Download - Wireless Uroflowmetry Berbasis PC
1
Wireless Uroflowmetry Berbasis PC
Irvan Jamaludin1, M. Ridha Makruf2, Lamidi3
Jurusan Teknik Elektromedik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
ABSTRAK
Penyakit kelenjar prostat yang diderita oleh pria dewasa di seluruh dunia ada lebih dari 670.000
pria per tahun yang didiagnosis penyakit kanker prostat. Dari hasil diagnosis tersebut maka dibuatlah
alat uroflowmeter yang digunakan untuk mendeteksi sejak dini gejala kanker prostat pada pria dewasa,
apabila kanker prostat diketahui sejak awal maka proses pengobatannya akan lebih mudah sehingga
peluang untuk sembuh lebih besar.
Uroflowmeter adalah alat yang digunakan sebagai diagnosa pembesaran prostat dengan
menentukan volume perdetik pancaran urin yang di keluarkan.
Alat ini menggunakan sensor flexiforce untuk mendeteksi volume perdetik pancaran urin
dengan sistem wireless untuk pengiriman data sehingga tidak perlu lagi untuk menggunakan kabel.
Hasil pengukuran berupa grafik dan parameter lainnya yang di tampilkan pada Personal komputer
(PC).
Nilai % error terbesar yang diperoleh penulis dalam pengukuran volume dan laju aliran urin
adalah 5,76% pada setting pengukuran 50ml dan nilai % error terkecil yang diperoleh penulis dalam
pengukuran volume dan laju aliran urin adalah 0,58% pada setting pengukuran 300ml.
Kata kunci : Flexiforce, Uroflowmetri
PENDAHULUAN
Uroflowmetri adalah alat non invansive
yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit
(yang berhubungan dengan kelenjar prostat dan
saluran kemih pada laki-laki) melalui volume
urine per detik (M.Hammad Ather, F.C.P.S., dan
Amanullah Memon, F.R.C.S.Ed, 2014).
Penyakit pada kelenjar prostat, salah
satunya yaitu kanker prostat yang merupakan
jenis keganasan non-kulit yang sering diderita
kebanyakan pria dewasa di seluruh dunia, lebih
dari 670.000 pria per tahun didiagnosis kanker
prostat. Diperkirakan 1 dari 6 pria Amerika
Serikat (AS) terkena penyakit ini selama masa
hidupnya. Dari data Indonesian Society of
Urologic Oncology (ISUO) 2011 selama periode
2006-2010 terdapat 971 penderita kanker
prostat. Usia rata - rata 68.3 tahun, terbanyak
pada selang usia 70-79 tahun sebesar 37.6%
(Komite Nasional Penanggulangan Kanker,
2015).
Berdasarkan data di atas, alat
uroflowmetri ini memiliki peran yang penting
untuk mendeteksi sejak dini gejala kanker
prostat pada pria dewasa, apabila kanker prostat
diketahui sejak stadium awal maka proses
pengobatannya akan lebih mudah sehingga
peluang untuk sembuh lebih besar.
Alat ini pernah dibuat oleh Dhemas Aji
Ramadany (2010) dengan judul Uroflowmeter
Berbasis PC, alat ini masih menggunakan sensor
load cell dan masih menggunakan kabel untuk
menyambungkan alat ke PC. Alat ini juga pernah
dibuat oleh Teguh Arif Suherianto (2012)
dengan judul Wireless Uroflowmetri, alat ini
juga masih menggunakan sensor load cell dan
dilengkapi wireless Radio Frekuensi yang
jangkauannya hanya di batasi 4 meter.
Dari latar belakang hasil identifikasi
masalah diatas, penulis ingin membuat alat
“Wireless Uroflowmetry Berbasis PC” dengan
memanfaatkan sensor flexi force dan wireless
menggunakan Bluetooth dilengkapi dengan
penyimpanan data.
2
BATASAN MASALAH
1.1.1 Display menggunakan PC dengan
tampilan grafik.
1.1.2 Simulasi menggunakan air pom.
1.1.3 Penyimpanan data maksimal 10
pasien.
1.1.4 Maksimal chamber 300 ml.
1.1.5 Menggunakan sensor flexi force.
1.1.6 Menggunakan Bluetooth dengan
jangkauan dibawah 8 meter tanpa
halangan.
RUMUSAN MASALAH Dapatkah dibuat alat Wireless
Uroflowmetry berbasis PC?
TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan Umum
Dibuatnya alat Wireless Uroflowmetry
berbasis PC dengan sistem pengiriman data
dengan metode wireless (tanpa kabel)
menggunakan modul Bluetooth dengan
penyimpanan data.
2) Tujuan Khusus
a. Menggunakan Sensor Flexiforce.
b. Menggunakan modul Bluetooth.
c. Membuat rangkaian mikrokontroller.
d. Membuat rangkaian PSA.
e. Memfungsikan mikrokontroller sebagai
pengolah data dan pengontrol alat secara
keseluruhan.
f. Memfungsikan PC sebagai tampilan dari
hasil pemeriksaan.
g. Membuat Program Delphi untuk
menampilkan data pemeriksaan pada
computer
MANFAAT PENELITIAN
1) Manfaat Teoritis
Meningkatkan wawasan atau
pengetahuan di bidang teknik elektromedik,
khususnya peralatan medis Uroflowmetry dengan
metode wireless dan tampilan PC.
2) Manfaat Praktis
Menghasilkan data pengukuran laju
aliran urine untuk mengetahui adanya prostat
dengan sistem pengiriman data menggunakan
metode wireless dan tampilan PC.
TINJAUAN PUSTAKA
Kelenjar Prostat
Prostat adalah kelenjar bagian dari
sistem reproduksi pria yang berukuran
sebesar kacang kenari. Prostat tersusun atas
dua bagian membentuk kerucut dan luarnya
dilapisi suatu jaringan. Selain kelenjar, prostat
juga tersusun atas jaringan otot sebanyak 30-
50%. Prostat terletak di depan rektum dan
tepat di bawah kandung kemih. Fungsi
prostat yang diketahui baru untuk
memproduksi cairan sebagai zat makanan
bagi sperma dan mengubah keasaman liang
vagina. Cairan ini baru dikeluarkan saat
sperma melewati uretra (saluran kencing),
yang berjalan di bagian tengah prostat, ketika
seorang laki-laki berada dalam fase klimaks
seksual.Prostat merupakan organ yang terdiri
atas jaringan fibromuskular dan glandular yang
tersembunyi di bawah kandung kemih. Dalam
keadaan normal, prostat mempunyai berat 20
gram dan panjang 2,5 cm yang terletak pada
uretra posterior. Di bagian depan prostat
disokong oleh ligamentum prostatik dan di
bagian belakang oleh diafragma urogenital.
Dalam klasifikasi of Lowsley, prostat terdiri dari
5 lobus yaitu anterior, posterior, median, lateral
kanan, dan lateral kiri (Tanagho, 2004).
Uroflometri
Uroflometri adalah pencatatan tentang
pancaran urin selama proses miksi secara
elektronik. Pemeriksaan ini ditujukan untuk
mendeteksi gejala obstruksi saluran kemih
bagian bawah yang tidak invasif. Dari
uroflometri dapat diperoleh informasi mengenai
volume miksi, pancaran maksimum (Qmax),
pancaran rata-rata (Qave), waktu yang
3
𝑽 =𝑴
𝝆
dibutuhkan untuk mencapai pancaran
maksimum, dan lama pancaran. Nilai Qmax
dipengaruhi oleh: usia, jumlah urin yang
dikemihkan, serta terdapat variasi individual
yang cukup besar. Oleh karena itu, hasil
uroflometri menjadi bermakna jika volume urin
(>150 mL) dan diperiksa berulang kali pada
kesempatan yang berbeda. Spesifisitas dan nilai
prediksi positif Qmax untuk menentukan (Direct
Bladder Outlet Obstruction (BOO) harus diukur
beberapa kali. Untuk menilai ada tidaknya BOO
sebaiknya dilakukan pengukuran pancaran urin
4 kali.
Jarak normal cucuran pada uroflowmeter adalah
0,91 m – 1,5 m (3 – 5 Feet). Kecepatan pancaran
pada urine normal pada pria sebesar 20 mL/s
dan wanita 25 mL /s dengan volume urin ± 250
mL. Aliran urine diperiksa dengan
menggunakan uroflowmeter yaitu suatu alat
elektronik yang dapat mencatat beberapa
parameter standart yang harus ada dari aliran
urine yaitu:
1. Volume urine yang dikencingkan
2. Flow maksimum
3. Flow rata –rata
4. Lamanya miksi
Berikut ini adalah hasil pemeriksaan
uroflowmetri dengan menggunakan system
modern yang telah dimodifikasi yaitu dengan
menggunakan komputer.
Gambar 2.5 Print out Uroflowmetri dengan
Komputer
Keterangan:
Voiding Time : 18,5 s
Average Flow : 20,5 mL/s
Flow Time : 18,5 s
Max Flow : 30,4 mL/s
Flow Volume : 380,1 mL
Time to Max Flow : 11,8 s
Dari gambar di atas terdiri dari 2 grafik
yaitu grafik 1 untuk Volume perdetik dengan
garis putus – putus dan grafik 2 untuk flow
perdetik dengan garis lurus. Gambar grafik hasil
pengukuran di atas dapat dijelaskan pada saat
pengambilan sampel urine untuk perhitungan
volume menggunakan massa dari urine tersebut
yang dirubah menjadi volumen.
Berikut ini adalah konversi dan
perhitungan perbandingan massa urine dengan
massa air murni yaitu:
Massa jenis urine = 1010 – 1030 kg/m³
= 1,01 – 1,03 g/cm³
= 1,01 – 1,03 g/mL
Massa jenis air murni = 1000 kg/m³
= 1 g/cm³
= 1 g/mL
Volume adalah jumlah banyaknya
bentuk dari bahan. Untuk menghitung volume
yaitu:
V = Volume (m³)
Ρ = Massa Jenis (Kg/m³)
M = massa (Kg)
Sensor Flexiforce
4
Prinsip kerja dari sensor ini tentu sesuai
dengan namanya, yaitu untuk mendeteksi
adanya gaya yang ditimbulkan oleh suatu
rangsangan yang masuk dalam suatu alat. Gaya
itu sendiri menyebabkan terjadinya tegangan
yang nantinya akan menimbulkan suatu sinyal
tertentu. Sensor flexiforce sebagai sensor gaya
sebagaimana telah disebutkan di atas berbentuk
printed circuit yang sangat tipis dan fleksibel.
Sensor flexiforce sangat mudah
diimplementasikan untuk mengukur gaya tekan
antara 2 permukaan dalam berbagai aplikasi.
Sensor flexiforce bersifat resistif dan nilai
konduktansinya berbanding lurus dengan
gaya/beban yang diterimanya. Semakin besar
beban yang diterima sensor flexiforce maka nilai
hambatan output-nya akan semakin menurun.
Pada keadaan tanpa beban, resistansi sensor ini
sebesar kurang lebih 20M ohm. Ketika diberi
beban maksimum, resistansi sensor akan turun
hingga kurang lebih 20K ohm.
Salah satu sifat dari flexiforce adalah
resistif, sehingga nilai resistansinya (perubahan
resistansi) sebanding dengan perubahan strain
dengan rumus sebagai berikut :
Gambar 1 Rangkaian dasar Flexiforce
(Sumber :
https://drive.google.com/file/d/0BzkNNhuEnaF-
Z2tvSndqNk9tekk/view?usp=sharing)
Gambar 2 Sensor Flexiforce
(Sumber : http://www.trossenrobotics.com)
2.1 Bluetooth
Sebuah modul bluetooth SPP (Serial Port
Protocol) yang mudah digunakan untuk
komunikasi serial wireless (nirkabel) yang
mengkonversi port serial ke bluetooth. Salah
satu contoh modul Bluetooth:
HC-06 modul ini dapat digunakan sebagai
slave maupun master. HC-06 memiliki 2 mode
konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication
mode. menggunakan modulasi bluetooth V2.0 +
EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan
memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi
2,4 GHz. AT mode berfungsi untuk melakukan
pengaturan konfigurasi dari HC-06. Sedangkan
Communication mode berfungsi untuk
melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti
lain.
Dalam penggunaannya, HC-06 dapat
beroperasi tanpa menggunakan driver khusus.
Untuk berkomunikasi antar bluetooth, minimal
harus memenuhi dua kondisi berikut:
a) Komunikasi harus antara master dan
slave.
b) Password harus benar (saat melakukan
pairing).
c) Jarak sinyal dari HC-06 adalah 10
meter, dengan kondisi tanpa halangan.
Adapun spesifikasi dari HC-06 adalah:
a) Sensitivitas -80dBm (Typical)
b) Daya transmit RF sampai dengan
+4dBm.
c) Operasi daya rendah 1,8V – 3,6V I/O.
d) Kontrol PIO.
e) Antarmuka UART dengan baudrate
yang dapat diprogram.
f) Dengan antena terintegrasi.
Gambar 3 Bluetooth
5
(Sumber : www.robotshop.com/en/electronic-
brick-hc06-serial-bluetooth-module-slave.html)
KERANGKA KONSEP
Blok Diagram Mekanis
Gambar 4
Blok Diagram
Gambar 5 Blok Diagram
Cara Kerja Blok Diagram
Cara kerja sistem ini dimulai pada saat pasien
mengeluarkan urine dan di tampung oleh gelas
ukur. Laju aliran urine tersebut akan dideteksi
oleh sensor flexiforce. Output dari sensor akan
masuk ke rangkaian pengkondisi sinyal analag
untuk dikuatkan. Lalu dihubungkan ke pin ADC
mikrokontroller. Di dalam mikrokontroller setiap
data keluaran dari penguat akan dirubah menjadi
digital pada pin ADC. Setelah data ADC diolah
mikrokontroller data akan dikirim menggunakan
bluetooth. Selanjutnya data tersebut akan
ditampilkan pada personal computer.
Diagram Alir
Transmitter Reciever
Gambar 6 Diagram Alir
Transmitter
Ketika ditekan start sensor akan
mendeteksi aliran urine, kemudian ketika sudah
dideteksi maka akan diterima oleh
mikrokontroller. Setelah itu data yang sudah
diolah akan dikirim ke personal computer (PC)
dengan aplikasi bluetooth.
Receiver
Saat proses inisialisasi data ADC yang
dikirimkan mikrokontroller akan diterima dan
diolah sehingga mampu menampilkan data sesuai
dengan yang diinginkan. Data pasien yang
dikirim oleh mikrokontroller akan diterima oleh
delphi melalui bluetooth, kemudian data pasien
akan ditampilkan di personal computer berupa
grafik.
HASIL DAN ANALISA DATA
Hasil
1) Pengukuran Output Tegangan PSA
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Output PSA
2) Hasil Pengukuran terhadap Pembanding
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran volume
6
Pembahasan
1. Rangkaian Mikrokontroler Atmega
328
Gambar 7 Rangkaian Mikrokontroller Atmega
328
Spesifikasi modul rangkaian
minimum sistem Atmega 328 yang
diperlukan adalah:
1. Minimum sistem dapat bekerja dengan
syarat telah terhubung dengan catu daya 5
VDC dan ground
2. IC Mikrokontroller yang digunakan adalah
Atmega328 dengan fitur ADC internal
3. Membutuhkan sambungan MISO, MOSI,
SCK, dan RESET untuk dapat
memprogram ATmega8
4. Menghubungkan modul Bluetooth pada
PORTD.1
5. Menggunakan PORTC.3 sebagai input
sensor tekanan.
Listing Program ADC: #define SensorPin3 0
#define filterSamples 300
int sensSmoothArray1 [filterSamples];
int rawData1, smoothData1;
void setup(){
Serial.begin(9600);
}
void loop(){
int rawData1 = analogRead(A3);
smoothData1 = digitalSmooth(rawData1,
sensSmoothArray1);
Serial.print('a');
Serial.print(smootthData1);
Serial.print('b');
delay(1);
}
Penjelasan Listing ADC :
1. #define SensorPin3
inisialisasi input pembacaan ADC pada
PORT A3
2. #define filterSamples 300
pengambilan data ADC setiap 300 diambil
1 data dengan cara di rata-rata.
3. int sensSmoothArray1 [filterSamples];
untuk menahan nilai Array sensor untuk
sensor
4. int rawData1, smoothData1;
variabel untuk nilai ADC mentah dan ADC
penghalus
5. Serial.begin(9600);
Memulai komunikasi serial
6. int rawData1 = analogRead(A3);
variabel rawData1 berasal dari pembacaan
ADC A3
7. Serial.print('a'); Serial.print('b');
2. Rangkaian PSA
J25
CON1
1
AD0
BT GND
AD0
PB0
J7
v cc
12
J5BT HC-06
123456
VCC
PD2
J24
CON1
1
PD4
VCC
Mosi
PB2
PD6
VCC
J10Supply
12
RESET
R347K
J23
CON1
1
TX
VCC
C3 30pF
VCC
PB7
PD7
AD2
SCK
J8
Programmer
12345
SW2Start
R4
10K
RESET
PB2
J6
v cc
12
BT VCC
VCC
RX
R2220
AD1
R5220
R11K
SCK
PB1
J3CON3123
C2 30pF
PD7
Miso
PB7
PD2
Mosi
J9LCD1234567
Miso
PD5
VCC
SW4DIP
PD5
SW1reset
IC1
ATmega328
123456789
1011121314 15
16171819202122232425262728
PC6 (RESET)PD0 (RxD)PD1 (TxD)PD2 (INT0)PD3 (INT1)PD4 (XCK/T0)VCCGNDPB6 (XT1/TOSC1)PB7 (XT2/TOSC2)PD5 (T1)PD6 (AIN0)PD7 (AIN1)PB0 (ICP) (OC1A) PB1
(SS/OC1B) PB2(OC2/MOSI) PB3
(MISO) PB4(SCK) PB5
AVCCAREFAGND
(ADC0) PC0(ADC1) PC1(ADC2) PC2(ADC3) PC3
(SDA/ADC4) PC4(SCL/ADC5) PC5
PB0
R6220
SW3 stop
VCC
PB6
PD4
J4DS18B20
123
D4
LED
C110uF/50V
AD1
PB6
J26
CON1
1
AD2
VCC
PD6
VCC
J1
CON2
12
PB1
D3
LED
Y1
11,0592
RESET
VCC
Volu
me
(ml)
Volum
e
Rata-
rata (
X )
Standart
Deviasi
(SD)
Error %Error UA
100 93,2 15,3525 0,068 6,8 6,86
200 192 21,9317 0,04 4 9,80
300 295 50,5895 0,082 8,2
22,63
procedure TFormUroflow.Button10Click(Sender:
TObject);
begin
comport1.Port:='com3';
Comport1.Open;
end;
7
Spesifikasi modul rangkaian
pengondisi sinyal analog yang diperlukan
sebagai berikut
1. Tegangan input flexiforce adalah -5V.
2. Sensor flexiforce digunakan untuk
mendeteksi tekanan dengan satuan mL.
3. IC MC34071 untuk pengondisi sinyal
analog dari output sensor sebagai penguat
tegangan.
4. Menggunakan resistor multiturn 100K
untuk mengatur besar output rangkaian
penguat.
5. Menggunakan PINC.3 sebagai pengambil
data atau input ADC.
6. Flexiforce diberi tekanan yang kemudian
diinputkan pada PINC.3
Gambar 8 Rangkaian PSA
Penjelasan rangkaian PSA :
Sensor diberi tegangan input -5V. Dalam
keadaan tanpa beban resistansi flexiforce sangan
tinggi, dan resistansi akan semakin menurun
seiring bertambahnya tekanan pada sensor.
Multiturn 100K berfungsi sebagai Rf dan
disetting dengan nilai 60K. Output dari modul
PSA sama dengan nilai perbandingan Rf /
Rflexiforce dikali dengan tegangan input sensor.
3. Pembahasan Software Delphi
Program di atas digunakan untuk
pembacaan comport yang berfungsi untuk
menerima dan menghubungkan data ADC
dengan komputer yang dikirim melalui modul
HC-06.
procedure TFormUroflow.UroPacket(Sender:
TObject; const Str: String);
var
data:real;
begin
if Label19.Caption='' then begin
data1:= strtofloat(str); // adc awal
data:= data1*4.9/1000; //tegangan awal
Label19.Caption:=floattostr(data); // lihat tegangan
awal
end else //Label20.Caption:=str; // lihat tegangan life
di visible true dlu
data2:= strtofloat(str);
data:= data2*4.9/1000; //tegangan life
edit12.Text:=floattostr(data);
data3:=((data2-data1)*4.9)/1000; // selisih tegangan
if data3<= 0.2 then begin
data4:=data3/0.003528 end else if data3<= 0.3 then
begin
data4:=data3/0.0027195 end else if data3<= 0.4 then
begin
data4:=data3/0.002466333 end else if data3<= 0.5
then begin
data4:=data3/0.00211925 end else if data3<= 0.6 then
begin
data4:=data3/0.0021364 end else if data3<= 0.7 then
begin
data4:=data3/0.0020825 end; // ?????data selisih
tegangan di bagi 50 (pembagi)
//Label3.Caption:=floattostr(data4);
if data2 > data1+1 then
Pada program di atas di gunakan untuk mendapatkan
volume. Apabila nilai tegangan naik karena ada perubahan
beban maka akan ada perubahan volume yang di batasi
sampai 300 ml. perubahan dataawal akan juga berpengaruh
pada konstanta pengali volume.
5.2.1 Masukan data Waktu t[i] dan volume V[i] ke
grafik 1
procedure TFormUroflow.Timer2Timer(Sender:
TObject);
begin
series1.AddXY(detikbawah,volume,'',clred); //mskn k
seris 1
J1
SENSOR
12
+5V
0
-5V
J2TP
1
-5V
R160K
-
+
U1
MC34071
3
26
7 14 5 J3
OUTPUT
12
8
detikbawah:= detikbawah + 1;//pmbuat dtik
Pada program diatas timer 2 akan berulang
terus menerus tiap 1 detik sehingga nilai dari
detikbawah bertambah 1 pada tiap detiknya nilai
dari detikbawah sebagai ordinat x dan volume
sebagai ordinat y pada grafik 1.
Konversi ke aliran D[i]
Mengurangkan volume sekarang dengan
voume 1 detik sebelumnya dengan rumus :
Keterangan :
D [i] : Aliran (mL/s)
V [i] : Volume Waktu
Sekarang (mL)
V [i – 1] : Volume 1 detik
sebelumya (mL)
t : waktu (s)
procedureTFormUroflow.Timer3Timer(Sender:
TObject);
begin
kurang:=floattostr(series1.YValues.TempValue);//cptu
re volume sblumnya
delay (1000);
low:=volume-strtofloat(kurang);//kurangi volume skrg
dgn sblumnya
Program di atas dijelaskan bahwa pada
timer 3 digunakan untuk menyimpan sementara
nilai dari flow selama 1 detik dengan cara
membaca nilai ordinat y pada series1 dengan
nama variable kurang. Setelah 1 detik kemudian
menghitung nilai dari flow dengan cara
mengurangkan nilai volume sekarang dengan
volume sebelumnya (kurang).
Masukan data Waktu t[i] dan Aliran D[i] ke
grafik 2
Masukan ordinat x yaitu Waktu[i] dan y yaitu D[i] ke
grafik xy kedua.
series2.AddXY(detikbawah,flow,'',clblue);// msukan
seris 2.
Pada program di atas dijelaskan bahwa dari
detikbawah sebagai ordinat x dan flow sebagai
ordinat y pada grafik 2.
Kesimpulan
Telah dapat dibuat alat Uroflowmetri
sebagai penghitung laju aliran urin yang dapat
menghitung voiding time, flow volume dan flow
time yang ditampilkan pada PC melalui system
Arduino. Pada analisis pengukuran yang
dibandingkan dengan gelas ukur didapat tingkat
kesalahan pada volume 100 mL sebesar 6.8%,
pada volume 200 mL nilai error sebesar 4% dan
pada volume 300 mL nilai error sebesar 8.2%
Saran
1. Dalam penelitian ini gelas ukur
digunakan sebagai pembanding,
disarankan agar menggunakan
pembanding yang lebih akurat
dibandingkan gelas ukur
2. Sensor Flexforce memiliki sensifitas
yang tinggi tetapi keakurasiannya
kurang. Maka disarankan untuk
menggunakan sensor yang lebih akurat
dan stabil
DAFTAR PUSTAKA
Benign Prostate Hyperplasia,
http://paracetamole.blogspot.co.id/2011/03/b
enign-prostate-hyperplasia.html (Diakses
pada rabu, 7 Desember 2016 20.17 WIB)
Dhemas Aji Ramadany. 2010. Uroflowmeter
Berbasis Personal Komputer. Poltekkes
Kemenkes Surabaya Jurusan Teknik
Elektromedik. Surabaya.
Emrah Senel, H. Tugrul Tiryaki, Fatih Akiyik,
Halil Atayurt. 2010. Do Uroflowmetric
findings change by treatmeant of urinary
tract infection in girls with dysfunctional
voiding. Departement of Padiatric Surgery,
Dışkapı Childrens Hospital: Ankara,
TURKEY
Hidayat Nur Isnianto. 2011. Pengembangan
Piranti Medis Perekam Laju Aliran Urin
Dengan Grafik Komputer Sebagai Alat
Bantu Diagnosis Gejala Benign Prostatic
Hyperplasia (Bph). UPN ”Veteran” :
Yogyakarta
𝐃[𝐢] = 𝐕[𝐢] − 𝐕[𝐢 − 𝟏]
𝐭
9
H. Hammad Ather, F.C.P.S., and Amanullah
Memmon, F.R.C.S.Ed., (1998).
Uroflowmetry and Evaluation of Voiding
Disorders. Department os Surgery and
Section of Urology, The Aga Khan
University, Kirachi, Pakistan.
Kumar, V., Cortan, R.S., Robbins, S.L. 2007.
Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Volume 1
Jakarta: EGC, 186.
Purnomo, B.B. 2009. Dasar-dasar Urologi, Edisi
kedua. Sagung Seto. Jakarta
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 96.
Tanagho, E.A. 2004. Anatomy of the
Genitourinary Tract. In: Tanagho, E.A.,
McAninch, J.W., Smith’s General Urology,
Sixteenth edition. USA: The McGraw-Hill
Companies, 10-12.
Teguh Arif Suherianto. 2012. Wireless
Uroflowmetri. Poltekkes Kemenkes
Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik.
Surabaya.
Umbas, Rainy, dkk. 2015. Panduan Nasional
Penanganan Kanker Prostat Versi 1.0.
Kementrian Kesehatan RI
Sumadi Suryabrata. (2011). Metodologi
Penelitian. Ed.22. Jakarta: Rajawali Pers
BIODATA PENULIS
Nama : Irvan Jamaludin
NIM : P27838014025
TTL : Surabaya, 08-03-1996
Alamat : Nganjuk
No Hp : 082257917100
Pendidikan : SMAN 1 Kertosono