final

12
1 Proses Pebentukan Endapan Bahan galian adalah produk dari suatu magma dimana magma merupakan larutan silika panas yang kaya akan elemen-elemen yang mudah menguap dimana magma tersebut  berada jauh di bawah permukaan bumi yang kemudian melalui reaksi panas dari massa  padatan. Secara garis besar terdapat dua jenis proses pembentukan endapan, yaitu proses internal dan proses eksternal. A. Proses Internal Gambar 1. Ilustrasi proses hidrotermal, magmatic, dan metamorf kontak 1. Kristalisasi dan Segregrasi Magma Terbentuknya bahan galian karena adanya diff dari magma. Magma sebagai cairan panas dan pijar merupakan sumber dari jebakan bijih yang terjadi dari  bermacam-mac am komponen, dimana dari masing-masing komponen mempunyai daya larut yang berlainan. Pada waktu magma naik ke permukaan bumi, maka temperatur dan tekanannya akan turun. Akibatnya terjadi kristalisasi, dimana komponen yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu sebagai terbentuk endapan bijih.

Upload: jhony-cage

Post on 11-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mahoven

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Final

    1/12

    1

    Proses Pebentukan Endapan

    Bahan galian adalah produk dari suatu magma dimana magma merupakan larutan

    silika panas yang kaya akan elemen-elemen yang mudah menguap dimana magma tersebut

    berada jauh di bawah permukaan bumi yang kemudian melalui reaksi panas dari massa

    padatan.

    Secara garis besar terdapat dua jenis proses pembentukan endapan, yaitu proses

    internal dan proses eksternal.

    A.

    Proses Internal

    Gambar 1. Ilustrasi proses hidrotermal, magmatic, dan metamorf kontak

    1. Kristalisasi dan Segregrasi Magma

    Terbentuknya bahan galian karena adanya diff dari magma. Magma sebagai

    cairan panas dan pijar merupakan sumber dari jebakan bijih yang terjadi dari

    bermacam-mac

    am komponen, dimana dari masing-masing komponen mempunyai daya

    larut yang berlainan. Pada waktu magma naik ke permukaan bumi, maka

    temperatur dan tekanannya akan turun. Akibatnya terjadi kristalisasi, dimana

    komponen yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu sebagai terbentuk

    endapan bijih.

  • 5/20/2018 Final

    2/12

    2

    Gambar 2. Segregasi Magma

    Proses magmatic concentration dibagi atas:

    I. Early Magmatic

    Early magmatic disebabkan karena terjadi langsung dari proses

    magmatic mineral yang terjadi lebih cepat dari membekunya batuan

    silikat dan dipisahkan oleh kristalisasi diff.

    A.

    DisseminationDimana mengkristalnya mineral-mineral terpencar tanpa

    adanya konsentrasi.

    Contoh:

    Cebakan intan di Africa Selatan didapat pada batuan

    ultrabasa yang disebut kimberlite.

    Cebakan Corundum dalam batuan nepheline syenit di

    Ontario, Kanada.B. Segregation

    Terjadi dari hasil gravity diff dan akumulasi dari mineral-

    mineral.

    Ciri-ciri cebakan ini adalah:

    Hubungan dengan magma jelas

    Endapan terdapat di dalam lingkungan intrusi

  • 5/20/2018 Final

    3/12

    3

    Contoh:

    Cebakan chromite di Transvall, Africa Selatan dalam

    batuan anorthosite yang mempunyai lapisan Cr dengan

    ketebalan 20-30 inci.

    C.Injection

    Bijih mineral terkonsentrasi oleh adanya kristalisasi diff,

    kemudian massa ini menerobos masuk ke dalam celah-celah

    batuan sekelilingnya. Hubungan struktur dari jebakan dengan

    batuan yang diterobosnya jelas sekali menunjukkan adanya

    injection.

    Ciri-cirinya:

    Terdapat fragmen-fragmen batuan di dalamnya.

    Terdapat dike atau badan intrusi yang lain di dalam

    batuan aslinya.

    Terjadi metamorphose pada dinding batuan.

    Contoh:

    Cebakan Titaniferous magnetit di Cubarland.

    Cebakan magnetite di Faruna, Swedia.

    II.

    Late Magmatic

    Cebakan menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan silikat

    sebagai bentuk sisa magma yang lebih kompleks dan mempunyai corak

    dengan variasi yang lebih banyak. Magma dari endapan late magmatic

    mempunyai sifat mobilitas tinggi.

    Cebakan mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya batuan

    silikat yang menerobos dan bereaksi dan menghasilkan rangkaian reaksi.

    Perubahan ini disebut Deuteric alteration yang terjadi pada akhir

    kristalisasi dari batuan beku dan cirri-cirinya hampir mirip dengan efek

    yang dihasilkan proses pneumatolytic atau larutan hydrothermal.

    Cebakan late magmatic terutama berasosiasi dengan batuan beku

    yang basic dan disebabkan oleh bermacam-macam proses differensiasi,

    kebanyakan cebakan mgmatic termasuk dalam golongan ini.

  • 5/20/2018 Final

    4/12

    4

    2. Hydrothermal

    Produk akhir dari proses diferensiasi magmatik adalah suatu larutan yang

    disebut larutan sisa magma, yang mungkin dapat mengadung konsenterasi logam

    yang dulunya berada dalam magma. Larutan sisa magma ini yang juga disebut

    larutan hidrotermal, banyak mengandung logam-logam yang berasal dari magma

    yang sedang membeku dan diendapkan ditempat-tempat sekitar magma yang

    sedang membeku tadi. Larutan ini makin jauh letaknya dari magma makin

    kehilangan panasnya, sehingga dikenal adanya deposit hidrotermal suhu tinggi

    di tempat yang terdekat dengan intrusi, deposit hidrotermal suhu menengah

    ditempat yang agak jauh, dan deposit hidrotermal suhu rendah di tempat yang

    terjauh. Deposit tersebut juga dinamakan hipotermal, mesotermal dan epitermal.

    1.

    Endapan hipotermal

    Ciri-ciri:

    Tekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi.

    Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan

    intrusi dengan kedalaman yang besar.

    Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite,

    Galena dan Spalerite serta oksida besi.

    Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W

    dan Z.

    2. Endapan mesotermal

    Ciri-ciri:

    Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada

    endapan hipotermal.

    Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat

    dengan permukaan bumi.

    Tekstur akibat cavity filling jelas terlihat, sekalipun sering

    mengalami proses penggantian antara lain berupa crustification

    dan banding.

    Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya Au, Cu, Ag, Sb dan

    Oksida Sn.

  • 5/20/2018 Final

    5/12

    5

    3. Endapan epitermal, ciri-cirinya sebagai berikut :

    Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.

    Tekstur penggantian tidak luas (jarang terjadi).

    Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi.

    Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa (fissure-vein).

    Struktur khas yang sering terjadi adalah cockade structure.

    Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral

    gangue-nya berupa Kalsite dan Zeolit disamping Kuarsa.

    Dalam perjalanannya menerobos batuan, larutan hidrotermal akan

    mendepositkan mineral-mineral yang dikandungnya di rongga-rongga batuan

    dan membentuk deposit celah (cavity filling deposit) atau melalui proses

    metasomatik membentuk deposit pengganti (replacement deposit).

    Secara umum deposit replacement terjadi pada kondisi suhu dan tekanan

    tinggi jadi pada daerah lebih dekat batuan intrusinya, merupakan deposit

    hipotermal. Sebaliknya deposit pengisian atau deposit celah (cavity filling

    deposit) lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu dan tekanan rendah, jadi

    merupakan deposit epitermal, yang terletak agak jauh dari batuan intrusifnya.

    Syarat-syarat penting untuk terjadinya deposit hidrotermal adalah:

    Adanya larutan yang mampu melarutkan mineral-mineral.

    Adanya tekanan atau rongga pada batuan yang dapat dilewati

    larutan.

    Adanya tempat dimana larutan dapat mendepositkan kandungan

    mineralnya.

    Ada reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineral baru.

    Konsentrasi mineral yang cukup dalam deposit sehingga

    menguntungkan kalau ditambang.

  • 5/20/2018 Final

    6/12

    6

    Gambar 3. Siklus Hidrotermal

    3.Lateral Secretion

    Endapan mineral terbentuk oleh sekresi lateral terbentuk oleh reaksi

    metamorf , di mana di dalam proses ini terdapat pembebasan mineral seperti

    kuarsa, sulfide, emas karbonat dan oksida dari batuan yang telah mengalami

    deformasi. Mineral-mineral yang telah terbebas ini akan berdifusi ke dalam zona

    yang memiliki tekanan yang lebih rendah seperti zona patahan. Sekresi lateral

    terjadi tanpa aliran fluida hidrotermal. Ada 2 kemungkinan proses sekresi lateral:

    Silika berasal dari larutan magma dan difusi pada batuan samping.

    Silika berasal dari batuan membentuk vein.

    4.

    Metamorphic Processes

    Metamorfisme adalah suatu proses dimana batuan dan mineral mengalami

    ubahan akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi yang ditimpakan kepadanya,

    disamping itu kadang-kadang disertai pula dengan penambahan air dan karbon

    dioksida. Ubahan ini dapat dalam bentuk kristalisasi maupun rekombinasi dari

    kandungan-kandungan batuan yang menimbulkan mineral-mineral bukan logam

    baru yang berharga. Deposit mineral yang terjadi oleh proses metamorfisme

    terutama adalah grafit, asbes, talk, batusabun, garnet dan bahan-bahan abrasif.

  • 5/20/2018 Final

    7/12

    7

    Terdapat lima jenis metamorphosis, yaitu:

    Regional

    Kontak

    Hidrotermal

    Shock

    Dinamik

    Ada lima tahap proses metamorfisme, yaitu:

    Rekristalisasi

    Tahap Perubahan

    Neokristaliasi

    Pressure Solution

    Deformasi plastis

    5.

    Volcanic Exhalative

    Exhalations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada

    kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang

    berbentuk stratiform.

    Ekshalasi dibagi menjadi : fumarol (terutama terdiri dari uap air H2O),

    solfatar (berbentuk gas SO2), mofette (berbentuk gas CO2), saffroni (berbentuk

    baron). Bentuk (komposisi kimia) dari mata air panas adalah air klorida, air

    sulfat, air karbonat, air silikat, air nitrat, dan air fosfat.

    Gambar 4. Deposit Mineral Sulfida akibat proses Volcanic Exhalative

  • 5/20/2018 Final

    8/12

    8

    B.Proses Eksternal

    1.

    Mechanical Accumulation

    Cebakan Mineral yang terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari

    mineral bijih dan pemecahan dari residu. Proses pemilahan yang mana

    menyangkut pengendapan tergantung oleh besar butir dan berat jenis

    disebut sebagai endapan plaser. Mineral plaser terpenting adalah Pt, Au,

    kasiterit, magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet, tantalum, rutil,

    dsb.

    Berdasarkan tempat dimana diendapkan, plaser atau mineral letakan

    dapat dibagi menjadi :

    1. Plaser aluvium, diketemukan dekat atau sekitar sumber mineral

    bijih primer. Mereka terbentuk dari hanya sedikit perjalanan residu

    (goresan), material mengalami pelapukan setelah pencucian.

    Sebagai contoh endapan platina di Urals.

    2. Plaser aluvium, ini merupakan endapan plaser terpenting.

    Terbentuk di sungai bergerak kontinu oleh air, pemisahan tempat

    karena berat jenis, mineral bijih yang berat akan bergerak ke bawah

    sungai. Intensitas pengayaan akan didapat kalau kecepatan aliran

    menurun, seperti di sebelah dalam meander, di kuala sungai dsb.

    Contoh endapan tipe ini adalah Sn di Bangka dan Belitung. Au-

    plaser di California.

    3. Plaser laut/pantai, endapan ini terbentuk oleh karen aktivitas

    gelombang memukul pantai dan mengabrasi dan mencuci pasirpantai. Mineral yang umum di sini adalah ilmenit, magnetit,

    monasit, rutil, zirkon, dan intan, tergantung dari batuan terabrasi.

    4. Fossil plaser, merupakan endapan primer purba yang telah

    mengalami pembatuan dan kadang-kadang termetamorfkan.

    Sebagai contoh endapan ini adalah Proterozoikum Witwatersand,

    Afrika Selatan, merupakan daerah emas terbesar di dunia,

    produksinya lebih 1/3 dunia. Emas dan uranium terjadi dalam

    beberapa lapisan konglomerat. Mineralisasi menyebar sepanjang

  • 5/20/2018 Final

    9/12

    9

    250 km. Tambang terdalam di dunia sampai 3000 meter, ini

    dimungkinkan karena gradien geotermis disana sekitar 10 per 130

    meter.

    2. Sedimentary Precipitates

    Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di

    dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia tanpa bantuan

    organism biologi. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi ion

    yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk

    garam. Beberapa mineral terbentuk pada cekungan pengendapan oleh

    proses kimia atau biokimia ini. Material tersebut disebut material

    intrabasinal, yang bisa berupa mineral silikat maupun nonsilikat. Batuan

    sedimen yang terbentuk dihasilkan dari proses presipitasi/kristalisasi larutan

    di dalam cekungan pengendapan. Proses ini mengahsilkan batuan sedimen

    nonsiliklastik. Contoh mineralnya adalah mineral karbonat, rijang, min.

    mengandung besi, evaporit, dan fosforit.

    3.

    Residual Processes

    Residual processes adalah suatu pengumpulan bahan residu yang

    berharga setelah bagian-bagian tidak berharga tersingkirkan oleh proses

    pelapukan. Contoh deposit yang terbentuk secara ini adalah bijih besi yang

    terkandung dalam gamping murni dalam bentuk besi karbonat. Oleh proses

    Pelarutan (pelapukan kimiawi) gampingnya akan larut dan besinya

    tertinggal. Seperti juga besi, mangan juga dapat terbentuk akibat pelapukan

    kimiawi.

    Meskipun aluminium termasuk unsur yang sangat banyak dijumpai

    pada kerak bumi, tetapi sebagian besar ada dalam kombinasi dengan bahan

    lain yang masih menimbulkan kesulitan untuk dapat diambil secara

    komersial. Sampai sekarang hanya bauksit yang merupakan bijih aluminium

    yang komersial. Bauksit adalah suatu oksida aluminium yang terhidrasi, dan

    berasal dari hasil pelapukan batuan beku yang kaya akan mineral-mineral

    feldspar dan tidak mengandung mineral kuarsa, yaitu nepheline syenit.

  • 5/20/2018 Final

    10/12

    10

    Bauksit yang baik mengandung kira-kira 50% aluminium dan kurang dari

    6% silika, 10% oksida besi dan 4% oksida titanium.

    Beberapa jenis batuan beku yang basa, mengandung sejumlah kecil

    nikel. Di bawah pengaruh pelapukan di daerah tropis atau subtropis batuan

    semacam itu akan melepaskan silika dan menghasilkan ikatan nikel dan

    magnesium. Di beberapa tempat, nikel tersebut dalam bentuk mineral

    garnierit, oleh proses konsentrasi residual dapat menjadi deposit yang

    komersial.

    4.

    Supergene Enrichment

    Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu

    endapan mineral dan kemudian mengalami presipitasi pada kedalaman

    menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

    Supergene enrichment terjadi relatif di dekat permukaan. Proses

    supergene di dominasi oleh sirkulasi air meteorit yang diiringi oleh oksidasi

    dan pelapukan kimiawi. Proses supergene enrichment terjadi pada kondisi

    atmosferik dengan suhu 25C. Mineral sulfida adalah mineral yang paling

    sering mengalami supergene enrichment.Zona Supergene dapat terbagi menjadi enam bagian yang berbeda

    bedasarkan kedalamannya, yaitu

    Gossan cap, lapisan kaya mineral besi, menindikasikan adanya

    cadangan mineral pada lapisan bawah mneral

    Leached zone, lapisan dimana terdapat air bawah tanah yang

    mengandung oksigen dan karbon dioksida

    Oxidated zone, lapisan dimana mineral mengalami oksidasi

    Water table, lapisan peralihan antara lingkungan oksidasi dan

    reduksi

    Enriched zone, lapisan dimana mineral mengalami reduksi

    Primary zone, lapisan dimana dapat ditemukan mineral primer

  • 5/20/2018 Final

    11/12

    11

    Gambar 5 Mineral Vein

  • 5/20/2018 Final

    12/12

    12

    Sumber Gambar

    Gambar 1

    http://it.geol.science.cmu.ac.th/gs/courseware/205363/

    Gambar 2

    http://www.geology.ohio-state.edu/~vonfrese/gs100/lect24/

    Gambar 3

    http://www.indiana.edu/~g105lab/images/gaia_chapter_13/vent_communities.htm

    Gambar 4

    http://en.wikipedia.org/wiki/Volcanogenic_massive_sulfide_ore_deposit

    Gambar 5

    http://en.wikipedia.org/wiki/Supergene_(geology)