fluidized bed dryer
DESCRIPTION
gjTRANSCRIPT
![Page 1: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGERING UNGGUN
(FLUIDIZED BED DRYER)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1) Menjalankan peralatan Unit Pengering Fluidisasi dengan aman dan benar.
2) Menghitung efisiensi panas atau kalor dari peralatan unit pengering fluidisasi
di laboratorium pilot plant.
3) Memperkirakan kebutuhan steam sebagai kalor se-optimum mungkin.
4) Mengetahui titik fluidisasi, laju fluida, dan perkiraan waktu yang dibutuhkan
dengan optimum.
II. ALAT YANG DIGUNAKAN
Fluidized Bed Dryer (1 unit)
Termometer (2 buah)
Gelas kimia 1000 ml
Gelas ukur 50 ml
Anemometer (1 unit)
III. BAHAN YANG DIGUNAKAN
Silica gel
IV. DASAR TEORI
Separasi atau pemisahan penyusun atau komponen yang memiliki perbedaan
sifat fisik atau kimiawi merupakan salah satu proses yang sering dijumpai pada proses
teknik kimia selain pencampuran, reformasi dll. Pengering sistem fluidisasi unggun
atau juga di kenal penguap unggun fluidisasi sebagai proses pemisahan bertujuan
meningkatkan konsentrasi atau kemurnian suatu komponen yang berbentuk padatan
dengan menghilangkan cairan terkandung (biasanya pelarut air) yang bertitik didih
lebih rendah. Sedang padatan yang lebih tinggi titik didihnya akan didapatkan sebagai
produk akhir yang diharapkan kering, ringan tetapi tetap mempunyai karakteristik
awal. Penggunaan pemanasan biasanya kukus (steam) sangat besar pengaruhnya
selain rancang bangun dari peralatan sendiri. Proses ini banyak digunakan pada
produk farmasi yang mementingkan sterilitas, tetapi untuk produk bangunan semen,
![Page 2: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/2.jpg)
biji plastik dan lain-lain, kapasitas merupakan prioritas. Penggunaan reaktor dengan
unggun teralir banyak digunakan pada proses reforming produk nafta dengan
penggunaan berbagai katalis (biasanya campuran logam).
Perhitungan perpindahan kalor, massa memerlukan pengetahuan tentang luas
area kontak fluida (udara) dengan partikel unggun, laju massa dan juga kekuatan
penyebab (driving force) yang biasanya berupa temperatur atau konsentrasi.
Masalah yang paling sering di jumpai adalah penentuan titik fluidisasi atau
pengaliran yang dikategorikan optimum (di kenal fluidisasi partikulat atau homogen)
dimana laju fluida dan ketinggian unggun tersalir tidak terlalu tinggi yang
menyebabkan timbulnya dua fase yang sangat berbeda (titik homogen), satu fasa
sinambung dan tak sinambung. Fluidisasi partikulat biasanya dicapai dengan laju
fluida yang rendah tetapi tidak terlalu rendah.
NERACA MASSA DALAM PERHITUNGAN
Suatu persamaan dari percobaan adsorpsi uap iso-octana dari arus campuran
uap tersebut dengan udara oleh biji-biji alumina. Percobaan oleh A. G. Baktiar [Tras.
Inst of Chem. Eng] ini mendapatkan persamaan
Dimana : Gm = Laju molar dari gas
W = massa dari padatan dalam unggun
F = Banyak uap terserap dalam padatan (dalam mol)
Y(yo) = fraksi mol uap gas yang keluar (masuk)
Untuk percobaan dengan peralatan kita [FBD OTK POLI]
Persamaan yang diterapkan sbb :
Atau
Dimana :
Gu = laju dari udara masuk (kg/dt)
= laju anemometer (m/dt) area (lubang masuk) volume jenis udara
(psichometrik)
W = massa dari padatan dalam unggun kering (sebelum di rendam ke air)
F = banyaknya air terserap dalam padatan (kg)
![Page 3: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/3.jpg)
Y(yo) = kandungan uap air dalam aliran gas/udara keluar/masuk (psichometrik)
T = waktu operasi/proses
PERKEMBANGAN UNGGUN KARENA ALIRAN FLUIDA
Karena adanya aliran fluida partikel-partikel dalam unggun akan bergerak dan
menyebabkan timbulnya ”volume” unggun yang baru, yang berarti berubahnya
kerenggangan/porositas atau lebih dikenal voidage dad partikel. Penurunan tekanan
juga timbul karena pergerakan tersebut bersamaan dengan perpindahan massa juga
kalor antara fluida dan partikel.
Kerenggangan dapat dihitung dengan :
Dimana :
C = konsentrasi fraksional dad partikel padatan (volume pada fluida – volume
awal/diam)
Uc = laja alir fluida/udara keluar unit
Ui = laja alir-terbatas, Log Ui = Log Vo-dp/dt
Dimana :
Uo = laja fluida udara masuk
Dp/dt = perbandingan diameter partikel/diameter dasar tabung unit fluidisasi
n = indeks angka ditentukan bilangan reynold (Nre)
dimana :
Uo = laju alir fluida uadar masuk
Dp = diameter rata-rata partikel
Ρ = massa jenis udara pada temperatur tersebut (grafik phsycometric/tabel uap)
μ = viskositas udara pada temperatur uap (grafik phsycometric/tabel uap)
Penurunan tekanan –ΔP oleh van Heerden
![Page 4: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/4.jpg)
Dimana :
ρp = massa jenis padatan
p = massa jenis udara
l = ketinggian unggun pada titik fluidisasi
g = gravitasi
Laju kecepatan teoritis oleh Lea
Buat gambar grafik yang menunjukkan hubungan –ΔP dan Uc
NERACA KALOR
Dow dan Jacop memberikan persamaan atas koefisien atas perpindahan panas
siistem Gas-solid
Dimana :
h = koefisien perpindahan kalor (ditentukan pada nerca kalor) (W/m2K)
K = konduktivitas ternal dari udara (W/mK)
D = diameter partikel padatan (m)
Dt = diameter dasar dari tabung (m)
L = ketinggian unggun pada titik fluidisasi (m)
E = kerenggangan (dimensionless)
ρ1 = massa jenis padatan (kg/m3)
ρo = massa jenis udara (kg/ml)
C1 = kalor spesifik partikel padatan (J/kg.K)
Co = kalor spesifikasi dari garfik dengan T basah dan T kering
ρ = viskositas udara
Uc = laju alir udara keluar
Nilai dari sekitar 2000 W/m2K jika dengan humus levenspiel Wlton 75 dan oleh
Vreendenberg adalah 340 W/m2K.
![Page 5: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/5.jpg)
Perhitungan Kalor
Kalor yang dilepas oleh kukus steam. Disini banyak kalor yang dilepas oleh
kukus persatuan waktu tidak dapat ditentukan/dihitung dengan tepat dikarenakan
tekanan kukus yang dipakai tidak tetap atau konstan (yang dikendalikan temperatur
udara/gas masuk) sehingga katup pneumatik mengalami perubahan permukaan
sepanjang waktu tergantung keadaan udara masuk.
Begitu juga temperatur kukus masuk tidak dapat ditentukan dengan tepat.
Pendekatan yang dikenal adalah :
Kukus yang masuk dianggap masuk pada temperatur sama dengan temperatur
kukus sisa keluar T1.
Bekas kukus sisa berupa kondensat dengan temperatur, T2 dan kukus dengan
T1 kalor dilepas kukus = kalor (kukus awal + kondensat – kondensat sisa – kukus sisa)
Dimana :
Hg = energi dalam (entalpi) kukus pada temperatur kukus sisi keluar T1 (pengukur
langsung)
Hf = energi dalam kondensat kukus pada temperatur kukus sisi keluar T1
(pengukur langsung)
Hfg = kalor laten kondensat pada temperatur kondensat (asumsi T2) hg, hfg, hf
didapatkan ditabel uap (uap jenuh)
M1 = laju massa kondensat saja (kg/jam)
M3 = laju kukus tidak terpakai (sisa keluar) (kg/jam) = (m1-m2)
Hg = energi dalam entalpi kukus sisa .
Semua kukus diasumsikan untuk kondensasi ie.m2 dianggap nol dan m2=m1.
Gas masuk ke peralatan dengan laju (laju udara masuk) Tbasah dan Tkering tertentu akan
didapatkan RH (kelembaban relative), H (entalpi, X (kelembaban), V (volume jenis),
Sb (kalor spesifik/kapasitas kalor,Cp) dan x (kalor laten tertentu). Setelah mengalami
pemanasan pada penukar panas (HE) maka nilai parameter-parameter tersebut akan
berubah sesuai grafik dengan mengubah salah satu sumbu titik potong yaitu
temperatur kering. Disini kita sebut titik 1 (awal proses) didapatkan U1 (laju udara
masuk), Tbasah dan Tkering tertentu akan didapatkan RH1 (kelembaban relative) H1
(entalpi) , x1 (kelembaban), v1 (volume jenis), S1 (kalor spesifik/kapasitas kalor,Cp1)
dan X1 (kalor laten tertentu/baru. Sedang udara keluar akan didapatkan RH2
![Page 6: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/6.jpg)
(kelembaban relative) H2 (entalpi), x2 (kelembaban) , v2 (volume jenis), S2 (kalor
spesifik/kapasitas kalor,Cp1) dan X1 (kalor laten tertentu).
Didapatkan panas yang dilepas udara unggun secara sederhana dan
diasumsikan tidak ada yang hilang sbb :
Kalor dilepas Q2 = kalor udara awal-kalor udara akhir+kalor untuk air dari
unggun
Q2 = (U1x H1)-(U2x H2)+(U1x X1)
Dan laju perpindahan massa :
M1 = (U2x X2)+(U1x X1)
Dimana U1 dan U2 (dari Anemometer m/dt) dikalikan luas permukaan/lubang
masuk/keluar dikalikan v, volume jenis didapatkan laju massa kg/dt.
Persamaan perpindahan massa dari Carman-Kozeni:
Tkering1- Tbasah1)
Dimana :
hρ = koefisien perpindahan massa unggun basah dan udara
= massa jenis udara sebelum masuk kolom unggun (sudah pada temperatur yang
diset)
Berikut data spesifikasi peralatan :
Tipe : Aeromatic MP-01
Pemanas : kukus,max 7 bar
Kipas udara : kipas isap
Laju volumetric ,max 100% 360 m3/jam
Daya 1,5 kW ; 4.500;5000Pa
Wadah : Acrylic Container
Tahan temperatur 80oC
Kapasitas max 25lt
Diameter dalam kecil = 15 cm
Diameter besar = 30 cm
Tinggi = 47,5 cm
![Page 7: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/7.jpg)
V. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
VI. LANGKAH KERJA
1. Menimbang silica sebanyak 530 gram sebagai unggun
2. Merendam dalam air selama 1-2 menit
3. Menimbang lagi unggun, mencatat temperatur awal unggun to
4. Memasukkan unggun ke wadah, meratakan dan mencatat ketinggian (untuk
mengetahui volume awal)
5. Meletakkan wadah beserta isi pada penompang pada peralatan, menancapkan
kabel ke panel
6. Mengatur pada panel pengendali (lihat gambar)
7. Membuka katup dan mengatur tekanan, memutar switch utama kekanan
(paling bawah merah)
8. Memutar switch HS ke 1 (on) disusul switch BH untuk merapatkan wadah.
9. Memutar pembersih filter ke 1 (on) daninterval 6-8
10. Pada panel, mengatur waktu proses selama 15 menit sekali, dengan memutar
potensio disebelah kanan
11. Membuka katup kukus sampai tekanan 2 bar
12. Pada panel, menekan tombol start dan atur laju udara denngan memutar
tombol R7 biru sampai titik fluidisasi
13. Dengan menggunakan anemometer,mencatat kecepatan udara,dan Termometer
untu mengukur temperatur kering dan basah serta laju kondensat.
VII. DATA PENGAMATAN
Massa Sampel
Sampel
Berat Siliga gel (gr)
Sebelum
direndam
Sesudah
direndam
Sesudah
dikeringkan
Siliga gel 530,83 680,23 534,33 gr
Humidity Siliga gel
T (menit) T wet (°C) T dry (°C)H (kg/kg udara
kering)
![Page 8: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/8.jpg)
15 26 31 0,025
30 27 32 0,024
45 28 33 0,0235
60 29 34
75 29 35
90 30 36
105 30 37
VIII. PERHITUNGAN
Dik. Ws = 534,33 gr ρ udara = 1,22 kg/m3
Wo = 680,23 gr d = 7 cm = 0,07 m
Berat air yang menguap
Laju alir udara pengering interval 15 menit
Laju alir udara pengering interval 30 menit
![Page 9: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/9.jpg)
Laju alir udara pengering interval 45 menit
Laju alir udara pengering interval 60 menit
Laju alir udara pengering interval 75 menit
![Page 10: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/10.jpg)
Laju alir udara pengering interval 90 menit
Laju alir udara pengering interval 105 menit
Laju alir udara pengering total
IX. ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan fluidized bed dryer yang telah dilakukan dapat di analisa bahwa
fluidisasi terjadi ketika partikel-partikel padat yang kecil terambangkan dalam aliran
fluida ke atas. Bahan dari fluidisasi selalu dalam bentuk padatan dan media fluidisasi
![Page 11: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/11.jpg)
dapat dalam bentuk cairan atau gas. Fluidized bed dryer digunakan untuk
mengeringkan bahan-bahan dalam bentuk butiran dan tepung. Pada alat ini udara
dipanaskan dengan steam, yang digunakan untuk mengeringkan bahan. Pada
percobaan ini bahan yang digunakan yaitu siliga gel. Berat awal siliga gel sebelum
direndam dengan air yaitu 530,83 gr. Setelah direndam dengan air berat siliga gelnya
menjadi 680,23 gr. Selanjutnya siliga gel tersebut dikeringkan selama 105 menit.
Setiap interval waktu 15 menit, laju udara pengering, temperatur bola basah dan
temperatur bola kering diukur. Sehingga didapatkan humidifitas dan laju alir
pengering udara total. Setelah dikeringkan, berat siliga gel yang didapat yaitu 534, 33
gr. Sehingga didapat berat air yang menguap sebesar 145,9 gr dan laju alir udara
pengering total 51,73 kg/jam.
X. KESIMPULAN
Dari percobaan fluidized bed dryer yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
fluidized bed dryer merupakan alat pengering unggun yang digunakan untuk
mengeringkan bahan-bahan dalam bentuk butiran dan tepung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan yaitu luas permukaan,
temperatur, kecepatan udara, kelembaban udara, waktu, tekanan udara dan
vakum.
Keuntungan dari fluidized bed dryer antara lain laju pengeringan tinngi,
mudah dioperasikan, cepatnya pemcampuran bahan yang menghasilkan
hampir homogennya kekeringan bahan dan perpindahan panas dan
perpindahan massa tinggi antara udara dan bahan disebabkan karena tingginya
kecepatan udara pengering.
Berat air yang menguap pada siliga gel yang didapat yaitu 145,9 gr
Laju alir udara pengering total pada fluidized bed dryer yaitu 51,73 kg/jam.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Kepala Seksi Laboratorium Pilot Plant. 2011. Penuntun Praktikum Pilot Plant.
Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang
![Page 12: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/12.jpg)
10. Gambar Alat
![Page 13: Fluidized Bed Dryer](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082315/55cf8ef4550346703b9761f4/html5/thumbnails/13.jpg)
Satu unit peralatan Fluidized bed dryer