fix laporan pak margana

43
ALTERNATOR Tujuan Instruksional Khusus : Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja alternator. 2. Menjelaskan komponen-komponen alternator. 3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada alternator. A. Dasar Teori Fungsi alternator untuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian diubah menjadi arus searah oleh diode-diode. Gambar 1. Alternator. Komponen-komponen Alternator : 1. Puli (puny) Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor. 1

Upload: dias-hamid-fajarullah

Post on 06-Aug-2015

137 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fix Laporan Pak Margana

ALTERNATOR

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan prinsip kerja alternator.

2. Menjelaskan komponen-komponen alternator.

3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada alternator.

A. Dasar Teori

Fungsi alternator untuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin menjadi

tenaga listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor

dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini

kemudian diubah menjadi arus searah oleh diode-diode.

Gambar 1. Alternator.

Komponen-komponen Alternator :

1. Puli (puny)

Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.

2. Kipas (fan)

Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.

3. Rotor

Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat

kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan.

Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip

1

Page 2: Fix Laporan Pak Margana

ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan

rotor. Rotor ditumpu oleh dua buah bearing pada bagian depannya terdapat pull dan

kipas sedangkan di bagian belakang terdapat slip ring.

Gambar 2. Rotor.

4. Stator

Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada

salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu. Konstruksi stator adalah hubungan 'Y' atau

bintang tiga fase. Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan dan

bagian ini disebut titik netral (neutral point) atau biasa disebut terminal 'N'. Pada

bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik tiga fase.

Gambar 3. Stator Coil Dan Cara Penyambungan Kumparan

5. Rectifier (Diode)

Ketiga ujung stator dihubungkan dengan kedua macam diode. Pada model yang lama

terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode (-). Bagian

2

Page 3: Fix Laporan Pak Margana

positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar dari pada yang n.egatif. Selain

perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode positif

dan strip hitam pada diode negatif. Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus

bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga

berfungsi mencegah arus balik dari baterai ke alternator.

Gambar 4. Konstruksi Dan Hubungan Antara Stator Coil Dengan Diode.

6. Regulator

Tegangan listrik dari alternator tidak selalu konstan hasilnya. Karena hasil listrik

alternator tergantung daripada kecepatan putaran motor, makin cepat putarannya

makin besar hasilnya demikian sebaliknya. Magnet yang dihasilkan rotor adalah

magnet listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke

rotor coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator

coilpun akan terpengaruh. Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus

listrik yang masuk ke rotor coil.

Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil

sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap konstan (sama). Menurut

harga yang telah ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain itu

berfungsi juga untuk mematikan tanda dari lampu pengisian, lampu tanda pengisian

akan secara otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik.

3

Page 4: Fix Laporan Pak Margana

Gambar 5. Hubungan Fungsi Dari Regulator.

Apabila alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya dari baterai saja untuk

mengatasi kebutuhan kelistrikan, bila hal ini terjadi maka regulator akan bekerja

memberi tanda pada pengemudi (lampu CHG).

Gambar 6. Bagian-bagian dari Alternator

B. Alat Yang Digunakan

1. Alternator

2. Kunci pas

3. Multimeter

4. Obeng (+) dan (-)

4

Page 5: Fix Laporan Pak Margana

5. Amplas

6. Kunci Ring 10 x 12, 12 x 14

C. Langkah Percobaan

1. Menyiapkan alat dan komponen yang dibutuhkan.

2. Melepaskan rakitan drive end frame dan rotor dari stator.

a. Lepaskanlah 3 sekrup panjang.

b. Dengan obeng, ungkitlah end frame dan lepas bersama-sama dengan rotor.

3. Melepaskan puli dan kipas secara hati-hati.

4. Melepaskan rotor dimana sebelumnya harus melepaskan 4 mur, condenser dan 2

sekat terminal setelah itu akan terlepas rectifier end frame dari rectifier holder dan

sekat dari rectifier holder.

5. Dengan menggunakan obeng ataupun peralatan yang memadai untuk melepas

pemegang sikat.

6. Lakukanlah hal tersebut untuk semua bagian alternator sehingga menjadi

komponen-komponen yang terpisahkan.

7. Bersihkan bagian-bagian alternator dari kotoran.

8. Memeriksa komponen alternator dan mengetahui kerusakannya.

9. Rakit kembali alternator seperti semula.

D. Data Percobaan

Tahanan rotor dan stator belum bias diukur pada saat praktikum.

Tahanan isolator = tidak terbaca oleh alat ukur Ohmmeter.

Komponen – komponen yang rusak meliputi :

1. Sakelar magnetic rusak

2. Isolasi bocor.

Contoh gambar bentangan stator.

5

Page 6: Fix Laporan Pak Margana

E. Analisa Data

Tahanan isolator yang tidak dapat terbaca oleh alat ukur ohmmeter, hal itu

membuktikan bahwa tahanan isolator sangat besar. Tahanan isolator yang sangat besar

ini berarti bahwa alternator masih mempunyai sistem proteksi yang baik. Namun

tahanan isolator yang besar ini ternyata masih menyebabkan kebocoran, sehingga

alternator kurang aman bila dioperasikan.

Selain itu, alternator tidak dapat digunakan juga karena adanya bagian yang short

sehingga jika digunakan akan membuat kecelakaan bagi penggunanya

F. Kesimpulan

Alternator tidak dapat digunakan karena ada beberapa komponennya yang rusak.

Kerusakan alternator pun cukup fatal karena perlu perbaikan dan alternator tidak dapat

dioperasikan. Isolasi yang bocor akan menyebabkan keadaan alternator yang tidak aman

seandainya alternator dapat dioperasikan

MOTOR STARTER

6

Page 7: Fix Laporan Pak Margana

A. Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan prinsip kerja motor starter pada mobil.

2. Menjelaskan komponen-komponen motor starter.

3. Membongkar dan merangkainya kembali motor starter.

B. Dasar Teori

Motor starter yang dipergunakan untuk automobile dilengkapi dengan magnetic switch

yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion) untuk berkaitan

atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi flywheel (roda gila) yang dibaut

pada poros engkol. Mobil yang dirancang untuk daerah yamg dingin menggunakan

motor starter tipe reduksi, yang dapat menghasilkan momen yang lebih diperlukan

untuk menstart mesin dari pada yang tipe konvensional. Saat ini banyak memakai yang

motor starter tipe reduksi.

Gambar 1. Motor Starter Tipe Reduksi.

Komponen-komponen Motor Stater :

1. Yoke & Pole Core

7

Page 8: Fix Laporan Pak Margana

Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silender dan berfungsi sebagai tempat pole

core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan

memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

Gambar 2. Yoke & Pole core.

2. Field Coil

Field coil dibuat dari lempengan tembaga dengan maksud dapat memungkinkan

mengalirkan arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat

membangkitkan medan magnet.

Gambar 3. Field Coil.

3. Armature & Shaft

Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot,

poros, komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah energi

listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar.

8

Page 9: Fix Laporan Pak Margana

Gambar 4. Armature & Shaft

4. Brush

Brush dibuat dari tembaga lunak dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari

field coil ke armature coil langsung ke masa melalui komutator. Brush ada 4 buah

yaitu dua buah disebut brush positif dan yang dua lagi negatif

Gambar 5. Brush

5. Armature Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari

perkaitan dengan roda penerus.

9

Page 10: Fix Laporan Pak Margana

Gambar 6. Armature Brake.

6. Drive Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan

roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Gambar 7. Drive Lever.

7. Starter Clutch

Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft

kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai

pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutar pinion

gear.

Gambar 8. Starter Clutch

8. Sakelar Magnet (Magnet Switch)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear

ke/dari roda penerus sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada pada sirkuit

motor starter melalui terminal utama.

10

Page 11: Fix Laporan Pak Margana

Gambar 9. Sakelar magnet

C. Cara Kerja Motor Starter

1. Pada saat starter switch ON

Apabila starter swicth diputar ke posisi ON, maka arus baterai menaglir melalui hold

in coil ke massa dan di lain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui

armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arahj

yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut

sama. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak ke arah menutup main

switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch ke arah posisi

berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adaiah sebagai

berikut :

Baterai - terminal 50 - hold in coil - massa

Baterai - terminal 50 - pull in coil - field coil – armature - massa

Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu, relatif kecil maka armature

berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi

lembut. Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main switch.

11

Page 12: Fix Laporan Pak Margana

Gambar 10. Saat Starter Switch ON

2. Pada saat pinion berkaitan penuh.

Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate akan mulai

menutup main switch, maka saat itu arus akan mengalir sebagai berikut :

Baterai - terminal 50 - hold in coil - massa

Baterai – main switch – terminal c – field coil – armature - massa

Seperti gambar diatas di terminal C ada arus, maka arus dari pull in coil tidak dapat

menalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama

dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil – armature –

massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir

yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin sudah mulai

hidup, ring gear akan memutar armature melalui pinioon. Untuk menghindari

kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling starter akan membebaskan

dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.

12

Page 13: Fix Laporan Pak Margana

Gambar 11. Saat Pinion Berkaitan Penuh

3. Pada Saat Starter Switch OFF

Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi OFF, dan main switch dalam keadaan

belum membuka (belum bebas dari kontak plate). Maka aliran arusnya sebagai

berikut :

Baterai – terminal 30 – main switch – terminal C

Field coil – armature – massa

Oleh karena starter switch OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus

dari terminal 50 melainkan dari terminal C. sehingga aliran arusnya akan menjadi :

Baterai – terminal 30 - main switch – terminal c

pull in coil – hold in coil – massa

Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah gay-a magnet yang

dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini

mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi

semula. Dengan demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion akan terlepas

dari perkaitan.

Gambar 12. Starter Switch OFF.

13

Page 14: Fix Laporan Pak Margana

D. Alat Yang Digunakan

1. Motor Starter

2. Kunci pas

3. Multimeter

4. Obeng (+) dan (-)

5. Amplas

6. Kunci Ring 10 x 12, 12 x 14

E. Langkah Pratikum

1. Lepaskanlah mur dan tutup sehingga switch magnet terpisah dari motor starter.

2. Lepaskan field frame dan armature dengan cara melepas dua baut panjang.

3. Lepaskan komutator dan frame dengan melepas dua sekrupnya.

4. Dengan menggunakan obeng ataupun peralatan yang memadai untuk

melepaspemegang sikat.

5. Lakukanlah hal tersebut untuk semua bagian motor starter sehingga menjadi

komponen-komponen yang terpisahkan.

6. Bersihkan bagian-bagian motor listrik dari kotoran.

7. Periksalah keadaan komponen-komponen.

8. Gambarlah urutan bentangan pada komutator dan ukurlah tahanan.

9. Ukurlah tahanan komutator.

10. Rakit kembali motor starter seperti semula.

F. Data Hasil Pengamatan

a. Komponen yang rusak

1. Sikat – Kabel positif (+) dan negatif (-) putus

2. Komutator aus

3. Kabel 30 – kabel positif (+) baterai

4. Sakelar magnetik rusak

5. Isolasi bocor

14

Page 15: Fix Laporan Pak Margana

b. Data

Tahanan Komutator = 0 ohm

Tahanan Isolasi = ~

G. Analisa Data

Dari pengamatan praktikum yang telah dilakukan dapat di analisa bahwa pada motor

stater terdapat 8 bagian utama seperti pada dasar teori. Terdapat beberapa kerusakan

yang terjadi, antara lain pada sikat (brush) beserta sambungan brush holder ke field

coil. Tahanan komutator terukur adalah 0 ohm dan tahanan komutator tak terhingga

(~). Hal ini menandakan bahwa tidak terjadi kebocoran atau putus aliran arus ke body.

Tahanan field coil bernilai 0 ohm dan tahanan field coil ke body tak terhingga (~)

sehingga tidak mengalami kebocoran aliran arus dari field ke body.

H. Kesimpulan

Dari serangkaian praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa

komponen yang rusak terdapat pada bagian sikat dan sambungan brush holder ke field

coil. Tahanan komutator dan field coil mempunyai nilai yang sama yakni 0 ohm.

15

Page 16: Fix Laporan Pak Margana

MOTOR INDUKSI 3 PHASA

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan prinsip kerja motor induksi.

2. Mejelaskan fungsi masing-masing komponen motor induksi.

3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada motor induksi.

I. Dasar Teori

Motor AC adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-bolik

(listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak itu, berupa

putaran dari rotor. Dari berbagai tinjauan, motor dapat dibedakan menjadi berbagai

macam, sedangkan motor yang digunakan untuk pratikum adalah termasuk klasifikasi :

1. Menurut hubungan putaran motor dengan frekuensi termasuk Motor Sinkron (motor

serempak). Disebut demikian karena putaran motor flux magnit stator sesuai dengan

persamaan berikut ini :

n =

120fP

dimana n = jumlah putaran / menit (rpm)

f = frekuensi jala-jala

P = jumlah kutub

Pada motor sinkron, motor tak dapat berputar sendiri walaupun lilitan-lilitan statornya

telah, dihubungkan dengan tegana luar. Diperlukan penggerak permulaan yang biasanya

dari mesin lain.

2. Menurut cara penerimaan tegangan dan arusnya termasuk motor induksi. Disebut

demikian karena dalam penerimaan tegangan dan arus pada rotor dilakukan dengan

jalan induksi, jadi tak langsung menerima tegangan atau arus dari luar.

3. Menurut jumlah phasa tegangan yang digunakan termasuk motor 3 phasa dan 1 phasa.

Disebut motor 3 phasa karena untuk menghasilkan tenaga mekanik, tegangan ang

dimasukkan motor tersebut adalah tegangan 3 phasa dan demikian juga dengan 1

phasa.

16

Page 17: Fix Laporan Pak Margana

Bagian-bagian yang terpenting dari motor :

1. Rotor

Rotor yang digunakan adalah jenis rotor sangkar (motor rotor lilit). Keuntungan dari motor

induksi dengati rotor lilit adalah dapat ditambahkan tahanan luar sehingga untuk starting

motor pada beban yang berat dan sekaligus sebagai pengatur putaran motor yaitu dengan

mengatur besarnya RL sehingga akan mempengaruhi hesarnya slip per putaran. Rangkaian

motor induksi dengain motor lilit, dilengkapi tahanan luar.

Gambar 1. Rotor Motor Induksi 3 Phasa.

2. Slip

Apabila motor induksi berputar dengan kecepatan nr, kecepatan medan putar ns maka slip

(s) adalah :

S =

(ns - nr )ns

frekuensi yang dibangkitkan pada belitan rotor adalah f2, dimana

f2 =

(ns - nr ) P

120

frekuensi medan putar stator adalah fl dimana

f1 =

ns P

120

17

Page 18: Fix Laporan Pak Margana

maka f2 = s f1

3. Stator

Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah

satu ujung-ujungnya dijadikan satu, biasanya kontruksi stator dihubungkan bintang tiga

phasa, bagian tengah yang menjadi satu adalah pusai gulungan dan disebut titik netral

(neutral point) atau tcrminal N. Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus

bolak-balik AC tiga phasa.

Gambar 2. Stator Motor Induksi 3 Phasa.

4. Kipas (fan)

Fungsi kipas adalah untuk mendinginkan dioda dan kumparan- kumparan pada motor.

18

Page 19: Fix Laporan Pak Margana

Gambar 3. Kipas Pendingin

Gambar 4. Bagian-bagian Motor Induksi 3 Phasa.

II. Alat Yang Digunakan

1. Motor Induksi 1 phasa dan 3 phasa

2. Obeng (+) dan (-)

3. Palu karet

4. Kunci pas

5. Multimeter digital

6. Tang

19

Page 20: Fix Laporan Pak Margana

III. Langkah Percobaan

1. Lepaskan rotor dan stator dari motor.

2. Ukurlah tahanan stator, rotor dan isolasi

3. Gambarlah bentangan stator

4. Rangkailah motor 1 phasa dan 3 phasa seperti semula

IV. Data Hasil Pengamatan

- Spesifikasi motor

1,5 HP

220/380 Volt

2830 rpm

50 Hz

18 alur

- Rotor sangkar

- R rotor = tidak terbaca (nilai sangat kecil)

- R stator = 5 ohm/fasa

- R isolasi = ~ ohm

- d = 0,85 mm

- ρCu = 0,01742 ohm mm2/m

- ρ = 8900 kg/m3

V. Analisa Data

20

Page 21: Fix Laporan Pak Margana

Dari data dapat diperoleh ;

- Tahanan stator 5 ohm/fasa

- Tahanan isolasi tak terhingga (~)

- Bagian yang baik adalah bearing dan terminal. Dan tidak bekerja dengan baik adalah

fannya.

- Perhitungan :

L = R A / l = (5 n 0,852) / (4 x 0,01742) = 163,94 m

V = L A = 163,94 ((3,14 x 0,852)/4) x 10-6 = 9,25 x 10-5 m3

m = V ρ = 9,25 x 10-5 x 8900 = 0,83 kg

VI. Kesimpulan

Dari rangakaian praktikum dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa bagian

yang berfungsi dengan kurang baik salah satu fannya. Dari percobaan di atas pula

didapatkan beberapa parameter besaran pada motor sesuai keadaan saat itu.

21

Page 22: Fix Laporan Pak Margana

GENERATOR AC

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan prinsip kerja generator AC.

2. Mejelaskan fungsi masing-masing komponen generator AC.

3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada generator AC.

A. Dasar Teori

Generator AC termasuk jinis mesin serempak (mesin singkron) dimana frekuensi listrik

yang dihasilkan sebanding dengan jumlah kutub dan putaran yang dimilikinya. Listrik

yang dihasilkan adalah listrik arus bolak-balik (listrik AC). Mesin penggerak dari

generator adalah berasal dari tenaga diesel, tenaga uap, tenaga air dan sebagainya.

Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif

besar). Misalnya, pada PLTA, PLTU, PLTD dan lain-lain. Generator AC yang kapasitasnya

relatif kecil misalnya generator yang ada di pabrik-pabrik atau yang dimiliki

perseorangan biasanya dikenal dengan nama home light atau gen set yang biasa

dijalankan dengan motor bensin atau diesel.

Bagian-bagian yang terpenting dari generator AC :

1. Rangka Stator

22

Page 23: Fix Laporan Pak Margana

Merupakan rumah dari bagian-bagian generator AC dan terbuat dari besi tuang.

2. Stator

Kumparan stator adalah bagian yang diam dan berupa lempengan beralur sebagai

tempat lilitan stator. Fungsi untuk membangkitkan medan magnet.

3. Rotor

Rotor adalah bagian yang berputar dan berbentuk silindris berslot-slot. Berfungsi

untuk merubah energi mekanik berupa gerak putar menjadi energi listrik.

4. Slip Ring atau Cincin Geser

Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan

memakai bahan isolator. Slip ring ini berputar bersam-sama dengan rotor, jumlah

slip ring ada dua buah yang masing-masing slip ring dapat menggeser sikat arang

yang berguna untuk mengalirkan anus penguat magnet ke lilitan magnet pada stator.

B. Alat Yang Digunakan

1. Generator AC Sinkron 4 kutub 1 fasa.

2. Obeng (+) dan (-)

3. Palu karet

4. Kunci pas

5. Multimeter digital

6. Tang

C. Langkah Percobaan

1. Lepaskan generator dari motor.

2. Lepaskan casing generator

3. lepaskan rotor generator

4. Ukurlah tahanan stator, rotor dan isolasi

5. Ambil data yang ada dan apa yang kamu dapatkan dari data tersebut ?

V. Data Praktikum

Gambar kumparan rotor

23

Page 24: Fix Laporan Pak Margana

R = 11 ohm

D = 0,95 mm

Gambar kumparan stator

R = 153,4 ohm

V = 115 volt

D = 1 mm

Gambar kumparan eksitasi AC

R = 10 ohm

D = 0,85 mm

V eksitasi = 42 volt

VI. Analisa Data

24

Page 25: Fix Laporan Pak Margana

- Pada kumparan rotor, tahanan terukur adalah 13 ohm dengan diameter rotor 0,05

mm sehingga luasannya sebesar 0,70911 mm2 dengan tahanan jenis sebesar

0,817241 ohm mm2/m dan daya 3 kwatt. Dari analisa tersebut dapat didapat

kumparan rotor sebesar 534,680 m dengan V = 0,003791 m3 dan massa 3,37399 kg.

- Pada kumparan stator, didapat tahanan sebesar 151,3 ohm dengan tegangan

sebesar 115 volt dan diameter 1 mm.

- Kumparan eksitasi terukur tahanannya sebesar 9 ohm, diameter sebesar 0,9 mm

sehingga luasan didapat sebesar 0,636 mm2. Tahanan jenis sebesar 0,0172241 ohm

mm2/m. Dari data tersebut diketahui panjang kumparan sebesar 331,999 m dengan

volume 0,0002111 m3 dan massa 1,87879 kg.

- Kumparan rotor dan kumparan eksitasi memiliki karakteristik grafis yang relatif

sama. Yang membedakan kumparan stator lebih besar lilitan kumparannya

VII.Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telan dilakukan dapat disimpulkan bahwa tahanan kumparan

terbesar adalah kumparan stator yaitu 151,3 ohm dan terkecil adalah kumparan eksitasi

sebesar 9 ohm. Panjang kumparan rotor lebih panjang dibanding kumparan eksitasi dan

massanya pun lebih besar.

25

Page 26: Fix Laporan Pak Margana

PANEL CONTROL LAB. ENERGI

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan prinsip panel listrik.

2. Menggambarkan panel listrik.

3. Mejelaskan fungsi masing-masing komponen panel listrik.

A. Dasar Teori

Panel listrik adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk pusat kontrol dalam suatu

sistem instalasi listrik, dan memnagi atau mendistribusikan anus listrik yang juga

dilengkapi oleh alat pengaman beban lebih maupun hubungan singkat Berdasarkan

peraturan penyaluran tenaga listrik panel harus memenuhi syarat-syarat keamanan,

ayitu semua pintu penutup panel dapat dikunci agar tidak membahayakan. Penghantar

dan perelatanyang ada di dalamnya harus didirikan, dilindungi dan disusun sedemikian

rupa sehingga tidak membahayakan bila bersentuhan dengan logam bermuatan listrik.

Komponen-komponen yang terdapat pada panel :

1. Peralatan Kontrol

Terdiri dari komponen relay dan kontaktor, relay digunakan sebagai proteksi untuk

menentukan dengan pemutusan tegangan dari suplai. Sedangkan kontaktor

berfungsi sebagai penghubung saluran utama, yaitu dengan cara menghubungkan

kontak-kontak yang terdapat pada kontaktor, jika kontaktor diberi tegangan.

26

Page 27: Fix Laporan Pak Margana

2. Isolator

Digunakan sebagai penyangga komponen-komponen yang berada di panel dan

mengisolasi peralatan listrik agar tidak membahayakan keselamatan manusia.

3. Peralatan instrumentasi

Terdiri dari alat ukur tegangan, arus, cos 4), frekuensi, trafo tegangan dan trafo arus

(trafo instrument )

27

Page 28: Fix Laporan Pak Margana

Pemisah digunakan sebagai sakelar yang digunakan untuk memutuskan suplai dari

rangkaian utama. Pemisah ini digunakan untuk tujuan perawatan dan biasanya

hanya digunakan pada panel dengan kapasitas yang besar.

4. Busbar

Busbar dipakai dengan pertimbangan yaitu jika arus yang besar disuplai pada suatu

instalasi diatas yang relatif pendek, akan lebih ekonomis jika tenaga listrik disalurkan

melalui batang yang bermacam-macam diantaranya adalah batang bulat,

lempeng/batang segi empat ataupun bentuk yangkusus lainnya.

5. Pilot Lamp (Lampu Indikator)

Memberikan tabda tentang keadaan tegangan yang mengalir pada panel. Biasanya

jika tegangan sedang mengalir maka lampu berwarna hijau akan menyala.

6. Peralatan pengamanan

Berfungsi untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik dengan membatasi jumlah

arus yang masuk kerangkaian. Peralatan pengamanan yang terdapat pada panel

biasanya berupa CB dan sekering.

B. Alat Yang Digunakan

Panel kontrol laboratorium Konversi Energi

C. Langkah Percobaan

1. Membuka pintu panel.

2. Menggambar rangkaian pada panel tersebut.

3. Mempelajari distribusi listrik pada setiap panel.

4. Menghitung daya yang terpasang path panel

28

Page 29: Fix Laporan Pak Margana

D. Data percobaan

Gambar circuit rangkaian panel control lab KE

E. Analisa Data

Dari pengamatan yang telah dilaksanakan, dapat dianalisa beberapa hal antara lain

bahwa panel kontrol yang tersedia berfungsi untuk membagi daya listrik pada ruangan

laboratorium konversi energi. Panel ini dapat digunakan dan dimatikan sesuai

kebutuhan. Tidak terjadi kerusakan pada rangkaian panel kontrol, hal ini dapat dilihat

dimana hampir seluruh peralatan yang membutuhkan daya listrik di ruangan ini dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

29

Page 30: Fix Laporan Pak Margana

Pada panel kontrol ini digunakan NFCB (Non-Fused Circuit Breaker) dengan basis

elektromagnet. Mengingat kapasitas CB dilalui arus yang sangat kecil dibanding dengan

beban dan penggunaan daya pada ruangan tersebut

F. Kesimpulan

Panel kontrol yang terdapat pada ruangan laboratorium berfungsi untuk mengatur

distribusi daya pada bagian dan alat-alat dalam ruangan tersebut.

30

Page 31: Fix Laporan Pak Margana

Automatic Voltage regulator

A. Tujuan

- Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip panel listrik

- Mahasiswa dapat menggambarkan rangkaian dalam AVR (Automatic Voltage

Regulator)

B. Dasar Teori

Sistem pengoperasian AVR berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap

konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil

tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah ubah, dikarenakan beban

sangat mempengaruhi tegangan output generator.

Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan pada exciter. Apabila tegangan

output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan

memperbesar arus penguatan pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan outpun

generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus

penguatan pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output

generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi

dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum

ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.

31

Page 32: Fix Laporan Pak Margana

AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator sebagai

contoh AVR dengan tegangan 110 V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial

transformer dan current transformer.

Bagian bagian pada unit AVR :

a. Sensing circuit

Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan

90R terlebh dahulu, dan tegangan 3 phasa keluaran 90R diturunkan kemudian

disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan

resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR. Keuntungan dari sensing circuit

adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator.

Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan generator

b. Comparative amplifier

Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing

circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak

mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut.

Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara

memasang VR pada set voltage dan sensing voltage.

C. Alat yang digunakan

1. Auto Voltage Regulator (AVR)

2. Toolbox

32

Page 33: Fix Laporan Pak Margana

D. Langkah Kerja

1. Mempersiapkan alat praktikum yang akan digunakan

2. Membuka cover Auto Voltage Regulator (AVR)

3. Mengecek bagian yang rusak pada Auto voltage regulator

4. Menggambar circuit Auto Voltage Regulator (AVR)

E. Data Percobaan

Gambar rangkaian Auto Voltage Regulator (AVR)

Komponen yang rusak :

1. Motor servo yang rusak

2. Kabel yang terlepas

3. Minyak pada kumparan yang mengering

F. Analisa Data

Dari rangkaian pengamatan dapat dianalisa bahwa komponen terpenting pada AVR

adalah motor servo. Motor servo disini berfungsi sebagai pengatur pengubah tegangan

secara otomatis. Sehingga kerusakan yang terjadi pada motor servo menyebabkan AVR

tidak dapat mengeluarkan tegangan secara otomatis.

Kerusakan selanjutnya adalah terlepasnya beberapa kabel pada AVR yang menyebabkan

penyaluran listrik dari beberapa komponen terputus. Sedangkan dari keadaan kumparan

33

Page 34: Fix Laporan Pak Margana

yang mengering dapat mengambat ppenyaluran tegangan keluaran. Kumparan tertutup

oleh kerak minyak dan regulasi tegangan menjadi terhambat.

G. Kesimpulan

Pada AVR tersebut terdapat beberapa kerusakan komponen pada motor servo,

saluran yang terlepas dan kumparan minyak yang mengering. Sehingga untuk

mengembalikan performa, harus memperbaiki motor servo tersebut, menyambungkan

saluran dan membersihkan kerak kerak minyak tersebut.

34