fisiologi otot-virnie

15
FISIOLOGI OTOT KONTRAKSI OTOT Komponen Otot: - Sarkolema - Sarkoplasma - Miofibril 20

Upload: badruzaman

Post on 11-Jul-2016

261 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

diktat

TRANSCRIPT

Page 1: FISIOLOGI OTOT-virnie

FISIOLOGI OTOT

KONTRAKSI OTOT

Komponen Otot:

- Sarkolema

- Sarkoplasma

- Miofibril

- Retikulum sarkoplasmatik

20

Page 2: FISIOLOGI OTOT-virnie

Struktur Otot Rangka:

Sifat Otot:

- Ekstensibility: ekstensi/regang

- Elasticity: elastis

- Contractility: berkontraksi

- Iritability: peka terhadap rangsangan

Jenis Kontraksi:

Isotonik: ketegangan otot berubah tetapi panjang otot berubah

21

Page 3: FISIOLOGI OTOT-virnie

terbagi atas: - konsentrik (ketika otot memendek)

- eksentrik (ketika otot memanjang)

Isometrik: ketegangan otot berubah tetapi panjang otot tetap

Mekanisme Kontraksi Otot:

Fungsi Kontraksi Otot:

- Terjadinya gerakan (jalan, melambaikan tangan, dll)

- Memanipulasi benda eksternal (menyetir, memindahkan suatu barang, dll)

- Terdorong/mengalirnya isi organ internal berongga (sirkulasi darah,

makanan melalui saluran cerna,dll)

- Untuk mengosongkan organ tertentu (berkemih, melahirkan,dll)

22

Page 4: FISIOLOGI OTOT-virnie

FISIOLOGI REFLEK

Reflek: Reaksi spontan secara tidak sadar terhadap rangsangan/perubahan yang

terjadi baik di dalam atau di luar tubuh.

Fungsi:

Mekanisme mempertahankan homeostatis melalui proses involunteer

(denyut jantung, tekanan darah, kecepatan pernapasan, aktivitas digestif)

Berperan dalam aksi otomatis (batuk, bersin, menelan, muntah)

Lintasan Syaraf:

Lengkung reflek/Arcus reflek

Adalah dimulai dengan reseptor di ujung neuron sensoris, beberapa interneuron

berakhir di efektor.

Mekanisme Arcus reflek:

Reseptor n.sensoris (aferen) cornu dorsalis medulla spinalis medulla

spinalis (interneuron) cornu anterior medulla spinalis n.motorik (eferen)

efektor

Busur reflek

Adalah terdiri dari struktur dan fungsional dasar untuk aksi yang paling sederhana

Syarat Reflek:

- Terjadi spontan

- Terdapat reseptor & efektor

23

Page 5: FISIOLOGI OTOT-virnie

- Involunter

- Homeostatis

Macam-macam Reflek Fisiologis:

Monosinaptik: hanya melibatkan 1 interneuron

Contoh:

- Reflek patella

- Reflek tumit (achilles)

- Reflek biceps

- Reflek triceps

Polsinaptik: yang melibatkan lebih dari 1 interneuron

- Reflek mengejap

- Reflek menghindar

Macam-macam Reflek Patologis:

- Reflek Babinsky

- Reflek Gonda

- Reflek Hoffman

- Reflek Chadok

- Reflek Gordon

- Reflek Oppenheim

24

Page 6: FISIOLOGI OTOT-virnie

Tingkatan Reflek

Tingkatan Keterangan

0 Tidak ada

+1 Hipoaktif; bisa normal/tidak

+2 Fisiologis/Normal

+3 Meninggi; bisa normal/tidak

+4 Hiperaktif; dengan klonus sementara

+5 Hiperaktif; dengan klonus tetap

25

Page 7: FISIOLOGI OTOT-virnie

FISIOLOGI NYERI

Definisi

Nyeri adalah sensasi subjektif , rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan

dengan kerusakan jaringan (Corwin J.E)

Ketika suatu jaringan mengalami cedera , atau kerusakan mengakibatkan

dilepasnya neurotransmiter berupa: Serotonin, Bradikinin, Asam Laktat,

Prostaglandin, Substansi P, Histamin yang akan mengakibatkan respon nyeri

(Kozier dkk). Nyeri juga bisa diakibatkan proses mekanik berupa pembengkakan.

Sensibilitas

1) Protoseptif

Rasa Panas, Rasa dingin, Rasa raba.

2) Propioseptif

Bergerak, menghindar. rasa getar

Reseptor

Ekteroseptor.

Reseptor yang menerima respon dari luar tubuh.

Krause : Reseptor Dingin

Rufini : Reseptor Panas

Paccini : Reseptor Tekan

Meissner dan merkel : Reseptor Perabaan

Nosiseptor : Reseptor Rasa Nyeri

26

Page 8: FISIOLOGI OTOT-virnie

Rasa Nyeri

Rasa Nyeri dapat dibagi 2 menurut Jarasnya:

Serabut A (AlphaBeta)

Disebut nyeri cepat (Test Pain) dengan transmisi impuls saraf <1 detik.

melwati jaras TRAKTUS NEOSPINOTHALAMIKUS. Neurotransmiter:

Glutamin dan Substansi P

Contoh: Tertusuk, Tajam di permukaan kulit.

Serabut C

Disebut nyeri lambat dengan transmisi impuls saraf 1 detik atau > 1 detik.

Melewati jaras TRAKTUS PALEOSPINOTHALAMIKUS.

Neurotransmiter: Glutamin

Contoh: Luka bakar.

Mekanisme Terjadinya Nyeri

Stimulus nyeri – kerusakan jaringan – kerusakan mengeluarkan mediator

kimiawi – mediator kimiawi ini akan merangsang nosiseptor – nyeri .

Penyaluran Impuls Nyeri

Nyeri Cepat

Nosiseptor – n. Sensorik (aferen) – Medulla spinalis – Funikulus Dorsal –

Hemiskus Medial - Discusatio Pyramidalis – Medula Oblongata – Pons –

Thalamus – Korteks Cerebri – Post Centralis.

27

Page 9: FISIOLOGI OTOT-virnie

Nyeri lambat

Nosiseptor – n. Sensorik (aferen) - Medulla Spinalis – Funikulus Antero

Lateral – Hemiskus Medial - Discusatio Pyramidalis – Medula Oblongata

– Pons – Thalamus – Korteks Cerebri – Post Centralis.

a.Nyeri Perifer

1. Nyeri tajam

2. Terlokalisir

3. Pemulihan cepat

4. Ambang nyeri rendah

b. Nyeri Visceral

1. Nyeri tumpul

2. Menyebar

3. Pemulihan lama

4. Ambang nyeri tinggi.

Gangguan Nyeri.

1. Otot - Mialgia

2. Kepala - chepalgia

3. Saraf - Neuralgia

4. Terbakar - Kausalgia

5. Kesemutan - Parastesia = Saraf

Keram = Otot.

28

Page 10: FISIOLOGI OTOT-virnie

Nyeri iskemik.

Nyeri yang terjadi karena jaringan yang kurang terpasok oksigen

sehingga terjadi proses metabolisme anaerob yang menghasilkan asam

laktat. Asam laktat tersebut akan merasngsang nosiseptor dan

menimbulkan rasa nyeri.

Syarat nyeri

1. Mediator kimiawi

2. Stimulus Nosiseptor (ujung saraf bebas)

3. Fungsi UMN dan LMN yang masih baik.

Klinis.

1. Hiperalgesia - Hipersensasi terhadap nyeri

2. Herpes Zooster - perangsangan sel-sel neuron dalam ganglion

radix dorsalis oleh virus

3. Tie Doulourox- seperti Kejutan Listrik mengenai N.V dan N.IX

Tujuan percobaan

Agar mahasiswa dapat memahami faal nyeri, mendefinisikan nyeri

somatis atau perifer dan visceral. Serta dapat mendemonstrasikan praktikum dan

perasaan nyeri.

29

Page 11: FISIOLOGI OTOT-virnie

Alat dan bahan

1. Jarum bundel

2. Pinset

3. Tabung reaksi berisi air panas

4. Tensimeter

Prosedur Percobaan

1. Nyeri Perifer

Alihkan perhatian probandus agar tidak melihat rangsangan. Tanyakan nyeri

seperti apa yang dirasakan saat di rangsang dengan

a. Tusukan jarum

b. Pinset

c. Tabung reaksi berisi air panas

2. Nyeri Visceral

Sama dengan diatas, dirangsang dengan:

a. Memijat antara Fascia Jari ke 4 dan 5

b. Menekan Tendo Achilles

c. Mengurangi aliran darah ke otot yang sedang aktif, pasang tensimeter

dengan tekanan sistol (160-200 mmHg).

30