wireless uroflowmetry berbasis pc

10
1 Wireless Uroflowmetry Berbasis PC Irvan Jamaludin 1 , M. Ridha Makruf 2 , Lamidi 3 Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA ABSTRAK Penyakit kelenjar prostat yang diderita oleh pria dewasa di seluruh dunia ada lebih dari 670.000 pria per tahun yang didiagnosis penyakit kanker prostat. Dari hasil diagnosis tersebut maka dibuatlah alat uroflowmeter yang digunakan untuk mendeteksi sejak dini gejala kanker prostat pada pria dewasa, apabila kanker prostat diketahui sejak awal maka proses pengobatannya akan lebih mudah sehingga peluang untuk sembuh lebih besar. Uroflowmeter adalah alat yang digunakan sebagai diagnosa pembesaran prostat dengan menentukan volume perdetik pancaran urin yang di keluarkan. Alat ini menggunakan sensor flexiforce untuk mendeteksi volume perdetik pancaran urin dengan sistem wireless untuk pengiriman data sehingga tidak perlu lagi untuk menggunakan kabel. Hasil pengukuran berupa grafik dan parameter lainnya yang di tampilkan pada Personal komputer (PC). Nilai % error terbesar yang diperoleh penulis dalam pengukuran volume dan laju aliran urin adalah 5,76% pada setting pengukuran 50ml dan nilai % error terkecil yang diperoleh penulis dalam pengukuran volume dan laju aliran urin adalah 0,58% pada setting pengukuran 300ml. Kata kunci : Flexiforce, Uroflowmetri PENDAHULUAN Uroflowmetri adalah alat non invansive yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit (yang berhubungan dengan kelenjar prostat dan saluran kemih pada laki-laki) melalui volume urine per detik (M.Hammad Ather, F.C.P.S., dan Amanullah Memon, F.R.C.S.Ed, 2014). Penyakit pada kelenjar prostat, salah satunya yaitu kanker prostat yang merupakan jenis keganasan non-kulit yang sering diderita kebanyakan pria dewasa di seluruh dunia, lebih dari 670.000 pria per tahun didiagnosis kanker prostat. Diperkirakan 1 dari 6 pria Amerika Serikat (AS) terkena penyakit ini selama masa hidupnya. Dari data Indonesian Society of Urologic Oncology (ISUO) 2011 selama periode 2006-2010 terdapat 971 penderita kanker prostat. Usia rata - rata 68.3 tahun, terbanyak pada selang usia 70-79 tahun sebesar 37.6% (Komite Nasional Penanggulangan Kanker, 2015). Berdasarkan data di atas, alat uroflowmetri ini memiliki peran yang penting untuk mendeteksi sejak dini gejala kanker prostat pada pria dewasa, apabila kanker prostat diketahui sejak stadium awal maka proses pengobatannya akan lebih mudah sehingga peluang untuk sembuh lebih besar. Alat ini pernah dibuat oleh Dhemas Aji Ramadany (2010) dengan judul Uroflowmeter Berbasis PC, alat ini masih menggunakan sensor load cell dan masih menggunakan kabel untuk menyambungkan alat ke PC. Alat ini juga pernah dibuat oleh Teguh Arif Suherianto (2012) dengan judul Wireless Uroflowmetri, alat ini juga masih menggunakan sensor load cell dan dilengkapi wireless Radio Frekuensi yang jangkauannya hanya di batasi 4 meter. Dari latar belakang hasil identifikasi masalah diatas, penulis ingin membuat alat Wireless Uroflowmetry Berbasis PC” dengan memanfaatkan sensor flexi force dan wireless menggunakan Bluetooth dilengkapi dengan penyimpanan data.

Upload: khangminh22

Post on 03-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Wireless Uroflowmetry Berbasis PC

Irvan Jamaludin1, M. Ridha Makruf2, Lamidi3

Jurusan Teknik Elektromedik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

ABSTRAK

Penyakit kelenjar prostat yang diderita oleh pria dewasa di seluruh dunia ada lebih dari 670.000

pria per tahun yang didiagnosis penyakit kanker prostat. Dari hasil diagnosis tersebut maka dibuatlah

alat uroflowmeter yang digunakan untuk mendeteksi sejak dini gejala kanker prostat pada pria dewasa,

apabila kanker prostat diketahui sejak awal maka proses pengobatannya akan lebih mudah sehingga

peluang untuk sembuh lebih besar.

Uroflowmeter adalah alat yang digunakan sebagai diagnosa pembesaran prostat dengan

menentukan volume perdetik pancaran urin yang di keluarkan.

Alat ini menggunakan sensor flexiforce untuk mendeteksi volume perdetik pancaran urin

dengan sistem wireless untuk pengiriman data sehingga tidak perlu lagi untuk menggunakan kabel.

Hasil pengukuran berupa grafik dan parameter lainnya yang di tampilkan pada Personal komputer

(PC).

Nilai % error terbesar yang diperoleh penulis dalam pengukuran volume dan laju aliran urin

adalah 5,76% pada setting pengukuran 50ml dan nilai % error terkecil yang diperoleh penulis dalam

pengukuran volume dan laju aliran urin adalah 0,58% pada setting pengukuran 300ml.

Kata kunci : Flexiforce, Uroflowmetri

PENDAHULUAN

Uroflowmetri adalah alat non invansive

yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit

(yang berhubungan dengan kelenjar prostat dan

saluran kemih pada laki-laki) melalui volume

urine per detik (M.Hammad Ather, F.C.P.S., dan

Amanullah Memon, F.R.C.S.Ed, 2014).

Penyakit pada kelenjar prostat, salah

satunya yaitu kanker prostat yang merupakan

jenis keganasan non-kulit yang sering diderita

kebanyakan pria dewasa di seluruh dunia, lebih

dari 670.000 pria per tahun didiagnosis kanker

prostat. Diperkirakan 1 dari 6 pria Amerika

Serikat (AS) terkena penyakit ini selama masa

hidupnya. Dari data Indonesian Society of

Urologic Oncology (ISUO) 2011 selama periode

2006-2010 terdapat 971 penderita kanker

prostat. Usia rata - rata 68.3 tahun, terbanyak

pada selang usia 70-79 tahun sebesar 37.6%

(Komite Nasional Penanggulangan Kanker,

2015).

Berdasarkan data di atas, alat

uroflowmetri ini memiliki peran yang penting

untuk mendeteksi sejak dini gejala kanker

prostat pada pria dewasa, apabila kanker prostat

diketahui sejak stadium awal maka proses

pengobatannya akan lebih mudah sehingga

peluang untuk sembuh lebih besar.

Alat ini pernah dibuat oleh Dhemas Aji

Ramadany (2010) dengan judul Uroflowmeter

Berbasis PC, alat ini masih menggunakan sensor

load cell dan masih menggunakan kabel untuk

menyambungkan alat ke PC. Alat ini juga pernah

dibuat oleh Teguh Arif Suherianto (2012)

dengan judul Wireless Uroflowmetri, alat ini

juga masih menggunakan sensor load cell dan

dilengkapi wireless Radio Frekuensi yang

jangkauannya hanya di batasi 4 meter.

Dari latar belakang hasil identifikasi

masalah diatas, penulis ingin membuat alat

“Wireless Uroflowmetry Berbasis PC” dengan

memanfaatkan sensor flexi force dan wireless

menggunakan Bluetooth dilengkapi dengan

penyimpanan data.

2

BATASAN MASALAH

1.1.1 Display menggunakan PC dengan

tampilan grafik.

1.1.2 Simulasi menggunakan air pom.

1.1.3 Penyimpanan data maksimal 10

pasien.

1.1.4 Maksimal chamber 300 ml.

1.1.5 Menggunakan sensor flexi force.

1.1.6 Menggunakan Bluetooth dengan

jangkauan dibawah 8 meter tanpa

halangan.

RUMUSAN MASALAH Dapatkah dibuat alat Wireless

Uroflowmetry berbasis PC?

TUJUAN PENELITIAN

1) Tujuan Umum

Dibuatnya alat Wireless Uroflowmetry

berbasis PC dengan sistem pengiriman data

dengan metode wireless (tanpa kabel)

menggunakan modul Bluetooth dengan

penyimpanan data.

2) Tujuan Khusus

a. Menggunakan Sensor Flexiforce.

b. Menggunakan modul Bluetooth.

c. Membuat rangkaian mikrokontroller.

d. Membuat rangkaian PSA.

e. Memfungsikan mikrokontroller sebagai

pengolah data dan pengontrol alat secara

keseluruhan.

f. Memfungsikan PC sebagai tampilan dari

hasil pemeriksaan.

g. Membuat Program Delphi untuk

menampilkan data pemeriksaan pada

computer

MANFAAT PENELITIAN

1) Manfaat Teoritis

Meningkatkan wawasan atau

pengetahuan di bidang teknik elektromedik,

khususnya peralatan medis Uroflowmetry dengan

metode wireless dan tampilan PC.

2) Manfaat Praktis

Menghasilkan data pengukuran laju

aliran urine untuk mengetahui adanya prostat

dengan sistem pengiriman data menggunakan

metode wireless dan tampilan PC.

TINJAUAN PUSTAKA

Kelenjar Prostat

Prostat adalah kelenjar bagian dari

sistem reproduksi pria yang berukuran

sebesar kacang kenari. Prostat tersusun atas

dua bagian membentuk kerucut dan luarnya

dilapisi suatu jaringan. Selain kelenjar, prostat

juga tersusun atas jaringan otot sebanyak 30-

50%. Prostat terletak di depan rektum dan

tepat di bawah kandung kemih. Fungsi

prostat yang diketahui baru untuk

memproduksi cairan sebagai zat makanan

bagi sperma dan mengubah keasaman liang

vagina. Cairan ini baru dikeluarkan saat

sperma melewati uretra (saluran kencing),

yang berjalan di bagian tengah prostat, ketika

seorang laki-laki berada dalam fase klimaks

seksual.Prostat merupakan organ yang terdiri

atas jaringan fibromuskular dan glandular yang

tersembunyi di bawah kandung kemih. Dalam

keadaan normal, prostat mempunyai berat 20

gram dan panjang 2,5 cm yang terletak pada

uretra posterior. Di bagian depan prostat

disokong oleh ligamentum prostatik dan di

bagian belakang oleh diafragma urogenital.

Dalam klasifikasi of Lowsley, prostat terdiri dari

5 lobus yaitu anterior, posterior, median, lateral

kanan, dan lateral kiri (Tanagho, 2004).

Uroflometri

Uroflometri adalah pencatatan tentang

pancaran urin selama proses miksi secara

elektronik. Pemeriksaan ini ditujukan untuk

mendeteksi gejala obstruksi saluran kemih

bagian bawah yang tidak invasif. Dari

uroflometri dapat diperoleh informasi mengenai

volume miksi, pancaran maksimum (Qmax),

pancaran rata-rata (Qave), waktu yang

3

𝑽 =𝑴

𝝆

dibutuhkan untuk mencapai pancaran

maksimum, dan lama pancaran. Nilai Qmax

dipengaruhi oleh: usia, jumlah urin yang

dikemihkan, serta terdapat variasi individual

yang cukup besar. Oleh karena itu, hasil

uroflometri menjadi bermakna jika volume urin

(>150 mL) dan diperiksa berulang kali pada

kesempatan yang berbeda. Spesifisitas dan nilai

prediksi positif Qmax untuk menentukan (Direct

Bladder Outlet Obstruction (BOO) harus diukur

beberapa kali. Untuk menilai ada tidaknya BOO

sebaiknya dilakukan pengukuran pancaran urin

4 kali.

Jarak normal cucuran pada uroflowmeter adalah

0,91 m – 1,5 m (3 – 5 Feet). Kecepatan pancaran

pada urine normal pada pria sebesar 20 mL/s

dan wanita 25 mL /s dengan volume urin ± 250

mL. Aliran urine diperiksa dengan

menggunakan uroflowmeter yaitu suatu alat

elektronik yang dapat mencatat beberapa

parameter standart yang harus ada dari aliran

urine yaitu:

1. Volume urine yang dikencingkan

2. Flow maksimum

3. Flow rata –rata

4. Lamanya miksi

Berikut ini adalah hasil pemeriksaan

uroflowmetri dengan menggunakan system

modern yang telah dimodifikasi yaitu dengan

menggunakan komputer.

Gambar 2.5 Print out Uroflowmetri dengan

Komputer

Keterangan:

Voiding Time : 18,5 s

Average Flow : 20,5 mL/s

Flow Time : 18,5 s

Max Flow : 30,4 mL/s

Flow Volume : 380,1 mL

Time to Max Flow : 11,8 s

Dari gambar di atas terdiri dari 2 grafik

yaitu grafik 1 untuk Volume perdetik dengan

garis putus – putus dan grafik 2 untuk flow

perdetik dengan garis lurus. Gambar grafik hasil

pengukuran di atas dapat dijelaskan pada saat

pengambilan sampel urine untuk perhitungan

volume menggunakan massa dari urine tersebut

yang dirubah menjadi volumen.

Berikut ini adalah konversi dan

perhitungan perbandingan massa urine dengan

massa air murni yaitu:

Massa jenis urine = 1010 – 1030 kg/m³

= 1,01 – 1,03 g/cm³

= 1,01 – 1,03 g/mL

Massa jenis air murni = 1000 kg/m³

= 1 g/cm³

= 1 g/mL

Volume adalah jumlah banyaknya

bentuk dari bahan. Untuk menghitung volume

yaitu:

V = Volume (m³)

Ρ = Massa Jenis (Kg/m³)

M = massa (Kg)

Sensor Flexiforce

4

Prinsip kerja dari sensor ini tentu sesuai

dengan namanya, yaitu untuk mendeteksi

adanya gaya yang ditimbulkan oleh suatu

rangsangan yang masuk dalam suatu alat. Gaya

itu sendiri menyebabkan terjadinya tegangan

yang nantinya akan menimbulkan suatu sinyal

tertentu. Sensor flexiforce sebagai sensor gaya

sebagaimana telah disebutkan di atas berbentuk

printed circuit yang sangat tipis dan fleksibel.

Sensor flexiforce sangat mudah

diimplementasikan untuk mengukur gaya tekan

antara 2 permukaan dalam berbagai aplikasi.

Sensor flexiforce bersifat resistif dan nilai

konduktansinya berbanding lurus dengan

gaya/beban yang diterimanya. Semakin besar

beban yang diterima sensor flexiforce maka nilai

hambatan output-nya akan semakin menurun.

Pada keadaan tanpa beban, resistansi sensor ini

sebesar kurang lebih 20M ohm. Ketika diberi

beban maksimum, resistansi sensor akan turun

hingga kurang lebih 20K ohm.

Salah satu sifat dari flexiforce adalah

resistif, sehingga nilai resistansinya (perubahan

resistansi) sebanding dengan perubahan strain

dengan rumus sebagai berikut :

Gambar 1 Rangkaian dasar Flexiforce

(Sumber :

https://drive.google.com/file/d/0BzkNNhuEnaF-

Z2tvSndqNk9tekk/view?usp=sharing)

Gambar 2 Sensor Flexiforce

(Sumber : http://www.trossenrobotics.com)

2.1 Bluetooth

Sebuah modul bluetooth SPP (Serial Port

Protocol) yang mudah digunakan untuk

komunikasi serial wireless (nirkabel) yang

mengkonversi port serial ke bluetooth. Salah

satu contoh modul Bluetooth:

HC-06 modul ini dapat digunakan sebagai

slave maupun master. HC-06 memiliki 2 mode

konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication

mode. menggunakan modulasi bluetooth V2.0 +

EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan

memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi

2,4 GHz. AT mode berfungsi untuk melakukan

pengaturan konfigurasi dari HC-06. Sedangkan

Communication mode berfungsi untuk

melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti

lain.

Dalam penggunaannya, HC-06 dapat

beroperasi tanpa menggunakan driver khusus.

Untuk berkomunikasi antar bluetooth, minimal

harus memenuhi dua kondisi berikut:

a) Komunikasi harus antara master dan

slave.

b) Password harus benar (saat melakukan

pairing).

c) Jarak sinyal dari HC-06 adalah 10

meter, dengan kondisi tanpa halangan.

Adapun spesifikasi dari HC-06 adalah:

a) Sensitivitas -80dBm (Typical)

b) Daya transmit RF sampai dengan

+4dBm.

c) Operasi daya rendah 1,8V – 3,6V I/O.

d) Kontrol PIO.

e) Antarmuka UART dengan baudrate

yang dapat diprogram.

f) Dengan antena terintegrasi.

Gambar 3 Bluetooth

5

(Sumber : www.robotshop.com/en/electronic-

brick-hc06-serial-bluetooth-module-slave.html)

KERANGKA KONSEP

Blok Diagram Mekanis

Gambar 4

Blok Diagram

Gambar 5 Blok Diagram

Cara Kerja Blok Diagram

Cara kerja sistem ini dimulai pada saat pasien

mengeluarkan urine dan di tampung oleh gelas

ukur. Laju aliran urine tersebut akan dideteksi

oleh sensor flexiforce. Output dari sensor akan

masuk ke rangkaian pengkondisi sinyal analag

untuk dikuatkan. Lalu dihubungkan ke pin ADC

mikrokontroller. Di dalam mikrokontroller setiap

data keluaran dari penguat akan dirubah menjadi

digital pada pin ADC. Setelah data ADC diolah

mikrokontroller data akan dikirim menggunakan

bluetooth. Selanjutnya data tersebut akan

ditampilkan pada personal computer.

Diagram Alir

Transmitter Reciever

Gambar 6 Diagram Alir

Transmitter

Ketika ditekan start sensor akan

mendeteksi aliran urine, kemudian ketika sudah

dideteksi maka akan diterima oleh

mikrokontroller. Setelah itu data yang sudah

diolah akan dikirim ke personal computer (PC)

dengan aplikasi bluetooth.

Receiver

Saat proses inisialisasi data ADC yang

dikirimkan mikrokontroller akan diterima dan

diolah sehingga mampu menampilkan data sesuai

dengan yang diinginkan. Data pasien yang

dikirim oleh mikrokontroller akan diterima oleh

delphi melalui bluetooth, kemudian data pasien

akan ditampilkan di personal computer berupa

grafik.

HASIL DAN ANALISA DATA

Hasil

1) Pengukuran Output Tegangan PSA

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Output PSA

2) Hasil Pengukuran terhadap Pembanding

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran volume

6

Pembahasan

1. Rangkaian Mikrokontroler Atmega

328

Gambar 7 Rangkaian Mikrokontroller Atmega

328

Spesifikasi modul rangkaian

minimum sistem Atmega 328 yang

diperlukan adalah:

1. Minimum sistem dapat bekerja dengan

syarat telah terhubung dengan catu daya 5

VDC dan ground

2. IC Mikrokontroller yang digunakan adalah

Atmega328 dengan fitur ADC internal

3. Membutuhkan sambungan MISO, MOSI,

SCK, dan RESET untuk dapat

memprogram ATmega8

4. Menghubungkan modul Bluetooth pada

PORTD.1

5. Menggunakan PORTC.3 sebagai input

sensor tekanan.

Listing Program ADC: #define SensorPin3 0

#define filterSamples 300

int sensSmoothArray1 [filterSamples];

int rawData1, smoothData1;

void setup(){

Serial.begin(9600);

}

void loop(){

int rawData1 = analogRead(A3);

smoothData1 = digitalSmooth(rawData1,

sensSmoothArray1);

Serial.print('a');

Serial.print(smootthData1);

Serial.print('b');

delay(1);

}

Penjelasan Listing ADC :

1. #define SensorPin3

inisialisasi input pembacaan ADC pada

PORT A3

2. #define filterSamples 300

pengambilan data ADC setiap 300 diambil

1 data dengan cara di rata-rata.

3. int sensSmoothArray1 [filterSamples];

untuk menahan nilai Array sensor untuk

sensor

4. int rawData1, smoothData1;

variabel untuk nilai ADC mentah dan ADC

penghalus

5. Serial.begin(9600);

Memulai komunikasi serial

6. int rawData1 = analogRead(A3);

variabel rawData1 berasal dari pembacaan

ADC A3

7. Serial.print('a'); Serial.print('b');

2. Rangkaian PSA

J25

CON1

1

AD0

BT GND

AD0

PB0

J7

v cc

12

J5BT HC-06

123456

VCC

PD2

J24

CON1

1

PD4

VCC

Mosi

PB2

PD6

VCC

J10Supply

12

RESET

R347K

J23

CON1

1

TX

VCC

C3 30pF

VCC

PB7

PD7

AD2

SCK

J8

Programmer

12345

SW2Start

R4

10K

RESET

PB2

J6

v cc

12

BT VCC

VCC

RX

R2220

AD1

R5220

R11K

SCK

PB1

J3CON3123

C2 30pF

PD7

Miso

PB7

PD2

Mosi

J9LCD1234567

Miso

PD5

VCC

SW4DIP

PD5

SW1reset

IC1

ATmega328

123456789

1011121314 15

16171819202122232425262728

PC6 (RESET)PD0 (RxD)PD1 (TxD)PD2 (INT0)PD3 (INT1)PD4 (XCK/T0)VCCGNDPB6 (XT1/TOSC1)PB7 (XT2/TOSC2)PD5 (T1)PD6 (AIN0)PD7 (AIN1)PB0 (ICP) (OC1A) PB1

(SS/OC1B) PB2(OC2/MOSI) PB3

(MISO) PB4(SCK) PB5

AVCCAREFAGND

(ADC0) PC0(ADC1) PC1(ADC2) PC2(ADC3) PC3

(SDA/ADC4) PC4(SCL/ADC5) PC5

PB0

R6220

SW3 stop

VCC

PB6

PD4

J4DS18B20

123

D4

LED

C110uF/50V

AD1

PB6

J26

CON1

1

AD2

VCC

PD6

VCC

J1

CON2

12

PB1

D3

LED

Y1

11,0592

RESET

VCC

Volu

me

(ml)

Volum

e

Rata-

rata (

X )

Standart

Deviasi

(SD)

Error %Error UA

100 93,2 15,3525 0,068 6,8 6,86

200 192 21,9317 0,04 4 9,80

300 295 50,5895 0,082 8,2

22,63

procedure TFormUroflow.Button10Click(Sender:

TObject);

begin

comport1.Port:='com3';

Comport1.Open;

end;

7

Spesifikasi modul rangkaian

pengondisi sinyal analog yang diperlukan

sebagai berikut

1. Tegangan input flexiforce adalah -5V.

2. Sensor flexiforce digunakan untuk

mendeteksi tekanan dengan satuan mL.

3. IC MC34071 untuk pengondisi sinyal

analog dari output sensor sebagai penguat

tegangan.

4. Menggunakan resistor multiturn 100K

untuk mengatur besar output rangkaian

penguat.

5. Menggunakan PINC.3 sebagai pengambil

data atau input ADC.

6. Flexiforce diberi tekanan yang kemudian

diinputkan pada PINC.3

Gambar 8 Rangkaian PSA

Penjelasan rangkaian PSA :

Sensor diberi tegangan input -5V. Dalam

keadaan tanpa beban resistansi flexiforce sangan

tinggi, dan resistansi akan semakin menurun

seiring bertambahnya tekanan pada sensor.

Multiturn 100K berfungsi sebagai Rf dan

disetting dengan nilai 60K. Output dari modul

PSA sama dengan nilai perbandingan Rf /

Rflexiforce dikali dengan tegangan input sensor.

3. Pembahasan Software Delphi

Program di atas digunakan untuk

pembacaan comport yang berfungsi untuk

menerima dan menghubungkan data ADC

dengan komputer yang dikirim melalui modul

HC-06.

procedure TFormUroflow.UroPacket(Sender:

TObject; const Str: String);

var

data:real;

begin

if Label19.Caption='' then begin

data1:= strtofloat(str); // adc awal

data:= data1*4.9/1000; //tegangan awal

Label19.Caption:=floattostr(data); // lihat tegangan

awal

end else //Label20.Caption:=str; // lihat tegangan life

di visible true dlu

data2:= strtofloat(str);

data:= data2*4.9/1000; //tegangan life

edit12.Text:=floattostr(data);

data3:=((data2-data1)*4.9)/1000; // selisih tegangan

if data3<= 0.2 then begin

data4:=data3/0.003528 end else if data3<= 0.3 then

begin

data4:=data3/0.0027195 end else if data3<= 0.4 then

begin

data4:=data3/0.002466333 end else if data3<= 0.5

then begin

data4:=data3/0.00211925 end else if data3<= 0.6 then

begin

data4:=data3/0.0021364 end else if data3<= 0.7 then

begin

data4:=data3/0.0020825 end; // ?????data selisih

tegangan di bagi 50 (pembagi)

//Label3.Caption:=floattostr(data4);

if data2 > data1+1 then

Pada program di atas di gunakan untuk mendapatkan

volume. Apabila nilai tegangan naik karena ada perubahan

beban maka akan ada perubahan volume yang di batasi

sampai 300 ml. perubahan dataawal akan juga berpengaruh

pada konstanta pengali volume.

5.2.1 Masukan data Waktu t[i] dan volume V[i] ke

grafik 1

procedure TFormUroflow.Timer2Timer(Sender:

TObject);

begin

series1.AddXY(detikbawah,volume,'',clred); //mskn k

seris 1

J1

SENSOR

12

+5V

0

-5V

J2TP

1

-5V

R160K

-

+

U1

MC34071

3

26

7 14 5 J3

OUTPUT

12

8

detikbawah:= detikbawah + 1;//pmbuat dtik

Pada program diatas timer 2 akan berulang

terus menerus tiap 1 detik sehingga nilai dari

detikbawah bertambah 1 pada tiap detiknya nilai

dari detikbawah sebagai ordinat x dan volume

sebagai ordinat y pada grafik 1.

Konversi ke aliran D[i]

Mengurangkan volume sekarang dengan

voume 1 detik sebelumnya dengan rumus :

Keterangan :

D [i] : Aliran (mL/s)

V [i] : Volume Waktu

Sekarang (mL)

V [i – 1] : Volume 1 detik

sebelumya (mL)

t : waktu (s)

procedureTFormUroflow.Timer3Timer(Sender:

TObject);

begin

kurang:=floattostr(series1.YValues.TempValue);//cptu

re volume sblumnya

delay (1000);

low:=volume-strtofloat(kurang);//kurangi volume skrg

dgn sblumnya

Program di atas dijelaskan bahwa pada

timer 3 digunakan untuk menyimpan sementara

nilai dari flow selama 1 detik dengan cara

membaca nilai ordinat y pada series1 dengan

nama variable kurang. Setelah 1 detik kemudian

menghitung nilai dari flow dengan cara

mengurangkan nilai volume sekarang dengan

volume sebelumnya (kurang).

Masukan data Waktu t[i] dan Aliran D[i] ke

grafik 2

Masukan ordinat x yaitu Waktu[i] dan y yaitu D[i] ke

grafik xy kedua.

series2.AddXY(detikbawah,flow,'',clblue);// msukan

seris 2.

Pada program di atas dijelaskan bahwa dari

detikbawah sebagai ordinat x dan flow sebagai

ordinat y pada grafik 2.

Kesimpulan

Telah dapat dibuat alat Uroflowmetri

sebagai penghitung laju aliran urin yang dapat

menghitung voiding time, flow volume dan flow

time yang ditampilkan pada PC melalui system

Arduino. Pada analisis pengukuran yang

dibandingkan dengan gelas ukur didapat tingkat

kesalahan pada volume 100 mL sebesar 6.8%,

pada volume 200 mL nilai error sebesar 4% dan

pada volume 300 mL nilai error sebesar 8.2%

Saran

1. Dalam penelitian ini gelas ukur

digunakan sebagai pembanding,

disarankan agar menggunakan

pembanding yang lebih akurat

dibandingkan gelas ukur

2. Sensor Flexforce memiliki sensifitas

yang tinggi tetapi keakurasiannya

kurang. Maka disarankan untuk

menggunakan sensor yang lebih akurat

dan stabil

DAFTAR PUSTAKA

Benign Prostate Hyperplasia,

http://paracetamole.blogspot.co.id/2011/03/b

enign-prostate-hyperplasia.html (Diakses

pada rabu, 7 Desember 2016 20.17 WIB)

Dhemas Aji Ramadany. 2010. Uroflowmeter

Berbasis Personal Komputer. Poltekkes

Kemenkes Surabaya Jurusan Teknik

Elektromedik. Surabaya.

Emrah Senel, H. Tugrul Tiryaki, Fatih Akiyik,

Halil Atayurt. 2010. Do Uroflowmetric

findings change by treatmeant of urinary

tract infection in girls with dysfunctional

voiding. Departement of Padiatric Surgery,

Dışkapı Childrens Hospital: Ankara,

TURKEY

Hidayat Nur Isnianto. 2011. Pengembangan

Piranti Medis Perekam Laju Aliran Urin

Dengan Grafik Komputer Sebagai Alat

Bantu Diagnosis Gejala Benign Prostatic

Hyperplasia (Bph). UPN ”Veteran” :

Yogyakarta

𝐃[𝐢] = 𝐕[𝐢] − 𝐕[𝐢 − 𝟏]

𝐭

9

H. Hammad Ather, F.C.P.S., and Amanullah

Memmon, F.R.C.S.Ed., (1998).

Uroflowmetry and Evaluation of Voiding

Disorders. Department os Surgery and

Section of Urology, The Aga Khan

University, Kirachi, Pakistan.

Kumar, V., Cortan, R.S., Robbins, S.L. 2007.

Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Volume 1

Jakarta: EGC, 186.

Purnomo, B.B. 2009. Dasar-dasar Urologi, Edisi

kedua. Sagung Seto. Jakarta

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 96.

Tanagho, E.A. 2004. Anatomy of the

Genitourinary Tract. In: Tanagho, E.A.,

McAninch, J.W., Smith’s General Urology,

Sixteenth edition. USA: The McGraw-Hill

Companies, 10-12.

Teguh Arif Suherianto. 2012. Wireless

Uroflowmetri. Poltekkes Kemenkes

Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik.

Surabaya.

Umbas, Rainy, dkk. 2015. Panduan Nasional

Penanganan Kanker Prostat Versi 1.0.

Kementrian Kesehatan RI

Sumadi Suryabrata. (2011). Metodologi

Penelitian. Ed.22. Jakarta: Rajawali Pers

BIODATA PENULIS

Nama : Irvan Jamaludin

NIM : P27838014025

TTL : Surabaya, 08-03-1996

Alamat : Nganjuk

No Hp : 082257917100

Pendidikan : SMAN 1 Kertosono

10