fisiologi transmisi saraf otot
TRANSCRIPT
Fisiologi Transmisi Saraf Otot
Daerah diantara motor neuron dan sel saraf disebut neuromuscular junction. membran
selneuron dan serat otot dipisahkan oleh sebuah celah (20 nm) yang disebut sebagai celah
sinaps. Ketika potensial aksi mendepolarisasi terminal saraf, ion kalsium akan masuk melalui
voltage-gated calcium channels menuju sitoplasma saraf, yang akhirnya vesikel penyimpanan
menyatu dengan membran terminal dan mengeluarkan asetilkolin. Selanjutnya asetilkolin
akan berdifusi melewati celah sinaps dan berikatan dengan reseptor nikotinik kolinergik pada
daerah khusus di membran otot yaitu motor end plate. Motor end plate merupakan daerah
khusus yang kaya akan reseptor asetilkolin dengan permukaan yang berlipat-lipat.
Gambar 2.1Neuromuscular Junction
Sumber: http://wargatarunajaya.blogspot.com/, diakses tanggal 10 Oktober 2012
Struktur reseptor asetilkolin bervariasi pada jaringan yang berbeda. Pada
neuromuscular junction, reseptor ini terdiridari 5 sub unit protein, yaitu 2 sub unit α, dan 1
sub unit β, δ,dan ε. Hanya kedua sub unit α identik yang mampu untuk mengikat asetilkolin.
Apabila kedua tempat pengikatan berikatan dengan asetilkolin, maka kanal ion di intireseptor
akan terbuka. Kanal tidak akan terbuka apabila asetilkolin hanya menduduki satu tempat.
Ketika kanal terbuka, natrium dan kalsium akan masuk, sedangkan kalium akan keluar.
Ketika cukup reseptor yang diduduki asetilkolin, potensial motor end plate akan cukup kuat
untuk mendepolarisasi membran perijunctional yang kaya akan kanal natrium.
Gambar 2.2Struktur reseptor asetilkolin
Sumber: http://wargatarunajaya.blogspot.com/, diakses tanggal 10 Oktober 2012
Ketika potensial aksi berjalan sepanjang membran otot, kanal natrium akan terbuka
dan kalsium akan dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma. Kalsium intraseluler ini akan
memfasilitasi aktin dan myosin untuk berinteraksi yang membentuk kontraksi otot. Kanal
natrium memiliki dua pintu fungsional, yaitu pintu atas dan bawah. Natrium hanya akan bisa
lewat apabila kedua pintu ini terbuka. Terbukanya pintu bawah tergantung waktu, sedangkan
pintu atas tergantung tegangan. Asetilkolim cepat dihidrolisis oleh asetilkolinesterase menjadi
asetil dan kolin sehingga lorong tertutup kembali dan terjadilah repolarisasi.