 5 % 3.60 ± 1.22b

3.96 ± 1.06a

3.56 ± 1.22a

4.01 ± 0.99a

3.74 ± 1.07a

Andaliman 7 % 3.39 ± 1.15b

3.87 ± 1.14a

3.56 ± 1.19a

3.91 ± 1.00a

3.69 ± 1.12a

Perlakuan Viskositas (centipoise)

Andaliman 0% 25.00 ± 0.50

Andaliman 3% 32.17 ± 0.29

Andaliman 5% 40.00 ± 0.50

Andaliman 7% 45.50 ± 0.50

Perlakuan Viskositas

Andaliman 0 % 25.00 ± 0.50

Andaliman 3 % 32.17 ± 0.29

Andaliman 5 % 40.00 ± 0.50

Andaliman 7 % 45.50 ± 0.50

Page 24: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

12

homogenitas pada produk pangan. Nilai yang dihasilkan dari pengukuran warna

dinotasikan dalam bentuk intensitas. Pengukuran warna dilakukan dengan

menggunakan notasi Hunter (sistem warna L*, a*, dan b*). Dimana notasi L*

menyatakan intensitas kecerahan yang mempunyai nilai 0 (warna hitam) sampai

100 (warna putih). Pada nilai a* dan b* menyatakan koordinat intensitas kroma,

dimana notasi a* negatif (-80 hingga 0) menyatakan warna hijau dan a* positif (0

hingga +80) menyatakan warna merah, serta notasi b* negatif (-70 hingga 0)

menyatakan warna biru dan b* positif (0 hingga +70) menyatakan warna kuning.

Tabel 9 Data warna pada berbagai konsentrasi andaliman

Hasil menunjukkan bahwa urutan konsentrasi andaliman yang memiliki

nilai notasi L* terbesar hingga terendah adalah 0%, 3%, 5%, dan 7%. Semakin

besar jumlah andaliman yang digunakan pada sambal maka tingkat kecerahan

sambal akan berkurang. Nilai yang didapatkan untuk notasi *a dan *b dapat

diurutkan dari yang terbesar hingga terendah yaitu 0%, 5%, 3%, dan 7%.

Intensitas warna merah dan warna kuning sambal andaliman dengan perlakuan

andaliman 0% > 5% > 3% > 7%.

Hasil uji organoleptik menyatakan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara

perlakuan 3%, 5%, dan 7% terhadap warna sambal andaliman. Dengan demikian

perlakuan andaliman 3%, 5%, dan 7% dapat ditentukan sebagai perlakuan yang

dapat memberikan kondisi sambal yang optimal berdasarkan parameter warna.

Namun dengan mengacu pada nilai pH sambal andaliman (Tabel 4), maka

perlakuan dengan andaliman 5% dapat memberikan kondisi sambal yang lebih

optimal dibandingkan perlakuan lain.

Tabel 10 Persyaratan Mutu Saus Cabe (SNI 01-2976-2006)

Perlakuan L* a* b*

Andaliman 0 % 36.15 ± 0.10 18.51 ± 0.11 24.96 ± 0.08

Andaliman 3 % 32.78 ± 0.13 6.41 ± 0.07 12.69 ± 0.07

Andaliman 5 % 28.98 ± 0.02 7.68 ± 0.00 12.94 ± 0.03

Andaliman 7 % 25.48 ± 0.02 5.12 ± 0.03 8.39 ± 0.08

Nomor Kriteria Uji Satuan Persyaratan

Keadaan :

Bau - Normal

Rasa - Normal

2 Jumlah padatan terlarut % b/b Min 20

3 Mikroskopis - Cabe positif

4 pH - Maks. 4

Bahan tambahan pangan:

Pewarna

Pengawet

Pemanis buatan

Cemaran logam :

Timbal mg/kg Maks. 2,0

Tembaga mg/kg Maks. 5,0

Seng mg/kg Maks. 40,0

Timah mg/kg Maks. 40,0 / 250,0*

Raksa mg/kg Maks. 0.03

7 Cemaran arsen mg/kg Maks. 1,0

Cemaran mikroba:

Angka lempeng total Koloni/g Maks. 1 x 104

Bakteri koliform APM/g < 3

Kapang Koloni/g Maks 50

6

8

                            Untuk yang dikemas dalam kaleng

1

5 -Sesuai peraturan di bidang

makanan yang berlaku

Page 25: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

13

Penentuan Stabilitas Produk Sambal Andaliman

Penentuan stabilitas produk dilakukan untuk mengetahui parameter yang

dapat dijadikan indikator kestabilan produk. Hasil penentuan stabilitas

digambarkan dalam bentuk kurva dan didapatkan regresi linier kurva untuk

mendapatkan nilai slope / laju perubahan, intercept, dan korelasi. Penentuan

stabilitas dilakukan dengan melihat laju dan korelasi perubahan produk yang

terjadi selama penyimpanan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter Aw, pH, viskositas, warna

dan TPC mengalami perubahan selama proses penyimpanan. Perubahan

disebabkan karena adanya interaksi sampel dengan faktor tertentu, baik

lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Laju interaksi atau laju reaksi

dinyatakan sebagai konsentrasi persatuan waktu (Hariyadi, 2006). Besarnya nilai

laju reaksi menunjukkan bahwa parameter uji mengalami perubahan mutu dengan

sangat cepat.

Penentuan stabilitas berdasarkan parameter Aw Aktivitas air adalah air bebas yang terkandung dalam bahan pangan yang

dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Aktivitas air pada suatu

produk pangan merupakan suatu faktor penting dalam menentukan ketahanan

suatu produk pangan. Suatu bahan pangan yang memiliki aktivitas air rendah

dapat lebih tahan terhadap serangan mikroba selama penyimpanan dibandingkan

dengan bahan pangan yang memiliki aktivitas air tinggi (Syarief dan Halid 1993).

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi perubahan Aw selama

penyimpanan yang disebabkan oleh faktor suhu dan waktu. Semakin besar suhu

dan semakin lama waktu penyimpanan dapat meningkatkan aktivitas air pada

sambal andaliman. Meningkatnya aktivitas air disebabkan oleh terjadinya

pelepasan air (sineresis) yang terikat pada gel pati selama penyimpanan. Hal ini

ditunjukkan pada suhu penyimpanan 30 oC dan 37

oC didapatkan bahwa semakin

lama penyimpanan kurva semakin meningkat dan menghasilkan slope positif

(Gambar 5). Meningkatnya Aw disebabkan oleh terjadinya fenomena sineresis

pada produk selama penyimpanan. Arocas et al. (2008) menyatakan bahwa

sineresis yang terjadi pada white sauce memberikan dampak negatif pada mutu

saus. Fenomena sineresis juga memberikan dampak yang kurang baik untuk

sambal andaliman, seperti menurunnya viskositas sambal andaliman selama

penyimpanan.

Ordo 0

Ordo 1

Gambar 5 Grafik perubahan parameter Aw terhadap lama penyimpanan

Page 26: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

14

Selama penyimpanan, sambal andaliman yang disimpan pada suhu 37 oC

memiliki Aw yang lebih tinggi dan laju perubahan viskositas yang lebih cepat

dibandingkan sambal andaliman yang disimpan pada suhu 30 oC. Pada Tabel 11

menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi yang dimiliki parameter Aw cukup

besar. Hal ini dapat diartikan bahwa stabilitas sambal andaliman dapat dimonitor

melalui parameter Aw, baik ordo 0 dan ordo 1.

Penentuan stabilitas berdasarkan parameter pH

Pengukuran nilai pH dilakukan setiap minggu pada produk yang disimpan

pada suhu 30 oC dan 37

oC. Parameter pH merupakan parameter pengukuran

tingkat keasaman produk berdasarkan kandungan ion-ion hidronium atau

hidroksida. Penyimpanan produk pada suhu tinggi tidak menyebabkan terjadinya

perubahan pada jumlah ion-ion (H+ dan OH

-). Hasil menunjukkan bahwa nilai pH

sambal andaliman cenderung tidak berubah / relatif konstan selama penyimpanan,

hal ini ditunjukkan dengan nilai laju perubahan / slope yang rendah (Tabel 11).

Dengan demikian parameter pH tidak dapat ditentukan sebagai parameter penentu

stabilitas sambal andaliman.

Ordo 0

Ordo 1

Gambar 6 Grafik perubahan parameter pH terhadap lama penyimpanan

Penentuan stabilitas berdasarkan parameter viskositas

Kekentalan suatu larutan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu,

konsentrasi larutan, berat molekul, dan zat terlarut (Kartika et al, 1992).

Penurunan viskositas dapat dipengaruhi oleh peningkatan kadar air, suhu, dan

waktu (Wulandari, 2001). Penurunan viskositas sambal andaliman selama

penyimpanan terjadi akibat pelepasan air yang terikat pada gel pati selama

penyimpanan. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan lama waktu

penyimpanan menghasilkan viskositas sambal andaliman yang semakin rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor suhu dan waktu penyimpanan sangat

mempengaruhi kualitas mutu sambal andaliman.

Pada Gambar 7 terlihat bahwa sambal yang disimpan pada suhu 37 oC lebih

cepat mengalami penurunan viskositas dibandingkan dengan sambal yang

disimpan pada suhu 30 oC. Sambal andaliman yang memiliki viskositas cukup

rendah dapat dinyatakan memiliki aktivitas air yang cukup tinggi. Hal ini dapat

dibuktikan dengan sambal andaliman yang disimpan selama 28 hari memiliki Aw

yang cukup tinggi dan viskositas yang cukup rendah. Selama penyimpanan terjadi

fenomena sineresis pada sambal andaliman. Secara visual sambal andaliman yang

disimpan selama 21 hari pada suhu 37 oC dinyatakan tidak layak konsumsi karena

Page 27: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

15

terdapatnya lapisan air pada permukaan produk (sineresis) dalam jumlah yang

cukup besar. Pada Tabel 11 menunjukkan bahwa viskositas sambal andaliman

selama penyimpanan mengalami perubahan yang cukup besar. Berdasarkan nilai

korelasi antara parameter viskositas dengan lama waktu penyimpanan,

menunjukkan bahwa sambal andaliman dapat ditentukan stabilitasnya dengan

mengikuti ordo 1.

Ordo 0

Ordo 1

Gambar 7 Grafik perubahan parameter viskositas terhadap lama penyimpanan

Penentuan stabilitas berdasarkan parameter warna

Pengukuran perubahan warna sambal andaliman selama penyimpanan

dilakukan dengan metode Hunter (L*, a*, dan b*). Hal ini bertujuan untuk melihat

perubahan warna sambal andaliman yang terjadi selama penyimpanan. Pada

Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10 terlihat bahwa parameter L*, a*, b*

cenderung mengalami penurunan selama penyimpanan. Pada hari ke - 7 terlihat

bahwa terjadi peningkatan pada parameter L*. Hal tersebut berkaitan juga dengan

penurunan pH sambal yang cukup besar pada hari ke - 7. Meningkatnya kecerahan

ini disebabkan oleh fenomena kopigmentasi, dimana terjadi reaksi antara pigmen

dengan senyawa kopigmen dengan bantuan gugus pengikat gula (Kristie 2008).

Kopigmen adalah senyawa yang tidak berwarna yang terdapat secara alami pada

tanaman dan dapat berupa senyawa flavonoid dan asam fenolik (Markovic et al.

2000).

Ordo 0

Ordo 1

Gambar 8 Grafik perubahan parameter L* terhadap lama penyimpanan

Page 28: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

16

Ordo 0

Ordo 1

Gambar 9 Grafik perubahan parameter a* terhadap lama penyimpanan

Ordo 0

Ordo 1

Gambar 10 Grafik perubahan parameter b* terhadap lama penyimpanan

Hasil menunjukkan bahwa perubahan parameter L*, parameter a*, dan

parameter b* selama penyimpanan tidak mengalami perubahan yang cukup besar /

relatif konstan (Tabel 11). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa parameter

warna (L*, a*, dan b*) tidak dapat dijadikan sebagai penentu stabilitas sambal

andaliman.

Tabel 11 Data stabilitas produk selama 28 hari penyimpanan

a : intercept ; b : slope / laju perubahan ; R2 : koefisien korelasi

Parameter Ordo Suhu a b R2

30 0.895 0.001 0.988

37 0.894 0.001 0.939

30 -0.110 0.001 0.987

37 -0.111 0.001 0.94

30 3.764 -0.001 0.008

37 3.816 -0.002 0.091

30 1.324 0.000 0.006

37 1.338 0.000 0.087

30 7480 -91.420 0.839

37 7260 -102.800 0.775

30 8.921 -0.014 0.873

37 8.884 -0.016 0.814

30 33.740 -0.032 0.192

37 33.800 -0.044 0.294

30 3.518 -0.001 0.194

37 3.520 -0.001 0.298

30 10.520 0.046 0.354

37 10.400 0.021 0.07

30 2.350 0.004 0.377

37 2.387 0.002 0.086

30 20.320 -0.08 0.257

37 19.630 -0.083 0.667

30 3.011 -0.004 0.263

37 2.387 0.002 0.086

a*

0

1

b*

0

1

0

1

L*

0

1

0

1

pH

0

1

AW

Viskositas

Page 29: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

17

Penentuan stabilitas berdasarkan parameter TPC

Hasil pengamatan mikrobiologi sambal andaliman selama penyimpanan

dapat dilihat pada Tabel 12. Selama penyimpanan terjadi peningkatan jumlah

mikroba (koloni / gram) yang ditemukan pada sambal andaliman. Pertumbuhan

mikroba terjadi akibat adanya spora mikroba yang resisten terhadap pemberian

panas selama pengolahan. Spora mikroba dapat tumbuh menjadi sel vegetatif dan

berkembang biak, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah mikroba selama

penyimpanan (Prasetyawati, 2006).

Pertumbuhan mikroba yang terjadi selama 28 hari penyimpanan dapat

dikatakan masih mengikuti standar yang ditetapkan SNI yaitu ≤ 1.0 x 104, hal ini

dapat disebabkan oleh penambahan natrium benzoat pada batas maksimum, yaitu

1000 ppm. Dengan demikian sambal andaliman yang dihasilkan dapat dinyatakan

stabil terhadap aktivitas mikroba selama 28 hari penyimpanan dan stabilitasnya

dapat ditentukan berdasarkan parameter Total Plate Count.

Tabel 12 Data TPC sambal andaliman

Suhu Pengenceran Ulangan

Jumlah Koloni

Hari Ke - Koloni/gram

0 7 14 21 28

30 OC;

kontrol

101

1 0 1 1 1 3 < 1.00 x 101

2 0 0 1 1 3 < 1.00 x 101

102 1 0 0 0 0 0 < 1.00 x 10

1

2 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

103 1 0 0 0 0 0 < 1.00 x 10

1

2 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

30 OC

101 1 0 1 1 4 7 < 1.00 x 10

1

2 0 0 1 7 14 < 1.00 x 101

102

1 0 0 0 0 1 < 1.00 x 101

2 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

103

1 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

2 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

37 OC

101 1 0 1 1 3 4 < 1.00 x 10

1

2 0 0 1 3 3 < 1.00 x 101

102

1 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

2 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

103

1 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

2 0 0 0 0 0 < 1.00 x 101

Page 30: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

18

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Jumlah penggunaan asam sitrat yang digunakan untuk mendapatkan sambal

dengan kondisi pH yang sesuai dengan syarat SNI (pH ≤ 4) adalah 0,6% dari total

formula. Jumlah penambahan andaliman yang ditentukan sebagai formula terpilih

adalah 5% andaliman dari total formula pada sambal andaliman berdasarkan

parameter pH. Sambal andaliman dengan formula terpilih memiliki kadar total

fenol sebesar 19,82 ± 0,02 mg GAE/g, nilai pH sebesar 3,91 ± 0,01, nilai

viskositas sebesar 8000 centipoise, nilai kecerahan sebesar 28,98, nilai a* sebesar

+7,68, dan nilai b* sebesar +12,94.

Sambal andaliman dapat dimonitor stabilitasnya berdasarkan parameter Aw

baik ordo 0 dan ordo 1, viskositas pada ordo 1, dan TPC. Dengan menggunakan

formula sambal andaliman yang terpilih, sambal andaliman dapat dinyatakan

stabil selama 28 hari penyimpanan pada baik suhu 30 oC maupun suhu 37

oC.

Saran

Produk sambal andaliman dalam kemasan merupakan salah satu upaya

mengangkat produk lokal yang mengandung antioksidan. Penelitian lanjutan

dapat dilaksanakan untuk mengetahui umur simpan sambal andaliman. Penelitian

lanjutan juga dapat dilakukan mempelajari pengaruh proses pengolahan sambal

andaliman terhadap aktivitas antioksidan, serta pengaruh bahan pengikat terhadap

ketahanan sambal andaliman akan fenomena sineresis.

DAFTAR PUSTAKA

Alikonis JJ. 1979. Candy Technology. Connecticut (USA): AVI Publishing

Arocas A, Sanz T, Fiszman SM. 2008. Influence of corn starch type in the

rheological properties of white sauce after heating and freezing. Food

Hydrocolloids. 23: 901-907.

[BPOMRI] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2009. Penetapan Batas

Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan. Jakarta (ID):

BPOMRI.

Branen AL. 1993. Introduction to Use of Antimicrobials. Di dalam: Branen AL,

Davidson PM, editor. Antimicrobial in Foods. Edisi ke-2. Connecticut (USA):

Marcell Dekker Inc.

Page 31: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

19

[DPHP] Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. 2009. Standar Prosedur

Operasional (SPO) Pengolahan Cabe. Jakarta (ID): Direktorat Pengolahan

Hasil Pertanian.

Estiasih T, Ahmadi K. 2011. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta (ID): Bumi

Aksara

Fellows P. 2009. Food Processing Technology: Principles and Practice. Edisi ke-

3. Cambridge (UK): Woodhead Publishing Limited.

Hariyadi P. 2006. Handout dan Modul Pendugaan dan Penentuan Umur Simpan

Produk Pangan. Bogor (ID): SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor.

Kartika B, Guritno AD, Purwadi D, Ismoyowati D. 1992. Petunjuk Evaluasi

Produk Industri Pertanian. Yogyakarta (ID): PAU Pangan dan Gizi,

Universitas Gajah Mada.

Kristie A. 2008. Efek pencampuran ekstrak zat warna kayu secang dengan

beberapa sumber antosianin terhadap kualitas warna merah dan sifat

antimikrobanya [skripsi]. Bogor (ID); Institut Pertanian Bogor.

Mannisto S, Valsta L, Ovaskainen M-L. 2003. The national FINDIET 2002 study

[editorial]. Helsinki : Publications of the National Public Health Institute.

Markovic JMD, Petranovic NA, Baranac JM. 2000. A spectrophotometric study

of the copigmentation of malvin with caffeic and ferulic acids. J Agric Food

Chem 48:5530-5536.

Parhusip AJN. 2006. Kajian Mekanisme Antibakteri Ekstrak Andaliman

(Zanthoxylum acanthopodiuk DC) Terhadap Bakteri Patogen Pangan

[disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Parhusip AJN, Sibuea P, Tarigan A. 1999. Studi Tentang Aktivitas Antimikroba

Alami pada Andaliman. Seminar Nasional Teknologi Pangan; 1999 Oktober

12-13; Jakarta, Indonesia. Jakarta (ID): Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan

Indonesia.

Prasetyawati RC. 2006. Pendugaan Umur Simpan, Stabilitas Serta Pengujian

Biologis Kecap dan Saus Cabe yang Difortifikasi dengan Iodium, Zat Besi dan

Vitamin A [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Shahidi F, Naczk M. 1995. Food Phenolics. Lancaster (USA): Technomic

Publishing.

Silva PVM, Gibbs P. 2004. Target Selection in Designing Pasteurization

Processes for Shelf-Stable High -Acid Fruit Products [ulas balik]. Food

Science and Nutrition. 44 : 353-360.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2006. SNI 01-2976-2006. Saus Cabe. Jakarta :

Dewan Standar Nasional Indonesia.

Syarief R, Halid H. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta (ID): Arcan

Tensiska. 2001. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Andaliman dalam Beberapa

Sistem Pangan dan Kestabilan Aktivitasnya terhadap Kondisi Suhu dan pH

[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Wulandari D. 2001. Penentuan Umur Simpan Saus Paprika (Capsicum annuum

var. grossum) dari Bahan Baku Paprika Sisa Grading [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Page 32: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

20

Page 33: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

21

LAMPIRAN

Pembelian Bahan Baku

Pemilihan Bahan Baku

Pencucian Bahan Baku

Penirisan Bahan Baku

Pengecekan Kelengkapan Alat

Pengecekan Kondisi Alat

Pembersihan Alat

Penirisan Alat

Bahan Pengikat

Pati Modifikasi

Air

Campur

Aduk Hingga Homogen

Lampiran 1 Diagram persiapan bahan baku

Lampiran 2 Diagram persiapan alat

Lampiran 3 Diagram persiapan bahan pengikat

Page 34: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

22

Lampiran 4 Diagram alir Standar Prosedur Operasional pengolahan saus

cabe (DPHP, 2009)

Page 35: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

23

Lampiran 5 Komposisi bahan sambal untuk penentuan jumlah penambahan

asam sitrat basis 1 Kg

Bahan Konsentrasi Asam Sitrat

0.05 % 0.1 % 0.2 % 0.3 % 0.6 %

Air 500 ml 500 ml 500 ml 500 ml 500 ml

Asam sitrat 0.5 gram 1 gram 2 gram 3 gram 6 gram

Bawang merah 50 gram 50 gram 50 gram 50 gram 50 gram

Bawang putih 10 gram 10 gram 10 gram 10 gram 10 gram

Cabe merah 255.5 gram 255 gram 254 gram 253 gram 250 gram

Cabe rawit 90 gram 90 gram 90 gram 90 gram 90 gram

Garam 10 gram 10 gram 10 gram 10 gram 10 gram

Gula 30 gram 30 gram 30 gram 30 gram 30 gram

Minyak goreng 40 ml 40 ml 40 ml 40 ml 40 ml

Natrium benzoat 1 gram 1 gram 1 gram 1 gram 1 gram

Pati modifikasi 13 gram 13 gram 13 gram 13 gram 13 gram

Lampiran 6 Komposisi bahan sambal andaliman untuk penentuan jumlah

penambahan andaliman basis 1 Kg

Bahan Konsentrasi Andaliman

0 % 3 % 5 % 7 %

Air 500 ml 500 ml 500 ml 500 ml

Andaliman 0 gram 30 gram 50 gram 70 gram

Asam sitrat 6 gram 6 gram 6 gram 6 gram

Bawang merah 50 gram 50 gram 50 gram 50 gram

Bawang putih 10 gram 10 gram 10 gram 10 gram

Cabe merah 250 gram 220 gram 200 gram 180 gram

Cabe rawit 90 gram 90 gram 90 gram 90 gram

Garam 10 gram 10 gram 10 gram 10 gram

Gula 30 gram 30 gram 30 gram 30 gram

Minyak goreng 40 ml 40 ml 40 ml 40 ml

Natrium benzoat 1 gram 1 gram 1 gram 1 gram

Pati modifikasi 13 gram 13 gram 13 gram 13 gram

Lampiran 7 Data konsentrasi asam galat dan absorbansi

Konsentrasi Asam Galat (mg GAE / gram) Absorbansi

0,00 0,000

0,50 0,010

1,00 0,050

1,50 0,078

2,00 0,098

Page 36: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

24

Lampiran 8 Data total fenol berbagai konsentrasi sambal

Lampiran 9 Data parameter aw, pH, dan viskositas selama penyimpanan

pada suhu inkubasi 30 oC

Lampiran 10 Data parameter warna selama penyimpanan pada suhu

inkubasi 30 oC

Sampel Ulangan Berat Sampel Rata-Rata Absorbansi Rata-Rata Total Fenol

Blanko 1 0.0000 0.000

2 0.0000 0.000

0% 1 2.0864 0.004

2 2.0840 0.004

3% 1 2.0435 0.008

2 2.0547 0.008

5% 1 2.0385 0.016

2 2.0359 0.016

7% 1 2.0102 0.024

2 1.9932 0.024

Satuan mg/gg A

0.00

8.30

12.20

19.82

27.860.024

0.0000

2.0852

2.0491

2.0372

2.0017

0.000

0.004

0.008

0.016

Page 37: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

25

Lampiran 11 Data parameter aw, pH, dan viskositas selama penyimpanan

pada suhu inkubasi 37 oC

Lampiran 12 Data parameter warna selama penyimpanan pada suhu

inkubasi 37 oC

Lampiran 13 Skor tingkat kesukaan uji organoleptik

Skor Tingkat kesukaan

1 sangat tidak suka 2 agak tidak suka 3 agak suka 4 suka 5 sangat suka 6 amat sangat suka

Page 38: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

26

Lampiran 14 Data warna pada pengujian organoleptik

PANELIS WARNA

0 3 5 7

1 6 5 5 5

2 6 5 3 2

3 5 4 4 4

4 5 2 3 4

5 5 5 5 4

6 6 5 3 4

7 5 3 4 2

8 5 4 4 4

9 4 4 4 2

10 5 5 5 5

11 2 6 6 5

12 4 3 2 2

13 3 5 5 5

14 5 5 5 4

15 6 4 5 4

16 5 3 3 2

17 5 4 4 4

18 5 4 3 4

19 2 1 1 1

20 5 4 4 3

21 4 3 3 3

22 4 3 2 2

23 3 4 4 4

24 5 5 3 3

25 5 4 3 2

26 4 5 4 4

27 5 5 5 4

28 5 3 4 4

29 6 3 4 3

30 6 5 2 2

31 6 4 4 4

32 4 3 3 2

33 4 2 3 4

34 3 4 5 5

35 2 4 2 2

36 5 4 3 4

37 5 2 2 2

38 5 3 2 2

39 4 4 4 4

40 4 3 5 3

Page 39: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

27

Data warna pada pengujian organoleptik (lanjutan)

PANELIS WARNA

0 3 5 7

41 5 4 4 4

42 5 2 3 2

43 4 2 3 2

44 3 4 4 4

45 4 2 3 2

46 4 3 3 3

47 6 6 5 5

48 5 3 3 4

49 5 4 2 2

50 6 6 6 4

51 5 4 3 4

52 2 3 5 5

53 5 4 4 4

54 5 2 2 2

55 3 3 2 2

56 4 5 5 4

57 6 6 6 6

58 2 5 6 5

59 5 3 4 4

60 6 2 2 4

61 6 3 4 3

62 5 3 3 3

63 5 4 4 4

64 5 3 1 1

65 3 4 4 4

66 5 4 2 3

67 5 2 2 2

68 2 4 5 5

69 5 4 3 4

70 5 4 4 3

Rata-rata 4.56 3.74 3.60 3.39

Page 40: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

28

Lampiran 15 Data rasa pada pengujian organoleptik

PANELIS RASA

0 3 5 7

1 5 6 4 3

2 4 2 2 3

3 5 4 4 4

4 5 3 1 2

5 3 2 3 3

6 5 4 4 3

7 5 3 2 3

8 3 5 5 5

9 3 3 2 4

10 5 3 4 4

11 5 4 4 4

12 3 2 5 6

13 3 4 2 3

14 3 3 2 3

15 3 2 2 3

16 4 5 4 5

17 6 6 6 6

18 2 3 4 4

19 4 6 4 5

20 4 4 6 5

21 4 3 3 3

22 3 3 5 3

23 3 2 4 3

24 3 4 5 4

25 3 3 3 2

26 4 2 3 3

27 4 4 4 4

28 3 4 3 4

29 5 4 2 2

30 6 6 6 5

31 3 4 4 3

32 2 3 4 2

33 3 2 4 5

34 4 3 2 2

35 2 4 3 4

36 4 4 4 2

37 5 3 3 2

38 4 3 2 3

39 2 4 5 5

40 2 3 5 5

Page 41: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

29

Data rasa pada pengujian organoleptik (lanjutan)

PANELIS RASA

0 3 5 7

41 3 3 5 4

42 2 6 3 3

43 4 3 3 4

44 4 3 2 4

45 4 4 3 3

46 2 5 2 5

47 1 2 4 4

48 5 4 4 3

49 4 3 4 4

50 6 5 3 2

51 2 4 6 5

52 5 4 2 1

53 4 5 5 2

54 2 5 4 4

55 4 4 3 4

56 1 4 4 5

57 3 5 3 5

58 5 5 3 4

59 3 3 3 1

60 4 3 4 2

61 3 2 3 3

62 4 4 4 4

63 4 5 2 4

64 4 4 3 3

65 4 5 1 1

66 4 4 4 4

67 4 5 5 4

68 4 4 4 3

69 6 5 6 4

70 4 5 3 6

Rata-rata 3.69 3.79 3.56 3.56

Page 42: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

30

Lampiran 16 Data aroma pada pengujian organoleptik

PANELIS AROMA

0 3 5 7

1 5 6 4 6

2 4 3 2 3

3 5 4 4 4

4 4 3 2 3

5 2 2 4 3

6 4 4 2 2

7 3 3 4 5

8 4 4 4 5

9 3 4 3 4

10 4 4 5 4

11 4 3 5 5

12 2 2 5 4

13 4 4 4 4

14 4 3 4 2

15 4 4 2 2

16 4 5 4 4

17 6 6 6 6

18 4 5 6 5

19 4 3 4 5

20 2 5 6 5

21 4 4 5 4

22 4 5 4 3

23 4 3 4 2

24 4 5 5 4

25 4 3 4 4

26 4 3 4 4

27 5 6 5 5

28 4 5 3 3

29 4 5 5 2

30 6 6 6 6

31 4 3 4 4

32 2 2 4 3

33 5 5 3 3

34 3 2 2 2

35 3 3 4 4

36 4 3 4 3

37 4 5 3 4

38 2 5 4 3

39 3 4 4 5

40 3 4 4 5

Page 43: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

31

Data aroma pada pengujian organoleptik (lanjutan)

PANELIS AROMA

0 3 5 7

41 4 4 5 4

42 3 5 5 2

43 3 3 3 3

44 3 3 2 3

45 5 4 5 4

46 3 5 3 4

47 1 3 4 5

48 4 5 5 4

49 4 4 4 4

50 3 3 3 5

51 2 6 3 6

52 3 2 2 2

53 2 4 4 4

54 2 5 3 3

55 5 4 4 4

56 1 3 4 3

57 5 5 5 5

58 5 4 3 4

59 2 2 2 1

60 4 5 5 4

61 5 3 3 3

62 4 4 5 5

63 2 5 4 4

64 4 4 4 4

65 4 5 3 3

66 4 5 4 5

67 6 5 4 4

68 5 4 5 4

69 6 4 5 5

70 3 5 5 6

Rata-rata 3.70 4.01 3.96 3.87

Page 44: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

32

Lampiran 17 Data kekentalan pada pengujian organoleptik

PANELIS KEKENTALAN

0 3 5 7

1 5 4 4 5

2 4 4 2 2

3 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 4 4 4 4

6 4 4 4 3

7 3 3 4 3

8 4 5 5 4

9 4 4 4 4

10 4 4 4 4

11 4 3 4 3

12 3 3 5 4

13 4 4 4 4

14 5 5 5 5

15 4 3 4 2

16 5 5 5 5

17 5 4 5 4

18 4 4 4 4

19 4 4 4 4

20 6 4 2 6

21 4 4 4 4

22 5 6 5 4

23 3 3 5 3

24 4 4 4 4

25 3 2 2 3

26 4 4 4 4

27 5 5 6 5

28 4 5 4 3

29 4 4 4 2

30 6 6 6 6

31 5 5 5 5

32 4 3 3 4

33 4 4 4 5

34 5 5 4 4

35 4 4 4 4

36 4 3 4 2

37 4 3 4 3

38 4 4 2 4

39 4 4 5 5

40 2 4 5 4

Page 45: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

33

Data kekentalan pada pengujian organoleptik (lanjutan)

PANELIS KEKENTALAN

0 3 5 7

41 6 5 5 3

42 5 6 3 4

43 4 4 3 4

44 4 2 4 3

45 5 5 5 5

46 4 4 4 4

47 3 3 4 4

48 4 4 4 5

49 3 4 4 4

50 4 4 4 4

51 5 6 6 6

52 5 4 2 3

53 3 3 5 3

54 4 5 5 4

55 5 5 5 5

56 4 4 3 3

57 5 5 5 5

58 5 5 3 3

59 3 2 2 2

60 4 3 4 2

61 4 3 3 3

62 4 4 2 4

63 5 6 3 6

64 4 4 4 4

65 4 5 3 3

66 4 4 4 4

67 4 4 3 4

68 5 5 5 4

69 6 4 5 6

70 4 4 4 4

Rata-rata 4.21 4.10 4.01 3.91

Page 46: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

34

Lampiran 18 Data overall pada pengujian organoleptik

PANELIS OVERALL

0 3 5 7

1 5 5 4 5

2 4 3 2 2

3 5 4 4 4

4 4 3 1 2

5 3 3 4 3

6 4 4 3 3

7 5 2 2 3

8 3 5 5 5

9 4 4 3 4

10 5 4 4 4

11 5 3 4 4

12 3 2 5 5

13 4 4 3 4

14 5 4 2 2

15 4 3 3 2

16 5 5 5 5

17 6 6 6 6

18 3 4 5 4

19 3 4 4 6

20 5 4 5 5

21 4 4 4 4

22 4 4 4 3

23 4 2 5 3

24 3 4 5 4

25 3 3 3 2

26 4 2 3 3

27 5 6 5 4

28 4 5 3 3

29 4 4 3 2

30 6 6 6 5

31 4 4 4 4

32 3 4 2 2

33 4 3 4 5

34 5 3 2 3

35 2 4 3 4

36 5 4 4 2

37 5 4 3 2

38 5 3 3 4

39 3 4 4 5

40 2 3 5 4

Page 47: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

35

Data overall pada pengujian organoleptik (lanjutan)

PANELIS OVERALL

0 3 5 7

41 5 4 5 4

42 4 5 3 2

43 4 4 3 4

44 4 2 2 3

45 5 4 4 3

46 4 4 4 4

47 2 3 4 4

48 4 4 4 4

49 4 3 4 4

50 4 4 3 3

51 2 5 5 6

52 5 4 2 2

53 3 4 5 3

54 2 5 4 4

55 5 4 4 4

56 2 3 4 4

57 4 5 5 4

58 5 4 3 4

59 3 2 2 1

60 4 3 4 3

61 4 3 3 3

62 5 5 5 5

63 2 6 3 4

64 4 4 3 4

65 4 5 3 3

66 4 5 4 4

67 4 5 4 4

68 5 4 5 4

69 6 5 5 5

70 4 5 4 6

Rata-rata 4.01 3.93 3.74 3.69

Page 48: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

36

Lampiran 19 Anova parameter kekentalan

Lampiran 20 Anova parameter aroma

Lampiran 21 Anova parameter rasa

Page 49: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

37

Lampiran 22 Anova parameter warna

Lampiran 23 Anova parameter overall

Lampiran 24 Hasil uji Duncan untuk parameter warna

Sampel N

Subset for

alpha = 0.05

1 2

andaliman 7% 70 3.39

andaliman 5% 70 3.60

andaliman 3% 70 3.74

andaliman 0% 70

4.56

Sig.

0.085 1.000

Page 50: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

38

Lampiran 25 Data kebutuhan konsumsi untuk orang dewasa akan kelompok

polifenol (FINDIET, 2002)

Lampiran 26 Konsumsi produk sambal andaliman yang disarankan setiap

harinya

Perlakuan Berat produk (g/hari)

Andaliman 0 % 77.23

Andaliman 3 % 52.54

Andaliman 5 % 32.34

Andaliman 7 % 23.01

Page 51: FORMULASI DAN PROSES PRODUKSI PRODUK SAMBAL … · 3 Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap pH sambal 8 ... pH, dan viskositas selama penyimpanan pada suhu inkubasi 30 o C 24 10

RIWAYAT HIDUP

Fega Jonathan Ephmara dilahirkan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada

tanggal 29 Agustus 1990, sebagai anak kedua dari pasangan John Marada

Pondang dan Martlyana Saragih. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar

Negeri 145 kota Jambi pada 1996 – 2002. Tahun 2002 penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Xaverius 2 Kota Jambi hingga 2005,

dan pada 2005 - 2008 penulis menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas

Xaverius 2 Kota Jambi. Tahun 2008, penulis mengikuti ujian seleksi nasional

masuk perguruan tinggi nasional dan diterima di Departemen Ilmu dan Teknologi

Pangan, IPB.

Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis juga memiliki kegiatan diluar

akademik yang menunjang pendidikan penulis, seperti anggota Komisi Literatur

dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen (UKM PMK),

dan anggota Himpunan Mahasiwa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIMITEPA) pada

tahun 2009, wakil koordinator bidang pelayanan Komisi Literatur UKM PMK

pada tahun 2010 - 2011. Penulis juga aktif dalam kepanitian pada berbagai acara,

seperti Kebaktian Awal Tahun Ajaran UKM PMK pada tahun 2009 sebagai

anggota divisi perlengkapan dan pada tahun 2010 sebagai koordinator divisi

perlengkapan, Malam Sukacita Paskah UKM PMK pada tahun 2010 sebagai

anggota divisi publikasi, dekorasi dan dokumentasi dan pada tahun 2011 sebagai

koordinator divisi publikasi,dekorasi dan dokumentasi, serta acara Retreat alumni

mahasiswa kristen Jakarta-Bogor-Bandung pada tahun 2012 sebagai anggota

divisi dokumentasi.